BAB V PENUTUP. kognitif dan kinerja tenaga penjualan B2B pada perusahaan terbaik Indonesia versi
|
|
- Ratna Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Tujuan utama penelitian ini adalah menguji pemasaran internal pada moral kognitif dan kinerja tenaga penjualan B2B pada perusahaan terbaik Indonesia versi Furtune Pengujian dilakukan dengan mengintegrasikan berbagai pendekatan dan konsep serta teori seperti metode lintas level pemasaran internal, multidimensi kinerja tenaga penjualan, konsep relationship marketing dan teori H-V. Penelitian dilakukan di tigabelas perusahaan jasa dan manufaktur dengan 460 responden. Justifikasi pemasaran internal sebagai variabel level unit dilakukan dengan menggunakan interrater agreement dan interclass correlation. Alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah hierarchical linear model. Secara umum, hasil penelitian menunjukkan adanya dukungan pemasaran internal pada kinerja keperilakuan dan kinerja hasil tenaga penjualan serta moral kognitif. Begitu juga, moral kognitif pada kinerja keperilakuan dan kinerja hasil tenaga penjualan B2B. Namun pemasaran internal tidak signifikan mempengaruhi kinerja hasil tenaga penjualan. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Beberapa teori dasar yang dijadikan landasan teoritis pemasaran inernal dan moral kognitif yaitu konsep relationship marketing dan Teori H-V (Hunt-Vitell / Theory Marketing Ethic) dapat memberikan dukungan dan penjelasan bahwa peristiwa, fenomena dan perlakuan tentang kegiatan-kegiatan pemasaran
2 149 internal dan moral kognitif akan mendorong individu untuk berkinerja lebih baik. 2. Hasil penelitian ini mendukung konsep relationship marketing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pemasaran internal merupakan salah satu aktifitas perusahaan sebagai strategi relationship marketing oleh perusahaanperusahaan terbaik di Indonesia akan mempengaruhi moral kognitif dan kinerja tenaga penjualan bisnis ke bisnis dalam pengambilan keputusannya. Perspektif relationship marketing mengemukakan bahwa tenaga penjualan sebagai pelanggan internal memiliki nilai-nilai yang berkelanjutan selama mereka terlibat dalam bisnis dengan perusahaan. Indikator-indikator pemasaran internal seperti penyampaina visi, sistem penghargaan, pelatihan dan pengembangan, komunikasi internal serta dukungan manajer akan mendorong peningkatan hubungan jangka panjang dengan karyawan atau tenaga penjualan sehingga mereka dapat berkinerja labih baik, beretika dan bermoral dalam pengambilan keputusan yang bertanggungjawab. 3. Model penelitian ini juga mendukung teori H-V. Pemasaran internal sebagai proses sosial dapat dipastikan berkaitan dengan perkembangan moral yang merupakan unsur fundamental dalam bertingkahlaku sosial. Hal tersebut dikarenakan pertimbagan moral merupakan dasar dari perilaku etis. Organisasi dalam setiap kegiatannya akan berhadapan dengan suatu masalah yang memiliki konten etis. Pertimbangan moral dalam pengambilan keputusan benar atau salah akan mendorong kinerja keperilakuan dan kinerja hasil tenaga penjualan B2B yang akhirnya akan meningkatkan kinerja organisasi. Keputusan individu yang diambil akan mempertimbangkan norma-norma
3 150 individu dan memperhatikan kepentingan pihak lain, sehingga akan mengembangkan hubungan jangka panjang antara organisasi dan karyawa. Proses pengambilan keputusan yang etis akan berdampak pada perilaku yang baik dan hasil yang baik pula. Hal ini sejalan dengan teori H-V yang mengatakan bahwa kewijaban yang didasarkan pada norma-norma atau nilainilai yang baik maka akan berkonsekuensi pada sasaran dan hasil yang baik juga. 4. Penelitian ini menguji pengaruh lintas level pemasaran internal pada kinerja tenaga penjualan dan moral kognitif. Pemasaran internal berpengaruh signifikan pada kinerja keperilakuan dan moral kognitif tenaga penjualan B2B perusahaan terbaik Indonesia. Kinerja keperilakuan tenaga penjualan diarahkan secara positif oleh kegiatan-kegiatan pemasaran internal seperti penyampaian visi, sistem penghargaan, pelatihan dan pengembangan, komunikasi internal serta dukungan manajer. Pemasaran internal mendorong karyawan atau tenaga penjualan untuk berperilaku yang lebih baik dalam mencapai kinerjanya. Selain itu juga pemasaran internal, akan mengembangkan norma-norma atau nilai-nilai pertimbangan moral tenaga penjualan untuk bertindak dalam pengambilan keputusan yang baik dan benar. Namun, pengaruh pemasaran internal tidak signifikan pada kinerja hasil tenaga penjualan. Pemasaran internal tidak efektif dalam mendorong kinerja hasil tenaga penjualan, tetapi dapat berperan dalam mendorong upaya tenaga penjualan untuk berperilaku yang lebih baik. Para karyawan dapat mengabaikan tujuan hasil kerja mereka ketika kebutuhan dan keinginan mereka belum terpenuhi.
