20. Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2003 Tentang Struktur Organisai Kota Cimahi Singarimbun, Masri Metode Penelitian Survey.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "20. Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2003 Tentang Struktur Organisai Kota Cimahi Singarimbun, Masri Metode Penelitian Survey."

Transkripsi

1 Daftar Pustaka 1. Abdul Wahab Syahid.2003.Pemanfaatan IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) Untuk Pengendalian Pemanfaatan Ruang Di DKI Jakarta. Bandung, Tesis Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota ITB. 2. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 3. Brought, Michael B A Unifed Development Ordinance. Chicago: American Planning Association. 4. Denzin, Norman K dan Lincoln, Yvonna S (1994). Handbook Of Qualitative Reseach. London: Sage Publication 5. Devas, Nick dan Rakodi, Carole (1983). Managing Fast Growing Cities: New Approaches To Urban Planning And Management. 6. Dunn, William N Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Terjemahan Samodra Wibawa et al. Yogyakarya: Gadjah Mada University Press. 7. Gumala Asri Studi Evaluasi Keefektifan Institusi Pengendalian Pemanfaatan Ruang Di Kawasan Kemang Jakarta Selatan. Bandung, Tugas Akhir Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota ITB. 8. Handy Meiraldy Zein (2000). Studi Evaluasi Keefektifan Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA) Dalam Kegiatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Studi Kasus: Tangerang): Bandung, Tugas Akhir Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota ITB. 9. Ibrahim, Syahrul Pengendalian Pemanfaatan ruang Di Wilayah Kabupaten Dati II. Jurnal PWK Vol.9, No. 2, Mei. 10. Khublall, N & Yuen, Bellinda (1991). Development Control & Plannig Law in Singapore. Longman Singapore Publisher (Pte) Ltd 11. Kombaitan, Boy Perijinan Pembangunan Kawasan Dalam Penataan Ruang. Jurnal PEK, No. 17, Februari. 12. Miles, Matthew B dan A. Michael Huberman Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metoda-Metoda Baru. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). 13. Moleong, Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 14. Municipal Management Series (1988). The Practice of Local Government Planning. Washington, DC: International City Management Association. 15. Nazir, Mohamad Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. 16. Patton, Michael Quinn. 1990, Qualitative Evaluation And Reseach Methods. London: Sage Publiction Inc. 17. Patta, Johnny Rencana Tata Ruang: Dokumen Hukum Yang Siap Diimplementasikan. Jurnal PWK, No. 18 Tahun VI April. 18. Peraturan Mentri Dalam Negri No.8/1998 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang Daerah. 19. Peraturan Daerah No. 32 Tahun 2003 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Cimahi.. 126

2 20. Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2003 Tentang Struktur Organisai Kota Cimahi Singarimbun, Masri Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES. 22. UU Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang 23. UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang 24. Winarso, Haryo Tarif Ijin Perubahan Guna Lahan Perkotaan Sebgai Bentuk Kontrol Dasar Kebijkan Penaganannya. Jurnal PWK, Vol 10, No.2/Juni

3 HASIL PENINJAUAN LAPANGAN CIMAHI UTARA DI JL CIPAGERAN Cimahi, September a. Perumahan Griya Asri Cahaya 1-b.Perumahan Griya Asri Cahaya 1-c Perumahan DPRD Jabar 2-a. Perumahan Bukit Indah 128

4 2-b. Perumahan Bukit Indah 2-c. Perumahan Bukit Indah 2-d. Perumahan Bukit Indah 129

5 HASIL PENINJAUAN LAPANGAN CIMAHI UTARA DI JL CIPAGERAN Cimahi, September a Perumahan Penduduk di Rw b Perumahan Penduduk di Rw c Kondisi Lahan di Rw d Kondis Lahan di RW.9 130

6 3-e Kondisi Jalan di Rw.14 3-f Kondisi Jalan di Rw.11 3-g Perumahan Penduduk di Rw

7 KUESIONER WAWANCARA PENGEFEKTIFAN DINAS TATA KOTA (DTK) KOTA CIMAHI DALAM PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DI KELURAHAN CIPAGERAN A. Data Responden 1. Nama : 2. Jabatan di Instansi : 3. Lama menjabat : B. Perizinan 1. Apakah Dinas Tata Kota (DTK) Kota Cimahi memberikan Ijin Perencanaan kepada masyarkat di Kelurahan Cipageran yang ingin mendapatkan IPPT? 2. Apakah Dinas Tata Kota (DTK) Kota Cimahi memberikan Rekomendasi Ijin Perencanaan kepada masyarkat di Kelurahan Cipageran yang ingin mendapatkan IPPT? 3. Apakah Dinas Tata Kota (DTK) Kota Cimahi memberikan pengesahan gambar bangunan yang sesuai dengan KDB kepada masyarkat di Kelurahan Cipageran yang ingin mendapatkan IMB? 4. Apakah Dinas Tata Kota (DTK) Kota Cimahi memberikan Rekomendasi Ijin Mendirikan Bangunan kepada masyarkat di Kelurahan Cipageran yang ingin mendapatkan IMB? C. Pelaporan 1. Apakah Dinas Tata Kota (DTK) menyampaikan laporan kepada Walikota tentang KDB perumahan di Kelurahan Cipageran yang tidak sesuai peraturan daerah setiap bulannya? 2. Apakah Dinas Tata Kota (DTK) Kota Cimahi menyampaikan laporan tentang KDB perumahan di Kelurahan Cipageran yang tidak sesuai peraturan kepada instansi terkait setiap bulannya? 3. Apakah Dinas Tata Kota (DTK) Kota Cimahi menerima laporan tentang KDB perumahan di Kelurahan Cipageran yang tidak sesuai peraturan daerah dari Kepala Desa/Lurah? 4. Apakah Dinas Tata Kota (DTK) Kota Cimahi menerima laporan bulanan tentang KDB perumahan di Kelurahan Cipageran yang tidak sesuai peraturan daerah dari Camat? 5. Apakah Dinas Tata Kota (DTK) Kota Cimahi menyiapkan laporan bulanan tentang KDB perumahan di Kelurahan Cipageran yang tidak sesuai peraturan daerah kepada Bupati/Walikota? D. Pemantauan 1. Apakah Dinas Tata Kota (DTK) Kota Cimahi melakukan pemetaan terhadap KDB perumahan di Kelurahan Cipageran yang tidak sesuai dengan ketentuan KDB yang telah ditetapkan.? 2. Apakah Dinas Tata Kota (DTK) Kota Cimahi melakukan Melakukan peninjauan lapangan secara langsung terhadap perumahan di Kelurahan Cipageran yang KDB tidak sesuai dengan aturan KDB yang telah ditetapkan? E. Evaluasi 1. Apakah Dinas Tata Kota (DTK) Kota Cimahi melakukan pembahasan atau rapat pengambil keputusan untuk penertiban di Kelurahan Cipageran? 132

