BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, akan dibahas landasan teori, penelitian terdahulu, dan kerangka pikir yang mendasari penyelesaian permasalahan stemming dengan menggunakan algoritma enhanced confix stripping stemmer. 2.1 Kamus Sistem Bahasa Isyarat Indonesia Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) yang telah dibakukan merupakan salah satu media yang membantu komunikasi sesama kaum tunarungu di dalam masyarakat yang lebih luas.wujudnya adalah tataan yang sistematis tentang seperangkat isyarat jari, tangan, dan berbagai gerak yang melambangkan kosa kata bahasa Indonesia. Di dalam upaya pembakuan tersebut, dipertimbangkan beberapa tolak ukur yang mencakup segi kemudahan, keindahan, dan ketepatan pengungkapan makna atau struktur kata, di samping beberapa segi yang lain. Berdasarkan pembentukannya, isyarat dapat dibedakan menjadi tiga macam : 1. Isyarat pokok, yaitu isyarat yang melambangkan sebuah kata atau konsep. Isyarat ini dibentuk dengan berbagai macam penampil, tempat, arah, dan frekuensi sebagaimana telah diuraikan di atas. 2. Isyarat tambahan, yaitu isyarat yang melambangkan awalan, akhiran, dan partikel. a. Isyarat awalan Isyarat ini dibentuk dengan tangan kanan sebagai penampil utama dan tangan kiri sebagai penampil pendamping.isyarat walan dibentuksebelum isyarat pokok.seluruhnya ada tujuh buah isyarat awalan yang meliputi isyarat awalan me-, ber-, di-, ke-, pe-, ter-, dan se-. Contohnya dapat dilihat pada Gambar 2.1 dengan kata melempar.

2 6 Gambar 2.1 Contoh kata melempar b. Isyarat akhiran dan partikel Isyarat ini dibentuk sesudah isyarat pokok dengan tangan kanan sebagai penampil, bertempat di depan dada dan digerakkan mendatar ke kanan. Isyarat ini terdiri atas isyarat akhiran -i, -kan,-an, -man, - wati,-wan, dan partikel lah, -kah, dan pun. Contohnya dapat dilihat pada Gambar 2.2 dengan kata alirkan. Gambar 2.2 Contoh kata alirkan c. Isyarat bentukan Isyarat ini dibentuk dengan menggabungkan isyarat pokok dengan isyarat imbuhan dan dengan menggabungkan dua isyarat pokok atau lebih. a. Isyarat yang mendapat awalan dan/atau akhiran/partikel, isyarat yang hanya mendapat awalan dan hanya akhiran, atau gabungan awalan dan akhiran dibentuk sesuai dengan urutan pembentukannya.

3 7 Contohnya dapat dilihat pada Gambar 2.3 dengan kata berlompatan. Gambar 2.3 Contoh kata berlompatan 3. Abjad jari Abjad jari adalah isyarat yang dibentuk dengan jari-jari tangan (kanan atau kiri) untuk mengeja huruf dan angka. Bentuk isyarat bagi huruf dan angka di dalam Sistem Isyarat Bahasa Indonesia serupa dengan International Manual Alphabet (dengan perubahanperubahan). Abjad jari digunakan untuk : a. Mengisyaratkan nama diri; b. Mengisyaratkan singkatan atau akronim; dan c. Mengisyaratkan kata yang belum ada isyaratnya. 2.2 Proses Stemming Stemming merupakan suatu proses yang terdapat dalam sistem IR (Information Retrieval) untuk mengolah kata-kata yang terdapat dalam suatu dokumen dengan menggunakan aturan-aturan tertentu sehingga didapatkan kata dasarnya (root word). Sebagai contoh, kata bersama, kebersamaan, menyamai, akan distem ke root wordnya yaitu sama (Mahendra et al, 2008). Algoritma stemming untuk bahasa yang satu berbeda dengan algoritma stemming untuk bahasa lainnya. Sebagai contoh bahasa Inggris memiliki morfologi yang berbeda dengan bahasa Indonesia sehingga algoritma stemming untuk kedua bahasa tersebut juga berbeda. Proses stemming pada teks berbahasa Indonesia lebih rumit/kompleks karena terdapat variasi imbuhan yang harus dibuang untuk

4 8 mendapatkan root word (kata dasar) dari sebuah kata. Pada umumnya kata dasar pada bahasa Indonesia terdiri dari kombinasi: Prefiks 1 + Prefiks 2 + Kata dasar + Sufiks 3 + Sufiks 2 + Sufiks 1 Algoritma confix-stripping stemmer adalah algoritma yang akurat dalam stemming bahasa Indonesia karena sesuai dengan aturan morfologi bahasa Indonesia (Adriani et al, 2007). Dalam menyelesaikan permasalahan untuk melakukan proses stemming secara tepat, para peneliti telah banyak menggunakan algoritma-algoritma yang dapat memberikan hasil yang sesuai harapan. Mahendra et al (2008) mengembangkan enhanced confix stripping stemmer, sebagai perbaikan dari algoritma confix strippingstemmeruntuk stemmingdokumen berita berbahasa Indonesia. Hasil uji coba membuktikan bahwa enhanced confix stripping stemmerberhasil mengatasi kesalahan-kesalahan confix stripping stemmer dan mampu mereduksi jumlah term hingga 32.66%, sedangkan confix stripping stemmer hanya mampu mereduksi 30.95% jumlah term. Tahitoe dan Purwitasari (2006) pada penelitiannya mengimplementasikan metode corpus based stemming untuk memperbaiki kesalahan stemming dari algoritma ECS. Dari hasil uji coba, perbaikan yang dilakukan dapat memperbaiki seluruh kesalahan stemming yang dilakukan oleh algoritma ECS Stemmer. Budhi et al (2006) menggunakan algoritma Porter Stemmer for Bahasa Indonesia untuk proses stemming pada langkah pre-processing yang mengubah sebuah teks dalam bahasa Indonesia menjadi bentuk Compact Transaction. Compact Transaction digunakan sebagai masukan untuk proses Keyword-Based Association Analysis, sebuah metode Text Mining yang dikembangkan dari metode Market Basket Analysis, digunakan untuk membentuk rule-rule asosiasi dari data teks. Dari hasil uji coba didapatkan bahwakesalahan proses 'stem' kata secara otomatis cukup kecil, yaitu 2% sehingga dapat diatasi dengan cepat menggunkan pemeriksaan kembali secara manual terhadap hasil stemmer. Darmawan et al menggunakan algoritma enhanced confix stripping stemmer dalam penelitiannya.pemilihan algoritma Enhanced confix stripping stemmer merujuk pada penelitian I Putu Adhi Kerta Mahendra yang merupakan salah satu mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya mengenai metode atau algoritma stemming yang spesifik untuk Bahasa Indonesia (Mahendra, 2008).

