BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Plagiarisme Pengertian plagiarisme Maxim Mozgovoy (2007) mengemukakan bahwa komputer jika dan hanya jika dapat mendeteksi plagiarisme apabila sejumlah dokumen dianggap mirip. Plagiarisme merupakan proses pengambilan gagasan dari orang lain tanpa menyertakan citasi penulis asli. Hal ini dapat dicontohkan dengan menggunakan poinpoin umum atau mengutip beberapa kata dan mengubahnya dari tulisan asli tanpa menyebutkan sumber tulisan (Lancaster, 2003). Berbagai pemicu untuk melakukan tindakan plagiat di dunia akademi didasarkan pada tiga faktor umum berikut (Lako, 2012): 1. Kecerobohan mahasiswa dan kelalaian dosen Keinginan mahasiswa menyelesaikan skripsi, tesis, ataupun disertasinya secara instan tanpa bekerja keras dan mengikuti tahap penulisan ilmiah yang benar menjadikan karya ilmiah yang dikerjakan tidak sesuai standar. Di sisi lain, para dosen pembimbing tidak bekerja dengan maksimal. Beberapa hanya berorientasi pada hasil karya ilmiah semata, tanpa mau repot mengecek apakah karya ilmiah yang dihasilkan mahasiswanya terbebas dari tindak plagiarisme. 2. Desakan finansial (biasanya dilakukan oleh dosen) Kecurangan terjadi karena dosen ingin segera naik jabatan fungsional akademik dan menikmati kenaikan tunjangan. Menghalalkan penjiplakan ataupun mengarang data penelitian dalam penulisan karya ilmiahnya merupakan salah satu cara mempercepat proses penelitian yang dilakukan. Oleh karena lemahnya pengontrolan pengelolaan jurnal, penerbit, dan institusi pendidikan, serta pemahaman etika penulisan ilmiah akademik di kalangan dosen sehingga masalah ini masih tetap terjadi pada dewasa ini.

2 7 3. Ketidakpuasan terhadap ketenaran produk dan diri sendiri Kasus ini banyak terjadi di kalangan penulis (dosen senior) yang selalu merasa kurang terkenal terhadap penelitian yang telah dilakukannya. Ketidakpuasannya dilakukan dengan melakukan plagiasi terhadap karya sendiri (autoplagiarism) dan plagiasi antarbahasa. Sistem pendeteksian plagiarisme dapat diaplikasikan untuk jurnal, artikel, novel, essay, maupun bahasa pemrograman (Kurniawati & Wicaksana, 2008). Menurut Telepovska dan Gajdos (2010) aplikasi pendeteksian tersebut dapat mengunakan sistem lokal (terisolasi secara offline dan hanya menggunakan database individu) ataupun menggunakan sistem global (berjalan secara online dan menggunakan servis internet sehingga dokumen yang dicari lebih beragam). Dari penelitian yang dilakukan Alzahrani et al (2012) ditemukan ada beberapa cara melakukan tindak plagiat, seperti: 1. Text Manipulation (Manipulasi Teks) Plagiarisme dapat dilakukan dengan memanipulasikan teks asli sehingga menyamarkan isi dari teks duplikat. Hal ini dapat dilakukan dengan menyinonimkan ataupun mengantonimkan beberapa frase dari teks asli, mengubah pola kalimat asli, dan mereduksi kata-kata yang dianggap tidak penting. 2. Translation (Menerjemahkan) Dengan menerjemahkan kalimat dari satu bahasa ke bahasa lain dianggap lebih efisien dalam melakukan tindakan plagiat. Tetapi harus dipertimbangkan kembali jika melakukan penerjemahan dengan google translate maupun secara manual, terkadang dapat menghasilkan terjemahan yang kurang tepat. 3. Idea Adoption (Mengadopsi Ide) Cara ini sangat fatal dalam dunia pendidikan. Mengadopsi ide orang lain dapat dikatakan sebagai pencuri intelektual. Solusi untuk tindakan ini dapat dikembangkan dengan algoritma fuzzy. Dalam makalah yang disusun oleh Sastroasmoro (2007) ada beberapa jenis plagiarisme yang dijabarkan, yaitu, pertama, berdasarkan aspek yang diplagiat, seperti, memplagiat ide, data penelitian, kata, kalimat, paragraf, dan memplagiat secara total tanpa melakukan pengubahan apapun. Kedua, berdasarkan kesengajaan atau ketidaksengajaan memplagiat isi penelitian orang lain. Ketiga, berdasarkan

3 8 proporsi/persentasi kata, kalimat, paragraf yang diplagiat. Sastroasmoro juga menyimpulkan plagiarisme ringan 0 29%, plagiarisme sedang 30 70%, plagiarisme berat atau total %. Keempat, berdasarkan pola plagiarisme, seperti plagiarisme kata demi kata (word for plagiarizing) dan plagiarisme mozaik Peraturan dan hukum yang mengatur plagiarisme Menteri Pendidikan Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Nomor 17 Tahun 2010 yang berisikan Pencegahan Dan Penanggulangan Plagiat Di Perguruan Tinggi. Di dalam Bab IV, Pasal 7, disebutkan bahwa: (1) Pada setiap karya ilmiah yang dihasilkan di lingkungan perguruan tinggi harus dilampirkan pernyataan yang ditandatangani oleh penyusun bahwa: a. Karya ilmiah tersebut bebas plagiat; b. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah tersebut, maka penyusunnya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Pimpinan perguruan tinggi wajib mengunggah secara elektronik semua karya ilmiah mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang telah dilampiri pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui portal Garuda (Garba Rujukan Digital) sebagai titik akses tehadap karya ilmiah mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan Indonesia, atau portal lain yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi. Peraturan Menteri Pendidikan Indonesia dimaksudkan agar setiap karya ilmiah yang dihasilkan dari dunia pendidikan Indonesia tidak mengandung aksi plagiat. Seperti yang telah dijelaskan di awal, keaslian suatu karya, seperti karangan atau ciptaan merupakan suatu hal esensial dalam perlindungan hukum melalui hak cipta. Perlindungan hukum melalui hak cipta diberikan kepada karya pengarang, artis, musisi, programer, dan lainnya, yakni melindungi hak-hak pencipta dari tindakan peniruan dan mereproduksi tanpa izin (Purwaningsih, 2005). Dalam bukunya Perkembangan Hukum Intellectual Property Rights (Purwaningsih, 2005) memaparkan pencipta atau pengarang adalah seseorang yang memiliki inspirasi guna menghasilkan karya yang didasari oleh kemampuan intelektual, imajinasi, keterampilan, dan keahlian yang diwujudkan dalam bentuk karya yang memiliki sifat dasar pribadi (personal nature). Pasal 1 ayat 1 Undang-

4 9 Undang Hak Cipta Indonesia, menyatakan bahwa hak cipta merupakan hak yang dikhususkan bagi pencipta karya untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan menurut peraturan perundangan yang berlaku. Menurut pasal 12 ayat 1, UU Hak Cipta, ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra, yang mencakup: 1. Buku, program komputer, pamflet, layout karya tulis yang diterbitkan dan semua hasil karya tulis lainnya; 2. Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu; 3. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan; 4. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks; 5. Drama atau drama musikal, tari koreografi, pewayangan, dan pantomime; 6. Seni rupa dalam segala bentuk (seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan); 7. Arsitektur; 8. Peta; 9. Seni Batik; 10. Fotografi; 11. Sinematografi; 12. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database, dan karya lainnya. Pelanggaran hak cipta terjadi apabila materi hak cipta digunakan tanpa izin dan harus ada kesamaan antara dua karya yang dibandingkan; jika seluruh atau sebagian dari karya yang telah dilindungi hak cipta telah dikopi. Dengan semakin meningkatnya kesadaran hukum yang berlaku atas kekayaan intelektual, diharapkan penyelesaian ganti rugi dapat diseimbangkan dengan tuntutan pidana. (Purwaningsih, 2005) Citasi Citasi merupakan sebuah cara/alternatif untuk memberitahukan kepada publik bahwa beberapa bagian dari karya ilmiah yang dituliskan berasal dari karya ilmiah lain dengan mencantumkan informasi penulis, judul karya ilmiah yang dikutip, nama perusahaan atau penerbit yang mempublikasikan, tanggal publikasi, dan nomor halaman yang dikutip.

