BAB I PENDAHULUAN. perputaran uang yang menjanjikan dalam jumlah yang besar, terutama dari
|
|
- Sucianty Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepak bola merupakan olahraga yang paling digemari di dunia saat ini. Alasannya sederhana, yaitu karena olah raga ini tidak membutuhkan banyak sarana, ataupun tempat yang khusus. Dari segi bisnis pun olah raga ini melibatkan perputaran uang yang menjanjikan dalam jumlah yang besar, terutama dari transfer pemain dari satu klub ke klub lainnya. Tidak terkecuali di negara kita, Indonesia. Hal ini dapat kita lihat dari antusiasnya masyarakat sewaktu Piala AFF 2010 lalu di Jakarta. Bahkan, pada pertandingan Indonesia melawan Filipina di Stadion Gelora Bung Karno, tiket pertandingan habis terjual hanya dalam waktu tiga jam saja. Artinya, setidaknya terdapat ± orang yang menyaksikan pertandingan tersebut langsung dari stadion. Hal itu belum ditambah dengan penonton yang menyaksikan melalui televisi, maupun sarana media lainnya. Tren terbaru adalah sedang meningkatnya penampilan Timnas U-19 yang dilatih oleh Indra Sjafri, yang mana menjuarai Piala AFF U-19, serta masuk ke babak utama Piala Asia U-19 dengan mengalahkan Timnas Vietnam U-19. Bahkan, ketika itu menurut panitia pelaksana Piala AFF U-19 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo- Jawa Timur, tiket pertandingan terjual habis hanya dalam durasi 1 (satu) jam sejak loket dibuka pada hari-h pertandingan di tanggal 22 September Femidiah dan Amalia Dwi Septi, "Fenomena Timnas U-19, Primadona Baru yang Mencuat di Gelora Delta", m.detik.com/sepakbola/read/2014/09/26/103830/ /76/1/ fenomena-timnas-u-19-primadona-baru-yang-mencuat-gelora-delta, 26 September 2014 (11.39 WIB). 1
2 Seperti halnya di negara-negara lain, di Indonesia pun memiliki kompetisi sepak bolanya sendiri. Pada tahun 2009 lalu, untuk pertama kalinya digulirkan Indonesian Super League (ISL) sebagai kompetisi tertinggi di Indonesia, yang diikuti 18 klub terbaik di Indonesia, yang mana pada perkembangannya kini di tahun 2014 kini diikuti 22 klub dengan format kompetisi 2 wilayah, yakni Barat dan Timur. Ke-22 klub yang mengikuti ISL ini adalah gambaran klub-klub profesional ke depannya nanti, karena klub-klub tersebut selain telah terseleksi melalui jalur promosi-degradasi setiap tahunnya, juga telah melewati proses verifikasi dari PT. Liga Indonesia selaku penyelenggara ISL, baik dari segi finansial, infrastrukstur, sumber daya manusia (SDM), maupun legalitas. 2 Setiap klub yang mengikuti ISL, diwajibkan berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas (PT) untuk memenuhi status legalitasnya. Tujuannya adalah agar masing-masing klub tersebut berdiri sebagai sebuah subjek hukum yang mandiri, dan memiliki kekayaan yang terpisah, karena adanya pemisahan fungsi antara para pemegang saham perseroan dengan pengurus perseroan. 3 Dengan demikian, pemegang saham perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi dan tidak bertanggung jawab atas kerugian melebihi nilai saham yang telah diambilnya. 4 Hal ini penting, karena belajar dari penyelenggaraan liga sepakbola di Indonesia yang ada sebelum ISL, di mana beberapa klub masih memiliki 2 Robert Adhi Kusumaputra, "Semua Klub Wajib Memiliki Badan Hukum", kompas.com/read/2011/08/03/ /semua.klub.wajib.memiliki.badan.hukum, 16 Agustus 2014 (09.27 WIB). 3 Erna Widjajati dan Yessy Kusumadewi, Pengantar Hukum Dagang, (Jakarta: Roda Inti Media, 2010), hlm C.S.T Kansil dan Christine S.T. Kansil, Pokok-Pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hlm
3 hutang dan tunggakan gaji pemain pada saat musim kompetisi liga selesai, kewajiban tersebut menjadi kewajiban bagi para pemilik klub yang bersangkutan. Sebagai sebuah klub yang profesional, sudah sewajarnya apabila masingmasing klub tersebut mencari sumber penghasilan sendiri. Hal ini pulalah yang menjadi pembeda ISL dengan kompetisi liga sepakbola di Indonesia sebelumnya, yang masih memperbolehkan klub-klub pesertanya menggunakan APBD sebagai sumber penghasilan untuk membayar kontrak pemain ataupun pelatihnya, maupun untuk membiayai kegiatan operasional klub selama musim kompetisi dilangsungkan. Sumber penghasilan klub tersebut dapat diperoleh dari berbagai cara. 5 Apabila kita melihat dari klub-klub luar negeri yang kompetisi liganya sudah sangat maju, semacam Liga Spanyol maupun Liga Inggris, klub-klub mencari sponsor, maupun menjual hak siar pertandingannya untuk membiayai operasional klubnya. Hasil penjualan tiket pertandingan pun dapat dijadikan sebagai sumber pemasukan klub, apalagi jika klub yang bersangkutan memiliki prestasi yang baik, maupun sedang menjalani Big Match. 6 Hal lain yang sebenarnya dapat dijadikan sebagai sumber pemasukan bagi keuangan klub adalah melalui hasil penjualan pemain klub yang bersangkutan (mekanisme transfer pemain antar klub), yang biasanya akan langsung 5 Aditya Nugroho, "Perkembangan Pesat Kegiatan Sponsor Klub Sepak Bola", 16 Agustus 2014 (15.32 WIB). 6 Adalah pertandingan besar antara 2 tim yang terjadi karena rivalitas kompetisi, komposisi susunan pemain masing-masing tim, maupun sejarah di masa lampau, seperti misalnya : Barcelona-Real Madrid di Liga Spanyol, MU-Liverpool di Liga Inggris, Juventus-AC Milan di Liga Italia, Persib Bandung-Persija Jakarta di Liga Indonesia, Brazil-Argentina di pertandingan antar negara, dsb. 3
