RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) ILMU PENYAKIT SARAF. Penyusun : dr. Ismail Setyopranoto, Sp.S
|
|
- Johan Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) ILMU PENYAKIT SARAF Penyusun : dr. Ismail Setyopranoto, Sp.S Bagian llmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Alamat: SMF Penyakit Saraf RS Dr. Sardjito Yogyakarta Jl. Kesehatan No. 1 Sekip Utara Yogyakarta Telp. (0274) , psw 336
2 I. Disiplin llmu : llmu Penyakit Saraf II. Jenjang Studi : Program Pendidikan Sarjana (Strata 1) III. JumlahSKS : 2 SKS (model kurikulum lama) Dengan kurikulum Problem Based Learning jumlah jam proses pembelajaran yang dibutuhkan tergantung dari konstribusi llmu Penyakit Saraf terhadap tiap-tiap blok dan tiap-tiap blok membutuhkan waktu 6 minggu. IV. Sebaran Blok : Life Cycle (Blok 8) Immunology & Infection (Blok 9) Neoplasm (Blok 10) Musculosceletal System & Locomotion (Blok 11) Respiration & Circulation (Blok 13) Neurology, Psychiatry & Behavior (Blok 18) Sense Organ (Blok 19) Medical Science and Technology (Blok 20) Elective (Blok 22) V. Prasyarat : Untuk dapat memahami llmu Penyakit Saraf, maka mahasiswa harus mengikuti Blok tersebut secara berurutan dari Blok 1 sampai dengan Blok 22. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh blok adalah 3 tahun 6 bulan. VI. Diskripsi Singkat llmu Penyakit Saraf llmu Penyakit Saraf merupakan disiplin ilmu kedokteran yang wajib dipelajari oleh semua mahasiswa Fakultas Kedokteran. Dalam kurikulum sistem Problem Based Learning llmu Penyakit Saraf dalam proses pembelajarannya tersebar pada beberapa blok dari tahun pertama sampai ke-empat. llmu Penyakit Saraf sebagai cabang ilmu kedokteran dalam proses pembelajarannya yang disampaikan kepada mahasiswa dapat melalui beberapa kegiatan blok, yaitu kuliah pakar, tutorial (diskusi yang dipimpin tutor), diskusi mandiri, kegiatan ketrampilan medik dan praktikum. Sehingga dalam proses pembelajaran llmu Penyakit Saraf, mahasiswa dituntut bisa memahami aspek kognitif, psikomotor
3 dan afektif. llmu Penyakit Saraf terlibat dalam proses pembelajaran beberapa blok, yaitu Blok Life Cycle (Blok 8), Blok Immunology & Infection (Blok 9), Blok Neoplasm (Blok 10), Blok Musculosceletal System & Locomotion (Blok 11), Blok Respiration & Circulation (Blok 13), Blok Neurology, Psychiatry & Behavior (Blok 18), Blok Sense Organ (Blok 19), Blok Medical Science & Technology (Blok 20) dan Blok Elective (Blok 22). Materi belajar pada llmu Penyakit Saraf mahasiswa akan mempelajari beberapa topik tentang struktur, fungsi otak dan medula spinalis serta beberapa kelainan neurologi yang ditinjau dari aspek biomedis, klinis dan komunitas. Setelah mengikuti materi belajar llmu Penyakit Saraf ini, mahasiswa harus dapat menjelaskan semua aspek neurologi berdasarkan struktur dan fungsi dari susunan saraf pusat dan susunan saraf perifer secara normal, kemudian mempelajarinya dari aspek farmakologi, mekanisme penyakit serta manajemen terhadap suatu penyakit saraf. Kegiatan praktikum llmu Penyakit Saraf meliputi praktikum Neurofisiologi dan Neuropatologi. Modalitas pemeriksaan Neurofisiologi meliputi pemeriksaan Elektroensefalografi (EEC), Elektroneuromiografi (ENMG) dan Brain Maping. llmu Penyakit Saraf sebagai suatu cabang llmu Kedokteran, mencakup berbagai kelainan dan penyakit saraf yang meliputi penyakit kongenital, penyakit infeksi, trauma dan penyakit degeneratif. Prevalensi dan insidensi penyakit degeneratif pada sistem susunan saraf di Indonesia dalam dekade ini menunjukkan peningkatan jumlahnya seiring dengan meningkatnya harapan hidup dan adanya transisi epidemiologi secara global. Sehingga memahami aspek biomedis, klinis, behavior dan komunitas dari llmu Penyakit Saraf sangat penting untuk menjadi dokter yang baik. Beberapa contoh penyakit saraf yang menunjukkan adanya kenaikan insidensi dan prevalensi adalah stroke, neuropati, migrain dan masih banyak lagi. Proses pembelajaran llmu Penyakit Saraf dilaksanakan sesuai dengan blok yang terkait dari tahun pertama sampai dengan ke-empat, dan mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan proses pembelajaran dengan mengikuti: 1. Kuliah Pakar (50 menit setiap kali tatap muka) 2. Diskusi kelompok (dilaksanakan selama 2 jam setiap kegiatan)
4 3. Praktikum (setiap blok terkait, dilaksanakan selama 3 jam setiap kegiatan) 4. Ketrampilan medik (dilaksanakan selama 2 jam setiap kegiatan). VII. Tujuan Pembelajaran Pada akhir pembelajaran llmu Penyakit Saraf, mahasiswa memahami tentang berbagai penyakit saraf yang mencakup struktur dan morfologi yang mendasarinya, mekanisme (patobiologi, patofisiologi dan patogenesis), serta manajemen penanganannya. Disamping itu, mahasiswa akan mempunyai ketrampilan pemeriksaan neurologi dan aplikasi klinik yang lain untuk menunjang diagnosisnya. VIII. Materi Pembelajaran Materi pembelajaran llmu Penyakit Saraf yang tersebar di masing-masing blok yang terkait terdiri dari beberapa pokok bahasan, yaitu : 1. Perkembangan otak pada anak 2. Penyakit Serebrovaskuler 3. Cedera susunan saraf 4. Demensia 5. Gangguan gerak 6. Gangguan keseimbangan 7. Nyeri kepala 8. Miastenia gravis 9. Nyeri punggung 10. Neuropati 11. Bell's Palsy 12. Kejang 13. Penurunan kesadaran 14. Sinkop 15. Meningitis, ensefalitis, meningoensefalitis 16. Mielitis 17. Spondilitis tuberculosis 18. Malaria serebral 19. Tetanus 20. TORCH
5 21. Guillain-Barre Syndrome 22. Tumor Susunan Saraf 23. Klasifikasi Tumor Susunan Saraf 24. Abses serebri IX. Out Come / Kompetensi 1. Pokok Bahasan Perkembangan Otak pada Anak a. Menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan otak dari anak hingga dewasa. b. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak dari anak hingga dewasa. c. Menjelaskan beberapa sindroma kelainan pertumbuhan otak pada bayi. d. Menjelaskan prinsip-prinsip manajemen gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak. e. Menjelaskan tanda dan gejala ADHD pada anak. f. Menjelaskan manajemen ADHD pada anak. g. Menjelaskan tanda dan gejala retardasi mental retardation. h. Menjelaskan klasifikasi retardasi mental. i. Menjelaskan manajemen retardasi mental. j. Menjelaskan epidemiologi retardasi mental. 2. Pokok Bahasan Stroke a. Menjelaskan struktur susunan saraf pusat b. Menjelaskan morfologi susunan saraf pusat c. Menjelaskan fungsi susunan saraf pusat d. Menunjukkan beberapa faktor risiko stroke e. Menjelaskan penyebab terjadinya stroke f. Menyebutkan berbagai peranan neurotransmiter pada iskhemik otak g. Menjelaskan mekanisme terjadinya stroke h. Menjelaskan konsep jendela terapi i. Membandingkan jenis patologi stroke j. Menggunakan berbagai pemeriksaan fisik dan neurologik untuk
