Pembuatan Aplikasi Nama-Nama Geografi Berbasis Web

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pembuatan Aplikasi Nama-Nama Geografi Berbasis Web"

Transkripsi

1 Pembuatan Aplikasi Nama-Nama Geografi Berbasis Web Gilang Oktora Putra 1, Bebas Purnawan 2, Diah Kirana Kresnawati 3 ABSTRAK Peta bisa disajikan dalam berbagai bentuk, mulai dari bentuk peta konvensional (analog) yang tercetak hingga peta dijital yang ditampilkan di layar komputer baik secara online maupun offline. Hadirnya aplikasi Web MapServer (WMS) menjadikan pekerjaan membuat peta dijital menjadi lebih mudah dan interaktif. Aplikasi WMS adalah melakukan pembacaan data dari banyak sumber dan menempatkannya ke dalam layer-layer secara bersamaan menjadi file grafik. Setiap layer saling overlay satu dengan lainnya dan ditampilkan ke dalam web browser. Aplikasi WMS menghasilkan keluaran berupa file grafik berdasarkan masukan yang diberikan oleh user. Komponen kuncinya adalah aplikasi WMS executable yang terdiri dari program CGI (Common Gateway Interface), file peta, sumber data dan output gambar. Seperti pada gambar dibawah ini semua komponen bekerja bersama-sama, setelah user melakukan request atau permintaan maka CGI mengakses file peta, menggambarkan informasi yang didapat dari sumber data dan kembali menampilkannya pada peta. Dalam penelitian ini digunakan perangkat lunak yang berbasis OpenSource yaitu PMapper, yang merupakan sebuah keluaran produk aplikasi pengembangan dari software MapServer yang tujuannya adalah untuk mengembangkan aplikasi pemetaan secara online nama-nama geografi dan data nama geografi dalam basis data. Dalam tugas akhir ini penulis mencoba membuat aplikasi nama-nama geografi yang disajikan dalam sebuah peta dijital pada layout PMapper menggunakan software tersebut di atas sebagai perangkat lunak untuk mengolah dan melakukan analisa terhadap pemodelan peta dijital yang berbasiskan web. Kata kunci : Peta, PMapper, MapServer 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peta merupakan gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Adanya namanama geografi yang terdapat di dalam sebuah peta merupakan sebuah unsur yang wajib harus dipenuhi, karena jika tidak ada maka sebuah peta tanpa nama-nama geografis atau lebih dikenal dengan toponim (toponym), tidak dapat dikatakan sebagai peta, dikarenakan peta harus menyajikan informasi yang informatif dan mudah diakses serta dipahami oleh masyarakat. Peta bisa disajikan dalam berbagai bentuk, mulai dari bentuk peta konvensional (analog) yang tercetak hingga peta dijital yang ditampilkan di layar komputer baik secara online maupun offline. Adapun informasi yang terdapat di dalam sebuah peta antara lain meliputi judul peta, skala peta, simbol peta, warna peta, tipe huruf (lettering) gratikul grid (posisi geografis), inset dan index peta, garis tepi, legenda, sumber dan tahun pembuatan/keterangan riwayat peta, nomor peta Hadirnya aplikasi Web MapServer (WMS) menjadikan pekerjaan membuat peta dijital menjadi lebih mudah dan interaktif. Aplikasi WMS tersebut bekerja secara berdampingan dengan applikasi web server. Web Server menerima request peta melalui aplikasi WMS. Aplikasi WMS yang mengenerate request terhadap peta dan mengirimkannya ke web server. Fungsi utama dari aplikasi WMS adalah melakukan pembacaan data dari banyak sumber dan menempatkannya ke dalam layerlayer secara bersamaan menjadi file grafik. Salah satu layernya bisa saja berupa gambar satelit. Setiap layer saling overlay satu dengan lainnya dan ditampilkan ke dalam web browser. Aplikasi WMS menghasilkan keluaran berupa file graphic berdasarkan masukan yang diberikan oleh user. Komponen kuncinya adalah aplikasi WMS executable yang terdiri dari CGI (Common Gateway Interface) program, file peta, sumber data dan output gambar. Seperti pada gambar 1

2 dibawah ini semua komponen bekerja bersama-sama, setelah user melakukan request atau permintaan maka CGI mengakses file peta, menggambarkan informasi yang didapat dari sumber data dan kembali menampilkannya pada peta. Aplikasi WMS dapat digunakan tidak hanya untuk menayangkan peta tetapi juga untuk menampilkan informasi dari sebuah basis data sehingga dapat juga digunakan untuk menampilkan data informasi nama geografi atau toponimi. Untuk pengembangan aplikasi WMS tersebut diperlukan perangkat lunak yang berbasis web, yaitu perangkat lunak yang didesain untuk dapat menayangkan informasi melalui jaringan termasuk internet. Perangkat yang diperlukan antara lain adalah MapServer, HTML, PHP, Mapfile, Open Layers, P Mapper. Dalam tugas akhir ini penulis mencoba membuat aplikasi nama-nama geografi yang disajikan dalam sebuah peta dijital pada layout PMapper menggunakan software tersebut di atas sebagai perangkat lunak untuk mengolah dan melakukan analisa terhadap pemodelan peta dijital yang berbasiskan web. Gambar 1. Layout Peta PMapper 1.2. Perumusan Masalah 1. Mengapa nama-nama geografi merupakan unsur yang paling utama di dalam sebuah peta? 2. Software atau perangkat lunak apa yang dapat digunakan dalam pembuatan aplikasi nama-nama geografi berbasis web? 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun maksud dan tujuan yang telah dikemukakan dari tugas akhir yang dibuat, penulis bermaksud untuk membuat aplikasi toponimi berbasis web yang mencakup beberapa tujuan di bawah ini : 1. Pengembangan basisdata toponimi. 2. Desain kartografis penayangan peta dasar. 3. Pengembangan aplikasi penayangan peta dasar. 4. Pengembangan aplikasi penelusuran nama geografis. 2. DASAR TEORI 2.1. Toponimi Toponimi adalah ilmu atau studi tentang nama-nama geografis. Toponim sendiri mempunyai arti penamaan unsur-unsur geografis. Toponim atau toponym dalam Bahasa Inggris secara harifiah berarti nama tempat di muka bumi (topos adalah tempat atau permukaan dan nym dari onyma) dan dalam Bahasa Inggris kadang-kadang juga disebut geographical names (nama geografis) atau place names. (Rais, 2008) 2.2. Sistem Informasi Geografis (SIG) Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System) yang disingkat SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis informasi geografis. Teknologi ini berkembang pesat sejalan dengan perkembangan teknologi informatika atau teknologi komputer. (Petrus Paryono, 1994) Teknologi komputer yang mampu menangani basis data (database) dan menampilkan suatu gambar (grafik), merupakan salah satu alternatif yang dipilih untuk menyajikan suatu peta. Walaupun demikian, sistem informasi geografis tidak boleh hanya dipandang sebagai pemindahan peta konvensional (tradisional) ke bentuk digital. Sebab dengan kemampuannya memanipulasi data, komputer dengan sistem informasi geografisnya dapat menghasilkan suatu informasi berharga yang lain yang diperoleh dari hasil analisis yang diprogramkan padanya WebGIS WebGIS adalah aplikasi GIS atau pemetaan dijital yang memanfaatkan jaringan internet sebagai media komunikasi yang berfungsi untuk mendistribusikan kemudian mempublikasikan, mengintegrasikan, serta mengkomunikasikan dan menyediakan informasi dalam bentuk teks, peta dijital serta menjalankan fungsi-fungsi analisis query yang terkait dengan GIS melalui jaringan internet. (Prahasta, 2007). 2

