EVALUASI PENGENDALIAN INTERN ATAS SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KARTU AUTOMATIC TELLER MACHINE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI PENGENDALIAN INTERN ATAS SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KARTU AUTOMATIC TELLER MACHINE"

Transkripsi

1 EVALUASI PENGENDALIAN INTERN ATAS SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KARTU AUTOMATIC TELLER MACHINE Berry Prima Pranata Suwardi Bambang Hermanto Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purpose of this research is to analyze the implementation of internal control system and evaluation to the system and management procedure of automatic teller card. The research method in this research is carried out by using descriptive, which is describing and explaining the observation of subject problem at BCA Branch of Wholesale Shopping Center Branch (BCA-PGS), and comparing between the fact found in the practice with standard of internal control system of General Bank (Bank of Indonesia: 2013) as well as the system evaluation and management procedure of ATM card. The analysis result shows that internal control system which is implemented at BCA-PGS has been running well in accordance with standard; nevertheless it needs improvement in the filling out forms to make it more informative and employees competency with the education improvement, as well as system and management procedure of ATM card which has been in accordance to the standard. Keywords: Internal Control System, ATM Card. INTISARI Penelitian bertujuan melakukan analisis penerapan sistem pengendalian intern dan evaluasi terhadap sistem dan prosedur pengelolaan kartu anjungan tunai mandiri (ATM) dalam praktiknya di perbankan. Metoda penelitian menggunakan penelitian deskriptif,dengan menggambarkan dan memaparkan permasalahan subjek yang diteliti pada Bank BCA cabang Pusat Grosir Surabaya (BCA-PGS), dan melakukan pembandingan antara penemuan fakta di dalam praktik dengan standar sistem pengendalian intern bank umum (Bank Indonesia:2003) serta evaluasi sistem dan prosedur pengelolaan kartu ATM. Hasil analisis bahwa sistem pengendalian intern yang diterapkan pada BCA-PGS telah berjalan sesuai standar, namun masih perlu penyempurnaan terhadap formulir yang lebih informatif dan kompetensi pegawai dengan peningkatan pendidikan, serta sistem dan prosedur pengelolaan kartu ATM telah sesuai standar. Kata Kunci :Sistem Pengendalian Intern, Kartu ATM PENDAHULUAN Bank Central Asia cabang Pusat Grosir Surabaya yang selanjutnya dikenal dengan BCA-PGS merupakan salah satu cabang bank yang memiliki lalu-lintas transaksi perbankan yang cukup padat, sehingga BCA-PGS harus melakukan suatu upaya dalam meningkatkan tingkat kualitas pelayanan mereka. Salah satu upaya strategi yang dilakukan BCA-PGS untuk memberikan kemudahan dan meningkatkan kepuasan bagi nasabahnya yaitu dengan pelayanan Kartu ATM yang merupakan sebuah produk perbankan elektronik yang berperan mempermudah kebutuhan transaksi.

2 2 Dengan memiliki nasabah yang rata-rata merupakan pedagang grosir dan eceran, membuat BCA-PGS harus dekat dengan unit lokasi para pedagang grosir, maka dari itu para pedagang grosir surabaya lebih memilih melakukan transaksi di BCA-PGS disebabkan dekat dengan tempat usaha nasabah. Hal itu karena tujuan untuk memudahkan pelayanan yang serba cepat kepada para nasabah pedagang grosir. Dalam sehari para nasabah pedagang bisa melakukan volume transaksi maksimal 200 juta BCA-PGS. Aplikasi sistem Kartu ATM memerlukan suatu pengendalian internal, yang mana artinya bahwa sistem prosedur pengelolaan dan pengendalian internal sebaiknya berjalan bersama-sama dalam suatu perusahaan. Pengendalian Intern walaupun sudah dilakukan oleh pihak BCA-PGS, tetapi dalam fenomenanya masih sering terjadinya masalah yang dihadapi nasabah mengenai penggunaan kartu ATM. Fenomena ini dapat dilihat dari kasus Kartu ATM yang bermasalah terjadi minimal ada laporan satu nasabah dalam sehari di BCA-PGS, diantaranya : a) Kasus Kartu ATM yang tertahan dalam mesin ATM, b) Sistem dan Prosedur atas Kartu ATM yang hilang atau Rusak, c) Struktur organisasi yang memisahkan tugas dan tanggung jawab secara tegas. Berdasarkan pada latar belakang diatas, terhadap pentingnya sistem pengendalian intern dalam rangka memberikan kemudahan bagi nasabah, dan pengguna kartu ATM maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Bagaimana evaluasi pengendalian intern atas sistem dan prosedur pengelolaan Kartu Automatic Teller Machine (ATM) di PT. Bank Central Asia cabang Pusat Grosir Surabaya? Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji mekanisme kerja pengelolaan kartu ATM di Bank Central Asia cabang PGS dan mengungkap sistem pengendalian intern dan penanganan masalah yang dihadapi nasabah mengenai penggunaan kartu ATM di Bank Central Asia cabang PGS. TINJAUAN TEORETIS Pengendalian Internal Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2000) menyatakan bahwa Pengendalian Internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang penyampaian tiga golongan berikut: keandalan laporan keuangan, efektifitas dan efisiensi operasi, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Sedangkan menurut Muhammad dan Wibowo (2011) Pengendalian Internal adalah suatu sistem dan prosedur yang secara otomatis dapat saling memeriksa, dalam arti bahwa data akuntansi yang dihasilkan oleh suatu bagian/fungsi lain dalam suatu organisasi/satuan usaha. Tujuan Sistem Pengendalian Intern Winarno (2006) menyatakan bahwa tujuan sistem pengendalian intern ada empat, yaitu: (1) Melindungi harta kekayaan perusahaan. Kekayaan perusahaan dapat berupa kekayaan yang berwujud maupun kekayaan yang tidak berwujud, (2) Meningkatkan akurasi informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi yang dijalankan oleh perusahaan. Informasi menjadi dasar pembuatan keputusan. Apabila informasi salah, keputusan yang diambil, baik oleh manajemen maupun pihak lain, dapat salah. Keputusan yang salah akan sangat merugikan perusahaan, (3) Meningkatkan efisiensi kinerja perusahaan, sehingga dalam berbagai kegiatan dapat dilakukan penghematan. Efisiensi merupakan suatu perbandingan antara besarnya pengorbanan dan hasil yang diperoleh. Semakin kecil pengorbanan namun hasil yang diperoleh tetap sama, menunjukkan perusahaan efisien, (4) Meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan manajemen.

3 3 Karakteristik Sistem Pengendalian Intern Mulyadi (2001) menyatakan bahwa terdapat beberapa karakteristik sistem pengendalian intern yang baik yaitu: (a) Adanya pemisahan wewenang tugas atau pejabat untuk mengotorisasi setiap jenis transaksi dan penetapan karyawan yang bertugas untuk memeriksa setiap transaksi apakah transaksi tersebut telah ditandatangani oleh fungsi yang berkaitan dengan fungsi tersebut, (b) Penyelenggaraan pembukuan atau catatan akuntansi yang akurat, yang disajikan, yang dibuat sedemikian rupa oleh karyawan yang bersangkutan dapat diperiksa sesuai dengan catatan lain yang dibuat oleh petugas lain yang memiliki hak independen, (c) Adanya pemeriksaan secara periodik terhadap catatan persediaan aktiva, (d) Penempatan pegawai sesuai dengan tingkat kecakapan dan tingkat kemampuannya serta sesuai dengan tanggung jawabnya. Standar Sistem Pengendalian Intern Bank Umum Standar sistem pengendalian intern bagi Bank Umum memiliki 5(lima) elemen utama dalam pedoman standar sistem pengendalian intern (Surat Edaran Bank Indonesia No.5/22/DPNP tanggal 29 September 2003) yang meliputi : (1.) pengawasan oleh manajemen dan budaya pengendalian; (2.) identifikasi dan penilaian risiko; (3.) kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi; (4.) sistem akuntansi, informasi dan komunikasi; dan (5.) kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan. Lima elemen utama tersebut satu sama lainnya saling berkaitan. Pengendalian Intern Dalam Electronic Data Processing (EDP) Menurut Mulyadi (2008:182) dijelaskan bahwa Pengendalian Intern dalam EDP dipisahkan menjadi dua kelompok, yaitu : Pengendalian Umum (general control) dan Pengendalian Aplikasi (application control) Pengendalian Umum meliputi : dokumentasi sistem, prosedur pengembangan dan perubahan sistem, dan metode operasi fasilitas pengolahan data. Pengendalian umum menyediakan lingkungan yang baik bagi pengolahan data dalam aplikasi tertentu. Kelemahan dalam pengendalian umum akan mempunyai dampak terhadap semua jenis pengendalian aplikasi yang dirancang dalam suatu perusahaan. Pengendalian Aplikasi terutama bersangkutan dengan ketelitian dan kelengkapan data dalam aplikasi tertentu. Pengendalian aplikasi dirancang untuk memenuhi persyaratan pengendalian khusus untuk setiap aplikasi pengolahan data, seperti pembelian, penjualan, dan penggajian. Pengertian Sistem dan Prosedur Winarno (1994:8) menyatakan bahwa Sistem adalah kumpulan elemen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Mulyadi (2001:5) Sistem adalah jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Dan Krismiaji (2002) menyatakan bahwa Sistem dapat didefinisikan sebagai Kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Unsur-Unsur Sistem dan Prosedur Unsur-unsur sistem dan prosedur menurut Harahap (2004) adalah: (a) Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi, (b) Prosedurprosedur baik manual maupun yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi, (c) Data tentang proses-proses bisnis organisasi, (d) Infrastruktur teknologi informasi.