4 Selain itu, hasil hipotesis penelitian juga menunjukkan bahwa moral kognitif berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja keperilakuan dan kinerja hasil tenaga penjualan B2B di perusaraan terbaik Indonesia versi Fortune Temuan ini menunjukan bahwa keyakinan individu tentang nilai dan tindakan yang benar atau salah tenaga penjualan B2B mengarahkan secara positif untuk berperilaku lebih baik sehingga kinerja hasil mereka meningkat. Artinya, moral kognitif yang diyakini tenaga penjualan dalam pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan antara kewajiban dan kepentingan pihak lain akan mengarahkan kinerja tenaga penjualan untuk berperilaku lebih etis seperti menjaga hubungan baik dengan pelanggan, memberikan informasi yang akurat pada pelanggan dan teman kerja, membuat laporan tertulis yang akurat dan lengkap, meningkatkan pengetahuan tentang produk perusahaan dan pesaing serta kebutuhan pelanggan. Selanjtnya, moral kognitif berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja hasil tenaga penjualan B2B. Artinya, moral kognitif yang dimiliki tenaga penjualan akan menghasilkan keputusan yang baik dalam mencapai hasil kerja atau kinerja hasil tenaga penjualan seperti menigkatnya pangsa pasar, volume dan nilai penjulan yang tinggi, margin keuntungan yang tinggi, melampaui target penjulan dan membantu pemimpin dalan mencapai tujuan perusahaan. 6. Hasil pengujian pada level individu lainnya, kinerja keperilakuan berpengaruh signifikan pada kinerja hasil tenaga penjualan B2B di perusahaan terbaik Indonesia versi Fortune Hasil penelitian ini mengkonfirmasi penelitian yang dilakukan sebelumnya (Cravens et al.,1993; Jaworski dan Kohli, 1991; Schleicher et al., 2004; Sojka dan Deeter-Schmelz, 2008). Tenaga penjualan
5 152 yang mempunyai perilaku yang baik seperti menjaga hubungan baik dengan pelanggan, memberikan informasi yang akurat pada pelanggan meningkatkan pengetahuan tentang kebutuhan pelanggan akan meningkatkan kinerja hasil tenaga penjualan dalam peningkatan pangsa pasar, volume dan nilai penjulan yang tinggi, margin keuntungan yang tinggi, pencapaian target penjualan mereka Perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya ditunjukkan pada Tabel 5.1. Beberapa peneliti telah melakukan penelitian pemasaran internal pada kinerja organisasi secara unidimensi. Secara terinci perbandingan hasil penelitian disajikan dalam tabel berikut: Tabel 5.1 Persamaan dan Perbedaan Hasil Penelitian ini dan Peneltian-Penelitian Sebelumnya Hubungan Kausal Pemasaran Internal Kinerja Keperilakuan Hasil penelitian ini Signifikan Hasil penelian sebelumnya Signifikan Peneliti Keller et al. (2006); Chi et al. (2008); Shiu dan Yu (2010) Pemasaran Internal Kinerja Hasil Tidak Signifikan Signifikan Ahmed et al. (2003); Hwang dan Chi (2005); Panigyrakis dan Theodoridis (2009); Zaman et al. (2012) Moral Kognitif Kinerja Keperilakuan Moral Kognitif Kinerja Hasil Kinerja Keperilakuan Kinerja Hasil Pemasaran Internal Moral Kognitif Signifikan signifikan Schwepker dan Good (2011) Signifikan signifikan Schwepker dan Good (2011) Signifikan Signifikan Signifikan -- Cravens et al.(1993); Jaworski dan Kohli, (1991) 5.2 Kontribusi Penelitian Konstribusi Empris dan Teoritis Penelitian ini mengintegrasikan berbagai konsep, teori, isu dan pendekatan. Konsep relationship marketing, teori marketing ethic, model pemasaran internal,
6 153 moral kognitif dan multidimensional kinerja tenaga penjualan. Konsep relationship marketing adalah pengembangan, dan pemeliharaan hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan antara perusahaan dengan karyawan, pelanggan, pemasok, dan pemangku kepentingan lainnya sehingga tujuan dari semua pihak yang terlibat terpenuhi oleh sebuah pertukaran dan pemenuhan janji yang bertanggungjawab (Gronroos, 1996). Perspektif relationship marketing mengemukakan bahwa pelanggan (seperti tenaga penjualan) memiliki nilai yang berkelanjutan selama mereka terlibat dalam bisnis dengan perusahaan (Berry, 1983 dalam Morgan dan Hunt, 1994). Pemasaran internal sebagai sebuah strategi relationship marketing perusahaan (Barry, 2002), merupakan kegiatan yang diarahkan dan dibentuk untuk mendorong karyawan dan tenaga penjualan berkinerja tinggi dan bermoral dalam masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemasaran internal (seperti penyampaian visi, pemberian penghargaan, pelatihan dan pengembangan, komunkasi internal, kepemimpinan ) merupakan salah satu strategi relationship marketing yang diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan terbaik di Indonesia, mempengaruhi kinerja tenaga penjualan (kinerja keperilakuan dan kinerja hasil) serta moral kognitif tenaga penjualan bisnis ke bisnis dalam pengambilan keputusannya. Pemasaran internal akan berdampak signifikan pada kinerja keperilakuan dan moral kognitif, namun tidak signifkan pada kinerja hasil tenaga penjualan bisnis ke bisnis. Perkembangan sosial hampir dapat dipastikan merupakan perkembangan moral, sebab perilaku moral pada umumnya merupakan unsur fundamental dalam bertingkah laku sosial (Kohlberg, 1969 dalam Golsby dan Hunt, 1992). Perubahan perkembangan perilaku dapat dikendalikan secara eksternal (seperti kegiatan
7 154 pemasaran internal) menjadi perilaku yang dikendalikan secara internal. Hasil penelitian ini, menemukan bahwa moral kognitif tenaga penjualan bisnis ke bisnis di Indonesia mendorong untuk berperilaku dan berkinerja lebih baik. Moral kognitif dalam pengambilan keputusan tenaga penjualan didasarkan pada keperihatinan eksklusif individu untuk dirinya sendiri atau kepentingan pribadi dengan memperhatikan dampak dari tindakannya pada orang lain dan nilai-nilai norma etis akan diinternalisasi dalam diri mereka. Selanjutnya, Individu mengakui pentingnya perhatian dan menghormati orang lain yang mempengaruhi dalam keputusan etis. Peraturan dan standar operasional prosedur serta hukuman perusahaan berfungsi sebagai dasar untuk memahami parameter kesesuaian perilaku. Perilaku yang benar ditentukan oleh peraturan dan standar operasional prosedur serta hukuman perusahaan. Penelitian ini juga bertolak dari berbagai isu atau permasalahan yang muncul dari berbagai hasil penelitian dan pengembangan konsep relationship marketing. Isu-isu yang muncul dalam penelitian tentang pemasaran internal sebagai strategi membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan atara lain adalah pertimbangan moral atau moral kognitif, pengembangan multidimensi kinerja tenaga penjualan dan perhatian tentang pentingnya level of analysis dalam penelitian. Berdasarkan permasalahan tersebut menunjukkan masih adanya kesenjangan dalam pengembangan konsep relationship marketing dan teori marketing ethic.pemecahan maslah isu tersebut menjadi kontribusi teoritis dan empiris dalam penelitian ini. Kontribusi teoritis peneltian ini meliputi beberapa hal, yaitu: Pertama, Goolsby dan Hunt(1992) dan Hunt dan Hansen (2007) menyarankan kepada para
8 155 peneliti bidang pemasaran untuk memperhatikan masalah etika dan moral kognitif dalam pengambilan keputusannya. Artinya, penelitian yang dilakukan dalam membangun konsep relationship marketing terutama pemasaran internal sebaiknya mempertimbangkan unsur moral kognitif dan multidimensi kinerja. Hasil penelitian menunjukkan adanya dukungan empiris pengaruh lintas level pemasaran internal pada kinerja tenaga penjualan dan moral kognitif tenaga penjualan. Pemasaran internal sebagai variabel level unit berpengaruh pada kinerja keperilakuan dan moral kognitif sebagai variabel level individu. Dengan demikian, kontribusi penelitian ini tidak hanya pada tataran konseptual saja, tetapi juga didikung secara empiris dan metodologis. Kedua, beberapa penelitian terdahulu masih didominasi penggunaan kinerja organisasi secara keseluruhan, sedangkan penelitian ini menggunakan kinerja karawan menjadi dua dimensi yaitu kinerja keperilakuan dan kinerja hasil. Kontribusi teoritis yang dihasilkan adalah pengembangan konsep multidimensi kinerja sebagai variabel level individu. Sehingga, kinerja karyawan juga bersifat multidimensi yaitu kinerja keperilakuan dan kinerja hasil karyawan. Ketiga, kebanyakan penelitian sebelumnya mengkaitkan pemasaran internal pada berbagai sikap dan perilaku. Penelitian ini menggunakan moral kognitif sebagai dasar dalam membangun keprcayaan dalam mengembangkan hubungan jangka panjang dengan konsumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemasaran internal dapat membentuk dan mengembangkan moral individu dalam pengambilan keputusan etis. Dengan demikian temuan ini menyumbangkan bukti empiris dalam konsep relationship marketing dan teori marketing ethic.
