Peningkatan Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Strategi Pikir Plus
|
|
- Suharto Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Peningkatan Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Strategi Pikir Plus Budi Prasetiyo Abstract: This research is based on the low competence of 2nd grade students of SMP Negeri 3 Pasir Belengkong on writing poem. This matter is caused by uneffective learning. The uneffective learning is predictably because of the inaccurate choice of write poem learning. Pikir Plus Strategy can be used to increase writing poem learning because this strategy gives advantage on students to find and start the activity of writing poem. Result of the research is done by showing increment of writing poem learning. The increment then increase students competency on writing poem, seen from every aspect and from the whole piece of poem made by students. Key words: learning increment, writing poem, pikir plus Menulis kreatif puisi merupakan salah satu keterampilan bidang apresiasi sastra yang harus dikuasai oleh siswa SMP. Di dalam kurikulum bahasa Indonesia, materi menulis kreatif puisi terdapat pada pembelajaran yang diajarkan di kelas VIII, yakni menuliskan pengalaman pribadi yang paling menarik dalam bentuk puisi atau cerita pendek. Akan tetapi, pada kenyataannya pembelajaran menulis puisi di sekolah masih banyak kendala dan cenderung untuk dihindari. Pembelajaran menulis puisi di SMP dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi karya sastra. Hal itu berkaitan erat dengan latihan mempertajam perasaan, penalaran, dan daya khayal, serta kepekaan terhadap masyarakat, budaya dan lingkungan hidup. Seperti yang diungkapkan Pradopo (1987) bahwa puisi adalah ekspresi kreatif, yaitu ekspresi dari aktivitas jiwa yang memusatkan kesan-kesan (kondensasi). Kesan-kesan dapat diperoleh melalui pengalaman dan lingkungan. Oleh karena itu, anggapan bahwa menulis puisi sebagai aktivitas yang sulit sudah seharusnya dihilangkan, khususnya siswa SMP, karena mereka merupakan siswa yang ratarata berusia tahun. Anak pada usia tersebut sudah dapat berpikir refleksif dan menyatakan operasi mentalnya dengan simbol-simbol (Piaget dalam Dahar, 1988). Artinya, mereka bisa mengungkapkan pikiran dan perasaan yang ada pada dirinya dalam bentuk puisi. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum mampu melaksanakan kegiatan tersebut secara optimal. Dari hasil refleksi awal di kelas VIII SMP Negeri 3 Pasir Belengkong diperoleh informasi bahwa kemampuan siswa dalam menulis puisi masih rendah. Siswa mengalami kesulitan menuangkan pikiran dan perasaannya dalam bentuk puisi. Kesulitan yang dihadapi siswa itu ditandai dengan beberapa hal seperti siswa kesulitan menemukan ide, menemukan kata pertama dalam puisinya, mengembangkan ide menjadi puisi karena minimnya penguasaan kosakata, dan menulis puisi karena tidak terbiasa mengemukakan perasaan, pemikiran, dan imajinasinya ke dalam puisi. Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis puisi tersebut disebabkan kurang efektifnya pembelajaran yang diciptakan guru. Ketidakefektifan i- tu disebabkan oleh kurang tepatnya strategi yang diterapkan guru dalam pembelajaran. Strategi yang Budi Prasetiyo adalah Guru Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP Negeri 3 Pasir Belengkong Kabupaten Pasir 57
2 58 JURNAL PENDIDIKAN INOVATIF VOLUME 2, NOMOR 2, MARET 2007 dipakai guru tidak dapat mengembangkan potensipotensi yang ada pada diri siswa agar secara leluasa dapat mengekspresikan perasaannya. Pembelajaran menulis kreatif puisi cenderung bersifat teoritis informatif, bukan apresiatif produktif. Belajar yang diciptakan guru di dalam kelas hanya sebatas memberikan informasi pengetahuan tentang sastra sehingga kemampuan mengapresiasi dan kemampuan mencipta kurang mendapat perhatian. Yang terjadi adalah proses transfer pengetahuan tentang sastra dari guru kepada siswa. Siswa kurang mendapat kesempatan untuk melakukan konstruksi pengetahuan dan melakukan pengembangan pengetahuan itu menjadi sebuah produk pengetahuan baru. Apalagi, di dalam belajar hanya ada satu sumber belajar yang dari tahun ke tahun dianggap sakti mandraguna, yaitu buku pelajaran. Kondisi demikian, hampir dihadapi oleh guru yang mengajarkan sastra. Namun demikian, hal itu bukannya tanpa alasan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan pembelajaran menulis kreatif puisi tidak dapat dilakukan dengan baik. Pertama, tidak semua guru bahasa memiliki kegemaran terhadap materi menulis kreatif puisi. Hal ini membuat motivasi guru dalam mengajarkan materi menulis kreatif puisi tidak muncul sehingga ada perasaan keragu-raguan dalam mengajarkannya. Kedua, mengajarkan menulis puisi bukan hanya berkaitan dengan kemampuan menggunakan bahasa, tetapi juga berhubungan dengan penggalian perasaan, norma, dan nilai-nilai estetika dalam bentuk media bahasa. Ketiga, sikap berpikir inovatif dan kreatif yang belum tumbuh pada guru sebagai upaya untuk mengembangkan diri. Akibatnya, proses belajar mengajar menulis kreatif puisi yang diciptakan monoton dan menjenuhkan. Guru belum berpikir lebih jauh untuk mengembangkan dan menciptakan suasana belajar yang menarik, bermakna, dan kontekstual. Pembelajaran menulis puisi dapat terjadi dengan efektif jika guru dapat menerapkan strategistrategi pembelajaran yang dapat memberikan peluang kepada siswa untuk lebih aktif, kreatif, dan inovatif. Strategi tersebut diharapkan dapat membuat siswa mempunyai keyakinan bahwa dirinya mampu