SLIDE PERKULIAHAN METODOLOGI PENELITIAN CHAPTER 01-13

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SLIDE PERKULIAHAN METODOLOGI PENELITIAN CHAPTER 01-13"

Transkripsi

1 SLIDE PERKULIAHAN METODOLOGI PENELITIAN CHAPTER Dr. Ir. Hj. KHODIJAH ISMAIL, M.Si Dosen Prodi Manajemen Sumberdaya Periaran Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan UMRAH Tanjungpinang

2 CHAPTER 01 Ilmu Pengetahuan, Penelitian dan Kebenaran

3 Apa itu Ilmu Pengetahuan Setiap kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan selalu berlandaskan filosofi Hakikat filosofi adalah kebenaran yang diperoleh melalui berpikir logis, sistematis, metodis. Ilmu berasal dari bahasa Arab: alima, ya lamu, ilman yang berarti mengetahui, memahami dan mengerti benar-benar. Dalam bahasa Inggris disebut Science, dari bahasa Latin yang berasal dari kata Scientia (pengetahuan) atau Scire (mengetahui). Sedangkan dalam bahasa Yunani adalah Episteme (pengetahuan). Dalam kamus Bahasa Indonesia, ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang tersusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapatdigunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang itu (Kamus Bahasa Indonesia, 1998). Pengetahuan (knowledge) merupa kan terminologi generik yang mencakup seluruh hal yang diketahui manusia. Dengan demikian pengetahuan adalah kemampuan manusia seperti perasaan, pikiran, pengalaman, pengamatan, dan intuisi yang mampu menangkap alam dan kehidupannya serta mengabstraksikannya untuk mencapai suatu tujuan.

4 Apa itu pengetahuan? Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip, prosedur, yang secara probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional Pengetahuan empiris bisa melalui pengalaman pribadi dan dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut.

5 Apa itu Kebenaran Ilmiah Kebenaran yang diperoleh secara mendalam berdasarkan proses penelitian dan penalaran logika ilmiah. Kebenaran ilmiah ini dapat ditemukan dan diuji dengan pendekatan pragmatis, koresponden, koheren. Kebenaran Pragmatis : Sesuatu (pernyataan) dianggap benar apabila memiliki kegunaan/manfaat praktis dan bersifat fungsional dalam kehidupan sehari-hari. Kebenaran Koresponden : Sesuatu (pernyataan) dianggap benar apabila materi pengetahuan yang terkandung didalamnya berhubungan atau memiliki korespondensi dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut Kebenaran Koheren : Sesuatu (pernyataan) dianggap benar apabila konsisten dan memiliki koherensi dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar

6 Dari mana proses ilmu dimulai? Menurut Aliran Rasional (aliran Baconian) Proses ilmu dimulai dari data. Kumpulkan sejumlah fakta, cari hubungan-hubungan, dan simpulkan dalam bentuk teori. Ilmu dikembangkan secra induktif. Model ini melahirkan pendekatan penelitian kualitatif. Menurut Aliran Hipotetiko-Deduktif (Model Ilmu Tradisional) Proses ilmu dimulai dengan serangkaian aksioma yang berasal dari berbagai sumber (teori), kemudian mengubah teori ke dalam konsep yang dapat diamati. Teori menjadi landasan utama dalam mengugkapkan fenomena yang diamati. Model ini melahirkan pendekatan penelitian kuantitatif.

7 APAKAH PENELITIAN ITU? KEPMENDIKBUD No. 212/U/1999: PENELITIAN adalah kegiatan taat kaidah dalam upaya untuk menemukan kebenaran dan/atau menyelesaikan masalah dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian. Penelitian (Research) dapat didefinisikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah Atau, rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. Penelitian adalah serangkaian upaya yang bertujuan untuk mengungkapkan fenomena dalam rangka mencari kebenaran ilmiah. Upaya penelitian harus: sistematis, logis, dan metodologis.

8 Unsur-unsur Pokok Penelitian Teori Serangkaian asumsi atau definisi yang saling berkaitan untuk menerangkan, menjelaskan, dan meramalkan suatu fenomena secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antarkonsep. Konsep Konsep adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak suatu relatias (kejadian, keadaan, perilaku, dan lain-lain) yang menjadi fokus perhatian. Konsep adalah abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal khusus. Variabel Variabel adalah konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk bilangan. Dengan kata lain, variabel adalah konstruk yang memiliki variasi nilai.

9 Jenis-jenis Penelitian Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi ada tiga jenis: Penelitian deskriptif : mengetahui nilai variabel mandiri; satu atau lebih variabel tanpa membuat perbandingan atau berusaha menghubungkan dengan variabel lain Penelitian comparatif : bersifat membandingkan variabel-variabel penelitian Penelitian asosiatif : mengetahui hubungan/pengaruh dua variabel atau lebih. Penelitian Asosiatif terbagi dua: Korelasional dan Kausal Penelitian Menurut Tujuan Penelitian Murni/Dasar Peneltian untuk memahmi permasalahan secara lebih mendalam atau untuk mengembangkan teori yang sudah ada. Penelitian Terapan Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang digunakan untuk memecahkan masalah. Penelitian Evaluasi Penelitian Menurut Analisis Data Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif Penelitian Campuran

10 CHAPTER 02 Metodologi dan Metode Ilmiah

11 Metode Mencari Kebenaran (Menurut Charles Pierce) Metode Keteguhan (Method of Tenacity) Orang berpegang teguh pada suatu pendapat karena pendapat itu sudah diyakini kebenarannya sejak lama. Metode Otoritas (Method of Authority) Sesuatu diyakini kebenarannya dengan cara merujuk pada pernyataan orang yang dianggap ahli atau 11 memiliki otoritas. Metode Intuisi (Method of Instuition) Sesuatu dikatakan benar berdasarkan kayakinan yang tidak perlu pembuktian lagi. Metode Ilmiah (Scientific Method) Kebenaran diperoleh dengan menggunakan prosedur yang berlandaskan pada kaidah-kaidah ilmu.

12 Apa itu metode ilmiah Adalah suatu metode ilmiah yang harus taat kepada hukum-hukum logika adalah suatu interrelasi yang logis dari fakta-fakta adalah suatu proses yang terdiri dari eksperimentas atau observasi untuk memperoleh fakta-fakta dan pemberian argumentasi atas postulat yang telah diterima, unruk menyatakan interrelasi antar fakta, serta hubungan antara fakta dengan body of knowledge penelitian atau re-search = mencari kembali

13 Penelitian dimulai dari hasrat keingintahuan atau permasalahan, diteruskan dg penelaahan landasan teoritis dlm kepustakaan untuk mendapatkan jawaban atau hipotesis, dirancang dan dilakukan pengumpulan fakta atau data, dilakukan analisis data melalui uji hipotesis ditarik kesimpulan untuk menjawab permasalahan permasalahan terjawab, timbul permasalahan baru

14 APA KRITERIA METODE ILMIAH? 1. Berdasarkan fakta 2. Bebas dari prasangka 3. Menggunakan prinsip analisis 4. Menggunakan hipotesis 5. Menggunakan ukuran obyektif 6. Menggunakan teknik kuantifikasi

15 CHAPTER 03 Tahapan Penelitian dan Pengenalan Usulan Penelitian

16 APA SAJA TAHAPAN PROSES PENELITIAN Identifikasi, pemilihan dan perumusan permasalahan penelitian Studi kepustakaan Perumusan hipotesis Identifikasi, klasifikasi dan pemberian definisi operasional variabel Penyusunan rancangan penelitian Penentuan alat pengambil data (instrumen) Pengumpulan, pengaturan dan analisis data Membuat generalisasi dan kesimpulan Penyusunan laporan penelitian

17 LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

18 CHAPTER 04 Perumusan Masalah dan Tujuan

19 How to Developing Your Research Question Aku tahu Area umumnya, tapi Saya tidak yakin pertanyaan penelitian saya. Ada 3 hal penting untuk pertanyaan penelitian yang baik: 1. Definisikan penyelidikan 2. Tetapkan batas-batas 3. Tentukan arahnya

20 Petakan Konsep Topik Penelitian Yang Potensial

21 Dari topik-topik menarik menjadi pertanyaan penelitian yang memungkinkan: Sebuah 'angle' untuk penelitian Anda dapat datang dari wawasan yang berasal dari: a. pengalaman pribadi b. teori c. pengamatan d. isu-isu kontemporer e. keterlibatan dengan literatur Kemudian persempit, klarifikasi, dan definisikan ulang pertanyaan Anda adalah penting untuk proses penelitian. Kemudian bentukkan 'pertanyaan' yang harus dilihat sebagai suatu proses berulang-ulang dengan cara banyak membaca dan melakukan semua tahapannya.

22 Siklus Pengembangan Pertanyaan Penelitian

23 Petakan kembali konsep yang sudah direvisi Do parents teach their daughters that worth is dependent on external beauty? You re so pretty!! You look so nice in that! Attraction to opposite sex Compliments Desire to be popular School ridicule Peers Poor Self Image in Young Girls Parents Weight obsessed mother Diet ads Do young girls have an unrealistic perception of normal? Media Size of stars is newsworthy Thin TV Stars Magazine Models

24 Checklist Pertanyaan Yang Baik: Adalah pertanyaan ini tepat untuk saya? - Apakah pertanyaan ini terus saya minati? - Bisakah saya mengelola setiap kemungkinan potensi bias / - subjektivitas? Apakah pertanyaan ini tepat untuk ke lapangan? - Akankah menjadi temuan yang dianggap signifikan? - Akankah memberikan kontribusi? Apakah pertanyaan sudah diartikulasi dengan baik? - Apakah terminologinya sudah didefinisikan dengan baik - Apakah ada beberapa asumsi yang dicentang?

25 Apakah pertanyaan ini memungkinan untuk dilaksanakan/diteliti (Is the question doable?) - Dapatkah informasi dikumpulkan dalam upaya untuk menjawab pertanyaan? - Apakah saya memiliki keterampilan dan keahlian yang diperlukan untuk mengakses informasi ini? - Jika tidak, bisa keterampilan saya dikembangkan? - Apakah saya dapat melakukan itu semua dengan keterbatasan waktu saya? - Apakah saya memiliki biaya melebihi anggaran saya? - Apakah ada potensi masalah etika?

26 CHAPTER 05 Menyusun Landasan Teori

27 What is Research? Executed according to a plan Directed Purposive Collection of data To shed light on A theory Goal-oriented, with measurable objectives Untuk penelitian empiris, data yang digunakan untuk melihat apakah teori adalah "benar" Semacam test untuk teori Satu set pernyataan tentang realitas, agak disederhanakan, mungkin mengatakan bahwa X menyebabkan Y...

