Permainan Kartu pada Pembelajaran Bahasa Jepang untuk Meningkatkan Keterampilan dalam Berbahasa Jepang
|
|
- Verawati Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Permainan Kartu pada Pembelajaran Bahasa Jepang untuk Meningkatkan Keterampilan dalam Berbahasa Jepang Disusun oleh: Woro Esthi Hartiwi, S.Pd Widyaiswara LPMP D.I. Yogyakarta woroharyanto@gmail.com Abstrak Artikel ini membahas permainan dalam pembelajaran Bahasa Jepang. Selain bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, permainan bisa digunakan guru sebagai variasi dalam pembelajaran. Ada berbagai macam bentuk permainan yang bisa diterapkan dalam pembelajaran bahasa Jepang. Salah satu diantaranya dicontohkan pada tulisan ini. Namun demikian, meski sebuah permainan memiliki kelebihan, seorang guru juga harus dapat mengantispasi kelemahan dari penggunaan permainan dalam proses pembelajaran. 1
2 A. Pendahuluan 1. Pengertian Permainan (game) pada umumnya digunakan untuk memeragakan atau menirukan suatu keadaan yang sebenarnya, yaitu keadaan dimana hal tersebut tidak dapat dihadirkan secara langsung di dalam atau tempat latihan (Suyatno, 2005;12). Media permainan dipandang sangat efektif untuk menjelaskan suatu pengertian yang abstrak atau konsep yang sulit diterangkan dengan kata-kata. Melalui permainan, siswa dapat mengalami sendiri secara langsung suatu kejadian, dan hal itu akan mudah tertanam dalam ingatannya. Dengan permainan, siswa dapat merumuskan pemahaman tentang suatu konsep, kaidah-kaidah asas (prinsip), unsur-unsur pokok, proses, hasil dan dampak. Sebagai contoh untuk menjelaskan paragraf atau suatu teks yang memang tidak berujud bendanya, permainan dapat menguraikan secara rinci dan jelas melalui perilaku siswa dalam suatu permainan. Permainan jadi lebih menarik jika ada unsur persaingan atau perlombaan yang sekaligus menjadi unsur penghibur. Sebagai media dalam pembelajaran, permainan memerlukan keterampilan tersendiri yang harus dikuasai seorang guru. Keterampilan dimaksud memerlukan semacam kajian terlebih dahulu, dengan membaca bahan-bahan teori yang sudah ada, kasus-kasus nyata, contoh-contoh yang relevan, menyusun aturan permainan, menyiapkan alat permainan dan seterusnya. Tentu saja hal-hal tersebut membutuhkan banyak waktu dan tenaga yang dipersiapkan. Ketika pembelajaran dikatakan sebagai suatu kerja keras yang mana harus membuat suatu usaha untuk mengerti, pengulangan yang lebih akurat, dan mengupayakan pemahaman baru, maka hal itu membutuhkan waktu yang sangat lama. Permainan dapat menolong guru untuk berkreasi dalam penggunaan dan pemaknaan bahasa. Tujuannya adalah untuk menjadikan siswa cepat paham dan segera mengerti maksudnya ketika diajak berkomunikasi dengan mengatakan atau menulis sesuatu, dan juga ketika mereka harus berbicara dan menulis untuk menyampaikan suatu informasi. 2
3 Banyaknya permainan akan memberikan kegunaan yang berulang-ulang dalam suatu latihan. Dengan menggunakan bahasa dalam menyampaikan informasi dan opini, game-game menjadi kunci untuk menjadikan fungsi bahasa sebagai media komunikasi. Jika diterima maka permainan dapat memberikan latihan yang bermakna dan intens, dan hal itu dianggap sebagai sesuatu yang penting dalam reportoar seorang guru. Sehingga permainan tidak hanya digunakan sebagai pengisi waktu luang saja. 2. Manfaat Permainan Permainan yang tepat akan dapat membuat pembelajaran menyenangkan dan menarik, dapat menguatkan pembelajaran dan bahkan dapat menjadi semacam ujian. Didalam permainan kita dapat mengetahui kekuatan penuh yang kita miliki. Kesenangan bermain yang tidak terhalang dapat melepaskan segala macam endorfin positif dalam tubuh kita, melatih kesehatan dan membuat kita merasa hidup sepenuhnya. Bagi banyak orang, ungkapan kehidupan dan kecerdasan kreatif yang paling tinggi di dalam diri mereka tercapai dalam sebuah permainan. Maka dapat dikatakan bahwa permainan belajar (learning games) yang mampu menciptakan suasana menyenangkan dan membebaskan kecerdasan penuh dan tak terbendung dapat memberi banyak sumbangan ide dan pendapat. Suatu permainan belajar, jika dimanfaatkan secara bijaksana maka akan dapat ; a. menyingkirkan keseriusan yang menghambat b. menghilangkan stres dalam lingkungan belajar c. mengajak orang terlibat penuh d. meningkatkan proses belajar e. membangun kreativitas diri f. tanpa disadari dapat mencapai tujuan g. meraih makna belajar melalui pengalaman h. memfokuskan siswa sebagai subyek belajar 3