belajar, yang dapat memanfaatkan potensi siswa seluas-luasnya. Salah satu strategi pembelajaran yang meng- acu pada pembelajaran menulis kreatif adalah strategi Pikir Plus. Pikir Plus merupakan rangkaian kegiatan dalam belajar menulis puisi yang memberikan kesempatan lebih besar kepada siswa untuk melakukan proses penulisan, sejak proses penemuan objek tulisan sampai pemublikasian. Istilah Pikir Plus itu sendiri merupakan bentuk akronim dari enam langkah yang dilakukan dalam pembelajaran menulis puisi. Keenam langkah yang dimaksud antara lain: (1) pemilihan objek yang diingini atau disenangi, (2) imajinasikan objek tersebut, (3) kreasikan imajinasimu dengan kata-kata, (4) ringkas dan kembangkan kata menjadi sebuah larik, (5) padukan dan olah larik-larik menjadi bait-bait puisi, dan (6) publikasikan puisimu. Dilihat dari ciri dan karakteristiknya, strategi pembelajaran menulis puisi Pikir Plus tersebut merupakan suatu pembelajaran yang berbasis kontekstual. Pembelajaran yang berbasis kontekstual merupakan alternatif untuk dapat menciptakan pembelajaran menulis kreatif puisi yang inovatif. Sebab, dengan pendekatan kontekstual peluang keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sangat dominan. Dengan memanfaatkan 7 elemen pada pembelajaran kontekstual, proses kreatif siswa dalam menulis puisi dapat digali dan ditumbuhkan dengan baik. Ketujuh elemen pembelajaran kontekstual itu adalah konstruktivisme (constructivism), masyarakat belajar (learning community), penemuan (inquiry), bertanya (questioning), penilaian autentik (authentic assessment), pemodelan (modeling), dan refleksi (reflection). Mengingat pentingnya kemampuan menulis puisi bagi siswa, maka penulis berusaha mengungkap seberapa besar peningkatan pembelajaran menulis kreatif puisi dengan strategi Pikir Plus jika dilihat dari sudut pandang perencanaan, pelaksanaan, dan proses penilaian pembelajaran melalui suatu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan bagi guru dalam mencari strategi alternatif untuk meningkatkan pembelajaran menulis kreatif puisi. Hasil penelitian ini juga bermanfaat sebagai sarana pengembangan profesi keguruan untuk kenaikan pangkat/ golongan. Bagi siswa, dapat memberikan manfaat dalam menciptakan kegiatan belajar yang lebih menyenangkan, kontekstual, dan menarik.
3 Prasetiyo, Peningkatan Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Strategi Pikir Plus 59 METODE Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Rancangan ini sesuai dengan latar permasalahan dan karakteristik penelitian yang dilakukan, yakni (1) masalah penelitian berasal dari persoalan yang terjadi dalam praktik pembelajaran di kelas, yakni kemampuan siswa dalam menulis puisi yang masih rendah, (2) adanya tindakan untuk memperbaiki permasalahan pembelajaran, yaitu melalui penerapan strategi Pikir Plus, (3) adanya kolaborasi dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, serta (4) adanya kegiatan untuk melakukan evaluasi dan refleksi. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama dua siklus. Setiap siklus dilakukan dalam dua kali tatap muka. Setiap tatap muka berlangsung selama 3 45 menit. Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 6 dan 8 Maret Sementara itu, siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 27 dan 29 Maret Penelitian dilaksanakan berdasarkan model penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis & McTaggart (1992), yang meliputi: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Alur pelaksanaan tindakan disajikan pada gambar 1 berikut. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pasir Belengkong tahun ajaran 2005/2006 sebanyak 30 siswa. Pemilihan subjek ini didasari pertimbangan bahwa subjek adalah siswa peneliti dan mayoritas siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis puisi adalah siswa kelas VIII. Media utama yang digunakan adalah gambar atau benda, baik yang dibawa oleh siswa dan guru maupun yang ada di sekitar siswa atau di sekitar lingkungan sekolah. Adapun alat-alat yang digunakan untuk menjaring data keberhasilan belajar siswa adalah format observasi, LKS, dan rubrik penilaian kemampuan menulis puisi. Untuk menentukan kualifikasi keberhasilan tindakan penelitian diperlukan rambu-rambu. Indikator pada penelitian ini dibuat untuk mendekripsikan tiga permasalahan penelitian. Ketiga permasalahan itu, yakni permasalahan penelitian tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Indikator untuk menentukan keberhasilan perencanaan pembelajaran difokuskan pada empat aspek. Keempat aspek yang dimaksud adalah (1) perumusan tujuan, (2) pengorganisasian materi, media, dan sumber belajar, (3) penyusunan skenario pembelajaran, dan (4) penilaian. Penentuan keber- Studi pendahuluan Kesimpulan Analisi dan Refleksi Temuan Kemampuan siswa dalam menulis puisi masih rendah Analisi dan Refleksi Siklus II Perencanaan Tindakan Membuat rancangan tindakan, panduan, dan instrumen Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus I Analisis dan Refleksi Siklus I Gambar 1 Alur Penelitian Tindakan Diadaptasi dari Model Kemmis dan Taggart