4 menstabilkan neraca keuangan klub, apabila nilai transfer pemain yang bersangkutan tinggi. Tingginya nilai transfer itu sendiri tentunya adalah sebanding dari prestasi pemain yang bersangkutan. Sebagai contoh, kepindahan Gareth Bale dari Tottenham Houspur pada tahun 2013 lalu yang memecahkan rekor transfer dunia dengan nilai transfer yang diperkirakan tidak kurang dari 100 juta Euro atau 85,3 juta Poundsterling. 7 Atau bahkan apabila kita kurang mengenal Gareth Bale, kita tentunya dapat melihat dari kepindahan Cristiano Ronaldo dari Manchester United ke Real Madrid pada tahun 2009 lalu yang mana menghasilkan pendapatan 80 juta Poundstreling (atau sekitar Rp. 1,5 Triliun apabila dihitung dengan kurs pada tahun 2014) bagi Manchester United (MU), 8 dan ketika itu memecahkan rekor transfer dunia sebelum akhirnya dipecahkan lagi oleh Gareth Bale di tahun Nilai di atas tentunya sebuah investasi bagi Tottenham maupun MU, karena ketika Tottenham membeli Gareth Bale dari Southampton, maupun ketika MU membeli Cristiano Ronaldo dari Sporting Lisbon, harganya adalah jauh di bawah nilai ketika menjual mereka ke Real Madrid. Dengan mekanisme penjualan pemain semacam ini, tentunya akan memberikan pendapatan yang tidak sedikit bagi klub yang menjual sang pemain. Begitu pulalah yang sebenarnya dapat dilakukan oleh klub-klub ISL sebagai salah satu sumber pendapatan klub. Penjualan pemain ini dapat dilakukan antar klub di Indonesia, maupun dengan melibatkan klub dari luar negeri. Hal ini tentunya dapat dilakukan dengan tetap 7 Gatot Soepriyanto, "Fenomena Galactico Bale dan Oezil - Akuntansi untuk Kontrak Pemain Sepakbola", 16 Agustus 2014 (10.07 WIB). 8 Ibid. 4
5 memperhatikan regulasi dan mekanisme transfer yang telah ditetapkan oleh FIFA, karena PSSI merupakan anggota dari FIFA. Seperti telah penulis jelaskan sebelumnya, klub-klub peserta ISL wajib berbentuk PT sehingga berdiri sebagai subjek hukum yang mandiri. Transfer yang terjadi hingga saat ini, baik melalui jual-beli maupun peminjaman pemain, hanya mengacu kepada regulasi yang telah ditetapkan FIFA. Akan tetapi, Indonesia pada tahun 2014 mengeluarkan peraturan perundangan terbaru terkait perdagangan melalui Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (selanjutnya disebut UU No. 7 Tahun 2014). Pada Pasal 4 ayat (2) huruf (i) undang-undang tersebut disebutkan bahwa jasa yang dapat diperdagangkan juga meliputi olahraga. 9 Hal ini berarti bahwa undang-undang ini juga diberlakukan bagi klubklub peserta ISL karena masing-masing dari mereka adalah subjek hukum yang berdiri sendiri sebagai PT yang didirikan berdasarkan hukum di Republik Indonesia. Dengan diterbitkannya UU No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan tersebut, terutama mengenai pengaturan perdagangan di bidang jasa olahraga, setiap klub ISL selain mengikuti regulasi yang telah ditetapkan FIFA, kini juga wajib untuk mengikuti ketentuan mengenai perdagangan sebagaimana diatur dalam UU No. 7 Tahun 2014 tersebut. Hal ini tentunya menjadi menarik bagi penulis, karena dengan adanya undang-undang tersebut berarti pengaturan mengenai transfer pemain yang melibatkan klub-klub ISL kini seakan-akan berdiri di atas 2 kaki, yaitu UU No. 7 Tahun 2014 karena mereka adalah badan hukum yang didirikan 9 Pasal 4 ayat (2) huruf (i) Undang-undang No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan menyebutkan bahwa jasa yang dapat diperdagangkan juga meliputi jasa rekreasi, kebudayaan, dan olahraga. 5
6 dan menjalankan usahanya di Indonesia, serta Regulations on the Status and Transfer of Players yang dibuat oleh FIFA karena klub-klub ISL tersebut adalah bagian dari PSSI, yang mana PSSI adalah anggota dari FIFA sehingga tunduk pada ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh FIFA. Berdasarkan latar belakang di atas penulis membuat tesis dengan judul "Transfer Pemain Sepakbola di Indonesia Ditinjau dari Hukum Perjanjian Setelah Disahkannya Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan". B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian-uraian latar belakang masalah, penulis menggagas rumusan masalah untuk diteliti sebagai berikut : 1. Bagaimanakah pemberlakuan syarat-syarat sahnya perjanjian berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata terhadap transfer pemain sepakbola di Indonesia? 2. Apakah ketentuan UU No. 7 Tahun 2014, maupun General Agreement on Trade in Services (GATS) diberlakukan di dalam transfer pemain antar klub sepakbola di Indonesia? C. Keaslian Penulisan Berdasarkan pengetahuan dan hasil penelusuran yang dilakukan penulis terhadap data kepustakaan pada Perpustakaan FH UGM, Perpustakaan MH UGM, dan terhadap penulisan maupun penulisan karya ilmiah, hingga kini penulis belum menemukan permasalahan yang sama dengan penulisan ini. Hal ini juga disebabkan karena UU No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan juga baru saja 6
