IV. METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitin ini adalah studi kasus. Studi kasus adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas (Maxfield M 1930 dalam Nazir M 1988). Menurut Sevilla CG et al. (1993), metode studi kasus adalah penelitian yang terinci tentang suatu unit analisis selama kurun waktu tertentu. Studi kasus menyelidiki secara lebih mendalam dan menyeluruh terhadap lingkungan dari waktu lampau dan keadaan sekarang dari lingkungan subjek. Unit analisis dalam penelitian ini adalah dua desa di Kecamatan Tanah Merah pada kawasan pesisir Kabupaten Indragiri Hilir, yaitu Desa Tanjung Pasir dan Desa Tanjung Baru, dimana pengembangan kegiatan perikanan tambak udang adalah merupakan bentuk pemanfaatan lahan pesisir. Pendekatan kasus digunakan dalam penelitian ini, karena penulis/ peneliti yakin bahwa kasus yang dipilih mampu memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari unit kajian penelitian ini, sehingga dari sifat-sifat khas di atas bisa ditarik informasi yang bersifat umum, yaitu kawasan pesisir Kabupaten Indragiri Hilir Jenis dan Sumber Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data cross section, yaitu data tentang peristiwa dalam satu tahun berjalan. Menurut sumbernya, datadata tersebut terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan lapang, wawancara dan diskusi kelompok dengan responden yang terdiri atas para pelaku usaha perikanan tambak atau pemilik lahan, aparat pemerintah dan kelompok masyarakat lainnya. Wawancara yang dilakukan berkaitan dengan penggalian informasi mengenai kegiatan perikanan tambak yang dilakukan. Data sekunder diperoleh dari dinas dan instansi terkait berupa data instansional dan kepustakaan ilmiah lainnya, diantaranya kondisi biofisik, demografi, skala usaha, kebijakan pemerintah dan ekonomi wilayah. Tabel 1

2 menyajikan jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini beserta sumber mendapatkannya. Tabel 1. Jenis Data dan Sumber Mendapatkannya No Jenis Data Sarana / Input Produksi a. Kuantitas b. Harga Output Produksi a. Jumlah b. Harga Biaya Produksi a. Jumlah b. Harga Sistem/ Teknologi Produksi Biaya Transportasi a. Jarak b. Ongkos Angkut Kondisi Umum Kawasan Kondisi Umum Perikanan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Primer /Cek harga /Cek harga /Cek harga /Pembeli Sumber Sekunder Pemda Dinas Perikanan Bappeda 4.3. Metode Pengambilan Data Data diambil dari jumlah populasi pembudidaya tambak (sensus) yang ada di lokasi penelitian. Untuk Desa Tanjung Pasir sebanyak 42 pembudidaya tambak dan 33 pembudidaya tambak di Desa Tanjung Baru. Hasil dari pengambilan data ini digunakan untuk mendeskripsikan profil dan karakteristik produksi budidaya udang di daerah pesisir Kabupaten Indragiri Hilir. Lokasi penelitian dipilih secara purposive sampling, dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Tanah Merah merupakan kawasan yang dipilih untuk pengembangan kegiatan perikanan tambak di pesisir Kabupaten Indragiri Hilir. Dua desa yaitu Desa Tanjung Pasir dan Desa Tanjung Baru menjadi unit analisis dimana setiap analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, dilakukan terhadap dua titik unit analisis tersebut.

