ESTMATOR LINIER LOKAL PADA MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISIR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ESTMATOR LINIER LOKAL PADA MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISIR"

Transkripsi

1 KNM VI 3-6 Juli 2012 UNPAD, Jatinangor ESTMATOR LINIER LOKAL PADA MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISIR ERNI TRI ASTUTI 1, I NOMAN BUDIANTARA 2, SON SUNARO 3 MOHAMMAD DOKHI 4 1 Mahasiswa Program S3, Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, erni@mhs.statistika.its.ac.id 2,3 Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, i_nyoman_b@statistika.its.ac.id sonny_s@statistika.its.ac.id 4 Jurusan Statistika, Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, Jakarta, dokhi@stis.ac.id Abstrak Permodelan regresi nonparametrik bertujuan meminimalkan asumsi bagi bentuk fungsi regresi. Pada permodelan regresi nonparametrik, terdapat teknik polinomial lokal yang menggantikan fungsi regresi dengan suatu fungsi penghalus s(x) yang tidak dispesifikasikan sebelumnya. Fungsi penghalus akan didekati dengan ekspansi deret Taylor dengan polinomial berderajat p. Apabila derajat polinomial p=1, mak disebut dengan teknik linier lokal Metoda maksimum likelihood digunakan untuk mengestimasi fungsi penghalus yang akan diaplikasikan secara lokal pada suatu daerah di sekitar nilainilai x. Karena itulah teknik ini disebut metoda maksimum likelihood lokal atau metoda likelihood lokal. Dalam tulisan ini akan diturunkan cara untuk mendapatkan estimator dengan asumsi distribusi Poisson tergeneralisir bagi variabel respons berupa data count. Penggunanaan distribusi Poisson tergeneralisir adalah untuk menghindari masalah over dispersi yang sering muncul pada permodelan data count. Selain itu juga dilakukan simulasi data untuk menunjukkan perilaku estimator bila diberikan nilai bandwidth yang bervariasi. Kata Kunci: regresi nonparametrik, polinomial lokal, ekspansi Taylor, Poisson tergeneralisir, data count, over dispersi 1. Pendahuluan Dalam analisis data seringkali peneliti berhadapan dengan data yang dihasilkan dari suatu proses penghitungan dalam suatu interval waktu yang kontinyu, misalkan: jumlah telepon yang masuk di suatu kantor pada suatu interval waktu tertentu; jumlah kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan pada kapal pada periode tertentu. Data-data seperti contoh tersebut merupakan bilangan bulat non negatif yang bernilai 0, 1, 2, 3, sampai dengan tak terbatas (unbounded), yang sering disebut dengan istilah data count. Sesuai dengan sifat yang dimiliki, dalam statistika terdapat teknik-teknik analisis tertentu untuk data count yang tentu saja berbeda dengan analisis untuk data kontinyu pada umumnya. Dalam model linier tergeneralisir, model mendasar yang sering digunakan dalam menganalisis

2 Astuti, E.T., Budiantara, I N., Sunaryo, S., Dokhi, M. Estimator Linier Lokal hubungan antara variabel respons berupa data count dengan satu atau beberapa kovariat adalah model regresi Poisson (Mc Cullagh dan Nelder [9]). Nama tersebut diambil dari asumsi distribusi dari data count yaitu distribusi Poisson. Distribusi Poisson merupakan suatu distribusi dengan satu parameter dengan salah satu sifat yang mengikat yaitu kesamaan antara nilai rataan dan variansnya (equi-dispersi). Menurut Winkelman [12] pelanggaran asumsi yang paling banyak menyita perhatian dalam model regresi Poisson adalah over-dispersi, yaitu suatu kondisi dimana nilai varians data observasi melebihi nilai varians yang dapat diprediksi oleh model Poisson. Apabila terjadi over-dispersi, maka penduga nilai varians akan lebih kecil dari nilai varians yang sebenarnya. Hal ini kemudian dapat mengakibatkan kesalahan dalam inferensi bagi parameter model (Astuti & anagawa [1]). Dalam konteks regresi parametrik, kemudian berkembang pesat model-model alternatif yang tidak lagi mengasumsikan distribusi Poisson pada variabel responsnya, diantaranya: model regresi Poisson tergeneralisir yang dipopulerkan oleh Famoye [3]. Model regresi Poisson tergeneralisir yang mengasumsikan distribusi Poisson tergeneralisir bersifat lebih umum daripada distribusi Poisson karena memiliki dua parameter yang salah satunya merupakan parameter dispersi. Model ini sudah umum digunakan untuk menghindari masalah over dispersi dan akan tereduksi ke model regresi Poisson pada kasus parameter dispersinya bernilai nol. Tidak seperti model regresi parametrik untuk data count yang telah berkembang pesat, model regresi nonparametrik untuk data count belum banyak dikembangkan oleh para peneliti. Pada banyak kasus di dunia nyata, hubungan antar variabel tidak dapat dengan mudah didefinisikan karena menunjukkan pola yang tidak beraturan sehingga pendekatan parametrik sulit diaplikasikan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka terdapat model regresi nonparametrik. Model regresi nonparametrik bertujuan untuk meminimalkan asumsi dari bentuk fungsi regresi dan membiarkan data sendiri yang mencari bentuk estimasi (Hardle [7]). Dalam regresi nonparametrik, metode yang paling sederhana untuk mendapatkan estimasi bagi fungsi regresi adalah dengan smoothing scatterplot. Tiga diantara yang umum digunakan adalah kernel, polinomial lokal serta smoothing spline.teknik-teknik ini juga dikenal dengan nama teknik pengepasan secara lokal (lokal fitting) karena estimasi fungsi dilakukan secara lokal terhadap nilai-nilai di sekitar selang atau interval tertentu. Tibshirani dan Hastie [11] memperkenalkan suatu ide yang memperluas pengepasan secara lokal dalam model regresi nonparametrik ke model linier berdasar fungsi likelihood. Salah satu aplikasinya adalah terhadap model linier tergeneralisir yang kemudian disebut dengan model penghalus berdasar fungsi likelihood. Pada model ini rataan dari variabel respon diasumsikan bergantung pada nilai-nilai variabel kovariat dengan suatu fungsi pautan yang nonlinier. Akan tetapi ketergantungan dari variabel respons terhadap variabel kovariat tidak dispesifikasikan pada suatu bentuk fungsi tertentu. Hastie dan Tibshirani [8] memperluas model di atas untuk beberapa variabel kovariat yang disebut dengan model aditif tergeneralisir (Generalized Additive Model atau GAM). GAM menyediakan suatu kelas dari model dengan variabel respons yang berdistribusi Non Gaussian atau Non Normal. Salah satunya yang dikembangkan oleh Santos dan Neves [10] adalah terhadap model regresi Poisson, yang sangat rentan terhadap masalah over atau under dispersi. Pada penelitian ini dikembangkan suatu model regresi nonparametrik dengan penghalus polinomial lokal pada model regresi Poisson tergeneralisir. Teknik Polinomial Lokal digunakan karena dapat mengatasi secara lebih baik perubahan pola data dengan osilasi yang lebih cepat dan tajam dibandingkan dengan teknik yang lain. Metode estimasi yang digunakan adalah maksimum likelihood lokal (lokal maximum likelihood) dengan KNM VI Juli 2012 UNPAD, Jatinangor

