Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Dengan Metode Algoritma A* Berbasis Web
|
|
- Yenny Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Dengan Metode Algoritma A* Berbasis Web Reydika Ilham, Aryuanto Soetedjo, Ahmad Faisol Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Nasional Malang Abstrak Melihat adanya angka kepadatan kendaraan bermotor di Kota Malang yang semakin meningkat dan menimbulkan kemacetan pada ruas-ruas jalan tertentu, maka dibutuhkan suatu cara untuk mengatasinya. Salah satunya adalah mencari jalur alternatif, dengan mencari jalur lintasan terpendek dari lokasi asal ke lokasi tujuan. Di zaman modern seperti saat ini peta masih digunakan oleh sebagian besar orang untuk mencari jalur alternatif dengan menelusuri jalan-jalan mana saja yang dapat dilalui dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Oleh karena semakin berkembangnya internet serta kemudahan dalam mengakses internet, maka dalam penelitian ini dirancanglah suatu aplikasi web yang dapat memberikan informasi kepada penggunanya jalur-jalur mana saja yang sebaiknya dilalui. Pencarian rute jalan pada aplikasi web tersebut dilakukan dengan menggunakan metode algoritma A* yang biasa digunakan dalam game-game petualangan, dimana algoritma akan berjalan dengan melakukan scanning jalur-jalur yang dapat dilalui dan melakukan perhitungan bobot yang akan menghasilkan pencarian jalan yang lebih akurat. Dalam penggunaan aplikasi ini, user dapat menginputkan jalan asal beserta jalan tujuan dengan hasil dari pencarian rute jalan tersebut berupa visual yang ditampilkan didalam web. Kata kunci pencarian rute, peta digital, A*, rute tercepat. Dengan adanya pencarian rute via web ini nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan pencarian rute yang lebih efektif dan efisien. II. LANDASAN TEORI A. GIS (Geographic Information System) GIS (Geographic Information System) adalah sistem yang bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat gegrafi. Sistem ini mampu untuk mengolah data dan melakukan operasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data. Aplikasi GIS ini menjadi beragam jenis aplikasinya selain jumlah aplikasinya yang juga bertambah. Ke depannya pengembangan aplikasi ini merambah ke aplikasi berbasis jaringan yang dikenal dengan web GIS. Ini dikarenakan lingkungan jaringan merupakan tempat subur berkembangnya geoinformasi. Contohnya adalah peta sebuah kota secara online yang tidak mengenal batas geografi penggunanya. secara umum GIS dikembangkan berdasarkan prinsip masukan data, manajemen, analisis, dan representasi data. Komponen utama GIS adalah sistem komputer, data geospasisal dan pengguna, seperti diperlihatkan Gambar 1. I. PENDAHULUAN Di zaman yang serba modern saat ini peta masih digunakan oleh sebagian besar orang baik itu untuk mencari rute yang harus dilalui dari suatu lokasi ke lokasi lainnya, ataupun untuk sekedar mencari suatu lokasi atau tempat tertentu dalam suatu daerah. Untuk mencari rute yang terpendek dari suatu lokasi ke lokasi yang lainnya, kita harus menelusuri gambar jalan yang terdapat pada peta satu persatu dan menghitung jarak dari rute yang dapat kita lewati dengan melakukan perhitungan skala. Jika kita melakukan pencarian dan perhitungan dengan manual maka akan menghabiskan waktu yang cukup lama dan memerlukan ketelitian karena banyaknya kemungkinan rute yang bisa dilewati untuk mencapai suatu lokasi tertentu dari lokasi yang lainnya. Dengan perkembangan internet yang semakin pesat dan kemudahan akses internet pada saat ini, maka dalam tugas akhir pencarian rute terpendek ini dibuat dengan berbasiskan web menggunakan metode A* (a star) dengan hasil pencarian yang lebih optimum dari algoritma dijkstra [1]. Dari segi kecepatan, pencarian dengan menggunakan algoritma dijkstra lebih lambat dari algoritma A*[8]. Gambar 1 Komponen Utama GIS. Sistem GIS terdiri dari: 1. Hardware, software, prosedur penyusunan pemasukan data, pengolahan, analisis, pemodelan, dan penayangan data geospasial. 2. Sumber-sumber data geospasial adalah peta digital, foto udara, citra satelit, tabel statistik, dan dokumen lain. Data geospasial dibedakan menjadi data grafis dan data atribut. Data grafis memiliki tiga elemen: titik, garis dan luasan dalam bentuk vektor ataupun raster yang mewakili geometri topologi, ukuran, bentuk, posisi dan arah. 3. Pengguna merupakan spesifikasi pembeda dari fungsionalitas GIS itu sendiri. Beberapa contoh antara lain updating GIS, Desain webgis, analisa spatial, dll. 171