5 10 Dengan dibuatnya citasi tidak akan mengurangi keaslian suatu karya, melainkan membantu para pembaca lainnya untuk membandingkan ide penulis dengan sumber citasi yang disebutkan. Citasi juga akan membantu membebaskan penulis dari tindak plagiarisme. Ada beberapa model citasi yang dapat diikuti oleh penulis karya ilmiah (dapat disesuaikan dengan instansi terkait), seperti (plagiarism.org): a. Model Humaniora, terdiri dari: Chicago dan MLA (Modern Language Association) b. Model Sains, terdiri dari: ACS (American Chemical Society), IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers), NLM (National Library of Medicine), dan Vancouver (Biological Science) c. Model Ilmu Sosial, terdiri dari: AAA (American Anthropological Association), APA (American Psychological Association), APSA (American Political Science Association), dan Legal 2.3. Algoritma Stemming Bahasa Indonesia Stemming merupakan bagian dari proses Information Retrieval (IR), yang mengubah beberapa kata ke bentuk kata dasarnya sebelum dilakukan pengindeksan. Contoh, kata dibaca, membaca, pembaca, akan diubah ke kata dasarnya, yaitu baca (Peng, 2007). Pada dasarnya proses stemming bekerja tergantung pada bahasa yang diteliti. Khusus untuk topik berbahasa Indonesia, proses algoritma stemming awalnya diperkenalkan oleh Nazief dan Adriani pada tahun Algoritma ini bekerja berdasarkan struktural morfologi kalimat bahasa Indonesia, yang terdiri dari prefiks (awalan), sufiks (akhiran), infiks (sisipan), dan konfiks (awalan+akhiran). Lalu Asian pada tahun 2007 mengembangkan algoritma stemming tersebut dengan menambah beberapa aturan, dan diperkenalkan dengan nama algoritma Confix Stripping Stemmer. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh I Putu Adhi Kerta Mahendra pada tahun 2008 dengan menambahkan kamus kata dasar dan mendukung recording, yakni penyusunan kembali kata-kata yang mengalami proses stemming berlebih. Algoritma terbaru yang diteliti oleh Mahendra, selanjutnya dinamakan algoritma Enhanced Confix Stripping Stemmer.

6 Algoritma enhanced confix stripping stemmer Merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Andita Dwiyoga Tahitoe (2010) proses stemming untuk bahasa Indonesia dengan performa yang paling baik adalah dengan menggunakan algoritma Enhanced Confix Stripping (ECS) Stemmer. Algoritma ini merupakan pengembangan dari algoritma Confix Stripping (CS) Stemmer, dan berhasil mereduksi jumlah term pada algoritma Confix Stripping Stemmer hingga 32.66%, sedangkan pada awalnya Confix Stripping Stemmer hanya mampu mereduksi 30.95% term (Mahendra, 2008). Berdasarkan penelitian Mahendra (2008), tahapan kerja algoritma Enhanced Confix Stripping Stemmer adalah sebagai berikut: Tabel 2.1. Aturan Dasar Awalan - Akhiran Yang Berlaku Pasangan Awalan Akhiran Yang Berlaku Be lah Be an Me i Di i Pe i Te i Tabel 2.2. Urutan Pengembalian Akhiran No Akhiran Tipe 1. -i, -kan, -an Derivation Suffixes (DS) 2. -ku, -mu, -nya Possessive Pronoun (PP) 3. -lah, -kah, -tah, -pun Inflectional Particle (P) Tabel 2.3. Aturan Pemenggalan Awalan Algoritma Stemmer Nazief dan Adriani Aturan Format Kata Pemenggalan 1 berv ber-v be-r-v 2 bercap ber-cap dimana C!= r & P!= er 3 bercaerv ber-caerv dimana C!= r 4 belajar bel-ajar 5 bec 1 erc 2 be-c 1 erc 2 dimana C 1!={ r l } 6 terv ter-v te-rv 7 tercerv ter-cerv dimana C!= r 8 tercp ter-cp dimana C!= r dan P!= er

7 12 Tabel 2.3. Aturan Pemenggalan Awalan Algoritma Stemmer Nazief dan Adriani (lanjutan) Aturan Format Kata Pemenggalan 9 tec 1 erc 2 te-c 1 erc 2 dimana C 1!= r 10 me{l r w y}v me-{l r w y}v 11 mem{b f v} mem-{b f v} 12 mempe{r l} mem-pe 13 mem{rv V} me-m{rv V} me-p{rv V} 14 men{c d j z} men-{c d j z} 15 menv me-nv me-tv 16 meng{g h q} meng-{g h q} 17 mengv meng-v meng-kv 18 menyv meny-sv 19 mempv mem-pv dimana V!= e 20 pe{w y}v pe-{w y}v 21 perv per-v pe-rv 23 percap per-cap dimana C!= r dan P!= er 24 percaerv per-caerv dimana C!= r 25 pem{b f V} pem-{b f V} 26 pem{rv V} pe-m{rv V} pe-p{rv V} 27 pen{c d j z} pen-{c d j z} 28 penv pe-nv pe-tv 29 peng{g h q} peng-{g h q} 30 pengv peng-v peng-kv 31 penyv peny-sv 32 pelv pe-lv kecuali pelajar yang menghasilkan ajar 33 pecerv per-erv dimana C!={r w y l m n} 34 pecp pe-cp dimana C!={r w y l m n} dan P!= er 1. Perhatikan Aturan Dasar pada Tabel 2.1., jika input kata sesuai dengan pasangan yang ada, maka lakukan penghilangan awalan terlebih dahulu. Jika tidak ada, maka penghilangan akhiran dilakukan terlebih dahulu. 2. Lakukan recording (penyusunan kembali kata-kata yang mengalami proses stemming berlebih) apabila diperlukan. 3. Lakukan looppengembalianakhiran. 4. Lakukan pengecekan apakah terdapat tanda hubung ( - ) yang menandakan input kata tersebut adalah kata ulang. Jika benar, maka lakukan proses stemming pada potongan kata di sebelah kiri dan kanan tanda hubung. Apabila hasil stemming memberikan hasil yang sama, maka kata dasar dari kata ulang tersebut adalah hasil yang didapatkan. 5. Jika keempat proses di atas gagal, maka input kata yang di-stemming dianggap sebagai kata dasar.

8 13 Pada setiap langkah dilakukan proses pengecekan output stemming ke kamus data. Apabila ditemukan, maka proses berhenti. Proses looppengembalianakhiran bekerja seperti berikut: 1. Kembalikan seluruh awalan yang telah dihilangkan, sehingga menghasilkan model kata seperti: [DP+[DP+[DP]]] + Kata Dasar. Pemenggalan awalan dilanjutkan dengan proses pencarian di kamus. 2. Kembalikan akhiran sesuai urutan pada Tabel 2.2. Untuk setiap pengembalian, lakukan langkah 3) hingga 5) berikut. Khusus untuk akhiran -kan, pengembalian pertama dimulai dengan k, lalu dilanjutkan dengan an. 3. Lakukan pengecekan ke kamus data. Apabila kata dasar ditemukan, proses dihentikan. Apabila gagal, maka lakukan proses pemenggalan awalan berdasarkan aturan pada Tabel Lakukan recording jika diperlukan. 5. Apabila pengecekan di kamus tetap gagal setelah recording, maka awalanawalan yang telah dihilangkan dikembalikan lagi. Tabel 2.4. Aturan Pemenggalan Awalan Algoritma Enhanced Confix Stripping Stemmer Aturan Format Kata Pemenggalan 1 berv ber-v be-r-v 2 bercap ber-cap dimana C!= r & P!= er 3 bercaerv ber-caerv dimana C!= r 4 belajar bel-ajar 5 bec 1 erc 2 be-c 1 erc 2 dimana C 1!={ r l } 6 terv ter-v te-rv 7 tercerv ter-cerv dimana C!= r 8 tercp ter-cp dimana C!= r dan P!= er 9 tec 1 erc 2 te-c 1 erc 2 dimana C 1!= r 10 me{l r w y}v me-{l r w y}v 11 mem{b f v} mem-{b f v} 12 mempe mem-pe 13 mem{rv V} me-m{rv V} me-p{rv V} 14 men{c d j s z} men-{c d j s z} 15 menv me-nv me-tv 16 meng{g h q k} meng-{g h q k} 17 mengv meng-v meng-kv (mengv- jika V= e ) 18 menyv meny-sv 19 mempa mem-pa dimana A!= e 20 pe{w y}v pe-{w y}v

