Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""

Transkripsi

1

2

3 ISSN / ISBN : No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm X 25 cm Jumlah Halaman : 41 Naskah : BPS Kota Kediri Gambar Sampul : Pembangunan Jembatan Brawijaya dan Petani sedang melakukan penyemprotan hama/penyakit tanaman Diterbitkan oleh : BPS Kota Kediri Dicetak oleh : Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

4

5 DAFTAR ISI 1. Geografi dan Iklim 1 9. Industri Pengolahan Pemerintahan Perdagangan Penduduk Transportasi dan Komunikasi Ketenagakerjaan Pariwista Pendidikan Perbankan dan Investasi Kesehatan Harga-harga Pembangunan Manusia PDRB Pertanian 25

6 Jembatan Brawijaya

7 Jembatan Brawijaya

8 Jembatan Brawijaya

9 Jembatan Brawijaya

10 Kantor Pemerintah Kota Kediri

11 Kantor Pemerintah Kota Kediri Anggota DPRD Kota Kediri periode tersusun dari 13 Partai. Dari ketigabelas Partai tersebut lima Partai yang mempunyai wakil terbanyak yaitu 5 orang dari PDI Perjuangan, 4 orang dari Partai Amanat Nasional, 4 orang dari Partai Kebangkitan Bangsa, 3 orang dari Partai Golkar, dan 3 orang dari Partai Demokrat. Dari keseluruhan anggota DPRD 76,67% adalah laki-laki selebihnya (23,33%) perempuan. Kurun waktu jumlah rapat yang diselenggarakan oleh DPRD Kota Kediri mengalami peningkatan. Jumlah rapat yang diselenggarakan oleh DPRD Kota Kediri pada tahun 2013 sebanyak 285 kali mengalami peningkatan sebesar 5,67% dibandingkan dengan tahun 2012 sebanyak 265 kali. Kunjungan kerja anggota DPRD tahun 2013 sebanyak 67 kali mengalami penurunan sebesar 29,47% dibandingkan tahun Adapun jumlah Peraturan Perundangan yang telah dikeluarkan oleh DPRD tahun 2013 sebanyak 105 buah meningkat 52,17% dibandingkan tahun Jumlah Rapat DPRD, Jumlah Peraturan Perundang-undangan yang Dikeluarkan DPRD dan Rasio Jumlah Rapat terhadap Jumlah Peraturan Perundang-undangan Sumber : Bagian Hukum Pemkot Kediri ,23 0,26 0,46 0,26 0, Rapat - rapat Peraturan Perundangundangan Rasio Rapat/ Perpu Sumber : Kantor Sekretariat DPRD Kota Kediri Jumlah Peraturan Perundang-undangan, Peraturan Daerah dan Surat Keputusan DPRD Kota Kediri, Peraturan Daerah Instruksi Walikota SK. DPRD 6 Statistik Daerah Kota Kediri, 2015

12 Kantor Pemerintah Kota Kediri

13

14 teknologi yang lebih canggih sehingga perubahan jumlah penduduk lebih bisa dimonitor. Pada tahun 2013 jumlah penduduk Kota Kediri mencapai jiwa mengalami peningkatan sebesar 2,69% dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun Pada tahun 2014 jumlah penduduk Kota Kediri jiwa. Sehingga selama tahun terjadi peningkatan jumlah penduduk 2,69%. Kepadatan penduduk Kota Kediri meningkat terus sampai dengan tahun Pada tahun 2010 kepadatan penduduk Kota Kediri sebesar jiwa/km 2 dan pada tahun 2011 menjadi jiwa/km 2. Dan karena e-ktp pada tahun 2012 kepadatan penduduk Kota Kediri menurun menjadi sebesar jiwa/km 2. Sedangkan pada tahun 2013 kepadatan penduduk Kota Kediri menjadi jiwa/km 2. Dari sumber e- KTP, kepadatan penduduk Kota Kediri tahun 2014 mencapai jiwa/km 2. Perbandingan penduduk laki-laki dibandingkan dengan penduduk perem- Statistik Daerah Kota Kediri,

15

16

17 12 Penduduk Kota Kediri usia 15 tahun ke atas yang telah bekerja pada tahun 2012 sebesar orang. Angka ini lebih rendah 3,91% dibandingkan dengan tahun Secara berturut-turut pertumbuhan angkatan kerja tahun yaitu 1,69%; 1,61%; 4,94%; -3,72%; 0,36% dan 4,05%. Jumlah penduduk Kota Kediri yang menganggur pada tahun berturut-turut sebesar jiwa, jiwa dan jiwa. Pada tahun 2010 jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang menganggur mengalami penurunan sebesar 11,57% dibandingkan dengan tahun Pada tahun 2011 jumlah penduduk usia 15 tahun yang menganggur juga menurun sebesar 30,57% dibandingkan tahun Adapun pada tahun 2012 jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang menganggur naik lagi 57,88% menjadi sebesar jiwa. Pertumbuhan jumlah penduduk Kota Kediri umur 15 tahun ke atas yang bekerja selama kurun waktu berturut-turut yaitu 1,63%,; 6,03%; -0,52%; 0,65%; 6,81% dan 3,91%. Penduduk Kota Kediri Usia 15 Tahun ke atas yang Bekerja dan Penganggur, (orang) ,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00-10,00-20,00-30,00-40,00 PENDUDUK BEKERJA PENDUDUK BEKERJA PENGANGGUR Sumber : Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional 2012, BPS Provinsi Jawa Timur Penduduk Kota Kediri Usia 15 Tahun ke atas yang Bekerja dan Penganggur, (orang) PENGANGGUR Sumber : Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional 2012, BPS Provinsi Jawa Timur Statistik Daerah Kota Kediri, 2014

18 Tingkat Pengangguran Terbuka, Tingkat Kesempatan Kerja dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kota Kediri, (%) 100,00 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10, , Tingkat Pengangguran Terbuka Tingkat Kesempatan Kerja Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Sumber : Analisis Indikator Sosial Ekonomi Jawa Timur 2012, BPS Provinsi Jawa Timur Jumlah Pencari Kerja, Penempatan dan Lowongan Pekerjaan di Kota Kediri Pencari Kerja Lowongan Penempatan Selama kurun waktu tahun angka Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) cenderung berfluktuasi. Pada tahun 2006 TPAK sebesar 66,58%, tahun 2007 sebesar 64,53%, dan kurun waktu tahun sebesar 67,53%, 64,22%, 67,62% berturut-turut 66,54% dan Angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Kediri selama kurun waktu cenderung mengalami penurunan dikarenakan jumlah penduduk yang termasuk kategori angkatan kerja yang menganggur jumlahnya makin sedikit. Hal ini menunjukkan keberhasilan Program Kerja Pemerintah Kota Kediri dalam mengatasi masalah pengangguran. Jumlah pencari kerja yang melapor ke Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Sumber : Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Kediri Kediri selama tahun cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2007 berjumlah orang meningkat menjadi orang pada tahun Pada tahun 2009 menurun sedikit menjadi 4181 orang sedangkan pada tahun 2010 mengalami peningkatan kembali menjadi orang, tetapi tahun Statistik Daerah Kota Kediri,

19 2011 turun lagi menjadi orang dan pada tahun 2012 kembali menurun menjadi orang. Jumlah tenaga kerja yang telah menjalani penempatan kerja yang melapor ke Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Kediri relatif mengalami penurunan selama tahun yaitu berturut-turut yaitu orang (2007), 698 orang (2008), 642 orang (2009), 642 orang (2009), 691 orang (2010), 366 orang (2011) dan 393 orang (2012). Adanya penurunan jumlah angka penempatan tenaga kerja ini diduga karena banyak tenaga kerja yang telah terserap ke instansi Pemerintah/Swasta tetapi tidak melapor kembali ke Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pemerintah Kota Kediri 14 Statistik Daerah Kota Kediri, 2014

