Keywords: oil transformter; dissolved gas analysis, water content, breakdown voltage. 1 Universitas Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Keywords: oil transformter; dissolved gas analysis, water content, breakdown voltage. 1 Universitas Indonesia"

Transkripsi

1 Analisis Kondisi Minyak Transformator Berdasarkan Uji Parameter Utama Galih Ilham Mey Setiawan dan Iwa Garniwa Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Abstrak Pada saat pengoperasian transformator, permasalahan yang umum terjadi adalah timbulnya kegagalan, baik kegagalan termal maupun kegagalan elektris. Isolasi minyak memiliki peranan yang penting terhadap kinerja suatu transformator. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengontrolan terhadap kondisi minyak transformator agar keandalannya tetap terjaga. Pengontrolan kondisi tersebut dapat dilakukan dengan melakukan pengujian minyak transformator berdasarkan uji parameter utama, yaitu pengujian Dissolved Gas Analysis (DGA), pengujian kandungan air (water content) dan pengujian tegangan tembus (breakdown voltage). Dari keenam sampel minyak yang diujikan, indikasi awal yang terjadi adalah fenomena kegagalan dengan tingkat energi yang rendah, seperti korona, overheated cellulose dan permasalahan yang melibatkan logam panas. Selain itu, dengan menggunakan metode koefisien korelasi dapat disimpulkan bahwa parameter pengujian DGA merupakan parameter uji yang berdiri sendiri atau tidak berkaitan dengan parameter uji lain. Sementara pengujian tegangan tembus dan kandungan air memiliki korelasi yang tinggi yaitu berbanding terbalik, sehingga hasil dari pengujian salah satu parameter, dapat diprediksi apabila nilai dari hasil pengujian parameter lainnya telah diketahui. Hal ini terlihat dari hasil pengujian bahwa sampel minyak ke-4 memiliki kandungan air tertinggi yaitu 14,525 ppm dan tegangan tembus terendah sebesar 43,2 kv. Sebaliknya, sampel minyak ke-6 memiliki kandungan air terendah, yaitu 6,332 ppm dan tegangan tembus tertinggi sebesar 71,9 kv. Abstract At the time operation of the transformer, a common problem that occur is the onset of failure, both thermal and electrical failure. Insulating oil has an important role on the performance of a transformer. Therefore, a control on the condition is needed in order to maintain its reliability. The control condition can be done by testing transformer oil based on the main parameters test, such as Dissolved Gas Analysis (DGA) test, water content test and breakdown voltage test. From the six oil samples that tested, initial indications are failure phenomenon that occurs with low energy levels, such as corona, overheated cellulose and issues involving hot metal. Moreover, by using the correlation coefficient method can be concluded that DGA is a standalone test parameters or not related to the other test parameters. While the breakdown voltage and water content test have a high correlation, which is inversely proportional, so that the result of testing one of the parameters, can be predicted if the value of the other parameters of the test result are known. This can be seen from the test results that the 4 th oil samples has the highest water content with the value 14,525 ppm and also the lowest breakdown voltage of 43,2 kv. In contrast, the 6 th oil sample has the lowest water content, i.e 6,332 ppm and the highest breakdown voltage of 71,9 kv. Keywords: oil transformter; dissolved gas analysis, water content, breakdown voltage. 1 Universitas Indonesia

2 I. PENDAHULUAN Berdasarkan data PLN APD Jakarta [17], tercatat terdapat setidaknya 462 kali gangguan di penyulang sepanjang tahun Jumlah gangguan tersebut disebabkan oleh banyak faktor gangguan, termasuk didalamnya gangguan pada transformator. Gangguan yang terjadi pada transformator umumnya dikarenakan pembebanan transformator yang berlebih dalam waktu terus-menerus, sehingga berakibat buruk pada kondisi dan karakteristik transformator serta isolasinya. Akibat pemakaian pada kondisi 100% secara terus-menerus, akan timbul titik-titik panas pada daerah internal dari Transformator yang biasa disebut sebagai temperature hotspot, yang apabila dibiarkan akan menyebabkan degradasi pada isolasi transformator tersebut, terutama isolasi cair berupa minyak yang biasa dikenal sebagai minyak transformator. Keberadaan isolasi sangat penting karena selain berfungsi sebagai pemisah antara bagian inti transformator, isolasi ini berfungsi juga sebagai pendingin transformator sehingga mampu meminimalisir panas yang timbul pada transformator. Apabila minyak transformator berada dalam keadaan panas selama beberapa waktu, maka minyak ini akan mendidih dan menghasilkan uap-uap air pada bagian langit-langit dari transformator. Kemudian, uap-uap air yang timbul akibat pemanasan minyak tersebut akan jatuh ke dalam minyak transformator dan akan mengendap pada isolator inti dan juga pada bagian inti transformator itu sendiri. Hal ini menyebabkan, ketidakmurnian pada minyak transformator karena terdapat gas-gas yang telah terlarut pada minyak akibat peristiwa tersebut. Kenaikan temperatur yang terjadi, terdapatnya kandungan air pada isolasi minyak, serta kemungkinan terjadinya peluruhan isolasi kertas pada transformator akibat perubahan tingkat keasamannya, memengaruhi kinerja isolasi minyak transformator. Ketiga faktor tersebut tentu saja dapat memengaruhi terjadinya degradasi tegangan tembus dari minyak transformator, karena kemurnian dari minyak transformator sudah berkurang. Dari ketiga faktor di atas, dapat dilihat pengaruhnya terhadap kegagalan isolasi dan degradasi tegangan tembus dari minyak transformator. Oleh karena itu, untuk menjaga keandalan kinerja dari suatu transformator perlu dilakukan suatu pengujian untuk mengetahui keadaan dari transformator tersebut, yaitu dengan menggunakan metode Analisis Gas Terlarut (Dissolved Gas Analysis), pengujian kandungan air (Water Content Test) pada minyak transformator, dan pengujian tegangan tembus (Breakdown Voltage). Dari keempat pengujian tersebut, akan didapatkan informasi-informasi yang mengindikasikan ada atau tidaknya kegagalan-kegagalan termis maupun elektris dari transformator. Selanjutnya, dari hasil pengujian-pengujian itu akan dianalisis apakah isolasi minyak transformator yang diuji masih layak untuk digunakan, perlu dilakukan reklamasi, purifikasi, atau tidak layak digunakan sehingga harus diganti, dsb. 2 Universitas Indonesia

3 II. TINJAUAN TEORITIS Isolasi pada transformator merupakan salah satu komponen terpenting dari transformator. Bahan yang disebut sebagai bahan isolator adalah bahan dielektrik, ini disebabkan jumlah elektron yang terikat oleh gaya tarik inti sangat kuat. Elektron-elektronnya sulit untuk bergerak, walaupun telah terkena dorongan dari luar. Bahan isolator sering digunakan untuk bahan penyekat (dielektrik). Penyekat listrik terutama dimaksudkan agar listrik tidak dapat mengalir jika pada bahan penyekat tersebut diberi tegangan listrik. Isolasi pada transformator secara garis besar dibedakan menjadi tiga yaitu, isolasi gas, isolasi padat dan isolasi cair Minyak isolator yang dipergunakan dalam transformator daya mempunyai beberapa tugas utama, yaitu: Media isolator Media pendingin Media/alat untuk memadamkan busur api. Perlindungan terhadap korosi dan oksidasi. Minyak isolator transformator dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu minyak mineral dan minyak sintetik. Berikut adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh minyak transformator agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik, antara lain : Kekuatan isolasi tinggi Massa jenis (density) yang rendah Viskositas kinematik rendah Titik nyala (flash point) tinggi Titik tuang (pour point) serendah mungkin Angka kenetralan yang baik Stabilitas oksidasi tinggi Kandungan air yang rendah Tegangan tembus (breakdown voltage) tinggi Faktor kebocoran dielektri (DDF) yang baik Tahanan jenis (resistivity) tinggi. A. Jenis Kegagalan yang Dapat Dideteksi dengan Uji DGA Berbagai kasus kegagalan (fault) yang terjadi pada transformator dan terdeteksi melalui uji DGA, maka kegagalan pada transformator dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, yaitu : Partial Discharge (PD) 3 Universitas Indonesia

4 Pelepasan muatan (discharge) dari plasma dingin (corona) pada gelembung gas ataupun tipe percikan. Discharges of Low Energy (D1) PD tipe percikan/spark (menyebabkan karbonisasi pada isolasi kertas dalam skala yang lebih besar). Arcing pada energi rendah memacu perforasi karbon pada permukaan isolasi kertas sehingga muncul banyak partikel karbon pada minyak. Discharge of High Energy (D2) Discharge yang mengakibatkan kerusakan dan karbonisasi yang meluas pada kertas minyak. Thermal Fault, T < 300 o C (T1) dan Thermal Fault, 300< T < 700 o C (T2) Isolasi kertas berubah warna menjadi coklat pada temperatur > 200 o C (T1) dan pada temperatur > 300 o C terjadi karbonisasi kertas munculnya formasi partikel karbon pada minyak (T2). Thermal Fault, T > 700 o C (T3) Munculnya formasi partikel karbon pada minyak secara meluas, pewarnaan pada metal (200 o C) ataupun penggabungan metal (> 1000 o C). B. Gas Terlarut pada Minyak Transformator Minyak transformator merupakan campuran kompleks dari molekul-molekul hidrokarbon. Pemecahan beberapa ikatan antara unsur C-H dan C-C sebagai hasil dari kegagalan termal ataupun elektris akan menghasilkan fragmen-fragmen ion seperti H*, CH *, CH *, CH* atau C*, yang nantinya akan berekombinasi dan menghasilkan molekul-molekul gas seperti hidrogen (H-H), metana (CH 3 -H), etana (CH 3 -CH 3 ), etilen (CH 2 =CH 2 ) ataupun asetilen (CH CH). Gas-gas ini dikenal dengan istilah fault gas. Gambar 3.1 Struktur Kimia Minyak Isolator dan Gas-gas Terlarut pada Minyak Isolator [8] 4 Universitas Indonesia