8 F. Penertiban 1. Apakah Dinas Tata Kota (DTK) Kota Cimahi pernah memberikan surat teguran 1 (satu) terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang di Kelurahan Cipageran? 2. Apakah Dinas Tata Kota (DTK) Kota Cimahi pernah memberikan surat teguran 2 (dua) terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang di Kelurahan Cipageran? 3. Apakah Dinas Tata Kota (DTK) Kota Cimahi pernah memberikan surat 3 (tiga) terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang di Kelurahan Cipageran? TRANSKIPT WAWANCARA PENGEFEKTIFAN DINAS TATA KOTA (DTK) KOTA CIMAHI DALAM PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG A. Data Responden (A1) 1. Nama : Didi A Djamhir 2. Jabatan di Instansi : Kabid Tata Ruang 3. Lama menjabat : 3,5 Tahun B. Perijinan 1. Ya, kami mengeluarkan persetujuan site plan untuk para pengguna tanah dalam skala besar. Pengeluaran persetujuan site plan ini setelah pemohon mendapatkan Persetujuan Pemanfaatan Ruang (PPR) dan Ijin Lokasi (IL), kemudian diproses untuk mendapatkan IPPT. 2. Ya, dengan mengeluarkan gambar rekomendasi perencanaan sedangkan ijinnya ada di PPTSP. 3. Ya, gambar bangunan yang sesuai dengan peraturan yang telah di tetapkan, kami sahkan dengan memberikan pengesahan gambar bangunan. Kami membuat kriteria gambar bangunan yang harus diikuti oleh pemohon. Jika tidak diikuti maka kami tidak akan memberikan rekomendasi perijinan. 4. Ya, pemberian rekomendasi perijinan diberikan setelah pemohon mendapat pengesahan gambar bangunan dan ijinnya dikeluarkan oleh PPTSP. C. Pelaporan 1. Ya, kami membuat laporan perkembangan pembangunan yang terjadi di lapangan dan menyerahkannya atau melaporkan ke walikota. Laporan yang kami buat sebagai evaluasi pendapatan pemerintah Kota Cimahi yang kemudian diajukan didepan Komisi Pembangunan DPRD Kota Cimahi 2. Tidak, karena kadang-kadang saja kami melakukan melaporkan KDB perumahan yang tidak sesuai dengan peraturan, itu juga kami melaporkan melalui Bappeda. 3. Ya, untuk rumah yang baru yang pembangunannya tidak sesuai dengan peraturan maka berkoordinasi dengan SATPOL PP untuk tindak turun tangan penertiban, namun sebelumnya kami beri peringatan terlebih dahulu. 4. Tidak, karena kami hanya melakukan koordinasi sama kepala Desa/Lurah jika ada permasalahan dalam tata ruang. 5. Tidak, kami hanya melakukan koordinasi sama Camat dan koordinasi dilakukan hanya setahun sekali. 6. Ya, kami menyiapkan laporan perkembangan pembangunan yang terjadi di lapangan dan menyerahkannya atau melaporkan ke walikota dalam bentuk laporan tahunan pengendalian pemanfaatan ruang dengan lampiran-lampiran teguran dan foto. 133

9 D. Pemantauan 1. Ya, kami melakukan pemetaan yang kami lakukan dalam bentuk rencana intensitas bangunan tetapi tidak termasuk bagi perkampungan. 2. Ya, pemeriksaan lapangan yang telah dilakukan seperti pemeriksaan ijin terhadap industri, perdagangan, tower dan rumah pinggir jalan. Pemeriksaan ini tidak memeriksa sampai ke perkampungan penduduk E. Evaluasi 1. Belum pernah melakukan pembahasan atau rapat pengambil keputusan untuk penertiban di Kelurahan Cipageran. F. Penertiban 1. Belum pernah memberikan surat teguran 1 (satu) di Kelurahan Cipageran. 2. Belum pernah memberikan surat teguran 2 (dua) di Kelurahan Cipageran. 3. Belum pernah memberikan surat teguran 3 (tiga) di Kelurahan Cipageran. TRANSKIPT WAWANCARA PENGEFEKTIFAN DINAS TATA KOTA (DTK) KOTA CIMAHI DALAM PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG A. Data Responden (A2) 1. Nama : Yayat Syamsudin 2. Jabatan di Instansi : Kabid Tata Bangunan 3. Lama menjabat : 11 Bulan B. Perijinan 1. Ya, dalam pelaksanaan Ijin Perencanaan kami mengeluarkan persetujuan site plan untuk para pengguna tanah dalam skala besar 2. Ya, dalam pelaksanaan rekomendasi perencanaan kami mengeluarkan rekomendasi dalam bentuk gambar rekomendasi perencanaan. 3. Ya, kita melakukan pengesahan gambar bangunan sebagai salah satu syarat setiap pemohon untuk mendapatkan IMB. Jika gambar bangunannya tidak sesuai makan kami tidak akan memberikan rekomendasi perijinan. 4. Ya, kita melakukan pemberian rekomendasi perijinan sebagai salah satu syarat setiap pemohon untuk mendapatkan IMB. C. Pelaporan 1. Ya, dalam rangka mengantisipasi perda propinsi tentang pengendalian pemanfaatan ruang di Kawasan Bandung Utrara (KBU), untuk itu kami melakukan laporan kepada gubernur mengenai perubahan pemanfaatan ruang di Kota Cimahi. 2. Ya, dengan SATPOL PP dalam rangka menegakan Perda 3. Tidak, kami baru melakukan koordinasi saja, belum sampe pada laporan secara intensif. 4. Tidak, sama saja untuk kecamatan kami baru melakukan koordinasi saja, belum sampe pada laporan secara intensif. 5. Ya, setiap perkembangan kami laporkan kepada walikot. Apa lagi sekarang untuk kawasan Kota Cimahi yang masuk dalam KBU (Kawasan Bandung Utara). 134

