LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK"

Transkripsi

1 LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK "STEEL WIRE ROD, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.): , , , , , , dan " Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI)

2 DAFTAR ISI A. PENDAHULUAN 1 A.1. Permohonan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) 1 A.2. Identitas IDN 1 A.2.1. PT.!spat Indo 1 A.2.2. PT. Krakatau Steel Tbk 1 A.3. Barang Yang Diproduksi IDN 2 A.4. Pengumuman dan Notifikasi 2 A.5. Proporsi Produksi IDN 2 A.6. Periode Penyelidikan 3 A.7. Barang Yang Diselidiki 3 B. TANGGAPAN PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN 5 C HASIL PENYELIDIKAN 23 C.1. Pembuktian Barang Sejenis atau Barang Secara Langsung Bersaing 23 C.1.1. Penjelasan Barang Wire Rod Secara Umum 23 C.1.2. Barang Yang Diproduksi IDN 24 C.1.3. Barang Impor 28 C.1.4. Barang Sejenis atau Barang Secara Langsung Bersaing 31 C.2. Besaran Tarif Bea Masuk 33 C.3. Impor 34 C.3.1. Impor Absolut 34 C.3.2. Impor Relatif 34 C.3.2. Pangsa Pasar Negara Asal Impor Utama 35 C.4. Perkembangan Tidak Terduga 36 C.5. Kinerja 37 D. FAKTOR LAIN 42 E. HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT 44 F. PENYESUAIAN STRUKTURAL 45 G. REKOMENDASI 46

3 A. PENDAHULUAN A.1 Permohonan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) 1. Pada tanggal 23 Desember 2014, Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) menerima permohonan dari Industri Dalam Negeri (IDN) yaitu PT. (spat Indo dan PT. Krakatau Steel Indonesia Tbk., yang selanjutnya disebut sebagai "IDN", untuk melakukan penyelidikan Tindakan Pengamanan Perdagangan atas impor produk wire rod dengan No. HS , , , , , , dan Permohonan tersebut diajukan berdasarkan klaim bahwa terjadi lonjakan impor produk wire rod secara signifikan dan memberikan dampak kerugian serius atau ancaman kerugian serius bagi IDN. Permohonan tersebut didukung oleh IDN lainnya yaitu PT. Master Steel Mfc. dan PT. Gunung Raja Paksi. 2. Berdasarkan analisa terdapat bukti-bukti yang disampaikan IDN, pada tanggal 17 Januari 2014 KPPI melakukan inisiasi penyelidikan Tindakan Pengamanan Perdagangan atas terjadinya lonjakan impor barang wire rod yang menyebabkan kerugian serius atau ancaman kerugian serius yang dialami IDN. A.2 Identitas IDN A.2.1 PT. Ispat Indo Alamat Desa Kedungturi, Taman, Sidoarjo, P.O.Box 1083 Surabaya, Indonesia Telp./Faks ispatindomittalsteel. corn A.2.2 PT. Krakatau Steel Tbk. Alamat JI. Industri No. 5, P.O. Box 14, Cilegon, Banten Telp./Faks. : / corseckrakatausteel.corn Telp. (021) , Faks. (021) , kopikemendad.go.id 1

4 A.3 Barang yang Diproduksi oleh IDN 3. IDN memproduksi Barang Sejenis atau Secara Langsung Bersaing dengan Barang Yang Diselidiki sebagaimana diuraikan dalam Bab A.7. Selain itu, IDN juga dapat memproduksi barang wire rod dan baja lainnya, yaitu hot rolled coil/plate, coiled rolled coil/plate, cold heading quality steel wire rod, medium/high carbon steel wire rod, plain/deform bars, angles, wire gauges, dan paku. A.4 Pengumuman dan Notifikasi 4. Pada tanggal 17 Januari 2014, KPPI mengumumkan dimulainya penyelidikan melalui surat kabar Koran Bisnis Indonesia, dan website Kementerian Perdagangan dan menyampaikan pemberitahuan secara tertulis tentang dimulainya penyelidikan kepada IDN dan pihak-pihak terkait lainnya. KPPI juga mengirimkan Kuesioner kepada IDN dan kepada importir untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam penyelidikan; 5. Pada tanggal 23 Januari 2014, Pemerintah Republik Indonesia mengirim Notifikasi terkait Article 12.1(a) kepada Committee on Safeguards di WTO dan telah disirkulasi oleh WTO pada tanggal 24 Januari 2014 dengan nomor dokumen G/SG/N/6/I DN/24 (Lampiran 1); 6. Pada tanggal 12 Februari 2014, Pemerintah Republik Indonesia mengirim Suplemen Notifikasi terkait Article 12.1(a) kepada Committee on Safeguards- WTO, yang memberitahukan akan diadakannya dengar pendapat pada tanggal 21 Februari 2014, dan telah disirkulasi oleh WTO pada tanggal 13 Februari 2014 dengan nomor dokumen G/SG/N/6/IDN/24/Suppl.1 (Lampiran 2); A.5 Proporsi Produksi IDN 7. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh selama hasil penyelidikan, IDN telah memenuhi syarat untuk mewakili industri dalam negeri dalam pengajuan permohonan, sebagaimana terlihat pada Tabel 1 dibawah. Telp. (021) , Faks. (021) , kppikemendag.go.id 2

5 LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS Tabel 1. Proporsi Produksi IDN Tahun 2013 (0/0) INDUSTRI DALAM NEGERI PROPORSI IDN 58,6 IDN Lainnya 41,4 Total Produksi Nasional 100 Sumber: Hasil verifikasi KPPI A.6 Periode Penyelidikan 8. Periode Penyelidikan adalah tahun 2010 sampai dengan tahun A.7 Barang Yang Diselidiki 9. Berdasarkan permohonan pada recital 1, uraian Barang Yang Diselidiki pada petisi adalah: "Batang dan batang kecil, dicanai pangs dalam gulungan yang putarannya tidak beraturan, a. dari besi atau baja bukan paduan, selain: 1) mengandung lekukan, rusuk, alur atau deformasi lainnya yang dihasilkan selama proses pencanaian; 2) dari baja free-cutting; atau 3) yang mengandung aluminium min 0.02% atau silikon min 0.10% atau sulfur max b. dari baja paduan lainnya, selain: 1) dari baja high speed 2) dari baja silikon mangan; atau 3) yang mengandung chrome min 0.9% (selanjutnya disebut Wire Rod) Yang terdiri dari: Telp. (021) , Faks. (021) , kpoikemendag.do.id 3

6 a. Batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang putarannya tidak beraturan, dari besi atau baja bukan paduan, dengan ukuran diameter penampang silang lingkarannya kurang dari 14 mm, dari jenis yang biasa digunakan dalam pembuatan soldering stick dengan pos tarif ; b. Batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang putarannya tidak beraturan, dari besi atau baja bukan paduan, dengan ukuran diameter penampang silang lingkarannya kurang dari 14 mm, dari jenis yang biasa digunakan untuk penguatan beton (rebar) dengan pos tarif ; c. Batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang putarannya tidak beraturan, dari besi atau baja bukan paduan, dengan ukuran diameter penampang silang lingkarannya kurang dari 14 mm, selain dari jenis yang biasa digunakan dalam pembuatan soldering stick atau untuk penguatan beton (rebar) atau yang mengandung aluminium min. 0.02% atau yang mengandung sulfur max %, dengan pos tarif ; d. Batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang putarannya tidak beraturan, dari besi atau baja bukan paduan, dengan ukuran diameter penampang silang lingkarannya selain yang kurang dari 14 mm, dari jenis yang biasa digunakan dalam pembuatan soldering stick dengan pos tarif ; e. Batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang putarannya tidak beraturan, dari besi atau baja bukan paduan, dengan ukuran diameter penampang silang lingkarannya selain yang kurang dari 14 mm, dari jenis yang biasa digunakan untuk penguatan Beton (rebar) dengan pos tarif ; f. Batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang putarannya tidak beraturan, dari besi atau baja bukan paduan, dengan ukuran diameter penampang silang lingkarannya selain yang kurang dari 14 mm, selain dari jenis yang biasa digunakan dalam pembuatan soldering stick atau untuk Telp. (021) , Faks. (021) , 4

7 penguatan beton (rebar) atau yang mengandung silicon min. 0.10% atau yang mengandung aluminium min.0.02% atau yang mengandung sulfur max %, dengan pos tarif ; g. Batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang putarannya tidak beraturan, dari baja paduan lainnya, selain dari baja high speed atau baja silikon-mangan atau yang mengandung chrome min. 0.9%, dengan pos tarif " B. TANGGAPAN PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN Kementerian Perindustrian 10. Data Kapasitas industri hulu dan kebutuhan industri hilir Tabel 2 Data Kapasitas industri hulu dan kebutuhan industri hilir Kapasitas Industri Hulu Kebutuhan Industri Hilir Terpasang Produksi / Riil Bukan Paduan Paduan Baja Carbon Baja Paduan Dan data sebagaimana dimaksud pada tabel di atas menunjukkan bahwa produksi industri hulu yang digunakan sebagai bahan baku industri hilir jumlahnya belum mencukupi kebutuhan industri hilir. 11. Industri hulu dalam negeri belum mampu memproduksi untuk jenis wire rod baja paduan murni dalam HS. 7227, namun banyak industri hilir yang menggunakannya sebagai bahan baku, seperti steel cord, baja pratekan, komponen otomotif (shaft gear, bearing, special bolt dan nut) dan lain-lain. 12. Terhadap Tabel mengenai standarisasi, grade dan ekuivalensinya pada Essential Fact perlu dijelaskan pengertian dari perbedaan antara grade yang memilki kandungan B (boron) dengan grade tanpa B, karena seharusnya kedua jenis grade tersebut memiliki aplikasi penggunaan yang berbeda. Telp. (021) , Faks. (021) , kopikemendag.go.id 5

8 13. Data lonjakan impor pada Essential Fact perlu dipisahkan mengingat keduanya merupakan produk yang berbeda dari 4 digit nomor Pos Tarif/HS. yaitu 7213 dan Apabila wire rod sebagai bahan baku pada No. HS dikenakan maka akan berdampak kepada pengguna baja paduan murni (baja pratekan, mur, baut, dan kawat). 15. Berdasarkan Laporan Essential Fact, barang yang diselidiki adalah wire rod low carbon dengan aplikasi penggunaan untuk penarikan kawat, pembuatan paku, wire mesh, dan pembuatan kawat las. Berdasarkan hasil penyelidikan Kapasitas produksi industri dalam negeri (Pemohon dan non-pemohon) untuk jenis wire rod low carbon dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. Dari uraian barang yang diselidiki, KPPI telah mengecualikan wire rod dengan kandungan medium dan high carbon, serta cold heading quality, yang aplikasi penggunaannya berbeda dengan barang yang diselidiki. 16. Berdasarkan hasil penyelidikan, kapasitas terpasang industri dalam negeri untuk barang low carbon steel wire rod sudah mampu memenuhi kebutuhan konsumsi nasional. Sesuai ketentuan WTO Agreement on Safeguards (AoS), Tindakan Pengamanan Perdagangan (TPP) dapat dikenakan terhadap barang sejenis atau barang secara langsung bersaing dengan Barang Yang Diproduksi IDN. Dalam hal ini, Barang Yang Diselidiki adalah wire rod low carbon yang terbuat dari baja bukan paduan maupun baja paduan, diklasifikasikan pada Pos Tarif 7213 dan 7227, yang merupakan barang sejenis atau secara langsung bersaing dengan Barang Yang Diproduksi IDN. 17. Berdasarkan hasil penyelidikan, diketahui bahwa walaupun terdapat perbedaan jenis atau grade barang antara yang memiliki kandungan Boron dengan barang yang tanpa Boron, namun aplikasi penggunaannya dapat saling menggantikan (directly corn petitive/su bstitu able). Telp. (021) , Faks. (021) , kppi@kemendaq.go.id 6

