EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, AKSIOLOGI, PENGETAHUAN SAINS
|
|
- Yulia Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, AKSIOLOGI, PENGETAHUAN SAINS Sains merupakan kebutuhan pokok bagi setiap individu untuk menghadapi zaman yang penuh dengan persaingan ini. Karena dengan sains, seseorang bisa dihormati dan diakui keberadaannya oleh masyarakat. Selain itu, sains juga menjadi salah satu indikator kemajuan suatu bangsa, karena pada dasarnya semua bidang kehidupan memerlukan sains. Sains atau ilmu pengetahuan pada zaman klasik tak terpisah dengan filsafat. Filsafat mengambil pengetahuan yang terpotong-potong dari berbagai ilmu, kemudian mengaturnya dalam pandangan hidup yang lebih sempurna dan terpadu. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, doktrin positifisme yang hanya memusatkan diri pada hal yang faktual pun mulai merajarela. Ia semakin perkasa dan seakan-akan membenarkan bahwa teologis, metafisis adalah masa kanak-kanak pertumbuhan masyarakat dunia. Apalagi teknologi yang semakin membantu manusia dalam berbagai aktivitasnya, misalnya mobil, telepon, internet dan sebagainya, memberantas penghalang hubungan manusia modern. Sehingga jarak dan waktu bukan jadi masalah lagi. Tetapi di tengah kemajuan teknologi tersebut, ada masalah yang mulai menyelimuti manusia. Teknologi yang awalnya diciptakan untuk melayani dan mempermudah manusia pada perjalanannya lain. Kini teknologi mulai berbalik menyerang manusia. Manusia mulai kehilangan nilai-nilai kemanusiaannya. Banyak kemajuan teknologi yang justru merusak lingkungan dan nilai kemanusiaan. Para filsuf terdahulu seperti Aristoteles dan Plato selalu mendasarkan penyelidikannya pada metafisika. Plato misalnya, menyatakan bahwa pengetahuan yang kita punya saat ini adalah bawaan dari alam idea. Proses berfikir ia samakan dengan proses mengingat apa-apa yang pernah dilihat oleh manusia di alam idea dahulu. Baginya, pengetahuan manusia bersifat apriori (mendahului pengalaman). Begitu pula dengan para filsuf-filsuf sebelumnya. Ilmu pengetahuan mengisi filsafat dengan sejumlah besar materi yang faktual dan deskriptif, yang sangat perlu dalam pembinaan suatu filsafat. Banyak ilmuan yang juga filosuf. 2.1 Pengertian SAINS Kata sains berasal dari bahasa latin scientia yang berarti pengetahuan. memandang dan mengamati keberadaan (eksistensi) alam ini sebagai suatu objek. Berdasarkan Webster New Collegiate Dictionary definisi dari sains adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian atau pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum-hukum alam yang terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sains berarti : 1. Ilmu teratur (sistematis) yang dapat diuji kebenarannya 2. Ilmu yang berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata (fisika, kimia dan biologi). Sains pada prinsipnya merupakan suatu usaha untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan common sense, suatu pengetahuan yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari dan dilanjutkan dengan suatu pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode yang biasa dilakukan dalam penelitian ilmiah (observasi, eksperimen, survey, studi kasus dan lain-lain. Istilah common sense sering dianalogikan dengan good sense, karena seseorang dapat menerima dengan baik. Jadi, kaitannya dengan sains, sains beranjak dari common sense, dari peristiwa sehari-hari yang dialami manusia namun terus dilanjutkan dengan suatu pemikiran yang logis dan teruji. Sains merupakan suatu metode berpikir secara objektif. Tujuannya menggambarkan dan memberi makana pada dunia yang faktual. Sains adalah gambaran 1
2 yang lengkap dan konsisten tentang berbagai fakta pengalaman dalam suatu hubungan yang mungkin paling sederhana (simple possible terms). Sains dalam hal ini merujuk kepada sebuah sistem untuk mendapatkan pengetahuan yang dengan menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena fenomena yang terjadi di alam. Sains (pengetahuan) juga kumpulan pengetahuan tentang sesuatu kenyataan yang tersusun secara sistematis, dari usaha manusia yang dilakukan dengan penyelidikan, pengamalan dan percobaan-percobaan. Bahasa yang lebih sederhana, sains adalah cara ilmu pengetahuan yang didapatkan dengan menggunakan metode tertentu. Sains dengan definisi diatas seringkali disebut dengan sains murni, untuk membedakannya dengan sains terapan, yang merupakan aplikasi sains yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia. ilmu sains biasanya diklasifikasikan menjadi dua yaitu : 1. Natural sains atau Ilmu pengetahuan Alam 2. Sosial sains atau ilmu pengetahuan sosial. Sedangkan menurut Rektor IAIN SU ilmu pengetahuan dapat dibagi atas beberapa tingkatan tertentu, antara lain : 1. Ilmu pengetahuan deskriftif Ilmu pengetahuan yang memberikan jawaban ataspertanyaan apa dan bagaimana..? 2. Ilmu pengetahuan normatif Ilmu pengetahuan normatif menjawab pertanyaan seharusnya bagaimana..? 3. Ilmu pengetahuan kausal Ilmu pengetahuan kausal berupaya menjawab pertanyaan apa yang terjadi apabila ada dua fenomena yang dapat dihubungkan. 4. Ilmu pengetahun esensi Sedangkan ilmu pengetahuan essensi itu sendiri adalah ilmu pengetahuan yang dapat mengungkapkan hakikat dari segala sesuatu. Sedangkan merunut Sidi Gazalba, ada beberapa macam jenis ilmu pengetahuan, antara lain : 1) Ilmu praktis Ilmu yang tidak hanya sampai kepada hukum umum atau abstraksi, tidak hanya terhenti pada teori, tapi menuju kepada dunia kenyataan. Ia mempelajari hukum sebab dan akibat untuk diterapkan dalam alam kenyataan. Ilmu ini terbagi dua, yaitu : 2) Ilmu Praktis Normatif Ilmu yang memberikan ukuran-ukuran dan norma-norma. 3) Ilmu praktis Positif Ilmu yang memberikan ukuran atau norma yang lebih khusus daripada ilmu praktis normatif. Norma yang dikaji ialah bagaimana membuat sesuatu tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencapai hasil tertentu. 4) Ilmu spekulatif-ideografis Ilmu yang bertujuan mengkaji kebenaran obyek dalam ujud nyata dalam ruang waktu tertentu. 5) Ilmu spekulatif-nomotetis Ilmu pengetahuan yang bertujuan mendapatkan hukum umum atau generalisasi substantif. 6) Ilmu spekulatif-teoritis Ilmu yang bertujuan memahami kausalitas. Tujuannya agar memperoleh kebenaran atau keadaan dari pristiwa tertentu (Sidi gazalba:1992:40). 2