5 Semakin banyak jumlah ikatan karbon (ikatan tunggal, ganda, rangkap tiga) maka semakin banyak pula energi yang dibutuhkan untuk menghasilkannya. Gambar 3.2: Pembentukan Skema Gas vs Temperatur (Aproksimasi) [9] Gambar 3.2 menjelaskan jenis fault gas dan jumlah relatifnya yang terbentuk saat temperaturnya semakin naik. Nilai temperatur tersebut bukanlah nilai yang baku, melainkan hanya pendekatan/aproksimasi. Hidrogen (H 2 ), metana (CH 4 ) dan etana (C 2 H 6 ) terbentuk oleh fenomena kegagalan dengan tingkat energi yang rendah, seperti partial discharge atau corona. Etilen (C 2 H 4 ) terbentuk oleh pemanasan minyak pada temperatur menengah, dan asetilen (C 2 H 2 ) terbentuk pada temperatur yang sangat tinggi. Gas hidrogen dan metana mulai terbentuk pada temperatur sekitar 150 C. Gas etana mulai terbentuk pada temperatur sekitar 250 C, dan gas etilen mulai terbentuk pada temperatur sekitar 350 C. Gas asetilen merupakan indikator adanya daerah dengan temperatur paling tidak 700 C, Pada beberapa kasus kegagalan termal (hot spot) dengan temperatur 500 C ternyata juga dapat memacu pembentukan gas asetilen walaupun dalam nilai ppm yang kecil. Sejumlah besar asetilen hanya dapat dihasilkan jika temperaturnya di atas 700 C yang biasanya disebabkan oleh adanya busur api (internal arcing). 5 Universitas Indonesia

6 III. METODE PENGUKURAN A. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian menggambarkan tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan mulai dari tahapan awal hingga akhir penelitian antara lain adalah sebagai berikut : Studi Literatur Perencanaan Pengujian Pelaksanaan Pengujian Pengolahan Data, Analisa dan Kesimpulan Gambar 4. 1 Diagram Alur Penelitian B. Parameter Utama Parameter utama adalah parameter pengujian yang digunakan untuk menganalisi kondisi minyak transformator. Parameter utama terdiri dari pengujian analisis gas terlarut, pengujian kandungan air dan pengujian tegangan tembus. 1. DGA (Dissolved Gas Analysis) Pengujian Analisis Gas Terlarut adalah analisis kondisi transformator yang dilakukan berdasarkan jumlah gas terlarut pada minyak transformator. Dengan pengujian gas terlarut akan memberikan informasi-informasi terkait akan kesehatan dan kualitas kerja transformator secara keseluruhan. Keuntungan utama pengujian DGA adalah deteksi dini akan adanya fenomena kegagalan yang ada pada transformator yang diujikan, sehingga dapat dilakukan langkah preventif. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian DGA antara lain pengambilan sampel uji, ekstraksi gas, intepretasi data dan pengambilan kesimpulan. Setelah dilakukan ekstraksi gas, dilakukan interpretasi data. Interpretasi data berdasarkan IEEE std.c Jumlah gas terlarut yang mudah terbakar atau TDCG (Total Dissolved Combustible Gas) akan menunjukkan apakah transformator yang diujikan masih berada pada kondisi operasi normal, waspada, peringatan atau kondisi kritis. 6 Universitas Indonesia

7 Gambar 4.1 Batas Konsentrasi Gas Terlarut dalam Satuan Part Per Million Berdasarkan IEEE std. C [8] Pada kondisi 1, transformator beroperasi normal. Namun, tetap perlu dilakukan pemantauan kondisi gas-gas tersebut. Pada kondisi 2, tingkat TDCG mulai tinggi. Ada kemungkinan timbul gejala-gejala kegagalan yang harus mulai diwaspadai. Perlu dilakukan pengambilan sampel minyak yang lebih rutin dan sering. Pada kondisi 3, TDCG pada tingkat ini menunjukkan adanya dekomposisi dari isolasi kertas dan/atau minyak transformator. Sebuah atau berbagai kegagalan mungkin saja sudah terjadi. Pada kondisi ini transformator sudah harus diwaspadai dan perlu perawatan lebih lanjut. Pada kondisi 4, TDCG pada tingkat ini menunjukkan adanya dekomposisi/kerusakan pada isolator kertas dan/atau minyak trafo sudah meluas. Selain menggunakan TDCG, juga dilakukan interpretasi data dengan metode key gas. Tabel 4. 1 Tabel Jenis Kegagalan Menurut Analisis Key Gas [8] Jenis Kegagalan Arcing (Busur Api) Corona (Korona) Overheating of Oil (Pemanasan Minyak) Overheating of Cellulose (Pemanasan Isolasi Kertas) Gas Kunci Asetilen (C 2 H 2 ) Hidrogen (H 2 ) Etilen (C 2 H 4 ) Karbon Monoksida (CO) Kriteria Kandungan nilai H 2 dan C 2 H 2 yang besar, sedikit kandungan CH 4 dan C 2 H 4. CO dan CO 2 mungkin ada apabila melibatkan selulose. Kandungan gas H 2 yang besar, beberapa CH 4, dengan sejumlah kecil nilai C 2 H 6 dan C 2 H 4. CO dan CO 2 mungkin ada jika selulose terlibat. Kandungan gas C 2 H 4 yang besar, sedikit kandungan gas C 2 H 6, beberapa kandungan gas CH 4 dan H 2. Kandungan nilai gas CO dan CO 2 yang sangat besar. Gas Hidrokarbon mungkin muncul. Jumlah Gas (dalam persen) H 2 : 60% C 2 H 2 : 30% H 2 : 85% CH 4 : 13% C 2 H 4 : 63% C 2 H 6 : 20% CO: 92% 7 Universitas Indonesia

8 Key gas didefinisikan oleh IEEE std.c sebagai gas-gas yang terbentuk pada transformator pendingin minyak yang secara kualitatif dapat digunakan untuk menentukan jenis kegagalan yang terjadi, berdasarkan jenis gas yang khas atau lebih dominan terbentuk pada berbagai temperatur, dengan tabel interpretasi seperti tabel 4.3 di atas. 2. Pengujian Kandungan Air (Water Content) Pengukuran kadar air pada minyak trafo adalah untuk mengetahui jumlah kandungan air pada minyak trafo. Ada dua sumber utama kenaikan air dalam isolasi transformator, yaitu masuknya air dari atmosfer (udara luar) serta degradasi selulose dan minyak. Keberadaan kandungan air dalam minyak bisa dapat terjadi dalam bentuk terlarut dan dapat pula hadir dalam bentuk senyawa hidrat, yaitu zat padat yang mengikat beberapa molekul air sebagai bagian dari strukturnya. Selama proses manufaktur/pembuatan, transformator dikeringkan sampai pengukuran atau praktik standar akan menghasilkan kadar air dalam isolasi selulosa kurang dari 0,5%-1,0% tergantung pada pembeli ataupun persyaratan produsen. Untuk interpretasi data pengujian kandungan air berdasarkan standar IEC tahun 2005, yang dapat dilihat seperti tabel 4.4. Kondisi, artinya minyak transformator dalam keadaan normal. Aksi yang direkomendasikan adalah dilakukan pengujian sampel secara berkala secara normal agar kondisi minyak transformator tetap berada dalam pengawasan. Kondisi Cukup, artinya kerusakan minyak transformator sudah terdeteksi; dianjurkan untuk melakukan sampling yang lebih sering. Selain itu, perlu juga dilakukan pengecekan terhadap parameter uji lainnya seperti tegangan tembus (breakdown voltage), kandungan partikel, keasaman. Kondisi Buruk, artinya kerusakan minyak transformator yang tidak normal; dianjurkan segera diambil tindakan untuk mencegah kerusakan fatal yang bisa saja terjadi. Aksi yang direkomendasikan adalah melakukan pengecekan sumber air berasal. Selain itu dianjurkan juga dilakukan rekondisi minyak transformator untuk memperbaiki kinerja minyak. Cara lain yang dapat dilakukan apabila sudah tidak dapat diperbaiki lagi adalah dengan mengganti minyak trafo. 8 Universitas Indonesia

9 Tabel 4. 2 Tabel Aplikasi dan Interpretasi Uji Minyak Standar IEC [14] Parameter Uji Kandungan Air (mg H20 /kg oil at 20 o C) (corrected to an equivalent at 20 o C) Kategori Penilaian Kualitatif Cukup Buruk O, A, D < > 10 B, E < > 15 C < > 25 Sesuai transformator F yang tepat G Bukan Tes Rutin Rekomendasi Aksi : lanjutkan pengambilan contoh secara normal Cukup : Pengambilan contoh yang lebih sering. Periksa parameter uji lain seperti tegangan tembus, kandungan partikel, DDF/ketahana n dan keasaman. Buruk: Periksa sumber air, rekondisi minyak (lihat 12.2) atau, alternatif, apabila lebih ekonomis karena parameter tes lain mengindikasik an kerusakan yang berat, ganti minyak. Catatan Peringatan : Saat suhu minyak pada saat sampling 20 o C atau lebih,nilai dalam mg/kg yang diukur harus selalu dikoreksi ke suhu 20 o C sebelum membandin gkannya dengan nilai-nilai batas koreksi dari tabel 6. Bila suhu minyak selama sampling kurang dari 20 o C atau dimana ada sejumlah besar isolasi selulosa yang hadir, lihat Lampiran A (Annex A). 3. Pengujian Tegangan Tembus (Breakdown Voltage) Pengertian tegangan tembus (breakdown voltage) minyak berdasarkan standar IEC adalah ukuran kemampuan isolasi minyak untuk menahan tegangan listrik. 9 Universitas Indonesia

10 Minyak yang kering dan bersih biasanya menunjukkan nilai tegangan tembus yang tinggi. Interpretasi data untuk pengujian tegangan tembus menggunakan IEC std , yang dapat dilihat melalui tabel dibawah ini : Tabel 4. 3 Tabel Aplikasi dan Interpretasi Uji Minyak Standar IEC [14] Parameter Uji Tegangan Tembus (kv) Kategori C. Metode Koefisien Korelasi Penilaian Kualitatif Cukup Buruk O, A, D > < 50 B, E > < 40 C > < 30 Tap changer of neutral end tap changers on O, A, B, C transformers < 25 F Single phase or connected tap changers on O, A, B transformers < 40 G < 30 Rekomendasi Aksi : lanjutkan pengambilan contoh secara normal. Cukup : Pengambilan contoh yang lebih sering. Periksa parameter uji lain seperti warna, kandungan partikel, DDF/ketahanan dan keasaman. Buruk: Periksa sumber air, rekondisi minyak (lihat 12.2) atau, alternatif, apabila lebih ekonomis karena parameter tes lain mengindikasikan kerusakan yang berat, ganti minyak. Catatan Koefisien korelasi adalah suatu angka atau bilangan yang menunjukkan seberapa dekat korelasi dari suatu variabel dengan variabel lainnya. Koefisien korelasi dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut : (4.1) 10 Universitas Indonesia