3 KNM VI 3-6 Juli 2012 UNPAD, Jatinangor pembobot fungsi Kernel. Penggunaan asumsi distribusi Poisson tergeneralisir diharapkan dapat mengatasi masalah over dispersi pada data count. 2. Tinjauan Pustaka Pada bagian ini akan dibahas mengenai model teoritis untuk regresi Poisson tergeneralisir serta polinomial lokal. 2.1 Model Regresi Poisson Tergeneralisir Model regresi Poisson tergeneralisir adalah generalisasi dari model regresi Poisson yang dikenal sebagai suatu alat analisis dalam statistika untuk permasalahan hubungan antar variabel dengan respons berupa data count. Diberikan data observasi berpasangan ( i,x i ), i=1,2,,n yang terdistribusi secara independen, dengan merupakan variabel respons dan x merupakan vektor variabel kovariat berdimensi k. Variabel respons i diasumsikan mengikuti distibusr Poisson tergeneralisir dengan fungsi kepekatan peluang ( ) ( ) ( ) ( ) [ ] (1) dengan ( ) dan ( ) ( ). Parameter merupakan parameter dispersi, dimana jika, (1) akan tereduksi ke fungsi kepekatan peluang Poisson. Jika akan under dispersi dan jika model ini akan over dispersi, relative terhadap distribusi Poisson. Dalam model regresi Poisson tergeneralisir (Famoye [3]), rataan dari variabel ( ) ( ) bergantung pada vektor variabel kovariat melalui suatu fungsi pautan atau fungsi regresi: ( ) ( ) (2) dengan adalah vektor parameter. Estimator maksimum likelihood bagi parameter model diperoleh dengan cara memaksimumkan fungsi likelihood terhadap parameter β dan φ. Fungsi log likelihood dari n peubah acak yang saling bebas adalah sebagai berikut: ( ) [ ( ) ( ) ( ) ( ) ( )] Estimator likelihood merupakan solusi dari (k+2) persamaan likelihood berikut: { [ ] [ ] ( ) [ ] (3) } (4) Karena persamaan (3) dan (4) tidak linier dalam parameternya, solusi dari sistem persamaan ini dapat diperoleh dengan metoda numerik seperti metoda Newton Raphson. Model regresi Poisson tergeneralisir telah diaplikasikan untuk data count di berbagai bidang seperti asuransi, demografi, kesehatan dan sebagainya. Wulu Jr [13] dalam disertasinya mengaplikasikan model ini pada data jumlah kecelakaan yang menimpa pekerja di pertanian, frekuensi bepergian suatu rumah tangga, resiko HIV/AIDS pada pria Gay. Famoye dkk [4] memodelkan pengaruh dari faktor demografi dan kesehataan terhadap jumlah kecelakaan yang dialami oleh pengendara dewasa. Bae dkk.[2] juga menggunakan model ini pada data jumlah perawatan di rumah sakit (hospitals discharge count) di Negara bagian Alabama yang dipengaruhi oleh berbagai faktor demografi. ang [14] mengaplikasikan pada data kesehatan yaitu melihat mengaruh dari radiasi sinar γ terhadap sel darah

4 Astuti, E.T., Budiantara, I N., Sunaryo, S., Dokhi, M. Estimator Linier Lokal 2.2 Estimator Polinomial Lokal Diberikan data observasi (y i,x i ), i=1,2,,n yang saling bebas atau independen, maka model regresi nonparametrik dengan satu kovariat adalah: ( ) (5) dengan s merupakan fungsi penghalus atau fungsi regresi nonparametrik yang tidak dispesifikasikan sebelumnya dan hanya diasumsikan berasal dari keluarga fungsi yang memiliki sifat kontinyu dan diferensiabel (Zhang dkk [15]). Teknik polinomial lokal dapat diilustrasikan secara mudah seperti berikut: untuk suatu titik x yang diberikan maka diaplikasikan model regresi polinomial pada bagian dari data di sekitar x yang disebut sebagai persekitaran lokal. Ukuran dari bagian data disebut dengan parameter penghalus (bandwidth) atau dinotasikan sebagai h, yang dapat dipilih secara subyektif oleh peneliti ataupun secara obyektif dari data. Pada kasus khusus dengan derajat polinomial sama dengan nol, maka dikenal juga dengan nama konstan lokal. Sementara itu untuk derajat polinomial sama dengan satu disebut linier lokal. Gambar 1merupakan ilustrasi contoh pengepasan data dengan teknik polinomial lokal dengan menggunakan pembobot fungsi kernel Gaussian.l Gambar 1: Ilustrasi pengepasan data dengan teknik Polinomial Lokal dengan pembobot fungsi kernel Gaussian Sumber: Dalam teknik polinomial lokal, untuk estimasi fungsi akan diberikan pembobot suatu fungsi kernel, dimana nilai-nilai yang dekat dengan x akan diberikan bobot yang tinggi, sementara yang jauh bobotnya akan diperkecil. Suatu fungsi bernilai real disebut sebagai fungsi Kernel (K) jika merupakan fungsi densitas simetris dan memenuhi syarat-syarat tertentu. Beberapa fungsi kernel yang sering digunakan sebagai pembobot adalah: Gaussian Kernel, Triangular Kernel, Boxcar Kernel serta Epanechnikov Kernel. Fan dan Gijbels (1996) membahas secara rinci tentang penggunaan teknik polinomial lokal dalam mengestimasi fungsi regresi nonparametrik. Misalkan ingin dilakukan estimasi terhadap fungsi ( ) yang merupakan fungsi regresi dengan satu variabel prediktor. Teknik polinomial lokal mengasumsikan bahwa fungsi s memiliki turunan ke- (p+1) yang kontinyu pada titik. Untuk titik-titik x yang berada di persekitaran atau ( ), maka ( ) akan didekati dengan ekspansi Taylor dengan suatu polinomial berderajat p: ( ) ( ) ( ) ( ( )( ) ) ( ) ( ) (6) ( dengan ( ( ) ( ) ), ) ( ) merupakan turunan ke-v dari fungsi s(x) dan ( ) merupakan parameter model dengan: KNM VI Juli 2012 UNPAD, Jatinangor

5 KNM VI 3-6 Juli 2012 UNPAD, Jatinangor ( ) ( ) ; (7) Isu penting dalam permodelan dengan polinomial lokal seperti yang diuraikan dalam Fan dan Gijbels [5], yaitu berkaitan dengan pemilihan parameter penghalus atau bandwith h. Nilai h yang terlalu besar akan membuat under parametrizes pada fungsi regresi yang akan mengakibatkan bias pada model membesar. Bias pada model dikarenakan penggunaan pendekatan deret Taylor terhadap fungsi regresinya. Sementara itu nilai h yang terlalu kecil sebaliknya akan membuat model regresinya over parametrizes atau memiliki variansi yang besar, akan tetapi biasnya menjadi kecil. Secara umum jika h=0 akan menghasilkan model regresi yang paling kompleks, sementara jika h=+ akan menghasilkan model yang paling sederhana, sehingga nilai h akan sangat menentukan kompleksitas dari model. Oleh karena itu pemilihan h yang paling optimum (dapat menyeimbangkan antara bias dan variansi model) menjadi masalah yang penting dalam permodelan polinomial lokal. Tibshirani dan Hastie [11] memperkenalkan suatu ide yang memperluas pengepasan secara lokal dalam model regresi nonparametrik ke model linier berdasar fungsi likelihood. Salah satu aplikasinya adalah terhadap model linier tergeneralisir yang kemudian disebut dengan model penghalus berdasar fungsi likelihood. Fan dkk.[6] kemudian mengembangkan suatu kerangka penghitungan nilai bias dan varians bagi estimator tersebut dan juga prosedur pemilihan bandwidth. Mereka kemudian mengaplikasikannya pada model regresi Cox, sementara Santos dan Neves [10] mengadopsinya menggunakan model regresi Poisson. Misalkan terdapat n sampel yang independen (x 1,y 1 ), (x 2,y 2 ),, (x n,y n ), untuk titik-titik data (x i,y i ) di persekitaran, kontribusinya terhadap fungsi likelihood diboboti oleh fungsi kernel ( ) dengan ( ) ( ), sehingga bentuk fungsi loglikelihood terboboti: ( ) ( ) ( ) (8) Indeks p dan h masing-masing menyatakan derajat dari polinomial serta bandwith yang digunakan. ( ) merupakan fungsi log likelihood dari data observasi. Estimator bagi vektor parameter ( ) dapat diperoleh dengan menerapkan metoda maksimum likelihood secara lokal (lokal maximum likelihood). aitu dengan memaksimumkan (10) terhadap, sehingga diperoleh estimator polinomial lokal ( ( ) serta estimator fungsi regresi ) ( ): ( ) (9) Pada kasus p=0, estimator disebut dengan estimator konstan lokal. sementara itu pada kasus p=1, disebut estimator linier lokal. 3. Hasil dan Pembahasan Pada bagian berikut akan diturunkan cara memperoleh estimasi fungsi regresi dengan teknik polinomila lokal berderajat 1 (linier lokal) pada model regresi Poisson tergeneralirsir serta dilakukan beberapa hasil simulasi data yang menunjukkan perilaku estimator jika diberikan nilai bandwidth yang bervariasi. 3.1 Estimator Linier Lokal pada Model Regresi Poisson Tergeneralisir Pada model regresi Poisson tergeneralisir, model bagi fungsi pautan dinyatakan sebagai ( ) ( ) [ ( )] (10) ntuk titik-titik x yang berada di persekitaran atau ( ), maka ( ) akan didekati dengan ekspansi Taylor dengan suatu polinomial berderajat 1: ( ) ( ) ( ) ( )( ) (11)

