PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM"

Transkripsi

1 PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM NOER K.HASAN Universitas Muhammadiyah Surabaya ABSTRACT Iinformation will hit dividend that done by company exist in effect exchange jakarta maked will evoke / will not evoke market reaction shaped price reaction. this watchfulness aims to test dividend information influence increases and dividend decreaseds towards market reaction. this watchfulness sample companies that take outside dividend malarly during year with has konsistesi in dividend increases or dividend decreaseds. sample companies to consist of 23 company that announce dividend goes and 30 company that announce dividend rises. method event study used in this watchfulness with estimation period during 5 days before up to 5 days after announcement. market reaction calculation is counted by using method market adjusted model. test paired sample t test used to prove there not it difference abnoral return in 5 days before up to 5 days after dividend announcement decreaseds and dividend increases. besides this watchfulness also test dividend change influence towards abnormal return in observation period watchfulness result shows that during 11 share trade days around dividend announcement goes, investor doesn't give reaction that have a meaning. in the year 2004,2005,2006 obvious not happen difference significant in 5 days before announcement with 5 days after dividend announcement goes.. in the year 2004 and 2006 obvious doesn't happen peerbedaan significant in 5 days before announcement with 5 days after dividend announcement rises. while in the year 2005 happen difference significant in 5 days before and 5 days after dividend announcement rises. regression testing result shows that dividend change magnitude not influential significant towards share price magnitude related to dividend announcement ebut. Keyword : dividend, investor reaction PENDAHULUAN Informasi kebijakan dividen menyangkut masalah penanganan laba yang menjadi hak para pemegang saham. Pembagian dividen perusahaan kepada pemegang saham menyebabkan posisi kas suatu perusahaan semakin berkurang. Hal ini akan menyebabkan leverage (ratio antara hutang terhadap ekuitas) akan semakin besar (pujiono, 2002).. Pengumuman dividen merupakan salah satu informasi yang akan direspons oleh pasar. Hal tersebut disebabkan pengumuman dividen di satu sisi mengindikasikan perusahaan sedang menghemat kas karena perusahaan sedang menghadapi masa-masa sulit, mengalami kerugian atau kegentingan kas yang akut.. Kebijakan dividen adalah salah satu dari persoalan yang sangat diperdebatkan di keuangan (finance). Sekolah-sekolah keuangan telah ikut serta dalam merumuskan teori untuk menjelaskan mengapa perusahaan harus membayar dividen atau tidak (Baker dan Powell, 1999 dalam Lisia Apriani, 2005). Muncul beberapa studi empiris yang mendukung dan menolak relevansi dividen (Miller dan Modigliani, 1961; Black Scholes, 1974; Miller dan Scholes, 1978; Jose dan Stevens, 1989). Sedangkan beberapa peneliti lainnya yang mendukung relevansi dividen (Long, 1978; Sterk dan Vendenberg, 1990 ). Beberapa peneliti telah mengembangkan dan menguji berbagai model untuk menjelaskan perilaku dividen. Telah dilakukan survei terhadap manajer kantor pusat dan investor untuk menentukan pandangan mereka mengenai dividen. Motivasi sesungguhnya untuk membayar dividen masih merupakan teka-teki. Reaksi pasar baik reaksi yang positif maupun reaksi yang negatif terhadap informasi dalam publikasi dividen ditunjukkan oleh adanya perubahan harga saham. Investor mungkin akan lebih tertarik menanamkan modalnya pada perusahaan yang mempublikasikan dividen yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang mungkin akan menyebabkan harga saham perusahaan yang bersangkutan disekitar tanggal pengumuman Pengaruh Perbedaan. (Noer K.Hasan) 209

2 menjadi lebih tinggi. Dan sebalinya, investor mungkin tidak tertarik menanamkan modalnya pada perusahaan yang telah mengalami penurunan dividen karena investor merasa perusahaan akan semakin mengalami penurunan pendapatan di masa depan. Hal ini mungkin juga akan menyebabkan penurunan harga saham di sekitar tanggal pengumuman tersebut. Berkaitan dengan kebijakan dividen tersebut terlihat bahwa terdapat beberapa pihak yang saling berbeda kepentingan yaitu pihak investor dan perusahaan itu sendiri. Perusahaan lebih senang menahan keuntungan untuk diinvestasikan kembali, sedangkan pihak investor lebih memilih pembayaran dividen saat ini daripada menundanya untuk direalisir dalam bentuk capital gains. Perbedaan yang timbul antara pihak investor dengan perusahaan merupakan masalah yang harus dipecahkan. Apalagi jika masalah tersebut berkaitan dengan adanya pengumuman perubahan dividen yang dilakukan oleh suatu perusahaan terhadap investornya Jika adanya reaksi harga saham yang diakibatkan dari suatu pengumuman, maka bisa diartikan bahwa pengumuman itu mengandung informasi. Reaksi harga saham dapat diukur dengan menggunakan abnormal return saham sebagai nilai perubahan harga. Pengumuman pembayaran dividen dikatakan mengandung informasi apabila memberikan return yang signifikan kepada pasar. Hal sebaliknya juga bila pengumuman pembayaran dividen tidak memberikan abnormal return yang tidak signifikan maka itu tidak mengandung informasi. Beberapa penelitian yang dilakukan baik di Indonesia maupun di luar negeri masih memberikan hasil yang beragam, seperti hasil penelitian yang dilakukan Indah Patmawati(1999), Kartini (2001) dan Sudjoko (1999). Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa pengumuman dividen mengandung informasi. Penelitian yang dilakukan Amsari(1993) Soetjipto (1997) dan Sugeng (2000) tidak menemukan bukti adanya kandungan informasi dividen. Penelitian yang dilakukan di luar negeri pun sama, seperti dalam Jogianto (2000) bahwa hasil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan Watts(1973, 1976), Ang(1975) dan Gonedes(1978) tidak menemukan bukti jika dividen mengandung informasi. Namun hasil lain mengungkapkan bahwa pengumuman dividen mengandung informasi, seperti hasil Mande (1994), Eddy dan Seifert(1992) Chang dan Chen(1991), Laub (1976) Woolridge (1982). Ketidak konsistenan hasil penelitianpenelitian terdahulu mengenai pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Harga Saham, mendorong penulis untuk melakukan penelitian. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh bukti empiris atas pengaruh pengumuman deviden terhadap harga saham. TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Dividen Dividen adalah pendistribusian laba kepada pemegang saham, secara merata menurut kelas surat berharga dan dibayarkan dalam bentuk uang, saham, properti perusahaan meskipun ini sangat jarang terjadi (John Downes dan Elliot Boodnion, 1995). dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham. Kebijakan dividen Kebijakan dividen masih merupakan hal yang kontroversial yang ditandai adanya teori kebijakan dividen yang lebih dari satu. Ada 3 teori mengenai kebijakan dividen (Brealy dan Myers, 1996) 1. Bird In Hand Theory Esensi dari teori ini adalah investor lebih menyukai untuk menerima dividen daripada menerima capital gain (Goodon dan Linter, 1961). Dividen mempunyai resiko lebih rendah dibandingkan capital gain, sehingga para pemegang saham cenderung menilai harga saham suatu perusahaan berdasarkan laba ditahan. 2. Tax Preferensi Theory Teori ini beranggapan bahwa jika dividen dibebankan pajak lebih besar dari capital gain maka pemegang saham akan memilih saham yang mempunyai dividend yield yang rendah agar diperoleh penghematan pajak. Menurut Bringham dan Houston (1997) ada 3 alasan mengapa investor lebih memilih dividend payout lebih rendah, yaitu (1) Dividen yang dibebankan pajak lebih tinggi dibandingkan capital gain, (2) pajak tidak membebankan pada pendapatan sampai saham dijual, (3) jika saham yang dipegang oleh investor sampai meninggal maka tidak akan dikenakan pajak atas capital gain sehingga akan menguntungkan bagi orang yang menerima saham tersebut. 3. Dividend Irrelevance Theory 210 JAI Vol.5, No.2, Juli 2009 :

