BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Irwan Johan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Isolasi Sistem isolasi merupakan paduan dari beberapa bahan isolasi yang digunakan pada suatu peralatan listrik. Dengan demikian, dapat didefenisikan bahwa sistem isolasi adalah gabungan dari beberapa bahan yang dibangun untuk memisahkan bagian-bagian peratan listrik yang berbeda potensial. Agar suatu peralatan listrik bekerja dengan baik maka sistem isolasinya harus baik. Dalam menentukan dimensi suatu sistem isolasi dibutuhkan pengetahuan tentang jenis, besaran, dan durasi tekanan medan elektrik yang akan dialami masing-masing bahan yang membentuk sistem isolasi tersebut. Dielektrik adalah suatu bahan yang memiliki daya hantar arus yang relatif kecil atau bahkan hampir tidak ada. Bahan dielektrik dapat berwujud padat, cair, dan gas. Tidak seperti konduktor, pada bahan dielektrik tidak terdapat elektron-elektron konduksi yang bebas bergerak di seluruh bahan oleh pengaruh medan listrik. Medan listrik tidak akan menghasilkan pergerakan muatan dalam bahan dielektrik. Sifat inilah yang menyebabkan bahan dielektrik itu merupakan isolator yang baik. Dalam bahan dielektrik, semua elektronelektron terikat dengan kuat pada intinya sehingga terbentuk suatu struktur regangan (lattices) benda padat, atau dalam hal cairan atau gas, bagianbagian positif dan negatifnya terikat bersama-sama sehingga tiap aliran massa tidak merupakan perpindahan dari muatan. Karena itu, jika suatu dielektrik diberi muatan listrik, muatan ini akan tinggal terlokalisir di daerah di mana muatan tadi ditempatkan. Masing-masing jenis dielektrik memiliki fungsi dan fungsi yang paling penting dari suatu isolasi adalah: 1. Untuk mengisolasi antara penghantar dengan pengahantar yang lain. Misalnya antara konduktor fasa dengan konduktor fasa, atau konduktor fasa dengan tanah. 2. Menahan gaya mekanis akibat adanya arus pada konduktor yang diisolasi. 3
2 3. Mampu menahan tekanan yang diakibatkan panas dan reaksi kimia. Agar dielektrik mampu menjalankan tugasnya dengan baik maka dielektrik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1. Mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi, agar dimensi sistem isolasi menjadi kecil dan pengunaan bahan dielektrik semakin sedikit, sehingga harganya semakin murah. 2. Rugi-rugi dielektrik yang rendah, agar temperatur bahan isolasi tidak melebihi batas yang ditentukan. 3. Memiliki kekuatan kerak tinggi agar tidak terjadi erosi karena tekanan elektrik permukaan. 4. Memiliki permitivitas yang tepat dan cocok, sehingga arus pemuatan (charging current) yang mengalir pada sistem isolasi tidak melebihi yang diizinkan. Tetapi dalam prakteknya tidak ada dielektrik yang mampu memenuhi semua syarat-syarat diatas. Sehingga diperlukan kompromi tentang sifat-sifat apa saja yang lebih diutamakan [5]. Dielektrik Cair Kekuatan dielektrik merupakan ukuran kemampuan suatu material untuk bisa menahan tegangan tinggi tanpa berakibat terjadinya kegagalan dielektrik. Kekuatan dielektrik cair tergantung pada sifat atom dan molekul cairan itu sendiri, material dari elektroda, suhu, jenis tegangan yang diberikan, gas yang terdapat dalam cairan, dan sebagainya yang dapat merubah sifat molekul cairan. Dalam isolasi cair kekuatan dielektrik setara dengan tegangan yang terjadi[6]. Dielektrik cair mempunyai kerapatan 1000 kali lebih besar daripada dielektrik gas sehingga kekuatan dielektriknya lebih tinggi daripada dielektrik gas Kelebihan lain dari dielektrik cair yaitu mempunyai kemampuan untuk memperbaiki diri sendiri jika terjadi suatu pelepasan muatan (discharge) [7]. Menurut hukum Paschen s, kekuatan dielektrik cair berkisar antara 10 7 V/cm. Dielektrik cair akan mengisi volume ruang yang harus diisolasi dan secara simultan akan mendisipasikan panas yang timbul secara konveksi [11]. 4
3 Kelebihan lain dari dielektrik cair murni yaitu mempunyai kemampuan untuk memperbaiki diri sendiri jika terjadi suatu pelepasan muatan (discharge). Salah satu kekurangan dielektrik cair yaitu mudah terkontaminasi. Sifat-sifat fisika isolasi cair menjelaskan sifat isolasi cair secara umum yang nantinya digunakan dalam proses perencanaan peralatan. Sifat-sifat fisika yang terpenting adalah[12]: a. Kejernihan (Appearance) b. Massa jenis ( Density) c. Viskositas kinematik (Kinematic viscosity) d. Titik nyala (Flash point) e. Titik tuang ( Pour point) f. Angka Kenetralan Adapun sifat-sifat kelistrikan dari isolasi cair antara lain[12]: 1. Tegangan tembus atau gagal ( Breakdown Voltage) 2. Resistivitas (Resistivity) 3. Faktor Kebocoran Dielektrik (Dielektric Dissipation Factor) 4. Permitivitas (Permitivity). Viskositas Viskositas atau biasa disebut kekentalan relatif penting pada isolasi cair. Hal ini dikarenakan viskositas berpengaruh pada kemurnian isolasi cair (banyaknya kontaminan partikel padat) dan pendinginan suatu peralatan listrik. Selain sebagai media isolasi biasanya isolasi cair juga berfungsi dalam proses pendinginan. Isolasi cair yang baik haruslah mempunyai viskositas yang rendah sehingga kemungkinan isolasi cair terkontaminasi akan kecil. Selain itu jika viskositas isolasi cair rendah, proses sirkulasi isolasi cair pada peralatan listrik akan berlangsung dengan baik sehingga akhirnya pendinginan inti dan belitan trasformator dapat berlangsung dengan sempurna. Viskositas Kinematik ASTM D 445 merupakan salah satu dari beberapa pengujian yang dilakukan oleh Laboratorium Minyak Bumi, dimana dalam melakukan pengujian Viskositas Kinematik ASTM D 445 untuk produk minyak seperti solar dan pelumas selalu diperlukan suatu viskometer Tube yang 5
4 digunakan untuk mengetahui viskositas dari cairan dengan metode gravitasi. Viskositas kinematis umumnya dinyatakan dalam centistokes (cst) yang berada dalam satuan metrik 1 mm 2 /s. Viskositas dinamis biasanya dinyatakan dalam Centipoise (cp), yang dalam satuan metrik adalah 1 mpa.s (0.001 Pas)[4]. Viskositas dinamis dalam isolasi cair dinyatakan dalam persamaan 2.1 [10]: (2.1) dimana : µ = viskositas (poise) r = jari-jari bola ukur (cm) g = gaya grafitasi (m/s 2 ) v = kecepatan bola ukur (cm/s) ρ = massa jenis bola ukur (g/cm 3 ) ρ 1 = massa jenis isolasi cair (g/cm 3 ) Sedangkan nilai viskositas pada minyak trafo dinyatakan dengan satuan cst, yaitu satuan untuk viskositas kinematik yang dinyatakan dengan persamaan 2.2 [4]: (2.2) dimana : V = viskositas kinematik (St) µ = viskositas dinamis (poise) ρ 1 = Densitas isolasi cair (g/cm 3 ) Pengertian Tegangan Tembus Kekuatan dielektrik Ek adalah terpaan tertinggi yang dapat dipikul suatu dielektrik sedangkantegangan tembus (breakdown voltage) suatu isolator adalah tegangan minimum yang dibutuhkan untuk membuat dielektrik menjadi tembus listrik (breakdown). Jika dielektrik telah tembus listrik maka dielektrik telah gagal menjalankan fungsinya. 6