9 14 Tabel 2.4. Aturan Pemenggalan Awalan Algoritma Enhanced Confix Stripping Stemmer (lanjutan) Aturan Format Kata Pemenggalan 21 perv per-v pe-rv 23 percap per-cap dimana C!= r dan P!= er 24 percaerv per-caerv dimana C!= r 25 pem{b f V} pem-{b f V} 26 pem{rv V} pe-m{rv V} pe-p{rv V} 27 pen{c d j z} pen-{c d j z} 28 penv pe-nv pe-tv 29 pengc peng-c 30 pengv peng-v peng-kv (pengv- jika V= e ) 31 penyv peny-sv 32 pelv pe-lv kecuali pelajar yang menghasilkan ajar 33 pecerv per-erv dimana C!={r w y l m n} 34 pecp pe-cp dimana C!={r w y l m n} dan P!= er 35 terc 1 erc 2 ter-c 1 erc 2 dimana C 1!= r 36 pec 1 erc 2 pe-c 1 erc 2 dimana C 1!={r w y l m n} Pada Tabel 2.3. dan Tabel 2.4., simbol C merupakan konsonan, simbol V merupakan vokal, simbol A merupakan vokal atau konsonan, dan simbol P merupakan partikel atau fragmen dari suatu kata, misalnya er. Dari kedua tabel dapat dilihat beberapa perbedaan. Awalan yang diikuti huruf awal pada setiap kata dasar telah dikelompokkan menjadi kumpulan konsonan, vokal, atau partikel. Seperti, aturan no.29 pada awalan algoritma Stemmer Nazief dan Adriani, pemenggalan awalan peng-{g h q} telah dikelompokkan menjadi peng-c pada awalan algoritma Enhanced Confix Stripping Stemmer. Dan terdapat beberapa aturan tambahan pada algoritma ECS, yaitu aturan no. 35 dan no Algoritma Winnowing Salah satu algoritma yang digunakan untuk mendeteksi bentuk kesamaan pada dokumen teks adalah algoritma Winnowing. Pada dasarnya sistem pendeteksian haruslah memiliki 3 unsur utama yang harus dipenuhi, seperti (Schleimer et al, 2003): 1. Whitespace insensitivity, sistem pencocokan teks seharusnya tidak terpengaruh pada spasi, adanya huruf kapital, berbagai tanda baca, dan sebagainya; 2. Noise surpression, sistem haruslah menghindari pencocokan kata yang terlalu pendek;

10 15 3. Position independence, sistem seharusnya tidak bergantung pada posisi kata yang dicari sehingga apabila ditemukan kata yang terindeksi sama dengan posisi berbeda masih dapat dikenali; Algoritma Winnowing dipilih karena algoritma ini sudah memenuhi unsur untuk proses pendeteksian. Implementasi dari algoritma Winnowing membutuhkan masukan berupa file teks dan menghasilkan keluaran berupa nilai hash yang disebut fingerprint (Purwitasari et al, 2011). Setiap kata yang terkandung dalam file teks diubah terlebih dahulu menjadi sebuah kumpulan nilai hash dengan teknik rolling hash. Nilai hash merupakan nilai numerik dari perhitungan ASCII untuk setiap karakter. Lalu kumpulan nilai hash yang disebut fingerprint tersebut digunakan untuk mendeteksi kemiripan antardokumen (Aziz et al, 2012) Rolling hash Teknik Rolling Hash pada awalnya digunakan pada algoritma Rabin-Karp. Setiap karakter di dalam dokumen teks diubah (encode) menjadi nilai array bilangan bulat, sehingga nilai masukan yang awalnya berupa karakter menjadi fungsi hash berupa angka. Untuk membandingkan dua string yang dianggap sama, maka setiap A[i] = B[i] dan membutuhkan waktu sebesar O(n). Panjang waktu yang dibutuhkan tergantung pada panjang iterasi elemen string yang dibandingkan (Cormen et al, 2009). Menurut Cormen (2009), metode dasar untuk mencari perbandingan antara kedua string dokumen A dan B adalah: a. Asumsikan dokumen A memiliki panjang elemen string p, dan dokumen B memiliki panjang q. b. Lakukan hashing pada dokumen A untuk mendapatkan h(a) dengan waktu sebesar O(p). c. Lakukan iterasi pada dokumen B dengan panjang elemen string p, dan bandingkan h(a) dengan waktu sebesar O(qp). d. Jika nilai hash substring tidak cocok dengan h(a), bandingkan substring yang ada dengan A. Jika cocok, berhenti, jika tidak, lakukan kembali hingga ditemukan waktu sebesar O(p). Untuk mengurangi waktu komputasi, dapat dilakukan teknik rolling hash dengan mengambil waktu sebesar O(p) sehingga didapatkan banyak kecocokan.

11 16 Contoh, lakukan hashing 5 substring pada kata komputer. Hash I: kompu, hash II: omput, dan seterusnya. Dengan teknik rolling hash, maka didapatkan bahwa kedua hash yang saling dibandingkan akan menghasilkan substring yang sama, yaitu: ompu dan berlaku untuk perbandingan hasil hash berikutnya. Digunakannya perhitungan operasi modulo agar tidak mempersulit sistem menghitung dalam jumlah banyak, selama nilai modulo yang digunakan tidak terlalu besar pula (Ellard, 1997). Persamaan teknik rolling hash (Cormen, 2009) adalah sebagai berikut: ( ) ( [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] ) Untuk menghitung hash lanjutan, persamaannya adalah: (1) ( ) ( ( ) [ ]) [ ] (2) Dimana: b : Nilai bilangan basis (10) k : Nilai ASCII karakter h(k) : Nilai hash m : Nilai bilangan prima (10007) L : Banyaknya karakter yang di-hashing S(i) : Nilai hash awal S(i+1) : Nilai hash berikutnya Tahapan penerapan algoritma winnowing Beberapa tahapan dalam penerapan algoritma Winnowing adalah sebagai berikut (Purwitasari et al, 2011): 1. Tahap Pertama: Membuang karakter yang tidak relevan seperti tanda baca, spasi, dan simbol-simbol lainnya. 2. Tahap Kedua: Membentuk rangkaian gram. 3. Tahap Ketiga: Melakukan proses rolling hash untuk mencari nilai hash dari setiap gram.

12 17 4. Tahap Keempat: Membentuk window yang terdiri dari nilai hash yang dihasilkan. 5. Tahap Kelima: Membentuk nilai fingerprint yang unik, dengan memilih nilai terendah dari setiap baris di dalam window Pengukuran dan persentase similarity Perhitungan similaritas antardua dokumen diambil dari pemilihan nilai fingerprint hash terunik, seperti (Taufik, 2012): (3) Keterangan : S : Similaritas N t N x N y : Total hash yang sama : Total substring pembanding : Total substring uji Penilaian persentase similaritas antardua dokumen yang dibandingkan menurut A. Benny Mutiara & Sinta Agustina (2008) adalah sebagai berikut: 1. Kategori Nihil (0%) Kedua dokumen tidak terindikasi plagiat karena benar-benar berbeda baik dari segi isi dan kalimat secara keseluruhan. 2. Kategori Sedikit Kesamaan (<15%) Kedua dokumen hanya mempunyai sedikit kesamaan. 3. Kategori Plagiat Sedang (15-50%) Kedua dokumen terindikasi plagiat tingkat sedang. 4. Kategori Mendekati Plagiarisme (>50%) Hasil uji menunjukkan lebih dari 50%, dapat dikatakan bahwa dokumen yang diuji mendekati tingkat plagiarisme. 5. Kategori Plagiarisme (100%) Dokumen uji dapat dipastikan murni plagiat karena dari awal dan sampai akhir isi dokumen adalah sama.