10 D. Pemantauan 1. Ya, kami melakukan pemetaan yang dilakukan oleh seksi pengawasan dan pengendalian bangunan. 2. Ya, kita melakukannya dalam bentuk monitoring lapangan. E. Evaluasi 1. Kami belum pernah melakukan pembahasan atau rapat pengambil keputusan untuk penertiban di Kelurahan Cipageran. F. Penertiban 1. Kami belum pernah memberikan surat teguran 1 (satu) di Kelurahan Cipageran. 2. Kami belum pernah memberikan surat teguran 2 (dua) di Kelurahan Cipageran. 3. Kami belum pernah memberikan surat teguran 3 (tiga) di Kelurahan Cipageran. TRANSKIP WAWANCARA PENGEFEKTIFAN DINAS TATA KOTA (DTK) KOTA CIMAHI DALAM PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG A. Data Responden (A3) 1. Nama : Achyar 2. Jabatan di Instansi : Kabid Binamarga 3. Lama menjabat : 11 Bulan B. Perijinan 1. Ya, dengan mengeluarkan persetujuan site plan untuk para pemohon. 2. Ya, dengan mengeluarkan rekomendasi perencanaan untuk para pemohon. 4. Ya, dengan melakukan pengesahan gambar bangunan. 5. Ya, dengan melakukan pemberian rekomendasi perijinan. C. Pelaporan 1. Ya, kami melakukan laporan bulanan kepada walikota dan pelaporan ini sebagai bahan evaluasi dari kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang yang kami lakukan 2. Tidak Tahu 4. Tidak, dengan SATPOL PP 5. Tidak. 6. Tidak. 7. Ya, kami menyiapkan laporan bulanan kepada walikota setelah itu baru kami serahkan laporannya sebagai bahan evaluasi dari kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang kami lakukan D. Pemantauan 1. Ya, dibuat dalam buku rencana. 2. Ya, dengan melakukan monitoring lapangan. 135

11 E. Evaluasi 1. Kami belum pernah melakukan pembahasan atau rapat pengambil keputusan untuk penertiban di Kelurahan Cipageran. F. Penertiban 1. Ya, kami belum pernah memberikan surat teguran 1 (satu) di Kelurahan Cipageran. 2. Ya, kami belum pernah memberikan surat teguran 2 (dua) di Kelurahan Ciapgeran. 3. Ya, kami belum pernah memberikan surat teguran 3 (tiga) di Kelurahan Ciapgeran TRANSKIP WAWANCARA PENGEFEKTIFAN DINAS TATA KOTA (DTK) KOTA CIMAHI DALAM PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG A. Data Responden (A4) 1. Nama : Parbowo 2. Jabatan di Instansi : Kasi Wasdalbang Tata Bangunan 3. Lama menjabat : 3 Bulan B. Perijinan 1. Ya, dalam bentuk persetujuan site plan untuk para pemohon. 2. Ya, dalam bentuk rekomendasi perencanaan untuk para pemohon. 3. Ya, dengan melakukan pengesahan gambar bangunan untuk bangunan yang memenuhi syarat. 4. Ya, dengan melakukan pemberian rekomendasi perijinan. C. Pelaporan 1. Belum, kedepan Dinas Tata Kota (DTK) akan menyusun network planning. 2. Belum, Dinas Tata Kota (DTK) akan segera menyusun network planning. 3. Belum, akan segera disusun program sosialisasi ke masyarakat mengenai peraturan KDB perumahan. 4. Ya, dengan SATPOL PP untuk tindakan penertiban. 5. Ya, dengan menyiapkan laporan bulanan kepada walikota setelah itu baru kami serahkan laporannya sebagai bahan evaluasi. D. Pemantauan 1. Ya, dibuat dalam buku rencana dan juga kedepannya dibuatkan dalam program. 2. Ya, dengan melakukan monitoring lapangan. E. Evaluasi 1. Kami belum pernah melakukan pembahasan atau rapat pengambil keputusan untuk penertiban di Kelurahan Cipageran F. Penertiban 1. Kami belum pernah memberikan surat teguran 1 (satu) di Kelurahan Cipageran. 2. Kami belum pernah memberikan surat teguran 2 (dua) di Kelurahan Cipageran. 3. Kami belum pernah memberikan surat teguran 3 (tiga) di Kelurahan Cipageran. 136

12 TRANSKIP WAWANCARA PENGEFEKTIFAN DINAS TATA KOTA (DTK) KOTA CIMAHI DALAM PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG A. Data Responden (A5) 1. Nama : Yani Rijaningsih 2. Jabatan di Instansi : Kasi Pemanfaatan dan Pengendalian Tata Ruang 3. Lama menjabat : 4 Tahun B. Perijinan 1. Ya, dalam bentuk persetujuan site plan. 2. Ya, dalam bentuk rekomendasi perencanaan. 3. Ya, dengan melakukan pengesahan gambar bangunan untuk bangunan yang memenuhi syarat. 4. Ya, dengan melakukan pemberian rekomendasi perijinan. C. Pelaporan 1. Ya, setiap kawasan baru berkembang dilaporkan dalam bentuk tabel laporan mingguan. 2. Ya, dengan SATPOL PP untuk tindakan penertiban. 3. Tidak, karena kita hanya dalam bentuk koordinasi saja ketika ada permasalahan. 4. Tidak, sama seperti dengan kelurahan/desa kita hanya melakukan koordinasi. 5. Ya, dengan menyiapkan laporan bulanan kepada walikota setelah itu baru kami serahkan laporannya sebagai bahan evaluasi. D. Pemantauan 1. Ya, Dituangkan dalam bentuk rencana intensitas bangunan. 2. Ya, pemeriksaan lapangan yang telah dilakukan seperti pemeriksaan ijin terhadap industri, perdagangan, tower dan rumah pinggir jalan. E. Evaluasi 1. Kami belum pernah melakukan pembahasan atau rapat pengambil keputusan untuk penertiban di Kelurahan Cipageran. F. Penertiban 1. Kami belum pernah memberikan surat teguran 1 (satu) di Kelurahan Cipageran. 2. Kami belum pernah memberikan surat teguran 2 (dua) di Kelurahan Cipageran. 3. Kami belum pernah memberikan surat teguran 3 (tiga) di Kelurahan Cipageran. 137