5 Ada dua syarat agar dielektrik tembus listrik yaitu : 1. Terpaan elektrik yang dipikul dielektrik harus lebih besar atau sama dengan kekuatan dielektriknya (E Ek). 2. Lama terpaan elektrik berlangsung lebih besar atau sama dengan waktu tunda tembus. Hal tersebut disebabkan oleh proses ionisasi berantai yang membutuhkan waktu untuk membuat dielektirk tembus listrik. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat dielektrik tembus listrik disebut waktu tunda tembus (time lag) yang tidak tentu dan bersifat statistik dan berlangsung dalam orde mikro detik. Jadi kedua syarat tersebut hanya berlaku untuk tegangan impuls, sedangkan untuk tegangan searah dan sinusoidal yang waktu puncak dalam orde millidetik hanya memerlukan satu syarat saja yaitu syarat nomor satu diatas. Pada Gambar 2.1 berikut ditunjukan suatu bahan dielektrik yang ditempatkan diantara dua elektroda sejajar. Bila elektroda diberi tegangan V maka timbul medan elektrik E. Medan elektrik ini merupakan beban bagi dielektrik yang menekan dielektrik agar berubah menjadi konduktor dengan cara memberikan gaya kepada elektron-elektron agar terlepas dari ikatannya menjadi elektron bebas. Jika medan elektrik E yang dipikul dielektrik melebihi kekuatan dielektrik dengan waktu yang melebihi atau sama dengan waktu tunda tembus, maka dielektrik tembus listrik (breakdown). Gambar 2.1 Dielektrik Dalam Medan Elektrik Dalam menganalisis tegangan tembus minyak isolasi komersil dilakukan dengan cara melakukan 6 (enam) kali pengujian tegangan tembus(v bd ) dan data yang pertama tidak diambil, selanjutnya diambil nilai rata-rata dari 5 (lima)data 7
6 tersebut pada setiap unit sampel sesuai dengan ASTM D-1816 dan ASTM 877. Yang secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut. (2.3) Teori Kegagalan Dielektrik Cair Minyak isolasi komersil adalah cairan yang secara kimia tidak murni. Ketidakmurniannya disebabkan gelembung gas/udara, partikel yang melayang dan lainnya. Ketidakmurnian ini menyebabkan menurunnya kekuatan kekuatan dielektrik minyak isolasi. Mekanisme kegagalan cairan ini tergantung beberapa faktor, seperti bentuk dan keadaaan dari elektroda, sifat fisik cairan, ketidakmurnian dan kehadiran gelembung gas. Pada kebanyakan jenis benda cair tingkat kemurniannya relatif tidak begitu tinggi karena biasanya masih terdapat gelembung gas, partikel asing, dan lain-lain. Hal ini tentu menguragi kekuatan benda cair terhadap peristiwa kegagalan. Mekanisme terjadinya kegagalan pada benda cair merupakan mekanisme yang memerlukan suatu penyebab seperti kondisi alami elektroda, keadaan mengenai isolasi cair itu sendiri dan keberadaaan benda-benda asing (gelembung gas dan partikel benda padat) di dalam benda cair. Beberapa teori telah dirancang untuk menjelaskan mekanisme kegagalan pada benda cair. Mekanisme tersebut dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu : a. Mekanisme partikel yang melayang Apabila jumlah partikel yang melayang relatif banyak, pertikel-partikel tersebut akan membentuk semacam jembatan yang menghubungkan kedua elektroda, sehingga mengakibatkan terjadinya peristiwa kegagalan. Namun bila hanya terdapat sebuah partikel dia akan membuat perluasan area medan yang luasnya ditemtukan olah bentuk partikel itu sendiri. Jika perluasan area medan ini melebihi ketahanan benda cair, maka terjadilah peristiwa kegagalan setempat (local breakdown), yaitu terjadi di dekat partikel asing tersebut. Hal ini akan membuat terbentuknya gelembunggelembung gas yang pada akhirnya juga menyebabkan peristiwa 8
7 kegagalan pada benda cair tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketidakmurnian suatu jenis benda cair akan menurunkan nilai ketahanannya dari peristiwa kegagalan. semakin besar ukuran partikel yang melayang dalam benda cair tersebut, semakin besar pula penurunan kekuatan benda cair terhadap peristiwa kegagalan. b. Mekanisme gelembung gas Kekuatan peristiwa kegagalan dipengaruhi oleh tekanan hidrostatis benda cair itu sendiri. Hal ini dikarenakan adanya kaitan antara perubahan fase pada medium benda cair dengan proses terjadinya peristiwa kegagalan, dengan kata lain gelembung yang terbentuk karena peristiwa penguapan (peristiwa perubahan fase) adalah penyebab terjadinya kegagalan pada benda cair. Proses-proses di bawah ini adalah penyebab terbentuknya gelembung-gelembung gas. a. Gelembung gas yang mempel pada elektroda. b. Tekanan repulsive elektrostatis di tengah ruangan yang bermuatan, yang kemungkinan cukup kuat untuk mengatasi tegangan permukaan. c. Terbentuknya benda gas yang disebabkan oleh disosiasi molekul cairan karena tabrakan electron. d. Peristiwa penguapan benda cair yang disebabkan oleh pelepasan muatan tipe korona pada titik elektroda yang tajam, dan oleh ketidakteraturan permukaanelektroda tersebut. c. Mekanisme kegagalan termal Mekanisme kegagalan termal membahas tentang peristiwa kegagalan pada saat pulse condition. Mekanisme ini berdasarkan eksperimen yang menyelidiki arus yang relatif besar sesaat sebelum terjadi peristiwa kegagalan. Pulsa arus yang relatif besar ini bersumber dari titik proyeksi mikroskopik yang terdapat pada permukaan katoda, kepadatan pada titik tersebut mencapai 1 A/cm 3. Pulsa arus dengan kepadatan yang demikian tinggi memanaskan sebagian minyak sehingga terbentuk gelembunggelembung penguapan. Gelembung-gelembung tersebut dapat terbentuk 9
8 jika besarnya energi mencapai 10 7 W/cm 2. Pada saat gelembung terbentuk, maka peristiwa kegagalan akan mengikutinya. Peristiwa kegagalan ini dapat disebabkan oleh perpanjangan ukuran gelembung dan dapat juga disebabkan oleh terbentuknya jembatan diantara elektroda. Kemudian yang terjadi selanjutnya adalah terbentuknya lecutan listrik. Bersdasarkan mekanisme ini kekuatan kegagalan isolasi dipengaruhi oleh tekanan dan struktur molekul benda cair. Sebagai contoh sesuai dengan penyelidkan pada n-alkana. kekuatan peristiwa kegagalannya dipengaruhi oleh panjang rantai molekulnya. Teori ini dapat berlaku ruang celah yang amat pendek (<100mm), dan tidak dapat menjelaskan mengenai penurunan kekuatan peristiwa kegagalan apabila panjang ruang dan celah dinaikkan. d. Kegagalan karena adanya butiran cairan lain Butiran ini mungkin air. Kegagalan dapat terjadi karena ketidakstabilan butiran ini di medan listrik. Untuk butiran yang berbentuk bola dengan jari-jari R (Cm) medan kritis dimana butiran ini kehilangan kestabilannya dapat dituliskan sebagai berikut. (2.4) Dimana : ε1 = permitivitas dari cairan σ = tekanan permukaan (yang bekerja pada gelembung dalam Dyne/cm). bilamana butiran tidak stabil, dia cepat memanjang sampai panjang tertentu. Kanal tembus terjadi pada ujung butiran tersebut perambatan dari kanal ini menyebabkan gagal total.[13] Faktor-Faktor Pemburukan Minyak Isolasi Untuk mengetahui apakah minyak isolasi sudah mengalami pemburukan atau belum adalah dengan melakukan pengujian-pengujian yang sifatnya tidak merusak. Kegagalan minyak isolasi sebagai bahan dielektrik pada peralatan 10