20

21

22

23 Jumlah Buku yang dipinjam oleh Pengunjung Perpustakaan Pemerintah Kota Kediri dirinci menurut Jenis Buku, Tahun Umum Filsafat Agama Sosial Bahasa Ilmu Murni Ilmu Terapan Olahraga/Kes Sastra/Fiksi Sejarah Sumber : Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Lima Jenis buku bacaan yang paling banyak dipinjam oleh pengunjung Perpustakaan Pemerintah Kota Kediri pada kurun waktu tahun adalah kelompok sastra/fiksi, peringkat kedua jenis buku yang paling banyak dipinjam adalah kelompok buku ilmu terapan, lalu peringkat ketiga ditempati oleh jenis kelompok buku agama, selanjutnya kelompok buku sosial dan yang kelima adalah kelompok buku filsafat. Apabila diamati jumlah buku yang dipinjam pengunjung antara tahun maka jumlah buku yang dipinjam pada tahun 2013 relatif mengalami penurunan dibandingkan dengan jumlah buku yang dipinjam pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini diduga disebabkan karena pengaruh media internet yang makin diminati oleh banyak kalangan masyarakat. Dari survei sosial ekonomi nasional (SUSENAS) 2012 diketahui bahwa dari sampel yang diwawancarai didapatkan 26,94% mengakses internet dalam 3 bulan terakhir, sedangkan pada tahun 2011 berkisar 17,89%. 18 Statistik Daerah Kota Kediri, 2015

24 RS Kusta dan RSUD Gambiran Kediri

25 RS Kusta dan RSUD Gambiran Kediri Rasio Tenaga Kesehatan per Penduduk Kota Kediri, Jenis Tenaga Kesehatan Medis Paramedis Jml.Tenaga Kesehatan Sumber : Dinas Kesehatan Kota Kediri Jumlah Pendonor, Jumlah Darah yang Diminta dan Jumlah Darah yang dipenuhi di Kota Kediri, Jumlah Pendonor Jumlah Darah yang Diminta Jumlah Darah Yang Dipenuhi terhadap penduduk sebesar 47 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun Adanya peningkatan ratio jumlah tenaga medis dan didukung pula dengan peningkatan ratio jumlah tenaga paramedis terhadap penduduk ini menandakan adanya keseriusan Pemerintah Kota Kediri terhadap kesehatan masyarakatnya. Secara total rasio jumlah tenaga kesehatan Kota Kediri pada tahun 2012 terhadap penduduk sebesar 55. Jumlah darah yang dibutuhkan oleh pasien di Kota Kediri kurun waktu cenderung meningkat. Pada tahun 2005 jumlah darah yang dibutuhkan sebanyak kantong darah dari pasien yang butuh darah. Demikian kebutuhan darah relatif terus meningkat Sumber : PMI Cabang Kota Kediri hingga tahun 2010 kebutuhan darah meningkat menjadi kantong dari pasien. Pada tahun 2011 meningkat lagi menjadi kantong darah dari pasien dan meningkat lagi pada tahun 2012 menjadi kantong dari pasien. 20 Statistik Daerah Kota Kediri, 2015

26 Rasio jumlah darah yang dapat terpenuhi dibandingkan dengan jumlah darah yang dibutuhkan kurun waktu selalu lebih banyak yang dibutuhkan. Terlihat pada tahun 2008 jumlah darah yang dibutuhkan sebanyak kantong, tetapi baru tersedia sebanyak kantong. Pada tahun 2009 dibutuhkan kantong darah dan yang terpenuhi sebanyak kantong. Begitu pula pada tahun 2010 dibutuhkan kantong sedangkan yang terpenuhi sebanyak kantong. Namun demikian prosentase ketersediaan darah terhadap jumlah kebutuhan darah pada tahun terutama sejak tahun cenderung ada peningkatan. Pada tahun 2005 prosentase ketersediaan darah terhadap jumlah kebutuhan darah 1,83%; pada tahun 2006 sebesar 1,39%; pada tahun 2007 sebesar 8,67% dan berturut-turut pada tahun sebesar 10,56%; 3,35%; 4,86%; 4,07% dan kondisi terkini 2,28%. RS Kusta dan RSUD Gambiran Kediri Jumlah Pasien, Jumlah Darah Diminta dan Jumlah Darah Terpenuhi di PMI Kota Kediri, Bulan Jumlah Jumlah Darah yang Diminta Rata-rata Kebutuhan Darah tiap Pasien dan Prosentase Ketersediaan Darah Dibandingkan Jumlah Kebutuhannya, Statistik Daerah Kota Kediri, Jumlah Darah Yang Dipenuhi Pasien (1) (2) (3) (4) Sumber : PMI Cabang Kediri Rata-rata % Tahun Kebutuhan Darah/ Pasien (kantong) Ketersediaan/ kebutuhan (1) (2) (3) ,03 92, ,03 90, ,65 96, ,15 95, ,29 96, ,63 97, ,05 94,54 Sumber : PMI Cabang Kediri

27

28 Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Harapan Hidup (AHH) Kota Kediri, ,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 88,50 88,00 87,50 87,00 86,50 86,00 85,50 85,00 84,50 84,00 83,50 83, ANGKA KEMATIAN BAYI ANGKA HARAPAN HIDUP Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur Indeks Pendidikan Kota Kediri dan Indeks Pendidikan Jawa Timur IP KOTA KEDIRI IP JATIM Jembatan Lama Angka Kematian Bayi (AKB) Kota Kediri kurun waktu tahun selalu turun berturut-turut sebesar 28,78; 28,61; 27,29; 25,1 dan 24,85 Adapun Angka Harapan Hidup Kota Kediri kurun waktu selalu naik berturut-turut sebesar 69,95; 70,18; 70,41; 70,64; dan 70,78 Komponen kedua Indeks Pembangunan Manusia yaitu Indeks Pendidikan (IP). Indeks Pendidikan Kota Kediri pada tahun 2012 menunjukkan angka 87,95 mengalami peningkatan sebesar 0,24% dibandingkan dengan angka tahun 2011 yang mencapai angka 87,74. Indeks Pendidikan Kota Kediri selama kurun waktu selalu mengalami peningkatan. Berturut-turut angka indeks pendidikan pada tahun yaitu Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur 85,90; 86,41; 87,16; 87,69 dan 87,74. Dan laju peningkatan Indeks Pendidikan Kota Kediri selama tahun berturutturut yaitu 0,59%; 0,86%; 0,62%; 0,05% dan 0,24%. Laju Indeks Purchasing Power Parity (indeks daya beli) Kota Kediri pada tahun 2012 sebesar 66,99 mengalami Statistik Daerah Kota Kediri,

29 Indeks Purchasing Power Parity Kota Kediri dan Indeks Purchasing Power Parity Jawa Timur 67,00 66,00 65,00 64,00 63,00 62,00 61,00 60, IPPP KOTA KEDIRI IPPP JATIM Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur IPM, IHH, IP dan IPPP Kota Kediri dan Jawa Timur KOTA KEDIRI URAIAN IPM KOTA KEDIRI 74,45 75,11 75,68 76,28 76,79 77,08 IPM JATIM 69,78 70,38 71,06 71,62 72,18 72,54 IHH KOTA KEDIRI 74,64 74,92 75,30 75,68 76,07 76,30 IHH JATIM 73,17 73,50 73,92 74,34 74,77 75,15 IP KOTA KEDIRI 85,90 86,41 87,16 87,69 87,74 87,95 IP JATIM 73,61 73,73 74,53 74,98 75,33 75,73 IPPP KOTA KEDIRI 62,83 63,99 64,59 65,48 66,56 66,99 IPPP JATIM 62,56 63,92 64,74 65,54 66,43 66,73 peningkatan sebesar 0,65% dibandingkan dengan tahun 2011 yang waktu itu mencapai 66,56. Selama kurun waktu perubahan laju Indeks Purchasing Power Parity (PPP) selalu menunjukkan angka positif artinya dari tahun selalu mengalami kenaikan. Pada tahun 2007 indeks PPP sebesar 62,83 meningkat menjadi 63,99 pada tahun Tahun 2009 indeks PPP sebesar 64,59 kemudian tahun 2010 meningkat menjadi 65,48 pada tahun 2011 meningkat menjadi 66,56 dan selanjutnya pada tahun 2012 menjadi 66,99. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sejalan dengan ketiga komponennya juga selalu mengalami peningkatan selama kurun waktu Pada tahun 2007 IPM Kota Kediri 74,45 Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur selanjutnya pada tahun 2008 mengalami peningkatan menjadi 75,11 pada kurun wakt secara berturut-turut IPM Kota Kediri sebesar 75,68; 76,28; 76,79 dan 77,08. Angka IPM Kota Kediri pada tahun selalu mengalami peningkatan, akan tetapi perubahan laju angka IPM Statistik Daerah Kota Kediri, 2015

