KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA"

Transkripsi

1 BBTKLPP Surabaya BBTKLPP Surabaya rabaya BBTKLPP Surabaya BBTKLPP BBTKLPP Surabaya BBTKLPP Surabaya Surabaya BBTKLPP Surabaya BBTKLPP BBTKLPP Surabaya BBTKLPP Surabaya rabaya BBTKLPP Surabaya BBTKLPP BBTKLPP Surabaya BBTKLPP Surabaya Surabaya BBTKLPP BBTKLPP Surabaya KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA BBTKLPP Jl. Sidoluhur 12, Surabaya Telp. (031) , Fax.(031) , info@btklsby.go.id BBTKLPP Surabaya

2 KATA PENGANTAR Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Satuan kerja BBTKLPP Surabaya tahun 2014 merupakan penjabaran lebih lanjut dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) memuat pokok-pokok kegiatan yang mencerminkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta peran BBTKLPP Surabaya yaitu melaksanakan surveillans epidemiologi, kajian dan penapisan teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu, kalibrasi, pendidikan dan pelatihan, pengembangan model dan teknologi tepat guna, kewaspadaan dini, dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra. BBTKLPP Surabaya juga bertugas memperkuat Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam pengelolaan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Liingkungan. Menyadari kompleks dan luasnya permasalahan yang dihadapi, BBTKLPP Surabaya senantiasa membangun kemitraan dan jejaring kerja dengan semua pihak terkait, pengikutsertaan peran masyarakat dan institusi pendidikan juga menjadi bagian penting pengelolaan program. Berbagai tantangan dan peluang yang ada merupakan modal untuk pencapaian tujuan dan sasaran strategis sebagaimana termuat dalam rencana operasional kegiatan pada tahun Kami sangat mengharapkan dukungan, sinergi dan kerjasama dengan instansi vertikal terkait, dan seluruh satuan kerja SKPD, Provinsi, Kabupaten/Kota serta mitra terkait dalam pelaksanaan kegiatan tahun Semoga Tuhan YME, senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-nya. Amin. Januari 2014 Kepala BBTKLPP Surabaya Zainal I Nampira NIP

3 "#$"%&'('& " #$%$&'()$*$+, ""./$0$&12* """. 4(&05$6$+4()$*0$+$$ "7. 4()$*0$+$$ &8,&$34(+,(+9$)5$+4(+:$*5%9$+4(+:(;$%$+#5+,*2+,$ <. =2>2$+4&8,&$ ?. C. "+95*$%8&D5+(&>$E%$3$4&8,&$ F."+95*$%8&D5+(&>$D(,5$%$ G."+95*$%8&D5+(&>$HH=D#44I2&$'$:$ < <??? C C F F F 7.D(,5$%$+48*8*HH=D#44I2&$'$:$=$;2+?J<F <.DKL"M=MN/EDENLMNOMNMPKOKN/MN4K#MDIMNMMN=ELMI=KDN"I#M"NNQM 4M/M4RALRMO4KNLKN/M#"MN4KNQMD"=/MN4KNQK1M=MN#"NLDENLMN------?.4KOH"NMMNIER7K"#MNIS"OEN"IMI"SDMRMN="NMS/MNDKIK1M=MNOM=RM KNLKN/M#"MN4KNQMD"=HKRIEOHKRH"NM=MNL KNLKN/M#"MN4KNQMD"=OKNE#MR#MNLIENL G.4KNLKN/M#"MN4KNQMD"=="/MDOKNE#MR T.4KNQK1M=MN#"NLDENLMN ".4(3$+%$2$ "".4(+B$%$%$+9$+4()$68&$ )"*+'%",& <RKNVMNMDKL"M=MN?PM/WM#=KN=M="7K4K#MDIMNMMNDKL"M=MN C RKNVMNM4KNMR"DMNMNLLMRMNXR4M F RKNVMNMEOEO4KNLM/MMNHMRMNL/MNPMIMY G F F U <J << <??F?G

4 "# "#$%#%&'"()%*%#&& +,&&&&&&&"#$%#%&-"#%)'%#&%#((%%#&.-%/&& 0,&& 7,&& 1%23%4&*"#*%*)5"&&-"4%'6%#%%#&'"()%*%#& "#$%#%&&8989&-"#(%2%%#&:%%#(&2%#&1%6%&& &

5 I. LATAR BELAKANG Dalam rangka pelaksanaan program dan anggaran yang tercantum dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA. 2014, perlu diterbitkan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) sebagai pedoman dan petunjuk bagi pengelola dan pelaku/pelaksana/pengelola dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Petunjuk Operasional Kegiatan merupakan dokumen yang tidak terpisahkan dengan DIPA, sehingga dalam pelaksanaan program dan anggaran yang tercantum dalam DIPA TA.2014 harus mengikuti peraturan, kebijakan dan kaidah-kaidah yang tercantum dalam POK. BBTKLPP Surabaya mempunyai tugas melaksanakan surveilans epidemiologi, kajian dan penapisan teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu, kalibrasi, pendidikan dan pelatihan, pengembangan model dan teknologi tepat guna, kewaspadaan dini dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) di bidang pemberantasan penyakit menular dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra. Dalam melaksanakan tugas tersebut, BBTKLPP melaksanakan fungsi : a. Pelaksanaan surveilans epidemiologi, b. Pelaksanaan analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL) c. Pelaksanaan laboratorium rujukan d. Pelaksanaan pengembangan model dan teknologi tepat guna e. Pelaksanaan uji kendali mutu dan kalibrasi f. Pelaksanaan penilaian dan respon cepat, kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB/wabah dan bencana g. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan h. Pelaksanaankajian dan pengembangan teknologi pemberantasan penyakit menular, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra i. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan BBTKLPP. II. DASAR HUKUM 1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2010 tentang Kesehatan 2. Peraturan Presiden nomor 5 tahun 2010 tentang RPJMN tahun Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah serta Juknisnya 4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005, tentang Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Petunjuk " Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "

6 5. Peraturan Menteri Kesehatan nomer HK.03.01/60.1/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Kementerian Kesehatan RI no. 473/Menkes/SK/XII/2013 tentang Penetapan KPA di lingkungan Kementerian Kesehatan. 7. RAK BBTKL PP Surabaya tahun Surat Penetapan DIPA tahun anggaran nomer. SP.DIPA / III. PERSIAPAN PELAKSANAAN 1. Pertemuan Perencanaan Kegiatan tahun 2014 yang melibatkan Dinas Kesehatan propinsi, Kab/kota, Lintas Sektor ( BMKG, BPBD, POLANTAS ), dan mitra terkait dalam rangka menerima masukan perencanaan program kegiatan BBTKL PP Surabaya. Hasil pertemuan diperoleh kesepakatan aksebilitas lokasi kegiatan, penentuan sasaran kegiatan dan waktu pelaksanaan kegiatan. 2. Ruang lingkup POK a. Ruang lingkup kegiatan b. Prosedur pelaksanaan kegiatan c. Waktu pelaksanaan d. Rencana Umum Pengadaan e. Rencana Penyerapan Anggaran f. Pelaporan IV. PELAKSANAAN KEGIATAN BBTKLPP Surabaya merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Sesuai dengan tugas dan fungsinya BBTKLPP Surabaya melaksanakan program PP dan PL. IV.1. Tujuan Program Tujuan yang akan dicapai oleh Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dalam periode melalui pelaksanaan Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan adalah: Terselenggaranya pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan secara berhasil guna dan berdaya guna dalam mendukung pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Petunjuk " Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "

7 IV.2. Hasil/Outcome Program Berdasarkan tujuan di atas, ditetapkan hasil/outcome jangka menengah yang akan dicapai oleh Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dalam periode adalah menurunnya angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit. IV.3. Indikator Kinerja Utama Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Indikator Kinerja Utama Program PP dan PL terdapat 15 Indikator, 7 indikator diantaranya merupakan indikator kinerja utama yang akan dicapai program kegiatan BBTKLPP Surabaya tahun 2014 adalah sebagai berikut: 1) Angka Kesakitan Penderita DBD Per Penduduk 2) Prevalensi Kasus HIV 3) Jumlah Desa yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 4) Persentase propinsi yang melakukan pembinaan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular (SE,Deteksi dini,kie,dan tata laksana) 5) Angka Kematian Diare (CFR) Pada Saat KLB 6) Persentase (%) Provinsi yang Memiliki Perda Tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) 7) Persentase (%) Provinsi yang Melakukan Pembinaan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (SE, Deteksi Dini, Kie dan Tata Laksana ).. IV.4. Indikator Kinerja Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Program PP dan PL berdasar Renja KL Kementerian Kesehatan yang akan dicapai BBTKLPP Surabaya pada tahun 2014 meliputi : 1. Pembinaan Surveilans,Imunisasi, Karantina, dan Kesehatan Matra IKK : 1. Persentase penanggulangan KLB < 24 jam. 2. Persentase terlaksananya penanggulangan faktor risiko dan pelayanan kesehatan pada wilayah kondisi matra 2. Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang IKK : 1. Angka Kesakitan Penderita DBD Per Penduduk 2. Angka Penemuan Kasus Malaria Per 1000 Penduduk 3. Prosentase kasus zoonosa yang ditemukan, ditangani sesuai standar Petunjuk " Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "

8 3. Pengendalian Penyakit Menular Langsung IKK : Persentase penduduk usia 15 tahun ke atas menurut pengetahuan tentang HIV dan AIDS 4. Pengendalian Penyakit Tidak Menular IKK : Persentase (%) Provinsi Yang Melakukan Pembinaan Pencegahan dan penanggulangan Penyakit Tidak Menular (SE, deteksi dini, KIE dan penanganan ) 5. Penyehatan Lingkungan IKK : 1. Persentase (%) Penduduk yang Memiliki Akses Terhadap Air Minum berkualitas 2. Persentase (%) Kualitas Air Minum yang Memenuhi Syarat 6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas teknis lainnya pada program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan IKK : Jumlah UPT vertikal yang ditingkatkan sarana dan prasarananya IV.5. Indikator Kinerja BBTKLPP Surabaya Kepmenkes No.266/MENKES/SK/III/2004 Sesuai dengan tugas pokok fungsi dan peran BBTKLPP, maka fokus utama BBTKLPP diarahkan agar mampu melaksanakan surveilans berbasis laboratorium. Adapun indikator pencapaian hasil pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut: 1. Jumlah kegiatan penilaian dan respon cepat penanggulangan kejadian luar biasa sebanyak 10 kejadian. 2. Jumlah kegiatan advokasi kegiatan surveilans epidemiologi berbasis laboratorium sebanyak > 40 kali. 3. Jumlah kegiatan jejaring epidemiologi dalam rangka pengamatan faktor risiko penyakit potensial wabah, penyakit menular/ tidak menular dan penyehatan lingkungan sebanyak > 120 kali. 4. Jumlah kajian dan atau evaluasi dampak kesehatan lingkungan, dengan timbulnya risiko gangguan kesehatan masyarakat sebanyak > 120 kajian dan atau evaluasi. 5. Jumlah Kajian dan atau evaluasi pengendalian penyakit dan faktor risikonya sebanyak > 28 kajian dan atau evaluasi. Petunjuk " Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "

9 6. Jumlah Uji laboratorium penyakit potensial wabah, penyakit menular/tidak menular prioritas, penyehatan lingkungan dan faktor risikonya sebanyak > 2200 sampel. 7. Jumlah Uji kendali mutu sebanyak > 80 jenis pengujian dan kalibrasi sebanyak >160 jenis pengujian untuk meningkatkan kemampuan standar 8. Jumlah rancang bangun model dan teknologi tepat guna pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, sebanyak > 11 jenis model dan > 8 jenis teknologi tepat guna. 9. Jumlah dokumen pelaporan keuangan, sumber daya manusia dan sarana/prasaran serta pelaksanaan kegiatan sebanyak 9 laporan. V. KEGIATAN POKOK BBTKL PP SURABAYA TAHUN 2014 Dalam melaksanakan tugas dan fungsi pada tahun melaksanakan 5 kegiatan pokok yaitu : 2014 BBTKLPP Surabaya V.1. PEMBINAAN SURVEILANS,IMUNISASI, KARANTINA, DAN KESEHATAN MATRA V.1.1 KELUARAN/OUTPUT INVESTIGASI DAN PENANGGULANGAN KLB : Identifikasi ancaman KLB serta kondisi yang memperbesar risiko terjadinya KLB, serta peningkatan kewaspadaan dan kesiap siagaan dalam menghadapi kemungkinan terjadi KLB serta respon cepat dalam menanggulangi kejadian KLB < 24 jam. : Langkah investigasi dan Penanggulangan KLB yang dapat Ditanggulangi < 24 Jam terdiri dari : 1. Koordinasi lapangan 2. Pengumpulan dan analisis data sekunder 3. Pengumpulan data primer ( data penderita, faktor risiko lingkungan dan perilaku ) 4. Uji laboratorium 5. Analisis data Petunjuk " Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "

10 6. Pengendalian faktor risiko 6. Penyusunan laporan 7. Diseminasi /Advokasi c. Sasaran Kegiatan Investigasi dan Penanggulangan KLB yang dapat Ditanggulangi < 24 Jam dilakukan pada masyarakat dimana terjadi KLB wabah/bencana. d. Akses Lokasi kegiatan dan pemilihan lokasi Semua daerah kab/kota dalam wilayah layanan kerja BBTKLPP Surabaya yang mengalami kejadian KLB baik disebabkan penyakit, bencana alam, ataupun pencemaran lingkungan yang berpotensi menyebabkan kesakitan, kematian, kerusakan material serta masalah kesehatan masyarakat lainnya sehingga diperlukan upaya penyelidikan san penangulangan segera. V.1.2 KELUARAN/OUTPUT LAPORAN KOORDINASI KESEHATAN MATRA : Melakukan investigasi dalam upaya pengendalian faktor risiko penyakit berpotensi KLB/wabah dan gangguan akibat kecelakaan lalulintas pada situasi matra Tahapan kegiatan Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Matra yaitu : 1. Koordinasi lapangan 2. Pengumpulan dan analisis data sekunder 3. Pengumpulan data primer (hygiene sanitasi makanan dan penjamah makanan, serta kesehatan pengemudi dan faktor risiko kecelakaan lalulintas ) 4. Uji laboratorium 5. Analisis data 6. Penyusunan laporan 7. Diseminasi /Advokasi c. Sasaran Sasaran pelayanan kesehatan pada situasi khusus adalah daerah tersebut merupakan arus jalur mudik trans kota/kabupaten dan propinsi pada kondisi matra Petunjuk " Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "

11 beserta faktor risikonya yakni waktu lebaran, tahun baru, liburan,event khusus dan natal. d. Akses Lokasi Kegiatan dan Justifikasi Pemilihan Lokasi Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan di wilayah Jawa Timur (21 lokasi), Bali (1 lokasi), NTB (1 lokasi) V.2. PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG V.2.1 KELUARAN/OUTPUT LAPORAN PENGENDALIAN ARBOVIROSIS Data dan informasi tentang pola persebaran serotipe dan genotipe virus Dengue : Kegiatan Surveilans Bio Molekuler Virus Dengue : 1. Koordinasi lapangan 2. Pengumpulan dan analisis data sekunder ( data kejadian DBD ) 3. Pengumpulan data primer ( data specimen darah penderita DBD ) 4. Uji laboratorium 5. Analisis risiko kesehatan 6. Penyusunan laporan 7. Diseminasi /Advokasi c. Sasaran Sasaran Akselerasi Surveilans Epidemiologi Molekuler Virus Dengue adalah penderita DBD pada kab/kota terpilih di wilayah kerja terpilih. d. Akses Lokasi Kegiatan dan Justifikasi Pemilihan Lokasi Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan di daerah Jawa Timur ( 2 lokasi ), NTB ( 1 lokasi ), NTT ( 3 lokasi ) dengan pertimbangan untuk melengkapi data pemetaan virus dengue dimana daerah tersebut serotype virus dengue (DEN ) belum ditemukan. Petunjuk " Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "

12 V.2.2 KELUARAN/OUTPUT LAPORAN PENGENDALIAN KASUS MALARIA ( API ) Peningkatan penemuan kasus malaria melalui uji konfirmasi parasit malaria 1. Koordinasi lapangan 2. Pengumpulan dan analisis data sekunder ( data kejadian Malaria ) 3. Pengumpulan data primer ( data parasit pada manusia dan vektor, faktor risiko lingkungan dan perilaku ) 4. Uji laboratorium 5. Analisis data 6. Penyusunan laporan 7. Diseminasi /Advokasi c. Sasaran Sasaran Laporan pengendalian kasus malaria (API) adalah Penderita Malaria dan vektor pada kab/kota terpilih di wilayah kerja terpilih. d. Akses Lokasi Kegiatan Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan NTT ( 4 lokasi ) dengan pertimbangan daerah dimana dilaporkan kasus malaria tinggi. V.2.3 KELUARAN/OUTPUT LAPORAN PENGENDALIAN KASUS ZOONOSIS LAINNYA ( RABIES, ANTRAKS, PES, LEPTOSPIROSIS ) 1. Pengendalian Faktor Risiko Penyakit Pes Terlaksananya pengendalian penyakit Pes secara komprehensif Langkah kegiatan pengendalian penyakit pes yaitu : 1. Koordinasi lapangan 2. Pengumpulan dan analisis data sekunder ( data kejadian penyakitpes ) 3. Pengumpulan data primer ( data agent penyakit pada manusia dan hewan, serta faktor risiko lingkungan dan perilaku ) Petunjuk " Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "

13 4. Uji laboratorium 5. Analisis data 6. Pengendalian faktor risiko 7. Penyusunan laporan 8. Diseminasi /Advokasi c. Sasaran Sasaran Kegiatan ini adalah daerah potensial penyebaran penyakit Pes yang terdiri dari: Kabupaten Pasuruan, Probolinggo, Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Jember, Lumajang, dan Kabupaten Malang 2. Pengendalian Faktor Risiko bersumber binatang : Terlaksananya jejaring kerja surveilans epidemiologi, & faktor risiko penyakit Zoonosa Langkah kegiatan pengendalian penyakit zoonosa yaitu : 1. Koordinasi lapangan 2. Pengumpulan dan analisis data sekunder (data kejadian penyakit zoonosa) 3. Pengumpulan data primer ( data agent penyakit pada manusia dan hewan, serta faktor risiko lingkungan dan perilaku ) 4. Uji laboratorium 5. Analisis data 6. Penyusunan laporan 7. Diseminasi /Advokasi c. Sasaran Sasaran dari kegiatan ini adalah daerah dengan risiko penyakit Leptospira dan Antrax d. Akses Lokasi Kegiatan dan Justifikasi Pemilihan Lokasi Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan di wilayah Jawa Timur ( 2 lokasi), NTB ( 2 lokasi ), NTT ( 2 lokasi ) Petunjuk " Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "

14 V.2.4 RINCIAN KELUARAN/OUTPUT KAJIAN PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG Terlaksananya deteksi dini kejadian penyakit kecacingan Langkah kegiatan pengendalian penyakit kecacingan yaitu : 1. Koordinasi lapangan 2. Pengumpulan dan analisis data sekunder ( data kejadian penyakit kecacingan ) 3. Pengumpulan data primer ( data cacing penyakit pada manusia dan hewan, serta faktor risiko lingkungan dan perilaku ) 4. Uji laboratorium 5. Analisis data 6. Penyusunan laporan 7. Diseminasi/Advokasi c. Sasaran Sasaran Kegiatan ini adalah daerah endemis penyebaran penyakit, kecacingan di wilayah propinsi Jawa Timur d. Akses Lokasi Kegiatan Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan di daerah ( 2 lokasi ) Jawa Timur V.3. PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR LANGSUNG V.3.1 KELUARAN/OUTPUT LAPORAN PENGENDALIAN KASUS HIV PADA ORANG DEWASA Data & informasi tentang persebaran faktor risiko dan program pengendalian HIV/AIDS pada kelompok populasi berisiko ( usia tahun ) Langkah kegiatan surveilans Pengetahuan, sikap dan perilaku HIV / AIDS pada penduduk usia tahun yaitu : 1. Koordinasi lapangan Petunjuk # Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "#

15 2. Pengumpulan dan analisis data sekunder ( data kejadian penyakit HIV/AIDS) 3. Pengumpulan data primer (data pengetahuan sikap dan perilaku) 4. Analisis data 5. Penyusunan laporan 6. Diseminasi/Advokasi c. Sasaran Daerah yang berpotensi tinggi untuk terjadi penularan penyakit HIV/AIDS d. Akses Lokasi Kegiatan Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan di daerah Jawa Timur ( 4 lokasi ), NTT ( 2 lokasi ), NTB ( 2 lokasi ), Bali ( 2 lokasi ) V.4. PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR V.4.1 KELUARAN/OUTPUT SURVEILANS PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR : Peningkatan jejaring surveilans pengendalian penyakit PTM Langkah kegiatan peningkatan jejaring surveilans pengendalian penyakit PTM yaitu : 1. Koordinasi lapangan 2. Pengumpulan dan analisis data sekunder ( data kejadian penyakit tidak menular) 3. Pengumpulan data primer ( data status kesehatan dan faktor risiko perilaku ) 4. Uji laboratorium 5. Analisis data 6. Penyusunan laporan 7. Diseminasi/Advokasi c. Sasaran Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat yang berisiko tinggi terkena penyakit DM, Hipertensi, Jantung dan pembuluh darah. Petunjuk " Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "

16 d. Akses Lokasi Kegiatan Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan di wilayah Jawa Timur ( 4 lokasi ), Bali ( 1 lokasi ) NTB ( 1 lokasi ) dan NTT ( 1 lokasi ) V.4.2 KELUARAN/OUTPUT SURVEILANS EPIDEMIOLOGI KAWASAN TANPA ROKOK terlaksananya advokasi dan fasilitasi penerapan KTR Langkah Kegiatan Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi Kawasan tanpa rokok : 1. Penyusunan kerangka acuan 2. Persiapan dan Koordinasi kegiatan 3. Pertemuan Advokasi 4. Monitoring dan evaluasi 5. Penyusunan laporan dan konsultasi c. Sasaran Daerah yang belum melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok d. Akses Lokasi Kegiatan Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan di daerah Jawa Timur ( 3 lokasi ), Bali ( 2 lokasi ), NTB ( 2 lokasi ), dan NTT ( 2 lokasi ) V.5. PENYEHATAN LINGKUNGAN V.5.1.KELUARAN/OUTPUT DOKUMEN PELAKSANAAN PENGAWASAN KUALITAS AIR Menjaga dan mempertahankan implementasi sistim mutu pengujian laboratorium 1. Penyusunan Kerangka Acuan 2. Uji Kendali Mutu Laboratorium pengujian dan Kalibrasi Petunjuk # Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "#