3 4.4. Metode Analisis Data Analisis data dilakukan dengan cara mengolah data yang didapat untuk mencapai tujuan yang dibangun dalam penelitian ini. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mencari alokasi optimal dan nilai land rent pemanfaatan lahan tambak sebagai sarana produksi dalam budidaya udang dan untuk itu dilakukan beberapa analisis. Alat analisis yang akan digunakan, yaitu (1). Analisis Permintaan dan Nilai dari Lahan Tambak; (2). Metode Optimalisasi; (3). Analisis Land Rent; (4). Analisis Sensitivitas Nilai Land Rent Analisis Permintaan dan Nilai dari Lahan Tambak Analisis ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis permintaan dan nilai lahan tambak yang digunakan untuk budidaya udang. Secara matematis dapat ditulis: Q = f (P x, X 1, X 5 ) Dimana: Q = Jumlah sumberdaya lahan yang dipakai (m 2 ) P = Sewa lahan /harga lahan (Rp per m 2 ) X 1 = Umur responden (tahun) X 2 = Pendidikan X 3 = Pendapatan (Rp per Ha) X 4 = Jumlah anggota keluarga (orang) X 5 = Pengalaman usaha (tahun) Dalam konteks ini, hubungan antara harga (P x ) diasumsikan negatif terhadap permintaan lahan (Adrianto L 2006). Analisis permintaan dapat diselesaikan dengan menggunakan teknik regresi berganda dengan cara melogaritmakan persamaan menjadi sebagai berikut: ln Q = a + b 0 ln P x + b 1 ln X 1 + b 2 ln X 2 + b 3 ln X 3 + b 4 ln X 4 + b 5 ln X 5 Persamaan di atas dapat disederhanakan dengan mentransformasi menjadi: atau ( b ln X + b ln X + b ln X + b ln X + b ln X ) b ln Px ln Q = ( a ln Q = a + b 0 ln P x Q = α P x b0 Untuk menghitung berapa jumlah surplus konsumen atau berapa jumlah yang diterima oleh petambak udang karena adanya perubahan permintaan lahan tambak, maka secara matematis dapat ditulis:

4 CS L = q1 q0 Px ( Q) NEK = CS L. Px CS L = Surplus Konsumen NEK = Nilai Ekonomi Analisis Optimalisasi Analisis optimalisasi nilai land rent dilakukan untuk mengetahui dan menganalisi nilai pemanfaatan lahan tambak yang digunakan untuk budidaya udang pada kondisi optimal. Secara matematis dapat ditulis: Max Π = yp - s.t: f (y, q, l) =0 n i= 1 p n q n wl Π =Nilai manfaat penggunaan lahan tambak udang (Rp per Ha) y =Jumlah produksi udang (Kg per Ha) p =Harga udang (Rp per Kg) p n =Harga input ke-n (Rp per unit) q n =Variabel input ke-n (unit) w =Upah tenaga kerja (Rp per HOK) l =Jumlah tenaga kerja (HOK) Dalam perhitungan nilai optimal dari output, input dan tenaga kerja dipecahkan secara numerik dengan perangkat lunak MAPLE Analisis land rent Tujuan pertama dilakukannya penelitian ini adalah untuk mencari solusi nilai pemanfaatan sumberdaya lahan tambak pesisir Kabupaten Indragiri Hilir yang dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam kegiatan produksi budidaya udang. Analisis yang dibanguan untuk tujuan ini mengacu pada nilai land rent yang secara sederhana didefinisikan sebagai pengembalian ekonomi dari lahan yang dapat bertambah atau akan bertambah akibat penggunaannya dalam proses produksi, Barlowe R (1978). Nilai land rent tersebut menggambarkan harga atau nilai ekonomi lahan yang didapat sebagai hasil dari investasi, dimana lahan dipandang sebagai faktor produksi dalam kegiatan perikanan tambak. Konsep

5 yang digunakan adalah Ricardian Land Rent dimana nilai land rent dilihat dari faktor kesuburan dan jarak lokasi tambak dengan pusat pasar. Konsep tersebut menggambarkan bahwa pada dasarnya nilai land rent ditentukan oleh nilai produktivitas, harga, biaya produksi dan biaya transportasi, sebagaimana dilihat pada Gambar 4. PRODUKTIVITAS HARGA KOMODITAS LAND RENT BIAYA TRANSPORTASI TOTAL BIAYA Gambar 4. Diagram Kerangka Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Land Rent Berdasarkan Gambar 4 dapat diketahui bahwa nilai land rent merupakan fungsi dari nilai produksi, harga komoditas, biaya produksi dan biaya transportasi yang dipengaruhi oleh jarak lokasi tambak ke pusat pasar. digambarkan sebagaimana persamaan berikut: Secara matematis Π i = y i (p i t i x C i /y i ). (4.1) Π i = Land rent dari komoditas udang di wilayah ke-i (Rp per ha) y i = Produktivitas udang di wilayah ke-i (kg per ha) p i = Harga komoditas udang di wilayah ke-i (Rp per kg) C i = Total biaya produksi komoditas udang di wilayah ke-i (Rp per kg) t i = Biaya transportasi untuk komoditas udang di wilayah ke-i (Rp per kg per km) x = Jarak wilayah ke-i ke pusat pasar (km) i = unit analisis (kawasan pesisir Kabupaten Indragiri Hilir) a) Produktivitas diartikan sebagai produksi yang dihasilkan persatuan luas komoditas perikanan tambak yang diusahakan oleh petani tambak. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: y i = Q i /L i (4.2) y i = Produktivitas udang di wilayah ke-i (kg per ha) Q i = Total produksi komoditas udang di wilayah ke-i (kg)