4 Sebuah pembelajaran tidak selalu harus menggunakan permainan, dan permainan tidak selalu mempercepat pembelajaran. Namun, permainan yang dimanfaatkan dengan bijaksana akan dapat menambah variasi, semangat dan minat pada sebagian program belajar. Seperti teknik belajar lainnya, permainan bukanlah tujuan belajar itu sendiri, melainkan sarana untuk mencapai tujuan, yakni meningkatkan pembelajaran. Permainan bisa saja menarik, cerdik, menyenangkan, dan sangat mempesona, tetapi tidak memberi hasil penting dalam pembelajaran. Jika terjadi hal seperti ini, maka permainan hanya membuang-buang waktu saja dan harus dihentikan. Sebuah permainan yang dapat menghasilkan peningkatan dalam pembelajaran dan prestasi belajar, maka sebaiknya digunakan. Namun bila tidak, maka tinggalkan permainan tersebut. 3. Permainan yang Dapat Menambah Nilai Permainan harus dikemas dengan baik, karena dapat memberi nilai tambah bagi tercapainya pembelajaran siswa. Berikut ini adalah rambu-rambu agar sebuah permainan dapat menjadi efektif dan bernilai tambah bagi siswa. 1. Permainan harus terkait langsung dengan tempat belajar. Permainan bukan sesuatu yang datang dari langit. Permainan dikaitkan dengan tempat belajar, baik itu bentuk, fungsi, situasi, maupun iklim yang akan digunakan. Permainan terbaik adalah yang terkait dengan tempat belajar, sehingga dapat memberi nilai bagi perolehan pengetahuan, menguatkan sikap, dan mendorong tindakan yang penting bagi keberhasilan belajar. 2. Permainan dikemas sedemikian rupa agar dapat mengajari siswa cara berpikir, mengakses informasi, bereaksi, memahami, berkembang, dan menciptakan nilai dunia nyata. 3. Permainan harus memberi kebebasan kepada siswa untuk bekerjasama dan berkreasi. (Setiap persaingan dalam permainan adalah antar tim, bukan antar individu). 4. Permainan harus menarik dan menantang, namun tidak sampai membuat orang kecewa dan kehilangan akal. 4
5 5. Permainan harus dapat menyediakan cukup waktu untuk merenung, memberikan umpan balik, berdialog, dan berintegrasi bagi siswa. 6. Permainan hendaklah sangat menyenangkan dan mengasyikan, namun tidak sampai membuat siswa tampak bodoh atau dangkal. 7. Seorang guru harus bisa menciptakan suatu permainan yang dapat membantu siswa meninjau dan tetap mengingat isi pembelajaran. Mereka memainkan permainan itu secara berkelompok. Agar siswa lebih mudah memahami cara kerja dengan kelompoknya dalam sebuah permainan, maka sebaiknya guru melakukan hal-hal berikut ini : a. menerangkan dahulu secara klasikal cara permainan b. memberikan contoh cara permainan itu, dan diikuti satu atau dua orang siswa c. dicobakan pada satu kelompok untuk ditampilkan di depan kelas. d. diberikan kata kunci atau instruksi yang dituliskan di papan tulis. e. mulai diperagakan dalam kelompok-kelompok yang telah dibagi. f. diterangkan tentang simpulan dari permainan tersebut. B. Berbagai Macam Bentuk Permainan Ada berbagai macam bentuk permainan atau games yang bisa membantu guru dalam menyampaikan pembelajaran bahasa, yang hampir keseluruhan berkaitan dengan keterampilan dalam hal berbicara (Wright, 1995) antara lain adalah ; 1. Permainan gambar Dalam permainan ini, hampir seluruhnya menggunakan gambar. Ada beberapa variasi, diantaranya adalah permainan membandingkan dan membedakan gambar, mengingat sebuah perbedaan dalam gambar, mengingat hal-hal yang mungkin berhubungan antara dua gambar, membuat sebuah naratif atau mendefinisikan beberapa ciri dari sebuah gambar. 2. Permainan psychologi Dalam permainan psychologi ini, ada beberapa variasi permainan yang bertujuan untuk mengetahui pekerjaan yang tepat bagi seseorang. Disini bisa melatih perhatian kita terhadap seseorang, dimana mereka memiliki opini dan 5