3 Miller dan Modigliani (1961) berpendapat bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan resiko bisnis perusahaan. Hal ini berarti nilai suatu perusahaan tergantung pada pendapatan yang diperoleh dari aset-asetnya bukan proporsi pembagian dividen dan laba ditahan. Kandungan Informasi Dividen Banyak penelitian menunjukkan bahwa dividen yang naik sering dikaitkan dengan naiknya harga saham, serta penurunan dividen secara umum menunjukkan bahwa harga saham turun. Hal ini menunjukkan bahwa pemodal secara umum lebih menyukai dividen daripada capital gain. Akan tetapi Modigliani dan Miller beragumentasi secara berbeda. Mereka menyatakan bahwa perusahaan secara umum enggan untuk menurunkan dividen. Oleh karena itu mereka tidak akan menaikkan dividen jika earning mereka paling tidak sama atau lebih tinggi untuk masa yang akan datang. Jadi Modigliani dan Miller beragumentasi bahwa dividen yang naik dari yang normal adalah sebuah sinyal bagi pemodal bahwa prospek earning perusahaan di masa yang akan datang adalah baik. Sebaliknya, penurunan dividen adalah sebagai sinyal bahwa prospek earning perusahaan di masa yang akan datang itu jelek. Jadi Modigliani dan Miller mengklaim bahwa reaksi pemodal terhadap perubahan dalam kebijakan dividen tidak menunjukkan bahwa pemodal lebih menyukai dividen daripada retained earning. Akan tetapi, kenyataannya bahwa perubahan harga mengikuti perubahan dividen secara sederhana menunjukkan bahwa hal ini terdapat adanya informasi yang penting dalam pengumuman dividen. Hal ini sangat dimengerti karena informasi bagi investor mengenai kondisi perusahaan sangat terbatas, sehingga salah satu cara yang akan mereka gunakan untuk mengetahui kondisi perusahaan dengan melihat naik turunnya dividen. Dividend Signaling Theory Dividend Signaling Theory berdasarkan pada asumsi bahwa dividen diperlukan untuk memberikan informasi positif dari manajer yang mempunyai informasi yang lengkap tentang kondisi perusahaan yang sebenarnya kepada investor yang miskin akan informasi tentang kondisi perusahaan yang sebenarnya. Fenomena ini terjadi karena adanya asymmetric information antara manajer dengan investor. Pengembangan Hipotesis Menurut Brigham (1995) yang dikutip Kartini (2001) menyatakan bahwa jika ada kenaikkan dividen, sering diikuti dengan kenaikan harga saham, karena investor atau pasar cenderung menginterpretasikan kenaikan dividen sebagai sinyal membaiknya kinerja perusahaan saat ini maupun pada masa yang akan datang. Sebaliknya penurunan dividen sebagai sinyal penurunan kinerja perusahaan saat ini maupun prospeknya di masa mendatang. Investor bisa menganggap pengumuman pembayaran dividen sebagai suatu sinyal positip maupun negatif. Jika investor menganggap perubahan pembayaran dividen merupakan sinyal positip, maka harga saham akan meningkat dan berarti akan mendapatkan abnormal return yang positip pada saat pengumuman dividen. Sebaliknya jika investor menganggap perubahan pembayaran dividen merupakan sinyal negatif, maka harga saham akan menurun dan investor akan mendapatkan abnormal return yang negatif pada saat pengumuman pembayaran dividen. Dari tinjauan diatas, dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 1 : Terdapat Abnormal Return negatif di sekitar tanggal pengumuman dividen pada perusahaan yang melakukan penurunan pembayaran dividen. Hipotesis 2 : Terdapat Abnormal Return positif di sekitar tanggal pengumuman dividen pada perusahaan yang melakukan kenaikan pembayaran dividen METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini mengambil populasi perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kelompok LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama periode waktu Januari 2002 sampai dengan Desember Sedangkan sampel penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan pembayaran dividen tunai dan memenuhi kriteria. Cara pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu sampel yang akan digunakan harus memenuhi kriteria sebagai berikut: Pengaruh Perbedaan. (Noer K.Hasan) 211