9 18. Sesuai ketentuan dalam WTO Agreement on Safeguards (AoS), Tindakan Pengamanan Perdagangan (TPP) dapat dikenakan terhadap barang sejenis atau barang secara langsung bersaing. Dalam penyelidikan, Barang Yang Diselidiki mencakup wire rod low carbon dengan baja bukan paduan maupun baja paduan, yang diklasifikasikan pada Pos Tarif 7213 dan 7227, yang merupakan barang sejenis atau secara langsung bersaing dengan Barang Yang Diproduksi IDN. Oleh karena itu, data lonjakan impor dikelompokkan berdasarkan uraian Barang Yang Diselidiki yang mencakup data impor dari keseluruhan No. HS. tersebut. Perwakilan Negara Jepang di Indonesia 19. Jepang tidak menolak dan memberikan perhatian besar terhadap TPP, yang diakui dalam perjanjian WTO dan berharap agar Safeguards tidak menyebabkan proteksi yang berlebihan sehingga menghambat berlangsungnya perdagangan bebas. 20. Bila Safeguards dikenakan maka akan berdampak terhadap perusahaan hilir pengguna wire rod di Indonesia termasuk perusahaan Jepang dan afiliasinya. 21. KPPI harus mendengarkan pendapat dari pihak yang berkepentingan sebelum mengambil keputusan terkait kasus ini termasuk dari negara Jepang. 22. Selama proses Penyelidikan, KPPI mempertimbangkan setiap pendapat yang disampaikan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, termasuk pendapat dari Negara Jepang. Dari keseluruhan pendapat tersebut dijadikan bahan untuk menentukan keputusan dalam penyelidikan KPPI. Perwakilan Negara Taiwan di Indonesia 23. Berapa persentase impor Taiwan dibandingkan dengan negara-negara lain. 24. Kami mengharapkan penyelidikan yang sedang dijalankan oleh KPPI untuk mengecualikan barang Cold Heading Quality Grades. Telp. (021) , Faks. (021) , kppikemendaq.qo.id 7

10 25. Untuk Negara Taiwan memiliki pangsa impor sebesar 2,6% pada tahun 2013 dari total impor keseluruhan. 26. Barang wire rod Cold Heading Quality Grades tidak termasuk dalam penyelidikan TPP dan barang yang diselidiki adalah wire rod low carbon; Perwakilan Negara Malaysia di Indonesia 27. Data konsumsi nasional di dalam negeri mengalami peningkatan secara dramatis di akhir tahun 2012 dan produsen lokal mengalami peningkatan penjualan pada tahun 2009 dan 2012 maka kerugian yang dialami oleh IDN tidak memenuhi kualifikasi WTO. 28. Dari hal tersebut, Malaysia beranggapan petisi tersebut masih kurang lengkap karena tidak adanya analisa harga, penyesuaian struktural, dan besaran pengenaan Bea Masuk atau Kuota, sehingga tidak memenuhi persyaratan untuk pengenaan Safeguards karena tidak sesuai dengan ketentuan WTO. 29. Berdasarkan hasil Penyelidikan diperoleh bukti bahwa selama periode penyelidikan tren peningkatan penjualan domestic IDN mengalami penurunan sebesar -1,5% di saat konsumsi nasional mengalami tren peningkatan sebesar 21,0% pada periode yang sama. Selama periode tersebut, volume impor juga mengalami tren peningkatan yang sangat signifikan yaitu 47,6%, hal tersebut membuktikan secara jelas bahwa penurunan penjualan yang disebabkan oleh peningkatan volume impor telah mengakibatkan IDN tidak dapat memenuhi peningkatan kebutuhan konsumsi nasional. 30. Informasi terkait penyesuaian struktural dan besaran pengenaan Tindakan Safeguards akan dituangkan pada laporan akhir hasil penyelidikan dan notifikasi terkait Article 12.1(b) dan (c) WTO Agreement on Safeguards. Laporan akhir hasil Telp. (021) , Faks. (021) , kppikemendag.qo.id 8

11 penyelidikan akan disebarluaskan setelah adanya keputusan pengenaan Tindakan Pengamanan Perdagangan dari Pemerintah Indonesia. Perwakilan Negara Korea di Indonesia 31. Sesuai dengan data BPS, kenaikan jumlah impor yang tiba-tiba berasal dari China, dan pangsa impor dari Korea pada besarnya hanya 2%. Dengan demikian, Korea tidak menyebabkan kerugian bagi IDN. 32. Sesuai dengan ketentuan WTO, negara berkembang yang memiliki pangsa pasar impor kurang dari 3% dikecualikan dari pengenaan TPP. Dalam hal ini Negara Korea memiliki pangsa impor dibawah 3%, sehingga Negara Korea dikecualikan dari Penyelidikan. Perwakilan Negara Mesir di Indonesia 33. Berdasarkan Article 9.1 WTO AoS, semua ekspor Mesir tidak dikaitkan dengan investigasi yang sedang dilakukan KPPI karena Mesir tidak mempunyai ekspor produk yang dimintakan perlindungan pada periode investigasi. 34. Sesuai dengan ketentuan WTO, negara berkembang yang memiliki pangsa pasar impor kurang dari 3% dikecualikan dari pengenaan TPP. Perwakilan Negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) 35. Adanya proteksi ganda dimana Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.28/M-DAG/PER/6/2014 sudah diberlakukan dan apabila Safeguards juga diberlakukan dapat berdampak besar terhadap eksportir RRT. 36. IDN tidak bisa memenuhi permintaan dalam negeri dikarenakan industri hilir membutuhkan impor dengan kualitas yang baik. Telp. (021) , Faks. (021) , kopikemendaq.cio.id 9

12 37. Wire Rod dari bahan alloy steel dan non alloy steel tidak bisa digolongkan dalam produk sejenis dan mereka tidak secara langsung bersaing, kedua produk ini harus digolongkan dalam dua produk yang berbeda. 38. Penerapan Safeguards Measures/TPP, adalah berdasarkan ketentuan WTO AoS dan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2011 (PP 34/2011), sedangkan Permendag No.28/M-DAG/PER/6/2014 ditujukan untuk mengatur tata cara impor baja paduan, agar impor baja paduan sesuai dengan kebutuhan industri hilir. Kedua peraturan ini berbeda maksud dan tujuannya. 39. Tanggapan pada recital 35 dan 36 telah dijawab pada recital 16, 17 dan 18. Perwakilan Negara Meksiko di Indonesia 40. Untuk negara Meksiko meminta dikecualikan dari penyelidikan Safeguards. 41. Sesuai dengan ketentuan WTO, negara berkembang yang memiliki pangsa pasar impor kurang dari 3% dikecualikan dari pengenaan TPP. United Arab Emirates, Ministry of Economy 42. United Arab Emirates Ministry of Economy sebagai negara berkembang yang mengajukan permohonan untuk dikeluarkan dari pengenaan Safeguards. 43. Sesuai dengan ketentuan WTO, negara berkembang yang memiliki pangsa pasar impor kurang dari 3% dikecualikan dari pengenaan TPP. P.T. Chunpao Steel Indonesia 44. Dalam penyelidikan yang dilakukan oleh KPPI, PT. Chunpao Steel menginginkan barang Cold Heading Quality (CHQ dan Hot Rolled Alloy Steel Wire Rod) untuk dikecualikan. Telp. (021) , Faks. (021) , kppikemendad.go.id 10

13 45. Barang wire rod dengan cold heading quality tidak termasuk dalam penyelidikan. PT. Garuda Metalindo 46. Dalam penyelidikan yang dilakukan oleh KPPI untuk mengecualikan beberapa HS karena tidak cukup ketersediaan lokal yaitu HS dan (JIS G3507 Carbon Steel Wire Rod for Cold Heading and Cold Forming SWRCH 8A, SWRCH 45K; S53C; SWRH 42A, SWRH 62A) dan HS (JIS G4052 Structural Steels with Specified Hardenability Bands SCM415H, SCM435H; 10B21, 10B23M; 15B Barang wire rod dengan cold heading quality tidak termasuk dalam penyelidikan. PT. Bekaert Indonesia 48. Produk impor dan produk IDN memiliki grade dan komposisi kimia yang sama, tetapi produk impor memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan produksi IDN. 49. Pemerintah Indonesia telah mengimplementasikan Permendag No.28/M- DAG/PER/6/2014 yang dianggap cukup oleh PT. Bekaert Indonesia untuk memproteksi industri baja nasional Indonesia. Seandainya Safeguards tetap dikenakan PT. Bekaert Indonesia berharap yang dikenakan Safeguards adalah wire rod ukuran diatas 6,5 mm. 50. Dalam penyelidikan KPPI mempertimbangkan masukan dari Pihak Yang Berkepentingan dalam laporan hasil penyelidikan. Telp. (021) , Faks. (021) , kppirkemendag.go.id 11

14 LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS PT. Sumiden Serasi Wire Products 51. PT. Sumiden Serasi Wire Products sangat berkeberatan apabila dikenakan Safeguards terhadap barang wire rod karena IDN dalam hal ini PT. Krakatau Steel dan PT. (spat Indo tidak dapat memproduksi high carbon wire rod/chrome alloy stel wire rod yang diperlukan dalam proses produksi PT. Sumiden Serasi Wire Products. 52. Barang wire rod dengan cold heading quality tidak termasuk dalam penyelidikan. PT. Iron Wire Work Indonesia (IWWI) 53. IDN tidak mampu memproduksi semua barang yang dimintakan perlindungan sesuai grade yang dibutuhkan oleh PT. IWWI secara khusus untuk kualitas Cold Heading, piano wire dan cold finish bar. 54. PT. IWWI memohon pertimbangan KPPI untuk merubah komposisi kimia Sulfur (S) maksimal 0,40% dirubah menjadi 0,01% - 0,04% dan karbon (C) maksimal 0,25% dirubah menjadi 0,03% - 0,25%. 55. Barang wire rod dengan cold heading quality tidak termasuk dalam penyelidikan. 56. Masukan dari Pihak Yang Berkepentingan akan dipertimbangkan dalam laporan akhir hasil penyelidikan. PT. Kingdom Indah 57. Wire rod yang dibutuhkan oleh PT. Kingdom Indah adalah wire rod high carbon yang digunakan untuk steel wire, Pre-Stressed Concrete (PC) wire, PC Strand, dan PC bar. Telp. (021) , Faks. (021) , kppikemendaq.qo.id 12