6 pengalaman yang berbeda satu sama lain. Permainan ini juga akan meningkatkan konsentrasi dalam penggunaan bahasa. 3. Permainan dengan kartu dan papan tulis. Dalam permainan ini, sarana yang dipakai adalah kartu atau papan tulis. Yang menjadi inti permainan dituliskan dalam kartu atau dituliskan di papan tulis. 4. Permainan bunyi Permainan yang menggunakan efek bunyi dapat mengkreasikan kesan pikiran siswa tentang sesuatu hal, tempat dan perilakunya. Dalam hal ini siswa yang menjadi pendengar diminta untuk berkontribusi melalui imaginasinya. Yang harus dilakukan adalah mengarahkan penafsiran masing-masing siswa, selanjutnya diarahkan pada kebutuhan untuk bertukar pendapat dan mengekspresikan opini atau ide. 5. Permainan dengan cerita Dalam permainan ini, sifatnya asli dan alami, memberikan sebuah kerangka untuk siswa dalam berbicara atau menulis panjang, sebagai ganti dari sebuah cerita pendek. Guru juga membantu mengoreksi setiap kesalahan-kesalahan yang dibuat, kemudian membuat catatan untuk kesalahan-kesalahan itu selama cerita diperdengarkan, dan menyampaikannya pada siswa setelah semua selesai. 6. Permainan kata Fokus permainan ini adalah pada inisial kata, terutama pada ejaan, arti kata, kata-kata untuk membuat kalimat, kata-kata yang didapat dari konteks kalimat, atau kata-kata yang sesuai dengan urutan gramatikal. Bagaimanapun, siswa memerlukan banyak hal di luar fokus utama untuk mengomunikasikan dalam kalimat penuh, kadang-kadang juga untuk mengikuti ide dan argumentasi yang panjang. 7. Permainan benar atau salah Ini adalah salah satu bentuk permainan yang hebat. Dalam permainan ini siswa diberi kebebasan untuk menentukan benar atau salah sebuah pertanyaan atau pernyataan yang disampaikan guru. Guru kemudian menunjukkan jawaban yang benar. Dalam permainan benar dan salah, dapat terlihat bahwa semua pihak mendapatkan keuntungan dari tantangan semacam ini. 6
7 8. Permainan memory Permainan ini menantang kemampuan pemainnya untuk mengingat. Tantangan yang sederhana ini dapat mengarahkan pada beberapa permainan yang berbeda dan bervariasi. Perbedaan yang tak dapat dihindari adalah siswa menjadi salah dalam menuliskan nama yang diingat dan kenyataan sebenarnya. 9. Permainan pertanyaan dan jawaban Dalam permainan ini terlihat bahwa para siswa ingin menyampaikan pertanyaan untuk menemukan sesuatu atau jawabannya. 10. Permainan menerka dan mencoba-coba Pada permainan menerka dan mencoba-coba ini seseorang mengetahui sesuatu dan orang yang lain harus menemukan apakah itu. Ada banyak games dan variasinya dalam permainan ini, yang semua berawal dari ide yang sederhana. 11. Permainan yang beraneka. Dalam permainan yang beraneka ini, kita dapat menggunakan apapun yang bisa dimanfaatkan untuk sarana permainan, yang tidak tercakup dalam permainan yang sudah disebutkan sebelumnya. Jika hanya ada kertas, kertas itulah yang digunakan. C. Kelebihan Dan Kelemahan Permainan. Kelebihan pembelajaran dengan permainan adalah : 1. Pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna, terutama jika guru memiliki kemampuan dan keterampilan teknis metodologis. 2. Siswa lebih mudah mengingat materi pelajaran. 3. Memacu siswa lebih berani berekspresi. Sedangkan kelemahan pembelajaran ini adalah : 1. Pengelolaan waktu harus tepat, karena jika terlalu asyik, maka akan memakan waktu. 2. Contoh harus yang jelas, karena jika tidak, maka siswa akan bingung dalam mengikuti permainan. 3. Menyita banyak waktu dalam mempersiapkannya. 4. Kelas akan gaduh, karena siswa akan asyik dalam bermain. 7
8 D. Contoh Bentuk Permainan Dalam Pembelajaran Bahasa Jepang Berikut adalah salah satu contoh permainan yang diambil dari pelajaran Bahasa Jepang. Nama permainannya adalah Soko de sutoopu geemu (permainan berhenti sampai di situ), yaitu sebuah permainan kartu, menebak atau menerka gerakan tentang aktivitas sehari-hari yang dilakukan salah satu kelompok, yang dibatasi waktu memperagakannya. Permainan ini termasuk dalam permainan menerka dan mencoba-coba. Dalam permainan ini, siswa diajak menebak suatu gerakan yang merupakan salah satu aktivitas atau kegiatan yang sudah mereka lakukan setiap harinya. Dengan permainan ini diharapkan siswa tetap mengingat nama kata kerja dan jenis kegiatan mereka sehari-hari, dalam Bahasa Jepang. Adapun pelaksanaan dari permainan ini adalah sebagai berikut : Judul : Soko de sutoppu geemu / --te imasu (sedang melakukan...) Gool : Melihat gerakan/aksi, menerka sedang melakukan apa Peserta : Seluruh siswa Materi : Aktivitas sehari-hari Urutan permainan : 1. Kelas dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok A dan kelompok B. 2. Kelompok A mengambil satu kartu tentang aksi yang harus dilakukan, yang disiapkan oleh guru. Dan selanjutnya salah satu dari mereka menampilkannya di depan kelas. 