5 9 Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu maka penulis dalam penelitian ini menggunakan enhanced confix stripping stemmer dalam menyelesaikan permasalahan stemming agar sesuai dengan aturan morfologi pada bahasa isyarat Indonesia. 2.3 Algoritma Enhanced confix strippingstemmer Enhanced confix stripping stemmer merupakan salah satu algoritma yang dapat mengatasi proses stemming yang spesifik untuk Bahasa Indonesia. Pemilihan algoritma enhanced confix stripping stemmer merujuk pada penelitian Mahendra (2008). Pada dasarnya, algoritma enhanced confix stripping stemmer merupakan modifikasi dari algoritma confix stripping stemmer (Asian, 2007) yang dikembangkan dari algoritma stemming yang dibuat oleh Nazief dan Adriani (1996) dengan beberapa penambahan aturan tertentu yang telah terbukti mampu meningkatkan kinerja stemmer tersebut. Algoritma stemming Nazief dan Adriani dikembangkan berdasarkan pada aturan morfologi Bahasa Indonesia yang mengelompokkan dan mengenkapsulasi imbuhan-imbuhan, termasuk di dalamnya adalah awalan (prefix), sisipan (infix), akhiran (suffix) dan gabungan awalan-akhiran (confixes). Algoritma enhanced confix stripping stemmer menambahkan penggunaan kamus kata dasar dan mendukung recoding, yakni penyusunan kembali kata-kata yang mengalami proses stemming berlebih. Tabel 2.1 Kombinasi Awalan-Akhiran yang dilarang Awalan (prefix) Akhiran (suffix) yang tidak diperbolehkan be- -i di- -an ke- -i, -kan me- -an se- -i, -kan te- -an Algoritma enhanced confix stripping stemmer (Mahendra, 2008) adalah sebagai berikut: 1. Cek kombinasi akhiran dan awalan yang dilarang sesuai Tabel 2.1, apabila bernilai benar maka lakukan penghilangan awalan terlebih dahulu. Apabila bernilai salah, maka penghilangan akhiran dilakukan terlebih dahulu.

6 10 2. Lakukan recoding apabila diperlukan. 3. Lakukan looppengembalianakhiran. 4. Cek apakah terdapat tanda hubung ( - ) yang menandakan bahwa input kata tersebut adalah kata ulang atau bentuk jamak. Jika ada, maka lakukan stemming pada sub-kata di sebelah kiri dan kanan tanda hubung tersebut. Apabila stemming memberikan hasil yang sama, maka kata dasar kata ulang tersebut adalah hasil stemming yang didapatkan. 5. Jika proses-proses di atas gagal, maka input kata yang distemming dianggap sebagai kata dasar. Pada setiap langkah, dilakukan proses pengecekan output stemming ke kamus. Apabila ditemukan, maka proses ini berhenti. Berikut adalah contoh proses stemming pada kata perpolitikan dengan menggunakan enhanced confix stripping stemmer: 1. Cek kombinasi awalan dan akhiran yang dilarang: salah. Hilangkan akhiran terlebih dahulu.penghilangan akhiran menyisakan kata perpoliti. 2. Penghilangan awalan menyisakan kata politi (sesuai aturan 23 pada Tabel 2.2). 3. Karena aturan 23 pada Tabel 2.2 tidak mendefinisikan karakter recoding, maka proses recoding tidak dilakukan. 4. Kata politi tidak ada di kamus, oleh karena itu dilakukan looppengembalianakhiran: Awalan-awalan yang telah dihilangkan, dikembalikan lagi. Langkah ini menghasilkan kata perpoliti. Akhiran-akhiran dikembalikan. Karena akhiran yang sebelumnya dihilangkan adalah -kan, maka karakter k saja yang dikembalikan terlebih dahulu. Proses ini menghasilkan kata perpolitik. Karena perpolitik tidak ada di kamus, maka proses penghilangan awalan dilakukan. Proses ini menghasilkan kata politik. Karena politik ditemukan dalam kamus, proses looppengembalianakhiran ini berhenti. Kata dasar perpolitikan adalah politik. Pada Tabel 2.2, simbol C merupakan konsonan, simbol V menandakan vokal, simbol A merupakan vokal atau konsonan, dan simbol P merepresentasikan partikel atau fragmen dari suatu kata, misalnya er.

7 11 Tabel 2.2 Aturan Pemenggalan Awalan Stemmer Nazief dan Adriani yang sudah dimodifikasi Aturan Format Kata Pemenggalan Contoh 1 berv... ber-v... be-rv... Ber-air 2 bercap. ber-cap... dimana Bersamalah.. C!= r & P!= er 3 bercaer ber-caerv... dimana V... C!= r 4 belajar bel-ajar 5 bec1erc be-c1erc2... dimana 2... C1!={ r l } 6 terv... ter-v... te-rv... Terajarkan 7 tercerv. ter-cerv... dimana.. C!= r 8 tercp... ter-cp... dimana Terbukalah C!= r dan P!= er 9 tec1erc te-c1erc2... dimana 2... C1!= r 10 me{l r w me-{l r w y}v... Me-rampok, me-lahirkan, y}v... me-warnai, me-yakinkan 11 mem{b f mem-{b f v}... Mem-baca, mem-filmkan v} mempe mem-pe... Mem-pelopori 13 mem{rv me-m{rv V}... mep{rv V}... Me-program V} men{c d j s z}... men-{c d j z}... Men-cintai, men-datangkan, men-jumpai, 15 menv... me-nv... me-tv Me-nikmati me-tarik 16 meng{g meng-{g h q}... Meng-gugurkan, menghidangkan h q k} mengv.. meng-v... meng-kv... Meng-ajarkan. Meng-eja,. (mengv-... jika V= e ) meng-kejutkan 18 menyv.. meny-sv... Meny-sekolahkan. 19 mempa. mem-pa... dengan Mem-populerkan.. A!= e 20 pe{w y} V... pe-{w y}v... Pe-waris 21 perv... per-v... pe-rv... Per-anakan 23 percap per-cap... dimana C!= r dan P!= er 24 percaer per-caerv... dimana V... C!= r 25 pem{b f V}... pem-{b f V}... Pembaca,