3 2.4. MapServer MapServer adalah perangkat lunak free dan Open-Source yang memungkinkan sebuah data peta diakses melalui web. Teknologi ini pertama kali dikembangkan oleh Universitas Minesotta Amerika Serikat. Hadirnya MapServer menjadikan pekerjaan membuat Peta Digital menjadi lebih mudah dan interaktif. Interaktif peta disini diartikan bahwa pengguna dapat dengan mudah melihat dan mengubah tampilan peta seperti zoom, rotate, dan menampilkan informasi (seperti menampilkan info jalan) dan analisis (seperti menentukan rute perjalanan) pada permukaan bumi. Fungsi utama dari MapServer adalah melakukan pembacaan data dari banyak sumber dan menempatkannya kedalam layerlayer secara bersamaan menjadi file grafik. Salah satu layernya bisa saja berupa gambar satelit. Setiap layer saling overlay satu dengan lainnya dan ditampilkan ke dalam web browser. (Ruslan Nuryadin, 2005) 3. PELAKSANAAN PENELITIAN Secara visualisasi skematik diagram alir metodologi penelitian yang dipakai dapat dilihat pada Gambar 3 dibawah ini : Aplikasi Penayangan Peta Dasar Tidak Data Shapefile (*.shp) Basis Data Desain Kartografis Script Mapfile Pengecekan Script Mapfile Ya Aplikasi Penelusuran Nama Geografis Penyajian Peta Dalam Bentuk PMapper Ditayangkan Tools Seraching Unsur Toponimi Gambar 3. penelitian Diagram alir pelaksanaan Gambar 2. Tampilan Peta Dengan Banyak Layer 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Data yang digunakan berupa vektor, yaitu data shapefile Kabupaten Bogor, yang meliputi beberapa unsur, antara lain adalah unsur administrasi Kecamatan dan Desa, jalan, serta sungai. 2. Sumber data Shapefile (*.shp) administrasi Desa dan Kecamatan berasal dari data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPeRa) pada Tahun

4 3.2 Software dan Aplikasi yang Digunakan Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Hardware Komputer : Spesifikasi Processor intel core i3, RAM 2 GB. 2. Perangkat lunak antara lain : a. Microsoft Office, terdiri dari ms. word dan ms. visio yang digunakan dalam membantu dalam menulis laporan dan membuat diagram alir penelitian (flowchart). b. Software MapServer For Windows (MS4W), program webserver dengan platform Microsoft Windows yang digunakan dalam mengembangkan webgis. c. Notepad dan Speedcommander, program komputer untuk membaca serta merapihkan dalam proses konfigurasi serta pembuatan dan pembangunan Mapfile yang sudah dibuat sebelumnya. d. Google Chrome atau Mozilla Firefox, program web browser yang digunakan dalam menampilkan peta web (html) yang sudah dibuat dan didesain. 3.3 Tahapan Penelitian Pelaksanaan penelitian terbagi menjadi 4 tahap yaitu pengembangan Basis Data Toponimi, Desain Kartografis Penayangan Peta Dasar, Pengembangan Aplikasi Penayangan Peta Dasar, dan Pengembangan Aplikasi Penelusuran Nama Geografis Pengembangan Basis Data Toponimi Konsep Basis Data Toponimi Data toponimi merupakan data tekstual yang menjelaskan nama-nama unsur geografis dari suatu wilayah tertentu termasuk wilayah Indonesia. Banyaknya jumlah data tersebut untuk wilayah Indonesia memerlukan sistem penyimpanan data secara terorganisir agar data tersebut mudah diakses baik untuk kepentingan penggunaan maupun pengelolaan. Untuk itu perlu dibangun basis data toponimi yang dapat menyimpan semua data toponimi ke dalam basis data. Data toponimi juga merupakan data spasial dimana data tersebut selalu mempunyai koordinat geografis Desain Basis Data Toponimi Dalam penulisan tugas akhir ini data toponimi yang akan digunakan terdiri dari unsur jalan, sungai, kota, admin kecamatan, dan desa di wilayah Kabupaten Bogor. Data tersebut akan dibangun dalam basis data toponimi. Basis data toponimi dapat didesain sebagai berikut : 1. Kota Untuk membedakan satu kota dengan kota yang lainnya, maka setiap titik kota diberikan identifikasi kota (FID). FID Shape NAMA KODE PROV Keterangan : FID = identitas sistem dan Toponimi Shape = point (titik) NAMA = nama kota KODEPROV = kode provinsi Provinsi = nama provinsi 2. Sungai Sungai diwakili oleh koordinat titik-titik sepanjang sungai dari mulai titik awal sampai dengan titik akhir sebagai satu segmen garis, dan nama sungai sebagai nama segmen tersebut. Untuk membedakan segmen-segmen sungai maka setiap segmen sungai diberikan identitas. FID Shape KODE_UNSUR TOPONIM Keterangan : FID Shape KODE_UNSUR TOPONIM = identitas sistem = polyline (garis) = kode unsur sungai = nama sungai 3. Jalan Jalan diwakili oleh koordinat titik-titik sepanjang jalan dari mulai titik awal sampai dengan titik akhir sebagai satu segmen garis, dan nama sungai sebagai nama segmen tersebut. Untuk membedakan segmen-segmen jalan maka setiap segmen jalan diberikan identitas. FID Shape Type Label PROVINSI 4

5 Keterangan : FID = identitas sistem Shape = polyline (garis) Type = jenis jalan Label = nama jalan Tabel 1. Tabel Atribut Data Kota 4. Batas Kecamatan Diwakili oleh suatu koordinat dari titiktitik poligon mengelilingi wilayah kecamatan dan nama titik tengah (centroid) yang merupakan nama dari kecamatan tersebut identitas. FID Shape OBJECT ID NAMA _KEC Kab Luas _Ha Tabel 2. Tabel Atribut Data Sungai Keterangan : FID = identitas sistem Shape = polygon (area) OBJECTID = nomor identitas NAMA_KEC = nama kecamatan Kab = nama kabupaten Luas_Ha = keterangan luas wilayah kecamatan 5. Batas Desa Diwakili oleh suatu koordinat dari titiktitik poligon mengelilingi wilayah desa dan nama titik tengah (centroid) yang merupakan nama dari desa tersebut identitas. Tabel 3. Tabel Atribut Data Jalan FID Shape OBJECTID ID_DESA KEL KEC LUAS Keterangan : FID = identitas sistem Shape = polygon (area) OBJECTID = nomor identitas ID_DESA = nomor identitas desa KEL = nama desa KEC = nama kecamatan LUAS = keterangan luas wilayah desa Tabel 4. Tabel Atribut Data kecamatan Pengembangan Basis Data Toponimi Basis data toponimi dikembangkan dengan menggunakan software GIS (ArcGIS). Di dalam ArcGIS, data koordinat disimpan dalam tabel tersembunyi, sedangkan data atribut dapat dilihat bahkan langsung diedit. Di bawah ini adalah tabel-tabel atribut yang dikembangkan : 5