6 Astuti, E.T., Budiantara, I N., Sunaryo, S., Dokhi, M. Estimator Linier Lokal ( dengan ( ( )), ) ( ) merupakan turunan pertama dari fungsi s(x) dan ( ) merupakan parameter model dengan: ( ) ( ) ; Dengan mengasumsikan distribusi Poisson tergeneralisir untuk variabel respon,maka fungsi log likelihood terbobot Kernel diberikan sebagai: ( ) { ( ( ) ( ) ) ( ) ( φ ) ( ) ( φ ) φ ( ) } ( ) Dengan ( ) [ ] dan ( ) ( ) adalah pembobot Kernel. Estimator maksimum likelihood lokal terboboti Kernel merupakan solusi dari 3 persamaan berikut: : ( - [ ]) ( - ) (12) { [ ] [ ] ( ) [ ] } ( ) (13) Sistem persamaan di atas tidak linier dalam parameter, sehingga solusi bagi sistem persamaan tersebut, yang disebut dengan estimator linier lokal, hanya dapat diperoleh dengan metoda numerik seperti Newton Rapshon. Dalam pencarian estimator pada penelitian dan simulasi dibuat program pengolahan dengan menggunakan Open Source System (OSS)-R. 3.2 Simulasi Data Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai estimator linier lokal pada model regresi Poisson tergeneralisir serta pengaruh nilai bandwidth terhadap hasil estimasinya, dilakukan simulasi dengan menggunakan data bangkitan. Untuk itu dibangkitkan sejumlah data count dari Poisson tergeneralisir bagi variabel respons dan dari distribusi UNIF(0,1) bagi kovariat. Data pada gambar 2 dan 3, dibangkitkan dari distribusi Poisson tergeneralisir dengan parameter dispersi. Pada gambar 2 fungsi regresi dibuat monoton naik dengan dengan fungsi ( ) [ ], sementara gambar 3 dibuat fungsi monoton turun dengan fungsi ( ) [ ]. Gambar 2 dan 3 menunjukkan perilaku dari estimator linier lokal saat diberikan nilai bandwidth yang bervariasi. Terlihat bahwa jika diberikan nilai h yang kecil maka estimasi bagi fungsinya adalah titik data itu sendiri atau dikenal dengan istilah interpolasi. Sejalan dengan kenaikan nilai h, estimasi kurva regresi yang diberikan makin kompleks, akan tetapi bias semakin kecil. Di sisi lain, nilai h kecil, mengimplikasikan bagian data yang digunakan bagi estimasi suatu titik tertentu akan semakin sedikit yang berakibat varians dari estimator semakin membesar. Sebailiknya jika diberikan nilai h yang makin membesar, maka kurva estimasi regresinya akan makin halus dan sederhana, akan tetapi bias makin membesar. Akan tetapi implikasi lain adalah nilai varians yang semakin kecil, karena bagian data yang berada di persekitaran lokal semakin banyak. Jika diberikan nilai h=0.5, hal ini berarti seluruh data digunakan dalam estimasi setiap titiknya,sehingga plot yang dihasilkan adalah suatu fungsi polinomial seperti pada regresi parametrik. KNM VI Juli 2012 UNPAD, Jatinangor

7 KNM VI 3-6 Juli 2012 UNPAD, Jatinangor Gambar 2: Plot estimator linier lokal pada model regresi Poisson tergeneralisir dengan pola monoton naik dan nilai bandwidth bervariasi (a) h=0.01, (b) h=0.05,(c) h=0.1 dan (d) h= Gambar 3: Plot estimator linier lokal pada model regresi Poisson tergeneralisir dengan pola monoton turun dan nilai bandwidth bervariasi (a) h=0.01, (b) h=0.05,(c) h=0.1 dan (d) h=0.5 Oleh karena itu pemilihan h yang paling optimum (dapat menyeimbangkan antara bias dan variansi model) menjadi masalah yang penting dalam permodelan ini dan akan menjadi perhatian lebih lanjut. 4. Kesimpulan dan Saran Model regresi Poisson tergeneralisir dengan menggunakan estimator linier lokal

8 Astuti, E.T., Budiantara, I N., Sunaryo, S., Dokhi, M. Estimator Linier Lokal dapat diterapkan dengan baik untuk menganalisis hubungan antara variabel respons berupa data count dengan satu atau beberapa kovariat, apabila pola hubungan tidak terstruktur. Hasil simulasi menunjukkan bahwa jika diberikan nilai bandwidth yang kecil akan membuat estimasi kurva regresinya semakin kompleks. Implikasi lain adalah bias model menjadi kecil akan tetapi nilai varians membesar. Sebaliknya apabila diberikan nilai bandwidth yang besar, modelnya akan semakin halus dan sederhana yang juga mengandung implikasi bias model besar akan tetapi varians mengecil. Oleh karena itu pada penelitian selanjutnya akan diturunkan suatu kriteria untuk mendapatkan model terbaik dengan memperhatikan pertukaran antara nilai bias dan variansnya. Daftar Pustaka [1] Astuti, E.T., dan anagawa, T., (2002), Testing Trend for Count Data with Extra- Poisson Variability, Biometrics, 58, [2] Bae, S., Famoye, F., Wulu, J.T., Bartolucci, A.A., dan Singh, K.P., (2005), A Rich Family of Generalized Poisson Regression Models with Application, Mathematics and Computers in Simulation, 69, [3] Famoye, F., (2000), Restricted Generalized Poisson Regression, Communication in Statistics-Theory and Methods, 33, [4] Famoye, F., Wulu Jr, J.T., dan Singh, K.P., (2004), On the Generalized Poisson Regression Model with an Application to Accident Data, Journal of Data Science, 2, [5] Fan, J. dan Gijbels, I. (1997). Local Polynomial Modelling and Its Application. Chapman and Hall. London. [6] Fan, J., Farmen, M. dan Gijbels, I, (1998), Local Maximum Likelihood estimation and Inference, Journal of the Royal Statistical Society Series B (Statistical Methodology), 60:3, [7] Hardle, W., (1990), Applied Nonparametric Regression, Cambridge University Press, Boston [8] Hastie, T.J. dan Tibshirani, R.J., (1990), Generalized Additive Models, Chapman & Hall, London. [9] Mc Cullagh, P. dan Nelder, J.A, (1989), Generalized Linear Models, Chapman and Hall, London. [10] Santos, J.A., dan Neves, M.M., (2008), A Local Maximum Likelihood Estimator for Poisson Regression, Metrika, 68, [11] Tibshirani, R. dan Hastie, T., (1987), Local Likelihood Estimation, Journal of the American Statistical Association, 82:398, [12] Winkelman, R., (2008), Econometric Analysis of Count Data, 5 th Ed., Springer, Berlin. [13] Wulu Jr., J.T., (1999), Generalized Poisson Regression Models with Application, Dissertation, University of Alabama, Birmingham. [14] ang, Z., Hardin, J.W., dan Addy, C.L., (2009), A Score Test for Overdispersion in Poisson Regression based on the Generalized Poisson-2 Model, Journal of Statistical Planning and Inference, 139, [15] Zhang, J.S., Huang,.F., dan Zhou, C.H., (2007), An Improved Kernel Regression Method Based on Taylor Expantion, Applied Mathematics and Computation, 193, KNM VI Juli 2012 UNPAD, Jatinangor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin majunya peradaban, banyak pihak dalam berbagai bidang memerlukan suatu alat untuk memodelkan suatu data ke dalam suatu fungsi yang dapat dipergunakan