8 12 Tabel 2.2 Aturan Pemenggalan Awalan Stemmer Nazief dan Adriani yang sudah dimodifikasi (Lanjutan) Aturan Format Kata Pemenggalan Contoh 26 pem{rv pe-m{rv V}... pep{rv V}... Pemrogaman V} pen{c d j pen-{c d j z}... Pencucian, pendapatan, z}... penjaga 28 penv... pe-nv... pe-tv... Penikmat penarik 29 pengc... peng-c... Penggajian, 30 pengv... peng-v... peng-kv... Pengajaran, pengejutan, (pengv-... jika V= e ) pengeja 31 penyv... peny-sv... Penyekolahan 32 pelv... pe-lv... kecuali Pelarut pelajar yang menghasilkan ajar 33 pecerv. per-erv... dimana.. C!={r w y l m n} 34 pecp... pe-cp... dimana C!={r w y l m n} dan P!= er 35 terc 1 erc ter-c1erc2... dimana 2 C1!= r 36 pec1erc pe-c1erc2... dimana 2... C1!={r w y l m n} Pada bahasa isyarat Indonesia tidak terdapat aturan mengenai sisipan, sehingga untuk kata awal yang di-input-kan memiliki sisipan akan dianggap sebagai kata dasar. Proses stemming untuk penelitian Darmawan et al (2011) dapat direpresentasikan dengan flowchart pada Gambar 2.4 berikut. Langkah pertama adalah mencocokkan term pada elemen di index tertentu dengan daftar kata dasar dalam database kamus. Jika cocok maka term tersebut langsung disimpan dalam variable stemterm, jika tidak maka dilakukan pengecekan ruleprecedence yakni larangan kombinasi awalan dan akhiran. Jika ruleprecedence mengembalikan nilai true proses reduksiawalan dilakukan dan selanjutnya melakukan pencocokan kembali terhadap database kamus, jika tidak lakukan proses recording bila perlu. Jika semua proses itu tidak berhasil, maka term yang ada langsung disimpan dalam variable dan dianggap sebagai sebuah kata dasar. Proses ini terus berulang pada setiap elemen yang mengandung term di variable filterterm hingga akhir elemen variable ini.

9 13 Start Daftar filterterm dalam tipe data vektor index + 1 Proses pencocokan fliterterm[index] dengan kamus Kamus (filterterm[index] == token) (Term == kamus) False Recording? Cek ruleprecedence() Proses reduksiawalan() recording False False Proses reduksiakhiran() False (Term == kamus) (Term == kamus) False Sudah melakukan proses reduksiawalan() Proses looppengembalianakhiran() Cek apakah term merupakan kata ulang Proses ambil sub kata di sebelah kanan dan kiri setelah tanda - Lakukan proses stemming pada dua sub kata (Index > filterterm.size()) Proses simpan term ke variabel stemterm Sama? False Proses pengembalian kata ulang sebelum proses stemming Daftar stemterm dalam tipe data vektor Finish Gambar 2.4 Flowchart Proses Stemming

10 Bahasa Pemrograman PHP PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa komputer yang dibuat untuk pengembangan web dinamis. Pada umumnya PHP digunakan di server namun juga dapat berdiri sendiri sebagai aplikasi graphical (Kadir, 2001). Penggunaan PHP dan MySQL dipilih karena PHP dan MySQL memilikibeberapa kelebihan seperti dinyatakan oleh Sutarman (2007) kelebihannya sebagai berikut: 1. Bahasa pemograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya. 2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari mulai IIS sampai dengan Apache dengan konfigurasi yang relatif mudah. 3. Dapat berjalan pada sistem operasi yang berbeda seperti UNIX, Windows, dan Macintosh. Sedangkan database MySQL memiliki beberapa kelebihan, yaitu: 1. Portability MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows,Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga dan masih banyak lagi. 2. Open Source MySQL dapat didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis. 3. Multiuser MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik. 4. Performance tuning MySQL memiliki kecepatan yang baik dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu. 5. Column types MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed/ unsignedinteger, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain. 6. Command dan functions MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam query. 7. Security

11 15 MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, namahost,dan izin akses user dengan sistem perizinan yang perizinan yang mendetail serta password terenkripsi. 8. Scalability dan limits MySQL mampu menangani database dalam skala besar, dengan jumlah records lebih dari 50 juta dan 60 juta ribu serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeksyang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya. 9. Connectivity MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protocoltcp/ip, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT). 10. Localization MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada client dengan menggunakanlebih dari dua puluh bahasa. Meskipun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya. 11. Interface MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasapemograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface). 12. Clients dan tools MySQL dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk adminsitrasi database, dan pada setiap tool yang ada disertakan petunjuk online. 13. Struktur Tabel MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTERTABLE, dibandingkan database lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle. PHP mempunyai lima macam tipe data, yaitu: 1. Integer : Tipe data ini digunakan untuk menyatakan bilangan bulat karena tidak mempunyai titik desimal sehingga tidak diperbolehkan menggunakan karakter koma antara dua bilangan. 2. Float/double atau bilangan pecahan 3. String : tipe data berupa deretan karakter yang membentuk satu kata atau satu kalimat, yang biasanya diapit oleh dua tanda kutip

12 16 4. Array : suatu struktur datayang terdiri atas banyak variabel dengan tipe data sama, dimana masing-masing elemen variabel mempunyai nilai indeks. 5. Objek Tipe data yang digunakan adalah array yang berfungsi untuk menampung sejumlah nilai yang berbeda. Data yang disimpan dalam array menggunakan indeks yang berfungsi untuk memudahkan pencarian kembali data tersebut. Dalam penelitian ini, fungsi tersebut sangat dibutuhkan ketika kalimat diparsing akan disimpan di dalam array dengan indeks yang autoincrement dan data akan dipanggil kembali sesuai indeksnya saat menampilkan gambar dari database. Tipe data array memiliki pointer untuk menunjukkan dimana indeks yang aktif. Untuk array yang baru dideklarasikan, nomor indeks adalah nomor indeks yang pertama [0]. Untuk mengetahui nomor indeks yang aktif digunakan fungsi key() dan untuk mengetahui jumlah elemenkata yang telah diparsing digunakan fungsi count(). Pada PHP juga tersedia fungsi bernama ereg yang dapat digunakan untuk menangani ekspresi regular (dalam hal ini digunakan fungsi preg() karena kompatibel pada PHP 5.3 dan versi selanjutnya, khususnya fungsi preg_replace yang berguna untuk mengganti suatu bagian string dengan string yang lain berdasarkan ekspresi regular).