11 Dengan: KK (x,y) = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y x i = nilai variabel x ke I x = rata-rata nilai variabel x = nilai variabel y ke i y i ӯ = rata-rata nilai variabel y Tabel 4. 4 Tabel Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi KK (x, y) Interpretasi 0 Tidak berkorelasi 0,01-0,20 Korelasi Sangat rendah 0,21-0,40 Rendah 0,41-0,60 Agak rendah 0,61-0,80 Cukup 0,81-0,99 Tinggi 1 Sangat tinggi Rentang nilai koefisien korelasi berkisar antara 0 sampai 1 dan bernilai positif dan negatif. Nilai positif dan negatif hanya menunjukkan arah (vektor). Jika koefisien korelasi bernilai negatif, maka ada hubungan negatif antara kedua variabel tersebut. Artinya jika salah satu variabel nilainya meningkat, maka dapat diprediksi bahwa nilai variabel lainnya akan menurun. Jika koefisien korelasi bernilai positif, maka hubungan antara kedua variabel adalah positif. Artinya jika salah satu variabel nilainya meningkat, maka dapat diprediksi bahwa nilai variabel lainnya pun meningkat. Dan jika nilai salah satu variabel menurun, maka nilai variabel lainnya pun menurun. IV. HASIL PENGUKURAN Tabel 5. 1 Hasil Percobaan Keenam Sampel Minyak Berdasarkan Parameter yang Diujikan Sampel TDCG Breakdown Voltage Rating Tegangan H 2 O Uji (kv) 1 22,8 kv/10,5 kv ,451 52,9 2 22,8 kv/10,5 kv 715 9,968 67, kv/22,8 kv ,515 58,4 4 22,8 kv/10,5 kv ,525 45,0 5 22,8 kv/10,5 kv ,326 43, kv/10,5 kv 505 6,332 71,9 11 Universitas Indonesia

12 Dari data hasil percobaan tersebut, akan dianalisis indikasi kondisi transformator berdasarkan nilai Total Dissolved Combustile Gas (TDCG) pengujian DGA. Selain itu, dilakukan interpretasi data dari setiap sampel minyak yang telah diuji, sehingga dapat disimpulkan kondisi transformator berdasarkan parameter-parameter tersebut. Dalam analisis ini juga akan membahas korelasi antara parameter-parameter pengujian, hubungan antara nilai TDCG dengan kandungan air, nilai TDCG dengan nilai pengujian tegangan tembus dan nilai kandungan air dengan nilai pengujian tegangan tembus. V. PEMBAHASAN A. Indikasi Awal Kondisi Transformator Berdasarkan Pengujian DGA 1. Sampel Minyak Pertama Parameter Gas H 2 CH 4 C 2 H 2 C 2 H 4 C 2 H 6 CO TDCG Nilai Key Gas gas : H 2, CO. Indikasi fault : Korona, overheating cellulose. Kandungan Gas Terlarut Nilai Gas Terlarut CO H2 CH4 C2H6 C2H4 C2H2 Jenis Gas Gambar 5.1 Tabel dan Grafik Nilai Masing-masing Gas yang Terlarut pada Sampel Minyak Pertama 2. Sampel Minyak Kedua Parameter Key Gas : H 2, C 2 H 6. H 2 CH 4 C 2 H 2 C 2 H 4 C 2 H 6 CO TDCG Gas Indikasi fault : Korona, Nilai Permasalahan melibatkan logam panas. 12 Universitas Indonesia

13 Nilai Gas Terlarut Kandungan Gas Terlarut CO H2 CH4 C2H6 C2H4 C2H2 Jenis Gas Gambar 5.2 Tabel dan Grafik Nilai Gas Terlarut dari Setiap Jenis Gas dari Sampel Minyak Kedua 3. Sampel Minyak Ketiga Parameter Gas Nilai H 2 CH 4 C 2 H 2 C 2 H 4 C 2 H 6 CO TDCG Key Gas : H 2, CO, C 2 H 6. Indikasi fault : Korona, overheating cellulose, Permasalahan melibatkan logam panas. Kandungan Gas Terlarut Nilai Gas Terlarut CO H2 CH4 C2H6 C2H4 C2H2 Jenis Gas Gambar 5.3 Tabel dan Grafik Nilai Gas Terlarut dari Setiap Jenis Gas dari Sampel Minyak Ketiga 4. Sampel Minyak Keempat Parameter Gas H 2 CH 4 C 2 H 2 C 2 H 4 C 2 H 6 CO TDCG Nilai Key Gas : H 2, CO, C 2 H 6. Indikasi fault : Permasalahan melibatkan logam panas, Korona, overheating cellulose. 13 Universitas Indonesia

14 Nilai Gas Terlarut Kandungan Gas Terlarut CO H2 CH4 C2H6 C2H4 C2H2 Jenis Gas Gambar 5.4 Tabel dan Grafik Nilai Gas Terlarut dari Setiap Jenis Gas dari Sampel Minyak Keempat 5. Sampel Minyak Kelima Parameter Gas Nilai H 2 CH 4 C 2 H 2 C 2 H 4 C 2 H 6 CO TDCG Key Gas : H 2, CO, C 2 H 6. Indikasi fault : Korona, Permasalahan melibatkan logam panas, overheating cellulose. Nilai Gas Terlarut Kandungan Gas Terlarut CO H2 CH4 C2H6 C2H4 C2H2 Jenis Gas Gambar 5.5 Tabel dan Grafik Nilai Gas Terlarut dari Setiap Jenis Gas dari Sampel Minyak Kelima 6. Sampel Minyak Keenam Parameter Gas Nilai H 2 CH 4 C 2 H 2 C 2 H 4 C 2 H 6 CO TDCG Key Gas gas : H 2, CO. Indikasi fault : Korona, overheating cellulose. 14 Universitas Indonesia

15 Kandungan Gas Terlarut Nilai Gas Terlarut CO H2 CH4 C2H6 C2H4 C2H2 Jenis Gas Gambar 5.6 Tabel dan Grafik Nilai Gas Terlarut dari Setiap Jenis Gas dari Sampel Minyak Keenam B. Analisis Korelasi dari Setiap Parameter Pengujian 1. Analisis Korelasi Pengujian Analisis Gas Terlarut dengan Pengujian Kandungan Air H2O Grafik TDCG vs H 2 0 y = x R² = TDCG Gambar 5. 1 Kurva Nilai TDCG vs H 2 O Berdasarkan hasil grafik di atas, dapat terlihat bahwa hasil penggambaran TDCG vs H 2 O memberikan persebaran data secara acak. Nilai R 2 yang kecil, bernilai 0,1608 menunjukkan data yang kurang baik untuk ditarik trendline secara linier. Tabel 5. 2 Pengolahan Data Koefisien Korelasi DGA dan Water Content Sampel Kandungan (x DGA x Uji air i -! y i -! i -!)(y i -!) (x i -!) 2 (y i -!) TOTAL Universitas Indonesia

16 Koefisien korelasi yang didapat ialah -0, Berdasarkan interpretasi data, dengan nilai koefisien korelasi tersebut, maka korelasi di antara kedua variabel, yaitu nilai TDCG dan H 2 O masih tergolong rendah. Artinya, kedua parameter tersebut bisa jadi saling memengaruhi tapi dalam tingkatan yang rendah dan berbanding terbalik, karena hasil koefisien korelasinya bernilai negatif. 2. Analisis Korelasi Pengujian Kandungan Air dengan Pengujian Tegangan Tembus H Grafik Tegangan Tembus vs H 2 0 y = x R² = Tegangan Tembus (kv) Gambar 5. 2 Kurva Nilai Tegangan Tembus vs H 2 O Berdasarkan hasil grafik di atas, dapat terlihat bahwa hasil penggambaran nilai Tegangan Tembus vs H 2 O memberikan persebaran data secara acak. Nilai R 2 cukup kecil, bernilai 0,3806 menunjukkan data yang kurang baik untuk ditarik trendline secara linier. Tabel 5. 3 Pengolahan Data Koefisien Korelasi Tegangan Tembus dan H 2 O Sample Uji BDV H 2 O x i -! y i -! (x i -!)(y i -!) (x i -!) 2 (y i -!) TOTAL Koefisien korelasi yang didapat ialah Berdasarkan tabel 5.9, nilai tersebut menggambarkan korelasi di antara kedua variabel yang tinggi. Berbeda dengan sebelumnya, 16 Universitas Indonesia

17 berdasarkan nilai koefisien korelasinya, dapat disimpulkan bahwa nilai tegangan tembus berbanding terbalik terhadap nilai kandungan air pada minyak transformator. Artinya, untuk minyak transformator yang memiliki kandungan H 2 O tinggi, maka nilai tegangan tembus-nya akan rendah. Analisis Korelasi Pengujian Analisis Gas Terlarut dengan Pengujian Tegangan Tembus Tegangan Tembus (kv) Grafik TDCG vs Tegangan Tembus y = x R² = TDCG Gambar 5. 3 Kurva Nilai TDCG vs Tegangan Tembus Berdasarkan hasil grafik di atas, dapat terlihat bahwa hasil penggambaran TDCG vs Tegangan Tembus memberikan persebaran data secara acak. Nilai R 2 yang kecil, bernilai 0,0641 menunjukkan persebaran data yang kurang baik untuk ditarik trendline secara linier. Tabel hasil pengolahan data untuk kedua parameter pun kembali ditampilkan di bawah ini. Tabel 5. 4 Pengolahan Data Koefisien Korelasi DGA dan Tegangan Tembus Sampel Uji TDCG Tegangan Tembus x i -! y i -! (x i -!)(y i -!) (x i -!) 2 (y i -!) TOTAL Untuk kedua parameter ini, nilai koefisien yang didapat ialah Berdasarkan tabel 5.10, nilai ini tergolong kategori sangat rendah. C. Analisis Kondisi Minyak Transformator Berdasarkan Ketiga Parameter Pengujian Tabel 5. 5 Hasil Data Percobaan, Jenis Minyak dan Interpretasi Penilaian Kualitatif 17 Universitas Indonesia