4 4 Pengertian ATM (Automatic Teller Machine) Baridwan (2004) menyatakan bahwa mesin ATM adalah alat telekomunikasi berbasis komputer yang menyediakan tempat bagi nasabah dalam melakukan transaksi keuangan tanpa membutuhkan seorang teller bank. Sementara itu Kasmir (2003) menyatakan bahwa ATM merupakan mesin yang memberikan kemudahan kepada nasabah dalam melakukan transaksi perbankan secara otomatis selama 24 jam selama 7 hari termasuk hari libur. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998 : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.. Sedangkan pengertian Bank menurut Kasmir (2002) menyatakan bahwa Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Penelitian Terdahulu Dewi (2011), melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Pengendalian Intern Atas Sistem Pengisian Kas Anjungan Tunai Mandiri Studi Kasus Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Malang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pengisian kas Anjungan Tunai Mandiri pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Malang Kawi sudah mendukung pengendalian intern. Akan tetapi berdasarkan pada unsur- unsur pengendalian intern yang baik, pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Malang Kawi masih memiliki beberapa kelemahan, antara lain adanya perangkapan beberapa fungsi dengan alasan efisiensi. Hal ini seharusnya dihindari untuk mendukung pengendalian intern yang baik dengan cara penambahan karyawan pada bagian yang mengalami perangkapan jabatan. Hal ini dilakukan agar terhindar dari penyimpangan yang mungkin terjadi dalam proses pengambilan Kas ATM, pencatatan dan pengisian Kas ATM. Fitriasih, (2010). Melakukan penelitian dengan judul Penerapan Sistem Pengendalian Intern Atas Pembiayaan Konsumen Dalam Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Pada KCP-BRI Syariah Di Bangkalan, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran pelaksanaan sistem pengendalian internal untuk penyediaan KPR pembiayaan konsumen. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem pengendalian intern untuk penyediaan KPR pembiayaan konsumen BRI Syariah di Bangkalan yang masih terdapat keterbatasan penelitian, dengan tidak adanya file terpisah untuk setiap produk dan layanan kredit di Kantor Cabang BRI Syariah di Bangkalan. Hasugian, (2008). Melakukan penelitian dengan judul Penerapan Electronic Data Processing (EDP) dalam Proses Transaksi ATM pada Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch Brayan di Medan. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah penerapan electronic data processing (EDP) dalam proses transaksi automatic teller machines (ATM). Hasil penelitian terhadap sistem komputerisasi yang ada dengan 3(tiga) aplikasi pengoperasian BDC-IBS, BDS-ILS dan BDS-ITS yang menggunakan jaringan komunikasi VSAT dan sarana modem sebagai alat mengirim data ke kantor cabang, dan secara langsung terhubung secara on-line, bahwa kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan baik khususnya proses transaksi ATM, dengan penyelenggaraan operasionalnya diawasi oleh kontrol intern cabang dan penyedia masing-masing unit dengan melakukan pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Rimbawa, (2005). Melakukan penelitian dengan judul Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Pemberian Kredit (Studi Kasus pada Bank Jabar Cabang Suci Bandung), dengan tujuan menganalisis penerapan sistem akuntansi dalam mendukung efektivitas sistem pengendalian intern pada Bank Jabar

5 5 dan menyalurkan kredit. Hasil penelitian terhadap analisis sistem informasi akuntansi pemberian kredit yang diterapkan telah memadai dengan indicator bahwa karyawan yang kompeten di bidang kredit telah dipenuhi, alat yang digunakan menunjang pemberian kredit yang cukup, metode dan prosedur yang jelas sejak permohonan sampai dengan penyaluran kredit, serta pengawasan dan pembinaan debitur yang telah dilaksanakan secara memadai, sehingga sistem informasi akuntansi telah mendukung efektivitas pengendalian intern. Dari keempat penelitian diatas bahwa sistem dan prosedur memiliki keterkaitan, dengan sistem pengendalian intern yang menjadi landasan utama pengendalian, dengan 4(empat) sasaran pokok yaitu (1) menjaga harta kekayaan perusahaan, (2) memeriksa ketelitian data akuntansi, (3) memenuhi kebijaksanaan manajemen serta (4) memajukan efisisensi dalam operasi. Rerangka Pemikiran Dari hasil penelitian terdahulu yang telah disajikan dalam paparan diatas, serta melakukan analisis teoritis terhadap sistem pengendalian intern pada Bank umum (SE-BI No.05/2003), terhadap pedoman standar sistem pengendalian intern Bank Umum, maka disusun kerangka pemikiran seperti pada Gambar 1. Gambar 1 Rerangka Pemikiran Berdasarkan penjelasan di atas, evaluasi pengendalian intern di BCA PGS digunakan untuk mekanisme kerja pengelolaan kartu ATM yang efektif dan efisien dalam hal penanganan yang dihadapi oleh nasabah bank, serta mengarahkan sistem dan prosedur pencatatan, praktek yang sehat, dan mutu karyawan yang sesuai dengan unsur unsur penting dalam pengendalian intern kartu ATM. Metoda Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian Deskriptif kualitatif dengan memperoleh gambaran data di lapangan yang dianalisis kemudian diperbandingkan dengan teori yang ada untuk menghasilkan kesimpulan penelitian.

6 6 Dalam penelitian ini penelitian langsung dilakukan dengan mengumpulkan data aktivitas operasional perusahaan dan dokumen yang sesuai dengan masalah sistem pengendalian intern dan sispro ATM. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan berbagai cara sebagai berikut: (1) Data Primer, yang masih memerlukan pengolahan lebih lanjut dan dikembangkan dengan pemahaman seperti hasil wawancara, (2) Teknik Pengumpulan Data yang utama: (a) Teknik Observasi, yaitu dilakukan dengan menggunakan pengamatan langsung terhadap obyek penelitian, dalam hal ini Proses Pengendalian Kartu ATM BCA PGS, (b) Teknik Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dan diskusi secara langsung dengan beberapa pihak yang berkompeten dan berwenang dalam memberikan data yang dibutuhkan, seperti Wawancara langsung dengan Kepala Cabang BCA PGS, Customer Service BCA PGS, dan bagian Divisi BCA Card, (c) Teknik Dokumentasi, yaitu melakukan pencatatan dan pengcopyan atas datadata sekunder untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian ini. Satuan Kajian Dalam penelitian ini instrumen penelitian tidak bersifat eksternal atau objektif, akan tetapi internal atau subjektif, yaitu peneliti itu sendiri tanpa menggunakan tes, angket, atau eksperimen. Adapun instrumen data yang diperlukan untuk menjelaskan satuan kajian (Unit of Analysis) yang merupakan satuan terkecil objek penelitian, yaitu : (1) Struktur Organisasi, penulis menganalisa kegiatan sistem organisasi yang ada di BCA-PGS, supaya sesuai dengan unsur-unsur penting dalam Sistem Pengendalian Intern yang baik dan memuaskan dari tiap karyawan serta unit kerja melalui program kerja dan kegiatan operasional yang terperinci serta jelas agar dapat sukses dalam mencapai tujuan dan target organisasi, (2) Kartu ATM, penulis menganalisa sistem dan prosedur permasalahan yang terjadi pada nasabah, dengan tujuan menciptakan efisiensi dan efektivitas dari tiap transaksi perbankan dalam memperlancar arus layanan pengguna Kartu ATM, (3) Mesin Automatic Machine Teller (ATM), penulis mengidentifikasi sistem dan prosedur pengelolaan mesin ATM untuk mengevaluasi kinerja secara berkesinambungan untuk mencapai perbaikan sebagai output positif yang diharapkan dengan jaminan yang wajar bukan jaminan yang pasti terhadap kesalahan yang dihadapi. Teknik Analisis Data Analisa data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan, mengolah, dan menginterpretasikan data yang diperoleh sehingga memberi keterangan yang benar dan lengkap untuk pemecahan masalah yang dihadapi. Kriteria Penerapan Sistem Pengendalian Intern 1. Struktur Organisasi dengan Pemisahan Fungsi, kriterianya adalah : Harus ada pemisahan Fungsi Operasi dengan Fungsi Akuntansi. 2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan, kriterianya yaitu : Penggunaan Formulir bernomor urut cetak, yang pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang. 3. Praktek yang Sehat, kriterianya yaitu : Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang, agar penyelewengan dapat diminimalkan. 4. Karyawan yang Kompeten, kriterianya yaitu : Seleksi calon karyawan baru berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya. Kriteria Standar Pengendalian Bank Umum