IMPLEMENTASI METODE SUPPORT VECTOR MACHINES UNTUK PENCARIAN INFORMASI BUKU RIKI HIDAYAT

IMPLEMENTASI METODE SUPPORT VECTOR MACHINES UNTUK PENCARIAN INFORMASI BUKU RIKI HIDAYAT IMPLEMENTASI METODE SUPPORT VECTOR MACHINES UNTUK PENCARIAN INFORMASI BUKU RIKI HIDAYAT 10108371 Latar Belakang Masalah 1. Jumlah buku yang semakin banyak. 2. Belum adanya sistem pencarian informasi buku

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Plagiarisme Menurut Peraturan Menteri Pendidikan RI Nomor 17 Tahun 2010 dikatakan: "Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh

Lebih terperinci

PENGENALAN MySQL. Riana Sepriyanti. Abstrak. Pendahuluan.

PENGENALAN MySQL. Riana Sepriyanti. Abstrak. Pendahuluan. PENGENALAN MySQL Riana Sepriyanti riana0592@yahoo.com Abstrak MySQL merupakan software database open source yang paling populer di dunia, dimana saat ini digunakan lebih dari 100 juta pengguna di seluruh

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODIFIKASI ENHANCED CONFIX STRIPPING STEMMER UNTUK BAHASA INDONESIA DENGAN METODE CORPUS BASED STEMMING

IMPLEMENTASI MODIFIKASI ENHANCED CONFIX STRIPPING STEMMER UNTUK BAHASA INDONESIA DENGAN METODE CORPUS BASED STEMMING IMPLEMENTASI MODIFIKASI ENHANCED CONFIX STRIPPING STEMMER UNTUK BAHASA INDONESIA DENGAN METODE CORPUS BASED STEMMING DOSEN PEMBIMBING Diana Purwitasarti, S.Kom., M.Sc. MAHASISWA Andita Dwiyoga T (5106

Lebih terperinci

WEB DINAMIS 1 MANAJEMEN DATABASE MYSQL. Agustina Purwatiningsih., S.Kom

WEB DINAMIS 1 MANAJEMEN DATABASE MYSQL. Agustina Purwatiningsih., S.Kom WEB DINAMIS 1 MANAJEMEN DATABASE MYSQL Agustina Purwatiningsih., S.Kom 1 Pendahuluan Seperti yang dijelaskan pada pertemuan pertama, web dinamis merupakan web yang di desain agar konten yang terdapat dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Peringkas Teks Otomatis Berikut ini akan dibahas mengenai teori-teori peringkas teks otomatis dalam beberapa subbab, yaitu sebagai berikut: 2.1.1 Definisi Peringkas Teks Otomatis

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 1 Edisi.1 Volume. 1 Bulan AGUSTUS ISSN :

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 1 Edisi.1 Volume. 1 Bulan AGUSTUS ISSN : Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 1 IMPLEMENTASI METODE VECTOR SPACE MODEL (VSM) UNTUK REKOMENDASI NILAI TERHADAP JAWABAN ESSAY Harry Septianto Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Lebih terperinci

PENGERTIAN PHP DAN MYSQL

PENGERTIAN PHP DAN MYSQL PENGERTIAN PHP DAN MYSQL Adis Lena Kusuma Ratna Adis.lena12@gmail.com Abstrak PHP sendiri sebenarnya merupakan singkatan dari Hypertext Preprocessor, yang merupakan sebuah bahasa scripting tingkat tinggi

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB II. KAJIAN PUSTAKA BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. MYSQL MySQL merupakan sistem basis dataopen source paling populer. MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (Relational Database Management

Lebih terperinci

SISTEM TEMU BALIK INFORMASI

SISTEM TEMU BALIK INFORMASI SISTEM TEMU BALIK INFORMASI Algoritma Nazief dan Adriani Disusun Oleh: Dyan Keke Rian Chikita Agus Dwi Prayogo 11/323494/PA/14356 11/323813/PA/14362 11/323856/PA/14367 PRODI S1 ILMU KOMPUTER JURUSAN ILMU

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DAN PENGGAJIAN PADA PT. TRI ANUGERAH MANDIRI SENTOSA

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DAN PENGGAJIAN PADA PT. TRI ANUGERAH MANDIRI SENTOSA SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DAN PENGGAJIAN PADA PT. TRI ANUGERAH MANDIRI SENTOSA Liliana Dwi Kurnia Jurusan Sistem Informasi STMIK PALCOMTECH Palembang Abstrak Pesatnya perkembangan teknologi informasi

Lebih terperinci

Self Organizing Map-Neural Network untuk Pengelompokan Abstrak

Self Organizing Map-Neural Network untuk Pengelompokan Abstrak 160 ISSN: 2354-5771 Self Organizing Map-Neural Network untuk Pengelompokan Abstrak Self Organizing Map - Neural Network for Abstract Clustering Fajar Rohman Hariri* 1, Danar Putra Pamungkas 2 1,2 Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan masalah-masalah teoritis yang berkaitan dalam pembuatan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan masalah-masalah teoritis yang berkaitan dalam pembuatan BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini akan menjelaskan masalah-masalah teoritis yang berkaitan dalam pembuatan sistem informasi database pengajuan barang berbasis web. Pembahasan pada bab ini meliputi perangkat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Text mining

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Text mining BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka pikir, dan hipotesis yang mendasari penyelesaian permasalahan dalam pengklasifikasian novel menggunakan TF-IDF.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODIFIKASI ENHANCED CONFIX STRIPPING STEMMER UNTUK BAHASA INDONESIA DENGAN METODE CORPUS BASED STEMMING

IMPLEMENTASI MODIFIKASI ENHANCED CONFIX STRIPPING STEMMER UNTUK BAHASA INDONESIA DENGAN METODE CORPUS BASED STEMMING 1 IMPLEMENTASI MODIFIKASI ENHANCED CONFIX STRIPPING STEMMER UNTUK BAHASA INDONESIA DENGAN METODE CORPUS BASED STEMMING Andita Dwiyoga Tahitoe - Diana Purwitasari Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB III. Landasan Teori. Bab ini akan menjelaskan mengenai dasar teori yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membuat sistem.