3. Kelompok B memperhatikan aksi tersebut. 4. Guru berteriak stop/cukup, dan kelompok A menghentikan aksinya. 5. Anggota kelompok B mengacungkan tangan sambil mengatakan A san wa... te imasu. Jika salah tebakannya, maka kelompok A sekali lagi memeragakan aksi yang lain untuk ditebak oleh kelompok B. 6. Setelah siswa dari kelompok A sudah memeragakan aksi itu, maka permainan berganti, kelompok B yang memeragakan aksi berikutnya. Dari permainan ini, siswa dapat mengingat bentuk te imasu, dan memperkaya mereka dengan kosa kata kerja bentuk sedang melakukan. 8
9 E. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Model pembelajaran dengan permainan dapat menjadi pilihan untuk digunakan dalam pembelajaran bahasa, karena dapat membuat siswa senang pada pelajaran bahasa. Alasan pemilihan permainan sebagai alternatif dalam penyampaian pelajaran adalah selain menerima pelajaran dengan senang dan gembira, siswa juga dapat memahami dengan mudah. Siswa dapat belajar dengan bermain, sehingga tidak bosan dalam pelajaran bahasa, terutama bahasa asing yang tingkat kesulitannnya sangat tinggi. Dengan permainan, guru dapat menemukan sesuatu untuk memberikan latihan dalam banyak keahlian/keterampilan berbahasa (membaca, menulis, mendengar dan berbicara), baik dalam banyak tingkatan mengajar ataupun pembelajaran (presentasi, repetisi, rekombinasi, dan penggunaan bahasa yang bebas) serta banyak model-model komunikasi (misalnya, menerangkan, menyemangati, mengkritisi, dan menyetujui). 2. Saran Sesuai dengan kesimpulan dari tulisan ini, maka saran dari penulis untuk guru bahasa asing, khususnya guru Bahasa Jepang diharapkan dapat berupaya meningkatkan kemampuan mengajar dengan menggunakan permainan/game dalam pembelajaran sehingga diharapkan siswa lebih bersemangat belajar. 9
10 Daftar Pustaka CAG Teaching Materials Development Group Nihongo Komyunikeeshon Geemu 80 (80 Communication Games For Japanese Language Teachers). The Japan Times. Suyatno Permainan Pendukung Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Jakarta. Grasindo, The Japan Foundation Jakarta & Dit. Pembinaan SMA, Ditjen Manajemen Dikdasmen, Depdiknas, Buku Pelajaran Bahasa Jepang 1 (Nihongo 1). The Japan Foundation, Jakarta Wright, Andrew, Betteridge, David & Buckby, Michael Games For Language Learning (New Edition). Cambridge Handbooks For Language Teachers. Cambridge University Press. ******* 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA. wahana bagi anak untuk belajar mengatasi kesulitan-kesulitan yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Permainan Bahasa Pada hakikatnya, permainan adalah aktivitas yang memiliki keterampilan dan memiliki peranan penting dalam pemerolehan bahasa dan wahana bagi anak untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia, pembelajaran keterampilan menyimak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan survei yang telah dilakukan dan wawancara dengan guru bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia, pembelajaran keterampilan menyimak masih kurang efektif,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di SMP Negeri 45 Bandung, kegiatan menulis tampaknya belum begitu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di SMP Negeri 45 Bandung, kegiatan menulis tampaknya belum begitu menggembirakan. Sebenarnya cukup banyak siswa yang gemar menulis, tetapi tidak dibarengi dengan
Lebih terperinciOleh: Ramikayani, S.Pd Guru SDN Mantaren 1 Kabupaten Pulang Pisau ABSTRAK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE BERMAIN KARTU BAGI SISWA KELAS VI SDN MANTAREN 1 Oleh: Ramikayani, S.Pd Guru SDN Mantaren 1 Kabupaten
Lebih terperinciBAB III ANALISA MASALAH
BAB III ANALISA MASALAH Dari data dan fakta yang ada, penulis melihat beberapa hal yang menjadi masalah pembelajaran ekstrakurikuler di St. Aloysius. Permasalahan itu antara lain berkaitan dengan kurikulum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interaksi belajar mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa Indonesia adalah salah satu bahasa di dunia yang memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan. Bahasa Indonesia digunakan dalam interaksi belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya
1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pemerintah telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya dengan melakukan perubahan kurikulum pendidikan yaitu dari Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), Kurikulum
Lebih terperincibelajar, belajar seraya bermain, dengan demikian anak akan memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan di Taman kanak-kanak/ TK merupakan pendidikan yang menjadi pondasi dari seluruh pendidikan yang akan ditempuh di jenjang selanjutnya. TK/ taman kanak-kanak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses belajar mengajar Bahasa Indonesia di Sekolah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan proses belajar mengajar Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar dipengaruhi keberhasilan guru dan siswa itu sendiri, yang merupakan tokoh utama dalam kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang lain serta alat untuk mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki peranan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat untuk melakukan komunikasi dan bekerja sama dengan orang lain serta alat untuk mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki peranan dalam perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Jolanda Dessye Parinussa, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa Indonesia, yaitu terampil menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pada
Lebih terperinciMENULIS FIKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI. Nurmina 1*) ABSTRAK
MENULIS FIKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI Nurmina 1*) 1 Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Almuslim, Bireuen *) Email: minabahasa1885@gmail.com
Lebih terperinciPaket 9 STRATEGI PEMBELAJARAN TEMATIK
Paket 9 STRATEGI PEMBELAJARAN TEMATIK Pendahuluan 9-1 Rencana Pelaksanaan Perkuliahan Pembelajaran Tematik 9-2 9-3 9-4 9-5 9-6 Lembar Kegiatan 9.1A 9-7 Lembar Kegiatan 9.1B 9-8 9-9 Uraian Materi 9.2 9-10
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran penggunaan bahasa Indonesia dilakukan sejak dari sekolah dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan bahasa Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam penyelenggaraan pendidikan metode pembelajaran ada berbagai metode yang dilakukan oleh para pendidik. Diantaranya adalah metode bermain peran. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak faktor. Salah satunya adalah kemampuan guru menggunakan desain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Keberhasilan seorang guru dalam melaksanakan tugasnya dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya adalah kemampuan guru menggunakan desain pembelajaran yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara berurutan. Keterampilan tersebut adalah mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Kurikulum terus berganti dari kurikulum 1975 hingga kurikulum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa dan sastra jawa di Sekolah Dasar masih memprihatinkan. Kurikulum terus berganti dari kurikulum 1975 hingga kurikulum KTSP. SK Gubernur Jawa
Lebih terperinciPENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN KOTAK KATA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA
PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN KOTAK KATA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA Lutfah Aminah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel: lutfahaminah@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasikan diri, alat untuk berintegrasi dan beradaptasi sosial,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang berperan penting dalam kehidupan manusia, selain itu bahasa juga berfungsi sebagai alat untuk mengidentifikasikan diri, alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi
Lebih terperinciTEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING
TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010 S K R I P S I Untuk Memenuhi Sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini haruslah disadari benar, terutama oleh guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. setiap tindakan yang dilakukan mulai dari siklus I, II dan III pada pembelajaran