2 B. Data Spasial Data spasial mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi dan informasi atribut yang dapat dijelaskan sebagai berikut. Informasi lokasi atau informasi spasial. Contoh yang umum adalah informasi lintang dan bujur, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi. Contoh lain dari informasi spasial yang bisa digunakan untuk mengidentifikasikan lokasi misalnya adalah Kode Pos. Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial. Suatu lokalitas bisa mempunyai beberapa atribut atau properti yang berkaitan dengannya; contohnya jenis vegetasi, populasi, pendapatan pertahun, dsb. C. Format data spasial Dalam SIG, data spasial dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu: a. Data Raster Model data raster menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau pixel-pixel yang membentuk grid. Akurasi model ini sangat bergantung pada resolusi atau ukuran pixelnya. Entity spasial raster disimpan didalam layers yang secara fungsionalitas direlasikan dengan unsureunsur petanya. Model data raster memberikan informasi spasial apa yang terjadi dimana saja dalam bentuk gambaran yang digeneralisir. Gambar 2. Contoh Tampilan Data Raster. b. Data Vektor Model data vector menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis, atau polygon beserta atribut-atributnya. Bentukbentuk dasar representasi data spasial ini didalam system model data vector didefinisikan oleh system koordinat kartesian dua dimensi (x, y). Pada model data vector terdapat tiga entity yaitu entity titik, entity garis, dan entity polygon. Gambar 3. Contoh Tampilan Data Vektor. D. Algortima A* (A-star) Menurut (Russel & Norvig, 2003) Algoritma A* adalah algoritma best-first search yang paling banyak dikenal. Algoritma ini memeriksa node dengan menggabungkan g(n), yaitu cost yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah node dan h(n), yaitu cost yang didapat dari node ke tujuan. Sehingga didapatkan rumus dasar dari algoritma A* ini adalah: f(n) = g(n) + h(n) Dalam notasi standar yang dipakai untuk algoritma A* di atas, digunakan g(n) untuk mewakili cost rute dari node awal ke node n. Lalu h(n) mewakili perkiraan cost dari node n ke node goal, yang dihitung dengan fungsi heuristic. A* menyeimbangkan kedua nilai ini dalam mencari jalan dari node awal ke node goal. Dalam menentukan node yang akan dikembangkan, algoritma ini akan memilih node dengan nilai f(n) = g(n) + h(n) yang paling kecil. E. PHP (Hypertext Preprocessor) Merupakan bahasa pemrogramman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server. Pada prinsipnya server akan bekerja apabila ada permintaan dari client. Dalam hal ini client menggunakan kode-kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server (dapat dilihat pada gambar dibawah). Ketika menggunakan PHP sebagai server-side embedded script language maka server akan melakukan hal-hal sebagai berikut : Membaca permintaan dari client/browser Mencari halaman/page di server Melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman/page. Mengirim kembali halaman tersebut kepada client melalui internet atau intranet. F. MapServer MapServer merupakan aplikasi freeware dan opensource yang memungkinkan seorang webgis creator untuk menampilkan data spasial (peta) di web. Aplikasi ini pertama kali dikembangkan di Universitas Minesotta, AmerikaSerikat untuk proyek ForNet (sebuah proyek untuk manajemen sumber daya alam) yang disponsori NASA (National Aeronauticsand Space Administration). Support NASA dilanjutkan dengan dikembangkan proyek TerraSIP untuk manajemen data lahan. Saat ini, karena sifatnya yang terbuka(opensource), pengembangan MapServer dilakukan oleh pengembang dari berbagai negara. Pada bentuk paling dasar, MapServer berupa sebuah program CGI (Common Gateway Interface) yang terpasang dan berjalan tapi tidak aktif dalam server (aktif hanya saat dipanggil). Saat request/permintaan dikirimkan ke mapserver, maka akan digunakan informasi yang dikirimkan lewat URL dan mapfile untuk membuat (generate) peta yang diinginkan. Permintaan ini bisa juga termasuk permintaan untuk membuat legenda, peta referensi, batang skala, dan 172
3 variabel lain yang dikirimkan ke CGI tadi. Program tersebut akan mengeksekusi melalui webserver, dan berdasarkan beberapa parameter tertentu (terutama konfigurasi dalam bentuk file *.map) akan menghasilkan data yang kemudian akan dikirim ke web browser, baik dalam bentuk gambar peta ataupun bentuk lain. lain meliputi pemberian nama jalan, kondisi jalan dan arah jalan. Diagram alir untuk pengaturan bobot dan properti lain node pada peta dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 4. Diagram Kerja MapServer. III. ANALISIS DAN DESAIN A. Metode Media yang digunakan dalam aplikasi ini adalah berbasis web (web based), dengan demikian para pengguna atau user dapat mengakses di mana saja secara langsung melalui internet tanpa ada batasan tempat selama user terkoneksi dengan internet. Output dari sistem, berupa informasi visual peta rute jalan yang dinginkan beserta jarak terdekat yang ditempuh, data geografis jalan (nama, panjang jalan, lebar jalan, median jalan,bahu jalan, kelas, kondisi, foto dll), data lokasi (alamat, foto dll) yang diperlukan. Didalam pencarian rute terdekat ada beberapa pertimbangan dalam menentukan rute, yaitu kemacetan ruas jalan dan jenis arah jalan (1 atau 2 arah). Jika dalam pencarian rute terdapat ruas kemacetan yang dilewati, maka akan diberikan rute solusi untuk menghindari ruas kemacetan tersebut. Berikut adalah desain implementasi sistem Gambar 6. Diagram alir pengaturan bobot node pada Peta. Setelah dilakukan pengaturan bobot node pada peta, barulah aplikasi dapat menjalankan algoritma pencarian rute A*. C. Alur Sistem Diagram alir yang memperlihatkan tahapan pencarian rute ditunjukkan oleh Gambar 7. Start Pilih jalan asal dan jalan tujuan Asal=tujuan? Y Pesan peringatan Inisialisasi graph berbobot Pencarian dengan Algoritma A* Gambar 5. Desain implementasi sistem. B. Pengaturan Bobot Node Peta Pengaturan bobot node-node pada peta