30 Perubahan Laju IPM, IHH, IP dan IPPP Kota Kediri, URAIAN % IPM 0,881 0,768 0,796 0,660 0,381 % IHH 0,377 0,506 0,505 0,510 0,301 % IP 0,591 0,865 0,615 0,053 0,243 % IPPP 1,844 0,943 1,377 1,645 0,653 Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur Jembatan Lama tersebut cenderung menurun. Pada tahun 2008 perubahan laju IPM sebesar 0,88% dibandingkan dengan IPM tahun Pada tahun 2009 perubahan lajunya menurun sebesar 0,77%. Pada tahun 2010 perubahan laju IPM Kota Kediri meningkat sedikit sebesar 0,80% namun pada tahun 2011 menurun lagi sebesar 0,66% dan pada tahun 2012 perubahan laju IPM kembali menurun sebesar 0,38%. Apabila dibandingkan dengan IPM Provinsi Jawa Timur, IPM Kota Kediri kurun waktu selalu berada di atas angka Jawa Timur, begitu pula komponen-komponen pembentuknya. Statistik Daerah Kota Kediri,

31 Produktifitas padi sawah di Kota Kediri pada tahun 2011 mengalami penurunan 4,65% dibandingkan dengan tahun 2010 yaitu dari 67,75 kwintal/ha menjadi 64,60 kwintal/ha. Produktifitas jagung di Kota Kediri pada tahun 2011 sebesar 66,24 kwintal/ha menurun 8,00% dibandingkan pada tahun 2010 yang masih sebesar 72,00 kwintal/ha. Pada tahun 2011 produktifitas ubi kayu sebesar 253,85 kwintal/ha, sedangkan produktifitas tanaman tersebut pada tahun 2010 sudah 175,0 kwintal/ha (naik 45,06%). Produksi tanaman padi sawah pada kurun waktu tahun cenderung meningkat. Secara berturut-turut produksi padi sawah tahun yaitu Kw; Kw; Kw; Kw; Produktifitas Tanaman Padi, Jagung dan Ubi Kayu di Kota Kediri (Kwt/Ha) TAHUN PADI JAGUNG UBI KAYU ,60 66,24 253, ,75 72,00 175, ,38 55,00 196, ,00 80,00 200, ,01 47,84 192, ,91 71,90 89, ,36 72,09 184,74 Sumber : Dinas Pertanian Kota Kediri Produksi Padi Sawah, Jagung dan Ubi Kayu di Kota Kediri (Kwt) PRODUKTIFITAS Sumber : Dinas Pertanian Kota Kediri PADI SAWAH JAGUNG UBI KAYU 26 Statistik Daerah Kota Kediri, 2015

32 Kw; Kw; Kw dan Kw. TAHUN Populasi Ternak Kecil, Ayam dan Ititk/Mentok di Kota Kediri Kambing/ Domba Ayam Itik-Mentok Sumber : Dinas Pertanian Kota Kediri Produksi tanaman jagung dari tahun mengalami fluktuasi. Pada tahun 2011 produksi tanaman jagung sebesar Kw mengalami penurunan sebesar 13,89 % dibandingkan dengan tahun 2010 ( Kw). Adapun untuk tanaman ubi kayu produksinya cenderung menurun selama kurun waktu tahun , berturut-turut produksi tanaman ubi kayu tahun yaitu sebesar Kw; Kw; Kw; Kw; Kw; Kw; Kw dan Kw. Jumlah ternak kecil (kambing/ domba), ayam (ras/kampung), itik dan mentok. Pada tahun 2004 jumlah ternak kecil di Kota Kediri sebesar ekor, tahun 2005 menjadi sebesar ekor. Pada tahun berturut-turut menjadi sebesar Statistik Daerah Kota Kediri,

33 Populasi Ternak Besar di Kota Kediri Sapi Sapi Perah Kuda Kerbau Sumber : Dinas Pertanian Kota Kediri ekor; ekor; ekor; ekor dan ekor. Populasi ternak besar di Kota Kediri kurun waktu cenderung mengalami penurunan. Jumlah ternak besar (sapi, kuda dan kerbau) pada tahun 2004 sebanyak ekor, 2 tahun kemudian menjadi ekor, selanjutnya tahun 2009 menjadi ekor. Pada tahun 2010 jumlah ternak besar sebanyak ekor. 28 Statistik Daerah Kota Kediri, 2015

34 Industri pengolahan di Kota Kediri merupakan sektor yang mempunyai peranan amat besar (72,52%) dalam penyumbang angka produk domestik regional bruto (PDRB) Kota Kediri pada tahun 2011, khususnya sub sektor industri pengolahan makanan, minuman dan tembakau. Pada sub sektor ini yang salah satunya adalah industri pengolahan gula pada tahun 2011 produksinya mencapai ,31 ton dari lahan tebu dengan luas panen sebesar ha. Luas panen tanaman tebu yang dikelola oleh pabrik gula di Kota Kediri pada kurun waktu amat fluktuatif. Pada tahun 2006 luas panen tanaman tebu sebesar ha mengalami peningkatan sebesar 3,65% dibandingkan dengan tahun Pada tahun 2007 luas panen tanaman tebu meningkat 18,13% dibandingkan tahun 2006, sedangkan tahun 2008 menurun menjadi sebesar 2,36% dibandingkan tahun 2007, tetapi pada tahun 2009 meningkat sebesar 3,07% menjadi ha dan pada tahun 2010 me- Luas Panen dan Produksi Tanaman Tebu yang Diolah Pabrik Gula di Kota Kediri TAHUN LUASPANEN (HA) PRODUKSI (TON) , , , , , , , , , , , , , ,31 Sumber : Pabrik Gula se Kota Kediri Luas Panen dan Produksi Tanaman Tebu yang dikelola Pabrik Gula di Kota Kediri , , , , , , , , ,00 0, LUASPANEN (HA) PRODUKSI (TON) Sumber : Pabrik Gula se Kota Kediri Statistik Daerah Kota Kediri,

35 Produksi Gula Kristal, Kristal dan Tetes Tebu dari Pabrik Gula di Kota Kediri , , , , , ,00 0, KRISTAL GULA KRISTAL TETES Sumber : Pabrik Gula di Kota Kediri ningkat 2,467% dibandingkan tahun 2009 menjadi ha. Sedangkan untuk tahun 2011 luas panen tanaman tebu yang dikelola oleh 2 pabrik Gula di Kota Kediri sebesar ha (meningkat 0,03% dibandingkan dengan luas panen tahun sebelumnya). Hasil produksi tanaman tebu pada tahun 2005 sebesar ,45 ton berlawanan dengan luas panennya. Hal ini karena pada tahun tersebut terjadi kegagalan panen. Hasil giling pada pabrik gula di Kota Kediri berupa kristal tebu, gula kristal dan tetes tebu. Pada tahun 2007 hasil giling berupa kristal tebu sebanyak ,6 ton, berupa gula kristal sebanyak ,48 ton dan ,3 ton tetes tebu. Pada tahun 2008 hasil giling berupa kristal tebu sebanyak ,7 ton, ton berupa gula kristal dan ,9 ton berupa tetes tebu. Sedangkan hasil giling pada tahun 2009 terdiri dari ,6 ton kristal tebu, ,71 ton gula kristal dan ,85 tetes tebu. Pada tahun 2010 dan 2011 secara berturut-turut hasil produksi Kristal sebesar ,58 ton 30 Statistik Daerah Kota Kediri, 2015