6 Tabel 5. Tabel Atribut Data Desa Desain Kartografis Penayangan Peta Dasar Konsep Kartografis Penayangan Peta Dasar Setiap peta, baik itu peta cetak maupun peta dijital perlu ditayangkan sesuai dengan kaidah kartografi. Penayangan peta-peta dijital akan berbeda dengan penayangan peta yang dicetak, karena peta dijital dapat ditayangkan dalam beberapa skala, yaitu dengan merubah zoom out dan zoom in. Di samping itu, peta dijital juga dapat digeser ke kiri, ke kanan, ke atas, dan ke bawah. Peta dijital ini yang ditayangkan melalui web sehingga disebut peta berbasis web atau internet. Penayangan peta berbasis web akan memiliki perbedaan terhadap peta cetak, tentunya memerlukan desain kartografi secara khusus. Penayangan kartografis juga mencakup penayangan atribut atau teks yang harus disajikan secara jelas dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan warna huruf tertentu Desain Kartografis Penayangan Peta Dasar Dalam tahap desain ini dilakukan simbolisasi terhadap unsur geografis yang tersimpan dalam basis data toponimi sebagai layer atau kelas layer. Unsur geografis dalam hal ini terdiri dari unsur grafis (titik, garis, area) dan unsur atribut. 1. Simbolisasi a. Layer Sungai Tabel 6. Tabel Layer Sungai Layer Simbol Kode Warna Warna Sungai Biru b. Layer Jalan Tabel 7. Tabel Layer Kelas Jalan Kelas Jalan Tol Arteri Kolektor Jalan Lain Simbol Dua garis Dua garis Satu garis dan outline Dua garis Kode Warna c. Layer Kota Tabel 8. Tabel Layer Kota Kelas Simbol Kode Warna Ibukota Negara Ibukota Provinsi Kota/Kab upaten 2. Layout Peta PMapper Pembuatan layout mencakup penempatan : a. Muka Peta b. Legenda c. Skala d. Menu atau tools-tools (zoom in, zoom out, identify, refresh, measure, print, dan sebagainya). e. Peta Referensi (Reference Map) Warna Tebal (Width) Hijau Merah Kuning Putih Warna Tebal (Width) 6

7 ini yang dikembangkan umumnya merupakan modifikasi dari script-script file yang sudah disediakan antara lain pmapper_demo.map, map_default.phtml, dan config_default. Gambar 4. Layout PMapper Pengembangan Kartografis Penayangan Peta Dasar Untuk penayangan simbol-simbol tersebut dilaksanakan dengan pembuatan script-script Mapfile. Mapfile digunakan tidak hanya untuk menayangkan simbol tetapi juga untuk menayangkan data grafis dan data atribut Pengembangan Aplikasi Penayangan Peta Dasar Dalam tahap desain dikembangkan program mapfile yang berisi pemanggilan semua layer yang akan ditampilkan sekaligus simbol yang akan diterapkan pada layer tersebut Pengembangan Aplikasi Penayangan Peta Dasar Konsep Aplikasi Penayangan Peta Dasar Untuk menayangkan peta dasar di web perlu dikembangkan sebuah aplikasi. Dalam penulisan tugas akhir ini dikembangkan sebuah aplikasi menggunakan software atau perangkat lunak Map Server for Windows (MS4W). Penayangan peta dasar berbasis web ini memanfaaatkan fasilitas-fasilitas penayangan web yang mencakup zoom in, zoom out, pan, identify, refresh, measure untuk semua layer data yang ditayangkan. Namun demikian khususnya untuk zoom in dan zoom out penyajian unsur layer harus diatur agar tidak terlalu kecil sehingga sulit untuk dilihat. Adapun layer data dan desain kartografisnya sesuai dengan bab yang sudah dijelaskan di atas. peta dasar yang akan ditayangkan terdiri dari unsur administrasi Kecamatan, desa, jalan, sungai, dan kota khusus di wilayah Kabupaten Bogor Desain Aplikasi Penayangan Peta Dasar Desain penayangan web dilaksanakan melalui penulisan script-script mencakup script PHP, HTML, Mapfile, XML, PHTML, misalnya file map_default.phtml adalah file untuk menayangkan semua file pada browser. Demikian pula pmapper_demo.map adalah file untuk mengimplementasikan simbolisasi kartografi bagi layer data dan data atribut. Script-script ini sudah dikembangkan oleh perangkat lunak pmapper, yaitu perangkat lunak yang dikembangkan berdasarkan perangkat lunak MapServer. Untuk penulisan Gambar 5. Tampilan PMapper_demo.map Pengembangan Aplikasi Penelusuran Nama Geografis Konsep Aplikasi Penelusuran Nama Geografis Aplikasi penelusuran nama geografis dibuat tujuannya agar memudahkan pengguna dalam mengakses dan mencari informasi yang berkaitan dengan nama geografis, maka dari itu dikembangkan penyajian nama geografis yaitu peta nama-nama geografi berbasis web yang memungkinkan pencari informasi untuk mendapatkan informasi yang dimaksud Desain Aplikasi Penelusuran Nama Geografis Aplikasi penelusuran nama geografis didesain dalam bentuk peta web menggunakan software atau perangkat lunak pmapper, yaitu perangkat lunak yang dikembangkan berdasarkan perangkat lunak MapServer. 7