13 Penelitian Terdahulu Aplikasi pendeteksian plagiat pada dokumen teks telah banyak dibuat sebelumnya. Dengan metode dan algoritma yang berbeda-beda didapatkan aplikasi dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Alfarisi (2011) menyatakan hasil pengujian dari penelitian yang dilakukannya meggunakan metode Latent Semantic Analysis menghasilkan perbandingan yang lebih cepat karena pada metode LSA terdapat semantic space pada awal perbandingan. Dan algoritma Sherlock menghasilkan keakuratan perbandingan yang lebih tepat, tetapi waktu yang diperlukan lebih lama. Penggabungan algoritma Smith-Waterman dengan pre-processing pada aplikasi yang telah dibuat oleh Novanta (2009) menghasilkan bobot terjadinya tindakan plagiat menjadi lebih akurat, dan menyebabkan bertambahnya waktu proses. Purwitasari (2011) pada penelitiannya berhasil menemukan kesamaan nilai fingerprint pada 2 file yang dianggap sama (hasil copy-paste) dengan menggunakan algoritma Hashing (Winnowing) yang berbasis N-Gram. Mahendra (2008) berhasil melakukan pengembangan pada algoritma Confix Stripping Stemmer dengan mereduksi jumlah term hingga 32.66%, sedangkan awalnya hanya mampu mereduksi 30.95%. Algoritma pengembangan tersebut selanjutnya dinamakan Enhanced Confix Stripping Stemmer. Hasil dari penelitian Nugroho (2011) adalah penggunaan algoritma Rabin- Karp yang telah dimodifikasi menghasilkan akurasi nilai similarity yang relatif sama dengan penggunaan algoritma Rabin-Karp biasa, tetapi waktu prosesnya menjadi lebih baik. Dan penggunaan kgram yang semakin kecil menghasilkan akurasi similarity yang lebih baik daripada kgram yang lebih besar. Salmuasih (2013) menyatakan penggunaan stemming berpengaruh pada keakuratan nilai similarity dan lamanya waktu proses. Dan penggunaan nilai modulo pada algoritma Rabin-Karp berpengaruh pada waktu proses, tetapi tidak pada nilai similarity.

14 19 Nama (Tahun) Alfarisi (2011) Audi Novanta (2009) Purwitasari (2011) Mahendra (2008) Nugroho (2011) Salmuasih (2013) Tabel 2.5. Penelitian Terdahulu Judul Penelitian Keterangan Hasil Analisis Dan Perancangan Sistem - Awal perbandingan lebih cepat Pendeteksi Kesamaan Dokumen (LSA) Teks Menggunakan Metode Latent - Keakuratan perbandingan lebih Semantic Analysis tepat, tapi waktu lebih lama (Sherlock) Pendeteksian Plagiarisme Pada Dengan pre-processing, bobot Dokumen Teks Dengan plagiat lebih akurat, tapi proses Menggunakan Algoritma Smith- bertambah Waterman Deteksi Keberadaan Kalimat Sama - Algoritma Winnowing berhasil Sebagai Indikasi Penjiplakan menemukan lesamaan nilai Dengan Algoritma Hashing fingerprint dua dokumen copypaste Berbasis N-Gram. Enhanced Confix Stripping - Berhasil mereduksi jumlah Stemmer And Ants Algorithm For term 32.66% dari algoritma Classifying News Document In stemming sebelumnya Indonesian Language. Perancangan Sistem Deteksi - Waktu proses lebih baik Plagiarisme Dokumen Teks Dengan (Rabin-Karp modifikasi) Menggunakan Algoritma Rabin- - Nilai kgram yang kecil = nilai Karp similarity yang lebih baik Perancangan Sistem Deteksi Plagiat - Nilai modulo berpengaruh Pada Dokumen Teks Dengan pada waktu proses, bukan nilai Konsep Similarity Menggunakan similarity Algoritma Rabin Karp

Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara

Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara Pendeteksian Kesamaan pada Dokumen Teks Kombinasi Algoritma Enhanced Confix Stripping dan Algoritma Winnowing 1 Ade Chania Sion Sagala, 2 Maya Silvi Lydia, 3 Romi Fadillah Rahmat 1,3 Program Studi S1 Teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Plagiarisme Menurut Peraturan Menteri Pendidikan RI Nomor 17 Tahun 2010 dikatakan: "Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, akan dibahas landasan teori mengenai pendeteksian kemiripan dokumen teks yang mengkhususkan pada pengertian dari keaslian dokumen, plagiarisme, kemiripan dokumen, dan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODIFIKASI ENHANCED CONFIX STRIPPING STEMMER UNTUK BAHASA INDONESIA DENGAN METODE CORPUS BASED STEMMING

IMPLEMENTASI MODIFIKASI ENHANCED CONFIX STRIPPING STEMMER UNTUK BAHASA INDONESIA DENGAN METODE CORPUS BASED STEMMING IMPLEMENTASI MODIFIKASI ENHANCED CONFIX STRIPPING STEMMER UNTUK BAHASA INDONESIA DENGAN METODE CORPUS BASED STEMMING DOSEN PEMBIMBING Diana Purwitasarti, S.Kom., M.Sc. MAHASISWA Andita Dwiyoga T (5106

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE SUPPORT VECTOR MACHINES UNTUK PENCARIAN INFORMASI BUKU RIKI HIDAYAT

IMPLEMENTASI METODE SUPPORT VECTOR MACHINES UNTUK PENCARIAN INFORMASI BUKU RIKI HIDAYAT IMPLEMENTASI METODE SUPPORT VECTOR MACHINES UNTUK PENCARIAN INFORMASI BUKU RIKI HIDAYAT 10108371 Latar Belakang Masalah 1. Jumlah buku yang semakin banyak. 2. Belum adanya sistem pencarian informasi buku

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 1 Edisi.1 Volume. 1 Bulan AGUSTUS ISSN :

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 1 Edisi.1 Volume. 1 Bulan AGUSTUS ISSN : Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 1 IMPLEMENTASI METODE VECTOR SPACE MODEL (VSM) UNTUK REKOMENDASI NILAI TERHADAP JAWABAN ESSAY Harry Septianto Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, akan dibahas landasan teori, penelitian terdahulu, dan kerangka pikir yang mendasari penyelesaian permasalahan stemming dengan menggunakan algoritma enhanced confix

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Peringkas Teks Otomatis Berikut ini akan dibahas mengenai teori-teori peringkas teks otomatis dalam beberapa subbab, yaitu sebagai berikut: 2.1.1 Definisi Peringkas Teks Otomatis

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODIFIKASI ENHANCED CONFIX STRIPPING STEMMER UNTUK BAHASA INDONESIA DENGAN METODE CORPUS BASED STEMMING

IMPLEMENTASI MODIFIKASI ENHANCED CONFIX STRIPPING STEMMER UNTUK BAHASA INDONESIA DENGAN METODE CORPUS BASED STEMMING 1 IMPLEMENTASI MODIFIKASI ENHANCED CONFIX STRIPPING STEMMER UNTUK BAHASA INDONESIA DENGAN METODE CORPUS BASED STEMMING Andita Dwiyoga Tahitoe - Diana Purwitasari Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

LEGAL ASPEK PRODUK TIK IMAM AHMAD TRINUGROHO

LEGAL ASPEK PRODUK TIK IMAM AHMAD TRINUGROHO LEGAL ASPEK PRODUK TIK IMAM AHMAD TRINUGROHO Mahasiswa dapat mengerti dan memahami arti, fungsi, dan hak cipta Mahasiswa dapat mengerti dan memahami pembatasan dan perlindungan hak cipta Hak Cipta adalah

Lebih terperinci

Klasifikasi Konten Berita Dengan Metode Text Mining

Klasifikasi Konten Berita Dengan Metode Text Mining JURNAL DUNIA TEKNOLOGI INFORMASI Vol. 1, No. 1, (2012) 14-19 14 Klasifikasi Konten Berita Dengan Metode Text Mining 1 Bambang Kurniawan, 1 Shril Effendi, 1 Opim Salim Sitompul 1 Program Studi S1 Teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Text mining

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Text mining BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka pikir, dan hipotesis yang mendasari penyelesaian permasalahan dalam pengklasifikasian novel menggunakan TF-IDF.