Lebih terperinci

PEMODELAN HARGA CABAI DI KOTA SEMARANG TERHADAP HARGA INFLASI MENGGUNAKAN REGRESI SEMIPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL

PEMODELAN HARGA CABAI DI KOTA SEMARANG TERHADAP HARGA INFLASI MENGGUNAKAN REGRESI SEMIPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL PEMODELAN HARGA CABAI DI KOTA SEMARANG TERHADAP HARGA INFLASI MENGGUNAKAN REGRESI SEMIPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL Alan Prahutama, Suparti, Departemen Statistika, Fakultas Sains dan Matematika,Universitas

Lebih terperinci

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK BERDASARKAN ESTIMATOR POLINOMIAL LOKAL KERNEL PADA KASUS PERTUMBUHAN BALITA

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK BERDASARKAN ESTIMATOR POLINOMIAL LOKAL KERNEL PADA KASUS PERTUMBUHAN BALITA MODEL REGRESI NONPARAMETRIK BERDASARKAN ESTIMATOR POLINOMIAL LOKAL KERNEL PADA KASUS PERTUMBUHAN BALITA 1 Mifta Luthfin Alfiani, 2 Indah Manfaati Nur, 3 Tiani Wahyu Utami 1,2,3 Program Studi Statistika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (respon) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas), dengan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel

LANDASAN TEORI. menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel 5 II. LANDASAN TEORI 2.1 Model Regresi Poisson Analisis regresi merupakan metode statistika yang populer digunakan untuk menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel prediktor

Lebih terperinci

MODEL REGRESI POISSON YANG DIPERUMUM UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON

MODEL REGRESI POISSON YANG DIPERUMUM UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON MODEL REGRESI POISSON YANG DIPERUMUM UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON Ade Susanti, Dewi Retno Sari Saputro, dan Nughthoh Arfawi Kurdhi Program Studi Matematika FMIPA UNS Abstrak

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISASI TERBATAS DENGAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISASI TERBATAS DENGAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISASI TERBATAS DENGAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD Fitra1, Saleh2, La Podje3 Mahasiswa Program Studi Statistika, FMIPA Unhas 2,3 Dosen Program Studi Statistika,

Lebih terperinci

Analisis Regresi Spline Kuadratik

Analisis Regresi Spline Kuadratik Analisis Regresi Spline Kuadratik S 2 Oleh: Agustini Tripena Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Teknik, Univesitas Jenderal Soedirman, Purwokerto tripena1960@yahoo.co.id Abstrak Regresi spline

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin majunya peradaban zaman, banyak pihak dalam berbagai bidang memerlukan suatu alat untuk memodelkan suatu data kedalam suatu fungsi yang dapat dipergunakan

Lebih terperinci

PEMILIHAN PARAMETER PENGHALUS DALAM REGRESI SPLINE LINIER. Agustini Tripena Br.Sb.

PEMILIHAN PARAMETER PENGHALUS DALAM REGRESI SPLINE LINIER. Agustini Tripena Br.Sb. JMP : Volume 3 Nomor 1, Juni 2011 PEMILIHAN PARAMETER PENGHALUS DALAM REGRESI SPLINE LINIER Agustini Tripena Br.Sb. Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Indonesia ABSTRAK.

Lebih terperinci

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial Statistika, Vol. 16 No. 1, 29 39 Mei 2016 Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial Annisa Lisa Nurjanah, Nusar Hajarisman, Teti Sofia Yanti Prodi Statistika, Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian tentang hubungan diantara fenomena-fenomena real merupakan dasar dari tujuan sains dan memainkan peranan penting dalam kehidupan seharihari. Saat ini analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teori statistika telah mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan. Hal ini disebabkan statistika merupakan salah satu disiplin ilmu yang berperan

Lebih terperinci

Penaksiran Parameter Regresi Linier Logistik dengan Metode Maksimum Likelihood Lokal pada Resiko Kanker Payudara di Makassar

Penaksiran Parameter Regresi Linier Logistik dengan Metode Maksimum Likelihood Lokal pada Resiko Kanker Payudara di Makassar Vol.14, No. 2, 159-165, Januari 2018 Penaksiran Parameter Regresi Linier Logistik dengan Metode Maksimum Likelihood Lokal pada Resiko Kanker Payudara di Makassar Sutrianah Burhan 1, Andi Kresna Jaya 1

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF DALAM MEMODELKAN JUMLAH KASUS PENDERITA AIDS DI INDONESIA BERDASARKAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI

PENERAPAN REGRESI POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF DALAM MEMODELKAN JUMLAH KASUS PENDERITA AIDS DI INDONESIA BERDASARKAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 58 65 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENERAPAN REGRESI POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF DALAM MEMODELKAN JUMLAH KASUS PENDERITA AIDS DI INDONESIA

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA

PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA Febriani Astuti, Kartiko, Sri Sulistijowati Handajani Jurusan Matematika

Lebih terperinci

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP INVESTASI DI KABUPATEN TUBAN

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP INVESTASI DI KABUPATEN TUBAN MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP INVESTASI DI KABUPATEN TUBAN Amalia Ma rufa, Sri Subanti, Titin Sri Martini Program Studi Matematika FMIPA UNS

Lebih terperinci

BAB III REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION (GWPR)

BAB III REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION (GWPR) BAB III REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION (GWPR) 3.1 Regresi Poisson Regresi Poisson merupakan suatu bentuk analisis regresi yang digunakan untuk memodelkan data

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hardle (1994) analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hardle (1994) analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Regresi Menurut Hardle (1994) analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan hubungan antara variabel respon dengan satu atau beberapa variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi merupakan salah satu analisis statistik yang sering digunakan untuk menyelidiki pola hubungan fungsional antara variabel prediktor dan variabel respon

Lebih terperinci

MASALAH NILAI AWAL ITERASI NEWTON RAPHSON UNTUK ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG)

MASALAH NILAI AWAL ITERASI NEWTON RAPHSON UNTUK ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG) MASALAH NILAI AWAL ITERASI NEWTON RAPHSON UNTUK ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG) Shaifudin Zuhdi, Dewi Retno Sari Saputro Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI SPLINE (Studi Kasus: Herpindo Jaya Cabang Ngaliyan)