BAB III. Landasan Teori. Bab ini akan menjelaskan mengenai dasar teori yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membuat sistem. BAB III. Landasan Teori Bab ini akan menjelaskan mengenai dasar teori yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membuat sistem. 3.1. Sistem Rekomendasi Menurut McGinty dan Smyth, Sistem Rekomendasi

Lebih terperinci

APLIKASI PENDETEKSI KEMIRIPAN PADA DOKUMEN TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA NAZIEF & ADRIANI DAN METODE COSINE SIMILARITY

APLIKASI PENDETEKSI KEMIRIPAN PADA DOKUMEN TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA NAZIEF & ADRIANI DAN METODE COSINE SIMILARITY APLIKASI PENDETEKSI KEMIRIPAN PADA DOKUMEN TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA NAZIEF & ADRIANI DAN METODE COSINE SIMILARITY Azhar Firdaus, Ernawati, dan Arie Vatresia Program Studi Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Text Mining Text mining merupakan teknik yang digunakan untuk menangani masalah klasifikasi, clustering, information extraction, dan information retrieval (Berry & Kogan, 2010).

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengolahan data, pengolahan gambar, pengolahan angka, dan lainnya.

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengolahan data, pengolahan gambar, pengolahan angka, dan lainnya. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi merupakan komponen atau perangkat lunak pendukung sistem operasi yang bisa digunakan untuk keperluan membantu kerja manusia sehari-hari seperti pengolahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Teori 2.1.1. Kuis Online Kuis, sebagaimana didefinisikan oleh WordWeb Online (2005) adalah "sebuah ujian yang berisi pertanyaan singkat". QuestionMark & League (2004)

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mecapai suatu tujuan, sedangkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Plagiarisme 2.1.1. Pengertian plagiarisme Maxim Mozgovoy (2007) mengemukakan bahwa komputer jika dan hanya jika dapat mendeteksi plagiarisme apabila sejumlah dokumen dianggap

Lebih terperinci

Modul 1 Pengenalan Struktur dan Tabel

Modul 1 Pengenalan Struktur dan Tabel Modul 1 Pengenalan Struktur dan Tabel 1.1 Tujuan a. Mahasiswa dapat mengenal mysql b. Mahasiswa dapat membuat sebuah tabel dan strukturnya 1.2 Materi a. mysql b. Struktur dan Tabel 1.3 Alat dan Bahan a.

Lebih terperinci

KEKURANGAN KELEBIHAN APLIKASI DATA BASE

KEKURANGAN KELEBIHAN APLIKASI DATA BASE KEKURANGAN KELEBIHAN APLIKASI DATA BASE No Nama aplikasi data base Kekurangan kelebihan 1 ORACLE Merupakan software DMBS yang paling mahal, paling rumit, dan paling sulit untuk dipelajari. Membutuhkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas. Kelurahan yang dipimpin

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas. Kelurahan yang dipimpin BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kelurahan Purwokerto Kidul Purwokerto Kidul merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas. Kelurahan yang dipimpin oleh bapak Sugiyono,

Lebih terperinci

Tabel 3 Situs berita dan jumlah RSS yang diunduh Situs Berita

Tabel 3 Situs berita dan jumlah RSS yang diunduh Situs Berita 6 besar dibandingkan dengan istilah yang berada pada description. Lingkup Implemental Lingkungan implementasi yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Perangkat Lunak : Sistem operasi Windows XP Professional

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi-aplikasi yang digunakan pada kerja praktek ini. Hal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan lebih detil tentang landasan-landasan teori dari tools dan environment yang akan digunakan dalam mengembangkan perangkat lunak WebSiMaIn. 2.1. Sistem

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Logika Fuzzy Defenisi Logika Fuzzy Himpunan Fuzzy

BAB II DASAR TEORI 2.1. Logika Fuzzy Defenisi Logika Fuzzy Himpunan Fuzzy BAB II DASAR TEORI 2.1. Logika Fuzzy 2.1.1. Defenisi Logika Fuzzy Dalam bahasa inggris, fuzzy mempunyai arti kabur atau tidak jelas. Jadi, logika fuzzy adalah logika kabur, fuzzy atau mengandung unsur

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pegertian Komputer Secara ringkas komputer dapat diartikan sebagai mesin yang melakukan tugas-tugas tertentu yang dikontrol oleh sebuah instruksi-instruksi perintah digital. Komputer

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait yang beroperasi bersama-sama untuk memudahan aliran informasi untuk mencapai suatu sasaran atau

Lebih terperinci

2.3. Pengertian Aplikasi.

2.3. Pengertian Aplikasi. BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Sebelumnya Sebelum melakukan pengembangan sistem, diperlukan beberapa studi literatur untuk mengetahui efektivitas penggunaan sistem informasi pada pemesanan layanan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profil Tempat Kerja Praktek 2.1.1 Sejarah Instansi Menurut International Vocabulary of Basic and General Terms in Metrology (VIM), metrologi adalah bidang pengetahuan mengenai

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem 3.1.1 Analisis Masalah Dilihat dari sistem yang sedang berjalan saat ini sistem pencarian yang berlaku masih manual, dimana pengunjung perpustakaan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA STEMMING PORTER DENGAN ALGORITMA NAZIEF & ADRIANI UNTUK STEMMING DOKUMEN TEKS BAHASA INDONESIA

PERBANDINGAN ALGORITMA STEMMING PORTER DENGAN ALGORITMA NAZIEF & ADRIANI UNTUK STEMMING DOKUMEN TEKS BAHASA INDONESIA PERBANDINGAN ALGORITMA STEMMING PORTER DENGAN ALGORITMA NAZIEF & ADRIANI UNTUK STEMMING DOKUMEN TEKS BAHASA INDONESIA Ledy Agusta Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana ledyagusta@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PHP PHP adalah script bersifat server-side yang ditambahkan ke dalam HTML. Kelebihan PHP yang paling signifikan adalah kemampuannya untuk melakukan koneksi dengan berbagai macam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka (Indrajani, 2015), dalam penelitian yang berjudul Perancangan Sistem Basis Data pada Klinik, merupakan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis dan merancang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Keuangan 2.1.1 Pengertian Perancangan Definisi menurut John Burch dan Gary Grudnitski yang telah terjemahkan oleh Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi pada ruang lingkup besar (biasanya disimpan di komputer). Di era

BAB I PENDAHULUAN. informasi pada ruang lingkup besar (biasanya disimpan di komputer). Di era BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Information retrieval atau disingkat dengan IR adalah menemukan bahan (dokumen) dari dokumen terstruktur (biasanya teks) yang memenuhi kebutuhan informasi pada ruang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peringkas Teks Otomatis 2.1.1 Pengertian Konsep sederhana ringkasan adalah mengambil bagian penting dari keseluruhan isi dari artikel. Ringkasan adalah mengambil isi yang paling