6 menegakkan diagnosis stroke k. Menjelaskan dasar-dasar pemeriksaan CT Scan kepala untuk menegakkan diagnosis stroke l. Menjelaskan dasar-dasar pemeriksaan laboratorium pada berbagai faktor risiko stroke m. Menguraikan tanda dan gejala pasien stroke n. Menguraikan anamnesis, pemeriksaan, diagnosis banding, terapi dan prognosis pasien stroke o. Menjelaskan terapi primer dan terapi sekunder pada pasien stroke p. Menentukan indikasi tindakan bedah pada stroke perdarahan q. Menjelaskan epidemiologi stroke r. Mempertimbangkan kapan penderita stroke dilakukan rujukan s. Menjelaskan manajemen fisioterapi pada penderita stroke. 3. Pokok Bahasan Cedera Susunan Saraf a. Menjelaskan mekanisme seluler pada cedera susunan saraf b. Menjelaskan klasifikasi cedera susunan saraf c. Membedakan tanda dan gejala pasien cedera susunan saraf d. Menjelaskan dasar-dasar pemeriksaan radiologi untuk menegakkan diagnosis cedera otak e. Menjelaskan prinsip-prinsip pencegahan, pemeriksaan dan penanganan pada pasien cedera susunan saraf f. Menjelaskan indikasi tindakan bedah pada pasien cedera susunan saraf g. Mempertimbangkan kapan penderita cedera susunan saraf dilakukan rujukan h. Menguraikan tanda dan gejala peningkatan tekanan intrakranial i. Menjelaskan prinsip-prinsip manajemen peningkatan tekanan intrakrania i. Menjelaskan epidemiologi cedera susunan saraf 4. Pokok Bahasan Demensia a. Menjelaskan mekanisme seluler demensia b. Menyebutkan klasifikasi demensia
7 c. Menjelaskan etiologi demensia d. Mengidentifikasi tanda dan gejala demensia e. Menjelaskan berbagai prinsip pemeriksaan pasien demensia f. Menjelaskan berbagai prinsip penanganan pasien demensia g. Menjelaskan berbagai pemeriksaan neuropsikologi untuk menegakkan diagnosis demensia h. Menjelaskan prognosis demensia i. Menjelaskan epidemiologi demensia 5. Pokok Bahasan Gangguan Gerak a. Menjelaskan dasar-dasar terjadinya tremor b. Menjelaskan beberapa penyakit yang dapat menyebabkan tremor c. Menjelaskan klasifikasi tremor d. Menjelaskan diagnosis banding tremor e. Menjelaskan beberapa pemeriksaan neurologi untuk pasien tremor f. Menyebutkan klasifikasi gangguan gerak g. Membedakan tanda dan gejala gangguan gerak h. Menerangkan beberapa faktor risiko terjadinya gangguan gerak i. Merencanakan manajemen gangguan gerak j. Menjelaskan farmakologi obat-obat untuk gangguan gerak k. Menjelaskan prognosis pasien gangguan gerak l. Menjelaskan epidemiologi gangguan gerak 6. Pokok Bahasan Gangguan Keseimbangan a. Menjelaskan dasar-dasar terjadinya gangguan keseimbangan b. Menjelaskan beberapa penyakit yang dapat menyebabkan gangguan keseimbangan c. Menjelaskan diagnosis banding dizziness d. Menentukan beberapa pemeriksaan neurologi untuk pasien gangguan keseimbangan e. Merencanakan manajemen gangguan keseimbangan f. Menjelaskan farmakologi obat-obat untuk gangguan keseimbangan
8 g. Menjelaskan mekanisme terjadinya nistagmus h. Menjelaskan epidemiologi vertigo 7. Pokok Bahasan Nyeri Kepala a. Menjelaskan patofisiologi terjadinya nyeri kepala b. Menjelaskan klasifikasi nyeri kepala c. Menentukan beberapa pemeriksaan neurologi untuk pasien nyeri kepala d. Menjelaskan diagnosis banding nyeri kepala e. Merencanakan manajemen nyeri kepala f. Menjelaskan farmakologi obat-obat untuk nyeri kepala g. Menjelaskan epidemiologi nyeri kepala 8. Pokok Bahasan Miastenia gravis a. Menjelaskan dasar-dasar terjadinya miastenia gravis b. Menjelaskan klasifikasi miastenia gravis c. Menjelaskan diagnosis banding penyakit otot d. Menentukan beberapa pemeriksaan neurologi untuk pasien penyakit otot e. Membedakan tanda dan gejala miastenia gravis f. Merencanakan manajemen miastenia gravis g. Menjelaskan epidemiologi miastenia gravis 9. Pokok Bahasan Nyeri punggung a. Menjelaskan mekanisme dasar terjadinya nyeri punggung b. Menjelaskan etiologi nyeri punggung c. Menjelaskan klasifikasi nyeri punggung d. Menentukan berbagai pemeriksaan neurologi untuk pasien nyeri punggung e. Menjelaskan dasar-dasar pemeriksaan radiologi untuk nyeri punggung f. Merencanakan manajemen nyeri punggung g. Menjelaskan berbagai aspek farmakologi obat-obat nyeri punggung h. Mempertimbangkan kapan penderita nyeri punggung dirujuk ke rumah
9 sakit i. Menjelaskan epidemiologi nyeri punggung berdasarkan etiologinya 10. Pokok Bahasan Neuropati Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat : a. Menjelaskan dasar-dasar terjadinya neuropati b. Menjelaskan etiologi dan klasifikasi neuropati c. Menjelaskan diagnosis banding neuropati d. Menentukan beberapa pemeriksaan neurologi untuk pasien neuropati e. Membedakan tanda dan gejala neuropati f. Menjelaskan manajemen neuropati g. Menjelaskan epidemiologi neuropati berdasarkan etiologinya 11. Pokok Bahasan Bell's Palsy Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat : a. Menerangkan etiologi Bell's Palsy b. Menjelaskan diagnosis banding Bell's Palsy c. Menentukan beberapa pemeriksaan neurologi untuk pasien Bell's Palsy d. Membedakan tanda dan gejala Bell's Pals e. Menjelaskan manajemen Bell's Palsy f. Menjelaskan epidemiologi Bell's Palsy 12. Pokok Bahasan Kejang a. Menjelaskan mekanisme dasar terjadinya kejang b. Menjelaskan tipe kejang, epilepsi atau non epilepsy c. Menjelaskan klasifikasi, pencetus, tanda dan gejala epilepsy d. Menentukan berbagai pemeriksaan untuk pasien kejang e. Mengetahui dasar-dasar pemeriksaan EEG dan Brain Maping f. Mempertimbangkan kondisi-kondisi emergensi dan non emergensi pasien kejang g. Menjelaskan manajemen epilepsi dan status epileptikus h. Menjelaskan berbagai aspek farmakologi obat-obat anti kejang dan anti epilepsy h. Menjelaskan epidemiologi epilepsy
