Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional dan Kongres X Jakarta, November Makalah Profesional IATMI
|
|
- Irwan Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional dan Kongres X Jakarta, November 28 Makalah Profesional IATMI 8 37 UPAYA OPTIMASI PRODUKSI SUMUR PROBLEM KEPASIRAN DI LAPANGAN TANJUNG Oleh: M. Ikin Hardikin, Indriyono ES, Hariyono PT. Pertamina EP Unit Bisnis EP Tanjung Abstrak Problem kepasiran merupakan salah satu masalah produksi yang terjadi pada sumur-sumur minyak di Lapangan Tanjung. Masalah ini menyebabkan penurunan produksi sumur dan kinerja lifting. Pasir terproduksi merusak peralatan pompa dan menyebabkan kehilangan produksi dan peningkatan frekwensi perawatan sumur. Saat ini terdapat 113 sumur produksi di Lapangan Tanjung yang tersebar di empat struktur aktif yaitu struktur Tanjung, Warukin Selatan, Warukin Tengah dan Tapian Timur dengan metoda lifting buatan berupa sucker rod pump (SRP) sebanyak 82 sumur dan electrical submersible pump (ESP) sebanyak 31 sumur. Usaha mengatasi problem kepasiran dengan menurunkan rate produksi atau menaikkan posisi intake pompa kurang diminati karena menyebabkan kehilangan potensi produksi sumur. Dalam hal ini diperlukan upaya optimasi produksi yang tepat mengingat sumur umumnya diproduksikan secara commingle dan diantaranya memiliki influx fluida lapisan yang rendah. Upaya alternatif yang sejalan dengan strategi pump-off dalam optimasi produksi sumur dilakukan dengan memasang sandtrap downhole desander (SDD). Alat ini merupakan asesoris pompa bawah permukaan yang memungkinkan pasir terproduksi tertahan dan terpisahkan dari fluida yang dihisap pompa. Tujuan pemasangan alat tersebut selain untuk mengatasi problem kepasiran pada sumur juga diharapakan dapat memberikan peluang optimasi produksi. Dalam paper ini akan dibahas mengenai upaya optimasi produksi sumur-sumur problem kepasiran yang dijadikan uji coba pemasangan SDD beserta modifikasi yang dilakukan. Hasil signifikan ditunjukkan dengan adanya gain produksi dan berkurangnya frekwensi perawatan sumur. Pendahuluan Lapangan Tanjung merupakan lapangan minyak tua yang dikelola oleh PT. Pertamina EP Unit Bisnis EP Tanjung (Gambar 1). Pada saat ini, minyak yang dihasilkan berasal dari empat struktur yaitu struktur Tanjung, Warukin Selatan, Warukin Tengah dan Tapian Timur. Sumur yang ada pada struktur tersebut sudah tidak dapat diproduksikan secara alami. Tekanan yang ada sudah tidak mampu mendorong fluida ke permukaan. Produksi dilakukan secara comminggle menggunakan bantuan lifting buatan berupa SRP dan ESP. Problem kepasiran kerap dijumpai pada sumur-sumur produksi minyak lapangan Tanjung. Sumur yang mengalami problem kepasiran diantaranya memiliki potensi produksi yang cukup besar untuk ukuran lapangan Tanjung bahkan pada beberapa struktur aktif merupakan sumur-sumur produksi utama. Dalam pekerjaan perawatan sumur, bail sand dilakukan untuk me-recover pocket sumur yang menjadi dangkal akibat terisi pasir. Sumur dengan pocket yang dalam memiliki peluang optimasi produksi dengan menempatkan posisi intake pompa dibawah IATMI
2 perforasi. Hal ini berguna terutama pada sumur yang memiliki influx fluida rendah atau produksi gas yang tinggi. Namun upaya tersebut terkendala oleh adanya problem kepasiran dimana sumur menjadi mudah kepasiran. Drawdown yang besar menyebabkan pasir lebih mudah terproduksi sehingga merusak peralatan pompa bawah permukaan dan menyebabkan kehilangan produksi dan peningkatan frekwensi perawatan sumur. Kehilangan produksi minyak tahun 28 akibat kepasiran/ pump stuck sampai dengan 31 Agutus 28 mencapai 3,528 barrel atau 15% dari total kehilangan minyak dengan jumlah perawatan sumur sebanyak 44 pekerjaan. Data statistik kehilangan produksi minyak dan jumlah perawatan sumur dari tahun 25 sampai tahun 28 akibat kepasiran cenderung meningkat (Gambar 2). Sejauh ini penanganan problem kepasiran pada sumur masih merupakan pekerjaan rumah dalam upaya optimasi produksi. Usaha field practice yang dilakukan untuk mengatasi problem tersebut ditempuh dengan cara menurunkan rate produksi, menaikkan posisi intake pompa, menyelubungi perforated pup joint atau gas anchor dengan saringan kawat, bahkan membiarkan pasir terproduksi dengan menggunakan pompa bekas untuk menyediakan clereance yang lebih besar. Hanya saja upaya diatas masih kurang memuaskan meskipun pada beberapa kasus membantu menghindarkan kegagalan sumur untuk diproduksikan kembali setelah perawatan dimana pompa stuck atau tidak produksi akibat kepasiran. Alternatif lain adalah mencoba memasang alat tambahan pada pompa bawah permukaan berupa SDD untuk sumur SRP yang memberikan peluang optimasi produksi memperbesar drawdown dan mengurangi kehilangan produksi akibat kepasiran. Tinjauan Lapangan Lapangan Tanjung merupakan lapangan minyak tua yang terletak di Kabuapan Tabalong, Kalimantan Selatan, 24 km dari Balikpapan maupun Banjarmasin. Minyak yang dihasilkan dikumpulkan di stasium pengumpul utama Manunggul untuk kemudian dikirim ke Refinery di Balikpapan melalui pipa 2 inchi sepanjang 24 km (Gambar 3). Sejarah produksi minyak lapangan Tanjung dimulai sejak tahun 1961 (Gambar 4), yakni dengan produksikannya struktur Tanjung yang ditemukan pada tahun Peak produksi sebesar 49, bopd dicapai pada tahun Sampai saat ini, jumlah sumur yang telah dibor mencapai 159 sumur, dengan sumur produksi sebanyak 93 sumur, injeksi 36 sumur, suspended 24 sumur, dan abandon 6 sumur. Terdapat 7 lapisan yang diproduksikan pada struktur ini, urutan dari bawah ke atas P, A, B, C, D, E, F. Struktur Warukin Tengah ditemukan pada tahun 1937 dan mulai diproduksikan sejak tahun Saat ini telah dibor sebanyak 22 sumur, dengan sumur produksi sebanyak 6 sumur, suspended 1 sumur, dan abandon 6 sumur. Lapisan yang diproduksikan dari bawah ke atas meliputi WM-1, WM-11, WM-12, WM- 13, WM-14 dan WM-21. Struktur Warukin Selatan ditemukan pada tahun 1965 dan mulai diproduksikan pada tahun Sampai saat ini telah dibor sebanyak 26 sumur, dengan sumur produksi sebanyak 9 sumur, suspended 12 sumur, dan abandon 5 sumur. Lapisan yang diproduksikan dari bawah ke atas meliputi WM-13, WM-14, WM-21 dan WM-22. Struktur Tapian Timur ditemukan pada tahun 1967 dan mulai diproduksikan pada tahun Sampai saat ini telah dibor sebanyak 25 sumur, dengan sumur produksi sebanyak 5 sumur, suspended 14 sumur, dan abandon 6 sumur. Lapisan yang masih diproduksikan dari bawah ke atas meliputi B, C, D dan F. Usaha mempertahankan dan meningkatkan produksi yang dilakukan di lapangan Tanjung secara umum meliputi penambahan sumur, kerja ulang pindah lapisan (KUPL), stimulasi, injeksi air, optimasi fasilitas permukaan dan metoda lifting. Penambahan sumur ditempatkan pada daerah dimana minyak masih terjebak dan tidak tersentuh oleh sumur produksi existing sementara KUPL dilakukan untuk memproduksikan lapisan produktif yang belum dibuka sebelumnya atau memperbaiki yang sudah ada. Stimulasi sumur yang dilakukan berupa perekahan hidrolik untuk memperbesar konduktivitas lapisan produktif dan pengasaman untuk menghilangkan wax dan scale yang terjadi di lubang sumur. Injeksi air merupakan water flooding untuk peningkatan perolehan minyak dan pressure maintenance dimana rata-rata tekanan mencapai 4 s.d 9 psi setelah injeksi. Perbaikan fasilitas permukaan yang dilakukan diantaranya mengganti konfigurasi koneksi welhead ke flowline dari 9 derajat menjadi long radius dengan tujuan memperkecil pressure drop, melakukan pigging dan flushing air panas di flowline untuk mencegah kebuntuan flowline akibat wax dan parafin. Upaya pencegahan dilakukan dengan memasang LKC pada flowline. Optimasi metoda lifting dilakukan dengan memasang atau desain ulang lifting sesuai dengan potensi sumur. Jumlah produksi minyak lapangan Tanjung rata-rata bulan Agustus 28 mencapai 5,467 bopd dengan kadar air 91.3 %, dan produksi gas sebesar 2.4 MMcfd. Sifat fisik minyak lapangan Tanjung seperti di struktur Tanjung mengandung kadar paraffin dan pour point tinggi (Tabel 1). IATMI