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profil Singkat Rumah Sakit Umum Bina Sehat Bandung 2.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya Rumah Sakit Umum Bina Sehat Bandung Rumah Sakit Umum Bina Sehat Bandung yang beralamat di

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka 6 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Metode MVC sudah banyak diterapkan dan digunakan dalam aplikasi yang mendukung sistem, salah satu diantaranya adalah Perancangan dan Implementasi Perangkat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Logika Fuzzy 2.1.1 Pengertian Logika Fuzzy Fuzzy secara bahasa diartikan sebagai kabur atau samar-samar. Suatu nilai dapat bernilai besar atau salah secara bersamaan. Dalam fuzzy

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. kumpulan kalimat penting dari suatu teks yang menggambarkan inti teks tersebut

BAB II KAJIAN TEORI. kumpulan kalimat penting dari suatu teks yang menggambarkan inti teks tersebut A. Peringkasan Teks Otomatis BAB II KAJIAN TEORI Peringkasan teks merupakan proses untuk mendapatkan ringkasan teks secara otomatis dengan menggunakan bantuan komputer. Ringkasan teks adalah kumpulan kalimat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Teori yang mendasari atau menjadikan landasan teori pelaksaan dan pengerjaan skripsi ini diambil dari beberapa sumber, termasuk juga dalam hal ini penerapan kemampuan dan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan dan Masalah Analisis Kebutuhan Analisis Masalah

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan dan Masalah Analisis Kebutuhan Analisis Masalah BAB 3 METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan dan Masalah 3.1.1 Analisis Kebutuhan Ada banyak hal yang berhubungan dengan sastra atau ilmu bahasa yang dapat diterapkan di dalam teknologi, seperti penerjemahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penerimaan informasi. Mulai dari perusahaan-perusahaan, sekolah-sekolah,

BAB 1 PENDAHULUAN. penerimaan informasi. Mulai dari perusahaan-perusahaan, sekolah-sekolah, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Informasi semakin pesat sejak munculnya teknologi internet yang sangat membantu dalam kemudahan kecepatan pengiriman, penyampaian dan penerimaan informasi.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Mempelajari suatu sistem informasi, maka terlebih dahulu kita harus

BAB II LANDASAN TEORI. Mempelajari suatu sistem informasi, maka terlebih dahulu kita harus 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Mempelajari suatu sistem informasi, maka terlebih dahulu kita harus mengetahui tentang sistem. Adapun beberapa defini sistem antara lain: Menurut Jogiyanto

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Text Mining Text Mining merupakan penerapan konsep dan teknik data mining untuk mencari pola dalam teks, proses penganalisaan teks guna menemukan informasi yang bermanfaat untuk

Lebih terperinci

Klasifikasi Konten Berita Dengan Metode Text Mining

Klasifikasi Konten Berita Dengan Metode Text Mining JURNAL DUNIA TEKNOLOGI INFORMASI Vol. 1, No. 1, (2012) 14-19 14 Klasifikasi Konten Berita Dengan Metode Text Mining 1 Bambang Kurniawan, 1 Shril Effendi, 1 Opim Salim Sitompul 1 Program Studi S1 Teknologi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK AKUNTANSI DASAR UNTUK UNIT PENGELOLA KEUANGAN BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) NGAGEL REJO MULYO

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK AKUNTANSI DASAR UNTUK UNIT PENGELOLA KEUANGAN BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) NGAGEL REJO MULYO PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK AKUNTANSI DASAR UNTUK UNIT PENGELOLA KEUANGAN BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) NGAGEL REJO MULYO Henning Titi Ciptaningtyas [1], Bilqis Amaliah [2], Waskitho

Lebih terperinci

SMS gateway telah banyak digunakan dalam berbagi aplikasi dan

SMS gateway telah banyak digunakan dalam berbagi aplikasi dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka SMS gateway telah banyak digunakan dalam berbagi aplikasi dan penelitian. Salah satu penelitian yang menggunakan teknologi SMS gateway adalah sebuah tugas akhir

Lebih terperinci

Klasifikasi Iklan pada Online Shop dengan Metode Naive Bayes

Klasifikasi Iklan pada Online Shop dengan Metode Naive Bayes Klasifikasi Iklan pada Online Shop dengan Metode Naive Bayes Danny Septiawan 1,Dwi Aries Suprayogi 1,Abdul Malik Mukhtar 1,Wahyudi Hatiyanto 1 1 Teknik Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (Systema) dan bahasa Yunani (Sustema) membentuk satu kesatuan untuk mencapai sebuah tujuan.

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (Systema) dan bahasa Yunani (Sustema) membentuk satu kesatuan untuk mencapai sebuah tujuan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem berasal dari bahasa Latin (Systema) dan bahasa Yunani (Sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Database Sistem database merupakan lingkup yang lebih luas dari pada database. Sistem database memuat sekumpulan database dalam suatu sistem yang mungkin tidak ada hubungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Komputer Kata komputer berasal dari bahasa latin yaitu computare yang artinya menghitung. Dengan demikian komputer dapat diartikan sebagai alat hitung atau mesin hitung.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. sistematis di dalam komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan

BAB III LANDASAN TEORI. sistematis di dalam komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Database Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (program

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA MULTINOMIAL NAIVE BAYES CLASSIFIER PADA SISTEM KLASIFIKASI SURAT KELUAR (Studi Kasus : DISKOMINFO Kabupaten Tangerang)

IMPLEMENTASI ALGORITMA MULTINOMIAL NAIVE BAYES CLASSIFIER PADA SISTEM KLASIFIKASI SURAT KELUAR (Studi Kasus : DISKOMINFO Kabupaten Tangerang) JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL.10 NO.2, 2017 109 IMPLEMENTASI ALGORITMA MULTINOMIAL NAIVE BAYES CLASSIFIER PADA SISTEM KLASIFIKASI SURAT KELUAR (Studi Kasus : DISKOMINFO Kabupaten Tangerang) Dea Herwinda

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti menghitung. Jadi, komputer dapat diartikan alat untuk menghitung. Perkembangan teknologi komputer

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS ALGORITMA STEMMING NAZIEF & ADRIANI DAN PORTER PADA DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS ALGORITMA STEMMING NAZIEF & ADRIANI DAN PORTER PADA DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA ISSN (Print) : 1693-1173 ISSN (Online) : 2548-4028 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS ALGORITMA STEMMING NAZIEF & ADRIANI DAN PORTER PADA DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA Dwi Wahyudi 1), Teguh Susyanto 2), Didik Nugroho