7 diundangkan. Beberapa karya tulis yang ditemukan hanya meneliti mengenai transaksi perdagangan pada umumnya, sehingga tidak terkait dengan olahraga sepakbola. Oleh karena itu, penulis menyatakan bahwa tesis ini merupakan karya orisinil penulis, dan karenanya dapat dipertanggungjawabkan secara akademik. D. Tujuan Penelitian Dalam penulisan ini, penulis memiliki dua tujuan, yaitu : 1. Tujuan Objektif a. Untuk memberikan penjelasan mengenai syarat-syarat sahnya perjanjian sebagaimana diatur dalam pasal 1320 KUHPerdata sehubungan dengan transfer pemain sepakbola di Indonesia; serta b. Untuk mengetahui pemberlakukan ketentuan UU No. 7 Tahun 2014, dan General Agreement on Trade in Services (GATS) di dalam transfer pemain antar klub sepakbola di Indonesia. 2. Tujuan Subjektif a. Untuk memperoleh data konkrit berkaitan dengan obyek yang diteliti guna menyusun tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar M.H pada Program Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada; dan b. Untuk pengendapan ilmu pengetahuan hukum perdagangan di Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan olahraga sepakbola. 7
8 E. Manfaat Penulisan 1. Manfaat Akademis Untuk memenuhi persyaratan meraih gelar S2 pada Program Pascasarjana Magister Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. 2. Manfaat Teoritis Memberikan kontribusi bagi pengembangan hukum perdagangan di Indonesia, khususnya yang berhubungan dengan olahraga sepakbola. 3. Manfaat Praktis Diharapkan karya tulis ini dapat memberikan masukan bagi pemerintah khususnya mengenai pengaturan jual-beli (transfer) pemain sepakbola Indonesia, sehingga lebih ada kejelasan mengenai transfer pemain antar klub sepakbola di Indonesia. F. Metode Penelitian Metode penelitian dalam tesis ini menggunakan penulisan kepustakaan (library research), dikarenakan penelitian ini adalah penulisan hukum normatif. Menurut Soerjono Soekanto, penulisan hukum normatif adalah penulisan hukum kepustakaan. 10 Penulisan hukum kepustakaan dalam konteks penulisan ini adalah pengumpulan data dengan jalan mempelajari literatur-literatur dan sumber-sumber hukum yang berkaitan dengan tema penerapan prinsip kebaruan dalam perspektif hukum perdagangan di Indonesia. 10 Soerjono Soekanto, Pengantar Penulisan Hukum, (Jakarta: UI Press, 2008), hlm
9 Penulisan kepustakaan dilakukan dalam rangka mencari data, yaitu variabelvariabel yang terkandung dalam permasalahan yang hendak diteliti. 11 Penulisan hukum kepustakaan dalam konteks penulisan ini adalah pengumpulan data dengan jalan mempelajari literatur-literatur dan sumber-sumber hukum yang berkaitan dengan perdagangan, maupun mengenai olahraga sepakbola. Sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari studi kepustakaan dengan mempelajari tiga bahan hukum yaitu: 1. Bahan hukum primer, adalah bahan-bahan hukum yang bersifat mengikat 12, yaitu berupa : Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata), General Agreement on Trade in Services (GATS), UU No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, UU No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, serta peraturan perundangan pelaksana dari kedua undang-undang tersebut; 2. Bahan hukum sekunder, adalah bahan-bahan hukum yang memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer 13, terdiri dari : a. Buku-buku yang berkaitan dengan tema prinsip perdagangan yang berlaku di Indonesia, maupun buku-buku yang berkaitan dengan olahraga sepakbola; b. Majalah, jurnal, artikel-artikel ilmiah, baik dari surat kabar maupun internet yang relevan dengan penulisan; serta 11 F. Istanto Sugeng, Uraian Tambahan Petunjuk Penulisan Usulan Penulisan Dan Thesis Pada Program Pascasarjana UGM Program Studi Hukum, (Yogyakarta, 2005), hlm Maria SW. Sumardjono, Bahan Kuliah Metodologi Penelitian Ilmu Hukum, (Yogyakarta, 2014), hlm Ibid., hlm. 17 9
10 c. Regulasi-regulasi yang berlaku di dalam transfer pemain sepakbola di Indonesia, yaitu : Statuta Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Regulasi Indonesian Super League (ISL) 2014, Peraturan Organisasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Nomor : 01/PO-PSSI/I/2011 tentang Perubahan/Penyempurnaan PO No. 03/PO-PSSI/VIII/2009 tentang Pemain : Status, Alih Status, dan Perpindahan, FIFA Club Licensing Regulations, serta FIFA's Regulations on the Status and Transfer of Players. 3. Bahan hukum tertier, adalah bahan yang memberikan petunjuk terhadap bahan hukum primer dan sekunder 14, berupa : Kamus Umum, Kamus Bahasa Hukum, Kamus Besar Bahasa Indonesia, dan Black Law Dictionary. Pengumpulan dan pengolahan data dilakukan secara kualitatif, sedangkan analisis dan konstruksi data dilakukan secara deduktif, yaitu dengan cara menarik kesimpulan dengan menjabarkan permasalahan dari hal-hal yang bersifat umum ke hal-hal yang bersifat khusus. Setelah data dikumpulkan, penulis melakukan pengolahan data dengan melakukan pemeriksaan kembali mengenai kelengkapan informasi dan relevansi informasi bagi penelitian. Alat penulisan yang digunakan dalam penulisan adalah dokumen-dokumen dan kepustakaan. Maksud dari penggunaan studi dokumen dalam penulisan ini adalah untuk mempelajari, menganalisis dan mengkaji bahan hukum primer dan sekunder terkait dengan objek yang diteliti. Selain itu, agar analisis bahan hukum 14 Ibid. 10