3 Permasalahan Upaya Optimasi Upaya optimasi produksi dilakukan secara daily basis dengan menerapkan strategi pump-off. Strategi pump-off merupakan langkah-langkah yang dilaksanakan secara sistematis dan terencana untuk mencapai drawdown optimal yang dinyatakan dalam ketinggian tenggelamnya pompa (submergence) lebih kecil atau maksimal 1 meter sehingga mendapatkan produksi yang maksimal dengan biaya pengangkatan yang minimal. Langkah-langkah tersebut dicapai dengan melaksanakan penyesuaian kondisi operasi maupun desain ulang pompa (SRP, ESP) baik di permukaan maupun di bawah permukaan terhadap kondisi sumur submergence tinggi, gangguan gas, pasir, paraffin dan scale (Tabel 2). Dalam aplikasinya, penerapan strategi pumpoff pada beberapa sumur terkendala oleh problem kepasiran. Pasir yang terpoduksi masuk ke pompa bawah permukaan menyebabkan pompa rusak bahkan mengalami stuck/ plunger terjepit di dalam barrel. Dari data perawatan sumur, pasir tersebut umumnya berupa pasir formasi atau pasir frac yang terlepas akibat proses produksi. Influx yang rendah dan produksi secara commingle dengan interval perforasi yang umumnya panjang semakin memperburuk peluang optimasi sumur kepasiran. Kondisi sumur tersebut menyebabkan aplikasi beberapa teknik sand control menjadi kurang diminati bahkan tidak ekonomis. Di sisi lain membiarkan problem kepasiran menyebabkan peningkatan kehilangan produksi minyak dan frekwensi perawatan sumur. Pemasangan alat sandtrap downhole desander (SDD) merupakan alternatif inovasi dalam upaya optimasi produksi yang sejalan dengan penerapan strategi pump-off. SDD merupakan alat tambahan pada pompa bawah permukaan yang menggantikan posisi perforated pup joint atau gas anchor pada konfigurasi lifting SRP. Kerja alat ini memungkinkan pasir terproduksi tertahan dan terpisahkan dari fluida yang dihisap pompa, sehingga pompa terhindarkan dari kepasiran (Gambar 5). Pembahasan Penggunaan SDD Dalam uji coba SDD dipilih beberapa sumur kepasiran seperti MPE-13, MPS-22, MPN-5, MPS-1 dan MPS-19. Pemilihan tipe SDD berdasarkan rate gross produksi sumur dan jenis pasir yang terproduksi. Akibat perubahan influx fluida sumur, terjadi perbedaan rate produksi sumur antara saat usulan design SDD dengan kondisi sekarang. Sehingga pada beberapa sumur uji coba, maksimal rate tipe SDD yang diujicobakan berada dibawah rate produksi sumur (Tabel 3). Sumur MPE-13 Sumur MPE-13 merupakan sumur utama di struktur Tapian Timur dengan produksi rata-rata bulan Agustus 28 mencapai 128 bopd, kadar air 4.2% dan gas oil ratio (GOR).2 Mcfd/bbl. Influx fluida sumur relatif rendah dengan decline produksi minyak mencapai 45% pertahun (Gambar 6). Saat ini lapisan yang dibuka adalah C1 upper. Sebelum menggunakan SDD, awal tahun 27 dilakukan perawatan sumur akibat pompa kepasiran/ stuck, produksi mencapai 199 bopd. Kemudian posisi intake dinaikkan, hasilnya pompa tidak kepasiran namun produksi turun sekitar 1 bbl atau 5%. Setelah tiga hari pengamatan diputuskan untuk mengembalikan posisi intake, upaya ini cukup berhasil mengembalikan produksi ke posisi 198 bbl. Setelah tiga bulan berjalan, terjadi penurunan influx fluida sehingga dilakukan penggantian stroke length (SL) dari 12 ke 74. Pada waktu dihidupkan pompa mengalami kepasiran/ stuck sehingga mengharuskan perawatan sumur. Pemasangan SDD dilakukan pada bulan November 27. SDD yang terpasang memiliki rate yang sesuai dengan besar rate sumur. Optimasi dilakukan dengan menurunkan posisi intake, namun saat diproduksikan tidak banyak memberikan peluang optimasi karena submergence pump-off bersamaan GOR yang cenderung meningkat. Meskipun tejadi kenaikkan pada awal SDD dipasang, minyak naik 24% dari sebelum pemasangan SDD menjadi 162 bopd, tetapi gain yang diperoleh tidak signifikan hanya diperoleh kumulatif gain sebesar 16 bbl atau setara dengan.2 bopd. Selama produksi terjadi perubahan influx fluida yang ditandai dengan kenaikan level fluida sumur dan GOR yang cenderung menurun. Upaya optimasi produksi kemudian dilanjutkan dengan menaikkan SL dari 74 ke 12. Upaya ini tidak menyebabakan pompa kepasiran/ stuck bahkan diperoleh kenaikkan produksi yang signifikan, dari sebelumnya 141 bopd menjadi 191 bopd. Sampai saat ini sumur masih berproduksi. Jumlah gain produksi sampai dengan 31 Agustus 28 mencapai 7,51 bbl atau setara dengan kenaikkan 34 bopd dari decline produksinya. Sumur MPS-22 Sumur MPS-22 merupakan sumur problem kepasiran dengan produksi dan influx fluida yang relatif besar di struktur Warukin Selatan. Produksi dilakukan secara commingle dengan lapisan yang dibuka WM-21, WM-22 dan WM-22B. Produksi rata- IATMI
4 rata bulan Agustus 28 mencapai 96 bopd, kadar air 92.1% dan GOR 2 Mcfd/bbl. Decline produksi minyak mencapai 2% pertahun (Gambar 7). Tipe SDD yang tersedia untuk uji coba mempunyai batasan rate efektif antara 4-8 bbl/d, sedangkan saat itu sumur diproduksikan pada rate 126 bbl/d. Meskipun demikian, pada pertengahan bulan November 27, dilakukan pemasangan SDD tanpa merubah posisi intake. Hasil uji coba menunjukkan produksi yang tidak memuaskan, terjadi penurunan produksi baik gross maupun minyaknya. Selama 1 hari produksi, terjadi penurunan produksi rata-rata gross mencapai 228 bbl/d (22 %) dan minyak 43 bopd (47%) sedangkan kadar air meningkat 2.9% menjadi 94.