dapat dikatakan adalah salah satu hal paling penting dalam aplikasi ini. Pemberian bobot ini sangat berpengaruh pada ketepatan pencarian rute optimal pada peta yang bersangkutan. Pada pengaturan bobot node peta ini, pengguna dapat mengatur bobot default node peta. Untuk jalan yang dapat dilalui pada peta, sebaiknya bobotnya diset kecil. Sedangkan untuk daerah yang tidak dapat dilewati, bobot diset besar. Selanjutnya pengguna dapat mengatur pemberian bobot dan pengaturan properti node lainnya kepada node-node yang dipilihnya secara manual. Pengaturan properti node Jarak,rute terdekat Load data ruas yang macet End Gambar 7. Diagram alir pencarian rute jalan terdekat. Penjelasan diagram alir pencarian rute jalan terdekat diatas adalah sebagai berikut: a. User menentukan jalan asal dan jalan tujuan sebagai inputan dalam pencarian dengan menggunakan algortima 173
4 A*. Ruas jalan asal dan tujuan tidak boleh sama, jika sama akan muncul pesan error. b. Graph berbobot di sini dipresentasikan sebagai struktur data bertipe array 2 dimensi (Matrik ketetanggaan) yang menggambarkan hubungan node-node yang saling berkaitan yang nantinya digunakan sebagai inputan pencarian dengan algortima A*. Dalam permasalahan kali ini bobot dari graph adalah jarak antara node-node yang saling berhubungan Semua data graph berbobot (node, bobot / jarak antar node) ini didapat dari data yang sudah tersimpan di dalam data base. c. Melakuan pencarian dengan algoritma A*. Inputan dari pencarian dengan algortima A* adalah graph berbobot, node asal, node tujuan. Dan outputnya atau hasil pencarian adalah jarak dan rute jalan terdekat. d. Data ruas yang macet akan digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan rute solusi. Jika didalam hasil pencarian rute terdekat terdapat ruas macet, maka program otomatis akan memberikan rute solusi untuk menghindari kemacetan. Dengan melakukan pencarian ulang, hanya saja yang membedakan adalah graph berbobotnya. Node-node yang terdapat pada ruas kemacetan akan dimasukkan ke dalam graph berbobot. e. Hasil pencarian dan ruas-ruas kemacetan akan ditampilkan pada peta. terhubung belum pernah dikunjungi atau bobot yang baru lebih kecil dari bobot yang lama. kemudian menyimpan jarak/bobot dan rute pada array. Setiap node/vertex yang telah dipilih akan disimpan guna menghindari back step (kembali ke node sebelumnya). Dilakukan berulang-ulang hingga semua node yang ada telah dipilih/dikunjungi semua. Pada kasus kali ini pencarian akan dilakukan ke semua pasang node/simpul/vertex (all pairs shortest path), jadi semua node akan diuji sehingga benar-benar akan mendapatkan rute dan jarak terpendek. IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN A. Pencarian Rute Jalan Di dalam pengujian 1 akan dilakukan pencarian rute terdekat dari Jl. Balai Arjosari ke Jl.. Hasil pengujiannya diperlihatkan Gambar 9 dan Tabel I. Gambar 9. Hasil pengujian 1. TABEL I HASIL PENGUJIAN 1 PENCARIAN RUTE Awal Balai Arjosari (n1-2) Tujuan Soekarno Hatta Hasil Routing Jend A Yani Utara (n2-10) Let Jend Suparman (n10-13) Borobudur (n13-16) (n16-17) Jarak Jarak Total : meter Untuk pengujian 2 dilakukan pencarian rute terdekat dari Jl. Balai Arjosari ke Jl. dengan menambahkan bobot karena terjadi kemacetan pada node yang merupakan Jl. Borobudur. Hasil pengujiannya diperlihatkan Gambar 10 dan Tabel II. Gambar 8. Diagram alir Algoritma A*. A* akan memulai pencarian dengan looping pada semua node/vertex yang terhubung dengan node di posisi sekarang (berawal dari posisi asal). Kemudian cari bobot/jarak tekecil dari node-node yang terhubung, dimana node yang Gambar 10. Hasil Pengujian
5 Awal Balai Arjosari (n1-2) TABEL II HASIL PENGUJIAN 2 PENCARIAN RUTE Tujuan Soekarno Hatta Jarak Total : meter Hasil Routing Jend A Yani Utara (n2-10) Let Jend Suparman (n10-13) Candi Mendut (n14-15) Terusan Mendut (n15-16) (n16-17) Jarak B. Menampilkan Informasi Jalan Untuk Pengujian 3 dilakukan seleksi jalan untuk menampilkan informasi jalan yang terseleksi dengan mengaktifkan checkbox pilih jalan yang kemudian mengclick jalan yang ingin ditampilkan informasinya. Gambar 11 dan Tabel II memperlihatkan hasil pengujian 3 berupa tampilan Informasi Jalan yang telah terseleksi. Gambar 11. Hasil Pengujian 3. TABEL III HASIL PENGUJIAN 3 INFORMASI JALAN TERSLEKSI ID Ruas Jalan : n67-68 Informasi Ruas Jalan Kota Malang Nama Jalan : Ranugrati Perkerasan Median : - Panjang Jalan : meter Kondisi : 96% Lebar Jalan : 8.0 meter Kelas : IIIC Lebar Bahu : 3 meter Jenis Jalur : 2 arah Lebar Median : 0.0 meter Pangkal : Jalan Danau Toba C. Menampilkan Informasi Obyek Gambar 12 memperlihatkan hasil pengujian 4 yang dilakukan. Untuk pengujian 4 dilakukan seleksi obyek pada peta untuk menampilkan informasi obyek yang terseleksi dengan mengaktifkan checkbox pilih lokasi yang kemudian meng-click obyek yang ingin ditampilkan informasinya. Tampilan Informasi obyek yang telah terseleksi diperlihatkan Gambar 12 dan Tabel IV. TABEL IV HASIL PENGUJIAN 4 INFORMASI OBYEK TERSLEKSI ID : L6-3 Keterangan / Obyek di Kota Malang : RS Saiful Anwar Image : Jenis : Rumah Sakit Alamat : Jl Jaksa Agung Suprapto no.2 No. Telp : V. KESIMPULAN Setelah melakukan perancangan dan pembuatan aplikasi web based GIS pencarian rute terdekat serta pengujian aplikasi, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut. 1. Pada kasus serta analisa dari contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa pencarian lintasan terpendek dapat menghasilkan jalan tersingkat untuk menuju suatu tempat dimana terdapat suatu variabel lain yang juga mempengaruhi. Dalam hal ini adalah titik kemacetan yang dapat digunakan sebagai variabel yang mempengaruhi rute perjalanan. 