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan, analisis, refleksi dan perencanaan terhadap setiap tindakan yang dilakukan mulai dari siklus I, II dan III pada pembelajaran Pendidikan
Lebih terperincisendiri dari hasil pengalaman belajarnya.
1 BAB I PENDAHAULUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian. 1.1 Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciBAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Penggambaran kondisi awal sebelum dilaksanakannya sebuah penelitian tindakan, diperlukan untuk mengetahui gambaran nyata kondisi kelas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran bahasa, aspek keterampilan berbahasa adalah salah satu hal yang diperlukan. Berdasarkan jenisnya, aspek keterampilan berbahasa dibagi menjadi 4 yaitu:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang semenjak bayi, kemampuan berbicara erat kaitannya dengan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN Berbicara adalah salah satu dari keterampilan bahasa yang ditekankan pencapaiannya melalui Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ada dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan bahasa yakni menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Berdasarkan empat aspek keterampilan tersebut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Dalam bab ini peneliti akan memberikan penjelasan tentang : tujuan. maupun tulisan. Departemen Pendidikan Nasional, yang sedang
15 BAB II KAJIAN TEORI A. Vocabulary (Kosa Kata). Dalam bab ini peneliti akan memberikan penjelasan tentang : tujuan mempelajari Bahasa Inggris, Pengertian vocabulary (kosa kata), Sifat vocabulary (kosa
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF KELAS VI SD YPKP 1 SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA PAPUA
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF KELAS VI SD YPKP 1 SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA PAPUA Etyn Nurkhayati SD YPKP I Sentani Jayapura Papua Abstrak:Kesulitan siswa dalam menulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk meningkatkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pembelajaran Bahasa Indonesia
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia yaitu sebagai sarana komunikasi. Hal tersebut terjadi karena sebagai makhluk sosial, manusia selalu berkomunikasi
Lebih terperinciMENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan
MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 disebutkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang terpenting dalam kehidupan manusia adalah bahasa. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Pengajaran
Lebih terperinciKURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran
KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata Pelajaran BAHASA MANDARIN SEKOLAH MENENGAH ATAS dan MADRASAH ALIYAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Jakarta, Tahun 2003 Katalog dalam Terbitan Indonesia. Pusat Kurikulum,
Lebih terperinciURGENSI PENGEMBANGAN KECERDASAN LINGUISTIK PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE ROLE PLAYING GUNA MEWUJUDKAN GENERASI INDONESIA MENDUNIA
URGENSI PENGEMBANGAN KECERDASAN LINGUISTIK PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE ROLE PLAYING GUNA MEWUJUDKAN GENERASI INDONESIA MENDUNIA Anwardiani Iftaqul Janah Mahasiswa PGPAUD UAD Yogyakarta email: iftaquljanah@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, berbagi pengalaman belajar, dan untuk meningkatkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berhubungan atau berkomunikasi, berbagi pengalaman belajar, dan untuk meningkatkan kemampuan intelektual. Artinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan berbicara adalah kegiatan yang tidak dapat dilepaskan dalam keseharian kehidupan kita sebagai manusia. Dengan berbicara maka segala unekunek, gagasan, ide