6 L i = Luasan lahan yang digunkan untuk memproduksi komoditas udang di wilayah ke-i ( ha) i = Unit analisis b) Biaya produksi adalah penjumlahan dari biaya tenaga kerja dan biaya sarana produksi kegiatan perikanan tambak. Secara matematis dapat ditulis: Ci = Z+ c 1 +c 2 +c 3 + +c n.. (4.3) Ci = Biaya produksi dari komoditas udang wilayah ke-i (Rp per ha) Z = Biaya tenaga kerja (Rp per ha) c 1 s/d c n = Biaya sarana produksi ke-1 s/d ke-n (Rp per ha) Biaya tenaga kerja adalah perkalian jumlah tenaga kerja dengan upah tenaga kerja. Dalam perikanan tambak biaya tenaga kerja biasanya dibedakan pada saat masa persiapan, masa pemeliharaan dan masa panen, sehingga biaya tenaga kerja juga merupakan penjumlahan dari keseluruhan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam masa produksi. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: Z =w 1 l 1 + w 2 l 2 + w 3 l 3. (4.4) Z = Biaya tenaga kerja (Rp per ha) w 1 =Upah tenaga kerja pada masa persiapan (Rp per HOK) l 1 =Jumlah tenaga kerja pada masa persiapan (HOK) w 2 =Upah tenaga kerja pada masa pemeliharaan (Rp per HOK) l 2 =Jumlah tenaga kerja pada masa pemeliharaan (HOK) w 3 =Upah tenaga kerja pada masa pemanenan (Rp per HOK) l 3 = Jumlah tenaga kerja pada masa pemanenen (HOK) Biaya sarana produksi merupakan perkalian antara jumlah sarana produksi yang digunakan dengan harga sarana produksi tersebut, sehingga secara matematis total biaya sarana produksi dapat ditulis: C = q 1 p 1 +q 2 p 2 +q 3 p 3 +q 4 p 4 +q 5 p q 9 p 9... (4.5) C =Biaya sarana produksi budidaya udang (Rp per Ha) q 1 =Jumlah benih (Ekor per Ha) p 1 =Harga benih (Rp per Kg) q 2 =Jumlah urea (Kg per Ha) p 2 =Harga urea (Rp per Kg) q 3 =Jumlah TSP (Rp per Kg) p 3 =Harga TSP (Rp per Kg) q 4 =Jumlah obat pembasmi hama (liter per Ha) p 4 =Harga obat pembasmi hama (Rp per Ha) q 5 =Jumlah pakan (Kg per Ha)

7 p 5 =Harga pakan (Rp per Kg) q 6 = Jumlah kapur p 6 = Harga kapur q 7 = Jumlah saponin p 7 = Harga saponin q 8 = Jumlah kaporit p 8 = Harga kaporit q 9 = Jumlah BBM / Operasional genset p 9 = Harga BBM c) Komponen biaya transportasi yang digunakan dalam persamaan nilai land rent adalah biaya transportasi per kg per km hasil perikanan tambak yang didapat melalui persamaan t i = T i /Q i x i. (4.6) t i =Biaya transportasi untuk komoditas udang di wilayah ke-i (Rp per kg) T i =Total biaya transportasi yang dikeluarkan untuk mengangkut udang di wilayah ke-i ke pusat pasar (Rp) Q i =Total produksi komoditas udang di wilayah ke-i (kg) x i =Unit analisis d) Harga yang digunakan dalam persamaan nilai land rent merupakan harga yang ditetapkan oleh mekanisme pasar dan diasumsikan bahwa petani tidak bisa menentukan harga. Dalam identifikasi nilai land rent dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi nilai land rent. Analisis kualitatif dilakukan melalui studi literatur dan pengamatan lapang untuk mendeskripsikan karakter dari faktor-faktor yang mempengaruhi nilai land rent pada masingmasing unit analisis. Analisis kuantitatif dilakukan melalui teknik statistik sederhana. Sebagaimana teori Ricardian land rent yang melihat nilai land rent dari faktor kesuburan dan jarak, maka melalui analisis regresi berganda didapat suatu persamaan regresi yang menyatakan hubungan antara nilai land rent dengan faktor kesuburan dan jarak lokasi tambak ke pusat pasar Analisis Sensitivitas Nilai Land Rent Analisis sensitivitas nilai land rent adalah analisis lanjutan dalam penelitian ini yang ditujukan untuk melihat seberapa besar pengaruh faktor eksogen terhadap perubahan nilai land rent. Asumsi yang dibangun didasarkan pada situasi saat ini,