18 Parameter Pengujian Penilaian Kualitatif Sampel Minyak Rating Tegangan TDCG H 2 O Breakdown Voltage (kv) DGA Kandunga n Air Tegangan Tembus 1 22,8 kv/10,5 kv ,451 52,9 Kondisi 1 Cukup 2 22,8 kv/10,5 kv 715 9,968 67,1 Kondisi 1 Cukup 3 22,8 kv/525 kv ,515 58,4 Kondisi 2 Cukup Cukup 4 22,8 kv/10,5 kv ,525 45,0 Kondisi 2 Cukup 5 22,8 kv/10,5 kv ,326 43,2 Kondisi 1 Cukup kv/10,5 kv 505 6,332 71,9 Kondisi 1 Cukup VI. KESIMPULAN 1. Dari keenam sampel minyak yang diuji, indikasi awal yang terjadi adalah fenomena kegagalan dengan tingkat energi yang rendah, seperti korona, overheated cellulose dan permasalahan yang melibatkan logam panas. 2. Pengujian DGA (analisis gas terlarut) ialah parameter uji yang berdiri sendiri atau tidak berkaitan dengan parameter uji lain. Sementara pengujian tegangan tembus dan kandungan air memiliki korelasi yang tinggi, yaitu berbanding terbalik. 3. Dengan mengetahui salah satu parameter pengujian (DGA ataupun Kandungan Air) dapat diprediksi hasil uji parameter lainnya, sehingga tidak perlu dilakukan pengujian terhadap kedua parameter, cukup dilakukan pengujian pada salah satu parameter. 4. Kondisi sampel minyak pertama, kedua, kelima dan keenam berada dalam kondisi yang baik. Kondisi sampel minyak ketiga dan keempat masih berada dalam kondisi yang cukup baik, namun telah menunjukkan beberapa indikasi kegagalan. 18 Universitas Indonesia

19 VII. KEPUSTAKAAN [1] Arumdina, Riry Rizky. Life Assessment Minyak Isolasi pada Transformator Utama di PLTP PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang. Depok : Universitas Indonesia [2] Simamora, Jonathan Fritz. Analisis Pengaruh Kenaikan Temperatur dan Umur Minyak Transformator Terhadap Degradasi Tegangan Tembus Minyak Transformator. Depok : Universitas Indonesia. Juni [3] Hardityo, Rahmat. Deteksi dan Analisis Indikasi Kegagalan Transformator Dengan Metode Analisis Gas Terlarut. Depok : Universitas Indonesia. 2007/2008. [4] Faishal, Muhammad. Analisis Indikasi Kegagalan Transformator Dengan Metode Dissolved Gas Analysis. Semarang : Universitas Diponegoro [5] Chumaidy, Adib. Analisis Kegagalan Minyak Isolasi pada Transformator Daya Berbasis Kandungan Gas Terlarut. Jakarta : [6] IEEE Standard C IEEE Guide for the Interpretation of Gases Generated in Oil-Immersed Transformers [7] IEC Standard Mineral Insulating Oils in Electrical Equipment-Supervision and Maintenance Guidance [8] Jhony. Pengaruh Busur Api Terhadap Kekuatan Dielektrik Gas SF 6. Medan : Universitas Sumatera Utara [9] Fery Citarsa, Ida Bagus. Pengaruh Sifat Kimia Terhadap Sifat Listrik dari Minyak Isolasi Transformator. Nusa Tenggara Barat : Universitas Mataram [10] Arismunandar, A. Teknik Tegangan Tinggi, Pradnya Paramita, Jakarta, April [11] Chapman, Stephen J. Electric Machinery and Power System Fundamentals. Mc Graw Hill. New York, [12] Ashkezari, Atefeh Dehghani. Evaluating the Accuracy of Different DGA Tehnique for Improving the Transformers Oil Quality Interpretation. Penelitian. 19 Universitas Indonesia

Tabel Klasifikasi Sistem Pendingin Pada Transformator Daya: Sirukulasi. Sirkulasi. Paksa. 1. AN - - Udara - 2. AF Udara

Tabel Klasifikasi Sistem Pendingin Pada Transformator Daya: Sirukulasi. Sirkulasi. Paksa. 1. AN - - Udara - 2. AF Udara LAMPIRAN 1 : Tabel Klasifikasi Sistem Pendingin Pada Transformator Daya: No. Macam Sistem Pendingin Di dalam Transformator Media Di luar Transformator Sirukulasi Sirkulasi Sirkulasi Sirkulasi Alami Paksa

Lebih terperinci

DIAGNOSIS KONDISI TRANSFORMATOR DAYA MENGGUNAKAN METODA INDEKS KESEHATAN

DIAGNOSIS KONDISI TRANSFORMATOR DAYA MENGGUNAKAN METODA INDEKS KESEHATAN DIAGNOSIS KONDISI TRANSFORMATOR DAYA MENGGUNAKAN METODA INDEKS KESEHATAN Akhbar Candra Mulyana NRP. 2211106072 Pembimbing 1 Dimas Anton Asfani, ST., MT., Ph.D. Pembimbing 2 I Gusti Ngurah Satriyadi H,

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transformator Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain

Lebih terperinci

ANALISIS KONDISI TRANSFORMATOR PELEBURAN EAF 9 BERDASARKAN PENGUJIAN DGA MINYAK TRANSFORMATOR DI PABRIK BAJA SLAB 2 PT.

ANALISIS KONDISI TRANSFORMATOR PELEBURAN EAF 9 BERDASARKAN PENGUJIAN DGA MINYAK TRANSFORMATOR DI PABRIK BAJA SLAB 2 PT. ANALISIS KONDISI TRANSFORMATOR PELEBURAN EAF 9 BERDASARKAN PENGUJIAN DGA MINYAK TRANSFORMATOR DI PABRIK BAJA SLAB 2 PT. KRAKATAU STEEL Arnaldo H Saragi 1, Rudy Setiabudy 2 1. Departemen Teknik Elektro,

Lebih terperinci

ANALISIS KEGAGALAN TRANSFORMATOR BERDASARKAN HASIL PENGUJIAN DGA

ANALISIS KEGAGALAN TRANSFORMATOR BERDASARKAN HASIL PENGUJIAN DGA ANALISIS KEGAGALAN TRANSFORMATOR BERDASARKAN HASIL PENGUJIAN DGA Nurhabibah Naibaho Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Krisnadwipayana Email: bibahoo@gmail.com Abstrak Transformator berisi minyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN ANALISA BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1 Tata Cara Pengambilan Sampel Minyak Pengambilan sampel minyak untuk pengujian DGA sangat menentukan kehandalan diagnose yang akan didapatkan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan

Lebih terperinci

Analisis Performa Transformator GI Gandul 2 60 MVA Menggunakan Metode Indeks Kesehatan Transformator Berdasarkan Karakteristik Dissolved Gas Analysis

Analisis Performa Transformator GI Gandul 2 60 MVA Menggunakan Metode Indeks Kesehatan Transformator Berdasarkan Karakteristik Dissolved Gas Analysis Analisis Performa Transformator GI Gandul 60 MVA Menggunakan Metode Indeks Kesehatan Transformator Berdasarkan Karakteristik Dissolved Gas Analysis Muhammad Munawar 1, Ir. I Made Ardita Y, M.T. Departemen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Tes Tegangan Tembus dan Tes DGA Tabel 4.1 adalah hasil pengetesan tegangan tembus sampel minyak transformator di Bandara Ngurah Rai Tabel 4.1 Hasil Tes

Lebih terperinci

Diagnosis Transformator Daya Menggunakan Metode Indeks Kesehatan Transformator

Diagnosis Transformator Daya Menggunakan Metode Indeks Kesehatan Transformator JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (204) -6 Diagnosis Transformator Daya Menggunakan Metode Indeks Kesehatan Transformator Akhbar Candra M, Dimas Anton Asfani, dan I.G.N. Satriyadi Hernanda. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Bab III Penilaian Kondisi

Bab III Penilaian Kondisi Bab III Penilaian Kondisi 3.1. Latar Belakang Penggunaan Penilaian Kondisi 3.1.1. Pengertian Penilaian Kondisi Penilaian Kondisi merupakan suatu metode penilaian terhadap suatu obyek yang berdasarkan pada

Lebih terperinci

Analisa Gas Terlarut Pada Minyak Transformator Daya 150 kv Dengan Menggunakan Metode Duval Pentagon

Analisa Gas Terlarut Pada Minyak Transformator Daya 150 kv Dengan Menggunakan Metode Duval Pentagon Analisa Gas Terlarut Pada Minyak Transformator Daya 150 kv Dengan Menggunakan Metode Duval Pentagon Devita Amalia, Fri Murdiya Jurusan Teknik Elektro S1 Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Bina Widya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA Transformator tenaga merupakan aset yang sangat penting dan krusial dalam sistem tenaga listrik karena dapat memberikan kontribusi dan investasi yang sangat besar dalam sistem utilitas.

Lebih terperinci

Bab IV Studi Kasus Penilaian Kondisi IBT -1 dan IBT-2 GITET Kembangan

Bab IV Studi Kasus Penilaian Kondisi IBT -1 dan IBT-2 GITET Kembangan Bab IV Studi Kasus Penilaian IBT -1 dan IBT-2 GITET Kembangan 4.1. Pendahuluan Penilaian ini dilakukan pada IBT-1 dan IBT-2 PT.PLN (Persero) GI Kembangan. Berikut ini keterangan Trafo yang akan dilakukan

Lebih terperinci

PENGUJIAN ISOLASI MINYAK TROFO TEGANGAN TINGGI TERHADAP PERUBAHAN SUHU.

