1.2 Kelompok Usaha adalah berarti setiap perusahaan dimana Perusahaan menjadi pemegang saham utamanya.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "1.2 Kelompok Usaha adalah berarti setiap perusahaan dimana Perusahaan menjadi pemegang saham utamanya."

Transkripsi

1 1. Definisi Dalam perjanjian ini, kecuali knteksnya secara tegas menyatakan atau mensyaratkan lain, maka kata-kata sebagaimana dimaksud di bawah ini memiliki arti sebagai berikut : 1.1 Infrmasi Rahasia adalah segala infrmasi rahasia mengenai Perusahaan dan kelmpk Usahanya dari waktu ke waktu ( dalam bentuk apapun ) termasuk tetapi tidak terbatas pada segala infrmasi mengenai bisnis, keuangan, perasinal, member, dan marketing, knw-hw dan rahasia dagang sehubungan dengan bisnis dari Perusahaan dan Kelmpk Usahanya tersebut dan segala infrmasi dimana Perusahaan dan Kelmpk Usahanya terikat untuk menjaga kerahasiaan infrmasi tersebut ke pihak ketiga. 1.2 Kelmpk Usaha adalah berarti setiap perusahaan dimana Perusahaan menjadi pemegang saham utamanya. 1.3 Jasa adalah seluruh jasa yang diberikan leh member kepada Member lainnya dan kewajiban yang harus dilakukan Member berdasarkan Perjanjian ini, termasuk hal-hal sebagaimana diatur dalam Pasal Kekayaan Intelektual adalah setiap hak paten, hak cipta, hak merek, rahasia dagang, hasil karya, desain, metde, teknik, prses, prsedur, prpsal, ilustrasi, baik terdaftar maupun tidak, baik dalam bentuk cetak, audi atau vide, yang dimiliki dan/atau dibuat leh Perusahaan. 1.5 Kerugian adalah setiap klaim, tanggung jawab, pengeluaran, denda, penalty, biaya, kerugian dalam bentuk apa pun (termasuk biaya hukum). 1.6 Ketentuan Kmisi adalah ketentuan mengenai Kmisi (sebagaimana didefinisikan dibawah ini) yang berhak diterima leh member berdasarakan Perjanjian ini. 1.7 Kde Etik Keanggtaan adalah seperangkat aturan dasar tertulis maupun tidak tertulis yang harus diperhatikan dan dijalankan member, termasuk Kde Etik Keanggtaan. 1.8 Cacat Ttal dan Tetap adalah cacat sebagai akibat dari kecelakaan atau penyakit yang menyebabkan member sama sekali tidak dapat melakukan aktivitas apapun secara terus menerus selama 180 hari terakhir sejak diagnsa didirikan, tidak termasuk cacat berupa kelainan jiwa, cacat mental, neursis, psiksmatis ataupun psiksis atau Member kehilangan fungsi secara ttal dan tidak dapat dipulihkan kembali. 1.9 kecelakaan adalah peristiwa yang tidak diharapkan terjadi secara tiba-tiba, tidak terduga, tidak disengaja, datangnya dari luar, bersifat kekerasan dan kasat mata.

2 1.10 Member adalah rang dan / atau individu yang telah mendaftar dan membayarkan biaya pendaftaran member ke Perusahaan Prduk adalah semua barang dan jasa yang diperjual-belikan didalam perusahaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan perusahaan. 2. Kewajiban dan Tanggung Jawab member 2.1 Memprmsikan, memasarkan dan menjual Prduk yang disiapkan leh Perusahaan kepada Member atau Jaringan dan melayani pertanyaan dari Member mengenai Prduk yang dipasarkan. 2.2 Melakukan dan menyelesaikan tugas-tugas, kewajiban-kewajiban, hal-hal, fungsi-fungsi yang ditugaskan kepada member leh Perusahaan dari waktu ke waktu. 2.3 member wajib memastikan dan mengawasi setiap dkumen-dkumen pendukung yang disertakan dalam Aplikasi Member adalah merupakan Dkumen asli, atau bilamana dalam bentuk ftkpi maka ftkpi tersebut memuat data-data yang sama dengan dkumen aslinya dan tanda tangan yang tertera dalam aplikasi dan dkumen-dkumen tersebut adalah tanda tangan asli Member. 2.4 member wajib untuk setiap saat dan dalam segala hal patuh dan tunduk terhadap : Setiap dan seluruh strategi, pedman, perintah dan prsedur yang ditetapkan leh Perusahaan dari waktu ke waktu sehubungan dengan kinerja Member; Peraturan Keanggtaan berpartisipasi dalam setiap pelatihan, ssialisasi prduk dan prgram-prgram kepatuhan (baik diadakan leh Perusahaan maupun pihak lain) yang disyaratkan leh Perusahaan; dan Seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku terhadap member, dan wajib memastikan bahwa jasa dilakukan dalam cara yang tidak (i) melanggar peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indnesia atau (ii) yang menurut pendapat Perusahaan dapat merusak reputasi Perusahaan. 2.5 Dalam memberikan Jasa, Member wajib untuk setiap saat : Bertindak jujur dan penuh integritas;

3 2.5.2 Bertindak dengan niat baik dan mengutamakan kepentingan Member lainnya Memberikan infrmasi yang benar dan akurat mengenai Prduk; Mempertahankan dan mengusahakan agar Member membayar semua premi secara langsung ke Perusahaan, atau melalui bank yang ditunjuk leh Perusahaan dari waktu ke waktu dan secara knsisten maupun berkala. 3. Member dilarang untuk : 3.1 Memberikan infrmasi dan/atau pernyataan yang salah atau menyesatkan mengenai Prduk maupun infrmasi mengenai Perusahaan 3.2 Membuat, menggunakan dan memperbanyak brsur penjualan, bahan atau materi pemasaran apapun yang merupakan bagian dari Kekayaan Intelektual Perusahaan atau mengikutsertakan nama Perusahaan kecuali telah mendapat izin tertulis terlebih dahulu dari Perusahaan. 3.3 Membuat perjanjian (dalam bentuk apapun) dengan pihak ketiga atas nama Perusahaan 3.4 Melakukan perubahan terhadap segala perjanjian / prduk Perusahaan dan/ atau dengan cara apapun memanipulasi perangkat lunak untuk menciptakan suatu harapan yang tidak masuk akal. 3.5 Memberikan, atau mencba memberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung, ptngan terhadap Premi, Prduk, jasa atau manfaat tambahan yang tidak diatur dalam Prduk / ketentuan atau memberikan jaminan nilai manfaat dalam rangka membujuk Member untuk menutup Prduk yang telah berjalan. 3.6 Tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari Perusahaan (i) membuat, menerbitkan, membagikan atau mengedarkan iklan-iklan, surat-surat, barang cetakan atau tulisan, (ii) mengirimkan atau menyediakan suatu berita atau infrmasi, atau (iii) memasang iklan dalam suatu penerbitan baik cetak maupun elektrnik mengenai Prduk dan/ atau Perusahaan, baik atas nama sendiri maupun atas nama Perusahaan 3.7 Menggunakan barang, materi, atau fasilitas milik atau yang disediakan leh Perusahaan untuk suatu maksud selain pemberian Jasa. 4. Kmisi Member 4.1 Dengan mempertimbangkan kinerja Member dalam melakukan jasa, dan selama masa berlakunya Perjanjian ini, Perusahaan akan memberikan Kmisi kepada Member atas Prduk

