PENDAHULUAN A. Latar Belakangan Pendirian (sentralistik) (desentralistik)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDAHULUAN A. Latar Belakangan Pendirian (sentralistik) (desentralistik)"

Transkripsi

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakangan Pendirian Kompetisi internasional sebagai salah satu ciri globalisasi adalah munculnya isu keunggulan kompetetitif dan komperatif yang tidak saja merupakan tantangan bagi dunia industri dan bisnis semata, tetapi merambah ke dalam berbagai aspek kehidupan umat manusia di semua belahan dunia, seperti berpengaruh pada format politik, diplomatik, pertahanan dan keamanan, kebudayaan, dan pendidikan secara keseluruhan. Untuk memenangkan atau paling tidak mengimbangi kompetisi global, pemikiran dan antisipasi terhadap kecenderungan dan corak kehidupan sekarang dan masa yang akan datang merupakan sebuah konsekuensi logis. Kebijakan nasional yang tidak kalah menarik yaitu diberlakukannya UU No. 25 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah. Terjadinya perubahan pada tatanan pemerintahan tersebut, sudah barang tentu merupakan suatu tantangan dan sekaligus peluang yang harus dihadapi seluruh bangsa Indonesia. Mobilisasi kehidupan dan pembangunan yang selama ini lebih terkonsentrasi di tingkat pusat (sentralistik) diharapkan berubah menjadi pembangunan yang lebih menekankan pada mobilisasi daerah (desentralistik) sehingga terjadi pemerataan pembangunan sampai pada tingkat daerah. Perubahan pada tatanan pemerintahan ini diharapkan mampu mengembangkan potensi daerah demi kesejahteraan masyarakatnya yang pada akhirnya kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia. Salah satu cara untuk dapat mengantisipasi tuntutan berbagai perubahan yang ada, baik perubahan pada tingkat internasional, nasional, bahkan perubahan pada tingkat lokal, yaitu dengan cara meningkatkan potensi dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang salah satu cara pencapaiannya dapat ditempuh melalui jenjang pendidikan. Dalam hubungan ini, maka keberadaan lembaga-lembaga pendidikan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun yang diselenggarakan oleh masyarakat, terutama Lembaga Pendidikan Tinggi, memiliki peran dan fungsi yang sangat strategis dalam mencetak SDM yang berkualitas, memiliki daya kompetitif, dan profesional pada bidangnya sesuai dengan tuntutan pembangunan. Pedoman Akademik ini merupakan revisi dari pedoman akademik sebelumnya melalui surat keputusan senat perguruan tinggi nomor 192/STKIP-SB/B.5/X/2003. Hal ini dilakukan, mengingat perkembangan secara kelembagaan dan kebijakan pemerintah terhadap lembaga 1

2 pendidikan melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Badan Hukum Pendidikan, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional, dan kebijakan-kebijakan pemerintah lainnya yang mendorong adanya dinamika positif, inovatif, kompetitif di lingkungan perguruan tinggi. Perubahan tersebut meliputi sistem operasional perguruan tinggi, pemenuhan standarstandar minimal perguruan tinggi di semua bidang, antara lain kurikulum, sarana dan prasarana, tata kelola, kebijakan finansial, keterlibatan stake holder, adopsi IT, yang mampu menghasilkan produk atau lulusan sesuai dengan tuntutan jaman. Diharapkan pedoman akademik ini merupakan pijakan atas berlangsungnya proses operasional Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Setia Budhi Rangkasbitung menuju Proses berdirinya Universitas Setia Budhi Rangkasbitung di waktu yang akan datang. B. Visi dan Misi 1. Visi 2. Misi STKIP Setia Budhi Rangkasbitung Berbudaya dan Berdaya Saing Menyelenggarakan sistem pengajaran dan penelitian tenaga pendidik yang berorientasi budaya dan daya saing; 2. Melaksanakan pembelajaran dengan dukungan penelitian dan pengembangan teknologi informasi kependidikan; 3. Memotivasi pemangku kepentingan (Steakholder) menjadi subjek kemajuan sistem pendidikan. 3. Tujuan 1. Terselenggaranya sistem pengajaran dan penelitian tenaga pendidik yang berorientasi budaya dan daya saing; 2. Terlaksananya pembelajaran dengan dukungan penelitian dan pengembangan teknologi informasi kependidikan; 3. Termotivasinya pemangku kepentingan menjadi subjek kemajuan sistem pendidikan. 2

3 C. Profil Lulusan 1. Umum: a. Memiliki karakteristik jiwa yang mampu mengamalkan nilai-nilai keilmuan yang berlandaskan pada keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. Berkemampuan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 45, bertindak sebagai warga negara yang bertanggung jawab atas kelangsungan dan keutuhan bangsa dan negara; c. Menjunjung tinggi kode etik keilmuan, memiliki wawasan, keterampilan, dan kebiasaan ciri khas masyarakat ilmiah; d. Mampu memecahkan berbagai masalah sesuai dengan kemampuan intelektualitasnya; e. Mampu mentransfer ilmu pengetahuan dalam upaya mentransformasikan kepribadian sesuai dengan fungsi dan hakikat keilmuan yang dimilikinya, serta mampu menghasilkan dan mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi keilmuan. 2. Khusus: a. Menguasai berbagai ilmu pendidikan yang sesuai dengan profesi yang dipilihnya; b. Memiliki pemahaman yang mendalam tentang bahan ajar, peserta didik, dan prinsip dasar pendidikan; c. Mampu menguasai teori dan keterampilan bidang keguruan bagi calon guru atau bidang profesi kependidikan yang dipilih; d. Memiliki kemampuan memperagakan unjuk kerja dalam bidang pendidikan dan keguruan; e. Memiliki sikap, nilai, kebiasaan, dan kecenderungan kepribadian yang menunjang pelaksanaan tugas-tugas sebagai pendidik (guru) atau tenaga kependidikan lainnya; f. Memiliki kemampuan melaksanakan tugas lain dalam rangka pelaksanaan profesinya. Untuk mewujudkan profil lulusan di atas, maka penyelengaraan kegiatan pada STKIP Setia Budhi Rangkasbitung berpedoman pada: 1. Tujuan Pendidikan Nasional; 2. Kaidah moral dan etika ilmu pengetahuan, dan Kepentingan masyarakat, minat, kemampuan, dan prakarsa pribadi dari setiap mahasiswa. 3

4 II. KETENTUAN UMUM Beberapa terminologi yang tertera dalam pedoman akademik ini adalah: 1. Sekolah Tinggi adalah perguruan tinggi yang dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian tertentu. 2. Sekolah Tinggi dimaksud dalam pedoman akademik ini adalah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Setia Budhi Rangkasbitung yang berkedudukan di Kota Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten. 3. Yayasan dimaksud dalam pedoman akdemik ini adalah Yayasan Pendidikan Setia Budhi Rangkasbitung. 4. Pendidikan Nasional adalah Pendidikan yang berakar pada kebudayan Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD Perguruan Tinggi dimaksud dalam Pedoman Akademik ini adalah penyelenggara atau pengelola pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi daripada pendidikan menengah di jalur pendidikan sekolah. 6. Pedoman Akademik adalah pedoman dasar penyelenggaraan kegiatan akademik yang dipakai sebagai acuan untuk mencerdaskan, mengembangkan program dan penyelengaraan kegiatan fungsional sesuai dengan tujuan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Setia Budhi Rangkasbitung, berisi dasar yang dipakai sebagai rujukan pengembangan peraturan umum, peraturan akademik, dan prosedur operasional yang berlaku. 7. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Setia Budhi Rangkasbitung yang selanjutnya disebut sekolah tinggi adalah lembaga pendidikan tinggi yang tersusun atas dasar keseluruhan dan kesatuan ilmu serta teknologi yang diselenggarakan oleh yayasan. 8. Senat adalah Badan Normatif dan perwakilan tertinggi pada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Setia Budhi Rangkasbitung. 9. Pimpinan adalah Perangkat Pengambil Keputusan tertinggi pada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Setia Budhi Rangkasbitung. 4

5 10. Ketua adalah pimpinan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Setia Budhi Rangkasbitung yang bertugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi, administrasi Sekolah Tinggi, serta hubungan dengan lingkungannya sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun Pembantu Ketua adalah pejabat yang membantu ketua dalam melaksanakan tugas sehari-hari di bidang masing-masing sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun Jurusan adalah unsur pelaksana akademik dalam bidang studi tertentu. 13. Program Studi adalah satuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan akademik dan profesional yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar mahasiswa dapat menguasai pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang sesuai dengan tujuan kurikulum. 14. Tenaga Pendidik adalah Dosen STKIP Setia Budhi Rangkasbitung yang betugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat. 15. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Setia Budhi Rangkasbitung. 16. Civitas Akademika STKIP Setia Budhi Rangkasbitung adalah satuan yang terdiri atas Dosen dan Mahasiswa. 17. Kurikulum Pendidikan Tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi, tujuan dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 18. Kurikulum Inti adalah bagian dari kurikulum pendidikan tinggi yang berlaku secara nasional untuk setiap program studi yang memuat tujuan pendidikan, isi pengetahuan, dan kemampuan minimal yang harus dicapai oleh peserta didik dalam penyelesaian suatu program studi. 19. Kurikulum Institusi STKIP Setia Budhi Rangkasbitung adalah bagian dari kurikulum STKIP Setia Budhi Rangkasbitung yang berkenaan dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. 5