4 1. Dipilih perusahaan yang mengumumkan dividen tunai pada tahun 2002, 2003,2004 dan Dari perusahaan tersebut dipilih perusahaan yang jumlah dividennya berbeda dari periode sebelumnya (naik dan turun). Dengan kriteria tersebut didapat sampel perusahaan yang akan digunakan dalam penelitian sebanyak 150 sampel yang terdiri dari perusahaan yang pembayaran dividennya turun dan 83 perusahaan yang pembayaran dividennya naik. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional merupakan konsepkonsep yang berupa konstruksi dengan katakata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain. Dari pengertian tersebut diatas, maka definisi operasional serta indikator variabel dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Besaran deviden. adalah besar atau kecilnya laba yang dibagikan kepada pemegang saham. Sedangkan indikatornya adalah DPS dividen yang dibayarkan perjumlah saham yang beredar.. b. Reaksi harga saham. adalah pergerakan harga saham yang terjadi di pasar atas pengumuman dividen. Sedangkan indikatornya adalah abnormal retun 1. Menghitung return saham R it = P it - P it-1 P it-1 R it : Return saham perusahaan i pada waktu t P it : Harga saham perusahaan i pada waktu t P it-1 : Harga saham i pada waktu t-1 2. Menghitung return pasar RM mt = IHSG it - IHSG it-1 IHSG it-1 RM mt : Return pasar harian perusahaan i pada waktu t IHSG it : Indeks Harga Saham Gabungan i pada waktu t IHSG it-1 : Indeks Harga Saham Gabungan i pada waktu t-1 3. Menghitung abnormal return AR = R it - RM mt AR : Abnornal Return R it : Return saham : Return pasar RM mt ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Hasil uji deskriptif data untuk perusahaan yang mengalami penurunan dan kenaikan dividen dapat dilihat pada Tabel 1 Tabel 1 : Pengujian Statistik Deskriptif Untuk Perusahaan Yang Mengalami Penurunan Dividen Hari Ke N Min Max Mean St.Dev T-5 T-4 T-3 T-2 T-1 0 T+1 T+2 T+3 T+4 T+5 Valid N (listwise) Berdasarkan table 1, maka nilai minimum abnormal return hari kelima sebelum tanggal pengumuman dividen (T-5) dari perusahaan yang mengalami penurunan dividen adalah -0,29, nilai maksimum sebesar 0,19, nilai mean sebesar -0,0186 dan standar deviasi sebesar 0, Nilai minimum hari keempat sebelum tanggal pengumuman dividen (T-4) dari perusahaan yang mengalami penurunan dividen adalah - 0,09, nilai maksimum sebesar 0,50, nilai mean sebesar 0,0299 dan standar deviasi sebesar 212 JAI Vol.5, No.2, Juli 2009 :

5 0, Nilai minimum hari ketiga sebelum tanggal pengumuman dividen (T-3) dari perusahaan yang mengalami penurunan dividen adalah -0,20, nilai maksimum sebesar 0,10, nilai mean sebesar -0,0083 dan standar deviasi sebesar 0, Nilai minimum hari kedua sebelum tanggal pengumuman dividen (T-2) dari perusahaan yang mengalami penurunan dividen adalah -0,18, nilai maksimum sebesar 0,22, nilai mean sebesar 0,0017 dan standar deviasi sebesar 0, Nilai minimum hari pertama sebelum tanggal pengumuman dividen (T-1) dari perusahaan yang mengalami penurunan dividen adalah - 0,22, nilai maksimum sebesar 0,87, nilai mean sebesar 0,0325 dan standar deviasi sebesar 0, Nilai minimum saat tanggal pengumuman dividen (T-0) dari perusahaan yang mengalami penurunan dividen adalah - 0,40, nilai maksimum sebesar 0,34, nilai mean sebesar 0,0010 dan standar deviasi sebesar 0, Nilai minimum hari pertama setelah tanggal pengumuman dividen (T+1) dari perusahaan yang mengalami penurunan dividen adalah -0,18, nilai maksimum sebesar 0,18, nilai mean sebesar -0,0151 dan standar deviasi sebesar 0, Nilai minimum hari kedua setelah tanggal pengumuman dividen (T+2) dari perusahaan yang mengalami penurunan dividen adalah -0,24, nilai maksimum sebesar 0,40, nilai mean sebesar - 0,0205 dan standar deviasi sebesar 0, Nilai minimum hari ketiga setelah tanggal pengumuman dividen (T+3) Analisa Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji One Sampel T Test. Uji one sample t test dilakukan untuk menjawab hipotesis pertama dan kedua.untuk menjawab hipotesis pertama yang menyatakan bahwa terdapat abnormal return negatif di sekitar tanggal pengumuman dividen pada perusahaan yang melakukan penurunan pembayaran dividen dapat dilihat pada table di bawah ini. Tabel 2 : Hasil Pengujian Abnormal Return Dividen Turun Selama Periode Pengamatan Hari Ke- Mean T-Hitung Sig T-5-0,0186-1,904 0,061 T-4 0,0199 2,074 0,042 T-3-0,0083-1,254 0,214 T-2 0, ,205 0,838 T-1 0, ,694 0, , ,096 0,924 T+1-0,0151-1,924 0,059 T+2-0,0205-1,533 0,130 T+3-0,0172-1,781 0,080 T+4 0, ,497 0,621 T+5-0,0207-2,648 0,010 Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, ternyata terdapat dua abnormal return yang berada di daerah penerimaan Ha1, yaitu pada hari keempat sebelum pengumuman penurunan dividen (T-4) dan pada hari kelima setelah pengumuman penurunan dividen (T+5), di mana nilai t hitung yang dihasilkan lebih besar dari t tabel sebesar 2,000. Hal ini menunjukkan bahwa pada hari kelima setelah pengumuman peristiwa masih adanya distribusi informasi yang belum simetris, yang ditunjukkan oleh reaksi harga saham negatif dan signifikan pada hari T+5. Sedangkan pada hari keempat sebelum pengumuman peristiwa (T-4) tidak ditemukan adanya distribusi informasi yang belum simetris, yang ditunjukkan oleh reaksi harga saham yang positif dan signifikan pada hari T-4. Nilai mean abnormal return pada hari kelima setelah pengumuman penurunan dividen (T+5) sebesar -0,0207 secara statistik signifikan pada alpha sebesar 5%, ini menunjukkan bahwa harga saham bereaksi negative terhadap pengumuman penurunan Pengaruh Perbedaan. (Noer K.Hasan) 213

