BERITA PERS. Pertahankan Momentum Pertumbuhan, Saratoga Bukukan Laba Sebesar Rp 542 Miliar di Semester I 2014

Transkripsi

1 BERITA PERS Untuk Dapat Diterbitkan Segera Pertahankan Momentum Pertumbuhan, Saratoga Bukukan Laba Sebesar Rp 542 Miliar di Semester I 2014 Pertumbuhan bisnis perusahaan investasi menjadi pendorong utama kinerja keuangan Saratoga Jakarta, 4 Agustus 2014 PT Saratoga Investama Sedaya, Tbk. (kode saham: SRTG) selama Semester I 2014 berhasil meraih kinerja yang positif. Pertumbuhan bisnis perusahaan-perusahaan investasi (investee companies) yang solid menjadi faktor utama yang mendorong Perseroan mampu memperkuat fundamentalnya. Selama enam bulan pertama 2014, Saratoga mencatat perolehan laba yang diatribusikan kepada pemegang saham sebesar Rp 542 miliar, meningkat 242% dibandingkan periode sama tahun 2013 sebesar Rp 158 miliar. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh laba yang dihasilkan oleh sejumlah perusahaan investasi Saratoga serta peningkatan produksi dari bisnis kilang minyak. Pada periode ini, pendapatan Saratoga tumbuh 165% menjadi Rp 3,09 triliun dibandingkan Semester I 2013 yang hanya sebesar Rp 1,17 triliun. Peningkatan pendapatan tersebut terutama didorong oleh bisnis kilang minyak. Sementara Nilai Aktiva Bersih (NAV) Saratoga meningkat sebesar 24,5% menjadi USD 1,82 miliar dibandingkan USD 1,46 miliar di akhir tahun Nilai Aktiva Bersih dihitung berdasarkan nilai pasar (market value) dari perusahaan investasi yang sahamnya tercatat di bursa dan nilai buku (book value) dari perusahaan investasi yang non-publik. Pendapatan dividen dari perusahaan investasi yang sahamnya tercatat di bursa seperti PT Adaro Energy, Tbk. (ADRO), PT Tower Bersama Infrastruktur, Tbk. (TBIG), PT Nusa Raya Cipta, Tbk. (NRCA) meningkat 93,2% menjadi Rp 226 miliar. Hal tersebut didorong oleh kinerja perusahaan investasi yang kuat serta dividen tambahan dari NRCA, dimana Saratoga baru mulai berinvestasi akhir tahun lalu. Presiden Direktur Saratoga, Sandiaga S. Uno mengatakan, peningkatan kinerja positif di Semester I 2014 ditopang oleh hampir seluruh sektor bisnis utama Perseroan yaitu konsumer, infrastruktur dan sumber daya alam. Dengan portofolio investasi yang solid tersebut, Saratoga berhasil mempertahankan posisinya sebagai perusahaan investasi yang tumbuh secara positif di tengah kondisi ekonomi domestik dan global yang dinamis.