PEMODELAN REGRESI SPLINE (Studi Kasus: Herpindo Jaya Cabang Ngaliyan) PEMODELAN REGRESI SPLINE (Studi Kasus: Herpindo Jaya Cabang Ngaliyan) I Made Budiantara Putra 1, I Gusti Ayu Made Srinadi 2, I Wayan Sumarjaya 3 1 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA - Universitas Udayana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, ekonomi, ilmu-ilmu pengetahuan sosial, kesehatan, dan biologi.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, ekonomi, ilmu-ilmu pengetahuan sosial, kesehatan, dan biologi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi telah diterapkan pada berbagai bidang, seperti administrasi bisnis, ekonomi, ilmu-ilmu pengetahuan sosial, kesehatan, dan biologi. Keberhasilan dalam

Lebih terperinci

SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS

SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS Joko Sungkono 1, Th. Kriswianti Nugrahaningsih 2 Abstract: Terdapat empat asumsi klasik dalam regresi diantaranya asumsi normalitas.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Regresi Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan hubungan antara variabel respon dengan satu atau beberapa variabel prediktor. Misalkan

Lebih terperinci

5 MODEL ADITIF VECTOR AUTOREGRESSIVE EXOGENOUS

5 MODEL ADITIF VECTOR AUTOREGRESSIVE EXOGENOUS 5 MODEL ADITIF VECTOR AUTOREGRESSIVE EXOGENOUS Pendahuluan Pada model VARX hubungan peubah penjelas dengan peubah respon bersifat parametrik. Stone (1985) mengemukakan pemodelan yang bersifat fleksibel

Lebih terperinci

ESTIMASI KURVA REGRESI PADA DATA LONGITUDINAL DENGAN WEIGHTED LEAST SQUARE

ESTIMASI KURVA REGRESI PADA DATA LONGITUDINAL DENGAN WEIGHTED LEAST SQUARE ESTIMASI KURVA REGRESI PADA DATA LONGITUDINAL DENGAN WEIGHTED LEAST SQUARE Dian Ragil P.. Abstrak Model varying-coefficient pada data longitudinal akan dikaji dalam proposal ini. Hubungan antara variabel

Lebih terperinci

REGRESI SPLINE BIRESPON UNTUK MEMODELKAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS

REGRESI SPLINE BIRESPON UNTUK MEMODELKAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS REGRESI SPLINE BIRESPON UNTUK MEMODELKAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS Dhina Oktaviana P, I Nyoman Budiantara Mahasiswa Jurusan Statistika ITS Surabaya, Dosen Jurusan Statistika ITS Surabaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI. Regresi Non-Parametrik Statistik nonparametrik disebut juga statistik bebas sebaran. Statistik nonparametrik tidak mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi. Statistik nonparametrik

Lebih terperinci

ESTIMASI KURVA REGRESI SEMIPARAMETRIK PADA DATA LONGITUDINAL BERDASARKAN ESTIMATOR POLINOMIAL LOKAL

ESTIMASI KURVA REGRESI SEMIPARAMETRIK PADA DATA LONGITUDINAL BERDASARKAN ESTIMATOR POLINOMIAL LOKAL Statistika Vol 1 No 1 Mei 213 ESTIMASI KURVA REGRESI SEMIPARAMETRIK PADA DATA LONGITUDINAL BERDASARKAN ESTIMATOR POLINOMIAL LOKAL Tiani Wahyu Utami 1 Program Studi S1 Statistika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Pengujian Overdispersi pada Model Regresi Poisson (Studi Kasus: Laka Lantas Mobil Penumpang di Provinsi Jawa Barat)

Pengujian Overdispersi pada Model Regresi Poisson (Studi Kasus: Laka Lantas Mobil Penumpang di Provinsi Jawa Barat) Statistika, Vol. 14 No. 2, 69 76 November 2014 Pengujian Overdispersi pada Model Regresi Poisson (Studi Kasus: Laka Lantas Mobil Penumpang di Provinsi Jawa Barat) Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan ilmu statistika sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan semakin tidak terelakkan lagi, banyak bidang keilmuan yang tidak terpisahkan dari

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL REGRESI SPLINE TERBAIK. Agustini Tripena 1

PENENTUAN MODEL REGRESI SPLINE TERBAIK. Agustini Tripena 1 PENENTUAN MODEL REGRESI SPLINE TERBAIK Agustini Tripena 1 1) Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Teknik, Univesitas Jenderal Soedirman, Purwokerto tripena1960@yahoo.co.id Abstrak Pada paper ini

Lebih terperinci

PEMILIHAN BANDWIDTH PADA ESTIMATOR NADARAYA-WATSON DENGAN TIPE KERNEL GAUSSIAN PADA DATA TIME SERIES

PEMILIHAN BANDWIDTH PADA ESTIMATOR NADARAYA-WATSON DENGAN TIPE KERNEL GAUSSIAN PADA DATA TIME SERIES PEMILIHAN BANDWIDTH PADA ESTIMATOR NADARAYA-WATSON DENGAN TIPE KERNEL GAUSSIAN PADA DATA TIME SERIES (Studi Kasus: Penutupan Indeks Harga Saham Harian Jakarta Islamic Index (JII) Periode 1 Januari 2016

Lebih terperinci

Aplikasi Spline Kuadrat Terkecil dalam Pemodelan Pertumbuhan Anak Berdasarkan Indeks Antropometri

Aplikasi Spline Kuadrat Terkecil dalam Pemodelan Pertumbuhan Anak Berdasarkan Indeks Antropometri Vol. 6, No.1, 0-8, Juli 009 Aplikasi Spline Kuadrat Terkecil dalam Pemodelan Pertumbuhan Anak Berdasarkan Indeks Antropometri Wahidah Sanusi Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengestimasi model pertumbuhan

Lebih terperinci

PREDIKSI INFLASI DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI KERNEL

PREDIKSI INFLASI DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI KERNEL PREDIKSI INFLASI DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI KERNEL Firmanti Suryandari, Sri Subanti, Bowo Winarno Program Studi Matematika FMIPA UNS ABSTRAK. Inflasi merupakan proses meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara umum, analisis survival dapat didefinisikan sebagai seperangkat metode yang digunakan untuk menganalisis data di mana variabel outputnya berupa lama

Lebih terperinci

ESTIMASI INTERVAL KEPERCAYAAN (CONFIDENCE INTERVAL) PARAMETER MODEL PROSES GEOMETRIK WEIBULL PADA ANALISIS UJI HIDUP UNTUK DATA TERSENSOR TIPE II

ESTIMASI INTERVAL KEPERCAYAAN (CONFIDENCE INTERVAL) PARAMETER MODEL PROSES GEOMETRIK WEIBULL PADA ANALISIS UJI HIDUP UNTUK DATA TERSENSOR TIPE II ESTIMASI INTERVAL KEPERCAYAAN (CONFIDENCE INTERVAL) PARAMETER MODEL PROSES GEOMETRIK WEIBULL PADA ANALISIS UJI HIDUP UNTUK DATA TERSENSOR TIPE II Asep Solih A 1* Rini Cahyandari 2 Tarkinih 3 123 Program

Lebih terperinci

PEMODELAN JUMLAH KEMATIAN BAYI DI KOTA PADANG TAHUN 2013 DAN 2014 DENGAN PENDEKATAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF

PEMODELAN JUMLAH KEMATIAN BAYI DI KOTA PADANG TAHUN 2013 DAN 2014 DENGAN PENDEKATAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 74 82 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PEMODELAN JUMLAH KEMATIAN BAYI DI KOTA PADANG TAHUN 2013 DAN 2014 DENGAN PENDEKATAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN Karima Puspita Sari, Respatiwulan, dan Bowo Winarno Program Studi Matematika FMIPA UNS Abstrak. Model regresi zero-inflated