10 i. Menerangkan aspek sosial pasien epilepsy j. Menjelaskan mekanisme kejang demam pada anak k. Menyimpulkan diagnosis kejang demam pada anak l. Menjelaskan manajemen kejang demam pada anak m. Menjelaskan epidemiologi kejang demam pada anak. 13. Pokok Bahasan Penurunan Kesadaran a. Menjelaskan mekanisme dasar terjadinya penurunan kesadaran b. Menjelaskan etiologi penurunan kesadaran c. Menjelaskan klasifikasi penurunan kesadaran d. Menentukan berbagai pemeriksaan neurologi untuk pasien penurunan kesadaran e. Menjelaskan berbagai pemeriksaan laboratorium untuk menemukan etiologi penurunan kesadaran f. Mempertimbangkan penurunan kesadaran sebagai kasus kegawatan neurologi g. Menjelaskan manajemen penurunan kesadaran h. Menjelaskan berbagai aspek farmakologi obat-obat untuk pasien penurunan kesadaran i. Menjelaskan epidemiologi penurunan kesadaran berdasarkan etiologinya j. Mempertimbangkan kapan pasien penurunan kesadaran dirujuk ke rumah sakit 14. Pokok Bahasan Sinkop a. Menjelaskan mekanismedasarterjadinya sinkop b. Menjelaskan etiologi sinkop c. Menentukan berbagai pemeriksaan untuk pasien sinkop d. Menjelaskan manajemen sinkop 15. Pokok Bahasan meningitis, ensefalitis dan meningoensefalitis a. Menjelaskan lapisan selubung otak, sawar darah otak dan produksi cairan
11 serebrospinal b. Menjelaskan dasar-dasar mekanisme biologis meningitis, ensefalitis dan meningoensefalitis c. Menerangkan klasifikasi dan etiologi meningitis, ensefalitis dan meningoensefalitis d. Menentukan berbagai pemeriksaan neurologi untuk pasien meningitis, ensefalitis dan meningoensefalitis e. Menjelaskan dasar-dasar pungsi lumbal f. Menjelaskan dasar-dasar pemeriksaan analisis cairan serebrospinal g. Menentukan berbagai pemeriksaan penunjang diagnosis untuk menegakkan diagnosis meningitis, ensefalitis dan meningoensefalitis h. Menyimpulkan diagnosis meningitis, ensefalitis dan meningoensefalitis i. Menjelaskan manajemen meningitis, ensefalitis dan meningoensefalitis j. Menjelaskan aspek farmakologik obat-obat yang digunakan untuk meningitis, ensefalitis dan meningoensefalitis k. Menjelaskan komplikasi pasien meningitis, ensefalitis dan meningoensefalitis l. Menjelaskan epidemiologi meningitis, ensefalitis dan meningoensefalitis 16. Pokok Bahasan Mietitis a. Menjelaskan struktur dan fungsi medula spinalis b. Menjelaskan dasar-dasar mekanisme biologis mielitis c. Menjelaskan klasifikasi dan etiologi mielitis d. Menentukan berbagai pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis mielitis e. Menentukan berbagai pemeriksaan penunjang diagnosis untuk menegakkan diagnosis mielitis f. Menyimpulkan diagnosis mielitis g. Menjelaskan manajemen mielitis h. Menjelaskan aspek farmakologik obat-obat yang digunakan untuk mielitis i. Menjelaskan epidemiologi mielitis 17. Pokok Bahasan Spondilitis Tuberkulosis
12 a. Menjelaskan dasar-dasar mekanisme biologis spondilitis tuberculosis b. Menentukan berbagai pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis spondilitis tuberculosis c. Menentukan berbagai pemeriksaan penunjang untuk pasien spondilitis tuberculosis d. Menjelaskan manajemen spondilitis tuberculosis e. Menjelaskan farmakologik obat anti tuberculosis f. Menjelaskan komplikasi pasien spondilitis tuberculosis g. Menjelaskan epidemiologi spondilitis tuberkulosis. 18. Pokok Bahasan Malaria Serebral a. Menjelaskan dasar-dasar mekanisme biologis terjadinya malaria serebral b. Menentukan berbagai pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis malaria serebral c. Menentukan berbagai pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis malaria serebral d. Menyimpulkan diagnosis malaria serebral e. Menjelaskan manajemen malaria serebral f. Menjelaskan aspek farmakologik obat-obat yang digunakan untuk malaria serebral g. Menerangkan komplikasi pasien malaria serebral h. Menyebutkan insidensi dan prevalensi malaria serebral i. Menerangkan aspek promotif dan preventif kejadian malaria serebral j. Menjelaskan epidemiologi malaria serebral 19. Pokok Bahasan Tetanus a. Menjelaskan dasar-dasar mekanisme biologis terjadinya tetanus b. Menentukan berbagai pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis tetanus c. Menyimpulkan diagnosis tetanus d. Menjelaskan manajemen tetanus e. Menjelaskan aspek farmakologik obat-obat yang digunakan untuk tetanus f. Menjelaskan epidemiologi tetanus
13 20. Pokok Bahasan Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes Simplex (TORCH) a. Menjelaskan dasar-dasar mekanisme biologis dan imunologis terjadinya infeksi TORCH b. Menentukan berbagai pemeriksaan untuk pasien yang diduga infeksi TORCH c. Menjelaskan manajemen infeksi TORCH d. Menjelaskan aspek farmakologik obat-obat yang digunakan untuk infeksi TORCH e. Menerangkan komplikasi pasien yang terinfeksi TORCH f. Menjelaskan epidemiologi TORCH g. Menerangkan aspek promotif dan preventif terhadap kejadian infeksi TORCH h. Menjelaskan klasifikasi dan etiologi hidrosefalus i. Membandingkan tanda dan gejala pasien hidrosefalus j. Menjelaskan manajemen hidrosefalus k. Menjelaskan epidemiologi hidrosefalus berdasarkan etiologinya 21. Pokok Bahasan Guillain-Barre Syndrome a. Menjelaskan dasar-dasar mekanisme biologis terjadinya Guillain-Barre Syndrome b. Menjelaskan klasifikasi dan etiologi Guillain-Barre Syndrome c. Menentukan berbagai pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis Guillain-Barre Syndrome d. Menjelaskan manajemen Guillain-Barre Syndrome e. Menjelaskan epidemiologi Guillain-Barre Syndrome 22. Pokok Bahasan Tumor susunan saraf a. Menjelaskan dasar-dasar biologi tumor susunan saraf b. Menjelaskan perubahan histopatologis tumor jaringan saraf c. Menjelaskan etiologi tumor susunan saraf
