Analisis Tegangan Tembus Pada Minyak Transformator Lama Dan Baru Menggunakan Tiga Jenis Elektroda

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Tegangan Tembus Pada Minyak Transformator Lama Dan Baru Menggunakan Tiga Jenis Elektroda"

Transkripsi

1 Analisis Tegangan Tembus Pada Minyak Transformator Lama Dan Baru Menggunakan Tiga Jenis Elektroda Prof.Dr.Ir.Iwa Garniwa M.K,M.T 1, Eko Triswantoro 2 Departemen Teknik Elektro, Universitas Indonesia, Depok Tel: (021) Fax: (021) iwa@ee.ui.ac.id, 2 triswantoroeko@gmail.com Abstrak Isolasi merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dengan peralatan tegangan tinggi. Transformator merupakan alat yang berperan besar dalam penyaluran tenaga listrik. Dalam hal ini minyak transformator berfungsi sebagai pemisah atau isolasi antara kumparan dengan peralatan yang berada di sekitarnya. Namun tingginya beban akan mengakibatkan pemanasan pada transformator yang dapat menyebabkan terdegradasinya minyak isolasi transformator dimana berakibat pada meningkatnya potensi terjadinya tegangan tembus. Oleh sebab itu minyak isolasi memerlukan uji tegangan tembus yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar ia mampu menahan tegangan tinggi sampai mengalami kegagalan. Pengujian yang dilakukan adalah dengan membuat simulasi tegangan tembus menggunakan tiga jenis elektroda, elektroda runcing-runcing, kotak-kotak dan bola-bola serta menggunakan variasi temperatur dengan menggunakan minyak isolasi baru dan minyak isolasi lama. Selain itu pengujian tegangan tembus juga membuat variasi jarak antar elektroda dengan jarak 3 mm, 5 mm, dan 7 mm. Setelah dilakukan pengujian diperoleh hasil bahwa dengan bertambahnya temperatur pada minyak isolasi maka tegangan tembus yang terjadi semakin menurun. Jenis elektroda runcing-runcing mempunyai tegangan tembus yang paling rendah, dan semakin jauh jarak antar elektroda maka tegangan tembus juga semakin besar. Minyak isolasi yang baru mempunyai tegangan tembus yang lebih besar dibanding dengan minyak isolasi lama. Analysis of Breakdown Voltage in Old and New Transformer Oil with Three Types of Electrode Insulation is a very important and cannot be separated by high voltage equipment. The transformer is a tool that plays a major role in the distribution of electric power. In this case the function of transformer oil as a separator between the coil with the equipment located in the transformer. However, the high load on the transformer will result in heating which can lead to degradation of insulating oil which results in increased potential for breakdown voltage. Therefore insulating oil require breakdown voltage test to find how much it is able to hold high voltages until fail. Testing is done by making simulated breakdown voltage using three types of electrodes, sharps, boxes and balls as well as the use of temperature variation using the new insulating oil and old insulation oil. Besides testing the breakdown voltage also make variations of the distance between the electrodes with a distance of 3 mm, 5 mm, and 7 mm.

2 After testing the results showed that with increasing temperature the insulating oil breakdown voltage occurs is decreased. Sharps type of electrode has the lowest breakdown voltage, and the greater the distance between the electrodes the breakdown voltage also increases. New insulating oil has a breakdown voltage greater compared with the old insulating oil. Keywords : Oil insulation, temperature, insulation degradation, breakdown voltage, electrode shape, electrode gap Pendahuluan Isolasi merupakan hal yang paling penting dan tidak dapat dipisahkan pada peralatan tegangan tinggi. Isolasi ini berfungsi untuk memisahkan dua atau lebih penghantar listrik yang bertegangan, sehingga tidak akan terjadi lompatan listrik atau percikan antara penghantar tersebut. Dalam hal ini minyak trafo merupakan isolasi yang membatasi antara lilitan dengan tangki transformator. Selain digunakan sebagai isolasi, minyak trafo juga berfungsi sebagai media pendingin dan juga menghantarkan panas yang terjadi pada inti dan lilitan ke medium di sekitarnya. Dalam kondisi kerjanya transformator mengalirkan arus yang tinggi pada setiap lilitannya, dan besarnya arus berbanding lurus dengan beban. Semakin besar beban maka arus yang mengalir pada lilitan juga semakin besar. Ketika arus melalui sebuah hambatan maka akan timbul panas akibat disipasi dari energi, dan panas tersebut berbanding lurus dengan kuadrat arus. Pemanasan pada lilitan transformator sebagai akibat tingginya beban akan mempengaruhi temperatur pada isolasi minyak trafo. Padahal minyak trafo sendiri berfungsi sebagai media pendingin, namun dengan adanya pemanasan yang berlangsung secara berkesinambungan pada transformator akan menjadikan fungsi pendinginan menjadi kurang maksimal. Tingginya temperatur pada transformator akan menyebabkan terdegradasinya isolasi minyak, dimana berakibat pada meningkatnya potensi terjadinya tegangan tembus. Tegangan tembus merupakan level tegangan yang mampu membuat suatu bahan isolasi menjadi gagal atau rusak, dan ditunjukkan dengan terjadinya lompatan listrik atau percikan antar penghantar yang dibatasi oleh bahan isolasi tersebut. Oleh sebab itulah suatu minyak isolasi memerlukan uji tegangan tembus yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar ia mampu menahan tegangan tinggi sampai mengalami kegagalan.