Lebih terperinci

Kajian Generalisasi Distribusi Binomial yang Bertipe COM-Poisson dan Sifat-Sifatnya

Kajian Generalisasi Distribusi Binomial yang Bertipe COM-Poisson dan Sifat-Sifatnya JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, 2015 2337-3520 2301-928X Print A-67 Kajian Generalisasi Distribusi Binomial yang Bertipe COM-Poisson dan Sifat-Sifatnya Marselly Dian Saputri, Farida Agustini Widjajati,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam penelitian-penelitian di bidang kesehatan sering dijumpai salah satu jenis data yang disebut dengan data antar kejadian atau data survival. Data survival

Lebih terperinci

Informasi Fisher pada Algoritme Fisher Scoring untuk Estimasi Parameter Model Regresi Logistik Ordinal Terboboti Geografis (RLOTG)

Informasi Fisher pada Algoritme Fisher Scoring untuk Estimasi Parameter Model Regresi Logistik Ordinal Terboboti Geografis (RLOTG) SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Informasi Fisher pada Algoritme Fisher Scoring untuk Estimasi Parameter Model Regresi Logistik Ordinal Terboboti Geografis (RLOTG) Aulia Nugrahani

Lebih terperinci

PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP MATA UANG EURO DENGAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE. Sulton Syafii Katijaya 1, Suparti 2, Sudarno 3.

PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP MATA UANG EURO DENGAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE. Sulton Syafii Katijaya 1, Suparti 2, Sudarno 3. PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP MATA UANG EURO DENGAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE Sulton Syafii Katijaya 1, Suparti 2, Sudarno 3 1 Mahasiswa Jurusan Statistika FSM UNDIP 2,3 Staff Pengajar Jurusan Statistika

Lebih terperinci

GENERALIZED POISSON REGRESSION (GPR)

GENERALIZED POISSON REGRESSION (GPR) PEMODELAN JUMLAH KASUS KANKER SERVIKS DI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN ANALISIS GENERALIZED POISSON REGRESSION (GPR) 12/06/2012 Oleh: RIZA INAYAH / 1309.030.042 Dosen Pembimbing: DR. Purhadi, M.Sc Jurusan Statistika

Lebih terperinci

BAB III MODEL REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON

BAB III MODEL REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON BAB III MODEL REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON 3.1 Regresi Poisson Regresi Poisson merupakan salah satu model regresi dengan variabel responnya tidak berasal

Lebih terperinci

Prosiding Statistika ISSN:

Prosiding Statistika ISSN: Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Distribusi Binomial Negatif-Lindley pada Data Frekuensi Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor di Indonesia Binomial Negative-Lindley Distribution in the Frequency Data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembahasan pada bab selanjutnya. Pembahasan teori meliputi pengertian data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembahasan pada bab selanjutnya. Pembahasan teori meliputi pengertian data BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas teori-teori dasar yang digunakan sebagai landasan pembahasan pada bab selanjutnya. Pembahasan teori meliputi pengertian data secara umum dan data sirkular, ukuran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang

BAB II KAJIAN TEORI. Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang BAB II KAJIAN TEORI BAB II KAJIAN TEORI A. Analisis Survival Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang berhubungan dengan jangka waktu, dari awal pengamatan sampai suatu kejadian

Lebih terperinci

REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED DENGAN SOFTWARE R. Abstract. Keywords: Spline Truncated, GCV, Software R.

REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED DENGAN SOFTWARE R. Abstract. Keywords: Spline Truncated, GCV, Software R. REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED DENGAN SOFTWARE R Tiani Wahyu Utami 1), Alan Prahutama 2) 1 Program studi Statistika, FMIPA, Universitas Mumammadiyah Semarang email: tianiutami@unimus.ac.id 2 Departemen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan beberapa tinjauan pustaka sebagai landasan teori pendukung penulisan penelitian ini. 2.1 Analisis Regresi Suatu pasangan peubah acak seperti (tinggi, berat)

Lebih terperinci

(M.9) PEMODELAN MELEK HURUF DAN RATA-RATA LAMA STUDI DENGAN PENDEKATAN MODEL BINER BIVARIAT

(M.9) PEMODELAN MELEK HURUF DAN RATA-RATA LAMA STUDI DENGAN PENDEKATAN MODEL BINER BIVARIAT Univeitas Padjadjaran, 3 November 00 (M.9) PEMODELAN MELEK HURUF DAN RATA-RATA LAMA STUDI DENGAN PENDEKATAN MODEL BINER BIVARIAT Vita Ratnasari, Purhadi, Ismaini, Suhartono Mahasiswa S3 Jurusan Statistika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jika kita mempunyai data yang terdiri dari dua atau lebih variabel maka sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat berhubungan, hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode analisis data yang telah diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode analisis data yang telah diterapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi merupakan metode analisis data yang telah diterapkan secara luas pada berbagai bidang penelitian, sebagai contoh penelitian-penelitian dalam ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir. Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MS

Seminar Tugas Akhir. Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MS Seminar Tugas Akhir Oleh: Dhina Oktaviana P 1307 100 068 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MS JURUSAN STATISTIKA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

PEMODELAN JUMLAH ANAK PUTUS SEKOLAH DI PROVINSI BALI DENGAN PENDEKATAN SEMI-PARAMETRIC GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION

PEMODELAN JUMLAH ANAK PUTUS SEKOLAH DI PROVINSI BALI DENGAN PENDEKATAN SEMI-PARAMETRIC GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.3, Agustus 2013, 29-34 ISSN: 2303-1751 PEMODELAN JUMLAH ANAK PUTUS SEKOLAH DI PROVINSI BALI DENGAN PENDEKATAN SEMI-PARAMETRIC GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION GUSTI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel respon dengan satu atau lebih variabel prediktor. Umumnya analisis regresi yang digunakan

Lebih terperinci

ESTIMASI MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK DISKRIT

ESTIMASI MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK DISKRIT Jurnal UJMC, Volume 2, Nomor 1, Hal. 1-7 pissn : 2460-3333 eissn : 2579-907X ESTIMASI MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK DISKRIT Baiq Diah Fitasari 1, Sri Haryatmi 2, dan Zulaela 2 1 Universitas Islam Al-Azhar

Lebih terperinci

SIMULASI INTENSITAS SENSOR DALAM PENDUGAAN PARAMATER DISTRIBUSI WEIBULL TERSENSOR KIRI. Abstract

SIMULASI INTENSITAS SENSOR DALAM PENDUGAAN PARAMATER DISTRIBUSI WEIBULL TERSENSOR KIRI. Abstract ISBN: 978-602-71798-1-3 SIMULASI INTENSITAS SENSOR DALAM PENDUGAAN PARAMATER DISTRIBUSI WEIBULL TERSENSOR KIRI Widiarti 1), Ayu Maidiyanti 2), Warsono 3) 1 FMIPA Universitas Lampung widiarti08@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel prediktor terhadap variabel respons. Hubungan fungsional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel prediktor terhadap variabel respons. Hubungan fungsional BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Regresi Dalam ilmu statistika, metode yang dapat digunakan untuk menganalisis pola hubungan antara satu variabel atau lebih dengan satu variabel atau lebih lainnya

Lebih terperinci

PENENTUAN GENERALIZED CROSS VALIDATION (GCV) SEBAGAI KRITERIA DALAM PEMILIHAN MODEL REGRESI B-SPLINE TERBAIK

PENENTUAN GENERALIZED CROSS VALIDATION (GCV) SEBAGAI KRITERIA DALAM PEMILIHAN MODEL REGRESI B-SPLINE TERBAIK Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 02, No. 2 (2013), hal 121 126. PENENTUAN GENERALIZED CROSS VALIDATION (GCV) SEBAGAI KRITERIA DALAM PEMILIHAN MODEL REGRESI B-SPLINE TERBAIK Yuyun