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang berjudul Sistem Informasi Pembayaran SPP, Tabungan, dan Uang Gedung Pada SD IT Baitussalam Prambanan. Dalam penelitian ini, aplikasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI UJIAN ONLINE DI SMP NEGERI 1 NGADILUWIH

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI UJIAN ONLINE DI SMP NEGERI 1 NGADILUWIH PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI UJIAN ONLINE DI SMP NEGERI 1 NGADILUWIH Oleh : Ahmad Abdul Malik Sugiono Candra Adipradana Abstrak Tujuan dari pembuatan sistem penjadwalan ini adalah sebagai

Lebih terperinci

Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara

Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara Pendeteksian Kesamaan pada Dokumen Teks Kombinasi Algoritma Enhanced Confix Stripping dan Algoritma Winnowing 1 Ade Chania Sion Sagala, 2 Maya Silvi Lydia, 3 Romi Fadillah Rahmat 1,3 Program Studi S1 Teknologi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian inventori adalah stock barang yang harus dimiliki

BAB III LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian inventori adalah stock barang yang harus dimiliki BAB III LANDASAN TEORI 1.1. Inventori Secara umum pengertian inventori adalah stock barang yang harus dimiliki oleh prusahaan baik bahan baku, barang yang sudah diproses, dan barang jadi. (Ballou, 2004)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tahun 1993 diartikan: salah satu dari perlengkapan jalan, berupa lambang, huruf,

BAB II LANDASAN TEORI. tahun 1993 diartikan: salah satu dari perlengkapan jalan, berupa lambang, huruf, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rambu Lalu Lintas Rambu lalu lintas menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: 61 tahun 1993 diartikan: salah satu dari perlengkapan jalan, berupa lambang, huruf, angka, kalimat

Lebih terperinci

STEMMING BAHASA INDONESIA SEBAGAI MEDIA BELAJAR SISWA SEKOLAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PORTER

STEMMING BAHASA INDONESIA SEBAGAI MEDIA BELAJAR SISWA SEKOLAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PORTER STEMMING BAHASA INDONESIA SEBAGAI MEDIA BELAJAR SISWA SEKOLAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PORTER Dony Yudha Lestiyanto, A12.2009.03537 Sistem Informasi S1 Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2014 Abstrak Stemming

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem menurut menurut Abdul Kadir (2003 : 64) dalam buku yang berjudul Pengenalan Sistem Informasi, yang dimaksud dengan sistem adalah sekumpulan elemen yang

Lebih terperinci

Chapter 2. Tipe Data dan Variabel

Chapter 2. Tipe Data dan Variabel Chapter 2 Tipe Data dan Variabel Pada prinsipnya suatu program computer memanipulasi data untuk dijadikan informasi yang berguna. Komputer memanipulasi berbagai macam data, bukan hanya angka, tetapi juga

Lebih terperinci

KAMUS INGGRIS-INDONESIA BERBASIS J2ME

KAMUS INGGRIS-INDONESIA BERBASIS J2ME KAMUS INGGRIS-INDONESIA BERBASIS J2ME Lenny Ike C. M., Wiratmoko Yuwono, ST, Kholid Fathoni, S.Kom Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Ujian yang berbasiskan web ataupun yang bersifat online sudah ada yang mengimplemetasikan di lingkungan Politeknik Negeri Bandung pada tugas akhir yang dikerjakan

Lebih terperinci

JULIO ADISANTOSO - ILKOM IPB 1

JULIO ADISANTOSO - ILKOM IPB 1 KOM341 Temu Kembali Informasi KULIAH #3 Inverted Index Inverted index construction Kumpulan dokumen Token Modifikasi token Tokenizer Linguistic modules perkebunan, pertanian, dan kehutanan perkebunan pertanian

Lebih terperinci

APLIKASI PENERJEMAH DARI BAHASA INDONESIA KE BAHASA MADURA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULE BASED

APLIKASI PENERJEMAH DARI BAHASA INDONESIA KE BAHASA MADURA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULE BASED APLIKASI PENERJEMAH DARI BAHASA INDONESIA KE BAHASA MADURA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULE BASED (Studi Kasus : Teknik Informatika Universitas Trunojoyo Madura) * Khotijah, **, Fika Hastarita Rachman ***

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PELATIHAN LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

SISTEM INFORMASI PELATIHAN LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG SISTEM INFORMASI PELATIHAN LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Oleh: Aminullah Ruhul Aflah (L2F005509) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

TELEMATIKA, Vol. 12, No. 02, JULI, 2015, Pp ISSN X PENILAIAN UJIAN BERTIPE ESSAY MENGGUNAKAN METODE TEXT SIMILARITY

TELEMATIKA, Vol. 12, No. 02, JULI, 2015, Pp ISSN X PENILAIAN UJIAN BERTIPE ESSAY MENGGUNAKAN METODE TEXT SIMILARITY TELEMATIKA, Vol. 12, No. 02, JULI, 2015, Pp. 146 158 ISSN 1829-667X PENILAIAN UJIAN BERTIPE ESSAY MENGGUNAKAN METODE TEXT SIMILARITY Meiyanto Eko Sulistyo 1, Ristu Saptono 2, Adam Asshidiq 3 Jurusan Informatika

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Stemming Stemming merupakan suatu proses atau cara dalam menemukan kata dasar dari suatu kata. Stemming sendiri berfungsi untuk menghilangkan variasi-variasi morfologi

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Twitter API Application Programming Interface (API) merupakan fungsi-fungsi/perintah-perintah untuk menggantikan bahasa yang digunakan dalam system calls dengan bahasa yang lebih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk melakukan penelitian ini, diperlukan pemahaman-pemahaman

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk melakukan penelitian ini, diperlukan pemahaman-pemahaman BAB II LANDASAN TEORI Untuk melakukan penelitian ini, diperlukan pemahaman-pemahaman terhadap sejumlah teori yang mendukung terhadap aktifitas-aktifitas tersebut, penulis mengkaji sejumlah teori. Teori-teori

Lebih terperinci

Implementasi Stemmer Tala pada Aplikasi Berbasis Web

Implementasi Stemmer Tala pada Aplikasi Berbasis Web Mardi Siswo Utomo Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank email : mardiutomo@gmail.com Abstrak Stemming adalah proses untuk mencari kata dasar pada suatu kata. Pada analisa temu kembali

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahap-tahap yang dilaksanakan dalam pembuatan tugas akhir. Adapun tahapan yang dilalui dalam pelaksanaan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