7 7 Berdasarkan pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern (Surat Edaran Bank Indonesia No.5/22/DPNP tanggal 29 September 2003), yang meliputi : 1. Pengawasan oleh manajemen dan budaya perusahaan, meliputi Dewan Komisaris, Direksi dan Budaya Pengendalian. 2. Identifikasi dan penilaian risiko, yang terdiri dari penilaian risiko, menganalisis timbulnya risiko, auditor intern, profil risiko, risiko individual maupun agregat, serta kajian terhadap risiko yang belum dikendalikan saat ini. 3. Kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi, yang meliputi kebijakan, prosedur dan praktek yang memberikan keyakinan pejabat dan pegawai Bank bahwa arahan dewan Komisaris dan Direksi Bank telah dilaksanakan secara efektif. 4. Sistem akuntansi, informasi dan komunikasi, yang memberikan jaminan bahwa sistem akuntansi, informasi dan komunikasi yang memadai telah dilakukan dengan maksud agar dapat mengidentifikasi masalah. 5. Kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan, yang kegiatan yang harus dilakukan Bank untuk menyelenggarakan audit intern yang efektif dan menyeluruh terhadap sistem pengendalian intern. Kriteria Pengendalian PDE 1. Pengendalian Umum, meliputi : Organisasi, Prosedur dan standar untuk perubahan program, pengembangan sistem dan pengoperasian fasilitas pengolahan data. 2. Pengendalian Aplikasi, meliputi : Ketelitian dan kelengkapan data dalam aplikasi tertentu. Dan berkaitan dengan sistem akuntansi dan elemen prosedur pengendalian dalam struktur pengendalian intern EDP Kriteria Interpretasi Praktek di BCA-PGS Efektivitas Penilaian Sistem Pengendalian Intern : 1. Struktur Organisasi dengan Pemisahan Fungsi, adanya pemisahan Fungsi Teller dengan Fungsi Bagian Layanan, sehingga tidak adanya perangkapan tugas dan tanggung jawab untuk setiap bagian karyawan. 2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan, adanya penggunaan Formulir pre-numbered dalam kegiatan operasional perbankan, yang bisa mengurangi pemborosan dalam kegiatan operasional pihak bank. 3. Praktek yang Sehat, Customer Service Officer tidak boleh menerima transaksi setoran tunai dari nasabah, sehingga tidak ada celah untuk melakukan penyimpangan dalam kegiatan perbankan. 4. Karyawan yang Kompeten, adanya seleksi dan kriteria persyaratan penerimaan karyawan baru, sehingga BCA-PGS mempunyai karyawan yang Standar mutunya bagus dan berkualitas yang mampu meningkatkan kinerja agar dapat berprestasi dengan semaksimal mungkin. Efektivitas Penilaian Sistem dan Prosedur Kartu ATM : 1. Sispro Permohonan Kartu ATM, adanya kemudahan persyaratan dalam permohonan Kartu ATM baru atau pembukaan Rekening nasabah baru. 2. Sispro Kartu ATM yang Gagal Transaksi, adanya pelayanan yang baik dari pihak bank mulai dari awal pelaporan nasabah sampai ke bagian pelayanan (CSO atau HaloBCA). 3. Sispro Kartu ATM yang Hilang, adanya Standar Operations System (SOP), yang memberikan jaminan keamanan apabila kartu ATM ditemukan dan disalahgunakan oleh orang lain. 4. Sispro Kartu ATM yang Rusak, adanya Berita Acara penghancuran pada setiap Kartu ATM yang Rusak, yang menunjukkan secara segi keamanan yang baik dan benar.

8 8 Hasil Penelitian dan Pembahasan Gambaran Obyek Penelitian Bank Central Asia Cabang Pusat Grosir Surabaya atau disebut BCA-PGS dibuka sejak tanggal 18 Oktober 2011, dengan ijin operasi dari Bank Indonesia. BCA-PGS merupakan Kantor Cabang Pembantu di wilayah Surabaya Utara. Dengan nasabah hampir semua pedagang di Pusat Grosir Surabaya. Kegiatan operasional BCA-PGS antara lain : Mulai dari pembukaan rekening baru, penyetoran uang tunai, dan penarikan dana. Para pedagang maksimal bisa melakukan penyetoran uang tunai 200 juta sehari. Dalam sehari BCA-PGS bisa menampung setoran dari para pedagang grosir/eceran hingga total 2 milyar, dan itu merupakan angka nominal yang cukup besar bagi cabang-cabang BCA yang lainnya. Dengan memiliki jumlah 7 (tujuh) karyawan yaitu: Teller empat orang, Customer Service satu orang, satu orang petugas Bancassurance AIA, dan Kepala Cabang, mampu melayani nasabah, dan dalam tiga(3) tahun beroperasi telah memperoleh penghargaan Top Award Branches di bidang pelayanan perbankan dari BCA Pusat Jakarta. Dalam operasinya BCA-PGS memiliki mesin ATM Tiga(3) unit, yaitu : mesin setoran Tunai, mesin Tunai, dan mesin non Tunai. Dan semua unit mesin ATM tersebut berada di dalam area BCA-PGS. Produk dan Jasa Perbankan Produk dan jasa perbankan yang dilakukan oleh BCA-PGS berdasarkan hasil studi penulis, terdiri dari : (1.) Produk Simpanan, (2.) Bancassurance, (3.) Kartu kredit, (4.) Perbankan elektronik, (5.) Kredit konsumen, dan (6.) Layanan transaksi perbankan. Produk simpanan merupakan tabungan atau simpanan nasabah yang terdiri bermacam-macam jenis dengan nama dan fasilitas yang berbeda yaitu : (a.) Tahapan, (b.) Tahapan Gold, (c.) Tapres, (d.) BCA dollar, (e.) Deposito berjangka, serta (f.) Giro. Simpanan jenis Tahapan adalah tabungan hari depan atau yang lebih dikenal dengan tahapan BCA merupakan produk unggulan BCA, yang bukti kepemilikannya dengan menggunakan buku. Simpanan dengan jenis Tahapan Gold adalah jenis rekening tahapan yang nasabahnya diberi keistimewaan untuk menikmati berbagai fasilitas khusus antara lain: penambahan berita dan keterangan mutasi transaksi di buku tahapan, layanan automatic teller transfer system, pencetakan mutasi melalui mesin auto print, layanan Appointe Card, dan penerimaan informasi transaksi melalui layanan sms push notification. Simpanan Tapres adalah tabungan yang bukti kepemilikannya dengan menggunakan kartu dan setiap bulan akan diterbitkan rekening Koran. Simpanan BCA Dollar merupakan simpanan dalam mata uang dollar Singapura (SGD) yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat menurut syarat- syarat tertentu. Simpanan Deposito Berjangka adalah simpanan dari pihak ketiga kepada Bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian. Sedangkan Giro adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Dari seluruh produk simpanan perbankan diatas, untuk memberikan kemudahan transaksi bagi nasabah, maka hampir semua transaksi dapat menggunakan Kartu ATM (Automatic Teller Machine), dan penerbitan kartu ATM oleh BCA di lakukan dengan aplikasi serta memiliki konsekuensi biaya adminstrasi dan biaya penggantian kartu bagi nasabah. Bancassurance, Merupakan bentuk pemasaran beragam produk asuransi dengan bank sebagai sarana distribusi, BCA-PGS sebagai agen pemasar dari produk- produk asuransi PT AIA Financial Tbk. Adapun produk- produk asuransi beserta keunggulannya yang dipasarkan oleh BCA-PGS yaitu : (1) Provisa Max, keunggulannya : Pertumbuhan investasi yang maksimal dan Pliihan jenis investasi sesuai profil risiko nasabah, (2) Optishield, keunggulan: Perlindungan asuransi yang komprehensif dan paket pembayaran