9 tegangan tinggi, biasanya terrjadi karena pemburukan dari minyak isolasi itu sendiri[14]. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemburukan dari minyak isolasi adalah : 1. Panas Pemanasan yang berlangsung cukup lama dan berlangsung secara terus-menerus dapat merubah struktur kimia dari minyak isolasi tersebut, sehingga merubah sifat-sifat dasarnya sebagai bahan isolasi. 2. Kemurniaan bahan isolasi Ketidakmurniaan dari bahan dielektrik cair mempunyai pengaruh besar tehadap sifat isolasi bahan tersebut. Hal ini dapat kita lihat pada minyak transformator. Jumlah uap air yang ada pada minyak transformator akan mempengaruhi tegangan tembusnya. Pengukuran minyak transformator yang terkontaminasi dengan material pengotor biasanya mempunyai tkekuatan dielektrik berkisar antara 0 25 kv/mm. Oleh karena itu minyak transformator yang sudah lama dipakai, harus diuji secara periodik untuk mengetahui kemampuannya. Minyak transformator yang diuji adalah minyak bagian atas, tengah, dan bawah dan diuji dengan elektroda standard dengan jarak sela 2,5 mm. Jika E bd lebih besar dari pada 20 kv ( E bd >> 20 kv) maka minyak transformator masih dikatakan baik. Namun bila E bd lebih kecil daripada 20 kv (E bd << 20 kv), maka minyak transformator dikatakan sudah rusak. 3. Kontak dengan udara Jika minyak isolasi mengalami kontak dengan udara, maka minyak isolasi akan teroksidasi. Jika hal ini terus terjadi akan menyebabkan penurunan kualitas minyak yang berdampak pada turunannya kekuatan dielektrik minyak isolasi. 4. Korona Percikan bunga api dari korona akan meningkatkan kadar karbon pada minyak isolasi dan menimbulkan gelembung-gelembung gas yang bisa membuat minyak isolasi mengalami tembus listrik. 11
10 5. Faktor Alamiah Dalam hal ini adalah faktor umur dari minyak isolasi, biasanya semangkin lama minyak isolasi digunakan, maka kualitas dari minyak isolasi tersebut akan berangsur-angsur menurun. Sehingga pemburukan minyak isolasi lebih mudah terjadi. Arus Bocor Pada Isolator Isolator adalah alat listrik yang dipakai untuk menjalankan tugasnya mengisolasi di dalam rangkaian listrik. Alat ini mempunyai sifat atau kemampuan untuk dapat memisahkan secara elektris dua buah penghantar atau lebih yang berdekatan sehingga tidak terjadi kebocoran arus atau dalam gradien yang tinggi tidak terjadi loncatan api (flashover). Dengan demikian bahan isolasi haruslah mempunyai kekuatan dielektrik yang baik sehingga sifat hantarannya dapat ditiadakan. Karena bahan isolator minyak bukan dielektrik sempurna, maka molekul - molekul yang terdapat pada bahan tersebut tidak terikat erat tetapi masih terdapat elektron-elektron yang dapat bergerak bebas atau dapat terlepas dari ikatan akibat menerima beban tegangan dan menimbulkan aliran arus bocor (leakage current) atau arus yang mengalir melalui media elektrik. Isolator minyak sebagian besar berasal dari minyak bumi atau minyak mentah yang diolah secara khusus sehingga mempunyai sifat-sifat sebagai isolator dan juga sebagai pendingin. Isolator minyak mineral mudah di dapat dan murah dibanding isolator minyak lain (non minyak bumi).[1] Secara teknis, sistem isolasi harus mampu memikul arus bocor tanpa menimbulkan pemburukan pada isolator atau setidaknya pemburukan pada arus bocor tersebut dapat dibatasi. Arus bocor menimbulkan panas pada permukaan isolator, dan efek samping yang ditimbulkannya adalah penguraian bahan kimia yang melapisi permukaan isolator. Efek yang relatif nyata dari penguraian kimia ini adalah timbulnya jejak arus pada permukaan isolator. Jejak arus inilah yang disebut kerak dielektrik. Kerak dielktrik pada bahan isolasi dapat membentuk suatu jalur konduktif. Keberadaan jalur konduktif ini menimbulkan peninggian tekanan medan elektrik 12
11 pada bahan isolasi. Panas yang ditimbulkan arus rambat dapat juga menimbulkan erosi dielktrik tanpa didahului adanya kerak konduktif. Pada percobaan ini akan diukur besar arus bocor yang mengalir melalui permukaan isolator. Arus bocor yang akan diukur diperkirakan berada dalam kisaran mikroampere (μa) sehingga pengukuran dengan menggunakan amperemeter praktis akan menghasilkan pembacaan yang tidak akurat. Oleh karena itu untuk mengukur arus bocor, di dalam eksperimen ini ditambahkan suatu rangkaian sederhana yang memanfaatkan hukum Ohm. Pada kabel pembumian rangkaian percobaan dipasang tahanan dengan nilai yang telah diketahui, selanjutnya akan disebut sebagai tahanan uji. Tahanan uji kemudian dihubungkan pada voltmeter, sehingga pada saat tegangan kerja diberikan, pada voltmeter akan terbaca nilai tegangan yang dialami tahanan [9]. Dari nilai tegangan tersebut, diperoleh besar arus bocor yang mengalir melalui tahanan uji dengan menggunakan persamaan berikut ini: Dimana : (2.5) I bocor V 2 R = Arus Bocor (Ampere) = Pembacaan V 2 (Volt) = Tahanan uji (Ohm) Minyak Trafo Sebagai Bahan Isolasi Pada peralatan tegangan tinggi, bahan dielektrik atau disebut juga sebagai bahan isolasi relatif dibutuhkan untuk memisahkan dua atau lebih penghantar listrik yang bertegangan sehingga antar penghantar yang bertegangan tersebut tidak terjadi hubung singkat yang dapat menyebabkan lompatan api atau percikan. Salah satu peralatan tegangan tinggi yang digunakan dalam sistem tenaga listrik adalah transformator tenaga. Pada transformator tenaga, digunakan suatu bahan dielektrik yaitu minyak trafo yang berfungsi untuk memisahkan dua atau lebih penghantar yang bertegangan dan sebagai pendingin dari trafo itu sendiri. Minyak trafo termasuk jenis bahan dielektrik cair berupa minyak.[14] 13