15 LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS 58. Barang yang kami impor adalah high carbon dan bukan merupakan barang yang di permasalahkan, namun karena kesamaan No. Hs ikut dikenakan. 59. Barang wire rod dengan cold heading quality tidak termasuk dalam penyelidikan. PT. Surabaya Wire, PT. Timur Megah Steel, PT. Jawa Metalindo, PT. Unison 60. Meminta agar Safeguards dikenakan hanya pada No. Hs dikarenakan lonjakan impor hanya pada No. HS tersebut, namun pada No. HS 7213 tidak mengalami lonjakan impor. 61. Impor terbesar hanya terjadi pada ukuran 5,5 mm yang mencapai 50% dari total impor baja paduan, ukuran 6,5 mm yang mencakup 20-30% dari total impor baja paduan, dan ukuran lainnya tidak besar jumlah impornya. 62. Pengenaan Permendag No.28/M-DAG/PER/6/2014 dirasakan sudah cukup untuk memproteksi industri baja domestik sehingga Safeguards bila diterapkan akan menimbulkan double protection. 63. Sesuai ketentuan dalam WTO AoS, TPP dapat dikenakan terhadap barang sejenis atau barang secara langsung bersaing, oleh karena itu data lonjakan impor mencakup data impor keseluruhan HS. 64. Penerapan Safeguards Measures/TPP, adalah berdasarkan ketentuan WTO AoS dan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2011 (PP 34/2011), sedangkan Permendag No.28/M-DAG/PER/6/2014 ditujukan untuk mengatur tata cara impor baja paduan, agar impor baja paduan sesuai dengan kebutuhan industri hilir. Kedua peraturan ini berbeda maksud dan tujuannya. Telp. (021) , Faks. (021) , 13

16 PT. Unison Indonesia 65. Barang wire rod dari IDN dengan ukuran 8 mm yang digunakan sebagai bahan baku untuk produksi baut hexagon. Dari hasil produksi, terdapat retak atau cacat terhadap barang baut hexagon. 66. Masukan dari Pihak Yang Berkepentingan akan dipertimbangkan dalam laporan akhir hasil penyelidikan. PT. Intiroda Makmur: 67. Kapasitas produksi IDN tidak mengalami penambahan sejak 10 tahun terakhir, di lain pihak kapasitas industri produk kawat telah mengalami pertumbuhan diatas 100%. 68. IDN selama ini belum mampu memproduksi barang dengan grade Cold heading dan high carbon. 69. Walaupun kapasitas produksi IDN tidak mengalami perubahan sejak 10 tahun terakhir, sebagaimana juga selama periode penyelidikan, namun berdasarkan hasil penyelidikan, kapasitas produksi IDN mampu memenuhi permintaan wire rod jenis low carbon yang dibutuhkan oleh industri hilir di Indonesia. 70. Barang wire rod dengan cold heading quality tidak termasuk dalam penyelidikan. Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINS!) 71. Agar klaim bahwa PT. (spat Indo dan PT. Krakatau Steel (Persero) telah mengalami kerugian akibat lonjakan impor barang wire rod dilengkapi dengan bukti laporan keuangan yang telah diaudit akuntan publik. Telp. (021) , Faks. (021) , kopikemendag.go.id 14

17 72. KPPI melakukan penyelidikan berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh akuntan publik. KPPI telah melakukan verifikasi data yang disampaikan IDN. Forum Komunikasi Wire Product Indonesia (FKWPI/Forkom) 73. Pengembalian pajak ekspor wire rod di RRT bukan merupakan unforeseen development karena telah diberikan sejak tahun Barang wire rod pada Hs dan 7227 diperlakukan sama tanpa memperhatikan kemampuan supply dalam negeri berdasarkan grade. Produsen kawat baja pratekan (bar dan strand) membutuhkan barang high carbon dengan kandungan silicon dan mangan yang belum dapat dipasok IDN. 75. Safeguards harusnya dikenakan hanya terhadap produk yang bisa diproduksi oleh IDN dan yang terbukti mengalami lonjakan impor. IDN belum mampu memproduksi barang yang dimintakan perlindungan pada No. Hs Saat ini kondisi anggota asosiasi selaku industri hilir pengguna wire rod mengalami kesulitan untuk pasokan bahan baku baik dari impor maupun dari industri lokal, hal tersebut dikarenakan masih menunggu proses pemenuhan ijin importasi terkait Lartas steel wire rod alloy dan kendala yang dialami oleh industri hulu. Mohon solusi terbaik bagi industri hilir. 77. Sesuai dengan hasil Penyelidikan unforeseen development yang terjadi adalah overcapacity di Negara China pada tahun , pelemahan permintaan wire rod di benua Eropa dan Amerika, serta terdapat pengenaan anti dumping terhadap barang wire rod di negara Eropa dan Malaysia yang menyebabkan negara-negara eksportir produsen tersebut mengalihkan ekspornya ke negara lain yang salah satunya adalah Indonesia. Telp. (021) , Faks. (021) , kpoikemendag.qo.id 15

18 78. Barang wire rod dengan cold heading quality tidak termasuk dalam penyelidikan. 79. Sesuai ketentuan WTO AoS, TPP dapat dikenakan terhadap barang sejenis atau barang secara langsung bersaing dengan Barang Yang Diproduksi IDN. Dalam hal ini, Barang Yang Diselidiki adalah wire rod low carbon dari baja bukan paduan maupun baja paduan, diklasifikasikan pada Pos Tarif 7213 dan The Japan Iron and Steel Federation 80. Mengecualikan wire rod non-alloy steel yang mengalami penurunan importasi selama periode penyelidikan. 81. Meminta dikecualikannya barang wire rod high carbon impor dari Jepang untuk aplikasi otomotif yang tidak bisa diproduksi oleh IDN. 82. Menyetujui uraian barang yang terdapat dalam Essential Fact. 83. Tidak ditemukan adanya kerugian serius atau ancaman kerugian serius yang dialami oleh IDN yang berakibat tidak adanya hubungan kausal. 84. Barang wire rod dengan cold heading quality tidak termasuk dalam penyelidikan. 85. Berdasarkan hasil Penyelidikan dan hasil verifikasi yang dilakukan ke IDN, terbukti adanya lonjakan impor, kerugian serius yang dialami oleh IDN, dan hubungan sebab akibat terjadinya kerugian serius IDN disebabkan oleh lonjakan impor dan bukan oleh faktor lain. PT. Southern Steel 86. Berdasarkan data BPS, importasi HS ke Indonesia pada tahun mengalami penurunan, sehingga tidak memenuhi syarat permohonan diterapkannya TPP, dan importasi Indonesia dari Malaysia pada tahun 2012 mengalami penurunan. Telp. (021) , Faks. (021) , kppikemendag.go.id 16

19 87. Berdasarkan hasil penyelidikan, KPPI membuktikan adanya lonjakan volume impor yang menyebabkan kerugian serius yang dialami oleh IDN, dan hal tersebut telah memenuhi persayaratan sebagaimana tertera dalam WTO AoS. 88. Selama periode penyelidikan yaitu tahun , data pangsa impor Malaysia, dari BPS, mengalami peningkatan dari 19,6% di tahun 2010 menjadi 23,9% di tahun 2011, di tahun 2012 pangsanya 11,3%, dan di tahun 2013 sebesar 5,4%. Selama periode tersebut rata-rata pangsa pasar impor Malaysia adalah 15,1%. 89. Sesuai dengan ketentuan WTO AoS, yang mendapatkan pengecualian pengenaan adalah negara berkembang yang pangsa impornya dibawah 3% atau secara kolektif tidak lebih dari 9%. Pangsa impor Malaysia selama periode Penyelidikan adalah lebih dari 3% (dari data BPS). Gabungan Industri Alat-alat industri dan Motor (GIAMM) 90. Dampak dari Safeguards bisa menimbulkan produk jadi industri kendaraan bermotor dalam negeri tidak dapat bersaing dengan produk jadi sejenis yang diimpor dari Negara ASEAN karena Bea Masuknya telah 0%. 91. Barang wire rod yang digunakan untuk industri otomotif adalah wire rod high carbon dan wire rod dengan cold heading quality (CHQ), yang telah dikecualikan dari penyelidikan. Bundjamin & Partners (Kuasa hukum Japanese Mills) 92. Data BPS menunjukkan bahwa peningkatan impor hanya terjadi pada alloy steel pada HS dan non-alloy pada HS lain mengalami penurunan dalam periode investigasi. Telp. (021) , Faks. (021) , kopikemendaq.go.id 17

20 LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS 93. Alloy steel dan non-alloy steel memiliki perbedaan secara mekanis dan perbedaan penggunaan sehingga tidak bisa dikatakan single like product dan tidak bersaing secara langsung. Wire rod yang diimpor dari Jepang adalah high quality wire rod, dan masih dibutuhkan karena alasan kebutuhan safety standard untuk produk otomotif. IDN tidak dapat memproduksi wire rod dengan kualitas tersebut. 94. Petisi dan notifikasi KPPI ke WTO meng-exc/ude wire rod of iron or non non-alloy steel yang mengandung aluminum min. 0.02% atau silicon min. 0.10% atau sulfur max 0.010%, dan wire rod of other alloy steel yang mengandung chrome min. 0.9%. namun, masih ada high quality wire rod Jepang yang belum ter-exclude dari investigasi. 95. Berdasarkan data BPS impor barang wire rod dari Jepang ke Indonesia tidak mengalami lonjakan yang signifikan. 96. Tanggapan pada recital 92, 93, dan 94 telah dijawab pada recital 15, 17, dan Sesuai dengan ketentuan WTO AoS, pengenaan TPP diterapkan ke semua negara kecuali terhadap negara berkembang yang pangsa impornya dibawah 3% atau secara kolektif tidak lebih dari 9%. Hanafiah Ponggawa & Partners/HPRP (Kuasa hukum China Iron Steel Association dan FKWPI) 98. IDN hanya mampu memproduksi ton steel wire rod per tahun sementara kebutuhan industri hilir adalah sebesar ton. 99. Barang yang nantinya akan dikenakan TPP harap mengecualikan wire rod dengan kandungan medium dan high carbon baik baja paduan maupun baja bukan paduan. Telp. (021) , Faks. (021) , kppikemendad.do.id 18

21 100. Analisa unforseen seperti kapasitas wire rod RRT yang mengalami peningkatan selama 3 tahun terakhir, peningkatan konsumsi di Asia dan diberlakukannya Bea Masuk Anti Dumping di beberapa negara bukan merupakan hal yang tidak terduga dan diprediksi sebelumnya Penggunaan tahun 2010 sebagai tahun dasar periode penyelidikan adalah tidak benar karena data yang diajukan sebagai bukti awal oleh IDN dimulai pada tahun IDN hanya beroperasi tidak sampai 50% tidak tepat karena kapasitas terpakai paling rendah adalah 85,9% Menolak kesimpulan KPPI yang menyatakan bahwa Barang Yang Diselidiki yang mengandung Boron adalah barang yang memiliki aplikasi sama dengan barang yang diproduksi IDN karena pernyataan tersebut tidak didukung oleh pernyataan pihak berkompeten seperti laboratorium uji atau laboratorium perguruan tinggi Tidak dibenarkan KPPI melakukan analisa price undercutting dan price suppression dimana seolah terjadi unfair trade dalam lonjakan impor sementara Safeguards bukan merupakan kebijakan trade remedy akibat unfair trade Upaya pengenaan tindakan safeguards sebenarnya kurang tepat untuk diterapkan pada kasus impor steel wire rod dimana terdapat kecurigaan terjadinya subsidi untuk produk yang diselidiki. Hal ini terkait dengan kebijakan pemerintah Republik Rakyat Tiongkok untuk memberikan pengembalian pajak terhadap ekspor steel wire rod yang mengandung boron PT. Ispat Indo mempunyai 2 line produksi, namun hanya line A yang dapat dipakai oleh industri hilir Forkom, dikarenakan berat coil yang dihasilkan oleh line B hanya sebesar 500 kg. Kebutuhan mayoritas pabrik dalam industri hilir Forkom adalah steel wire rod dengan minimum coil weight 1,5 MT, sehingga kapasitas sesungguhnya PT. (spat Indo yang dapat dipakai oleh industri hilir Forkom sekitar MT/tahun atau MT/bulan Kurangnya efisiensi PT. Ispat Indo Telp. (021) , Faks. (021) , kppikemendag.po.id 19