2 Meskipun situasi ekonomi masih menghadapi banyak tantangan, kami bersyukur Saratoga mampu menjaga pertumbuhan bisnisnya, sehingga kinerja keuangan perusahaan tetap tumbuh secara positif. Kami akan terus membuka peluang investasi baru dan mendorong perusahaan investasi di bawah Saratoga untuk semakin berkembang agar dapat meningkatkan nilai perusahaan mereka, kata Sandiaga di Jakarta, Senin (4/08). Untuk memperkuat portofolio investasinya, Saratoga di Semester I 2014 telah menambah investasi di sejumlah perusahaan investasi di sektor konsumer dan sumber daya alam. Di sektor konsumer, Saratoga meningkatkan investasi sebesar Rp 24 miliar di PT Mitra Pinasthika Mustika, Tbk. (MPMX), salah satu perusahaan konsumer otomotif dengan pertumbuhan bisnis tercepat di Indonesia. Perseroan juga memperkuat bisnis sumber daya alam terutama di tambang emas, pada Semester I 2014 melalui tiga perusahaan investasinya, yaitu Finders Resources, Sumatera Gold and Copper dan Sihayo yang beroperasi di Indonesia. Investasi yang dilakukan pada existing portfolio sepanjang Semester I 2014 ini sesuai dengan rencana dan strategi Perseroan. Melihat prospek bisnis dari tiga sektor bisnis utama kami, Perseroan optimis bahwa kebijakan investasi tersebut akan terus meningkatkan nilai perusahaan di masa yang akan datang, tandas Sandiaga. Chief Financial Officer Saratoga, Jerry Ngo menjelaskan, sampai Semester I 2014, perusahaan investasi Saratoga terus menjalankan ekspansi bisnisnya baik secara organik maupun anorganik. Strategi tersebut terbukti berhasil mendorong kinerja perusahaan-perusahaan investasi tersebut untuk tumbuh lebih solid dan menjadi pemain terdepan di industrinya masing-masing. Perkembangan bisnis perusahaan-perusahaan investasi Saratoga terus positif dan menunjukkan tren pertumbuhan yang solid. Kondisi ini tentunya akan menjadi modal yang kuat untuk menyongsong tantangan bisnis setelah tahun politik 2014 ini berakhir, ujar Jerry. Pengembangan Bisnis Perusahaan Investasi Sektor Konsumer Sebagai salah satu pemegang saham di MPMX, Saratoga terus mendukung perusahaan konsumer otomotif ini untuk memaksimalkan potensi bisnisnya melalui strategi ekspansif. Sebagai contoh, pada Semester I 2014, MPMX mulai masuk ke bisnis penjualan roda empat melalui MPMAuto. Pada bulan Maret, MPMAuto meluncurkan diler pertama Nissan di Tanjung Priok dan akan membuka 7 10 diler dengan target penjualan mobil Nissan dan Datsun sampai akhir Untuk memperkuat layanannya, MPMRent, anak perusahaan MPMX, melakukan investasi dengan membuka sekolah mengemudi di Bogor, Jawa Barat, yang bertujuan untuk memberikan dan memastikan kualitas layanan terbaik kepada perusahaan nasional dan

3 multinasional di seluruh Indonesia yang menjadi klien MPMRent. MPMRent merupakan salah satu unit bisnis MPMX yang berkembang cepat dengan pertumbuhan armadanya sebesar 14,5% menjadi unit pada Semester I Sementara itu, untuk memperkuat layanan bisnis jasa pembiayaan, MPMX telah menyelesaikan merger antara MPMFinance dan Sasana Artha Finance (SAF) dengan menggandeng perusahaan finansial ternama asal Jepang, JACCS Co. Ltd. sebagai mitra strategis. Pada bulan Mei 2014, dua entitas perusahaan tersebut melebur menjadi MPMFinance. Dengan pertumbuhan dan pengembangan bisnis anak usahanya yang konsisten, bisnis MPMX berada dalam posisi yang sangat sehat dengan pendapatan sebesar Rp 3,6 triliun di kuartal pertama Laba bersih MPMX di Q mencapai Rp 152 miliar, naik 32% dari periode sama di 2013 sebesar Rp 115 miliar. Sektor Infrastruktur Untuk memaksimalkan potensi bisnis telekomunikasinya, PT Tower Bersama Infrastruktur, Tbk. (TBIG) berhasil mengembangkan kemampuan uniknya untuk mengeksekusi pesanan dalam jumlah besar dari pelanggan serta terus mendapatkan kepercayaan pelanggan untuk membangun menara build-to-suit dan colocation (membangun perangkat menara untuk operator yang berbeda-beda). Tahun ini, TBIG menargetkan menambah tenant. Sementara itu, hingga Kuartal I 2014, TBIG berhasil menambah 723 tenant dan 516 menara baru di 207 lokasi. Pada kuartal I 2014 TBIG memiliki total menara dan tenant. Untuk mendukung ekspansi bisnisnya, TBIG telah berhasil mendapatkan sumber pendanaan yang kuat. Pada Juni 2014, TBIG telah menandatangani dua perjanjian pinjaman bank senilai US$ 215 juta dan Rp 1 triliun. Sementara itu, perusahaan investasi Saratoga di sektor jalan tol, PT Lintas Marga Sedaya (LMS) terus melanjutkan pembangunan proyek tol Cikampek-Palimaman (Cirebon). Proses pembebasan lahan sudah rampung hingga 100%, dan kini sedang dalam tahap kontruksi. Sampai akhir Juni lalu, proses konstruksi sudah mencapai sekitar 38,23%. Di bisnis power plant, kinerja PT Medco Power Indonesia (MPI) tumbuh semakin solid. Laba bersih hingga semester I tumbuh 84% dari semester I Pada Mei 2014, MPI sebagai bagian dari konsorsium berhasil mencapai financial closing untuk Proyek Sarulla, proyek pembangkit listrik geothermal dengan kontrak tunggal terbesar di dunia, berkapasitas 3 x 110 MW. Perjanjian finansial sebesar USD 1,17 miliar ditandatangani bersama dengan Japan Bank for International Cooperation ( JBIC ), Asian Development Bank ( ADB ) dan enam bank komersial lainnya. Unit pertama Sarulla ditargetkan untuk mulai beroperasi komersial di tahun 2016.