9 9 premi bulanan sesuai kebutuhan, (3) Edusave, keunggulan : Perlindungan asuransi jiwa bagi anak dan orang tua sekaligus, (4) Medisave Plus, keunggulan : Manfaat santunan tunai harian jika terjadi kecelakaan, (5) Pro Series, keunggulan : Sebagian besar premi dialokasikan sebagai investasi. Kartu Kredit, Merupakan alat berbentuk kartu yang diterbitkan oleh suatu lembaga keuangan dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran transaksi pembelian barang dan jasa yang pembayaran pelunasannya dapat dilakukan oleh pembeli secara sekaligus atau angsuran pada jangka waktu tertentu setelah kartu digunakan sebagai alat pembayaran. Kartu Kredit yang ditawarkan oleh BCA PGS yaitu : BCA Card, BCA Master Card, BCA Everyday Card, BCA Visa, BCA JCB, BCA Singapore Airlines, BCA Carrefour, Astra World BCA Card. Persyaratan umum pengajuan Kartu kredit BCA : Penghasilan minimal 36 juta/tahun, Kartu Utama : minimum 21 tahun maksimum 65 tahun, Kartu tambahan : minimum 17 tahun atau telah menikah, Menyertakan dokumen yang diperlukan Perbankan Elektronik, Merupakan produk yang diluncurkan oleh BCA-PGS dalam rangka mempermudah nasabah melakukan transaksi dimana saja, berikut adalah produknya yaitu : (1) Anjungan Tunai Mandiri (ATM) adalah salah satu layanan e-banking BCA yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi finansial dan non- finansial melalui mesin; (2) Debit BCA adalah salah satu fasilitas e-banking yang memungkinkan nasabah untuk berbelanja tanpa harus menggunakan uang tunai, keuntungannya adalah : Berbelanja menjadi lebih praktis karena tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar, Transaksi belanja menjadi lebih mudah karena nasabah tak akan mendapat uang kembalian berupa uang recehan, mudah menelusuri kapan nasabah membelanjakan uang; (3) Tunai BCA adalah layanan yang disediakan oleh BCA dimana nasabah tabungan dimungkinkan mengambil uang tunai pada saat berbelanja di merchant merchant tertentu yang telah diberi tanda tunai BCA; (4) Flazz adalah layanan e-bangking yang disediakan oleh BCA dimana nasabah dapat melakukan transaksi dengan cepat dan praktis; (5) Self Service Passbook Printer (SSPP) layanan dimana nasabah dapat mencetak sendiri transaksi yang telah dilakukan; (6) EDC BIZZ adalah elektronik data capture BCA yang digunakan untuk melakukan transaksi non tunai di outlet merchant dengan menggunakan kartu BCA BIZZ dan key BCA; (7) Internet Banking adalah layanan dimana nasabah dapat melakukan transaksi perbankan melalui PC yang terhubung dengan internet dan diberi nama Klik BCA; (8) Mobile Banking (m-bca) adalah layanan nasabah dengan tujuan memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi perbankan melalui telepon seluler; (9) Halo BCA yaitu layanan hotline 24 jam sehari, 7 hari seminggu yang didukung oleh CSO yang siap setiap saat memberi layanan informasi serta memberi alternative solusi masalah nasabah yang berkaitan dengan produk BCA; (10) Phone Banking yaitu produk perbankan elektronik untuk membantu nasabah mendapatkan informasi perbankan dan melakukan transaksi finasial non tunai melalui pesawat telepon; (11) SMS BCA adalah layanan perbankan yang dapat diakses oleh nasabah melalui telepon / seluler dengan menggunakan media SMS, bisa diakses oleh pengguna GSM dan CDMA, perintah dan jawaban berupa SMS yang dapat disimpan di ponsel, Nasabah bisa bertransaksi di mana dan kapan saja, Nyaman tidak perlu antri di ATM hanya berbekal ponsel, semua nasabah bisa mengakses SMS BCA apa pun operator SIM Card nasabah, seperti : GSM Telkomsel (KartuHALO, Simpati, AS), Indosat (Matrix, Mentari, IM3), XL, Axis maupun CDMA (StarOne, Telkom Flexi, Esia, SmartFren). Kredit Konsumen meliputi : (1) Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) ialah pinjaman jangka panjang untuk membiayai pembelian rumah, perbaikan/ renovasi rumah, atau pembelian ruko untuk dihuni sendiri, (2) Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) adalah pinjaman yang diberikan guna keperluan pembelian kendaraan bermotor dalam kondisi baru untuk keperluan pribadi, (3) Kredit Kepemilikan Apartemen (KPA) adalah pinjaman jangka panjang yang disediakan khusus untuk membiayai pembelian apartemen bagi perorangan guna dimiliki/ditempati sendiri/investasi dan telah memenuhi persyaratan

10 10 pemberian kredit, (4) KPR Xtra adalah pemberian KPR yang ditujukan untuk pembelian/renovasi rumah/apartemen dimana debitur dapat menentukan sendiri komposisi pembayaran angsurannya, (5) Kredit Refinancing adalah kredit jangka panjang dimana tujuan penggunaan dananya disesuaikan dengan kebutuhan konsumtif debitur kecuali untuk pembelian stok barang/inventory, dimana sumber pembayaran KPR refinancing dengan jaminan tanah bangunan tersebut berasal dari penghasilan yang ada saat ini. Layanan Transaksi Perbankan, diantaranya yaitu : (1) Safe Deposit Box adalah tempat penyimpanan barang dengan ukuran tertentu yang disewakan oleh bank kepada nasabah dalam jangka waktu satu tahun dengan biaya sewa yang besarnya ditentukan oleh bank, (2) KU (Kiriman Uang) dan Remittance adalah jasa yang diberikan oleh bank untuk pengiriman/penerimaan uang rupiah ke/dari bank lain di dalam negeri dengan pemberitahuan secara elektronis sedangkan Remittance adalah layanan kiriman uang dalam valuta asing yang ditujukan kepada pihak penerima yang berdomisili di dalam atau luar negeri, (3) Banknotes yakni uang kertas asing yang merupakan alat pembayaran yang resmi dan sah dari suatu Negara yang memliki nilai tukar dan dapat diperjualbelikan, (4) Kliring yakni proses pertukaran antar warkat, antar bank peserta, dalam wilayah yang sama yang diselenggarakan oleh lembaga kliring, (5) Inkaso dan Collection, inkaso yakni jasa penagihan yang dilakukan berdasarkan suatu warkat (cek/bg) kepada pihak yang wajib membayar/ pihak tertagih untuk kepentingan dan atas resiko pihak yang memiliki tagihan, Collection adalah jasa yang diberikan oleh bank untuk melakukan penagihan atas suatu warkat kepada pihak yang wajib membayar/pihak tertagih di luar negeri/dalam negeri untuk kepentingan dan atas resiko pihak yang memiliki tagihan, (6) Travellers Cheque yakni suatu alat pembayaran atas nama pembeli yang berfungsi sebagai pengganti uang tunai, (7) Virtual Account yakni rekening khusus yang diberikan kepada pelanggan dari suatu perusahaan sebagai sarana pembayaran tagihan kepada company partner dengan cara setor tunai, pemindahbukuan, LLG, RTGS, ke rekening tersebut, (8) Open Payment Via Counter yakni sarana transaksi yang disediakan pada aplikasi BDS IDS untuk memproses transaksi pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan company partner melalui counter BCA, baik secara tunai maupun pemindahbukuan, (9) Payroll yakni fasilitas yang diberikan oleh BCA kepada nasabah bisnis untuk melakukan transaksi pembayaran gaji karyawan dengan cara upload file melalui Klik BCA Bisnis atau mengirimkan disket data Payroll ke BCA, (10) Autodebet yakni fasilitas autodebet rekening nasabah dari suatu perusahaan yang memliki kerjasama dengan BCA, yang dilakukan secara periodik. Penerapan Sistem Pengendalian Intern dalam Standar SPI Bank Umum Struktur Organisasi yang memisahkan Tugas dan TanggungJawab Struktur organisasi yang terdapat pada BCA-PGS merupakan struktur organisasi garis dan staff. Struktur organisasi yang telah dibentuk memisahkan fungsi-fungsi yang bertujuan untuk menghindari Conflict of Interest, sebagai berikut : (a) Fungsi Teller telah dipisahkan dari fungsi Layanan Transaksi Perbankan, pada struktur organisasi BCA-PGS sudah dipisahkan antara bagian Teller dan Bagian Layanan Transaksi Perbankan, namun pada kenyataannya Teller terkadang merangkap tugas menjadi Bagian Layanan perbankan yaitu menerima laporan komplain (keluhan) dari nasabah terkait produk perbankan, (b) Fungsi Operasi (Customer Service Officer) harus dipisahkan dari Fungsi Akuntansi, pada BCA-PGS sudah memisahkan hal tersebut akan tetapi pada kenyataannya Customer Service Officer setiap harinya ikut melakukan penghitungan akuntansi dana setoran tunai nasabah, hal ini bisa berakibat tidak efisiennya waktu kegiatan operasional BCA-PGS. Berdasarkan Standar pengendalian intern Bank Umum, sudah memenuhi Kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi-fungsi dalam perusahaan, yang meliputi kebijakan, prosedur dan praktek kenyataannya telah dilaksanakan secara efektif.