%. Uji coba dilanjutkan dengan menaikkan posisi intake pompa. Terjadi respon positif dimana produksi minyak cenderung naik menuju posisi sebelum pemasangan SDD. Selama 49 hari produksi, rata-rata gross mencapai 944 bbl/d (92%), minyak 71 bopd (78%) dengan kenaikkan kadar air 1.3% atau menjadi 92.4%. Meskipun secara produksi hasilnya kurang memuaskan tetapi dari perawatan sumur, penggunaan SDD menunjukkan perbaikkan. Mud anchor (MA) terisi penuh pasir formasi yang mengindikasikan terjadi pemisahan pasir dari fluida. Masih dijumpai plunger scratch/ goresan dengan tingkat kerusakan yang relatif ringan. Kerusakan tersebut dimungkinkan akibat efektivitas pemisahan pasir berkurang drastis setelah MA terisi penuh. Jika sebelum pemasangan SDD, plunger mengalami scratch yang dalam dan terjadi disepanjang penampang plunger, setelah SDD goresan yang terjadi relatif lebih ringan dan terakumulasi pada bagian atas plunger pompa. Uji coba kembali dilakukan dengan merubah konfigurasi MA dari tertutup menjadi terbuka. Modifikasi ini dilakukan berdasarkan pengalaman dari sumur MPN-5 yang sukses meningkatkan resistensi pompa terhadap kepasiran dengan posisi MA terbuka. Selain merubah konfiguasri MA, posisi intake diturunkan jauh dibawah perforasi lapisan WM-21. Selama diproduksikan, sumur mengalami beberapa kali gangguan akibat perbaikan gas engine sebagai penggerak SRP. Terjadi tiga kali perbaikan yang menyembakan sumur tidak produksi. Peak oil optimasi ini mencapai 157 bopd dengan kadar air 87.6%. Dalam kurun waktu 123 hari, diperoleh produksi ratarata gross 117 bbl/d, minyak 18 bopd dan GOR 1 Mcfd/bbl. Gain yang diperoleh sebesar 2,837 bbl atau setara dengan 23 bopd terhadap decline produksinya. Akhir bulan Mei 28 sumur tidak produksi akibat lepas koneksi pada rod. Saat perawatan sumur, optimasi dilakukan dengan menaikkan SL menjadi 192 dari sebelumnya, 168 dan konfigurasi MA terbuka. Setelah diproduksikan terjadi kenaikkan gross tetapi diikuti dengan kenaikan kadar air yang tinggi. Peak gross diperoleh mencapai 1,392 bbl/d dengan minyak 12 bopd atau kadar air 92.7%. Produksi minyak mengalami fluktuasi dengan kadar air yang cenderung menurun. Sampai saat ini sumur masih berproduksi dan jumlah gain sampai dengan 31 Agustus 28 diperoleh sebesar 135 bbl atau setara dengan 1 bopd. Sumur MPN-5 Sumur MPN-5 merupakan salah satu sumur problem kepasiran di struktur Tanjung. Produksi dilakukan secara comminggle dengan lapisan yang dibuka A, B, C, D, E, F. Rata-rata produksi bulan Agustus 28 mencapai 37 bopd, kadar air 95.% dan GOR.3 Mcfd/bbl dengan decline produksi minyak mencapai 2% pertahun (Gambar 8). Tipe SDD yang tersedia memiliki batasan rate maksimal 375 bbl/d sesuai produksi sumur rata-rata saat usulan design untuk uji coba yakni sebesar 337 bbl/d. Upaya mengatasi problem kepasiran sebelumnya dilakukan dengan menyelimuti perforated pup joint menggunakan saringan kawat. Pada bulan November 27, dilakukan pemasangan SDD sementara produksi gross sudah mencapai 628 bbl/d, minyak 51 bopd dan kadar air 91.9%. Upaya optimasi ini merupakan kasus penggunaan SDD dengan rate dibawah produksi sumur seperti di WS-22. Uji coba dilakukan dengan menurunkan posisi intake pompa dengan ujung MA ditutup. Hasilnya produksi gross dapat ditingkatkan 1% menjadi rata-rata 69 bbl/d dengan peak rate gross mencapai 864 bbl/d yang diikuti kenaikkan kadar air sehingga rata-rata produksi minyak turun 14% yakni hanya mencapai 44 bopd. Produksi berlangsung selama 41 hari sebelum mengalami pompa stuck/ kepasiran. Dari data perawatan sumur diketahui MA berisikan pasir formasi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa menaikkan rate produksi melebihi kapasitas SDD mengakibatkan pemisahan pasir yang terjadi tidak efektif. Uji coba dilanjutkan dengan melakukan modifikasi ujung MA dibuat terbuka. Umur produksi berlangsung selama 76 hari sebelum SRP mengalami putus rod. Terjadi peningkatan rata-rata produksi gross 8% menjadi sekitar 676 bbl/d dan minyak turun 37% atau menjadi 32 bopd. terulang kembali, saat perawatan posisi intake dinaikkan tanpa menggunakan SDD. Sumur diproduksikan namun umur produksi berlangsung singkat hanya bertahan selama dua hari kemudian pompa mengalami kepasiran/ stuck. Saat perawatan sumur, dilakukan stimulasi perekahan hidrolik pada zona B dan SDD dipasang kembali dengan dengan posisi ujung MA terbuka sementara posisi intake dinaikkan. Usaha stimulasi tidak menunjukkan gain karena terjadi kenaikkan IATMI
5 kadar air. Saat produksi gross dapat ditingkatkan menjadi rata-rata 728 bbl/d tetapi diikuti kenaikkan kadar air yang mencapai 2.8% menjadi 95%. Terjadi tiga kali perawatan sumur akibat putus rod tanpa mengganti pompa yang bertahan selama 126 hari sebelum mengalami kepasiran/ stuck. Saat perawatan sumur dipasang SDD, sampai saat ini sumur masih berproduksi. Kadar air yang naik mengakibatkan upaya optimasi produksi dengan menaikkan drawdown sumur mengalami kegagalan sedangkan upaya mengatasi problem kepasiran dengan modifikasi ujung MA terbuka dapat dipilih sementara apabila SDD yang digunakan memiliki batasan rate dibawah produksi sumur. Sumur MPS-1 MPS-1 merupakan sumur produksi minyak kedua terbesar setelah MPS-22 yang ada di struktur Warukin Selatan. Produksi rata-rata bulan Agustus 28 mencapai 7 bopd, kadar air 87.8 % dan GOR.4 Mcfd/bbl dengan decline produksi minyak mencapai 15% pertahun (Gambar 9). Sumur diproduksikan secara commingle dengan lapisan yang dibuka WM-21 dan WM-22A. Hasil pengukuran level fluida sumur sejak awal tahun 27 terlihat cenderung meningkat. Kondisi tersebut memberikan peluang optimasi produksi dengan memaksimalkan drawdown sumur. Namun pocket sumur dangkal bahkan sebagian perforasi WM-22A terturup pasir formasi menambah keterbatasan yang memerlukan pertimbangkan matang dalam optimasi sumur. Dalam setiap kesempatan perawatan sumur untuk memperbaiki kinerja pompa, biasa dilakukan bail sand untuk merecover pasir yang menumpuk di wellbore sekaligus menyediakan tambahan pocket untuk optimasi lifting. Setelah dilakukan penggantian pompa terjadi kenaikkan produksi rata-rata gross 18 bbl/d (26%) atau menjadi 526 bbl/d dan minyak sebesar 28 bopd (55%) atau menjadi 78 bopd. Namun produksi hanya berlangsung seminggu dan pompa mengalami kepasiran/ stuck. Awal Pebruari 28, dilakukan perawatan sumur dengan memasang SDD yang tersedia di lapangan saat itu. Tipe SDD tersebut didesign bukan untuk sumur MPS-1 dan memiliki batasan maksimal rate dibawah produksi gross sumur. Belajar dari pengalaman pada dua sumur sebelumnya, SDD dipasang dengan konfigurasi MA terbuka. Selama berproduksi, pada awal Maret 28, terjadi kerusakan gas engine namun tidak terjadi pompa kepasiran saat kembali dioperasikan. Sampai saat ini, sumur masih berproduksi dan menghasilkan gain yang signiifkan. Sampai dengan 31 Agustus 28, hasil optimasi diperoleh gain sebesar 4,755 bbl atau setara dengan 23 bopd dari decline produksinya. Sumur MPS-19 MPS-19 merupakan sumur produksi minyak yang ada di struktur Warukin Selatan. Produksi ratarata bulan Agustus 28 mencapai 23 bopd, kadar air 32.% dan GOR 1.3 Mcfd/bbl dengan decline produksi minyak mencapai 7% pertahun (Gambar 1). Sumur diproduksikan secara commingle dengan lapisan yang dibuka WM-13, WM-13A, WM-14, WM-21, WM-22 dan WM-22B. Sumur ini memiliki influx fluida yang rendah dan pocket yang dalam. Peluang optimasi dapat dilakukan dengan menurunkan posisi intake pompa. Pada perawatan sebelumnya, September 27, posisi intake dinaikkan setelah terjadi pompa stuck akibat kepasiran, akan tetapi usaha ini menyebabkan produksi minyak turun. Akhir bulan Maret 28, dilakukan optimasi produksi dengan menaikkan posisi intake pompa. Saat diproduksikan pompa mengalami kepasiran/ stuck. Perawatan sempat tertunda dan sumur ditinggalkan sementara selama 2 bulan akibat ketersediaan rig berdasarkan secara scala prioritas. Akhir Mei 28, dilakukan perawatan sumur dan posisi intake dinaikkan. Saat diproduksikan, sumur sempat 3 hari berproduksi kemudian kembali mengalami pompa stuck/ kepasiran. Minggu pertama Juni 28, dilakukan kembali perawatan sumur dengan menaikkan posisi intake pompa. Akan tetapi pompa kembali mengalami stuck/ kepasiran setelah 1 hari berproduksi. Minggu kedua bulan Juli 28 dilakukan perawatan sumur, produksi berlangsung selama 2 hari kemudian sumur tidak produksi. Upaya re-spacing tidak berhasil sehingga sumur ditinggalkan sementara. Minggu terakhir bulan Juli 28 dilakukan perawatan sumur dengan memasang SDD dan menurunkan posisi intake pompa. Sumur dapat kembali berproduksi dan bertahan sampai saat ini. Sampai Agustus 28 diperoleh gain kenaikkan produksi 423 bbl atau setara dengan 12 bopd. Kesimpulan 1. Alat sandtrap downhole desander (SDD) mampu mengatasi problem kepasiran pada sumur uji coba yang mengaplikasikan strategi pump-off di lapangan Tanjung. 2. Penggunaan SDD pada sumur uji coba memberikan peluang optimasi produksi untuk memperbesar drawdown sumur yang dilakukan dengan cara menurunkan posisi intake pompa dan memperbesar rate produksi. IATMI