8 yaitu terjadi kenaikan harga BBM, yang berpengaruh terhadap biaya transportasi yang menjadi variabel endogen dalam penentuan nilai land rent. Dengan analisis ini akan dilihat seberapa besar pengaruh jarak terhadap perubahan nilai land rent karena adanya perubahan biaya transportasi yang diakibatkan oleh kenaikan harga BBM, dan seberapa besar pengaruh kesuburan terhadap perubahan nilai land rent karena adanya perubahan harga pupuk yang diakibatkan oleh kenaikan harga pupuk Batasan Penelitian 1) Optimalisasi pemanfaatan lahan untuk budidaya tambak merupakan usaha untuk memperoleh nilai hasil yang paling menguntungkan dengan adanya keterbatasan lahan tambak. 2) Land Rent dalam satuan Rp per ha, adalah nilai surplus lahan tambak yang didapat dari pemanfaatannya sebagi sarana produksi budidaya udang. 3) Penelitian menggunakan konsep Ricardian Land Rent yaitu dalam penentuannya dipengaruhi oleh beberapa faktor kesuburan lahan tambak dan jarak lokasi tambak dari pusat pasar. 4) Studi dilakukan di Kacamatan Tanah Merah Kabupaten Indragiri Hilir. 5) Kesuburan ditentukan dari nilai produktivitas lahan dalam satuan kg per ha, dengan anggapan bahwa semakin tinggi nilai produktivitas, semakin tinggi pula tingkat kesuburan. 6) Jarak dengan satuan km, adalah jarak lokasi budidaya ke pusat pasar, dalam penelitian ini jarak lokasi tambak ke pedagang pengumpul. 7) Biaya tenaga kerja dalam satuan Rp per ha, adalah jumlah tenaga kerja dalam satuan HOK dikalikan dengan total upah yang harus diterima. 8) Biaya sarana produksi dalam satuan Rp per ha, adalah jumlah seluruh sarana produksi yang dibutuhkan dikalikan dengan harganya. 9) Biaya transportasi dalam satuan Rp per km, adalah biaya yang dikeluarkan untuk membawa hasil produksi udang dari tempat produksi ke pusat pasar. 10) Harga udang adalah harga riil udang di tingkat petambak pada saat penelitian.

9 4.6. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Indragiri Hilir. Daerah yang diteliti adalah tambak penghasil udang windu di Desa Tanjung Pasir dan Desa Tanjung Baru. Penelitian dimulai akhir Bulan April sampai dengan Bulan Mei 2007.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Penelitian Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive method), yaitu di Kecamatan Duduksampeyan Kabupaten Gresik. Alasan

Lebih terperinci

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE II. BAHAN DAN METODE 2.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di Desa Lamaran Tarung, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, dan Laboratorium Teknologi

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Ambulu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Sarana Produksi Pada umumnya kegiatan budidaya tambak Ikan Bandeng di lokasi penelitian memiliki karakteristik usaha yang hampir sama antara satu unit analisis dengan unit

Lebih terperinci

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE II. BAHAN DAN METODE 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2011 hingga April 2011, berlokasi di Desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dan Laboratorium Teknologi dan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Panumbangan, Sindangkasih, dan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus (case study). Case study adalah penelitian yang berusaha memberikan gambaran yang rinci dengan tekanan pada situasi keseluruhan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan III. METODELOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian mengenai analisis pendapatan usahatani dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi cabai merah keriting ini dilakukan di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi,

Lebih terperinci

PERMINTAAN LAHAN DAN NILAI LAND RENT TAMBAK UDANG DI KELURAHAN SICANANG KECAMATAN MEDAN BELAWAN

PERMINTAAN LAHAN DAN NILAI LAND RENT TAMBAK UDANG DI KELURAHAN SICANANG KECAMATAN MEDAN BELAWAN PERMINTAAN LAHAN DAN NILAI LAND RENT TAMBAK UDANG DI KELURAHAN SICANANG KECAMATAN MEDAN BELAWAN VINA DARMAWAN SKRIPSI PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. untuk memperoleh data dan melaksanakan analisis yang terkait dengan tujuan