17 Uji Kendali Mutu merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan menjaga mutu hasil pengujian sehingga didapat keyakinan bahwa persyaratan mutu telah dipenuhi. Uji kendali mutu dilakukan oleh Instalasi Pengembangan Metode, Kendali Mutu dan Kalibrasi (PMKMK) terhadap parameter-parameter yang telah terakreditasi melibatkan analis di Instalasi Laboratorium Pengujian yang telah terakreditasi. Dilaksanakan rutin setiap bulan. 3. Surveilans akreditasi laboratorium Surveilans akreditasi dilakukan oleh badan eksternal yaitu Komite Akreditasi Nasional (KAN). Masa berlaku sertifikat akreditasi selama 4 (empat) tahun, dan setiap tahun dilakukan surveilans akreditasi. Setelah masa berlaku habis dapat mengajukan reakreditasi 4. Jejaring laboratorium daerah Sebagai salah satu laboratorium yang telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional dalam menjalankan sistem manajemen mutu sesuai ISO/IEC 17025:2008 secara konsisten serta telah memperoleh Sertifikat Tanda Registrasi Kompetensi Laboratorium Lingkungan dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup, BBTKLPP Surabaya berkewajiban memberikan penguatan dan bantuan untuk Laboratorium Lingkungan di daerah yang merupakan salah satu UPT daerah, agar dapat melakukan pengujian & menerapkan prinsipprinsip manajemen mutu dalam penyelenggaraan laboratorium pengujian dan kalibrasi. 5. Uji banding dan uji profesiensi Uji banding adalah pengelolaan, unjuk kerja dan evaluasi pengujian atas bahan yang sama atau serupa oleh dua atau lebih laboratorium yang berbeda sesuai dengan yang ditetapkan terlebih dahulu. Uji profisiensi adalah metode untuk mengetahui unjuk kerja laboratorium penguji dengan cara uji banding antar laboratorium. Setiap laboratorium yang telah terakreditasi wajib untuk melaksanakan uji banding / uji profisiensi. Terdapat 6 (enam) instalasi yang telah terakreditasi di BBTKLPP Surabaya 6. Audit internal Berdasarkan SNI ISO / IEC : 2008 semua laboratorium yang telah memperoleh sertifikat akreditasi dari KAN harus secara periodik dan sesuai dengan jadwal serta prosedur yang telah ditetapkan sebelumya, menyelenggarakan audit internal untuk memverifikasi kegiatan agar berlanjut sesuai dengan persyaratan sistem manajemen. Audit internal ditujukan untuk semua unsur sistem manajemen mutu baik dokumen mutu, kebijakan mutu, Petunjuk # Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "#

18 sasaran mutu, metode analisa, peralatan laboratorium, program kalibrasi dan standart acuan yang digunakan harus selalu yang termutakhir. Audit internal dilaksanakan pada Instalasi Laboratorium pengujian dan kalibrasi yang telah terakreditasi. Dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap yang pertama untuk laboratorium pengujian dan yang kedua untuk laboratorium kalibrasi 7. Kaji ulang managemen Kaji ulang manajemen merupakan kegiatan yang secara periodik dilakukan oleh manajer puncak untuk memastikan kesinambungan kecocokan dan efektivitasnya, dan untuk mengetahui perubahan atau peningkatan yang diperlukan. Selain itu untuk meninjau kembali kesesuaian antara sasaran mutu yang telah ditetapkan di awal tahun dengan sasaran mutu yang telah tercapai pada akhir tahun. Kaji ulang harus memperhitungkan : Kecocokan kebijakan dan prosedur Laporan dari personel manajerial dan penyelia Hasil dari audit internal yang terakhir Tindakan perbaikan dan pencegahan Assessmen oleh badan eksternal Hasil uji banding antar laboratorium atau uji profisiensi Perubahan volume dan jenis pekerjaan Umpan balik pelanggan c. Sasaran Daerah yang sudah memiliki laboratorium namun belum menerapkan managemen mutu laboratorium dengan baik serta mensuport daerah untuk persiapan akreditasi laboratorium d. Akses Lokasi Kegiatan dan Justifikasi Pemilihan Lokasi Kegiatan dokumen pengawasan kualitas air yang mempunyai intervensi program di daerah adalah jejaring laboratorium daerah yang direncanakan akan dilaksanakan di daerah Jatim ( 6 lokasi ), Bali ( 3 lokasi ), NTB ( 4 lokasi ), NTT ( 4 lokasi ) dan Kota Surabaya. Petunjuk # Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "#

19 V.5.2 KELUARAN/OUTPUT PEMBANGUNAN TTG MEMPERLUAS AKSES AIR MINUM 1. Pembangunan TTG Penyediaan Air Minum Pembangunan teknologi tepat guna air minum dalam rangka meningkatkan akses penduduk terhadap air minum yang berkualitas Langkah kegiatan pembangunan TTG memperluas akses air minum meliputi : 1) Pembuatan Kerangka Acuan 2) Persiapan Survey lokasi dalam rangka identifikasi 3) Perancangan model alat pengolahan air minum 4) Pemasangan alat pengolahan air minum 5) Monitoring dan evaluasi 6) Penyusunan laporan c. Sasaran Daerah DTPK dengan masyarakatnya sulit mendapatkan air bersih dan merupakan daerah air asin d. Akses Lokasi Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan di daerah Jatim ( 2 lokasi ). 2. Pengembangan TTG Pengembangan teknologi tepat guna air minum dalam rangka meningkatkan akses penduduk terhadap air minum yang berkualitas 1) Pembuatan Kerangka Acuan 2) Persiapan Survey lokasi dalam rangka identifikasi 3) Metode Pelaksanaan 4) Kajian model dan prototype alat pengolahan air minum 5) Evaluasi dan penyusunan laporan Petunjuk # Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "#

20 c. Sasaran Daerah DTPK dengan masyarakatnya sulit mendapatkan air bersih d. Akses Lokasi Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan di daerah Jatim ( 1 lokasi ), NTT ( 7 lokasi ). V.5.3 KELUARAN/OUTPUT TOT MANAJEMEN DAN TEKNIS KAM Terlaksananya kegiatan pendidikan dan pelatihan TOT manajemen kualitas air minum (KAM) dan Pelatihan teknis pengujian kualitas air minum Terlaksananya kegiatan pendidikan dan pelatihan teknis TOT kualitas air minum. Tahapan kegiatan meliputi : 1. Pembuatan Kerangka Acuan 2. Persiapan & Koordinasi 3. Pembuatan struktur program dan GBPP 4. Pembuatan modul 5. Penyelenggaraan 6. Evaluasi dan sertifikasi pelatihan 7. Penyusunan laporan dan konsultasi c. Akses Lokasi Kegiatan dan Justifikasi Pemilihan Lokasi Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan di Kota Denpasar dan Kota Sidoarjo dengan pertimbangan Koordinasi dan jejaring wilayah kerja BBTKLPP Surabaya serta pelatihan teknis pengawasan kualitas air minum di laboratorium Dinas Kesehatan daerah. V.5.4 KELUARAN/OUTPUT DOKUMEN HASIL TELAAH ANALISIS DAMPAK KESEHATAN LINGKUNGAN (TELAAH DOKUMEN KESEHATAN LINGKUNGAN) telaah analisis dampak kesehatan lingkungan Fasyankes, kualitas udara, dan kualitas air. Petunjuk # Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "#