2. Pada pencarian dari ruas A ke B dan sebaliknya dengan ketentuan tidak ada ruas 1 arah, hasilnya adalah sama. Jadi kesalahan pencarian rute terdekat dengan algortima A* (single-source shortest path) adalah 0 %. Jika terjadi kesalahan faktor utama adalah kesalahan dalam maintenance data oleh user. 3. Lamanya proses pencarian dan banyaknya node yang dikembangkan untuk pencarian rute dengan metode A*, tergantung pada besar kecilnya ukuran peta dan grid peta serta jarak antara node awal dan node tujuan pada peta. DAFTAR PUSTAKA [1] Agus Riyanto. Implementasi Geographic Information System Berbasis Web untuk Menentukan Rute Jalan Terdekat di Kota Malang, Laporan Skripsi, Malang: Institut Teknologi Nasional, [2] Suarga. Algoritma Pemrograman, Andi, Yogyakarta, [3] Eko Priyo Utomo. 125 Tips Menguasai Bahasa PHP,Yrama Widya, Bandung, [4] Dobson, Simon. Weighted graphsand shortest paths, UCD School of Computer Science and Informatics, Dublin, [5] Siang, J. J., Matematika Diskret dan Aplikasinya pada Ilmu Komputer, PT. Andi Offset, Yogyakarta, Indonesia, [6] Munir, R., Matematika Diskrit, PT. Informatika Bandung, Bandung, Indonesia, [7] Nuryadin R. Panduan Menggunakan MapServer, Informatika, Bandung, [8] Policyalmanac. A Star Pathfinding for Beginners < Gambar 12. Hasil Pengujian
WEBGIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITM A STAR (A*) (Studi Kasus: Kota Bontang)
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 8 No. 2 Edisi Juli 2013 50 WEBGIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITM A STAR (A*) (Studi Kasus: Kota Bontang) 1) Yuliani, 2) Fahrul Agus 1,2) Program Studi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem informasi adalah suatu sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan. Tujuan dari sistem
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan Algoritma A* dan Dijkstra ini menggunakan model waterfall. Model waterfall penelitian untuk
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi Geografis (SIG) Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem berbasis komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menggabungkan, mengatur,
Lebih terperinciPengertian Sistem Informasi Geografis
Pengertian Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk
Lebih terperinciPengantar Sistem Informasi Geografis O L E H : N UNUNG P U J I N U G R O HO
Pengantar Sistem Informasi Geografis O L E H : N UNUNG P U J I N U G R O HO Outline presentasi Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG) Komponen SIG Pengertian data spasial Format data spasial Sumber
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Angkutan Kota dan Trayek Angkutan kota merupakan salah satu bentuk dari angkutan umum yang mempunyai fungsi sebagai sarana pergerakan manusia untuk berpindah dari suatu
Lebih terperinciAPLIKASI PENCARIAN RUTE TERPENDEK DAERAH WISATA KOTA KEDIRI MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA SKRIPSI
APLIKASI PENCARIAN RUTE TERPENDEK DAERAH WISATA KOTA KEDIRI MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) Pada program Studi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Ambulans Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online versi 1.4 (2015) am bu lans n adalah kendaraan (mobil dan sebagainya) yang dilengkapi peralatan medis untuk mengangkut
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBARAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN QUANTUM GIS
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBARAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN QUANTUM GIS Sulistiyanto Jurusan Teknik Informatika - STT Nurul Jadid Paiton E-mail : sulistiyanto@ymail.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
II TINJUN PUSTK 2.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis atau Geographic Information Sistem (GIS) merupakan sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa,
Lebih terperinciOPTIMASI RUTE PERJALANAN AMBULANCE MENGGUNAKAN ALGORITMA A-STAR. Marhaendro Bayu Setyawan
OPTIMASI RUTE PERJALANAN AMBULANCE MENGGUNAKAN ALGORITMA A-STAR Marhaendro Bayu Setyawan 2206 100 021 AGENDA PEMBUKAAN DASAR TEORI Latar belakang Permasalahan Batasan masalah Tujuan Permasalahan Lintasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi telah menjadi salah satu kebutuhan penting dalam kegiatan sehari-hari di kehidupan bermasyarakat. Kemajuan teknologi informasi yang ada sekarang,
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN Ricky Agus Tjiptanata 1, Dina Anggraini 2, Dian Safitri 3 1,2,3 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma Jl.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Rumah Sakit. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan
BAB II DASAR TEORI 2.1. Rumah Sakit Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi
Lebih terperinciKarena tidak pernah ada proyek yang dimulai tanpa terlebih dahulu menanyakan: DIMANA?