4 yang berhasil dijual atau ditutup, dengan ketentuan bahwa penjualan atau penutupan tersebut telah dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam Perjanjian Keanggtaan. 4.2 Kmisi yang berhak diterima Member akan dihitung berdasarkan syarat dan ketentuan dalam Ketentuan Kmisi, dan ketentuan lain yang ditentukan leh Perusahaan dari waktu ke waktu. 4.3 Dalam hal terjadi perbedaan perhitungan Kmisi antara Member dan Perusahaan, maka perhitungan yang akan berlaku adalah perhitungan yang dilakukan leh Perusahaan. 4.4 Selain sebagaimana telah diatur dengan jelas dalam Pasal ini, Member tidak berhak atas remunerasi, pembayaran, penggantian, ganti rugi atau kmpensasi dari Perusahaan sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini. Untuk menghindarkan keragu-raguan, Member wajib untuk membayar dan bertanggung jawab atas segala biaya, pengeluaran, termasuk namun tidak terbatas pada biaya krespndensi, akmdasi, dan biaya-biaya lain dalam bentuk apapun sehubungan dengan atau diperlukan leh Member untuk melakukan Jasa. 4.5 Dalam hal Perusahaan mengembalikan uang kepada Member, Member wajib untuk mengembalikan setiap Kmisi yang telah didapatkannya sehubungan dengan uang yang dikembalikannya tersebut. 4.6 Dengan tunduk kepada ketentuan pasal 4.1, Perusahaan berhak untuk menahan, mengubah atau tidak membayarkan, kmisi, bnus level maupun, dan/ atau pendapatan lain berdasarkan perjanjian ini, dan Peraturan Keanggtaan apabila, menurut pendapat Perusahaan, hal tersebut diperlukan untuk mematuhi peraturan perundangan yang berlaku di Indnesia, dan dalam hal demikian Member tidak berhak untuk mengajukan tuntutan atau gugatan apapun kepada Perusahaan sehubungan dengan kerugian Member akibat pelaksanaan peraturan dan perundang-undangan tersebut. 4.7 Perusahaan berhak meminta Member untuk mengembalikan jumlah uang yang sudah dibayarkan kepada Member dengan cara yang tidak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku tersebut. 4.8 Member dengan ini memberikan kuasa kepada Perusahaan untuk memtng Kmisi, bnus level, dan/ atau pendapatan lain berdasarkan Perjanjian ini,dan/ atau Perjanjian Keanggtaan. Dalam hal pemtngan Kmisi, bnus level,dan/ atau pendapatan lain tidak cukup untuk mengembalikan Kmisi tersebut, maka Perusahaan akan memberitahu Member secara tertulis dan Member wajib dengan segera, namun tidak lebih dari 2 (dua) hari kerja setelah pemberitahuan tertulis dari Perusahaan, membayar jumlah yang diminta tersebut kepada Perusahaan.

5 5. Evaluasi dan Pemeriksaan Member 5.1 Perusahaan berhak untuk melakukan evaluasi atas kinerja Member sesuai dengan ketentuan validasi perjanjian ini. Berdasarkan hasil evaluasi, atas kebijakan Perusahaan, Perusahaan dapat memprmsikan, melakukan pemecatan, Pembekuan atau mengakhiri Perjanjian secara sepihak. 5.2 Perusahaan berhak setiap saat melakukan pemeriksaan atas seluruh kegiatan yang dilakukan leh Member dengan atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Selam pemeriksaan dan atas permintaan Perusahaan, Member wajib untuk memberikan seluruh dkumen dan infrmasi yang dimilikinya dengan benar dan secara terperinci kepada Perusahaan. 6. Tindakan Disiplin dan Penangguhan 6.1 Dalam hal Perusahaan menemukan bahwa Member telah melakukan Pelanggaran (sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 7), maka Perusahaan dapat, atas kebijakan Perusahaan, memberikan Tindakan Disiplin (sebagaimana didefinisikan dalam pasal 6.2) kepada Member, atau tindakan-tindakan lain yang dianggap perlu leh Perusahaan. 6.2 Tindakan disiplin yang dapat dikenakan kepada Member leh Perusahaan berdasarkan Perjanjian ini (tidak wajib dikenakan secara berurutan) adalah (i) Peringatan tertulis, (ii) Penangguhan, atau (iii) pengakhiran Perjanjian ( Tindakan Disiplin ). 6.3 Perusahaan dapat menangguhkan sebagaian atau seluruh hak Member untuk memprmsikan, memasarkan dan menjual Prduk; dan/ atau menerima Kmisi dan semua Bnus (bila ada); dan/ atau pendapatan lain berdasarkan perjanjian ini, Peraturan Keanggtaan, dan lampiran-lampirannya; dan/ atau hak-hak lainnya sesuai dengan keputusan dan batas waktu yang ditentukan leh Perusahaan. 6.4 Member tetap wajib untuk mematuhi setiap dan seluruh syarat dan ketentuan dalam Perjanjian ini. 6.5 Dalam hal terdapat keluhan terhadap Perusahaan yang diduga disebabkan leh kelalaian atau kesalahan Member dalam melakukan kegiatan dan aktivitasnya, Perusahaan dapat meminta Member untuk membantu Perusahaan dalam melakukan investigasi dan Member wajib untuk membantu investigasi serta memberikan seluruh infrmasi yang dimilikinya dengan benar kepada Perusahaan. Selama masa investigasi, perusahaan dapat, atas kebijakan Perusahaan, mengenakan Tindakan Disiplin kepada Member. 7. Ganti Kerugian 7.1 Perusahaan berhak untuk menyelesaikan setiap keluhan dan/ atau Kerugian Member sesuai dengan syarat dan ketentuan yang dianggap baik menurut kebijakan