14 d. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya tumor susunan saraf e. Menjelaskan tanda dan gejala tumor susunan saraf f. Menjelaskan dasar-dasar pemeriksaan radiologi tumor susunan saraf g. Menjelaskan dasar-dasar pemeriksaan patologi anatomi tumor susunan saraf h. Menjelaskan staging tumor susunan saraf i. Menyimpulkan tumor ganas (kanker) dan tumor jinak j. Menjelaskan tumor metastasis pada susunan saraf k. Menjelaskan prosedur diagnosis tumor susunan saraf l. Menjelaskan prinsip-prinsip penanganan terhadap tumor susunan saraf m. Menjelaskan prinsip-prinsip radioterapi terhadap tumor susunan saraf n. Menjelaskan prinsip-prinsip pembedahan terhadap tumor susunan saraf o. Menjelaskan prinsip-prinsip kemoterapi terhadap tumor susunan saraf p. Menjelaskan epidemiologi tumor susunan saraf 23. Pokok Bahasan Klasifikasi Tumor Susunan Saraf a. Menjelaskan tumor jaringan neuroepitel b. Menjelaskan tumor sel selubung saraf c. Menjelaskan tumor jaringan mening d. Menjelaskan tumor pembuluh darah otak e. Menjelaskan tumor akibat gangguan perkembangan otak f. Menjelaskan tumor kelenjar di otak g. Menjelaskan tumor pada serebelum h. Menjelaskan tumor pada medula spinalis 24. Pokok Bahasan Abses Serebri a. Menjelaskan dasar-dasar biologi abses serebri b. Menjelaskan etiologi abses serebri c. Menjelaskan tanda dan gejala abses serebri d. Menjelaskan prosedur diagnosis untuk abses serebr e. Menjelaskan prinsip-prinsip penanganan terhadap abses serebri
15 f. Menjelaskan prinsip-prinsip pembedahan pada abses serebri X. Rencana Pembelajaran llmu Penyakit Saraf Berdasarkan Blok yang terkait 1. Kuliah Pakar No. Topik Kuliah Pakar Blok Waktu (Menit) 1. Pertumbuhan dan perkembangan otak ADHD dan Retardasi Mental Proses penuaan pada neurologi Demensia Meningitis, Ensefalitis dan Meningoensefalitis 6. Mielitis dan poliomielitis Spondilitis tuberkulosis dan abses serebri Tetanus Guillain Barre Syndrome TORCH dan malaria serebral Tumor otak Tumor medula spinalis Penyakit otot dan Myastenia Gravis Nyeri spondilogenik Hernia Nukleus Pulposus Pemeriksaan neurologi & penunjangnya Neuropati Neurocardiogenic Syncope Episodes Mekanisme Biomolekuler Stroke Stroke Cedera kepala dan medula spinali Gangguan gerak Parkinson Disease Vertigo Nyeri Kepala
16 26. Epilepsi dan Status epileptikus Kejang demam Penurunan kesadaran dan sinkop Aspek biomolekuler nyeri Fisiologi Sistem Saraf dan Neurotransmiter EEG, Brain Maping & ENMG Manajemen kegawatan neurolog Tutorial Setiap blok dalam proses pembelajarannya memerlukan waktu 6 minggu, dan harus dapat menyelesaikan semua kegiatan blok. No. Blok Topik Diskusi Waktu (Menit per minggu) 1. 8 Sesuai dengan Learning Unit 2 x 100 menit 2. 9 Sesuai dengan Learning Unit 2 x 100 menit Sesuai dengan Learning Unit 2 x 100 menit Sesuai dengan Learning Unit 2 x 100 menit Sesuai dengan Learning Unit 2 x 100 menit Sesuai dengan Learning Unit 2 x 100 menit Sesuai dengan Learning Unit 2 x 100 menit Sesuai dengan Learning Unit 2 x 100 menit Sesuai dengan Learning Unit 2 x 100 menit 3. Praktikum No. Blok Topik Praktikum Waktu (Menit per minggu) 1. 9 Neuropatologi 2 x 150 menit EEG, Brain Maping & ENMG 2 x 150 menit 4. Ketrampilan Medik No. Blok Topik Keterampilan Medik Waktu (Menit per minggu) 1. 9 Pungsi Lumbal 2 x 100 menit Pemeriksaan Neurologi 2 x 100 menit
17 XI. Evaluasi Berbagai pertimbangan perlu diperhatikan dalam menetapkan penilaian agar dilaksanakan penilaian yang objektif, maka tujuan pembelajaran harus dinyatakan secara spesifik dan mudah untuk diukur. Hal ini tergantung pada tingkat apa yang akan dijangkau dari suatu proses pembelajaran. 1. Tujuan Penilaian 1.1. Memahami sejauh mana prestasi mahasiswa sebagai dasar penetapan apakah seorang mahasiswa berhak dinyatakan lulus atau belum lulus, 1.2. Menetapkan kriteria dan standar kualitas yang tepat, 1.3. Menetapkan sejauh mana tujuan pembelajaran telah berhasil dicapai sebagai umpan balik dan memotivasi belajar bagi mahasiswa, 1.4. Menggunakan data penilaian terhadap mahasiswa sebagai dasar untuk memperbaiki materi kuliah, metode pengajaran dan evaluasi mahasiswa. 2. Bentuk Penilaian Proporsi bentuk penilaian llmu Penyakit Saraf yang tersebar di tiap-tiap blok yang terlibat adalah sebagai berikut: Nilai Proses Ujian Akhir Ujian Ketrampilan Medik 3. Pelaksanaan Tes / Ujian Pelaksanaan tes atau ujian disesuaikan dengan jenis tes yang sudah disepakati bersama, yaitu : Ujian akhir blok dilaksanakan di akhir blok, Ujian ketrampilan medik dilaksanakan di akhir blok, Ujian boleh diikuti mahasiswa bila yang bersangkutan memenuhi syarat kehadiran pada diskusi minimum 80%. 4. Keputusan Penilaian Mengingat bahwa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dalam pelaksanaan pembelajarannya menggunakan sistem Problem Based Learning, sehingga tujuan belajar mahasiswa adalah berdasarkan kompetensi, maka
18 evaluasinya menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP). Nilai huruf yang akan diberlakukan adalah sebagai berikut: No. Nilai Bobot Patokan Penilaiannya 1. A 4,00 Mempunyai tingkat penguasaan 80,0% 2. A/B 3,50 Mempunyai tingkat penguasaan 77,5 - < 80,0% 3. B 3,00 Mempunyai tingkat penguasaan 72,5 - < 77,5% 4. B/C 2,50 Mempunyai tingkat penguasaan 67,5 - < 72,5% 5. C 2.00 Mempunyai tingkat penguasaan 62,5 - < 67,5% 6. C/D 1,50 Mempunyai tingkat penguasaan 57,5 - < 62,5% 7. D 1,00 Mempunyai tingkat penguasaan 52,5 - < 57,5% 8. E 0 Mempunyai tingkat penguasaan < 52,5 XII. Daftar Pustaka Adams, R. D. & Victor, M., Principles of Neurology, 5 th ed., McGraw Hill Inc. New York, Singapore. Aminoff MJ, Greenberg DH, Simon RP. Clinical Neurology, 3 rd ed, Appleton & Lange, Stamford, Connecticut, Chusid, J.G Correlative Neuroanatomy and Functional Neurology. New York. Cockerell, O.C. & Shorvon, S.D., Epilepsy Current Concepts, Current Medical Literature Ltd, London. Corse, A.M. & Kuncl, R.W., Myasthenia Gravis and Myasthenic Syndrome in Johnson, R.T. & Griffin, J.W., Current Therapy in Neurologic Disease, 5 th ed. New York, Mosbby. Duus, P., Topical Diagnosis in Neurology. George Thieme Verlag, Germany. Ganong WF. Review of Medical Physiology. 17 th ed. Connecticut: Appleton & Lange; Gilroy J., Basic Neurology. 2 nd ed. Singapore, Me Graw - Hill Inc. Greenberg, D.A., Aminoff, M.J. & Simon,R.P., Clinical Neurology. 2 nd ed., Appleton Lange, Norwalk. Guyton, A.C. & Hall, J.E., Textbook of Medical Physiology. 9 th ed.