PENGUKURAN KEKOTAAN Geographic Information System (1) Lecture Note: by Sri Rezki Artini, ST., M.Eng Geomatic Engineering Study Program Dept. Of Geodetic Engineering Permohonan GIS!!! Karena tidak pernah
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Loket Bus merupakan tempat dimana masyarakat yang akan memesan atau membeli suatu tiket untuk menggunakan sarana transportasi bus sebagai keperluan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin pendek pula jalur yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada dasarnya manusia membutuhkan waktu untuk mencapai suatu tujuan. Semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin pendek pula jalur yang ditempuh. Hal ini menunjukkan
Lebih terperinciPENENTUAN RUTE TERPENDEK MENUJU PUSAT KESEHATAN MENGGUNAKAN METODE DIJKSTRA BERBASIS WEBGIS (Studi Kasus Kota Balikpapan)
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 6 No. 3 September 2011 126 PENENTUAN RUTE TERPENDEK MENUJU PUSAT KESEHATAN MENGGUNAKAN METODE DIJKSTRA BERBASIS WEBGIS (Studi Kasus Kota Balikpapan) 1) Wiwik Anisiyah
Lebih terperinciWEBGIS KEMACETAN LALU LINTAS DAN SOLUSI RUTE TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA BERBASIS OPENLAYER DI KOTA MALANG TUGAS AKHIR
WEBGIS KEMACETAN LALU LINTAS DAN SOLUSI RUTE TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA BERBASIS OPENLAYER DI KOTA MALANG TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Menurut (Anastasia Diana & Lilis Setiawati; 2011:3) Sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembuatan Web Sistem Informasi Geografis (SIG) salah satunya didorong karena penggunaan internet yang sangat luas dimasyarakat dan pemerintah, karena internet maka
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Sistem Informasi Geografis atau Geographic Information System (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) FASILITAS UMUM KOTA MOJOKERTO BERBASIS WEB
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) FASILITAS UMUM KOTA MOJOKERTO BERBASIS WEB Arifin 1, Arna Fariza, S.Kom, M.Kom 2, Ahmad Syauqi Ahsan, S.Kom 2 1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing Jurusan Teknik Informatika
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis atau Geografic Information Sistem (GIS) merupakan sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa,
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA Disusun Oleh : Widya Lestafuri K3513074 Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciSistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Daerah Rawan Gempa Tektonik Dan Jalur Evakuasi di Yogyakarta
Review Jurnal Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Daerah Rawan Gempa Tektonik Dan Jalur Evakuasi di Yogyakarta Oleh : 1. Donnyca Mazda Putra (K3513018) 2. Rosyid Esanudin (K3513062) PENDIDIKAN TEKNIK
Lebih terperinciPENDAHULUAN Saat ini perkembangan teknologi di Indonsia telah banyak membantu manusia dalam mencari banyak informasi termasuk mengenai pencarian sekol
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENYEBARAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KOTA DEPOK BERBASIS WEB 1 Galuh Ratri Hapsari(10107735) 2 Dr. Ernastuti., S.si., M.Kom 1 Mahasiswa Sistem Informasi
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN JALUR JALAN OPTIMUM KODYA YOGYAKARTA
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN JALUR JALAN OPTIMUM KODYA YOGYAKARTA Taufiq Hidayat, Agus Qomaruddin Munir Laboratorium Pemrograman dan Informatika Teori, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. AKAKOM yang akan melakukan Praktik Kerja Lapangan Yang dimana
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam usulan penulis yang membedakan dari usulan judul yaitu dimana penelitian ini menggunakan algoritma Dijkstra yang dimana algoritma ini
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS Novianti (11105172) Jurusan Sistem Informasi, Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma
Lebih terperinciINFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN
INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN Informasi geografis merupakan informasi kenampakan permukaan bumi. Sehingga informasi tersebut mengandung unsur posisi geografis, hubungan keruangan, atribut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem Informasi yang menunjukkan letak atau pemetaan pada suatu tempat. Dimana yang dapat menjelaskan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BENCANA ALAM BANJIR JAKARTA SELATAN
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BENCANA ALAM BANJIR JAKARTA SELATAN SRI MELATI SAGITA melati_sms@yahoo.com Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciPERBANDINGAN ALGORITMA A* DAN DIJKSTRA BERBASIS WEBGIS UNTUK PENCARIAN RUTE TERPENDEK
PERBANDINGAN ALGORITMA A* DAN DIJKSTRA BERBASIS WEBGIS UNTUK PENCARIAN RUTE TERPENDEK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Ilmu Komputer
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN
No Makalah : 103 Konferensi Nasional Sistem Informasi 2012, STMIK - STIKOM Bali 23-25 Pebruari 2012 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN Ricky Agus Tjiptanata 1, Dina Anggraini
Lebih terperinciGambar 3.1. Semut dalam Proses menemukan sumber makanan
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Algortima Semut Koloni semut merupakan algoritma yang bersifat heuristik untuk menyelesaikan masalah optimasi. Algoritma ini diinspirasikan oleh lingkungan koloni semut pada
Lebih terperinciImplementasi Algoritma Dijkstra pada Peta Spasial
Implementasi Algoritma Dijkstra pada Peta Spasial Dosen Pembimbing : Dr. Ing Adang Suhendra SSi, SKom, MSc Nama : Idham Pratama Abstract Aplikasi ini bertujuan untuk menentukan lokasi yang spesifik dari
Lebih terperinci2.1 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
BAB II TEORI DASAR 2.1 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem Informasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a) Purwadhi (1994) dalam Husein (2006) menyatakan: perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan data, serta