III. METODE PENELITIAN. untuk memperoleh data dan melaksanakan analisis yang terkait dengan tujuan 54 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional adalah mencakup pengertian yang digunakan untuk memperoleh data dan melaksanakan analisis yang terkait

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dianalisis. Menurut Supardi (2005) penelitian deskripsi secara garis besar

III. METODE PENELITIAN. dianalisis. Menurut Supardi (2005) penelitian deskripsi secara garis besar III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Merode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu penelitian yang merumuskan diri pada pemecahan masalah yang ada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis adalah metode penelitian yang berpusat pada pemecahan masalah masalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Usaha Budidaya Udang Usaha budidaya udang merupakan suatu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh petambak atau petani ikan dengan menggabungkan sumberdaya (lahan, tenaga

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pasir Gaok, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. banyak membahas mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses

III. METODE PENELITIAN. banyak membahas mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses III. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena dalam pembahasannya lebih banyak membahas mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi, input yang digunakan, penerimaan

Lebih terperinci

ALOKASI OPTIMAL PEMANFAATAN DAN NILAI LAND RENT SUMBERDAYA TAMBAK DI KECAMATAN TANAH MERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR PROVINSI RIAU DWI SUSHANTY

ALOKASI OPTIMAL PEMANFAATAN DAN NILAI LAND RENT SUMBERDAYA TAMBAK DI KECAMATAN TANAH MERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR PROVINSI RIAU DWI SUSHANTY ALOKASI OPTIMAL PEMANFAATAN DAN NILAI LAND RENT SUMBERDAYA TAMBAK DI KECAMATAN TANAH MERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR PROVINSI RIAU DWI SUSHANTY SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian survai dan menggunakan kuesioner. Kuesioner ini akan dijadikan instrumen pengambilan data primer yang berisi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Data dan Instrumentasi

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Data dan Instrumentasi IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive) dengan alasan bahwa lokasi tersebut adalah salah satu lokasi pengembangan pertanian porduktif

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertambakan Udang di Kawasan pesisir

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertambakan Udang di Kawasan pesisir II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertambakan Udang di Kawasan pesisir Kawasan pesisir Indonesia memiliki ekosistem yang cocok bagi pengembangan kegiatan budidaya udang di tambak air payau. Pengoperasian tambak

Lebih terperinci

ALOKASI OPTIMAL PEMANFAATAN DAN NILAI LANDRENTSUMBEROAYA TAMBAK 01 KECAMATAN TANAH MERAH KABUPATEN INORAGIRI HILIR PROVINSI RIAU

ALOKASI OPTIMAL PEMANFAATAN DAN NILAI LANDRENTSUMBEROAYA TAMBAK 01 KECAMATAN TANAH MERAH KABUPATEN INORAGIRI HILIR PROVINSI RIAU ALOKASI OPTIMAL PEMANFAATAN DAN NILAI LANDRENTSUMBEROAYA TAMBAK 01 KECAMATAN TANAH MERAH KABUPATEN INORAGIRI HILIR PROVINSI RIAU M. Prihatna Sobarl 13, Suhamo 14 dan Owl Sushanty15 ABSTRACT The aims of

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh 22 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh dan menganalisis data sehubungan dengan tujuan penelitian. Agroindustri gula aren dan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bogor Jawa Barat, tepatnya di Kecamatan Jasinga. Pemilihan lokasi ini dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kelompok tani Suka Tani di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, propinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus.studi kasus adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan kecamatan Cigombong ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tugu Kelapa Dua Kecamatan Cimanggis Kota Depok dengan memilih Kelompok Tani Maju Bersama sebagai responden.

Lebih terperinci

II. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

II. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif II. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Metode deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data yang tidak hanya

Lebih terperinci

Oleh: Moch. Prihatna Sobari 1), Tridoyo Kusumastanto 1), dan Sandra D.E. Kaunang 2)

Oleh: Moch. Prihatna Sobari 1), Tridoyo Kusumastanto 1), dan Sandra D.E. Kaunang 2) ANALISIS LAND RENT PEMANFAATAN LAHAN TAMBAK DI PESISIR KABUPATEN SERANG PROVINSI BANTEN LAND RENT ANALYSIS OF POND LAND USAGES IN SERANG REGION COASTAL AREA, BANTEN PROVINCE Oleh: Moch. Prihatna Sobari