13 TRANSKIP WAWANCARA PENGEFEKTIFAN DINAS TATA KOTA (DTK) KOTA CIMAHI DALAM PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG A. Data Responden (A6) 1. Nama : M. Rony 2. Jabatan di Instansi : Sekcam Cimahi Utara 3. Lama menjabat : 3Tahun Apakah Dinas Tata Kota (DTK) pernah melakukan peninjauan lapangan dalam hal kaitannya dengan perkembangan KDB perumahan di Kecamatan Cimahi Utara ini? Belum pernah ada peninjauan langsung dari Dinas Tata Kota (DTK) Kota Cimahi mengenai perkembangan KDB perumahan. Kami hanya melakukan koordinasi saja dengan pihak Dinas Tata Kota (DTK) Kota Cimahi jika ada permasalahan yang perlu dilaporkan saja ke dinas. Apakah bapak dan staf bapak pernah melakukan pendataan terhadap perumahan yang melanggar ketentuan yang telah ditetapkan seperti pelanggaran terhadap KDB yang tidak sesuai dengan peraturan atau perumahan yang tidak mempunyai IMB? Belum pernah, kami belum mendapat tugas untuk melakukan pendataan tersebut. Apakah bapak pernah melakukan pelaporan mengenai perkembangan perumahan yang tidak sesuai dengan KDB atau peraturan ke Dinas Tata Kota (DTK) Kota Cimahi Belum pernah, karena belum koordinasi dari Dinas Tata Kota (DTK) mengenai pelaporan tersebut. Kalau saya buat suatu persentase antara %, menurut bapak berapa persen perumahan di kecamatan ini melanggar peraturan baik mengenai perijinan maupun bangunannya? Ya, sekitar %. Apakah masyarakat di kecamatan bapak ini tahu mengenai peraturan yang mengatur IMB dan bangunan? Masyarakat pada umumnya tau mengenai peraturan tersebut, akan tetapi kita susah melarang mereka untuk mengikuti peraturan tersebut. Kecuali pemerintah menyediakan ganti rugi, mungkin mereka mau. Selain itu juga permasalahannya tanahnya milik mereka, sehingga mereka mempunyai hak untuk membangun rumah dengan sesuai keinginan mereka. 138

14 TRANSKIP WAWANCARA PENGEFEKTIFAN DINAS TATA KOTA (DTK) KOTA CIMAHI DALAM PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG B. Data Responden (A7) 1. Nama : Danu A R 2. Jabatan di Instansi : Lurah Cipageran 3. Lama menjabat : 1Tahun Apakah Dinas Tata Kota (DTK) pernah melakukan peninjauan lapangan dalam hal kaitannya dengan perkembangan KDB perumahan di Kelurahan Cipageran ini? Belum pernah ada peninjauan langsung dari Dinas Tata Kota (DTK) Kota Cimahi mengenai perkembangan KDB perumahan. Apakah bapak dan staf bapak pernah melakukan pendataan terhadap perumahan yang melanggar ketentuan yang telah ditetapkan seperti pelanggaran terhadap KDB yang tidak sesuai dengan peraturan atau perumahan yang tidak mempunyai IMB? Belum pernah melakukan, karena kami belum tau mekanismenya seperti apa untuk melakukan pendataan seperti itu. Apakah bapak pernah melakukan pelaporan mengenai perkembangan perumahan yang tidak sesuai dengan KDB atau peraturan ke Dinas Tata Kota (DTK) Kota Cimahi? Belum pernah, karena belum ada kesepakatan atau koordinasi dari Dinas Tata Kota (DTK) mengenai pelaporan. Kalau saya buat suatu persentase antara %, menurut bapak berapa persen perumahan di kecamatan ini melanggar peraturan baik mengenai perijinan maupun bangunannya? Ya, sekitar %. Apakah masyarkat di kecamatan bapak ini tahu mengenai peraturan yang mengatur IMB dan bangunan? Sebagian masyarakat sini mereka tahu. Tetapi ketika mereka membangunan perumahan tidak sesuai dengan peraturan yang ada. Karena mereka gak mau tidak bisa membangun yang tanahnya sudah hak milik mereka, ditambah lagi beberapa komplek perumahan disini yang membangun juga tidak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. 139

15 TRANSKIP WAWANCARA PENGEFEKTIFAN DINAS TATA KOTA (DTK) KOTA CIMAHI DALAM PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG A. Data Responden (A8) 1. Nama : Sutarman 2. Jabatan di Instansi : SATPOL PP Kota Cimahi 3. Lama menjabat : 3Tahun Apakah Dinas Tata Kota (DTK) Kota Cimahi pernah melakukan pelaporan terhadap perumahan yang melanggar peraturan? Yang baru kami terima yaitu pelaporan mengeani PKL (pedagang kaki lima) yang didaerah ganda wijaya sehingga kami langsung melakukan penertiban didaerah tersebut. Sebenarnya banyak perumahan yang melanggar perda khususnya didaerah utara cimahi, kami hanya menunggu laporan dari Dinas Tata Kota (DTK) Kota Cimahi baru bisa bergerak. Tapi sampai saat ini kami belum menerima. Menurut bapak apa yang menyebabkan pelaporan mengenai pelanggaran perda dalam hal ini mengenai perumahan dan perijinan tidak dilaporkan? Permasalahannya dana mas, ketika kita melakukan pembongkaran harus ada proses ganti ruginya. Sedangkan pemkot belum ada dana yang cukup untuk melakukan ganti rugi terhadap bangunan masyarakat yang berada di utara. Bagaimana mekanisme penertiban yang dilakukan? Kami mendapatkan laporan dari Dinas Tata Kota (DTK), laporan ke kami setelah Dinas Tata Kota melakukan teguran sebanyak 2 (dua) kali kemudian peringatan ke 3 (tiga) kami yang melakukan, sampai peringatan ke 3 (tiga) tidak juga ditanggapi maka kami bersama sama dengan dinas yang terkait ke lapangan untuk melakukan penertiban. 140