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis Ada beberapa pengertian dari sistem informasi geografis, diantaranya yaitu: a) Purwadhi (1994) dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat kita lihat betapa kompleksnya persoalan persoalan dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer saat ini sangat pesat sekali, dampaknya dapat kita lihat betapa kompleksnya persoalan persoalan dalam kehidupan perkantoran, pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada zaman yang telah maju ini manusia telah dimanjakan dengan berbagai kecanggihan teknologi. Hampir diseluruh aspek kehidupan manusia terdapat teknologi yang canggih
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA BEKASI
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA BEKASI Lingga Prayoga (11104008) Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma Email : yoga_206@yahoo.com ABSTRAK Informasi tentang
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS
BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) Sistem Informasi Geografis atau disingkat SIG dalam bahasa Inggris Geographic Information System (disingkat GIS) merupakan sistem informasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian yang sama pernah dilakukan sebelumnya oleh Bambang Pramono (2016) di STMIK AKAKOM dalam skripsinya yang berjudul Sistem Informasi
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK KAWASAN RAWAN BENCANA
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK KAWASAN RAWAN BENCANA 1) Dedy Kurnia Sunaryo 1 Jurusan Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Institut Teknologi Nasional Malang ABSTRAK Perkembangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Konsep Sistem Informasi Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yng membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suat tujuan. Informasi adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi telah berkembang dengan cukup pesat. Perkembangan teknologi mengakibatkan pemanfaatan atau pengimplementasian teknologi tersebut dalam berbagai
Lebih terperinciJurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011
Perancangan dan Pembuatan Sistem Navigasi Perjalanan Untuk Pencarian Rute Terpendek Dengan Algoritma A* Berbasis J2ME Oleh : M. ARIEF HIDAYATULLOH 1204 100 071 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. M. Isa Irawan,
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT USIA DI KABUPATEN SUKOHARJO BERBASIS WEB DISUSUN OLEH : AHMAD SIDIQ (K3513007)
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT USIA DI KABUPATEN SUKOHARJO BERBASIS WEB DISUSUN OLEH : AHMAD SIDIQ (K3513007) Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Keguruan
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI 2.2. Algoritma A* (A Star)
BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang teori pendukung beserta penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penerapan algoritma A Star dalam pencarian jarak terdekat indekos dari kampus. 2.1. Indekos
Lebih terperinciPEMANFAATAN DATA SPACIAL UNTUK REFRENSI KERUANGAN
PEMANFAATAN DATA SPACIAL UNTUK REFRENSI KERUANGAN 1. Informasi Geografis Wayan Sedana Fenomena geografi merupakan identifikasi dari obyek studi bidang SIG, dan fenomena tersebut direpresentasikan secara
Lebih terperinciMetode Perancangan BAB Metode Perancangan Sistem
BAB 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan dibahas bagaimana langkah-langkah yang dikerjakan untuk perancangan yang diterapkan dalam penelitian ini. Langkah-langkah tersebut
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Geografis Lokasi Loket Bus di Kota Medan dapat dilihat sebagai berikut : IV.1.1. Hasil
Lebih terperinciPenerapan Algoritma A* (A Star) Sebagai Solusi Pencarian Rute Terpendek Pada Maze
Penerapan Algoritma A* (A Star) Sebagai Solusi Pencarian Rute Terpendek Pada Maze 1 Rakhmat Kurniawan. R., ST, M.Kom, 2 Yusuf Ramadhan Nasution, M.Kom Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas Sains dan Teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Medan merupakan Ibukota Sumatera Utara, yang secara geografis terletak pada posisi antara 03. 30' - 03. 48' LU dan 98. 35' - 98. 44' BT dengan ketinggian 30 meter
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN (Kuliah ke 12)
SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN (Kuliah ke 12) SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA Oleh: Dr.Ir. Yuzirwan Rasyid, MS Beberapa Subsistem dari SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS 1. Subsistem INPUT 2. Subsistem MANIPULASI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari hari, selalu dilakukan perjalanan dari satu titik atau lokasi ke lokasi yang lain dengan mempertimbangkan efisiensi waktu dan biaya sehingga
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI NAVIGASI DARAT DENGAN VISUALISASI TIGA DIMENSI
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI NAVIGASI DARAT DENGAN VISUALISASI TIGA DIMENSI KUKUH HANNA PRAPANCA 06 / 20067 / ET / 05412 JURUSAN TEKNIK GEODESI FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS GADJAH MADA Latar Belakang Informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi merupakan hal yang paling mendukung khususnya teknologi komputerisasi yang sangat membantu dalam penyajian informasi serta mempercepat proses pengolahan data
Lebih terperinciPerbandingan Pencarian Rute Optimal Pada Sistem Navigasi Lalu Lintas Kota Semarang Dengan Menggunakan Algoritma A* Dan Algoritma Djikstra
Perbandingan Pencarian Rute Optimal Pada Sistem Navigasi Lalu Lintas Kota Semarang Dengan Menggunakan Algoritma A* Dan Algoritma Djikstra Ibnu Utomo WM Ana Setyaningsih Abstract : This research is to build
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi informasi seperti layanan informasi website sebagai alat
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi didunia saat ini sangat begitu pesat, sehingga membuat masyarakat dunia mencari cara untuk dapat mengetahui perkembangan teknologi
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN JALUR JALAN OPTIMUM KODYA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN JALUR JALAN OPTIMUM KODYA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA Agus Qomaruddin Munir Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Respati Yogyakarta Jl.