6 20. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran dalam kurikulum perguruan tinggi yang menunjang pembentukan kepribadian dan sikap sebagai bekal mahasiswa memasuki kehidupan bermasyarakat. 21. Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan pembentukan kepribadian yang baik untuk kepentingan profesi maupun untuk pengembangan ilmu dan teknologi. 22. Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan untuk menghasilkan tenaga ahli yang menguasai dasar metodologi ilmu, sehingga mampu menyelesaikan permasalahan dalam salah satu bidang ilmu sesuai dengan tingkat keahlian. 23. Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama memberikan landasan pembentukan keahlian dalam berkarya baik untuk kepentingan profesi maupun untuk pengembangan ilmu dan teknologi. 24. Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk menunjang keahlian dan keterampilan dalam berprofesi dalam kehidupan masyarakat. 25. Semester adalah satuan waktu terkecil untuk menyatakan lamanya suatu program pendidikan dalam suatu jenjang pendidikan, satu semester yang terdiri atas minggu kerja. 26. Sistem Kredi Semester (SKS) adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan yang menggunakan satuan kredit semester untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, dan beban penyelenggaraan program lembaga pendidikan, dan yang memungkinkan perguruan beraneka ragam, yang luwes, serta memberikan kesempatan yang lebih luas kepada mahasiswa untuk memilih dan melaksanakan studi yang sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang dimiliki. 27. Satuan Kredit Semester adalah satuan yang digunakan untuk meyatakan besarnya beban studi digunakan untuk menyatakan besarnya beban studi mahasiswa, besarnya pengakuan atas keberhasilan studi mahasiswa, besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha kumulatif bagi suatu program tertentu, serta besarnya usaha untuk menyelenggarakan pendidikan bagi perguruan tinggi dan khususnya dosen. 6

7 28. Penelitian merupakan kegiatan dalam upaya menghasilkan pengetahuan empirik, teori, konsep, metodologi, model atau informasi baru yang memperkaya ilmu pengetahuan teknologi, dan kesenian. 29. Pengabdian pada Masyarakat merupakan kegiatan yang memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan upaya memberikan sumbangan demi kemajuan masyarakat. 30. Penelitian dan Pengabdian yang bersifat antar bidang, lintas bidang, dan atau multi bidang ilmu adalah kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan bidangbidang ilmu yang berada pada beberapa jurusan. 31. Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat yang bersifat mono disiplin adalah kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan bidang ilmu yang berada di jurusan (atau yang diakui STKIP Setia Budhi Rangkasbitung sebagai jurusan). 32. Pelaksana Penelitian (peneliti) dan Pengabdian pada masyarakat adalah Dosen STKIP Setia Budhi Rangkasbitung yang dapat bekerja mandiri di bawah bimbingan, dan berkelompok di jurusan serta Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. 33. Laboratorium/ Studio/ Bengkel merupakan perangkat penunjang pelaksanaan akademik dalam sebagian atau cabang ilmu pengetahuan dan teknologi di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Setia Budhi Rangkasbitung. 34. Pendidikan Akademik adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian, dan diselenggarakan oleh teknologi, dan kesenian, dan diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi, Institut, dan Universitas. 35. Pendidikan Profesional dalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu dan diselenggarakan oleh akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas. 36. Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyrakat (P3M) adalah unsur pelaksana di bidang penelitian dan bidang pengabdian pada masyarakat. 37. Unit Pelaksana Teknis (UPT) adalah sarana penunjang teknis yang merupakan perangkat kelengkapan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Setia Budhi Rangkasbitung di bidang pendidikan dan pengajaran serta penelitian dan pengabdian pada masyarakat. 7

8 38. Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) adalah sarana pelayanan teknik dan administrasi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Setia Budhi Rangkasbitung dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta kemahasiswaan dan alumni. 39. Bagian Administrasi Umum (BAU) adalah sarana pelayanan teknik dan administrasi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Setia Budhi Rangkasbitung dalam pelaksanaan administrasi umum, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan. 40. Bagian Administrasi Keuanga (BAK) adalah sarana pelayanan teknik dan administrasi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Setia Budhi Rangkasbitung dalam pelaksanaan perencanaan, pengelolaan keuangan. 41. Alumni adalah seseorang yang tamat pendidikan di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Setia Budhi Rangkasbitung. 42. Kebebasan Akademik adalah kebebasan yang dimiliki anggota civitas akademika di lingkungan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Setia Budhi Rangkasbitung untuk dapat bertanggung jawab dan mandiri melaksanakan kegiatan akademik yang terkait dengan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 43. Kebebasan Mimbar Akademik adalah bagian dari kebebasan akdemik di lingkungan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Setia Budhi Rangkasbitung yang memungkinkan dosen menyampaikan pikiran dan pendapatnya secara bebas sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan. 8

9 III. PENDIDIKAN A. Program Pendidikan 1. STKIP Setia Budhi Rangkasbitung menyelenggarakan pendidikan yang berupa pendidikan akademik berupa program sarjana (S1). 2. Penyelenggaraan program sarjana dilaksanakan atas dasar kurikulum yang disusun STKIP Setia Budhi Rangkasbitung sesuai dengan tujuan program studi. 3. Program studi yang diselenggarakan : a. Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah; b. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris; c. Program Studi Pendidikan Sejarah; d. Program Studi PENDOR (Pendidikan Olahraga); e. Program Studi PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). B. Penyelenggaraan Pendidikan 1. Penyelenggaraan pendidikan di STKIP Setia Budhi Rangkasbitung dilaksanakan dengan menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS). 2. Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui tatap muka dan ditunjang dengan praktikum, responsi, latihan, diskusi, simulasi, seminar, praktek lapangan, kuliah kerja, PPLK, KKN, penelitian, dan kegiatan ilmiah lainnya. 3. Bahasa pengantar dalam kegiatan akademik (lisan dan tulisan) adalah bahasa Indonesia baku, kecuali: a. Kuliah dan penulisan skripsi untuk mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dapat dilaksanakan dalam bahasa Inggris. b. Kuliah dan ujian bahasa Inggris dapat dilaksanakan dalam bahasa Inggris. C. Tahun Akademik 1. Tahun Akademik penyelenggaraan pendidikan terdiri atas dua semester, yaitu semester ganjil dan semester genap. 9

10 2. Semester ganjil dimulai bulan September, berakhir pada bulan Pebruari. 3. Semester genap dimulai bulan Maret, berakhir pada bulan Agustus. D. Kurikulum 1. Kurikulum yang menjadi dasar penyelenggaraan program studi terdiri atas : a. Kurikulum Inti, yaitu kelompok bahan kajian dan pelajaran tercakup dalam suatu program studi yang dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku secara nasional. b. Kurikulum Institusi, yaitu sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang ditetapkan oleh STKIP Setia Budhi Rangkasbitung dengan memperhatikan kebutuhan lingkungan serta ciri khas STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. 2. Kurikulum Inti ditetapkan berdasarkan PP. 332 Tahun 2003 dan PP. 045 Tahun 2003 tentang Kurikulum Pendidikan Tinggi. 3. Kurikulum setiap Program studi ditetapkan oleh ketua setelah mendapat pertimbangan dari senat STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. 4. Kurikulum dapat ditinjau kembali secara berkala. 5. Perubahan yang tidak mendasar, misalnya ada mata kuliah pilihan baru yang dapat ditawarkan suatu jurusan, dapat dilaksanakan dengan keputusan Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Setia Budhi Ragkasbitung mendapat pertimbangan dari senat STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. 6. Kurikulum terdiri atas mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan. 7. Mata kuliah wajib adalah mata kuliah yang harus diambil mahasiswa dan tidak dapat diganti dengan mata kuliah lain. 8. Mata kuliah pilihan adalah mata kuliah yang ditawarkan kepada mahasiswa untuk dipilih/program sesuai dengan minat mahasiswa. 9. Setiap mata kuliah diberi kode huruf yang berdasarkan semester dan kelompok mata kuliah. E. Dosen/Staf Pengajar Kegiatan akademik pada STKIP Setia Budhi Rangkasbitung dibina oleh Dosen Tetap Yayasan (DTY),Dosen Tetap Kopertis dan Dosen Tidak Tetap (DTT) termasuk beberapa dosen tamu sebagai pembina. 10

11 F. Dosen Pembimbing Akademik 1. Selama Menjalani studi, setiap mahasiswa STKIP Setia Budhi Rangkasbitung dibimbing oleh dosen Pembimbing Akademik (PA)/ dosen wali. 2. Fungsi Pembimbing Akademik: a. Membantu mahasiswa menyusun rencana studi sejak semester pertama sampai mahasiswa selesai studi. b. Memvalidasi, menandatangani, dan menyerahkan Kartu Hasil Studi (KHS) serta memberi pertimbangan tentang mata kuliah yang dapat diambil pada semester yang akan berlangsung kepada mahasiswa bimbingannya. c. Memberi pertimbangan tentang banyaknya Satuan Kredit Semester (SKS) yang dapat diambil pada semester yang akan berlangsung sesuai dengan keberhasilan studi pada semester sebelumnya dan menyatakan Kartu Rencana Studi (KRS). d. Mengikuti, mengamati, dan mengarahkan perkembangan studi mahasiswa yang dibimbingnya secara berkala. e. Mencatat dan mengevaluasi program yang dijalani mahasiswa yang dibimbingnya dalam tatacara yang telah diberlakukan STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. 3. Wewenang Pembimbing Akademik (PA) adalah : a. Memberi nasehat kepada mahasiswa yang dibimbingnya. b. Membantu mengatasi masalah yang menghambat kelancaran studi mahasiswa yang dibimbingnya. c. Membantu mengatasi kesukaran-kesukaran mahasiswa dalam studi. d. Meneruskan permasalahan mahasiswa yang bukan wewenangnya kepada yang berwenang untuk menangani masalah tersebut. 4. Kewajiban Pembimbing Akademik ( PA) adalah : a. Menguasai kurikulum program studi yang diikuti oleh mahasiswa bimbingannya. b. Mengenal situasi akademik program studi lain yang terkait. c. Mengetahui berbagai program kemahasiswaan. d. Menetapkan dan mengumumkan jadwal bimbingannya. e. Melayani mahasiswa bimbingannya dengan sebaik-baiknya. 11