Lebih terperinci

APLIKASI PENDETEKSI KEMIRIPAN PADA DOKUMEN TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA NAZIEF & ADRIANI DAN METODE COSINE SIMILARITY

APLIKASI PENDETEKSI KEMIRIPAN PADA DOKUMEN TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA NAZIEF & ADRIANI DAN METODE COSINE SIMILARITY APLIKASI PENDETEKSI KEMIRIPAN PADA DOKUMEN TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA NAZIEF & ADRIANI DAN METODE COSINE SIMILARITY Azhar Firdaus, Ernawati, dan Arie Vatresia Program Studi Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tidak hanya membawa dampak positif, tetapi juga membawa dampak negatif, salah satunya adalah tindakan plagiarisme (Kharisman,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka proses dan media penyimpanan data pun semakin berkembang. Dengan adanya personal computer (PC), orang dapat menyimpan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinovasi menciptakan suatu karya yang original. Dalam hal ini tindakan negatif

BAB I PENDAHULUAN. berinovasi menciptakan suatu karya yang original. Dalam hal ini tindakan negatif 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada dasarnya manusia menginginkan kemudahan Dalam segala hal. Sifat tersebut akan memicu tindakan negatif apabila dilatarbelakangi oleh motivasi untuk berbuat curang

Lebih terperinci

Hak Cipta Program Komputer

Hak Cipta Program Komputer Hak Cipta UU Hak Cipta No. 19 Tahun 2002 Etika Profesi/Hukum SISFO Suryo Widiantoro Senin, 12 Oktober 2009 Terminologi (1) Pencipta: Adalah seseorang atau beberapa orang yang secara bersama-sama atas inspirasinya

Lebih terperinci

N. Tri Suswanto Saptadi. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar. 3/23/2014 nts/epk/ti-uajm 2

N. Tri Suswanto Saptadi. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar. 3/23/2014 nts/epk/ti-uajm 2 N. Tri Suswanto Saptadi Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar 3/23/2014 nts/epk/ti-uajm 1 Bahan Kajian UU No.19 tentang hak cipta Ketentuan umum, lingkup

Lebih terperinci

Self Organizing Map-Neural Network untuk Pengelompokan Abstrak

Self Organizing Map-Neural Network untuk Pengelompokan Abstrak 160 ISSN: 2354-5771 Self Organizing Map-Neural Network untuk Pengelompokan Abstrak Self Organizing Map - Neural Network for Abstract Clustering Fajar Rohman Hariri* 1, Danar Putra Pamungkas 2 1,2 Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Teori 2.1.1. Kuis Online Kuis, sebagaimana didefinisikan oleh WordWeb Online (2005) adalah "sebuah ujian yang berisi pertanyaan singkat". QuestionMark & League (2004)

Lebih terperinci

: /2 /0 04

: /2 /0 04 » Apakah yang dimaksud dengan Hak cipta?» Apa yang dapat di hak ciptakan?» Berapa Lama hak cipta berakhir?» Apa yang ada dalam Domain Publik?» Apakah Cukup Gunakan?» Alternatif untuk Hak Cipta» Hak cipta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemanfaatan teknologi pada era globalisasi telah menjadi satu hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemanfaatan teknologi pada era globalisasi telah menjadi satu hal yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan teknologi pada era globalisasi telah menjadi satu hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa pemanfaatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

APLIKASI PENERJEMAH DARI BAHASA INDONESIA KE BAHASA MADURA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULE BASED

APLIKASI PENERJEMAH DARI BAHASA INDONESIA KE BAHASA MADURA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULE BASED APLIKASI PENERJEMAH DARI BAHASA INDONESIA KE BAHASA MADURA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULE BASED (Studi Kasus : Teknik Informatika Universitas Trunojoyo Madura) * Khotijah, **, Fika Hastarita Rachman ***

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pada uraian dari Bab I (satu) sampai Bab IV (empat) skripsi ini,

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pada uraian dari Bab I (satu) sampai Bab IV (empat) skripsi ini, BAB V PENUTUP Berdasarkan pada uraian dari Bab I (satu) sampai Bab IV (empat) skripsi ini, penulis menarik beberapa poin kesimpulan dan saran yang merupakan cangkupan dari pembahasan sebelumnya. A. Kesimpulan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG HAK CIPTA

UNDANG-UNDANG HAK CIPTA UNDANG-UNDANG HAK CIPTA Pengertian Hak Cipta Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi

Lebih terperinci

INTISARI HAK CIPTA. UU No 28 Tahun 2014

INTISARI HAK CIPTA. UU No 28 Tahun 2014 INTISARI HAK CIPTA UU No 28 Tahun 2014 Definisi Pasal 1 : Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE MAXIMUM MARGINAL RELEVANCE PADA PERINGKASAN TEKS OTOMATIS ARTIKEL BERITA

IMPLEMENTASI METODE MAXIMUM MARGINAL RELEVANCE PADA PERINGKASAN TEKS OTOMATIS ARTIKEL BERITA IMPLEMENTASI METODE MAXIMUM MARGINAL RELEVANCE PADA PERINGKASAN TEKS OTOMATIS ARTIKEL BERITA SKRIPSI diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PANDUAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HaKI) DAN PATEN AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI TAHUN 2015

PANDUAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HaKI) DAN PATEN AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI TAHUN 2015 PANDUAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HaKI) DAN PATEN TAHUN 2015 BAGIAN RISET, PENGABDIAN MASYARAKAT DAN PENGEMBANGAN JL. KI AGENG SELO NO. 15 PATI E-mail: lppmakbidbup@gmail.com Panduan Paten & HaKI_Akbid

Lebih terperinci

Tinjauan Umum Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia Undang-Undang Hak Cipta atas Kekayaan Intelektual (termasuk program-program komputer) UU No.

Tinjauan Umum Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia Undang-Undang Hak Cipta atas Kekayaan Intelektual (termasuk program-program komputer) UU No. Undang-undang Hak Cipta dan Perlindungan Terhadap Program Komputer PERTEMUAN 7 Tinjauan Umum Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia Undang-Undang Hak Cipta atas Kekayaan Intelektual (termasuk program-program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjiplakan suatu tulisan. Neville (2010) dalam buku The Complete Guide to

BAB I PENDAHULUAN. penjiplakan suatu tulisan. Neville (2010) dalam buku The Complete Guide to BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun selalu berkembang secara signifikan. Jumlah pengguna internet yang besar dan semakin berkembang mempunyai pengaruh

Lebih terperinci

Klasifikasi Iklan pada Online Shop dengan Metode Naive Bayes

Klasifikasi Iklan pada Online Shop dengan Metode Naive Bayes Klasifikasi Iklan pada Online Shop dengan Metode Naive Bayes Danny Septiawan 1,Dwi Aries Suprayogi 1,Abdul Malik Mukhtar 1,Wahyudi Hatiyanto 1 1 Teknik Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Stemming Stemming merupakan suatu proses atau cara dalam menemukan kata dasar dari suatu kata. Stemming sendiri berfungsi untuk menghilangkan variasi-variasi morfologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hadirnya teknologi informasi berdampak pada banyak sektor, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Hadirnya teknologi informasi berdampak pada banyak sektor, termasuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hadirnya teknologi informasi berdampak pada banyak sektor, termasuk sektor pendidikan. Dalam dunia pendidikan, sangatlah diperlukan informasi untuk mendukung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Text Mining

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Text Mining 13 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Text Mining Text Mining dapat juga diartikan sebagai penambangan data berupa teks yang bersumber dari dokumen untuk mencari karta-kata yang merupakan perwakilan isi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Text Mining Text mining merupakan teknik yang digunakan untuk menangani masalah klasifikasi, clustering, information extraction, dan information retrieval (Berry & Kogan, 2010).