6 pembayaran dividen atau terdapat abnormal return negatif di sekitar tanggal pengumuman dividen pada perusahaan yang melakukan penurunan pembayaran dividen. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa dividen merupakan signal bagi investor, di mana penurunan dividen diinterpretasikan sebagai signal prospek perusahaan di masa yang akan datang lebih buruk atau kurang menguntungkan daripada saat ini. Untuk menjawab hipotesis kedua yang menyatakan bahwa terdapat abnormal return positif di sekitar tanggal pengumuman dividen pada perusahaan yang melakukan kenaikan pembayaran dividen dapat dilihat pada table di bawah ini. Table 3: Hasil Pengujian Abnormal Return Dividen Naik Selama Periode Pengamatan Hari Ke- Mean T-Hitung Sig T-5-0,0102 0,121 0,8 T-4-0,0199-0,174 0,976 T-3 0,0183-1,118 0,709 T-2 0, ,238 0,010 T-1 0, ,694 0, , ,096 0,924 T+1-0,3151-0,324 0,659 T+2-0,2205-0,533 0,130 T+3-0,0172-1,781 0,880 T+4-0, ,497 0,721 T+5-0,0307-2,648 0,888 Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, ternyata hanya ada satu mean abnormal return yang berada di daerah penerimaan H2, yaitu pada hari kedua sebelum pengumuman kenaikan dividen (T-2), di mana nilai t hitung yang dihasilkan lebih besar dari t tabel sebesar 1,989. Hal ini menunjukkan bahwa pada hari kedua sebelum pengumuman peristiwa, informasi sudah lebih dulu bocor ke publik yang ditunjukkan oleh reaksi harga saham yang positif dan signifikan pada hari T-2. Kebocoron informasi terjadi karena pada dividen naik reaksi yang diharapkan terjadi positif, sehingga para investor mencoba untuk mengakses informasi ke dalam perusahaan dan menggunakan informasi tersebut untuk melakukan transaksi akibatnya reaksi terjadi sebelum pengumuman dilakukan. Mean abnormal return pada hari kedua sebelum pengumuman kenaikan dividen (T-2) sebesar 0,01570 secara statistik signifikan pada alpha sebesar 5%, ini menunjukkan bahwa harga saham bereaksi positif terhadap pengumuman kenaikan pembayaran dividen atau terdapat abnormal return positif di sekitar tanggal pengumuman dividen pada perusahaan yang melakukan kenaikan pembayaran dividen. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa dividen merupakan signal bagi investor, di mana kenaikan dividen diinterpretasikan sebagai signal prospek perusahaan di masa yang akan datang lebih baik atau lebih menguntungkan daripada saat ini. Hasil pengujian informasi dividen naik maupun dividen turun tersebut diperkuat dengan hasil pengujian regresi linier yang mendapatkan bahwa perubahan dividen juga tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rata-rata harga saham di seputar pengumuman dividen. Hasil ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lisia Apriani (2005) pada 7 perusahaan sampel tahun 1999 hingga Karena reaksi pasar terhadap pengumuman kenaikan dividen oleh utilitas publik lebih kuat dibandingkan reaksi pasar terhadap pengumuman dividen oleh perusahaan yang tidak diregulasi Aharony, Falk dan Swary, 1988 dalam Lisia Apriani, 2005). Reaksi pasar terhadap penurunan dividen oleh utilitas publik lebih kuat dibandingkan reaksi pasar terhadap pengumuman dividen oleh perusahaan yang tidak diregualasi ( Impson, 1987 dalam Lisia Apriani, 2005) Tidak adanya reaksi pada saat pengumuman dividen naik dan dividen turun 214 JAI Vol.5, No.2, Juli 2009 :

7 menunjukkan bahwa investor tidak bereaksi terhadap pengumuman dividen tersebut dengan tidak mempertimbangkan apakah dividen yang dilaporkan tersebut lebih besar atau lebih kecil dibanding dividen yang dibagikan sebelumnya. Hasil ini menggambarkan pola perilaku investor yang hampir sama antara sebelum dan sesudah pengumuan dividen. Dalam hal ini nampaknya investor menunjukkan bahwa investor hanya bereaksi kecil terhadap pengumuman dividen dengan tidak mempertimbangkan apakah dividen yang dilaporkan tersebut lebih besar atau lebih kecil dibanding dividen yang dibagikan sebelumnya. Kondisi demikian menunjukkan bahwa perilaku investor terhadap pengumuman dividen cenderung menganut dividend irrelevant theory sebagaimanya dinyatakan oleh Modgliani dan Miller. Dalam hal ini investor lebih menginginkan agar perushaan menahan laba sehingga memberikan pengembalian dalam bentuk keuntungan modal yang pajaknya lebih ringan daripada bentuk dividen yang memiliki pajak yang tinggi. Dalam dividend irrelevant theory. Miller dan Modigliani (M&M) (1961) memberikan argumen bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh kekuatan menghasilkan pendapatan dan risiko bisnisnya dan kebijakan dividen tidak mempunyai dampak terhadap nilai perusahaan ataupun biaya modalnya. Dengan kata lain, mereka mengatakan bahwa nilai perusahaan sepenuhnya ditentukan oleh kekuatan aktiva perusahaan dalam menghasilkan laba dan bukan kepada perlakuan alokasi laba menjadi dividen dan laba ditahan. Pembayaran dividen tidak akan mempengaruih kekayaan para pemegang saham. Preferensi investor tidak berbeda antara dividen dan retention generated capital gain. Bila ingin cash, investor menjual saham dan bila tidak menginginkan cash, maka investor menggunakannya untuk membeli saham. Bisa dikatakan bahwa investor tidak mempersoalkan pembayaran dividen. KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Secara umum selama 11 hari perdagangan saham di seputar pengumuman dividen turun, investor tidak memberikan reaksi yang bermakna. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya perbedaan yang signifikan pada 5 hari sebelum pengumuman dengan 5 hari sesudah pengumuman dividen turun. 2. Secara umum selama 11 hari perdagangan saham di seputar pengumuman dividen naik, investor tidak memberikan reaksi yang bermakna. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya perbedaan yang signifikan pada 5 hari sebelum pengumuman dengan 5 hari sesudah pengumuman dividen turun. 3. Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa besarnya perubahan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap besarnya harga saham berkaitan dengan pengumuman dividen terebut. Saran Saran yang dikemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Dengan tidak adanya pengaruh yang signifikan dari pengumuman dividen tunai terhadap reaksi investor, maka nampaknya pembagian dividen tunai kurang efektif bagi investor, maka dalam hal ini alternatif berupa dividen saham dapat dilakukan perusahaan. 2. Penelitian ini tidak menggambarkan alasan perusahaan mengeluarkan dividen, sehingga tidak memberikan reaksi yang jelas pada investor. Untuk itu penggunaan variabel kontrol berupa laba atau penjualan akan memberikan gambaran bahwa pembagian dividen yang dilakukan adalah dikontrol oleh profitabilitas yang diperoleh perusahaan dan memperkecil bias bahwa pembagian dividen dilakukan perusahaan hanya untuk meningkatkan kepercayaan perusahaan saja. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini hanya melibatkan sampel-sampel perusahaan yang membagikan dividen (dividen naik maupun dividen turun) sehingga penelitian ini kurang adapat memberikan arti pentingnya informasi dividen itu sendiri bagi investor. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan membandingkan perusahaan yang mengumumkan dividen dibandingkan dengan yang tidak mengumumkan dividen. Pengaruh Perbedaan. (Noer K.Hasan) 215