19 Philadelphia: WB Saunders Company. Katzung, B.C., (Editor), (1998), Basic and Clinical Pharmacology, 7 th edition, Appleton & Lange, Connecticut. Lowenstein, D.H. & Aldredge, B.K., Current Concept of Status Epileptic's, New England Journal of Medicine. Mardjono, M. & Sidharta, P., 1981, Neurologi Klinis dasar, Dian Rakyat, Jakarta. Ngoerah, Dasar-dasar llmu Penyakit Saraf. Airlangga University Press, Surabaya. Oishi M, Handbook of Neurology. World Scientific, Singapore. Phee, M.J., Lingappa.V.R., Ganong.W.F. & Lange, J.D., Pathophysiology of Disease. 1 st ed. Prentice-Hall International. Norwalk. Sidharta, P., Tata Pemeriksaan Klinis Dalam Neurologi. Dian Rakyat, Jakarta. Speight, T.M. & Holford, N.H.G., Avery's Drug Treatment, 4 th ed., Adis International Limited, Auckland. Tenorio, G., Ashkenasi, A., Benton, J.W., Guillain Barre Syndrome, dalam Sched et al (ed): Infection of the Central Nervous System. Raven Press, New York. Weisberg, I. A Decision making in adult Neurology, Asian edition. Manlygraphic publishers Pte. Ltd., Singapore.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN BLOK SISTEM SARAF
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Versi : 1 Revisi : 0 Tanggal Revisi : Tanggal Berlaku : FM-UII-AA-FKA-05/R1 SATUAN ACARA PERKULIAHAN BLOK SISTEM SARAF Program Studi : Pendidikan Dokter Fakultas : Kedokteran
Lebih terperinciJADWAL BLOK SISTEM SARAF
JADWAL BLOK SISTEM SARAF Kode : 71105835 Semester / SKS : V / 6 Tahun Akademik : 2010/2011 Ruang : Gedung Prof. Sardjito Lantai 2 Timur UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA MINGGU 1 Senin, 23 Agt Selasa, 24 agt
Lebih terperinciUNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS Program Studi : Pendidikan Dokter Kode Blok : Blok ke 12 Blok : SARAF Bobot : 4 SKS Semester : III Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu menjelaskan
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Identitas Mata Kuliah Identitas dan Validasi Nama Tanda Tangan Kode Mata Kuliah : KBK303 Dosen
Lebih terperinciUNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS Program Studi : Pendidikan Dokter Kode Blok : Blok : THT Bobot : 4 SKS Semester : V Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu: - Menjelaskan organ
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) FISIOLOGI KEDOKTERAN
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) FISIOLOGI KEDOKTERAN Prof.dr. Rahmatina B.Herman, PhD, AIF dr. Sofina Rusdan, Cert.Med, AIF dr. Erkadius, MSc, AIF Dr.dr. Afriwardi, SpKO, AIF dr.
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Identitas Mata Kuliah Identitas dan Validasi Nama Tanda Tangan Kode Mata Kuliah : KBK403 Dosen
Lebih terperinciSILABUS ANATOMI & FISIOLOGI MANUSIA S1 FARMASI
SILABUS ANATOMI & FISIOLOGI MANUSIA S1 FARMASI SEKOLAH TINGGI 1. ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS SK MENDIKNAS RI No:127/D/O/2009 Website : http://www.stikesmuhkudus.ac.id Email : sekretariat@stikesmuhkudus.ac.id
Lebih terperinciKuliah. Melakukan praktikum di lab Membaca literatur dan handout
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS Program Studi : Pendidikan Dokter Kode Blok : KBK05 Blok : ENDOKRIN Bobot : 4 SKS Semester : 2 Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu menjelaskan dasar-dasar
Lebih terperinciBAB 3 PENURUNAN KESADARAN
BAB 3 PENURUNAN KESADARAN A. Tujuan pembelajaran 1. Melaksanakan anamnesis atau aloanamnesis pada pasien penurunan kesadaran. 2. Menerangkan mekanisme terjadinya penurunan kesadaran. 3. Membedakan klasifikasi
Lebih terperinciUNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS Program Studi Kode Blok Blok Bobot Semester Standar Kompetensi : Pendidikan Dokter : KBK403 : UROGENITAL : 4 SKS : IV : Mengidentifikasi dan menyusun
Lebih terperinciUNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS Program Studi : Pendidikan Dokter Kode Blok : 10 Blok : MUSKULOSKELETAL Bobot : Semester : 3 Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu Menjelaskan Sistem
Lebih terperincie) Faal hati f) Faal ginjal g) Biopsi endometrium/
e) Faal hati f) Faal ginjal g) Biopsi endometrium/ mikrokuretae 15. Kehamilan FIT jika: 6 minggu setelah melahirkan Pemeriksaan : a) USG b) Pregnancy test (HCG test) 16. Operasi ginekologi FIT setelah
Lebih terperinciLIBUR NASIONAL. Semester 4, Blok 1. Angkatan SEKRETARIS BLOK
SEMESTER GENAP T.A 205 / 206, per tanggal 29 Februari 206 KODE MATKUL : KBK 25 No Date Time Activity Resource Person Group Room First Weekly PENDAHULUAN Koord & Sekretaris Blok GRAHA BINTANG Senin, 29
Lebih terperinciMATA KULIAH PATOLOGI KLINIK
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH PATOLOGI KLINIK Oleh : Woro Harjaningsih, S.Si., Apt, SpFRS Dra Nurlaila, M.Si., Apt Nanang Munif Yasin, M Pharm., Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciSILABUS BLOK MATA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2014
SILABUS BLOK MATA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2014 Program Studi : Pendidikan Dokter Blok : Mata (Blok 18) Bobot : 4 (empat) SKS Semester : 5 (lima)
Lebih terperinciMATA KULIAH FARMAKOTERAPI SISTEM ENDOKRIN & HORMON
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH FARMAKOTERAPI SISTEM ENDOKRIN & HORMON Oleh : Dra Tri Murti Andayani, SpFRS, Apt Woro Harjaningsih, S.Si., Apt, SpFRS Dra Nurlaila, M.Si., Apt
Lebih terperinciSILABUS BLOK INFEKSI & PENYAKIT TROPIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2014
SILABUS BLOK INFEKSI & PENYAKIT TROPIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2014 Program Studi : Pendidikan Dokter Blok : Penyakit Tropis (Blok 4) Bobot :
Lebih terperinciUNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS Program Studi : Pendidikan Dokter Kode Blok : Blok : REPRODUKSI Bobot : 4 SKS Semester : IV Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu: - Menjelaskan
Lebih terperinciMANAJEMEN KEJANG PASCA TRAUMA
Dipresentasikan pada: Pengembangan Profesi Bedah Berkelanjutan (P2B2) XIII-2016 Persatuan Dokter Spesialis Bedah Umum Indonesia (PABI) Lampung MANAJEMEN KEJANG PASCA TRAUMA DR.Dr.M.Z. Arifin,Sp.BS Department
Lebih terperinciJADWAL BLOK KESEHATAN ANAK
JADWAL BLOK KESEHATAN ANAK Kode : 71106235 Semester / SKS : VI / 7 Tahun Akademik : 2010/2011 Ruang : Gedung Prof. Sardjito (GKU) Lantai 2 Timur UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA MINGGU 1 Senin, 4 Apr Selasa,
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH FARMAKOLOGI KLINIK
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH FARMAKOLOGI KLINIK Oleh: Nanang Munif Yasin, M.Pharm, Apt Prof.Dr. Sugiyanto, SU, Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2008
Lebih terperinciMATA KULIAH FARMAKOTERAPI SISTEM KARDIOVASKULAR DAN RENAL
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH FARMAKOTERAPI SISTEM KARDIOVASKULAR DAN RENAL Oleh : Dra. Fita Rahmawati, Sp.FRS., Apt. Dra. Tri Murti Andayani, Sp.FRS., Apt. Arief Rahman Hakim,
Lebih terperinciJADWAL PEMBELAJARAN FK UNHAS SEMESTER AWAL TAHUN AJARAN 2016/2017 KELAS B RUANG KULIAH GA 306 Lt.3 SEMESTER AWAL TAHUN AJARAN 2016/2017
JADWAL PEMBELAJARAN FK UNHAS SEMESTER AWAL TAHUN AJARAN /2017 KELAS B RUANG KULIAH GA 306 Lt.3 SEMESTER AWAL TAHUN AJARAN /2017 KURIKULUM BLOK SKS KOORDINATOR SEKRETARIS PERIODE Semester Awal (SEM.5) Neuropsikiatri
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Identitas Mata Identitas dan Validasi Nama Tanda Tangan Kode Mata :KBK301 Dosen Pengembang RPS
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET IdentitasMataKuliah IdentitasdanValidasi Nama TandaTangan Kode Mata Kuliah Dosen Pengembang RPS
Lebih terperinciSILABUS MODUL. FARMAKOTERAPI NEUROLOGY and PSYCHIATRY
SILABUS MODUL FARMAKOTERAPI NEUROLOGY and PSYCHIATRY PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2015 PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Nama Modul : Neurology and Psychiatry
Lebih terperinciMATA KULIAH FARMAKOTERAPI SISTEM PENCERNAAN DAN PERNAFASAN
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH FARMAKOTERAPI SISTEM PENCERNAAN DAN PERNAFASAN Oleh : Dr. Zullies Ikawati, Apt. Fita Rahmawati, SpFRS, Apt. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH 1. Standar kompetensi 2. Kompetensi dasar 3. Deskripsi mata ajar 4. Kegiatan Pembelajaran
SILABUS MATA KULIAH Mata kuliah/kode : Fisiologi I / IKU 1208 Semester/SKS : II / 3 SKS Prasyarat : Anatomi, Biologi Keperawatan, Fisika Keperawatan, Kimia Keperawatan, Biokimia 1. Standar kompetensi a.