Lebih terperinci

PENGUJIAN KESAMAAN BEBERAPA MODEL REGRESI NON LINIER GEOMETRI (Studi Kasus : Data Emisi CO 2 dan Gross Nation Product di Malaysia, Bhutan, dan Nepal)

PENGUJIAN KESAMAAN BEBERAPA MODEL REGRESI NON LINIER GEOMETRI (Studi Kasus : Data Emisi CO 2 dan Gross Nation Product di Malaysia, Bhutan, dan Nepal) PENGUJIAN KESAMAAN BEBERAPA MODEL REGRESI NON LINIER GEOMETRI (Studi Kasus : Data Emisi CO dan Gross Nation Product di Malaysia, Bhutan, dan Nepal) Yanti I 1, Islamiyati A, Raupong 3 Abstrak Regresi geometrik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Matriks Matriks adalah himpunan bilangan real yang disusun secara empat persegi panjang, mempunyai baris dan kolom dengan bentuk umum : Tiap-tiap bilangan yang berada didalam

Lebih terperinci

JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman Online di:

JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman Online di: JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 39-46 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian RANCANGAN D-OPTIMAL LOKAL UNTUK REGRESI POLINOMIAL ORDE 3 DENGAN HETEROSKEDASTISITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyak jenis data memiliki struktur hirarki, tercluster, atau bersarang (nested). Hirarki tersebut dapat hadir secara alami dalam pengamatan observasional

Lebih terperinci

BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU

BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU 3.1 Model Regresi Cox Proportional Hazard dengan Variabel Terikat oleh Waktu Model regresi Cox proportional hazard

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Dewasa ini industri asuransi telah menjadi suatu bidang usaha yang menarik dan mempunyai peranan yang tidak kecil dalam perekonomian. Keberadaan industri

Lebih terperinci

ESTIMATOR SPLINE KUBIK

ESTIMATOR SPLINE KUBIK Bimafika, 011, 3, 30-34 ESTIMATOR SPLINE KUBIK Johannis Takaria * Staff Pengajar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura Ambon Diterima 10-1-010; Terbit 31-06-011 ABSTRACT Consider

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman 223-231 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PEMILIHAN MODEL REGRESI POLINOMIAL LOKAL DAN SPLINE UNTUK ANALISIS

Lebih terperinci

EFISIENSI RELATIF ESTIMATOR FUNGSI KERNEL GAUSSIAN TERHADAP ESTIMATOR POLINOMIAL DALAM PERAMALAN USD TERHADAP JPY

EFISIENSI RELATIF ESTIMATOR FUNGSI KERNEL GAUSSIAN TERHADAP ESTIMATOR POLINOMIAL DALAM PERAMALAN USD TERHADAP JPY UJM 2 (2) (2013) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm EFISIENSI RELATIF ESTIMATOR FUNGSI KERNEL GAUSSIAN TERHADAP ESTIMATOR POLINOMIAL DALAM PERAMALAN USD TERHADAP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi merupakan salah satu alat statistika yang banyak digunakan untuk mengetahui hubungan antara sepasang variabel atau lebih. Misalkan X adalah variabel

Lebih terperinci

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 2, April 2013, Halaman Online di:

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 2, April 2013, Halaman Online di: JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 2, April 2013, Halaman 129-135 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian RANCANGAN D-OPTIMAL UNTUK REGRESI POLINOMIAL DERAJAT 3 DENGAN HETEROSKEDASTISITAS

Lebih terperinci

2-RP RENCANA PEMBELAJARAN. Semester : VI Hal: 1 dari 5. No.Revisi : 00. tim. Regresi Nonparametrik. Deskripsi. Kemampuan. lokal).

2-RP RENCANA PEMBELAJARAN. Semester : VI Hal: 1 dari 5. No.Revisi : 00. tim. Regresi Nonparametrik. Deskripsi. Kemampuan. lokal). RP S1 SP 14 A. CAPAIAN PEMBELAJARAN : CP 11.1 : Mampu memodelkan data kuantitatif univariat linier nonlinier. CP15.2 : Mampu mengelola berja dalam tim CP15.4 : Bertanggung jawab atas hasil rja mandiri

Lebih terperinci

BAGAN KENDALI ZERO INFLATED POISSON ADRIAN MATANDUNG. Pembimbing 1. Dr. Erna Tri Herdiani, M.Si, 2. Dr. La Podje Talangko, M.Si.

BAGAN KENDALI ZERO INFLATED POISSON ADRIAN MATANDUNG. Pembimbing 1. Dr. Erna Tri Herdiani, M.Si, 2. Dr. La Podje Talangko, M.Si. BAGAN KENDALI ZERO INFLATED POISSON ADRIAN MATANDUNG Pembimbing. Dr. Erna Tri Herdiani, M.Si, 2. Dr. La Podje Talangko, M.Si. Program Studi Statistik, Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER PADA KASUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER PADA KASUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR UNIVERSITAS DIPONEGORO 01 ISBN: -0-1-0-1 MODEL REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER PADA KASUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR Alan Prahutama Dosen Jurusan Statistika Undip

Lebih terperinci

Pemodelan Spline Truncated dalam Regresi Nonparametrik Birespon

Pemodelan Spline Truncated dalam Regresi Nonparametrik Birespon Konferensi Nasional Sistem & Informatika 7 STMIK STIKOM Bali, Agustus 7 Pemodelan Spline Truncated dalam Regresi Nonparametrik Birespon Luh Putu Safitri Pratiwi Program Studi Sistem Informasi STMIK STIKOM

Lebih terperinci

MODEL REGRESI ZERO INFLATED GENERALIZED POISSON

MODEL REGRESI ZERO INFLATED GENERALIZED POISSON MODEL REGRESI ZERO INFLATED GENERALIZED POISSON Oleh WICAKSONO CAHYO NUGROHO NIM. M0106067 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika JURUSAN

Lebih terperinci

(R.1) KAJIAN MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION UNTUK MASALAH DATA SPASIAL DISKRIT

(R.1) KAJIAN MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION UNTUK MASALAH DATA SPASIAL DISKRIT REGRESI 2 (R.1) KAJIAN MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION UNTUK MASALAH DATA SPASIAL DISKRIT Dani Robini, Budi Nurani R., Nurul Gusriani Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran Jl.

Lebih terperinci

PENGARUH MIXED DISTRIBUTION PADA PENDEKATAN QUASI-LIKELIHOOD DALAM MODEL LINEAR 1)

PENGARUH MIXED DISTRIBUTION PADA PENDEKATAN QUASI-LIKELIHOOD DALAM MODEL LINEAR 1) PENGARUH MIXED DISTRIBUTION PADA PENDEKATAN QUASI-LIKELIHOOD DALAM MODEL LINEAR 1) Anang Kurnia Departemen Statistika FMIPA IPB Jl. Meranti, Wing 22 Level 4 Kampus IPB Darmaga, Bogor Email: anangk@ipb.ac.id

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian pertama bab ini diberikan tinjauan pustaka yang berisi penelitian sebelumnya yang mendasari penelitian ini Pada bagian kedua bab ini diberikan teori penunjang yang berisi

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSION PADA REGRESI POISSON

PEMODELAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSION PADA REGRESI POISSON PEMODELAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSION PADA REGRESI POISSON Rena Muntafiah 1, Rochdi Wasono 2, Moh. Yamin Darsyah 3 1,2,3 Program Studi Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

Penaksiran Parameter Model Kalibrasi Linier yang Berdistribusi Skew-Normal dengan Algoritma-EM