Learning Vector Quantization untuk Klasifikasi Abstrak Tesis

Learning Vector Quantization untuk Klasifikasi Abstrak Tesis 128 ISSN: 2354-5771 Learning Vector Quantization untuk Klasifikasi Abstrak Tesis Fajar Rohman Hariri* 1, Ema Utami 2, Armadyah Amborowati 3 1,2,3 Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta E-mail:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORITIS 5 BAB 2 LANDASAN TEORITIS Landasan teori merupakan suatu panduan untuk melaksanakan dan menyelesaikan suatu studi. Disini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang berkaitan dengan masalah yang akan

Lebih terperinci

Bab 4: Teknologi Yang Dipakai

Bab 4: Teknologi Yang Dipakai Bab 4: Teknologi Yang Dipakai Teknologi yang penulis pakai dalam mengembangkan sistem ujian online ini dapat digolongkan menjadi dua bagian: 1. Teknologi yang berkaitan dengan pemrograman berbasis web.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang teori penunjang dan penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan rekomendasi tag serta metode TF-IDF dan Collaborative tagging. 2.1 Rekomendasi Tag Rekomendasi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA ENHANCED CONFIX STRIPPING STEMMER PADA KAMUS SISTEM BAHASA ISYARAT INDONESIA SKRIPSI ANNIFA IQRAMITHA

IMPLEMENTASI ALGORITMA ENHANCED CONFIX STRIPPING STEMMER PADA KAMUS SISTEM BAHASA ISYARAT INDONESIA SKRIPSI ANNIFA IQRAMITHA IMPLEMENTASI ALGORITMA ENHANCED CONFIX STRIPPING STEMMER PADA KAMUS SISTEM BAHASA ISYARAT INDONESIA SKRIPSI ANNIFA IQRAMITHA 091402028 PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep dan Definisi Konsep Sistem

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep dan Definisi Konsep Sistem BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep dan Definisi Konsep 2.1.1 Sistem Sistem adalah suatu entity (kesatuan) yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sinonim kata 2.1.1. Definisi Sinonim Menurut Chaer (2009), Relasi makna adalah hubungan kemaknaan atau relasi semantik antara sebuah kata atau satuan bahasa lainnya dengan akta

Lebih terperinci

Analisa dan Evaluasi Afiks Stemming untuk Bahasa Indonesia

Analisa dan Evaluasi Afiks Stemming untuk Bahasa Indonesia ISSN : 088-9984 Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 0 Analisa dan Evaluasi Afiks Stemming untuk Bahasa Indonesia Jiwa Malem Marsya ) dan Taufik Fuadi Abidin ) ) Data Mining and IR Research Group FMIPA

Lebih terperinci

PENGERTIAN DATABASE MySQL

PENGERTIAN DATABASE MySQL PENGERTIAN DATABASE MySQL RAHMAT AMIN Rahmat.amin@raharja.info Abstrak Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai

Lebih terperinci

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II TEORI PENUNJANG BAB II TEORI PENUNJANG 2.1 UMUM Pada bab ini akan diberikan teori dasar yang melandasi permasalahan dan penyelesainnya yang diangkat dalam proyek akhir ini. Teori dasar yang diberikan meliputi : pengertian

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Pengertian sistem informasi tidak dapat dilepaskan dari pengertian sistem dan informasi. Definisi dari sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponenkomponen

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profile Tempat Kerja Praktek 2.1.1 Sejarah Instansi BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA PT Indonesia Power adalah salah satu anak perusahaan PT PLN (Persero) yang merupakan Perusahaan Pembangkit Tenaga Listrik

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. sistem, pengertian sistem informasi, sumber dari sistem informasi, dan metodemetode. lainnya yang dipakai dalam pembahasan.

BAB III LANDASAN TEORI. sistem, pengertian sistem informasi, sumber dari sistem informasi, dan metodemetode. lainnya yang dipakai dalam pembahasan. BAB III LANDASAN TEORI Pada Bab ini akan membahas tentang landasan teori, dimana teori yang dipakai adalah teori yang digunakan oleh para penulis yang terkenal dan telah banyak mengeluarkan buku-buku yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai dasar teori yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membuat sistem. 3.1 Pariwisata Menurut UU No 10 Tentang Kepariwisataan tahun 2009 pasal 1

Lebih terperinci

Pemanfaatan Fuzzy Tahani Dalam Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Handphone. Abdurochman, Y. Tyas Catur P, S.Si, M.Kom

Pemanfaatan Fuzzy Tahani Dalam Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Handphone. Abdurochman, Y. Tyas Catur P, S.Si, M.Kom Pemanfaatan Fuzzy Tahani Dalam Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Handphone Abdurochman, Y. Tyas Catur P, S.Si, M.Kom nobita138@gmail.com Abstract Semakin meningkatnya perkembangan teknologi informasi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. MySQL 2.1.1. Mengenal MySQL MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL atau DBMS yang multithread dan multi-user. MySQL adalah Relation Database Management

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Kata sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) yaitu suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pendaftaran Siswa Baru Penerimaan siswa baru merupakan gerbang awal yang harus dilalui peserta didik dan sekolah didalam penyaringan objek-objek pendidikan. Peristiwa penting

Lebih terperinci

INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM PADA PENCARIAN FILE DOKUMEN BERBASIS TEKS DENGAN METODE VECTOR SPACE MODEL DAN ALGORITMA ECS STEMMER

INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM PADA PENCARIAN FILE DOKUMEN BERBASIS TEKS DENGAN METODE VECTOR SPACE MODEL DAN ALGORITMA ECS STEMMER INFORMATION RETRIEVAL SSTEM PADA PENCARIAN FILE DOKUMEN BERBASIS TEKS DENGAN METODE VECTOR SPACE MODEL DAN ALGORITMA ECS STEMMER Muhammad asirzain 1), Suswati 2) 1,2 Teknik Informatika, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer dapat diartikan sebagai mesin yang melakukan tugas-tugas tertentu yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer dapat diartikan sebagai mesin yang melakukan tugas-tugas tertentu yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer dapat diartikan sebagai mesin yang melakukan tugas-tugas tertentu yang dikontrol oleh sebuah intstruksi-instruksi perintah digital. Komputer berasal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian, Tujuan, dan Tugas Pokok Perpustakaan

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian, Tujuan, dan Tugas Pokok Perpustakaan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Perpustakaan 2.1.1 Pengertian, Tujuan, dan Tugas Pokok Perpustakaan Perpustakaan diartikan sebuah ruangan atau gedung, yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan

Lebih terperinci