16 141

BAB III Analisa Penyebab Ketidakefektifan Dinas Tata Kota (DTK) dalam Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Kawasan Konservasi Kota Cimahi

BAB III Analisa Penyebab Ketidakefektifan Dinas Tata Kota (DTK) dalam Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Kawasan Konservasi Kota Cimahi BAB III Analisa Penyebab Ketidakefektifan Dinas Tata Kota (DTK) dalam Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Kawasan Konservasi Kota Cimahi Evaluasi ketidakefektifan Dinas Tata Kota (DTK) dalam melakukan pengendalian

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Disadari bahwa ketersediaan ruang adalah tidak tak terbatas, oleh karenanya jika pemanfaatan ruang tidak diatur akan mengakibatkan pemborosan ruang dan penurunan kualitas

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pangan dan Gizi (SKPG) merupakan kebijakan yang bersifat teknis untuk

BAB V PENUTUP. Pangan dan Gizi (SKPG) merupakan kebijakan yang bersifat teknis untuk BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Permentan No. 43 Tahun 2010 tentang Pedoman Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) merupakan kebijakan yang bersifat teknis untuk mengatur monitoring kondisi pangan dan gizi.

Lebih terperinci

1. Mencegah terjadinya dampak negatif dan dapat mengupayakan sebesarbesarnya keuntungan bagi masyarakat dan pemerintah derah.

1. Mencegah terjadinya dampak negatif dan dapat mengupayakan sebesarbesarnya keuntungan bagi masyarakat dan pemerintah derah. Bab II Kajian Pustaka, Gambaran Umum Dinas Tata Kota (DTK) Kota Cimahi dan Perumusan Indikator dalam Pengendalian Pemanfaatan Ruang II.1 Landasan Pemikiran Pengendalian Pemanfaatan Ruang Proses pemanfaatan

Lebih terperinci

Pengendalian Pemanfaatan Ruang melalui Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Kota Bogor

Pengendalian Pemanfaatan Ruang melalui Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Kota Bogor Pengendalian Pemanfaatan Ruang melalui Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Kota Bogor Rizki Aulia 1, Afiati Indri Wardani 1 1. Departemen Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Lebih terperinci

EVALUASI KEBIJAKAN PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2000 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA

EVALUASI KEBIJAKAN PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2000 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA EVALUASI KEBIJAKAN PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2000 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI PEDAGANG KAKI LIMA SIMPANG LIMA SEMARANG Oleh : Christine Gitta Candra Puspita,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Kebijakan Pengendalian Pertumbuhan Ruang dan Perizinan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Kebijakan Pengendalian Pertumbuhan Ruang dan Perizinan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 6.1.1. Kebijakan Pengendalian Pertumbuhan Ruang dan Perizinan Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta dan Badan

Lebih terperinci

APBD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Ditetapkan Dengan Pergub

APBD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Ditetapkan Dengan Pergub APBD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Ditetapkan Dengan Pergub Rakernas VI Bappeda Provinsi Se-Indonesia Jayapura, 10-13 Juni 2015 DISAMPAIKAN OLEH: Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta Kenapa tidak Perda?

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jalan Brigjend Dharsono Bypass Cirebon 45131 Telp. (0231) 203588 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Dalam penelitian ini, peran ruang terbuka hijau dibagi menjadi fungsi utama dan fungsi tambahan. Fungsi utama terkait dengan fungsi ekologis, sedangkan fungsi

Lebih terperinci

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEMUTIHAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEMUTIHAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEMUTIHAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH DATAR Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terkait evaluasi pelaksanaan kebijakan moda

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terkait evaluasi pelaksanaan kebijakan moda BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terkait evaluasi pelaksanaan kebijakan moda transportasi massal Trans Jogja sesuai data dan fakta di lapangan, peneliti dapat menarik

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN TEMPAT PEMAKAMAN UMUM UNTUK PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN TEMPAT PEMAKAMAN UMUM UNTUK PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN TEMPAT PEMAKAMAN UMUM UNTUK PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI Menimbang

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang :

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jalan Brigjend Dharsono Bypass Cirebon 45131 Telp. (0231) 203588 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan sebagainya, secara holistik, dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan sebagainya, secara holistik, dan dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bemaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perumahan di Kota Tangerang Selatan. terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perumahan di Kota Tangerang Selatan. terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Peranan AMDAL dalam Kegiatan Perizinan Pembangunan Perumahan di Kota Tangerang Selatan Kegiatan perizinan pembangunan perumahan di Kota Tangerang Selatan telah

Lebih terperinci

4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik

4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jalan Brigjend Dharsono Bypass Cirebon 45131 Telp. (0231) 203588 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN

Lebih terperinci

Peran Dinas Tata Kota Bandar Lampung Dalam Pengendalian Pemanfaatan Tata Ruang. Ati Yuniati. Abstrak

Peran Dinas Tata Kota Bandar Lampung Dalam Pengendalian Pemanfaatan Tata Ruang. Ati Yuniati. Abstrak Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 6 No. 1 Januari-April 2012, ISSN 1978-5186 Peran Dinas Tata Kota Bandar Lampung Dalam Pengendalian Pemanfaatan Tata Ruang Ati Yuniati Bagian Hukum Administrasi Negara