Lebih terperinci

ALOKASI OPTIMAL PEMANFAATAN DAN NILAI LAND RENT SUMBERDAYA TAMBAK DI KECAMATAN TANAH MERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR PROVINSI RIAU DWI SUSHANTY

ALOKASI OPTIMAL PEMANFAATAN DAN NILAI LAND RENT SUMBERDAYA TAMBAK DI KECAMATAN TANAH MERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR PROVINSI RIAU DWI SUSHANTY ALOKASI OPTIMAL PEMANFAATAN DAN NILAI LAND RENT SUMBERDAYA TAMBAK DI KECAMATAN TANAH MERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR PROVINSI RIAU DWI SUSHANTY SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data 4.3. Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data 4.3. Metode Pengambilan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional dipergunakan sebagai standar dan ukuran

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional dipergunakan sebagai standar dan ukuran 21 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional dipergunakan sebagai standar dan ukuran dalam penelitian. Konsep dasar dan definisi operasional

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. metode survey. Metode survey digunakan untuk memperoleh fakta-fakta dari

III. METODE PENELITIAN. metode survey. Metode survey digunakan untuk memperoleh fakta-fakta dari III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan metode survey. Metode survey digunakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Defenisi Operasional Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan dari perolehan data yang dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian III. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Desa Kebonagung Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul dengan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. untuk menciptakan data yang akan dianalisis sehubungan dengan tujuan

III. METODE PENELITIAN. untuk menciptakan data yang akan dianalisis sehubungan dengan tujuan 47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk menciptakan data yang akan dianalisis sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. faktor produksi yang kurang tepat dan efisien. Penggunaan faktor produksi

BAB III METODE PENELITIAN. faktor produksi yang kurang tepat dan efisien. Penggunaan faktor produksi 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Produktivitas usahatani padi dapat mengalami peningkatan maupun penurunan jumlah produksi. Hal tersebut biasanya disebabkan oleh penggunaan faktor produksi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat yaitu Desa Purwasari. Pemilihan Kabupaten Bogor dipilih secara

Lebih terperinci

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA BUDIDAYA IKAN BANDENG (Chanos-chanos) DI TAMBAK, KECAMATAN SEDATI, SIDOARJO, JATIM 1

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA BUDIDAYA IKAN BANDENG (Chanos-chanos) DI TAMBAK, KECAMATAN SEDATI, SIDOARJO, JATIM 1 1 Abstrak ANALISIS PROFITABILITAS USAHA BUDIDAYA IKAN BANDENG (Chanos-chanos) DI TAMBAK, KECAMATAN SEDATI, SIDOARJO, JATIM 1 Zainal Abidin 2 Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai risiko produksi cabai merah ini dilakukan di Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Lokasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi III. METODE PENELITIAN Penelitian tentang pengembangan usahatani mina padi dengan sistem jajar legowo ini dilakukan di Desa Mrgodadi, Kecamatan sayegan, Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif.

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup

III. METODE PENELITIAN. dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup 39 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka dibuat definisi dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Febuari- Mei 2013. Lokasi penelitian bertempat di Pasar Ciroyom Bandung dengan alamat di Jalan Ciroyom-

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Mula-mula

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Mula-mula III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Mula-mula mendeskripsikan identitas petani, teknik budidaya ikan nila, bawal, dan udang galah kemudian menganalisis besarnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengelolaan pengadaan paprika, yaitu pelaku-pelaku dalam pengadaan paprika,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengelolaan pengadaan paprika, yaitu pelaku-pelaku dalam pengadaan paprika, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini antara lain adalah sistem pengelolaan pengadaan paprika, yaitu pelakupelaku dalam pengadaan paprika,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang 50 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada sayuran organik PT. Masada Organik Indonesia secara optimal. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pada sayuran organik PT. Masada Organik Indonesia secara optimal. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pola pengadaan dan tingkat pengadaan pada sayuran organik PT. Masada Organik Indonesia secara optimal. Penelitian

Lebih terperinci

I. METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

I. METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya I. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, artinya adalah metode penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur 47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. kriteria tertentu. Alasan dalam pemilihan lokasi penelitian adalah TPI Wonokerto

IV. METODE PENELITIAN. kriteria tertentu. Alasan dalam pemilihan lokasi penelitian adalah TPI Wonokerto IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di TPI Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (Lampiran 1). Pemilihan lokasi penelitian berdasarkan alasan dan kriteria