36 dan ,70 ton, untuk hasil produksi gula Kristal pada tahun sebesar ,02 ton dan ,41 ton. Hasil produksi gula Kristal pada tahun dari pabrik gula se Kota Kediri sebesar ,02 dan ,41 ton. Selanjutnya hasil produksi tetes pada tahun sebesar ,85 ton dan ,60 ton. Statistik Daerah Kota Kediri,

37 2011 sebanyak 846 kamar dengan tempat tidur Jumlah Kamar dan Tempat Tidur Akomodasi Hotel di Kota Kediri KAMAR T-TIDUR MALAM-TAMU Sumber : BPS Kota Kediri Berbeda dengan tingkatan kelas pada hotel di Kota Kediri yang makin bagus kurun waktu Jumlah kamar dan tempat tidur akomodasi hotel di Kota Kediri mengalami fluktuasi. Pada tahun 2007 jumlah kamar yang tersedia sebanyak 875 unit, pada tahun 2008 menurun menjadi 775 unit dan pada tahun 2011 jumlah kamar di hotel-hotel yang berada di wilayah Kota Kediri berjumlah 846 unit. Jumlah tempat tidur pada tathun 2007 berjumlah unit, pada tahun 2008 berjumlah unit dan pada tahun 2011 meningkat menjadi unit. Adapun jumlah pengunjung yang menginap di hotel di Kota Kediri pada tahun 2011 berjumlah tamu. Statistik Daerah Kota Kediri,

38 Secara keseluruhan jumlah LDKP di Kabupaten/Kota Kediri kurun waktu cenderung selalu meningkat. Pada tahun 2007 jumlah LDKP turun 2,04% dibandingkan dengan tahun 2006 menjadi 192 unit, tetapi pada tahun 2008 meningkat kembali menjadi 238 unit dan pada tahun 2009 meningkat juga 5,04% dibandingkan dengan tahun 2008 menjadi 250 unit. Dan pada tahun 2010 sedikit menurun menjadi 243 unit. Begitu juga pada tahun 2011 menjadi 424 unit. Jumlah simpanan masyarakat pada Bank umum maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) akhir tahun 2010 yang berupa giro sebesar Rp. 680,32Juta. Nilai ini 11,94% lebih rendah dibandingkan dengan nilai akhir tahun Jumlah simpanan masyarakat yang berupa tabungan pada akhir tahun 2010 sebesar Rp ,76Juta meningkat menjadi 12,16% nilainya dibandingkan dengan tabungan akhir tahun 2008 dan yang berupa simpanan berjangka sebesar Rp ,48juta 14,88% nilainya di bawah nilai simpanan berjangka pada akhir tahun TAHUN Jumlah LDKP menurut Jenisnya di Kabupaten/Kota Kediri Kantor Pusat Kantor Cabang Cabang Pembantu Kantor Sumber : Kantor Bank Indonesia Kediri Posisi Simpanan Masyarakat Pada Bank Umum dan BPR di Kota Kediri pada Akhir Tahun, Menurut Jenis Simpanan (Juta Rp) Kas Payment Point Unit& Kas Jumlah Mobil Akhir Tahun Giro Simpanan Tabungan Jumlah Sumber : Publikasi Statistik Ekonomi Keuangan Daerah Jawa Timur (Bank Indonesia Surabaya) 38 Statistik Daerah Kota Kediri, 2014

39 Pertumbuhan Jumlah Giro, Simpanan Berjangka dan Tabungan Masyarakat pada Bank dan BPR di Kota Kediri Giro Simpanan Tabungan Jumlah Sumber : Publikasi Statistik Ekonomi Keuangan Daerah Jawa Timur (Bank Indonesia Surabaya) Secara keseluruhan jumlah simpanan masyarakat yang terdapat pada Bank Umum dan BPR di Kota Kediri senilai Rp ,57Juta menurun 2,14% dibandingkan dengan tahun Pada tahun 2011 jumlah simpanan masyarakat dalam bentuk giro sebesar Rp Juta (menurun 33,37%), dalam bentuk simpanan sebesar Rp Juta (meningkat 19,78%) dan jumlah tabungan sebesar Rp Juta (meningkat 27,47%). Selama kurun waktu , pertumbuhan simpanan berupa giro yang naik cukup signifikan terjadi pada tahun 2007 (20,65%). Pertumbuhan tabungan yang naik cukup signifikan terjadi pada tahun 2011 (27,47%). Adapun untuk pertumbuhan simpanan yang mengalami kenaikan cukup signifikan terjadi pada tahun 2011 (19,78%). Statistik Daerah Kota Kediri,

40 Perkembangan harga selama tahun 2013 menunjukkan bahwa inflasi sebagian besar kelompok komoditi secara drastis terjadi pada bulan Juli. Hal ini diduga terjadi karena naiknya nilai konsumsi masyarakat dalam rangka menyambut bulan Ramadhan dan hari Raya Idul Fitri. Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan (4,7%) dan kelompok transportasi dan komunikasi (9,14%). Dan apabila diamati inflasi tertinggi secara umum kerapkali terjadi pada bulan dimana terdapat hari besar umat beragama yaitu idul fitri, natal atau imlek. Terlihat pada tabel di samping bahwa pada tahun 2013 inflasi tertinggi terjadi pada bulan Juli. Pada tahun 2012 inflasi tertinggi terjadi pada bulanseptember dan pada tahun 2011 terjadi pada bulan Juli juga. Pada kurun waktu tahun inflasi year to year (y-o-y) terjadi pada bulan September Grafik Inflasi Harga (y-o-y) menurut Kelompok Komoditi di Kota Kediri, ,00 8,00 6,00 4,00 2,00 0,00-2,00-4,00 BAHAN MAKANAN MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK & TEMBAKAU PERUMAHAN SANDANG KESEHATAN PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA TRANSPOR DAN KOMUNIKASI Sumber : BPS Kota Kediri Tabel Inflasi Harga onsumen di Kota Kediri dirinci menurut Bulan, Tahun , (%) TAHUN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEP OKT NOP DES ,05 0,94 0,50-0,09-0,20 0,89 3,26 1,06-0,28-0,10 0,42 0,36 Pada tahun 2008 terjadi krisis global yang disusul dengan kenaikan harga bahan bakar minyak sehingga hal ini ,27 0,49 0,53 0,58 1,03 1,74 2,43 4,21 4,18 4,20 4,25 4, ,29-0,10-0,34-0,31 0,02 0,81 0,91 0,73 0,54 0,02 0,34 0, ,20 0,05-0,06 0,14 0,02 0,01 0,07 0,93 0,34-0,01 0,07 0, ,12 0,31 0,47-0,49 0,05 0,45 0,43 0,40 1,20 0,10-0,13 0, ,42 2,07 3,16 3,50 4,46 6,59 8,46 9,34 9,90 10,55 10,15 9, ,34 0,99 0,15-0,26 0,18-0,03 0,34 0,29 0,91 1,11 0,35 1,28 Sumber : BPS Kota Kediri 40 Statistik Daerah Kota Kediri, 2014

41 12,00 10,00 8,00 6,00 4,00 2,00 0,00-2,00 Inflasi Harga Konsumen Umum di Kota Kediri, Sumber : BPS Kota Kediri berdampak terjadinya kenaikan harga pada barang dan jasa. Nampak pada tabel disamping bahwa harga komoditi mengalami inflasi cukup tinggi hingga beberapa bulan. Inflasi harga konsumen paling tinggi terjadi pada bulan Oktober 2008, secara umum sebesar 10,55%. Tingginya inflasi pada bulan ini akibat adanya inflasi yang cukup tinggi pada semua kelompok komoditi. Inflasi pada kelompok komoditi bahan makanan pada tahun 2009 mencapai titik tertinggi terjadi pada bulan September yaitu 1,20%. Pada kelompok komoditi makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mencapai inflasi tertinggi pada bulan Juni yaitu 5,62%. Kelompok komoditi perumahan mengalami inflasi tertinggi terjadi pada bulan Agustus yaitu 0, 93%. Selanjutnya untuk kelompok sandang inflasi tertinggi pada bulan Juni (1,1%) dan kelompok komoditi kesehatan mengalami inflasi tertinggi terjadi pada bulan Juli sebesar 0,52%. Secara umum inflasi tertinggi pada tahun 2010 terjadi pada bulan Juni yaitu sebesar 1,27%. Statistik Daerah Kota Kediri,