28 Jenis-jenis Teori Pictorial: Sebuah gambaran sebuah realita Descriptive: Satu dimensi yang membedakan elemen/fenomena Associational: Satu pernyataan yang menyebutkan bagaimana fenomena muncul dan hilang Causal: Satu pernyataan yang mengatakan bahwa satu fenomena menyebabkan fenomena yang lain Implicational: Satu pernyataan yang mengatakan bahwa beberapa fenomena menyiratkan fenomena yang lain Operational: Serangkaian kondisi yang membuat sesuatu terjadi atau menyebabkan bagian realita lain yang muncul

29 CONTOH TEORI Teori tingkah laku ikan Teori perubahan sosial Teori perubahan iklim Teori pengelolaan sumberdaya perairan Teori pembangunan wisata bahari Teori mitigasi bencana Teori adopsi dan inovasi Dan lain-lain

30 CHAPTER 06 Menyusun Kerangka Pemikiran

31 Mengapa desain riset diperlukan? Digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitain akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian. Kita dapat mengelompkan desain penelitian dilihat dari berbagai sudut pandang.

32 Kita dapat mengelompkan desain penelitian dilihat dari berbagai sudut pandang Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya. 1. Penelitian eksploratif 2. Peneltian uji hipotesis Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data 1. Penelitian pengamatan 2. Peneltian Survai Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh peneliti 1. Penelitian eksperimental 2. Penelitian ex post facto Desain penelitian menurut tujuannya 1. Penelitian deskriptif 2. Penelitian komparatif 3. Penelitian asosiatif

33 1. DESAIN SURVEI Suatu penelitian survei atau survei bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang orang yang jumlahnya besar, dengan cara mewawancarai sejumlah kecil dari populasi tersebut. Survei dapat digunakan dalam penelitian yang bersifat eksploratif, deskriptif maupun eksperimental. Mutu survei antara lain bergantung pada: Jumlah orang yang dijadikan sampel Taraf hingga mana sampel itu representatif, artinya mewakili kelompok yang diselidiki Tingkat kepercayaan informasi yang diperoleh dari sampel tersebut

34 DIAGRAM PROSES PENELITIAN SURVAI TEORI Penyusunan Konsep Penyusunan Proposisi GENERALISASI Pengukuran penyederhanaan Informasi Perkiraan parameter Inferensi Logika STATUS HIPOTESA Pengujian Hipotesa OBSERVASI Deduksi Logika HIPOTESA Interpretasi Penyusunan Instrumen, Penyusunan Skala, Penentuan Sampel

35 Kelebihan dan Kekurangan Desain Survey Kelebihan Melibatkan sejumlah besar orang untuk mencapai generalisasi atau kesimpulan yang bersifat umum. Perlu diusahakan agar sampel itu benar-benar mewakili keseluruhan kelompok yang diselidiki. Dalam survei dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan data seperti angket, wawancara dan observasi menurut pilihan si peneliti. Dalam survei sering tampil masalahmasalah yang sebelumnya tidak diketahui atau diduga, sehingga sekaligus bersifat eksploratif. Dengan survei peneliti dapat membenarkan atau menolak teori tertentu. Biaya survei relatif murah bila digunakan angket, dibandingkan dengan wawancara langsung Kekurangan Survei biasanya meneliti pendapat atau perasaan populasi yang tidak mendalam, apalagi bila menggunakan angket. Pendapat populasi yang disurvei antara lain mengenai soal-soal yang mengandung unsur emosi dan politik, seperti pendapat, mudah berubah-ubah dalam jangka waktu singkat karena pengaruh pidato atau ceramah pada calon partai melalui televisi atau tulisan dalam surat kabar. Tidak ada jaminan bahwa angket dijawab oleh seluruh sampel. Besar kemungkinan ada perbedaan antara mereka yang menjawab dan yang tidak menjawab. Kesimpulan yang diambil didasarkan atas jawaban yang masuk saja, tidak sepenuhnya dapat dipercayai sebagai pendapat keseluruhan sampel dan dengan sendirinya pendapat keseluruhan populasi.

36 Berkaitan dengan perumusan masalah? Apa permasalahan utama sehingga perlu dilakukan penelitian? Apakah tujuan dilaksanakannya penelitian? Apakah datanya bisa diperoleh? Apakah kita mempu untuk melakukan penelitian dilihat dari biaya, tenaga, waktu dan latar belakang teori? Apakah dapat memperoleh untuk mendapatkan ijin penelitian? Berapa banyak informasi yang sudah kita peroleh? Apakah masih perlu dilakukan studi pendahuluan? By KHODIJAH SETIAWAN

37 Berkaitan dengan tinjauan teoritis Teori-teori apa yang dapat mendukung penelitian? Dari mana kita dapat teori-teori pendukung penelitian? Apakah sudah ada penelitian terdahulu yang relevan? Bagaimana bentuk kerangka pemikiran penelitian?

38 Berkaitan dengan perumusan hipotesis Apakah penelitian memerlukan hipotesis? Apa dasar yang digunakan untuk merumuskan hipotesis? Bagaimana bentuk hipotesis yang akan kita rumuskan?

39 Berkiatan dengan desain penelitian Bagaimana desain perumusan masalahnya? Bagaimana desain landasan teoritisnya? Bagaimana desain perumusan hipotesisnya? Bagaimana skala pengukurannya? Berapa jumlah sampel yang diperlukan? Bagaimana teknik pengambilan sampel? Instrumen apa yang akan digunakan dalam penelitian?

40 Berkaitan dengan penentuan variabel dan sumber data Variabel apa saja yang akan diteliti? Dari mana data akan kita peroleh?

41 Berkaitan dengan pengumpulan data Data apa saja yang harus dikumpulkan? Bagaimana instrumen untuk mengumpulkan data? Siapa yang akan mengumpulkan data? Berapa biaya untuk mengumpulkan data? Berapa tenaga yang diperlukan untuk mengumpulkan data? Bagaimana prosedur yang harus dipenuhi untuk mengumpulkan data? By KHODIJAH SETIAWAN

42 Berkaitan dengan analisis dan interpretasi data Bagaimana format untuk tabulasi data? Siapa yang akan menabulasi data? Berapa lama proses tabulasi data? Alat analisis apa yang akan digunakan? Sofware apa yang akan digunakan untuk analisis data?

43 Berkaitan dengan pembuatan kesimpulan dan saran Bagaimana cara penyampaian kesimpulan? Untuk siapa saja saran yang akan diberikan? Apakah saran dalam bentuk umum atau spesifik?

44 Berkaitan dengan penyusunan laporan Bagaimana format laporan penelitian? Siapa saja yang akan membaca laporan? Berapa banyak laporan akan digandakan? Berapa kali presentasi hasil penelitian dilakukan? Kepada siapa presentasi hasil penelitian dilakukan? By KHODIJAH SETIAWAN

45 DESAIN VARIABEL PENELITIAN Variabel penelitian: Gejala yang nilainya bervariasi. Gejala yang nilainya selalu tetap tdiak dapat diguanakan sebagai varibel penelitian.

46 CHAPTER 09 Memilih Variabel dan Teknik Pengukurannya

47 Apa itu variabel Penelitian? Variabel adalah semua ciri atau faktor yg dapat menunjukkan variasi Definisi operasional variabel digunakan untuk menentukan alat atau instrumen untuk pengambilan data yang akan digunakan KLASIFIKASI VARIABEL Menurut fungsinya : variabel sebab, var penghubung dan variabel akibat Variabel sebab dibedakan atas variabel bebas, var moderator, var kendali dan var random (rambang)

48 VARIABEL BEBAS (independent variables) : Faktor yang menjadi pokok pemasalahan yg ingin diteliti VARIABEL PENGHUBUNG (intervening variables) Sesuatu yg terjadi, tetapi tidak dpt diamati secara langsung peristiwanya, tetapi dpt diamati hasilnya VARIABEL TEGANTUNG (dependent variables) Atau var kriteria, adalah var yg besarnya tergantung dari var bebas yang diberikan dan diukur untu menentukan ada/tdknya pengaruh

49 VARIABEL RANDOM adalah variabel sebab yang diabaikan pengaruhnya VARIABEL MODERATOR adalah variabel yang penting tetapi tidak diutamakan VARIABEL KENDALI atau VARIABEL KONTROL adalah variabel yg dikendalikan atau dikontrol, dibuat sama antara kelompok yg diteliti Jika hanya terdapat satu variabel tergantung, maka data yg diperoleh disebut data univariat, bila lebih dari satu disebut data multivariat

50 1. Variabel Nominal ( Skala Nominal ) : - variabel yang variasinya tidak menunjukkan perurutan atau kesinambungan ( Berdiri sendiri ) - Misal : gol. Darah, jenis kelamin, suku bangsa dll. 2. Variabel Ordinal ( Skala Ordinal ) : - Variabel yang batas variasi nilai satu ke yang lain tidak jelas, sehingga yg dapat dibandingkan hanya penjenjangan ( lebih tinggi, sama, lebih rendah ). - Misal : tingkat pendidikan, tingkat kesembuhan dll. 3. Variabel Interval ( Skala Interval ) : - Variabel yg batas variasi nilai satu dg yang lain JELAS, jarak SAMA dan bisa dibandingkan. - memiliki sifat-2 nominal, ordinal tp tidak punya nilai NOL absolut. - Misal : Suhu, IQ dll.

51 4. Variabel Rasio (Skala Rasional) : Disamping intervalnya jelas, dan mempunyai nilai NOL Absolut. - Misal : Usia, panjang, Berat badan dll.

52 CHAPTER 10 Merumuskan hipotesa dan pengujian

53 APA ITU HIPOTESIS PENELITIAN Merupakan dugaan atas jawaban dari permasalahan penelitiannya (hipo = lemah, tesis = pernyataan) Jika penelitian ada hipotesisnya, maka harus diuji, apakah diterima/ditolak Harus ada kesimpulan pada setiap hasil pengujian hipotesis Bagi penelitian yg tidak menggunakan hipotesis, hipotesis tdk berguna sama skali Hipotesis merupakan ramalan, ketepatannya tergantung pd landasan teoritis yg digunakan Pernyataan tentang suatu dalil atau kaidah tetapi yang kebenarannya belum teruji secara empirik. Jawaban sementara terhadap masalah yang diajukan yang kebenarannya akan dibuktikan dg penelitian yang akan dilakukan

54 Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Jawaban sementara tersebut diperoleh melalui kerangka berpikir yang didasarkan pada kajian secara analisis dan konklusif. Jika dalam kajian teoritik diambil teori-teori yang sudah mapan, maka peneliti memiliki landasan berpijak yang kuat untuk menyusun kerangka berpikir bagi perumusan hipotesis.

55 Hipotesis seperti ini disebut hipotesis asumsi yaitu hipotesis yang dapat dirumuskan sebelum data terkumpul. Jika teori-teori mengenai variabel penelitian masih baru atau belum mapan maka peneliti belum memiliki dasar yang kuat untuk menyusun kerangka berpikir bagi perumusan hipotesis.

56 4 CIRI POKOK HIPOTESIS Merupakan kalimat deklaratif Mengekspresikan korelasi 2 variabel atau lebih. Merupakan jawaban tentatif terhadap permasalahan Memungkinkan untuk dibuktikan secara empirik.