12 Minyak trafo sering digunakan dalam peralatan tegangan tinggi. Minyak trafo merupakan jenis minyak organik. Minyak trafo hampir tidak berwarna yang tersusun dari senyawa hidrokarbon yang terdiri dari paraffin, iso-parafin, naphthalene dan aromatic. Ketika diaplikasikan untuk jangka waktu tertentu, minyak trafo difungsikan untuk mengalirkan panas dan pada suhu 95 0 C akan mengakibatkan proses penuaan pada minyak serta mengakibatkan warna minyak akan menjadi lebih gelap karena adanya zat pengotor dan resin atau lumpur pada minyak. Beberapa pengotor mempunyai sifat korosif terhadap material isolasi padat dan bagian-bagian konduktor pada trafo. Lumpur yang menumpuk pada inti trafo, lilitan dan didalam saluran minyak akan menghambat sirkulasi minyak sehingga proses aliran panas akan terhambat.[7] Minyak isolasi yang digunakan pada suatu trafo harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : Mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi Mempuyai daya hantar panas yang baik Mempunyai berat jenis yang rendah Memiliki kekentalan yang rendah Memiliki titik tuang rendah Mempunyai titik nyala yang tinggi Tidak merusak material isolasi dan material lain trafo Unsur kimianya harus stabil agar usia pemakaiannya panjang Pemakaian dielektrik sebagai pemisah pada transformator daya dibagi secara luas dalam beberapa hal, sebagai berikut : 1. Pemisah antar belitan 2. Pemisah antar kumparan 3. Pemisah kumparan tegangan rendah dengan bumi 4. Pemisah kumparan tegangan rendah dengan kumparan tegangan tinggi 5. Pemisah kumparan tegangan tinggi dengan bumi 14
13 Adapun spesifikasi minyak isolasi yang baik menurut SPLN , terlihat pada tabel berikut ini[15]. Tabel 2.1 Spesifikasi Minyak Isolasi Baru No Sifat Kelas 1 Kelas 2 Metode Uji 1 Kejernihan Jernih Jernih IEC Massa Jenis 20 C (gr/cm 3 ) IEC 296 Viskositas 20 C (cst) Kinematik - 15 C (cst) IEC C ( cst) Titik tuang ( C) - 35 IEC Titik Bakar ( C) 140 IEC 296A 6 Angka Kenetralan (mg KOH/gr) 0.03 IEC 296 Tidak 7 Korosi Belerang - IEC 296 Korosi Tegangan Tembus (KV/2.5mm) IEC a. Sebelum Diolah IEC 296 b. Setelah Diolah Faktor kebocoran Dielektrik IEC 250 Ketahanan Oksidasi IEC Angka Kenetralan (mgkoh/gr) Kotoran (%) IEC 74 15
14 Pengaruh Temperatur Terhadap Tingkat Viskositas Berbagai Minyak Isolasi Viskositas minyak isolasi dinyatakan dengan kemampuan daya alirnya atau kemampuan untuk mendisipasikan panas yang terjadi pada peralatan. Seperti pada transformator, kapasitor daya, kabel daya dan pemutus tenaga digunakan minyak isolasi yang mempunyai viskositas yang rendah, agar aliran atau sirkulasi minyak dapat mengisi celah atau rongga udara yang ada pada peralatan tersebut[8]. Hubungan antara Viskositas dengan temperature dapat dilihat pada persamaan ASTM D-341 Viscosity-Temperature Charts for Liquid Petroleum Products sebagai berikut[20] : Log log ( v +0.7 ) = A B logt (2.6) Dimana : V = Viskositas (Cst) A dan B= Konstanta T = Temperatur ( K) Dimana A dan B adalah konstanta, dan T adalah suhu mutlak. Dalam bentuk yang lebih kompleks, beberapa kecil Fungsi eksponensial ditambahkan ke persyaratan di dalam kurung digunakan dalam merencanakan Data mencakup -40 sampai 150 C, dan kisaran viskositas 3 sampai cst. Pengaruh pemanasan terhadap viskositas minyak isolasi adalah, dengan naiknya temperatur maka viskositas minyak isolasi akan turun. Tetapi kenaikan temperatur ini mempunyai batas tertentu yang diijinkan, sehingga peralatan tidak mengalami gangguan. Jika viskositas turun, pendisipasian panas secara konveksi alamiah akan mempercepat pemburukan minyak isolasi atau kemacetan minyak isolasi yang digunakan. Ini merupakan ciri minyak isolasi, jika temperatur naik maka tegangan permukaan (kapilaritas) minyak isolasi akan turun yang akan mempengaruhi viskositasnya, sehingga dapat menimbulkan formasi gelembung. Pada saat temperatur minyak isolasi mengalami kenaikan, maka konduktifitas minyak isolasi juga akan mengalami kenaikan karena mobilitas 16
15 ion- ion akan lebih besar dicapai oleh partikel partikel pada minyak isolasi hasil dari penurunan viskositas minyak isolasi tersebut. Pengaruh Tingkat Viskositas Terhadap Tegangan Tembus Berbagai Minyak Isolasi Minyak isolasi pada peralatan tegangan tinggi, seperti transformator, kabel daya, pemutus tenaga dan kapasitor daya ada kalanya mengalami kenaikan temperatur di atas temperatur kerjanya. Mekanisme voltage breakdown bergantung pada lingkungan dan Kondisi elektroda, sifat fisik dan Kemurnian cairan dan gas yang ada dalam cairan[3]. Kenaikan temperatur akibat beban lebih terjadi apabila beban lebih tersebut berlangsung cukup lama. Pada keadaan hubung singkat kenaikan temperatur terjadi akibat arus yang cukup besar yang mengakibatkan pemanasan pada minyak isolasi[8]. Pada keadaan temperatur tertentu kadar air diserap dalam minyak isolasi dapat menguap dengan membentuk gelembung udara, sehingga kadar air semakin rendah. Kenaikan temperatur ini dapat terjadi secara perlahan lahan dan secara tiba tiba. Kenaikan temperatur secara tiba tiba dapat juga menimbulkan pemburukan, karena dapat menimbulkan gelembung gelembung gas yang dapat menyebabkan kegagalan pada minyak isolasi [2]. Kegagalan gelembung atau kavitasi merupakan bentuk kegagalan pada minyak isolasi yang disebabkan oleh adanya gelembung gelembung gas di dalam minyak isolasi. Sebab sebab timbulnya gelembung gas ini adalah : a. Permukaan elektroda yang tidak rata, sehingga terdapat rongga atau celah udara di permukaannya. b. Adanya tabrakan yang tidak rata, sehingga terdapat rongga atau celah udara dipermukaannya. c. Penguapan minyak isolasi karena adanya percikan bunga api pada elektroda yang tajam dan tidak teratur. d. Karena perubahan suhu dan tekanan pada minyak isolasi. Karena pengaruh medan yang kuat di antara kedua elektroda, gelembunggelembung udara yang ada dalam minyak isolasi tersebut berubah menjadi 17
16 memanjang searah dengan medan listrik seperti yang terlihat pada gambar 2.2 di bawah ini. Hal ini disebabkan karena gelembung-gelembung tersebut berusaha membuat energi potensialnya minimum. Gambar 2.2 Arah medan listrik dalam gelembung udara pada minyak isolasi. Gelembung gelembung yang memanjang tersebut kemudian akan saling menyambung dan membentuk jembatan yang akhirnya akan megawali terjadinya kegagalan. Jika viskositas turun, elektrokonveksi dapat mempercepat kerusakan atau kemacetan minyak isolasi yang digunakan. Ini merupakan ciri dari viskositas minyak isolasi yang turun dengan naiknya temperatur sehingga menimbulkan formasi gelembung. Gelembung gelembung tersebut kemudian akan bertambah besar karena energi lepas yang diberikan dan mungkin diameter gelembung tersebut bertambah besar serta menghasilkan gelembung lainnya. Gelembunggelembung yang terjadi dalam minyak isolasi khususnya berdiameter 50 µ m atau lebih dan batas tekanan internal bergerak sampai 4 bar. Viskositas minyak isolasi dinyatakan dengan kemampuan daya alirnya atau kemampuan untuk mendisipasikan panas yang terjadi pada peralatan. Seperti pada transformator, kapasitor daya, kabel daya dan pemutus tenaga digunakan minyak isolasi yang mempunyai viskositas yang rendah, agar aliran atau sirkulasi minyak dapat mengisi celah atau rongga udara yang ada pada peralatan tersebut. 18
PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS MEDIA ISOLASI UDARA DAN MEDIA ISOLASI MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BIDANG
PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS MEDIA ISOLASI UDARA DAN MEDIA ISOLASI MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BIDANG Zainal Abidin Teknik Elektro Politeknik Bengkalis Jl. Bathin Alam, Sei-Alam, Bengkalis Riau zainal@polbeng.ac.id
Lebih terperinciBAB II ISOLASI CAIR. Bahan isolasi cair digunakan pada peralatan-peralatan listrik seperti
BAB II ISOLASI CAIR II.1. Umum Bahan isolasi cair digunakan pada peralatan-peralatan listrik seperti transformator, kapasitor, dan pemutus daya (circuit breaker). Selain sebagai isolasi juga berfungsi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Isolasi adalah suatu bahan yang berfungsi untuk mengisolasi konduktor yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Isolasi adalah suatu bahan yang berfungsi untuk mengisolasi konduktor yang mempunyai beda potensial dalam suatu rangkaian listrik. Bahan ini mempunyai sifat
Lebih terperinciBAB II TEGANGAN TINGGI. sehingga perlu penjelasan khusus mengenai pengukuran ini. Ada tiga jenis tegangan
BAB II TEGANGAN TINGGI 2.1 Umum Pengukuran tegangan tinggi berbeda dengan pengukuran tegangan rendah, sehingga perlu penjelasan khusus mengenai pengukuran ini. Ada tiga jenis tegangan tinggi yang akan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Tekanan Mekanis Benda memiliki suatu massa atau berat. Berat sebuah benda berasal dari dua hal yaitu internal dan eksternal. Berat yang berasal dari bahan tersebut
Lebih terperinciANALISIS KARAKTERISTIK BREAKDOWN VOLTAGE PADA DIELEKTRIK MINYAK SHELL DIALA B PADA SUHU 30 0 C C
ANALISIS KARAKTERISTIK BREAKDOWN VOLTAGE PADA DIELEKTRIK MINYAK SHELL DIALA B PADA SUHU 30 0 C-130 0 C Wahyu Kunto Wibowo [1], Ir. Yuningtyastuti []], Abdul Syakur, S.T. M.T. [3] Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciTegangan Tembus (kv/2,5 mm) Jenis Minyak RBD FAME FAME + aditif
Hasil Pengujian Tegangan Tembus : Tegangan Tembus (kv/2,5 mm) Jenis Minyak RBD FAME FAME + aditif ASTM D3487 Minyak Zaitun 60 60 54 Minyak kanola 27 36 30 Minyak Jagung 28 34 29 >30 Minyak Kedelai 30 48
Lebih terperinciAnalisa Tegangan Tembus Minyak Nabati Dengan Perlakuan Pemanasan Berulang
Analisa Tegangan Tembus Minyak Nabati Dengan Perlakuan Pemanasan Berulang Ika Novia Anggraini 1*, Diana 1, M. Khairul Amri Rosa 1 1 Program Studi Teknik Elektro, Universitas Bengkulu, *Email: ikanoviaanggraini@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH PERSENTASE FENOL TERHADAP KEKUATAN DIELEKTRIK MINYAK JAGUNG
PENGARUH PERSENTASE FENOL TERHADAP KEKUATAN DIELEKTRIK MINYAK JAGUNG Benito Arif Nugroho, Syahrawardi Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Isolasi memiliki peranan penting pada sistem tenaga listrik. Isolasi melindungi sistem tenaga listrik dari gangguan seperti lompatan listrik atau percikan, isolasi
Lebih terperinciAnalisis Kegagalan isolasi Minyak Trafo jenis energol baru dan lama dengan minyak pelumas
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT S EDUCATIONS 29 Analisis Kegagalan isolasi Minyak Trafo jenis energol baru dan lama dengan minyak pelumas Syafriyudin, ST,MT Jurusan teknik Elektro Institut
Lebih terperinciBAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA
BAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA 3.1. Pendahuluan Setiap bahan isolasi mempunyai kemampuan menahan tegangan yang terbatas. Keterbatasan kemampuan tegangan ini karena bahan isolasi bukanlah
Lebih terperinciBAB II BUSUR API LISTRIK
BAB II BUSUR API LISTRIK II.1 Definisi Busur Api Listrik Bahan isolasi atau dielekrik adalah suatu bahan yang memiliki daya hantar arus yang sangat kecil atau hampir tidak ada. Bila bahan isolasi tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fenomena partial discharge tersebut. Namun baru sedikit penelitian tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomena Partial Discharge (PD) pada bahan isolasi yang diakibatkan penerapan tegangan gelombang AC sinusoidal pada listrik bertegangan tinggi sekarang ini telah banyak
Lebih terperinciPENGARUH SUHU TERHADAP KEKUATAN DIELEKTRIK BERBAGAI MINYAK ISOLASI TRANSFORMATOR (Gulf, Nynas, Shell Diala B dan Total) OLEH :
PENGARUH SUHU TERHADAP KEKUATAN DIELEKTRIK BERBAGAI MINYAK ISOLASI TRANSFORMATOR (Gulf, Nynas, Shell Diala B dan Total) OLEH : SAMUEL PANGGABEAN NIM. 030 422 031 Tugas Akhir ini diajukan untuk melengkapi
Lebih terperinciPENGARUH KONTAMINAN AIR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS PADA MINYAK TRANSFORMATOR DAN MINYAK KELAPA MURNI
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/gravity ISSN 44-515x, e-issn 58-1976 GRAVITY Vol. No. (016) PENGARUH KONTAMINAN AIR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS PADA MINYAK TRANSFORMATOR DAN MINYAK KELAPA MURNI Andri
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM TEKNIK TEGANGAN DAN ARUS TINGGI
MODUL PRAKTIKUM TEKNIK TEGANGAN DAN ARUS TINGGI LABORATORIUM TEGANGAN TINGGI DAN PENGUKURAN LISTRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA MODUL 1 PENGANTAR TEKNIK TEGANGAN DAN ARUS TINGGI Tegangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangkitan Tegangan Tinggi Bolak Balik (AC) Tegangan tinggi bolak balik (AC) diperlukan untuk pengujian ketahanan peralatan sistem tenaga listrik terhadap tegangan tinggi
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KEADAAN SUHU TERHADAP TEGANGAN TEMBUS AC DAN DC PADA MINYAK TRANSFORMATOR. Sugeng Nur Singgih, Hamzah Berahim Abstrak
Jurnal Teknik Elektro ol. 1 No.2 93 ANALISIS PENGARUH KEADAAN SUHU TERHADAP TEGANGAN TEMBUS AC DAN DC PADA MINYAK TRANSFORMATOR Sugeng Nur Singgih, Hamzah Berahim Abstrak Tegangan tembus (breakdown) merupakan
Lebih terperinciANALISIS KARAKTERISTIK DIELEKTRIK MINYAK HIDROLIK SEBAGAI ALTERNATIF ISOLASI CAIR UNTUK TRANSFORMATOR DAYA
ANALISIS KARAKTERISTIK DIELEKTRIK MINYAK HIDROLIK SEBAGAI ALTERNATIF ISOLASI CAIR UNTUK TRANSFORMATOR DAYA Andy Martono 1, Juningtyastuti 2, Abdul Syakur 3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM TEKNIK ARUS DAN TEGANGAN TINGGI
MODUL PRAKTIKUM TEKNIK ARUS DAN TEGANGAN TINGGI LABORATORIUM TEGANGAN TINGGI DAN PENGUKURAN LISTRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA MODUL 1 PENGANTAR TEKNIK ARUS DAN TEGANGAN TINGGI Tegangan
Lebih terperinciBAB II ISOLASI MINYAK
BAB II ISOLASI MINYAK II.1. Umum Didalam transformator ada dua bagian yang secara aktif membangkitkan panas yaitu kumparan (tembaga) dan inti (besi). Jika panas itu tidak diberi pendingin akan menyebabkan
Lebih terperinciANALISIS KARAKTERISTIK DIELEKTRIK MINYAK HIDROLIK SEBAGAI ALTERNATIF ISOLASI CAIR UNTUK TRANSFORMATOR DAYA
ANALISIS KARAKTERISTIK DIELEKTRIK MINYAK HIDROLIK SEBAGAI ALTERNATIF ISOLASI CAIR UNTUK TRANSFORMATOR DAYA Andy Martono *), Juningtyastuti, and Abdul Syakur Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciPENGUJIAN ISOLASI MINYAK TROFO TEGANGAN TINGGI TERHADAP PERUBAHAN SUHU.