PENGUJIAN ISOLASI MINYAK TROFO TEGANGAN TINGGI TERHADAP PERUBAHAN SUHU. PENGUJIAN ISOLASI MINYAK TROFO TEGANGAN TINGGI TERHADAP PERUBAHAN SUHU Slamet Hani 1 1 Jurusan Teknik Elektro Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta, e-mail : shani.akprind.@yahoo.com ABSTRACT Transformer

Lebih terperinci

ANALISIS DETEKSI KEADAAN MINYAK TRANSFORMATOR DENGAN METODE GAS TERLARUT MENGGUNAKAN PERALATAN DISSOLVE GAS ANALISYS ( DGA)

ANALISIS DETEKSI KEADAAN MINYAK TRANSFORMATOR DENGAN METODE GAS TERLARUT MENGGUNAKAN PERALATAN DISSOLVE GAS ANALISYS ( DGA) ANALISIS DETEKSI KEADAAN MINYAK TRANSFORMATOR DENGAN METODE GAS TERLARUT MENGGUNAKAN PERALATAN DISSOLVE GAS ANALISYS ( DGA) SURYA DARMA Dosen Tetap Yayasan Pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Analisis Pengujian Kinerja Minyak Isolasi Pada Transformator Tenaga 70kV

Analisis Pengujian Kinerja Minyak Isolasi Pada Transformator Tenaga 70kV Analisis Pengujian Kinerja Minyak Isolasi Pada Transformator Tenaga 70kV Stefan Heryanto Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia Tel: (021) 78888805. Fax:

Lebih terperinci

Materi Seminar tugas akhir

Materi Seminar tugas akhir 1 Materi Seminar tugas akhir AALISIS PEGARUH PEMBEBAA TRASFORMATOR TERHADAP KADUGA GAS TERLARUT MIAK ISOLASI Agung Ekosurya Harsono [1], Ir. Tejo Sukmadi [2], Karnoto ST.MT [3] ABSTRAK Minyak transformator

Lebih terperinci

PENGARUH KEGAGALAN MINYAK TRANSFORMATOR DAYA 18.5 MVA PLTG UNIT 1 DI PT PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN KERAMASAN

PENGARUH KEGAGALAN MINYAK TRANSFORMATOR DAYA 18.5 MVA PLTG UNIT 1 DI PT PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN KERAMASAN PENGARUH KEGAGALAN MINYAK TRANSFORMATOR DAYA 18.5 MVA PLTG UNIT 1 DI PT PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN KERAMASAN LAPORAN AKHIR Dibuat untuk memenuhi syarat menyelesaikan Pendidikan Diploma III Program

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISA JENIS KEGAGALAN TRANSFORMER BERDASARKAN HASIL UJI DGA DENGAN METODE ROGER S RATIO PLTU TAMBAK LOROK

Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISA JENIS KEGAGALAN TRANSFORMER BERDASARKAN HASIL UJI DGA DENGAN METODE ROGER S RATIO PLTU TAMBAK LOROK Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISA JENIS KEGAGALAN TRANSFORMER BERDASARKAN HASIL UJI DGA DENGAN METODE ROGER S RATIO PLTU TAMBAK LOROK Muhammad Faishal A. R. (L2F 007 051) Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS TRANSFORMATOR DAYA 150 kv/70 kv DI GI BANARAN BERDASARKAN HASIL PENGUJIAN ISOLASI MINYAK MENGGUNAKAN METODE STOKASTIK

ANALISIS KUALITAS TRANSFORMATOR DAYA 150 kv/70 kv DI GI BANARAN BERDASARKAN HASIL PENGUJIAN ISOLASI MINYAK MENGGUNAKAN METODE STOKASTIK ANALISIS KUALITAS TRANSFORMATOR DAYA 150 kv/70 kv DI GI BANARAN BERDASARKAN HASIL PENGUJIAN ISOLASI MINYAK MENGGUNAKAN METODE STOKASTIK Lailiyana Farida Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pembangkit istrik Tenaga Panas Bumi (PTP) Kamojang PT. Indonesia Power UPJP Kamojang memiliki 3 pembangkit yang menggunakan panas bumi sebagai energi primernya. Pembangkit tersebut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kata kunci-filterisasi, minyak trafo, TDCG. Gambar 1. Bagan Transformator Sumber : TRANSFORMER 2011.htm

I. PENDAHULUAN. Kata kunci-filterisasi, minyak trafo, TDCG. Gambar 1. Bagan Transformator Sumber : TRANSFORMER 2011.htm PENGARUH FILTERISASI MINYAK TRAFO TERHADAP KINERJA TRANSFORMATOR DAYA 30 MVA DI GARDU INDUK SENGKALING Rendy Hari Widodo¹, Soemarwanto, Ir., MT², Hadi Suyono, ST., MT., Ph.D³ ¹Mahasiswa Teknik Elektro,

Lebih terperinci

PENGKAJIAN KONDISI TRANSFORMATOR BHT03 PADA RSG-GAS MENGGUNAKAN METODA DISSOLVED GAS ANALYSIS. Teguh Sulistyo

PENGKAJIAN KONDISI TRANSFORMATOR BHT03 PADA RSG-GAS MENGGUNAKAN METODA DISSOLVED GAS ANALYSIS. Teguh Sulistyo PENGKAJIAN KONDISI TRANSFORMATOR BHT03 PADA RSG-GAS MENGGUNAKAN METODA DISSOLVED GAS ANALYSIS Teguh Sulistyo Pusat Reaktor Serba Guna (PRSG) - BATAN ABSTRAK PENGKAJIAN KONDISI TRANSFORMATOR BHT03 PADA

Lebih terperinci

Prof. Dr. Ir. Mauridhi Hery Purnomo, M.Eng. Dr. Eng.Ardyono Priyadi, S.T, M.Eng. Boby Adi Pratama

Prof. Dr. Ir. Mauridhi Hery Purnomo, M.Eng. Dr. Eng.Ardyono Priyadi, S.T, M.Eng. Boby Adi Pratama INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Dosen Pembimbing 1 : Prof. Dr. Ir. Mauridhi Hery Purnomo, M.Eng. Dosen Pembimbing 2 : Dr. Eng.Ardyono Priyadi, S.T, M.Eng. Boby Adi Pratama 22.09.100.110 INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Diah Wulandari. 1. Ir.Syariffuddin Mahmudsyah,M.Eng 2. IGN Satriyadi, ST,MT

Diah Wulandari. 1. Ir.Syariffuddin Mahmudsyah,M.Eng 2. IGN Satriyadi, ST,MT Studi Analisis Penjadwalan Pemeliharaan Transformator Daya 150KV di PT.PLN PLN (Persero) P3B Jawa Bali berdasarkan Prediksi Karakteristik tik Minyak Transformator Diah Wulandari 2208 100 604 Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

ANALISIS GAS TERLARUT PADA MINYAK ISOLASI TRANSFORMATOR TENAGA AKIBAT PEMBEBANAN DAN PENUAAN. Hermawan, Abdul Syakur, Irwan Iryanto *)

ANALISIS GAS TERLARUT PADA MINYAK ISOLASI TRANSFORMATOR TENAGA AKIBAT PEMBEBANAN DAN PENUAAN. Hermawan, Abdul Syakur, Irwan Iryanto *) ANALISIS GAS TERLARUT PADA MINYAK ISOLASI TRANSFORMATOR TENAGA AKIBAT PEMBEBANAN DAN PENUAAN Hermawan, Abdul Syakur, Irwan Iryanto *) Abstract The lifetime of transformers and its equipments are highly

Lebih terperinci

Diah Wulandari. Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus Keputih-Sukolilo, Surabaya-60111,

Diah Wulandari. Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus Keputih-Sukolilo, Surabaya-60111, Studi Analisis Penjadwalan Pemeliharaan Transformator Daya 15KV di PT.PLN (Persero) P3B Jawa Bali Berdasarkan Prediksi Karakteristik Minyak Transformator Diah Wulandari Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR DAN UMUR MINYAK TRANSFORMATOR TERHADAP DEGRADASI TEGANGAN TEMBUS MINYAK TRANSFORMATOR

ANALISIS PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR DAN UMUR MINYAK TRANSFORMATOR TERHADAP DEGRADASI TEGANGAN TEMBUS MINYAK TRANSFORMATOR ANALISIS PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR DAN UMUR MINYAK TRANSFORMATOR TERHADAP DEGRADASI TEGANGAN TEMBUS MINYAK TRANSFORMATOR Iwa Garniwa 1, Jonathan Fritz S 2 Departemen Teknik Elektro, Universitas Indonesia,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA KENAIKAN COMBUSTIBLE GAS MINYAK ISOLASI TRANSFORMATOR TENAGA 150 KV GT 2.2 PLTGU BLOK 2 MUARA KARANG

TUGAS AKHIR ANALISA KENAIKAN COMBUSTIBLE GAS MINYAK ISOLASI TRANSFORMATOR TENAGA 150 KV GT 2.2 PLTGU BLOK 2 MUARA KARANG TUGAS AKHIR ANALISA KENAIKAN COMBUSTIBLE GAS MINYAK ISOLASI TRANSFORMATOR TENAGA 150 KV GT 2.2 PLTGU BLOK 2 MUARA KARANG Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu

Lebih terperinci

Kata Kunci: GIS; SF 6 ; kemurnian; titik embun dan kadar uap air; kompartemen; bay; terminasi; peluahan sebagian.

Kata Kunci: GIS; SF 6 ; kemurnian; titik embun dan kadar uap air; kompartemen; bay; terminasi; peluahan sebagian. EVALUASI KINERJA GIS BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN KUALITAS GAS SF 6 PADA GIS MARUNDA DAN GIS PEGANGSAAN Idwan Kelvin, Amien Rahardjo Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Indonesia Abstrak - Pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. dapat dikatakan jantung dari transmisi dan distribusi. Dalam kondisi ini suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. dapat dikatakan jantung dari transmisi dan distribusi. Dalam kondisi ini suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Transformator tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Isolasi memiliki peranan penting pada sistem tenaga listrik. Isolasi melindungi sistem tenaga listrik dari gangguan seperti lompatan listrik atau percikan, isolasi

Lebih terperinci

PENGARUH PERSENTASE FENOL TERHADAP KEKUATAN DIELEKTRIK MINYAK JAGUNG

PENGARUH PERSENTASE FENOL TERHADAP KEKUATAN DIELEKTRIK MINYAK JAGUNG PENGARUH PERSENTASE FENOL TERHADAP KEKUATAN DIELEKTRIK MINYAK JAGUNG Benito Arif Nugroho, Syahrawardi Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

Analisis Kegagalan isolasi Minyak Trafo jenis energol baru dan lama dengan minyak pelumas

Analisis Kegagalan isolasi Minyak Trafo jenis energol baru dan lama dengan minyak pelumas SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT S EDUCATIONS 29 Analisis Kegagalan isolasi Minyak Trafo jenis energol baru dan lama dengan minyak pelumas Syafriyudin, ST,MT Jurusan teknik Elektro Institut