57 Harus menyatakan hubungan Harus sesuai dgn fakta Harus berhubungan dgn ilmu, serta sesuai dan tumbuh dgn ilmu pengetahuan Harus dapat diuji Harus sederhana Harus enerangkan tentang fakta

58 Jenis-jenis Hipotesis Hipotesis Kerja / Alternatif / H1 : Hipotesis yang akan dibuktikan kebenarannya dengan penelitian yg akan dilakukan. - Misal : Terdapat Hubungan antara dg. Terdapat pengaruh terhadap. Terdapat perbedaan antara.. Ada hubungan antara dg. Hipotesis Null / Nihil : - Kebalikan dari hipotesis alternatif. - Misal : Tidak ada hubungan antara.. Dg. Hipotesis Tandingan : - Hipotesis dr variabel luar yang mrpk tandingan var. pengaruh pada hipotesis kerja.

59 MENGUJI HIPOTESIS Pada hakekatnya adalah menguji validitas hipotesis Pengujian dpt dilakukan dg pendekatan : (a) menguji konsistensi thd logika - prosedur logika induktif-analitis - prosedur logika deduktif-verifikatif - met pembuktian logika Canon-Mill (b) mencocokkan dg data yang ada - melalui ekspeimentasi dan atau observasi - dianalisis dg statistik dan disimpulkan

60 METODE LOGIKA CANON-MILL oleh John Stuart Mill Aksioma yg dipakai : Apa yang terjadi selalu ada penyebabnya Jika ada perbedaan efek, selalu ada perbedaan sebab Tiap efek merupakan penyebab efek berikutnya

61 5 MACAM PROSEDUR PEMBUKTIAN HIPOTESIS MENURUT CANON-MILL METODE KESAMAAN - agreement METODE PERBEDAAN difference METODE KESAMAAN & PERBEDAAN METODE PERTINGGAL RESIDUAL METODE VARIASI BERIRING concomitant variables

62 5 MACAM PROSEDUR PEMBUKTIAN HIPOTESIS MENURUT CANON-MILL 1. METODE KESAMAAN - agreement Dalam situasi-1, ada unsur P, Q, dan R Situasi 1 dapat menyebabkan efek E Dalam situasi-2 ada unsur A, B dan R Kesimpulan : Ada hubungan antara R dengan E, atau E disebabkan oleh R Kelemahan : E dpt juga disebabkan oleh bukan krn R saja, dan ini hanya berlaku bila dlm situasi-1 ada unsur P & Q, sit-2 ada A & B

63 2. METODE PERBEDAAN difference Dalam situasi-1 ada unsur P, Q dan R Situasi-1 dapat menyebabkan efek E Dalam situasi-2 ada unsur P, Q tetapi tdk ada R Situasi-2 tidak dapat menghasilkan efek E Kesimpulan ada hubungan antara R dengan E, atau R dapat menyebabkan E

64 3. METODE PERSAMAAN DAN PERBEDAAN Dalam situasi-1 ada unsur A, B dan C Situasi-1 dapat menghasilkan efek E Situasi-2 ada unsur C, P dan Q Situasi-2 dapat menghasilkan efek E Dalam situasi-3 ada unsur A, B tapi tdk ada C Situasi-3 tidak dapat menghasilkan efek E Dalam situasi-4 ada unsur P, Q tapi tdk ada C Situsai-4 tidak dapat menghasilkan efek E Kesimpulan : ada hubungan C dan E, atau E disebabkan oleh C

65 4. METODE PERTINGGAL RESIDUAL Situasi-1 dapat menghasilkan situasi-2 Dalam situasi-1 tdpt unsur A yg dpt menyebabkan adanya unsur P dalam situasi-2 Dalam situasi-1 tdpt unsur B yg dpt menyebabkan adanya unsur Q dalam situasi-2 Dalam situasi-1 ada unsur X dan situasi-2 ada Y Kesimpulan : Ada hubungan antara X dan Y, atau Y disebabkan X

66 5. METODE VARIASI BERIRING Ada unsur A dlm situasi-1, ada X dlm situasi-2 Ada unsur B dlm situasi-1, ada Y dlm situasi-2 Ada unsur C dlm situasi-1, ada Z dlm situasi-2 Jika tdk ada unsur D dlm situasi-1, dan idak ada Z dlm situasi-2 Kesimpulan : Ada hubungan antara situasi-1 dan situasi-2

67 KURVA DISTRIBUSI NORMAL: PENGUJIAN DUA SISI Penerimaan Ho PenolakanHo PenolakanHo - z /2 0 +z /2

68 PEGUJIAN SATU SISI: SISI KANAN PenolakanHo Penerimaan Ho 0 +z

69 PENGUJIAN SATU SISI: SISI KIRI PenolakanHo - z Penerimaan Ho 0

70

71 CHAPTER 11 Menentukan Pendekatan Penelitian

72 PENDEKATAN PENELITIAN PENELITIAN KUANTITATIF PENELITIAN KUALITATIF

73 PENELITIAN KUANTITATIF Kuantitatif adalah pendekatan dalam penelitian atau biasa disebut dengan model atau nuansa penelitian dengan pengolahan dan penyajian data mempergunakan metoda statistika yang memungkinkan peneliti untuk menetapkan secara eksak (exact).

74 CIRI-CIRI PENELITIAN DENGAN PENDEKATAN KUANTITATIF : Memiliki variable, sub variable serta indikatorindikator sub variable yang jelas; Memiliki hipotesis penelitian; Memiliki populasi dan sample penelitian; Memerlukan instrument dan teknik pengumpulan data; Memiliki angka-angka sebagai data penelitian untuk dianalisis; Memerlukan analisis data secara statistik.

75

76 FORMAT PENELITIAN KUANTITATIF BAB I: BAB II PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Identifikasi Masalah C. Pembatasan Masalah D. Perumusan Masalah E. Tujuan Penelitian F. Manfaat Penelitian : KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian/ Landasan Teori 1. Konsep Variabel 2. Teori Teori yang Mendukung B. Kajian/ Hasil Penelitian Terdahulu C. Kerangka Pemikiran D. Hipotesis Penelitian

77 BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Wilayah Penelitian B. Populasi dan Sampel C. Definisi Operasional D. Instrumentasi Penelitian E. Metode/ Teknik Pengumpulan Data F. Analisis Data BAB IV : HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data B. Pengujian Persyaratan Analisis C. Pengujian Hipotesis D. Diskusi/ Pembahasan E. Keterbatasan Penelitian BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Implikasi Hasil Penelitian C. Saran Saran DAFTAR KEPUSTAKAAN

78 CHAPTER 12 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

79 POPULASI DAN SAMPLING PENELITIAN Populasi: jumlah keseluruhan obyek yang diteliti (N) Sample: sebagian jumlah obyek yang diteliti (n) Teknik sampling: Teknik random (acak) & teknik non-random Teknik random : 1. simpel random sampling " representasi, tabulasi 2. stratified random sampling " bagi populasi yg terstrata 3. cluster random sampling " populasi besar & heterogen

80 Data yang dipergunakan dalam suatu penelitian belum tentu merupakan keseluruhan dari suatu populasi karena beberapa kendala : Kendala biaya Kendala waktu Kendala tenaga Polulasi yang tidak terdefinisikan Untuk mengatasi masalah dalam pemakaian data yang mengalami kendala-kendala, maka dapat dipergunakan SAMPEL. Sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi Populasi merupakan suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

81 SAMPEL PENELITI DAPAT MENELITI SELURUH ELEMEN POPULASI (SENSUS) ATAU MENELITI SEBAGIAN ELEMEN POPULASI PENELITI MENGALAMU KESULITAN MENELITI SENSUS JUKA, SEJUMLAH ELEMEN POPULASINYA RELATIF BANYAK ATAU SULIT DIHITUNG KENDALA PENELITI: KETERBATASAN WAKTU, BIAYA, DAN TENAGA KARENA ALASAN PRAKTIS DAPAT MENELITI SEBAGIAN ELEMEN POPULASI SEBAGAI SAMPEL. ANGGOTA SAMPEL DISEBUT SUBJECT Macam-macam cara untuk menentukan ukuran sampel dari suatu populasi. Beberapa ahli mengemukakan berbagai cara yang berbeda

82 ALASAN PENELITIAN SAMPEL JUMLAH ELEMEN POPULASI RELATIF BANYAK KUALITAS DATA YANG DIHASILKAN OLEH PENELITIAN SAMPEL SERING LEBIH BAIK DIBANDINGKAN DENGAN HASIL SENSUS KARENA PROSES DAN ANALISIS DATA SAMPEL AKAN LEBIH TELITI PROSES PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN DATA SAMPEL RELATIF LEBIH CEPAT DARIPADA SENSUS

83 ALASAN SENSUS JIKA ELEMEN-ELEMEN POPULASI RELATIF SEDIKIT DAN VARIABILITAS SETIAP ELEMEN RELATIF TINGGI (HETEROGEN) SENSUS JUGA LEBIH BANYAK/LAYAK DILAKUKAN JIKA PENELITIAN DIMAKSUDKAN UNTUK MENJELASKAN KARAKTERISTIK TIAP ELEMEN DI SATU POPULASI

84 HUBUNGAN SAMPEL DAN POPULASI BERDASARKAN SEBAGIAN DARI ELEMEN POPULASI YANG DIKUMPULKAN DAN ANALISIS, HASILNYA DIHARAPKAN DAPAT MENJELASKAN KARAKTERISTIK SELURUH POPULASI ANALISIS DATA SAMPEL SECARA KUANTITATIF MENGHASILKAN STATISTIK SAMPEL YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI STATISTIK MERUPAKAN UKURAN NUMERIS YANG DIHITUNG DARI PENGUKURAN SAMPEL PARAMETER ADALAH UKURAN DIKRIPSI NUMERIS YANG DIHITUNG DARI PENGUKURAN SAMPEL

85 KRITERIA PEMILIHAN SAMPEL PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN SAMPEL YANG REPRESENTATIF AKAN MEMBERIKAN HASIL YANG MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK DIGENERALISASI KRITERIA SAMPEL MENCAKUP: AKURASI DAN PRESISI AKURASI: UKURAN SAMPEL YANG AKURAT ADALAH SEJAUH MANA STATISTIK SAMPEL DAPAT MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI DENGAN TEPAT PRESISI: SEJAUH MANA HASIL PENELITIAN BERDASAR SAMPEL DAPAT MEREFLEKSIKAN REALITAS POPULASI DENGAN TELITI

86 PROSEDUR PEMILIHAN SAMPEL MENGIDENTIFIKASI POPULASI TARGET 9YAITU POPULASI SPESIFIK YANG RELEVAN DENGAN TUJUAN MASALAH PENELITIAN MEMILIH KERANGKA PEMILIHAN SAMPEL MENENTUKAN METODE PEMILIHAN SAMPEL MERENCANAKAN PROSEDUR PEMILIHAN UNIT SAMPEL MERENCANAKAN PROSEDUR PEMILIHAN UNIT SAMPEL MENENTUKAN UKURAN SAMPEL MENENTUKAN UNIT SAMPEL

87 KERANGKA SAMPEL KERANGKA SAMPEL ADALAH DAFTAR ELEMEN POPULASI YANG DIJADIKAN DASAR UNTUK MENGAMBIL SAMPEL METODE PEMILIHAN SAMPEL SECARA GARIS BESAR: PEMILIHAN SAMPE ACAK DAN TIDAK ACAK

88 PEMILIHAN SAMPEL SECARA ACAK (PROBABILITY SAMPLING METHOD) DISEBUT JUGA PROBABILITY SAMPLING METHOD ATAU RANDOMLY SAMPLING METHOD YANG TERDIRI DARI: SIMPLE RANDOM SAMPLING SYSTEMATIC SAMPLING STRATIFIED RANDOM SAMPLING CLUSTER SAMPLING AREA SAMPLING

89 METODE PEMILIHAN SAMPEL DENGAN NON PROBABILITY CONVENIENCE SAMPLING JUDGEMENT SAMPLING QUOTA SAMPLING PERBEDAAN METODE PROBABILISTIK DAN NON PROBABILISTIK TERLETAK PADA KESEMPATAN TERPILIH SEBAGAI SAMPEL.