3 Pengetahuan yang kian hari kian bertambah ini, pada dasarnya bersumber pada tiga macam sumber (Juhaya S. Praja:2003:11). Yaitu : a) Pengetahuan yang langsung diperoleh b) Hasil dari suatu konklusi c) Pengetahuan yang diperoleh melalui kesaksian dan otoritas. 2.2 Epistimologi Sains Epistimologi adalah pembahasan mengenai metode yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan. Epistimologi sains menjelaskan tentang objek pengetahuan sains, cara memperoleh pengetahuan sains, cara mengukur benar tidaknya pengetahuan sain Objek Pengetahuan sains Objek pengetahuan sains (yaitu objek-objek yang diteliti sains) ialah semua objek yang empiris. Menurut Jujun. S dalam Ahmad Tafsir mengatakan bahwa objek kajian sains hanyalah objek yang berada dalam ruang lingkup pengalaman manusia (2010:27). Yang dimaksud pengalaman di sini ialah pengalaman indera. Bukti empiris ini di perlukan untuk menguji bukti rsaional yang telah di rumuskan dalam hipotesis. Objek-objek yang dapat diteliti sains seperti alam, tumbuhan, hewan, dan manusia serta kejadian di sekitar alam, tumbuhan, hewan, dan manusia. Dari penelitian itulah muncul teori-teori sains Proses diperolehnya Pengetahuan Sains Memperoleh sains didorong oleh beberapa paham, diantaranya: a) Paham Humanisme merupakan salah satu paham filsafat yang mengajarkan bahwa manusia dapat mengatur dirinya dan alam. b) Paham Rasionalisme ialah paham filsafat yang mengatakan bahwa akal digunakan untuk mencari dan mengukur pengetahuan. c) Paham Empirisme ialah paham filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar ialah yang logis dan ada bukti empiris. d) Paham Positivisme menyatakan bahwa kebenaran adalah logis,ada bukti empirisnya, yang terukur. terukur inilah sumbangan penting positivisme. Metode ilmiah mengatakan, untuk memperoleh yang benar dilakukan langkah berikut : logico-hypothetico-verificatif. Maksudnya, mula-mula buktikan bahwa itu logis, kemudian lakukan pembuktian hipotesis itu secara empiris Ukuran Kebenaran Pengetahuan Sains Hipotesis (dalam Sains) ialah pernyataan yang sudah benar secara logika, tetapi belum ada bukti empirisnya. Teori teori kebenaran : a. Korespondesi Sebuah pernyataan dikatakan benar bila sesuai dengan fakta atau kenyataan. Contoh pernyataan : bentuk air selalu sesuai dengan ruang yang ditempatinya, pernyataan ini benar karena kenyataannya demikian. Kedua, kota Jakarta ada di pulau Jawa, pernyataan ini benar karena sesuai dengan fakta. Korespondesi memakai logika induksi. b. Koherensi Sebuah pernyataan dikatakan benar bila konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Contoh pernyataan : Dika akan mati, pernyataan ini sesuai (koheren ) dengan pernyataan sebelumnya bahwa semua 3
4 manusia akan mati dan Dika adalah manusia. Terlihat disini, logika yang dipakai dalam koherensi adalah logika deduksi. c. Pragmatik Sebuah pernyataan dikatakan benar jika berguna (fungsional) dalam situasi praktis. Kebenaran pragmatik dapat menjadi titik pertemuan antara koherensi dan korespondesi. Jika ada dua teori keilmuan yang sudah memenuhi kriteria dua teori diatas, maka yang diambil adalah teori yang lebih mudah dipraktekkan. Agama dan seni bisa cocok jika diukur dengan teori kebenaran ini. Agama dengan satu peryataannya misalnya Tuhan ada, pernyataan ini benar secara pragmatik (adanya Tuhan berguna untuk menopang nilai-nilai hidup manusia dan menjadikanya teratur), lepas dari apakah Tuhan ada itu sesuai dengan fakta atau tidak, konsisten dengan pernyataan sebelumnya atau tidak. 2.3 Ontologi Sains Ontologi sains merupakan ilmu yang mempelajari tentang hakekat dan struktur sains. Dan hakikat sains menjawab pertanyaan apa sains itu sebenarnya, dan struktur sains menjelaskan tentang cabang-cabang sains Hakikat Sains Pada pembelajaran hakikat sains ini ada dua pengetahuan yaitu pengetahuan rasional dan pengetahuan empiris. Yang pertama masalah rasional. Jika kita meneliti suatu kejadian dan memberikan suatu kesimpulan sementara atau hipotesis dan hipotesis itu harus berdasarkan rasional dan penelitian itu harus berdasarkan rasional dan penelitian ini berdasarkan sebab akibat, seperti contoh : dalam 2 desa yang pertama desa A dan desa B. Di desa A banyak penduduk yang sakit sedangkan di desa B penduduknya sehat-sehat. Diambil kesimpulan bahwa penduduk B lebih sehat dari pada penduduk A. Lalu dicari tahu tenang sebab akibatnya, ternyata di kampung B memelihara ayam dan telurnya dimanfaatkan untuk dikonsumsi, sedangkan penduduk A mereka juga memelihara ayam akan tetapi untuk dijual. Dalam hal ini, hipotesis/dugaan sementara adalah rasional untuk sehat diperlukan gizi, telur banyak mengandung gizi, karena itu logis bila semakin banyak makan telur semakin sehat. Dan hipotesis ini rasional karena adanya hubungan pengaruh atau sebab akibat. Yang kedua, masalah empiris hipotesis yang sudah dibahas dan realistis itu selanjutnya diajukan bukti yang empiris karena diambil penduduk dari desa A dan desa B. Untuk desa B selama satu tahun tidak memakan telur ternyata penduduk B lebih sehat dari pada penduduk. Kesimpulannya bahwa semakin banyak makan telur semakin sehat atau telur berpengaruh positif terhadap kesehatan. Teori yang rasional empiris dan teori inilah yang disebut teori ilmiah scientific theory. Rumus baku metode ilmiah adalah Logico-hypothetico-verificatif bukti bahwa itu logis, tarik hipotesis, ajukan bukti empiris). Pada dasarnya cara kerja sains adalah kerja mencari hubungan sebab-akibat atau mencari pengaruh sesuatu terhadap yang lain, asumsi sains adalah tidak ada suatu kejadian tanpa sebab dan dirumuskan dengan ungkapan post hoc/ ergo propter hoc ini tentu disebabkan oleh ini Asumsi ini benar bila sebab akibat itu memiliki hubungan rasional. Ilmu atau sains berisi tentang teori, teori itu pada dasarnya menerangkan hubungan sebab akibat. Dan sains tidak memberikan nilai baik atau buruk, halal atau haram, sopan atau tidak sopan, indah atau tidak indah, sains hanya memberikan nilai benar atau salah. 4