42 Adapun untuk kondisi tahun 2011 inflasi tertinggi secara umum terjadi pada bulan Juli (0,91%) yang sebenarnya telah dimulai pada bulan Juni 2011 (0,81%). Adanya kenaikan laju inflasi pada kedua bulan tersebut lebih disebabkan oleh adanya inflasi pada komoditi kelompok bahan makanan. Namun demikian secara umum laju inflasi harga konsumen di Kota Kediri masih tergolong stabil. 42 Statistik Daerah Kota Kediri, 2014

43 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Kediri kurun waktu tahun tetap didominasi oleh peran 90,0 PT. Gudang Garam (lebih 81%), sehingga 80,0 dalam penyusunan angka PDRB terdapat 70,0 2 angka yaitu PDRB dengan industri rokok 60,0 50,0 (PT. Gudang Garam) dan PDRB tanpa 40,0 industri rokok (PT. Gudang Garam). 30,0 PDRB Kota Kediri dengan PT. 20,0 Gudang Garam pada tahun 2014 (ADHB) 10,0 0,0 sebesar Rp ,83 milyar dan yang tanpa PT. Gudang Garam sebesar Rp ,99 milyar. Pertumbuhan PDRB tahun 2014 Kota Kediri dengan PT. Gudang Garam atas dasar harga konstan tahun 2010 sebesar 5,83% dan pertumbuhan PDRB Kota Kediri tanpa PT. Gudang Garam tahun 2014 atas dasar harga konstan tahun 2010 sebesar 4,73%. Apabila dihubungkan dengan jumlah penduduk pertengahan tahun maka PDRB Kota Kediri per kapita tahun 2014 (ADHB) dengan PT. Gudang Garam sebesar Rp.315,40 juta pertahun atau Rp. 26,28 juta per bulan dan PDRB Kota Kediri per kapita tahun 2014 tanpa PT. Gudang 350,00 300,00 250,00 200,00 150,00 100,00 50,00 PDRB Kota Kediri dengan dan tanpa Industri Rokok, (Triliun Rp.) Sumber : BPS Kota Kediri PDRB Perkapita dengan dan Tanpa Industri Rokok ADHB dan ADHK, (Triliun Rp.) 0, Sumber : BPS Kota Kediri DENGAN INDUSTRI ROKOK TANPA INDUSTRI ROKOK DENGAN INDUSTRI ROKOK ADHB TANPA INDUSTRI ROKOK ADHB DENGAN INDUSTRI ROKOK ADHK TANPA INDUSTRI ROKOK ADHK Statistik Daerah Kota Kediri,

44 Inflasi dan Pertumbuhan (ADHK) PDRB Kota Kediri dengan dan Tanpa Industri Rokok Tahun , (%) 14,00 12,00 10,00 8,00 6,00 4,00 2,00 0, Sumber : BPS Kota Kediri INFLASI DENGAN INDUSTRI ROKOK INFLASI TANPA INDUSTRI ROKOK PERTUMBUHAN DENGAN INDUSTRI ROKOK PERTUMBUHAN TANPA INDUSTRI ROKOK Garam sebesar Rp. 62,65 juta pertahun atau sebesar Rp. 5,22 juta per kapita per bulan. Selain kategori industri, peran terbesar kedua dalam PDRB Kota Kediri tahun 2014 adalah kategori perdagangan besar, eceran, reparasi mobil dan motor sebesar 9,20%. Selanjutnya secara berurutan dari 7 besar yang tertinggi peran dalam PDRB Kota Kediri yaitu kategori informsi dan komunikasi sebesar 1,95%, kategori konstruksi 1,85%, kategori penyediaan akomodasi, makan dan minum sebesar 1,43%, kategori jasa pendidikan sebesar 0,77%, dan kategori real estate sebesar 0,41%. Inflasi PDRB Kota Kediri dengan PT. Gudang Garam berbeda arah dengan inflasi PDRB Kota Kediri tanpa PT. Gudang Garam. Inflasi PDRB Kota Kediri dengan PT. Gudang Garam tahun 2014 sebesar 3,77% dan inflasi PDRB Kota Kediri tanpa PT. Gudang Garam sebesar 3,88%. 44 Statistik Daerah Kota Kediri, 2015

45

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Kondisi Ketenagakerjaan terus menunjukkan perbaikan. Pada bulan Agustus 211, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Aceh tercatat 7,43% sementara Tingkat

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA AGUSTUS 2017 Vol. 3 No. 2 Triwulanan April - Jun 2017 (terbit Agustus 2017) Triwulan II 2017 ISSN 2460-490257 e-issn 2460-598212 KATA PENGANTAR RINGKASAN

Lebih terperinci

COVER DALAM Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015 i

COVER DALAM Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015 i COVER DALAM Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015 i ii Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015 INDIKATOR EKONOMI KOTA TERNATE 2015 No. Katalog : 9201001.8271 No. Publikasi : 82715.1502 Ukuran Buku : 15,5 cm

Lebih terperinci

INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN EKONOMI KABUPATEN KUBU RAYA. Macro Indicator of Economic Development Kubu Raya Regency

INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN EKONOMI KABUPATEN KUBU RAYA. Macro Indicator of Economic Development Kubu Raya Regency Kerja Sama BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KUBU RAYA dengan BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KUBU RAYA Tahun Anggaran 2017 INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN EKONOMI KABUPATEN KUBU RAYA Macro Indicator

Lebih terperinci

GAMBARAN SOSIAL - EKONOMI KOTA PALOPO TAHUN Disampaikan oleh : Badan Pusat Statistik Kota Palopo Palopo, 23 Oktober 2014

GAMBARAN SOSIAL - EKONOMI KOTA PALOPO TAHUN Disampaikan oleh : Badan Pusat Statistik Kota Palopo Palopo, 23 Oktober 2014 GAMBARAN SOSIAL - EKONOMI KOTA PALOPO TAHUN 2013 Disampaikan oleh : Badan Pusat Statistik Kota Palopo Palopo, 23 Oktober 2014 Statistik Dasar UU NO. 16 TAHUN 1997 (TENTANG STATISTIK) Statistik yang pemanfaatannya

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT BAB 4 Perkembangan Ketenagakerjaan & Kesejahteraan Masyarakat Kondisi Ketenagakerjaan sedikit mengalami penurunan, dimana Tingkat Pengangguran Terbuka

Lebih terperinci

https://rotendaokab.bps.go.id

https://rotendaokab.bps.go.id STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE BARAT LAUT 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE BARAT LAUT 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1614 Katalog BPS : 1101002.5314020 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD merupakan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT 1.1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) beserta Komponennya Angka Partisipasi Kasar (APK) SLTP meningkat di tahun 2013 sebesar 1.30 persen dibandingkan pada tahun

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 2 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 2-2009 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 1-2009 3 4 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 2-2009 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah 35 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah Provinsi Lampung adalah 3,46 juta km 2 (1,81 persen dari

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 KABUPATEN BANGKA SELATAN

PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 KABUPATEN BANGKA SELATAN 7 Desember 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 KABUPATEN BANGKA SELATAN EKONOMI TAHUN 2015 TUMBUH 4,06 PERSEN MELAMBAT SEJAK EMPAT TAHUN TERAKHIR Perekonomian Kabupaten Bangka Selatan tahun 2015 yang diukur

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Juli Indeks optimis pesimis periode krisis ekonomi global 0.00