Lebih terperinci

Analisis Properti Fisik-Kimia Minyak Isolasi Transformator Daya Berbasis Jaring Saraf Tiruan

Analisis Properti Fisik-Kimia Minyak Isolasi Transformator Daya Berbasis Jaring Saraf Tiruan JURNAL TEKNIK POMITS 1 Analisis Properti Fisik-Kimia Minyak Isolasi Transformator Daya Berbasis Jaring Saraf Tiruan Boby Adi Pratama, Ardyono Priyadi, Mauridhi Hery Purnomo Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Minyak Transformator Daya 25 KVA Berdasarkan Data Citra Kamera Termal dan Data Hasil Uji Gas Chromatograph

Analisis Kualitas Minyak Transformator Daya 25 KVA Berdasarkan Data Citra Kamera Termal dan Data Hasil Uji Gas Chromatograph JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Analisis Kualitas Minyak Transformator Daya 25 KVA Berdasarkan Data Citra Kamera Termal dan Data Hasil Uji Gas Chromatograph Subkhi Abdul Aziz, Vita Lystianingrum

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : TUGAS AKHIR ANALISA GANGGUAN TRANSFORMATOR BERDASARKAN HASIL UJI DGA (DISSOLVED GAS ANALYZERS) DALAM MINYAK TRAFO DI PLANT 6/11 PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, TBK Diajukan guna melengkapi sebagian syarat

Lebih terperinci

BAB II ISOLASI CAIR. Bahan isolasi cair digunakan pada peralatan-peralatan listrik seperti

BAB II ISOLASI CAIR. Bahan isolasi cair digunakan pada peralatan-peralatan listrik seperti BAB II ISOLASI CAIR II.1. Umum Bahan isolasi cair digunakan pada peralatan-peralatan listrik seperti transformator, kapasitor, dan pemutus daya (circuit breaker). Selain sebagai isolasi juga berfungsi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS DAN NILAI HARAPAN HIDUP ISOLASIPADAT DAN CAIR TRANSFORMATOR

ANALISIS PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS DAN NILAI HARAPAN HIDUP ISOLASIPADAT DAN CAIR TRANSFORMATOR ANALISIS PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS DAN NILAI HARAPAN HIDUP ISOLASIPADAT DAN CAIR TRANSFORMATOR Ahmad Yanuar Hidayat, Iwa Garniwa M.K Teknik Elektro,Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Lailiyana Farida

Lailiyana Farida ANALISIS KUALITAS TRANSFORMATOR DAYA 150 kv/70 kv DI GI BANARAN BERDASARKAN HASIL PENGUJIAN ISOLASI MINYAK MENGGUNAKAN METODE STOKASTIK Lailiyana Farida 2205 100 091 Pembimbing : IGN Satriyadi H,ST,MT

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR PERSEMBAHAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR PERSEMBAHAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv MOTTO vi PERSEMBAHAN vii DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xiii ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN xv ABSTRAK

Lebih terperinci

Tegangan Tembus (kv/2,5 mm) Jenis Minyak RBD FAME FAME + aditif

Tegangan Tembus (kv/2,5 mm) Jenis Minyak RBD FAME FAME + aditif Hasil Pengujian Tegangan Tembus : Tegangan Tembus (kv/2,5 mm) Jenis Minyak RBD FAME FAME + aditif ASTM D3487 Minyak Zaitun 60 60 54 Minyak kanola 27 36 30 Minyak Jagung 28 34 29 >30 Minyak Kedelai 30 48

Lebih terperinci

Diagnosis Kondisi Transformator Berbasis Analisis Gas Terlarut Menggunakan Metode Sistem Pakar Fuzzy

Diagnosis Kondisi Transformator Berbasis Analisis Gas Terlarut Menggunakan Metode Sistem Pakar Fuzzy Diagnosis Kondisi Transformator Berbasis Analisis Gas Terlarut Menggunakan Metode Sistem Pakar Fuzzy Gatut Yulisusianto, Hadi Suyono, Rini Nurhasanah Abstract---Dissolved gas analysis of transformer oil

Lebih terperinci

ANALISIS TERJADINYA TEKANAN MENDADAK PADA ON LOAD TAP CHANGER UNIT 1 PLTU SURALAYA

ANALISIS TERJADINYA TEKANAN MENDADAK PADA ON LOAD TAP CHANGER UNIT 1 PLTU SURALAYA JETri, Volume 12, Nomor 2, Ferbruari 2015, Halaman 87-98, ISSN 1412-0372 ANALISIS TERJADINYA TEKANAN MENDADAK PADA ON LOAD TAP CHANGER UNIT 1 PLTU SURALAYA Muhamad Yanuardi Putra & Chairul Gagarin Irianto

Lebih terperinci

PENGARUH KONTAMINAN AIR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS PADA MINYAK TRANSFORMATOR DAN MINYAK KELAPA MURNI

PENGARUH KONTAMINAN AIR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS PADA MINYAK TRANSFORMATOR DAN MINYAK KELAPA MURNI http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/gravity ISSN 44-515x, e-issn 58-1976 GRAVITY Vol. No. (016) PENGARUH KONTAMINAN AIR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS PADA MINYAK TRANSFORMATOR DAN MINYAK KELAPA MURNI Andri

Lebih terperinci

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS MEDIA ISOLASI UDARA DAN MEDIA ISOLASI MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BIDANG

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS MEDIA ISOLASI UDARA DAN MEDIA ISOLASI MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BIDANG PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS MEDIA ISOLASI UDARA DAN MEDIA ISOLASI MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BIDANG Zainal Abidin Teknik Elektro Politeknik Bengkalis Jl. Bathin Alam, Sei-Alam, Bengkalis Riau zainal@polbeng.ac.id

Lebih terperinci

Analisis Kegagalan Transformator Di PT Asahimas Chemical Banten Berdasarkan Hasil Uji DGA Dengan Metode Roger s Ratio

Analisis Kegagalan Transformator Di PT Asahimas Chemical Banten Berdasarkan Hasil Uji DGA Dengan Metode Roger s Ratio Analisis Kegagalan Transformator Di PT Asahimas Chemical Banten Berdasarkan Hasil Uji DGA Dengan Metode Roger s Ratio Dimas Aditia Arifianto 1, Ir. Soemarwanto, MT. 2, Ir. Hery Purnomo, MT. 3 ¹Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art Review Sebagai acuan yang mendasari penelitian ini penulis merujuk pada beberapa penelitian terdahulu yang membahas permasalahan isolasi minyak transformator

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Minyak Transformator Daya 25 Kva Berdasarkan Data Citra Kamera Termal Dan Data Hasil Uji Gas Chromatograph

Analisis Kualitas Minyak Transformator Daya 25 Kva Berdasarkan Data Citra Kamera Termal Dan Data Hasil Uji Gas Chromatograph Analisis Kualitas Minyak Transformator Daya 25 Kva Berdasarkan Data Citra Kamera Termal Dan Data Hasil Uji Gas Chromatograph Subkhi Abdul Aziz 2208 100 149 Pembimbing: Dr. Eng. Ardyono Priyadi, ST., M.Eng.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan energi listrik terus meningkat seiring dengan perkembangan pola hidup

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan energi listrik terus meningkat seiring dengan perkembangan pola hidup I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Kebutuhan energi listrik terus meningkat seiring dengan perkembangan pola hidup masyarakat, Perusahaan Listrik Negara (PLN) dituntut untuk memberikan suplai

Lebih terperinci

BAB II GAS INSULATED SWITCHGEAR ( GIS ) GIS yang sekarang telah menggunakan Gas SF6 ( Sulfur Hexafluoride )

BAB II GAS INSULATED SWITCHGEAR ( GIS ) GIS yang sekarang telah menggunakan Gas SF6 ( Sulfur Hexafluoride ) BAB II GAS INSULATED SWITCHGEAR ( GIS ) 2.1 SEJARAH GIS GIS yang sekarang telah menggunakan Gas SF6 ( Sulfur Hexafluoride ) sebagai media isolasi, menjadikannya sebagai sebuah teknologi yang maju dan telah

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK BREAKDOWN VOLTAGE PADA DIELEKTRIK MINYAK TRANSFORMATOR 45 MVA DENGAN SUHU OPERASI YANG BERVARIASI DI PUSAT LISTRIK KOTA PANJANG

ANALISIS KARAKTERISTIK BREAKDOWN VOLTAGE PADA DIELEKTRIK MINYAK TRANSFORMATOR 45 MVA DENGAN SUHU OPERASI YANG BERVARIASI DI PUSAT LISTRIK KOTA PANJANG ANALISIS KARAKTERISTIK BREAKDOWN VOLTAGE PADA DIELEKTRIK MINYAK TRANSFORMATOR 45 MVA DENGAN SUHU OPERASI YANG BERVARIASI DI PUSAT LISTRIK KOTA PANJANG Daniel Harjono Dolok Saribu*, Firdaus** *Teknik Elektro

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Pembebanan Terhadap Kekuatan Dielektrik Minyak Isolasi Transformator 6,6 kv/380 V di PT.INTIBENUA PERKASATAMA Dumai

Analisis Pengaruh Pembebanan Terhadap Kekuatan Dielektrik Minyak Isolasi Transformator 6,6 kv/380 V di PT.INTIBENUA PERKASATAMA Dumai Analisis Pengaruh Pembebanan Terhadap Kekuatan Dielektrik Minyak Isolasi Transformator 6,6 kv/380 V di PT.INTIBENUA PERKASATAMA Dumai Saprianto*, Firdaus ** *Teknik Elektro Universitas Riau **Jurusan Teknik

Lebih terperinci

MEMPERBAIKI KEKUATAN DIELEKTRIK ISOLASI MINYAK TRANSFORMATOR DENGAN HIGH VACUUM OIL PURIFIER

MEMPERBAIKI KEKUATAN DIELEKTRIK ISOLASI MINYAK TRANSFORMATOR DENGAN HIGH VACUUM OIL PURIFIER MEMPERBAIKI KEKUATAN DIELEKTRIK ISOLASI MINYAK TRANSFORMATOR DENGAN HIGH VACUUM OIL PURIFIER Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) Pada Departemen Teknik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Isolasi adalah suatu bahan yang berfungsi untuk mengisolasi konduktor yang

I. PENDAHULUAN. Isolasi adalah suatu bahan yang berfungsi untuk mengisolasi konduktor yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Isolasi adalah suatu bahan yang berfungsi untuk mengisolasi konduktor yang mempunyai beda potensial dalam suatu rangkaian listrik. Bahan ini mempunyai sifat