12 f. Jika akan meninggalkan tugas, Pembimbing Akademik (PA) harus melapor kepada ketua program studi atau pembantu ketua bidang akademik atau kepada ketua. 5. Jangka waktu bimbingan : a. Setiap mahasiswa sudah mendapat pembimbing akademik sejak awal menjadi mahasiswa sampai selesai studi. b. Jika dosen Pembimbing Akademik (PA) meninggalkan tugas selama enam bulan, tugasnya sebagai Pembimbing Akademik (PA) digantikan dosen lain dengan surat keputusan ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. c. Jika dosen Pembimbing Akademik (PA) tidak berada di kampus untuk sementara waktu, sedangkan saat itu dia sangat diperlukan mahasiswa bimbingannya, maka tugasnya sebagai Pembimbing Akademik (PA) digantikan oleh ketua program studi atau pembantu ketua bidang akademik. d. Di dalam menangani masalah-masalah yang di luar kemampuan Pembimbing Akademik (PA) atau yang terlalu jauh dari masalah akademik, pelaksanan bimbingan diserahkan kepada kelompok penasehat mahasiswa (bimbingan dan konseling), baik di program studi maupun sekolah tinggi. G. Kelompok Penasehat Mahasiswa (Bimbingan dan Konseling) 1. Kelompok Penasehat Mahasiswa (Bimbingan dan Konseling) terdiri atas dosen-dosen yang memenuhi persyaratan berikut: a. Mempunyai keahlian dalam bidang bimbingan dan konseling. b. Pernah mengikuti penataran bimbingan dan konseling. 2. Masalah mahasiswa yang merupakan ruang lingkup kelompok penasehat mahasiswa: a. Masalah internal, yaitu masalah yang timbul dari dalam diri mahasiswa itu sendiri baik fisik maupun psikis. b. Masalah eksternal, yaitu masalah yang timbul dari luar diri mahasiswa yang dapat mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa, antara lain masalah ekonomi keluarga, sosial budaya, dan lingkungan kampus. H. Syarat mengikuti Perkuliahan 1. Mengikuti Tes Masuk 2. Melaksanakan registrasi administrasi 12

13 a. Membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) untuk satu semester. b. Mendapatkan pengesahan kartu mahasiswa untuk semester yang bersangkutan. 3. Melaksanakan registrasi akademik a. Pada awal semester dan atau pada akhir semester yang sedang berjalan, diumumkan pada perkuliah. b. Setelah jadwal perkuliahan diumumkan, mahasiswa dapat berkonsultasi dengan dosen Pembimbing Akademik (PA) tentang rencana studi semester: (1) Mahasiswa mengambil Kartu Rencana Studi (KRS) di Bagian Administrasi Akademik (BAA). (2) Mahasiswa menunjukan bukti pembayaran SPP semester yang akan ditempuh kepada dosen. Jumlah kredit yang akan diambil ditentukan oleh indeks prestasi pada semester sebelumnya. (3) Mahasiswa memilih mata kuliah dan mengisi Kartu Rencana Studi (KRS). (4) Mahasiswa menyerahkan Kartu Rencana Studi (KRS) asli (disahkan oleh dosen Pembimbing akademik (PA)) dan tiga lembar fotocopinya kepada dosen PA, dosen PA menyerahkan KRS dan dua lembar fotocopy ke jurusan, jurusan menyerahkan KRS asli dan satu lembar fotocopinya ke Subag Akademik dan Registrasi. I. Beban Studi Mahasiswa 1. Beban studi mahasiswa STKIP Setia Budhi Rangkasbitung SKS. 2. Beban studi pada semester I dan II hanya menyangkut mata kuliah wajib semester I dan II (18 21 sks) kecuali mereka yang mencapai IP 3,00 pada semester I, dapat mengambil kredit SKS pada semester II. 3. Beban studi setelah semester II ditentukan oleh keberhasilan studi semester sebelumnya yang dinyatakan dalam IP. 4. Hubungan antara IP semester yang lalu dan beban studi pada semester berikutnya adalah sebagai berikut : 13

14 IP Semester yang lalu 3,00 2,50 2,99 2, ,50 1,99 1,49 atau Kurang * Dapat lebih rendah/sedikit ** Batas maksimum Kisaran beban studi semester berikutnya (sks) 21* 24** 18* 21** 15 * 18** 12 * 15** 12 * J. Syarat Mengikuti Ujian Semester 1. Mengikuti kegiatan tatap muka minimal 80 %; 2. Mengikuti kegiatan akademik terstruktur 100 %; 3. Mengikuti praktikum 100% untuk mata kuliah yang mempunyai kegiatan praktikum. Mahasiswa dapat mengikuti susulan atau pengganti dengan ketentuan. a. Disetujui ketua Prodi atau Ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung dengan mempunyai alasan yang sah. b. Praktikum susulan atau pengganti dibiayai mahasiswa secara khusus (di luar ketentuan SPP). K. Penilaian Hasil Belajar 1. Penilaian dilakukan secara berkala dalam bentuk ujian pelaksanaaan tugas, dan pengamatan oleh dosen. 2. Penyelenggaraan penilaian: a. Ujian semester: Tengah semester, praktikum, dan akhir semester. b. Ujian skripsi yang dilaksanakan secara lisan. 3. Nilai akhir suatu mata kuliah yang diperoleh mahasiswa dinyatakan dengan Huruf Mutu (HM) dan Bobot Mutu (BM) sebagai berikut : Interval < 1.00 Huruf Mutu (HM) A B C D E Angka Mutu (BM)

15 4. Pelaksanaan tugas terstruktur yaitu penilaian terhadap berbagai bentuk pekerjaan yang ditugaskan oleh dosen di luar tatap muka. 5. Pengamatan yaitu penilaian terhadap kemampuan untuk mengemukakan ide, berprilaku, dan bersosial. L. Perbaikan Nilai Mata Kuliah 1. Mata kuliah yang berhuruf mutu E harus diprogram ulang. 2. Mata kuliah yang berhuruf mutu D dapat diprogram ulang. 3. Pengambilan mata kuliah hanya dapat dilakukan sesuai dengan kalender akademik. M. Revisi Nilai 1. Nilai dalam Kartu Hasil Studi (KHS) yang salah hitung atau salah rekam dapat diperbaiki di program studi. 2. Pembetulan nilai diusulkan selambat-lambatnya satu bulan setelah terbitnya Kartu Hasil Studi (KHS) yang salah hitung atau salah rekam. 3. Mahasiswa yang berkepentingan mengajukan permohonan kepada Ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. 4. Ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung memerintahkan Ketua Prodi yang menawarkan mata kuliah tersebut untuk menghubungi dosen Pembimbing Akademik (PA) yang bersangkutan. 5. Jika benar terjadi salah rekam, dosen Pembimbing Akademik (PA) melapor kepada ketua Prodi. 6. Ketua Prodi melapor kepada ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung dan memohon supaya Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa bersangkutan diperbaiki. 7. Ketua STKIP Setai Budhi Rangkasbitung /Puket I meminta kepada Kasubag Akademik. 8. Kasubag Akademik dan Registrasi menerbitkan KHS baru bagi mahasiswa tersebut dan ditembuskan kepada Ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung /Puket I. 9. Ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung /Puket I menyampaikan KHS baru kepada dosen Pembimbing Akademik (PA) melalui Ketua Prodi. 10. Mahasiswa menerima Kartu Hasil Studi (KHS) Baru dari dosen Pembimbing Akademik (PA). 15

16 N. Penghitungan Indeks Prestasi 1. Hasil belajar per semester dinyatakan dalam Indeks Prestasi (IP). 2. Perhitungan IP per semester adalah sebagai berikut. a. Bobot (SKS) mata kuliah dikalikan dengan angka mutu. b. Semua hasil perkalian tersebut dijumlahkan. c. IP adalah jumlah perkalian antara SKS mata kuliah dan angka mutu dibagi dengan seluruh SKS yang diambil. O. Penentuan Putus Studi 1. Penilaian dilakukan dalam tiga tahap : a. Tahap I dilaksanakan pada akhir semester IV. b. Tahap II dilaksanakan pada akhir semester VIII. c. Tahap III dilaksanakan pada akhir semester XIV. 2. Keberhasilan mahasiswa dalam studi dinyatakan dengan Indeks Tahap (IT). 3. Indeks tahap digunakan untuk menentukan dapat tidaknya seorang mahasiswa meneruskan studi. 4. Dasar penghitungan IT sama dengan dasar penghitungan IP per semester yang diterapkan untuk seluruh SKS yang diambil pada setiap tahap. 5. Penilaian Tahap I a. Indeks Tahap dihitung berdasarkan pengambilan SKS selama 4 semester (semester I IV). b. Beban studi minimun 40 SKS dengan IT minimum 2,0. c. Jika untuk 40 SKS IT kurang dari 2,0 mahasiswa itu diputus studinya. 6. Penilaian Tahap II a. Indeks Tahap dihitung berdasarkan beban studi yang diambil selama 8 semester (Semester I semester VIII). b. Beban studi minimun 80 SKS dengan IT minimum 2,0. c. Jika untuk 80 SKS IT yang didapat kurang dari 2,0, maka mahasiswa tersebut diputus studikan. 16

17 7. Penilaian Tahap III a. Indeks Tahap dihitung berdasarkan beban studi wajib yang dinyatakan dalam kurikulum (minimum 144 SKS: maksimum 150 SKS) selama Semester I Semester XIV atau disebut Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). b. Penghitungan IPK sama dengan perhitungan IT yang meliputi seluruh mata kuliah yang diambil. c. Mahasiswa dinyatakan putus studi jika terjadi salah satu di antara dua hal berikut: (1) Beban studi wajib yang dinyatakan dalam kurikulum belum semua diambil. (2) Seluruh beban studi wajib telah diambil tetapi IPK kurang dari 2,0. d. Wakil Ketua I atas usul Ketua Prodi mengajukan usul putus studi apabila mahasiswa tidak memenuhi Kriteria penilaian Indeks Tahap. e. Status putus studi ditetapkan oleh Ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung atas usul Puket I. P. Pengusulan dan Ujian Skripsi 1. Ketentuan Umum a. Pada akhir pendidikan program sarjana setiap mahasiswa diwajibkan menyusun dan menempuh ujian skripsi. b. Skripsi disusun secara ilmiah berdasarkan hasil penelitian. c. Mahasiswa harus mampu mempertanggungjawabkan isi skripsi dihadapan tim penguji. d. Ujian skripsi dilaksanakan secara komprehensif dalam sidang tim penguji untuk menilai pertanggungjawaban mahasiswa akademiknya. e. Kelulusan dalam ujian skripsi ditentukan oleh keputusan tim penguji dalam penilaian terhadap prestasi yang dicapai mahasiswa. f. Format skripsi mengikuti ketentuan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. g. Tim penguji terdiri atas seorang dosen Pembimbing I, Seorang dosen Pembimbing II, dan seorang dosen penguji ahli. 17