SURVEI KONSUMEN. Juli Indeks optimis pesimis periode krisis ekonomi global 0.00 SURVEI KONSUMEN Juli - 2010 Indeks 150.00 125.00 100.00 75.00 optimis pesimis 50.00 25.00 0.00 periode krisis ekonomi global 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 1 2 3 4 5 6 7 2007 2008 2009 2010 Indeks Keyakinan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Berdasarkaan uraian sebelumnya, maka kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Topografinya, Kabupaten Subang dapat dibagi ke dalam 3 (tiga) zona/klasifikasi

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. September 2006

SURVEI KONSUMEN. September 2006 SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN September 2006 Indeks keyakinan konsumen menunjukkan trend membaik dan pada bulan September 2006 meningkat 3,0 poin. Tingkat harga pada enam bulan mendatang cenderung menurun,

Lebih terperinci

Dr. Ir. Sukardi, M.Si

Dr. Ir. Sukardi, M.Si BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Disampaikan Pada Acara : Rapat Koordinasi Pengendalian (RAKORDAL) Triwulan III Tahun Anggaran 2015 Provinsi Kalimantan Tengah Di Aula Serba Guna BAPPEDA

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDIKATOR SEKTOR RIIL TERPILIH

PERKEMBANGAN INDIKATOR SEKTOR RIIL TERPILIH Mei 2015 PERKEMBANGAN INDIKATOR SEKTOR RIIL TERPILIH Survei Konsumen Mei 2015 (hal. 1) Survei Penjualan Eceran April 2015 (hal. 13) PERKEMBANGAN INDIKATOR SEKTOR RIIL TERPILIH Mei 2015 Alamat Redaksi :

Lebih terperinci

INFLASI KOTA TARAKAN BULAN AGUSTUS 2015

INFLASI KOTA TARAKAN BULAN AGUSTUS 2015 BPS KOTA TARAKAN No. 09/09/6571/Th.IX, 01 September 2015 INFLASI KOTA TARAKAN BULAN AGUSTUS 2015 Mulai bulan Januari 2014 tahun dasar penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) menggunakan 2012 = 100 (sebelumnya

Lebih terperinci

INFLASI KOTA TARAKAN BULAN JUNI 2015

INFLASI KOTA TARAKAN BULAN JUNI 2015 BPS KOTA TARAKAN No. 07/07/6571/Th.IX, 01 Juli 2015 INFLASI KOTA TARAKAN BULAN JUNI 2015 Mulai bulan Januari 2014 tahun dasar penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) menggunakan 2012 = 100 (sebelumnya

Lebih terperinci

BAB II PROFIL KEMISKINAN DAERAH

BAB II PROFIL KEMISKINAN DAERAH BAB II PROFIL KEMISKINAN DAERAH A. Kondisi Umum Daerah 1. Pertumbuhan PDRB Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menjadi salah satu indikator untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam suatu

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TAHUN 2016 No. 12/02/51/Th. XI, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TAHUN EKONOMI BALI TAHUN TUMBUH 6,24 PERSEN MENINGKAT JIKA DIBANDINGKAN DENGAN TAHUN SEBELUMNYA. Perekonomian Bali tahun yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN III-2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NTB No. 73/11/52/X/2016, 7 November 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN III-2016 EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN III-2016 TUMBUH 3,47 PERSEN Perekonomian

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NTB No. 12/02/52/Th.X, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TUMBUH 5,82 PERSEN Sampai dengan triwulan IV-2016 perekonomian

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. April 2015

SURVEI KONSUMEN. April 2015 SURVEI KONSUMEN April Survei mengindikasikan bahwa tingkat keyakinan konsumen pada April melemah, namun masih berada pada level optimis (>100). Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR)

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR) Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Papua Barat (Pabar) periode triwulan IV-2014 ini dapat

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT. STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Statistik Daerah Kecamatan Air Dikit 214 Halaman ii STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Nomor ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA EKONOMI PAPUA TRIWULAN II-2017 TUMBUH 4,91 PERSEN MENINGKAT DARI TAHUN SEBELUMNYA YANG BERKONTRAKSI -5,17 PERSEN

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA EKONOMI PAPUA TRIWULAN II-2017 TUMBUH 4,91 PERSEN MENINGKAT DARI TAHUN SEBELUMNYA YANG BERKONTRAKSI -5,17 PERSEN BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA 45/08/94/Th.X, 7 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA TRIWULAN II-2017 EKONOMI PAPUA TRIWULAN II-2017 TUMBUH 4,91 PERSEN MENINGKAT DARI TAHUN SEBELUMNYA YANG BERKONTRAKSI

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. KATALOG BPS :

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. KATALOG BPS : BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. KATALOG BPS : Katalog BPS : 9302008.53 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR KINERJA PEREKONOMIAN NUSA TENGGARA TIMUR 2013 KINERJA PEREKONOMIAN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB Lapangan Usaha TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB Lapangan Usaha TAHUN 2015 BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA No. 01/08/1205/Th. VIII, 16 Agustus 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB Lapangan Usaha TAHUN 2015 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan II 2012 tercatat sebesar 7,25%, mengalami perlambatan dibandingkan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SERDANG BEDAGAI TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SERDANG BEDAGAI TAHUN 2015 BPS KABUPATEN SERDANG BEDAGAI No. 01/10/1218/Th.VII, 10 Oktober 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI SERDANG BEDAGAI TAHUN 2015 Pertumbuhan Ekonomi Serdang Bedagai tahun 2015 yang diukur berdasarkan kenaikan Produk

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Katalog BPS :

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Katalog BPS : 9302008.53 KINERJA PEREKONOMIAN NUSA TENGGARA TIMUR 2013 KINERJA PEREKONOMIAN NUSA TENGGARA TIMUR 2013 Anggota Tim Penyusun : Pengarah :

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN Oktober 2006 Indeks Keyakinan Konsumen naik 5,0 poin dalam tiga bulan terakhir Indeks keyakinan konsumen (IKK) terus mengalami trend membaik Ekspektasi kenaikan harga dan

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan -2012 Asesmen Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2012 tercatat 8,21% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 yang tercatat

Lebih terperinci

kuningankab.bps.go.id

kuningankab.bps.go.id STATISTIK DAERAH KABUPATEN KUNINGAN 2015 STATISTIK DAERAH KABUPATEN KUNINGAN 2015 ISBN : 978-602-0964-61-4 No. Publikasi : 32080.1450 Katalog BPS : 1101002.3208 Ukuran Buku : 18,2 cm x 25,7 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Kondisi Alam 1. Letak dan Batas Wilayah Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang ada di pulau Jawa, letaknya diapit oleh dua provinsi besar

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 TUMBUH 5,21 PERSEN MENGUAT DIBANDINGKAN TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 TUMBUH 5,21 PERSEN MENGUAT DIBANDINGKAN TRIWULAN II-2015 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 09/08/Th.XVII, 5 Agustus 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 TUMBUH 5,21 PERSEN MENGUAT DIBANDINGKAN TRIWULAN II-2015 Perekonomian

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Beras di Indonesia. Sektor pertanian di Indonesia merupakan sumber mata pencarian utama sebagian besar penduduk. Dengan jumlah penduduk 253,69,643 jiwa dan luas lahan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA TRIWULAN III-2016 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran;

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya;

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya; BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya; A. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi (economic growth) merupakan salah satu indikator yang

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan Triwulan III-2017

Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan Triwulan III-2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI SELATAN Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan Triwulan III- EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN III- TUMBUH 6,25 PERSEN Perekonomian Sulawesi Selatan berdasarkan besaran

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA BARAT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA BARAT TAHUN 2014 BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT No.01/10/3174/Th.VIII, 1 Oktober 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA BARAT TAHUN 2014 EKONOMI JAKARTA BARAT TAHUN 2014 TUMBUH 5,85 PERSEN Trend laju pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

Tingkat konsumsi rumah tangga pada bulan Maret 2013 Maret 2013 relatif stabil. Hal ini tercermin dari Indeks

Tingkat konsumsi rumah tangga pada bulan Maret 2013 Maret 2013 relatif stabil. Hal ini tercermin dari Indeks PESIMIS OPTIMIS Maret 2013 Tingkat konsumsi rumah tangga pada bulan Maret 2013 relatif stabil. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang tidak mengalami perubahan dibandingkan bulan sebelumnya

Lebih terperinci

BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2015

BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2015 BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH No. 02/12/1204/Th. XIX, 1 Desember 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2015 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2015 sebesar 5,08 persen

Lebih terperinci

PUBLIKASI KINERJA SERETARIAT DAERAH TAHUN 2016

PUBLIKASI KINERJA SERETARIAT DAERAH TAHUN 2016 PUBLIKASI KINERJA SERETARIAT DAERAH TAHUN 2016 PENGENDALIAN INFLASI DI KABUPATEN BOGOR Latar Belakang Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus 1.