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PELAKSANAAN PEMUTIHAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) DI KECAMATAN BABULU KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

STUDI TENTANG PELAKSANAAN PEMUTIHAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) DI KECAMATAN BABULU KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA ejournal Ilmu Pemerintahan, 2016, 4 (4): 1711-1720 ISSN 2477-2458, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 STUDI TENTANG PELAKSANAAN PEMUTIHAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) DI KECAMATAN BABULU KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tentang relokasi pasar tradisional. Untuk menjelaskan hal tersebut,

BAB III METODE PENELITIAN. tentang relokasi pasar tradisional. Untuk menjelaskan hal tersebut, 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini untuk menjelaskan tentang proses formulasi kebijakan, dan menjelaskan tentang siapa yang mendapat keuntungan dengan adanya

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan IMPLEMENTASI KARAKTER KERJA KERAS PADA PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kasus pada Paguyuban Pedagang Kaki Lima MANUNGGAL Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 31 TAHUN 2004 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA (PEMKOT) DALAM RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI SEKITAR ALUN-ALUN KOTA BATU

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA (PEMKOT) DALAM RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI SEKITAR ALUN-ALUN KOTA BATU IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA (PEMKOT) DALAM RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI SEKITAR ALUN-ALUN KOTA BATU SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 47 TAHUN 2011.

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 47 TAHUN 2011. PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 47 TAHUN 2011. TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 08 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 08 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 08 TAHUN 2015 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDAR

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG PENERBITAN IZIN LOKASI DAN PERSETUJUAN PEMANFAATAN RUANG DI KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/156/KPTS/013/2015 TENTANG TIM TEKNIS PROGRAM KINERJA UNITED STATED AGENCY FOR INTERNATIONAL DEVELOPMENT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terdahulu, dapat diambil kesimpulan-kesimpulan selama penelitian dilakukan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terdahulu, dapat diambil kesimpulan-kesimpulan selama penelitian dilakukan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian yang telah disampaikan pada bab-bab terdahulu, dapat diambil kesimpulan-kesimpulan selama penelitian dilakukan. Efektivitas strategi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 14 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG IZIN PEMANFAATAN RUANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 14 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG IZIN PEMANFAATAN RUANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 14 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG IZIN PEMANFAATAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BOGOR, Menimbang : a. bahwa sebagai

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJ O, PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 7 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI PURWOREJ O, PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 7 TAHUN 2007 TENTANG SALINAN 1 PERATURAN NOMOR : 7 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASIPENATAAN RUANG DAERAH (BKPRD) KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2007 BUPATI PURWOREJ O, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menyerasikan

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan 185 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil pengumpulan data dan analisa yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor faktor penyebab kurang

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Garis-garis Besar Progam Pengajaran dan Kontrak Perkuliahan Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Disusun oleh : Prof. Dr. Janulis P. Purba, M.Pd. UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SEKOLAH PASCA

Lebih terperinci

Lampiran 1 Transkip Wawancara di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sleman

Lampiran 1 Transkip Wawancara di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sleman 125 Lampiran 1 Transkip Wawancara di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sleman Nama : Bpk. Haris Sutarta, S.E, M.T Jabatan : Kepala Pendaftaran dan Pendataan Dinas Pendapatan Daerah Waktu : 15 Oktober

Lebih terperinci

PENGEFEKTIFAN DINAS TATA KOTA (DTK) KOTA CIMAHI DALAM PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DI KELURAHAN CIPAGERAN TESIS

PENGEFEKTIFAN DINAS TATA KOTA (DTK) KOTA CIMAHI DALAM PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DI KELURAHAN CIPAGERAN TESIS PENGEFEKTIFAN DINAS TATA KOTA (DTK) KOTA CIMAHI DALAM PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DI KELURAHAN CIPAGERAN TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jalan Brigjend Dharsono Bypass Cirebon 45131 Telp. (0231) 203588 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Reklame di Kabupaten Sleman. secara langsung terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Reklame di Kabupaten Sleman. secara langsung terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Reklame di Kabupaten Sleman Pelaksanaan pemungutan

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PARIWISATA DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENGUNJUNG (Studi pada Direksi dan Staf PT. Selecta Kota Batu Periode 2013)

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PARIWISATA DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENGUNJUNG (Studi pada Direksi dan Staf PT. Selecta Kota Batu Periode 2013) STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PARIWISATA DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENGUNJUNG (Studi pada Direksi dan Staf PT. Selecta Kota Batu Periode 2013) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO, PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO, PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH (BKPRD) KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2008 BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KETERTIBAN UMUM DAN KETENTERAMAN MASYARAKAT DI KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jalan Brigjend Dharsono Bypass Cirebon 45131 Telp. (0231) 203588 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN

Lebih terperinci

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI POLEWALI MANDAR BUPATI POLEWALI MANDAR KEPUTUSAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR: KPTS/760/99/HUK TENTANG PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR TAHUN ANGGARAN 2014 Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

CAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI Gerakan Nasional Penyelamatan Sektor Kelautan Indonesia PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

CAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI Gerakan Nasional Penyelamatan Sektor Kelautan Indonesia PEMERINTAH PROVINSI BANTEN CAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI Gerakan Nasional Penyelamatan Sektor Kelautan Indonesia PEMERINTAH PROVINSI BANTEN Penyusunan Tata Ruang Wilayah Laut Penataan Izin Pelaksanaaan Kewajiban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Denpasar terhadap tata bangunannya. Bangunan-bangunan tersebut banyak yang

BAB I PENDAHULUAN. Denpasar terhadap tata bangunannya. Bangunan-bangunan tersebut banyak yang BAB I PENDAHULUAN Studi ini dilatarbelakangi oleh realita yang terjadi di Jalan Teuku Umar Denpasar terhadap tata bangunannya. Bangunan-bangunan tersebut banyak yang menyimpang dari perijinan yang disetujui

Lebih terperinci

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 49 TAHUN 2009 TENTANG BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 49 TAHUN 2009 TENTANG BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 49 TAHUN 2009 TENTANG BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