3 Hipotesis dan Identifikasi Masalah Dalam skripsi ini, penelitian yang dilakukan adalah mengenai pengujian untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari perubahan temperatur minyak isolasi, perbedaan umur minyak isolasi (minyak isolasi baru dan lama), bentuk elektroda (bola, kotak, dan runcing), dan jarak antar elektroda terhadap tegangan tembus. Pada bagian inti besi dalam transformator tidak semuanya memiliki permukaan yang halus, namun sebenarnya juga ada bagian yang tidak rata yang berupa benjolan-benjolan. Dari benjolan tersebut ada yang berbentuk runcing, kotak, dan juga bola. Dengan adanya benjolan tersebut membuat persebaran muatan yang melalui suatu penghantar menjadi tidak sama, karena muatan listrik akan terpusat pada bagian yang berbentuk tajam. Oleh karena itu perlu adanya kajian mengenai hal tersebut, bagaimana pengaruh benjolan tersebut yang disimulasikan dengan beberapa bentuk elektroda, yaitu runcing, kotak, dan bola terhadap terjadinya tegangan tembus. Tingginya temperatur pada transformator akan menyebabkan terdegradasinya isolasi minyak, dimana berakibat pada meningkatnya potensi terjadinya tegangan tembus. Minyak isolasi yang terkena panas secara terus menerus fraksi molekul di dalamnya akan mengalami dekomposisi atau perubahan susunan. Tegangan tembus merupakan level tegangan yang mampu membuat suatu bahan isolasi menjadi gagal atau rusak, dan ditunjukkan dengan terjadinya lompatan listrik atau percikan antar penghantar yang dibatasi oleh bahan isolasi tersebut. Oleh sebab itulah suatu minyak isolasi memerlukan uji tegangan tembus yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar ia mampu menahan tegangan tinggi sampai mengalami kegagalan. Metode Pengujian Untuk dapat menyelesaikan penelitian ini maka penulis menerapkan beberapa metode studi, diantaranya : 1. Metode Studi Literatur Studi literatur mengenai transformator, karakteristik minyak isolasi cair pada transformator, dan tegangan tembus. 2. Metode Pengujian Yaitu dengan melakukan pengujian tegangan tembus pada Laboratorium Tegangan Tinggi Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

4 Peralatan Pengujian 1. 1 buah Transformer Penguji 100kV/10kVA (TEO 100/10) 2. 3 buah Connecting Rod (V) 3. 2 buah Connecting Cup (K) 4. 2 buah Floor Pedestal (F) 5. 1 buah Support Insulator (IS) 6. 1 buah bejana pengujian 7. 1 buah Earthing / Grounding Switch (ES) 8. 1 buah Measuring Capacitor 100kV, 100pF (CM) 9. 1 buah Electrode (EL) buah Elektrode tipe bola 11. Instumen Pengukuran Digital (DMI 551) sampel isolator zat cair (minyak isolasi baru dan lama) 13. Sepasang elektroda tipe runcing-runcing, bola-bola, dan kotak-kotak buah pemanas (heater) buah thermometer Rangkaian Pengujian Gambar 1. Rangkaian pengujian

5 Gambar 2. Foto rangkaian pengujian Gambar 3. Elektroda uji (runcing-runcing, bola-bola, dan kotak-kotak)

6 Gambar 4. Sampel minyak isolasi baru Gambar 5. Sampel minyak isolasi lama

7 Prosedur Pengujian dan Pengambilan Data a. Percobaan tegangan tembus pada minyak isolasi menggunakan variasi temperatur Mulai Ambil sampel minyak isolasi baru Panaskan minyak isolasi hingga temperatur 70ᵒC Pasang elektroda dan tuangkan minyak isolasi pada bejana uji Susun rangkaian pengujian Hidupkan alat pengujian lalu naikkan tegangan hingga terjadi tegangan tembus Catat nilai tegangan tembus pada DMI Matikan alat pengujian Panaskan minyak isolasi ++20ᵒC dari suhu pengujian sebelumnya Apakah temperatur minyak isolasi pengujian = 100ᵒC? Tidak Ambil minyak isolasi Ya Apakah sampel minyak sudah menggunakan minyak isolasi lama? Tidak Ganti dengan sampel minyak isolasi lama Ya Selesai Gambar 6. Diagram alir pengujian tegangan tembus dengan variasi temperatur

8 b. Percobaan tegangan tembus pada minyak isolasi menggunakan variasi jarak antar elektroda Mulai Ambil minyak isolasi baru Pasang elektroda dengan jarak antar elektroda 3 mm pada bejana uji Susun rangkaian pengujian Hidupkan alat pengujian lalu naikkan tegangan hingga terjadi tegangan tembus Catat nilai tegangan tembus pada DMI Matikan alat pengujian Perlebar jarak antar elektroda ++2mm dari pengujian sebelumnya Apakah jarak antar elektroda pengujian = 7 mm? Tidak Ambil minyak isolasi Ya Apakah sampel minyak sudah menggunakan minyak isolasi lama? Tidak Ganti dengan sampel minyak isolasi lama Ya Selesai Gambar 7. Diagram alir pengujian tegangan tembus dengan variasi jarak

9 Pengujian tegangan tembus ini dilakukan di Laboratorium Tegangan Tinggi, Departemen Teknik Elektro, Universitas Indonesia. Prosedur pengujian tegangan tembus ini langkah awal yang dilakukan adalah menyusun rangkaian uji seperti pada gambar 1 sebelumnya. Karena yang diinginkan adalah pengaruh temperatur, maka sebelum dilakukan uji tegangan tembus minyak isolasi yang baru terlebih dahulu dipanaskan menggunakan heater. Selanjutnya minyak isolasi di ukur menggunakan termometer hingga temperatur yang diinginkan tercapai. Dalam pengujian ini variasi temperatur minyak isolasi yang diberikan adalah 70 o C, 85 o C, dan 100 o C. Gambar 8. Pengkondisian temperatur minyak isolasi Sebelum minyak isolasi dimasukkan ke dalam bejana uji, terlebih dahulu elektroda di pasang pada bejana uji dengan jarak antar elektroda 3 mm. Pada pengujian ini menggunakan tiga buah elektroda, yaitu berbentuk runcing-runcing, bola-bola dan kotak-kotak Setelah elektroda sudah terpasang pada bejana uji, kemudian minyak yang telah dipanaskan dituangkan kedalam bejana uji lalu beri tegangan tinggi pada rangkaian percobaan hingga isolasi minyak tersebut mengalami kegagalan. Apabila pengukuran tegangan tembus telah dilakukan pada masing-masing elektroda dengan temperatur yang telah ditentukan sebelumnya maka tahap berikutnya adalah mengganti sampel minyak isolasi baru dengan sampel minyak isolasi lama (telah dipakai selama 6 bulan). Sesudah diganti dengan minyak isolasi lama maka lakukan kembali tahapan pengujian tegangan tembus sama seperti yang telah dilakukan di atas.