6 Perusahaan tanpa kewajiban untuk memberitahu atau berknsultasi terlebih dahulu dengan Member. 7.2 Member wajib untuk mengganti segala Kerugian yang diderita leh Perusahaan dan/ atau Member sebagai akibat dari salah satu dari hal-hal di bawah ini ( Pelanggaran ): Kelalaian atau kesalahan Member dalam memenuhi kewajiban dan tanggung jawab Member Pelanggaran yang dilakukan leh Member atas setiap atau seluruh ketentuan dalam Perjanjian ini, lampiran-lampiran, strategi, pedman, perintah, peraturan keanggtaan dan/ atau peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik disengaja maupun tidak disengaja dan dengan cara apapun. 7.3 Member dengan ini membebaskan dan melepaskan Perusahaan, pemegang saham, para anggta direksi, kmisaris dan karyawannya dari segala perlawanan, tuntutan, gugatan dalam bentuk apapun dan permintaan ganti rugi dari pihak ketiga yang timbul sehubungan dengan pelaksaan Jasa dan setiap pelanggaran yang dilakukan leh Member atas syarat-syarat dan ketentuan yang diatur didalam Perjanjian ini, maupun sehubungan dengan pemtngan sebagaimana diatur dalam perjanjian keanggtaan Member pasal ke Jangka Waktu dan Pengakhiran Perjanjian 8.1 Salah satu Pihak berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini setiap saat, dengan memberikan pemberitahuan tertulis 14 (empat belas hari) sebelumnya kepada Pihak lainnya. Kecuali ditentukan leh pasal 8.4, tidak ada satu Pihak pun yang diwajibkan untuk membayar kmpensasi dalam bentuk apapun kepada Pihak lainnya ketika pengakhiran Perjanjian keanggtaan terjadi. Dalam hal Member ingin mengakhiri Perjanjian ini, maka Member wajib untuk memberikan surat pengakhiran Perjanjian yang memuat alasan pengakhiran Perjanjian tersebut akan berlaku efektif pada tanggal yang pada surat knfirmasi pengakhiran dari Perusahaan. 8.2 Perusahaan berhak mengakhiri Perjanjian tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada Member, dalam hal salah satu dari hal-hal berikut terjadi: member meninggal dunia atau menderita cacat ttal dan tetap sebagaimana didefinisikan pada DEFINISI; atau Member dinyatakan dalam keadaan pailit atau diberikan penundaan kewajiban pembayaran hutang; atau

7 8.2.3 Member terlibat atau diduga terlibat dalam perkara hukum baik pidana maupun perdata; atau Member melakukan Pelanggaran (sebagaimana didefinisikan dalam pasal 7.2); atau Member diketahui dengan sengaja maupun tidak sengaja tidak menyetrkan premi yang telah dititipkan kepada Member bersangkutan dengan alasan apapun; atau Perjanjian diakhiri berdasarkan ketentuan-ketentuannya. 8.3 Dengan berakhirnya Perjanjian : Member wajib untuk, dalam jangka waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tanggal efektif pengakhiran Perjanjian, mengembalikan setiap dan seluruh dkumen-dkumen dan barang-barang milik Perusahaan, baik dalam frmat elektrnik maupun cetak Para Pihak wajib menyelesaikan setiap dan segala kewajiban berdasarkan Perjanjian ini dan lampiran-lampirannya, serta perjanjian lain yang dibuat leh dan antara Member dan Perusahaan, dan Perjanjian Keanggtaan, dalam jangka waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh ) hari kerja terhitung sejak tanggal pengakhiran Perjanjian Member tidak berhak untuk menuntut atau menerima kmisi, bnus level, dan/ atau pendapatan lain berdasarkan Perjanjian ini, terhitung setelah tanggal efektif pengakhiran Perjanjian ini Member wajib untuk setiap saat, atas permintaan Perusahaan (walaupun Perjanjian telah berakhir), hadir dikantr Perusahaan dan memberikan seluruh infrmasi yang dimilikinya dengan benar kepada Perusahaan, atau menghadiri setiap persidangan atau panggilan sebagai saksi, untuk memberikan bukti, infrmasi mengenai Member, Jasa, atau Perjanjian keanggtaan ini. 8.4 Dalam hal pengakhiran Perjanjian ini, Para Pihak mengesampingkan berlakunya Pasal 1266 dan Pasal 1267 KUHP sepanjang diperlukannya putusan pengadilan bagi pengakhiran Perjanjian ini.

8 9. Kekayaan Intelektual 9.1 Member akan bertanggung jawab sepenuhnya atas segala Penggunaan Kekayaan Intelektual tersebut dan akan membebaskan serta melepaskan Perusahaan, Pemegang Saham, para anggta Direksi, kmisaris, dan karyawannya dari segala perlawanan, tuntutan, gugatan dalam bentuk apapun dan permintaan ganti rugi dari pihak ketiga yang timbul dari Penggunaan Kekayaan Intelektual tersebut 9.2 Member tidak diperkenankan untuk mengubah, mendaftarkan, memdifikasi, dan/ atau menggunakan kekayaan intelektual, termasuk LOGO Perusahaan untuk maksud apapun, tanpa persetujuan tertulis dari Perusahaan. 9.3 Member tidak diperkenankan untuk menggunakan, mengedarkan, mendistribusikan, menggandakan atau memperbanyak, baik secara langsung maupun tidak langsung, setiap kekayaan intelektual yang dimiliki leh pihak ketiga manapun, termasuk namun tidak terbatas pada setiap hak paten, hak cipta, hak merek, rahasia dagang, hasil karya, desain, metde, teknik, prses, prsedur, ilustrasi, prpsal, baik terdaftar maupun tidak, baik dalam bentuk cetak, audi atau vide (selanjutnya disebut Penggunaan Kekayaan Intelektual ), tanpa mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak ketiga pemiliki kekayaan intelektual tersebut. 10. Hukum Yang Berlaku Perjanjian ini diatur leh dan harus ditafsirkan serta dilaksanakan berdasarkan hukum yang berlaku di Negara Republik Indnesia. 11. Penyelesaian Perselisihan 11.1 Dalam hal terjadi Perselisihan maka akan diutamakan prses penyelesaian secara musyawarah Jika melalui cara musyawarah tersebut tidak tercapai kesepakatan, maka Para Pihak sepakat untuk menyelesaikannya melalui Pengadilan Negeri dan untuk itu Para Pihak memilih dmisili hukum yang tetap dan tidak berubah di Kantr Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat. 12. Lain-lain 12.1 Lampiran Lampiran dari Perjanjian ini merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak dapat dipisahkan serta mempunyai kekuatan hukum yang sama serta mengikat seperti halnya pasal-pasal lain dari Perjanjian ini.