11 11 Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Sistem otorisasi yang dilakukan pada BCA PGS adalah pengaturan wewenang untuk pemberian otorisasi ditunjukkan dengan adanya penggunaan formulir pada setiap kegiatan perusahaan sebagai media perekam penggunaan wewenang untuk memberikan otorisasi terlaksananya transaksi di perusahaan. Formulir pre-number, dibuat rangkap, dan penggunaan tanda tangan, cap, atau paraf dari Kepala Cabang BCA-PGS pada setiap formulir yang digunakan. Prosedur pencatatan untuk formulir pre-number adalah : (a) Nasabah mengisi formulir Bukti Setoran Tunai, (b) Teller memeriksa dan mencocokkan data nasabah, (c) Teller menghitung jumlah uang dan memeriksa formulir bukti setoran sesuai tanggal setoran dan menuliskan jumlah uang tunai yang diterima pada Formulir bukti setoran, (d) Teller menyimpan formulir bukti setoran di arsip teller sebagai lembar bukti nasabah, (e) Teller meminta ijin otorisasi dari Kepala Cabang untuk penyetoran Dana nasabah ke Kantor Wilayah Utama, (f) Semua dana nasabah disetorkan ke Kantor Wilayah Utama. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam Sistem dan Prosedur Pencatatan di BCA- PGS antara lain : (a) Formulir Pembukaan Rekening Perorangan, fungsinya yaitu : untuk pembukaan rekening/permohonan Kartu ATM nasabah baru BCA-PGS, (b) Formulir Fasilitas, fungsinya yaitu : sebagai formulir buat nasabah yang ingin mendaftar produk dan jasa perbankan seperti : pendaftaran m-bca, KlikBCA, Key BCA, Internet Banking, dan juga untuk merubah tabungan nasabah BCA dari silver menjadi gold, (c) Formulir Bukti Setoran Tunai fungsinya yaitu : sebagai bukti penyetoran uang tunai nasabah ke BCA-PGS yang ingin menabung di rekeningnya, (d) Formulir Slip Penarikan, fungsinya : sebagai bukti penarikan/pengambilan dana tunai nasabah dari Bank. Adapun kelemahan dari penggunaan Formulir yaitu, berdasarkan Data dan Info yang diambil dari Kotak Saran/Masukan yang ada di BCA-PGS, memaparkan bahwa salah satu keluhan terbanyak yakni nasabah sering tidak memahami formulir yang berdesain rumit atau kurang dipahami nasabah yang akan melakukan transaksi perbankan. Sehingga banyak nasabah yang salah tulis di formulir tersebut. Dan kenyataannya bagian Teller terkadang lupa mengecek jumlah uang yang disetorkan nasabah sehingga terkadang ada selisih lebih atau kurang pada setoran uang nasabah. Dan juga Teller lupa untuk meminta paraf/tanda tangan dari Kepala Cabang sehingga ada transaksi keluar (output) tanpa meminta otorisasi atau ijin. Berdasarkan Standar Pengendalian Intern Bank Umum sistem akuntansi, informasi, dan komunikasi, masih kurang memberikan jaminan pada praktek prosedur pencatatannya. Praktik yang sehat BCA-PGS melakukan kebijakan peraturan bahwa setiap transaksi perbankan tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang saja, contoh nyatanya, yaitu : Customer Service Officer tidak boleh melakukan penerimaan setoran kas tunai dari nasabah, Karena itu merupakan tugas dan tanggung jawab Teller, agar tidak terjadi penyelewengan wewenang dan tanggung jawab. Begitu juga sebaliknya teller juga tidak boleh melakukan tugas Customer Service Officer yang berhubungan dengan pelayanan nasabah, sistem dan prosedur yang berkaitan dengan Kartu ATM. BCA-PGS juga menerapkan peraturan bahwa semua Nomor Cek harus dipertanggungjawabkan oleh bagian Teller, karena formulir Cek berfungsi sebagai perintah kepada Bank untuk membayarkan sejumlah uang perusahaan kepada orang tertentu atau kepada pembawa cek tersebut, maka penggunaan cek diawasi dengan mengontrol penggunaan nomor urut cek tersebut. Setiap nomor cek harus dipertanggungjawabkan oleh Bagian Teller, karena bertugas untuk mengisi cek dan memintakan otorisasi dari Kepala Cabang atas cek tersebut. Selain itu terdapat peraturan pembatasan melalui pengaksesan ke komputer karyawan dengan user ID dan password serta pemasangan mesin absen fingerscan. Contoh nyatanya,

12 12 yaitu : karyawan harus melakukan absen fingerscan saat datang masuk kerja dan juga saat mau pulang kerja dari BCA-PGS. Berdasarkan Standar Pengendalian Intern Bank Umum Kegiatan Pemantauan dan Tindakan Koreksi Penyimpangan, belum memenuhi kriteria disebabkan masih ada transaksi yang dilakukan oleh karyawan yang bukan tugas dan wewenangnya. Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawab BCA PGS menerapkan Kriteria kriteria dalam merekrut karyawan barunya, berdasarkan ketentuan BCA Development Program (BDP) syaratnya antara lain : Pendidikan minimal Strata satu (S1), Nilai IPK minimal 3,00, Pria/Wanita, Usia maksimal 25 tahun, Pengalaman atau Fresh Graduate bekerja di perbankan, dan lulus seleksi. Karyawan BCA-PGS 7(tujuh) orang sekarang ini sebagian berpendidikan Strata Satu (S1) karena syarat utama untuk dapat diterima masuk dunia perbankan, dan ada juga karyawan yang yang berijasah SMA karena masuk lewat jalur Program Permagangan Bakti BCA. Sebelumnya calon karyawan baru mendapatkan pelatihan di Kantor Pusat BCA selama 3(tiga) bulan untuk kemudian dilepas bekerja di BCA-PGS. Dan setiap 6(enam) bulan sekali baik karyawan baru maupun lama terus mendapatkan pelatihan produk terbaru (Product Knowledge) agar meningkatkan kecakapan pegawai tersebut. Selain itu apabila selama 3(tiga) tahun Kinerja karyawan tersebut dinilai baik dan memuaskan maka akan ada pengangkatan menjadi Pegawai Tetap dari Kantor wilayah (kanwil). Berdasarkan Standar pengendalian intern Bank Umum Pengawasan manajemen dan budaya perusahaan, dalam setiap perekrutan karyawan baru harus mendapatkan tenaga yang terdidik dan berkualitas, dan masih belum memenuhi standar karyawan yang kompeten yang baik. Sistem dan Prosedur Kartu ATM (Automatic Teller Machines) dan SPI Bank Umum Sispro Permohonan Kartu ATM Sispro pada BCA-PGS dalam pengendalian internnya sudah menerapkan sesuai dengan unsur-unsur yang sesuai pengendalian intern yang baik, dengan adanya kemudahan persyaratan nasabah baru yang ingin membuka rekening baru, hanya dengan membawa identitas KTP dan NPWP yang masih berlaku. Namun pada kenyataannya pihak manajemen bank untuk nasabah diluar Surabaya harus melampirkan Kartu Keluarga dan persyaratan lainnya, hal ini memberatkan nasabah dari luar surabaya untuk mengajukan permohonan kartu ATM di BCA-PGS. Berdasarkan Standar Pengendalian intern Bank Umum, menurut teori Kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi dalam pelayanan permohonan Kartu ATM BCA-PGS sudah cukup baik, hal ini dilihat dari kemudahan persyaratan dalam membuka rekening baru. Sispro Kartu ATM Yang Gagal Transaksi (Tertahan mesin) Sispro yang sudah dilakukan pada BCA-PGS dalam pengendalian internnya sudah memberikan pelayanan yang bagus mulai dari awal laporan nasabah ke bagian pelayanan (CSO atau Halo BCA) sampai penggantiannya kartu ATM baru. Dan kenyataannya kartu yang sudah tertahan tersebut harus diganti dengan Kartu yang baru Kelebihannya : apabila nasabah langsung melapor, maka dapat langsung diberikan penggantian kartu ATM yang baru, Kelemahannya : pada pihak vendor petugas servis ATM lama untuk datang memperbaiki mesin ATM yang sudah menelan kartu ATM nasabah. Berdasarkan Standar pengendalian intern Bank Umum, menurut Teori Sistem akuntansi, informasi dan komunikasi yang memberikan jaminan, sudah dilakukan dengan baik karena

13 13 sistem informasi BCA-PGS sudah bisa mengidentifikasi masalah yang timbul akibat Kartu ATM yang gagal transaksi. Sispro Kartu ATM Yang Hilang Sispro yang telah dilakukan ada di BCA-PGS terhadap kartu ATM yang hilang sudah mengikuti Standar Operation System (SOP) perbankan, kenyataannya dimana Kartu ATM nasabah yang hilang tersebut bisa terjamin keamanannya apabila nasabah segera melaporkan ke bagian layanan bisa menggunakan fasilitas m-banking atau HaloBCA untuk segera memblokir rekeningnya, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, disebabkan sistem informasi di BCA-PGS sudah baik. Berdasarkan Standar Pengendalian intern Bank Umum, menurut Teori Pengawasan oleh manajemen dan budaya perusahaan, pihak bank memberikan Standar Operation System (SOP) harus didokumentasikan secara tertulis dan tersedia bagi setiap karyawan BCA-PGS. Sispro Kartu ATM Yang Rusak Sispro yang dilakukan oleh BCA-PGS pada kenyataannya memperlihatkan bukti yang nyata bahwa setiap Kartu ATM yang rusak dan bermasalah akan dihancurkan oleh cabang dan membuat berita acara penghancuran yang telah diotorisasi oleh Kepala Cabang. Kelebihannya : penggantian kartu ATM yang rusak dapat dilakukan di cabang mana saja tanpa harus BCA cabang asal nasabah membuka rekening pertama kali, Kelemahannya : Jika terdapat perbedaan huruf pada nama nasabah (KTP) dengan data BCA-PGS maka CSO akan menolak proses penggantian kartu ATM yang rusak. Berdasarkan Standar Pengendalian intern Bank Umum, menurut Teori, Sistem akuntansi, informasi dan komunikasi yang memberikan jaminan, sistem informasi pihak bank sudah bisa mengelompokkan data-data nasabah antara cabang satu dengan cabang lainnya, jika ada perubahan sedikit maka dapat diketahui secara cepat. Simpulan, Saran, dan Keterbatasan Penerapan Sistem Pengendalian Intern pada BCA-PGS telah memadai : 1. Struktur Organisasi yang Memisahkan Fungsi : Pemisahan Tugas, Wewenang dan Tanggung jawab sudah cukup baik pada karyawan dalam kegiatan operasionalnya, semua karyawan telah dipisahkan fungsi-fungsinya sehingga tidak ada perangkapan jabatan pada bank ini. 2. Sistem Otorisasi Dan Prosedur Pencatatan : Pemakaian formulir ber pre-numbered belum cukup baik, karena kurang informatif dan belum dipahami oleh nasabah-nasabah baru. Berdasarkan data dan info dari Kotak Saran/Masukan yang terdapat di BCA-PGS. 3. Praktik yang Sehat : BCA-PGS dalam menerapkan kebijakan dan peraturan di bank sudah cukup baik, karena setiap transaksi perbankan dari Awal sampai Akhir tidak dilaksanakan oleh satu bagian saja, sehingga penyelewengan dapat diminimalkan. 4. Pegawai yang Kompeten : Penerapan Standar kriteria-kriteria berdasarkan ketentuan BCA Development Program (BDP) yang digunakan untuk merekrut karyawan baru belum cukup baik, disebabkan pihak bank juga terkadang menerima karyawan baru dibawah standar yang ditetapkan, contoh karyawan berijasah SMA melalui Program Magang Bakti BCA. Sistem dan Prosedur Kartu ATM (Automatic Teller Machnie) pada BCA-PGS telah memadai, hal ini terlihat dari : 1. Sispro Permohonan Kartu ATM :