22 LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS dalam memproduksi menimbulkan pertanyaan mengenai besarnya pengaruh impor yang terjadi terhadap kerugian yang dialami oleh PT. Ispat Indo. Hal ini dapat membuktikan bahwa kerugian serius yang diklaim oleh PT. Ispat Indo tidak disebabkan oleh impor Dengan diberlakukannya Peraturan Kementerian Perdagangan Nomor 28 Tahun 2014 tentang Ketentuan Impor Baja Baja Paduan ("Permendag 28/2014") pada tanggal 1 Juni 2014, industri hilir Forkom telah mengalami kekurangan pasokan bahan baku steel wire rod. Sehingga, beberapa pabrik terpaksa mengurangi operasinya atau menutup sementara operasinya. Di sisi lain, impor produk Industri hilir, terutama kawat bindrat, meningkat dengan tajam. Hal ini disebabkan adanya kesulitan dalam memperoleh bahan baku akibat diberlakukannya Permendag 28/ Tanggapan pada recital 98, 99, dan 103 telah dijawab pada recital Menanggapi recital 100, 102, dan 104, hasil penyelidikan pada laporan Essential Fact telah diinformasikan dengan jelas mengenai unforeseen development dan sesuai dengan ketentuan dalam Article XIX GATT 1994 dan WTO AoS. Hasil penyelidikan juga membuktikan adanya hubungan sebab akibat bahwa kerugian serius yang dialami IDN disebabkan oleh adanya lonjakan impor Data kapasitas terpakai pada recital 34 Essential Fact merupakan data versi tidak rahasia yang disajikan dalam bentuk indeks. Kapasitas terpakai IDN pada tahun 2013 sebesar 33,2% Berdasarkan hasil Penyelidikan, yang tertuang dalam Laporan Akhir Hasil Penyelidikan pada Bab C.1.4, low carbon steel wire rod dengan unsur baja paduan yaitu boron memiliki aplikasi kegunaan tertentu dengan Barang Yang Diproduksi IDN, walaupun standar atau grade nya berbeda dengan low carbon steel wire rod dengan unsur baja bukan paduan. Telp. (021) , Faks. (021) , kopikemendaci.do.id 20

23 112. Permendag No.28/M-DAG/PER/6/2014 ditujukan untuk mengatur tata cara impor baja paduan, yang bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan industri baja nasional, pengembangan industri baja nasional, dan menciptakan persaingan usaha yang sehat. Sehingga Permendag ini tidak membatasi jumlah barang impor yang dibutuhkan oleh industri baja nasional. Posco 113. Untuk mengecualikan Republic of Korea dari penyelidikan TPP karena ekspor wire rod Republic of Korea ke Indonesia kurang dari 3% Barang yang diproduksi adalah high carbon yang digunakan untuk otomotif dengan kualitas yang bagus sehingga dikecualikan dari penyelidikan TPP Pangsa impor Republic of Korea selama periode penyelidikan rata-rata sebesar 2,0%. Berdasarkan Article 9.1 WTO AoS, negara yang dikecualikan dari pengenaan Safeguard adalah Negara berkembang dengan pangsa impor dibawah 3% Barang yang diselidiki dalam penyelidikan ini adalah sesuai pada Bab A.6, namun hasil akhir penyelidikan KPPI hanya memfokuskan terhadap wire rod dengan kandungan low carbon. JWK Law Office (kuasa hukum IDN) 117. Adanya 4 IDN yang memproduksi wire rod, yaitu 2 perusahaan sebagai IDN dan 2 perusahaan sebagai Pendukung dimana 4 perusahaan tersebut sudah mewakili 100% produksi nasional wire rod Produk impor Barang Yang Dimintakan Perlindungan adalah barang sejenis atau barang yang secara langsung bersaing dengan barang produksi dalam negeri yang dihasilkan baik oleh IDN maupun pendukung IDN karena adanya kesamaan dari karakteristik fisik, klasifikasi tarif, kegunaan akhir, bahan baku Telp. (021) , Faks. (021) , kppikemendag.go.id 21

24 LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS utama, serta adanya persaingan langsung antara barang impor dengan barang hasil produksi dalam negeri Secara kuantitatif impor telah melonjak lebih dari dua kali lipat (185%) sejak Pada semester pertama tahun 2013 impor sudah hampir sama dengan satu tahun Telah terjadi lonjakan impor baik secara absolut maupun relatif seiring dengan penurunan kinerja IDN yaitu penurunan keuntungan, kenaikan persediaan, penurunan pangsa pasar, dan penurunan tenaga kerja IDN IDN mendukung hasil penyelidikan KPPI yang menyimpulkan bahwa telah terjadi lonjakan jumlah impor Barang Yang Diselidiki telah menyebabkan kerugian serius yang dialami oleh IDN, dan bukan diakibatkan oleh faktor lain. Oleh sebab itu diperlukan pengenaan BMTP atas impor Barang Yang Diselidiki dengan besaran yang mampu memberikan kesempatan bagi IDN untuk dapat pulih dari kerugian serius Selain memproduksi barang yang diselidiki IDN jugs dapat memproduksi wire rod dan baja lainnya seperti hot rolled coil/plate, cold rolled coil/plate, cold heading quality steel wire rod, medium/high carbon, plain/deform bars, angles, wire gauges. Tetapi dalam penyelidikan Safeguards ini lebih difokuskan pada low carbon steel wire rod dengan ukuran diameter 5,5 20 mm yang dipergunakan antara lain untuk penarikan kawat, pembuatan paku, wire mesh, dan pembuatan kawat las. KPPI akan mempertimbangkan masukan dari pihak yang berkepentingan. Telp. (021) , Faks. (021) , kppikemendaq.go.id 22

25 LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS C. HASIL PENYELIDIKAN C.1 Pembuktian Barang Sejenis atau Barang Secara Langsung Bersaing 123. Dalam rangka melakukan pembuktian apakah Barang Yang Diselidiki merupakan Barang Sejenis atau Secara Langsung Bersaing dengan barang yang diproduksi IDN, KPPI melakukan permintaan bukti dan informasi melalui pengiriman kuesioner dan melakukan verifikasi lapangan ke IDN dan Importir, khususnya Importir Produsen. C.1.1 Penjelasan Barang Wire Rod Secara Umum 124. Wire rod merupakan barang baja intermediate yang diproduksi menggunakan bahan baku billet, melalui proses steel melting dan hot rolling, yang diproses lebih lanjut menjadi produk setengah jadi oleh industri hilir, atau menjadi produk jadi yang dapat langsung dipakai oleh pengguna akhir. Wire rod memiliki berbagai variasi aplikasi penggunaan yaitu untuk low quality end-use atau high quality enduse sesuai kebutuhan pemrosesan oleh industri hilir dan pengguna akhir. Aplikasi penggunaan tersebut dipengaruhi oleh komposisi kimia, mechanical properties, dan tingkat kemurnian (purity) suatu baja, dan telah dijadikan standar baku secara internasional maupun nasional Terhadap komposisi kimia, sebagaimana produk baja pada umumnya, wire rod dapat dikategorikan menjadi carbon steel (low, medium, dan high), low alloy steel, dan high alloy steel (stainless), sedangkan terhadap mechanical properties dikaterogikan dari tingkat strength (kekuatan tarik), formability (pembentukan), rigidity (kelenturan), toughness (ketangguhan), dan durability (ketahanan) Untuk aplikasi penggunaan low quality end-use, umumnya jenis wire rod yang digunakan adalah low carbon steel wire rod yang sebagian besar digunakan dalam berbagai aplikasi antara lain untuk teknologi penarikan kawat menjadi diameter yang lebih kecil, kegunaan rumah tangga umum seperti alat tulis, bahan interior, dan lanskap untuk industri seperti konstruksi dan sipil. Sedangkan untuk aplikasi penggunaan high quality end-use yang membutuhkan tingkat kekuatan Telp. (021) , Faks. (021) , kppigkemendaq.go.id 23

26 LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS yang tinggi, ketahanan dan keamanan untuk digunakan, jenis wire rod yang umumnya digunakan adalah high carbon steel wire rod dan cold heading quality steel wire rod, yang diproses lebih lanjut juga melalui teknologi penarikan kawat, cold drawn, cold forming, cold heading, dan cold forging, yang sebagian besar digunakan pada industri otomotif (parts: rem, engine valves, ball joints, dan steering parts) industri peralatan umum (gear dan fasteners), konstruksi dan off road equipment (fasteners), dan industri penerbangan (aerospace). C.1.2 Barang Yang Diproduksi IDN 127. Berdasarkan hasil kuesioner dan hasil verifikasi ke IDN, mayoritas dari produksi IDN adalah adalah low carbon steel wire rod tanpa unsur baja paduan lainnya, yang dipergunakan untuk penarikan kawat menjadi diameter lebih kecil, pembuatan paku, wire mesh, dan pembuatan kawat las Karateristik Barang Yang Diproduksi IDN Karakteristik Barang Yang Diselidiki memiliki bentuk gulungan (coil) menengah (intermediate circular), dengan putaran yang tidak beraturan, yang memiliki ukuran diameter penampang silangnya adalah 5,5 mm 20 mm. Contoh Barang Yang Diproduksi IDN 129. Alur distribusi Barang Yang Diproduksi IDN berdasarkan hasil verifikasi: Telp. (021) , Faks. (021) , 24

27 Flow Chart Alur Distribusi Barang Yang Diproduksi IDN IDN ManufactiwesIOEM for e.g Neil, Mesh, Binding Wire, Stick Electrode, etc Processor for mg Straightening and Cutting Manutactire sioem Distributor Barang Yang Diproduksi IDN didistribusikan kepada industri Original Equipment Manufacture (OEM) yang kemudian diolah menjadi produk turunan wire rod antara lain produk kawat, mesh, dan kawat beton, untuk dipasok ke industri hilir (manufaktur), distributor, dan pengguna akhir Standar, grade/jenis, kegunaan, dan aplikasi tertentu dari Barang Yang Diproduksi IDN adalah seperti tertera pada Tabel 3. Tabel 3. Standar, Grade dan Ekuivalensi, Kegunaan, dan Aplikasi Pengguna Akhir Standar dan Grade Aplikasi Kegunaan JIS: 3505: AISI/SAE: KS Grade: Concrete reinforcing bar, shafting bar, SWRM 6 SAE 1006 KS 1006 binding wire, annealed wire, nails, SWRM 8 SAE 1008 KS 1008 galvanized wire, wire nails, staple wire, SWRM 10 SAE 1010 KS 1010 concrete nail, wire rod for straightening, SWRM 12 SAE 1012 KS 1012 mesh, dan wire mesh SWRM 15 SAE 1015 KS 1015 SWRM 17 SAE 1017 KS 1017 SWRM 20 SAE 1020 KS 1020 JIS: 3503: ER-70 S4 KS 1006 E Welding electrode/soldering sticks, mild SWRY 11 ER-70 S6 steel electrodes termasuk stick EM 12K electrodes, stick welding electrodes of low carbon-low silicon variety, metal inert gas welding copper coated wires, dan wire rods for covered electrode Sumber: Hasil Verifikasi KPPI Telp. (021) , Faks. (021) , kpoikemendag.go.id 25