4 60 JURNAL PENDIDIKAN INOVATIF VOLUME 2, NOMOR 2, MARET 2007 hasilan perencanaan yang dibuat dilakukan dengan mengacu pada panduan pembuatan rencana pembelajaran menulis puisi dengan strategi Pikir Plus. Indikator keberhasilan pelaksanaan pembelajaran difokuskan pada dua aspek, yakni aspek proses dan aspek hasil. Aspek proses ditujukan pada aktivitas proses pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa. Keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan guru dilihat dari kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan perencanaan yang telah dibuat. Sementara itu, keberhasilan proses pembelajaran siswa dilihat dengan menggunakan panduan observasi pelaksanaan pembelajaran. Pada aspek ini yang diperhatikan adalah keaktifan, kerjasama, dan kreativitas. Penentuan keberhasilan pembelajaran pada aspek hasil dilakukan dengan melihat hasil karya puisi yang dibuat siswa. Untuk menentukan keberhasilan itu digunakan panduan penilaian hasil menulis puisi. Adapun indikator keberhasilan pelaksanaan pembelajaran tahap penilaian difokuskan kegiatan guru dalam melakukan penilaian. Penilaian difokuskan pada dua hal, yaitu penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian hasil belajar dilakukan dengan menggunakan panduan penilaian hasil puisi. Penilaian terhadap hasil belajar dilakukan terhadap empat komponen, yaitu komponen isi, tipografi, pengimajinasian, dan keotentikan. Keberhasilan seluruh komponen ditentukan dengan kualifikasi sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Penentuan kualifikasi itu didasarkan pada indikator pencapaian yang diperoleh siswa untuk setiap komponen. Sementara itu, penentuan kualifikasi keberhasilan terhadap tulisan siswa ditentukan oleh jumlah skor yang diperoleh siswa pada seluruh komponen. Kualifikasi sangat baik jika siswa memperoleh skor 80 sampai 100. Kualifikasi baik jika siswa memperoleh skor antara 60 sampai 79. Kualifikasi cukup jika siswa memperoleh skor antara 40 sampai 59. Sementara itu, kualifikasi kurang jika siswa memperoleh skor 10 sampai 39. Tema yang dipilih dalam rencana pembelajaran adalah lingkungan. Tema ini sesuai dengan kegiatan dan strategi belajar yang akan dilakukan. Adapun media dan sumber belajar utama yang digunakan adalah benda-benda atau objek, baik yang dibawa oleh siswa atau guru, maupun yang ada di sekitar kelas atau sekolah. Sementara itu, media dan sumber belajar tambahan yang digunakan adalah karton, kertas HVS, spidol, lem kertas, buku antologi puisi, kamus besar bahasa Indonesia, dan model puisi. HASIL Pelaksanaan pembelajaran diawali dengan kegiatan curah pendapat. Curah pendapat dimaksudkan untuk membangkitkan skemata siswa tentang tema dan objek yang akan ditulisnya ke dalam bentuk puisi. Selain itu, kegiatan yang dilakukan adalah pemajangan model puisi yang ditulis dengan strategi Pikir Plus. Pemberian model ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada siswa tentang produk sastra yang berbentuk puisi. Dengan demikian, siswa memiliki pengetahuan dan konsep yang jelas tentang puisi. Pembelajaran dilakukan dengan terlebih dahulu meminta siswa untuk mencari dan menentukan objek yang akan ditulisnya menjadi sebuah puisi. Untuk menentukan objek itu, guru sebelumnya telah menyiapkan berbagai gambar dan benda untuk dipilih siswa. Akan tetapi, siswa juga diberi kebebasan untuk mencari dan memilih sendiri objek, terutama yang ada di sekitar lingkungan sekolah. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara kooperatif. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan kepekaan sosial dan sikap kerja sama antarsesama siswa. Pembentukan kelompok kooperatif dilakukan dengan memperhatikan heterogenitas anggotanya. Setiap kelompok memilih objek sesuai kesepakatan kelompok masing-masing. Ada kelompok yang memilih objek yang dibawa oleh guru ada juga yang memilih sendiri objek yang ada di lingkungan sekolah. Objek-objek yang dipilih di antaranya, pesawat terbang, bunga, capung, dan sebagainya. Objek yang telah dipilih oleh kelompok digambar pada bagian tengah kertas. Kegiatan pokok kedua adalah tahap mengimajinasikan objek. Pada tahap ini, siswa dipandu untuk dapat mengimajinasikan objek yang ada dengan berbagai kemungkinan. Siswa pada umumnya mempersonifikasikan objek yang telah dipilihnya. Namun, ada juga siswa yang mengimajinasikan dengan cara membuat pengandaian. Pengimajinasian yang dibuat siswa misalnya sebagai berikut:
5 Prasetiyo, Peningkatan Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Strategi Pikir Plus 61 Andai aku seperti pohon akasia Cantiknya kupu-kupu yang berwarna-warni Sawit lambang kehidupan Guru membimbing siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan yang dapat menggali imajinasi, citraan, dan ide kreatif siswa. Siswa pun saling berbagi melalui diskusi untuk memunculkan pengimajinasian yang berhubungan dengan objek. Kegiatan selanjutnya adalah tahap mengreasikan hasil imajinasi dengan kata yang bermakna. Pada tahap ini siswa diminta menuliskan sebanyakbanyaknya kata atau kelompok kata yang memiliki makna berkaitan dengan hasil imajinasinya terhadap objek. Siswa juga diminta menuliskan kata-kata yang berhubungan dengan tanggapan, perasaan, citraan, dan pengamatannya terhadap objek. Katakata yang berhubungan dengan sifat positif (kelebihan, kebaikan, kehebatan) dituliskan pada bagian kiri karton manila. Adapun kata-kata yang berhubungan dengan sifat negatif (kelemahan, kekurangan, keburukan) ditulis pada bagian kanan karton. hijau kokoh minyak rindang untuk pupuk S A W I T Gambar 1 Pengelompokan Kata tajam berduri banyak semut Setelah siswa menuliskan sebanyak-banyaknya kata yang berhubungan dengan objek, kegiatan berikutnya adalah tahap merangkum dan mengembangkan kata menjadi larik. Pada tahap ini memilih kata-kata yang paling berkesan. Kata-kata tersebut kemudian dirangkum dan dikembangkan dengan menambah kata lain sehingga menjadi