Lebih terperinci

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL: PENGERTIAN DAN MANFAAT BAGI LITBANG

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL: PENGERTIAN DAN MANFAAT BAGI LITBANG HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL: PENGERTIAN DAN MANFAAT BAGI LITBANG Dadan Samsudin Pemeriksa Paten Direktorat Paten, DTLST dan Rahasia Dagang Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual 2016 HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL:

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. (Intelectual Property Rights Law)

TUGAS MATA KULIAH HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. (Intelectual Property Rights Law) TUGAS MATA KULIAH HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (Intelectual Property Rights Law) Hak Kekayaan Intelektual : Jenis Jenis dan Pengaturannya O l e h : APRILIA GAYATRI N P M : A10. 05. 0201 Kelas : C Dosen

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN SELF PLAGIARISM MENGGUNAKAN ALGORITMA RABIN-KARP DAN JARO-WINKLER DISTANCE DENGAN STEMMING TALA

ANALISIS PENGUKURAN SELF PLAGIARISM MENGGUNAKAN ALGORITMA RABIN-KARP DAN JARO-WINKLER DISTANCE DENGAN STEMMING TALA ANALISIS PENGUKURAN SELF PLAGIARISM MENGGUNAKAN ALGORITMA RABIN-KARP DAN JARO-WINKLER DISTANCE DENGAN STEMMING TALA Jayanta 1), Halim Mahfud 2), Titin Pramiyati 3) 1), 3) Fakultas Ilmu Komputer UPN Veteran

Lebih terperinci

BAB 8 PERLINDUNGAN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DALAM BIDANG TI

BAB 8 PERLINDUNGAN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DALAM BIDANG TI BAB 8 PERLINDUNGAN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DALAM BIDANG TI Teguh Wahyono Mata Kuliah Etika Profesi dan Pengembangan Diri Fakultas Teknologi Informasi - Universitas Kristen Satya Wacana AGENDA Tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu jenis hak atas kekayaan intelektual adalah karya cipta. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu jenis hak atas kekayaan intelektual adalah karya cipta. Dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu jenis hak atas kekayaan intelektual adalah karya cipta. Dalam kepustakaan hukum di Indonesia yang pertama dikenal adalah Hak Pengarang/ Hak Pencipta

Lebih terperinci

Diperiksa oleh: Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian, dan Kerja Sama Tanggal:

Diperiksa oleh: Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian, dan Kerja Sama Tanggal: Berlaku Revisi Halaman 1 Desember 2015 t tppm 1. TUJUAN Prosedur Hak Cipta inibertujuan untuk menerangkan cara pengajuan Hak Cipta dari Ciptaan para Karyawan (Dosen dan Tenaga Kependidikan) Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini penggunaan komputer sudah memasuki hampir semua. bidang kehidupan, baik di kalangan perguruan tinggi, perkantoran,

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini penggunaan komputer sudah memasuki hampir semua. bidang kehidupan, baik di kalangan perguruan tinggi, perkantoran, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini penggunaan komputer sudah memasuki hampir semua bidang kehidupan, baik di kalangan perguruan tinggi, perkantoran, sampai ke rumah tangga. Sekarang

Lebih terperinci

Rudy Susatyo. Yogyakarta, 8 Agustus Oleh

Rudy Susatyo. Yogyakarta, 8 Agustus Oleh Oleh Rudy Susatyo Disampaikan dalam kegiatan Workshop dengann tema Meniuju Keunggulan UST Melalui Peningkatan Kinerja Riset Abdimas (Menuju HaKI, Jurnal Terindeks, dan Optimalisasi Jabatan Fungsional),

Lebih terperinci

Etika Profesi dan Pengembangan Diri

Etika Profesi dan Pengembangan Diri Etika Profesi dan Pengembangan Diri (Ethics in Information Technology) Evangs Mailoa FTI UKSW Yang Akan Dibahas: 1 Tentang Hak Cipta 2 Perlindungan Program Komputer 3 Berbagai Jenis Lisensi Dalam dunia

Lebih terperinci

3/21/2012 copyright 3

3/21/2012  copyright 3 1 2 HAK CIPTA HAK CIPTA HAK TERKAIT 3 DAPAT DILINDUNGI.? TRIPS 9 (2):: PERLINDUNGAN HC HENDAKNYA DIPERLUAS PADA PERWUJUDAN KARYA, DAN BUKAN PADA IDE, PROSEDUR, METODE PELAKSANAAN, ATAU KONSEP- KONSEP MATEMATIS

Lebih terperinci

BAB II PENGATURAN ATAS PERLINDUNGAN TERHADAP PENULIS BUKU

BAB II PENGATURAN ATAS PERLINDUNGAN TERHADAP PENULIS BUKU BAB II PENGATURAN ATAS PERLINDUNGAN TERHADAP PENULIS BUKU A. Hak cipta sebagai Hak Eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta Dalam konsep perlindungan hak cipta disebutkan bahwa hak cipta tidak melindungi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN 3.1 State of the Art Pada penelitian sebelumnya sudah ada yang menggunakan metode Stemming untuk preprocessing text dalam mengolah data pelatihan dan data uji untuk

Lebih terperinci

PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017

PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017 RAHASIA MI-08 HAKI REPUBLIK INDONESIA PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017 Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai: 1. Kuantitas (jumlah) komoditi yang menjadi barang modal (fixed asset)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Algoritma Rabin-Karp Algoritma Rabin-Karp adalah suatu algoritma pencarian string yang diciptakan Michael O. Rabin dan Richard M. Karp pada tahun 1987 yang menggunakan fungsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahap-tahap yang dilaksanakan dalam pembuatan tugas akhir. Adapun tahapan yang dilalui dalam pelaksanaan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

SISTEM TEMU BALIK INFORMASI

SISTEM TEMU BALIK INFORMASI SISTEM TEMU BALIK INFORMASI Algoritma Nazief dan Adriani Disusun Oleh: Dyan Keke Rian Chikita Agus Dwi Prayogo 11/323494/PA/14356 11/323813/PA/14362 11/323856/PA/14367 PRODI S1 ILMU KOMPUTER JURUSAN ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istilah Intellectual Property Rights (IPR) diartikan sebagai Hak Milik

BAB I PENDAHULUAN. Istilah Intellectual Property Rights (IPR) diartikan sebagai Hak Milik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah Intellectual Property Rights (IPR) diartikan sebagai Hak Milik Intelektual dan kemudian berkembang menjadi Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Berbicara tentang

Lebih terperinci

Kuesioner Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

Kuesioner Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015 RAHASIA NUS MI-08 HAKI REPUBLIK INDONESIA Kuesioner Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015 Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai: 1. Investasi dalam bentuk kekayaan intelektual yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang industri, ilmu pengetahuan, kesusasteraan atau seni. 1 Hak atas kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. bidang industri, ilmu pengetahuan, kesusasteraan atau seni. 1 Hak atas kekayaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Intellectual Property Rights (IPR) dalam bahasa Indonesia memiliki 2 (dua) istilah yang pada awalnya adalah Hak Milik Intelektual dan kemudian berkembang menjadi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada pengembangan suatu sistem diperlukan analisis dan perancangan sistem yang tepat, sehingga proses pembuatan sistem dapat berjalan dengan lancar dan sesuai seperti

Lebih terperinci

Pengaruh Algoritma Stemming Nazief-Adriani Terhadap Kinerja Algoritma Winnowing Untuk Mendeteksi Plagiarisme Bahasa Indonesia

Pengaruh Algoritma Stemming Nazief-Adriani Terhadap Kinerja Algoritma Winnowing Untuk Mendeteksi Plagiarisme Bahasa Indonesia Pengaruh Algoritma Stemming Nazief-Adriani Terhadap Kinerja Algoritma Winnowing Untuk Mendeteksi Plagiarisme Bahasa Indonesia Hargyo Tri Nugroho I. Program Studi Sistem Komputer, Universitas Multimedia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pengaturan Hak Kekayaan Intelektual (selanjutnya disebut HKI) bukanlah hal

I. PENDAHULUAN. Pengaturan Hak Kekayaan Intelektual (selanjutnya disebut HKI) bukanlah hal I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengaturan Hak Kekayaan Intelektual (selanjutnya disebut HKI) bukanlah hal yang baru dikenal dalam sistem perundang-undangan di Indonesia. Hak kekayaan intelektual adalah