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anita Novianti, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk memperoleh kompetensi atau berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dan berlangsung secara terus menerus dari generasi ke generasi. Pendidikan merupakan sesuatu yang universal, bersifat umum karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan erat kaitannya dengan proses belajar mengajar. Seperti di sekolah tempat pelaksanaan pendidikan, peserta didik dan pendidik saling melaksanakan pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, keterampilan menulis selalu dibelajarkan. Hal ini disebabkan oleh menulis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa dalam kegiatan pembelajaran. Bagi peserta didik yang sedang menuntut ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dengan menggunakan bahan atau sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Jawa khususnya pada kemampuan berbicara bahasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Jawa khususnya pada kemampuan berbicara bahasa Jawa pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bayat Klaten masih rendah, berdasarkan observasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu pengajaran bahasa Indonesia secara umum adalah agar siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa. Kebiasaan seseorang berpikir logis akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan dalam setiap jenjang pendidikan di Indonesia, baik pada jenjang pendidikan dasar, menengah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi penting yang diajarkan di SD, karena Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat penting bagi kehidupan
Lebih terperinciNama Sekolah :... : Peristiwa Kelas/Semester : I / 2 Alokasi Waktu : 3 minggu
RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Nama Sekolah :... Tema : Peristiwa Kelas/Semester : I / 2 Alokasi Waktu : 3 minggu Standar Kompetensi : 1. PKn : Menerapkan hak anak di rumah dan di sekolah.
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. dipelajari. Hal ini menyebabkan makin banyaknya minat pelajar tingkat mahasiswa
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa Jepang memiliki daya tarik yang besar bagi orang asing untuk dipelajari. Hal ini menyebabkan makin banyaknya minat pelajar tingkat mahasiswa yang mengambil jurusan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keterampilan hidup (life skills) yang harus dikuasai. Bahasa sebagai alat untuk dapat berinteraksi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi terpenting sekaligus merupakan salah satu keterampilan hidup (life skills) yang harus dikuasai. Bahasa sebagai alat untuk dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terdapat empat keterampilan berbahasa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Di antara keterampilan berbahasa
Lebih terperinciEFEKTIVITAS METODE PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh: Elfina Sari Harahap Drs. H. Sigalingging, M.Pd Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbahasa adalah proses interaktif komunikatif yang menekankan pada aspek-aspek bahasa. Kemampuan memahami aspek-aspek tersebut Sebagai salah satu keterampilan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia masih sering dilaksanakan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia masih sering dilaksanakan dengan menggunakan metode konvensional (ceramah). Kegiatan pembelajaran dengan metode ceramah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berkaitan erat dengan proses belajar mangajar. Seperti di sekolah tempat pelaksanaan pendidikan, peserta didik dan pendidik saling melaksanakan pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi manusia, berupa lambang atau tanda dan selalu mengandung pemikiran dan perasaan. Di dalam komunikasi manusia menyampaikan pemikiran
Lebih terperinciMANFAAT TIK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA
MANFAAT TIK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA A. LATAR BELAKANG Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang harus mengikuti perkembangan teknologi informasi. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada hakikatnya manusia lahir dalam keadaan tidak berdaya, tidak langsung dapat berdiri sendiri, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi, mengingat bahasa merupakan sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk dapat berkomunikasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Relevan Sebelumnya Berikut ini terdapat beberapa penelitian relevan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai berikut.