Lebih terperinciMATA KULIAH FARMASI KLINIK
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH FARMASI KLINIK Oleh : Dr. Zullies Ikawati, Apt. Dra. Fita Rahmawati, SpFRS, Apt. Dra. Tri Murti andayani, SpFRS, Apt. Woro Hardjaningsih,
Lebih terperinciJADWAL PEMBELAJARAN FK UNHAS SEMESTER AWAL TAHUN AJARAN 2016/2017 KELAS A RUANG KULIAH GC 202 Lt.2 SEMESTER AWAL TAHUN AJARAN 2016/2017
JADWAL PEMBELAJARAN FK UNHAS SEMESTER AWAL TAHUN AJARAN /2017 KELAS A RUANG KULIAH GC 202 Lt.2 SEMESTER AWAL TAHUN AJARAN /2017 KURIKULUM BLOK SKS KOORDINATOR SEKRETARIS PERIODE Semester Awal (SEM.5) Neuropsikiatri
Lebih terperinciMATA KULIAH FARMAKOLOGI DASAR
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH FARMAKOLOGI DASAR Oleh : MARTA HALIM FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA 2016 A. PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Nama Mata Kuliah
Lebih terperinciUNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS BLOK JANTUNG
Fakultas : Kedokteran Program Studi : Pendidikan Dokter Blok : Jantung Bobot : 4 SKS Semester : 4 Blok 4 Standar Kompetensi : UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS BLOK JANTUNG Mahasiswa
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH FARMAKOTERAPI INFEKSI DAN TUMOR
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH FARMAKOTERAPI INFEKSI DAN TUMOR Oleh: Nanang Munif Yasin, M.Pharm, Apt Dra. Fita Rahmawati, Sp.FRS, Apt Dr. Djoko Wahyono, SU, APT
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
Kode dan nama mata kuliah : PG 422 (3 sks) Topik bahasan : Psikodiagnostik III Wawancara Tujuan pembelajaran umum : Mahasiswa memahami orientasi perkuliahan (membahas tentang silabus, peraturan kelas,
Lebih terperinciRPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) ASUHAN KEPERAWATAN ORTODONSIA I Semester V/ 1 SKS (1-0)/KKG 5313
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI Jl. Denta No.1 Sekip Utara Yogyakarta RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) ASUHAN KEPERAWATAN ORTODONSIA I Semester V/ 1 SKS (1-0)/KKG
Lebih terperinciBUKU MODUL XXII PERSARAFAN T.A
STUDENT GUIDE BUKU MODUL XXII PERSARAFAN T.A 2017-2018 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA JL. STM no.17 JL. Sisingamangaraja no. 2A TIM PENYUSUN MODUL MEU (Medical Education Unit) KONTRIBUTOR
Lebih terperinciFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP NEUROLOGI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIL/Kode Mata FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN Pertemuan ke : 1 : Mahasiswa dapat memahami garis besar mata kuliah neurologi dan perannya dalam pendidikan luar biasa : 1. Ruang lingkup mata kuliah neurologi 2.
Lebih terperinciMATA KULIAH FARMAKOTERAPI SISTEM ENDOKRIN & HORMON
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER BERBASIS e-learning MATA KULIAH FARMAKOTERAPI SISTEM ENDOKRIN & HORMON Oleh : Ika Puspita Sari, MSi, PhD, Apt Dra Tri Murti Andayani, SpFRS, Apt Woro Harjaningsih,
Lebih terperinciSILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN
SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN Fakultas : Kedokteran Program Studi : Pendidikan Dokter Blok : Hematologi Bobot : 4 SKS Semester : II Standar Kompetensi : etiologi, patogenesis dan
Lebih terperinciSINDROMA GUILLAINBARRE
SINDROMA GUILLAINBARRE Dosen pembimbing: dr. Fuad Hanif, Sp. S, M.Kes Vina Nurhasanah 2010730110 Definisi Sindroma Guillian Barre adalah suatu polineuropati yang bersifat akut yang sering terjadi 1-3 minggu
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Identitas Mata Kuliah Identitas dan Validasi Nama Tanda Tangan Kode Mata Kuliah : KBK 502 Dosen
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Identitas Mata Identitas dan Validasi Nama Tanda Tangan Kode Mata :KBK404 Dosen Pengembang RPS
Lebih terperinciRevisi Jadwal Kuliah Blok/ Sistem Neuropsikiatri Kelas A Ruang Kuliah GC. 203 Semester Awal Tahun Ajaran 2017/2018
Koordinator : Dr. dr. Jumraini Tammasse, SpS (082188833368) Sekretaris : dr. A. Suheyra Syauki, SpKJ (08124130106) Revisi Jadwal Kuliah Blok/ Sistem Neuropsikiatri Kelas A Ruang Kuliah GC. 203 Semester
Lebih terperinciRevisi Jadwal Kuliah Blok/ Sistem Neuropsikiatri Kelas B Ruang Kuliah GA. 309 (Lantai 3) Semester Awal Tahun Ajaran 2017/2018
Koordinator : Dr. dr. Jumraini Tammasse, SpS (082188833368) Sekretaris : dr. A. Suheyra Syauki, SpKJ (08124130106) Revisi Jadwal Kuliah Blok/ Sistem Neuropsikiatri Kelas B Ruang Kuliah GA. 309 (Lantai
Lebih terperinciRevisi Jadwal Kuliah Blok/ Sistem Neuropsikiatri Kelas A Ruang Kuliah GC. 203 Semester Awal Tahun Ajaran 2017/2018
Koordinator : Dr. dr. Jumraini Tammasse, SpS (082188833368) Sekretaris : dr. A. Suheyra Syauki, SpKJ (08124130106) Revisi Jadwal Kuliah Blok/ Sistem Neuropsikiatri Kelas A Ruang Kuliah GC. 203 Semester
Lebih terperinciMODUL 4 IKTERUS NEONATORUM
MODUL 4 IKTERUS NEONATORUM TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU) Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang penyebab, patofisiologi, komplikasi dan tatalaksana ikterus
Lebih terperinciRevisi Jadwal Kuliah Blok/ Sistem Neuropsikiatri Kelas C Ruang Kuliah GA. 300 (Lantai 3) Semester Awal Tahun Ajaran 2017/2018
Koordinator : Dr. dr. Jumraini Tammasse, SpS (082188833368) Sekretaris : dr. A. Suheyra Syauki, SpKJ (08124130106) Revisi Jadwal Kuliah Blok/ Sistem Neuropsikiatri Kelas C Ruang Kuliah GA. 300 (Lantai
Lebih terperinciPendahuluan. Tujuan Preparation-Course
Pendahuluan Doktor merupakan gelar tertinggi dalam pendidikan akademis. Berdasarkan peraturan Dikti, bagi dosen gelar Doktor menjadi penentu untuk jabatan akademik tertinggi sebagai Professor. Bahkan untuk
Lebih terperinciMODUL PROBLEM BASED LEARNING GANGGUAN TIDUR
SISTEM NEURO PSIKIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MODUL PROBLEM BASED LEARNING GANGGUAN TIDUR BUKU PEGANGAN UNTUK MAHASISWA DISUSUN OLEH M. FAISAL IDRUS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. otak (Dipiro et.al, 2005). Epilepsi dapat dialami oleh setiap orang baik laki-laki
I. PENDAHULUAN Epilepsi adalah terganggunya aktivitas listrik di otak yang disebabkan oleh beberapa etiologi diantaranya cedera otak, keracunan, stroke, infeksi, dan tumor otak (Dipiro et.al, 2005). Epilepsi
Lebih terperinciMATA KULIAH FARMAKOLOGI MOLEKULER
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH FARMAKOLOGI MOLEKULER Oleh : Dr. Zullies Ikawati, Apt. Nunung Yuniarti, MSi, Apt. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2008 1 A. PERENCANAAN
Lebih terperinciJurnal Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Infeksi Rubella
Jurnal Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Infeksi Rubella TORCH adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari empat jenis penyakit infeksi yaitu TOxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis
Lebih terperinciBUKU AJAR SISTEM NEUROPSIKIATRI
1 BUKU AJAR SISTEM NEUROPSIKIATRI Judul mata Kuliah : Neuropsikiatri Standar Kompetensi : Area Kompetensi 5 : Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran Kompetensi dasar : Menerapkan ilmu Kedokteran klinik pada sistem
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) FISIOLOGI KEDOKTERAN
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FISIOLOGI KEDOKTERAN Prof.dr. Rahmatina B.Herman, PhD, AIF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS 2013/2014 A. PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Deskripsi
Lebih terperinciMODUL PROBLEM BASED LEARNING GANGGUAN SOMATOFORM