Materi Teknis RTRW Kabupaten Pidie Jaya Bab VIII

Materi Teknis RTRW Kabupaten Pidie Jaya Bab VIII Bab VIII 8.1 KELEMBAGAAN Lembaga penataan ruang memegang peran krusial dalam proses penataan ruang. Hal ini mengingat proses penataan ruang memerlukan lembaga yang kredibel terutama dalam pengendalian

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB I. PENDAHULUAN A. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan tentang Penataan Ruang di Indonesia telah diatur dalam Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Diamanatkan dalam Undang-Undang tersebut bahwa

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ace Suryadi & H.A.R. Tilaar, 1983, Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

DAFTAR PUSTAKA. Ace Suryadi & H.A.R. Tilaar, 1983, Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. DAFTAR PUSTAKA Ace Suryadi & H.A.R. Tilaar, 1983, Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Dahrendorf, Ralf, 1959. Case and Class Conflict in Industrial Society. London:

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. belum berjalan secara optimal, karena pemenuhan hak-hak anak seperti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. belum berjalan secara optimal, karena pemenuhan hak-hak anak seperti BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Implementasi kebijakan perlindungan anak jalanan di Kota Yogyakarta belum berjalan secara optimal, karena pemenuhan hak-hak anak seperti yang diamatkan dalam

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jalan Brigjend Dharsono Bypass Cirebon 45131 Telp. (0231) 203588 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN

Lebih terperinci

Anderson, James E, 2003, Public Policy Making: An Introduction Fifth Edition,

Anderson, James E, 2003, Public Policy Making: An Introduction Fifth Edition, DAFTAR PUSTAKA Anderson, James E, 2003, Public Policy Making: An Introduction Fifth Edition, Boston: Houghton Mifflin Company Arikunto, Suharsimi,1996. "Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan & Praktek".

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR KHUSUS TERHADAP INTENSITAS PARKIR DI KAWASAN SIMPANG LIMA TUGAS AKHIR

ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR KHUSUS TERHADAP INTENSITAS PARKIR DI KAWASAN SIMPANG LIMA TUGAS AKHIR ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR KHUSUS TERHADAP INTENSITAS PARKIR DI KAWASAN SIMPANG LIMA TUGAS AKHIR Oleh: YUNI SRI HANDAYANI L2D 097 490 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PROSEDUR PELAYANAN UMUM (SOP) PADA SEKSI PEREKONOMIAN DAN FISIK KECAMATAN SANDUBAYA KOTA MATARAM

PROSEDUR PELAYANAN UMUM (SOP) PADA SEKSI PEREKONOMIAN DAN FISIK KECAMATAN SANDUBAYA KOTA MATARAM PROSEDUR PELAYANAN UMUM (SOP) PADA SEKSI PEREKONOMIAN DAN FISIK KECAMATAN SANDUBAYA KOTA MATARAM No Jenis Pelayanan Dasar Hukum Persyaratan Mekanisme Prosedur Waktu 1 2 3 4 5 6 1 SURAT IJIN HO Perda No

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jalan Brigjend Dharsono Bypass Cirebon 45131 Telp. (0231) 203588 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 25

Lebih terperinci

HUKUM & ETIKA PENYIARAN

HUKUM & ETIKA PENYIARAN Modul ke: 07Fakultas Ilmu Komunikasi HUKUM & ETIKA PENYIARAN Hukum Pers dan Delik Penyiaran Dr (C) Afdal Makkuraga Putra Program Studi Broadcasting Undang-undang Penyiaran Setelah melalui perdebatan panjang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.533, 2015 KEMEN-PUPR. Garis Sempadan. Jaringan Irigasi. Penetapan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PRT/M/2015 TENTANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PERATURAN DAERAH SUMBAWA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR TETAP PENYUSUNAN DAN PENGESAHAN DOKUMEN KAJIAN LINGKUNGAN WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR TETAP PENYUSUNAN DAN PENGESAHAN DOKUMEN KAJIAN LINGKUNGAN WALIKOTA MALANG, SALINAN NOMOR 10/E, 2009 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR TETAP PENYUSUNAN DAN PENGESAHAN DOKUMEN KAJIAN LINGKUNGAN WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PENANGANAN KASUS PELANGGARAN PEMANFAATAN RUANG (DALAM RANGKA WORKSHOP DAN STUDI KASUS PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG)

PENANGANAN KASUS PELANGGARAN PEMANFAATAN RUANG (DALAM RANGKA WORKSHOP DAN STUDI KASUS PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG) PENANGANAN KASUS PELANGGARAN PEMANFAATAN RUANG (DALAM RANGKA WORKSHOP DAN STUDI KASUS PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG) PENANGANAN KASUS PELANGGARAN PEMANFAATAN RUANG (Dalam Rangka Workshop dan Studi Kasus

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Menimbang WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TATA RUANG, TATA BANGUNAN, DAN PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan. Konsep tentang peran (role) menurut Komarudin (1994;768) dalam buku

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan. Konsep tentang peran (role) menurut Komarudin (1994;768) dalam buku BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peran Menurut Soerjono Soekanto ( 2002;243 ) adalah Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melakukan hak dan kewajibannya sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. padat. Pemukiman kumuh terjadi disetiap sudut kota. Banyaknya pengamen,

BAB I PENDAHULUAN. padat. Pemukiman kumuh terjadi disetiap sudut kota. Banyaknya pengamen, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta, Jakarta Raya) adalah Ibukota negara Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status tingkat

Lebih terperinci

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang . WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 08 TAHUN 2015 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PEMUNGUTAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI KOTA DEPOK

BAB III GAMBARAN UMUM PEMUNGUTAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI KOTA DEPOK BAB III GAMBARAN UMUM PEMUNGUTAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI KOTA DEPOK Dalam hal implementasi pemungutan retribusi Izin Mendirikan Bangunan di kota Depok, terdapat dua instansi yang berwenang.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NO : 5 2001 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 16 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PERUBAHAN PEMANFAATAN LAHAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN KBK