11 primer dan sekunder tersebut menjadi lebih terarah, penulis juga melakukan wawancara dengan salah satu agen sepakbola di Indonesia, yang memang telah berhasil membuat beberapa pemain sepakbola untuk dikontrak klub-klub ISL. Sayangnya, meskipun agen tersebut bersedia membantu penulis memberikan keterangan, karena satu dan lain hal agen tersebut tidak bersedia untuk dimasukkan identitasnya dalam penulisan ini. Analisis data adalah cara mengolah data yang diperoleh untuk mendapatkan kebenaran yang dicari dalam penulisan. Keseluruhan data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif untuk mencari kebenaran kualitatif. Kebenaran kualitatif, yaitu kebenaran dalam arti kesesuaian dengan ukuran yang menetapkan persyaratan kualitas tertentu yang harus dipenuhi. 15 Jalan penulisan yang dilakukan dalam penulisan ini dibagi menjadi empat tahap penulisan, yaitu : 1. Persiapan penulisan Dalam tahapan ini pengumpulan dokumen terkait permasalahan dan materi penulisan untuk memperoleh pengetahuan dan objek penulisan. Setelah mendapatkan data awal kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan bimbingan dan persetujuan serta dilanjutkan dengan menyusun instrumen penulisan dan alat pengumpulan data. 15 F. Sugeng Istanto, Penulisan Hukum, (Yogyakarta: CV. Ganda, 2007), hlm
12 2. Pelaksanaan penulisan Tahapan ini penulis berupaya mengumpulkan dan melakukan kajian atas keseluruhan data sekunder yang terdiri dari data bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier yang berkaitan dengan penulisan. 3. Penulisan draft Tahapan ini dilakukan penulisan setelah melakukan pengumpulan keseluruhan data yang ada. Penulisan tersebut ditulis secara lengkap yang terdiri dari Bab I (Pendahuluan) hingga Bab V (Penutup) yang dibuat dalam bentuk draft tesis. 4. Penulisan akhir penulisan Draft penulisan akhir merupakan berkas yang dianggap selesai diperiksa oleh dosen pembimbing, dalam artian bahwa draft tersebut telah ditandandatangani dan siap dipresentasikan. G. Sistematika Tesis Adapun sistematika penulisan tesis ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN, di mana bab ini terdiri dari : latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, keaslian penulisan, metode penulisan dan sistematika tesis. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, di mana bab ini terdiri dari : (A) Perdagangan di dalam Hukum Perjanjian; (B) Prinsip-prinsip dan Ketentuan Umum General Agreement on Trade in Services (GATS); dan 12
13 (C) Pengaturan Transfer Pemain Berdasarkan Regulasi FIFA dan Regulasi ISL. BAB III METODOLOGI PENELITIAN, di mana bab ini terdiri dari : pengertian, jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, dan analisis data. BAB IV HASIL PENULISAN DAN PEMBAHASAN, di mana bab ini akan membahas dan menjawab rumusan-rumusan permasalahan tentang : (A) pemberlakukan syarat-syarat sahnya perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata terhadap transfer pemain sepakbola di Indonesia; serta (B) pemberlakuan ketentuan UU No. 7 Tahun 2014, maupun General Agreement on Trade in Services (GATS) di dalam transfer pemain antar klub sepakbola di Indonesia. BAB V PENUTUP, di mana bab ini merupakan kesimpulan akhir dan saran dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis. 13
BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan begitu antusiasnya masyarakat jika ada event sepakbola,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola merupakan olahraga yang paling populer di dunia ini, hal ini bisa dibuktikan begitu antusiasnya masyarakat jika ada event sepakbola, seperti Piala Dunia, Piala
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sepakbola telah tumbuh begitu pesat menjadi sebuah bisnis yang sangat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepakbola telah tumbuh begitu pesat menjadi sebuah bisnis yang sangat menggiurkan. Sepakbola merupakan cabang olahraga paling populer dan paling digemari di seluruh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Financial Accounting Standart Boards (FSAB), aktiva adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Sepakbola adalah salah satu olahraga terpopuler di muka bumi, kalau bukan di bilang yang paling popular menurut situs FIFA berdasarkan survei pada tahun 2001.