28 Dari Tabel 3 diatas, Barang Yang Diproduksi IDN dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Standar dan grade Jenis atau grade Barang Yang Diproduksi IDN sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI), Japan industrial Standard (JIS), Standard American for Automotive Engineering (SAE), dan American Iron and Steel Institute (AISI). Sebagaimana tertera pada Tabel 2, IDN juga memiliki standar sendiri seperti KS Grade, yang dapat menggantikan penggunaan produk dengan standar JIS, AISI, dan SAE untuk aplikasi yang sama. b. Kegunaan dan aplikasi kegunaan akhir Kegunaan Barang Yang Diproduksi IDN secara umum adalah untuk low quality end-use, antara lain wire rod yang ditarik menjadi ukuran diameter lebih kecil (annealed wire, binding wire, galvanized wire, etc), paku, mesh dan wire mesh, kawat untuk penguatan beton (yang memiliki kesamaan komposisi kimia dan mechanical properties), dan kawat las. c. Selain Barang yang disebut diatas, IDN juga memproduksi jenis/grade wire rod untuk high carbon quality dan cold heading quality, namun tidak memfokuskan bisnisnya pada wire rod jenis tersebut Komposisi atau kandungan Barang Yang Diproduksi IDN Secara umum komposisi atau kandungan Barang Yang Diproduksi IDN telah sesuai dengan standar yang berlaku, dengan komposisi atau kandungan karbon (C) dan low alloy steel yaitu mangan (Mn), fosfor (P), sulfur (S), silicon (Si), dan unsur paduan lainnya, dengan besaran komposisi atau kandungan tertentu sesuai standar dan aplikasinya Barang Yang Diproduksi IDN memiliki proses produksi yang secara umum dimulai dari proses reheating furnace, proses reduksi, proses pendinginan, dan proses penyelesaian akhir. Dalam setiap tahapan proses produksi tersebut dilakukan Telp. (021) , Faks. (021) , kppi(@,kemendad.qo.id 26

29 LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS inspeksi atau pengecekan termasuk menggunakan sample produk untuk kontrol setiap tahapan proses, inspeksi untuk pengecekan dimensi, pengujian mechanical properties, pengujian makro, dan inspeksi untuk quality control Penjabaran tahapan proses produksi IDN secara umum adalah sebagai berikut: Flow-chart Proses Produksi Wire Rod PROSES REHEATING PROSES REDUKSI COOLING SYSTEM FINISHING PROCESS a. Proses reheating furnace: 1) Billet sebagai bahan baku utama Barang Yang Diproduksi IDN dipanaskan di reheating furnace sampai temperatur ±1200 C. 2) Billet kemudian dibersihkan dengan air bertekanan 180 bar yang berfungsi menghilangkan kerak pada permukaan dengan cara disemprotkan. Hal ini dilakukan untuk menghindari cacat permukaan akibat kerak yang tergilas. Selanjutnya billet tersebut masuk ke tahap reduksi. b. Proses reduksi: 1) Tahap awal reduksi dengan pre-roughing mill yang berfungsi mereduksi billet dari ukuran yang lebih besar menjadi yang lebih kecil. 2) Reduksi tahap kedua dilakukan di roughing mill yang berfungsi merubah square bar menjadi round, yang selanjutnya ujung kepala bar dipotong di pendulum shear. 3) Reduksi tahap ketiga dilakukan di intermediate mill yang terdiri dari beberapa roll stand yang telah disusun untuk mereduksi bar. Canilever Intermediate Mill adalah perantara antara Roughing Mill dan Finishing Mill untuk mereduksi kawat dan bertugas mengontrol tegangan billet sebelum masuk ke finishing. Telp. (021) , Faks. (021) , kppikemendaci.go.id 27

30 LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS 4) Selanjutnya masuk ke pre-finishing block untuk mereduksi bar dari intermediate, terdiri dari beberapa set roll dimana setiap set roll diatur agar diperoleh kondisi no-twist. 5) Tahap akhir reduksi dilakukan di No-Twist Finishing (NTM) terdiri dari beberapa set roll yang berfungsi mereduksi bar menjadi produk akhir. Selanjutnya dilakukan tahap transformasi melalui proses pendinginan. c. Proses Pendinginan, terdiri dari 3 tahap: 1) Transformasi fase tahap 1 dilakukan dengan menggunakan air, temperatur dapat diatur untuk mendapatkan sifat mekanik yang diinginkan. 2) Kemudian masuk ke laying head yang terletak setelah pinch roll berfungsi untuk merubah rod dari bentuk linear menjadi bentuk circular (ring) dan menempatkannya diatas stelmor conveyor yang berfungsi sebagai transport rod ring dari laying head ke reforming station. d. Proses finishing: Rod ring ditransfer ke hook conveyor yang berfungsi untuk dibawa ke area inspeksi, dilakukan pengecekan sesuai standar yang berlaku. Selanjutnya coil diikat kemudian dibawa ke area penyimpanan untuk proses labelling. C.1.3 Barang Impor 134. Berdasarkan hasil kuesioner Importir, dan verifikasi ke Importir, barang yang diimpor antara lain: a. Medium dan high carbon steel wire rod yang dipergunakan untuk spring wire, PC wire, dan tire cord; b. Cold heading quality steel wire rod yang dipergunakan untuk membuat fasteners (mur, baut, dan skrup); c. Low carbon steel wire rod tanpa unsur baja paduan lainnya yang dipergunakan untuk proses penarikan kawatldrawing wire, fine wire drawing (kawat ukuran dibawah 5mm), kawat las, kawat paku dan paku, mesh dan wire mesh, dan kawat untuk penguatan beton; Telp. (021) , Faks. (021) , kppi@kemendag.go.id 28

31 LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS d. Low carbon steel wire rod dengan unsur baja paduan lainnya, yang digunakan untuk proses drawing wire, fine drawing wire, kawat paku dan paku, dan fastener Karateristik Barang Impor Karakteristik Barang Yang Diselidiki memiliki bentuk gulungan (coil) menengah (intermediate circular), dengan putaran yang tidak beraturan, yang memiliki ukuran diameter penampang silangnya adalah 5,5 mm 20 mm Barang Yang Diimpor memiliki standar, grade/jenis, kegunaan, dan aplikasi tertentu seperti tertera pada Tabel 4 dibawah ini. Tabel 4. Standar, Grade, Kegunaan, dan Aplikasi Pengguna Akhir JIS: 3505: SWRM JIS: 3506 SWRCH JIS: 4052 SCM JIS: 3506 SWRCH JIS: 4051 SCM JIS: 3506 SWRH JIS: 3502 Piano Wire JIS: 3503: SWRY Contoh Standar dan Grade AISI/SAE AISI/SAE+Boron Grade Cth: SAE 1006B-1020B AISI/SAE Sumber: Kuesioner Importir, dan Hasil Verifikasi KPPI Contoh Kegunaan Fine wire drawing, Binding wire, annealed wire, nails, galvanized wire, wire nails, staple wire, concrete nail, wire rod for straightening, dan fasteners (mur, skrup, dan baut) Fasteners (mur, skrup, dan baut), shaft, spark plug, cold forging parts, tire cord, PC Wire/PC Strand, Piano Wire, Spring Wire, ball stud, shock abosorber, door striker, engine valve spring, CD Bar Welding electrode/soldering sticks, mild steel electrodes termasuk stick electrodes, stick welding electrodes of low carbon-low silicon variety, metal inert gas welding copper coated wires, dan wire rods for covered electrode Dad Tabel 4 diatas, Barang Yang Diimpor dapat dijabarkan sebagai berikut: Telp. (021) , Faks. (021) , kppi@kemendag.go.id 29

32 a. Standar dan grade Jenis atau grade Barang Yang Diimpor sesuai dengan standar SNI, JIS, SAE, dan AISI. Sebagaimana tertera pada Tabel 4, standar JIS memiliki jenis atau grade yang dapat menggantikan standar AISI dan SAE. b. Kegunaan dan aplikasi kegunaan akhir Kegunaan barang yang diimpor adalah untuk penarikan kawat (hard drawn atau cold drawn, dan fine drawing wire), cold forming dan cold fording, pembuatan paku, wire mesh, dan pembuatan kawat as, dengan aplikasi kegunaan sebagaimana tertera pada Tabel Komposisi atau kandungan barang yang diimpor Secara umum komposisi atau kandungan barang yang diimpor telah sesuai dengan standar JIS atau AISI atau SAE, yang memiliki komposisi atau kandungan karbon (C), mangan (Mn), fosfor (P), sulfur (S), silicon (Si), dan unsur lainnya, dengan besaran komposisi atau kandungan tertentu sesuai standar tersebut. Sebagaimana tertera pada recital 136, terdapat barang low carbon steel wire rod dengan unsur baja paduan lainnya yang diimpor dengan kandungan atau komposisi diatas namun ada penambahan unsur lain dengan besaran tertentu, antara lain boron (B), silicon (S), mangan (Mn), chrom (Cr), nickel (Ni), vanadium (V), molybdenum (Mo), tungsten (W), dan lainnya, sehingga dalam pengklasifikasian barang dan nomor HS nya menjadi berbeda berdasarkan BTKI Pada Tabel 4, disebutkan bahwa terdapat aplikasi AISI/SAE dengan unsur boron (baja paduan lainnya) sebesar >0,0008%, dimana aplikasi kegunaan barang tersebut secara umum, juga dipergunakan untuk penarikan kawat termasuk fine wire drawing, pembuatan paku, dan fasteners, dengan jenis atau grade yang dapat menggantikan penggunaan standar JIS atau AISI/SAE. Telp. (021) , Faks. (021) , kppikemendad.do.id 30