18 h. Proses pembimbingan meliputi: penentuan masalah dan judul, penulisan usul penelitian, pelaksanaan penelitian, penulisan bahan seminar untuk usul dan hasil penelitian, penulisan skripsi secara lengkap, dan ujian skripsi. 2. Syarat mengajukan judul skripsi: a. Mengajukan proposal penyusunan skripsi. b. Telah menyelesaikan mata kuiah minimal 80% jumlah SKS. c. Telah menyelesaikan semua mata kuliah wajib yang mendukung topik skripsi. d. Mencapai IPK minimal 2,00. e. Mengajukan permohonan kepada Ketua Program Studi dengan mengisi daftar isian yang disediakan. 3. Syarat dosen pembimbing a. Dosen pembimbing I ditetapkan sebagai berikut: 1. Berijazah Magister (S2) dengan jabatan akademik minimal Lektor pada bidang yang relevan. 2. Berijazah Doktor (S3) dengan jabatan akademik serendah-rendahnya Asisten Ahli pada bidang yang relevan. b. Dosen pembimbing II pendamping ditetapkan serendah-rendahnya Asisten Ahli pada bidang relevan. 4. Tata alir penyusunan skripsi a. Mahasiswa mengisi formulir permohonan pengajuan judul skripsi yang tersedia di program studi. b. Mahasiswa mengajukan paling sedikit dua judul/ topik. c. Formulir yang telah diisi dikembalikan ke program studi selambat-lambatnya I minggu setelah menerima formulir isian dengan dilampiri transkrip akademik yang telah disahkan Waka I. d. Permohonan yng disetujui oleh Ketua Program Studi ditetapkan surat keputusan ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung yang memuat nama pemohon, Nomor Induk Registrasi Mahasiswa, pokok mahasiswa, judul skripsi. e. Setelah permohonan dikabulkan mahasiswa diwajibkan menyusun usul skripsi (proposal) di bawah bimbingan dosen pembimbing. 18

19 f. Usul skripsi (Proposal) yang telah disetujui dosen pembimbing diseminarkan di program studi. g. Seminar sekurang-kurangnya harus dihadiri oleh 2 orang dosen dan 5 orang mahasiswa dalam setiap program studi. h. Mahasiswa dengan usul yang telah diseminarkan dan perbaikannya telah disetujui oleh dosen pembimbing dapat segera melaksanakan penulisan skripsi sesuai dengan usul tersebut. i. Hasil penilaian skripsi diseminarkan di program studi dan dihadiri sekurang-kurangnya 5 orang mahasiswa dan 2 orang dosen di program studi. j. Skripsi yang telah disetujui dosen pembimbing diajukan kepada ketua program studi dan ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung untuk mendapatkan penilaian kelayakan ujian. k. Skripsi yang dinilai layak ujian diperbanyak sebanyak 4 buah dan disampaikan kepada program studi disertai dengan : 1) Transkip akademik yang telah disahkan Puket I. 2) Permohonan untuk ujian dari yang bersangkutan dengan persetujuan dosen pembimbing kepada ketua program studi. 3) Fotocopy pembayaran administrasi keuangan yang telah disahkan Puket II. 4) Surat keterangan bebas perpustakaan. 5) Waktu Penyelesaian skripsi. a. Skripsi harus sudah selesai dalam waktu selambat-lambatnya I (satu) semester setelah judul skripsi disetujui ketua program studi. b. Bila dalam waktu 4 bulan penyelesaian skripsi belum mencapai 50 %, pembimbing wajib memberi peringatan kepada mahasiswa penyusun skripsi. c. Bila dalam waktu 6 bulan penyelesaian skripsi belum mencapai 100%, mahasiswa diberi kesempatan untuk menyelesaikan selama 3 bulan. d. Bila dalam waktu perpanjangan 3 bulan penyelesaian skripsi tidak dapat dilaksanakan, mahasiswa diharuskan untuk mengubah judul skripsi dan mengulangi prosedur dari awal. 19

20 e. Bila keterlambatan penyelesaian skripsi disebabkan oleh kelalaian dosen pembimbing, sehingga dalam waktu 3 bulan penyelesaian skripsi belum mencapai 50 %, dosen Pembimbing Akademik (PA) wajib: 1. Melapor kepada ketua program studi dan ketua program studi memperingatkan dosen pembimbing. 2. Melaporkan kepada Ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung, dosen pembimbing adalah ketua program studi dan ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung memperingatkan dosen pembimbing (Ketua Program Studi). f. Dosen yang menyebabkan penyusunan skripsi tidak selesai dalam waktu 9 bulan (6 Bulan ditambah 3 bulan tambahan waktu penyelesaian) dapat diganti tanpa merugikan mahasiswa. 5. Tugas dan wewenang ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung dalam proses pembimbingan skripsi. a. Menegur Ketua Program Studi yang tidak memenuhi tugas dan wewenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Menerbitkan surat keputusan tentang pembimbingan skripsi. c. Menerbitkan surat keterangan tentang ujian skripsi. 6. Tugas dan wewenang Ketua Program Studi dalam proses penyusunan dan ujian skripsi. a. Memeriksa permohonan persetujuan judul skripsi. b. Memberi pertimbangan perbaikan judul jika dari segi kebahasan dianggap kurang tepat. c. Menunjuk pembimbing skripsi dan penguji skripsi. d. Menolak judul yang merupakan duplikasi dan tidak relevan dengan bidang ilmu yang diasuh jurusan dan yang permohonannya tidak memenuhi persyaratan akademik dan administrasi persyaratan akademik dan administrasi lainnya. e. Menilai skripsi untuk kelayakan ujian dengan ketentuan yang berlaku. f. Menugaskan dosen dan mahasiswa untuk menghadiri seminar usul dan hasil penelitian. g. Melayani permintaan dosen untuk mengalokasikan rencana penelitian dosen kepada mahasiswa. 20

21 h. Memeriksa dan mencegah duplikasi isi skripsi mahasiswa. i. Melayani pengaduan dosen Pembimbing Akadmik (PA) terhadap ketidak disiplinan dosen pembimbing skripsi. j. Menegur dan menindaklanjuti dosen yang menyalahi tata tertib pembimbing skripsi. 7. Tugas dan wewenang dosen pembimbing: a. Menyusun dan mengumumkan jadwal bimbingan per minggu. 1) Teknik penulisan, termasuk format penulisan yang berlaku di STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. 2) Metodologi dan materi keilmuan yang relevan dengan tujuan kajian dalam skripsi. 3) Penyusunan bahan seminar usul dari hasil penelitian. 4) Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 5) Tugas dan wewenang pembimbing ini dilaksanakan dalam waktu maksimum 7 hari untuk setiap satu periode pemeriksaan satu skripsi. 6) Memberi informasi tentang literatur. 7) Menegur mahasiswa yang melalaikan tugas penyusunan skripsi. 8) Mengajukan permohonan ujian bagi mahasiswa yang dibimbingnya jika skripsi telah dianggap layak ujian. 9) Jika terjadi ketidaksepakatan antara Pembimbing I dan Pembimbing II kewenangan. 10) Untuk mengambil keputusan berada pada pembimbing I. 11) Jika dosen Pembimbing I mempunyai jabatan akademik dan pengalaman keilmuan yang lebih tinggi daripada Pembimbing II, Pembimbing I wajib membimbing Pembimbing II dalam proses bimbingan. 12) Menguji skripsi. 13) Menyelesaikan administrasi ujian skripsi. 8. Ujian skripsi a. Waktu ujian harus ditetapkan dengan pasti dan diketahui oleh mahasiswa yang bersangkutan. b. Program studi menyiapkan. 21

22 c. Ujian bersifat komprehensif dan dilaksanakan dalam sidang ujian yang dihadiri oleh ketiga tim penguji secara bersama-sama. d. Mahasiswa yang diuji harus berpakaian rapi, bagi laki-laki berpakaian rapi jas berdasi dan perempuan menyesuaikan dengan memakai jas almamater. e. Sidang ujian terbuka bagi civitas akademika STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. 9. Tim penguji terdiri atas: a. Pembimbing I sebagai ketua merangkap anggota penguji. b. Pembimbing II sebagai sekretaris merangkap anggota penguji. c. Penguji ahli atau bukan pembimbing sebagai anggota. 10. Penilaian dilakukan terhadap a. Skripsi: originalitas, metodologi, bahasan, kesimpulan dan saran; kegunaan dan kemutakhiran, tinjauan pustaka; serta teknik penulisan (format dan kebahasaan). b. Ujian: teknik penyajian, penguasaan substansi dan sikap ilmiah. c. Nilai ditulis pada formulir yang disediakan program studi dan ditandatangani semua penguji. d. Jika nilai memenuhi persyaratan lulus, sekretaris menghitung Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) berdasarkan transkrip akademik yang ada dalam berkas ujian mahasiswa. e. Jika terjadi ketidaksepakatan pendapat antar penguji dalam hasil ujian dan perbaikan skripsi: 1) Kewenangan berada pada dosen utama untuk memutuskan. 2) Anggota penguji dapat memohon kepada ketua program studi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi terutama jika menyangkut masalah kebenaran ilmiah. Q. Syarat Pemberian Gelar Akademik 1. Semua kewajiban pendidikan akademik yang disyaratkan dalam mengikuti program studi telah terpenuhi; 2. Semua kewajiban administrasi dan keuangan terhadap STKIP Setia Budhi Rangkasbitung telah dipenuhi. 22