10 Prosedur terakhir adalah melakukan pengujian tegangan tembus menggunakan variasi jarak antar elektroda. Pada tahap ini minyak tidak perlu dipanaskan, namun pemasangan elektroda pada bejana uji diberi jarak 3 mm, 5 mm dan 7 mm. Kemudian tuangkan minyak isolasi baru kedalam bejana uji dan beri tegangan tinggi pada rangkaian pengujian hingga mengalami kegagalan. Pengujian tegangan tembus dilakukan untuk masing-masing jarak yang telah ditentukan sebelumnya. Ganti minyak isolasi baru dengan minyak isolasi yang lama, kemudian lakukan kembali pengujian tegangan tembus seperti yang telah dilakukan di atas. Analisis Pengaruh Temperatur Terhadap Tegangan Tembus Minyak Transformator Berikut ini merupakan hasil pengujian tegangan tembus dengan memberikan variasi suhu, yaitu 70 o C, 85 o C, dan 100 o C. Disamping variasi suhu juga digunakan tiga pasang elektroda yang berbentuk runcing-runcing, kotak-kotak dan bola-bola untuk menguji tegangan tembus minyak transformator. Minyak transformator yang digunakan adalah Shell Diala B yang dibagi menjadi dua macam sampel, yaitu dengan menggunakan minyak baru dan minyak lama (minyak yang telah dipakai selama enam bulan). Tabel 1. Tabel tegangan tembus menggunakan minyak lama Jenis elektroda Tegangan tembus (kv) 70 o C 85 o C 100 o C Runcing-runcing 8,722 8,4 8 Kotak-kotak 9,6 9,2 8,6 Bola-bola 11,252 10,6 9,4 Tabel 2 Tabel tegangan tembus menggunakan minyak baru Jenis elektroda Tegangan tembus (kv) 70 o C 85 o C 100 o C Runcing-runcing 9,6 9,2 8,632 Kotak-kotak 11,6 11,233 10,513 Bola-bola 13,35 12,742 11,027

11 Tegangan Tembus (kv) Tegangan Tembus (kv) a. Pengujian Tegangan Tembus Menggunakan Tiga Jenis Elektroda Dengan Minyak Isolasi Lama Grafik Tegangan Tembus vs Temperatur Dengan Elektroda Kotak, Runcing dan Bola Temperatur ( o C) Runcing Kotak Bola Gambar 9. Grafik tegangan tembus vs temperatur menggunakan elektroda runcing-runcing, kotak-kotak dan bola-bola Resistivitas merupakan kemampuan suatu bahan untuk menghambat arus listrik. Dengan adanya penurunan nilai tegangan tembus untuk tiap kenaikan suhu, maka dapat dikatakan bahwa resistivitas minyak isolasi mengalami penurunan. Resistivitas yang semakin rendah disebabkan oleh rusaknya molekul-molekul yang ada pada minyak isolasi ketika mengalami pemanasan. Sedangkan konduktivitas atau kemampuan hantar listrik suatu bahan merupakan kebalikan dari resistivitas. Oleh karena itu kemampuan hantar listrik dari minyak isolasi menjadi naik, sehingga akan menghantarkan listrik dari elektroda satu ke elektroda lainnya melewati minyak isolasi tersebut. b. Pengujian Tegangan Tembus Menggunakan Tiga Jenis Elektroda Dengan Minyak Isolasi Baru Grafik Tegangan Tembus vs Temperatur Dengan Elektroda Kotak, Runcing dan Bola Temperatur ( o C) Runcing Kotak Bola Gambar 10. Grafik tegangan tembus vs temperatur menggunakan elektroda runcing-runcing, kotak-kotak dan bola-bola

12 Beradasarkan Gambar 10, grafik tegangan tembus mengalami penurunan pada setiap kenaikan temperatur yang diberikan pada pengujian tegangan tembus menggunakan minyak transformator baru. Hal yang serupa juga terdapat pada pengujian tegangan tembus menggunakan minyak tranformator lama seperti ditunjukkan Gambar 9 sebelumnya. Namun jika dilihat dari kedua pengujian tegangan tembus, yang membedakan adalah nilai tegangan tembus dengan menggunakan minyak isolasi baru lebih besar dibandingkan dengan pengujian tegangan tembus menggunakan minyak isolasi lama. Analisis Pengaruh Jarak Antar Elektroda Terhadap Tegangan Tembus Minyak Transformator Berikut ini merupakan hasil pengujian tegangan tembus dengan memberikan variasi jarak antar elektroda, yaitu 3 mm, 5mm, dan 7mm serta menjaga suhu minyak isolasi pada temperatur 26 o C. Disamping variasi jarak antar elektroda juga digunakan tiga pasang elektroda yang berbentuk runcing-runcing, kotak-kotak dan bola-bola untuk menguji tegangan tembus minyak transformator. Minyak transformator yang digunakan adalah Shell Diala B yang dibagi menjadi dua jenis sampel, yaitu dengan menggunakan minyak baru dan minyak lama (minyak yang telah dipakai selama enam bulan). Adapun hasil dari pengujian tegangan tembus pada minyak transformator adalah sebagai berikut. Tabel 3. Tabel tegangan tembus dengan variasi jarak menggunakan minyak lama Jenis elektroda Tegangan tembus (kv) 3 mm 5 mm 7 mm Runcing-runcing 2,122 2,852 3,35 Kotak-kotak 2,904 3,24 3,9 Bola-bola 3,445 3,776 4,4 Tabel 4. Tabel tegangan tembus dengan variasi jarak menggunakan minyak baru Jenis elektroda Tegangan tembus (kv) 3 mm 5 mm 7 mm Runcing-runcing 2,6 3,122 3,6 Kotak-kotak 3,024 3,784 4,2 Bola-bola 4,024 4,626 5,03