21 1. Persiapan dan koordinasi kegiatan dengan fungsional sanitarian di lingkungan BBTKLPP Surabaya. 2. Pengumpulan data pasif / referens rumah sakit, air minum, udara ambient dan kawasan industri. 3. Telaah dokumen (Analisis faktor risiko dan analisis data) 4. Penyusunan laporan dan presentasi c. Sasaran Daerah yang berisiko terjadi dampak kesehatan akibat kualitas lingkungan yang kurang baik d. Akses Lokasi Kegiatan Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan di Jawa Timur ( 3 lokasi ), NTB ( 1 lokasi ) V.5.5 KELUARAN/OUTPUT AKSESBILITAS PENDUDUK TERHADAP AIR MINUM ( UJI PETIK KUALITAS AIR MINUM DAN MAKMIN ) Monitoring kualitas air bersih/minum masyarakat di wilayah timur serta makanan dan minuman jajanan Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan tahapan sebagai berikut : 1. Persiapan dan koordinasi kegiatan dengan Dinas Kesehatan / Instansi yang terkait. 2. Pengumpulan data primer berupa pengambilan media lingkungan AM PDAM, AMIU, swab rectal penjamah AMIU, swab kran outlet dan swab tangan penjamah Depo AMIU, swab rectal penjamah makanan, swab tangan penjamah makanan, makanan/ minuman. 3. Pemetaan 4. Analisis faktor risiko dan analisis data 5.Penyusunan laporan Petunjuk # Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "#

22 c. Sasaran Daerah dengan risiko terjadi dampak kesehatan akibat kurangnya kualitas air minum dan makanan d. Akses Lokasi Kegiatan Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan di daerah Jawa Timur ( 4 lokasi ), NTT ( 6 lokasi ), NTB ( 5 lokasi), Bali ( 3 lokasi ) V.5.6 KELUARAN/OUTPUT FASILITASI PELAKSANAAN STBM DI KAWASAN DAS : 1. Melakukan pemicuan terhadap masyarakat dalam upaya pengendalian faktor risiko lingkungan kawasan DAS 2. Monitoring dan evaluasi kualitas air kawasan DAS Brantas dan Bengawan Solo Tahapan Kegiatan 1.Pengambilan Data lapangan a.persiapan dan koordinasi kegiatan b.survei dan pemantauan kualitas lingkungan kawasan DAS. 2. Pemicuan STBM 3. Analisis faktor risiko dan analisis data 4. Penyusunan laporan dan konsultasi 5. Diseminasi hasil dan rekomendasi tindak lanjut c. Sasaran Daerah dimana sudah dilakukan studi EHRA dan dalam upaya penerapan STBM di daerah tersebut serta untuk mengetahui kualitas lingkungan daerah tersebut ( sepanjang daerah aliran sungai Brantas, Bengawan Solo dan Kali Surabaya ). d. Akses Lokasi Kegiatan Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan di wilayah Jawa Timur ( 16 lokasi ) Petunjuk # Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "#

23 V.5.7 KELUARAN/OUTPUT DOKUMEN PELAKSANAAN TEMPAT TEMPAT UMUM (JEJARING KERJA PENGAWASAN KUALITAS LINGKUNGAN KAWASAN WISATA) a.tujuan memperoleh data dan informasi kualitas lingkungan/pencemaran lingkungan dan endemisitas penyakit b.langkah 1. Jejaring kerja dan koordinasi kegiatan dengan Dinas Kesehatan / Instansi yang terkait. 2. Kegiatan Lapangan Pengumpulan data primer berupa pengambilan media lingkungan meliputi kesehatan pengunjung, air bersih, air minum, makanan/minuman, swab alat makan, swab rectal, swab tangan, air limbah domestik, dan udara ambient. Data sekunder yang diambil berupa data penyakit dari Puskesmas terkait, Form Inspeksi sanitasi di kawasan wisata. Analisis faktor risiko dan analisis data Penyusunan laporan 3. Advokasi dan KIE c. Sasaran Daerah wisata yang akan dikembangkan dan berisiko terjadi dampak kesehatan d. Akses Lokasi Kegiatan Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan di wilayah Jawa Timur ( 1 lokasi), NTT ( 2 lokasi) Petunjuk # Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "#

24 V.5.8 KELUARAN/OUTPUT PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM ZOONOSIS DAN DIKLAT STBM Pembangunan gedung laboratorium zoonosis dan diklat STBM nasional b.langkah Pembangunan gedung diklat pes dan STBM dilaksanakan dengan metode lelang secara elektronik, sesuai prosedur pelelangan umum dengan berpedoman pada Perpres Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. Dengan melalui tahapan : 1. Perencanaan gedung diklat pes dan STBM 2. Pembangunan gedung diklat pes dan STBM 3. Pengawasan gedung diklat pes dan STBM. c. Akses Lokasi Kegiatan Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan di daerah Kab. Pasuruan dengan pertimbangan adanya faktor pendukung diklat antara lain ditemukannya penderita dan agen Pes serta adanya laboratorium lapangan Pes. V.6.Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan. V.6.1. KELUARAN/OUTPUT DOKUMEN PERENCANAAN DAN ANGGARAN Penyusunan dokumen perencanaan dan anggaran Tahapan pelaksanaan adalah sebagai berikut : 1. Penyusunan rencana kerja operasional 2014 (RKO) 2. Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan 2014 (Jejaring dengan Instansi Terkait) 3. Koordinasi Pelaksanaan Program PP & PL 4. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program PP & PL Petunjuk # Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "#

25 5. Penyusunan Laporan Kemajuan Pelaksanaan Program (PP 39) 6. Penyusunan dokumen rencana kegiatan Peningkatan Jejaring Kerja pada Wilayah Kerja V.6.2. KELUARAN/OUTPUT LAPORAN KEUANGAN Penyusunan laporan keuangan Kegiatan dilaksanakan melalui sistem ceramah dan diskusi antara pejabat pengelola keuangan untuk menyusun laporan keuangan wilayah. V.6.3 KELUARAN/OUTPUT LAPORAN ASET NEGARA (BMN) Penyusunan dokumen data dan informasi barang negara b. RincianTahapan Penyusunan laporan SA-BMN dilaksanakan oleh petugas pengelola BMN yang kemudian dilakukan rekonsiliasi dan verifikasi dengan KPKNL Surabaya. V.6.4 KELUARAN/OUTPUT LAYANAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN Kegiatan Penyusunan administrasi kepegawaian Kegiatan dilaksanakan melalui sistem ceramah dan diskusi antara pejabat Struktural dan Fungsional BBTKLPP Surabaya guna menyusun laporan kepegawaian. Petunjuk # Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "#

26 V.6.5 KELUARAN/OUTPUT KEGIATAN KEHUMASAN, PROTOKOL DAN PEMBERITAAN Terlaksananya kegiatan Kehumasan, Protokol dan Pemberitaan Kemitraan pelanggan a. Penerbitan majalah/jurnal b. Penyediaan leaflet c. Pemberitaan di Web site d. Peliputan pelaksanaan kegiatan e. Press briefing f. Pengadaan Buku Referensi g. Kemitraan pelayanan pelanggan V.6.6 KELUARAN/OUTPUT AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH Penyusunan LAKIP Kegiatan dilaksanakan melalui sistem ceramah dan diskusi antara pejabat Struktural dan Fungsional BBTKLPP Surabaya guna menyusun laporan LAKIP dan Laporan Tahunan. V.6.7 KELUARAN/OUTPUT PERALATAN LABORATORIUM Pengadaan Peralatan essensial Laboratorium Pengadaan alat esensial laboratorium dilaksanakan dengan metode lelang sederhana secara elektronik, sesuai prosedur pelelangan umum dengan berpedoman pada Perpres Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. Petunjuk " Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "

27 V.6.8 KELUARAN/OUTPUT KENDARAAN OPERASIONAL Pengadaan kendaraan bermotor Pengadaan alat dan bahan esensial laboratorium dilaksanakan dengan metode lelang sederhana secara elektronik, sesuai prosedur pelelangan umum dengan berpedoman pada Perpres Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. V.6.9 KELUARAN/OUTPUT PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN Alat ukur pencapaian keluaran/output adalah Tersedia Sarana dan prasarana perkantoran Kegiatan ini terdiri dari : 1) Pengadaan mebelair labratorium dan perkantoran 2) Pemeliharaan IPAL 3) Pemeliharaan laboratorium V.6.10 KELUARAN/OUTPUT TENAGA KESEHATAN TERLATIH Terselenggarannya pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan. Untuk rencana kegiatan yang akan dilakukan pada tahun anggaran 2014, pelaksanaannya diatur sebagai berikut: a) Persiapan dan Koordinasi Kegiatan b) Pelaksanaan Diklat manajerial dan teknis c) Penyusunan SOP dan persiapan ISO d) Evaluasi Kegiatan e) Penyusunan Laporan Petunjuk # Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "#

28 V.6.11 KELUARAN/OUTPUT LAYANAN PERKANTORAN : terlaksananya pembayaran Gaji, Honorarium, dan Tunjangan terselenggaranya operasional perkantoran. serta : 1) Pengelolaan gaji, honorarium dan tunjangan 2) Keperluan sehari-hari perkantoran 3) Pengadaan makanan/minuman penambah daya tahan tubuh/ uang makan PNS 4) Peningkatan Kinerja dan Penyegaran Karyawan 5) Pengadaan pakaian dinas pegawai 6) Pengadaan pakaian kerja pengemudi/pramubakti/satpam/tenaga teknis lainnya. 7) Perawatan gedung kantor 8) Perbaikan peralatan kantor 9) Perawatan kendaraan bermotor roda 2 dan roda 4 10) Langganan daya dan jasa 11) Jasa pos/giro/sertifikat 12) Sewa rumah dinas pimpinan 13) Pemeriksaan kesehatan risiko pekerjaan 14) Keamanan dan kebersihan perkantoran 15) Keperluan perkantoran 16) Jamuan tamu 17) Pemeliharaan lift VI. PEMANTAUAN a. BBTKLPP Surabaya melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan secara kontinyu b. Apabila pelaksanaan kegiatan tidak sesuai perencanaan, akan dilakukan upayaupaya perbaikan dan percepatan. # # Petunjuk # Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "#

29 VII. PENCATATAN DAN PELAPORAN 1. Pelaporan Kegiatan Pelaporan dilaksanakan secara teratur, tepat waktu, lengkap dan faktual dengan mengacu pada semua format/standar yang dikeluarkan oleh Kementerian maupun Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan melalui e- Monitoring. 2. Pelaporan Keuangan Pelaksanaan pelaporan dan menyampaikan secara benar, rutin dan tepat waktu. 3. Penyerahan Pekerjaan Selesai Laporan penyerahan Pekerjaan Selesai dilaporkan secara tahunan, pada bulan Maret sesuai dengan Keppres 70 Tahun Pelaporan Kepegawaian Laporan bersifat tahunan disampaikan pada awal tahun selambat-lambatnya bulan Februari dengan menggunakan peraturan pada PP No. 52 Tahun 2000 (Pasal 12) dan PP No.39 Tahun 2001 (Pasal 6). Petunjuk # Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "#

30 DAFTAR ISI $%##&'(')#*+&','-.#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#/# $$%##0'1')#23,34#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#/# $$$%#5+)1$'5'-#5+&',1'-''-#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%## $6%#5+&',1'-''-#,+.$'('-#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%## $6%/%#(7879:#5;<=;9>#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%## 6%#,+.$'('-#5C,C,#**(,&#55#13)'*'Q'#('23-#P/L#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#M# 6%/%#5+4*$-''-#13)6+$&'-1R$43-$1'1$R#,')'-($-'R#0'-#,+1+2'('-#4'()'#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#M# 6%/%/#,+&3')'-BC3(53(#$-6+1($.'1$#0'-#5+-'-..3&'-.'-#,&*#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#M# 6%/%#,+&3')'-BC3(53(#&'5C)'-#,CC)0$-'1$#,+1+2'('-#4'()'#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#"# 6%%# '&$'-#5+-Q',$(#*+)134*+)#*$-'('-.#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#S# 6%%/##,+&3')'-BC3(53(#&'5C)'-# '&$'-#')*C6$)C1$1#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#S# 6%%#,+&3')'-BC3(53(#&'5C)'-# '&$'-#,'131#4'&')$'#T#'5$#U#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#V# 6%%G#,+&3')'-BC3(53(#&'5C)'-# '&$'-#,'131#WCC-C1$1#&'$--Q'#T#)'*$+1R# '-()',1R#5+1R#&+5(C15$)C1$1#U#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#V# 6%%L#)$-X$'-#,+&3')'-BC3(53(#,'Y$'-# '&$'-#5+-Q',$(#*+)134*+)#*$-'('-. #%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#/P# 6%G%# '&$'-#5+-Q',$(#4+-3&')#&'-.13-.#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#/P# 6%G%/##,+&3')'-BC3(53(#&'5C)'-# '&$'-#,'131#2$6#5'0'#C)'-.#0+Z'1'#%%%%%%%#/P# 6%L%# '&$'-#5+-Q',$(#($0',#4+-3&')#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#//# 6%L%/##,+&3')'-BC3(53(#13)6+$&'-1# '&$'-#5+-Q',$(#($0',#4+-3&')#%%%%%%%%%%%%%%#//# 6%L%##,+&3')'-BC3(53(#13)6+$&'-1#+5$0+4$C&C.$#,'Z'1'-#('-5'#)C,C,#%%%%%%%%%%%%%%%%%%#/# 6%M%#5+-Q+2'('-#&$-.,3-.'-#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#/# 6%M%/%,+&3')'-BC3(53(#0C,34+-#5+&',1'-''-#5+-.'Z'1'-#,3'&$('1#'$)#%%%%%%%%%%%%%%%%#/# Petunjuk # Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "#