Lebih terperinciBAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM
1 BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM A. Kasus Posisi Olahraga adalah suatu kegiatan yang menyehatkan dan menjadi pilihan yang tepat bagi manusia. Manusia melakukan olahraga, dengan tujuan hidup
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. untuk fungsi dan pengendalian perusahaan, melainkan juga untuk menyediakan
Bab I Pendahuluan I. 1. Latar Belakang Tata kelola perusahaan telah berevolusi menjadi isu krusial tidak hanya untuk fungsi dan pengendalian perusahaan, melainkan juga untuk menyediakan tingkat kepercayaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. olahraga paling populer di dunia. Sepakbola telah sukses mengungguli berbagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak perlu diperdebatkan lagi bila sepakbola disebut sebagai cabang olahraga paling populer di dunia. Sepakbola telah sukses mengungguli berbagai macam olahraga populer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagian dalam industri tersebut. Olahraga menjadi bagian penting dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia olahraga pada era modern seperti sekarang ini, tidak hanya menjadi sebuah sarana untuk menjaga kesehatan tubuh, namun sudah menjadi salah satu industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belanda dengan adanya Auteurswet 1912, Staatsblad Nomor 600 Tahun
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perlindungan hak cipta di Indonesia sudah ada sejak jaman Hindia Belanda dengan adanya Auteurswet 1912, Staatsblad Nomor 600 Tahun 1912. Dengan adanya Undang-Undang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dikomersilkan. Begitu banyak kompetisi olahraga yang populer di dunia, seperti basket,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi masa kini olahraga telah menjadi sebuah olah raga yang dikomersilkan. Begitu banyak kompetisi olahraga yang populer di dunia, seperti basket, baseball,
Lebih terperinciPTUN, Undang-Undang dan BOPI
PTUN, Undang-Undang dan BOPI I. Putusan PTUN Seperti diketahui, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) telah menerbitkan Surat Keputusan Nomor 01307 Tahun 2015 tanggal 17 April 2015,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sepakbola Indonesia (Studi Kasus Terhadap Pemain Persija Jakarta), Tipe
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berkaitan dengan pokok permasalahan dalam penelitian ini, yakni Peran Tayangan Sepakbola Liga Asing Terhadap Motivasi Berprestasi Pemian Sepakbola Indonesia
Lebih terperinciUntuk tujuan dari peraturan ini, istilah istilah di bawah ini diartikan sebagai berikut:
Regulasi Status dan Transfer Pemain Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia("PSSI") Untuk tujuan dari peraturan ini, istilah istilah di bawah ini diartikan sebagai berikut: 1) Asosiasi terdahulu: asosiasi
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Badrulzaman, Mariam Darus. Asas-Asas Hukum Perikatan. Medan: FH. Blatter, Joseph S. FIFA Regulations Club Licensing.
97 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Amriani, Nurnaningsih. Mediasi: Alternatif Penyelesaian Sengketa Perdata di Pengadilan.Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2011. Badrulzaman, Mariam Darus. Asas-Asas Hukum Perikatan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tingkat nasional di Indonesia yang diselenggarakan PSSI. Galatama juga menjadi pioner berdirinya kompetisi semi-profesional dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 PENDAHULUAN PSSI mulai menggulirkan liga sepakbola Indonesia pertama kali pada tahun 1931 setelah terbentuk satu tahun sebelumnya, liga sepakbola nasional tersebut diberi nama Perserikatan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup dan batasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari sebuah proses yang dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory
Lebih terperinciJudul : Klub ISL Wajib Miliki Lisensi Media : Kompas Wartawan : Jo\i. Tanggal : Mar 2015 Halaman : 29
Judul : Klub ISL Wajib Miliki Lisensi Media : Kompas Wartawan : Jo\i 25 Tanggal : Mar Nada Pemberitaan : Netral 2015 Halaman : 29 Klub ISL Wajib Miliki Lisensi Lisensi Kelas ISL Diberlakukan PSSI dan
Lebih terperinciPELAKSANAAN PERJANJIAN ANTARA PEMAIN SEPAK BOLA DENGAN KLUB SEMEN PADANG FC
1 PELAKSANAAN PERJANJIAN ANTARA PEMAIN SEPAK BOLA DENGAN KLUB SEMEN PADANG FC Willy Zonda Putra 1, As Suhaiti Arief 1, Adri 1, Progam Studi Ilmu Hukum Universitas Bung Hatta Email :Willy_zondaputra@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Analisis atas..., Rokhmat Taufiq Hidayat, FE UI, Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepakbola merupakan cabang olahraga paling populer dan paling digemari di seluruh dunia. Pernyataan tersebut barangkali tidak terbantahkan, bahkan rasanya tidak diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program siaran langsung UEFA Champions League di SCTV, merupakan sebuah tayangan pertandingan langsung antara tim tim sepak bola terbaik di Eropa. UEFA Champions League
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Mulai dari anak-anak,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Mulai dari anak-anak, remaja, sampai
Lebih terperinciLandasan Hukum Alasan PT Liga Indonesia Membatalkan Turnamen. Isu Hukum:
Landasan Hukum ----------------------- Alasan PT Liga Indonesia Membatalkan Turnamen Isu Hukum: Berdasarkan surat BOPI Nomor 059/BOPI/KU/V/2015 tentang jawaban surat permohonan Turnamen Pra Musim 2015
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat di dunia, termasuk masyarakat Indonesia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat banyak diminati oleh masyarakat di dunia, termasuk masyarakat Indonesia. Karakteristik cabang olahraga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen dalam menentukan produk yang akan dibelinya. Konsumen akan memilih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan dalam bidang pemasaran produk begitu ketat guna mendapatkan pangsa pasar yang tinggi. Persaingan tersebut ditambah dengan semakin kritisnya konsumen dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang seiring dengan besarnya manfaat komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat penting menjamin bahwa seluruh harapan yang dibentuk dari janji janji
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kontrak merupakan bagian yang melekat dari transaksi bisnis baik dalam skala besar maupun kecil, baik domestik maupun internasiomal. Fungsinya sangat penting menjamin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa sudah mengalami perubahan yang sangat pesat, baik televisi maupun radio. Televisi adalah media yang mengandalkan audio dan visual yang saat ini memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Internasional yang merupakan induk sepakbola dunia. Organisasi Internasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan sepakbola tidak terlepas dari naungan Organisasi Internasional yang merupakan induk sepakbola dunia. Organisasi Internasional yang mengurusi urusan sepakbola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini sepak bola bukan sekedar cabang olahraga saja melainkan sepak bola menjadi suatu industri hiburan tersendiri bagi masyarakat.terbukti antusias