90 UNIT SAMPEL SUATU ELEMEN ATAU SEKELOMPOK ELEMEN YANG MENJADI DASAR UTK DIPILIH SEBAGAI SAMPEL PEMILIHAN SAMPEL BERDASARKAN KERANGKA SAMPEL DAPAT DILAKUKAN MELALUI PROSEDUR SATU TAHAP ATAU BEBERAPA TAHAP

91 TEORI DAN DISTRIBUSI SAMPLE TEORI DAN DISTRIBUSI PEMILIHAN SAMPLE PROBABILITAS (PROBABILITY SAMPLING THEORY) AND DISTRIBUTION. DIGUNAKAN UNTUK MEMPEROLEH SAMPLE YANG MENCERMINKAN KARAKTERISTIK KARAKTERISTIK POPULASINYA SECARA TEPAT TERGANTUNG DARI DUA FAKTOR: METODE PEMILIHAN DAN PENENTUAN UKURAN SAMPEL PEMILIHAN SAMPEL SECARA ACAK LEBIH MEMUNGKINKAN UNTUK MEMPEROLEH SAMPEL YANG REPRESENTATIF DIBANDINGKAN DENGAN MEMILIH SAMPEL SECARA TIDAK ACAK

92 SIMPLE RANDOM SAMPLING MEMBERIKA KESEMPATAN YANG SAMA DAN TIDAK TERBATAS PADA SETIAP ELEMEN POPULASI UNTUK DIPILIH SEBAGAI SAMPEL

93 PEMILIHAN SAMPEL SISTEMATIK (SYSTEMATIC SAMPLING) MEMILIH SECARA ACAK SETIAP ELEMEN DENGAN NOMOR TERTENTU DARI TABEL NOMOR SEBAGAI KERANGKA SAMPEL KELEMAHAN: MEMUNGHKINKAN TERJADINYA BIAS SISTEMATIS YAITU PENYIMPANGAN SAMPEL DARI TUJUAN KARENA SISTEMATISASI YANG DIGUNAKAN OLEH PENELITI DALAM PEMILIHAN SAMPEL

94 PEMILIHAN SAMPEL ACAK BERDASARKAN STRATA STRATIFIED RANDOM SAMPLING DAPAT DILAKUKAN DENGAN TERLEBIH DAHULU MENGKLASIFIKASI SUATU POPULASI KE DALAM SUB POPULASI BERDASAR KARAKTERISTIK TERTENTU DARI ELEMEN POPULASI DASAR YANG DIGUNAKAN UNTUK STRATIFIKASI SUB POPULASI DIPERTIMBANGKAN ASPEK RELEVANSINYA DENGAN TUJUAN PENELITIAN TERDAPAT 2 JENIS STRATIFIED RANDOM SAMPLING: PROPOSIONAL DAN TIDAK PROPOSIONAL

95 PEMILIHAN SAMPEL BERDASARKAN KELOMPOK PEMILIHAN SAMPEL BERDASARKAN KELOMPOK (CLUSTERED SAMPLING) PEMILIHAN SAMPEL BERDASARKAN ELOMPOK DAPAT DILAKUKAN MELALUI SATU TAHAP/ONE STAGE ATAU BEBERAPA TAHAP (MULTIPLE STAGE, PENENTUAN UNIT SAMPLE. ELEMEN POPULASI DIKELOMPOKAN KE UNITUNIT SAMPEL SEPERTI YANG DILAKUKAN DALAM METODE PEMILIHAN SAMPEL DENGAN STRATIFIED. PERBEDAANNYA: METODE INI LEBIH MENEKANKAN PADA HETEROGENITAS KARAKTERISTIK ELEMEN-ELEMEN PADA MASING MASING UNIT SAMPEL TETAPI KARAKTERISTIK ELEMEN ANTARA KELOMPOK YANG SATU DENGAN YANG LAIN RELATIF HOMOGEN.

96 PEMILIHAN SAMPEL AREA METODE INI MERUPAKAN METODE PEMILIHAN SAMPEL ACAK BERDASARKAN KELOMPOK YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMILIH SAMPEL DARI POPULASI YANG LOKASI GEOGRAFISNYA TERPENCAR DITERAPKAN JIKA FAKTOR LOKASI MENJADI PERTIMBANGAN PENTING

97 METODE PEMILIHAN SAMPEL NON PROBABILITY CONVENIENCE SAMPLING ELEMEN POPULASI YANG DIPILIH DARI SUBJEK SAMPLE ADALAH TIDAK TERBATAS SEHINGGA PENELITI MEMILIKI KEBEBASAN UNTUK MEMILIH SAMPEL YANG PALING CEPAT DAN MURAH PEMILIHAN SAMPEL BERTUJUAN: (PURPOSIVE SAMPLING) PEMILIHAN SAMPEL BERDASARKAN PERTIMBANGAN/JUDGEMENT SAMPLING, TIPE PEMILIHAN SAMPEL TIDAK ACAK YANG INFORMASINYA DIPEROLEH DENGAN MENGGUNAKAN PERTIMBANGAN TERTENTU (UMUMNYA DISESUAIKAN DENGAN TUJUAN DAN MASALAH PENELITIAN). QUOTA SAMPLING: PEMILIHAN SAMPEL TIDAK ACAK BERDASAR QUOTA

98 KESALAHAN STATISTIK DISEBABKAN KESALAHAN PEMILIHAN SAMPEL: KESALAHAN KERANGKA SAMPEL, KESALAHAN UNIT SAMPEL, KESALAHAN PEMILIHAN SAMPEL ACAK KESALAHAN SISTEMATIK: KESALAHAN RESPONDEN TDK MENGISI SESUAI KENYATAAN, NON RESPONSE BIAS RESPONSE BIAS KESALAHAN ADMINISTRATIF KESALAHAN PEMROSESAN DATA KESALAHAN PENAWARAN KESALAHAN PEWAWANCARA KECURANGAN PEWAWANCARA

99 CHAPTER 13 Data, Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

100 APA ITU DATA? DATA adalah segala informasi mengenai variabel yang diteliti DATA adalah fakta yang diamati peneliti yang diberikan oleh suatu situasi tertentu DATA adalah fakta tentang suatu situasi FAKTA adalah sesuatu yang dibuat atau dihasilkan oleh suatu situasi Jadi DATA adalah suatu manifestasi dari situasi bukan situasi itu sendiri Jadi DATA merupakan representasi dari situasi yang sebenarnya

101 KLASIFIKASI DATA : 1. Berdasarkan sumbernya data ada data primer dan data sekunder Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri selama penelitian berjalan. Artinya bahwa pada waktu penelitian dimulai, data belum ada, baru ada data setelah penelitian berlangsung Data sekunder adalah data yang diperoleh dari penelitian orang lain. Artinya bahwa waktu penelitian dimulai, data sudah ada. dipakai sbg pelengkap dan referensi 2. Berdasarkan skala pengukurannya, data dibedakan atas skala nominal, ordinal, interval dan rasio

102 DATA DG SKALA NOMINAL Angka-angka yang diletakkan dalam skala nominal hanya untuk pembeda antara yang satu dengan yang lain Ciri dari data nominal adalah cara mendapatkan datanya dengan cara menghitung (counting) Kategori diskrit, bersifat mutually exclusive, dan angka yang diperoleh tidak bersifat aditif DATA DG SKALA ORDINAL Data tersusun atas jenjang, artinya adanya keteraturan (order) bahwa suatu nilai (skor) lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain Mempunyai jenjang yang berbeda, tetapi selisihnya tidak sama antara kategori satu dengan lainnya Belum ada sifat aditif maupun sifat multiplikatif (perkalian) Tidak menyatakan nilai absolut, dan skala ordinal bukanlah skala yang mempunyai interval yang sama

103 DATA DENGAN SKALA INTERVAL Pemberian angka pd set obyek yang mempunyai sifat ordinal ditambah satu sifat lain yaitu jarak yang sama dari ciri atau sifat obyek yang diukur Jadi pada skala interval, disamping sudah ada keteraturan atau jenjang, juga sudah mempunyai sifat aditif (dapat dikurangkan atau ditambahkan) Ukuran interval tidak memberikan jumlah absolut dari obyek yang diukur DATA DENGAN SKALA RASIO Ukuran rasio adalah ukuran yang mencakup semua ukuran sebelumnya, ditambah dg satu sifat lain yaitu ukuran ini memberikan nilai absolut dari obyek yang diukur. Ukuran rasio mempunyai titik nol mutlak, maka ukuran rasio dapat dikalikan dan dibagi. Angka pd skala rasio menunjukkan nilai sebenarnya dari obyek yang diukur

104 Penyajian dan analisis data penelitian tergantung pada jenis datanya Jika data kuantitatif, maka data dapat disajikan dan dianalisis dg metode statistik Jika data kualitatif yang tidak dapat dinyatakan dengan angka, maka metode statistik tdk dapat digunakan Untuk mengatur dan menyajikan data kuantitatif digunakan metode statistik deskriptif, sedangkan untuk menarik kesimpulan dari data sampel thd populasinya digunakan stat induktif/inferensial

105 TIPE DATA PENELITIAN DIBAGI 2: DATA KUANTITATIF DAN DATA KUALITATIF DATA KUANTITATIF MENUNJUKKAN JUMLAH ATAU BANYAKNYA SESUATU, MISALNYA: JUMLAH PENDAPATAN DATA KUALITATIF ADALAH DATA YANG DAPAT DIKATEGORISASI TETAPI TIDAK DAPAT DI KUANTIFIKASI DATA KUALITATIF DAPAT DIJELASKAN MELALUI PERHITUNGAN JUMLAH SETIAP KATEGORI YANG DIAMATI MISALNYA: JENIS PEKERJAAN

106 PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data dilakukan dengan teknik : Questionare Observasi Wawancara dapat

107 Pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan Terbagi menjadi 3 : metode pengamatan langsung, metode dengan menggunakan pertanyaan dan metode khusus

108 TEKNIK QUESTIONARE Tekniknya: Langsung: peneliti memberikan langsung questionare pada responden Post: questionare dikirim melalui post BENTUK QUESTIONARE Bentuk questionare : Terstruktur : questionare sudah diberi pilihan jawaban. Tidak terstruktur : responden mengemukakan jawaban secara bebas.

109 KELEBIHAN & KELEMAHAN TEKNIK QUESTIONARE Kelebihan: dapat menjangkau responden lebih banyak, praktis, biaya ringan. Kelemahan: jumlah questionare yang kembali berkurang, waktu pengembalian bisa tidak tepat, data kurang akurat, pertanyaan terbatas.