kalimat-kalimat. Kalimat-kalimat tersebut akan menjadi lariklarik dalam puisi. Tahapan selanjutnya adalah memadukan dan mengolah larik-larik yang telah dibuat sehingga menjadi bait-bait puisi. Pada tahap ini, siswa saling berdiskusi untuk membuat draf puisi dengan cara memadukan, menyusun, dan merangkai larik-larik yang dibuat agar menjadi bait yang padu. Siswa membuat beberapa bait, setiap bait tersebut lalu ditata sehingga tersusun menjadi sebuah puisi. Setelah siswa menyelesaikan sebuah puisi, tahap selanjutnya adalah tahap memublikasikan hasil karya. Setiap siswa memberi ilustrasi pada karyanya semenarik mungkin dan memampangkan hasil karyanya di dinding kelas sesuai kelompoknya. Setiap kelompok diminta untuk mencermati dan menilai hasil karya kelompok lain. Mereka memilih sebuah karya yang menurutnya terbaik serta diminta mengemukakan alasan mengapa memilih puisi tersebut. Kesempatan ini juga digunakan untuk melakukan penilaian terhadap karya temannya (peer assessment). Aktivitas pembelajaran yang dilakukan siswa berjalan dengan baik. Siswa lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, baik secara individu maupun kelompok. Belajar yang dilakukan dengan santai dan bermakna membuat motivasi dan minat siswa dalam melakukan aktivitas belajar sangat tinggi. Siswa lebih giat dan antusias dalam belajar, sejak melakukan kegiatan curah pendapat, membuat imajinasi, membuat puisi sampai memublikasikannya. Penilaian dilakukan terhadap proses dan hasil pembelajaran. Untuk melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran digunakan teknik observasi, penilaian sejawat, dan portofolio. Sementara penilaian hasil dilakukan terhadap hasil akhir puisi yang dihasilkan siswa. Teknik observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa berupa kreativitas, keaktifan, dan kerjasama. Hasil penilaian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar yang dilakukan siswa. Penilaian sejawat digunakan dalam pembelajaran ketika guru meminta siswa untuk memberikan komentar dan tanggapan terhadap puisi siswa lain pada saat dipublikasikan, baik pada saat dibacakan maupun ketika dipajang di dinding kelas. Teknik penilaian sejawat ini digunakan untuk menumbuhkan keberanian dalam memberi dan menerima saran dari siswa lain. Adapun teknik portofolio dipakai untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa pada setiap tahap. Penilaian dilakukan dengan mengumpulkan hasil unjuk kerja yang dihasilkan siswa. Untuk menentukan kualifikasi kemampuan
6 62 JURNAL PENDIDIKAN INOVATIF VOLUME 2, NOMOR 2, MARET 2007 menulis puisi, penilaian dilakukan dengan menggunakan panduan penilaian puisi. Berdasarkan panduan itu ada empat komponen yang menjadi fokus penilaian. keempat komponen yang dimaksud adalah komponen isi (I), tipografi (T), pengimajinasian (P), dan keotentikan (O). Hasil penilaian yang dilakukan terhadap puisi yang dihasilkan siswa pada siklus I menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis puisi pada komponen I, T, dan P masih pada taraf cukup. Rata-rata kualifikasi baik hanya dicapai siswa pada komponen O. Sementara itu pada siklus II, kemampuan siswa dalam menulis puisi mengalami peningkatan. Peningkatan itu dilihat dari empat komponen penilaian puisi siswa. Dari empat komponen tersebut, komponen I, P, dan O rata-rata dicapai siswa dengan kualifikasi baik. Kualifikasi cukup hanya terjadi pada komponen T. Sementara itu, kemampuan siswa dalam menulis puisi secara keseluruhan pada siklus II mengalami peningkatan. Dari 30 siswa, 5 siswa memperoleh nilai dengan kualifikasi sangat baik, 17 siswa berkualifikasi baik, 6 siswa berkualifikasi cukup, dan hanya 2 siswa masih memperoleh nilai dengan kualifikasi kurang. Namun demikian, selain memberikan penilaian hasil akhir dalam bentuk angka, guru juga memberikan penilaian-penilaian yang bersifat memberikan penguatan. Hal itu dilakukan dengan memberikan komentar pada semua puisi yang dihasilkan siswa pada bagian belakang. Komentar yang diberikan guru lebih bersifat mendidik dan memacu semangat belajar siswa. Dari hasil penilaian yang dilakukan terhadap draf akhir puisi yang dihasilkan siswa menggambarkan keberhasilan yang cukup baik. Dari 30 siswa, 5 siswa (16,6%) berkualifikasi sangat baik, 17 siswa (56,7%) berkualifikasi baik, 6 siswa (20%) berkualifikasi cukup, dan 2 siswa (6,7%) berkualifikasi kurang. KESIMPULAN Berdasarkan hasil tindakan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis puisi di kelas VIII SMP Negeri 3 Pasir Belengkong mengalami peningkatan. Hal itu dapat dilihat dari meningkatnya kemampuan siswa dalam menulis puisi. Peningkatan ini tentu saja merupakan implikasi langsung dari serangkaian perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran yang telah disusun peneliti. Tahap perencanaan lebih difokuskan pada proses pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penyusunan RPP ini dinilai lebih baik dan efektif. Hal itu dilihat dari beberapa hal meliputi: (1) perencanaan disusun secara sistematis dan terorganisasi dengan baik, (2) indikator dirumuskan secara jelas dan operasional, (3) pengorganisasian materi, media, dan sumber belajar dirumuskan secara jelas dengan memanfaatkan lingkungan, (4) langkah-langkah pembelajaran dijabarkan secara detil dan lengkap, serta (5) penilaian pembelajaran dilengkapi dengan alat dan tekniknya secara jelas dan lengkap. Tahap pelaksanaan difokuskan pada aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran. Penerapan strategi Pikir Plus dalam pembelajaran membuat aktivitas