13 Tegangan Tembus (kv) 5,1 4,5 3,9 3,3 2,7 2,1 1,5 Grafik Tegangan Tembus vs Jarak Dengan Elektroda Kotak, Runcing dan Bola Jarak Antar Elektroda (mm) Runcing Kotak Bola Gambar 11. Grafik tegangan tembus vs jarak antar elektroda menggunakan elektroda runcing-runcing, kotak-kotak dan bola-bola Berdasarkan Gambar 11, ketiga kurva pengujian tegangan tembus menggunakan tiga jenis elektroda pada minyak isolasi lama menunjukkan bahwa dengan bertambahnya jarak antar elektroda maka tegangan tembus yang terjadi juga semakin besar. Tabel 5. Hubungan tegangan tembus dengan ketiga jenis elektroda pada minyak isolasi lama Jenis elektroda Jarak antar Tegangan elektroda (mm) tembus (kv) (A.d n ) 3 2,122 1,51.d 0,307 Runcing-runcing 5 2,852 1,74.d 0, ,35 1,82.d 0, ,904 2,21.d 0,249 Kotak-kotak 5 3,24 2.d 0, ,9 2,39.d 0, ,445 2,6.d 0,238 Bola-bola 5 3,776 2,57.d 0, ,4 2,76.d 0,238

14 Tabel 6. Hubungan tegangan tembus dengan ketiga jenis elektroda pada minyak isolasi baru Jenis elektroda Jarak antar Tegangan elektroda (mm) tembus (kv) (A.d n ) 3 2,6 1,975.d 0,25 Runcing-runcing 5 3,122 2,08.d 0,25 7 3,6 2,18.d 0,25 3 3,024 2,18.d 0,294 Kotak-kotak 5 3,784 2,35.d 0, ,2 2,37.d 0, ,024 3,04.d 0276 Bola-bola 5 4,626 3,055.d ,03 3,083.d 0276 Dari tabel 5 dan 6 dapat dilihat bahwa dengan bertambahnya jarak antar elektroda juga akan bertambah besar nilai konstanta A. Hasil dari tabel tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan nilai konstanta A dan n untuk jenis elektroda yang berbeda. Hal ini dimungkinkan karena pengaruh dari permukaan tiap elektroda, dimana banyaknya elektron yang dilepaskan oleh masing-masing jenis elektroda juga berbeda. Jika elektroda memiliki bagian permukaan tidak rata, maka persebaran muatan pada permukaan juga menjadi tidak rata. Muatan akan cenderung terpusat pada bagian yang runcing. Dengan demikian jenis elektroda runcing-runcing akan mengalami lompatan elektron lebih cepat daripada jenis lainnya. Karena pada elektroda jenis kotak-kotak dan bola-bola muatan elektron akan memenuhi seluruh permukaan elektroda terlebih dahulu baru dapat mengalami lompatan elektron. Namun demikian, elektroda bola-bola yang paling lama mengalami lompatan elektron karena tidak memiliki permukaan runcing sama sekali, berbeda dengan elektroda kotak-kotak yang mempunyai ujung runcing pada sudut-sudutnya.

15 Tegangan Tembus (kv) 5,5 4,5 5 3,5 4 2,5 3 1,5 2 Grafik Tegangan Tembus vs Jarak Dengan Elektroda Kotak, Runcing dan Bola Jarak Antar Elektroda (mm) Runcing Kotak Bola Gambar 12. Grafik tegangan tembus vs jarak antar elektroda menggunakan elektroda runcing-runcing, kotak-kotak dan bola-bola Dari Gambar 12, grafik hasil pengujian tegangan tembus pada minyak isolasi baru juga sama dengan pengujian menggunakan minyak isolasi lama, yaitu seiring bertambahnya jarak antar elektroda maka nilai tegangan tembus juga semakin besar. Pada pengujian tegangan tembus yang dilakukan, menggunakan dua buah elektroda yang terpisah dengan bahan dielektrik cair yaitu minyak transformator. Salah satu karakteristik yang harus dimiliki suatu minyak isolasi adalah faktor kebocoran dielektrik yang rendah. Suatu dielektrik tidak mempunyai elektron-elektron bebas, melainkan elektron yang terikat pada inti atom unsur yang membentuk dielektrik tersebut. Pemberian tegangan pada elektroda pada pengujian tegangan tembus akan menimbulkan medan listrik di dalam dielektrik. Medan listrik inilah yang memberi gaya pada elektron-elektron agar terlepas ikatannya sehingga menjadi elektron bebas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa medan listrik menekan bahan dielektrik dalam hal ini minyak transformator agar berubah menjadi konduktor. Apabila dielektrik melampaui batas kekuatannya, maka minyak isolasi akan mengalami kegagalan dan terjadilah tegangan tembus.

16 Kesimpulan 1. Berhasil melakukan simulasi pengujian tegangan tembus dengan menggunakan minyak isolasi lama dan minyak isolasi baru dengan menggunakan tiga jenis elektroda. 2. Semakin tinggi temperatur yang diberikan pada minyak transformator, yaitu 70 o C, 85 o C, dan 100 o C menghasilkan nilai tegangan tembus yang semakin rendah. Dengan menggunakan tiga jenis elektroda dan minyak isolasi lama, elektroda jenis runcing-runcing secara berturut-turut tegangan tembusnya 8,722 kv, 8,4 kv, dan 8 kv. Elektroda jenis kotak-kotak secara berturut-turut tegangan tembusnya 9,6 kv 9,2 kv, dan 8,6 kv. Serta untuk elektroda jenis bola-bola secara berturut-turut tegangan tembusnya 11,252 kv, 10,6 kv, dan 9,4 kv. Sedangkan dengan menggunakan minyak isolasi baru tegangan tembus untuk elektroda jenis runcing-runcing 9,6 kv, 9,2 kv, dan 8,632 kv. Elektroda jenis kotakkotak tegangan tembusnya secara berturut-turut 11,6 kv, 11,233 kv, dan 10,513 kv. Serta untuk elektroda jenis bola-bola secara berturut-turut tegangan tembusnya 13,35 kv, 12,742 kv, dan 11,027 kv. 3. Semakin jauh jarak antar elektroda yang diberikan, yaitu 3 mm, 5 mm, dan 7 mm menyebabkan semakin bertambahnya nilai tegangan tembus minyak transformator. Pada minyak isolasi lama untuk elektroda runcing-runcing secara berturut-turut tegangan tembusnya 2,122 kv, 2,852 kv, dan 3,35 kv. Untuk elektroda jenis kotak-kotak secara berturut-turut 2,904 kv, 3,24 kv, dan 3,9 kv. Untuk elektroda jenis bola-bola secara berturut-turut tegangan tembusnya 3,445 kv, 3,776 kv, dan 4,4 kv. Pada minyak isolasi baru tegangan tembus untuk elektroda runcing-runcing secara berturut-turut 2,6 kv, 3,122 kv, dan 3,6 kv. Untuk elektroda jenis kotak-kotak secara berturut-turut tegangan tembusnya 3,024 kv, 3,784 kv, dan 4,2 kv. Sedangkan untuk elektroda jenis bola-bola secara berturut-turut tegangan tembusnya 4,024 kv, 4,626 kv, dan 5,03 kv. 4. Tegangan tembus akan lebih cepat terjadi pada elektroda yang mempunyai bentuk tajam yaitu elektroda jenis runcing-runcing. Elektroda jenis kotak-kotak lebih cepat mengalami tegangan tembus daripada elektroda jenis bola yang tidak memiliki sudut pada pemukaannya. 5. Pengujian tegangan tembus dari masing-masing elektroda yaitu jenis runcing-runcing, kotak-kotak, dan bola-bola nilai tegangan tembus pada minyak isolasi baru mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan minyak isolasi lama.