23 3. Ijazah diberi tanggal kelulusan sesuai dengan tanggal penyelesaian semua persyaratan yaitu bersamaan dengan tanggal wisuda pada saat mahasiswa berhak mengikuti wisuda. 4. Gelar akademik dapat digunakan bersama dengan tanggal ijazah. R. Gelar dan Sebutan Lulusan Bagi mahasiswa yang telah dinyatakan lulus maka berhak menyandang gelar Sarjana Pendidikan yang disingkat S.Pd. S. Pelaksanaan Wisuda 1. STKIP Setia Budhi Rangkasbitung menyelenggarakan upacara wisuda lulusan program sarjana satu kali dalam satu tahun akademik. 2. Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus berhak untuk mengikuti upacara wisuda. 3. Penghargaan diberikan kepada mahasiswa yang berprestasi dan memenuhi kriteria sebagai lulusan terbaik. 4. Kriteria untuk menentukan peringkat lulusan terbaik adalah IPK dengan bobot 50%, masa studi dengan bobot 25%, dan aktivitas kemahasiswaan dengan bobot 25%. 5. Hasil peringkat dimusyawarahkan dalam rapat pimpinan STKIP Setia Budhi Rangkasbitung dan keputusan disahkan oleh Ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. T. Cuti Akademik 1. Cuti akademik adalah penundaan kegiatan akademik dalam batas waktu tertentu yang dilakukan mahasiswa dengan alasan yang sah. 2. Mahasiswa STKIP Setia Budhi Rankasbitung berhak mengambil cuti akdemik. 3. Cuti akademik dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Paling lama dua semester. b. Hanya satu kali selama masa studi di STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. 4. Selama cuti akademik mahasiswa diwajibkan melaksanakan heregristrasi. 5. Tata alir pengambilan cuti akademik sebagai berikut : a. Mahasiswa menulis surat permohonan kepada Ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. b. Surat permohonan harus disetujui dosen PA, Ketua Program Studi. c. Surat permohonan harus dilampiri kartu mahasiswa asli dan fotocopy bukti pembayaran SPP untuk semester sebelumnya (yang sedang berjalan) untuk 23

24 permohonan cuti akademik jenis pertama dan fotocopy bukti pembayaran SPP untuk semester yang tidak akan ditempuhnya untuk cuti akademik jenis kedua. d. Tanggal surat permohonan harus sesuai dengan kalender akademik STKIP Setia Budhi Rangkasbitung kecuali untuk yang sakit, mengalami kecelakaan, atau mendapat tugas dari STKIP Setia Budhi Rangkasbitung secara sah. e. Puket I meneruskan permohonan mahasiswa berikut lampirannya kepada ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. f. Jika Ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung mengabulkan, maka BAAK akan menerbitkan surat izin akademik. g. Setelah masa cuti akademik berakhir, mahasiswa melakukan registrasi ulang seperti biasa dengan menunjukkan izin cuti akademik kepada petugas pendaftaran. h. Dasar yang dipakai untuk pengambilan kredit (pengisian KRS) adalah KHS yang terakhir sebelum cuti. 6. Mahasiswa yang meninggalkan kegiatan akademik selama satu semester atau lebih tanpa memiliki izin cuti akademik dianggap mengundurkan diri (diputus studikan) dengan surat keputusan Ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung atas usul Puket I, kecuali jika dalam dua minggu setelah pemberitahuan mahasiswa melakukan: a. Permohonan cuti akademik jenis kedua. b. Registrasi susulan. c. Permohonan pengunduran diri. U. Perpanjangan Masa Studi 1. Mahasiswa pada semester XIV yang telah menyelesaikan seluruh tugas perkuliahan dan dalam proses perbaikan skripsi (seluruh skripsi sudah selesai ditulis) dapat memohon perpanjangan masa studi kepada Ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. 2. Perpanjangan masa studi hanya diberikan satu kali dan hanya untuk satu semester. 3. Mahasiswa yang memenuhi kriteria pada ayat (1) menulis surat permohonan perpanjangan masa studi kepada Ketua SKTIP Setia Budhi Rangkasbitung dengan ketentuan sebagai berikut: a. Ditulis pada kertas bermaterai Rp ,-. b. Diketahui Puket I, Dosen PA, Pembimbing Skripsi, dan Ketua Program Studi. 24

25 c. Dilampiri fotocopy skripsi yang memenuhi kriteria sebagaimana yang tercantum pada ayat (1) pasal ini. d. Selain pengajuan permohonan perpanjangan masa studi dalam surat harus dinyatakan juga bahwa yang bersangkutan tidak dapat menyelesaikan skripsi, maka yang bersangkutan dinyatakan putus studi. 4. Setelah ijin Ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung diterbitkan, mahasiswa segera memenuhi ketentuan registasi. V. Alih Program Pendidikan 1. Alih program pendidikan adalah perpindahan mahasiswa dari suatu program studi ke program studi lain di lingkungan STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. 2. Alih program berlaku bagi mahasiswa STKIP Setia Budhi Rangkasbitung dan dari Perguruan Tinggi lainnya jika daya tampung program studi yang dimasuki masih memungkinkan. W. Mutasi Studi 1. Pindah studi ke STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. a. STKIP Setia Budhi Rangkasbitung menerima mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi lain untuk pindah studi ke program studi yang sama di STKIP Setia Budhi Rangkasbitung selama daya tampung program studi yang akan dimasuki masih memungkinkan. b. Masa studi pada perguruan tinggi asal dan di STKIP Setia Budhi Rangkasbitung diperhitungkan sebagai kebulatan. c. Tata cara memohon pindah studi ke STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. d. Mata kuliah dengan kredit dan silabus yang sama dengan program studi di STKIP Setia Budhi Rangkasbitung yang dimasuki dan diakui. e. Mata kuliah yang belum ada pada transkrip lama tetapi merupakan keharusan di program studi di STKIP Setia Budhi Rangkasbitung, harus diambil. f. Mahasiswa yang diterima dikenakan SPP yang besarnya sama dengan keputusan STKIP Setia Budhi Rangkasbitung yang terbaru. g. Selain SPP mahasiswa yang diterima dikenakan biaya administrasi sebesar biaya seleksi calon mahasiswa baru. 25

26 2. Pindah studi ke luar STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. Mahasiswa STKIP Setia Budhi Rangkasbitung diperbolehkan pindah studi ke perguruan tinggi lain dengan ketentuan sebagai berikut: a. Permohonan pidah diajukan kepada Ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. b. Surat permohonan disertai dengan: 1) Transkrip akademik yang disahkan Puket I/BAAK. 2) Keterangan yang menyatakan bebas dari berbagai kewajiban administrasi antara lain tidak mempunyai tunggakan buku perpustakaan, alat-alat laboratorium, pertanggungjawaban kegiatan kemahasiswaan dan SPP semester sebelumnya. 3) Kartu mahasiswa asli. c. Mahasiswa yang sudah diberi surat pindah dari STKIP Setia Budhi Rangkasbitung tidak dapat diterima kembali. X. Pelanggaran dan Sanksi Akademik 1. Mahasiswa yang melakukan pelanggaran kode etik STKIP Setia Budhi Rangkasbitung dan kecurangan akademik dapat diberi salah satu dari sanksi akademik yang tersebut berikut ini: a. Hukuman bersyarat berupa ancaman hukuman putus studi jika mahasiswa yang bersangkutan melakukan pelanggaran kode etik atau tata tertib dalam suatu kurun waktu tertentu setelah surat keputusan diterbitkan. b. Mahasiswa yang berbuat curang menadapat nilai E untuk mata kuliah yang dia curangi. c. Semua nilai mata kuliah dalam satu semester yang bersangkutan dengan terjadinya kecurangan berhuruf mutu E. d. Semua mata kuliah dalam satu semester yang bersangkutan dengan terjadinya kecurangan diberi huruf mutu E dan mahasiswa tersebut tidak diperkenankan untuk mengikuti kegiatan akademik pada satu semester berikutnya. e. Mahasiswa yang melanggar kode etik dan atau melakukan kecurangan akademik diputus studikan. f. Kombinasi sanksi 1 dengan 2 sampai 4. 26

27 2. Sanksi akademik diperhitungkan dalam perhitungan masa studi. 3. Kecurangan akademik dapat berupa: pemalsuan dokumen akademik, pemalsuan KRS, pemalsuan nilai transkrip akademik, pelanggaran tata tertib ujian (membawa bahan untuk ditiru, meniru berkas ujian mahasiswa lain, bekerja sama dalam pembuatan jawaban ujian), pemalsuan berkas ujian, dan penyerahan tugas-tugas akademik hasil Plagiat. 4. Plagiat adalah mengakui karya orang lain sebagai miliknya (bukan merupakan hasil pemikiran, penelitian dan ekspresi diri sendiri): a. Meminjam gagasan, organisasi, pernyataan, label, gambar, peta, dan berbagai hal dari sumber lain tanpa pengakuan yang layak (tanpa menyebutkan sumber aslinya). b. Memproduksi hasil kerja orang lain baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan, satu bab buku, makalah kawan, dan hal-hal lain yang serupa. c. Menyuruh atau membiarkan orang lain untuk mengubah atau memperbaiki suatu tugas yang seharusnya dikerjakan sendiri. d. Mengadakan perubahan sedikit-sedikit tanpa mengubah organisasi, isi, dan fraseologi. 5. Sanksi akademik juga berlaku untuk mahasiswa yang membantu terjadinya kecurangan akademik. 6. Mahasiswa yang terkena sanksi akademik berupa pelanggaran mengikuti kegiatan akademik untuk suatu kurun waktu tertentu diharuskan membayar SPP. Y. Sanksi Akademik 1. Setiap perbuatan curang harus dilaporkan kepada Puket I disertai dengan berita acara. 2. Puket I mengadakan acara pemeriksaan yang dihadiri oleh: a. Mahasiswa tertuduh. b. Pembimbing Akademik. c. Pembimbing Skripsi (kalau kecurangan menyangkut skripsi). d. Dosen mata kuliah (kalau kecurangan menyangkut mata kuliah). e. Ketua Program Studi tempat mahasiswa itu terdaftar. f. Setidak-tidaknya Waka I dan Waka II. g. Pengawas ujian (kalau hal ini menyangkut ujian). 27