Lebih terperinciUJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2013/2014
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2013/2014 Matakuliah Waktu : Sistem Informasi Geografis / 3 SKS : 100 menit 1. Jelaskan pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG). Jelaskan pula perbedaan antara SIG dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
ABSTRAK Pembuatan Aplikasi denah kampus Maranatha ini dibangun dengan menggunakan teknologi Web Mapping, yang artinya hasil implementasi peta mulai dari tahap pengumpulan data, pemrosesan data, dan penyimpanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Tulungagung terletak pada jalur primer yang menghubungkan kota Tulungagung dengan Kediri arah ke utara, ke timur menuju Blitar, dan ke barat menuju Trenggalek.
Lebih terperinciPENCARIAN TITIK LOKASI DENGAN PEMANFAATAN ALGORITMA FLOYD-WARSHALL SEBAGAI PERHITUNGAN JARAK TERDEKAT DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
JURNAL LPKIA, Vol. No., Januari 205 PENCARIAN TITIK LOKASI DENGAN PEMANFAATAN ALGORITMA FLOYD-WARSHALL SEBAGAI PERHITUNGAN JARAK TERDEKAT DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Ahmad Adityo Anggoro Program Studi
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PERIBADATAN WILAYAH KOTA PADANG BERBASIS WEB
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PERIBADATAN WILAYAH KOTA PADANG BERBASIS WEB Heri Yanto Universitas Putra Indonesia YPTK Padang e-mail: dimazheriyanto@gmail.com Abstract Geographic Information System
Lebih terperinciSistem Infornasi Geografis, atau dalam bahasa Inggeris lebih dikenal dengan Geographic Information System, adalah suatu sistem berbasis komputer yang
Sistem Infornasi Geografis, atau dalam bahasa Inggeris lebih dikenal dengan Geographic Information System, adalah suatu sistem berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Metode dan Teori-Teori Sistem Informasi Geografis. Pengembangan perangkat lunak mempunyai langkah-langkah yang terstruktur
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode dan Teori-Teori Sistem Informasi Geografis 2.1.1 Model Sekuensial Linear Pengembangan perangkat lunak mempunyai langkah-langkah yang terstruktur agar sistem yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Sebelum sistem ini dibuat, beberapa pengujung ke Kabupaten Labuhan Batu baik pengujung dalam negeri maupun pengujung luar negeri
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI PENCARIAN RUTE TERPENDEK MENEMUKAN TEMPAT PARIWISATA TERDEKAT DI KEDIRI DENGAN METODE FLOYD- WARSHALL UNTUK SMARTPHONE
PERANCANGAN APLIKASI PENCARIAN RUTE TERPENDEK MENEMUKAN TEMPAT PARIWISATA TERDEKAT DI KEDIRI DENGAN METODE FLOYD- WARSHALL UNTUK SMARTPHONE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Pedagang Besar Farmasi sebagai produsen obat-obatan sering
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Keberadaan Pedagang Besar Farmasi sebagai produsen obat-obatan sering tidak diketahui dimana letaknya oleh para pemilik apotik dan rumah sakit. Mereka lebih cenderung
Lebih terperinciPembuatan Aplikasi Nama-Nama Geografi Berbasis Web
Pembuatan Aplikasi Nama-Nama Geografi Berbasis Web Gilang Oktora Putra 1, Bebas Purnawan 2, Diah Kirana Kresnawati 3 ABSTRAK Peta bisa disajikan dalam berbagai bentuk, mulai dari bentuk peta konvensional
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI SUMBER DAYA LAHAN
16/09/2012 DATA Data adalah komponen yang amat penting dalam GIS SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA LAHAN Kelas Agrotreknologi (2 0 sks) Dwi Priyo Ariyanto Data geografik dan tabulasi data yang berhubungan akan
Lebih terperinciTujuan. Model Data pada SIG. Arna fariza. Mengerti sumber data dan model data spasial Mengerti perbedaan data Raster dan Vektor 4/7/2016
Model Data pada SIG Arna fariza Politeknik elektronika negeri surabaya Tujuan Mengerti sumber data dan model data spasial Mengerti perbedaan data Raster dan Vektor 1 Materi Sumber data spasial Klasifikasi
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Pencarian Lokasi Sekolah ini merupakan masalah untuk mencari rute atau lintasan yang bisa dilalui pengunjung yang ingin mengunjungi beberapa titik
Lebih terperinciTUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENGELOLAAN REKLAME DI SURABAYA BERBASIS WEB. Nurul Hilmy Rahmawati NRP:
TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENGELOLAAN REKLAME DI SURABAYA BERBASIS WEB Nurul Hilmy Rahmawati NRP: 1210100023 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT
Lebih terperinciAplikasi Penentuan Rute Terbaik Berbasis Sistem Informasi Geografis
Aplikasi Penentuan Rute Terbaik Berbasis Sistem Informasi Geografis Much Aziz Muslim Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang email : a212@unisbank.ac.id ABSTRAK : Sistem informasi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKREDITASI
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKREDITASI Muhammad Takdir Muslihi 1), Amil Ahmad Ilham 2), Zahir Zainuddin 3) 1), 2),3) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin Email : takdir.jobs@gmail.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis Geographic Information System (GIS), merupakan suatu sistem (berbasiskan komputer) yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stasiun TV dan Radio di Kota Medan. Diharapkan dengan dibuatnya tugas akhir