5 Struktur Sains Dalam garis besar sains dibagi menjadi dua; yaitu sains kealaman dan sains sosial, yang menjelaskan struktur sains dalam bentuk nama-nama ilmu. a. Sains Kealaman - Astronomi - Fisika : mekanika, bunyi, cahaya, dan optic, fisika, nuklir; - Kimia : kimia organik, kimia teknik - Ilmu bumi : paleontology, ekologi, geofisika, geokimia, mineralogy, geografi. - Ilmu hayat : biofisika, botani, zoology. b. Sains Sosial - Sosiologi : sosiologi komunikasi, sosiologi politik, sosiologi pendidikan - Antropologi : antropologi budaya, antropologi ekonomi, antropologi politik - Psikologi : psikologi pendidikan, psikologi anak, psikologi abnormal - Ekonomi : ekonomi makro, ekonomi lingkungan, ekonomi pedesaan - Politik : politik dalam negeri, politik hukum, politik internasional Karakteristik Sains Sejarah membuktikan bahwa dengan metode sains telah membawa manusia pada kemajuan dalam pengetahuan. Randall dan Buchker mengemukakan beberapa ciri umum sains, antara lain : 1. Hasil sains bersifat akumulatif dan merupakan milik bersama, artinya hasil sains yang lalu dapat digunakan untuk penyelidikan hal yang baru, dan tidak memonopoli. Setiap orang dapat memanfaatkan hasil penemuan orang lain. 2. Hasil sains kebenarannya tidak mutlak dan bisa terjadi kekeliruan karena yang menyelidikinya adalah manusia. 3. Sains bersifat objektif,artinya prosedur kerja atau cara penggunaan metode sains tidak tergantung kepada siapa yang menggunakan, tidak tergantung pada pemahaman secara pribadi. Ralph Ross dan Ernest Van den Haag mengemukakan ciri-ciri sains, yaitu : 1. Bersifat rasional (hasil dari proses berpikir dengan menggunakan rasio atau akal). 2. Bersifat empiris (pengalaman oleh panca indra). 3. Bersifat umum (hasil sains bisa digunakan oleh semua orang tanpa terkecuali). 4. Bersifat akumulatif (hasil sains dapat dipergunakan untuk dijadikan objek penelitian berikutnya). 2.4 Aksiologi Sains Aksiologi ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakekat nilai, yang umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan (Kallsolt, 2004:318). Tafsir (2007: 25) berpendapat bahwa aksiologi adalah penerapan pengetahuan, jadi dibahas mulai dari klasifikasinya, kemudian dengan melihat tujuan pengetahuan itu sendiri, akhirnya dilihat perkembangannya. Aksiologi sains membahas tentang kegunaan sains, cara sains menyelesaikan masalah, dan netralitas sains. Sebenarnya yang kedua merupakan contoh aplikasi yang pertama Kegunaan Pengetahuan Sains 5
6 Ada tiga kegunaan sains, yaitu sebagai alat pembuat eksplanasi, sebagai alat peramal dan sebagai alat pengontrol. a. Teori sebagai Alat Eksplanasi Menurut T. Jacob dalam Ahmad Tafsir mengatakan bahwa sains merupakan suatu system eksplanasi yang paling dapat di andalkan dibandingkan dengan system lainnya dalam memahami masa lampau, sekarang, serta merubah masa depan. Contoh dari teori ini akhir tahun 1997 di Indonesia terjadi gejolak moneter, yaitu nilai rupiah naik. Semakin murah dibandingkan dengan dolar ( kurs rupiah terhadap dolar menurun). Gejolak ini telah memberikan dampak yang cukup luas terhadap kehidupan di Indonesia. Gejalanya ialah harga semakin tinggi dan cara menerangkan gejala ini ialah teori-teori ekonomi (mungkin juga politik) dapat menerangkan (mengeksplanasikan) gejala itu. Teori ekonomi mengatakan karena banyaknya hutang luar negeri jatuh tempo (harus di bayar), hutang itu harus di bayar dengan dolar, maka banyak sekali orang yang memerlukan dolar, maka harga dolaar naik dalam rupiah. b. Teori sebagai Alat Peramal Ketika membuat eksplanasi, biasanya ilmuwan telah mengetahui faktor penyebab terjadinya gejala itu.dengan mempertimbangkan factor penyebab itu, ilmuwan membuat ramalan. Dalam bahasa ilmuwan ramalan disebut prediksi, untuk membedakan dari ramalan dukun. Dalam contoh kurs dolar tadi, dengan mudah orang ahli meramal. Misalnya, karena di kemudian bulan hutang luar negeri jatuh tempo semakin banyak, maka di prediksikan kurs rupiah terhadap dolar akan semakin lemah. Ramalan lain misalnya, harga barang dan jasa pada bulan mendatang akan naik. c. Teori sebagai Alat Pengontrol Eksplanasi merupakan bahan untuk membuat prediksi dan control. Ilmuwan, selain mampu membuat prediksi berdasarkan eksplanasi gejala, juga dapat membuat control. Sebagai contoh agar kurs rupiah menguat, perlu di tangguhkan pembayaran hutang yang jatuh tempo, jadi pembayaran hutang di undur. Kita dapat mengontrol kurs rupiah terhadap dolar agar tidak naik dengan cara menangguhkan pembayaran hutang terhadap dolar atau dengan menangguhkan pembangunan proyek yang memerlukan bahan import. Kontrol merupakan tindakan yang di duga dapat mencegah terajdinya gejala yang tidak diharapkan Cara Sains Menyelesaikan Masalah Sains menyelesaikan masalah dengan cara yang pertama, mengidentifikasi masalah. Kedua, mencari teori tentang sebab-sebab masalah tersebut. Ketiga, kembali membaca literature lagi. Ilmuan dalam studinya tentang sekelompok fenomena melakukan tiga tahapan kerja, antara lain : Mula-mula sekali di himpun fakta-fakta atau data dari obyek studinya. Apabila fakta-fakta telah terkumpul, maka dapat melangkah ketahap berikutnya. Pelukisan fakta-fakta, dengan cara : Membentuk defenisi dan pelukisan umum Melakukan analisis tentang fakta-fakta itu Mengklasifikasikan fakta-fakta itu. 6
7 Setelah fakta-fakta ini terlukiskan maka sampailah ia ke tahap terakhir : Penjelasan fakta-fakta dengan jalan sebagai berikut : Menentukan sebab-sebab (dengan menentukan hal-hal yang mendahului peristiwa) Merumuskan hukum (dengan penentuan keserba tetapan peristiwa) Ada juga cara kerja sains yang menurut sebagian pendapat para ahli seperti berikut : Mengumpulan tentang fakta-fakta Gambaran tentang fakta-fakta, dengan cara : Definisi dan gambaran umum Analisis Klarifikasi Penjelasan-penjelasan tentang fakta-fakta, dengan cara : Memastikan sebab akibat Merumuskan berbagai kesamaan perilaku Netralitas Sains Menurut John Sinclair, dalam lingkup kajian filsafat nilai merujuk pada pemikiran atau suatu sistem seperti politik, sosial, agama. Perkembangan yang terjadi dalam pengetahuan ternyata melahirkan sebuah polemik baru karena kebebasan pengetahuan terhadap nilai atau yang bisa kita sebut sebagai Netralitas pengetahuan (value free). Sekarang mana yang lebih unggul antara netralitas pengetahuan dan pengetahuan yang didasarkan pada keterikatan nilai. Netral biasanya diartikan tidak memihak. Dalam kata sain netral pengertian itu juga terpakai. Artinya sains tidak memihak pada kebaikan dan tidak juga pada kejahatan. Itulah sebabnya istilah sains netral sering dig anti dengan istilah sains bebas nilai (value free). Sedangkan lawannya ialah sains terikat (value bound). Sains netral mempunyai keuntungan bahwa sains netral perkembangannta akan cepat terjadi karena tidak ada yang menghambat atau menghalangi tatkala peneliti memilih dan menetapkan objek yang hendak diteliti, cara meneliti, dan tatkala menggunakan produk penelitian. 