6 3. Modifikasi pemasangan SDD dengan Mud Anchor terbuka pada sumur yang memiliki rate produksi diatas maksimum rate SDD dapat dijadikan alternatif untuk menghindarkan pompa kepasiran. 4. Optimasi produksi pada beberapa sumur uji coba memperlihatkan gain produksi yang signifikan sementara ketidakberhasilan terjadi akibat kenaikkan gross dikuti kenaikkan water cut. Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan Terima Kasih kepada Manajemen PT Pertamina EP Unit Bisnis EP Tanjung yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam penulisan paper ini. Referensi 1. Buhari, A., Santoso B., 1999, Optimasi Produksi dengan Stategi Pump-off, dalam Prosiding Lomba Karya Tulis, Kelompok Produksi, Direktorat Ekplorasi dan Produksi Pertamina. 2. Soewoto, B., Adnan, A., Purwanto, B., Burnstad, R., 23, Method Used to Extend The Economic Life of The Mature Oil Fields in Tanjung, IPA 3-E Abass H.H. and Habtar, A.H., 23, Sand Control during Drilling, Perforation, Completion and Production, SPE presentation at the SPE 13 th Middle East Oil Show & Conference to be held in Bahrain, 9-12 June ; 2, Recommended Practice for Care and Use of Subsurface Pumps, API 4th Edition. 5. Bradley, Howard B., 1987, Petroleum Engineering Handbook, Society Petroeum Engineers, TX, USA. 6. Downhole Sandtrap Desander Brochure. Tabel 1 Sifat Fisik Minyak Lapangan Tanjung Struktur SG o API Pour Point, o C % Paraffin Tanjung Warukin Selatan Tapian Timur Tabel 2 Perubahan-Perubahan pada Lifting Buatan Metodal Lifting Buatan Perubahan di Permukaan Perubahan di Bawah Permukaan SPM Diameter pompa SL Panjang Gas Anchor (GA) SRP Pumping Unit Menaikan/ menurunkan posisi intake Menyelubungi GA dengan mesh screen Menggunakan special sucker rod Variable Speed Drive (VSD) Kapasitas pompa Frekwensi Jumlah stage pompa ESP Tapper Tegangan Shroud/ jacket Memasang kabel paralel Menaikan/ menurunkan posisi intake Perbaikan gas handling IATMI
7 Tabel 3 Tipe SDD yang Digunakan pada Sumur Uji Coba Sumur Gross SDD Bbl/d Tipe Rate, Bbl/D MPE /8 D275 GF MPS /2 D3416 GF 4 8 MPN /2 D MPS /8 D272 GF 4 8 MPS /8" D Gambar 1 Peta Lokasi Lapangan Tanjung IATMI
8 PERAWATAN SUMUR PROBLEM KEPASIRAN 6 4 Jumlah Perawatan Sumur Kehilangan Minyak, bbls Jumlah Perwatan Sumur Kehilangan Produksi Gambar 2 Jumlah Perawatan Sumur dan Kehilangan Minyak Akibat Kepasiran Gambar 3 Jalur Pipa Pengiriman Minyak Tanjung ke Refinery Balikpapan IATMI
9 PRODUKSI MINYAK Oil, Bopd Gambar 4 Sejarah Produksi Minyak Lapangan Tanjung Gambar 5 Sandtrap Downhole Desander IATMI
10 WELL MPE Low prod Lower intake Hig subm Increase SL PROD. BBL/D 15 1 Raise intake Raise intake Low influx/ subm Decrease SL GOR, MCFD/BBL Jan-7 Feb-7 Mar-7 Apr-7 May-7 Jun-7 Jul-7 Aug-7 Sep-7 Oct-7 Nov-7 Dec-7 Jan-8 Feb-8 Mar-8 Apr-8 May-8 Jun-8 Jul-8 Aug-8 GROSS OIL BASE OIL GOR Gambar 6 Sejarah Produksi Sumur MPE-13 WELL MPS Intake covered w/ mesh screen Lower Intake & covered w/ mesh screen Raise intake MA closed PROD. BBL/D Tubing leak Intake covered w/ mesh screen MA closed MA open Upsizing pump Increase SL MA open Jan-7 Feb-7 Mar-7 Apr-7 May-7 Jun-7 Jul-7 Aug-7 Sep-7 Oct-7 Nov-7 Dec-7 Jan-8 Feb-8 Mar-8 Apr-8 May-8 Jun-8 Jul-8 Aug-8 GOR, MCFD/BBL. GROSS OIL BASE OIL GOR Gambar 7 Sejarah Produksi Sumur MPS-22 IATMI
11 WELL MPN-5 PROD. BBL/D Scrape Intake covered w/ mesh screen Lower intake Scrape MA closed MA open Frac B zone MA open MA open GOR, MCFD/BBL 3 2 Pump repcl. Uninstall SDD Raise intake Jan-7 Feb-7 Mar-7 Apr-7 May-7 Jun-7 Jul-7 Aug-7 Sep-7 Oct-7 Nov-7 Dec-7 Jan-8 Feb-8 Mar-8 Apr-8 May-8 Jun-8 Jul-8 Aug-8 GROSS OIL BASE OIL GOR Gambar 8 Sejarah Produksi Sumur MPN-5 PRODUCTION HISTORY MPS Decrease rate due to pump stuck in Aug PROD. BBL/D Scrape MA open Lower intake Jan-7 Feb-7 Mar-7 Apr-7 May-7 Jun-7 Jul-7 Aug-7 Sep-7 Oct-7 Nov-7 Dec-7 Jan-8 Feb-8 Mar-8 Apr-8 May-8 Jun-8 Jul-8 Aug-8 GOR, MCFD/BBL 5.. GROSS OIL BASE OIL GOR Gambar 9 Sejarah Produksi Sumur MPS-1 IATMI
12 WELL MPS-19 PROD. BBL/D Raise intake Raise intake Lower intake Pump replc. Lower intake Jan-7 Feb-7 Mar-7 Apr-7 May-7 Jun-7 Jul-7 Aug-7 Sep-7 Oct-7 Nov-7 Dec-7 Jan-8 Feb-8 Mar-8 Apr-8 May-8 Jun-8 GOR, MCFD/BBL Jul-8 Aug GROSS OIL BASE OIL GOR Gambar 1 Sejarah Produksi Sumur MPS-19 IATMI
PENANGGULANGAN KEPASIRAN PADA SUMUR PRODUKSI DI LAPANGAN SANGATTA
PENANGGULANGAN KEPASIRAN PADA SUMUR PRODUKSI DI LAPANGAN SANGATTA Oleh : Sophan Andriansah Perencanaan & Engineering PT. PERTAMINA EP REGION KTI Sangatta Field Jl Gas No.1 km. 13 Sangkima Sangatta Kutai
Lebih terperinciIkatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2 5 Desember Makalah Profesional IATMI
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2 5 Desember 2009 Makalah Profesional IATMI 08 037 PERENDAMAN PARAFFIN SOLVENT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI SUMUR MINYAK
Lebih terperinciIkatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember Makalah Profesional IATMI
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember 2009 Makalah Profesional IATMI 08-036 Upaya Peningkatan Produksi Pada Struktur Rantau Zona 600 Yang Sudah Dilakukan
Lebih terperinciAPLIKASI VSD DALAM MENGATASI MASALAH WATER CUT DAN GAS YANG BERLEBIH PADA SUMUR ESP
APLIKASI VSD DALAM MENGATASI MASALAH WATER CUT DAN GAS YANG BERLEBIH PADA SUMUR ESP Abstrak Electric Submersible Pump sebagai salah satu dari alat pengangkat buatan mempunyai beberapa keuntungan seperti
Lebih terperinciIKATAN AHLI TEKNIK PERMINYAKAN INDONESIA
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional dan Kongres X Jakarta, 12 14 November 28 Makalah Profesional APLIKASI BIOLOGICAL ENZYME DI PT PERTAMINA EP REGION SUMATERA Defrian Basya S Hermansyah
Lebih terperinciEdwil Suzandi; PT.Semberani Persada Oil (SemCo) Sigit Sriyono; PT.Semberani Persada Oil (SemCo) Made Primaryanta; PT.Semberani Persada Oil (SemCo)
IATMI 2005-33 PROSIDING, Simposium Nasional Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) 2005 Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, 16-18 November 2005. OPTIMASI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE
Lebih terperinciSISTEM GAS LIFT SIKLUS TERTUTUP SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI MIGAS: STUDI KASUS LAPANGAN GNK
IATMI 2005-36 PROSIDING, Simposium Nasional Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) 2005 Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, 16-18 November 2005. SISTEM GAS LIFT SIKLUS TERTUTUP SEBAGAI
Lebih terperinciIKATAN AHLI TEKNIK PERMINYAKAN INDONESIA. Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2 5 Desember 2009
IKATAN AHLI TEKNIK PERMINYAKAN INDONESIA Simposium Nasional IATMI 29 Bandung, 2 5 Desember 29 Implementasi Pilot Waterflooding Lapangan Bunyu Region KTI Bagi Aspek Lingkungan Oleh: Ahmad Syaifuddin Erwin
Lebih terperinciIkatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional dan Kongres X Jakarta, 12 14 November 2008 Makalah Profesional FIELD TRIAL TEKNOLOGI CLEAR WELL UNTUK MENGATASI MASALAH SCALE DAN OPTIMASI PRODUKSI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri yang berhubungan dengan sistem distribusi fluida tentunya memerlukan instrumen untuk mengalirkannya. Untuk fluida termampatkan maka diperlukan kompresor,
Lebih terperinciISBN
ISBN 978-979-98831-1-7 Proceeding Simposium Nasional IATMI 25-28 Juli 2007, UPN Veteran Yogyakarta STUDI KEMUNGKINAN PENGGUNAAN FIBER SEBAGAI SARINGAN PASIR DI INDUSTRI MIGAS Oleh : Suwardi UPN VETERAN
Lebih terperinciBab V Metode Peramalan Produksi Usulan Dan Studi Kasus
3 25 2 15 1 5 Minyak Air Gas 15-Jun-94 28-Oct-95 11-Mar-97 24-Jul-98 6-Dec-99 19-Apr-1 1-Sep-2 14-Jan-4 28-May-5 14 12 1 8 6 4 2 Bab V Metode Peramalan Produksi Usulan Dan Studi Kasus V.1. Metode Peramalan
Lebih terperinciPENGARUH KENAIKAN CASING PRESSURE TERHADAP LAJU ALIR PRODUKSI DI LAPANGAN MINYAK DURI
1 PENGARUH KENAIKAN CASING PRESSURE TERHADAP LAJU ALIR PRODUKSI DI LAPANGAN MINYAK DURI Nurkhalis, Sunarno, Fajril Akbar Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Riau Kampus Binawidya Panam Pekanbaru
Lebih terperinciDigital Well Analyzer Sebagai Inovasi Pengukuran Fluid Level Untuk Mendukung Program Optimasi Produksi
Digital Well Analyzer Sebagai Inovasi Pengukuran Fluid Level Untuk Mendukung Program Optimasi Produksi Oleh: Agus Amperianto, Alfian Mayando, Erick Yosniawan PERTAMINA EP - UNIT BISNIS EP LIRIK Kompleks
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 PENERAPAN SISTEM PEMOMPAAN. Sumur XY-15 terletak dalam lapangan Onshore Lapangan XX Indonesia
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 PENERAPAN SISTEM PEMOMPAAN Sumur XY-15 terletak dalam lapangan Onshore Lapangan XX Indonesia dimana lapisan utamanya penghasil minyak, lapangan XX onshore adalah formasi
Lebih terperinciEVALUASI PERBANDINGAN DESAIN ELECTRICAL SUBMERSIBLE PUMP DAN SUCKER ROD PUMP UNTUK OPTIMASI PRODUKSI PADA SUMUR M-03 DAN M-05
Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 EVALUASI PERBANDINGAN DESAIN ELECTRICAL SUBMERSIBLE PUMP DAN SUCKER ROD PUMP UNTUK OPTIMASI PRODUKSI PADA SUMUR
Lebih terperinciHasil Studi Dan Analisis
Bab V Hasil Studi Dan Analisis V.1 Kasus Awal Kasus Awal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Lapangan X yang memiliki empat buah sumur. Model reservoir dengan empat buah sumur sebagai kasus awal
Lebih terperinciPEMAKAIAN FLEX SAND DAN RCS-X DALAM UPAYA MENGATASI PROPPANT FLOWBACK DI LAPANGAN TANJUNG
PEMAKAIAN FLEX SAND DAN RCS-X DALAM UPAYA MENGATASI PROPPANT FLOWBACK DI LAPANGAN TANJUNG Oleh : Irwan, Indriyono ES., dan Hariyono Unit Bisnis Pertamina EP Tanjung Jl. Minyak No. 1 Tanjung, Kalimantan
Lebih terperinciStudi Optimasi Kinerja Sucker Rod Pump Pada Sumur A-1, A-2,Z-1, Dan Z-2 Menggunakan Perangkat Lunak Prosper
Studi Optimasi Kinerja Sucker Rod Pump Pada Sumur A-1, A-2,Z-1, Dan Z-2 Menggunakan Perangkat Lunak Prosper Syahrinal Faiz, Djoko Sulistyanto, Samsol ST Program Studi Teknik Perminyakan, Universitas Trisakti
Lebih terperinciINTEGRATED SOLUTION TO OPTIMIZE ASSET AND INCREASE GAS SALES EAST MUSI FIELD
INTEGRATED SOLUTION TO OPTIMIZE ASSET AND INCREASE GAS SALES EAST MUSI FIELD Oleh : Azis Rochmanudin *), Gunung Sardjono Hadi **) dan Nengah Suabdi ***) *) Pertamina EP Region Sumatra **) Pertamina EP
Lebih terperinciIkatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional dan Kongres X Jakarta, November Makalah Profesional IATMI
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional dan Kongres X Jakarta, 12 14 November 2008 Makalah Profesional IATMI 08-036 UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI SUMUR BERMASALAH SCALE DAN PARAFFIN DI
Lebih terperinciAPLIKASI SLOTTED LINER COMPLETION SEBAGAI SAND CONTROL PADA SUMUR- SUMUR HORIZONTAL DI LAPANGAN ATTAKA UNOCAL INDONESIA
PROCEEDING SIMPOSIUM NASIONAL IATMI 21 YOGYAKARTA, 3-5 OKTOBER 21 APLIKASI SLOTTED LINER COMPLETION SEBAGAI SAND CONTROL PADA SUMUR- SUMUR HORIZONTAL DI LAPANGAN ATTAKA UNOCAL INDONESIA ABSTRAK Syahrani,
Lebih terperinciKEGIATAN OPERASI DAN PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI DI PT. MEDCO E&P INDONESIA ( S&C SUMATERA ) FIELD SOKA
KEGIATAN OPERASI DAN PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI DI PT. MEDCO E&P INDONESIA ( S&C SUMATERA ) FIELD SOKA Diajukan untuk Memenuhi Syarat Permohonan Kuliah Kerja Lapangan O l e h Veto Octavianus ( 03111002051
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:
EVALUASI PERBANDINGAN METODE REGULER GAS LIFT DAN COILED TUBING GAS LIFT UNTUK APLIKASI DI LAPANGAN MSF Galih Aristya, Widartono Utoyo Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Trisakti Abstrak Pada
Lebih terperinciOPTIMASI PRODUKSI HASIL PERENCANAAN SUCKER ROD PUMP TERPASANG PADA SUMUR TMT-Y DI TAC-PERTAMINA EP GOLWATER TMT
OPTIMASI PRODUKSI HASIL PERENCANAAN SUCKER ROD PUMP TERPASANG PADA SUMUR TMT-Y DI TAC-PERTAMINA EP GOLWATER TMT PRODUCTION OPTIMIZATION RESULT OF SUCKER ROD PUMP PLAN INSTALLED IN TMT-Y WELLS AT TAC-PERTAMINA
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: dibandingkan lapisan lainnya, sebesar MSTB.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: 1. Hasil analisa decline curve dari semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin maju peradaban manusia, kebutuhan akan energi akan semakin meningkat. Salah satu energi yang selalu diandalkan oleh umat manusia adalah energi dari sektor
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. yaitu sumur AN-2 dan HD-4, kedua sumur ini dilakukan treatment matrix acidizing
BAB V PEMBAHASAN Pada lapangan FRY kali ini dipilih 2 sumur untuk dianalisa dan dievaluasi yaitu sumur AN-2 dan HD-4, kedua sumur ini dilakukan treatment matrix acidizing guna memperbaiki kerusakan formasi
Lebih terperinciPoso Nugraha Pulungan , Semester II 2010/2011 1
OPTIMASI TEKNIK PENINGKATAN PRODUKSI MINYAK PADA STASIUN PENGUMPUL DI LAPANGAN X Poso Nugraha Pulungan * Ir. Tutuka Ariadji, M.Sc, ph.d. ** Sari Seiring penurunan produksi dari sumur minyak, diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia saat ini. Terutama kebutuhan energi yang berasal dari sumber daya alam yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Energi merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan masyarakat dunia saat ini. Terutama kebutuhan energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak
Lebih terperinciaintis Volume 12 Nomor 1, April 2011, 22-28
Jurnal aintis Volume 1 Nomor 1, April 011, -8 ISSN: 1410-7783 Perhitungan Laju Alir Minyak Setiap Lapisan pada Sumur Commingle Distribution Of Calculated Rate Oil Flow To Commingle Well Ali Musnal Jurusan
Lebih terperinciGambar 11. Perbandingan hasil produksi antara data lapangan dengan metode modifikasi Boberg- Lantz pada sumur ADA#22
Sekali lagi dari Gambar 9 dapat dilihat bahwa perbandigan kurva produksi metode modifikasi Boberg-Lantz dengan data lapangan berpola mendekati. Hal ini dapat dilihat dari kecenderungan kenaikan produksi
Lebih terperinciISSN JEEE Vol. 6 No. 2 Novrianti. Studi Kelayakan Pekerjaan Pemilihan Zona Produksi dan Squeeze off Cementing pada Sumur MY05
ISSN 2540-9352 JEEE Vol. 6 No. 2 Novrianti Studi Kelayakan Pekerjaan Pemilihan Zona Produksi dan Squeeze off Cementing pada Sumur MY05 Novrianti 1 1 Universitas Islam Riau Abstrak Meningkatnya water cut
Lebih terperinciEVALUASI KEBERHASILAN PEREKAHAN HIDROLIK PADA SUMUR R LAPANGAN X
Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 EVALUASI KEBERHASILAN PEREKAHAN HIDROLIK PADA SUMUR R LAPANGAN X Reynaldi Romy Santoso 1), Trijana Kartoatmodjo
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:
ANALISIS SIFAT PATAHAN (SEALING-LEAKING) BERDASARKAN DATA TEKANAN, DECLINE CURVE, DAN CONNECTIVITY INJECTION PADA LAPANGAN DIMA Alfredo, Djoko Sulistyanto Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Trisakti
Lebih terperinciEVALUASI PERHITUNGAN POTENSI SUMUR MINYAK TUA DENGAN WATER CUT TINGGI
EVALUASI PERHITUNGAN POTENSI SUMUR MINYAK TUA DENGAN WATER CUT TINGGI Agustinus Denny Unggul Raharjo 1* 1 Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknik Perminyakan & Pertambangan, Universitas Papua Jalan
Lebih terperinciISSN JEEE Vol. 4 No. 2 Musnal
ISSN 254-9352 JEEE Vol. 4 No. 2 Musnal Optimasi Perhitungan Laju Alir minyak Dengan Meningkatkan Kinerja Pompa Hydraulic Pada Sumur Minyak Di Lapangan PT. KSO Pertamina Sarolangon Jambi Ali Musnal 1 1
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Maksud dan Tujuan
Bab I Pendahuluan I.1 Maksud dan Tujuan Pemboran pertama kali di lapangan RantauBais di lakukan pada tahun 1940, akan tetapi tidak ditemukan potensi hidrokarbon pada sumur RantauBais#1 ini. Pada perkembangan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan minyak, maka berbagai cara dilakukan untuk dapat menaikkan produksi minyak, adapun beberapa cara yang dapat dilakukan
Lebih terperinciDESAIN SUCKER ROD PUMP UNTUK OPTIMASI PRODUKSI SUMUR SEMBUR ALAM L5A-X DI PERTAMINA EP
DESAIN SUCKER ROD PUMP UNTUK OPTIMASI PRODUKSI SUMUR SEMBUR ALAM L5A-X DI PERTAMINA EP ASSET 2 FIELD LIMAU DESIGN OF SUCKER ROD PUMP TO OPTIMIZE THE PRODUCTION OF NATURAL FLOW WELL L5A-X X PT PERTAMINA
Lebih terperinciEVALUASI POMPA ELECTRIC SUBMERSIBLE PUMP (ESP) UNTUK OPTIMASI PRODUKSI PADA SUMUR P-028 DAN P-029 DI PT. PERTAMINA EP ASSET 2 PENDOPO FIELD
EVALUASI POMPA ELECTRIC SUBMERSIBLE PUMP (ESP) UNTUK OPTIMASI PRODUKSI PADA SUMUR P-028 DAN P-029 DI PT. PERTAMINA EP ASSET 2 PENDOPO FIELD EVALUATION ELECTRIC SUBMERSIBLE PUMP (ESP) FOR OPTIMIZATION PRODUCTION
Lebih terperinciANALISA DAN PERKIRAAN KEBUTUHAN DAYA MENGGUNAKAN KOMBINASI PENDEKATAN JUMLAH FLUIDA DAN PENAMBAHAN FASILITAS PADA HEAVY OIL OPERATION UNIT
Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISA DAN PERKIRAAN KEBUTUHAN DAYA MENGGUNAKAN KOMBINASI PENDEKATAN JUMLAH FLUIDA DAN PENAMBAHAN FASILITAS PADA HEAVY OIL OPERATION UNIT Rismanto Arif Nugroho (216111228)
Lebih terperinciISSN JEEE Vol. 6 No. 1 Fitrianti, Novrianti
JEEE Vol. 6 No. 1 Fitrianti, Novrianti Analisis Peningkatan Produksi Pada Sumur Minyak Dengan Metode Partial Water Shut Off Dalam Meningkatkan Rasio Keberhasilan Partial Water Shut Off Pada Lapangan Hawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diterapkan apabila tekanan reservoir atau metoda sembur alam sudah tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Tenik pengangkatan fluida reservoir kepermukaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan metode sembur alam (natural flow) atau dengan metode pengangkatan
Lebih terperinciBAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1. Lapangan Produksi Penelitian ini dilakukan di lapangan produksi minyak dan gas yang terletak di lepas pantai yang berada di perairan Kepulauan Natuna, dengan
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:
ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI SUMUR GAS LIFT LAPANGAN AWILIGAR DENGAN PERBANDINGAN DESAIN ULANG DAN KONVERSI ESP Armand Zachary Sukandar, Djoko Sulistiyanto Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Trisakti
Lebih terperinciOptimasi Laju Injeksi Pada Sumur Kandidat Convert to Injection (CTI) di Area X Lapangan Y. Universitas Islam Riau
ISSN 2540-9352 JEEE Vol. 6 No. 2 Tomi Erfando, Novia Rita, Toety Marliaty Optimasi Laju Injeksi Pada Sumur Kandidat Convert to Injection (CTI) di Area X Lapangan Y Tomi Erfando 1, Novia Rita 2, Toety Marliaty
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH UKURAN PIPA PRODUKSI TERHADAP TINGKAT LAJU PRODUKSI PADA SUMUR PRODUKSI Y-19, W-92, DAN HD-91 DI PT. PERTAMINA EP ASSET-1 FIELD JAMBI
STUDI PENGARUH UKURAN PIPA PRODUKSI TERHADAP TINGKAT LAJU PRODUKSI PADA SUMUR PRODUKSI Y-19, W-92, DAN HD-91 DI PT. PERTAMINA EP ASSET-1 FIELD JAMBI STUDY OF THE INFLUENCE OF THE PRODUCTION PIPELINE SIZE
Lebih terperinciFarid Febrian , Semester II 2010/2011 1
PENGEMBANGAN PEDOMAN OPTIMASI SUCKER ROD PUMP (SRP) Farid Febrian* Ir. Tutuka Ariadji, M.Sc., Ph.D.** Sari Untuk melakukan pengangkatan fluida yang sudah tidak dapat mengalir secara alami, mekanisme pengangkatan
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional XII Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2017 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta
Evaluasi dan Optimasi Produksi Sucker Rod Pump Dengan Penggerak Tipe Hydraulic Pumping Unit di KSO Pertamina-EP Samudra Energy BWP Meruap Kabupaten Sarolangun-Jambi Ibnu Sopwan, Andri Surya Nata, Apip
Lebih terperinciEVALUASI TEKNIS DAN EKONOMIS WELL COMPLETION UNTUK UKURAN TUBING PADA SUMUR MINYAK X-26 DI PT. PERTAMINA EP ASSET 2 PENDOPO FIELD
EVALUASI TEKNIS DAN EKONOMIS WELL COMPLETION UNTUK UKURAN TUBING PADA SUMUR MINYAK X-26 DI PT. PERTAMINA EP ASSET 2 PENDOPO FIELD EVALUATION OF TECHNICAL AND ECONOMIC WELL COMPLETION FOR SIZE TUBING ON
Lebih terperinciOPTIMASI CADANGAN MINYAK METODA MATERIAL BALANCE UNTUK MENDUKUNG PENGURASAN MINYAK LAPISAN J10 BLOK B,C STRUKTUR KUALA SIMPANG BARAT ASSET HULU RANTAU
PROCEEDING SIMPOSIUM NASIONAL IATMI 2001 Yogyakarta, 3-5 Oktober 2001 OPTIMASI CADANGAN MINYAK METODA MATERIAL BALANCE UNTUK MENDUKUNG PENGURASAN MINYAK LAPISAN J10 BLOK B,C STRUKTUR KUALA SIMPANG BARAT
Lebih terperinciPERENCANAAN PATTERN FULL SCALE UNTUK SECONDARY RECOVERY DENGAN INJEKSI AIR PADA LAPANGAN JAN LAPISAN X1 DAN LAPISAN X2
PERENCANAAN PATTERN FULL SCALE UNTUK SECONDARY RECOVERY DENGAN INJEKSI AIR PADA LAPANGAN JAN LAPISAN X1 DAN LAPISAN X2 Jannisto Harrison Mongan Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Data Tujuan dari optimasi ESP dengan cara mengubah Pump Size adalah untuk mengoptimalkan laju alir produksi sesuai dengan kemampuan sumur. Penentuan laju