Penaksiran Parameter Model Kalibrasi Linier yang Berdistribusi Skew-Normal dengan Algoritma-EM Vol. 12, No. 1, 36-47, Juli 2015 Penaksiran Parameter Model Kalibrasi Linier yang Berdistribusi Skew-Normal dengan Algoritma-EM Try Widyaiswara Hairil 1, Anna Islamiyati 1, Raupong 1 Abstrak Sebuah penelitian

Lebih terperinci

Jurnal Dinamika, April 2015, halaman Vol. 06. No. 1 ISSN

Jurnal Dinamika, April 2015, halaman Vol. 06. No. 1 ISSN Jurnal Dinamika, April 2015, halaman 61-66 Vol. 06. No. 1 ISSN 2087-7889 SIMULASI PERBANDINGAN METODE PERAMALAN MODEL GENERALIZED SEASONAL AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (GSARIMA) DENGAN SEASONAL

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Dalam proses penelitian pendugaan parameter dari suatu distribusi diperlukan

LANDASAN TEORI. Dalam proses penelitian pendugaan parameter dari suatu distribusi diperlukan II. LANDASAN TEORI Dalam proses penelitian pendugaan parameter dari suatu distribusi diperlukan beberapa konsep dan teori yang mendukung dari ilmu statistika. Berikut akan dijelaskan beberapa konsep dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperhatikan adalah jangka waktu dari awal pengamatan sampai suatu event

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperhatikan adalah jangka waktu dari awal pengamatan sampai suatu event BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Analisis Survival Analisis survival merupakan suatu analisis data dimana variabel yang diperhatikan adalah jangka waktu dari awal pengamatan sampai suatu event terjadi dengan

Lebih terperinci

Regresi Poisson dan Penerapannya Untuk Memodelkan Hubungan Usia dan Perilaku Merokok Terhadap Jumlah Kematian Penderita Penyakit Kanker Paru-Paru

Regresi Poisson dan Penerapannya Untuk Memodelkan Hubungan Usia dan Perilaku Merokok Terhadap Jumlah Kematian Penderita Penyakit Kanker Paru-Paru Regresi Poisson dan Penerapannya Untuk Memodelkan Hubungan Usia dan Perilaku Merokok Terhadap Jumlah Kematian Penderita Penyakit Kanker Paru-Paru IIN SUNDARI Program Studi Matematika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang sampel S adalah himpunan semua hasil dari suatu percobaan. Kejadian E

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang sampel S adalah himpunan semua hasil dari suatu percobaan. Kejadian E 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Peluang Ruang sampel S adalah himpunan semua hasil dari suatu percobaan. Kejadian E adalah himpunan bagian dari ruang sampel. Peluang suatu kejadian P(E) adalah

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL MIXTURE AUTOREGRESSIVE (MAR) MENGGUNAKAN ALGORITMA EKSPEKTASI MAKSIMISASI (EM) Abstract

ESTIMASI PARAMETER MODEL MIXTURE AUTOREGRESSIVE (MAR) MENGGUNAKAN ALGORITMA EKSPEKTASI MAKSIMISASI (EM) Abstract Estimasi Parameter (Mika Asrini) ESTIMASI PARAMETER MODEL MIXTURE AUTOREGRESSIVE (MAR) MENGGUNAKAN ALGORITMA EKSPEKTASI MAKSIMISASI (EM) Mika Asrini 1, Winita Sulandari 2, Santoso Budi Wiyono 3 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

Pelanggaran Asumsi Normalitas Model Multilevel Pada Galat Level yang Lebih Tinggi. Bertho Tantular 1)

Pelanggaran Asumsi Normalitas Model Multilevel Pada Galat Level yang Lebih Tinggi. Bertho Tantular 1) Pelanggaran Asumsi Normalitas Model Multilevel Pada Galat Level yang Lebih Tinggi S-28 Bertho Tantular 1) 1) Staf Pengajar Jurusan Statistika FMIPA UNPAD berthotantular@gmail.com Abstrak Secara umum model

Lebih terperinci

Sarimah. ABSTRACT

Sarimah. ABSTRACT PENDETEKSIAN OUTLIER PADA REGRESI LOGISTIK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRIMMED MEANS Sarimah Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah

Lebih terperinci

Perbandingan Analisis Generalized Poisson Regression

Perbandingan Analisis Generalized Poisson Regression 1 Perbandingan Analisis Generalized Poisson Regression (GPR) dan Regresi Binomial Negatif (Studi Kasus: Pemodelan Jumlah Penderita Kusta di Jawa Timur Tahun 2012 Sari Putri (1) dan Wiwiek Setya Winahju

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 527-532 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PEMODELAN REGRESI NONPARAMETRIK DATA LONGITUDINAL MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

PENAKSIRAN PARAMETER MODEL REGRESI POISSON DENGAN METODE EXACT GENERALIZED ESTIMATING EQUATIONS (EGEE) UNTUK MULTIPLE-RANDOM EFFECTS

PENAKSIRAN PARAMETER MODEL REGRESI POISSON DENGAN METODE EXACT GENERALIZED ESTIMATING EQUATIONS (EGEE) UNTUK MULTIPLE-RANDOM EFFECTS PENAKSIRAN PARAMETER MODEL REGRESI POISSON DENGAN METODE EXACT GENERALIZED ESTIMATING EQUATIONS (EGEE) UNTUK MULTIPLE-RANDOM EFFECTS Anisah Nurul Hayati Pembimbing : Dr. Yekti Widyaningsih, M.Si dan Dr.

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. sєs (S ruang sampel) dengan sebuah bilangan real. Salah satu peubah acak adalah

II. LANDASAN TEORI. sєs (S ruang sampel) dengan sebuah bilangan real. Salah satu peubah acak adalah II. LANDASAN TEORI Peubah acak X(s) merupakan sebuah fungsi X yang menetapkan setiap anggota sєs (S ruang sampel) dengan sebuah bilangan real. Salah satu peubah acak adalah peubah acak diskrit, yaitu banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cure rate models merupakan model survival yang memuat cured fraction dan

BAB I PENDAHULUAN. Cure rate models merupakan model survival yang memuat cured fraction dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Cure rate models merupakan model survival yang memuat cured fraction dan uncured fraction. Model ini dikembangkan untuk estimasi proporsi pasien yang sembuh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. variabel respon dengan variabel prediktor. Menurut Eubank (1988), f(x i ) merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. variabel respon dengan variabel prediktor. Menurut Eubank (1988), f(x i ) merupakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Metode regresi merupakan metode statistika untuk mengetahui hubungan antara variabel respon dengan variabel prediktor. Menurut Eubank (1988), f(x i ) merupakan

Lebih terperinci

RANCANGAN D-OPTIMAL UNTUK REGRESI POLINOMIAL DUA FAKTOR DERAJAT DUA

RANCANGAN D-OPTIMAL UNTUK REGRESI POLINOMIAL DUA FAKTOR DERAJAT DUA JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 209-218 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian RANCANGAN D-OPTIMAL UNTUK REGRESI POLINOMIAL DUA FAKTOR DERAJAT DUA Rosmalia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teori statistika telah mempengaruhi hampir semua aspek. Dalam teori statistika dan peluang, distribusi gamma (

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teori statistika telah mempengaruhi hampir semua aspek. Dalam teori statistika dan peluang, distribusi gamma ( I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Perkembangan teori statistika telah mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan. Hal ini disebabkan statistika merupakan salah satu disiplin ilmu yang berperan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis data survival yaitu kumpulan dari beberapa metode untuk menganalisis data yang terjadi dari titik asal sampai terjadinya event. Pada analisis survival terdapat

Lebih terperinci