Lebih terperinci

Analisis Tegangan Tembus Pada Minyak Transformator Lama Dan Baru Menggunakan Tiga Jenis Elektroda

Analisis Tegangan Tembus Pada Minyak Transformator Lama Dan Baru Menggunakan Tiga Jenis Elektroda Analisis Tegangan Tembus Pada Minyak Transformator Lama Dan Baru Menggunakan Tiga Jenis Elektroda Prof.Dr.Ir.Iwa Garniwa M.K,M.T 1, Eko Triswantoro 2 Departemen Teknik Elektro, Universitas Indonesia, Depok

Lebih terperinci

Bab II Isolasi dan Diagnosis Isolasi Transformator

Bab II Isolasi dan Diagnosis Isolasi Transformator Bab II Isolasi dan Diagnosis Isolasi Transformator 2.1. Isolasi Transformator Isolasi pada peralatan sistem tenaga berfungsi untuk memisahkan bagian - bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Transformator. Gambar 2.1 Transformator

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Transformator. Gambar 2.1 Transformator BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Transformator Gambar 2.1 Transformator Transformator merupakan salah satu alat kelistrikan yang memiliki fungsi untuk mentansfer energi antara dua buah sirkuit yang melalui

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK TEGANGAN TEMBUS PADA MINYAK TRAFO NYNNAS DAN APPAR TERHADAP SUHU

ANALISIS KARAKTERISTIK TEGANGAN TEMBUS PADA MINYAK TRAFO NYNNAS DAN APPAR TERHADAP SUHU ANALISIS KARAKTERISTIK TEGANGAN TEMBUS PADA MINYAK TRAFO NYNNAS DAN APPAR TERHADAP SUHU Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana S-1 Oleh : EVITA KRISTIANAH SIHOMBING 102

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian Skripsi ini antara lain adalah : 1. Studi literatur, yaitu dengan cara menelaah, menggali, serta mengkaji teori-teori

Lebih terperinci

UJI TEGANGAN TEMBUS MINYAK TRANSFORMATOR TERDESTILASI PADA TRANSFORMATOR DAYA MENGGUNAKAN TEGANGAN IMPULS DI PT. BAMBANG DJAJA

UJI TEGANGAN TEMBUS MINYAK TRANSFORMATOR TERDESTILASI PADA TRANSFORMATOR DAYA MENGGUNAKAN TEGANGAN IMPULS DI PT. BAMBANG DJAJA Seminar dan Sidang Tugas Akhir Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS UJI TEGANGAN TEMBUS MINYAK TRANSFORMATOR TERDESTILASI PADA TRANSFORMATOR DAYA MENGGUNAKAN TEGANGAN IMPULS DI PT. BAMBANG DJAJA

Lebih terperinci

Analisis Indikasi Kegagalan Transformator dengan Metode Dissolved Gas Analysis

Analisis Indikasi Kegagalan Transformator dengan Metode Dissolved Gas Analysis Available online at TRANSMISI Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/transmisi TRANSMISI, 13 (3), 2011, 95-102 Research Article Analisis Indikasi Kegagalan Transformator dengan Metode Dissolved

Lebih terperinci

ANALISIS INDIKASI KEGAGALAN TRANSFORMATOR DENGAN METODE DISSOLVED GAS ANALYSIS

ANALISIS INDIKASI KEGAGALAN TRANSFORMATOR DENGAN METODE DISSOLVED GAS ANALYSIS Makalah Seminar Tugas Akhir ANALISIS INDIKASI KEGAGALAN TRANSFORMATOR DENGAN METODE DISSOLVED GAS ANALYSIS Muhammad Faishal A. R. [1], Karnoto [2], Tejo Sukmadi, [2] Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

ANALISA KEGAGALAN TRANSFORMATOR DAYA BERDASARKAN HASIL UJI DGA DENGAN METODE TDCG, KEY GAS, ROGER S RATIO, DUVAL S TRIANGLE PADA GARDU INDUK

ANALISA KEGAGALAN TRANSFORMATOR DAYA BERDASARKAN HASIL UJI DGA DENGAN METODE TDCG, KEY GAS, ROGER S RATIO, DUVAL S TRIANGLE PADA GARDU INDUK e-jurnal Teknik Elektro dan Komputer (2014), ISSN : 2301-8402 1 ANALISA KEGAGALAN TRANSFORMATOR DAYA BERDASARKAN HASIL UJI DGA DENGAN METODE TDCG, KEY GAS, ROGER S RATIO, DUVAL S TRIANGLE PADA GARDU INDUK

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM PENGUATAN TANPA SIKAT (BRUSHLESS EXCITATION SYSTEM) PADA GENERATOR PLTU UNIT 3 TAMBAK LOROK SEMARANG

Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM PENGUATAN TANPA SIKAT (BRUSHLESS EXCITATION SYSTEM) PADA GENERATOR PLTU UNIT 3 TAMBAK LOROK SEMARANG Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM PENGUATAN TANPA SIKAT (BRUSHLESS EXCITATION SYSTEM) PADA GENERATOR PLTU UNIT 3 TAMBAK LOROK SEMARANG Muhammad Imam Fauzi 1, Dr.Ir. Joko Windarto, M.T 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Kenaikan Suhu Isolasi Minyak Dan Kertas Serta Jumlah Lapisan Isolasi Kertas Terhadap Tegangan Tembus Isolasi Transformator

Analisis Pengaruh Kenaikan Suhu Isolasi Minyak Dan Kertas Serta Jumlah Lapisan Isolasi Kertas Terhadap Tegangan Tembus Isolasi Transformator Analisis Pengaruh Kenaikan Suhu Isolasi Minyak Dan Kertas Serta Jumlah Lapisan Isolasi Kertas Terhadap Tegangan Tembus Isolasi Transformator Prof.Dr.Ir.Iwa Garniwa M.K,M.T 1, Reza Nugraha Bustami 2 Departemen

Lebih terperinci

Perbandingan Tegangan Tembus Isolasi Minyak Transformator Diala B Dan Mesran Super Sae 40 W Menggunakan Hypot Model 04521aa

Perbandingan Tegangan Tembus Isolasi Minyak Transformator Diala B Dan Mesran Super Sae 40 W Menggunakan Hypot Model 04521aa Perbandingan Tegangan Tembus Isolasi Minyak Transformator Dan Mesran Super Sae 40 W Menggunakan Hypot Model 04521aa Agus Darwanto 1) dan Agus Prayitno 2) 1) Staff Pengajar Jurusan Teknik Elektro STTR Cepu

Lebih terperinci

Manajemen Pemeliharaan Transformator Tegangan Menengah Berbasis Hasil Analisis Gas Terlarut

Manajemen Pemeliharaan Transformator Tegangan Menengah Berbasis Hasil Analisis Gas Terlarut ISSN: 2085-6350 Yogyakarta, 7-8 Oktober 2013 CITEE 2013 Manajemen Pemeliharaan Transformator Tegangan Menengah Berbasis Hasil Analisis Gas Terlarut I G. N. Segara Putra*, W. G. Ariastina, I N. S. Kumara,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEADAAN SUHU TERHADAP TEGANGAN TEMBUS AC DAN DC PADA MINYAK TRANSFORMATOR. Sugeng Nur Singgih, Hamzah Berahim Abstrak

ANALISIS PENGARUH KEADAAN SUHU TERHADAP TEGANGAN TEMBUS AC DAN DC PADA MINYAK TRANSFORMATOR. Sugeng Nur Singgih, Hamzah Berahim Abstrak Jurnal Teknik Elektro ol. 1 No.2 93 ANALISIS PENGARUH KEADAAN SUHU TERHADAP TEGANGAN TEMBUS AC DAN DC PADA MINYAK TRANSFORMATOR Sugeng Nur Singgih, Hamzah Berahim Abstrak Tegangan tembus (breakdown) merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBEBANAN TRANSFORMATOR, SIFAT FISIK, SIFAT KIMIA DAN KANDUNGAN GAS TERHADAP KARAKTERISTIK DIELEKTRIK MINYAK TRANSFORMATOR

ANALISIS PEMBEBANAN TRANSFORMATOR, SIFAT FISIK, SIFAT KIMIA DAN KANDUNGAN GAS TERHADAP KARAKTERISTIK DIELEKTRIK MINYAK TRANSFORMATOR ANALISIS PEMBEBANAN TRANSFORMATOR, SIFAT FISIK, SIFAT KIMIA DAN KANDUNGAN GAS TERHADAP KARAKTERISTIK DIELEKTRIK MINYAK TRANSFORMATOR SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL PENGUJIAN MINYAK TRANSFORMATOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISSOLVED GAS ANALYSIS

ANALISIS HASIL PENGUJIAN MINYAK TRANSFORMATOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISSOLVED GAS ANALYSIS ANALISIS HASIL PENGUJIAN MINYAK TRANSFORMATOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISSOLVED GAS ANALYSIS (DGA) PADA TRANSFORMATOR TENAGA UNIT T.32 DAN T.31 DI PT. INDONESIA POWER UPJP KAMOJANG TUGAS AKHIR Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam menyelesaikan permasalahan pada tugas akhir ini, diambil beberapa langkah yang tergabung menjadi sebuah metode analisis. Berikut ini adalah uraian detail langkahlangkah

Lebih terperinci

Jl. Teknik Kimia Kampus ITS Keputih Sukolilo, Surabaya

Jl. Teknik Kimia Kampus ITS Keputih Sukolilo, Surabaya 12 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 1, APRIL 2015 ANALISIS PENGARUH JADWAL PEMELIHARAAN TERHADAP KEANDALAN TRANSFORMATOR 80 MVA BERDASARKAN HASIL UJI TES DGA DAN TEGANGAN TEMBUS DENGAN METODE

Lebih terperinci

Analisis Dissolved Gas Analysis terhadap Kinerja Transformator 30 MVA Gardu Induk Betung Menggunakan Metode Fuzzy

Analisis Dissolved Gas Analysis terhadap Kinerja Transformator 30 MVA Gardu Induk Betung Menggunakan Metode Fuzzy JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 3, NO. 1, MARET 2012: 59-64 59 Analisis Dissolved Gas Analysis terhadap Kinerja Transformator 30 MVA Gardu Induk Betung Menggunakan Metode Fuzzy Djulil Amri Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Transformator Tenaga Transformator tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk mengubah tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah atau sebaliknya. Transformator