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian Judul Stadion Sepak bola Berbasis Publik Area Stadion Sepakbola Berbasis Publik Area
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Pengertian Judul Stadion adalah : Sebuah bangunan yang umumnya digunakan untuk menyelenggarakan acara olahraga dan konser, di mana di dalamnya terdapat lapangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan alam kehidupan sekitarnya. 1. ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk sosial, oleh karenanya manusia itu cenderung untuk hidup bermasyarakat. Dalam hidup bermasyarakat ini
Lebih terperinci2012, Annual Report Tottenham Hotspurs FC
4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Peringkat Tabel 1. Peringkat tim Arsenal, Everton dan Tottenham Hotspurs dari tahun 2006-2012. Peringkat Tim Arsenal Everton Tottenham Hotspurs 2006 4 11 5 2007 4 6 5 2008 3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragan Nasional. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Munculnya Undang Undang No. 3 Tahun 2005 belum memberikan jaminan sepenuhnya akan terdongkraknya olahraga Indonesia. Terbitnya Undang-Undang tersebut masih
Lebih terperinciPENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH
PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta) Sripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Program Strata-1
Lebih terperinciREDESAIN STADION SEPAKBOLA KOTA BEKASI
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN STADION SEPAKBOLA KOTA BEKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : Sulistiono
Lebih terperincidimainkan oleh laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Di yang cukup menggembirakan, namun dalam kancah sepak bola internasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan permainan paling populer di dunia saat ini. Sepak bola berkembang pesat dikalangan masyarakat karena permainan ini dapat dimainkan oleh
Lebih terperinciDesain Kompetisi Sepak Bola Usia Dini
Desain Kompetisi Sepak Bola Usia Dini KOMPETISI adalah kegiatan yang langka, khususnya kompetisi berjenjang di tingkat usia dini, dalam konteks pembinaan sepak bola di Indonesia yang baik dan terarah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal mempunyai peran strategis dalam pembangunan Perekonomian Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pasar Modal mempunyai peran strategis dalam pembangunan Perekonomian Indonesia yaitu sebagai wadah pemodal melakukan investasi serta sumber dana perseroan yang ingin
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin meningkat yang banyak ditandai dengan munculnya alat-alat modern dan makin meningkatnya bidang ilmu pengetahuan dan teknologi ini sangat
Lebih terperinciA. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap cabang olahraga memiliki sejarah kelahirannya sendiri-sendiri, begitu juga dengan sepakbola. Sepakbola merupakan olahraga yang dikenal sejak ribuan tahun yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. cara melakukan penelitian hukum dengan teratur (sistematis). 39 Dengan
35 III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu sedangkan metode penelitian hukum artinya ilmu tentang cara melakukan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jangkauannya. Para pelaku bisnis tidak hanya melakukan kerja sama dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan bilateral di dunia internasional memiliki andil yang cukup signifikan dalam hal pelaksanaan bisnis dunia. Sebagai salah satu contohnya, perkembangan dalam praktik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menuntut para pelaku bisnis melakukan banyak penyesuaian yang salah satu
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dunia jelas dapat dibaca dari maraknya transaksi bisnis yang mewarnainya. Pertumbuhan ini menimbulkan banyak variasi bisnis yang menuntut para pelaku
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Untuk Memperoleh. Gelar Kesarjanaan Dalam Ilmu Hukum. Oleh : DEVY PURNAMA SARI NIM.
IMPLEMENTASI PASAL 1234 Juncto 1338 KITAB UNDANG UNDANG HUKUM PERDATA DALAM PEMENUHAN HAK PEMAIN SEPAK BOLA DALAM KONTRAK KERJA ANTARA PEMAIN DENGAN KLUB (Studi di Klub Persema Malang) ARTIKEL ILMIAH Untuk
Lebih terperinciSumber: (diakses tanggal 3 April 2011)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pada tahun 1970, Bapak Raphael Adi Rachmat melalui perusahaannya yaitu PD. Matras telah menjual sepeda motor Honda. Pada tahun 1972, PT. Astra International
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman menuju masyarakat informasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman menuju masyarakat informasi yang modern, maka kebutuhan akan teknologi dan informasipun semakin meningkat. Informasi telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyelesaian perkara pidana, keterangan yang diberikan oleh seorang saksi. pidana atau tidak yang dilakukan terdakwa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alat bukti berupa keterangan saksi sangatlah lazim digunakan dalam penyelesaian perkara pidana, keterangan yang diberikan oleh seorang saksi dimaksudkan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan olahraga yang sangat populer di seluruh dunia dimana hampir setiap daerah terdapat lapangan sepak bola dan tidak hanya orang dewasa saja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya Undang-Undang Nomor 39
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. sistematika, dan pemikiran tertentu dengan jalan menganalisisnya. Metode
32 III. METODE PENELITIAN Penelitian hukum merupakan hal yang ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu dengan jalan menganalisisnya. Metode penelitian hukum merupakan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memunculkan manfaat bagi berbagai pihak. Suatu aktifitas yang dilakukan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktifitas manusia di era modern saat ini menunjukkan perkembangan kegiatan yang sangat baik karena diiringi oleh perkembangan pemahaman dan penalaran yang maju. Kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah dan kebutuhan hidup manusia sejalan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pertumbuhan jumlah dan kebutuhan hidup manusia sejalan dengan perkembangan teknologi modern yang begitu cepat membuat jumlah aktifitas dan cara manusia tersebut beraktifitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk negara dengan penduduk yang mayoritas beragama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia termasuk negara dengan penduduk yang mayoritas beragama Islam. Hasil sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah pemeluk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sepak bola dianggap sebagai salah satu olah raga yang paling populer di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepak bola dianggap sebagai salah satu olah raga yang paling populer di dunia. Hal tersebut menimbulkan gairah besar dan perasaan yang mendalam di dalam lapangan.