2.5 Kelebihan dan kekurangan Sains Ada beberapa kelebihan sains, antara lain yaitu: Sains telah memberikan banyak sumbangannya bagi umat manusia, misalnya dalam perkembangan sains dan teknologi kedokteran, sains dan teknologi komunikasi dan informasi. Dengan sains dan teknologi memungkinkan manusia dapat bergerak atau bertindak dengan cermat dan tepat, efektif dan efisien karena sains dan teknologi merupakan hasil kerja pengalaman, observasi, eksperimen dan verifikasi. Sedangkan kelemahan sains antara lain yaitu : Sains bersifat objektif, menyampingkan penilaian yang bersifat subjektif. Sains menyampingkan tujuan hidup, sehingga dengan demikian sains dan teknologi tidak bisa dijadikan pembimbing bagi manusia dalam menjalani hidup ini. Sains membutuhkan pendamping dalam operasinya. 3.1 Kesimpulan 7
8 Sains merupakan suatu metode berpikir secara objektif. Tujuannya menggambarkan dan memberi makana pada dunia yang faktual. Sains adalah gambaran yang lengkap dan konsisten tentang berbagai fakta pengalaman dalam suatu hubungan yang mungkin paling sederhana (simple possible terms). Sains dalam hal ini merujuk kepada sebuah sistem untuk mendapatkan pengetahuan yang dengan menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena fenomena yang terjadi di alam. Epistimologi adalah pembahasan mengenai metode yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan. Epistimologi sains menjelaskan tentang objek pengetahuan sains, cara memperoleh pengetahuan sains, cara mengukur benar tidaknya pengetahuan sain Ontologi sains merupakan ilmu yang mempelajari tentang hakekat dan struktur sains. Dan hakikat sains menjawab pertanyaan apa sains itu sebenarnya, dan struktur sains menjelaskan tentang cabang-cabang sains. Aksiologi ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakekat nilai, yang umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan (Kallsolt, 2004:318). Tafsir (2007: 25) berpendapat bahwa aksiologi adalah penerapan pengetahuan, jadi dibahas mulai dari klasifikasinya, kemudian dengan melihat tujuan pengetahuan itu sendiri, akhirnya dilihat perkembangannya. Aksiologi sains membahas tentang kegunaan sains, cara sains menyelesaikan masalah, dan netralitas sains. Sebenarnya yang kedua merupakan contoh aplikasi yang pertama. DAFTAR PUSTAKA Surajiyo, Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia, ( Jakarta: Bumi Aksara,2010) Tafsir Ahmad, Filsafat Mengurai Ontologi, Epistimologi, dan Aksiologi Pengetahuan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010) Kattstoff, Louis Pengantar Filsafat. Yogyakarta: Tiara Wacana Rosadtea. Epistemologi (Filsafat Pengetahuan) (online), diakses 26 April Thalib s,rahmah. Aksiologi Sains (online), diakses 26 April 2013 Oleh: Amin Nur Thoyibah Devi Nurmala Yuda Fera Setia Rosiana Imroatul Azizah Toni Anggun Pratiwi Disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian dengan dosen pengampu Afid Burhanuddin, M.Pd. 8
EPISTOMOLOGI, ONTOLOGI, AKSIOLOGI, PENGETAHUAN SAINS
EPISTOMOLOGI, ONTOLOGI, AKSIOLOGI, PENGETAHUAN SAINS Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran yang reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan
Lebih terperinciDASAR-DASAR ILMU PENGERTIAN ILMU KARAKTERISTIK ILMU Ernest van den Haag JENIS JENIS ILMU
DASAR-DASAR ILMU Ilmu adalah hal mendasar di dalam kehidupan manusia. Dengan ilmu manusia akan mengetahui hakikat dirinya dan dunia sekitarnya. Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis
Lebih terperinciKE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT
KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT Prof. Dr. Almasdi Syahza,, SE., MP Peneliti Senior Universitas Riau Email : asyahza@yahoo.co.id syahza.almasdi@gmail.com Website : http://almasdi.staff.unri.ac.id Pengertian
Lebih terperinciMAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU
MAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT ILMU Dosen Pembimbing: Dr. Hasaruddin Hafid, M.Ed Oleh: A. Syarif Hidayatullah PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN SENI RUPA
Lebih terperinciEPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN SAINS
EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN SAINS Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial maupun historis karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat,
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FILSAFAT ILMU Filsafat: upaya sungguh-sungguh dlm menyingkapkan segala sesuatu, sehingga pelakunya menemukan inti dari
Lebih terperinciPENGETAHUAN DAN FILSAFAT ILMU
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 09Fakultas Dr. PSIKOLOGI PENGETAHUAN DAN FILSAFAT ILMU H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id KONSEP PENGETAHUAN Dalam Encyclopedia of
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU DAN CABANG FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 02Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 02Fakultas Dr. PSIKOLOGI CABANG FILSAFAT H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id CABANG- CABANG FILSAFAT Standar Kompetensi Setelah perkualiahan
Lebih terperinciEPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN FILSAFAT
EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN FILSAFAT Pengetahuan adalah sesuatu yang sangat vital dan krusial dalam masa kehidupan manusia. Berbagai kajian telah dilakukan untuk kepentingan pengembangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN PENDIDIKAN (KUALITATIF DESKRIPSI)
BAHAN AJAR METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (KUALITATIF DESKRIPSI) Dosen Pengampu : TASRIF, MPD Disusun oleh SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) BIMA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Lebih terperinciILMU SEBAGAI AKTIVITAS PENELITIAN DAN METODE ILMIAH
ILMU SEBAGAI AKTIVITAS PENELITIAN DAN METODE ILMIAH Ilmu adalah sebagai aktivitas penelitian. Sudah kita ketahui bersama bahwa ilmu mempunyai andil yang cukup besar dalam perkembangan kehidupan manusia
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU. Drs. Dede Kosasih, M.Si.