8 Penyajian Peta Aplikasi Penelusuran Nama Geografis Penyajian peta aplikasi penelusuran nama geografis ini disajikan dalam bentuk peta dijital dalam PMapper. Berikut di bawah ini adalah contoh tampilan peta yang dihasilkan pada PMapper : A. Penyajian Peta Penelusuran Unsur Administrasi Kecamatan Gambar 6. Peta Penelusuran Unsur Administrasi Kecamatan B. Penyajian Peta Penelusuran Unsur Administrasi Desa Gambar 7. Peta Penelusuran Unsur Administrasi Desa 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Bab ini akan dijelaskan tentang hasil yang diperoleh dari proses pengolahan data yang telah dilaksanakan, kemudian dilakukan analisis atau pembahasan terhadap hasil yang diperoleh. 4.1 Basis Data Jumlah data Kecamatan ialah 40 Kecamatan dan Data Desa sebanyak 420 Desa yang terdapat di wilayah Kabupaten Bogor. Terdiri dari beberapa data tabel atribut, antara lain tabel atribut data kota, sungai, jalan, Kecamatan, dan Desa. Data tersebut nantinya akan ditampilkan di dalam penyajian peta hasil penelusuran nama geografis dalam bentuk peta dijital, yaitu PMapper. Dalam pengembangan desain basis data, Basis data toponimi dikembangkan dengan menggunakan software GIS (ArcGIS), desain tabel sudah tersedia, namun ada penambahan field atau kolom yaitu untuk kode unsur geografisnya (KUG). 4.2 Kartografi Software Map Server for Windows (MS4W) menyediakan fasilitas untuk simbolisasi sesuai dengan yang diterapkan oleh kaidah kartografi. Desain kartografi dibuat dan dibangun dalam sebuah script yang disebut dengan mapfile yang di dalamnya terdapat fasilitas untuk merancang desain kartografi yang akan diinginkan. Dalam desain kartografis ini mencakup proses simbolisasi pada unsur layer yang akan ditampilkan, serta layout peta pada PMapper meliputi muka peta, legenda, skala, menu atau tools-tools pendukung, dan peta referensi. Namun dalam proses pembuatan dan pembangunan desain kartografis, harus diperhatikan setiap perintah yang ada di dalam script Mapfile agar data yang dikeluarkan dari Mapfile tersebut dapat ditampilkan di web browser nantinya. 4.3 Pengembangan Aplikasi Penayangan Peta Dasar Dalam proses pengembangan aplikasi penayangan peta dasar ini, software yang digunakan adalah Software Map Server for Windows (MS4W), merupakan aplikasi perangkat lunak yang dapat menayangkan peta dasar berbasis web dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas penayangan web seperti zoom in, zoom out, pan, identify, dan sebagainya untuk semua layer data yang ditayangkan. PMapper melakukan modifikasi terhadap tampilan layout peta serta layer yang akan ditampilkan dengan menggunakan scriptscript file yang sudah disediakan seperti pmapper_demo.map, map_default.phtml, dan config_default. 8

9 4.4 Pengembangan Aplikasi Penelusuran Nama Geografis Menelusuri nama-nama geografis yang terdapat di wilayah Kabupaten Bogor yang terdiri dari unsur administrasi Kecamatan dan unsur administrasi Desa, dalam hal ini peta disajikan dalam bentuk peta dijital pada PMapper. Untuk menelusuri unsur nama geografis ini ditampilkan fungsi search untuk menelusuri nama-nama geografis berbasis web, dan fungsi search ini merupakan elemen yang paling utama untuk ditampilkan. Aplikasi penelusuran nama geografis ini dibuat secara offline maupun online. Offline yang dimaksud adalah peta tersebut hanya bisa diakses oleh komputer pada server saja menggunakan jaringan lokal pada komputer yang digunakan, sedangkan online yang dimaksud adalah peta tersebut bisa diakses oleh orang lain dengan menggunakan fasilitas jaringan internet sebagai penghubung antara server dengan pengguna yang ingin mengakses data tersebut. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam penelitian yang dilakukan diperoleh beberapa kesimpulan yaitu : 1. Basis data toponimi dapat dibangun dengan aplikasi ini, yaitu dalam bentuk data vektor berupa data shapefile (*.shp) yang meliputi unsur administrasi Desa, Kecamatan, jalan, dan sungai. 2. Desain kartografis dapat dilaksanakan secara menyeluruh menggunakan program mapfile. desain kartografis ini mencakup proses simbolisasi pada unsur layer yang akan ditampilkan, serta layout peta pada PMapper meliputi muka peta, legenda, skala, menu atau tools-tools pendukung 3. Penayangan peta online ini menggunakan aplikasi MS4W ini dengan menggunakan HTML atau PHTML untuk menampilkan desain kartografis yang sudah dibuat sebelumnya pada mapfile untuk diangkat ke dalam web browser. 4. Penyajian peta yang disajikan adalah peta dijital dalam bentuk PMapper baik secara offline maupun online, yang menghasilkan peta penelusuran nama geografis Desa dan Kecamatan yang terdapat di wilayah Kabupaten Bogor. 5. Layer-layer unsur yang disajikan dalam PMapper ini antara lain adalah layer sungai, jalan, dan batas administrasi yang meliputi Desa dan Kecamatan di wilayah Kabupaten Bogor. 6. Peta dalam bentuk PMapper bisa diakses dengan menggunakan fasilitas jaringan internet sebagai penghubung antara server dengan pengguna yang ingin mengakses data tersebut. 5.2 Saran 1. Pada desain basis data yang dibuat, diperlukan data non-spasial tambahan yang lebih banyak agar informasi yang terdapat di dalam basis data tersebut menjadi lebih informatif. 2. Dalam pembuatan script pada Mapfile, perlu dicermati pada setiap perintah pada script mapfile tersebut, karena jika terdapat kesalahan pada perintah tersebut, maka data yang ada pada mapfile tersebut tidak akan terbaca oleh browser (error). 3. Pada tahap installasi software Map Server for Windows (MS4W), diperlukan koneksi menggunakan koneksi internet, karena jika tidak terkoneksi maka software ini tidak akan diinstall. 4. Untuk memaksimalkan hasil peta unsur nama geografis yang dihasilkan, disarankan untuk menggunakan data unsur yang lainnya, agar peta yang dihasilkan bisa lebih informatif. PUSTAKA 1. Akbar, A. 2011, Pengembangan Aplikasi WebGIS. 2. Charter, D. 2008, Cara Kerja MapServer, ( 05/09/cara-kerja-mapserver/, diakses tanggal 4 Juni 2016 pukul 12.57). 3. Handoyo, Y.S. 1999, Toponimi. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITN Malang, Malang. 4. Kraak, M. and Ormelling, F. 1996, Kartografi : Visualisasi Data Geospasial, Penerjemah : Sukendra Martha, dkk, Edisi Kedua, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 5. Munajati, S,L. 2014, Geospasial Indonesia. Penerbit Badan Informasi Geospasial (BIG), Bogor. 9

10 6. Nuryadin, R. 2005, Panduan Menggunakan MapServer. Informatika Bandung, Bandung. 7. Paryono, P. 1994, Sistem Informasi Geografis. Andi Offset, Yogyakarta. 8. Prahasta, E. 2009, Sistem Informasi Geografis Konsep-konsep Dasar (Perspektif Geodesi dan Geomatika). Bandung : Informatika Bandung. 9. Prasetio, A. 2014, Buku Sakti Webmaster. Mediakita, Jakarta. 10. Simarmata, J. 2007, Perancangan Basis Data. C.V Andi Offset, Yogyakarta. 11. Suparwati, T. 2001, Toponimi. Bakosurtanal, Bogor. RIWAYAT PENULIS 1. Gilang Oktora Putra, ST. Alumni (2016) Program Studi Teknik Geodesi Universitas Pakuan Bogor. 2. Ir. Bebas Purnawan, M.Sc. Pembimbing I/Staf Dosen Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Pakuan. 3. Dra. Diah Kirana Kresnawati, M.Sc, Pembimbing II/Staf Dosen Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Pakuan. 10

KAJIAN APLIKASI DAN TEKNOLOGI PADA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL

KAJIAN APLIKASI DAN TEKNOLOGI PADA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL KAJIAN APLIKASI DAN TEKNOLOGI PADA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL Nama : DODY ARFIANSYAH 3506 100 046 Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo S., DEA. DESS. Pendahuluan Latar Belakang GIS & WEBSIG

Lebih terperinci

PERBANDINGAN FUNGSI SOFTWARE ARCGIS 10.1 DENGAN SOFTWARE QUANTUM GIS UNTUK KETERSEDIAAN DATA BERBASIS SPASIAL

PERBANDINGAN FUNGSI SOFTWARE ARCGIS 10.1 DENGAN SOFTWARE QUANTUM GIS UNTUK KETERSEDIAAN DATA BERBASIS SPASIAL PERBANDINGAN FUNGSI SOFTWARE ARCGIS 10.1 DENGAN SOFTWARE QUANTUM GIS 2.14.5 UNTUK KETERSEDIAAN DATA BERBASIS SPASIAL Jeri Kurniawan 1, Bebas Purnawan 2, Dessy Apriyanti 3 ABSTRAK Ketersediaan berbagai

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK KAWASAN RAWAN BENCANA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK KAWASAN RAWAN BENCANA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK KAWASAN RAWAN BENCANA 1) Dedy Kurnia Sunaryo 1 Jurusan Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Institut Teknologi Nasional Malang ABSTRAK Perkembangan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. ditampilkan dalam sebuah layer yang akan muncul dalam aplikasi SIG. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem

HASIL DAN PEMBAHASAN. ditampilkan dalam sebuah layer yang akan muncul dalam aplikasi SIG. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem ditampilkan dalam sebuah layer yang akan muncul dalam aplikasi SIG. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem Aplikasi SIG bukanlah sistem yang plug and play sehingga ada kemungkinan beberapa komponen

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN Ricky Agus Tjiptanata 1, Dina Anggraini 2, Dian Safitri 3 1,2,3 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma Jl.

Lebih terperinci

BUKU MANUAL APLIKASI DATA FISIK

BUKU MANUAL APLIKASI DATA FISIK BUKU MANUAL APLIKASI DATA FISIK 1. Pendahuluan Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP) merupakan institusi pemerintah di bawah Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN No Makalah : 103 Konferensi Nasional Sistem Informasi 2012, STMIK - STIKOM Bali 23-25 Pebruari 2012 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN Ricky Agus Tjiptanata 1, Dina Anggraini

Lebih terperinci

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto Retno Mufidah 1, Arif Basofi S.Kom., M.T., OCA 2, Arna Farizza S.Kom., M.Kom 3 Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika 1, Dosen

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Perancangan

Bab 3. Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan sejak bulan Agustus 2010 hingga bulan Maret 2011 di Laboratorium Penginderaan Jauh dan Informasi Spasial, Departemen Ilmu

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS Novianti (11105172) Jurusan Sistem Informasi, Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis merupakan suatu sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk menyimpan, mengolah dan menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO Sugianto 1, Arna Fariza 2 Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi 1, Dosen Pembimbing 2 Politeknik Elektronika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Pada Sistem Informasi Geografis Penentuan Jumlah Penduduk Yang Kurang Mampu Pada Kecamatan Medan Labuhan Berbasis Web ini terdapat beberapa tampilan hasil

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN PENGGUNAAN WEBSITE WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN 1. PENDAHULUAN Website Webgis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem Informasi yang menunjukkan letak atau pemetaan pada suatu tempat. Dimana yang dapat menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun TV dan Radio di Kota Medan. Diharapkan dengan dibuatnya tugas akhir

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun TV dan Radio di Kota Medan. Diharapkan dengan dibuatnya tugas akhir BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam tugas akhir ini penulis akan membuat Sistem Informasi Geografis Stasiun TV dan Radio di Kota Medan. Diharapkan dengan dibuatnya tugas akhir ini dapat memberikan

Lebih terperinci

PENERAPAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE PADA PETA INTERAKTIF KOTA BANDUNG UNTUK HANDPHONE CLDC/1.1 dan MIDP/2.0

PENERAPAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE PADA PETA INTERAKTIF KOTA BANDUNG UNTUK HANDPHONE CLDC/1.1 dan MIDP/2.0 PENERAPAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE PADA PETA INTERAKTIF KOTA BANDUNG UNTUK HANDPHONE CLDC/1.1 dan MIDP/2.0 Riyan Nusyirwan [1.01.03.019] fastrow88@gmail.com Pembimbing I : Nana Juhana, M.T Pembimbing

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI

BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI 81 BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI 5.1. Implementasi Sistem Implementasi adalah tahap penerapan dan sekaligus pengujian bagi sistem baru serta merupakan tahap dimana aplikasi siap dioperasikan pada keadaan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN PENGGUNAAN WEBSITE WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN 1. PENDAHULUAN Website Webgis

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DINAS ENERGI SUMBER DAYA MINERAL (ESDM) JAWA TIMUR BERBASIS WEB.

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DINAS ENERGI SUMBER DAYA MINERAL (ESDM) JAWA TIMUR BERBASIS WEB. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DINAS ENERGI SUMBER DAYA MINERAL (ESDM) JAWA TIMUR BERBASIS WEB. Oleh : Ricko Andrew F.G,L.M Jaelani Program Studi Teknik Geomatika FTSP-ITS Surabaya, 60111, Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem informasi geografis lokasi radio dan stasiun TV di Kota Medan. IV.1.1 Tampilan Menu Utama Tampilan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO Sugianto 1, Arif Basofi 2, Nana Ramadijanti 2 Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi 1, Dosen Pembimbing 2 Politeknik

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB MENGENAI PENYEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN, PERUMAHAN, DAN RUMAH SAKIT DI KOTA BEKASI. Fie Jannatin Aliyah

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB MENGENAI PENYEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN, PERUMAHAN, DAN RUMAH SAKIT DI KOTA BEKASI. Fie Jannatin Aliyah SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB MENGENAI PENYEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN, PERUMAHAN, DAN RUMAH SAKIT DI KOTA BEKASI Fie Jannatin Aliyah Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi merupakan hal yang paling mendukung khususnya teknologi komputerisasi yang sangat membantu dalam penyajian informasi serta mempercepat proses pengolahan data

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... iii. LEMBAR PERNYATAAN... iv RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... iii. LEMBAR PERNYATAAN... iv RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... Halaman i LEMBAR PERSETUJUAN... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii LEMBAR PERNYATAAN... iv RIWAYAT HIDUP... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

Web GIS untuk Bank Swasta di Kota Semarang

Web GIS untuk Bank Swasta di Kota Semarang Web GIS untuk Bank Swasta di Kota Semarang Much Aziz Muslim Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang email : a212@unisbank.ac.id ABSTRAK : Masyarakat membutuhkan informasi mengenai

Lebih terperinci

Heriadi Progam Studi Teknik Informatika STMIK Atma Luhur Jl. Jend. Sudirman Pangkalpinang