14 14 Kemudahan dalam permohonan Kartu ATM BCA-PGS cukup dengan membawa kelengkapan Identitas (KTP) yang masih berlaku dan NPWP, membuat sispro permohonan Kartu ATM sudah cukup baik. 2. Sispro Kartu ATM Yang Gagal Transaksi : Kesigapan pelayanan dari bagian pelayanan sudah cukup baik seperti Customer Service Officer untuk segera menanggapi laporan dari nasabah apabila terjadi Kartu ATM tertahan di dalam mesin ATM. 3. Sispro Kartu ATM Yang Hilang : Jaminan keamanan dalam melindungi kartu ATM nasabah yang Hilang cukup baik, dengan melaporkan ke bagian pelayanan (Call Centre) untuk memblokir rekening, agar terhindar dari penyalahgunaan oleh pihak yang tidak berwenang. 4. Sispro Kartu ATM Yang Rusak : Dengan adanya Berita acara penghancuran Kartu ATM yang rusak dan penggantian kartu bisa dilakukan di cabang dimana saja, membuat sispro Kartu ATM rusak sudah cukup baik. Keterbatasan Penelitian ini masih jauh dari sempurna karena adanya keterbatasan Data, kurang terbukanya pihak bank terhadap penulis karena ada sebagian kelengkapan Data yang tidak boleh dipublikasikan untuk umum, dan jawaban hasil wawancara yang kurang detail dengan pihak bank sehingga menjadi kurang Optimal penelitian ini. Saran 1. BCA-PGS sebaiknya dalam merekrut karyawan baru sesuai Standar dengan Kriteriakriteria karyawan yang kompeten, berdasarkan ketentuan BCA Development Program (BDP) mengharuskan setiap penerimaan karyawan baru harus minimal berijasah Strata Satu (S1); 2. BCA-PGS sebaiknya membuat Formulir bernomor urut cetak yang lebih Informatif dan mudah dipahami oleh nasabah, berdasarkan Kotak Saran/Masukan yang menyebutkan banyak nasabah salah saat melakukan pengisian formulir tersebut. DAFTAR PUSTAKA Astuti, W.A Proses Kerja dan Dampak dari Mesin ATM. Jurnal Ilmiah Unikom 8(1): Bank Indonesia Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern Bagi Bank Umum, Surat Edaran No.5/22/DPNP. Tanggal 29 September : Baridwan, Z Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan. BPFE. Yogyakarta. Dewi, E. P Evaluasi Pengendalian Intern Atas Sistem Pengisian Kas Anjungan Tunai Mandiri (Studi Kasus Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Malang Kawi).MinorTesis.UniversitasBrawijayaMalang /31844; 27 Nop (12:30). Fitriasih, M Penerapan Sistem Pengendalian Intern Atas Pembiayaan Konsumen Dalam Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR ib) Pada KCP BRI Syariah Di Bangkalan. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya. Harahap, S. S Sistem Pengawasan Manajemen. Quantum. Jakarta. Hasugian, F.M Penerapan Electronic Data Processing (EDP) dalam Proses Transaksi ATM pada Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch Brayan di Medan. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan. Ikatan Akuntan Indonesia Standar Akuntansi Keuangan. Salemba. Jakarta. Kasmir Bank dan Lembaga keuangan Lainnya. Edisi Revisi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta Manajemen Perbankan. Edisi 1. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Krismiaji, Sistem Informasi Akuntansi. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

15 15 Mulyadi Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Salemba Empat. Jakarta., Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Salemba Empat. Jakarta. Muhammad, F.H. dan A. Wibowo Sistem Informasi Manajemen. UPP STIM YKPN. Yogyakarta. Rimbawa, D Penerapan Sistem Pengendalian Intern Atas Pembiayaan Konsumen Dalam Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR ib) Pada KCP BRI Syariah Di Bangkalan. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya. Undang - Undang Pokok Perbankan No. 10 Tahun Tentang Perubahan Atas UU No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. 10 Nopember Jakarta Winarno, W.W Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Kesatu. Cetakan Pertama. STIE YKPN. Yogyakarta.,W. W Sistem Informasi Akuntansi. Edisi kedua. Penerbit UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 51 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Landasan Teoretis 2.1.1 Sistem Pengendalian Internal Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2000) menyatakan bahwa Pengendalian Internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS

BAB II PROSES BISNIS BAB II PROSES BISNIS Berdasarkan informasi dan definisi yang diperoleh dari buku Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia, menurut UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan pasal 1 ayat (2) menyatakan bahwa:

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 12 /POJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN WILAYAH JARINGAN KANTOR BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN MODAL

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Pengendalian dan Pengawasan Intern Sebelum membicarakan unsur-unsur pengawasan

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS (Studi Pada Perusahaan Daerah, BPR Bank Daerah Kota Madiun)

SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS (Studi Pada Perusahaan Daerah, BPR Bank Daerah Kota Madiun) SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS (Studi Pada Perusahaan Daerah, BPR Bank Daerah Kota Madiun) Irmalia Ayu Ningsih Topowijono, M.Si Nengah Sudjana, M.Si Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

FAQ MEGA INTERNET 1 / 5

FAQ MEGA INTERNET 1 / 5 FAQ MEGA INTERNET 1. Apa itu layanan Mega Internet? Mega Internet adalah layanan perbankan elekktronik yang disediakan bagi nasabah perorangan untuk melakukan transaksi perbankan non tunai dengan menggunakan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.34, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Modal. BPR. Jaringan Kantor. Kegiatan Usaha. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5849) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

Table of Contents FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ)

Table of Contents FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) Table of Contents Rekening Ponsel... 2 PENDAFTARAN... 5 PENGGUNAAN... 6 Pengisian dana ke dalam Rekening Ponsel... 6 Pengisian pulsa (reload) prabayar dengan menggunakan Rekening Ponsel... 7 Pengiriman/penerimaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Manoppo (2013) dalam analisis sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Prima cabang Manado masih belum efektif,

Lebih terperinci

A-PDF Manual Split Demo. Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN

A-PDF Manual Split Demo. Purchase from  to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN A-PDF Manual Split Demo. Purchase from www.a-pdf.com to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT Bank Central Asia Tbk. KCU Tasikmalaya PT Bank Central

Lebih terperinci

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) Rekening Ponsel

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) Rekening Ponsel FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) Rekening Ponsel 1. Q: Apa itu Rekening Ponsel? A: Rekening Ponsel adalah layanan terbaru dari mobile banking CIMB Niaga (Go Mobile) yang memungkinkan penggunanya untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran atau pertukaran yang siap dan bebas digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan nasabah untuk melihat sebuah bank sebagai financial supermarket

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan nasabah untuk melihat sebuah bank sebagai financial supermarket BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan inovasi produk dan jasa perbankan dalam satu dekade terakhir ini memperlihatkan kemajuan yang sangat pesat. Produk dan jasa yang ditawarkan oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

Lebih terperinci

Usulan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Pasal Ayat Batang Tubuh Penjelasan

Usulan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Pasal Ayat Batang Tubuh Penjelasan BAB I KETENTUAN UMUM 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1 Bank Perkreditan Rakyat yang selanjutnya disingkat BPR adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X ekonomi BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan produk bank

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bahwa semua tujuan yang telah ditetapkan penulis dapat dicapai dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bahwa semua tujuan yang telah ditetapkan penulis dapat dicapai dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Didalam bab ini penulis menjelaskan kesimpulan yang diperoleh dari bab bab yang sebelumnya telah dibahas. Didalam bab ini juga penulis menjelaskan bahwa semua