RENCANA PEMBELAJARAN KBK RENCANA PEMBELAJARAN KBK MATA KULIAH : METODE PENELITIAN SOSIAL SKS: 3 JURUSAN : ILMU POLITIK, ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL, ILMU PEMERINTAHAN, ILMU KOMUNIKASI, DOSEN : RESTU RAHMAWATI, MA KOMPETENSI :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Fokus penelitian ini adalah implementasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMKN 2 dan SMKN 3 Byoyolangu Tulungagung dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 21 November Dalam jangka waktu tersebut dirasa cukup. menggali data untuk mendapatkan data yang lebih lengkap.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 21 November Dalam jangka waktu tersebut dirasa cukup. menggali data untuk mendapatkan data yang lebih lengkap. 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah kurang lebih 2 (dua) bulan terhitung dari tanggal 21 September

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jalan Brigjend Dharsono Bypass Cirebon 45131 Telp. (0231) 203588 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian pembangunan merupakan upaya mengatur kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian pembangunan merupakan upaya mengatur kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalian pembangunan merupakan upaya mengatur kegiatan pembangunan yang meliputi pelaksanaan kegiatan pendirian bangunan, perekayasaaan, pertambangan maupun kegiatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN KECAMATAN KALASAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGURUSAN PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN SEWA MENYEWA TANAH KAS DESA (TKD)

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN KECAMATAN KALASAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGURUSAN PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN SEWA MENYEWA TANAH KAS DESA (TKD) PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN KECAMATAN KALASAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGURUSAN PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN SEWA MENYEWA TANAH KAS DESA (TKD) PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN KECAMATAN KALASAN Nomor

Lebih terperinci

JURNAL. Diajukan untuk memenuhi sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

JURNAL. Diajukan untuk memenuhi sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Brawijaya IMPLEMENTASI PASAL 2 AYAT (1) PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG KEWAJIBAN ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS ( Studi di Dinas Perhubungan Kota Malang) JURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jl. DR. Cipto Mangunkusumo No 99Telp. (0231) 203588 Cirebon GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN PERMOHONAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jl. DR. Cipto Mangunkusumo No 99Telp. (0231) 203588 Cirebon GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN PERMOHONAN

Lebih terperinci

Pranata Pembangunan Pertemuan 14 Penertiban Kaki lima

Pranata Pembangunan Pertemuan 14 Penertiban Kaki lima Pranata Pembangunan Pertemuan 14 Penertiban Kaki lima Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa dapat mengkritisi issue issue yang terkait dengan kakilima berdasarkan peraturan yang terkait Fenomena kaki lima

Lebih terperinci

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015 05. URUSAN WAJIB PENATAAN RUANG A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan dan program dalam Urusan Penataan Ruang diarahkan pada upaya untuk mengimplementasikan apa yang telah dirumuskan dalam dokumen rencana tata

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jalan Brigjend Dharsono Bypass Cirebon 45131 Telp. (0231) 203588 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN

Lebih terperinci

Ahmad Abdul Majid 1. Kata Kunci : Pelaksanaan peraturan bupati, kewenangan, IMB, HO, SIUP, Kecamatan Sangatta Utara

Ahmad Abdul Majid 1. Kata Kunci : Pelaksanaan peraturan bupati, kewenangan, IMB, HO, SIUP, Kecamatan Sangatta Utara ejournal Pemerintahan Integratif, 2015, 3 (3): 464-474 ISSN: 2337-8670, ejournal.pin.or.id Copyright 2015 PELAKSANAAN PERATURAN BUPATI KUTAI TIMUR NO 21 TAHUN 2012 TENTANG PELMPAHAN SEBAGIAN KEWENANGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI KEBIJAKAN AMDAL

BAB 4 EVALUASI KEBIJAKAN AMDAL BAB 4 EVALUASI KEBIJAKAN AMDAL 4.1. METODOLOGI PENULISAN Metode yang digunakan adalah dengan menerapkan metode RIA yang berupa analisis deskriptif kualitatif yaitu melakukan wawancara mendalam dengan pihak

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 42 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 53 TAHUN 2007 TENTANG IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH DI KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 53 TAHUN 2007 TENTANG IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH DI KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 53 TAHUN 2007 TENTANG IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH DI KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa Peraturan Walikota Nomor 32 Tahun

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 25 TAHUN 2015

Lebih terperinci

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017 Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 10 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 36 TAHUN 2005 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 36 TAHUN 2005 TENTANG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 36 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 31 TAHUN 2004 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PENGAWASAN PERIZINAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DENGAN HUNIAN BERIMBANG DI KOTA BANDUNG.

BAB III PELAKSANAAN PENGAWASAN PERIZINAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DENGAN HUNIAN BERIMBANG DI KOTA BANDUNG. BAB III PELAKSANAAN PENGAWASAN PERIZINAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DENGAN HUNIAN BERIMBANG DI KOTA BANDUNG. A. Hunian Berimbang 1. Sejarah dan Latar Belakang Pola hunian berimbang secara kuantitas telah ditetapkan

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 43 TAHUN 20142013 TENTANG PELIMPAHAN KEWENANGAN PENERBITAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN KEPADA CAMAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN USAHA PENGELOLAAN PASAR RAKYAT DI KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KOTA TASIKMALAYA Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-O TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENGELOLAAN PASAR WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-O TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENGELOLAAN PASAR WALIKOTA SURAKARTA, PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-O TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENGELOLAAN PASAR WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ditetapkannya

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA, BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang digunakan untuk meneliti tentang zakat perniagaan emas (studi terhadap 7 pedagang emas di pasar besar kota Palangka

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jalan Brigjend Dharsono Bypass Cirebon 45131 Telp. (0231) 203588 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jalan Brigjend Dharsono Bypass Cirebon 45131 Telp. (0231) 203588 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH Alamat : Bappeda Kota Cirebon Jl. DR. Cipto Mangunkusumo No 99Telp. (0231) 203588 Cirebon GEMAH RIPAH LOH JINAWI PENGUMUMAN PENGAJUAN PERMOHONAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI

Lebih terperinci