Lebih terperinci

PERMINTAAN LAHAN DAN NILAI LAND RENT TAMBAK UDANG DI KELURAHAN SICANANG KECAMATAN MEDAN BELAWAN

PERMINTAAN LAHAN DAN NILAI LAND RENT TAMBAK UDANG DI KELURAHAN SICANANG KECAMATAN MEDAN BELAWAN PERMINTAAN LAHAN DAN NILAI LAND RENT TAMBAK UDANG DI KELURAHAN SICANANG KECAMATAN MEDAN BELAWAN VINA DARMAWAN SKRIPSI PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN Metode penelitian menjadi sebuah hal yang fundamental dalam penelitian karena menyangkut bagaimana peneliti mengarahkan penelitiannya, berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian survey. Dalam penelitian ini data yang diperlukan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Gapoktan Tani Bersama Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA BUDIDAYA UDANG GALAH

BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA BUDIDAYA UDANG GALAH BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA BUDIDAYA UDANG GALAH Analisis pendapatan pada usaha budidaya udang galah akan menjelaskan apakah usaha yang dilakukan menguntungkan (profitable) atau tidak yaitu dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang III. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat kuantitatif, dalam pembahasannya lebih ditekankan pada biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi, input yang digunakan, penerimaan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta Jawa Barat, dengan waktu pelaksanaan pengumpulan data pada bulan Juni sampai

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. deskriptif analisis, pelaksanaan penelitian ini menggunakan studi komparatif,

METODE PENELITIAN. deskriptif analisis, pelaksanaan penelitian ini menggunakan studi komparatif, III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, pelaksanaan penelitian ini menggunakan studi komparatif, yaitu salah satu metode penelitian dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Komparatif Usaha Tambak Udang Pada Musim Hujan Dan Kemarau Di Desa

METODE PENELITIAN. Komparatif Usaha Tambak Udang Pada Musim Hujan Dan Kemarau Di Desa III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian yang berjudul Studi Komparatif Usaha Tambak Udang Pada Musim Hujan Dan Kemarau Di Desa Keburuhan, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kawasan hutan mangrove Kecamatan Lagonkulon, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat. Dipilihnya Kecamatan Legonkulon karena Kecamatan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Kabupaten Brebes merupakan daerah sentra produksi bawang merah di Indonesia, baik dalam hal luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas per

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Metode Penelitian Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Metode Penelitian Metode Pengambilan Sampel METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Pulau Ternate, Provinsi Maluku Utara pada bulan September 2005 sampai Desember 2005. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang akan digunakan dalam

III. METODE PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang akan digunakan dalam III. METODE PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian yaitu berupa populasi dan sampel, variabel penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan analisis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Usahatani dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana. produksi danpendapatanyang diinginkan pada waktu tertentu.

III. METODE PENELITIAN. Usahatani dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana. produksi danpendapatanyang diinginkan pada waktu tertentu. 37 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Usahatani dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang petani mengalokasikan sumberdaya yang ada, baik lahan, tenaga

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara 65 LAMPIRAN 66 Lampiran 1. Kuisioner Survei Analisis Nilai Ekonomi Tambak Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian No: Waktu: Hari/Tanggal: A. Identitas Responden / Informan 1. Nama

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Saung Mirwan. Pemilihan PT Saung Mirwan dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa PT Saung Mirwan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jawa Barat merupakan salah satu sentra produksi tanaman bahan makanan di

I. PENDAHULUAN. Jawa Barat merupakan salah satu sentra produksi tanaman bahan makanan di I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki lahan pertanian yang sangat luas dan sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani. Jawa Barat merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terpadu dan melanggar kaidah pelestarian lahan dan lingkungan. Eksploitasi lahan

I. PENDAHULUAN. terpadu dan melanggar kaidah pelestarian lahan dan lingkungan. Eksploitasi lahan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laju peningkatan produktivitas tanaman padi di Indonesia akhir-akhir ini cenderung melandai, ditandai salah satunya dengan menurunnya produksi padi sekitar 0.06 persen

Lebih terperinci

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 7.1. Penerimaan Usahatani Kedelai Edamame Analisis terhadap penerimaan usahatani kedelai edamame petani mitra PT Saung Mirwan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Menurut Travers (1978) dalam Umar menjelaskan bahwa metode ini bertujuan