PENGUJIAN ISOLASI MINYAK TROFO TEGANGAN TINGGI TERHADAP PERUBAHAN SUHU Slamet Hani 1 1 Jurusan Teknik Elektro Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta, e-mail : shani.akprind.@yahoo.com ABSTRACT Transformer
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dielektrik Dielektrik adalah suatu bahan yang memiliki daya hantar arus yang sangat kecil atau bahkan hampir tidak ada.bahan dielektrik dapat berwujud padat, cair dan gas. Pada
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERHITUNGAN PERTUMBUHAN PEMOHONAN LISTRIK PADA KABEL TANAH TEGANGAN MENENGAH 20 KV
34 BAB IV ANALISA PERHITUNGAN PERTUMBUHAN PEMOHONAN LISTRIK PADA KABEL TANAH TEGANGAN MENENGAH 20 KV 4.1 DATA SAMPLE Peluahan sebagian (partial discharge) dan medan listrik lokal dapat menyebabkan pertumbuhan
Lebih terperinciUJI TEGANGAN TEMBUS MINYAK TRANSFORMATOR TERDESTILASI PADA TRANSFORMATOR DAYA MENGGUNAKAN TEGANGAN IMPULS DI PT. BAMBANG DJAJA
Seminar dan Sidang Tugas Akhir Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS UJI TEGANGAN TEMBUS MINYAK TRANSFORMATOR TERDESTILASI PADA TRANSFORMATOR DAYA MENGGUNAKAN TEGANGAN IMPULS DI PT. BAMBANG DJAJA
Lebih terperinciANALISIS MEKANISME KEGAGALAN ISOLASI PADA MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BERPOLARITAS BERBEDA PADA JARUM BIDANG HANUNG SAYOGI L2F302486
ANALISIS MEKANISME KEGAGALAN ISOLASI PADA MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BERPOLARITAS BERBEDA PADA JARUM BIDANG HANUNG SAYOGI L2F32486 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG ABSTRAK Trafo merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ISOLATOR PIRING 2.1.1 Umum Pada suatu sistem tenaga listrik terdapat berbagai bagian yang memiliki tegangan dan juga tidak bertegangan. Sehingga bagian yang tidak bertegangan
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN SUHU TERHADAP TEGANGAN TEMBUS PADA BAHAN ISOLASI CAIR
1 PENGARUH PERUBAHAN SUHU TERHADAP TEGANGAN TEMBUS PADA BAHAN ISOLASI CAIR Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Tridharma Jl. A. Wahab Syachranie No. 7 Batu Ampar Telp. (0542) 425381
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan kebutuhan utama dan komponen penting dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan kebutuhan utama dan komponen penting dalam kehidupan. Energi listrik dibangkitkan melalui pembangkit dan disalurkan ke konsumen-konsumen
Lebih terperinciPerbandingan Tegangan Tembus Isolasi Minyak Transformator Diala B Dan Mesran Super Sae 40 W Menggunakan Hypot Model 04521aa
Perbandingan Tegangan Tembus Isolasi Minyak Transformator Dan Mesran Super Sae 40 W Menggunakan Hypot Model 04521aa Agus Darwanto 1) dan Agus Prayitno 2) 1) Staff Pengajar Jurusan Teknik Elektro STTR Cepu
Lebih terperinciBAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra
BAHAN BAKAR KIMIA Ramadoni Syahputra 6.1 HIDROGEN 6.1.1 Pendahuluan Pada pembakaran hidrokarbon, maka unsur zat arang (Carbon, C) bersenyawa dengan unsur zat asam (Oksigen, O) membentuk karbondioksida
Lebih terperinciBAB II MINYAK ISOLASI
BAB II MINYAK ISOLASI II.1. UMUM Bahan isolasi cair merupakan bahan pengisi pada beberapa peralatan listrik. Bahan isolasi cair ini biasanya digunakan pada peralatan seperti transformator, pemutus beban,
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. mungkin memiliki keseimbangan antara sistem pembangkitan dan beban, sehingga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknik tenaga listrik sudah mengalami kemajuan yang cukup signifikan dalam sistem penyaluran tenaga listrik. Namun, masih ada daerah yang masih sulit dijangkau
Lebih terperinciBAB II ISOLATOR PENDUKUNG HANTARAN UDARA
BAB II ISOLATOR PENDUKUNG HANTARAN UDARA Isolator memegang peranan penting dalam penyaluran daya listrik dari gardu induk ke gardu distribusi. Isolator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. gesekan antara moekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu cairan yang
BAB II DASAR TEORI 2.1. Definisi Viskositas Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan antara moekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu cairan yang mudah
Lebih terperinciKarakteristik Tegangan Tembus Arus Bolak Balik Pada Minyak Jarak Pagar (Jatropha curcas) Sebagai Alternatif Isolasi Cair
Karakteristik Tegangan Tembus Arus Bolak Balik Pada Jarak Pagar (Jatropha curcas) Sebagai Alternatif Isolasi Cair Rendy Kamerlisa Putra [1], Fri Murdiya [2] [1] Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro S1,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minim gangguan. Partial discharge menurut definisi IEEE adalah terjadinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Identifikasi Partial Discharge (PD) pada isolasi kabel input motor dengan tegangan dan frekuensi tinggi menjadi suatu metode diagnosa yang sangat penting dalam dunia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan energi listrik terus meningkat seiring dengan perkembangan pola hidup
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Kebutuhan energi listrik terus meningkat seiring dengan perkembangan pola hidup masyarakat, Perusahaan Listrik Negara (PLN) dituntut untuk memberikan suplai
Lebih terperinciBAB II KARAKTERISTIK PEMUTUS TENAGA
BAB II KARAKTERISTIK PEMUTUS TENAGA 2.1 Fungsi Pemutus Tenaga Pemutus tenaga (PMT) adalah saklar yang dapat digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan arus atau daya listrik sesuai dengan ratingnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibangkitkan oleh sebuah sistem pembangkit perlu mengalami peningkatan nilai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tegangan tinggi merupakan suatu bagian dari Sistem Tenaga Listrik yang memiliki peranan penting. Dalam proses penyaluran daya, tegangan yang dibangkitkan oleh sebuah
Lebih terperinciISOLASI TEGANGAN TINGGI Bahan Listrik Bahan listrik merupakan elemen yang paling di dalam penyaluran dan penggunaan enaga listrik.