Lebih terperinci

HUKUM PENERBITAN BAHAN PUSTAKA. Oleh. Dewi Wahyu Wardani

HUKUM PENERBITAN BAHAN PUSTAKA. Oleh. Dewi Wahyu Wardani HUKUM PENERBITAN BAHAN PUSTAKA Oleh Dewi Wahyu Wardani 125030700111021 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA April 2015 1. Pengertian Penerbitan adalah kegiatan

Lebih terperinci

Dr. Tb. Maulana Kusuma Web: Gunadarma University

Dr. Tb. Maulana Kusuma   Web:  Gunadarma University Dr. Tb. Maulana Kusuma Email: mkusuma@staff.gunadarma.ac.id Web: http://mkusuma.staff.gunadarma.ac.id Gunadarma University Ruang Lingkup HKI Hak atas Kekayaan Intelektual didefinisikan sebagai suatu perlindungan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem 3.1.1 Analisis Masalah Dilihat dari sistem yang sedang berjalan saat ini sistem pencarian yang berlaku masih manual, dimana pengunjung perpustakaan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA MULTINOMIAL NAIVE BAYES CLASSIFIER PADA SISTEM KLASIFIKASI SURAT KELUAR (Studi Kasus : DISKOMINFO Kabupaten Tangerang)

IMPLEMENTASI ALGORITMA MULTINOMIAL NAIVE BAYES CLASSIFIER PADA SISTEM KLASIFIKASI SURAT KELUAR (Studi Kasus : DISKOMINFO Kabupaten Tangerang) JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017 109 IMPLEMENTASI ALGORITMA MULTINOMIAL NAIVE BAYES CLASSIFIER PADA SISTEM KLASIFIKASI SURAT KELUAR (Studi Kasus : DISKOMINFO Kabupaten Tangerang) Dea Herwinda

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA WINNOWING DENGAN ALGORITMA RABIN KARP UNTUK MENDETEKSI PLAGIARISME PADA KEMIRIPAN TEKS JUDUL SKRIPSI

PERBANDINGAN ALGORITMA WINNOWING DENGAN ALGORITMA RABIN KARP UNTUK MENDETEKSI PLAGIARISME PADA KEMIRIPAN TEKS JUDUL SKRIPSI Technologia Vol 8, No.3, Juli September 2017 124 PERBANDINGAN ALGORITMA WINNOWING DENGAN ALGORITMA RABIN KARP UNTUK MENDETEKSI PLAGIARISME PADA KEMIRIPAN TEKS JUDUL SKRIPSI Fakultas Teknologi Informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Text Mining Text Mining merupakan penerapan konsep dan teknik data mining untuk mencari pola dalam teks, proses penganalisaan teks guna menemukan informasi yang bermanfaat untuk

Lebih terperinci

UU No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta. M6. Peraturan & Regulasi 2

UU No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta. M6. Peraturan & Regulasi 2 UU No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta M6. Peraturan & Regulasi 2 Ketentuan Umum Lingkup Hak Cipta Perlindungan Hak Cipta Pembatasan Hak Cipta Prosedur Pendafatran HAKI Nikmati Ciptaannya, Hargai Penciptanya

Lebih terperinci

Memperhatikan : Surat Dirjen DIKTI Nomor:217/E/KM/2013 tentang PLAGIASI dalam Rangka Peningkatan Mutu Akademik Perguruan Tinggi.

Memperhatikan : Surat Dirjen DIKTI Nomor:217/E/KM/2013 tentang PLAGIASI dalam Rangka Peningkatan Mutu Akademik Perguruan Tinggi. KEPUTUSAN REKTOR IKIP VETERAN SEMARANG NOMOR: 592/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME IKIP VETERAN SEMARANG REKTOR IKIP VETERAN SEMARANG Menimbang : Mengingat : a. bahwa guna peningkatan

Lebih terperinci

APLIKASI PENDETEKSI KEMIRIPANPADA DOKUMEN MENGGUNAKAN ALGORITMA RABIN KARP

APLIKASI PENDETEKSI KEMIRIPANPADA DOKUMEN MENGGUNAKAN ALGORITMA RABIN KARP APLIKASI PENDETEKSI KEMIRIPANPADA DOKUMEN MENGGUNAKAN ALGORITMA RABIN KARP Inta Widiastuti 1, Cahya Rahmad 2, Yuri Ariyanto 3 1,2 Jurusan Elektro, Program Studi Teknik Informatika, Politeknik Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku merupakan media informasi yang memiliki peran penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan, karena dengan buku kita dapat memperoleh banyak informasi, pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. kumpulan kalimat penting dari suatu teks yang menggambarkan inti teks tersebut

BAB II KAJIAN TEORI. kumpulan kalimat penting dari suatu teks yang menggambarkan inti teks tersebut A. Peringkasan Teks Otomatis BAB II KAJIAN TEORI Peringkasan teks merupakan proses untuk mendapatkan ringkasan teks secara otomatis dengan menggunakan bantuan komputer. Ringkasan teks adalah kumpulan kalimat

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa hak cipta merupakan kekayaan intelektual

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa hak cipta merupakan kekayaan intelektual

Lebih terperinci

UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN

UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya manusia menginginkan kemudahan dalam segala hal. Sifat tersebut akan memicu tindakan negatif apabila dilatar belakangi oleh motivasi untuk berbuat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa hak cipta merupakan kekayaan intelektual di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat sangat berpengaruh terhadap gaya hidup manusia. Pertukaran

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat sangat berpengaruh terhadap gaya hidup manusia. Pertukaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan teknologi yang pesat dan penyebaran internet yang cepat sangat berpengaruh terhadap gaya hidup manusia. Pertukaran informasi antara satu pihak

Lebih terperinci

PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME

PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME KEPUTUSAN REKTOR IKIP VETERAN SEMARANG NOMOR: 592/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME IKIP VETERAN SEMARANG REKTOR IKIP VETERAN SEMARANG Menimbang : a. Bahwa guna peningkatan kwalitas

Lebih terperinci

Pemanfaatan Aljabar Vektor Pada Mesin Pencari

Pemanfaatan Aljabar Vektor Pada Mesin Pencari Pemanfaatan Aljabar Vektor Pada Mesin Pencari Anwar Ramadha 13514013 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi pada ruang lingkup besar (biasanya disimpan di komputer). Di era

BAB I PENDAHULUAN. informasi pada ruang lingkup besar (biasanya disimpan di komputer). Di era BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Information retrieval atau disingkat dengan IR adalah menemukan bahan (dokumen) dari dokumen terstruktur (biasanya teks) yang memenuhi kebutuhan informasi pada ruang

Lebih terperinci

APLIKASI STATISTIK PENDETEKSIAN PLAGIARISME DOKUMENT TEXT DENGAN ALGORITMA RABIN KARP

APLIKASI STATISTIK PENDETEKSIAN PLAGIARISME DOKUMENT TEXT DENGAN ALGORITMA RABIN KARP APLIKASI STATISTIK PENDETEKSIAN PLAGIARISME DOKUMENT TEXT DENGAN ALGORITMA RABIN KARP Dedi Leman 1, Gunadi Widi Nurcahyo 2, Sarjon Defit 3 Teknik Informasi, Magister Komputer, Universitas Putra Indonesia

Lebih terperinci

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 04, No.1 (2016), hal ISSN : x

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 04, No.1 (2016), hal ISSN : x APLIKASI PENDETEKSI PLAGIAT TERHADAP KARYA TULIS BERBASIS WEB MENGGUNAKAN NATURAL LANGUAGE PROCESSING DAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT [1] Rio Alamanda, [2] Cucu Suhery, [3] Yulrio Brianorman [1][2][3]

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.266, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5599) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PENANGANAN PLAGIASI BAGI DOSEN DAN MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO TAHUN 2017

BUKU PEDOMAN PENANGANAN PLAGIASI BAGI DOSEN DAN MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO TAHUN 2017 BUKU PEDOMAN PENANGANAN PLAGIASI BAGI DOSEN DAN MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO TAHUN 2017 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan Rektor ini yang dimaksud dengan : 1. Plagiarisme adalah perbuatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peringkas Teks Otomatis 2.1.1 Pengertian Konsep sederhana ringkasan adalah mengambil bagian penting dari keseluruhan isi dari artikel. Ringkasan adalah mengambil isi yang paling

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seolah-olah karya orang lain tersebut adalah karya kita dan mengakui hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seolah-olah karya orang lain tersebut adalah karya kita dan mengakui hasil BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Plagiarisme Ada beberapa definisi menurut para ahli lainnya (dalam Novanta, 2009), yaitu : 1. Menurut Ir. Balza Achmad, M.Sc.E, plagiarisme adalah berbuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi saat ini berkembang sangat pesat, hal ini sangat mendukung terhadap kebutuhan manusia yang ingin serba cepat dan mudah dalam mendapatkan suatu informasi.