17 6. Didapatkan hubungan antara konstanta A dengan jenis minyak isolasi lama dan minyak isolasi baru, nilai A lebih besar pada minyak isolasi baru daripada minyak isolasi lama. Selain itu nilai konstanta A tertinggi ada pada elektroda bola-bola dengan sebesar 2,76 dengan menggunakan minyak isolasi lama dan sebesar 3,083 dengan menggunakan minyak isolasi baru. Daftar Referensi Fritz, Simamora J. (2011). Analisis Pengaruh Kenaikan Temperatur Dan Umur Minyak Transformator Terhadap Degradasi Tegangan Tembus Minyak Transformator. Depok: Universitas Indonesia. Kohtoh, Masanori et al. (2010). (IEEE) Transformer Insulating Oil Changes Observed Using Accelerated Degradation in Consideration of Field Transformer. Yokohama: Tokyo Electric Power Company. Plueksawan, W et al. (2007). (IEEE) Partial Discharges Pattern Analysis in Cyndrical Insulators Models of Transformer. Bangkok: Kasetsart University. Sayogi, Hanung. (2010). Analisis Mekanisme Kegagalan Isolasi Pada Minyak Trafo Menggunakan Elektroda Berpolaritas Berbeda Pada Jarum-Bidang. Semarang: Universitas Diponegoro. Syazwani M, Noor et al. (2012). (IEEE) Breakdown Voltage Characteristic Of Biodegradable Oil Under Various Gap Of Quasi-Uniform Electrode Configuration. Malaysia: University sains Malaysia. Yilmaz, H, Guler, S. (1996). The Effect of Electrode Shape, Gap and Moisture on Dielectric Breakdown of Transformer Oil. Turkey: Department of Physics, Science Faculty, University of Ege. Wibowo, Wahyu Kunto. (2008). Analisis Karakteristik Breakdown Voltage Pada Dielekrtrik Minyak Shell Diala B Pada Suhu 30 o C-130 o C. Semarang: Universitas Diponegoro. Bagian-Bagian Trafo Tenaga - IlmuListrik.com Malik, N.H., Al-Arainy, A.A, and Qureshi, M.I., Electrical Insulation in Power Systems, Marcel Dekker, Inc., New York, Arismunandar, A. (1983). Teknik Tegangan Tinggi Suplemen. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Analisis Pengaruh Kenaikan Suhu Isolasi Minyak Dan Kertas Serta Jumlah Lapisan Isolasi Kertas Terhadap Tegangan Tembus Isolasi Transformator

Analisis Pengaruh Kenaikan Suhu Isolasi Minyak Dan Kertas Serta Jumlah Lapisan Isolasi Kertas Terhadap Tegangan Tembus Isolasi Transformator Analisis Pengaruh Kenaikan Suhu Isolasi Minyak Dan Kertas Serta Jumlah Lapisan Isolasi Kertas Terhadap Tegangan Tembus Isolasi Transformator Prof.Dr.Ir.Iwa Garniwa M.K,M.T 1, Reza Nugraha Bustami 2 Departemen

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM TEKNIK ARUS DAN TEGANGAN TINGGI

MODUL PRAKTIKUM TEKNIK ARUS DAN TEGANGAN TINGGI MODUL PRAKTIKUM TEKNIK ARUS DAN TEGANGAN TINGGI LABORATORIUM TEGANGAN TINGGI DAN PENGUKURAN LISTRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA MODUL 1 PENGANTAR TEKNIK ARUS DAN TEGANGAN TINGGI Tegangan

Lebih terperinci

PENGUJIAN ISOLASI MINYAK TROFO TEGANGAN TINGGI TERHADAP PERUBAHAN SUHU.

PENGUJIAN ISOLASI MINYAK TROFO TEGANGAN TINGGI TERHADAP PERUBAHAN SUHU. PENGUJIAN ISOLASI MINYAK TROFO TEGANGAN TINGGI TERHADAP PERUBAHAN SUHU Slamet Hani 1 1 Jurusan Teknik Elektro Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta, e-mail : shani.akprind.@yahoo.com ABSTRACT Transformer

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM TEKNIK TEGANGAN DAN ARUS TINGGI

MODUL PRAKTIKUM TEKNIK TEGANGAN DAN ARUS TINGGI MODUL PRAKTIKUM TEKNIK TEGANGAN DAN ARUS TINGGI LABORATORIUM TEGANGAN TINGGI DAN PENGUKURAN LISTRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA MODUL 1 PENGANTAR TEKNIK TEGANGAN DAN ARUS TINGGI Tegangan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR DAN UMUR MINYAK TRANSFORMATOR TERHADAP DEGRADASI TEGANGAN TEMBUS MINYAK TRANSFORMATOR

ANALISIS PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR DAN UMUR MINYAK TRANSFORMATOR TERHADAP DEGRADASI TEGANGAN TEMBUS MINYAK TRANSFORMATOR ANALISIS PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR DAN UMUR MINYAK TRANSFORMATOR TERHADAP DEGRADASI TEGANGAN TEMBUS MINYAK TRANSFORMATOR Iwa Garniwa 1, Jonathan Fritz S 2 Departemen Teknik Elektro, Universitas Indonesia,

Lebih terperinci

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS MEDIA ISOLASI UDARA DAN MEDIA ISOLASI MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BIDANG