Lebih terperinciANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT
ANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT Oleh: *)Ganjar Hermadi ABSTRAK Dalam industri migas khususnya bidang teknik produksi, analisa sistem nodal merupakan salah satu metode yang paling sering
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Diagram alir Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pengumpulan Data Data Reservoir (Pwf,Ps,Pb) Data Produksi (Qt, Qo, Qw, WC, GOR, SG, ºAPI) Perhitungan Qmax dan Qopt dari IPR Aktual Evaluasi ESP
Lebih terperinciAPLIKASI INFLOW CONTROL DEVICES (ICD) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKSI SUMUR MINYAK PADA LAPANGAN SLV MENGGUNAKAN SIMULASI RESERVOIR
APLIKASI INFLOW CONTROL DEVICES (ICD) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKSI SUMUR MINYAK PADA LAPANGAN SLV MENGGUNAKAN SIMULASI RESERVOIR Selvi Afriyani 1), R.S. Trijana Kartoatmodjo 2), Samsol 3) 1) Mahasiswa
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN EVALUASI STIMULASI PEREKAHAN HIDRAULIK METODA PILAR PROPPANT PADA SUMUR R LAPANGAN Y
Seminar NasionalCendekiawanke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 PERENCANAAN DAN EVALUASI STIMULASI PEREKAHAN HIDRAULIK METODA PILAR PROPPANT PADA SUMUR R LAPANGAN Y Ignatius
Lebih terperinciEVALUASI KEBERHASILAN MATRIX ACIDIZING DALAM PENINGKATAN PRODUKSI SUMUR RAMA A-02 DAN RAMA A-03 PADA LAPANGAN RAMA-A
EVALUASI KEBERHASILAN MATRIX ACIDIZING DALAM PENINGKATAN PRODUKSI SUMUR RAMA A-02 DAN RAMA A-03 PADA LAPANGAN RAMA-A Abstrak Safirah Widyanti Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan
Lebih terperinciPerencanaan Pengangkatan Buatan dengan Sistim Pemompaan Berdasarkan Data Karakteristik Reservoir
Perencanaan Pengangkatan Buatan dengan Sistim Pemompaan Berdasarkan Data Karakteristik Reservoir Artificial Lift Design with Pump System Based On reservoir Characteristics Fitrianti Jurusan Teknik Perminyakan
Lebih terperinciOptimasi Produksi Terintegrasi Untuk Lapangan Dengan Sumur ESP Oleh : Ria Perdana Putra* Dr.Ir. Pudjo Sukarno**
Optimasi Produksi Terintegrasi Untuk Lapangan Dengan Sumur ESP Oleh : Ria Perdana Putra* Dr.Ir. Pudjo Sukarno** Sari Electric Submersible Pump (ESP) merupakan salah satu metode Artificial Lift yang banyak
Lebih terperinciFULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD
Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 FULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD Fazri Apip Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Kebumian
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: Perencanaan Ulang Sumur Gas Lift pada Sumur X
Perencanaan Ulang Sumur Gas Lift pada Sumur X Amanu Pinandito, Sisworini, Sisworini, Djunaedi Agus Wibowo Abstrak Sumur X yang sudah beroperasi sejak 2004 merupakan sumur yang menggunakan gas lift sejak
Lebih terperinciEVALUASI HASIL PEMBORAN SUMUR HORIZONTAL STRUKTUR RANTAU - DOH. RANTAU
PROCEEDING SIMPOSIUM NASIONAL IATMI 2001 Yogyakarta, 3-5 Oktober 2001 EVALUASI HASIL PEMBORAN SUMUR HORIZONTAL STRUKTUR RANTAU - DOH. RANTAU Rahmat Wijaya dan Jassa Maulana W Teknik Reservoir Asset DOH.
Lebih terperinciANALISA BOND INDEX DALAM PENILAIAN HASIL PENYEMENAN (CEMENTING) PRODUCTION ZONE PADA SUMUR RNT-X LAPANGAN RANTAU PT PERTAMINA EP FIELD RANTAU, ACEH
ANALISA BOND INDEX DALAM PENILAIAN HASIL PENYEMENAN (CEMENTING) PRODUCTION ZONE PADA SUMUR RNT-X LAPANGAN RANTAU PT PERTAMINA EP FIELD RANTAU, ACEH BOND INDEX ANALYSIS IN CEMENTING S ASSESSMENT RESULTS
Lebih terperinciPENGGUNAAN IPR-VOGEL PADA DESIGN ESP DI LAPANGAN RANTAU
IATMI 2005-08 PROSIDING, Simposium Nasional Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) 2005 Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, 16-18 November 2005. PENGGUNAAN IPR-VOGEL PADA DESIGN ESP DI
Lebih terperinciSTATISTIKA. Tabel dan Grafik
STATISTIKA Organisasi Data Koleksi data statistik perlu disusun (diorganisir) sedemikian hingga dapat dibaca dengan jelas. Salah satu pengorganisasian data statistik adalah dengan: tabel grafik Organisasi
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:
OPTIMASI LIFTING MENGGUNAKAN ELECTRIC SUBMERSIBLE PUMP DAN ANALISA KEEKONOMIAN PADA SUMUR X LAPANGAN Y Agung Adhisi Pradana, Siti Nuraeni, Djoko Sulistyanto Abstrak Dalam memproduksikan minyak dapat dilakukan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012
Jan-07 Apr-07 Jul-07 Oct-07 Jan-08 Apr-08 Jul-08 Oct-08 Jan-09 Apr-09 Jul-09 Oct-09 Jan-10 Apr-10 Jul-10 Oct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 Oct-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012 I. TOTAL
Lebih terperinciUpaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat
Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat Prayonne Adi Program Studi Teknik Industri Universtitas Pelita Harapan
Lebih terperinciSIDANG P3 JULI 2010 ANALISA RESIKO PADA ELBOW PIPE AKIBAT INTERNAL CORROSION DENGAN METODE RBI. Arif Rahman H ( )
SIDANG P3 JULI 2010 ANALISA RESIKO PADA ELBOW PIPE AKIBAT INTERNAL CORROSION DENGAN METODE RBI Arif Rahman H (4305 100 064) Dosen Pembimbing : 1. Ir. Hasan Ikhwani, M.Sc 2. Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D Materi
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: Evaluasi Perencanaan Desain Casing Pada Sumur SELONG-1 Di Lapangan Selong
Evaluasi Perencanaan Desain Casing Pada Sumur SELONG-1 Di Lapangan Selong Hendri Kurniantoro, Mu min Prijono Tamsil Program Studi Teknik Perminyakan, Universitas Trisakti Abstrak Perencanaan casing merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, Pertamina EP juga melaksanakan kegiatan usaha penunjang lain yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah PT Pertamina EP merupakan perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan usaha di sektor hulu bidang minyak dan gas bumi, meliputi eksplorasi dan eksploitasi. Di
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN BAHASAN
BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Hasil dan Bahasan 4.1.1 Penentuan Suku Cadang Prioritas Untuk menentukan suku cadang prioritas pada penulisan tugas akhir ini diperlukan data aktual permintaan filter fleetguard
Lebih terperinciEVALUASI WATERFLOOD ZONA 560 DAN ZONA 660 LAPANGAN X MENGGUNAKAN OFM PADA TAHUN
EVALUASI WATERFLOOD ZONA 560 DAN ZONA 660 LAPANGAN X MENGGUNAKAN OFM PADA TAHUN 1984-2005 Reswin Hamdi Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti E-mail: reswin_hamdi@yahoo.com
Lebih terperinciKISI-KISI UJI KOMPETENSI AWAL 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK PERMINYAKAN
KISI-KISI UJI KOMPETENSI AWAL 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK PERMINYAKAN Kompetensi Utama Standar Kompetensi Guru St. Inti/SK Kompet. Guru Mapel KD Indikator Esensial Pedagogik Permendiknas No. 16
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang dan Pembatasan Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang dan Pembatasan Masalah Pada tahun 1997, PT CPI mengaplikasikan teknik perolehan dengan metode peripheral waterflood di lapangan Bekasap untuk mengimbangi penurunan