28 3. Jika Wakil ketua I merupakan Pembimbing Akademik dan atau Pembimbing Skripsi dan atau dosen mata kuliah yang dicurangi rapat dipimpin oleh salah satu Wakil Ketua. 4. Pimpinan rapat membuat berita acara jalannya pemeriksaan yang akan ditandatanganii oleh mahasiswa dan semua yang hadir. 5. Tertib pemeriksaan: a. Puket I melaporkan peristiwa kecurangan. b. Jika Puket I berhalangan, tugas tersebut digantikan oleh Ketua Program Studi yang relevan. c. Setelah laporan dibacakan Waka I meminta mahasiswa tertuduh untuk menanggapi laporan tersebut. d. Setelah mahasiswa selesai menanggapi, Puket I memberi kesempatan kepada peserta sidang untuk meminta penjelasan dari mahasiswa, ketua Program Studi atau dosen yang terlibat dalam menemukan kecurangan itu. e. Jika tidak ada lagi pertanyaan, Puket I meminta mahasiswa meninggalkan ruang sidang dan menunggu di luar ruang sidang. f. Puket I memimpin rapat untuk mengambil keputusan. g. Setelah keputusan disimpulkan, mahasiswa dipanggil dalam ruang sidang untuk mendengarkan keputusan dan menandatangani berita acara. h. Setelah penandatanganan berita acara Puket II memberitahu hak mahasiswa untuk naik banding kepada ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. i. Permohonan banding kepada ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung sudah harus disampaikan selambat-lambatnya satu minggu setelah surat keputusan Puket I terbit. Jika permohonan tidak memenuhi ketentuan ini, keputusan Puket I merupakan keputusan final. j. Puket III membantu mahasiswa untuk membuat surat permohonan banding kepada ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung yang akan disertai dengan berita acara pemeriksaan yang dapat pula berisikan hal-hal yang meringankan mahasiswa teruduh. k. Puket I harus sudah menyiapkan surat keputusan dalam waktu selambat-lambatnya 3 hari setelah persidangan untuk ditandatangani ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. 28

29 l. Jika permohonan naik banding diajukan, ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung meminta pertimbangan Senat STKIP Setia Budhi Rangkasbitung sebagai bahan untuk pengambilan keputusan. 29

30 IV. PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT A. Tujuan Kegiatan Penelitian 1) Mengembangkan Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, terutama untuk menemukan berbagai teori dan konsep ilmu pendidikan dan bidang-bidang ilmu lainnya. 2) Memecahkan masalah-masalah yang muncul dalam bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya. 3) Menunjang peningkatan pelaksanaan sistem pendidikan dan pengajaran di STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. 4) Memberikan masukan bagi pengembangan kebijaksanaan dalam bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya. 5) Meningkatkan dan mengembangkan penelitian ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berkaitan dengan pengembangan berbagai konsepsi dan paradigma pembangunan nasional, wilayah dan daerah melalui kerja sama antar perguruan tinggi, dan lembaga atau instansi lainnya, baik di dalam maupun di luar negeri. B. Ruang Lingkup Penelitian 1. Masalah-masalah pengembangan dan penerapan keilmuan, teknologi dan seni, baik ilmu murni maupun terapan yang menunjang peningkatan dan pengembangan bidang pendidikan dan bidang-bidang ilmu lain pada umumnya. 2. Masalah-masalah pengembangan profesi, masalah sosial ekonomi, budaya, dan politik, serta masalah pengembangan kelembagaan. C. Tujuan Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat 1. Menunjang program-program pendidikan. 2. Memanfaatkan ilmu, teknologi, dan seni untuk kepentingan masyarakat di luar STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. 3. Membantu menyelesaikan masalah-masalah yang memerlukan pemecahan segera dalam pembangunan negara. 30

Menimbang: Mengingat:

Menimbang: Mengingat: KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR NOMOR : 1073/H36/PP/2010 TENTANG PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR, Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK. Peraturan akademik yang berlaku di Program Magister Pendidikan Kimia adalah sebagai berikut:

PERATURAN AKADEMIK. Peraturan akademik yang berlaku di Program Magister Pendidikan Kimia adalah sebagai berikut: PERATURAN AKADEMIK Peraturan akademik yang berlaku di Program Magister Pendidikan Kimia adalah sebagai berikut: PERATURAN AKADEMIK PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA UNIVERSITAS JAMBI BAB I KETENTUAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI Presiden Republik Indonesia, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undangundang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undangundang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN NOMOR : 375/H23/DT/2007 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undang-undang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undang-undang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA PERATURAN AKADEMIK BAB I KETENTUAN UMUM

RANCANGAN PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA PERATURAN AKADEMIK BAB I KETENTUAN UMUM RANCANGAN PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA PERATURAN AKADEMIK BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud: 1. Rektor adalah Rektor Universitas Sriwijaya; 2. Fakultas

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dipandang perlu

Lebih terperinci

BAB II PENERIMAAN MAHASISWA BARU

BAB II PENERIMAAN MAHASISWA BARU PANDUAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN NOMOR : 351/H23/DT/2009 TGL 31 AGUSTUS 2009 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Jalan Prof.dr. HR. Boenjamin No. 708 Kotak Pos 115 Purwokerto 53122 Telp (0281) 635292 hunting Faks. 631802 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA PERATURAN AKADEMIK TAHUN 2017 KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER (STIKOM) DINAMIKA BANGSA JAMBI Nomor : 045/SK/K/STIKOM-DB/VIII/2017 Tentang Perubahan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENGERTIAN UMUM

BAB I PENGERTIAN UMUM BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: (1) Pendidikan akademik adalah pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau kesenian

Lebih terperinci

: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIDIKAN TINGGI.

: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. penjelasan pasal demi pasal PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

Peraturan Akademik STKIP Setia Budhi Rangkasbitung PERATURAN AKADEMIK DAN TATA TERTIB STKIP SETIA BUDHI RANGKASBITUNG

Peraturan Akademik STKIP Setia Budhi Rangkasbitung PERATURAN AKADEMIK DAN TATA TERTIB STKIP SETIA BUDHI RANGKASBITUNG PERATURAN AKADEMIK DAN TATA TERTIB STKIP SETIA BUDHI RANGKASBITUNG STKIP SETIA BUDHI RANGKASBITUNG Jl. Budhi Utomo No. 22l Rangkasbitung 2011 0 KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II SISTEM PENDIDIKAN

BAB II SISTEM PENDIDIKAN BAB II SISTEM PENDIDIKAN 1. Perkuliahan dan Ujian Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS). Dalam sistem ini, beban

Lebih terperinci

PEDOMAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PASCASARJANA S3 (DOKTOR) UNIDA GONTOR. Pasal 1. Persyaratan Administrasi dan Akademik

PEDOMAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PASCASARJANA S3 (DOKTOR) UNIDA GONTOR. Pasal 1. Persyaratan Administrasi dan Akademik PEDOMAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PASCASARJANA S3 (DOKTOR) UNIDA GONTOR Pasal 1 Persyaratan Administrasi dan Akademik Persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon mahasiswa adalah: 1) Lulusan pendidikan

Lebih terperinci

2018, No Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2018, No Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun No.55, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Statuta PEM Akamigas. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG STATUTA POLITEKNIK ENERGI DAN

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK BIDANG PENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MURIA KUDUS

PERATURAN AKADEMIK BIDANG PENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MURIA KUDUS PERATURAN AKADEMIK BIDANG PENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MURIA KUDUS Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus 2016 BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: (1)

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN AKADEMIK

BUKU PEDOMAN AKADEMIK BUKU PEDOMAN AKADEMIK SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN YAYASAN PENDIDIKAN UJUNG PANDANG (STKIP-YPUP) MAKASSAR STKIP YPUP MAKASSAR 2017 1 BAB I TUJUAN PENDIDIKAN Pasal 1 Tujuan umum pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM AKADEMIK

PERATURAN UMUM AKADEMIK 1 PERATURAN UMUM AKADEMIK A. PROGRAM PENDIDIKAN DI STTN Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN Yogyakarta menyelenggarakan Pendidikan Program D-IV. Program Diploma IV STTN merupakan pendidikan profesional

Lebih terperinci

KEPUTUSAN SENAT UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 329/F/ UNBRAH/VI/2013. Tentang

KEPUTUSAN SENAT UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 329/F/ UNBRAH/VI/2013. Tentang KEPUTUSAN SENAT UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 329/F/ UNBRAH/VI/2013 Tentang PERATURAN SENAT UNIVERSITAS BAITURRAHMAH KETUA SENAT UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Menimbang : a. Bahwa Universitas Baiturrahmah merupakan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR (S3)

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR (S3) Keputusan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor : 458/H4/P/2007 Tanggal : 20 Maret 2007 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR (S3) PPD.PPs-UH.AKAD.1 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN Revisi Pertama

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA TAHUN

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA TAHUN PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA TAHUN 2007-2013 JAMBI 2007 KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER (STIKOM) DINAMIKA BANGSA JAMBI Nomor : 102/SK/STIKOMDB/VII/07 Tentang PERATURAN AKADEMIK

Lebih terperinci

::Sekolah Pascasarjana IPB (Institut Pertanian Bogor)::

::Sekolah Pascasarjana IPB (Institut Pertanian Bogor):: Contributed by Administrator adalah program pendidikan strata 3 (S3) yang ditujukan untuk memperoleh gelar akademik doktor sebagai gelar akademik tertinggi. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR

BAB 1 PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR BAB 1 PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR Tujuan pendidikan Program Doktor menurut Peraturan Rektor UI No.2200 Tahun 2013 adalah untuk menghasilkan ilmuwan dan/atau filosof yang mandiri, beretika, berbudaya,

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PELAKSANAAN SKRIPSI PROGRAM STUDI S1 FARMASI

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PELAKSANAAN SKRIPSI PROGRAM STUDI S1 FARMASI PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR Tim Penyusun: Komisi Skripsi FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR Hal. 1 dari 10 SOP ini disahkan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008 KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM VOKASI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang: a bahwa telah terjadi ketidakseragaman