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS MEDIA ISOLASI UDARA DAN MEDIA ISOLASI MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BIDANG PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS MEDIA ISOLASI UDARA DAN MEDIA ISOLASI MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BIDANG Zainal Abidin Teknik Elektro Politeknik Bengkalis Jl. Bathin Alam, Sei-Alam, Bengkalis Riau zainal@polbeng.ac.id

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK BREAKDOWN VOLTAGE PADA DIELEKTRIK MINYAK TRANSFORMATOR 45 MVA DENGAN SUHU OPERASI YANG BERVARIASI DI PUSAT LISTRIK KOTA PANJANG

ANALISIS KARAKTERISTIK BREAKDOWN VOLTAGE PADA DIELEKTRIK MINYAK TRANSFORMATOR 45 MVA DENGAN SUHU OPERASI YANG BERVARIASI DI PUSAT LISTRIK KOTA PANJANG ANALISIS KARAKTERISTIK BREAKDOWN VOLTAGE PADA DIELEKTRIK MINYAK TRANSFORMATOR 45 MVA DENGAN SUHU OPERASI YANG BERVARIASI DI PUSAT LISTRIK KOTA PANJANG Daniel Harjono Dolok Saribu*, Firdaus** *Teknik Elektro

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK TEGANGAN TEMBUS PADA MINYAK TRAFO NYNNAS DAN APPAR TERHADAP SUHU

ANALISIS KARAKTERISTIK TEGANGAN TEMBUS PADA MINYAK TRAFO NYNNAS DAN APPAR TERHADAP SUHU ANALISIS KARAKTERISTIK TEGANGAN TEMBUS PADA MINYAK TRAFO NYNNAS DAN APPAR TERHADAP SUHU Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana S-1 Oleh : EVITA KRISTIANAH SIHOMBING 102

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS DAN NILAI HARAPAN HIDUP ISOLASIPADAT DAN CAIR TRANSFORMATOR

ANALISIS PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS DAN NILAI HARAPAN HIDUP ISOLASIPADAT DAN CAIR TRANSFORMATOR ANALISIS PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS DAN NILAI HARAPAN HIDUP ISOLASIPADAT DAN CAIR TRANSFORMATOR Ahmad Yanuar Hidayat, Iwa Garniwa M.K Teknik Elektro,Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Pembebanan Terhadap Kekuatan Dielektrik Minyak Isolasi Transformator 6,6 kv/380 V di PT.INTIBENUA PERKASATAMA Dumai

Analisis Pengaruh Pembebanan Terhadap Kekuatan Dielektrik Minyak Isolasi Transformator 6,6 kv/380 V di PT.INTIBENUA PERKASATAMA Dumai Analisis Pengaruh Pembebanan Terhadap Kekuatan Dielektrik Minyak Isolasi Transformator 6,6 kv/380 V di PT.INTIBENUA PERKASATAMA Dumai Saprianto*, Firdaus ** *Teknik Elektro Universitas Riau **Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 32 BAB III METODE PENELITIAN Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah minyak sawit (palm oil) dapat digunakan sebagai isolasi cair pengganti minyak trafo, dengan melakukan pengujian

Lebih terperinci

Analisis Kegagalan isolasi Minyak Trafo jenis energol baru dan lama dengan minyak pelumas

Analisis Kegagalan isolasi Minyak Trafo jenis energol baru dan lama dengan minyak pelumas SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT S EDUCATIONS 29 Analisis Kegagalan isolasi Minyak Trafo jenis energol baru dan lama dengan minyak pelumas Syafriyudin, ST,MT Jurusan teknik Elektro Institut

Lebih terperinci

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS AC PADA MINYAK SEREH DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRODA JARUM-JARUM DAN TABUNG-TABUNG

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS AC PADA MINYAK SEREH DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRODA JARUM-JARUM DAN TABUNG-TABUNG PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS AC PADA MINYAK SEREH DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRODA JARUM-JARUM DAN TABUNG-TABUNG LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibangkitkan oleh sebuah sistem pembangkit perlu mengalami peningkatan nilai

BAB I PENDAHULUAN. dibangkitkan oleh sebuah sistem pembangkit perlu mengalami peningkatan nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tegangan tinggi merupakan suatu bagian dari Sistem Tenaga Listrik yang memiliki peranan penting. Dalam proses penyaluran daya, tegangan yang dibangkitkan oleh sebuah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEADAAN SUHU TERHADAP TEGANGAN TEMBUS AC DAN DC PADA MINYAK TRANSFORMATOR. Sugeng Nur Singgih, Hamzah Berahim Abstrak

ANALISIS PENGARUH KEADAAN SUHU TERHADAP TEGANGAN TEMBUS AC DAN DC PADA MINYAK TRANSFORMATOR. Sugeng Nur Singgih, Hamzah Berahim Abstrak Jurnal Teknik Elektro ol. 1 No.2 93 ANALISIS PENGARUH KEADAAN SUHU TERHADAP TEGANGAN TEMBUS AC DAN DC PADA MINYAK TRANSFORMATOR Sugeng Nur Singgih, Hamzah Berahim Abstrak Tegangan tembus (breakdown) merupakan

Lebih terperinci

LUQMAN KUMARA Dosen Pembimbing :

LUQMAN KUMARA Dosen Pembimbing : Efek Polaritas dan Fenomena Stres Tegangan Sebelum Kegagalan Isolasi pada Sela Udara Jarum-Plat LUQMAN KUMARA 2205 100 129 Dosen Pembimbing : Dr.Eng I Made Yulistya Negara, ST,M.Sc IG Ngurah Satriyadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Isolasi memiliki peranan penting pada sistem tenaga listrik. Isolasi melindungi sistem tenaga listrik dari gangguan seperti lompatan listrik atau percikan, isolasi

Lebih terperinci

Pengaruh Arus Bocor Terhadap Perubahan Temperatur Pada Kabel Bawah Tanah 20 Kv

Pengaruh Arus Bocor Terhadap Perubahan Temperatur Pada Kabel Bawah Tanah 20 Kv Pengaruh Arus Bocor Terhadap Perubahan Temperatur Pada Kabel Bawah Tanah 2 Kv Erhaneli*,Musnadi** *Dosen Jurusan Teknik Elektro **Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini : NIM : : Teknik Elektro UMY