Lebih terperinciRE-DESIGN ELECTRIC SUBMERSIBLE PUMP PADA PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA MINAS PEKANBARU
Volume 1 No.1 Juli 2016 Website : www.journal.unsika.ac.id Email : barometer_ftusk@staff.unsika.ac.id RE-DESIGN ELECTRIC SUBMERSIBLE PUMP PADA PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA MINAS PEKANBARU 1) Dessy Agustina
Lebih terperinciOPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN MINYAK MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN ESP PADA LAPANGAN TERINTEGRASI
OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN MINYAK MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN ESP PADA LAPANGAN TERINTEGRASI Oleh : Agus Sugiharto, ST. MT *) ABSTRAK Tahapan tahapan dalam memproduksikan minyak dari reservoir
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:
EVALUASI DAN OPTIMASI PERENCANAAN CASING PADA OPERASI PEMBORAN SUMUR X-9, PRABUMULIH PT. PERTAMINA EP Feldy Noviandy Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti
Lebih terperinciIkatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember 2009 Makalah Profesional IATMI 09 004 Simulasi Line Packing Sebagai Storage pada Pipa Transmisi Gas Studi Kasus:
Lebih terperinciEVALUASI POMPA ESP TERPASANG UNTUK OPTIMASI PRODUKSI MINYAK PT. PERTAMINA ASSET I FIELD RAMBA
EVALUASI POMPA ESP TERPASANG UNTUK OPTIMASI PRODUKSI MINYAK PT. PERTAMINA ASSET I FIELD RAMBA Petrus Agus Wahono* Syamsul Komar Fuad Rusydi Suwardi *) Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciEoremila Ninetu Hartantyo, Lestari Said ABSTRAK
PENENTUAN ISI AWAL MINYAK DI TEMPAT DENGAN METODE VOLUMETRIK DAN MATERIAL BALANCE GARIS LURUS HAVLENA-ODEH DAN PERKIRAAN PRODUKSI ZONA ENH PADA LAPANGAN X Eoremila Ninetu Hartantyo, Lestari Said 1 Program
Lebih terperinciBAB III. EVALUASI DATA KEANDALAN
BAB III. EVALUASI DATA KEANDALAN 3.1 PENDAHULUAN Pada Bab ini dievaluasi data keandalan APU. Evaluasi yang dilakukan adalah melihat kecenderungan laporan kegagalan APU, pengoperasian APU dan pencatatan
Lebih terperinciMENGUBAH POLA ALIRAN PENYALURAN MIGAS LAPANGAN SINDANGSARI DAN TANJUNGSARI KE STASIUN PENGUMPUL PEGADEN DARI SATU PHASA MENJADI DUA PHASA
PROCEEDING SIMPOSIUM NASIONAL IATMI 2001 Yogyakarta, 3-5 Oktober 2001 MENGUBAH POLA ALIRAN PENYALURAN MIGAS LAPANGAN SINDANGSARI DAN TANJUNGSARI KE STASIUN PENGUMPUL PEGADEN DARI SATU PHASA MENJADI DUA
Lebih terperinciOPTIMASI DESAIN ELBOW PIPE
OPTIMASI DESAIN ELBOW PIPE PADA JARINGAN PIPA TRANSPORTASI MIGAS MILIK JOINT OPERATING BODY PERTAMINA-PETROCHINA EAST JAVA (JOB P-PEJ) TUBAN DENGAN BERBASIS KEANDALAN S. M. Yusuf 1, D. M. Rosyid 2, H.
Lebih terperinciFORUM TEKNOLOGI Vol. 03 No. 4
OPTIMASI POMPA PCP DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA SISTEM NODAL Ganjar Hermadi *) ABSTRAK Progressive Cavity Pump (PCP) adalah salah satu jenis pompa yang digunakan dalam industri perminyakan sebagai alat pengangkatan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PRODUKSI MINYAK DI SUMUR PRODUKSI PARAFFINIK UNIT BISNIS EP LIRIK - RIAU MENGGUNAKAN INOVASI SOLVENTS DAN SURFACTANTS
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI MINYAK DI SUMUR PRODUKSI PARAFFINIK UNIT BISNIS EP LIRIK - RIAU MENGGUNAKAN INOVASI SOLVENTS DAN SURFACTANTS Oleh: H. Priyandoyo, Agus Amperianto, Dofa Andrico PERTAMINA EP -
Lebih terperinciMagister Pengelolaan Air dan Air Limbah Universitas Gadjah Mada. 18-Aug-17. Statistika Teknik.
Magister Pengelolaan Air dan Air Limbah Universitas Gadjah Mada Statistika Teknik Tabel dan Grafik Organisasi Data Koleksi data statistik perlu disusun (diorganisir) sedemikian hingga dapat dibaca dengan
Lebih terperinciBab IV Model dan Optimalisasi Produksi Dengan Injeksi Surfaktan dan Polimer
Bab IV Model dan Optimalisasi Produksi Dengan Injeksi Surfaktan dan Polimer Pada bab ini akan dijelaskan tentang model yang telah dibuat oleh peneliti sebelumnya kemudian dari model tersebut akan dioptimalisasi
Lebih terperinciAPMI ASOSIASI PERUSAHAAN PEMBORAN MINYAK, GAS DAN PANAS BUMI INDONESIA INDONESIAN OIL, GAS & GEOTHERMAL DRILLING CONTRACTORS ASSOCIATION
APMI ASOSIASI PERUSAHAAN PEMBORAN MINYAK, GAS DAN PANAS BUMI INDONESIA INDONESIAN OIL, GAS & GEOTHERMAL DRILLING CONTRACTORS ASSOCIATION Jl. Gandaria Ill No. 5, Kebayoran Baru, Jakara 12130, Indonesia
Lebih terperinciOptimalisasi Production Well Test Untuk Mendukung Performance Produksi Dengan Cara Tiering System Pada Area X Lapangan Y
ISSN 2540-9352 JEEE Vol. 5 No. 1 Novia Rita, Novrianti, Jasril Optimalisasi Production Well Test Untuk Mendukung Performance Produksi Dengan Cara Tiering System Pada Area X Lapangan Y Novia Rita, Novrianti,
Lebih terperinciEVALUASI PENANGGULANGAN SCALE DENGAN METODE INJECT SCALE INHIBITOR PADA SUMUR X DI PT PERTAMINA EP ASSET 2 FIELD LIMAU
EVALUASI PENANGGULANGAN SCALE DENGAN METODE INJECT SCALE INHIBITOR PADA SUMUR X DI PT PERTAMINA EP ASSET 2 FIELD LIMAU EVALUATION SCALE TACKLING OF SCALE INHIBITORS USING THE INJECTION WELLS "X" IN PT
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:
ANALISA DATA TEKANAN UNTUK MENENTUKAN DESKRIPSI RESERVOIR DALAM MELAKUKAN PENGEMBANGAN PRODUKSI PADA FORMASI X LAPANGAN Y Reza Dwi Wicaksono Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: PENGARUH KICK OFF POINT TERHADAP PERENCANAAN LINTASAN PEMBORAN BERARAH PADA SUMUR W, X, Y, Z
PENGARUH KICK OFF POINT TERHADAP PERENCANAAN LINTASAN PEMBORAN BERARAH PADA SUMUR W, X, Y, Z Fernandi Kesuma Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti Email
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 01/01/62/Th. VI, 2 Januari 2012 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Bulan Kota Palangka Raya terjadi inflasi sebesar 1,07 persen. Laju inflasi kumulatif
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. PT. TBU melakukan penyerahan BKP berupa copper slag, yang dilakukan
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Penyerahan BKP PT. TBU melakukan penyerahan BKP berupa copper slag, yang dilakukan sesuai dengan Undang-undang No. 18 Tahun 2000 Pasal 1A angka 1. Penyerahan BKP dilakukan
Lebih terperinciOPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS UNTUK SUPPLY GAS INJEKSI SUMUR SUMUR GAS LIFT SECARA TERINTEGRASI
OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS UNTUK SUPPLY GAS INJEKSI SUMUR SUMUR GAS LIFT SECARA TERINTEGRASI oleh : Unggul Nugroho Edi, MT *) ABSTRAK Dalam penelitian ini digunakan metode simulasi model reservoir,
Lebih terperinciANALISIS POTENSI ENERGI ANGIN DALAM MENDUKUNG KELISTRIKAN KAWASAN PERBATASAN STUDI KASUS : DESA TEMAJUK KECAMATAN PALOH KABUPATEN SAMBAS
ANALISIS POTENSI ENERGI ANGIN DALAM MENDUKUNG KELISTRIKAN KAWASAN PERBATASAN STUDI KASUS : DESA TEMAJUK KECAMATAN PALOH KABUPATEN SAMBAS M. Husni Tambrin D0110702 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Lebih terperinciX-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR
X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR Tanggal Laporan 2-Nov-15 UNTUK KETERANGAN LEBIH LANJUT: Call Center CIMB NIAGA 101 www.cimbniaga.com Kode Produk MLD12 28-Sep-12 28-Sep-17 MLD126
Lebih terperinci