Heriadi Progam Studi Teknik Informatika STMIK Atma Luhur Jl. Jend. Sudirman Pangkalpinang Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pemetaan Kawasan Pertambangan Timah Berbasis Web Studi Kasus Di Dinas Pertambangan Dan Energi Kabupaten Bangka Tengah Heriadi Progam Studi Teknik Informatika STMIK Atma

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENANGANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENANGANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENANGANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN Ika Arum Puspita, Budi Sulistyo, Devi Pratami Program Studi Teknik Industri Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University, Bandung,

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PELAYANAN KESEHATAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PELAYANAN KESEHATAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PELAYANAN KESEHATAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS Endah Dharmaputeri (10105565) Jurusan Sistem Informasi, Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Spesifikasi sistem Informasi Geografis (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. WebSIGIT - Web Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Terpadu

DAFTAR ISI. WebSIGIT - Web Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Terpadu i DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 PENDAHULUAN... 2 Latar Belakang... 2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan... 4 1.4 Rumusan Masalah... 4 1.5 Keluaran... 4 TENTANG WebSIGIT... 5 Fungsi dan Manfaat... 5

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Tahap Implementasi dan Pengujian Sistem, Dilakukan setelah tahap analisis dan Perancangan Selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, kondisi bumi. Teknologi Georaphic Information System mengintegrasikan

BAB I PENDAHULUAN. capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, kondisi bumi. Teknologi Georaphic Information System mengintegrasikan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Georafis atau Georaphic Information System (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan

Lebih terperinci

Buku Panduan. WebGIS Perencanaan

Buku Panduan. WebGIS Perencanaan Buku Panduan WebGIS Perencanaan Direktorat Pengembangan Wilayah dan Kawasan Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementrian PPN/Bappenas 2017 SPESIFIKASI YANG DISARANKAN UNTUK MENGAKSES APLIKASI Aplikasi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Metode dan Teori-Teori Sistem Informasi Geografis. Pengembangan perangkat lunak mempunyai langkah-langkah yang terstruktur

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Metode dan Teori-Teori Sistem Informasi Geografis. Pengembangan perangkat lunak mempunyai langkah-langkah yang terstruktur II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode dan Teori-Teori Sistem Informasi Geografis 2.1.1 Model Sekuensial Linear Pengembangan perangkat lunak mempunyai langkah-langkah yang terstruktur agar sistem yang dihasilkan

Lebih terperinci

Petunjuk Penggunaan Alat. Spesifikasi minimum yang dibutuhkan untuk mengoperasikan aplikasi dengan

Petunjuk Penggunaan Alat. Spesifikasi minimum yang dibutuhkan untuk mengoperasikan aplikasi dengan Petunjuk Penggunaan Alat 1. Spesifikasi Peranti Keras (Hardware) baik: Spesifikasi minimum yang dibutuhkan untuk mengoperasikan aplikasi dengan 1. Processor Intel Pentium 4 yang berfungsi untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1 Pendahuluan Sesuai dengan perkembangan teknologi yang sudah dapat dicapai hingga pada saat ini, khususnya di bidang komputer grafik, web application, dan teknologi informasi,

Lebih terperinci

menginformasikan gedung, jalan utama, lapangan, taman, tempat parkir dan lain

menginformasikan gedung, jalan utama, lapangan, taman, tempat parkir dan lain BAB III METODOLOGI 3.1 Gambaran Umum Sistem Sistem Informasi Geografis ini nantinya diharapkan dapat memberikan informasi mengenai denah Universitas Islam Indonesia. Sistem nantinya mampu menginformasikan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEKOLAH DI DKI JAKARTA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEKOLAH DI DKI JAKARTA Seminar Nasional Teknologi Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) ISSN: 2089-9815 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEKOLAH DI DKI JAKARTA Ricky Agus Tjiptanata 1, Dina Anggraini 2 1,2 Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. lunak, dan prosedur instalasi aplikasi. PT. SMART DATA GLOBAL adalah sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. lunak, dan prosedur instalasi aplikasi. PT. SMART DATA GLOBAL adalah sebagai berikut : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Pada bab ini penulis akan membahas mengenai spesifikasi aplikasi SIG yang telah dibuat, yaitu berupa spesifikasi perangkat keras, spesifikasi perangkat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini aan dijelaskan

Lebih terperinci

Aplikasi Sistem Informasi Geografis Usaha Kecil dan Menengah Kota Depok Berbasis Web Menggunakan Quantum GIS

Aplikasi Sistem Informasi Geografis Usaha Kecil dan Menengah Kota Depok Berbasis Web Menggunakan Quantum GIS Aplikasi Sistem Informasi Geografis Usaha Kecil dan Menengah Kota Depok Berbasis Web Menggunakan Quantum GIS Febriyanti Jurusan Sistem Informasi, Ilmu Komputer Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan aplikasi perancangan SIG lokasi klinik hewan di wilayah Medan akan tampil baik menggunakan Mozilla Firefox, untuk menjalankan aplikasi ini buka Mozilla

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN z KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN PENGGUNAAN WEBSITE DAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Pelayanan kesehatan, Georaphical Information System (GIS), Kebumen, Rumah sakit dan puskesmas

ABSTRAK. Kata kunci: Pelayanan kesehatan, Georaphical Information System (GIS), Kebumen, Rumah sakit dan puskesmas Pemodelan Profil Prasarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Kebumen Menggunakan Sistem Informasi Geografis / GIS Mahmud Husein S Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DAN EVALUASI METODA GRAPHIC INDEX MAPPING DALAM PENYUSUNAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN PATI

PENGGUNAAN DAN EVALUASI METODA GRAPHIC INDEX MAPPING DALAM PENYUSUNAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN PATI PENGGUNAAN DAN EVALUASI METODA GRAPHIC INDEX MAPPING DALAM PENYUSUNAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN PATI Ben Prayogo Hillman 1, Chatarina Nurjati 1, Yuwono 1 Program

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Berbasis Web untuk Penyediaan Informasi Fasilitas dan Personalia di Universitas Lampung

Perancangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Berbasis Web untuk Penyediaan Informasi Fasilitas dan Personalia di Universitas Lampung Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 213 Perancangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Berbasis Web untuk Penyediaan Informasi Fasilitas dan Personalia di Universitas Lampung 1 Eko Priyanto, 2

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan Algoritma A* dan Dijkstra ini menggunakan model waterfall. Model waterfall penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) 78 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi yang digunakan untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Halaman antar muka program terdapat pada tampilan hasil. Tampilan hasil tersebut menjadi interface program yang menghubungkan antara admin dengan user,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN c. Karakteristik Pengguna Analisis Kebutuhan a. Deskripsi Sistem b. Kebutuhan Fungsional Sistem Perancangan Konseptual

HASIL DAN PEMBAHASAN c. Karakteristik Pengguna Analisis Kebutuhan a. Deskripsi Sistem b. Kebutuhan Fungsional Sistem Perancangan Konseptual HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan a. Deskripsi Sistem Sistem Informasi Geografi Denah Asrama TPB IPB adalah suatu sistem informasi geografi berbasis web yang digunakan untuk memetakan posisi denah,