9 12.2 Kuasa Semua kuasa dan wewenang yang diberikan leh Member dalam Perjanjian Keanggtaan ini merupakan bagian terpenting dan tidak terpisahkan dari Perjanjian Keanggtaan ini dan sebagai demikian maka kuasa dan wewenang tersebut tidak dapat ditarik dan/ atau dicabut kembali dan juga tidak menjadi berakhir dan/ atau hapus jika Member meninggal dunia atau karena timbul peristiwa apapun dan para Pihak dengan ini melepaskan dan menyatakan tidak berlaku Pasal 1266 dan 1267 KUHP Pengalihan Perjanjian ini berlaku dan mengikat terhadap para Pihak maupun para penerima dan penerus hak dan kewajiban dalam Perjanjian keanggtaan ini, dengan ketentuan bahwa para Pihak tidak dapat mengalihkan dan / atau melepaskan hak dan/ atau kewajibannya berdasarkan Perjanjian keanggtaan ini kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak lainnya Keabsahan Perjanjian Apabila sebagian dari ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau tidak dapat dilaksanakan karena sebab apapun, maka hal ini tidak mempengaruhi keabsahan dan pelaksanaan dari ketentuan-ketentuan lainnya dalam Perjanjian ini Member Bukan Karyawan Tidak ada satu pun dari ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian keanggtaan ini yang dapat diartikan sebagai menciptakan hubungan ketenagakerjaan antara Perusahaan dan Member baik secara tegas maupun diam-diam Perubahan Perusahaan dapat mengubah, menambah atau memdifikasi syarat dan ketentuan dalam Perjanjian, lampiran-lampirannya, Perjanjian Keanggtaan dan/ atau Ketentuan Kmisi dengan pemberitahuan kepada Member dan semua perubahan, penambahan atau mdifikasi pada Perjanjian keanggtaan, dan/ atau Ketentuan Kmisi maupun bnus dan/ atau pendapatan lainnya akan dilakukan secara tertulis dan ditandatangani leh pihak yang berwenang dari Perusahaan Inknsistensi Dalam hal terjadi knflik atau inknsistensi antara ketentuan dalam Perjanjian keanggtaan ini dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Keanggtaan maka ketentuan yang berlaku adalah ketentuan yang paling akhir dikeluarkan leh Perusahaan Pelepasan Perusahaan tidak akan dianggap telah mengesampingkan suatu ketentuan dalam Perjanjian keanggtaan ini, kecuali pengesampingan tersebut adalah secara tertulis dan ditandatangani leh Perusahaan. Kelalaian Perusahaan untuk menjalankan suatu hak menurut Perjanjian keanggtaan ini atau kelalaian Perusahaan untuk

10 memaksa agar Member dengan taat mematuhi syarat-syarat Perjanjian keanggtaan ini bukan merupakan suatu penlakan dari syarat-syarat Perjanjian keanggtaan ini dan bukan dianggap sebagai suatu pengesampingan leh Perusahaan atas haknya untuk dikemudian hari meminta kepatuhan atas syarat-syarat Perjanjian ini Pajak Para Pihak setuju bahwa pembayaran kmisi, bnus level dan/ atau maupun pendapatan lainnya, baik itu tunjangan apapun menurut Perjanjian keanggtan ini masi berupa pembayaran ktr (grss), dalam artian didalam pembayaran tersebut termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh) serta kewajiban perpajakan lainnya sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku yang menjadi tanggung jawab Member Akses Infrmasi Perusahaan dapat atas kebijakan Perusahaan, sewaktu-waktu membatasi atau menutup akses infrmasi Member terhadap system infrmasi Perusahaan Anti Suap dan Krupsi Dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban berdasarkan Perjanjian Keanggtaan, Member wajib : Tunduk pada seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku mengenai anti suap dan krupsi; Tidak menawarkan suap atau pembayaran fasilitasi apapun kepada pejabat publik atau pihak manapun lainnya; dan Tidak melakukan hal apapun yang dapat menyebabkan Perusahaan atau setiap afiliasinya melanggar peraturan perundang-undangan mengenai anti suap dan krupsi. Member wajib segera memberitahukan Perusahaan secara tertulis atas setiap ptensi pelanggaran atau pelanggaran yang terjadi atas pasal ini. Apabila Member melanggar atau terdeteksi melanggar pasal ini, Perusahaan dapat setiap saat mengakhiri Perjanjian Keanggtaan tanpa Kewajiban apapun.

PERJANJIAN TENTANG REKENING EFEK Nomor: SP- /RE/KSEI/mmyy

PERJANJIAN TENTANG REKENING EFEK Nomor: SP- /RE/KSEI/mmyy PERJANJIAN TENTANG REKENING EFEK Nomor: SP- /RE/KSEI/mmyy Perjanjian ini dibuat pada hari ini, , tanggal , bulan tahun (dd-mm-yyyy), antara: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia,

Lebih terperinci

STANDAR PRAKTIK DAN KODE ETIK TENAGA PEMASAR ASURANSI JIWA

STANDAR PRAKTIK DAN KODE ETIK TENAGA PEMASAR ASURANSI JIWA STANDAR PRAKTIK DAN KODE ETIK TENAGA PEMASAR ASURANSI JIWA BAB I KETENTUAN UMUM 1. DEFINISI Dalam Kode Etik Tenaga Pemasar ini, yang dimaksud dengan: a. AAJI adalah Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia. b.