110 TEKNIK OBSERVASI Tekniknya : Participant observasi, peneliti ikut langsung ke lokasi penelitian dan terlibat dalam group penelitian. Contoh : ingin mengumpulkan data tentang kedisiplinan karyawan. Peneliti sementara masuk menjadi karyawan selama penelitian. NON PARTICIPANT OBSERVATION Peneliti hanya mengumpulkan data primer atau sekunder tanpa ikut terlibat dalam group penelitian.

111 KELEBIHAN & KELEMAHAN TEKNIK OBSERVASI Kelebihan: data akurat dan lengkap. Kelemahan: perlu waktu, biaya dan tenaga lebih besar dari teknik lain.

112 WAWANCARA/INTERVIEW Tekniknya : Face to face: peneliti mewawancarai langsung responden (bertemu langsung) Telephone: wawancara dilakukan lewat telepon/hp TV confrence: wawancara face to face melalui media TV

113 KELEBIHAN & KELEMAHAN TEKNIK WAWANCARA Kelebihan: bebas menggali informasi dari sumbernya, data akurat, dapat mengetahui langsung dari ekspresinya responden menjawab bohong/jujur. Kelemahan: harus punya skill untuk mewawancarai, ada kesepakatan waktu/tempat, menjaga penampilan.

114 CHAPTER 14 Pengolahan dan Analisis Data

115 Pengolahan Data - Editing - Koding - Entry - Cleaning Analisis Data - Univariat - Bivariat - Lanjut Penyajian Data : - tabel, - gambar, - narasi

116 ANALISIS DATA (2) ANALISIS BIVARIAT Fungsi : - Melihat distribusi frekuensi 2 variabel - Melihat hubungan antara 2 variabel Data nominal + Ordinal : Tabulasi silang, Chi-Square Data Interval + Rasio : Korelasi, regresi linier dll ANALISIS LANJUT Fungsi : - melihat pengaruh, perbedaan > 2 variabel - melihat faktor resiko dominan > 2 variabel dll Data nominal + Ordinal : regresi logistik dll Data Interval + Rasio : regresi linier, anova, dll

117 PENYAJIAN DATA Data Nominal + Ordinal : - Tabel frek. - Pie chart - Diagram Batang - Grafik - Tabulasi Silang Data Interval + Rasio : - Tabel - Histogram + Poligon - Scattergram

118 CHAPTER 15 Studi Kepustakaan

119 Tidak mungkin suatu penelitian dapat dilakukan dengan baik tanpa orientasi pndahuluan di perpustakaan (Komidar, 1952*) Memanfaatkan perpustakaan berarti melakukan penelusuran kepustakaan dan menelaahnya Komidar, Joseph S. Use of the library, Goode, William J. and Paul.Hatt, Methods in social Reseach. Tokyo, McGraw-Hill Kogakusha, 1952.

120 Buku referensi (buku acuan) Reference=to refer to=menunjuk kepada Buku referensi adalah buku yang menunjukkan informasi tertentu berupa suatu jawaban atau uraian singkat Fakta-fakta dalam buku referensi dikumpulkan dari berbagai sumber dengan susunan khusus

121 Buku referens dibagi dua jenis: Jenis yang memberikan informasi langsung spr; kamus, ensiklopedi, direktori, almanak, kamusbiografi, atlas, buku statisik. Jenis yang memberikan petunjuk kepada sumber informasi spt; bibliografi, indeks, abstrak, Melalui bibliografi seseorang tidak menemukan buku langsung tetapi memperoleh informasi tentang buku tersebut yaitu data publikasinya, ada kalanya diketahui inti topiknya

122 Cara menyusun daftar pustaka Walaupun suatu rujukan hanya terdiri dari 3 unsur penulis, judul dan fakta-fakta penerbitan- tetapi terdapat berbagai cara untuk menyusun daftar pustaka Tidaklah menjadi soal cara mana yang dipilih yang penting konsisten

123 Nama Pengarang lengkap supaya mudah diidentifikasi (kalau diminta, baru gunakan singkatan nama depan) tak perlu gelar akademik cantumkan nama (-nama) yang benar-benar penulis lengkapi alamat setiap penulis (alamat pos, ), bisa ditulis dalam catatan kaki penyunting dapat meminta konfirmasi dari semua penulis Penggunaan Catatan Kaki Dalam latar belakang permasalahan, penggunaan catatan kaki WAJIB dicantumkan. Catatan kaki berfungsi untuk: 1. Menunjuk referensi kutipan. 2. Menjelaskan maksud pernyataan atau istilah tertentu tanpa mengganggu naskah. 3. Mengemukakan pustaka yang harus dibaca. 4. Menyarankan pembaca atas uraian tertentu.

124 TINJAUAN PUSTAKA Penggunaan pustaka untuk ditinjau secara singkat pada dasarnya bermanfaat menunjukkan aspek ilmiah dalam penelitian yang akan disusun. Pustaka yang digunakan idealnya adalah pustaka inti yang berkaitan dengan topik penelitian. Pustaka juga menjadi rujukan konsep yang akan diteliti

125 ISI TINJAUAN PUSTAKA Menyampaikan secara singkat subtansi pustaka yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Uraikan kebaikan pustaka tersebut sebagai rujukan penelitian. Diulas beberapa segi materi yang menarik dalam buku tersebut, sehingga perlu menjadi rujukan.

126 PENULISAN DAFTAR PUSTAKA SESUAI DENGAN A.P.A (AMERICAN PSYCHOLOGICAL ASSOCIATION) Lihat Lampiran 5 RPKPS 2015 by Khodijah Ismail

127 Penulisan Judul pada sumber referensi dari buku awalan huruf besar hanya pada kata pertama. Jika Sumber referensi berasal dari jurnal maka judul dicetak tegak, sedangkan judul jurnal dicetak miring, dan awalan huruf besar pada judul jurnal. Data referensi harus benar dan komplit agar daftar yang ditulis akurat, sesuai dengan buku atau sumber aslinya. Berikut beberapa contoh penulisan daftar referensi menurut APA: Sumber yang terbit secara periodik Daftar referensi yang diperoleh mencantumkan periode yang terdapat dalam jurnal, majalah, koran dan sejenisnya: Kernis, M. H., Cornell, D. P., Sun, C., Berry, A., & Harlow, T. (1993). There s more to self esteem than whether it is high or low: The importance of stability of self esteem. Journal of Personality and Social Psychology, 65, Ket: - 65 Volume Halaman

128 Sumber yang terbit non periodik Daftar referensi yang diperoleh mencantumkan judul dan subjudul yang terdapat dalam buku, laporan, brosur, buku manual, dan media audiovisual: O Neil, J. M., & Egan, J. (1992). Men s and woman s gender role journeys: Metaphor for healing, transition, and transformation. In B. R. Wainrib (Ed.), Gender issues accros the life cycle (pp ). New York: Springer. Sumber referensi dari jurnal (2 penulis): Klimoski, R., & Palmer, S. (1993). The ADA and the hiring process in organizations. Consulting Psychology Journal: Practice and Research, 45,

129 Sumber referensi dari jurnal (lebih dari 5 penulis): Wolchik, S. A., West, S. G., Sandler, I. N., Tein, J., Coatsworth, D., Lengua, L., et al. (2000). An experimental evaluation of theory-based mother and mother-child program for children of divorce. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 68, Ket: Jika jumlah penulis lebih dari 6 dalam satu sumber, yang berikutnya gunakan et al. Sumber referensi dari jurnal di surat kabar: Zukerman, M., & Kieffer. S. C. (in press). Race differences in face-ism: does facial prominence imply dominance? Journal of Personality and Social Psychology. Sumber referensi dari majalah dan koran: Kandel, E. R., & Squire, L. R. (2000, November 10). Neuroscience: Breaking down scienctific barriers to the study of brain and mind. Science, 290,

130 Sumber referensi dari Artikel Koran yang tidak ada penulisnya: The new health-care lexicon. (1993, August/September). Copy Editor, 4, 1-2. Sumber Referensi yang memiliki no issue dan no seri: Wolchik, S. A., West, S. G., Sandler, I. N., Tein, J., Coatsworth, D. (2000). An experimental evaluation of theory-based mother and mother-child program for children of divorce. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 58(1, Serial No. 231). Sumber Referensi dari Jurnal Tambahan(Supplement): Wolchik, S. A., West, S. G., Sandler, I. N., Tein, J., Coatsworth, D. (2000). An experimental evaluation of theory-based mother and mother-child program for children of divorce. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 24(Suppl. 2), 4-14

131 Sumber referensi dari Buku: Beck, C. A. J., & Sales, B. D. (2001). Family mediation: Fact, myths, and future prospects. Washington, DC: American Psychology Association. Sumber referensi dari buku edisi ketiga dan nama penulis dengan tambahan Jr. (junior): Mitchell, T. R. & Larson, J. R., Jr. (1987). People in organizations: An introduction to organizational behavior (3rd ed.). New York: McGraw-Hill. Sumber dari buku yang telah diedit: Mitchell, T. R. & Larson, J. R. (Eds.). (1987). People in organizations: An introduction to organizational behavior. New York: McGraw-Hill. Sumber dari buku tidak disertai nama penulis dan editor: Merriam-Webster s collegiate dictionary (10th ed.). (1993). Springfield, MA: Meriam-Webster.

132 Sumber dari buku yang direvisi: Beck, C. A. J., Sales, B. D. (2001). Family mediation: Fact, myths, and future prospects (Rev. ed.). Washington, DC: American Psychology Association. Sumber dari ensiklopedia atau kamus: Sadie, S. (Ed.). (1980). The new Grove dictionary of music and musicians (6th ed., Vols. 1-20). London: Macmillan. Sumber dari buku terjemahan bahasa inggris: Laplace, P. S. (1951). A philosophical essay on probabilities (F. W. Truscott & F. L. Emory, Trans.). New York: Dover. (Original work published 1814).

133 Sumber dari Brosur: Research and Training Centre on Independent Living. (1993). Guidelines of reporting and writing about people with disabilities (4th ed.) [brochure]. Lawrance, KS: Author. Sumber dari media audiovisual: Scorsese, M. (Prosedure), & Lonergan, K. (Writer/Director). (2001). You can count on me [Motion picture]. United States: Paramount Pictures. Sumber dari rekaman suara: Costa, P. T., Jr. (Speaker). (1988). Personality, continuity, and changes of adult life (Cassette Recording No A-B). Washington, DC: American Psychological Association.