SISTEM NEUROPSIKIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MODUL PROBLEM BASED LEARNING GANGGUAN SOMATOFORM BUKU PEGANGAN UNTUK MAHASISWA DISUSUN OLEH M. FAISAL IDRUS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASKA OPERASI HERNIA NUCLEUS PULPOSUS DI VERTEBRA L5-S1 DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA
PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASKA OPERASI HERNIA NUCLEUS PULPOSUS DI VERTEBRA L5-S1 DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA Disusun Oleh FITRI ISTIQOMAH NIM. J100.060.056 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan
Lebih terperinciKode/SKS : FAD 2701 Prasyarat : Anatomi dan Fisiologi Manusia (FKD 1911) Status Matakuliah : Wajib Program Studi Deskripsi Matakuliah : Mata kuliah
Nama Matakuliah : Farmakologi Dasar Kode/SKS : FAD 2701 Prasyarat : Anatomi dan Fisiologi Manusia (FKD 1911) Status Matakuliah : Wajib Program Studi Deskripsi Matakuliah : Mata kuliah farmakologi dasar
Lebih terperinciUNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS Program Studi : KEDOKTERAN Kode : : RESPIRASI Bobot : Semester : 3 Standar Kompetensi : dasar-dasar sistem respirasi manusia meliputi anatomi, histologi,
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah: Ilmu Kesehatan Anak (IKA)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah: Ilmu Kesehatan Anak (IKA) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2003 1. Nama Matakuliah : Ilmu Kesehatan Anak 2. Kode/SKS : 4 SKS
Lebih terperinciUniversitas Gadjah Mada 1
I. Nama mata kuliah : Ortodonsia II II. Kode/SKS : KGO 11/2 III. Prasarat : Ortodonsia I IV. Status Mata Kuliah : Wajib Program studi V. Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah Ortodonsia II diberikan pada semester
Lebih terperinciUNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS Program Studi : Kode : 25 : KEDOKTERAN KOMUNITAS Semester : 7 (tujuh) Standar Kompetensi : mahasiswa mampu menjelaskan dan menerapkan aspek promotif,
Lebih terperinciDiagnosa Banding Kejang Pdf Download ->>->>->> DOWNLOAD
Diagnosa Banding Kejang Pdf Download ->>->>->> DOWNLOAD 1 / 5 2 / 5 Kejang demam / Step adalah bangkitan kejang yang terjadi karena kenaikan suhu tubuhpenatalaksanaan kejang demam meliputi pemberian obat-obat
Lebih terperinciMATA KULIAH Onkologi dan Kemoterapi
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH Onkologi dan Kemoterapi Tim Pengampu : Nurrochmad, MSi, (Koord) drh. Retno, PhD Dra. Sri Kadarinah, PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER
Lebih terperinciUNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS Program Studi : Pendidikan Dokter Kode Blok : KBK402 Blok : SISTEM PENCERNAAN (Blok 15) Bobot : 4 SKS Semester : IV Standar Kompetensi : Mahasiswa
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor
LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor A. DEFINISI Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan tulang serta organ tubuh bagian dalam. Yang tergolong jaringan lunak antara lain
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Identitas Mata Identitas dan Validasi Nama Tanda Tangan Kode Mata : KBK703D Dosen Pengembang RPS
Lebih terperinciBab 10 NYERI. A. Tujuan pembelajaran
Bab 10 NYERI A. Tujuan pembelajaran 1. Melaksanakan anamnesis pada pasien dengan nyeri. 2. Menerangkan mekanisme terjadinya dengan nyeri. 3. Membedakan klasifikasi dengan nyeri. 4. Menjelaskan etiologi
Lebih terperinciBAHAN AJAR Pertemuan ke 6
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI Jl. Denta No.1 Sekip Utara Yogyakarta BAHAN AJAR Pertemuan ke 6 ASUHAN KEPERAWATAN ORTODONSIA I Semester V/ 1 SKS (1-0) /KKG 5313 Oleh: drg. Heryumani S.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit infeksi sistem saraf pusat masih. merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi sistem saraf pusat masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di negara-negara berkembang (Yoes, 1996). Infeksi pada sistem saraf pusat
Lebih terperinciBPM BLOK ILMU KEDOKTERAN GIGI DASAR 2 SEMESTER II BUKU PANDUAN MAHASISWA TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI
BPM BUKU PANDUAN MAHASISWA ILMU KEDOKTERAN GIGI DASAR 2 SEMESTER II TAHUN AKADEMIK 2012-2013 BLOK 1.2.4 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 1 BUKU PANDUAN MAHASISWA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Epilepsi merupakan salah satu penyakit otak yang sering ditemukan di dunia. Data World Health Organization (WHO) menunjukkan epilepsi menyerang 70 juta dari penduduk
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian cross sectional dengan menggunakan metode
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian cross sectio dengan menggunakan metode deskriptif yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang
Lebih terperinciPENUNTUN PRAKTIKUM NEUROPSIKIATRI CONVULSANT & ANTICONVULSANT
SISTEM NEUROPSIKIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN PENUNTUN PRAKTIKUM NEUROPSIKIATRI CONVULSANT & ANTICONVULSANT UNTUK MAHASISWA DISUSUN OLEH : dr. Jason Sriwijaya, Sp.FK FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) SISTEM PENGHANTARAN OBAT
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) SISTEM PENGHANTARAN OBAT Oleh : Prof. Dr. Elfi Sahlan Ben, Apt. Dra. Rahmi Novita, M.Si., Apt. Dr. Febriyenti, M.Si., Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBUKU PEGANGAN MAHASISWA MODUL 4 BAYI BERATLAHIR RENDAH
BUKU PEGANGAN MAHASISWA MODUL 4 BAYI BERATLAHIR RENDAH Disajikan pada Mahasiswa Semester IV Fakultas Kedokteran Unhas Disusun oleh Prof. dr. Djauhariah A. Madjid, SpA(K) dr. A. Dwi Bahagia Febriani, Ph.D,
Lebih terperinciRANCANGAN PEMBELAJARAN
RANCANGAN PEMBELAJARAN 1. Mata Kuliah / Kode : Fisiologi I / IKU 1208 2. Semester/SKS : II / 3 SKS 3. Standar Kompetensi : a. Mahasiswa dapat menjelaskan fisiologi seluruh sistem tubuh manusia b. Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai akibat berubahnya energi listrik menjadi panas. 1 Kerusakan yang timbul
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Paparan oleh benda bermuatan listrik dapat menimbulkan luka bakar sebagai akibat berubahnya energi listrik menjadi panas. 1 Kerusakan yang timbul sangat penting untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. fungsi otak, medulla spinalis, saraf perifer dan otot.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Defisit neurologis adalah kelainan fungsional area tubuh karena penurunan fungsi otak, medulla spinalis, saraf perifer dan otot. Tanda tanda defisit neurologis merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menduduki urutan ke 10 dari urutan prevalensi penyakit. Inflamasi yang terjadi pada sistem saraf pusat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, infeksi susunan saraf pusat menduduki urutan ke 10 dari urutan prevalensi penyakit (Saharso dan Hidayati, 2000). Inflamasi yang terjadi pada sistem
Lebih terperinciMATA KULIAH FARMAKOLOGI DASAR
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH FARMAKOLOGI DASAR Oleh : Prof. Dr. Sugijanto, SU, Apt. Dr. Zullies Ikawati, Apt. Nunung Yuniarti, MSi, Apt. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Massa regio colli atau massa pada leher merupakan temuan klinis yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Massa regio colli atau massa pada leher merupakan temuan klinis yang sering, insidennya masih belum diketahui dengan pasti. Massa pada leher dapat terjadi pada semua
Lebih terperinciABSTRAK KELAINAN SISTEM SARAF PUSAT PADA PASIEN HIV/AIDS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2007 DESEMBER 2008
ABSTRAK KELAINAN SISTEM SARAF PUSAT PADA PASIEN HIV/AIDS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2007 DESEMBER 2008 Fransiska, 2009 Pembimbing I : Hana Ratnawati, dr., M.Kes.