Lebih terperinci

Daftar Istilah Asuransi Jiwa Non-Syariah

Daftar Istilah Asuransi Jiwa Non-Syariah Daftar Istilah Asuransi Jiwa Nn-Syariah Istilah Asuransi Dasar Asuransi Tambahan Biaya Administrasi Biaya Akuisisi Biaya Asuransi Biaya Tp-up Cacat Ttal dan Tetap Jenis pertanggungan yang merupakan pertanggungan

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM SYARAT DAN KETENTUAN DI BAWAH INI HARUS DIBACA SEBELUM MENGGUNAKAN WEBSITE INI. PENGGUNAAN WEBSITE INI MENUNJUKKAN PENERIMAAN DAN KEPATUHAN TERHADAP SYARAT DAN KETENTUAN DI BAWAH INI SYARAT DAN KETENTUAN

Lebih terperinci

PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan. PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan

PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan. PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan ANGGARAN DASAR SAAT INI ANGGARAN DASAR PERUBAHAN PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan PASAL 3 MAKSUD DAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

KETENTUAN BERLANGGANAN

KETENTUAN BERLANGGANAN KETENTUAN BERLANGGANAN Pasal 1 Definisi 1. Ketentuan Berlangganan adalah ketentuan yang wajib dipatuhi baik oleh Mitra maupun D&K sehubungan dengan pelayanan PEMBUKAAN AKSES ONLINE PAYMENT POINT berdasarkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN [LN 1998/82, TLN 3790]

UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN [LN 1998/82, TLN 3790] UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN [LN 1998/82, TLN 3790] 33. Ketentuan Pasal 46 ayat (1) diubah, sehingga Pasal 46 ayat (1) menjadi

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN

SYARAT DAN KETENTUAN SYARAT DAN KETENTUAN 1. DEFINISI (1) Bank adalah PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk., yang berkantor pusat di Bandung, dan dalam hal ini bertindak melalui kantor-kantor cabangnya, meliputi kantor cabang,

Lebih terperinci

Perjanjian Keagenan ( Perjanjian ) ini dibuat pada hari, tanggal oleh dan antara:

Perjanjian Keagenan ( Perjanjian ) ini dibuat pada hari, tanggal oleh dan antara: Perjanjian Keagenan Perjanjian Keagenan ( Perjanjian ) ini dibuat pada hari, tanggal oleh dan antara: No:... / SLFI -... /... /... 1. PT Sun Life Financial Indonesia, suatu perseroan terbatas yang didirikan

Lebih terperinci

Apakah yang dimaksud dengan amnesti pajak? Apa saja aspek yang dicakup dalam Amnesti pajak?

Apakah yang dimaksud dengan amnesti pajak? Apa saja aspek yang dicakup dalam Amnesti pajak? FREQUENT ASKED QUESTIONS (FAQ) Apakah yang dimaksud dengan amnesti pajak? Apa saja aspek yang dicakup dalam Amnesti pajak? Apakah asal-usul dana/aset itu tidak dipermasalahkan? Apakah Amnesti Pajak ini

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT

CONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT CONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT PERJANJIAN KREDIT Yang bertanda tangan di bawah ini : I. ------------------------------------- dalam hal ini bertindak dalam kedudukan selaku ( ------ jabatan ------- ) dari

Lebih terperinci

BAB 5 KLIRING DAN PENYELESAIAN

BAB 5 KLIRING DAN PENYELESAIAN BAB 5 KLIRING DAN PENYELESAIAN 500. UMUM 1. Kecuali dinyatakan berbeda dalam Peraturan Lembaga Kliring ini, Anggota Kliring akan menerima dan mengkliringkan semua Kontrak Berjangka atas namanya sendiri

Lebih terperinci

LAMPIRAN (Contoh Perjanjian BOT Dalam Format Akta Notaris)

LAMPIRAN (Contoh Perjanjian BOT Dalam Format Akta Notaris) LAMPIRAN (Contoh Perjanjian BOT Dalam Format Akta Notaris) PERJANJIAN PEMBANGUNAN, PENGELOLAAN DAN PENYERAHAN KEMBALI TANAH, BANGUNAN DAN FASILITAS PENUNJANG Nomor : - Pada hari ini, - Pukul -Hadir dihadapan

Lebih terperinci

Perjanjian BlackBerry ID

Perjanjian BlackBerry ID Perjanjian BlackBerry ID Perjanjian BlackBerry ID atau "Perjanjian" merupakan suatu perjanjian hukum antara Research In Motion Limited, atau anak perusahaannya atau afiliasinya sebagaimana tertera dalam

Lebih terperinci

SCHOTT Igar Glass Syarat dan Ketentuan Pembelian Barang (versi Bahasa Indonesia)

SCHOTT Igar Glass Syarat dan Ketentuan Pembelian Barang (versi Bahasa Indonesia) SCHOTT Igar Glass Syarat dan Ketentuan Pembelian Barang (versi Bahasa Indonesia) Syarat dan ketentuan pembelian barang ini akan mencakup semua barang dan jasa yang disediakan oleh PT. SCHOTT IGAR GLASS

Lebih terperinci

PERJANJIAN PENGGUNAAN C-BEST UNTUK POST TRADE PROCESSING Nomor: SP-000/MI/KSEI/mmyy

PERJANJIAN PENGGUNAAN C-BEST UNTUK POST TRADE PROCESSING Nomor: SP-000/MI/KSEI/mmyy PERJANJIAN PENGGUNAAN C-BEST UNTUK POST TRADE PROCESSING Nomor: SP-000/MI/KSEI/mmyy Perjanjian ini dibuat pada hari ini, , tanggal , bulan tahun (dd-mm-yyyy), antara: PT

Lebih terperinci

Setiap istilah di bawah ini, kecuali dengan tegas ditentukan lain dalam Syarat dan Ketentuan ini mempunyai arti dan pengertian sebagai berikut:

Setiap istilah di bawah ini, kecuali dengan tegas ditentukan lain dalam Syarat dan Ketentuan ini mempunyai arti dan pengertian sebagai berikut: SYARAT & KETENTUAN Safe Deposit Box A. DEFINISI Setiap istilah di bawah ini, kecuali dengan tegas ditentukan lain dalam Syarat dan Ketentuan ini mempunyai arti dan pengertian sebagai berikut: 1. Anak Kunci

Lebih terperinci

PERSYARATAN PEMBELIAN (BARANG DAN JASA)