Lebih terperinciSudah menjadi kodratnya bahwa manusia harus hidup bermasyarakat dan saling
BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Sudah menjadi kodratnya bahwa manusia harus hidup bermasyarakat dan saling membutuhkan satu sama lainya, manusia sebagai makhluk sosial saling berinteraksi untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentang penjajahan dengan strategi menyemai benih-benih nasionalisme
1 BAB I PENDAHULUAN PSSI (Persatuan Sepak bola seluruh Indonesia) yang dibentuk pada 19 April 1930 di Yogyakarta, sebagai organisasi olahraga yang dilahirkan di Zaman penjajahan Belanda, Kelahiran PSSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal yang sehat, transfaran dan efisien. Peningkatan peran di bidang pasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kebijakan dalam sektor ekonomi adalah pengembangan pasar modal yang sehat, transfaran dan efisien. Peningkatan peran di bidang pasar modal, merupakan suatu
Lebih terperinci2015 PERBAND INGAN KECEPATAN REAKSI D AN ANTISIPASI REAKSI PAD A PENJAGA GAWANG D ALAM OLAHRAGA SEPAKBOLA D AN FUTSAL
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reaksi merupakan bagian dari sebuah pergerakan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, reaksi mempunyai definisi sebagai kegiatan yang timbul karena suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Olah raga merupakan bentuk aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga secara rohani (Wikipedia). Aktifitas olah raga telah dikenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Disamping dimainkan secara tim, permainan sepak bola sangat menarik karena
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepak bola merupakan cabang olahraga permainan yang tergolong dalam permainan bola besar dan sangat populer hampir di seluruh dunia. Demikian juga di Indonesia, sepak
Lebih terperinci2015 ANALISIS KEBUTUHAN LATIHAN TEKNIK PEMAIN SEPAKBOLA DALAM LIGA SUPER INDONESIA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepak bola adalah permainan invasi yaitu permainan yang memperbolehkan setiap pemain dalam sebuah tim atau regu yang bertanding menyerang memasuki daerah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. khususnya dalam bidang harta kekayaan menjadi pendorong tumbuh dan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan kehidupan manusia untuk mencapai suatu tujuan ekonomi khususnya dalam bidang harta kekayaan menjadi pendorong tumbuh dan berkembangnya badan hukum.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat dapat menghasilkan suatu peristiwa-peristiwa tersebut dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam kehidupan bermasyarakat tidak bisa terlepas dari hubungan manusia lainnya hal ini membuktikan bahwa manusia merupakan mahkluk sosial. Interaksi atau hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan suatu aktifitas tubuh tidak hanya jasmani tetapi juga rohani. Olahraga sudah menjadi bagian dari kegiatan masyarakat. Kegiatan ini biasanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Demam sepak bola saat ini sedang melanda di Indonesia. Usai gelaran piala
BAB I PENDAHULUAN I.1. I.1.1 Latarbelakang Latarbelakang Pengadaan Proyek Demam sepak bola saat ini sedang melanda di Indonesia. Usai gelaran piala AFF yang berakhir pada bulan Desember 2010. Indonesia
Lebih terperinciI S S U E 1 5, 4 A P R I L C o n t e n t. LIGA INGGRIS Pelatih Dengan Gaji Tertinggi. KEUNTUNGAN KLUB Darimana saja keuntungan klub berasal
I S S U E 1 5, 4 A P R I L 2 0 1 7 ADVERTISE HERE C o n t e n t LIGA INGGRIS Pelatih Dengan Gaji Tertinggi KEUNTUNGAN KLUB Darimana saja keuntungan klub berasal Liga 1 INDONESIA GOJEK dan TRAVELOKA PERATURAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang. Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kemakmuran dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara yang sedang membangun (developing country), dimana pada saat ini sedang giat melaksanakan pembangunan disegala bidang. Pembangunan adalah
Lebih terperinciDASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) SOLO FUTSAL CENTER
DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) SOLO FUTSAL CENTER Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilihat dari segi kegiatannya, lebih tampak sebagai lembaga sosial. Sejak awal. dan meningkatkan kesejahteraan orang lain.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yayasan adalah kumpulan dari sejumlah orang yang terorganisasi dan dilihat dari segi kegiatannya, lebih tampak sebagai lembaga sosial. Sejak awal sebuah yayasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perserikatan tahun 1985, dimana liga ini masih belum tergolong profesional. Hal ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dekade terakhir prestasi sepakbola di Sumatera Utara semakin menurun. Terakhir kali klub sepakbola Sumatera Utara menjuarai Liga Perserikatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat dilakukan melalui media, baik media cetak maupun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dapat dilakukan melalui media, baik media cetak maupun media elektronik dan merupakan suatu proses komunikasi yang memiliki tujuan untuk menyampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga di Indonesia mempunyai banyak cabang dan jenisnya. Cabang olahraga yang paling digemari di Indonesia antara lain adalah sepak bola, bulutangkis, dan basket.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat lepas dari hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat lepas dari hidup bermasyarakat, karena sebagai individu, manusia tidak dapat menjalani kehidupannya sendiri untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membayar royalti dalam jumlah tertentu dan untuk jangka waktu tertentu.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjanjian merupakan permasalahan penting yang perlu mendapat perhatian, mengingat perjanjian sering digunakan oleh individu dalam aspek kehidupan. Salah satu
Lebih terperinciUNITED. Catatan Seorang Fans Manchester United ANDI ISTIABUDI
UNITED Catatan Seorang Fans Manchester United ANDI ISTIABUDI PENGANTAR Saya pertama kali mulai mengenal dan menyukai Manchester United sejak tahun 1995 ketika masih bersekolah SMP, tepatnya beberapa bulan
Lebih terperinciDesember 2012 jam wib.