HALAMAN PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini : NIM : : Teknik Elektro UMY HALAMAN PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Dian Budhi Santoso NIM : 20090120004 Jurusan : Teknik Elektro UMY Menyatakan bahwa : Semua yang ditulis dalam naskah skripsi ini merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK BREAKDOWN VOLTAGE PADA DIELEKTRIK MINYAK SHELL DIALA B PADA SUHU 30 0 C C

ANALISIS KARAKTERISTIK BREAKDOWN VOLTAGE PADA DIELEKTRIK MINYAK SHELL DIALA B PADA SUHU 30 0 C C ANALISIS KARAKTERISTIK BREAKDOWN VOLTAGE PADA DIELEKTRIK MINYAK SHELL DIALA B PADA SUHU 30 0 C-130 0 C Wahyu Kunto Wibowo [1], Ir. Yuningtyastuti []], Abdul Syakur, S.T. M.T. [3] Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Isolasi adalah suatu bahan yang berfungsi untuk mengisolasi konduktor yang

I. PENDAHULUAN. Isolasi adalah suatu bahan yang berfungsi untuk mengisolasi konduktor yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Isolasi adalah suatu bahan yang berfungsi untuk mengisolasi konduktor yang mempunyai beda potensial dalam suatu rangkaian listrik. Bahan ini mempunyai sifat

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK DIELEKTRIK MINYAK HIDROLIK SEBAGAI ALTERNATIF ISOLASI CAIR UNTUK TRANSFORMATOR DAYA

ANALISIS KARAKTERISTIK DIELEKTRIK MINYAK HIDROLIK SEBAGAI ALTERNATIF ISOLASI CAIR UNTUK TRANSFORMATOR DAYA ANALISIS KARAKTERISTIK DIELEKTRIK MINYAK HIDROLIK SEBAGAI ALTERNATIF ISOLASI CAIR UNTUK TRANSFORMATOR DAYA Andy Martono *), Juningtyastuti, and Abdul Syakur Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

UJI TEGANGAN TEMBUS MINYAK TRANSFORMATOR TERDESTILASI PADA TRANSFORMATOR DAYA MENGGUNAKAN TEGANGAN IMPULS DI PT. BAMBANG DJAJA

UJI TEGANGAN TEMBUS MINYAK TRANSFORMATOR TERDESTILASI PADA TRANSFORMATOR DAYA MENGGUNAKAN TEGANGAN IMPULS DI PT. BAMBANG DJAJA Seminar dan Sidang Tugas Akhir Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS UJI TEGANGAN TEMBUS MINYAK TRANSFORMATOR TERDESTILASI PADA TRANSFORMATOR DAYA MENGGUNAKAN TEGANGAN IMPULS DI PT. BAMBANG DJAJA

Lebih terperinci

KARATERISTIK PENGUJIAN MINYAK NABATI SEBAGAI ALTERNATIF ISOLASI PENGGANTI MINYAK TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv

KARATERISTIK PENGUJIAN MINYAK NABATI SEBAGAI ALTERNATIF ISOLASI PENGGANTI MINYAK TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv KARATERISTIK PENGUJIAN MINYAK NABATI SEBAGAI ALTERNATIF ISOLASI PENGGANTI MINYAK TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv Muhammad Suyanto 1 1 Jurusan Teknik Elektro, FTI Institut Sains & Teknologi AKPRIND e-mail

Lebih terperinci

Studi Karakteristik Tegangan Tembus DC Polaritas Positif Pada Gas Nitrogen (N 2 )

Studi Karakteristik Tegangan Tembus DC Polaritas Positif Pada Gas Nitrogen (N 2 ) Studi Karakteristik Tegangan Tembus DC Polaritas Positif Pada Gas Nitrogen (N 2 ) Tumpal Pardede*, Fri Murdiya** *Teknik Elektro Universitas Riau **Jurusan Teknik Elektro Universitas Riau** Kampus Binawidya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendistribusikan energi listrik tersebut. Hal ini tentunya akan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendistribusikan energi listrik tersebut. Hal ini tentunya akan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan besarnya energi listrik yang dibangkitkan oleh setiap pusat pembangkit, akan diikuti tuntutan penambahan kapasitas jaringan untuk mendistribusikan energi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TEGANGAN TEMBUS YANG TERJADI PADA MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN USIA MINYAK DI P.T

PERBANDINGAN TEGANGAN TEMBUS YANG TERJADI PADA MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN USIA MINYAK DI P.T PERBANDINGAN TEGANGAN TEMBUS YANG TERJADI PADA MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN USIA MINYAK DI P.T. PLN (PERSERO) PENGENDALIAN DAN PEMBANGKITAN KERAMASAN PALEMBANG LAPORAN AKHIR Dibuat untuk memenuhi syarat

Lebih terperinci

PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA PADA ELEKTRODA BOLA TERPOLUSI ASAM

PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA PADA ELEKTRODA BOLA TERPOLUSI ASAM SINGUDA ENSIKOM VOL. NO. /Maret PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA PADA ELEKTRODA BOLA TERPOLUSI ASAM Christian Daniel Simanjuntak, Syahrawardi Konsentrasi Teknik Energi Listrik,

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK BERBAGAI JENIS BAHAN ISOLASI KABEL INSTALASI TEGANGAN RENDAH

KARAKTERISTIK BERBAGAI JENIS BAHAN ISOLASI KABEL INSTALASI TEGANGAN RENDAH Jurnal Penelitian Teknik Elektro dan Teknologi Informasi KARAKTERISTIK BERBAGAI JENIS BAHAN ISOLASI KABEL INSTALASI TEGANGAN RENDAH Gatot Firmansyah 1, T. Haryono 2, B.Sugiyantoro 2 Abstract Cables are

Lebih terperinci

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS KARPET INTERLOCKING PT. BASIS PANCAKARYA LAPORAN

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS KARPET INTERLOCKING PT. BASIS PANCAKARYA LAPORAN PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS KARPET INTERLOCKING PT. BASIS PANCAKARYA LAPORAN Disusun oleh : SWITO GAIUS AGUSTINUS SILALAHI PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS

Lebih terperinci

Perbandingan Tegangan Tembus Isolasi Minyak Transformator Diala B Dan Mesran Super Sae 40 W Menggunakan Hypot Model 04521aa