134 Sekian Terimakasih

PENULISAN DAFTAR PUSTAKA SESUAI DENGAN A.P.A (AMERICAN PSYCHOLOGICAL ASSOCIATION)

PENULISAN DAFTAR PUSTAKA SESUAI DENGAN A.P.A (AMERICAN PSYCHOLOGICAL ASSOCIATION) PENULISAN DAFTAR PUSTAKA SESUAI DENGAN A.P.A (AMERICAN PSYCHOLOGICAL ASSOCIATION) Author : Dr. Sarwanto, M.Si. Penulisan daftar referensi menurut APA, sebagai berikut: Penulisan Judul pada sumber referensi

Lebih terperinci

JUDUL DALAM BAHASA INDONESIA FONT TIMES NEW ROMAN 12 BOLD SINGKAT DAN JELAS MAKSIMAL 15 KATA

JUDUL DALAM BAHASA INDONESIA FONT TIMES NEW ROMAN 12 BOLD SINGKAT DAN JELAS MAKSIMAL 15 KATA (garis single batas atas) JUDUL DALAM BAHASA INDONESIA FONT TIMES NEW ROMAN 12 BOLD SINGKAT DAN JELAS MAKSIMAL 15 KATA Penulis Pertama tanpa gelar Penulis Kedua tanpa gelar Penulis Ketiga tanpa gelar (alamat

Lebih terperinci

Tahap Pemilihan Sampel

Tahap Pemilihan Sampel SAMPLING Tahap Pemilihan Sampel 1. Penentuan Populasi : menentukan apa yang menjadi elemen populasi (individu, organisasi, produk) 2. Penentuan Unit Pemilihan Sampel : menentukan kelompok-kelompok elemen

Lebih terperinci

PENGUMPULAN DATA. S0192 Metode Penelitian dan Penulisan Telnik Sipil PERTEMUAN : 8

PENGUMPULAN DATA. S0192 Metode Penelitian dan Penulisan Telnik Sipil PERTEMUAN : 8 PENGUMPULAN DATA S0192 Metode Penelitian dan Penulisan Telnik Sipil PERTEMUAN : 8 Teknik Pengambilan Sample Basic Terms Unit of Analysis Merujuk kepada tingkat agregasi dari data yang dikumpulkan. Unit

Lebih terperinci

LiNGUA Vol. 10, No. 2, Desember 2015 ISSN e-issn

LiNGUA Vol. 10, No. 2, Desember 2015 ISSN e-issn Author's Guidelines Paper submission Paper is a result of research or thought related to language and literature. Paper must consist of original, unpublished work not under consideration of publication

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL TUT WURI HANDAYANI

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL TUT WURI HANDAYANI PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL TUT WURI HANDAYANI Jurnal Tut Wuri Handayani adalah jurnal ilmiah di bidang Manajemen Pendidikan yang diterbitkan oleh Program Studi Manajemen Pendidikan Direktorat Pascasarjana

Lebih terperinci

ALUR KERJA DENGAN SAMPLE SAMPEL POPULASI TEMUAN

ALUR KERJA DENGAN SAMPLE SAMPEL POPULASI TEMUAN POPULASI DAN SAMPEL PENGERTIAN Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang

Lebih terperinci

LiNGUA Vol. 11, No. 1, Juni 2016 ISSN e-issn

LiNGUA Vol. 11, No. 1, Juni 2016 ISSN e-issn Author's Guidelines Paper submission Paper is a result of research or thought related to language and literature. Paper must consist of original, unpublished work not under consideration of publication

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN DAN ETIKA PENELITIAN. Fakultas Teknik Elektro 1

METODOLOGI PENELITIAN DAN ETIKA PENELITIAN. Fakultas Teknik Elektro 1 METODOLOGI PENELITIAN DAN ETIKA PENELITIAN 1 Pengertian Metodologi Penelitan Tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. 2 JENIS-JENIS PENELITIAN TUJUAN METODE TINGKAT EKSPLANASI ANALISIS & JENIS

Lebih terperinci

BAB I. Pengertian Dasar dalam Statistika. A. Statistika, Statistik, Statistika Deskriptif

BAB I. Pengertian Dasar dalam Statistika. A. Statistika, Statistik, Statistika Deskriptif BAB I Pengertian Dasar dalam Statistika A. Statistika, Statistik, Statistika Deskriptif 1. Pengertian Statistika Statistika adalah bagian dari matematika yang secara khusus membicarakan cara-cara pengumpulan,

Lebih terperinci

Metoda Penelitian TEKNIK SAMPLING

Metoda Penelitian TEKNIK SAMPLING Metoda Penelitian TEKNIK SAMPLING Jika Cukup Sesendok Tak Perlu Semangkok Dasar pemikiran Data yang dipergunakan dalam suatu penelitian belum tentu merupakan keseluruhan dari suatu populasi karena beberapa

Lebih terperinci

Probability and Random Process

Probability and Random Process Program Pasca Sarjana Terapan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Probability and Random Process Topik 1. Review Teori Statistika Prima Kristalina Maret 2016 2 Outline Pengertian Statistika Populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini secara teknis mengalami kesulitan untuk melakukan sensus

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini secara teknis mengalami kesulitan untuk melakukan sensus BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Pengumpulan Data Penelitian ini secara teknis mengalami kesulitan untuk melakukan sensus dikarenakan jumlah elemen populasi yang akan diteliti sulit dihitung. Populasi adalah

Lebih terperinci

PANDUAN HIBAH PENELITIAN INTERNAL DOSEN PEMULA IKIP PGRI BOJONEGORO. Oleh : TIM LPPM IKIP PGRI BOJONEGORO

PANDUAN HIBAH PENELITIAN INTERNAL DOSEN PEMULA IKIP PGRI BOJONEGORO. Oleh : TIM LPPM IKIP PGRI BOJONEGORO PANDUAN HIBAH PENELITIAN INTERNAL DOSEN PEMULA IKIP PGRI BOJONEGORO Oleh : TIM LPPM IKIP PGRI BOJONEGORO LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) IKIP PGRI BOJONEGORO 2017 TIM PENYUSUN

Lebih terperinci

Mengapa Kita Perlu Melakukan Sampling?

Mengapa Kita Perlu Melakukan Sampling? Pengertian Dasar yang Terkait Populasi: sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang ingin diteliti oleh peneliti. Elemen: anggota dari populasi Rerangka populasi: daftar yang memuat semua elemen

Lebih terperinci

Desain penelitian terbagi 2: facto, dan korelasional, R&D.

Desain penelitian terbagi 2: facto, dan korelasional, R&D. MENGAPA PERLU DESAIN RISET? Desain penelitian terbagi 2: 1. Eksperimen: murni, kuasi, dan subjek tunggal 2. Non Eksperimen: analitik, deskriptif, ex post facto, dan korelasional, R&D. Tujuannya: Digunakan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Oleh : Dr. Edison, MPH Bagian IKM Fakultas Kedokteran Unand Defenisi : Metodologi - method = cara / prosedur Penelitian - logos = ilmu = research re = kembali to search = mencari

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA

UNIVERSITAS GUNADARMA METODE ILMIAH Oleh Fitri Dwi Lestari UNIVERSITAS GUNADARMA 1 METHODOS Metoda = cara / jalan Cara kerja untuk memahami sesuatu (obyek yang menjadi sasaran) Tata cara dalam kegiatan berpikir METODOLOGI Ilmu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN KUANTITATIF. Imam Gunawan

METODE PENELITIAN KUANTITATIF. Imam Gunawan METODE PENELITIAN KUANTITATIF Imam Gunawan METODE PENELITIAN KUANTITATIF Memusatkan perhatiannya pada gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu dalam kehidupan manusia, yang dinamakan variabel.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa TRANS7 terhadap Perubahan Sikap (Studi Pada Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan

Lebih terperinci

DESAIN PENELITIAN Desain penelitian memaparkan apa, mengapa, dan bagaimana masalah tersebut diteliti

DESAIN PENELITIAN Desain penelitian memaparkan apa, mengapa, dan bagaimana masalah tersebut diteliti DESAIN PENELITIAN Desain penelitian memaparkan apa, mengapa, dan bagaimana masalah tersebut diteliti MENGAPA PERLU DESAIN PENELITIAN? Digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain

Lebih terperinci

BAB V DESAIN PENELITIAN

BAB V DESAIN PENELITIAN BAB V DESAIN PENELITIAN ANDRI HELMI M, SE., MM (Metode Penelitian) Digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitain akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses

Lebih terperinci

MATA KULIAH : METODE PENELITIAN MATERI KULIAH : METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : MANAJEMEN SEMESTER : GENAP

MATA KULIAH : METODE PENELITIAN MATERI KULIAH : METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : MANAJEMEN SEMESTER : GENAP MATA KULIAH : METODE PENELITIAN MATERI KULIAH : METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : MANAJEMEN SEMESTER : GENAP TAHUN AKADEMIK : 2007/2008 MODUL/TATAP MUKA KE : 1 PENYUSUN

Lebih terperinci

A. Identifikasi, penentuan, dan perumusan masalah

A. Identifikasi, penentuan, dan perumusan masalah LANGKAH-LANGKAH POKOK PENELITIAN Metode ilmiah adalah suatu cara sistematis yang digunakan oleh para sainstist dalam memecahkan suatu permasalahan dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah. A. Identifikasi,

Lebih terperinci

BAB 5 PENENTUAN POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

BAB 5 PENENTUAN POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau BAB 5 PENENTUAN POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 5.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kuantitas atau kualitas tertentu yang ditentukan

Lebih terperinci

BAB I ALASAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN SOSIAL DAN PENDIDIKAN

BAB I ALASAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN SOSIAL DAN PENDIDIKAN BAB I ALASAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN SOSIAL DAN PENDIDIKAN A. Di Lembaga Perguruan Tinggi Tridharma Perguruan Tinggi menyatakan bahwa dharma Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat adalah

Lebih terperinci

POPULASI, SAMPLING DAN BESAR SAMPEL

POPULASI, SAMPLING DAN BESAR SAMPEL POPULASI, SAMPLING DAN BESAR SAMPEL Didik Budijanto Pusdatin Kemkes RI Alur Berpikir dalam Metodologi Research: Masalah Identifikasi Mslh [ Batasan ] Rumusan Masalah - Tujuan Penelitian/ Manfaat Tinjauan

Lebih terperinci

SAMPEL PENELITIAN DOSEN : DIANA MA RIFAH. dmarifah.wordpress.com

SAMPEL PENELITIAN DOSEN : DIANA MA RIFAH. dmarifah.wordpress.com SAMPEL PENELITIAN DOSEN : DIANA MA RIFAH dmarifah.wordpress.com POPULASI Adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN MASALAH KHUSUS (PSDA690)

PANDUAN PENULISAN MASALAH KHUSUS (PSDA690) PANDUAN PENULISAN MASALAH KHUSUS (PSDA690) PROGRAM STUDI PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM & LINGKUNGAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2016 KATA PENGANTAR Pedoman Penulisan Masalah Khusus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanasi, dan analisis data. Berdasarkan tujuannya, penelitian terbagi menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanasi, dan analisis data. Berdasarkan tujuannya, penelitian terbagi menjadi 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi, dan analisis data. Berdasarkan tujuannya, penelitian terbagi menjadi

Lebih terperinci

PERANAN TEORI DALAM PENELITIAN

PERANAN TEORI DALAM PENELITIAN PERANAN TEORI DALAM PENELITIAN HASRAT INGIN TAHU: Mencari Kebenaran PENDEKATAN NON-ILMIAH: Common sense (akal sehat) Prasangka Pendekatan intuitif Kebetulan/Coba-coba Pendapat otoritas ilmiah PENDEKATAN

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN BAB II METODOLOGI PENELITIAN Tumpal Manik, M.Si Email : tmanyk@yahoo.com tmanik@umrah.ac.id Website : http:/tumpalmanik 2.1. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN Langkah-langkah Mengadakan Penelitian 1) Memilih

Lebih terperinci

kelemahan: membutuhkan banyak sumber daya (biaya, tenaga, waktu). tidak ada jaminan bahwa semua anggota populasi dapat didata/dilacak di lapangan.

kelemahan: membutuhkan banyak sumber daya (biaya, tenaga, waktu). tidak ada jaminan bahwa semua anggota populasi dapat didata/dilacak di lapangan. populasi populasi merupakan sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu jika peneliti melibat seluruh elemen populasi disebut sensus. kelebihan: data

Lebih terperinci

1. Sekumpulan angka untuk menerangkan sesuatu, baik angka yang belum tersusun maupun angka angka yang sudah tersusun dalam suatu daftar atau grafik.