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukanpada Bank

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukanpada Bank BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pada beberapa yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya dan hasil penelitian yang dilakukan pada dapat diberikan kesimpulan dan saran sebagai berikut : 5.1 Kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan demi tercapainya tujuan

BAB I PENDAHULUAN. sistem yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan demi tercapainya tujuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan salah satu unit kegiatan usaha yang memerlukan sistem yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan demi tercapainya tujuan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini sering membutuhkan informasi yang cepat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini sering membutuhkan informasi yang cepat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini sering membutuhkan informasi yang cepat dan akurat. Informasi sebagai salah satu komponen penting dalam perusahaan akan berperan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mungkin bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga. menggerakkan roda perekonomian suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. mungkin bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga. menggerakkan roda perekonomian suatu bangsa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan dan pengolahan yang terarah dan terpadu serta dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi peningkatan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit BAB IV PEMBAHASAN IV. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit Dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya, perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama yang

Lebih terperinci

FAQ LAYANAN MEGA MOBILE

FAQ LAYANAN MEGA MOBILE FAQ LAYANAN MEGA MOBILE 1. Apa itu layanan Mega Mobile? Mega Mobile adalah layanan perbankan yang disediakan bagi nasabah untuk mengakses rekeningnya dan melakukan transaksi perbankan non tunai dengan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN TABUNGAN CITRA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, Tbk KANTOR CABANG UTAMA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PELAKSANAAN TABUNGAN CITRA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, Tbk KANTOR CABANG UTAMA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR PELAKSANAAN TABUNGAN CITRA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, Tbk KANTOR CABANG UTAMA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : PUPUT APRILIA PUSPITA SARI 2013110704 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Akuntansi Pengertian sistem akuntansi (Mulyadi:2010) adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan menurut Kasmir (2012:7), laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem dan Definisi Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem dan Definisi Sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem dan Definisi Sistem Menurut Yogianto (1995:1) yang mengutip dari Jerry Fritz Gerald dan Warren D. Stalling, pendekatan sistem yang lebih

Lebih terperinci

PELAKSANAAN REKENING GIRO DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG JEMURSARI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR. Oleh: MOH. YUSRIL ATTAMIMI NIM :

PELAKSANAAN REKENING GIRO DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG JEMURSARI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR. Oleh: MOH. YUSRIL ATTAMIMI NIM : PELAKSANAAN REKENING GIRO DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG JEMURSARI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh: MOH. YUSRIL ATTAMIMI NIM : 2013111072 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016 i ii 1.1

Lebih terperinci

pengertian sistem pengendalian intern ada

pengertian sistem pengendalian intern ada 24 BAB II KERANGKA TEORETIS A. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sebelum membahas pengertian sistem pengendalian intern ada baiknya terlebih dahulu diberikan pengertian sistem, pengendalian intern

Lebih terperinci

Analisis Sistem Pengendalian Intern atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah. (Studi Kasus pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Tulungagung) Oleh:

Analisis Sistem Pengendalian Intern atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah. (Studi Kasus pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Tulungagung) Oleh: Analisis Sistem Pengendalian Intern atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (Studi Kasus pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Tulungagung) Oleh: Rizka Maulidhia Enanto (0610233175) Dosen Pembimbing: Lutfi

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN NOBUPAY

SYARAT DAN KETENTUAN NOBUPAY SYARAT DAN KETENTUAN NOBUPAY DEFINISI 1. Bank adalah PT Bank Nationalnobu Tbk. 2. Aplikasi NobuPay adalah aplikasi yang dapat diakses melalui smartphone atau sarana lainnya yang akan ditentukan Bank kemudian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perbankan Secara Umum Pada subab ini menjelaskan pengertian bank secara umum, jenis-jenis bank. Teori-teori yang ada di landasan teori ini mendukung dengan judul penelitian

Lebih terperinci

Pertemuan ke V : Produk Dana

Pertemuan ke V : Produk Dana Pertemuan ke V : Produk Dana Bank berfungsi menghimpun dana pihak III yaitu dana para deposan. Bank memiliki tiga produk dana pihak III yaitu a. Giro b. Tabungan c. Simpanan Berjangka Produk Giro Menurut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI. Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya a. Pengertian Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamakan makna istilah sistem dengan cara. Istilah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana kita ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam operasi perusahaan. Keuntungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem. BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masingmasing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Suatu perusahaan, dalam sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pengendalian Intern 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perekonomian yang sehat tentunya tidak lepas dari kemajuan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perekonomian yang sehat tentunya tidak lepas dari kemajuan ilmu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perekonomian yang sehat tentunya tidak lepas dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang dan menghasilkan fungsifungsi yang sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas 2.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem pengendalian inter adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berkaitan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan kesimpulan dan saran kepada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan kesimpulan dan saran kepada BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan beberapa hal pokok yang telah dibahas dalam bab - bab sebelumnya dan penelitian yang telah dilakukan pada Bank Jatim Cabang Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 11/ 11 /PBI/2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 11/ 11 /PBI/2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 11/ 11 /PBI/2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN. Indonesia (BEI). Alasan pemilihan objek penelitian tersebut adalah :

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN. Indonesia (BEI). Alasan pemilihan objek penelitian tersebut adalah : BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah entitas yang bergerak di bidang industri perbankan dan merupakan perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI tentang perbankan, adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI tentang perbankan, adalah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Jenis Bank 2.1.1 Pengertian Bank Pengertian bank menurut pasal 1 Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan, adalah sebagai berikut : Bank adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan di dunia perbankan dapat dilihat dari adanya berbagai produk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan di dunia perbankan dapat dilihat dari adanya berbagai produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di dunia perbankan dapat dilihat dari adanya berbagai produk perbankan yang ditawarkan, kompleksitas transaksi yang terjadi didalam dan besarnya tuntutan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGAJUAN, PEMBERIAN DAN PENERIMAAN KAS ATAS ANGSURAN KREDIT MULTIGUNA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGAJUAN, PEMBERIAN DAN PENERIMAAN KAS ATAS ANGSURAN KREDIT MULTIGUNA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGAJUAN, PEMBERIAN DAN PENERIMAAN KAS ATAS ANGSURAN KREDIT MULTIGUNA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. BRI (Persero) Tbk. Cabang Kediri) Nodhita Argitasari

Lebih terperinci

Panduan KlikBCA. Halo BCA (021) l fb.com/goodlifebca

Panduan KlikBCA. Halo BCA (021) l fb.com/goodlifebca Panduan Halo BCA 1500888 / www.bca.co.id BCA terdaftar dan diawasi oleh OJK Halo BCA (021) 500888 www.bca.co.id l fb.com/goodlifebca l @GoodLifeBCA Selamat datang di layanan! Teknologi informasi membuat

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENERIMAAN PEMBAYARAN PADA PERUSAHAAN PKPA APARTEMEN SURABAYA. Nasifatul Ula Dosen Pembimbing: 1 Prof. Soebandi, SE., AK., CA.

ANALISIS SISTEM PENERIMAAN PEMBAYARAN PADA PERUSAHAAN PKPA APARTEMEN SURABAYA. Nasifatul Ula Dosen Pembimbing: 1 Prof. Soebandi, SE., AK., CA. ANALISIS SISTEM PENERIMAAN PEMBAYARAN PADA PERUSAHAAN PKPA APARTEMEN SURABAYA Nasifatul Ula Dosen Pembimbing: 1 Prof. Soebandi, SE., AK., CA., CPA 2 Bayu Nurcahyo Andini, SE., MSA., AK., CA., CPA Abstrak

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/13/PBI/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/3/PBI/2009 TENTANG BANK UMUM SYARIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/13/PBI/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/3/PBI/2009 TENTANG BANK UMUM SYARIAH PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/13/PBI/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/3/PBI/2009 TENTANG BANK UMUM SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

Financial Check List. Apa Manfaat dan Fungsi Bank? Kapan Rekening Bank Perlu Dimiliki? Siapa yang Perlu. Memiliki Rekening? Bagaimana.