METODE PENELITIAN. Menurut Travers (1978) dalam Umar menjelaskan bahwa metode ini bertujuan III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif. Menurut Travers (1978) dalam Umar menjelaskan bahwa metode ini bertujuan untuk mengggambarkan sifat sesuatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah III. METODE PENELITIAN Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode ini digunakan untuk menggali fakta- fakta di lapangan kemudian dianalisis dan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dijelaskan dan dianalisis. Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena dalam

METODE PENELITIAN. dijelaskan dan dianalisis. Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena dalam III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif analisis merupakan suatu metode penelitian yang memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. ditentukan dengan metode purposive sampling, yaitu suatu metode penentuan lokasi

BAB IV METODE PENELITIAN. ditentukan dengan metode purposive sampling, yaitu suatu metode penentuan lokasi BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yaitu Kecamatan Denpasar Utara Kota Denpasar, ditentukan dengan metode purposive sampling, yaitu suatu metode penentuan lokasi secara sengaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Bandung dengan Penentuan tempat pengambilan sampel memakai Cluster Sampling dimana penentuan tersebut dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Tembakau merupakan salah satu tanaman yang memberikan kontribusi besar kepada negara Indonesia yaitu sebagai salah satu penghasil devisa negara. Usahatani

Lebih terperinci

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS Keberhasilan usahatani yang dilakukan petani biasanya diukur dengan menggunakan ukuran pendapatan usahatani yang diperoleh. Semakin besar pendapatan usahatani

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cigedug, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

MANFAAT KEMITRAAN AGRIBISNIS BAGI PETANI MITRA

MANFAAT KEMITRAAN AGRIBISNIS BAGI PETANI MITRA MANFAAT KEMITRAAN AGRIBISNIS BAGI PETANI MITRA (Kasus: Kemitraan PT Pupuk Kujang dengan Kelompok Tani Sri Mandiri Desa Majalaya Kecamatan Majalaya Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat) Oleh : ACHMAD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Limbula, Kecamatan Wanggarasi, Kabupaten Pohuwato. Kegiatan penelitian ini dilakukan dalam waktu tiga bulan, yaitu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis 30 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Tani Pondok Menteng Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN David Hismanta Depari *), Salmiah **) dan Sinar Indra Kesuma **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Identifikasi Karakteristik Petani Tambak, Unit Usaha Terkait dan Tenaga Kerja Lokal Di Desa Ambulu

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Identifikasi Karakteristik Petani Tambak, Unit Usaha Terkait dan Tenaga Kerja Lokal Di Desa Ambulu VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Identifikasi Karakteristik Petani Tambak, Unit Usaha Terkait dan Tenaga Kerja Lokal Di Desa Ambulu 6.1.1 Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Tambak Karakteristik sosial ekonomi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang memusatkan pemecahan masalahnya melukiskan suatu objek

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang memusatkan pemecahan masalahnya melukiskan suatu objek III. METODE PENELITIAN Metode ialah sebuah cara atau jalan, dimana metode menyangkut cara kerja ataupun memahami objek yang menjadi sasaran ilmu. Metode penelitian yang digunakan ialah metode deskriptif.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang dilakukan di Perusahaan Parakbada, Katulampa, Kota Bogor, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Blendung, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi jagung manis dilakukan di Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 30 METODOLOGI PENELITIAN Metode Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pilihan strategi studi kasus. Menurut Moleong (2005), penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan

III. METODE PENELITIAN. melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Penelitian ini menggunakan metode dasar deskriptif analisis yaitu suatu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian dipilih secara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Definisi dan Pengukuran Variabel Definisi dan pengukuran variabel penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1.

METODE PENELITIAN Definisi dan Pengukuran Variabel Definisi dan pengukuran variabel penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1. III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada 11 Maret 2015 sampai 11 Mei 2015. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian di Kabupaten Karanganyar. Pemilihan

Lebih terperinci

ANALISA FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI TEKNIK PADA USAHATANI JAGUNG

ANALISA FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI TEKNIK PADA USAHATANI JAGUNG ANALISA FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI TEKNIK PADA USAHATANI JAGUNG Desy Cahyaning Utami* *Dosen Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan Imail: d2.decy@gmail.com ABSTRAK Komoditas jagung (Zea mays)

Lebih terperinci

VII. ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI

VII. ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI VII. ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI Tingkat efisiensi ekonomi dari faktor-faktor produksi dapat dilihat dari besarnya rasio Nilai Produk Marjinal (NPM)

Lebih terperinci