9 Konstribusi Praktis Hasil penelitian ini memberikan kontribusi dalam praktik-praktik kegiatan pemasaran internal di perusahaan terbaik Indonesia akan mempengaruhi secara signifikan pada kinerja keperilakuan dan moral kognitif tenaga penjualan bisnis ke bisnis. Para profesional perusahaan, pemimpin, supervisor atau manajer untuk lebih miningkatkan kegiatan-kegiatan pemasaran internal seperti penyampaian visi, pemberian penghargaan, pelatihan dan pengembangan, komunkasi internal, kepemimpinan yang berkualitas sehingga kegiatan-kegiatan pemasaran tersebut dapat meningkatkan kinerja keperilakuan yang lebih baik dan pertimbangan moral kognitif yang lebih etis dalam pemgambilan keputusannya. Secara praktik, kinerja individu tidak hanya ditentukan oleh hasil kerjanya seperti volume penjualan, pencapaian pangsa pasar, akan tetapi juga akan ditentukan oleh perilaku mereka dalam mencapai hasil tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja keperilakuan berdampak positif signifikan pada kinerja hasil tenaga penjualan bisnis ke bisnis di perusahaan-perusahaan terbaik di Indonesia. Temuan ini memberikan pencerahan kepada para profesional pemasaran dalam mendorong perilaku tenaga penjualan kearah yang lebih baik dan etis sehingga menghasilkan hasil yang lebih baik juga. Oleh karena itu, sangat penting bagi para profesional pemasaran untuk lebih menekankan pada pengembangan dan perubahan perilaku tenaga penjualan ke arah peningkatan kinerja hasil kerja mereka secara bermoral dan beretika. Para profesional pemasaran, pemimpin, supervisor atau manajer juga diharapkan menyadari pentingya moral kognitif bagi tenaga penjualan. Tingkatan
10 157 moral kognitif individu dapat juga mempengaruhi kinerja keperilakuan dan kinerja hasil tenaga penjualan. Tenaga penjualan yang memiliki tingkatan moral yang rendah atau tingkat pertama, akan memliki moral dan perilaku yang lebih mementingkan kepentingan diri pribadi dari pada kepentingan pihak lain. Sebalik nya moral kognitif pada level dua dan tiga, individu sudah menginternalisasikan kewajiban dan kepentingan pihak lain. Identifikasi kebutuhan dan keinginan tenaga penjualan sebagai salah satu faktor dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran internal dan moral kognif dalam memprediksi kinerja tenaga penjualan. Hal tersebut dapat mendorong terlaksananya praktik pemasaran internal yang lebih baik dan dapat mengembangkan tingkatan moral kognitif tenaga penjulan kearah yang lebih beretika sehingga mereka akan berperilaku etis dan mencapai kinerja yang lebih tinggi. 5.3 Keterbatasan Penelitian dan Saran Penelitian Mendatang Penelitian ini masih banyak kekurangan, ada keterbatasan-keterbatasan yang perlu dilakukan dalam penelitian mendatang. Keterbatasan tersebut antara lain adalah sebagai berikut: 1. Sampel penelitian ini adalah karyawan B2B pada organisasi bisnis, baik perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur, sehingga generalisasi hasil penelitian terbatas pada perusahaan-perusahaan tersebut. Hasil penelitian ini tidak dapat digeralisasi pada organisasi pemerintahan atau organisasi bisnis dengan karyawan bisnis ke konsumen. 2. Pengumpuan data penelitian ini menggunakan kuesioner self-report sehingga berkemungkinan terjadi subjektivitas penilaian terhadap perilaku diri sendiri. Metode pengumpulan data ini memiliki kelemahan adanya kerentanan terjadi
11 158 social desirability bias (SDB). Adanya indikasi SDB dalam penelitian ini tidak diuji. Sehingga, pada penelitian selanjutnya perlu melakukan uji tersebut untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik. 3. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan csoss-section. Responden mengisi berbagai butir pertanyaan kuesioner dalam satu waktu. Kelemahan metode ini adalah hasil penelitian yang tidak menjamin hubungan sebab akibat antara variabel independen dan dependen. Selain itu, kelemahan survei dengan cross-section adalah kecenderungan munculnya common method bias, pemberian skor butir pertanyaan terpengaruh oleh skor sebelumnya. Penelitian masa yang akan datang sebaiknya menggunakan metode penelitian lain seperti metode eksperimen dan longitudinal. Selanjutnya, Sheth dan Parvatiyar (2002) menyarankan penggunaan metode penelitian longitudinal untuk penelitian sejenis. Hal ini didasarkan pada argumen bahwa relationship marketing, seperti pemasaran internal dan kinerja individu adalah proses yang berfokus pada waktu. Pemasaran internal adalah fenomena evolusi dan dinamis dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan teknik penelitian seperti metode longitudinal yang mengukur perubahan dari waktu ke waktu dan time series.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Widyatama (UTama) adalah salah satu Institusi Pendidikan Tinggi Swasta terkemuka di Bandung. UTama secara konsisten berkomitmen untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Simpulan yang dapat ditarik pada penelitian ini adalah: perhatian pada pengikut (House, 1996). Visi, hope/faith, dan altruistic love
BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan Simpulan yang dapat ditarik pada penelitian ini adalah: a. Kepemimpinan spiritual berpengaruh positif signifikan pada harga diri karyawan. Path-goal leadership theory membantu
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. model nilai kelompok, dan teori pertukaran sosial. Penelitian dilakukan di empat
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Tujuan utama penelitian ini adalah menguji konsekuen iklim keadilan terhadap sikap dan perilaku individu. Sikap yang dimaksud adalah kepercayaan dan sekaligus berperan sebagai
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. terhadap kinerja auditor di BPKP dan BPK-RI perwakilan wilayah Sumatera
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh independensi, komitmen organisasional, etika profesi, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja auditor di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
0 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan berisi informasi internal penting perusahaan yang akan digunakan oleh pihak-pihak berkepentingan seperti pemegang saham, manajemen perusahaan,
Lebih terperinciBAB V. SIMPULAN, KONTRIBUSI, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI PADA PENELITIAN BERIKUTNYA. 5.1 Simpulan
123 BAB V. SIMPULAN, KONTRIBUSI, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI PADA PENELITIAN BERIKUTNYA 5.1 Simpulan Penelitian ini menemukan faktor yang mempengaruhi kontradiksi pengaruh iklim psikologis persaingan terhadap