FILSAFAT ILMU Drs. Dede Kosasih, M.Si. DEFINISI Pengetahuan : Persepsi subyek (manusia) atas obyek (riil dan gaib) atau fakta. Ilmu Pengetahuan : Kumpulan pengetahuan yang benar disusun dengan sistem dan
Lebih terperinciPreSeNtasi MakaLaH FiLsaFat Ilmu dengan TeMa
PreSeNtasi MakaLaH FiLsaFat Ilmu dengan TeMa METODE ILMIAH (TUGAS MAKALAH FILSAFAT ILMU DEGAN DOSEN : TASRIF,M.PD.) A. LATAR BELAKANG I. PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari hari manusia sering menjumpai
Lebih terperinciILMU ALAMIAH DASAR. Isti Yunita, M. Sc FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015
ILMU ALAMIAH DASAR Isti Yunita, M. Sc isti_yunita@uny.ac.id FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 Menurut Anda, apakah dasar munculnya sains? Ketidakpuasan terhadap penjelasan mitos
Lebih terperinciOleh. I Nengah Kerta Besung
Oleh I Nengah Kerta Besung Program Pascasarjana Universitas Udayana 2006 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas karunia-nya, kami dapat menyelesaikan
Lebih terperinciILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI
PERTEMUAN 1 DOSEN VED,SE.,MSI.,AK.,CA MATERI ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH 1.1 Pengertian dan Komponen Ilmu 1.2 Metode Ilmiah 1.3 Penelitian
Lebih terperinciSuatu Pengantar Untuk Memahami Filsafat Ilmu
CATATAN: Suatu Pengantar Untuk Memahami Filsafat Ilmu Makalah ini saya peroleh dari http://bisikanpena.wordpress.com/2010/10/08/suatu-pengantar-untukmemahami-filsafat-ilmu/. Isinya cukup baik untuk memberikan
Lebih terperinciJenis Pengetahuan dan. Ukuran Kebenaran
Jenis Pengetahuan dan Ukuran Kebenaran Afid Burhanuddin Kompetensi dasar: Mahasiswa dapat memahami jenis pengetahuan dan ukuran kebenaran Indikator: Mahasiswa dapat memahami pengetahuan Indera Mahasiswa
Lebih terperinciMetode, Sikap, Proses, dan Implikasi Ilmiah. Sulistyani, M.Si.
Metode, Sikap, Proses, dan Implikasi Ilmiah Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id Berlatar belakang Penalaran deduktif (rasionalisme) dan induktif (empirisme) memiliki kelemahan dalam mengungkap
Lebih terperinciPENGERTIAN DAN HAKIKAT METODE ILMIAH
PENGERTIAN DAN HAKIKAT METODE ILMIAH Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pada dasarnya penelitian diadakan untuk membuktikan suatu kebenaran
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU. Irnin Agustina D.A.,M.Pd
FILSAFAT ILMU Irnin Agustina D.A.,M.Pd am_nien@yahoo.co.id Definisi Filsafat Ilmu Lewis White Beck Philosophy of science questions and evaluates the methods of scientific thinking and tries to determine
Lebih terperinciSOSIOLOGI POLITIK. oleh : Yesi Marince, M.Si. 4 October 2012 yesimarince-materi-01 1
SOSIOLOGI POLITIK oleh : Yesi Marince, M.Si 4 October 2012 yesimarince-materi-01 1 PROSES TERBENTUKNYA PEMIKIRAN SOSIOLOGI Auguste Comte, ahli filsafat bangsa Perancis adalah bapak sosiologi dunia. Sosiologi
Lebih terperinciEPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR
EPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR Slamet Heri Winarno JARUM SEJARAH PENGETAHUAN Kriteria kesamaan dan bukan perbedaan yang menjadi konsep dasar Berlaku metode ngelmu yang tidak membedakan
Lebih terperinciPENELITIAN DAN METODE ILMIAH. BY: EKO BUDI SULISTIO
PENELITIAN DAN METODE ILMIAH BY: EKO BUDI SULISTIO Email: eko.budi@fisip.unila.ac.id PENELITIAN Bhs Inggris : Research re kembali ; search mencari. Secara bahasa berarti mencari kembali Penelitian dapat
Lebih terperinciTeori-teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan. # Sesi 9, Kamis 16 April 2015 #1
Teori-teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan # Sesi 9, Kamis 16 April 2015 #1 Teori-teori kebenaran yang telah dikemukakan para filosuf: 1. Teori idealisme 2. Teori rasionalisme 3. Teori rasio murni (reinen
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Oleh Satria Novari, M.Kom
METODE PENELITIAN Oleh Satria Novari, M.Kom I. Pendahuluan tentang Penelitian 1. Pengertian metodologi Penelitian 2. Sejarah Penelitian 3. Pendekatan ilmiah dan non ilmiah 4. Fungsi-fungsi Penelitian 5.
Lebih terperinciMata Kuliah ini menjadi landasan memahami dan materi ilmu pengetahuan, terutama yang terkait dengan dengan disiplin ilmu tertentu yang dipelajari
1 Mata Kuliah ini menjadi landasan memahami dan materi ilmu pengetahuan, terutama yang terkait dengan dengan disiplin ilmu tertentu yang dipelajari (i.e. keperawatan, kedokteran, biologi, antropologi,
Lebih terperinciBAB 4 FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
BAB 4 FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN Agung Suharyanto,M.Si PSIKOLOGI - UMA 2017 DEFINISI Pengetahuan : Persepsi subyek (manusia) atas obyek (riil dan gaib) atau fakta. Ilmu Pengetahuan : Kumpulan pengetahuan
Lebih terperinciJENIS PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN
JENIS PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN Pengetahuan memiliki hubungan erat dengan filsafat. Van Peursen (1985), yang mengemukakan bahwa dahulu ilmu merupakan bagian dari filsafat, sehingga definisi tentang
Lebih terperinciP E N G ETA H U A N & I L M U P E N G ETA H U A N L I A A U L I A F A C H R I A L, M. S I
P E N G ETA H U A N & I L M U P E N G ETA H U A N L I A A U L I A F A C H R I A L, M. S I CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN (HELMSTADTER DALAM CHRISTENSEN, 2001) Kekukuhan Pendapat (Tenacity) Metode ini berdasarkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi
METODE PENELITIAN Penelitian dan Ilmu Pengetahuan MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi 2 Metode Metode adalah setiap prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir. Cara yang teratur dan terpikir baik untuk
Lebih terperinciKONSEPSI-KONSEPSI FILSAFAT KOMUNIKASI
Modul : FILSAFAT KOMUNIKASI Drs. Hasyim Purnama, M.Si KONSEPSI-KONSEPSI FILSAFAT KOMUNIKASI 1. Konsepsi Richard Lanigan Karyanya yang berjudul Communication Models in Philosophy, Review and Commentary
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU DAN PENDAHULUAN. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI PENDAHULUAN Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengertian Filsafat Secara Etimologis : kata filsafat berasal
Lebih terperinciLANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor
LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN Oleh Agus Hasbi Noor Ilmu dan Proses Berpikir Ilmu atau sains adalah pengetahuan tentang fakta-fakta, baik natura atau sosial yang berlaku umum dan sistematik.