dan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran semakin baik. Guru dapat menciptakan kondisi belajar yang memberi peluang lebih besar kepada siswa untuk terlibat aktif, dari tahap menumbuhkan ide puisi sampai tahap pemublikasian. Sementara itu, peningkatan aktivitas belajar siswa dapat dilihat dari intensitas keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Melalui pembelajaran yang menerapkan strategi Pikir Plus, siswa dapat mencari ide tulisan puisi secara mudah, detil, dan imajinatif. Siswa juga dapat langsung memanfaatkan penginderaannya yang dimilikinya untuk mengumpulkan bahan tulisan sebanyak mungkin dan mengkonstruksinya menjadi larik dan bait-bait puisi. Tahap penilaian difokuskan pada aktivitas guru dan siswa dalam proses penilaian pembelajaran. Penilaian yang dilakukan guru tidak hanya pada karya puisi, tetapi juga pada proses menulis puisi yang dilakukan siswa. Teknik penilaian sejawat yang diterapkan guru telah menciptakan peluang keterlibatan siswa dalam proses penilaian. Artinya, siswa memiliki kesempatan untuk melakukan penilaian terhadap puisi siswa atau kelompok lain. Hal itu semua berdampak pada hasil karya puisi siswa. Dari hasil tulisan siswa menunjukkan bahwa kemampuan menulis puisi siswa baik. SARAN Pikir Plus merupakan salah satu upaya meningkatkan pembelajaran menulis puisi. Strategi ini
7 Prasetiyo, Peningkatan Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Strategi Pikir Plus 63 diharapkan dapat diterapkan tidak hanya dalam tahap perencanaan pembelajaran melainkan juga pada tahan perencanaan dan penilaian. Tentu saja penilaian yang dimaksud meliputi penilaian proses dan hasil. Strategi ini bisa diterapkan pada pembelajaran sastra yang lain sehingga peran kepala sekolah dalam membuka peluang kepada untuk menerapkan strategi Pikir Plus sangat diharapkan. DAFTAR PUSTAKA Anderson, R. H Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Jakarta: Rajawali. Dahar, R. W Teori-teori Belajar. Jakarta: Depdikbud. Depdikbud Kurikulum SMP 1994 Mata Pelajaran bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud. Dick, W. & Lou C The Sistematic Design of Onstructional (Third Edition). Florida: Harper Collins Publisher. Endraswara, S Membaca, Menulis, dan Mengajarkan Sastra yang Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: Kota Kembang. Gani, R Pengajaran Apresiasi Puisi. Ende: Nusa Indah. Goodman, K What s Whole in Language. Heineman: Portsmouth, N.H Kemmis, S. & Mc. Taggart, R The Action Research Planer. Victoria: Deakin University. Nurhadi Pendekatan Kontekstual. Malang: Universitas Negeri Malang. Nurhadi & Senduk, G Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang. Pradopo, R. D Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Puhl, C. B Develop Not Judge, Continous Assessment in The ESL Classroom. English Teaching Forum, April 1997, pp 2-9. Rustana, C.E Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Buku 5 Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual. Jakarta: Depdiknas. Tarigan, Henry Guntur Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. Temple, C., Nathan, R., Burris, N., & Temple, F The Beginnings of Writing. Boston, Massachusetts: Allyn and Bacon, Inc. Tompkins, Gael E Teaching Writing Balancing Process and Product. New York: Mcmillan Publishing.
PENINGKATAN PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI KUMUAT DI KELAS VIII SMP
PENINGKATAN PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI KUMUAT DI KELAS VIII SMP Sri Rahmawati SMP Negeri 4 Tanah Grogot, Jl. Raya Tanah Periuk, Tanah Grogot e-mail: srirahmawatti22@yahoo.co.id Abstract:
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO Oleh: Anggun Tri Suciati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI STRATEGI PIKIR PLUS DI KELAS IV SDN 13 BATU GADANG KECAMATAN LUBUK KILANGAN KOTA PADANG
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI STRATEGI PIKIR PLUS DI KELAS IV SDN 13 BATU GADANG KECAMATAN LUBUK KILANGAN KOTA PADANG Rina Emilia 1, Syofiani 2, Erwinsyah Satria 1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS IIIB MI ALMAARIF 03 LANGLANG SINGOSARI
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS IIIB MI ALMAARIF 03 LANGLANG SINGOSARI Arlita Agustina 1 Muakibatul Hasanah 2 Heri Suwignyo 2 Email: arlitaagustina@ymail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIIE SMPK MARIA FATIMA JEMBER MELALUI TEKNIK PS3
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIIE SMPK MARIA FATIMA JEMBER MELALUI TEKNIK PS3 Andriana Isbinarni Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Keterampilan menulis puisi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik. secara tidak langsung. Menulis merupakan kegiatan yang memerlukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang. Dengan menulis, seseorang dapat memberikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X Oleh Dewi Kartika Sari Muhammad Fuad Email: dewiks@gmail.com Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRACT The
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN TEKNIK KATA KUNCI KELAS VII I
1 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN TEKNIK KATA KUNCI KELAS VII I Kusma Helentari, Nanang Heryana, Agus Wartiningsih Progran Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk kemajuan bangsa dan negara, dengan majunya pendidikan suatu negara dapat dijadikan tolok ukur bahwa negara
Lebih terperinciKata Kunci : Pembelajaran Kontrkstual berbantuan media poster, karangan dekripsi, Penelitian tindakan kelas.