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04. 03 08 SEMARANG 2011 SPMI-UNDIP Standar Penilaian Pendidikan Sistem Penjaminan Mutu Internal Disetujui

Lebih terperinci

BAB I UJIAN DAN PENILAIAN

BAB I UJIAN DAN PENILAIAN BAB I UJIAN DAN PENILAIAN Ujian Mata Kuliah terdiri dari Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester. 1.1. TUJUAN UJIAN TENGAH SEMESTER DAN UJIAN AKHIR SEMESTER Penyelenggaraan ujian dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS PELITA HARAPAN SURABAYA Nomor : 08/SKR/UPHS/VIII/2008. t e n t a n g

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS PELITA HARAPAN SURABAYA Nomor : 08/SKR/UPHS/VIII/2008. t e n t a n g KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS PELITA HARAPAN SURABAYA Nomor : 08/SKR/UPHS/VIII/2008 t e n t a n g PEDOMAN TATA TERTIB DAN PELAKSANAAN SIDANG TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA REKTOR UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

Lebih terperinci

Lampiran Surat Keputusan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor : 824/H4/P/2007 Tanggal : 30 Maret 2007 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM MAGISTER (S2)

Lampiran Surat Keputusan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor : 824/H4/P/2007 Tanggal : 30 Maret 2007 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM MAGISTER (S2) Lampiran Surat Keputusan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor : 824/H4/P/2007 Tanggal : 30 Maret 2007 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM MAGISTER (S2) PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN 2007 PENGANTAR

Lebih terperinci

SISTEM PENDIDIKAN 2.1 Pengertian Dasar Sistem Kredit Semester (SKS) Tujuan Umum Tujuan Khusus Sistim Kredit Semester Semester

SISTEM PENDIDIKAN 2.1 Pengertian Dasar Sistem Kredit Semester (SKS) Tujuan Umum Tujuan Khusus Sistim Kredit Semester Semester SISTEM PENDIDIKAN Universitas Brawijaya telah menganut Sistem Kredit Semeter (SKS) yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor Nomor 22/SK/1976 tangal 3 Mei 1976. Dengan memperhatikan Undang-undang no.

Lebih terperinci

Lampiran SK Rektor No. 153/SK/K01/PP/2006. Peraturan Akademik Institut Teknologi Bandung

Lampiran SK Rektor No. 153/SK/K01/PP/2006. Peraturan Akademik Institut Teknologi Bandung Lampiran SK Rektor No. 153/SK/K01/PP/2006 Peraturan Akademik Peraturan Akademik - halaman 2 dari 44 halaman Daftar Isi 1. PROGRAM PENDIDIKAN...5 Pasal 1.1 Jenis dan Tahapan Program Pendidikan...5 Pasal

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA 2015 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Deskripsi kerja praktek Kerja praktek merupakan kegiatan akademik, berupa mata

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JUDUL PENYUSUNAN JADWAL KULIAH Tanggal dikeluarkan : PENYUSUNAN JADWAL KULIAH 1. Jurusan/Program Studi mengidentifikasi Mata Kuliah yang ditawarkan sesuai kurikulum di Semester yang bersangkutan dengan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS UNIVERSAL Nomor: 001/SK.REKTOR/UVERS/2015

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS UNIVERSAL Nomor: 001/SK.REKTOR/UVERS/2015 KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS UNIVERSAL Nomor: 001/SK.REKTOR/UVERS/2015 Menimbang: tentang: PERATURAN AKADEMIK DI UNIVERSITAS UNIVERSAL ----------------------------------------------------- REKTOR UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERATURAN SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA No. 283/ BAAK.31/ STIKI/ P/ VI/ tentang PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PERATURAN SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA No. 283/ BAAK.31/ STIKI/ P/ VI/ tentang PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Menimbang : 1. PERATURAN SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA No. 283/ BAAK.31/ STIKI/ P/ VI/ 2009 tentang PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Bahwa partisipasi dari segenap anggota Sivitas Akademika

Lebih terperinci

DOKUMEN LEVEL Pedoman Akademik P.A

DOKUMEN LEVEL Pedoman Akademik P.A DOKUMEN LEVEL Pedoman Akademik KODE P.A JUDUL Pedoman Akademik STIE Prabumulih AREA Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Prabumulih TANGGAL DIKELUARKAN 4 Oktober 2015 NO. REVISI : BAB I PENDAHULUAN A. SEJARAH SINGKAT

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara No.934, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. Polbeng. Statuta. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK NEGERI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN,

Lebih terperinci

Lampiran SK Rektor No. 297/SK/K01/PP/2009. Peraturan Akademik Institut Teknologi Bandung

Lampiran SK Rektor No. 297/SK/K01/PP/2009. Peraturan Akademik Institut Teknologi Bandung Lampiran SK Rektor No. 297/SK/K01/PP/2009 Peraturan Akademik Peraturan Akademik - halaman 2 dari 43 halaman Daftar Isi 1. PROGRAM PENDIDIKAN...5 Pasal 1.1 Jenis dan Tahapan Program Pendidikan...5 Pasal

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Padang, 16 Februari SOP Skripsi Prodi Psikologi S1

KATA PENGANTAR. Padang, 16 Februari SOP Skripsi Prodi Psikologi S1 KATA PENGANTAR Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan pimpinan Fakultas Kedokteran Unand dan Ketua Prodi Psikologi Universitas Andalas, telah membantu memberikan masukan sehingga Tim dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

TUJUAN PENDIDIKAN. Menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dalam :

TUJUAN PENDIDIKAN. Menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dalam : PERATURAN AKADEMIK TUJUAN PENDIDIKAN PASAL 2 Menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dalam : mengembangkan, menerapkan, memperkaya khasanah ilmu pengetahuan,

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

PERATURAN AKADEMIK PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN PERATURAN AKADEMIK PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 Dalam Peraturan Akademik ini yang dimaksud dengan : (1) Pendidikan Profesi Dokter adalah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263 /SK/R/UI/2004 Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263 /SK/R/UI/2004 Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263 /SK/R/UI/2004 Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA Rektor Universitas Indonesia, Menimbang : a. bahwa Universitas Indonesia

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA No. : UGM/FA/115/UM/01/39. Tentang

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA No. : UGM/FA/115/UM/01/39. Tentang KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA No. : UGM/FA/115/UM/01/39 Tentang PERATURAN AKADEMIK PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Dekan Fakultas

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR (S3) A. UJIAN KUALIFIKASI

PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR (S3) A. UJIAN KUALIFIKASI PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR (S3) A. UJIAN KUALIFIKASI 1. Ujian Kualifikasi a. Ujian kualifikasi terdiri atas ujian lisan dan tulis yang pelaksanaannya merupakan satu kesatuan. b.

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NOMOR 06 TAHUN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NOMOR 06 TAHUN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NOMOR 06 TAHUN 2017 TENTANG PERATURAN AKADEMIK PROGRAM MAGISTER DAN PROGRAM DOKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA REKTOR UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KOMISI STUDI AKHIR (KSA) Deskripsi: Struktur Organisasi: Tugas dan Wewenang: Tata Tertib Rapat KSA:

KOMISI STUDI AKHIR (KSA) Deskripsi: Struktur Organisasi: Tugas dan Wewenang: Tata Tertib Rapat KSA: Lampiran Surat Keputusan Dekan Fakultas Biologi tentang Prosedur Baku Pelaksanaan Studi Akhir Program Studi S1 Biologi Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman KOMISI STUDI AKHIR (KSA) Deskripsi:

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar No.1433, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Polteknaker. Statuta. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK KETENAGAKERJAAN DENGAN

Lebih terperinci

Memperhatikan : Rapat Senat Fakultas PertanianUniversitas Muria Kudus tanggal 20 Juni 2010 MEMUTUSKAN:

Memperhatikan : Rapat Senat Fakultas PertanianUniversitas Muria Kudus tanggal 20 Juni 2010 MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN SENAT FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS Nomor : 011/Sen.FP.UMK/Kep/A.52.02/VI/2010 Tentang : PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS Menimbang Mengingat : a. Bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Nomor : 05815/I2/PP/2009. Tentang PERATURAN AKADEMIK TAHUN 2009

PERATURAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Nomor : 05815/I2/PP/2009. Tentang PERATURAN AKADEMIK TAHUN 2009 PERATURAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Nomor : 05815/I2/PP/2009 Tentang PERATURAN AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER TAHUN 2009 REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Menimbang : 1.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Nomor 374/N/UNBRAH/VII/2013. Tentang STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Nomor 374/N/UNBRAH/VII/2013. Tentang STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA UNIVERSITAS BAITURRAHMAH KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Nomor 374/N/UNBRAH/VII/2013 Tentang STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Menimbang : a. Bahwa dengan Keputusan

Lebih terperinci

PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN OLEH: TIM PENYUSUN

PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN OLEH: TIM PENYUSUN PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN OLEH: TIM PENYUSUN SEKOLAH TINGGI TEKNIK IBNU SINA BATAM 2011 i KATA PENGANTAR Sekolah tinggi Teknik Ibnu Sina sebagai

Lebih terperinci

IV. PERATURAN AKADEMIK

IV. PERATURAN AKADEMIK IV. PERATURAN AKADEMIK A. SISTEM KREDIT Kegiatan Pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada dilaksanakan dengan sistem kredit dan waktu penyelenggaraannya diatur dengan sistem semester. Dalam

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor UGM/FA/1425/UM/01/39. Tentang PERATURAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA S2 (MAGISTER)

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor UGM/FA/1425/UM/01/39. Tentang PERATURAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA S2 (MAGISTER) KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor UGM/FA/1425/UM/01/39 Tentang PERATURAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA S2 (MAGISTER) Dekan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Menimbang

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN TUGAS AKHIR PROGAM PASCASARJANA TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN TUGAS AKHIR PROGAM PASCASARJANA TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN TUGAS AKHIR PROGAM PASCASARJANA TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 I. PENETAPAN KOMISI PEMBIMBING A. Latar Belakang Mahasiswa Program Pascasarjana