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis Kabupaten Batang adalah salah satu kabupaten yang tercatat pada wilayah administrasi Provinsi Jawa Tengah. Letak wilayah berada diantara koordinat

Lebih terperinci

Kata pengantar. Publikasi Data Strategis Kepulauan Riau Tahun merupakan publikasi perdana yang disusun dalam rangka

Kata pengantar. Publikasi Data Strategis Kepulauan Riau Tahun merupakan publikasi perdana yang disusun dalam rangka Kata pengantar Publikasi Data Strategis Kepulauan Riau Tahun 2012 merupakan publikasi perdana yang disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen data terhadap data-data yang sifatnya strategis, dalam

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 Nomor Katalog : 9302001.9416 Ukuran Buku : 14,80 cm x 21,00 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

SURVEY PENJUALAN ECERAN

SURVEY PENJUALAN ECERAN SURVEY PENJUALAN ECERAN September Indeks riil penjualan eceran pada September mengalami penurunan Harga-harga umum diperkirakan meningkat dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan relatif stabil Perkembangan

Lebih terperinci

PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2011 ISSN : 2252-3251 Katalog BPS : 3102005.91 No. Publikasi : 91300.11.16 Ukuran Buku : 16,5 cm x 21,5 cm Jumlah Halaman : vi + 50 Halaman Naskah: Analisis Statistik Lintas

Lebih terperinci

H E A D L I N E S HEADLINES

H E A D L I N E S HEADLINES H E A D L I N E S i HEADLINES 1. Inflasi Pada November terjadi inflasi sebesar 0,12 persen. Inflasi tahun kalender sebesar 7,79 persen dan tingkat inflasi November terhadap November 2012 (y-on-y) sebesar

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Administrasi Kabupaten Majalengka GAMBAR 4.1. Peta Kabupaten Majalengka Kota angin dikenal sebagai julukan dari Kabupaten Majalengka, secara geografis terletak

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN II TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN II TAHUN 2016 No. 55/08/19/Th.X, 5 Agustus 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN II TAHUN 2016 EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN II-2016 TUMBUH 3,67 PERSEN MENINGKAT DIBANDING PERTUMBUHAN

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN SURVEI PENJUALAN ECERAN Maret Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia mengindikasikan peningkatan pertumbuhan penjualan eceran pada Maret, didukung oleh kelompok Suku Cadang dan Aksesori serta kelompok

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : ht tp :// la m pu ng.b ps.g o. id Katalog BPS : 9201015.18 Perkembangan Indikator Makro Sosial Ekonomi Lampung Triwulan I-2016 3 PERKEMBANGAN INDIKATOR MAKRO SOSIAL EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 ISBN

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA MEI 2017 Vol. 3 No. 1 Triwulanan Januari - Maret 2017 (terbit Mei 2017) Triwulan I 2017 ISSN 2460-490165 e-issn 2460-598144 - KATA PENGANTAR RINGKASAN

Lebih terperinci

BAB VI INFLASI, KEUANGAN, INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

BAB VI INFLASI, KEUANGAN, INDUSTRI DAN PERDAGANGAN BAB VI INFLASI, KEUANGAN, INDUSTRI DAN PERDAGANGAN 6.1. Perkembangan Indeks Harga Konsumen Menurut BPS dalam Berita Resmi Statistik (BRS), Indeks Harga Konsum merupakan salah satu indikator ekonomi yang

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2014 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 11/02/32/Th.XVII, 5 Februari 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2014 EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2014 TUMBUH 5,07 PERSEN MELAMBAT SEJAK LIMA TAHUN TERAKHIR Perekonomian

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN TEMANGGUNG 2015

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN TEMANGGUNG 2015 NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN TEMANGGUNG 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG KATA PENGANTAR Sektor pertanian memegang peranan penting bagi perekonomian di Kabupaten Temanggung,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 58/10/13/Th XIX, 3 Oktober 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP SUMATERA BARAT SEPTEMBER 2016 SEBESAR 97,81 ATAU NAIK 0,70 PERSEN NTP

Lebih terperinci

BAB II JAWA BARAT DALAM KONSTELASI NASIONAL

BAB II JAWA BARAT DALAM KONSTELASI NASIONAL BAB II JAWA BARAT DALAM KONSTELASI NASIONAL 2.1 Indeks Pembangunan Manusia beserta Komponennya Indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM; Human Development Index) merupakan salah satu indikator untuk mengukur

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011 Nop-06 Feb-07 Mei-07 Agust-07 Nop-07 Feb-08 Mei-08 Agust-08 Nop-08 Feb-09 Mei-09 Agust-09 Nop-09 Feb-10 Mei-10 Agust-10 Nop-10 Feb-11 Mei-11 Agust-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Optimis. Pesimis. Kenaikan Harga BBM

SURVEI KONSUMEN. Optimis. Pesimis. Kenaikan Harga BBM SURVEI KONSUMEN Juni 2010 Indeks Keyakinan Konsumen pada Juni 2010 kembali meningkat setelah bulan sebelumnya sedikit mengalami penurunan. Berita seputar rencana realisasi pembayaran gaji ke-13 PNS tampaknya

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN II-2017 No. 74/08/71/Th. XI, 7 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN II-2017 PEREKONOMIAN SULAWESI UTARA TRIWULAN II-2017 TUMBUH 5,80 PERSEN Perekonomian Sulawesi Utara Triwulan II-2017 yang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 53/9/13/Th XVIII, 1 September 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP SUMATERA BARAT AGUSTUS 2015 SEBESAR 96,97 ATAU TURUN 0,40% NTP Sumatera

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Februari 2006

SURVEI KONSUMEN. Februari 2006 SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN Februari 2006 Indeks Keyakinan Konsumen (I KK) kembali turun Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) kembali turun Harga secara umum diekspektasikan meningkat Konsumen kembali pesimis

Lebih terperinci

KONDISI EKONOMI KOTA TASIKMALAYA

KONDISI EKONOMI KOTA TASIKMALAYA KONDISI EKONOMI KOTA TASIKMALAYA KONDISI EKONOMI a. Potensi Unggulan Daerah Sebagian besar pusat bisnis, pusat perdagangan dan jasa, dan pusat industri di Priangan Timur berada di Kota Tasikmalaya. Wilayah

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus membaik Harga secara umum diekspektasikan tetap akan meningkat

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus membaik Harga secara umum diekspektasikan tetap akan meningkat SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN Januari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus membaik Harga secara umum diekspektasikan tetap akan meningkat Konsumen kembali optimis terhadap membaiknya kondisi ekonomi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KABUPATEN TULUNGAGUNG JULI 2017 INFLASI 0.04 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KABUPATEN TULUNGAGUNG JULI 2017 INFLASI 0.04 PERSEN No.1/08/3504/Th.XVII, 2 Agustus 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KABUPATEN TULUNGAGUNG JULI 2017 INFLASI 0.04 PERSEN Pada bulan Juli 2017 Kabupaten Tulungagung mengalami Inflasi sebesar 0.04 persen

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA SELATAN TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA SELATAN TAHUN 2014 No. 17/05/31/Th.IX, 15 MEI 2010 No. 7/10/3171/Th.VII, 1 Oktober 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA SELATAN TAHUN 2014 Release PDRB tahun 2014 dan selanjutnya menggunakan tahun dasar 2010 berbasis SNA 2008