Financial Check List. Apa Manfaat dan Fungsi Bank? Kapan Rekening Bank Perlu Dimiliki? Siapa yang Perlu. Memiliki Rekening? Bagaimana. Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Bank 3 02 Apa Manfaat dan Fungsi Bank? 5 5 03 Kapan Rekening Bank Perlu Dimiliki? 6 6 04 Siapa yang Perlu 8 Memiliki Rekening? Bagaimana perlu 05 Siapa yang

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.64, 2009 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Alat Pembayaran. Kartu. Penyelenggaraan. Perizinan. Pengawasan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5000) PERATURAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diawasi adalah kas. Menurut Syam (2010 : 78), uang kas adalah aktiva yang

BAB I PENDAHULUAN. diawasi adalah kas. Menurut Syam (2010 : 78), uang kas adalah aktiva yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu aset perusahaan yang sangat penting dan paling sulit diawasi adalah kas. Menurut Syam (2010 : 78), uang kas adalah aktiva yang paling mudah diselewengkan

Lebih terperinci

ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI. Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK

ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI. Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan menganalisis

Lebih terperinci

Tata Cara Pengisian Formulir untuk pembukaan rekening & fasilitas perbankan (Perorangan)

Tata Cara Pengisian Formulir untuk pembukaan rekening & fasilitas perbankan (Perorangan) Tata Cara Pengisian Formulir untuk pembukaan rekening & fasilitas perbankan (Perorangan) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 10 12 13 14 15 16 16 17 18 19 20 22 21 23 25 24 26 27 28 29 30 31 37 38 33 32 34 41 35 36 42

Lebih terperinci

"EFEKTIVITAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KEBUMEN" Dwi Suprajitno. Abstrak

EFEKTIVITAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KEBUMEN Dwi Suprajitno. Abstrak "EFEKTIVITAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KEBUMEN" Dwi Suprajitno Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian intern terhadap penggajian yang telah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Bank adalah suatu lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan menerbitkan promes atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Ada beberapa pengertian sistem menurut para ahli melalui bukunya, yaitu disebutkan dibawah ini. Sistem menurut Krismiaji (2010:1) Sistem merupakan rangkaian komponen

Lebih terperinci

FAQ MEGA MOBILE Apa itu layanan Mega Mobile? Apa saja syarat untuk memperoleh atau menggunakan layanan Mega Mobile?

FAQ MEGA MOBILE Apa itu layanan Mega Mobile? Apa saja syarat untuk memperoleh atau menggunakan layanan Mega Mobile? FAQ MEGA MOBILE 1. Apa itu layanan Mega Mobile? Mega Mobile adalah layanan perbankan yang disediakan bagi nasabah untuk mengakses rekeningnya dan melakukan transaksi perbankan non tunai dengan mengirimkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang

BAB I PENDAHULUAN. kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kemampuan sumber daya manusia yang sangat inovatif dan kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang tinggi. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. sependapat dalam buku Bunga Rampai Hukum Ekonomi Dan Hukum

BAB I PENGANTAR. sependapat dalam buku Bunga Rampai Hukum Ekonomi Dan Hukum 1 BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peran sangat besar dalam perekonomian, dimana peranan Bank adalah sebagai penyimpan dana dan penyalur dana. Peran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, peranan sistem dalam kegiatan perusahaan sangatlah penting dalam membangun kepentingan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi yang diterapkan secara memadai sangat membantu manajemen dalam menghadapi masalah yang muncul. Berikut ini akan diuraikan beberapa definisi tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Sistem dan Prosedur 1. Pengertian Sistem Pada dasarnya sistem merupakan suatu prosedur yang saling berhubungan, yang dibuat menurut pola secara terpadu untuk membentuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN

BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN A. Indikator Teknologi Sistem Informasi Perbankan Indikator teknologi sistem informasi perbankan yaitu: 1. Platform perangkat computer (main frame, minicomputer, PC LAN) 2. Media

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengertian Sistem menurut Hall (2009:6), Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang bertujuan menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan lainnya. Menurut undang-undang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran yang berupa informasi akuntansi. Sistem akuntansi mengajarkan sistem pengolahan,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Menurut Krismiadji (2002;4) suatu sistem informasi akuntansi sering disebut juga sebagai sistem informasi adalah suatu kombinasi dari personalia, catatan-catatan,

Lebih terperinci

5 Cara Mudah Membayar Premi

5 Cara Mudah Membayar Premi ALLIANZ LIFE INDONESIA Cara Bayar Premi Panduan bagi Anda yang ingin membayar premi asuransi Allianz Life Indonesia 5 Cara Mudah Membayar Premi 01 02 Pembayaran secara setor tunai Melalui ATM BCA dan ATM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Suatu perusahaan, dalam sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi

Lebih terperinci

Solusi Cerdas Bisnis Anda

Solusi Cerdas Bisnis Anda PermataSME Cash Management Solusi Cerdas Bisnis Anda GRATIS biaya transaksi LLG, RTGS, Transfer online melalui Permatae-Business sampai dengan 31 Desember 2015 Jutaan Keluarga. Satu Bank. SME Cash Management

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai, akan tetapi dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit-unit

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya dan penelitian yang telah dilakukan penulis pada Bank BTN Cabang Pembantu Mojokerto, maka dapat memberikan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Perkembangan perbankan nasional ini tentunya membawa

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Perkembangan perbankan nasional ini tentunya membawa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, dunia perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat. Perkembangan perbankan nasional ini tentunya membawa dampak bagi masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Audit Operasional Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan perencanaan pemeriksaan. Perencanaan pemeriksaan merupakan

Lebih terperinci

II.LANDASAN TEORI. terjadi demi berlangsungnya hidup perusahaan. Tanggung jawab atas keamanan aktiva perusahaan, kesalahan-kesalahan dan

II.LANDASAN TEORI. terjadi demi berlangsungnya hidup perusahaan. Tanggung jawab atas keamanan aktiva perusahaan, kesalahan-kesalahan dan 5 II.LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pengendalian Intern Berdirinya sebuah perusahaan harus disertai dengan terbentuknya manajemen yang handal dan dapat menjamin lancarnya operasional, baik itu pengamanan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. BUMN di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. BUMN di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara BAB II PROFIL PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Bank Negara Indonesia Bank Negara Indonesia atau BNI merupakan salah satu perusahaan BUMN di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara Indonesia

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN K-13 A. Pengertian Sistem Pembayaran Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN K-13 A. Pengertian Sistem Pembayaran Tujuan Pembelajaran K-13 Kelas X ekonomi SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan sistem pembayaran

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (selanjutnya disebut Bank Mandiri atau Bank ) didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 di Negara Republik Indonesia dengan

Lebih terperinci

FAQ Mandiri SMS. Mandiri SMS adalah layanan perbankan elektronik untuk mengakses rekening nasabah dengan

FAQ Mandiri SMS. Mandiri SMS adalah layanan perbankan elektronik untuk mengakses rekening nasabah dengan FAQ Mandiri SMS Layanan Mandiri SMS Apa itu layanan Mandiri SMS? Mandiri SMS adalah layanan perbankan elektronik untuk mengakses rekening nasabah dengan menggunakan sarana ponsel/hp. Apa saja syarat untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan-pembahasan yang telah dikemukakan dari hasil penelitian dibankbri Cabang Surabaya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Tabungan Junior adalah

Lebih terperinci

PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT DALAM MENCAPAI PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. Bank Perkrditan Rakyat Terusan Jaya Mojokerto)

PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT DALAM MENCAPAI PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. Bank Perkrditan Rakyat Terusan Jaya Mojokerto) PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT DALAM MENCAPAI PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. Bank Perkrditan Rakyat Terusan Jaya Mojokerto) Oktavia Rahajeng Lestari, Siti Ragil, Fransisca Yaningwati Fakultas Ilmu Administrasi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana penulis ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Mikro

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Mikro /Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Mikro Nama Jenis Nama Penerbit Data Ringkas Manfaat Risiko Persyaratan dan Tata Cara Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro Kredit dengan angsuran (pokok dan bunga) tetap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Akuntansi 1. Pengertian Sistem Akuntansi Pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami lingkungan kita. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu dipandang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan yang bermanfaat bagi para pemakainya.

Lebih terperinci

Layanan Bebas Biaya Layanan perbankan yang cepat, mudah dan ekonomis

Layanan Bebas Biaya Layanan perbankan yang cepat, mudah dan ekonomis Layanan Bebas Biaya Layanan perbankan yang cepat, mudah dan ekonomis DBS Treasures merupakan layanan perbankan prioritas yang tidak hanya menyediakan pilihan produk perbankan tetapi juga produk investasi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. memberikan kesimpulan akan diambil sebuah kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. memberikan kesimpulan akan diambil sebuah kesimpulan sebagai berikut: BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dari bab-bab yang sebelumnya peneliti akan memberikan kesimpulan akan diambil sebuah kesimpulan sebagai berikut: Bank merupakan lembaga keuangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dengan serangkaian kegiatan penelitian yang dilakukan di Bank JATIM Cabang Gresik, sebagai tempat mahasiswa melakukan penelitian tugas akhir dengan metode wawancana

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel /Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel Nama Jenis Nama Penerbit Data Ringkas Manfaat Kredit Usaha Rakyat (KUR) Ritel Kredit dengan angsuran (pokok dan bunga) tetap per bulan PT. Bank Tabungan Pensiunan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Definisi Sistem Akuntansi, Prosedur dan Penjualan

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Definisi Sistem Akuntansi, Prosedur dan Penjualan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Definisi Sistem Akuntansi, Prosedur dan Penjualan Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan

Lebih terperinci

PRODUK-PRODUK BANK. Disusun Oleh : Tyas Krisnawati Anita Satriana Dewi Dina Martiningsih

PRODUK-PRODUK BANK. Disusun Oleh : Tyas Krisnawati Anita Satriana Dewi Dina Martiningsih PRODUK-PRODUK BANK Disusun Oleh : Tyas Krisnawati 05412144020 Anita Satriana Dewi 05412144021 Dina Martiningsih 05412144022 Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat

Lebih terperinci