31 $%&%#'()*+,+-./*01*0#1(23+-4*-+-#004#2(21(,)*+5#+'5(5#+6,#26-*2#%%%%%%%%%%%%%%%%%#7&# $%&%8#'()*+,+-./*01*0#0/0#2+-+9(2(-#:+-#0('-65#'+2#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#7;# $%&%<#'()*+,+-./*01*0#:/'*2(-#=+56)#0()++=#+-+)6565#:+21+'#'(5(=+0+-# )6-4'*-4+-#>0()++=#:/'*2(-#'(5(=+0+-#)6-4'*-4+-?#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#7;# $%&%&#'()*+,+-./*01*0#+'5(536)60+5#1(-:*:*'#0(,=+:+1#+6,#26-*2###############>#*96#1(06'# '*+)60+5#+6,#26-*2#:+-#2+'26-#?#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#7"# $%&%"#'()*+,+-./*01*0#:/'*2(-#1()+'5+-++-#0(21+0#0(21+0#*2*2##########>9(9+,6-4# '(,9+#1(-4+A+5+-#'*+)60+5#)6-4'*-4+-#'+A+5+-#A65+0+?#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#7C# $%&%B##'()*+,+-./*01*0#1(23+-4*-+-#4(:*-4#)+3/,+0/,6*2#D//-/565#:+-#:6')+0# 5032#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#E# $%;%:FGFHIJH#2JHJKLMLH#:JH#1LNJGOJHJJH#0FIJO#0LGHPO#)JPHHQJ#1JRJ##1STISJM#1LHILHRJNPJH# 1LHQJGPU#:JH#1LHQLVJUJH#)PHIGFHIJH%#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#E# $%;%7%#'()*+,+-./*01*0#:/'*2(-#1(,(-W+-++-#:+-#+-44+,+-#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#E# $%;%%###'()*+,+-./*01*0#)+1/,+-#'(*+-4+-#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#7# $%;%8##'()*+,+-./*01*0#)+1/,+-#+5(0#-(4+,+#>32-?#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#7# $%;%<#'()*+,+-./*01*0#)+X+-+-#+:26-650,+56#'(1(4+A+6+-#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#7# $%;%&#'()*+,+-./*01*0#'(46+0+-#'(=*2+5+-Y#1,/0/'/)#:+-#1(23(,60++-#%%%%%%%%%%%%%%%## $%;%;#'()*+,+-./*01*0#+'*-0+36)60+5#'6-(,9+#1(2(,6-0+=#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%## $%;%"#'()*+,+-./*01*0#1(,+)+0+-#)+3/,+0/,6*2#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%## $%;%B#'()*+,+-./*01*0#'(-:+,++-#/1(,+56/-+)#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#8# $%;%7E#'()*+,+-./*01*0#0(-+4+#'(5(=+0+-#0(,)+06=#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#8# $%;%77##'()*+,+-./*01*0#)+X+-+-#1(,'+-0/,+-#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#<# $6%#1(2+-0+*+-#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#<# $66%#1(-W+0+0+-#:+-#1()+1/,+-#%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#&# Petunjuk # Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "#

32 Petunjuk # Operasional Kegiatan BBTKLPP Sby 2014 "#

LAKIP 2014 BBTKLPP SURABAYA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN

LAKIP 2014 BBTKLPP SURABAYA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN LAKIP 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BBTKLPP SURABAYA LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rencana strategis pembangunan kesehatan jangka menengah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.878, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. UPT Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2349/MENKES/PER/XI/2011

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SATUAN KERJA BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA TAHUN ANGGARAN 2013 Dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

RANCANGAN INDIKATOR RENCANA AKSI KEGIATAN UPT BTKLPP

RANCANGAN INDIKATOR RENCANA AKSI KEGIATAN UPT BTKLPP RANCANGAN INDIKATOR RENCANA AKSI KEGIATAN UPT BTKLPP SISTEMATIKA PENYAJIAN RENCANA AKSI PROGRAM (RAP) RANCANGAN INDIKATOR RAK BTKLPP SISTEMATIKA RAK PERJANJIAN KINERJA MONITORING CAPAIAN RAK RENCANA TINDAK

Lebih terperinci

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta BAB IX DINAS KESEHATAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 158 Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI BIDANG TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) TAHUN 2017 Kementerian Kesehatan RI Ditjen Pencegahan dan KKP Kelas I Soekarno-Hatta Area Perkantoran Bandara Soekarno-Hatta Email: kkp.soekarnohatta@yahoo.co.id ; www.kkpsoetta.com

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyakit

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR DENGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.127, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Keracunan Pangan. Kejadian Luar Biasa. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG KEJADIAN LUAR BIASA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 266/MENKES/SK/III/2004 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 266/MENKES/SK/III/2004 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 66/MENKES/SK/III/00 TENTANG KRITERIA KLASIFIKASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DI BIDANG TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR MENTERI

Lebih terperinci

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, -1- KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/312/2016 TENTANG TIM KESEHATAN PADA ARUS MUDIK LEBARAN DAN NATAL TAHUN 2016, SERTA TAHUN BARU TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.590, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Manajemen Mutu. Laboraturium. Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit. Pedoman PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN 1. Staf Ahli Bid. Teknologi Kesehatan dan Globalisasi; 2. Staf Ahli Bid. Pembiayaan & Pemberdayaan Masyarakat; 3. Staf Ahli Bid. Perlindungan Faktor Resiko Kesehatan; 4. Staf Ahli Bid Peningkatan Kapasitas

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI OBAT HEWAN TAHUN ANGGARAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN 1. Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan; 2. Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi; 3. Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan; dan 4. Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan STAF AHLI STRUKTUR

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN BUPATI KABUPATEN JEMBER NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER,

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS KESEHATAN JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG : bahwa sebagai

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DINAS KESEHATAN. PUSKESMAS PEKAUMAN Jl. KS. Tubun No.1 Telp (0511) Banjarmasin

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DINAS KESEHATAN. PUSKESMAS PEKAUMAN Jl. KS. Tubun No.1 Telp (0511) Banjarmasin PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DINAS KESEHATAN PUSKESMAS PEKAUMAN Jl. KS. Tubun No.1 Telp (0511) 3272105 Banjarmasin KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TAHUN 2016 I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN CC: KKP Kelas I batam MENTERI KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN Menimbang : a. bahwa semakin meningkatnya aktifitas

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN REALISASI JUMLAH PENDAPATAN , ,00 ( ,00) 93,85

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN REALISASI JUMLAH PENDAPATAN , ,00 ( ,00) 93,85 1.02 Dinas Hal 9 1.02 00 00 PENDAPATAN DAERAH 8.550.000,00 8.025.000,00 ( 525.000,00) 93,85 1.02 00 00 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 8.550.000,00 8.025.000,00 ( 525.000,00) 93,85 1.02 00 00 1 2 Hasil Retribusi

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.438, 2017 KEMENKES. Penanggulangan Cacingan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENANGGULANGAN CACINGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2018, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamba

2018, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2018 KEMHAN. Penanggulangan Wabah Penyakit Menular. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT MENULAR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/303/2017 TENTANG TIM KESEHATAN PADA ARUS MUDIK LEBARAN DAN NATAL TAHUN 2017 SERTA TAHUN BARU 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN 1 KEPUTUSAN NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN Menimbang : a. bahwa peningkatan dan perkembangan peran pelabuhan laut, bandar udara dan pos lintas

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN SALINAN NOMOR 26/2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Rahmat

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) Tahun 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) Tahun 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) Tahun 2015 BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (BTKLPP) KELAS I MAKASSAR DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN (DITJEN

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN UMUM

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN UMUM KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN UMUM MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Wabah. Penyakit. Penanggulangannya.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Wabah. Penyakit. Penanggulangannya. No.503, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Wabah. Penyakit. Penanggulangannya. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1501/MENKES/PER/X/2010 TENTANG JENIS PENYAKIT

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 9 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 9 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 949/MENKES/SK/VIII/2004 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 949/MENKES/SK/VIII/2004 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 949/MENKES/SK/VIII/2004 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM KEWASPADAAN DINI KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 31 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Menimbang WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT DI PROVINSI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/543/2016 TENTANG PANITIA PENYELENGGARA BULAN PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN MASSAL DALAM RANGKA ELIMINASI FILARIASIS TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Penanggulangan Penyakit Menular

Penanggulangan Penyakit Menular Penanggulangan Penyakit Menular Penanggulangan Penyakit Menular dilakukan melalui upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan. Upaya pencegahan dilakukan untuk memutus mata rantai penularan, perlindungan

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Subang telah dibentuk dengan Peraturan

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KEGIATAN

RENCANA AKSI KEGIATAN i R encana Aksi Kegiatan RENCANA AKSI KEGIATAN 2015-2019 BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (BTKLPP) KELAS I MAKASSAR DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENERAPAN MANAJEMEN MUTU LABORATORIUM PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI BIDANG TEKNIK KESEHATAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang

Lebih terperinci

Revisi ke 03 Tanggal : 06 Oktober 2016

Revisi ke 03 Tanggal : 06 Oktober 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PERHUBUNGAN DAN LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR

Lebih terperinci

Perda Kab. Belitung No. 17 Tahun

Perda Kab. Belitung No. 17 Tahun PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 17 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional dapat terlaksana sesuai dengan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional dapat terlaksana sesuai dengan cita-cita BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional dapat terlaksana sesuai dengan cita-cita bangsa jika diselenggarakan oleh manusia yang cerdas dan sehat. Pembangunan kesehatan merupakan bagian

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KEGIATAN

RENCANA AKSI KEGIATAN i R e n c a n a A k s i K e g i a t a n RENCANA AKSI KEGIATAN 2015-2019 BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (BTKLPP) KELAS I MAKASSAR DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN

Lebih terperinci

BUIIIN MARET TAHUN 2OL5 LAPORAN EKSEKUTIF KEMENTERIAN KESEHATAN RI BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN P NGENDATIAN PENYAKIT KETAS II AMBON

BUIIIN MARET TAHUN 2OL5 LAPORAN EKSEKUTIF KEMENTERIAN KESEHATAN RI BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN P NGENDATIAN PENYAKIT KETAS II AMBON KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PP & Pt BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN P NGENDATIAN PENYAKIT KETAS II AMBON LAPORAN EKSEKUTIF BUIIIN MARET TAHUN 2OL5 I Jl. Dewi Sartika, Karang panjang

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN No 1 Kepala Dinas membantu Walikota melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN TIPE A KABUPATEN

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PENYAKIT, SURVEILANS EPIDEMIOLOGI, IMUNISASI & KESEHATAN MATRA

PENGENDALIAN PENYAKIT, SURVEILANS EPIDEMIOLOGI, IMUNISASI & KESEHATAN MATRA Katalog Buku Pedoman pada Seksi P2P PENGENDALIAN PENYAKIT, SURVEILANS EPIDEMIOLOGI, IMUNISASI & KESEHATAN MATRA Seksi P2P DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMEDANG BIDANG PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT SEKSI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala BTKLPP Kelas I Batam. Slamet Mulsiswanto NIP

KATA PENGANTAR. Kepala BTKLPP Kelas I Batam. Slamet Mulsiswanto NIP i KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, dokumen Rencana Aksi Kegiatan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas I Batam Tahun 2015-2019 ini dapat disusun untuk menjadi

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-P TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-P TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN WALIKOTA SURAKARTA, PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-P TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindaklanjut ditetapkannya Peraturan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KESEHATAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 1575/Menkes/SK/XI/2005 TANGGAL : 16 November 2005 MENTERI KESEHATAN STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KESEHATAN MENTERI KESEHATAN INSPEKTORAT JENDERAL SEKRETARIAT

Lebih terperinci

Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS. Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan

Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS. Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan Outline Paparan 1. Kinerja Pelaksanaan Rencana Kerja Kemenkes 2014-2015 - Capaian Indikator

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 45 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS CIPTA KARYA, KEBERSIHAN DAN TATA RUANG KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2015

RINGKASAN EKSEKUTIF. LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2015 1 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA PRABUMULIH TAHUN ANGGARAN 2015 Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2015 merupakan tingkat pencapaian sasaran

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KONDISI GEOGRAFIS 26% 69% Terdiri dari : - 11 Kecamatan - 9 Kelurahan Desa LUAS WILAYAH : ,96 KM2 JUMLAH PENDUDUK : 497.

KONDISI GEOGRAFIS 26% 69% Terdiri dari : - 11 Kecamatan - 9 Kelurahan Desa LUAS WILAYAH : ,96 KM2 JUMLAH PENDUDUK : 497. KONDISI GEOGRAFIS LUAS WILAYAH : 14.265,96 KM2 JUMLAH PENDUDUK : 497.864 JIWA Terdiri dari : - 11 Kecamatan - 9 Kelurahan - 218 Desa BATAS DAERAH : Utara : Provinsi Jambi Selatan : Kabupaten Muara Enim

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Keterkaitan Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan dalam Pencapaian Misi Renstra Dinas Kesehatan

Tabel 4.1 Keterkaitan Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan dalam Pencapaian Misi Renstra Dinas Kesehatan Tabel 4.1 Keterkaitan Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan dalam Pencapaian Misi Renstra Dinas Kesehatan 2013 2018 No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Misi I : Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg No.122, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMKES. TB. Penanggulangan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM P2 DBD

KERANGKA ACUAN PROGRAM P2 DBD KERANGKA ACUAN PROGRAM P2 DBD Nomor : Revisi Ke : Berlaku Tgl: KERANGKA ACUAN PROGRAM P2 DBD UPT KESMAS TAMPAKSIRING 1. Pendahuluan Dewasa ini, pembangunan kesehatan di Indonesia dihadapkan pada masalah

Lebih terperinci

TARGET INDIKATOR SATUAN MENINGKATKAN 1. INDIKATOR SASARAN CAPAIAN MISI TUJUAN SASARAN NO

TARGET INDIKATOR SATUAN MENINGKATKAN 1. INDIKATOR SASARAN CAPAIAN MISI TUJUAN SASARAN NO Tabel 4.2 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 Visi : "INSTITUSI YANG PROFESIONAL DALAM MEWUJUDKAN PARIPURNA DI JAWA TENGAH" MISI

Lebih terperinci

INFORMASI UMUM DEMAM BERDARAH DENGUE

INFORMASI UMUM DEMAM BERDARAH DENGUE INFORMASI UMUM DEMAM BERDARAH DENGUE I. Kondisi Umum Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan endemis di sebagian kabupaten/kota

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Pasal 36

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014 Kementerian Kesehatan RI Ditjen Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO 2015 Jl. Tanjung Tembaga Baru Probolinggo Telp. (0335) 421917 421918 Fax. (0335) 421918 Email : kkpprobolinggo@yahoo.com KATA

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN

KEBIJAKAN PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN KEBIJAKAN INDONESIA SEHAT 2010 PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN Direktorat Penyehatan Lingkungan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan 1 Regulasi Undang-Undang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 97 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN KUALITAS MAKANAN SIAP SAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang

Lebih terperinci

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2016

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2016 1 DINAS KESEHATAN KOTA PRABUMULIH Jalan Jenderal Sudirman Km. 12 Kantor Pemerintah Kota Prabumulih Lantai. 5, Kota Prabumulih Telp/Fax. 0713-3920008 Email : dinkespbm@yahoo.co.id / dinkes@kotaprabumulih.go.id

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur 12, Surabaya Telp.

Lebih terperinci

DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014

DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014 UNIT ORGANISASI : Sekretariat Jenderal DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 24 ( ) ( 2 ) 24 25 26 27 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian 233 Perumusan Peraturan Perundang-

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH,

BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH, PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR: 15 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH

Lebih terperinci

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 MATRIK 2.3 TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN KEMENTERIAN/ LEMBAGA : KEMENTERIAN KESEHATAN 1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kesehatan Meningkatnya koordinasi

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/423/2017 TENTANG TIM TEKNIS ADAPTASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM BIDANG KESEHATAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/423/2017 TENTANG TIM TEKNIS ADAPTASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM BIDANG KESEHATAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/423/2017 TENTANG TIM TEKNIS ADAPTASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BULUKUMBA DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN SURVEILANS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN SURVEILANS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN SURVEILANS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Kepala Dinas mempunyai tugas :

Kepala Dinas mempunyai tugas : Kepala Dinas mempunyai tugas : a. menyelenggarakan perumusan dan penetapan program kerja Dinas; d. menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan; e. menyelenggarakan urusan pemerintahan

Lebih terperinci