Lebih terperinciLandasan Penelaahan Ilmu
Landasan Penelaahan Ilmu (Dasar dasar Ilmu) Objek Kajian Filsafat (Jujun S. Suriasumantri) Logika (benar salah) Etika (baik buruk) Estetika (indah jelek) http://afidburhanuddin.wordpress.com 1 Aksiol ogis
Lebih terperinciFilsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman
Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman Berbicara mengenai filsafat, yang perlu diketahui terlebih dahulu bahwa filsafat adalah induk dari segala disiplin ilmu pengetahuan yang
Lebih terperinciIlmu Pengetahuan dan Ukuran Kebenaran
Ilmu Pengetahuan dan Ukuran Kebenaran Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.
Lebih terperinciONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AXIOLOGI ADMINISTRASI PENDIDIKAN Oleh: Pipin Piniman (Program Pasca Sarjana Universitas Galuh)
ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AXIOLOGI ADMINISTRASI PENDIDIKAN Oleh: Pipin Piniman (Program Pasca Sarjana Universitas Galuh) A. Rumusan Konsep 1. Rumusan Konsep Ontologi Menurut bahasa, ontologi ialah berasal
Lebih terperinciFilsafat Umum. Pengantar ke Alam Filsafat 2. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi
Filsafat Umum Modul ke: 02 Pengantar ke Alam Filsafat 2 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Obyek Kajian Filsafat Obyek Materi: segala sesuatu yang ada atau yang mungkin
Lebih terperinciFilsafat Ilmu dan Logika
Modul ke: Filsafat Ilmu dan Logika Pokok Bahasan: Cabang-cabang Filsafat Fakultas Fakultas Masyhar zainuddin, MA Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Cabang-cabang Filsafat Pokok Permasalahan yang
Lebih terperinciDr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
M.MA., MA. M.MA., MA. 09/01/2016 1 Manusia mencari kebenaran dengan menggunakan akal sehat (common sense) dan dengan ilmu pengetahuan. Ada empat hal pokok yang membedakan antara ilmu dan akal sehat. 1)
Lebih terperinciKebenaran dan Cara Memperoleh Kebenaran
Kebenaran dan Cara Memperoleh Kebenaran Afid Burhanuddin, M.Pd. STKIP PGRI Pacitan Manusia selalu mencari kebenaran Afid Burhanuddin STKIP Pacitan 1 Pak Guru pembohong. Kemarin 7 itu 3 + 4, tapi kok sekarang
Lebih terperinciHubungan Ilmu Pengetahuan dengan Penelitian Disusun oleh: Ida Yustina, Prof. Dr.
Hubungan Ilmu Pengetahuan dengan Penelitian Disusun oleh: Ida Yustina, Prof. Dr. Seorang peneliti jauh lebih baik berbuat kesalahan, ketimbang berkata yang tidak benar. Ilmu Pengetahuan (Science) Awal
Lebih terperinciSTKIP PGRI PACITAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
STKIP PGRI PACITAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS SILABUS MATA KULIAH Mata kuliah/sks : Filsafat Ilmu Bobot : 2 Sks Tingkat/Semester : II/4 Standar kompetensi : Mahasiswa dapat menerapkan filsafat
Lebih terperinciDASAR-DASAR ILMU Pengertian dan jenis-jenis dasar keilmuan Randall dan Buchker Ernest van den Haag
DASAR-DASAR ILMU Di zaman Modern Era atau Globalization dalam setiap aspek kehidupan dibutuhkan berbagai ilmu untuk menjalani kehidupan tersebut. Termasuk di dalamnya proses pendidikan. Pendidikan merupakan
Lebih terperinciUNIVERSITAS PADJADJARAN
BIOLOGI DASAR Bab 1 PENDAHULUAN TIM DOSEN BIOLOGI DASAR JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN 1 Definisi biologi Biologi (bios hidup + logos ilmu): ilmu
Lebih terperinciJENIS PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN
JENIS PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN Pengetahuan dan kebenaran adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Pengetahuan merupakan hasil dari pencarian srbuah kebenaran. Kebenaran adalah hasil dari rasa
Lebih terperinciEtika dan Filsafat. Komunikasi
Modul ke: Etika dan Filsafat Komunikasi Pokok Bahasan Fakultas Ilmu Komunikasi Pengantar Kepada Bidang Filsafat Dewi Sad Tanti, M.I.Kom. Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pengantar Rasa
Lebih terperinciMaind map rangkuamn ke 2
Sejarah ilmu pegetahuan Ilmu pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu, yang merupakan ciri khas manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang benda-benda disekitarnya, seperti bulan, bintang, dan
Lebih terperinciBab 3 Filsafat Ilmu. Agung Suharyanto,M.Si. Psikologi - UMA
Bab 3 Filsafat Ilmu Agung Suharyanto,M.Si Psikologi - UMA 2017 Definisi Filsafat Ilmu Robert Ackermann Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapatpendapat ilmiah dewasa
Lebih terperinciMETODE RISET (TMK602)
METODE RISET (TMK602) MATERI MINGGU I ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN 1 MANUSIA MENCARI KEBENARAN Aspek Statis Pertanyaan Gejala Alam Ingin Tahu Penelitian Kebenaran Ilmiah Aspek Dinamis Jawaban 2 DASAR-DASAR
Lebih terperinci7/17/2011. Diskripsi Mata Kuliah. Program Studi : Pendidikan Biologi Mata Kuliah :Filsafat Ilmu Kode Mata Kuliah : SKS
Diskripsi Mata Kuliah Diskripsi Mata Kuliah Daftar Materi Kuliah Mata kuliah memuat tentang Ilmu dan Pengetahuan; Metode Ilmiah; ontologi, epistimologi, aksiologi Filsafat & sains (ilmu); Rasionalisme,
Lebih terperinciMAGISTER DEGREE IN BUSINESS MANAGEMENT PADJADJARAN UNIVERSITY Prof. Dr. Sucherly, SE., MS
PHILOSOPHY OF SCIENCE MAGISTER DEGREE IN BUSINESS MANAGEMENT PADJADJARAN UNIVERSITY 2011 Philosoply, Science and Philosophy of Science Filsafat Filosofia (Yunani)= Falsafi (Arab) : Filo (cinta) dan Sofia
Lebih terperinciOleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si
Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si Konsep (pengertian) ilmu pengetahuan Memahami dan menjelaskan konsep (pengertian) ilmu pengetahuan secara umum Hubungan sosiologi dengan ilmu-ilmu sosial lainnya Memahami
Lebih terperinciPengantar Sosiologi. Yesi Marince.S.IP., M.Si
Pengantar Sosiologi Yesi Marince.S.IP., M.Si PROSES TERBENTUKNYA PEMIKIRAN SOSIOLOGI Dahulu semua ilmu pernah menjadi bagian dari filsafat yang dianggap sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan. Sosiologi
Lebih terperinciETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI
ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI Modul ke: Pokok Bahasan : PENGANTAR BIDANG FILSAFAT Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom Program Studi (Marcomm) www.mercubuana.ac.id MENGAPA HARUS
Lebih terperinci2004 PT Remaja BosdaKarya, Bandung Bab 2 - Pengetahuan sain Bab 3 Pengetahuan Filsafat
2004 PT Remaja BosdaKarya, Bandung Bab 2 - Pengetahuan sain Bab 3 Pengetahuan Filsafat BAB 2 Bab 2 - PENGETAHUAN SAIN Pada Bab 2 ini dibicarakan ontologi, epistemologi, dan aksiologi sain. Uraian mengenai
Lebih terperinciILMU DAN ILMU PENGETAHUAN
ILMU DAN ILMU PENGETAHUAN ILLIA SELDON MAGFIROH KULIAH VIII METODE ILMIAH PROGRAM STUDI AGRIBISNIS, UNIVERSITAS JEMBER 2017 KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN : Mahasiswa dapat menjelaskan : 1. Ciri-ciri ilmu