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2014 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NTB No. 13/02/52/Th.IX, 5 Februari 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2014 EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2014 TUMBUH 5,06 PERSEN Perekonomian Provinsi

Lebih terperinci

Laporan Finalisasi PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA TANGERANG. Triwulan IV Kategori

Laporan Finalisasi PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA TANGERANG. Triwulan IV Kategori Laporan Finalisasi PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA TANGERANG Triwulan IV 17 Kategori DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA TANGERANG PENJELASAN UMUM Terdapat perubahan tahun dasar dan cakupan lapangan

Lebih terperinci

Indeks Keyakinan Konsumen

Indeks Keyakinan Konsumen PESIMIS OPTIMIS Setelah melambat pada bulan sebelumnya, tingkat konsumsi rumah tangga pada Februari 2013 mengalami peningkatan. Hal ini terutama dipengaruhi oleh menguatnya optimisme konsumen untuk melakukan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 09/02/Th.XX, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH EKONOMI ACEH SELAMA TAHUN DENGAN MIGAS TUMBUH 3,31 PERSEN, TANPA MIGAS TUMBUH 4,31 PERSEN. Perekonomian Aceh

Lebih terperinci

1. LETAK GEOGRAFIS KABUPATEN KUDUS

1. LETAK GEOGRAFIS KABUPATEN KUDUS 1. LETAK GEOGRAFIS KABUPATEN KUDUS Letak : 110 o 36 110 o 50 BT dan 6 o 51 7 o 16 LS Batas : Utara = Jepara, Pati Timur = Pati Selatan = Grobogan, Pati Barat = Demak, Jepara Tinggi : Rata-rata ± 55 m diatas

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kondisi Geografi dan Iklim Kota Madiun Gambar 4.1. Peta Wilayah Kota Madiun Kota Madiun berada di antara 7 o -8 o Lintang Selatan dan 111 o -112 o Bujur Timur. Kota Madiun

Lebih terperinci

Luas Wilayah Kota Pematangsiantar Menurut Kelurahan

Luas Wilayah Kota Pematangsiantar Menurut Kelurahan DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Tabel 1.2. Tabel 1.3. Tabel 1.4. Tabel 2.1. Tabel 2.2. Tabel 2.3. Tabel 2.4. Tabel 3.1. Tabel 3.2. Tabel 3.3. Tabel 3.4. Luas Wilayah Kota Pematangsiantar Menurut Kecamatan Luas

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2017 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 52/08/35/Th.XV, 7 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2017 EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2017 TUMBUH 5,03 PERSEN MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN II-2016 Perekonomian

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 70/12/13/Th XVIII, 1 Desember 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP SUMATERA BARAT NOVEMBER 2015 SEBESAR 98,06 ATAU NAIK 0,69 PERSEN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA + No. 19/3373/4/10/16/Th.VIII, 5 Oktober 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA BULAN SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,10 Perkembangan harga kebutuhan secara umum di Kota Salatiga pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 69 mengamanatkan Kepala Daerah untuk menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

i

i i 2 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Indeks 250 200 150 100 50 0 Indeks SPE Growth mtm (%) Growth yoy (%)

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH SEMESTER I

PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH SEMESTER I BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 37/08/Th.XX, 7 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH SEMESTER I - 2017 EKONOMI ACEH SEMESTER I-2017 DENGAN MIGAS NAIK 3,67 PERSEN, TANPA MIGAS TUMBUH 3,54 PERSEN

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN Februari 2009 Trend peningkatan IKK kembali terjadi pada Februari 2009 meskipun belum mencapai level optimis yang tercatat pada indeks 96,4. Beberapa isu positif terkait

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TAHUN 2015 No. 13/02/51/Th. X, 5 Februari 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TAHUN EKONOMI BALI TAHUN TUMBUH 6,04 PERSEN LEBIH LAMBAT JIKA DIBANDINGKAN DENGAN TAHUN SEBELUMNYA. Perekonomian Bali tahun yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA No. 10/02/94/Th. X, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA TAHUN 2016 EKONOMI PAPUA TAHUN 2016 TUMBUH 9,21 PERSEN TUMBUH LEBIH CEPAT DIBANDING TAHUN LALU Perekonomian

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA + No. 15/3373/4/08/16/Th.VIII, 8 Agustus 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA BULAN JULI 2016 INFLASI 1,01 Bertepatan dengan hari raya Idul Fitri 1437 H, perkembangan harga

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KOTA SERANG 2015

STATISTIK DAERAH KOTA SERANG 2015 STATISTIK DAERAH KOTA SERANG 2015 BPS KOTA SERANG STATISTIK DAERAH KOTA SERANG 2015 ISSN : 2302-3716 No. Publikasi : 3673.1503 Katalog BPS : 1101002.3673 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman :

Lebih terperinci

PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2012 ISSN : 2252-3251 Katalog BPS : 3102005.91 No. Publikasi : 91300.13.16 Ukuran Buku : 16,5 cm x 21,5 cm Jumlah Halaman : vi + 50 Halaman Naskah: Analisis Statistik Lintas

Lebih terperinci

TINGKAT KEYAKINAN KONSUMEN PANGKALPINANG MASIH PESIMIS

TINGKAT KEYAKINAN KONSUMEN PANGKALPINANG MASIH PESIMIS Suplemen 2 TINGKAT KEYAKINAN KONSUMEN PANGKALPINANG MASIH PESIMIS I. Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen Selama Triwulan III - 2008 Tingkat Keyakinan Konsumen Pangkalpinang selama triwulan III 2008

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN I-2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NTB No. 31/05/52/Th XI, 5 Mei 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN I-2017 EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN I-2017 MENGALAMI KONTRAKSI SEBESAR

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN UTARA 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN UTARA 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.041 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2016 No. 32/05/51/Th. X, 4 Mei 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2016 EKONOMI BALI TRIWULAN I-2016 TUMBUH SEBESAR 6,04% (Y-ON-Y) NAMUN MENGALAMI KONTRAKSI SEBESAR 1,46% (Q-TO-Q) Total perekonomian Bali

Lebih terperinci

ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN MURUNG RAYA MENURUT 14

ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN MURUNG RAYA MENURUT 14 ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN MURUNG RAYA MENURUT 14 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 16,51 x 21,59 cm : xvi + 115 halaman Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, BPS Kabupaten Murung

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 44/8/13/Th XVIII, 3 Agustus 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP SUMATERA BARAT JULI 2015 SEBESAR 97,36 ATAU TURUN 0,19% NTP Sumatera

Lebih terperinci

Mei Divisi Statistik Sektor Riil 1. Metodologi PESIMIS OPTIMIS

Mei Divisi Statistik Sektor Riil 1. Metodologi PESIMIS OPTIMIS PESIMIS OPTIMIS Mei 2012 Pasca penundaan kenaikan harga BBM, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Mei 2012 mulai meningkat dari 102,5 menjadi 109,0 atau meningkat sebesar 6,5 poin. Persepsi mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang

Lebih terperinci

INFLASI 0,09 PERSEN PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KABUPATEN BANYUWANGI BULAN OKTOBER 2017

INFLASI 0,09 PERSEN PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KABUPATEN BANYUWANGI BULAN OKTOBER 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KABUPATEN BANYUWANGI BULAN OKTOBER 2017 INFLASI 0,09 PERSEN Pada bulan Oktober 2017 Banyuwangi mengalami inflasi sebesar 0,09 persen, sementara Jawa Timur mengalami inflasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) o. 04/04/62/Th. I, 2 Juni 2007 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) No. 03/10/62/Th.X, 3 Oktober Selama September, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 97,67 Persen dan Terjadi

Lebih terperinci

STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA Edisi Januari 2016 STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA Edisi Januari 2016 No. Publikasi: 82560.1601 Katalog BPS: 3101021.82 Ukuran Buku: 20 x 14 cm Jumlah Halaman: vi + 42 halaman

Lebih terperinci