4 Di sektor bisnis kilang minyak, tahun lalu PT Tri Wahana Universal (TWU) berhasil mencetak kinerja yang baik. Di Semester I 2014, penjualannya meningkat hingga 170% dan memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja konsolidasi Saratoga. TWU berhasil meningkatkan kapasitas produksinya dari menjadi barel minyak per hari (bopd). Hingga kini, TWU merupakan satu-satunya perusahaan kilang minyak swasta di Indonesia. Sektor Sumber Daya Alam Di saat bisnis batubara menghadapi situasi yang penuh tantangan, PT Adaro Energy, Tbk. (ADRO) tetap berhasil membukukan kinerja fundamental yang positif. Dengan kinerja operasional yang solid, ADRO juga menunjukkan kinerja keuangan yang kuat. Pada Kuartal I 2014, laba bersih ADRO naik 344% mencapai US$ 131 juta, dengan pendapatan tumbuh 14% menjadi US$ 845 juta. Lembaga pemeringkat global Fitch Rating juga memberikan rating "BB +" dengan outlook stabil untuk PT Adaro Indonesia (AI) dengan obligasi senilai US$ 800 juta. Di bisnis perkebunan, PT Provident Agro, Tbk. (PALM) berhasil membukukan penjualan Rp 516 miliar di Semester I 2014, meningkat 73% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sebagai hasil dari penjualan yang kuat yang didorong oleh peningkatan kuantitas dan harga CPO, PALM berhasil membukukan Rp 47 miliar pada Semester I PALM saat ini memiliki Ha dari total area yang ditanam (inti dan plasma) dengan komposisi tanaman yang siap panen sebesar Ha dan belum siap panen sebesar Ha. Tabel Kinerja Keuangan Saratoga* Dalam Miliar Pendapatan bersih Keterangan Semester I 2014 Semester I 2013 Perubahan (%) % Laba yang diatribusikan kepada pemegang saham % Total Investasi per sektor : Konsumer Infrastruktur Sumber Daya Alam Total Investasi 30 Jun Des 2013 Perubahan (%) ** ** Komposisi Investasi di tiga sektor utama : Konsumer dan Infrastruktur : Sumber Daya Alam 42 : : 52 17% (1%) 6% 4%

5 Total Aset Total equity yang diatribusikan kepada pemegang saham (3%) % Nilai Aktiva Bersih (NAV) USD 1,82 miliar USD 1,46 miliar 24,5% Catatan untuk Redaksi: * Kecuali untuk PALM dimana kami menggunakan data aktual H1 2014, kinerja keuangan dari perusahaan investasi publik lainnya di bawah Saratoga dihitung dengan mengacu pada data-data keuangan yang tersedia di publik pada saat berita pers ini disusun. ** Tidak termasuk Rp 1,477 triliun non-cash transaction dari saham TBIG di PT Wahana Anugerah Sejahtera - Selesai - Tentang PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Didirikan oleh Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga S. Uno pada tahun 1998, PT Saratoga Investama Sedaya, Tbk. (kode saham: SRTG) merupakan perusahaan investasi aktif terdepan di Indonesia. Saratoga aktif dalam mengelola perusahaan perusahaan investasinya serta dalam mencari peluang-peluang investasi di Indonesia. Saratoga telah membuktikan keberhasilannya dalam menghasilkan investasi-investasi yang menguntungkan di berbagai sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Saratoga fokus pada peluang investasi di tahap awal dan tahap pertumbuhan, serta di kondisi khusus dengan menitikberatkan pada sektor-sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia seperti sumber daya alam, infrastruktur, dan konsumer. Visi Saratoga adalah untuk terus menjadi perusahaan investasi yang aktif terdepan dan menjadi partner of choice bagi investor lokal dan asing, yang ingin turut berpartisipasi dalam dinamika pertumbuhan ekonomi Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut mengenai PT Saratoga Investama Sedaya, (Tbk), silahkan kunjungi: Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi : Umum Ira Dompas Corporate Secretary E: ira.dompas@saratoga-investama.com Finansial Leona Karnali, Investor Relations E: investor.relations@saratoga-investama.com