1. Sekumpulan angka untuk menerangkan sesuatu, baik angka yang belum tersusun maupun angka angka yang sudah tersusun dalam suatu daftar atau grafik. 1. Sekumpulan angka untuk menerangkan sesuatu, baik angka yang belum tersusun maupun angka angka yang sudah tersusun dalam suatu daftar atau grafik. 3. Sekumpulan angka yang menjelaskan sifat-sifat data

Lebih terperinci

Teknik Sampling. Hipotesis. Populasi: parameter. Inferensial. Sampel:statistik Diolah di analisis

Teknik Sampling. Hipotesis. Populasi: parameter. Inferensial. Sampel:statistik Diolah di analisis Sampling Ali Muhson, M.Pd. (c) 2012 1 Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu menerapkan penggunaan teori sampling dalam rancangan penelitian (c) 2012 2 1 Rasional Penelitian tidak mungkin meneliti seluruh anggota

Lebih terperinci

6.5 Pertimbangan penentuan ukuran sampel

6.5 Pertimbangan penentuan ukuran sampel 6.5 Pertimbangan penentuan ukuran sampel 1. Pertimbangan Ukuran Sampel Pertimbangan Penentuan Ukuran Sampel 4 hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan besarnya sampel dalam suatu penelitian : 1)

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Markom Industry Analysis- Modul ke:

Mata Kuliah - Markom Industry Analysis- Modul ke: Mata Kuliah - Markom Industry Analysis- Modul ke: 09Fakultas FIKOM Research & Business Development Marcom Industries 1 Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising Riset

Lebih terperinci

WHAT IS RESEARCH DESIGN?

WHAT IS RESEARCH DESIGN? CHAPTER 5 RESEARCH DESIGN (Disarikan dari berbagai sumber) WHAT IS RESEARCH DESIGN? The design is: 1. Is an activity- and time-based plan. 2. Is always based on the research question. 3. Guides the selection

Lebih terperinci

REVIEW BAHAN PERKULIAHAN METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM 1 TIM PENGAJAR MPPH-FHUI

REVIEW BAHAN PERKULIAHAN METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM 1 TIM PENGAJAR MPPH-FHUI REVIEW BAHAN PERKULIAHAN METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM 1 TIM PENGAJAR MPPH-FHUI REFERENSI Mamudji, Sri. Et al. Metode Penelitian dan Penulisan Hukum. Depok: Badan Penerbit FHUI, 2005. Soekanto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2013:01).

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitatif. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah

Lebih terperinci

METODE & DESAIN PENELITIAN. Rijal Fadilah

METODE & DESAIN PENELITIAN. Rijal Fadilah METODE & DESAIN PENELITIAN Rijal Fadilah Definisi Penelitian (Research) Penelitian (Research) : usaha utk menemukan, mengembangkan, & menguji kebenaran suatu pengetahuan yg dilakukan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II Lingkup dan Klasifikasi Penelitian Bisnis

BAB II Lingkup dan Klasifikasi Penelitian Bisnis BAB II Lingkup dan Klasifikasi Penelitian Bisnis METODE PENELITIAN BISNIS Andri Helmi M, SE., MM Penelitian Merupakan suatu penyelidikan yang sistematik dalam memperoleh informasi untuk pemecahan masalah.

Lebih terperinci

A. Penelitian Dasar atau Murni

A. Penelitian Dasar atau Murni Drajat Armono A. Penelitian Dasar atau Murni Jenis penelitian ini bertujuan sebagai pengujian atau membentuk teori baru yang bukan ditujukan untuk menerapkan hasil-hasil temuannya. Penelitian ini diharapkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Oleh Satria Novari, M.Kom

METODE PENELITIAN. Oleh Satria Novari, M.Kom METODE PENELITIAN Oleh Satria Novari, M.Kom I. Pendahuluan tentang Penelitian 1. Pengertian metodologi Penelitian 2. Sejarah Penelitian 3. Pendekatan ilmiah dan non ilmiah 4. Fungsi-fungsi Penelitian 5.

Lebih terperinci

Arti Statistik Dan Pengumpulan Data

Arti Statistik Dan Pengumpulan Data Arti Statistik Dan Pengumpulan Data Tujuan Belajar : Menjelaskan arti statistik Menjelaskan arti data, syarat-syarat data yang baik dan jenis- jenis data Menjelaskan proses dan metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

PEMILIHAN DATA (SAMPEL) PENELITIAN

PEMILIHAN DATA (SAMPEL) PENELITIAN 1 PEMILIHAN DATA (SAMPEL) PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi (population) adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Anggota populasi disebut dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan

BAB III METODE PENELITIAN. empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan 68 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu 33. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang

Lebih terperinci

Statistik pendidikan : kumpulan keterangan yg berwujud angka, yg berkaitan dgn bd pendidikan (proses pembelajaran). Contoh: analisa hasil eksperimen

Statistik pendidikan : kumpulan keterangan yg berwujud angka, yg berkaitan dgn bd pendidikan (proses pembelajaran). Contoh: analisa hasil eksperimen STATISTIKA STATISTIKA : PENGETAHUAN YG BERHUBUNGAN DGN CARA -CARA PENGUMPULAN DATA, PENGOLAHAN ATAU PENGANALISISANNYA DAN PENARIKAN KESIMPULAN BERDASARKAN PENGANALISAAN TADI STATISTIK : ISTILAH UNTUK MENYATAKAN

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena Experience

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Pengantar: Pengetahuan, Ilmu dan Kebenaran. Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc.

METODE PENELITIAN. Pengantar: Pengetahuan, Ilmu dan Kebenaran. Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. METODE PENELITIAN Pengantar: Pengetahuan, Ilmu dan Kebenaran Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian

Lebih terperinci

Teknik Sampling. Materi ke 4 Statistika I. Kelas 2 EB, EA dan DD Semester PTA 2007/2008

Teknik Sampling. Materi ke 4 Statistika I. Kelas 2 EB, EA dan DD Semester PTA 2007/2008 Teknik Sampling Materi ke 4 Statistika I Kelas 2 EB, EA dan DD Semester PTA 2007/2008 Alasan menggunakan sampel : (a) (b) (c) (d) populasi demikian banyaknya sehingga dalam prakteknya tidak mungkin seluruh

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

PERTEMUAN 6 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR PERTEMUAN 6 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai landasan teori dan kerangka berpikir. Melalui ekspositori, Anda harus mampu: 6.1. Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau karakteristik

Lebih terperinci

Metode Penelitian Bisnis

Metode Penelitian Bisnis Metode Penelitian Bisnis Pertemuan Ke-9 Metode Pengambilan Sampel M. Irhas Effendi E-mail: m_irhaseffendi@yahoo.com 1 Deskripsi Mahasiswa mampu mengidentifikasi teknik pengambilan sampel dan bagaimana

Lebih terperinci

PENELITIAN DAN METODE ILMIAH. BY: EKO BUDI SULISTIO

PENELITIAN DAN METODE ILMIAH. BY: EKO BUDI SULISTIO PENELITIAN DAN METODE ILMIAH BY: EKO BUDI SULISTIO Email: eko.budi@fisip.unila.ac.id PENELITIAN Bhs Inggris : Research re kembali ; search mencari. Secara bahasa berarti mencari kembali Penelitian dapat

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Metode dan Rancangan Penelitian 5/7/2011 Anrinal - FTI ITP 1 Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun perencanaan penelitian: Etika penelitian Kendala Hukum Pelatihan asisten

Lebih terperinci

C. Judgment sampling ANSWER: D

C. Judgment sampling ANSWER: D Kegiatan pengambilan data dengan memberikan pertanyaan terbuka langsung kepada responden disebut sebagai: A. Observasi B. Data Primer C. Wawancara D. Data Sekunder Berikut yang tidak termasuk sebagai bentuk

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada

Lebih terperinci

Konsep Dasar Metodologi adalah pengetahuan tentang cara-cara (science of methods). Dalam kontek penelitian, metodologi adalah totalitas cara untuk men

Konsep Dasar Metodologi adalah pengetahuan tentang cara-cara (science of methods). Dalam kontek penelitian, metodologi adalah totalitas cara untuk men Metodologi Penelitian Psikologi Rahayu Ginintasasi Konsep Dasar Metodologi adalah pengetahuan tentang cara-cara (science of methods). Dalam kontek penelitian, metodologi adalah totalitas cara untuk meneliti

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Filsafat, Hakekat & Metode Ilmiah. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi

METODE PENELITIAN. Filsafat, Hakekat & Metode Ilmiah. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi METODE PENELITIAN Filsafat, Hakekat & Metode Ilmiah MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi FILSAFAT METODE PENELITIAN PRAPOSITIVISME PERKEMBANGAN FILSAFAT PENELITIAN POSITIVISME POSTPOSITIVISME PERBANDINGAN TIGA

Lebih terperinci

Desain Model Penelitian Kuantitatif Oleh : Ir. Agus Hasbi Noor, M.M.Pd.