Lebih terperinci

UNIVERSITAS AIRLANGGA

UNIVERSITAS AIRLANGGA UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus C Mulyorejo Surabaya 60115 Telp. (031) 5914042, 5914043, 5912546, 5912564 Fax (031) 5981841 Website : http://www.unair.ac.id ; e-mail : rektor@unair.ac.id SALINAN PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN SENAT FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB SENAT FAKULTAS

PERATURAN SENAT FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB SENAT FAKULTAS PERATURAN SENAT FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB SENAT FAKULTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA SENAT FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN IKIP MATARAM

PERATURAN AKADEMIK INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN IKIP MATARAM PERATURAN AKADEMIK INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN IKIP MATARAM 2013 i INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM IKIP MATARAM Alamat : Jln. Pemuda No. 59 A Mataram, Telp/Fax (0370) 632082 SURAT

Lebih terperinci

BAB IV PERATURAN AKADEMIK

BAB IV PERATURAN AKADEMIK BAB IV PERATURAN AKADEMIK 4.1 Sistem Semester Sistem Semester adalah sistem penyelengaraan program pendidikan dengan menggunakan satuan waktu terkecil setengah tahun yang disebut satu semester. Semester

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

PERATURAN AKADEMIK PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PERATURAN AKADEMIK PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENGANTAR Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas (MM FE -UNAND) mulai dibuka pada bulan April 2000 berdasarkan izin Direktur

Lebih terperinci

1. Skripsi. 2. Seminar Proposal Skripsi

1. Skripsi. 2. Seminar Proposal Skripsi 1. Skripsi Skripsi mahasiswa UMA dilaksanakan lewat Penelitian dan Magang. Pilihan ini diserahkan kepada mahasiswa sesuai dengan minat, bakat dan proyeksi kerja di masa depan. 1.1. Skripsi lewat penelitian,

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I KETENTUAN UMUM BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Direktur ini yang dimaksud dengan: 1. Politeknik STMI Jakarta adalah perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia yang menyelenggarakan

Lebih terperinci

Pengertian Dasar Sistem Kredit Semester a. Program Studi. b. Kurikulum. c. Sistem Kredit Semester. d. Semester. e. Satuan Kredit Semester

Pengertian Dasar Sistem Kredit Semester a. Program Studi. b. Kurikulum. c. Sistem Kredit Semester. d. Semester. e. Satuan Kredit Semester Pengertian Dasar Sistem Kredit Semester a. Program Studi Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (AMIK) TRI DHARMA PALU. Tentang PERATURAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (AMIK) TRI DHARMA PALU. Tentang PERATURAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (AMIK) TRI DHARMA PALU Tentang PERATURAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DIREKTUR AMIK TRI DHARMA PALU Menimbang : 1. bahwa partisipasi dari

Lebih terperinci

BUKU BIMBINGAN AKADEMIK

BUKU BIMBINGAN AKADEMIK BUKU BIMBINGAN AKADEMIK NAMA :... NIRM :... PRODI :... SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SETIA BUDHI RANGKASBITUNG Jalan Budi Utomo No. 22L Telp./Fax. 0252 206715 Rangkasbitung 42314

Lebih terperinci

PEDOMAN REVISI DAN PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

PEDOMAN REVISI DAN PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM PEDOMAN REVISI DAN PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM VISI MISI Visi STIKES Mataram Menjadi Institusi pendidikan tinggi kesehatan yang mampu

Lebih terperinci

BAB III ADMINISTRASI PENDIDIKAN

BAB III ADMINISTRASI PENDIDIKAN BAB III ADMINISTRASI PENDIDIKAN Untuk memenuhi tuntutan kebutuhan dari suatu sistem kredit semester (sks), pelaksanaan administrasi pendidikan tahap demi tahap akan diatur dan dilaksanakan secara sentral,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014 PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014 Dokumen Internal Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Curup Jl. Dr. AK.Gani No. 1 Dusun Curup Kabupaten Rejang Lebong Propinsi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. i iii KATA PENGANTAR DAFTAR ISI KERANGKA ACUAN Dasar Peraturan Akademik

DAFTAR ISI. i iii KATA PENGANTAR DAFTAR ISI KERANGKA ACUAN Dasar Peraturan Akademik Halaman : iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I Pasal 1 Pasal 2 BAB II Pasal 3 Pasal 4 KERANGKA ACUAN Dasar Peraturan Akademik Pengertian Umum PROGRAM PENDIDIKAN Jenjang Pendidikan Tujuan Pendidikan

Lebih terperinci

Manual Prosedur FAKULTAS PERTANIAN Universitas Trunodjoyo

Manual Prosedur FAKULTAS PERTANIAN Universitas Trunodjoyo Manual Prosedur FAKULTAS PERTANIAN Universitas Trunodjoyo Revisi : 1 Tanggal : 10 Desember 2010 Dikaji ulang oleh : Pembantu Dekan I Dikendalikan oleh : Gugus Jaminan Mutu FP Disetujui oleh : Dekan FP

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN Nomor : 18371/H4/PP.25/2011 Tanggal : 07 Oktober 2011

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN Nomor : 18371/H4/PP.25/2011 Tanggal : 07 Oktober 2011 KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN Nomor : 18371/H4/PP.25/2011 Tanggal : 07 Oktober 2011 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM MAGISTER (S2) PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN 2011 PENGANTAR Program

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGEMBANGAN KARIR TENAGA AKADEMIK/DOSEN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

PEDOMAN PENGEMBANGAN KARIR TENAGA AKADEMIK/DOSEN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PEDOMAN PENGEMBANGAN KARIR TENAGA AKADEMIK/DOSEN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Dalam rangka kelancaran pelaksanaan proses pengembangan karier kepada tenaga akademik/ dosen di lingkungan Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAGIAN I PENDAHULUAN

BAGIAN I PENDAHULUAN BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Kerja Praktek Kerja Praktek merupakan salah satu kegiatan kurikuler mahasiswa yang dilakukan diluar kampus sebagai latihan praktek mahasiswa di industri dan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III EVALUASI KEBERHASILAN

BAB III EVALUASI KEBERHASILAN BAB III EVALUASI KEBERHASILAN Evaluasi keberhasilan proses pendidikan ada dua hal, yaitu keberhasilan proses penyelenggaraan acara pendidikan, dan keberhasilan usaha belajar mahasiswa. Pertama meliputi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM 45 (UNISMA) BEKASI NOMOR: 061/SK/UNISMA/RT/VIII/2010 TENTANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM 45 (UNISMA) BEKASI NOMOR: 061/SK/UNISMA/RT/VIII/2010 TENTANG KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM 45 (UNISMA) BEKASI NOMOR: 061/SK/UNISMA/RT/VIII/2010 TENTANG REVISI PERATURAN REGISTRASI MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM 45 (UNISMA) BEKASI Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pe

2017, No Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pe No.1481, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. Statuta Polman Bandung. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SEBELAS MARET PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Hal. 1 dari 3

UNIVERSITAS SEBELAS MARET PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Hal. 1 dari 3 I. TUJUAN Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan Tugas Akhir (TA) di D3 Teknik Informatika. II. DASAR PENETAPAN Aturan pengajuan proposal TA mahasiswa pada Program D3 Teknik Informatika dibuat berdasarkan:

Lebih terperinci

PROSEDUR BAKU Edisi/Revisi: 1/0

PROSEDUR BAKU Edisi/Revisi: 1/0 Halaman: 1 dari 9 1. TUJUAN 1.1. Menjamin proses penyelesaian skripsi mahasiswa program Sarjana Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian dapat berlangsung sesuai dengan baku mutu dan sasaran mutu yang

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS MULAWARMAN Alamat: Rektorat Kampus Gunung Kelua, Jl. Kuaro Kotak Pos 1068 Samarinda 75119 Telepon (0541) 741118 Faksimili (0541) 747479-732870 Laman :

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS 4 IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004 Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Universitas Indonesia berdasarkan

Lebih terperinci

PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008 DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMERDAYA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS AKHIR NO. DOKUMEN : POB-MSP-FPIK-05 REVISI

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN, Menimbang

Lebih terperinci

Manual Prosedur TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Manual Prosedur TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Manual Prosedur TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Universitas Brawijaya, 2013 All Rights Reserved Manual Prosedur TUGAS AKHIR Program Studi Ilmu Gizi FAKULTAS

Lebih terperinci

BIODATA MAHASISWA PINDAHAN/TRANSFER/LINTAS JALUR * ( Wajib diisi )

BIODATA MAHASISWA PINDAHAN/TRANSFER/LINTAS JALUR * ( Wajib diisi ) BIODATA MAHASISWA PINDAHAN/TRANSFER/LINTAS JALUR * ( Wajib diisi ) Nama Mahasiswa : Tempat, tgl lahir : PT Asal : NIM asal : Jurusan asal : Fakultas Asal : Ijazah terakhir : Pindah / Transfer / Lintas

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

Page 1 SISTEM PENERIMAAN

Page 1 SISTEM PENERIMAAN SISTEM PENERIMAAN Persyaratan Calon Mahasiswa Calon mahasiswa yang dapat diterima sebagai mahasiswa Program Program Magister (S-2) yang memenuhi persyaratan sebagai berikut 1. Mengisi Formulir Pendaftaran

Lebih terperinci

Penerimaan mahasiswa baru STIKES Panakkukang Makassar Prodi S.1 Keperawatan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :

Penerimaan mahasiswa baru STIKES Panakkukang Makassar Prodi S.1 Keperawatan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Penerimaan Mahasiswa Baru Penerimaan mahasiswa baru STIKES Panakkukang Makassar dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Program S.1 Keperawatan Penerimaan mahasiswa baru STIKES Panakkukang

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR TAHUN AKADEMIK 2010/2011 MAKASSAR

PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR TAHUN AKADEMIK 2010/2011 MAKASSAR PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR TAHUN AKADEMIK 2010/2011 MAKASSAR 22 23 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Beberapa Pengertian Dalam peraturan akademik

Lebih terperinci