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. bagian Perawatan Bangunan dan Fasilitas di PT. Fajar Mekar Indah yang bergerak di
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian mengenai hubungan kepemimpinan situasional dengan kinerja karyawan pernah dilakukan oleh Prasetiawati (2009) di mana respondennya adalah karyawan bagian Perawatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) obyek penelitian adalah suatu atribut atau penilaian orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menuntut organisasi pendidikan, khususnya perguruan tinggi, melakukan perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pendidikan yang semakin dinamis dan penuh persaingan menuntut organisasi pendidikan, khususnya perguruan tinggi, melakukan perubahan orientasi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Dari hasil analisis dan pembahasan, ada beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Persepsi karyawan tentang kesadaran internal marketing pada umumnya sangat tinggi. Artinya, tahu perlunya
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis 1 (H 1 ) tidak didukung. mempengaruhi secara signifikan pada kinerja guru.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil uji hipotesis dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Kepemimpinan transaksional berpengaruh positif namun
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN KETERBATASAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN KETERBATASAN A. Simpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Kepuasan komunikasi organisasional memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap kepuasan kerja.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, lingkup penelitian, dan sistematika
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. yang terdiri dari dimensi pengetahuan lingkungan dan sikap terhadap
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ekolabel terhadap niat beli ulang produk ramah lingkungan dan menguji pengaruh kepedulian lingkungan terhadap kekuatan hubungan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, KONTRIBUSI, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN Pemasaran keterhubungan yang diukur dengan dua konstruk yaitu komitmen dan
BAB V SIMPULAN, KONTRIBUSI, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN 5.1 SIMPULAN 5.1.1 Pemasaran keterhubungan yang diukur dengan dua konstruk yaitu komitmen dan kepercayaan berperan sebagai variabel mediasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Internal Marketing Pemasaran internal sangat penting artinya bagi perusahaan jasa. Apa lagi bagi usaha jasa yang terkenal dengan high contact. Apa yang dikatakan dengan high
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. pada bab sebelumnya, tentang pengaruh social media marketing, gaya hidup,
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, tentang pengaruh social media marketing, gaya hidup, kelompok referensi terhadap
Lebih terperinci7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)
7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO 9001 2015 (versi lengkap) diterjemahkan oleh: Syahu Sugian O Dokumen ini memperkenalkan tujuh Prinsip Manajemen Mutu. ISO 9000, ISO 9001, dan standar manajemen mutu terkait
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem evaluasi kinerja masih menjadi topik yang mendominasi dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem evaluasi kinerja masih menjadi topik yang mendominasi dalam penelitian akuntansi manajemen (Harris dan Durden, 2012). Lebih lanjut Harris dan Durden
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN Simpulan. Tujuan melaksanakan penelitian ini adalah memberikan bukti empiris bahwa
BAB V SIMPULAN 5.1. Simpulan Tujuan melaksanakan penelitian ini adalah memberikan bukti empiris bahwa keanekaragaman demografi mempengaruhi berbagi pengetahuan terutama pada level tim/kelompok di UMKM
Lebih terperinciBUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA KERJA
BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA KERJA Budaya Organisasi Pengertian Satu wujud anggapan yang dimiliki, diterima secara implisit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan, dan
Lebih terperinciNurkhasanah Universitas Muhammadiyah Purworejo
1 Pengaruh Motivasi Personal, Motivasi Sosiologis, dan Motivasi Institusional Terhadap Terjalinnya Pemasaran Relasional Pada Konsumen Bisnis Eceran Modern (Survei Pada Konsumen Sarinah Supermarket di Purworejo)
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Bab ini menyajikan simpulan hasil penelitian, kontribusi penelitian, keterbatasan,
BAB V PENUTUP Bab ini menyajikan simpulan hasil penelitian, kontribusi penelitian, keterbatasan, dan saran bagi penelitian mendatang. Simpulan dipaparkan untuk menjelaskan pemahaman perilaku konsumen secara
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. perumusan serta tujuan dari penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan mengacu pada perumusan serta tujuan dari penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan Total Quality
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menghadapi persaingan global yang semakin kuat, pengelolaan kegiatan bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan bisnis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey. 3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey menurut Sugiyono, (2010) adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dasar bagi investor, kreditor, calon investor, calon kreditor dan pengguna
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sarana atau media informasi bagi para stakeholders. Dengan diterbitkannya laporan keuangan dapat memberikan informasi tentang kinerja
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Menurut Sugiyono (008) obyek adalah keseluruhan gejala yang ada di sekitar kehidupan manusia. Apabila dilihat dari sumbernya, obyek dalam penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era yang semakin modern menuntut perusahaan untuk berantisipasi pada suatu keadaan yang tidak menentu. Persaingan yang semakin ketat menuntut sebuah perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Esistensi suatu perusahaan tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara perusahaan dengan masyarakat.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terdiri dari implikasi teoritis dan implikasi praktis.