PERSYARATAN PEMBELIAN (BARANG DAN JASA) PERSYARATAN PEMBELIAN (BARANG DAN JASA) 1. PENGERTIAN Shopper atau GSK berarti badan GSK Indonesia yang ditunjukkan pada halaman muka Pesanan. "Supplier" berarti orang, firma atau perusahaan kepada siapa

Lebih terperinci

[Sponsor][Title] TEAM

[Sponsor][Title] TEAM PERJANJIAN KERJASAMA [Sponsor][Title] TEAM Perjanjian Kerjasama [Sponsor][Title]Team (selanjutnya disebut Perjanjian ) oleh dan antara : I. Bapak/Ibu.xxx, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya selaku

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan

Lebih terperinci

PERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak )

PERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak ) PERJANJIAN PINJAMAN Perjanjian pinjaman ini ( Perjanjian ) dibuat pada hari dan tanggal yang disebutkan dalam Lampiran I Perjanjian ini, oleh dan antara: 1. Koperasi Sahabat Sejahtera Anda, suatu koperasi

Lebih terperinci

KETENTUAN DAN PERSYARATAN KHUSUS PEMBUKAAN REKENING INVESTOR Ketentuan dan Persyaratan Khusus Pembukaan Rekening Investor ini (berikut semua lampiran, perubahan dan atau pembaharuannya selanjutnya disebut

Lebih terperinci

Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992 Tentang Dana Pensiun

Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992 Tentang Dana Pensiun Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992 Tentang Dana Pensiun BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan : 1. Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program

Lebih terperinci

KODE ETIK. Kode etik yang dikeluarkan oleh PT. Internasional Network Cemerlang adalah bertujuan untuk :

KODE ETIK. Kode etik yang dikeluarkan oleh PT. Internasional Network Cemerlang adalah bertujuan untuk : KODE ETIK Kode etik yang dikeluarkan oleh PT. Internasional Network Cemerlang adalah bertujuan untuk : 1. Memberikan kepuasan dan perlindungan kepada semua pihak yang berkepentingan, memajukan kompetisi

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28 /POJK.05/2015 TENTANG PEMBUBARAN, LIKUIDASI, DAN KEPAILITAN PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH,

Lebih terperinci

Pasal 12 ayat (1) dan (2)

Pasal 12 ayat (1) dan (2) SYARAT DAN KETENTUAN UMUM PEMBERIAN FASILITAS PERBANKAN COMMERCIAL NO. PASAL SEMULA MENJADI PERATURAN OJK YANG DIGUNAKAN 1. Halaman 1 Syarat dan Ketentuan Umum Syarat dan Ketentuan Umum Pasal 20 ayat (1)

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 412/BL/2010 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN

Lebih terperinci

Ketentuan-ketentuan Umum PENJUALAN Barang (termasuk Perangkat lunak)

Ketentuan-ketentuan Umum PENJUALAN Barang (termasuk Perangkat lunak) Ketentuan-ketentuan Umum PENJUALAN Barang (termasuk Perangkat lunak) 1 Definisi 1.1. Dalam Ketentuan-ketentuan ini: Ketentuan-ketentuan adalah persyaratan-persyaratan dan ketentuan-ketentuan ini yang berlaku

Lebih terperinci

Syarat dan Ketentuan Umum Layanan PermataMobile berbasis SMS dari PermataBank

Syarat dan Ketentuan Umum Layanan PermataMobile berbasis SMS dari PermataBank Syarat dan Ketentuan Umum Layanan PermataMobile berbasis SMS dari PermataBank Syarat dan Ketentuan Umum Layanan PermataMobile berbasis SMS dari PermataBank (berikut semua lampiran, dan/atau perubahannya

Lebih terperinci

NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 1992 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERASURANSIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 1992 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERASURANSIAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 1992 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERASURANSIAN Peraturan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan mengenai isinya harap merujuk kepada teks aslinya.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN [LN 1992/31, TLN 3472]

UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN [LN 1992/31, TLN 3472] UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN [LN 1992/31, TLN 3472] BAB VIII KETENTUAN PIDANA DAN SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 46 (1) Barang siapa menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

Lebih terperinci

KETENTUAN DAN PERSYARATAN BLACKBERRY ID

KETENTUAN DAN PERSYARATAN BLACKBERRY ID KETENTUAN DAN PERSYARATAN BLACKBERRY ID UNTUK MENDAPATKAN AKUN BLACKBERRY ID, SERTA DAPAT MENGAKSES LAYANAN YANG MENSYARATKAN ANDA UNTUK MEMILIKI AKUN BLACKBERRY ID, ANDA HARUS (1) MENYELESAIKAN PROSES

Lebih terperinci

Amnesti Pajak materi lengkap diperoleh dari pajak.go.id

Amnesti Pajak materi lengkap diperoleh dari pajak.go.id Amnesti Pajak materi lengkap diperleh dari pajak.g.id Jul 2016 - Frm: www.itkind.rg (free pdf - Manajemen Mdern dan Kesehatan Masyarakat) 1 Daftar Isi Ruang Lingkup (ringkas)... 3 Tarif... 4 Repatriasi

Lebih terperinci

Ketentuan Penggunaan. Pendahuluan

Ketentuan Penggunaan. Pendahuluan Ketentuan Penggunaan Pendahuluan Kami, pemilik Situs Web ecosway (yang termasuk situs Web ecosway) telah menetapkan ketentuan ketentuan yang selanjutnya di sini disebut ("Ketentuan Penggunaan") sebagai

Lebih terperinci

LAMPIRAN F7 PERJANJIAN KONSORSIUM. Untuk

LAMPIRAN F7 PERJANJIAN KONSORSIUM. Untuk LAMPIRAN F7 PERJANJIAN KONSORSIUM Untuk IKUT SERTA DALAM LELANG DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN. Perjanjian Konsorsium untuk Pelaksanaan Pekerjaan 18 ( PERJANJIAN KONSORSIUM ) ini dibuat dan ditandatangani pada

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN KERJA

SURAT PERJANJIAN KERJA SURAT PERJANJIAN KERJA No. 168/SPK-01/AMARYAI/I/2017 Pada hari... tanggal... bulan... tahun... telah dibuat dan disepakati perjanjian kerja antara : Nama : PT.... Alamat : Jln.... Kemudian dalam hal ini

Lebih terperinci

KODE ETIK PENERBIT ANGGOTA IKAPI

KODE ETIK PENERBIT ANGGOTA IKAPI KODE ETIK PENERBIT ANGGOTA IKAPI MUKADIMAH 1. Bahwa untuk meningkatkan profesionalisme industri perbukuan di Indonesia sesuai Undang-Undang yang berlaku dan peraturanperaturan lainnya yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memajukan industri yang mampu bersaing