Lebih terperinciFilsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi
Filsafat Umum Modul ke: 01 Fakultas Psikologi Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1 Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. RAPEM FILSAFAT UMUM Judul Mata Kuliah : Filsafat Umum
Lebih terperinciSILABUS : FILSAFAT ILMU
SILABUS MK FILSAFAT ILMU Fakultas : SENI PERTUNJUKAN ProgramStudi : SENI TARI Mata Kuliah : FILSAFAT ILMU Kode Mata Kuliah : MKK 03108 Bobot : 2 SKS Semester : III Standar Kompetensi : Setelah menyelesaikan
Lebih terperinciBIOLOGI BAB I HAKEKAT BIOLOGI SEBAGAI ILMU
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB I HAKEKAT BIOLOGI SEBAGAI ILMU Dra. Ely Rudyatmi, M.Si Dra. Endah Peniati, M.Si Dr. Ning Setiati,M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciLANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS
LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN RASIONAL Dilakukan dg dg cara yg yg masuk akal shg Terjangkau terjangkau penalaran manusia CARA ILMIAH KEGIATAN PENELITIAN DIDASARKAN CIRI-CIRI
Lebih terperinciPRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR S-1 UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO HAKIKAT IPA. By Nurratri Kurnia Sari, M. Pd
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR S-1 UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO HAKIKAT IPA By Nurratri Kurnia Sari, M. Pd HAKEKAT SAINS SCIENCE (SAINS) ILMU PENGETAHUAN ALAM ILMU ALAMIAH INTEGRASI
Lebih terperinciILMU DAN FILSAFAT SOSIAL
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 10Fakultas Dr. PSIKOLOGI ILMU DAN FILSAFAT SOSIAL H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id . Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi Ilmu Beberapa
Lebih terperinciTEORI IPA : Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) AWALAN PENGERTIAN IPA
TEORI IPA : Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) AWALAN PENGERTIAN IPA TEORI IPA : Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) TEORI IPA : Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Telah kita ketahuo bahwa Beberapa
Lebih terperinciIMPLEMENTASI FILSAFAT ILMU DALAM PENDEKATAN ILMIAH
IMPLEMENTASI FILSAFAT ILMU DALAM PENDEKATAN ILMIAH SUMBANGAN FILSAFAT TERHADAP PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN Filsafat mampu menunjukkan batas-batas: Ontologi Epistemologi aksiologi Melahirkan ilmuwan yg
Lebih terperinciMAKALAH HAKIKAT DAN MAKNA SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI BAGIMANUSIA. Di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dan.
MAKALAH HAKIKAT DAN MAKNA SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI BAGIMANUSIA Di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar Oleh : Ivan Wahyuman ( ) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
Lebih terperinciPendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke:
Modul ke: Pendidikan Pancasila Berisi tentang Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu. Fakultas Fakultas Ekonomi Bisnis Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciPENGETAHUAN FILOSOFIS
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1 PENGETAHUAN FILOSOFIS Mata Kuliah: Filsafat Ilmu Sosial Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 2 Secara Harfiah: Berasal dari bahasa Yunani philein artinya cinta dan sophia
Lebih terperinciILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M.SI Telp = (271) ; Blog =nanikdn.staff.uns.ac.
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M.SI Telp = (271) 821585 ; 081556431053 Email : nanikdn@uns.ac.id Blog =nanikdn.staff.uns.ac.id SISTEM PENILAIAN QUIS : 30% TUGAS : 20 % UJIAN (UAS):
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN SOSIAL-BISNIS. Andriani Kusumawati
METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL-BISNIS Andriani Kusumawati Andriani Kusumawati JENIS MANUSIA Rasulullah S.A.W: Manusia yang tahu, dan dia tahu bahwa dirinya tahu. Manusia yang tahu, dan dia tidak tahu bahwa
Lebih terperinciSIKAP ILMIAH 3/27/2014 Metil/dn 1
SIKAP ILMIAH 3/27/2014 Metil/dn 1 Setiap orang pada saat dan tempat tertentu akan berada dalam suatu situasi. Jika orang tersebut merasa sebagai bagian dari situasi itu, maka orang itu disebut mengalaminya.
Lebih terperinciPengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Ilmu
Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Ilmu Afid Burhanuddin Berfilsafat diumpamakan seseorang yang berpijak di bumi sedang tengadah ke bintang-bintang, dia ingin mengetahui hakikat dirinya dalam kemestaangalaksi
Lebih terperinciKONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN
KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN Konsep merupakan suatu gagasan atau ide yang relatif sempurna dan bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Pengantar: Pengetahuan, Ilmu dan Kebenaran. Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc.
METODE PENELITIAN Pengantar: Pengetahuan, Ilmu dan Kebenaran Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini bertujuan
Lebih terperinciBAB XI TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA
BAB XI TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA 11.1 Pengantar Pada dasarnya setiap ilmu pngetahuan tediri dari dua bagian penting, yaitu teoritik dan empirik. Teoritik menunjuk pada skema konseptual, seperti
Lebih terperinciTUGAS UTS DASAR DASAR LOGIKA PENGERTIAN PENGERTIAN FILSAFAT, LOGIKA, ETIKA, ESTETIKA DAN FILSAFAT ILMU
TUGAS UTS DASAR DASAR LOGIKA PENGERTIAN PENGERTIAN FILSAFAT, LOGIKA, ETIKA, ESTETIKA DAN FILSAFAT ILMU Sumber Dilampirkan Dosen Pengasuh: Prof. Dr. Slamet Widodo, MS., MM. OLEH NAMA : TOMMY LIM NIM : 07011281520163
Lebih terperinciLangkah langkah Metode Ilmiah. Jenny Bashiruddin Dept THT FKUI/RSCM
Langkah langkah Metode Ilmiah Jenny Bashiruddin Dept THT FKUI/RSCM Hasrat ingin tahu manusia Secara alamiah manusia mempunyai hasrat ingin tahu, dan bertolak dari hasrat ingin tahu ini manusia berusaha
Lebih terperinciALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS 1. PROGRESSIVISME a. Pandangan Ontologi Kenyataan alam semesta adalah kenyataan dalam kehidupan manusia. Pengalaman adalah kunci pengertian manusia atas segala sesuatu,
Lebih terperinciBAB V METODE-METODE KEILMUAN
BAB V METODE-METODE KEILMUAN Untuk hidupnya, binatang hanya mempunyai satu tujuan yang terlintas dalam otaknya yaitu pemenuhan kebutuhan untuk makan. Manusia dalam sejarah perkembangannya yang paling primitifpun
Lebih terperinciIII. PERKEMBANGAN DAN PENEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ALAM. DANNER SAGALA, S.P., M.Si.