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam tugas akhir ini penulis akan membuat Sistem Informasi Geografis Stasiun TV dan Radio di Kota Medan. Diharapkan dengan dibuatnya tugas akhir ini dapat memberikan
Lebih terperinciLAPORAN SISTEM PENUJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASIWA BAGI MAHASISWA
LAPORAN SISTEM PENUJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASIWA BAGI MAHASISWA Disusun Oleh: ANDY WIJAYA [14121020] ASIDIK THAIB [14121028] ADRIANUS NOLA PALI [14121049] PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. ditampilkan dalam sebuah layer yang akan muncul dalam aplikasi SIG. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem
ditampilkan dalam sebuah layer yang akan muncul dalam aplikasi SIG. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem Aplikasi SIG bukanlah sistem yang plug and play sehingga ada kemungkinan beberapa komponen
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEKOLAH DI DKI JAKARTA
Seminar Nasional Teknologi Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) ISSN: 2089-9815 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEKOLAH DI DKI JAKARTA Ricky Agus Tjiptanata 1, Dina Anggraini 2 1,2 Fakultas Ilmu Komputer, Universitas
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN PERANCANGAN APLIKASI NILAI MATA PELAJARAN SISWA BERBASIS CLIENT SERVER PADA SMP N 1 SAWIT BOYOLALI
ISSN : 2338-4018 PEMBUATAN DAN PERANCANGAN APLIKASI NILAI MATA PELAJARAN SISWA BERBASIS CLIENT SERVER PADA SMP N 1 SAWIT BOYOLALI Eko Wahyu Wibowo (ekowahyu1234@gmail.com) Didik Nugroho (didikhoho@gmail.com)
Lebih terperinciPEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET TOUR PADA PERANGKAT MOBILE (STUDI KASUS : ARUNA TRAVEL)
PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET TOUR PADA PERANGKAT MOBILE (STUDI KASUS : ARUNA TRAVEL) ROBI DIRGANTARA NIM 206700183 Jurusan Teknik Informatika ABSTRAK Dalam kehidupan modern saat ini yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis adalah bahagian dari pada sistem informasi yang diaplikasikan untuk data geografi atau alat database untuk analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi itu diolah oleh komputer, dan hasilnya berupa peta digital.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem informasi Geografis (SIG) adalah sistem berbasis computer yang digunakan untuk menyimpan, menanipulasi dan menganalisis informasi geografi yang semula informaasi
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN JALUR JALAN OPTIMUM KODYA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA
Vol. VII Nomor 20 Juli 2012 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430 IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN JALUR JALAN OPTIMUM KODYA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA Agus Qomaruddin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. obyek penelitian terutama dari penelitian-penelitian sebelumnya. Objek Metode Bahasa Pemrograman
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini digunakan beberapa referensi yang berhubungan dengan obyek penelitian terutama dari penelitian-penelitian sebelumnya. Tabel 2.1 Perbandingan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. dan memudahkan dalam pengembangan sistem selanjutnya. Tujuan dari analisa
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN.1. Analisis Sistem Dalam perancangan sebuah sistem diperlukan analisis untuk keperluan sistem. Dengan adanya analisis sistem, sistem yang dirancang diharapkan akan lebih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. oleh Siti nandiroh,haryanto tahun 2009 dengan objek penentuan rute
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Acuan tinjauan pustaka penelitian terletak pada objek, pemodelan, studi kasus, dan bahasa pemrograman seperti yang terlihat pada tabel 2.1.
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB PENYEBARAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH. Hamidi
Hamidi APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB PENYEBARAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH Hamidi Jurusan Matematika FMIPA Universitas Riau Pekanbaru hamidi_saja@yahoo.com Abstrak Geographic Information
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu bidang ilmu yang tergolong baru, saat ini telah mampu menyelesaikan masalah routing, baik untuk masalah pencarian
Lebih terperinciMONITORING KONDISI JALAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MEMBANTU PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN JALAN KOTA DEPOK
MONITORING KONDISI JALAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MEMBANTU PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN JALAN KOTA DEPOK Budi Setiawan, Skom, MMSI Fakultas Sistem Informasi, Universitas Gunadarma Jl. Jalan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Rute jalur terpendek merupakan suatu persoalan untuk mencari lintasan menuju toko Majestyk yang dilalui dengan jumlah yang paling minimum. Maka
Lebih terperinciSistem Informasi Geografis (SIG) Geographic Information System (SIG)
Sistem Informasi Geografis (SIG) Geographic Information System (SIG) 24/09/2012 10:58 Sistem (komputer) yang mampu mengelola informasi spasial (keruangan), memiliki kemampuan memasukan (entry), menyimpan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
16 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis 2.1.1 Sistem Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek, ide, yang saling terkait untuk mencapai suatu tujuan tertentu [14]. Sistem adalah
Lebih terperinci