Lebih terperinci

PR Ketiga Kelas X.4 Tgl 06 Agustus 2010 Mengenai UU Hak Cipta Posted by malikzeith - 16 Aug :28

PR Ketiga Kelas X.4 Tgl 06 Agustus 2010 Mengenai UU Hak Cipta Posted by malikzeith - 16 Aug :28 PR Ketiga Kelas X.4 Tgl 06 Agustus 2010 Mengenai UU Hak Cipta Posted by malikzeith - 16 Aug 2010 09:28 Carilah Undang-undang yang berkaitan dengan Hak Cipta, Jangan lupa Cantumkan Nama, Kelas dan NIS Syarat

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA DENGAN DITJEN HKI. (Dengan Bapak Agung Damarsasongko) : Berapa lama jangka waktu perlindungan Hak Cipta?

HASIL WAWANCARA DENGAN DITJEN HKI. (Dengan Bapak Agung Damarsasongko) : Berapa lama jangka waktu perlindungan Hak Cipta? LAMPIRAN HASIL WAWANCARA DENGAN DITJEN HKI (Dengan Bapak Agung Damarsasongko) : Berapa lama jangka waktu perlindungan Hak Cipta? Bapak Agung : Jangka waktu perlindungan Hak cipta: 6. Selama hidup ditambah

Lebih terperinci

SKRIPSI APLIKASI PENDETEKSI KEMIRIPAN ISI TEKS DOKUMEN MENGGUNAKAN METODE LEVENSHTEIN DISTANCE

SKRIPSI APLIKASI PENDETEKSI KEMIRIPAN ISI TEKS DOKUMEN MENGGUNAKAN METODE LEVENSHTEIN DISTANCE SKRIPSI APLIKASI PENDETEKSI KEMIRIPAN ISI TEKS DOKUMEN MENGGUNAKAN METODE LEVENSHTEIN DISTANCE Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik NA FIRUL HASNA ARIYANI E1E1 0 JURUSAN

Lebih terperinci

Lex Privatum, Vol. III/No. 3/Jul-Sep/2015

Lex Privatum, Vol. III/No. 3/Jul-Sep/2015 SUATU TINJAUAN TENTANG HAK PENCIPTA LAGU MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA 1 Oleh: Ronna Sasuwuk 2 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah yang merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Information Retrieval Perkembangan teknologi internet yang sangat pesat membuat pengguna harus dapat menyaring informasi yang dibutuhkannya. Information retrieval atau sistem

Lebih terperinci

Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi BAB I ETIKA DAN MORAL DALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI A. Etika dan Moral dalam Penggunaan Perangkat Lunak Pada bulan Juli tahun 2003, pemerintah Indonesia telah memberlakukan Undang-undang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA STEMMING PORTER DENGAN ALGORITMA NAZIEF & ADRIANI UNTUK STEMMING DOKUMEN TEKS BAHASA INDONESIA

PERBANDINGAN ALGORITMA STEMMING PORTER DENGAN ALGORITMA NAZIEF & ADRIANI UNTUK STEMMING DOKUMEN TEKS BAHASA INDONESIA PERBANDINGAN ALGORITMA STEMMING PORTER DENGAN ALGORITMA NAZIEF & ADRIANI UNTUK STEMMING DOKUMEN TEKS BAHASA INDONESIA Ledy Agusta Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana ledyagusta@gmail.com

Lebih terperinci

Pengantar Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

Pengantar Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Pengantar Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Fundamental Patent Drafting Workshop UNIVERSITAS PGRI SEMARANG 14-15 Oktober 2016 PENGERTIAN HKI Hak yang diberikan oleh negara (kepada pencipta/ inventor/ desainer)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan "hak untuk menyalin suatu ciptaan". Hak cipta dapat juga memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hak untuk menyalin suatu ciptaan. Hak cipta dapat juga memungkinkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hak cipta adalah hak eksklusif pencipta atau pemegang hak cipta untuk mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu, pada dasarnya hak

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN TERHADAP HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

PERLINDUNGAN TERHADAP HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERLINDUNGAN TERHADAP HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL Diberlakukannya perjanjian TRIPs (Trade Related Aspects of Intellectual Property Right) pada tanggal 1 Januari 2000 memberikan harapan adanya perlindungan

Lebih terperinci

APLIKASI PENDETEKSI PLAGIARISME TUGAS DAN MAKALAH PADA SEKOLAH MENGGUNAKAN ALGORITMA RABIN KARP

APLIKASI PENDETEKSI PLAGIARISME TUGAS DAN MAKALAH PADA SEKOLAH MENGGUNAKAN ALGORITMA RABIN KARP Versi Online: https://journal.ubm.ac.id/index.php/alu Vol.I (No. 1 ) : 12-17. Th. 2018 ISSN: 2620-620X APLIKASI PENDETEKSI PLAGIARISME TUGAS DAN MAKALAH PADA SEKOLAH MENGGUNAKAN ALGORITMA RABIN KARP Plagiarisme

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi memberikan kemudahan akses atas berbagai informasi termasuk hasil karya intelektual dalam bentuk dokumen, seperti karya penulisan

Lebih terperinci

Pemodelan Penilaian Essay Otomatis Secara Realtime Menggunakan Kombinasi Text Stemming Dan Cosine Similarity

Pemodelan Penilaian Essay Otomatis Secara Realtime Menggunakan Kombinasi Text Stemming Dan Cosine Similarity Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Pemodelan Penilaian Essay Otomatis Secara Realtime Menggunakan Kombinasi Text Stemming Dan Cosine Similarity Komang Rinartha

Lebih terperinci

Aplikasi Pendeteksi Duplikasi Dokumen Teks Bahasa Indonesia Menggunakan Algoritma Winnowing Dengan Metode K-Gram Dan Synonym Recognition

Aplikasi Pendeteksi Duplikasi Dokumen Teks Bahasa Indonesia Menggunakan Algoritma Winnowing Dengan Metode K-Gram Dan Synonym Recognition Aplikasi Pendeteksi Duplikasi Dokumen Teks Bahasa Indonesia Menggunakan Algoritma Winnowing Dengan Metode K-Gram Dan Mudafiq Riyan Pratama 1, Eko Budi Cahyono 2, Gita Indah Marthasari 3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

TELEMATIKA, Vol. 12, No. 02, JULI, 2015, Pp ISSN X PENILAIAN UJIAN BERTIPE ESSAY MENGGUNAKAN METODE TEXT SIMILARITY

TELEMATIKA, Vol. 12, No. 02, JULI, 2015, Pp ISSN X PENILAIAN UJIAN BERTIPE ESSAY MENGGUNAKAN METODE TEXT SIMILARITY TELEMATIKA, Vol. 12, No. 02, JULI, 2015, Pp. 146 158 ISSN 1829-667X PENILAIAN UJIAN BERTIPE ESSAY MENGGUNAKAN METODE TEXT SIMILARITY Meiyanto Eko Sulistyo 1, Ristu Saptono 2, Adam Asshidiq 3 Jurusan Informatika

Lebih terperinci

Pembuatan Program Aplikasi untuk Pendeteksian Kemiripan Dokumen Teks dengan Algoritma Smith-Waterman

Pembuatan Program Aplikasi untuk Pendeteksian Kemiripan Dokumen Teks dengan Algoritma Smith-Waterman Pembuatan Program Aplikasi untuk Pendeteksian Kemiripan Dokumen Teks dengan Algoritma Smith-Waterman Farid Thalib 1 dan Ratih Kusumawati 2 1 Laboratorium Sistem Komputer, Universitas Gunadarma, Depok -

Lebih terperinci