III. PERKEMBANGAN DAN PENEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DANNER SAGALA, S.P., M.Si. Contents Metode Ilmiah Sebagai Dasar IPA Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam Ruang Lingkup IPA dan Pengembangannya Metode
Lebih terperinciProses berfikir ilmiah
Proses berfikir ilmiah Rasional Mekanisme Analitik &Sintetik Empiris Pengetahuan, pengalaman,pemahaman teori Pengetahuan khusus & Fakta Umum< data lapangan> Deduksi Induksi Pendekatan Ilmiah Penalaran
Lebih terperinciNANDI WARNANDI. A l a m a t. Kantor : Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP UPI
A l a m a t Kantor : NANDI WARNANDI Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP UPI Jalan Dr. Setiabudi No.229 Bandung 40154 Telp. (022) 2013163 ext. 4313 Rumah : Komplek Perumahan Bumi Panyileukan Blok C 13 No.
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU & LOGIKA. Oleh : dr. Nur Indarawati Lipoeto
FILSAFAT ILMU & LOGIKA Oleh : dr. Nur Indarawati Lipoeto 1. Tujuan Mata Kuliah : 1.1 Agar Mhs Mempunyai Falsafah dari Ilmu yang Telah Dimilikinya. 1.2 Agar Mhs Memahami Tentang Apa yang Disebut dengan
Lebih terperinciILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian
ILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian tedi - last 08/16 Ilmu. Ilmu adalah pengetahuan tentang fakta,
Lebih terperinciILMU ALAMIAH DASAR. Pendekatan Ilmiah Dini Rohmawati
ILMU ALAMIAH DASAR Pendekatan Ilmiah Dini Rohmawati dini_rohmawati@uny.ac.id FLASH BACK Mitos, Penalaran dan Pendekatan Ilmiah sebagai pangkal kelahiran IPA Ilmiah Penalaran Mitos FLASH BACK Pernyataan
Lebih terperinciBAB 6 ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN. Agung Suharyanto,M.Si PSIKOLOGI - UMA 2017
BAB 6 ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN Agung Suharyanto,M.Si PSIKOLOGI - UMA 2017 When, why and how do... we do the research...? masalah hasrat ingin tahu Mencari Jawaban Metode Non Ilmiah
Lebih terperinciIlmu pengetahuan. himpunan pengetahuan yang diperoleh secara terorganisisr melalui prosedur dan metode tertentu yang kemudian disistema-tisasi
Ilmu pengetahuan himpunan pengetahuan yang diperoleh secara terorganisisr melalui prosedur dan metode tertentu yang kemudian disistema-tisasi Struktur Ilmu Pengetahuan dimulai dengan konsep awal berupa
Lebih terperinciKONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN
KONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN A. Upaya-upaya Manusia Untuk Memperoleh Kebenaran Kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuan. Artinya, setiap pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang yang mengetahui
Lebih terperinciBAB III GEREJA DAN SAINS
BAB III GEREJA DAN SAINS Modul ke: Fakultas MKCU Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id 1 A. Gereja dan Sains GEREJA SAINS 2 B. Pengertian Gereja Kata 'ekklesia'
Lebih terperinciDASAR-DASAR ILMU PENGERTIAN ILMU
DASAR-DASAR ILMU Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial maupun historis karena kelahiran ilmu tidak terlepas dari peran filsafat.sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat
Lebih terperinciPENTINGNYA ETIKA PROFESI
Apakah etika, dan apakah etika profesi itu PENTINGNYA ETIKA PROFESI Muhammad Sholeh Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai
Lebih terperinciDosen: Pipin Hanapiah, Drs. Caroline Paskarina, S.IP., M.Si. Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Padjadjaran
Agama, Filsafat, Ilmu, Teori, dan Penelitian Kuliah 2 Metodologi Ilmu Pemerintahan Dosen: Prof. Dr. H. Utang Suwaryo, Drs., M.A. Pipin Hanapiah, Drs. Caroline Paskarina, S.IP., M.Si. Jurusan Ilmu Pemerintahan
Lebih terperinciJENIS JENIS PENELITIAN DAN ALUR PENELITIAN MAKALAH. Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Metode Penelitian. Dibimbing oleh Dr.
JENIS JENIS PENELITIAN DAN ALUR PENELITIAN MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Metode Penelitian Dibimbing oleh Dr. Fatchur Rohman Disusun oleh : Offering G/ Kelompok 3: Ely Kristiani ( 160342601
Lebih terperinciTugas Filsafat. Mohamad Kashuri M
Tugas Filsafat Mohamad Kashuri 090810530M PROGRAM STUDI ILMU FARMASI FAKULTAS FARMASI PASCA SARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA 2008 1. Pendahuluan Sejalan dengan kemajuan pola berpikir manusia saat ini, ilmu
Lebih terperinciModul 2 Permasalahan dan Proposisi Penelitian
Modul 2 Permasalahan dan Proposisi Penelitian 1. PENGERTIAN PERMASALAHAN PENELITIAN Permasalahan penelitian ialah upaya untuk menetapkan batas-batas yang jelas mengenai fokus perhatian yang akan diteliti
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Penalaran Matematis. Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang
BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Penalaran Matematis Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta yang empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Hasrat Ingin Tahu Manusia
Menjelaskan pengertian Sains Bangunan BAB I PENDAHULUAN A. Hasrat Ingin Tahu Manusia Ilmu pengetahuan berawal pada kekaguman manusia akan alam yang dihadapinya, baik alam besar (macro-cosmos). Manusia
Lebih terperinciDEFINISI, OBJEK DAN KELAHIRAN SOSIOLOGI. Pertemuan 2
DEFINISI, OBJEK DAN KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2 SOSIOLOGI??? APA MANFAAT LETAK LAHIRNYA SOSIOLOGI Berhubungan dengan ilmuwan Perancis bernama Auguste Comte (1789-1857) yang dengan kreatif menyusun
Lebih terperinci