8 DAFTAR PUSTAKA , Imam Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Undip. Semarang. Bandi, Yogiyanto Hartono, Perilaku Reaksi Harga dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Pengumuman Deviden, JRAI vol. 3, Farid Arif Wibowo dan Nur Indriantoro, 1998, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Reaksi Pasar terhadap pengumuman dividen Saham, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Undip. Semarang. Januar Eko Prasetyo dan Erna Susilastuti, Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen yang Meningkat dan Menurun terhadap Harga Saham, Wahana volume 7, No 1 Februari, 2004 Jogiyanto Hartono, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta, BPFE, Lisia Apriani, 2005, Reaksi Pasar terhadap Pengumuman Kenaikan / Penurunan Dividen, SNA VIII, Solo Sutrisno Hadi, 2004, Metodologi Research, Penerbit Andi, Yogyakarta. Zaki Baridwan, 1997, Intermiediate Accounting, Yogyakarta 216 JAI Vol.5, No.2, Juli 2009 :

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return merupakan salah satu faktor yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembagian dividen merupakan fenomena menarik, beberapa penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembagian dividen merupakan fenomena menarik, beberapa penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembagian dividen merupakan fenomena menarik, beberapa penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa fenomena ini banyak menimbulkan teka-teki. Pengumuman dividen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti ini merujuk penelitian-penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti ini merujuk penelitian-penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti ini merujuk penelitian-penelitian sebelumnya. Berikut ini adalah perbedaan antara penelitian terdahulu dan sekarang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia dalam perkembangannya telah menunjukan. sebagai bagian dari instrumen perekonomian, dimana indikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia dalam perkembangannya telah menunjukan. sebagai bagian dari instrumen perekonomian, dimana indikasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia dalam perkembangannya telah menunjukan sebagai bagian dari instrumen perekonomian, dimana indikasi yang dihasilkannya banyak dipicu oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi keadaan ekonomi suatu negara. Bursa efek merupakan institusi

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi keadaan ekonomi suatu negara. Bursa efek merupakan institusi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini pasar modal sudah menjadi salah satu aktivitas yang sangat mempengaruhi keadaan ekonomi suatu negara. Bursa efek merupakan institusi terpenting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional sebagai wahana investasi bagi masyarakat dan sebagai wahana pembiayaan bagi perusahaan dengan menjual

Lebih terperinci

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA Siti Murtopingah Rina Mudjiyanti Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT This study is to analysis

Lebih terperinci

TEORI DEVIDEN (DIVIDEND THEORY)

TEORI DEVIDEN (DIVIDEND THEORY) TEORI DEVIDEN (DIVIDEND THEORY) Definisi Deviden Perusahaan dalam mengelola keuangannya selalu dihadapkan pada tiga permasalahan penting yang berkaitan. Ketiga permasalahan tersebut adalah keputusan investasi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kas maupun dalam bentuk lainnya. Dividen merupakan konsekuensi yang muncul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kas maupun dalam bentuk lainnya. Dividen merupakan konsekuensi yang muncul 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dividen Ross et al. (2008) mendefinisikan dividen sebagai bagian dari laba (earning) yang dibagikan oleh perusahaan kepada pemiliknya, baik dalam bentuk kas maupun dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan diciptakan oleh perusahaan melalui kegiatan perusahaan dari waktu ke waktu agar mencapai nilai perusahaan yang maksimum

Lebih terperinci

ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT

ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT Oleh: Yogo Heru Prayitno 1) E-mail: yogo.heru@widyatama.ac.id 1) Universitas Widyatama Bandung ABSTRACT The researcher observed the announcement

Lebih terperinci

Dividen dan Pembelian Kembali Saham. Rita Tri Yusnita, SE., MM.

Dividen dan Pembelian Kembali Saham. Rita Tri Yusnita, SE., MM. Dividen dan Pembelian Kembali Saham Rita Tri Yusnita, SE., MM. LABA BERSIH (EAT) UNTUK SIAPA? PEMEGANG SAHAM Dalam bentuk dividen PERUSAHAAN Berupa laba ditahan REVIEW Fungsi Manajemen Keuangan 1. Keputusan

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen (Dividend Policy) merupakan keputusan mengenai laba yang

II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen (Dividend Policy) merupakan keputusan mengenai laba yang II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebijakan Dividen Kebijakan dividen (Dividend Policy) merupakan keputusan mengenai laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham atau yang akan ditahan untuk investasi masa depan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai entitas ekonomi lazimnya memiliki tujuan jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai entitas ekonomi lazimnya memiliki tujuan jangka panjang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai entitas ekonomi lazimnya memiliki tujuan jangka panjang dan jangka pendek, dalam jangka panjang perusahaan bertujuan mengoptimalkan nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai harapan akan mendapatkan keuntungan dari modal yang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai harapan akan mendapatkan keuntungan dari modal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ketika menanamkan modal di perusahaan emiten, pemegang saham mempunyai harapan akan mendapatkan keuntungan dari modal yang ditanamkannya itu. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Nilai Perusahaan Tujuan perusahaan dari pendapat beberapa ahli keuangan adalah memaksimalkan nilai perusahaan, maksimalisasikan laba, menciptakan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimilikinnya (Baridwan

BAB II LANDASAN TEORI. yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimilikinnya (Baridwan BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Informasi Akuntansi 2.1.1. Pengertian dan jenis Dividen Dividen merupakan bagian dari laba yang dibagikan kepada pemegang saham yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya dana yang dimiliki setiap orang dapat ditanamkan ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya dana yang dimiliki setiap orang dapat ditanamkan ke dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya dana yang dimiliki setiap orang dapat ditanamkan ke dalam berbagai investasi, seperti investasi pada proyek, investasi pada perdagangan valuta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Dividen 1. Pengertian Dividen Sebagian keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam operasinya akan didistribusikan kepada pemegang saham dan sebagaian lagi akan ditahan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010. Teknik pemilihan sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan kriteria pengambilan sampel penelitian, yakni perusahaan yang terdaftar di LQ45 selama 2 tahun berturut-turut dari tahun 2014-2015

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitan ini, peneliti merujuk pada penelitian sebelumnya yang bermanfaat untuk dijadikan sebagai pembanding. Penelitian yang dijadikan rujukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. URAIAN TEORITIS 1. Saham a. Pengertian saham Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan hukum

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Nilai Perusahaan Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan atau kekayaan, terutama bagi para pemegang sahamnya, terwujud berupa upaya peningkatan atau memaksimalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya dengan meningkatkan kemakmuran pemegang saham atau pemiliknya. Diperlukan tujuan dan strategi

Lebih terperinci

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEN KAS (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEN KAS (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) JURNAL TELAAH & RISET AKUNTANSI Vol. 6 No. 1 Januari 2013 Hlm. 40-53 REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEN KAS (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) Iman Rafiyal Putra Muhammad