Lebih terperinci

BAB II ISOLASI MINYAK

BAB II ISOLASI MINYAK BAB II ISOLASI MINYAK II.1. Umum Didalam transformator ada dua bagian yang secara aktif membangkitkan panas yaitu kumparan (tembaga) dan inti (besi). Jika panas itu tidak diberi pendingin akan menyebabkan

Lebih terperinci

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra BAHAN BAKAR KIMIA Ramadoni Syahputra 6.1 HIDROGEN 6.1.1 Pendahuluan Pada pembakaran hidrokarbon, maka unsur zat arang (Carbon, C) bersenyawa dengan unsur zat asam (Oksigen, O) membentuk karbondioksida

Lebih terperinci

STUDI PENGARUH PENUAAN (AGING) TERHADAP LAJU DEGRADASI KUALITAS MINYAK ISOLASI TRANSFORMATOR TENAGA

STUDI PENGARUH PENUAAN (AGING) TERHADAP LAJU DEGRADASI KUALITAS MINYAK ISOLASI TRANSFORMATOR TENAGA STUDI PENGARUH PENUAAN (AGING) TERHADAP LAJU DEGRADASI KUALITAS MINYAK ISOLASI TRANSFORMATOR TENAGA Irwan Iryanto¹ Dr. Ir. Hermawan, DEA.² Abdul Syakur, ST. MT.² Abstract The lifetime of transformers and

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Identifikasi Kondisi Kesehatan Transformator Distribusi. awal yang harus dilakukan dalam penentuan kegiatan pemeliharaan Trafo

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Identifikasi Kondisi Kesehatan Transformator Distribusi. awal yang harus dilakukan dalam penentuan kegiatan pemeliharaan Trafo BAB I PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Kondisi Kesehatan Transformator Distribusi Identifikasi kondisi kesehatan Transformator distribusi merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam penentuan kegiatan

Lebih terperinci

Efek Polaritas dan Fenomena Stres Tegangan Sebelum Kegagalan Isolasi pada Sela Udara Jarum - Plat

Efek Polaritas dan Fenomena Stres Tegangan Sebelum Kegagalan Isolasi pada Sela Udara Jarum - Plat Efek Polaritas dan Fenomena Stres Tegangan Sebelum Kegagalan Isolasi pada Udara Jarum - Plat Luqman Kumara - 2205100129 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh pember Kampus ITS, Keputih-Sukolilo,

Lebih terperinci

ANALISIS KEKUATAN DIELEKTRIK MINYAK KEDELAI (SOYBEAN OIL) DENGAN VARIASI SUHU SEBAGAI ALTERNATIF MINYAK ISOLASI

ANALISIS KEKUATAN DIELEKTRIK MINYAK KEDELAI (SOYBEAN OIL) DENGAN VARIASI SUHU SEBAGAI ALTERNATIF MINYAK ISOLASI ANALISIS KEKUATAN DIELEKTRIK MINYAK KEDELAI (SOYBEAN OIL) DENGAN VARIASI SUHU SEBAGAI ALTERNATIF MINYAK ISOLASI Riel Adi Sitompul, Syahrawardi Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

Investigasi Kerusakan Transformator Distribusi 3 Fasa 630 kva PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang SKRIPSI

Investigasi Kerusakan Transformator Distribusi 3 Fasa 630 kva PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang SKRIPSI UNIVERSITAS INDONESIA Investigasi Kerusakan Transformator Distribusi 3 Fasa 630 kva PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang SKRIPSI Febi Hadi Permana 0806365753 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

LUQMAN KUMARA Dosen Pembimbing :

LUQMAN KUMARA Dosen Pembimbing : Efek Polaritas dan Fenomena Stres Tegangan Sebelum Kegagalan Isolasi pada Sela Udara Jarum-Plat LUQMAN KUMARA 2205 100 129 Dosen Pembimbing : Dr.Eng I Made Yulistya Negara, ST,M.Sc IG Ngurah Satriyadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangkitan Tegangan Tinggi Bolak Balik (AC) Tegangan tinggi bolak balik (AC) diperlukan untuk pengujian ketahanan peralatan sistem tenaga listrik terhadap tegangan tinggi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Bahan Baku Minyak Minyak nabati merupakan cairan kental yang berasal dari ekstrak tumbuhtumbuhan. Minyak nabati termasuk lipid, yaitu senyawa organik alam yang tidak

Lebih terperinci

Dibimbing Oleh: Prof. Dr. Ir. Mahfud, DEA Ir. Rr. Pantjawarni Prihatini

Dibimbing Oleh: Prof. Dr. Ir. Mahfud, DEA Ir. Rr. Pantjawarni Prihatini PEMBUATAN TRANSFORMER OIL DARI MINYAK NABATI MELALUI PROSES TRANSESTERIFIKASI DAN PENAMBAHAN ADITIF Akh. Mokh. Hendra C. M. (2306100011) Much. Arif Amrullah (2306100081) Dibimbing Oleh: Prof. Dr. Ir. Mahfud,

Lebih terperinci

KARATERISTIK PENGUJIAN MINYAK NABATI SEBAGAI ALTERNATIF ISOLASI PENGGANTI MINYAK TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv

KARATERISTIK PENGUJIAN MINYAK NABATI SEBAGAI ALTERNATIF ISOLASI PENGGANTI MINYAK TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv KARATERISTIK PENGUJIAN MINYAK NABATI SEBAGAI ALTERNATIF ISOLASI PENGGANTI MINYAK TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv Muhammad Suyanto 1 1 Jurusan Teknik Elektro, FTI Institut Sains & Teknologi AKPRIND e-mail

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Isolasi Sistem isolasi merupakan paduan dari beberapa bahan isolasi yang digunakan pada suatu peralatan listrik. Dengan demikian, dapat didefenisikan bahwa sistem isolasi adalah

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. mungkin memiliki keseimbangan antara sistem pembangkitan dan beban, sehingga

1 BAB I PENDAHULUAN. mungkin memiliki keseimbangan antara sistem pembangkitan dan beban, sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknik tenaga listrik sudah mengalami kemajuan yang cukup signifikan dalam sistem penyaluran tenaga listrik. Namun, masih ada daerah yang masih sulit dijangkau

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN ALMARI KONTROL

PEMELIHARAAN ALMARI KONTROL PEMELIHARAAN ALMARI KONTROL Yudi Yantoro,Sabari D3 Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No 71 Tegal Telp/Fax (0283) 352000 ABSTRAK Dilapangan dijumpai juga kasus Almari Kontrol Transformator-Almari

Lebih terperinci

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TRAFO TENAGA 60 MVA SHORT CIRCUIT ANALYSIS OF POWER TRANSFORMER 60 MVA

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TRAFO TENAGA 60 MVA SHORT CIRCUIT ANALYSIS OF POWER TRANSFORMER 60 MVA Techno, ISSN 1410-8607 Volume 16 No. 2, Oktober 2015 Hal. 125 130 ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TRAFO TENAGA 60 MVA SHORT CIRCUIT ANALYSIS OF POWER TRANSFORMER 60 MVA Eka Purwito dan Fitrizawati* Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisa tentang suatu analisis identifikasi minyak transformator

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisa tentang suatu analisis identifikasi minyak transformator BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam proses penelitian ini penulis melakukan penelitian kuantitatif yang menganalisa tentang suatu analisis identifikasi minyak transformator menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen yang letaknya saling berjauhan. Karena dengan menaikkan tegangan maka

BAB I PENDAHULUAN. konsumen yang letaknya saling berjauhan. Karena dengan menaikkan tegangan maka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan tegangan tinggi merupakan salah satu upaya untuk mengurangi rugi energi dalam sistem transmisi dan distribusi daya listrik dari suatu pembangkit ke konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minim gangguan. Partial discharge menurut definisi IEEE adalah terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. minim gangguan. Partial discharge menurut definisi IEEE adalah terjadinya BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Identifikasi Partial Discharge (PD) pada isolasi kabel input motor dengan tegangan dan frekuensi tinggi menjadi suatu metode diagnosa yang sangat penting dalam dunia

Lebih terperinci

BAB III PENGAMBILAN DATA

BAB III PENGAMBILAN DATA BAB III PENGAMBILAN DATA Didalam pengambilan data pada skripsi ini harus di perhatikan beberapa hal sebagai berikut : 3.1 PEMILIHAN TRANSFORMATOR Pemilihan transformator kapasitas trafo distribusi berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS Gambar 4.1 Lokasi PT. Indonesia Power PLTP Kamojang Sumber: Google Map Pada gambar 4.1 merupakan lokasi PT Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Kamojang terletak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya kegagalan alat-alat listrik yang bertegangan tinggi ketika dipakai

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya kegagalan alat-alat listrik yang bertegangan tinggi ketika dipakai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terjadinya kegagalan alat-alat listrik yang bertegangan tinggi ketika dipakai disebabkan oleh kegagalan isolasi dalam menjalankan fungsinya sebagai isolator tegangan

Lebih terperinci

Gambar 4.1. Perbandingan Kuantitas Produk Bio-oil, Gas dan Arang

Gambar 4.1. Perbandingan Kuantitas Produk Bio-oil, Gas dan Arang Persentase hasil BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Persentase Plastik dan Cangkang Sawit Terhadap Kuantitas Produk Pirolisis Kuantitas bio-oil ini menunjukkan seberapa banyak massa arang, massa biooil, dan

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK BREAKDOWN VOLTAGE PADA DIELEKTRIK MINYAK SHELL DIALA B PADA SUHU 30 0 C C

ANALISIS KARAKTERISTIK BREAKDOWN VOLTAGE PADA DIELEKTRIK MINYAK SHELL DIALA B PADA SUHU 30 0 C C ANALISIS KARAKTERISTIK BREAKDOWN VOLTAGE PADA DIELEKTRIK MINYAK SHELL DIALA B PADA SUHU 30 0 C-130 0 C Wahyu Kunto Wibowo [1], Ir. Yuningtyastuti []], Abdul Syakur, S.T. M.T. [3] Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA

BAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA BAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA 3.1. Pendahuluan Setiap bahan isolasi mempunyai kemampuan menahan tegangan yang terbatas. Keterbatasan kemampuan tegangan ini karena bahan isolasi bukanlah

Lebih terperinci