33 Namun demikian pada aplikasi tertentu, seperti pada penarikan kawat atau cold fording/cold forming, penambahan sedikit unsur boron (sebesar <0,003%) diperlukan karena fungsinya adalah untuk meningkatkan kemampuan baja terutama untuk unsur hardenability (kekerasan), formability (bentuk), dan machineability yang diperlukan pada saat proses heat treatment Barang yang diimpor memiliki proses produksi yang secara umum sama dengan barang yang diproduksi IDN, dengan bahan baku billet yang diproduksi menggunakan teknologi tanur tinggi (blast furnace) ataupun teknologi electric arc furnace. C.1.4 Barang Sejenis atau Barang Yang Secara Langsung Bersaing 139. Berdasarkan Laporan Essential Fact yang diterbitkan KPPI pada tanggal 25 Juli 2014, Uraian Barang Yang Diselidiki, pada recital 9, mengalami perubahan menjadi: "Wire rod berupa batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang putarannya tidak beraturan, dari besi atau baja bukan paduan, atau dari baja paduan lainnya, yang memiliki diameter 5.5 mm sampai dengan 20 mm dengan No. HS , , , , , , dan , dengan komposisi/kandungan/unsur kimia sebagai berikut: a. Wire rod bukan baja paduan 1) Yang mengandung karbon (C) maksimal 0.25%; dan 2) Yang mengandung aluminium (Al) maksimal 0.02% dan boron (B) minimal % dan kromium (Cr) minimal 0.20%; dan 3) Yang mengandung mangan (Mn) maksimal 0.60%; dan 4) Yang mengandung sulfur (S) maksimal 0.40%; dan 5) Yang mengandung fosfor (P) maksimal 0.40%; dan 6) Yang mengandung tembaga (Cu) maksimal 0.20%. b. Wire rod bukan baja paduan Telp. (021) , Faks. (021) , kppikemendag.go.id 31

Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI)

Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) L LAPORAN DATA UTAMA (ESSENTIAL FACT) HASIL PENYELIDIKAN (SAFEGUARDS) TERHADAP IMPOR APORAN DATA UTAMA (ESSENTIAL FACT) HASIL PENYELIDIKAN (SAFEGUARDS) STEEL WIRE ROD, TERHADAP DENGAN NOMOR IMPORHARMONIZED

Lebih terperinci

PERMOHONAN PENGENAAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (TIDAK RAHASIA)

PERMOHONAN PENGENAAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (TIDAK RAHASIA) PERMOHONAN PENGENAAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (TIDAK RAHASIA) DISAMPAIKAN OLEH PT. ISPAT INDO PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK A. Umum PT. Ispat Indo dan PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk., dengan

Lebih terperinci

TIDAK RAHASIA ESSENTIAL FACT

TIDAK RAHASIA ESSENTIAL FACT ESSENTIAL FACT A. PENDAHULUAN A.1. Latar Belakang 1. Pada tanggal 15 Januari 2014, Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) menerima permohonan dari PT. Gunung Garuda (selanjutnya disebut Pemohon

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK I & H SECTION DARI BESI ATAU BAJA PADUAN LAINNYA DENGAN NOMOR HS

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK I & H SECTION DARI BESI ATAU BAJA PADUAN LAINNYA DENGAN NOMOR HS A. PENDAHULUAN A.1 Permohonan Pengenaan Tindakan Pengamanan Perdagangan 1. Pada tanggal 12 Februari 2014, Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) melakukan inisiasi penyelidikan Tindakan Pengamanan

Lebih terperinci

Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia Jl. M.I. Ridwan Rais No.5, Jakarta Indonesia

Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia Jl. M.I. Ridwan Rais No.5, Jakarta Indonesia A. PENDAHULUAN Laporan ini memuat hasil peninjauan midterm sebagaimana diatur dalam Article 7.4 WTO Agreement on Safeguards (AoS) dan Pasal 87 Peraturan Pemerintah Nomor 34 2011 (PP34/2011) yang menjadi

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK CANAI LANTAIAN DARI BESI ATAU BAJA BUKAN PADUAN DENGAN NOMOR HS

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK CANAI LANTAIAN DARI BESI ATAU BAJA BUKAN PADUAN DENGAN NOMOR HS A. PENDAHULUAN A.1 Permohonan Pengenaan Tindakan Pengamanan Perdagangan 1. Pada tanggal 12 Desember 2012, Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) menerima permohonan dari PT. NS BlueScope Indonesia

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak : Put-44223/PP/M.XVII/19/2013 Nomor Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah klasifikasi atas

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2002 TENTANG TINDAKAN PENGAMANAN INDUSTRI DALAM NEGERI DARI AKIBAT LONJAKAN IMPOR

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2002 TENTANG TINDAKAN PENGAMANAN INDUSTRI DALAM NEGERI DARI AKIBAT LONJAKAN IMPOR KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2002 TENTANG TINDAKAN PENGAMANAN INDUSTRI DALAM NEGERI DARI AKIBAT LONJAKAN IMPOR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pelaksanaan komitmen

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 133, 2002 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2002 TENTANG TINDAKAN PENGAMANAN INDUSTRI DALAM

Lebih terperinci

MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Tel: /Fax:

MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Tel: /Fax: KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Tel: 021-23528446/Fax: 021-23528456 www.depdag.go.id KADI dan KPPI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No1398, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN Pengenaan Bea Masuk Anti Dumping Impor Produk Canai PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 169/PMK011/2013 TENTANG PENGENAAN

Lebih terperinci

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA ( KPPI ) KUESIONER PRODUSEN KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (KPPI)

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA ( KPPI ) KUESIONER PRODUSEN KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (KPPI) KUESIONER PRODUSEN KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (KPPI) 1 Versi Rahasia Versi Tidak Rahasia (tandai salah satu) Batas Akhir Pengembalian Kuesioner : 08 Agustus 2014 Periode Investigasi : 2010

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Desember 2014, neraca perdagangan Thailand

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG TINDAKAN ANTIDUMPING, TINDAKAN IMBALAN, DAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG TINDAKAN ANTIDUMPING, TINDAKAN IMBALAN, DAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG TINDAKAN ANTIDUMPING, TINDAKAN IMBALAN, DAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak dapat dihindari, karena setiap negara yang melakukan praktek di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak dapat dihindari, karena setiap negara yang melakukan praktek di dunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pasar dunia yang cenderung terbuka dan bebas hambatan adalah fenomena yang tidak dapat dihindari, karena setiap negara yang melakukan praktek di dunia

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN TENTANG TINDAKAN ANTIDUMPING, TINDAKAN IMBALAN, DAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN TENTANG TINDAKAN ANTIDUMPING, TINDAKAN IMBALAN, DAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2011 2010 TENTANG TINDAKAN ANTIDUMPING, TINDAKAN IMBALAN, DAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PT Bhirawa Steel Surabaya adalah rolling mill modern di Indonesia, produsen baja tulangan dengan pengalaman lebih dari 4 DEKADE (mulai 1973 sekarang)

PT Bhirawa Steel Surabaya adalah rolling mill modern di Indonesia, produsen baja tulangan dengan pengalaman lebih dari 4 DEKADE (mulai 1973 sekarang) PT Bhirawa Steel Surabaya adalah rolling mill modern di Indonesia, produsen baja tulangan dengan pengalaman lebih dari 4 DEKADE (mulai 1973 sekarang) untuk komitmen dan konsistensi produk, yang selalu

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2002 TENTANG TINDAKAN PENGAMANAN INDUSTRI DALAM NEGERI DARI AKIBAT LONJAKAN IMPOR

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2002 TENTANG TINDAKAN PENGAMANAN INDUSTRI DALAM NEGERI DARI AKIBAT LONJAKAN IMPOR KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2002 TENTANG TINDAKAN PENGAMANAN INDUSTRI DALAM NEGERI DARI AKIBAT LONJAKAN IMPOR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pelaksanaan komitmen

Lebih terperinci

V. KEGIATAN BELAJAR 5 STANDARISASI BAHAN TEKNIK LOGAM. Standarisasi untuk bahan teknik dapat dijelaskan dengan benar

V. KEGIATAN BELAJAR 5 STANDARISASI BAHAN TEKNIK LOGAM. Standarisasi untuk bahan teknik dapat dijelaskan dengan benar V. KEGIATAN BELAJAR 5 STANDARISASI BAHAN TEKNIK LOGAM A. Sub Kompetensi Standarisasi untuk bahan teknik dapat dijelaskan dengan benar B. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah pembelajaran ini mahasiswa

Lebih terperinci

57/PMK.011/2011 PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK KAWAT BINDRAT

57/PMK.011/2011 PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK KAWAT BINDRAT 57/PMK.011/2011 PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK KAWAT BINDRAT Contributed by Administrator Wednesday, 23 March 2011 Pusat Peraturan Pajak Online PERATURAN MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.916, 2014 Perindustrian. Impor Baja Panduan. Pertimbangan Teknis. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60/M-IND/PER/7/2014 TENTANG PERTIMBANGAN TEKNIS

Lebih terperinci

BAJA TULANGAN BETON BERSTANDAR SNI 2052:2014

BAJA TULANGAN BETON BERSTANDAR SNI 2052:2014 BAJA TULANGAN BETON BERSTANDAR SNI 2052:2014 Video Hot Rolling pabrik DELI Baja berbentuk batang berpenampang bundar dengan permukaan polos dan sirip yang digunakan untuk penulangan beton, yang

Lebih terperinci

(KPPI) Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI)

(KPPI) Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) L LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN APORAN DATA UTAMA (ESSENTIAL FACT) TERHADAP IMPOR PRODUK HASIL PENYELIDIKAN (SAFEGUARDS) KERTAS DAN KERTAS KARTON DILAPISI, TIDAK TERMASUK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 54/M-DAG/PER/12/2010 TENTANG KETENTUAN IMPOR BESI ATAU BAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 54/M-DAG/PER/12/2010 TENTANG KETENTUAN IMPOR BESI ATAU BAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 54/M-DAG/PER/12/2010 TENTANG KETENTUAN IMPOR BESI ATAU BAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2002 TENTANG TINDAKAN PENGAMANAN INDUSTRI DALAM NEGERI DARI AKIBAT LONJAKAN IMPOR

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2002 TENTANG TINDAKAN PENGAMANAN INDUSTRI DALAM NEGERI DARI AKIBAT LONJAKAN IMPOR KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 84 TAHUN 2002 TENTANG TINDAKAN PENGAMANAN INDUSTRI DALAM NEGERI DARI AKIBAT LONJAKAN IMPOR PRESIDEN Menimbang : a. bahwa pelaksanaan komitmen liberalisasi perdagangan dalam kerangka

Lebih terperinci

ANALISIS KETIDAKSESUAIAN KUAT TARIK DENGAN SPESIFIKASI STANDAR MELALUI DIAGRAM ISHIKAWA

ANALISIS KETIDAKSESUAIAN KUAT TARIK DENGAN SPESIFIKASI STANDAR MELALUI DIAGRAM ISHIKAWA Paper of The Month PM3I Agustus 2017 ANALISIS KETIDAKSESUAIAN KUAT TARIK BAJA HRC DENGAN SPESIFIKASI STANDAR MELALUI DIAGRAM ISHIKAWA ADDIN HADINATA A Teknik Metalurgi UNTIRTA I. Latar Belakang Hot Strip

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERDAGANGAN. Besi. Baja. Impor. Ketentuan. Perubahan. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERDAGANGAN. Besi. Baja. Impor. Ketentuan. Perubahan. Pencabutan. No.205, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERDAGANGAN. Besi. Baja. Impor. Ketentuan. Perubahan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 21/M-DAG/PER/6/2009 TENTANG

Lebih terperinci

Kawat baja tanpa lapisan untuk konstruksi beton pratekan (PC wire / KBjP )

Kawat baja tanpa lapisan untuk konstruksi beton pratekan (PC wire / KBjP ) Standar Nasional Indonesia Kawat baja tanpa lapisan untuk konstruksi beton pratekan (PC wire / KBjP ) ICS 77.140.65 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau

Lebih terperinci

PERMOHONAN PERPANJANGAN PENGENAAN BEA MASUK ANTI DUMPING I DAN H SECTION

PERMOHONAN PERPANJANGAN PENGENAAN BEA MASUK ANTI DUMPING I DAN H SECTION PERMOHONAN PERPANJANGAN PENGENAAN BEA MASUK ANTI DUMPING I DAN H SECTION (PETISI VERSI TIDAK RAHASIA) DISAMPAIKAN OLEH PT. GUNUNG GARUDA 1 A. UMUM 1. Latar Belakang Pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD)

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1298, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Penyelidikan. Antidumping. Imbalan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76/M-DAG/PER/12/2012

Lebih terperinci

LAPORAN ANALISIS KEBIJAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN PRODUK BESI BAJA NASIONAL

LAPORAN ANALISIS KEBIJAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN PRODUK BESI BAJA NASIONAL LAPORAN ANALISIS KEBIJAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN PRODUK BESI BAJA NASIONAL PUSAT KEBIJAKAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI BADAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN PERDAGANGAN KEMENTERIAN PERDAGANGAN 2015

Lebih terperinci

Perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur besi baja ini sudah banyak menghasilkan produk seperti kawat baja, plat baja, maupun baja

Perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur besi baja ini sudah banyak menghasilkan produk seperti kawat baja, plat baja, maupun baja BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai Negara yang berkembang, Indonesia berusaha keras dalam memajukan sektor perindustrian agar dapat bersaing dengan Negara lain di dunia Internasional, terutama

Lebih terperinci

Baja profil siku sama kaki proses canai panas (Bj P Siku sama kaki)

Baja profil siku sama kaki proses canai panas (Bj P Siku sama kaki) Standar Nasional Indonesia Baja profil siku sama kaki proses canai panas (Bj P Siku sama kaki) ICS 77.140.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1

Lebih terperinci

Konsumsi Baja per Kapita Tahun 2014

Konsumsi Baja per Kapita Tahun 2014 Kg/Kapita BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri baja merupakan salah satu industri pendukung pembangunan nasional yang sesuai dengan rencana strategis yang sedang direncanakan oleh Pemerintah Indonesia

Lebih terperinci

2016, No dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68/PMK.011/2013 dan berlaku sampai dengan tanggal 1 April 2016; c. bahwa berdasarkan ketentua

2016, No dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68/PMK.011/2013 dan berlaku sampai dengan tanggal 1 April 2016; c. bahwa berdasarkan ketentua No. 488, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. HRP. Bea Masuk. Anti Dumping. Tiongkok, Singapura, dan Ukraina. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50/PMK.010/2016 TENTANG PENGENAAN

Lebih terperinci

Baja profil kanal U proses canai panas (Bj P kanal U)

Baja profil kanal U proses canai panas (Bj P kanal U) Standar Nasional Indonesia Baja profil kanal U proses canai panas (Bj P kanal U) ICS 77.140.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor properti dan infrastruktur, dengan pertumbuhan Compound Annual

BAB I PENDAHULUAN. sektor properti dan infrastruktur, dengan pertumbuhan Compound Annual BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permintaan baja yang masih terus tumbuh didukung oleh pembangunan sektor properti dan infrastruktur, dengan pertumbuhan Compound Annual Growth Rate/CAGR (2003 2012)

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 23/PMK.011/2011 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK ANTI DUMPING TERHADAP IMPOR HOT ROLLED COIL DARI NEGARA REPUBLIK KOREA DAN MALAYSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108/PMK.011/2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108/PMK.011/2013 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108/PMK.011/2013 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK CASING DAN TUBING

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 978, 2013 KEMENKEU. Bea Masuk. Impor. Canai Lantaian. Pengenaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137.1/PMK.011/2014 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK

Lebih terperinci

2 Anti Dumping Terhadap Impor Produk Canai Lantaian Dari Besi Atau Baja Bukan Paduan Dari Negara Jepang, Republik Korea, Taiwan, Republik Rakyat Tiong

2 Anti Dumping Terhadap Impor Produk Canai Lantaian Dari Besi Atau Baja Bukan Paduan Dari Negara Jepang, Republik Korea, Taiwan, Republik Rakyat Tiong No.1948, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Bea Masuk. Anti Dumping. Impor. Produk Canai Lantaian. Besi. Baja. Pengenaan. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 224/PMK.001/2014

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106/PMK.011/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106/PMK.011/2012 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106/PMK.011/2012 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN DAN/ATAU

Lebih terperinci

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA ( KPPI ) KUESIONER IMPORTIR KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (KPPI)

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA ( KPPI ) KUESIONER IMPORTIR KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (KPPI) KUESIONER IMPORTIR KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (KPPI) 1 Batas Akhir Pengembalian : 4 Desember 2014 Kuesioner Periode Investigasi : Tahun 2010 s.d. 2013 Barang Yang Diselidiki : Kertas dan kertas

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) PIPA BAJA SALURAN AIR DENGAN ATAU TANPA LAPISAN SENG SECARA WAJIB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 591 /PMK.010/2004 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 591 /PMK.010/2004 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 591 /PMK.010/ TENTANG PROGRAM HARMONISASI TARIF BEA MASUK TAHUN 2005-2010 UNTUK PRODUK-PRODUK PERTANIAN, PERIKANAN, PERTAMBANGAN, FARMASI, KERAMIK, DAN BESI-BAJA

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND BULAN : JANUARI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND BULAN : JANUARI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND BULAN : JANUARI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama bulan Januari 2015, neraca perdagangan Thailand dengan Dunia defisit sebesar

Lebih terperinci

Tidak Rahasia A. UMUM

Tidak Rahasia A. UMUM A. UMUM Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) atas nama industri tekstil Indonesia dengan ini mengajukan Permohonan kepada Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) untuk memperpanjang tindakan pengamanan

Lebih terperinci

1. Baja dan Paduannya 1.1 Proses Pembuatan Baja

1. Baja dan Paduannya 1.1 Proses Pembuatan Baja 1. Baja dan Paduannya 1.1 Proses Pembuatan Baja Pembuatan Baja diawali dengan membuat besi kasar (pig iron) di dapur tinggi (blast furnace) di Gbr.1.1 Besi oksida (umumnya, Hematite Fe 2 O 3 atau Magnetite,

Lebih terperinci

2 Perdagangan, yaitu pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan terhadap impor produk steel wire rod; d. bahwa dalam rangka menindaklanjuti hasil penyeli

2 Perdagangan, yaitu pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan terhadap impor produk steel wire rod; d. bahwa dalam rangka menindaklanjuti hasil penyeli BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1184, 2015 KEMENKEU. Steel Wire Rod. Impor Produk. Pengamanan. Bea Masuk. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155/PMK.010/2015 TENTANG PENGENAAN BEA

Lebih terperinci

HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL Dumping dan Anti Dumping

HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL Dumping dan Anti Dumping BAHAN KULIAH HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL Dumping dan Anti Dumping Prof. Sanwani Nasution, SH Dr. Mahmul Siregar, SH.,M.Hum PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM SEKOLAH PASCASARJANA USU MEDAN 2009 DUMPING

Lebih terperinci

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97/PMK.010/2015 TENT ANG

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97/PMK.010/2015 TENT ANG MENTERIKEUANGAN SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 97/PMK.010/2015 TENT ANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 213/PMK.011/2011 TENTANG PENETAPAN SISTEM KLASIFIKASI BARANG DAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.64, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Bea Masuk Anti Dumping. Impor. Canai Lantaian. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PMK.011/2014 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK ANTI

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.010/2015 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.010/2015 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.010/2015 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK I DAN H SECTION DARI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Baja merupakan bahan baku penting dalam proses industri sehingga

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Baja merupakan bahan baku penting dalam proses industri sehingga I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Baja merupakan bahan baku penting dalam proses industri sehingga konsumsi baja dapat digunakan sebagai indikasi kemajuan suatu negara (Hudson, 2010). Kecenderungan konsumsi

Lebih terperinci

Baja tulangan beton dalam bentuk gulungan

Baja tulangan beton dalam bentuk gulungan Standar Nasional Indonesia Baja tulangan beton dalam bentuk gulungan ICS 77.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Agustus 2014, neraca perdagangan Thailand dengan

Lebih terperinci

Baja lembaran, pelat dan gulungan canai panas (Bj P)

Baja lembaran, pelat dan gulungan canai panas (Bj P) Standar Nasional Indonesia Baja lembaran, pelat dan gulungan canai panas (Bj P) ICS 77.140.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...

Lebih terperinci

Spesifikasi batang baja mutu tinggi tanpa pelapis untuk beton prategang

Spesifikasi batang baja mutu tinggi tanpa pelapis untuk beton prategang Standar Nasional Indonesia Spesifikasi batang baja mutu tinggi tanpa pelapis untuk beton prategang ICS 91.100.30; 77.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... 1 Daftar tabel... Error!

Lebih terperinci

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.010/2015 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK ANTI DUMPING TERHADAP IMPOR PRODUK H SECTION DAN I SECTION DARI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) PIPA SARINGAN UNTUK SUMUR AIR TANAH SECARA WAJIB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

baja siku, As di luar negeri. praktis adalah

baja siku, As di luar negeri. praktis adalah P T. Growth Sumatraa Industry adalah perusahaan industri baja yang dibangun dan beroperasi sejak tahun 1970. Pabrik yang luasnya sekitar 10 hektar ini terletak di Jalan K.L. Yos Sudarso Km.10 Medan Belawan

Lebih terperinci

Baja profil I-beam proses canai panas (Bj.P I-beam)

Baja profil I-beam proses canai panas (Bj.P I-beam) Standar Nasional Indonesia Baja profil I-beam proses canai panas (Bj.P I-beam) ICS 77.140.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

DISAMPAIKAN OLEH PT NS BLUESCOPE INDONESIA PT SUNRISE STEEL

DISAMPAIKAN OLEH PT NS BLUESCOPE INDONESIA PT SUNRISE STEEL PERMOHONAN PENGENAAN PERPANJANGAN PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK CANAI LANTAIAN DARI BESI ATAU BAJA BUKAN PADUAN (TIDAK RAHASIA) DISAMPAIKAN OLEH PT NS BLUESCOPE INDONESIA

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN INDUSTRI DALAM NEGERI MELALUI TINDAKAN SAFEGUARD WORLD TRADE ORGANIZATION

PERLINDUNGAN INDUSTRI DALAM NEGERI MELALUI TINDAKAN SAFEGUARD WORLD TRADE ORGANIZATION PERLINDUNGAN INDUSTRI DALAM NEGERI MELALUI TINDAKAN SAFEGUARD WORLD TRADE ORGANIZATION Oleh : A.A. Istri Indraswari I Ketut Sudiarta Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT Protection

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1996 TENTANG BEA MASUK ANTIDUMPING DAN BEA MASUK IMBALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1996 TENTANG BEA MASUK ANTIDUMPING DAN BEA MASUK IMBALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 34 TAHUN 1996 TENTANG BEA MASUK ANTIDUMPING DAN BEA MASUK IMBALAN PRESIDEN, Menimbang : bahwa berdasarkan Pasal 20 dan Pasal 23 Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85/MPP/Kep/2/2003