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sepakbola adalah permainan tim, 11 orang melawan 11 orang lainnya di lapangan hijau. Semua pemain memiliki peran yang penting selama 90 menit pertandingan berjalan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggemar dan peminat di berbagai belahan bumi. Bahkan sepak bola. bukan hanya sekedar olahraga, akan tetapi juga mampu membawa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola adalah suatu cabang olahraga yang mempunyai banyak penggemar dan peminat di berbagai belahan bumi. Bahkan sepak bola bukan hanya sekedar olahraga,
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Fuady, Munir, 2003, Perseroan Terbatas: Paradigma Baru, Citra Aditya Bakti, Bandung.
DAFTAR PUSTAKA BUKU Arikunto, Suharsimi, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi IV), Rineka Cipta, Jakarta. Badrulzaman, Mariam Darus, Sutan Remy Sjahdeini, Heru Soepraptomo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia (TVRI) menayangkan langsung upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Siaran televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962 saat Televisi Republik Indonesia (TVRI) menayangkan langsung upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Kemerdekaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. - Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat. cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman sekarang semua kegiatan manusia tidak lepas dari yang namanya uang. Mulai dari hal yang sederhana, sampai yang kompleks sekalipun kita tidak dapat lepas dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Cabang USU. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai
65 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian tesis ini dilakukan di Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang USU. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tanah terus
12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Tanah ditempatkan sebagai suatu bagian penting bagi kehidupan manusia. Seiring dengan berkembangnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tanah terus meningkat.
Lebih terperinciDRS. HERWIN, M.PD.
DRS. HERWIN, M.PD. herwin@uny.ac.id PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 Materi disampaikan pada Pelatihan dan Coaching Clinics Sepakbola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seolah sudah menjadi tradisi tahunan yang wajib dirasakan apabila musim
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banjir merupakan suatu masalah yang rentan mengancam bagi kota-kota besar di Indonesia yang memiliki laju pertumbuhan penduduk yang jauh lebih pesat dibandingkan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, berikut ini adalah beberapa simpulan dari penelitian ini.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil wawancara dan analisis data yang telah dipaparkan di bab sebelumnya, berikut ini adalah beberapa simpulan dari penelitian ini. 1. Terdapat tiga faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peran serta seluruh pemain sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu elemen yang terpenting dalam sebuah klub sepak bola adalah peran serta seluruh pemain sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjalankan segala macam aktifitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan saja dan dimana saja kita berada. Olahraga tidak dapat dipisahkan dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia
Lebih terperinciSTUDI TENTANG TANGGUNG JAWAB KASIR TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN DI SUPERMARKET WILAYAH SURAKARTA
STUDI TENTANG TANGGUNG JAWAB KASIR TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN DI SUPERMARKET WILAYAH SURAKARTA Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Dalam Menyelesaikan Studi Program Strata
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. (Commanditaire Vennootschap atau CV), Firma dan Persekutuan Perdata. Dalam
BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan di Indonesia mempunyai peranan yang cukup strategis dalam setiap kegiatan ekonomi di Indonesia, khususnya dalam melakukan kegiatan usaha dalam bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Bagi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, kata rumah menjadi suatu kebutuhan yang sangat mahal, padahal
Lebih terperinciAKIBAT HUKUM INVESTOR BARU SEBAGAI PEMEGANG SAHAM BANK (STUDI KASUS PT. BANK SULUT) 1 Oleh: Fauzy Indra Rizky Arbie 2
AKIBAT HUKUM INVESTOR BARU SEBAGAI PEMEGANG SAHAM BANK (STUDI KASUS PT. BANK SULUT) 1 Oleh: Fauzy Indra Rizky Arbie 2 A B S T R A K Di lingkungan bisnis, terjadinya jual beli saham adalah suatu hal yang
Lebih terperinci2015 PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola adalah salah satu olahraga beregu yang dimainkan di lapangan rumput oleh dua regu yang saling berhadapan, dengan masing-masing regu terdiri dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pelaku usaha yang bergerak di keuangan. Usaha keuangan dilaksanakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakekatnya setiap orang berhak mendapatkan perlindungan dari hukum. Hampir seluruh hubungan hukum harus mendapat perlindungan dari hukum. Oleh karena itu terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. olahraga bagi kesehatan dilihat dari banyaknya masyarakat yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat belakangan ini sudah menyadari akan arti pentingnya olahraga bagi kesehatan dilihat dari banyaknya masyarakat yang berpartisipasi di dalam dunia olahraga.
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, pengangkutan memegang peranan yang sangat penting. Demikian juga halnya dalam peranan yang mutlak, bahkan pengakutan memegang peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring bertambahnya usia dan semakin bertambah padatnya aktivitas yang di jalani seseorang, semakin menurun pula tingkat kesadaran seseorang itu akan pentingnya berolahraga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kita dapat melakukan segala macam kegiatan dalam kehidupan sehari-hari, tangga, sekolah, rumah sakit, dan industri-industri.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kehadiran tenaga listrik di zaman modern ini merupakan hal yang sangat penting dan berguna sebagai sumber tenaga. Karena dengan adanya listrik kita dapat melakukan segala
Lebih terperinciBAB IV STRATEGI KEMENPORA MENGHADAPI SANKSI FIFA. persepakbolaan dunia tanpa campur tangan dari kekuatan politik dan aktor-aktor
BAB IV STRATEGI KEMENPORA MENGHADAPI SANKSI FIFA Perang kedaulatan antara FIFA dengan kedaulatan pemerintah semakin menjadi jadi semenjak dijatuhkannya sanksi pembekuan terhadap PSSI. Tujuan negara adalah
Lebih terperinci