69 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai simpulan penelitian, keterbatasan penelitian dan saran penelitian mendatang, serta implikasi penelitian yang terdiri dari
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh jaringan sosial,
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh jaringan sosial, pendanaan dan energi organisasi produktif terhadap eksplorasi dan eksploitasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. 5.1 Simpulan
BAB V KESIMPULAN 5.1 Simpulan Berdasar tujuan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya serta hasil penelitian maka disusun simpulan penelitian sebagai berikut. Penekanan pimpinan pada orientasi pasar
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas layanan, yang terdiri
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas layanan, yang terdiri dari 6 dimensi, yaitu: desain situs, reliabilitas, layanan pelanggan, keamanan/privasi, personalisasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis saat ini semakin kompleks dan dinamis karena selalu dituntut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia bisnis saat ini semakin kompleks dan dinamis karena selalu dituntut untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia yang tidak terbatas jumlahnya. Aktivitas pemenuhan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN DAN IMPLIKASI
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN DAN IMPLIKASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan uji hipotesa yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Intensitas persaingan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. kepemimpinan transformasional organisasi pada kinerja organisasi dan menguji
97 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. SIMPULAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji pengaruh positif gaya kepemimpinan transformasional organisasi pada kinerja organisasi dan menguji peran pemediasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter saat ini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa. Dalam UU No 20 Tahun 2003
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelola yang baik (good corporate governance) tidak hanya berlaku bagi. pertanggungjawaban kinerja organisasi.
BAB I 1.1 Pengantar PENDAHULUAN Tuntutan mengenai pengelolaan suatu organisasi berdasarkan sistem tata kelola yang baik (good corporate governance) tidak hanya berlaku bagi organisasi di sektor pemerintahan
Lebih terperinciBAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Pemasaran (Marketing) Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasimengenai barang atau jasa dalam kaitannya
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1) Penelitian ini menguji dan menganalisa pengaruh positif. kepemimpinan transformasional pada perilaku kewargaan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1) Penelitian ini menguji dan menganalisa pengaruh positif kepemimpinan transformasional pada perilaku kewargaan organisasional, serta peran pemediasian komitmen afektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang baik maka penjualan dan laba akan meningkat secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin pesatnya kemajuan ilmu teknologi sangat mempengaruhi setiap bidang usaha yang menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia usaha, terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Akuntansi Keuangan (SAK) atau Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini, audit terhadap laporan keuangan sangatlah diperlukan. Hal ini dikarenakan laporan keuangan selain digunakan untuk memberikan informasi tentang keadaan
Lebih terperinciSebuah Studi Empirik. Efek dari Visibilitas Pembagian Pengetahuan pada Hubungan Berdasarkan Insentif dalam Sistem Manajemen Pengetahuan Elektronik :
Efek dari Visibilitas Pembagian Pengetahuan pada Hubungan Berdasarkan Insentif dalam Sistem Manajemen Pengetahuan Elektronik : Sebuah Studi Empirik Xi Zhang Patricia Ordonez de Pablo-Zhongyun Zhou Gaby
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganilisis adakah perbedaan persepsi yang signifikan antara mahasiswa ekonomi, hukum, dan psikologi di Universitas Gadjah Mada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm. 6. 2
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan karakter saat ini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa. Dalam UU No 20 Tahun 2003
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akuntabel serta tata kelola perusahaan yang semakin bagus (good corporate
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Isu CSR kian menjadi topik terhangat dalam beberapa dekade terakhir, fenomena ini dipicu dengan mengglobalnya tren mengenai praktik CSR di dalam dunia bisnis.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan perilaku etis antara mahasiswa akuntansi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial (Social Responsibility. sosial perusahaan, serta prosedur pengukurannya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial (Social Responsibility Accounting) Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial mempunyai arti suatu proses pemilihan variable-variabel
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN. (Studi Kasus Pada PT Macanan Jaya Cemerlang di Klaten)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT Macanan Jaya Cemerlang di Klaten) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh PT BANK LAMPUNG KCU saat ini