Lebih terperinci

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 T a h u n Tentang Desain Industri

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 T a h u n Tentang Desain Industri Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 T a h u n 2 000 Tentang Desain Industri DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memajukan industri yang mampu

Lebih terperinci

BAB 5 PENEGAKAN PERATURAN

BAB 5 PENEGAKAN PERATURAN BAB 5 PENEGAKAN PERATURAN OTORITAS PENEGAK PERATURAN DAN TATA TERTIB BURSA 500. DIVISI AUDIT DAN PENGAWASAN PASAR 1. Direksi menunjuk kepala Divisi Audit Dan Pengawasan Pasar untuk melaksanakan penegakan

Lebih terperinci

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan Jenis Infrmasi yang Terbuka dan Dikecualikan Kelmpk Infrmasi Publik yang diatur dalam UU KIP mencakup Infrmasi Publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; Infrmasi Publik yang wajib diumumkan

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT

SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT Syarat dan Ketentuan Fasilitas Dana Bantuan Sahabat ( Syarat dan Ketentuan Umum ) ini berlaku bagi Nasabah yang permohonan Fasilitas Dana Bantuan Sahabat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

Pasal 2: Penerbitan, Kepemilikan, Penggunaan Kartu Kredit dan PIN 2.1 Penerbitan Kartu Kredit dilakukan Bank berdasarkan permohonan tertulis dari Pemo

Pasal 2: Penerbitan, Kepemilikan, Penggunaan Kartu Kredit dan PIN 2.1 Penerbitan Kartu Kredit dilakukan Bank berdasarkan permohonan tertulis dari Pemo Sebelum menggunakan Kartu Kredit yang diterbitkan oleh PT Bank UOB Indonesia, mohon untuk membaca dengan teliti Syarat dan Ketentuan Kartu Kredit PT Bank UOB Indonesia ( Syarat dan Ketentuan ) ini. Dengan

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk.

PIAGAM DIREKSI PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk. PIAGAM DIREKSI PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk. 2015 1 BAB I DASAR PEMBENTUKAN 1.1. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk, selanjutnya disebut PT SMART Tbk atau Perseroan, sebagai

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 37, 1992 (ADMINISTRASI. Kesejahteraan. PENSIUN. Tenaga Kerja. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN

UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN [LN 2007/85, TLN 4740] 46. Ketentuan Pasal 36A diubah sehingga

Lebih terperinci

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy Perjanjian ini dibuat pada hari ini, , tanggal , bulan tahun (dd-mm-yyyy), antara: PT Kustodian Sentral Efek

Lebih terperinci

KODE PRAKTEK PANDI-DNP/ Versi 1.0. Dikeluarkan tanggal 1 Maret Pengelola Nama Domain Internet Indonesia

KODE PRAKTEK PANDI-DNP/ Versi 1.0. Dikeluarkan tanggal 1 Maret Pengelola Nama Domain Internet Indonesia KODE PRAKTEK PANDI-DNP/2012-003 Versi 1.0 Dikeluarkan tanggal 1 Maret 2012 Pengelola Nama Domain Internet Indonesia Gedung Arthaloka LT. 11 Jln. Jend. Sudirman Kav. 2 Jakarta Pusat 10220, Indonesia. www.pandi.or.id

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk.

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. 1 PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. BAGIAN I : DASAR HUKUM Pembentukan, pengorganisasian, mekasnisme kerja, tugas

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 1992 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERASURANSIAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 1992 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERASURANSIAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 1992 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERASURANSIAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peranan usaha perasuransian di Indonesia dalam menunjang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kekayaan budaya dan etnis bangsa

Lebih terperinci

Syarat dan Ketentuan Umum PermataKTA

Syarat dan Ketentuan Umum PermataKTA Syarat dan Ketentuan Umum PermataKTA Syarat dan Ketentuan Umum (selanjutnya disebut SKU ) merupakan perjanjian yang sah dan mengikat Nasabah dan Bank. Nasabah dan Bank sepakat untuk mengikatkan diri pada

Lebih terperinci

BENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK) [kop surat K/L/D/I] SATUAN KERJA PPK: NOMOR DAN TANGGAL SPK NOMOR DAN TANGGAL DOKUMEN PENGADAAN :

BENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK) [kop surat K/L/D/I] SATUAN KERJA PPK: NOMOR DAN TANGGAL SPK NOMOR DAN TANGGAL DOKUMEN PENGADAAN : BENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK) [kop surat K/L/D/I] SURAT PERINTAH KERJA (SPK) SATUAN KERJA PPK: NOMOR DAN TANGGAL SPK NOMOR DAN TANGGAL SURAT PERMINTAAN PENAWARAN: PAKET PEKERJAAN : NOMOR DAN TANGGAL

Lebih terperinci

PERJANJIAN TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN TAHUN DAN IKATAN KERJA TAHUN

PERJANJIAN TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN TAHUN DAN IKATAN KERJA TAHUN PERJANJIAN TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN TAHUN 2014 2015 DAN IKATAN KERJA TAHUN 2015-2020 Nomor : /330//2014 Perjanjian ini dibuat di , pada hari, tanggal.bulan. tahun

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa di dalam era perdagangan global, sejalan dengan konvensi-konvensi

Lebih terperinci

2. Jika pengguna tetap menggunakan layanan situs setelah adanya perubahan, maka itu berarti pengguna telah menyetujui perubahan tersebut.

2. Jika pengguna tetap menggunakan layanan situs setelah adanya perubahan, maka itu berarti pengguna telah menyetujui perubahan tersebut. SYARAT & KETENTUAN Selamat datang di www.pay-inm.co.id. Kami adalah perusahaan teknologi yang menyediakan jaringan, sistem dan aplikasi yang payment point untuk penerimaan tagihan listrik dan telepon pelanggan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI [LN 1997/93, TLN 3720]

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI [LN 1997/93, TLN 3720] UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI [LN 1997/93, TLN 3720] Bagian Kedua Ketentuan Pidana Pasal 71 (1) Setiap Pihak yang melakukan kegiatan Perdagangan

Lebih terperinci

KETENTUAN DAN PERSYARATAN KHUSUS PEMBUKAAN REKENING INVESTOR

KETENTUAN DAN PERSYARATAN KHUSUS PEMBUKAAN REKENING INVESTOR KETENTUAN DAN PERSYARATAN KHUSUS PEMBUKAAN REKENING INVESTOR Ketentuan dan Persyaratan Khusus Pembukaan Rekening Investor ini (berikut semua lampiran, perubahan dan atau pembaharuannya selanjutnya disebut

Lebih terperinci

Syarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti

Syarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti Syarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti sebagai berikut: a. "Angsuran" adalah besar pembayaran

Lebih terperinci

SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk.

SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. Pasal SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. Pasal PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM PASAL 10 PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI BAB I

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI BAB I UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI BAB I Pasal 1 Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1. Korporasi adalah kumpulan orang dan atau kekayaan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA Keputusan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan mengenai isinya harap merujuk kepada teks aslinya. PERATURAN

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN DARI ORDER PEMBELIAN ( KETENTUAN ) Dalam Ketentuan ini, kecuali terdapat maksud lainnya:

SYARAT DAN KETENTUAN DARI ORDER PEMBELIAN ( KETENTUAN ) Dalam Ketentuan ini, kecuali terdapat maksud lainnya: SYARAT DAN KETENTUAN DARI ORDER PEMBELIAN ( KETENTUAN ) 0. Definisi Dalam Ketentuan ini, kecuali terdapat maksud lainnya: Afiliasi berarti, suatu entitas yang (a) mengendalikan suatu Pihak; (b) dikendalikan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Kitab Undangundang

Lebih terperinci

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memajukan industri

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG Menimbang : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Panduan Pemasok untuk menerbitkan faktur kepada Accenture

Panduan Pemasok untuk menerbitkan faktur kepada Accenture Panduan Pemask untuk menerbitkan faktur kepada Accenture Dengan Hrmat, Kami ucapkan terima kasih atas penyediaan barang atau jasa kepada Accenture. Panduan ini berisi infrmasi penting mengenai: Menyediakan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 93, 1997 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3720)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 93, 1997 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3720) LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 93, 1997 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3720) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA

Lebih terperinci

2. Layanan-layanan LS ICSM Indonesia akan memberikan layanan-layanan sebagai berikut:

2. Layanan-layanan LS ICSM Indonesia akan memberikan layanan-layanan sebagai berikut: 1. Perjanjian Perjanjian ini dibuat pada tanggal ditandatangani, antara pihak (1) LS ICSM Indonesia sebagai lembaga sertifikasi, beralamat di Jalan Raya Lenteng Agung No. 11B, Jakarta Selatan 12610 dan

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa industri perasuransian yang sehat, dapat diandalkan,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional bertujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memajukan industri

Lebih terperinci

PERJANJIAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI UNIT PENYERTAAN Nomor: SP- /BK/KSEI/mmyy

PERJANJIAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI UNIT PENYERTAAN Nomor: SP- /BK/KSEI/mmyy PERJANJIAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI UNIT PENYERTAAN Nomor: SP- /BK/KSEI/mmyy Perjanjian ini dibuat pada hari ini, , tanggal , bulan tahun (dd-mm-yyyy), antara: PT Kustodian

Lebih terperinci

GRUP LINDE. Syarat dan Ketentuan Umum Pembelian Grup Linde

GRUP LINDE. Syarat dan Ketentuan Umum Pembelian Grup Linde GRUP LINDE Syarat dan Ketentuan Umum Pembelian Grup Linde 1. PENERAPAN, PESANAN, DEFINISI UTAMA 1.1 Ketentuan Umum Pembelian ini ( Ketentuan ) berlaku terhadap pembelian (i) barang dan bahan apapun, termasuk

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.337, 2014 EKONOMI. Asuransi. Penyelenggaraan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5618). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

1 KETENTUAN MENDAPATKAN FASILITAS PINJAMAN

1 KETENTUAN MENDAPATKAN FASILITAS PINJAMAN PERJANJIAN PINJAMAN Perjanjian pinjaman ini ( Perjanjian ) dibuat pada hari [masukan hari penandatanganan] tanggal [masukkan tanggal penandantangan], oleh dan antara: 1. Koperasi Mapan Indonesia, suatu

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG PERLINDUNGAN UPAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG PERLINDUNGAN UPAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG PERLINDUNGAN UPAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sistem pengupahan yang berlaku sekarang ini sudah tidak lagi sesuai

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1999 TENTANG PENCABUTAN IZIN USAHA, PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1999 TENTANG PENCABUTAN IZIN USAHA, PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1999 TENTANG PENCABUTAN IZIN USAHA, PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-undang

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 48/PM/1997 TENTANG REKENING EFEK PADA KUSTODIAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 48/PM/1997 TENTANG REKENING EFEK PADA KUSTODIAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 48/PM/1997 TENTANG REKENING EFEK PADA KUSTODIAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995

Lebih terperinci

Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik

Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik Departemen Keuangan RI Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik Panitia Antar Departemen Penyusunan Rancangan Undang-undang Akuntan Publik Gedung A Lantai 7 Jl. Dr. Wahidin No.1 Jakarta 10710 Telepon:

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-undang

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace dicabut: UU 40-2007 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 13, 1995 ( Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3587) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

L E M B A R A N - N E G A R A R E P U B L I K I N D O N E S I A

L E M B A R A N - N E G A R A R E P U B L I K I N D O N E S I A L E M B A R A N - N E G A R A R E P U B L I K I N D O N E S I A No. 39, 1989 PERDATA, PERINDUSTRIAN, PIDANA, KEHAKIMAN, HAK MILIK, PATEN, TEKNOLOGI. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

Syarat dan Ketentuan Layanan Loketraja.com. (Terms and Conditions)

Syarat dan Ketentuan Layanan Loketraja.com. (Terms and Conditions) Syarat dan Ketentuan Layanan Loketraja.com (Terms and Conditions) Pemberitahuan 1. Perusahaan menyampaikan pemberitahuan kepada Anda melalui e-mail / sms notifikasi mengenai pemberitahuan umum di website

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

PP Nomor 76 Tahun 1992 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PP Nomor 76 Tahun 1992 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1996 TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PENCABUTAN IZIN USAHA, PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI BANK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1996 TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PENCABUTAN IZIN USAHA, PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI BANK PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1996 TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PENCABUTAN IZIN USAHA, PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa perbankan

Lebih terperinci