Lebih terperinciMATA KULIAH FARMAKOKINETIKA
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH FARMAKOKINETIKA Oleh: Prof. Dr. Lukman Hakim, M.Sc., Apt. Dr. Djoko Wahyono, SU., Apt. Arief Rahman Hakim, M.Si., Apt. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pada ketidakmampuan untuk mengendalikan fungsi motorik, postur/ sikap dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Palsi serebral adalah suatu kelainan statis nonprogresif yang disebabkan oleh cedera otak pada periode prenatal, perinatal dan postnatal, yang berpengaruh pada ketidakmampuan
Lebih terperinciBAB 2 NYERI KEPALA. B. Pertanyaan dan persiapan dokter muda
BAB 2 NYERI KEPALA A. Tujuan pembelajaran Dokter muda mampu : 1. Melaksanakan anamnesis pada pasien nyeri kepala. 2. Mengidentifikasi tanda dan gejala nyeri kepala. 3. Mengklasifikasikan nyeri kepala.
Lebih terperinciPembimbing : Dr. Hardiyanto, Sp. Rad.
REFERAT TUMOR MEDULA SPINALIS Pembimbing : Dr. Hardiyanto, Sp. Rad. Diajukan Oleh : Ezian Peranita, S.Ked (J500080044) Santi, S.Ked (J500090078) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
Lebih terperinciBAHAN AJAR V ARTERITIS TEMPORALIS. kedokteran. : menerapkan ilmu kedokteran klinik pada sistem neuropsikiatri
BAHAN AJAR V ARTERITIS TEMPORALIS Nama Mata Kuliah/Bobot SKS Standar Kompetensi Kompetensi Dasar : Sistem Neuropsikiatri / 8 SKS : area kompetensi 5: landasan ilmiah kedokteran : menerapkan ilmu kedokteran
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rosenbaum dkk, palsi serebral adalah gangguan permanen gerakan
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi palsi serebral Menurut Rosenbaum dkk, palsi serebral adalah gangguan permanen gerakan dan bentuk tubuh, yang menyebabkan keterbatasan aktivitas fisik, gangguan tidak
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MODUL FARMAKOTERAPI MUSKULOSKELETAL. DERMATOLOGI dan NYERI
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MODUL FARMAKOTERAPI MUSKULOSKELETAL DERMATOLOGI dan NYERI PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2015 PERENCANAAN
Lebih terperinciPencegahan Primer, Sekunder & T ersier (Sistem Neurobehavi. dr. Riska Yulinta V, MMR
Pencegahan Primer, Sekunder & T ersier (Sistem Neurobehavi or) dr. Riska Yulinta V, MMR Pengertian Neurologi neuro: syaraf logi (logos): ilmu Neurologi adalah ilmu yang mempelajari tentang syaraf dan berbagai
Lebih terperinciABSTRAK. Angka Kejadian Karsinoma Mammae di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari 2007 Desember 2009
ABSTRAK Angka Kejadian Karsinoma Mammae di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari 2007 Desember 2009 Fifi, 2010. Pembimbing I: Laella Kinghua Liana, dr., Sp.PA, M.Kes Pembimbing II: Evi Yuniawati,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya usia harapan hidup akibat meningkatnya pelayanan kesehatan dapat diperkirakan bahwa pada masa depan akan terjadi perubahan pola penyakit. Meskipun demikian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Spondylitis tuberculosis atau yang juga dikenal sebagai Pott s disease
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Spondylitis tuberculosis atau yang juga dikenal sebagai Pott s disease merupakan suatu penyakit yang banyak terjadi di seluruh dunia. Terhitung kurang lebih 3 juta
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013
ABSTRAK GAMBARAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN PERIODE 1 JANUARI 2012-31 DESEMBER 2013 Indra Josua M. Tambunan, 2014 Pembimbing : Dr. Iwan Budiman, dr, MS, MM, M.Kes, AIF.. Kanker serviks
Lebih terperinciPENGAJUAN KEWENANGAN KLINIS DOKTER SPESIALIS SYARAF PETUNJUK : NAMA LENGKAP : Dr. H.HADRIL BUSUDIN, Sp.S, MHA DIAJUKAN UNTUK :
PENGAJUAN KEWENANGAN KLINIS DOKTER SPESIALIS SYARAF NAMA LENGKAP : Dr. H.HADRIL BUSUDIN, Sp.S, MHA (termasuk gelar) DIAJUKAN UNTUK : Proses Rekrutmen & Kredensial Proses Kredensial Ulang Proses Penambahan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bells Palsy adalah kelumpuhan atau kerusakan pada nervus facialis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bells Palsy adalah kelumpuhan atau kerusakan pada nervus facialis VII. Gejala tampak pada wajah, jika berbicara atau berekspresi maka salah satu sudut wajah tidak ada
Lebih terperinciMODUL GLOMERULONEFRITIS AKUT
TEAM BASED LEARNING MODUL GLOMERULONEFRITIS AKUT Diberikan pada Mahasiswa Semester IV Fakultas Kedokteran Unhas DISUSUN OLEH : Prof. Dr. dr. Syarifuddin Rauf, SpA(K) Prof. dr. Husein Albar, SpA(K) dr.jusli
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Menurut Fadila, Nadjmir dan Rahmantini (2014), dan Deliana (2002), kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38
Lebih terperinciPra-Doktor. tahun Tahap I Selasa, Rabu, Kamis 22, 23, dan 24 April 2014 Memahami Program Doktor Secara umum
Klaster Nervous System Disease Menyelenggarakan Preparation-Course Pra-Doktor tahun 2014 Tahap I Selasa, Rabu, Kamis 22, 23, dan 24 April 2014 Memahami Program Doktor Secara umum Tahap II Bulan April-Mei
Lebih terperinci