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan dan Implikasi 5.1.1 Simpulan Sistem pengukuran yang diterapkan oleh PT BANK LAMPUNG KCU saat ini hanya menterjemahkan strategi perusahaan ke dalam tindakan untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian hipotesis, yaitu untuk menguji hipotesis yang umumnya menjelaskan tentang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Bab ini berisi pemaparan simpulan, keterbatasan, saran dan implikasi
BAB V PENUTUP Bab ini berisi pemaparan simpulan, keterbatasan, saran dan implikasi penelitian yang terdapat dalam penelitian ini. Pemaparan simpulan bertujuan menjelaskan ringkasan hasil penelitian guna
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat descriptive research. Descriptive Research bertujuan menguji hipotesis penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saham atau pihak-pihak yang mempunyai kepentingan keuangan tetapi juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan mempunyai tanggung jawab bukan hanya kepada pemegang saham atau pihak-pihak yang mempunyai kepentingan keuangan tetapi juga kepada lingkungan dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Auditing Menurut Sukrisno Agoes (2012:4) Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen,
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Menurut. Singarimbun&Efendi (1995) explanatory research adalah penelitian
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Menurut Singarimbun&Efendi (1995) explanatory research adalah penelitian pengujian hipotesis. Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesempatan ini untuk mengembangkan usahanya, termasuk negara Indonesia. Di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak beredarnya isu mengenai investasi besar besaran yang akan memasuki wilayah Asia Tenggara pada awal tahun 2015, banyak perusahaan menggunakan kesempatan ini untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, profesi auditor mengalami perkembangan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Di Indonesia, profesi auditor mengalami perkembangan yang signifikan sejak awal tahun 1970-an dengan adanya perluasan kredit-kredit perbankan kepada
Lebih terperinciLingkungan Eksternal : Sesuatu yang berada diluar batasan organisasi yang sangat mempengaruhi.
ETIKA MANAJEMEN Lingkungan Eksternal : Sesuatu yang berada diluar batasan organisasi yang sangat mempengaruhi. Lingkungan Internal : Kondisi serta kekuatan yang berada dalam suatu organisasi Organisasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu orang di dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk membuat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Akuntansi Manajemen Akuntansi manajemen berkaitan dengan penyediaan informasi untuk manajer, yaitu orang di dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga
Lebih terperinciMAKALAH MANAJEMEN KUALITAS DALAM PERUSAHAAN JASA. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu Dosen Pengampu: Drs. Ketut Sudharma, M.
MAKALAH MANAJEMEN KUALITAS DALAM PERUSAHAAN JASA Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu Dosen Pengampu: Drs. Ketut Sudharma, M.Si Oleh: Eko Sandhi Purnomo 7101406059 Fariza Budi Murtiawan
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. Bab pendahuluan ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan
BAB I Pendahuluan Bab pendahuluan ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan mengapa penelitian ini dilakukan. Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini, hanya perusahaan yang mampu melakukan efisiensi, peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinciORIENTASI KONSEP PO YUDHA PRAKASA, S.AB, M.AB L/O/G/O
ORIENTASI KONSEP PO YUDHA PRAKASA, S.AB, M.AB L/O/G/O KONSEP PERILAKU semua yang dilakukan seseorang Perilaku sebagai akibat, dapat diarahkan oleh tujuan, diamati & diukur, dimotivasi & didorong reaksi/respon
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada. umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran laporan
BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan perusahaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, perkembangan bisnis sekolah berbasis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam beberapa tahun belakangan ini, perkembangan bisnis sekolah berbasis Internasional di Indonesia menjadi bagian penting dalam dunia pendidikan. Hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri yang semakin maju menimbulkan berbagai dampak bagi lingkungan dan masyarakat, termasuk di dalamnya adalah efek negatif. Oleh karena
Lebih terperinciUKURAN KINERJA. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., AK., CA
UKURAN KINERJA Endang Sri Utami, S.E., M.Si., AK., CA Definisi Sistem Ukuran Kinerja Sistem ukuran kinerja merupakan suatu mekanisme yang memungkinkan organisasi mengimplementasikan strategi dengan berhasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Manajer diharapkan menggunakan resources yang ada sematamata
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada perusahaan korporasi yang relatif besar umumnya terdapat pemisahan fungsi pemilikan dan pengelolaan perusahaan. Pemegang saham mengalami kesulitan untuk
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dihasilkan dari analisis data dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab V ini akan dibahas mengenai kesimpulan, implikasi dan saran dari penelitian. 5.1 Kesimpulan Persyaratan analisis data telah terpenuhi, dengan demikian kesimpulan yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dengan interpretasi yang bersifat kualitatif. Menurut Ghozali (2005 : 4) yang
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian diskriptif dengan interpretasi yang bersifat kualitatif. Menurut Ghozali (2005 : 4) yang
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