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Pasar modal menurut Keppres No.60 tahun 1988 ialah bursa yang merupakan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Pasar modal menurut Keppres No.60 tahun 1988 ialah bursa yang merupakan 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. Pasar Modal Pasar modal menurut Keppres No.60 tahun 1988 ialah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan penawar dan peminta dana jangka panjang dalam bentuk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : abnormal return, reaksi pasar, dividen tunai, declaration date

ABSTRAK. Kata Kunci : abnormal return, reaksi pasar, dividen tunai, declaration date ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji kandungan informasi dari pengumuman pembagian dividen yang dapat tercermin dari abnormal return yang timbul akibat adanya reaksi pasar. Pengumuman pembagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industriindustri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham

BAB II LANDASAN TEORI. Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Dividen 2.1.1. Pengertian Dividen Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham sebanding dengan jumlah lembar yang dimiliki (Baridwan, 2004). Hanafi (2004)

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : RICKY EKO PRAKOSO NIM. B

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : RICKY EKO PRAKOSO NIM. B PENGARUH DIVIDEND YIELD, DPR, EPS, ROE DAN SIZE TERHADAP HARGA SAHAM (Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Salah Satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha di Indonesia berkembang cukup baik, ini dapat dilihat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha di Indonesia berkembang cukup baik, ini dapat dilihat dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia usaha di Indonesia berkembang cukup baik, ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang di negara ini, dari skala kecil sampai

Lebih terperinci

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEND INITIATION DAN DIVIDEND OMISSION

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEND INITIATION DAN DIVIDEND OMISSION JDA Vol. 4, No. 1, Maret 2012, pp. 27-35 ISSN 2085-4277 http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEND INITIATION DAN DIVIDEND OMISSION Subkhan Jurusan Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN UKURAN PERUSAHAAN PERIODE

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN UKURAN PERUSAHAAN PERIODE PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN UKURAN PERUSAHAAN PERIODE 2006-2008 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dividen merupakan pembagian keuntungan yang dilakukan perusahaan kepada pemegang saham. Secara spesifik keuntungan perusahaan diperoleh dari laba bersih yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB 10 KEBIJAKAN DIVIDEN

BAB 10 KEBIJAKAN DIVIDEN BAB 10 KEBIJAKAN DIVIDEN A. Pendahuluan Dividen merupakan salah satu keputusan penting untuk memaksimumkan nilai perusahaan disamping keputusan investasi dan struktur modal (keputusan pemenuhan dana).

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Dividen adalah pembagian laba yang diperoleh perusahaan kepada para pemegang saham yang sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB IV PEMBAHASAN. Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun BAB IV PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN Sampel pada penelitian adalah seluruh perusahaan sektor Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2005 2015. Data yang

Lebih terperinci

BAB II VARIABEL YANG MEMPENGARUH DIVIDEND PAYOUT RATIO DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II VARIABEL YANG MEMPENGARUH DIVIDEND PAYOUT RATIO DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS BAB II VARIABEL YANG MEMPENGARUH DIVIDEND PAYOUT RATIO DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Definisi Dividen Baridwan (2004: 430-431) mengemukakan dividen merupakan pembagian laba kepada pemegang saham yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Untuk menarik pembeli

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. secara global. Salah satu jenis investasi adalah investasi saham. Investasi

BAB II LANDASAN TEORI. secara global. Salah satu jenis investasi adalah investasi saham. Investasi BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Investasi Tidak sedikit orang yang mau melakukan investasi karena kebutuhan hidup yang semakin meningkat, penurunan produktifitas serta ketidakstabilan situasi ekonomi secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1. Signalling theory Menurut Brigham dan Houston (2001) isyarat atau signal adalah suatu tindakan yang diambil perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Isyarat atau signal menurut (Brigham dan Houston, 2001 dalam Diah, 2009)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Isyarat atau signal menurut (Brigham dan Houston, 2001 dalam Diah, 2009) BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Signal Isyarat atau signal menurut (Brigham dan Houston, 2001 dalam Diah, 2009) adalah suatu tindakan yang diambil manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis Laba Akuntansi Kinerja akuntansi dari suatu perusahaan dapat diukur dengan laba akuntansi dan total arus kas. FASB Statemenet dalam Sofyan (2003:241) mendefenisikan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan

LANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan 9 II. LANDASAN TEORI 2.1. Stock Split Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan kepada publik. Hal tersebut diatur dalam pasal 68 dan 86 tahun 1995 tentang Pasar Modal

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DEVIDEN. 1. Beberapa Teori Kebijakan Dividen :

KEBIJAKAN DEVIDEN. 1. Beberapa Teori Kebijakan Dividen : KEBIJAKAN DEVIDEN 1. Beberapa Teori Kebijakan Dividen : Manajemen mempunyai 2 alternatif perlakuan terhadap penghasilan bersih sesudah pajak ( EAT ) perusahaan yaitu : 1. Dibagi kepada para pemegang saham

Lebih terperinci

Penelitian tentang pengaruh profitability dan investment opportunity set. (pada perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) memiliki

Penelitian tentang pengaruh profitability dan investment opportunity set. (pada perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) memiliki 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang pengaruh profitability dan investment opportunity set terhadap kebijakan dividen tunai dengan likuiditas sebagai variabel moderating (pada perusahaan property

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI dengan periode pengamatan 2010-2015. Pada pengumuman inisiasi dividen,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis) Pasar dapat dikatakan efisien apabila harga sekuritas mencapai harga keseimbangan yang baru

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102). I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengumuman dividen mempunyai arti bagi investor, oleh karena itu berpengaruh terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan dasar bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mampu menghasilkan keuntungan untuk meningkatkan value of the. firm dan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mampu menghasilkan keuntungan untuk meningkatkan value of the. firm dan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen keuangan merupakan salah satu fungsi stratejik yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan. Pengelolaan ini ditujukan agar perusahaan mampu menghasilkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. saham yang dimiliki. Selanjutnya menurut Tangkilisan dan Hassel (2003),

II. TINJAUAN PUSTAKA. saham yang dimiliki. Selanjutnya menurut Tangkilisan dan Hassel (2003), II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Dividen Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Selanjutnya menurut Tangkilisan dan Hassel (2003), Dividen adalah

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN, LIKUIDITAS SAHAM, DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMECAHAN SAHAM