Desain Model Penelitian Kuantitatif Oleh : Ir. Agus Hasbi Noor, M.M.Pd. Desain Model Penelitian Kuantitatif Oleh : Ir. Agus Hasbi Noor, M.M.Pd. 1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan prosedur penelitian yang meliputi asumsi-asumsi hingga metode-metode

Lebih terperinci

HANDI EKO PRASETYO.SKOM,MM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

HANDI EKO PRASETYO.SKOM,MM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON HANDI EKO PRASETYO.SKOM,MM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON Buku Acuan McMillan, J.H. & Schumacher, Sally. 2001. Research in Education.New York: Logman. Creswell, John W. 1994. Research Design, Qualitative

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Pada penelitian ini penulis akan menggunakan metode penelitian Kuantitatif. Menurut Ruslan (2010:24) metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

RISET AKUNTANSI. Materi RISET AKUNTANSI

RISET AKUNTANSI. Materi RISET AKUNTANSI RISET AKUNTANSI Materi RISET AKUNTANSI Dr. Kartika Sari U niversitas G unadarma Materi 5-1 Satuan Acara Perkuliahan 1. Riset Ilmiah 2. Metode dan Desain Riset 3. Topologi Data 4. Teknik Sampling 5. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah Cooper dan Emory

Lebih terperinci

PENGERTIAN STATISTIK DAN DATA

PENGERTIAN STATISTIK DAN DATA PENGERTIAN STATISTIK DAN DATA 1 BAGIAN I Statistik Deskriptif Pengertian Statistika Penyajian Data Ukuran Pemusatan Ukuran Penyebaran UkuranKemiringan Keruncingan Pengertian dan Penggunaan Statistika Jenis-jenis

Lebih terperinci

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

BAB V RANCANGAN PENELITIAN BAB V RANCANGAN PENELITIAN Metode Penelitian merupakan serangkaian kegiatan sistematik yang diarahkan untuk menemukan jawaban dari suatu pertanyaan yang belum diketahui jawabannya, sehingga ditemukan suatu

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PROF. DR. NURFINA AZNAM NUGROHO, SU., APT

PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PROF. DR. NURFINA AZNAM NUGROHO, SU., APT PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN MASALAH RANCANGAN PENELITIAN PENELITIAN UNTUK MEMAHAMI DAN MEMECAHKAN MASALAH DI BIDANG TERTENTU SERTA MEMPEROLEH PENGETAHUAN BARU, SECARA: ILMIAH : BERDASARKAN FAKTA ATAU

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENELITIAN (Rancangan Penelitian)

PERENCANAAN PENELITIAN (Rancangan Penelitian) PERENCANAAN PENELITIAN (Rancangan Penelitian) RANCANGAN PENELITIAN Arti Luas : Semua proses dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian Arti Sempit : Pelaksanaan Rencana tentang bagaimana mengumpulkan,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN FILSAFAT METODE PENELITIAN PRAPOSITIVISME PERKEMBANGAN FILSAFAT PENELITIAN POSITIVISME POSTPOSITIVISME

METODE PENELITIAN FILSAFAT METODE PENELITIAN PRAPOSITIVISME PERKEMBANGAN FILSAFAT PENELITIAN POSITIVISME POSTPOSITIVISME METODE PENELITIAN FILSAFAT METODE PENELITIAN PRAPOSITIVISME PERKEMBANGAN FILSAFAT PENELITIAN POSITIVISME POSTPOSITIVISME 1 PERBANDINGAN TIGA FILSAFAT PRAPOSITIVISME REALITAS BERKEMBANG SECARA ALAMIAH METODE

Lebih terperinci

Hubungan Ilmu Pengetahuan dengan Penelitian Disusun oleh: Ida Yustina, Prof. Dr.

Hubungan Ilmu Pengetahuan dengan Penelitian Disusun oleh: Ida Yustina, Prof. Dr. Hubungan Ilmu Pengetahuan dengan Penelitian Disusun oleh: Ida Yustina, Prof. Dr. Seorang peneliti jauh lebih baik berbuat kesalahan, ketimbang berkata yang tidak benar. Ilmu Pengetahuan (Science) Awal

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian Survey. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi

METODE PENELITIAN. Penelitian Survey. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi METODE PENELITIAN Penelitian Survey MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi Apakah Survei Itu? Penelitian kuantitatif, berasal dari paradigma positifisme atau postpositifisme Menggunakan berbagai metode dalam proses

Lebih terperinci

STATISTIKA LINGKUNGAN Pendahuluan. Dwina Roosmini

STATISTIKA LINGKUNGAN Pendahuluan. Dwina Roosmini STATISTIKA LINGKUNGAN Pendahuluan Dwina Roosmini Statistika Pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara: pengumpulanfakta, pengolahanserta penganalisaannya, penarikankesimpulan keputusan yang beralasan

Lebih terperinci

METODE EVALUASI DIKLAT: LEVEL BEHAVIOR (BAGIAN I) MUHAMMAD FIRDAUS, PhD

METODE EVALUASI DIKLAT: LEVEL BEHAVIOR (BAGIAN I) MUHAMMAD FIRDAUS, PhD METODE EVALUASI DIKLAT: LEVEL BEHAVIOR (BAGIAN I) MUHAMMAD FIRDAUS, PhD TEORI EVALUASI PELATIHAN Kirkpatrick, 1959: 1. Level 1: Reaction 2. Level 2: Learning 3. Level 3: Behavior 4. Level 4: Results TEORI

Lebih terperinci

Tipe Contoh/Sample yang Digunakan

Tipe Contoh/Sample yang Digunakan Tipe Contoh/Sample yang Digunakan Contoh Contoh Nonpeluang Contoh Berpeluang Pertimbangan Kemudahan Acak Sederhana Stratifikasi Sistematik Gerombol Penarikan Contoh NON-PELUANG (Nonprobability Sampling)

Lebih terperinci

ILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian

ILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian ILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian tedi - last 08/16 Ilmu. Ilmu adalah pengetahuan tentang fakta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan

Lebih terperinci

Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati Teknik sampling adalah suatu cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan

Lebih terperinci

ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI

ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI PERTEMUAN 1 DOSEN VED,SE.,MSI.,AK.,CA MATERI ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH 1.1 Pengertian dan Komponen Ilmu 1.2 Metode Ilmiah 1.3 Penelitian

Lebih terperinci

Peranan Statistika. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si.

Peranan Statistika. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si. Peranan Statistika Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si. 1. Pengertian Statistika Statistika banyak dimanfaatkan dalam berbagai aspek dan bidang kehidupan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN RASIONAL Dilakukan dg dg cara yg yg masuk akal shg Terjangkau terjangkau penalaran manusia CARA ILMIAH KEGIATAN PENELITIAN DIDASARKAN CIRI-CIRI

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Toto Fathoni

METODOLOGI PENELITIAN. Toto Fathoni METODOLOGI PENELITIAN Toto Fathoni PARADIGMA PENDEKATAN TUJUAN & FUNGSI MASALAH & VARIABEL YANG MENDASARI METODOLOGI PENELITIAN UNSUR-UNSUR PENENTUAN SUBJEKPenentuan Subjek Penelitian PEMILIHAN METODEMemilih

Lebih terperinci

Sebelum dihidangkan, masakan anda perlu diketahui rasanya. Apa yang harus anda lakukan? Mencicipi, artinya mengambil. yang akan dihidangkan

Sebelum dihidangkan, masakan anda perlu diketahui rasanya. Apa yang harus anda lakukan? Mencicipi, artinya mengambil. yang akan dihidangkan Apa yang dimaksud SAMPLING? Sebelum dihidangkan, masakan anda perlu diketahui rasanya. Apa yang harus anda lakukan? Mencicipi, artinya mengambil sedikit untuk menyimpulkan rasa masakan yang akan dihidangkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Wuryansari Muharini Kusumawinahyu

METODE PENELITIAN. Wuryansari Muharini Kusumawinahyu METODE PENELITIAN Wuryansari Muharini Kusumawinahyu Disarikan dari tulisan M. Laksono Tri Rochmawan, SE, MSi, Akt. Di http://www.sonilaksono.blogspot.com http://www.laksonotri.zoomshare.com Outline O Ilmu

Lebih terperinci

LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor

LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN Oleh Agus Hasbi Noor Ilmu dan Proses Berpikir Ilmu atau sains adalah pengetahuan tentang fakta-fakta, baik natura atau sosial yang berlaku umum dan sistematik.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada dasarnya penelitian dilakukan untuk mendapatkan data demi tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yang bersangkutan. Oleh sebab itu untuk memperolehnya

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan bentuk penelitian deskriptif dengan analisis data kuantitatif. Bentuk deskriptif yaitu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat paksa terhadap pelunasan tunggakan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

Lebih terperinci

Metode Penelitian. metoda Penelitian adalah "pendekatan yang dipergunakan dalam mengkaji masalah-masalah penelitian",

Metode Penelitian. metoda Penelitian adalah pendekatan yang dipergunakan dalam mengkaji masalah-masalah penelitian, Metode Penelitian metoda Penelitian adalah "pendekatan yang dipergunakan dalam mengkaji masalah-masalah penelitian", Metode Penelitian didukung oleh : Teknik Sampling, Teknik Pengumpulan Data, Tenkin Analisis

Lebih terperinci

OUTLINE. BAGIAN I Statistik Deskriptif. Pengertian dan Penggunaan Statistika Jenis-jenis Statistika. Pengertian Statistika.

OUTLINE. BAGIAN I Statistik Deskriptif. Pengertian dan Penggunaan Statistika Jenis-jenis Statistika. Pengertian Statistika. OUTLINE BAGIAN I Statistik Deskriptif Pengertian Statistika Penyajian Data Ukuran Pemusatan Ukuran Penyebaran Angka Indeks Deret Berkala dan Peramalan Pengertian dan Penggunaan Statistika Jenis-jenis Statistika

Lebih terperinci

PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS

PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS Berorientasi Pemecahan Masalah Oleh : Dr. Sulipan PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS Berorientasi Pemecahan Masalah A. Pendahuluan Oleh : Dr. Sulipan Pada hakekatnya sebuah penelitian

Lebih terperinci

Anton Bawono STAIN Salatiga

Anton Bawono STAIN Salatiga Oleh: Anton Bawono STAIN Salatiga A. SEJARAH SINGKAT STATISTIK Praabad 18 jamanbabilon, Mesir, Roma berupa catatan tentang penduduk Jaman pertengahan catatan tentang pemilikan tanah Tahun1500 peminggris

Lebih terperinci

Menyusun Karya Tulis Ilmiah

Menyusun Karya Tulis Ilmiah Menyusun Karya Tulis Ilmiah Oleh LIZZA SUZANTI Disampaikan pada Pelatihan Karya Tulis Ilmiah Mahapropesi Tanggal 17 Oktober 2009 Faktor Penghambat Kurangnya pengetahuan tentang metodologi penelitian Kurangnya

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PENELITIAN KUANTITATIF

KLASIFIKASI PENELITIAN KUANTITATIF KLASIFIKASI PENELITIAN KUANTITATIF Penelitian yang akan dilakukan Deskriptif Korelasional Tidak Apakah berhubungan dengan sebab-akibat ya Kausal Komparatif Eksperimen Kuasi Eksperimen Apakah akan melihat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sugiyono (2002, p11) jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang memiliki hubungan kausal, mendefinisikan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

Informasi atau pengetahuan dapat diperoleh. melalui: pengalaman, kesepakatan,

Informasi atau pengetahuan dapat diperoleh. melalui: pengalaman, kesepakatan, Pendahuluan Informasi atau pengetahuan dapat diperoleh melalui: pengalaman, kesepakatan, pendapat ahli, berpikir logis, dan metoda ilmiah Cara terbaik untuk memperoleh ilmu pengetahuan adalah melalui penggunaan

Lebih terperinci

Materi UAS: 1. Indeks 2. Trend Linear dan Non Linear 3. Regresi dan korelasi sederhana

Materi UAS: 1. Indeks 2. Trend Linear dan Non Linear 3. Regresi dan korelasi sederhana STATISTIK I Buku Acuan: 1. Pokok-pokok materi Statistik I oleh Ir.M.Iqbql Hasan,M.M, edisi 2 cetakan 6 th 2010 2. Dasar-dasar statistika untuk Ekonomi oleh Drs. Danang Sunyoto,S.H., S.E.,M.M.,cetakan I

Lebih terperinci