33 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rumusan Masalah dan Hipotesis 3.1.1 Rumusan Masalah Dari uraian bab-bab sebelumnya, maka penelitian ini akan mengangkat rumusan masalah sebagai berikut: Apakah terdapat
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : MSY. FADHILAH DWINTASARI B
PENGARUH LOCUS OF CONTROL, KOMITMEN PROFESI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT DENGAN KESADARAN ETIS SEBAGAI VARIABEL MODERATING (SURVEI PADA KANTOR AKUNTAN
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permasalahan lingkungan hidup seperti pencemaran, polusi, limbah dan lainlain,
P E N D A H U L U A N 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan lingkungan hidup seperti pencemaran, polusi, limbah dan lainlain, sampai saat ini menjadi isu global yang sering diperdebatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pedoman merupakan alat atau acuan yang digunakan untuk menentukan
21 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pedoman merupakan alat atau acuan yang digunakan untuk menentukan atau/dan untuk mencapai suatu tujuan yang sudah direncanakan dari awal dan tidak hanya
Lebih terperinciLAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas)
LAMPIRAN 6 PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas) Pihak Pertama Nama: Perwakilan yang Berwenang: Rincian Kontak: Pihak Kedua Nama:
Lebih terperinciKODE ETIK PROFESI MANAJEMEN SDM INDONESIA
KODE ETIK PROFESI MANAJEMEN SDM INDONESIA MUKADIMAH Profesional SDM Indonesia yang berada dibawah naungan Perhimpunan Manajemen Sumberdaya Manusia Indonesia (PMSM) menjunjung tinggi nilai-nilai yang diemban
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Sebelum membahas pengertian akuntansi biaya sebaiknya kita memahami pengertian biaya terlebih dahulu. Yang dimaksud dengan biaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini kegiatan bisnis telah semakin berkembang, dimana situasi ekonomi yang semakin diwarnai dengan intensitas persaingan yang semakin tinggi antara
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Penelitian ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan mengenai perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian. Hal ini dilakukan dengan melakukan
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORITIS. Para pemasar mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara
BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Perilaku Konsumen Setiap manusia mempunyai karakter dan kepribadian yang berbeda dengan orang lain, sehingga menghasilkan perilaku yang berbeda pula dalam membelanjakan uangnya.
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini pokok bahasan atau variabel independen yang diteliti adalah penerapan sistem pengelolaan persediaan oleh pemasok yang diukur
Lebih terperinciBab 3 METODE PENELITIAN
Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi dikawasan Ringroad Selatan Yogyakarta, sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia berpartisipasi dalam pengisian kuesioner pada perusahaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan secara umum bahwa penelitian yang dilakukan sebelumnya di Amerika oleh Kim
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap hari kegiatan yang ada di perusahaan tidak lepas darikegiatandengan fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan
Lebih terperinciKewirausahaan I. Kewirausahaan dan Lingkungan. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen.
Modul ke: Kewirausahaan I Kewirausahaan dan Lingkungan Fakultas EKONOMI Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Rizal, S.ST., MM. Kewirausahaan dan Lingkungan Global Perubahan lingkungan bisnis akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan era globalisasi membawa dampak sekaligus tantangan dan peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan pembangunan,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 4 1.3. Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Etika Etika merupakan suatu prinsip moral dan perbuatan yang menjadi landasan bertindak seseorang sehingga apa yang dilakukannya dipandang oleh masyarakat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN. melakukan whistleblowing. Penelitian ini mengacu pada penelitian Liyanarachchi
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penalaran moral, retaliasi, rasa bersalah dan rasa malu terhadap kecenderungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pergeseran industri dan perubahan perilaku karyawan. Sumber daya manusia (SDM)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perasaingan dalam dunia bisnis merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh organisasi. Organisasi dituntut untuk mampu menghadapi perubahan paradigma, pergeseran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk melihat kinerja suatu perusahaan, para stakeholder akan menjadikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan perkembangan zaman yang kaya akan teknologi informasi memacu perusahaan-perusahaan untuk dapat menyajikan informasi secara lebih baik lagi. Untuk
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perkembangan zaman yang semakin pesat telah banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada perkembangan zaman yang semakin pesat telah banyak membawa perubahan, kemajuan teknologi dan perkembangan dunia usaha dalam memasuki pasar bebas mengakibatkan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah penelitian konklusif atau deskriptif. Penelitian ini menyediakan
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian konklusif atau deskriptif. Penelitian ini menyediakan
Lebih terperinci