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN MELALUI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME
Sukartiningsih, Peningkatan Kemampuan Membaca.. PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN MELALUI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME Wahyu Sukartiningsih Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam berbagai tema. Kata tema berasal dari kata Yunani tithenai yang berarti
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran SD menggunakan pendekatan pembelajaran tematik integratif. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran pendidikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal. Penelitian ini dilakukan di kelas I SD Negeri Kebolampang Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun Pelajaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sangatlah berperan penting dalam kehidupan sehari-hari terlebih bagi dunia pendidikan. Bahasa merupakan sebuah jembatan bagi pemerolehan ilmu-ilmu pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi utama dalam kehidupan. Kemampuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi utama dalam kehidupan. Kemampuan berbahasa itu pada mulanya dikuasai manusia tanpa disadari. Selanjutnya terjadi perkembangan perbendaharaan
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA JEPANG SISWA KELAS XII IPS-4 SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA (Endang Sunaryati)
ISSN : 2337-3253 PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA JEPANG SISWA KELAS XII IPS-4 SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA (Endang Sunaryati) ABSTRACT Motivation to learn Japanese Language Learning students of
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pidato. Ketika menulis teks pidato, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti kosa kata,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu aspek dari keterampilan berbahasa yang perlu dimiliki oleh siswa. Melalui menulis siswa bisa mengekspresikan kekayaan ilmu, pikiran,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kondisi Awal. Penelitian ini dilakukan di kelas I MI Miftahul Ulum Curah Keris Kalipang Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran sejarah di tingkat sekolah menengah atas pada dasarnya memberikan ruang yang luas kepada siswa untuk dapat mengoptimalkan berbagai potensi yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. peranan penting dalam dunia pendidikan, diajarkan mulai dari sekolah dasar
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa asing yang mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan, diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan
Lebih terperinci2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keempat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Keterampilan Menulis Menulis adalah sebuah kegiatan yang sering dilakukan oleh setiap orang, apapun bentuknya. Mendengar kata menulis tidak banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu alat komunikasi untuk saling berinteraksi dalam kehidupan manusia baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Indonesia merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Salah satu aspek
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Salah satu aspek penting dalam perkembangan adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan serta meningkatkan kemampuan berbahasa. Tarigan (1994: 1) berpendapat bahwa.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan umum pengajaran Bahasa Indonesia di SMA adalah siswa mampu menikmati, menghayati, memahami, dan memanfaatkan karya sastra, dengan tujuan untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. wajib untuk Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Dasar. Sekolah Dasar
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran muatan lokal yang tercantum dalam Garis- Garis Besar Program Pengajaran ialah mata pelajaran Bahasa Jawa sebagai mata pelajaran wajib untuk Sekolah
Lebih terperinciKARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS
KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengetahuan tentang kode bahasa, kode budaya dan kode sastra.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memahami sebuah karya sastra pada dasarnya bukanlah persoalan mudah, karena pemahaman sastra berkaitan erat dengan proses sifat karya sastra itu sendiri. Maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan adalah seperangkat sasaran kemana pendidikan itu di arahkan. Tujuan pendidikan dapat dimaknai sebagai suatu sistem nilai yang disepakati kebenaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu kebutuhan manusia sehingga memegang peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan pada keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi, mengingat bahasa merupakan sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk dapat berkomunikasi dengan baik,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Dengan bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina dan dikembangkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia atau peserta didik dengan cara mendorong kegiatan belajar.
Lebih terperinciNama Sekolah :... : Lingkungan Kelas/Semester : I / 2 Alokasi Waktu : 3 minggu
RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Nama Sekolah :... Tema : Lingkungan Kelas/Semester : I / 2 Alokasi Waktu : 3 minggu Standar Kompetensi : 1. PKn : Menerapkan kewajiban anak di rumah dan
Lebih terperinciCara Membuat Proposal
Cara Membuat Proposal (Classroom Action Research) Drs. Dédé Kosasih, M.Si. 3/26/2010 1 MEMBUAT PENDAHULUAN Isinya pengantar untuk memberikan orientasi kpd pembaca mengenai inti penelitian yang akan dipaparkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik, dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kurikulum 2013 menegaskan peran penting bahasa sebagai wahana untuk menyebarkan pengetahuan dari seseorang ke orang-orang lain. Bapak Mohammad Nuh mengatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasal 31 ayat 1 UUD 1945 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan adalah hal yang sangat dibutuhkan bagi
Lebih terperinciJurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 2 Nomor 2, Juni 2017
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 2, No. 2, Juni 2017 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak ) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA SD Negeri
Lebih terperinciErnanda Ariyatna Drs. Malan Lubis, M.Hum.
1 Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 Ernanda Ariyatna Drs. Malan Lubis, M.Hum.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di masyarakat, pengaruh informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan hal yang urgen peranannya dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi antarmanusia. Selain
Lebih terperinci