1 PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN MEDIA POSTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA KELAS IVB SDN SUMBERSARI 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2014/2015 (The Application
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI 163086 TEBING TINGGI Helmina Siagian Surel: hrmnsiagian@gmail.com ABSTRACT This aim of this
Lebih terperinciJurnal Santiaji Pendidikan, Volume 4, Nomor 1, Januari 2014 ISSN
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 4, Nomor 1, Januari 2014 ISSN 2087-9016 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGANALISI UNSUR INTRINSIK CERPEN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW PADA SISWA KELAS VII A SMP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya bahasa adalah alat yang berfungsi untuk berkomunikasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karya sastra secara sungguh-sungguh. Salah satu karya sastra adalah puisi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis merupakan suatu keterampilan yang tidak dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam silabus mata pelajaran
Lebih terperinciNunuk Jarwati SD Negeri Sirapan 01 Madiun
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN BINATANG DENGAN BAHASA TULIS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI SIRAPAN 01 KECAMATAN MADIUN KABUPATEN MADIUN Nunuk Jarwati
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu suatu penelitian yang berfokus dalam situasi kelas, dilakukan
Lebih terperinciKey word: application of the discussion method-based contextual learning, increasing the ability to write reports
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN MELALUI PENERAPAN METODE DISKUSI BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DI SMPN 1 PUGER KABUPATEN JEMBER Increasing Ability To Write
Lebih terperinciKAJIAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI MAROS
585 KAJIAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI MAROS MUHAMMAD BAKRI ABSTRAK Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peran guru sebagai (a) manejerial yaitu mengelola kegiatan pembelajaran
Lebih terperinciMENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) Diah Nugraheni Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP Veteran Semarang email: diah_fisika@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SDN 2 NGALI KECAMATAN BELO KABUPATEN BIMA TAHUN
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SDN 2 NGALI KECAMATAN BELO KABUPATEN BIMA TAHUN 2010-2011 Jenep Hanapiah Suwadi Abstrak: Salah satu tujuan Mata Pelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) merupakan bagian penting dalam kerangka pengembangan pendidikan nasional yang bertujuan untuk
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG Dwi Sulistyorini Abstrak: Dalam kegiatan pembelajaran menulis, siswa masih banyak mengalami kesulitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bantu memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu. Salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika adalah ilmu dasar yang dapat digunakan sebagai alat bantu memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu. Salah satu karakteristik matematika yaitu mempunyai
Lebih terperinciVol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PENGEMBANGAN BUKU TEKS MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM SISWA KELAS VII
PENGEMBANGAN BUKU TEKS MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM SISWA KELAS VII Henny Nopriani STKIP Muhammadiyah Pagaralam Email: nopriani_henny@yahoo.com Abstrak Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan hasil
Lebih terperinciIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri 5 Penengahan, Jl. Dr Sutopo No. 18, Kecamatan Tanjungkarang Pusat Bandar Lampung.
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE Septiana Ika Wulandari 1), Retno Winarni 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yakni (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, (4) keterampilan menulis.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA Oleh: Muslim Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia ada empat keterampilan berbahasa yang harus diperhatikan. Keterampilan tersebut meliputi kemampuan menyimak, berbicara,
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING
Oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh ABSTRAK Salah satu hal penting dalam pembelajaran menulis puisi bebas adalah kemampuan mengemukakan perasaan menulis dalam
Lebih terperinciKata kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS VIIID SMP NEGERI 1 MLATI Oleh: Riza Dyah Permata 11144100098 Fakultas Keguruan
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUNGAI SARIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN.
PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUNGAI SARIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN Suci Uliana 1), Hasnul Fikri 2), Gusnetti 2) 1) Mahasiswa Program
Lebih terperinciMAKALAH. Oleh RINA HERLINA NPM :
MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI MODERN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS VIII SMPN 1 CIKAJANG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh RINA HERLINA NPM : 1021.1031 PROGRAM
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISISISWA KELAS VI SD ISLAM QURROTA A YUN NGUNUTMELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISISISWA KELAS VI SD ISLAM QURROTA A YUN NGUNUTMELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL Imam Sopingi Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Menulis puisi
Lebih terperinciPEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING YANG DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII-G SMP NEGERI 7 MALANG ARTIKEL
PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING YANG DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII-G SMP NEGERI 7 MALANG ARTIKEL Oleh: SUARDI 608311454745 UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013
PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013 Diliana 1, Imam Suyanto 2, Suripto 3 PGSD FKIP Universitas
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE
PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 JLEGIWINANGUN TAHUN AJARAN 2015/2016 Naelatul
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Astuti Riawardani Progam Studi Pendidikan Bahasa Dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah suatu proses penyampaian maksud pembicara kepada orang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP perlu diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Komunikasi yang dimaksud
Lebih terperinciYUNICA ANGGRAENI A
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI TEKNIK MODELING DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 ULUJAMI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS V SDN 038/XI SUNGAI PENUH PROVINSI JAMBI
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS V SDN 038/XI SUNGAI PENUH PROVINSI JAMBI Agus Edwariyanto¹, Gusnetti², Asrul Thaher² ¹ ) Mahasiswa Program
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE OBSERVASI. Mustakip
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMA Negeri 2 Tanggul, Kabupaten Jember - Jawa Timur Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelas. Keterampilan menulis puisi wajib dikuasai oleh siswa, hal ini bertujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek yang diajarkan dalam pembelajaran sastra adalah menulis puisi. Dalam pembelajaran menulis puisi, siswa diharapkan mampu menuliskan apa yang
Lebih terperinciPENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)
PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.) 1. PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENDIDIKAN IPS DI SMP 1.1. Latar Belakang Pembelajaran Kontekstual Ada kecenderungan dewasa ini utnuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perasaan, atau keinginannya. Keterampilan menulis yang baik sangatlah penting
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus dimiliki seseorang untuk dapat berkomunikasi dengan baik. Melalui tulisan, seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelangsungan berbahasa Indonesia. Termasuk di dalam kegiatan pelangsungan berbahasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada hakikatnya pembelajaran bahasa harus mencakup sebanyak mungkin kegiatan pelangsungan berbahasa Indonesia. Termasuk di dalam kegiatan pelangsungan berbahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan siswa berkomunikasi
Lebih terperinciDesyandri, S.Pd., M.Pd NIP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Dengan Menggunakan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : Bernyanyi : III/2 : 4 x 35 menit Oleh, Desyandri,
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH
PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH YULIA FACITA NPM 09080040 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan sebuah metode penelitian yang dilakukan di dalam
Lebih terperinciMeningkatkan Apresiasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Labuan Dalam Menyimak Puisi Melalui Strategi Modeling dengan Menggunakan Media Video Rekaman Puisi
Meningkatkan Apresiasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Labuan Dalam Menyimak Puisi Melalui Strategi Modeling dengan Menggunakan Media Video Rekaman Puisi Asri Kepala SMP Negeri 3 Labuan Kab. Donggala Sulawesi Tengah
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERDEKLAMASI MELALUI METODE DEMONSTRASI LANGSUNG PADA SISWAKELAS VIIA SMP NEGERI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERDEKLAMASI MELALUI METODE DEMONSTRASI LANGSUNG PADA SISWAKELAS VIIA SMP NEGERI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Ni Made Rai Purnamayanti, IGA. Pt. Tuti Indrawati dan Ni Luh Sukanadi
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Volume Kubus dan Balok di Kelas IV SDN 1 Balukang
Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Volume Kubus dan Balok di Kelas IV SDN 1 Balukang Mas eta, Baharuddin Paloloang, dan Marinus Barra Tandiayuk Mahasiswa
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN METODE OBSERVASI TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 TRENGGALEK
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN METODE OBSERVASI TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 TRENGGALEK Anik Susilowati SMP 1 Negeri Trenggalek Abstrak Menulis merupakan suatu keterampilan
Lebih terperinci2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
BAB III Metodologi Penelitian A. Metodologi Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian bisa dipertanggungjawabkan.
Lebih terperinciJournal of Primary Education
JPE 2 (1) (2013) Journal of Primary Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpe KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MODEL KUANTUM DAN MODEL INSTRUKSI LANGSUNG BERDASARKAN MINAT BELAJAR
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F34211049 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirasakan oleh siswa kelas VII SMPN 1 Bandar Lampung. Berdasarkan hasil
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang makhluk hidup, mulai dari makhluk hidup tingkat rendah hingga makhluk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan kontekstual bukan merupakan suatu konsep baru. Penerapan pendekatan
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendekatan Kontekstual Pendekatan kontekstual bukan merupakan suatu konsep baru. Penerapan pendekatan kontekstual di kelas kelas yang diselenggarakan di Amerika pertama- tama
Lebih terperinciISRINA ENDANG WIDIASTUTI A54D090003
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME BANGUN RUANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GARANGAN KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Bahasa tidak hanya berbentuk lisan, melainkan juga tulisan. Dengan adanya bahasa, manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI SEKOLAH DASAR KABUPATEN KEBUMEN TAHUN AJARAN 2011/2012
PENERAPAN PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI SEKOLAH DASAR KABUPATEN KEBUMEN TAHUN AJARAN 2011/2012 Oleh: Umi Solikhatun 1, Siti Aminatul Khoeriyah 2, Pujiati
Lebih terperinciRANGKUMAN NASKAH INOVASI METODE PEMBELAJARAN
RANGKUMAN NASKAH INOVASI METODE PEMBELAJARAN METODE DISKUSI KELOMPOK MODEL KEPALA BERNOMOR SEBAGAI INOVASI METODE PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SMP DALAM MENANGGAPI PEMBACAAN CERPEN ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpikir dan berupaya para pemerhati pendidikan merupakan hal yang bersifat. tantangan zaman dalam era globalisasi ini.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perihal karakter dan implementasi kurikulum, membuat para pemerhati pendidikan berpikir serta berupaya memberikan konstribusi yang diharapkan dapat bermakna
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN REOG. Sri Harjanti
Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 5, Oktober 2015 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN REOG SD Negeri 01 Gumayun
Lebih terperinciPendahuluan. Wardani et all, Pendekatan Kontekstual...