ISOLASI TEGANGAN TINGGI Bahan Listrik Bahan listrik merupakan elemen yang paling di dalam penyaluran dan penggunaan enaga listrik. Bahan listrik terdiri dari konduktor, semikonduktor dan isolator. Bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Terjadinya kegagalan alat-alat listrik yang bertegangan tinggi ketika dipakai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terjadinya kegagalan alat-alat listrik yang bertegangan tinggi ketika dipakai disebabkan oleh kegagalan isolasi dalam menjalankan fungsinya sebagai isolator tegangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Isolasi merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem tegangan tinggi yang
I. PENDAHULUAN Isolasi merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem tegangan tinggi yang berguna untuk memisahkan dua buah penghantar listrik yang berbeda potensial, sehingga hubung singkat atau percikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Lightning Arrester merupakan alat proteksi peralatan listrik terhadap tegangan lebih yang disebabkan oleh petir atau surja hubung (switching surge). Alat ini bersifat
Lebih terperinciLUQMAN KUMARA Dosen Pembimbing :
Efek Polaritas dan Fenomena Stres Tegangan Sebelum Kegagalan Isolasi pada Sela Udara Jarum-Plat LUQMAN KUMARA 2205 100 129 Dosen Pembimbing : Dr.Eng I Made Yulistya Negara, ST,M.Sc IG Ngurah Satriyadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1.Minyak Pelumas Minyak pelumas digunakan untuk berbagai keperluan diantaranya adalah untuk mengatasi terjadinya gesekan antara dua permukaan yang berbeda geraknya. Sebagai pendingin
Lebih terperinciModul 1 Tegangan Tinggi Arus Bolak Balik
Modul 1 Tegangan Tinggi Arus Bolak Balik 1. Jelaskan cara pembangkitan tegangan tinggi bolak balik! Pembangkitan tegangan tinggi bolak-balik dengan menggunakan trafo uji satu tingkat atau trafo uji kaskade
Lebih terperinciPENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA PADA ELEKTRODA BOLA TERPOLUSI ASAM
SINGUDA ENSIKOM VOL. NO. /Maret PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA PADA ELEKTRODA BOLA TERPOLUSI ASAM Christian Daniel Simanjuntak, Syahrawardi Konsentrasi Teknik Energi Listrik,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Isolator 2.1.1 Umum Penggunaan isolator banyak dijumpai pada transmisi hantaran udara. Pada jaringan distribusi hantaran udara, gardu induk, dan panel pembagi daya. Penggunaan
Lebih terperinciBAB II GAS INSULATED SWITCHGEAR ( GIS ) GIS yang sekarang telah menggunakan Gas SF6 ( Sulfur Hexafluoride )
BAB II GAS INSULATED SWITCHGEAR ( GIS ) 2.1 SEJARAH GIS GIS yang sekarang telah menggunakan Gas SF6 ( Sulfur Hexafluoride ) sebagai media isolasi, menjadikannya sebagai sebuah teknologi yang maju dan telah
Lebih terperinciANALISIS KARAKTERISTIK BREAKDOWN VOLTAGE PADA DIELEKTRIK MINYAK TRANSFORMATOR 45 MVA DENGAN SUHU OPERASI YANG BERVARIASI DI PUSAT LISTRIK KOTA PANJANG
ANALISIS KARAKTERISTIK BREAKDOWN VOLTAGE PADA DIELEKTRIK MINYAK TRANSFORMATOR 45 MVA DENGAN SUHU OPERASI YANG BERVARIASI DI PUSAT LISTRIK KOTA PANJANG Daniel Harjono Dolok Saribu*, Firdaus** *Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB II SIFAT-SIFAT LISTRIK DIELEKTRIK. yang akan dialami bahan isolasi tersebut, dan disamping itu perlu
BAB II SIFATSIFAT LISTRIK DIELEKTRIK II.1 UMUM Dalam menentukan dimensi suatu sistem isolasi dibutuhkan pengetahuan yang pasti mengenai jenis, besaran, dan durasi tekanan dielektrik yang akan dialami bahan
Lebih terperinciKUAT MEDAN ELEKTRIK DI PERMUKAAN ISOLATOR PENDUKUNG
BAB II KUAT MEDAN ELEKTRIK DI PERMUKAAN ISOLATOR PENDUKUNG II.1. Umum Isolator pendukung jenis post silinder polos digunakan pada sistem instalasi tegangan tinggi pasangan dalam. Udara di sekitar permukaan
Lebih terperinciKARATERISTIK PENGUJIAN MINYAK NABATI SEBAGAI ALTERNATIF ISOLASI PENGGANTI MINYAK TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv
KARATERISTIK PENGUJIAN MINYAK NABATI SEBAGAI ALTERNATIF ISOLASI PENGGANTI MINYAK TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv Muhammad Suyanto 1 1 Jurusan Teknik Elektro, FTI Institut Sains & Teknologi AKPRIND e-mail
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. perusahaan penyedia tenaga listrik. Standar yang lebih tinggi tersebut adalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses penyaluran daya adalah tugas utama yang dilakukan oleh perusahaan penyedia tenaga listrik sebagai upaya memenuhi permintaan konsumen dalam melakukan kegiatan
Lebih terperinciBAB II MINYAK ISOLASI
BAB II MINYAK ISOLASI II.1. UMUM Bahan isolasi cair merupakan bahan pengisi pada beberapa peralatan listrik. Bahan isolasi cair ini biasanya digunakan pada peralatan seperti transformator, pemutus beban,
Lebih terperinciTerpaan Tegangan Listrik Dan Temperatur terhadap Kualitas Isolasi Kabel Bawah Tanah
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No., November 202 43 Terpaan Tegangan Listrik Dan Temperatur terhadap Kualitas Isolasi Kabel Bawah Tanah Agus Murnomo Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciPERCOBAAN - I PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PERCOBAAN - I PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK 1.1 DASAR TEORI Tegangan tinggi bolak-balik banyak dipergunakan untuk pengujian peralatan listrik yang memiliki kapasitansi besar seperti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian Skripsi ini antara lain adalah : 1. Studi literatur, yaitu dengan cara menelaah, menggali, serta mengkaji teori-teori
Lebih terperinciMEMPERBAIKI KEKUATAN DIELEKTRIK ISOLASI MINYAK TRANSFORMATOR DENGAN HIGH VACUUM OIL PURIFIER
MEMPERBAIKI KEKUATAN DIELEKTRIK ISOLASI MINYAK TRANSFORMATOR DENGAN HIGH VACUUM OIL PURIFIER Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) Pada Departemen Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat untuk mendukung kegiatannya sehari-hari. Di kota-kota besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sekarang ini, listrik sudah menjadi kebutuhan penting bagi setiap lapisan masyarakat untuk mendukung kegiatannya sehari-hari. Di kota-kota besar sudah jarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Energi listrik menjadi kebutuhan yang penting dalam kehidupan manusia saat ini,
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Energi listrik menjadi kebutuhan yang penting dalam kehidupan manusia saat ini, karena hampir semua aktifitas manusia dipermudah dengan menggunakan peralatan listrik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenaga listrik adalah unsur yang paling penting dalam kehidupan modern
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tenaga listrik adalah unsur yang paling penting dalam kehidupan modern seperti saat ini. Tenaga listrik banyak dimanfaatkan baik dalam kegiatan rumah tangga, industri,
Lebih terperinciBAB II DIELEKTRIK. gas.tidak seperti konduktor, pada bahan dielektrik tidak terdapat elektron-elektron
BAB II DIELEKTRIK II.1. Pengertian Dielektrik Dielektrik adalah suatu bahan yang memiliki daya hantar arus yang sangat kecil atau bahkan hampir tidak ada. Bahan dielektrik dapat berwujud padat, cair dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
32 BAB III METODE PENELITIAN Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah minyak sawit (palm oil) dapat digunakan sebagai isolasi cair pengganti minyak trafo, dengan melakukan pengujian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem isolasi merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem tegangan tinggi yang berguna untuk memisahkan dua buah penghantar listrik yang berbeda potensial, sehingga
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI. k = A T. = kecepatan aliran panas [W] A = luas daerah hantaran panas [m 2 ] ΔT/m = gradient temperatur disepanjang material
3 BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Dasar Dasar Mekanisme Perpindahan Energi Panas Pada dasarnya terdapat tiga macam proses perpindahan energi panas. Proses tersebut adalah perpindahan energi secara konduksi, konveksi,
Lebih terperinciKARAKTERISTIK KORONA DAN TEGANGAN TEMBUS ISOLASI MINYAK PADA KONFIGURASI ELEKTRODA JARUM-PLAT
KARAKTERISTIK KORONA DAN TEGANGAN TEMBUS ISOLASI MINYAK PADA KONFIGURASI ELEKTRODA JARUM-PLAT I Made Indra Wijaya - 2205100105 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS,
Lebih terperinciPENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS KARPET INTERLOCKING PT. BASIS PANCAKARYA LAPORAN
PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS KARPET INTERLOCKING PT. BASIS PANCAKARYA LAPORAN Disusun oleh : SWITO GAIUS AGUSTINUS SILALAHI PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tegangan tinggi dapat diukur dengan menggunakan alat ukur elektroda bola-bola.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tegangan tinggi dapat diukur dengan menggunakan alat ukur elektroda bola-bola. Alat ukur ini terdiri dari dua elektroda bola yang berdiameter sama dan terbuat dari
Lebih terperinciMAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW)
MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW) PROGRAM IbPE KELOMPOK USAHA KERAJINAN ENCENG GONDOK DI SENTOLO, KABUPATEN KULONPROGO Oleh : Aan Ardian ardian@uny.ac.id FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Dasar Perpindahan Kalor Perpindahan kalor terjadi karena adanya perbedaan suhu, kalor akan mengalir dari tempat yang suhunya tinggi ke tempat suhu rendah. Perpindahan
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Pembebanan Terhadap Kekuatan Dielektrik Minyak Isolasi Transformator 6,6 kv/380 V di PT.INTIBENUA PERKASATAMA Dumai
Analisis Pengaruh Pembebanan Terhadap Kekuatan Dielektrik Minyak Isolasi Transformator 6,6 kv/380 V di PT.INTIBENUA PERKASATAMA Dumai Saprianto*, Firdaus ** *Teknik Elektro Universitas Riau **Jurusan Teknik
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERSIHAN OLEH HUJAN TERHADAP ARUS BOCOR ISOLATOR PIN-POST 20 KV TERPOLUSI
PENGARUH PEMBERSIHAN OLEH HUJAN TERHADAP ARUS BOCOR ISOLATOR PIN-POST 2 KV TERPOLUSI Zico Venancio Sinaga, Hendra Zulkarnain Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik,
Lebih terperinciMUATAN ELEMENTER ABSTRAK
MUATAN ELEMENTER ABSTRAK Muatan elementer (tetes milikan) disebut juga sebagai percobaan oil-drop karena dirancang untuk mengukur muatan listrik. Muatan listrik sebagai muatan elementer dibawa oleh partikel
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga dapat menghasilkan data yang akurat.