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN, LIKUIDITAS SAHAM, DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMECAHAN SAHAM ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN, LIKUIDITAS SAHAM, DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMECAHAN SAHAM OLEH: RATIH NUR INDAHSARI B. A311 08 267 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan IPTEK yang menjadi ciri abad 21 memberikan pengaruh terhadap seluruh tatanan kehidupan secara global, sehingga mengakibatkan timbulnya persaingan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengambil data perusahaan yang dibutuhkan ataupun mengakses situs

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengambil data perusahaan yang dibutuhkan ataupun mengakses situs 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dan tempat penelitian dapat dilakukan di universitas mercu buana yang terdapat bursa efek online untuk mahasiswa sehingga dapat mengambil

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Efisiensi Pasar Modal Konsep pasar efisien pertama kali dikemukakan dan dipopulerkan oleh Fama (1970). Suatu pasar dikatakan efisien

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian mengenai dividend payout ratio atau kebijakan dividen telah

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian mengenai dividend payout ratio atau kebijakan dividen telah BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai dividend payout ratio atau kebijakan dividen telah banyak dilakukan. Sutrisno (2001) menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY)

KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY) KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY) Apa dividend policy? Yaitu keputusan pembayaran laba bagi pemegang saham versus laba ditahan untuk diinvestasikan dalam perusahaan Dividend policy meliputi Dividend

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY)

KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY) KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY) KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY) Apa dividend policy? Yaitu keputusan pembayaran laba bagi pemegang saham versus laba ditahan untuk diinvestasikan dalam perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TELAAH TEORETIS DAN HIPOTESIS

BAB II TELAAH TEORETIS DAN HIPOTESIS BAB II TELAAH TEORETIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kebijakan Dividen Dalam investasi saham, ada dua keuntungan yang dapat diperoleh investor yaitu dividen dan capital gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara meningkatkan nilai perusahaan. Harga pasar saham menunjukkan nilai perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. cara meningkatkan nilai perusahaan. Harga pasar saham menunjukkan nilai perusahaan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan memiliki tujuan memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham dengan cara meningkatkan nilai perusahaan. Harga pasar saham menunjukkan nilai perusahaan,

Lebih terperinci

8 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. TEORI KEBIJAKAN DIVIDEN Kebijakan Dividen (dividen Policy) merupakan kebijakan pembagian laba kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nilai Untuk bisa mengambil keputusan-keputusan keuangan yang benar, manajer keuangan mempunyai tujuan yang harus dicapai. Keputusan yang benar adalah keptusan yang akan membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh manajer untuk menginformasikan prestasi prospek perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. oleh manajer untuk menginformasikan prestasi prospek perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengumuman dividen merupakan salah satu informasi yang akan direspon oleh pasar. Menurut Kurnia (2008), pengumuman dividen dan pengumuman laba pada periode

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan bertujuan memaksimalkan nilai perusahaan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham. Fama dan French (2001, dalam Naiborhu, 2014)

Lebih terperinci

REAKSI PASAR TERHADAP PERUBAHAN DIVIDEN DENGAN INDIKATOR ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY

REAKSI PASAR TERHADAP PERUBAHAN DIVIDEN DENGAN INDIKATOR ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY REAKSI PASAR TERHADAP PERUBAHAN DIVIDEN DENGAN INDIKATOR ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY Adhe Raka Setiawan & Bandi Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia Email: adhe.raka@gmail.com

Lebih terperinci

Muniya Alteza

Muniya Alteza KEBIJAKAN DIVIDEN 1. Pengertian Kebijakan Dividen 2. Teori Dividen 3. Bentuk Kebijakan Dividen 4. Stock Repurchase, Stock Split dan Stock Dividend 5. Kebijakan Dividen di Indonesia Muniya Alteza Pengertian

Lebih terperinci

Shella Febri Priatama ABSTRAKSI

Shella Febri Priatama ABSTRAKSI ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN, PROFIBILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA Shella Febri Priatama

Lebih terperinci

Kebijakan Dividen 1 BAB 11 KEBIJAKAN DIVIDEN

Kebijakan Dividen 1 BAB 11 KEBIJAKAN DIVIDEN Kebijakan Dividen 1 BAB 11 KEBIJAKAN DIVIDEN Kebijakan Dividen 2 KEBIJAKAN DIVIDEN Kebijakan dividen berhubungan dengan penentuan besarnya dividend payout ratio, yaitu besarnya prosentase laba bersih setelah

Lebih terperinci

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEND CUT. Santosa Tri Prabawa STIE Wijaya Mulya Surakarta ABSTRAK

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEND CUT. Santosa Tri Prabawa STIE Wijaya Mulya Surakarta ABSTRAK REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEND CUT Santosa Tri Prabawa STIE Wijaya Mulya Surakarta ABSTRAK Dividen merupakan salah satu signal bagi investor untuk menilai prospek perusahaan di masa yang akan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. laba ditahan (retained earnings) yang ditahan sebagai cadangan bagi perusahaan

II. LANDASAN TEORI. laba ditahan (retained earnings) yang ditahan sebagai cadangan bagi perusahaan II. LANDASAN TEORI 2.1.Dividen 2.1.1 Pengertian Dividen Dividen merupakan nilai pendapatan bersih perusahaan setelah pajak dikurangi laba ditahan (retained earnings) yang ditahan sebagai cadangan bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barometer kondisi perekonomian suatu negara. Hal ini didasarkan pada fungsi pasar

BAB I PENDAHULUAN. barometer kondisi perekonomian suatu negara. Hal ini didasarkan pada fungsi pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal membawa peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian. Bahkan pasar modal dapat juga dipandang sebagai salah satu barometer kondisi perekonomian

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata kunci: Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK Kata kunci:  Universitas Kristen Maranatha vi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat pengembalian (return) saham dan volume aktivitas perdagangan saham (trading volume activity) TVA sebelum dan sesudah pengumuman dividen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keputusan, yaitu keputusan pendanaan dan keputusan investasi. Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. keputusan, yaitu keputusan pendanaan dan keputusan investasi. Keputusan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap manajer keuangan di perusahaan akan menghadapi dua keputusan, yaitu keputusan pendanaan dan keputusan investasi. Keputusan pendanaan merupakan keputusan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedang tumbuh pasti akan meningkatkan investasi untuk masa mendatang yang

BAB I PENDAHULUAN. sedang tumbuh pasti akan meningkatkan investasi untuk masa mendatang yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perusahaan dan kebijakan dividen merupakan kedua hal yang ingin dicapai perusahaan namun memiliki tujuan yang berbeda. Perusahaan yang sedang tumbuh