Lebih terperinci

Seminar Nasional Informatika 2008 (semnasif 2008) ISSN: UPN Veteran Yogyakarta, 24 Mei 2008

Seminar Nasional Informatika 2008 (semnasif 2008) ISSN: UPN Veteran Yogyakarta, 24 Mei 2008 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT USIA DI KABUPATEN SLEMAN BERBASIS WEB Budi Santosa 1), Herry Sofyan 2), Wahyu Ari Widiyastuti 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Informatika UPN

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi dengan baik adalah : a. Prosesor Intel Pentium IV atau lebih tinggi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi dengan baik adalah : a. Prosesor Intel Pentium IV atau lebih tinggi BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras minimum yang digunakan untuk dapat menjalankan aplikasi dengan baik adalah : a. Prosesor

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan a. Deskripsi Umum Sistem b. Kebutuhan Fungsional Sistem c. Karakteristik Pengguna

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan a. Deskripsi Umum Sistem b. Kebutuhan Fungsional Sistem c. Karakteristik Pengguna sistem. Perangkat keras yang digunakan harus mampu menjalankan perangkat lunak yang dibutuhkan dengan baik. 5 Pengujian Kesesuaian Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Tahapan ini menguji beberapa perangkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berdasarkan hasil analsis dan perancangan serta pengujian sistem aplikasi yang akan ditawarkan kepada instansi, maka dapat ditampilkan beberapan screen

Lebih terperinci

WebGIS-PT Website Geographic Information System - Pariwisata Terpadu 1

WebGIS-PT Website Geographic Information System - Pariwisata Terpadu 1 WebGIS-PT Website Geographic Information System - Pariwisata Terpadu 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB 1 PENDAHULUAN... 4 1.1 Latar Belakang... 4 1.2 Landasan Hukum... 5 1.3 Maksud Dan Tujuan... 6 1.4 Rumusan

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah suatu teknologi informasi berbasis komputer yang digunakan untuk memproses, menyusun, menyimpan, memanipulasi dan menyajikan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 95 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras minimum yang digunakan untuk menjalankan aplikasi ini dengan baik adalah sebagai

Lebih terperinci

Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Terdekat Berdasarkan Jarak dan Rute Jalan Berbasis SIG

Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Terdekat Berdasarkan Jarak dan Rute Jalan Berbasis SIG Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Terdekat Berdasarkan Jarak dan Rute Jalan Berbasis SIG Pembimbing : Arif Basofi, S. Kom Arna Fariza, S.Kom, M. Kom Oleh : Yulius Hadi Nugraha 7406.030.060 Jurusan Teknologi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 68 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Medan Belawan adalah sebagai pusat kegiatan budi daya

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Medan Belawan adalah sebagai pusat kegiatan budi daya BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Kecamatan Medan Belawan adalah sebagai pusat kegiatan budi daya perikanan. Keberadaan lokasi budi daya udang di Kecamatan Medan Belawan tersebar cukup merata

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) FASILITAS UMUM KOTA MOJOKERTO BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) FASILITAS UMUM KOTA MOJOKERTO BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) FASILITAS UMUM KOTA MOJOKERTO BERBASIS WEB Arifin 1, Arna Fariza, S.Kom, M.Kom 2, Ahmad Syauqi Ahsan, S.Kom 2 1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing Jurusan Teknik Informatika

Lebih terperinci

ANALISIS SPASIAL PENENTUAN LOKASI KESEHATAN DI KOTA SALATIGA

ANALISIS SPASIAL PENENTUAN LOKASI KESEHATAN DI KOTA SALATIGA Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi - Vol. 4 No. 1 Maret 2013 ANALISIS SPASIAL PENENTUAN LOKASI KESEHATAN DI KOTA SALATIGA Agus Santoso Program Studi Sistem Informasi STMIK ProVisi Semarang bigsevencode@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Persyaratan minimum perangkat keras agar nantinya dapat bekerja optimal adalah : a.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah tahap analisa dan tahap perancangan sistem aplikasi yang sudah dijelaskan pada Bab III, maka tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akhir, hal itu menjadi sebuah peluang bagi para pengembang Information

BAB I PENDAHULUAN. akhir, hal itu menjadi sebuah peluang bagi para pengembang Information BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring dengan teknologi yang terus berkembang seakan tidak ada titik akhir, hal itu menjadi sebuah peluang bagi para pengembang Information Technology (IT). Apalagi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan sistem ini, dibutuhkan perangkat keras (hardware) dan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan sistem ini, dibutuhkan perangkat keras (hardware) dan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk menjalankan sistem ini, dibutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang harus memenuhi syarat minimal dalam spesifikasinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin pendek pula jalur yang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin pendek pula jalur yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada dasarnya manusia membutuhkan waktu untuk mencapai suatu tujuan. Semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin pendek pula jalur yang ditempuh. Hal ini menunjukkan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTRIAN KEHUTANAN BERBASIS WEB 1. Pendahuluan Sistem

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Lingkup Sistem Sistem Informasi Prediksi Laju Erosi disusun dengan kombinasi bahasa pemrograman yaitu PHP, HTML, JavaScript. Sistem ini juga disusun dengan bantuan framework

Lebih terperinci

2 Penulis mencoba mengembangkan GIS yang dapat di akses secara mudah melalui internet sehingga dapat membantu dan mempermudah dalam pencarian letak su

2 Penulis mencoba mengembangkan GIS yang dapat di akses secara mudah melalui internet sehingga dapat membantu dan mempermudah dalam pencarian letak su Sistem Informasi Geografi Rumah Sakit dan Plaza Kota Bogor Berbasis Web Dengan Menggunakan arcview Ilhammuddin (10108996) Ilham_young_blood@yahoo.com Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer dan

Lebih terperinci

[Type the document title]

[Type the document title] SEJARAH ESRI Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisa, dan menghasilkan data yang mempunyai referensi

Lebih terperinci

1.2 TUJUAN PENELITIAN

1.2 TUJUAN PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebutuhan yang sangat besar akan informasi mendorong berkembangnya teknologi-teknologi baru. Kemajuan di bidang teknologi, menuntut penanganan terhadap segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, kondisi bumi. Teknologi Geographic Information Sistem mengintegrasikan

BAB I PENDAHULUAN. capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, kondisi bumi. Teknologi Geographic Information Sistem mengintegrasikan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis atau Geographic Information Sistem (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL RANCANGAN

BAB IV HASIL RANCANGAN BAB IV HASIL RANCANGAN 4.1 Perancangan Kebutuhan Sistem Dalam merancang Sistem Reservasi dan Tracking dibutuhkan beberapa spesifikasi Hardware dan Software diantaranya : 4.1.1 Spesifikasi Hardware Dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI ABSTRAK Pembuatan Aplikasi denah kampus Maranatha ini dibangun dengan menggunakan teknologi Web Mapping, yang artinya hasil implementasi peta mulai dari tahap pengumpulan data, pemrosesan data, dan penyimpanan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Spesifikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN (Kuliah ke 12)

SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN (Kuliah ke 12) SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN (Kuliah ke 12) SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA Oleh: Dr.Ir. Yuzirwan Rasyid, MS Beberapa Subsistem dari SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS 1. Subsistem INPUT 2. Subsistem MANIPULASI

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Processor Pentium III 1 Ghz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Processor Pentium III 1 Ghz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi Perangkat Keras minimum yang diperlukan untuk menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL KABUPATEN KULON PROGO BERBASIS WEB Oleh : Nur Akhwan ( )

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL KABUPATEN KULON PROGO BERBASIS WEB Oleh : Nur Akhwan ( ) SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL KABUPATEN KULON PROGO BERBASIS WEB Oleh : Nur Akhwan (12090672) A. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya internet telah menyebabkan proses pertukaran

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) a. Processor Intel Pentium 4. b. Hard Disk Drive 50 Gb

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) a. Processor Intel Pentium 4. b. Hard Disk Drive 50 Gb BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) Spesifikasi Perangkat Keras minimum yang diperlukan untuk menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. (user) dan fungsinya, diagram alir sistem, perancangan basis data,

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. (user) dan fungsinya, diagram alir sistem, perancangan basis data, BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Deskripsi Sistem Komponen yang diperlukan untuk menganalisis kebutuhan dari objek yang dibangun antara lain sistem pendukung. Pengguna (user) dan fungsinya, diagram

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu menginginkan kemudahan, kecepatan dan sistem

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu menginginkan kemudahan, kecepatan dan sistem BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap manusia selalu menginginkan kemudahan, kecepatan dan sistem informasi yang relevan untuk memudahkan dalam segala aktivitasnya.tidak terkecuali dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki,

BAB I PENDAHULUAN. bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis merupakan suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Perangkat keras yang di butuhkan. optimal pada server dan client sebagai berikut.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Perangkat keras yang di butuhkan. optimal pada server dan client sebagai berikut. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Perangkat keras yang di butuhkan Perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem ini secara optimal pada server dan client sebagai berikut.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 56 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Hasil rancangan pengolahan data lokasi tempat bersejarah di Kota Medan berbasis web GIS yang penulis buat sudah selesai dimana tampilan terdiri dari 2

Lebih terperinci

PENENTUAN TAMAN KOTA SURABAYA SEBAGAI PENYUMBANG KEBUTUHAN OKSIGEN DENGAN MENGGUNAKAN GIS. Joko Santoso, Arif Basofi, Arna Fariza

PENENTUAN TAMAN KOTA SURABAYA SEBAGAI PENYUMBANG KEBUTUHAN OKSIGEN DENGAN MENGGUNAKAN GIS. Joko Santoso, Arif Basofi, Arna Fariza PENENTUAN TAMAN KOTA SURABAYA SEBAGAI PENYUMBANG KEBUTUHAN OKSIGEN DENGAN MENGGUNAKAN GIS Joko Santoso, Arif Basofi, Arna Fariza Jurusan Teknologi Informatika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut

Lebih terperinci

Nilai Informasi Konsep Sistem Informasi Sistem Informasi Geografis Pengertian Geografi

Nilai Informasi Konsep Sistem Informasi Sistem Informasi Geografis Pengertian Geografi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv RINGKASAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

PEMETAAN KEPENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO BERBASIS WEB

PEMETAAN KEPENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO BERBASIS WEB PEMETAAN KEPENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO BERBASIS WEB Abdul Karim Jurusan Teknik Informatika STT Nurul Jadid Paiton karim_stt@yahoo.co.id ABSTRAK Perkembangan kemajuan IPTEK dalam kehidupan dan peradaban

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. dan memudahkan dalam pengembangan sistem selanjutnya. Tujuan dari analisa

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. dan memudahkan dalam pengembangan sistem selanjutnya. Tujuan dari analisa BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN.1. Analisis Sistem Dalam perancangan sebuah sistem diperlukan analisis untuk keperluan sistem. Dengan adanya analisis sistem, sistem yang dirancang diharapkan akan lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. data spasial berikut atribut-atributnya, seperti memodifikasi bentuk, warna,

BAB I PENDAHULUAN. data spasial berikut atribut-atributnya, seperti memodifikasi bentuk, warna, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis) merupakan suatu teknologi mengenai geografis yang memiliki kemampuan dalam memvisualisasikan peta, data spasial berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN I.. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa manusia memasuki kehidupan yang berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Yang berdampak pada

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GOEGRAFIS PEMETAAN AREA PERKEBUNAN SAWIT PT KASIH AGRO MANDIRI 1

SISTEM INFORMASI GOEGRAFIS PEMETAAN AREA PERKEBUNAN SAWIT PT KASIH AGRO MANDIRI 1 SISTEM INFORMASI GOEGRAFIS PEMETAAN AREA PERKEBUNAN SAWIT PT KASIH AGRO MANDIRI 1 Ade Hermawan, Muhammad Nasir, Ekapuji Agustini Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma

Lebih terperinci

Oleh: Faisal Achsan Asyari Dosen pembimbing: 1. Ir. Yuwono MT 2. Dr. Ir. M. Taufik

Oleh: Faisal Achsan Asyari Dosen pembimbing: 1. Ir. Yuwono MT 2. Dr. Ir. M. Taufik PENGEMBANGAN PROGRAM PENGUASAAN, PEMILIKAN, PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH (P4T) SISTEM INFORMASI PERTANAHAN (SIP) (STUDI KASUS :DESA MOJOMULYO DAN DESA GEMPOLSARI KABUPATEN PATI, JAWA TENGAH) Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan daerah tujuan wisatawan domestik dan internasional yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan daerah tujuan wisatawan domestik dan internasional yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pulau Bintan yang terdiri dari dua daerah administratif yaitu Pemerintah Kabupaten Bintan dan Pemerintah Kota Tanjungpinang merupakan daerah tujuan wisatawan

Lebih terperinci

SIG UNTUK ANALISA PENENTUAN LOKASI BARU WARALABA DI KAB. PONOROGO

SIG UNTUK ANALISA PENENTUAN LOKASI BARU WARALABA DI KAB. PONOROGO SIG UNTUK ANALISA PENENTUAN LOKASI BARU WARALABA DI KAB. PONOROGO Afif Martha Budianto 1, Isbat Udzin N, S.Kom, MT 2, Ahmad Syauqi Ahsan,S.Kom 3 Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi 1, Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB PENYEBARAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH. Hamidi

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB PENYEBARAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH. Hamidi Hamidi APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB PENYEBARAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH Hamidi Jurusan Matematika FMIPA Universitas Riau Pekanbaru hamidi_saja@yahoo.com Abstrak Geographic Information

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN DESA PENGRAJIN BATIK DI KABUPATEN BANTUL BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN DESA PENGRAJIN BATIK DI KABUPATEN BANTUL BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN DESA PENGRAJIN BATIK DI KABUPATEN BANTUL BERBASIS WEB Fitria Saraswati 1), M.Fairuzabadi 2), Ahmad Riyadi 3) Fakultas Teknik, Universitas PGRI Yogyakarta 1fitria.saraswati20@gmail.com,

Lebih terperinci