Meningkatkan Kemampuan Menulis Pantun melalui Pendekatan Kontekstual dengan Media Objek Langsung Siswa Kelas IV Semester II SDN 2 Battal Tahun Pelajaran 2012/2013 ( Improve Writing Ability Rhymes through
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR Oleh: Venny Eka Putri vennyekaputri882@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciAas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD ISLAM AL-IKHLAS CIANJUR TAHUN AJARAN 2011/2012 Aas Asiah Email : aasasiah84@yahoo.com
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing
Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing Nurmila Moidady Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA WACANA BERBASIS KEARIFAN LOKAL DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS 7 SMP
-Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III- PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA WACANA BERBASIS KEARIFAN LOKAL DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS 7 SMP Ra ika Fajrin Pascasarjana
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan
35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris
Lebih terperinciKeyword: CIRC, Learning, Phoem
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TENTANG MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI 1 SELANG
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Media Gambar di Kelas III SDN 2 Bilo Kecamatan Ogodeide
Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Media Gambar di Kelas III SDN 2 Bilo Kecamatan Ogodeide Hersiana Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERITA FABEL DENGAN TEKNIK RANGSANG GAMBAR. Hesty Nurhayati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP Negeri 1 Kajen Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN TEKNIK PETA PIKIRAN KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN
PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN TEKNIK PETA PIKIRAN KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Yepi Febri Yunita 1), Hasnul Fikri 2), Dra. Dainur Putri, M.Pd 2)
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT DENGAN MODEL QUANTUM TEACHING
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT Oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK Penelitian Tindakan (PTK) ini berjudul PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT (Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan keterampilan dasar terpenting pada manusia, yaitu berbahasa. Menurut Tarigan (1986:3), menulis
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE SISWA KELAS V SDN 005 BANJAR GUNTUNG KABUPATEN KUANTAN SINGINGI RIAU
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE SISWA KELAS V SDN 005 BANJAR GUNTUNG KABUPATEN KUANTAN SINGINGI RIAU Sari Mauliles 1, Gusnetti 2, Hidayati Azkiya 2 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN
2.886 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi Juni Tahun 2016 PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN THE IMPROVEMENT OF READING
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013)
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Arif Firmansyah*
1 IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA DI SEKOLAH DASAR Oleh Arif Firmansyah* Abstrak Penelitian ini bertujuan (1) meningkatkan prestasi belajar PKn siswa kelas
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING Ramtia Darma Putri, Universitas PGRI Palembang email: tyadhuarrma27@gmail.com Erfan Ramadhani, Universitas PGRI Palembang email: erfankonselor@gmail.com
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM WRITING
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM WRITING Shinta Nuryatna NIM 08210029 nuryatnashinta2@yahoo.com Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciIsnanti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: puisi, teknik peta pasang kata, mengembangkan ide
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PETA PASANG KATA SISWA KELAS VSD NEGERI 3 KARANGGEBANG KECAMATAN SAMBIT KABUPATEN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Isnanti Mahasiswa Magister
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE 6 M
Antologi... Vol... Nomor... Juni 2015 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE 6 M Afmi Soviawati¹, Etty Rohayati², Titing Rohayati³ Program Studi PGSD Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PADA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PADA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE Wahdaniah Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Lhokseumawe, JL. Banda Aceh-
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN STRATEGI BUKU BERGAMBAR MINIM KATA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 IMOGIRI, BANTUL
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN STRATEGI BUKU BERGAMBAR MINIM KATA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 IMOGIRI, BANTUL ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bab 1 ini tentang pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub bab,
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab 1 ini tentang pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub bab, antara lain: Latar Belakang Masalah; Rumusan Masalah; Tujuan Penelitian; Manfaat Penelitian; Penegasan Istilah.
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana
Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Jumiyanti, Saharudin Barasandji dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciHannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan
1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 LUBUK BASUNG
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 LUBUK BASUNG Linda Purwanti SMP Negeri 6 Lubuk Basung Abstrak. Tujuan
Lebih terperinciBandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIDATO MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS IX-C SMP NEGERI 1 SINGOSARI KABUPATEN MALANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut seseorang untuk dapat menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu kemampuan memperoleh, memilih
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X-I SMAN 5 MADIUN KOTA MADIUN MELALUI TEKNIK TERATAI ( TERJUN AMATI RANGKAI)
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X-I SMAN 5 MADIUN KOTA MADIUN MELALUI TEKNIK TERATAI ( TERJUN AMATI RANGKAI) SRI MEILANY Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah menulis puisi yang dilaksanakan di kelas VIII-D SMP Negeri 44 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 28 orang, yaitu
Lebih terperinciDidit Yulian Kasdriyanto. Staf Pengajar, Universitas Panca Marga, Probolinggo (diterima: , direvisi
ISSN 2354-6948 Penerapan Metode Pengamatan Langsung Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V SDN Malasan Wetan 02 Kecamatan Tegal Siwalan Kabupaten Probolinggo Didit Yulian Kasdriyanto
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD Oleh: Fajar Dwi Astuti 1), Imam Suyanto 2), H. Setyo Budi 3), Abstract: The Contextual Approach
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK
312 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK Khairul Asri Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Serambi Mekkah email: khairul.asri@serambimekkah.ac.id
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA
PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA Citra Veronika, Djoko Adi Susilo, Tri Candra Wulandari Universitas Kanjuruhan Malang veronikacitra11@gmail.com
Lebih terperinci