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Studi Peristiwa, Dividend Initiation, Dividend Omission, Abnormal Return. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Studi Peristiwa, Dividend Initiation, Dividend Omission, Abnormal Return. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini menggunakan metodologi studi peristiwa yang bertujuan untuk menguji kandungan informasi dari pengumuman kebijakan dividend initiation dan kebijakan dividend omission pada perusahaan

Lebih terperinci

I Putu Gede Brahmaputra Waisnawa Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

I Putu Gede Brahmaputra Waisnawa Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS REAKSI PASAR ATAS PENGUMUMAN STOCK SPLIT OLEH PT. JAPFA COMFEED INDONESIA TBK. TAHUN 2013 (Studi Pada Perusahaan di Sektor Peternakan Yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2013) I Putu Gede Brahmaputra

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Berikut ini merupakan pembahasan terhadap hasil olahan data dengan menggunakan Eviews versi 4.1. Peneliti melakukan pengolahan data terhadap 128 sampel dari industri manufaktur

Lebih terperinci

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA RIGHT ISSUE DAN PENGUMUMAN DIVIDEND YANG DITUNJUKKAN OLEH ABNORMAL RETURN ABSTRACT

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA RIGHT ISSUE DAN PENGUMUMAN DIVIDEND YANG DITUNJUKKAN OLEH ABNORMAL RETURN ABSTRACT ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA RIGHT ISSUE DAN PENGUMUMAN DIVIDEND YANG DITUNJUKKAN OLEH ABNORMAL RETURN Sri Hermuningsih Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan 13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Teori 2.1.1 Pengertian Dividen Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam penelitian ini, maka peneliti mencoba untuk mereview kembali penelitianpenelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam penelitian ini, maka peneliti mencoba untuk mereview kembali penelitianpenelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, maka peneliti mencoba untuk mereview kembali penelitianpenelitian

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DIVIDEN. 4. Stock Repurchase, Stock Split dan Stock Dividend. 1. Pengertian Kebijakan Dividen 2. Teori Dividen 3. Bentuk Kebijakan Dividen

KEBIJAKAN DIVIDEN. 4. Stock Repurchase, Stock Split dan Stock Dividend. 1. Pengertian Kebijakan Dividen 2. Teori Dividen 3. Bentuk Kebijakan Dividen KEBIJAKAN DIVIDEN 1. Pengertian Kebijakan Dividen 2. Teori Dividen 3. Bentuk Kebijakan Dividen 4. Stock Repurchase, Stock Split dan Stock Dividend 5. Kebijakan Dividen di Indonesia Pengertian Kebijakan

Lebih terperinci

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN KENAIKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDONESIA

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN KENAIKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDONESIA Kajian Akuntansi, Volume 4, Nomor 2, Desember 2009: 137-146 ISSN 1907-1442 REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN KENAIKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDONESIA Ibrahim UPN Veteran Yogyakarta; Email: ibrahim_upn@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel pengembalian yang akan menentukan nilai saham bagi pemilik dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel pengembalian yang akan menentukan nilai saham bagi pemilik dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Dividen Dividen merupakan aliran tunai bersih bebas yang didistribusikan perusahaan kepada pemilik saham. Dividen tunai yang diharapkan merupakan variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang berdiri dari skala kecil dan besar.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang berdiri dari skala kecil dan besar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia investasi saham di Indonesia sudah sangat berkembang tiap tahunnya, dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang berdiri dari skala kecil dan besar.

Lebih terperinci

Erwin Budianto Pengajar Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

Erwin Budianto Pengajar Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon UJI REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEN TUNAI PERIODE 2003-2004 (Studi Komparasi Antara Perusahaan yang mengumumkan Dividen Naik dan Perusahaan yang mengumumkan Dividen Turun di Bursa Efek Jakarta)

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BEI

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BEI Pengaruh Pengumuman Dividen... (Ekaliya JTS) 298 PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BEI THE ANNOUNCEMENT EFFECT OF STOCK DIVIDEND ON ABNORMAL

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang mengelola bahan mentah menjadi barang jadi yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 1. Manajemen Resiko Manajemen risiko dapat artikan sebagai serangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tambahan tersebut dapat diperoleh dari investor yang menanamkan modalnya

BAB I PENDAHULUAN. tambahan tersebut dapat diperoleh dari investor yang menanamkan modalnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal adalah salah satu tempat di mana para investor menanamkan dananya dalam berbagai bentuk investasi. Selain itu pasar modal juga alternatif yang sangat diminati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya alternatif pendanaan khususnya kebutuhan jangka panjang suatu. pendanaan perusahaan akan semakin bervariasi.

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya alternatif pendanaan khususnya kebutuhan jangka panjang suatu. pendanaan perusahaan akan semakin bervariasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya tidak akan lepas dari masalah pendanaan. Sumber pendanaan bagi perusahaan berasal dari dua sumber yakni

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN RETURN SAHAM DAN PERUBAHAN VOLUME PERDAGANGAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN

ANALISIS PERBEDAAN RETURN SAHAM DAN PERUBAHAN VOLUME PERDAGANGAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN ANALISIS PERBEDAAN RETURN SAHAM DAN PERUBAHAN VOLUME PERDAGANGAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Para investor atau penanam modal merupakan pihak yang kelebihan dana yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan memiliki keuntungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Struktur modal merupakan perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Struktur modal merupakan perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur modal Struktur modal merupakan perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang bersifat permanen, hutang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Sementara itu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan kekuatan dibidang finansial dan membantu dalam menilai prestasi manajemen

BAB II LANDASAN TEORI. dan kekuatan dibidang finansial dan membantu dalam menilai prestasi manajemen BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuaangan Laporan keuangan adalah salah satu alat untuk menilai atau menganalisis kelemahan dan kekuatan dibidang finansial dan membantu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. modalnya kepada perusahaan tersebut. Nilai perusahaan memberikan gambaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. modalnya kepada perusahaan tersebut. Nilai perusahaan memberikan gambaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Nilai Perusahaan Meningkatkan nilai perusahaan merupakan tujuan dari setiap perusahaan karena semakin tinggi nilai perusahaan maka akan diikuti dengan tingginya

Lebih terperinci

BAB VI KEBIJAKAN DIVIDEN

BAB VI KEBIJAKAN DIVIDEN 1.1. Dividen BAB VI KEBIJAKAN DIVIDEN Dividen adalah pembagian kepada pemegang saham PT yang sebanding dengan jumlah lembar yang dimiliki. Biasanya dividen dibagikan dengan interval waktu yang tetap, tetapi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Selama periode pengamatan yaitu dari tahun 2011 sampai dengan 2012, jumlah perusahaan yang mengumumkan pembagian dividen adalah sebanyak 231 perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang akan dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan

Lebih terperinci