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Proses pengujian panas yang dihasilkan dari pembakaran gas HHO diperlukan perencanaan yang cermat dalam perhitungan dan ukuran. Teori-teori yang berhubungan dengan pengujian yang
Lebih terperinciUJI TEGANGAN TEMBUS ARUS BOLAK-BALIK PADA MINYAK JARAK SEBAGAI ALTERNATIF ISOLASI CAIR. Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang
UJI TEGANGAN TEMBUS ARUS BOLAK-BALIK PADA MINYAK JARAK SEBAGAI ALTERNATIF ISOLASI CAIR Elia Krismiandaru 1, Abdul Syakur, ST, MT 2, M Facta, ST, MT 2 Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK
Lebih terperinciGambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.
7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI
39 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 PENDAHULUAN Hasil eksperimen akan ditampilkan pada bab ini. Hasil eksperimen akan didiskusikan untuk mengetahui keoptimalan arang aktif tempurung kelapa lokal pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Absorpsi dan stripper adalah alat yang digunakan untuk memisahkan satu komponen atau lebih dari campurannya menggunakan prinsip perbedaan kelarutan. Solut adalah komponen
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Peluahan sebagian terjadi karena adanya medan listrik yang tinggi pada area yang
II. TINJAUAN PUSTAKA Peluahan sebagian terjadi karena adanya medan listrik yang tinggi pada area yang sangat kecil pada bahan isolasi. Medan listrik tersebut melebihi ambang batas kritis terjadinya peluahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan listrik, salah satunya adalah isolasi. Isolasi adalah suatu alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya sangat bergantung pada kebutuhan energi. Energi tersebut diperoleh dari berbagai sumber, kemudian didistribusikan dalam bentuk listrik. Listrik
Lebih terperinciISOLATOR 2.1 ISOLATOR PIRING. Jenis isolator dilihat dari konstruksi dan bahannya dibagi seperti diagram pada Gambar 2.1. Universitas Sumatera Utara
ISOLATOR Pada sistem penyaluran daya listrik dari pembangkit listrik ke konsumen, perlu digunakan tegangan tinggi untuk mengurangi rugi-rugi daya di sepanjang saluran. Pada saluran transmisi dan distribusi,
Lebih terperinciPENGARUH POSISI STUB ISOLATOR TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR PIRING GELAS
PENGARUH POSISI STUB ISOLATOR TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR PIRING GELAS Andi Hidayat, Syahrawardi Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelasan merupakan proses penyambungan setempat dari logam dengan menggunakan energi panas. Akibat panas maka logam di sekitar lasan akan mengalami siklus termal
Lebih terperinciPengaruh Arus Bocor Terhadap Perubahan Temperatur Pada Kabel Bawah Tanah 20 Kv
Pengaruh Arus Bocor Terhadap Perubahan Temperatur Pada Kabel Bawah Tanah 2 Kv Erhaneli*,Musnadi** *Dosen Jurusan Teknik Elektro **Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciMateri Listrik. LISTRIK STATIS Hukum Coulomb Medan Listrik Potensial Listrik Kapasitor Contoh Soal
Materi Listrik LISTRIK STATIS Hukum Coulomb Medan Listrik Potensial Listrik Kapasitor Contoh Soal LISTRIK DINAMIS Arus Listrik Hukum Ohm Rangkaian hambatan Rangkaian Sumber tegan Hukum Kirchoff I.II Sumber
Lebih terperinciANALISIS KEKUATAN DIELEKTRIK MINYAK KEDELAI (SOYBEAN OIL) DENGAN VARIASI SUHU SEBAGAI ALTERNATIF MINYAK ISOLASI
ANALISIS KEKUATAN DIELEKTRIK MINYAK KEDELAI (SOYBEAN OIL) DENGAN VARIASI SUHU SEBAGAI ALTERNATIF MINYAK ISOLASI Riel Adi Sitompul, Syahrawardi Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciSOAL BABAK PEREMPAT FINAL OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SOAL BABAK PEREMPAT FINAL OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Tingkat Waktu : SMP/SEDERAJAT : 100 menit 1. Jika cepat rambat gelombang longitudinal dalam zat padat adalah = y/ dengan y modulus
Lebih terperinciLATIHAN UJIAN NASIONAL
LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka
Lebih terperinciDASAR DASAR KELISTRIKAN DAIHATSU TRAINING CENTER
DASAR DASAR KELISTRIKAN Dasar dasar kelistrikan Komposisi benda Substance Suatu benda bila kita bagi, kita akan mendapatkan suatu partikel yang disebut Molekul, Molekul bila kita bagi lagi kita kan mendapatkan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 PENGERTIAN Berdasarkan IEV (International Electrotechnical Vocabulary) 441-14-20 disebutkan bahwa Circuit Breaker (CB) atau Pemutus Tenaga (PMT) merupakan peralatan saklar /
Lebih terperinciBAB III PELINDUNG SALURAN TRANSMISI. keamanan sistem tenaga dan tak mungkin dihindari, sedangkan alat-alat
BAB III PELINDUNG SALURAN TRANSMISI Seperti kita ketahui bahwa kilat merupakan suatu aspek gangguan yang berbahaya terhadap saluran transmisi yang dapat menggagalkan keandalan dan keamanan sistem tenaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem tenaga listrik terdiri atas tiga bagian utama, yaitu pusat pembangkit,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem tenaga listrik terdiri atas tiga bagian utama, yaitu pusat pembangkit, saluran transmisi, dan sistem distribusi. Letak pembangkit tenaga listrik ada kalanya
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1
LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 KODE: L - 4 JUDUL PERCOBAAN : ARUS DAN TEGANGAN PADA LAMPU FILAMEN TUNGSTEN DI SUSUN OLEH: TIFFANY RAHMA NOVESTIANA 24040110110024 LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Kajian Pustaka Ristiyanto (2003) menyelidiki tentang visualisasi aliran dan penurunan tekanan setiap pola aliran dalam perbedaan variasi kecepatan cairan dan kecepatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Solar Menurut Syarifuddin (2012), solar sebagai bahan bakar yang berasal dari minyak bumi yang diproses di tempat pengilangan minyak dan dipisah-pisahkan hasilnya berdasarkan
Lebih terperinciLATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS
Muatan Diskrit LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS 1. Dua buah bola bermuatan sama (2 C) diletakkan terpisah sejauh 2 cm. Gaya yang dialami oleh muatan 1 C yang diletakkan di tengah-tengah kedua muatan adalah...
Lebih terperinci