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85/MPP/Kep/2/2003 KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85/MPP/Kep/2/2003 TENTANG TATA CARA DAN PERYSARATAN PERMOHONAN PENYELIDIKAN ATAS PENGAMANAN INDUSTRI DALAM NEGERI DARI AKIBAT LONJAKAN

Lebih terperinci

ASSOSIASI MASYARAKAT BAJA INDONESIA (AMBI)

ASSOSIASI MASYARAKAT BAJA INDONESIA (AMBI) ASSOSIASI MASYARAKAT BAJA INDONESIA (AMBI) KICK OF MEETING DAN PELATIHAN PELAKSANA DAN PENGAWAS PEMBANGUNAN RUSUNAWA T.A. 2012 Pengenalan Material Baja Oleh : Sjafei Amri Ketua III Bidang Standardisasi

Lebih terperinci

Motivasi Indonesia Menerapkan Kebijakan Anti Dumping terhadap Impor Baja Cold Rolled Coil (CRC) Jepang Tahun 2013

Motivasi Indonesia Menerapkan Kebijakan Anti Dumping terhadap Impor Baja Cold Rolled Coil (CRC) Jepang Tahun 2013 Motivasi Indonesia Menerapkan Kebijakan Anti Dumping terhadap Impor Baja Cold Rolled Coil (CRC) Jepang Tahun 2013 DIAH DINI WATI & YUSNARIDA EKA NIZMI Universitas Riau Abstract The focus of this research

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1996 TENTANG BEA MASUK ANTIDUMPING DAN BEA MASUK IMBALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1996 TENTANG BEA MASUK ANTIDUMPING DAN BEA MASUK IMBALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1996 TENTANG BEA MASUK ANTIDUMPING DAN BEA MASUK IMBALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa berdasarkan Pasal 20 dan Pasal 23 Undang-undang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keliatan dan kekuatan yang tinggi. Keliatan atau ductility adalah kemampuan. tarik sebelum terjadi kegagalan (Bowles,1985).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keliatan dan kekuatan yang tinggi. Keliatan atau ductility adalah kemampuan. tarik sebelum terjadi kegagalan (Bowles,1985). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Baja Bahan konstruksi yang mulai diminati pada masa ini adalah baja. Baja merupakan salah satu bahan konstruksi yang sangat baik. Baja memiliki sifat keliatan dan kekuatan yang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.261, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Pemberlakuan. SNI. Baja Tulangan Beton. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/M-IND/PER/ 2/2012 TENTANG PEMBERLAKUAN

Lebih terperinci

PP 34/1996, BEA MASUK ANTIDUMPING DAN BEA MASUK IMBALAN BEA MASUK ANTIDUMPING DAN BEA MASUK IMBALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PP 34/1996, BEA MASUK ANTIDUMPING DAN BEA MASUK IMBALAN BEA MASUK ANTIDUMPING DAN BEA MASUK IMBALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Copyright (C) 2000 BPHN PP 34/1996, BEA MASUK ANTIDUMPING DAN BEA MASUK IMBALAN *34762 Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 34 TAHUN 1996 (34/1996) Tanggal: 4 JUNI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.969, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Bea Masuk Anti Dumping. Impor. Canai Lantaian. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150/PMK.011/2012 TENTANG PENGENAAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) PRODUK KAWAT BAJA BETON PRA-TEKAN UNTUK KEPERLUAN KONSTRUKSI BETON SECARA WAJIB DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

SNI Standar Nasional Indonesia

SNI Standar Nasional Indonesia SNI Standar Nasional Indonesia SNI 7614:2010 Baja batangan untuk keperluan umum (BjKU) ICS 77.140.99 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 58 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Mulai Data awal: Spesifikasi awal Studi pustaka Persiapan benda uji: Pengelompokkan benda uji Proses Pengujian: Pengujian keausan pada proses

Lebih terperinci

KOMITE ANTI-DUMPING INDONESIA

KOMITE ANTI-DUMPING INDONESIA KOMITE ANTI-DUMPING INDONESIA Kuesioner Importir Penyelidikan Interim Review Atas Impor Produk Polyester Staple Fiber Yang Berasal Dari: Republik Rakyat Tiongkok Jawaban Dikirim ke : KETUA KOMITE ANTI

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN PERKEMBANGAN PERDAGANGAN BULAN JULI 2011

RINGKASAN LAPORAN PERKEMBANGAN PERDAGANGAN BULAN JULI 2011 RINGKASAN LAPORAN PERKEMBANGAN PERDAGANGAN BULAN JULI 20 DIREKTORAT PERDAGANGAN, INVESTASI DAN KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 20 Perkembangan Ekspor Nilai ekspor

Lebih terperinci

TIN107 - Material Teknik #9 - Metal Alloys 1 METAL ALLOYS (1) TIN107 Material Teknik

TIN107 - Material Teknik #9 - Metal Alloys 1 METAL ALLOYS (1) TIN107 Material Teknik 1 METAL ALLOYS (1) TIN107 Material Teknik Definisi 2 Metal Alloys (logam paduan) adalah bahan campuran yang mempunyai sifat-sifat logam, terdiri dari dua atau lebih unsur-unsur, dan sebagai unsur utama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, pertumbuhan industri dunia yang mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, pertumbuhan industri dunia yang mencapai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, pertumbuhan industri dunia yang mencapai sekitar 5% pertumbuhan tiap tahunnya (www.indexmundi.com) menunjukkan bahwa industri

Lebih terperinci

195/PMK.011/2010 PENGENAAN BEA MASUK ANTI DUMPING TERHADAP IMPOR H SECTION DAN I SECTION DARI NEGARA

195/PMK.011/2010 PENGENAAN BEA MASUK ANTI DUMPING TERHADAP IMPOR H SECTION DAN I SECTION DARI NEGARA 195/PMK.011/2010 PENGENAAN BEA MASUK ANTI DUMPING TERHADAP IMPOR H SECTION DAN I SECTION DARI NEGARA Contributed by Administrator Tuesday, 23 November 2010 Pusat Peraturan Pajak Online PERATURAN MENTERI

Lebih terperinci

Perilaku Material Baja dan Konsep Perencanaan Struktur Baja

Perilaku Material Baja dan Konsep Perencanaan Struktur Baja Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : CIV 303 SKS : 3 SKS Perilaku Material Baja dan Konsep Perencanaan Struktur Baja Pertemuan - 1 Sub Pokok Bahasan : Perilaku Mekanis Baja Pengantar LRFD Untuk

Lebih terperinci

Baja tulangan beton SNI 2052:2014

Baja tulangan beton SNI 2052:2014 Standar Nasional Indonesia Baja tulangan beton ICS 77.140.15 Badan Standardisasi Nasional BSN 2014 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan P

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan P BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 281, 2016 KEMENPERIN. SNI. Pipa Saluran Air. Pemberlakuan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/M-IND/PER/2/2016 TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 08/M-DAG/PER/2/2009 TANGGAL : 18 Pebruari 2009

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 08/M-DAG/PER/2/2009 TANGGAL : 18 Pebruari 2009 Peraturan Menteri Perdagangan R.I. Nomor LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 08/M-DAG/PER/2/2009 TANGGAL : 18 Pebruari 2009 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 533/KMK.01/1999 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 533/KMK.01/1999 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 533/KMK.01/1999 TENTANG PENCABUTAN PENGENAAN BEA MASUK ANTI DUMPING TERHADAP IMPOR PRODUK CANAI LANTAIAN DARI BAJA BUKAN PADUAN DICANAI PANAS, TIDAK

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JUNI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JUNI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JUNI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Juni 2015, neraca perdagangan Thailand dengan Dunia

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan No.952, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPERIN. SNI Kawat Baja Beton Pratekan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/M-IND/PER/7/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi dunia akan semakin besar seiring dengan pesatnya perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap terpenuhi agar roda

Lebih terperinci

Masa berlaku: Alamat : Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Juli 2009 Telp. (022) ; Faks. (022) ,

Masa berlaku: Alamat : Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Juli 2009 Telp. (022) ; Faks. (022) , AMANDEMEN LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-021-IDN Nama Laboratorium : Balai Besar Logam dan Mesin Mekanik Logam dan paduannya Kuat tarik (tensile strength) SNI 07-0408-1989 JIS Z 2241-1998

Lebih terperinci

PROFIL INDUSTRI BAJA

PROFIL INDUSTRI BAJA PROFIL INDUSTRI BAJA Profil Industri Baja I. Pendahuluan Sesuai dengan amanah Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, peran pemerintah dalam mendorong kemajuan sektor industri ke depan dilakukan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2/PMK.010/2018 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2/PMK.010/2018 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2/PMK.010/2018 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK I DAN H SECTION DARI BAJA PADUAN LAINNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PENGARUH JENIS BAHAN DAN PROSES PENGERASAN TERHADAP KEKERASAN DAN KEAUSAN PISAU TEMPA MANUAL

PENGARUH JENIS BAHAN DAN PROSES PENGERASAN TERHADAP KEKERASAN DAN KEAUSAN PISAU TEMPA MANUAL PENGARUH JENIS BAHAN DAN PROSES PENGERASAN TERHADAP KEKERASAN DAN KEAUSAN PISAU TEMPA MANUAL Balkhaya 2114201007 Dosen Pembimbing Suwarno, ST., M.Sc., Ph.D. LATAR BELAKANG Alat potong bidang pertanian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian 4

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian 4 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERNYATAAN iii NASKAH SOAL TUGAS AKHIR iv HALAMAN PERSEMBAHAN v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI 1 DAFTAR GAMBAR 4 DAFTAR TABEL 7 DAFTAR LAMPIRAN 8

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia Menteri Perindustrian Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 42/M- IND/PER/4/2011 TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) KAWAT BAJA BETON PRATEKAN UNTUK

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Laporan tugas akhir BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Garuda Metalindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur.produk utama dari perusahaan ini adalah

Lebih terperinci

PENGARUH UNSUR Mn PADA PADUAN Al-12wt%Si TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK LAPISAN INTERMETALIK PADA FENOMENA DIE SOLDERING SKRIPSI

PENGARUH UNSUR Mn PADA PADUAN Al-12wt%Si TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK LAPISAN INTERMETALIK PADA FENOMENA DIE SOLDERING SKRIPSI PENGARUH UNSUR Mn PADA PADUAN Al-12wt%Si TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK LAPISAN INTERMETALIK PADA FENOMENA DIE SOLDERING SKRIPSI Oleh DEDI IRAWAN 04 04 04 01 86 DEPARTEMEN METALURGI DAN MATERIAL FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PROSES BAJA KARBON TINGGI DI PABRIK BILLET BAJA PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk, CILEGON

PENGENDALIAN PROSES BAJA KARBON TINGGI DI PABRIK BILLET BAJA PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk, CILEGON Xplore, 2013, Vol. 1(1):e8(1-7) c 2013 Departemen Statistika FMIPA IPB PENGENDALIAN PROSES BAJA KARBON TINGGI DI PABRIK BILLET BAJA PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk, CILEGON HIGH CARBON STEEL PROCESS CONTROL

Lebih terperinci

DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017 Website :

DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017 Website : GUGATAN VIETNAM KEPADA INDONESIA TERKAIT SAFEGUARDS PRODUK CANAI LANTAIAN DARI BESI ATAU BAJA BUKAN PADUAN Richard Samuel*, FX Joko Priyono, Darminto Hartono Program Studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum,

Lebih terperinci