Perbandingan Tegangan Tembus Isolasi Minyak Transformator Diala B Dan Mesran Super Sae 40 W Menggunakan Hypot Model 04521aa Perbandingan Tegangan Tembus Isolasi Minyak Transformator Dan Mesran Super Sae 40 W Menggunakan Hypot Model 04521aa Agus Darwanto 1) dan Agus Prayitno 2) 1) Staff Pengajar Jurusan Teknik Elektro STTR Cepu

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KORONA DAN TEGANGAN TEMBUS ISOLASI MINYAK PADA KONFIGURASI ELEKTRODA JARUM-PLAT

KARAKTERISTIK KORONA DAN TEGANGAN TEMBUS ISOLASI MINYAK PADA KONFIGURASI ELEKTRODA JARUM-PLAT KARAKTERISTIK KORONA DAN TEGANGAN TEMBUS ISOLASI MINYAK PADA KONFIGURASI ELEKTRODA JARUM-PLAT I Made Indra Wijaya - 2205100105 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS,

Lebih terperinci

ANALISIS MEKANISME KEGAGALAN ISOLASI PADA MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BERPOLARITAS BERBEDA PADA JARUM BIDANG HANUNG SAYOGI L2F302486

ANALISIS MEKANISME KEGAGALAN ISOLASI PADA MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BERPOLARITAS BERBEDA PADA JARUM BIDANG HANUNG SAYOGI L2F302486 ANALISIS MEKANISME KEGAGALAN ISOLASI PADA MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BERPOLARITAS BERBEDA PADA JARUM BIDANG HANUNG SAYOGI L2F32486 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG ABSTRAK Trafo merupakan

Lebih terperinci

BAB II BUSUR API LISTRIK

BAB II BUSUR API LISTRIK BAB II BUSUR API LISTRIK II.1 Definisi Busur Api Listrik Bahan isolasi atau dielekrik adalah suatu bahan yang memiliki daya hantar arus yang sangat kecil atau hampir tidak ada. Bila bahan isolasi tersebut

Lebih terperinci

Efek Polaritas dan Fenomena Stres Tegangan Sebelum Kegagalan Isolasi pada Sela Udara Jarum - Plat

Efek Polaritas dan Fenomena Stres Tegangan Sebelum Kegagalan Isolasi pada Sela Udara Jarum - Plat Efek Polaritas dan Fenomena Stres Tegangan Sebelum Kegagalan Isolasi pada Udara Jarum - Plat Luqman Kumara - 2205100129 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh pember Kampus ITS, Keputih-Sukolilo,

Lebih terperinci

SIMULASI PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN SELA BOLA

SIMULASI PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN SELA BOLA SIMULASI PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN SELA BOLA Wahyono Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jalan Prof. Sudarto, SH, Tembalang, kotak pos6199/sms/sematang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya kegagalan alat-alat listrik yang bertegangan tinggi ketika dipakai

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya kegagalan alat-alat listrik yang bertegangan tinggi ketika dipakai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terjadinya kegagalan alat-alat listrik yang bertegangan tinggi ketika dipakai disebabkan oleh kegagalan isolasi dalam menjalankan fungsinya sebagai isolator tegangan

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN BUTIRAN AIR HUJAN TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA

PENGARUH UKURAN BUTIRAN AIR HUJAN TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA PENGARUH UKURAN BUTIRAN AIR HUJAN TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA Join Wan Chanlyn S, Hendra Zulkarnaen Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera

Lebih terperinci

PENGARUH PERSENTASE FENOL TERHADAP KEKUATAN DIELEKTRIK MINYAK JAGUNG

PENGARUH PERSENTASE FENOL TERHADAP KEKUATAN DIELEKTRIK MINYAK JAGUNG PENGARUH PERSENTASE FENOL TERHADAP KEKUATAN DIELEKTRIK MINYAK JAGUNG Benito Arif Nugroho, Syahrawardi Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minim gangguan. Partial discharge menurut definisi IEEE adalah terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. minim gangguan. Partial discharge menurut definisi IEEE adalah terjadinya BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Identifikasi Partial Discharge (PD) pada isolasi kabel input motor dengan tegangan dan frekuensi tinggi menjadi suatu metode diagnosa yang sangat penting dalam dunia

Lebih terperinci

Sifat Dielektrik Campuran Gas CO 2 Dengan Nitrogen (N 2 ) Dibawah Terpaan Medan Tinggi DC Polaritas Positif

Sifat Dielektrik Campuran Gas CO 2 Dengan Nitrogen (N 2 ) Dibawah Terpaan Medan Tinggi DC Polaritas Positif Sifat Dielektrik Campuran Gas CO 2 Dengan Nitrogen (N 2 ) Dibawah Terpaan Medan Tinggi DC Polaritas Positif Michael Anderson*, Fri Murdiya** Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus

Lebih terperinci

PENGUJIAN TAN δ PADA KABEL TEGANGAN MENENGAH

PENGUJIAN TAN δ PADA KABEL TEGANGAN MENENGAH PENGUJIAN TAN δ PADA KABEL TEGANGAN MENENGAH Abdul Syakur 1, Galuh Susilowati 2, Satyagraha A.K. 3, A. Parlindungan Siregar 3 1,2 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jl. Prof.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fenomena partial discharge tersebut. Namun baru sedikit penelitian tentang

BAB I PENDAHULUAN. fenomena partial discharge tersebut. Namun baru sedikit penelitian tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomena Partial Discharge (PD) pada bahan isolasi yang diakibatkan penerapan tegangan gelombang AC sinusoidal pada listrik bertegangan tinggi sekarang ini telah banyak

Lebih terperinci

PENGARUH PERUBAHAN SUHU TERHADAP TEGANGAN TEMBUS PADA BAHAN ISOLASI CAIR

PENGARUH PERUBAHAN SUHU TERHADAP TEGANGAN TEMBUS PADA BAHAN ISOLASI CAIR 1 PENGARUH PERUBAHAN SUHU TERHADAP TEGANGAN TEMBUS PADA BAHAN ISOLASI CAIR Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Tridharma Jl. A. Wahab Syachranie No. 7 Batu Ampar Telp. (0542) 425381

Lebih terperinci

BAB II GAS INSULATED SWITCHGEAR ( GIS ) GIS yang sekarang telah menggunakan Gas SF6 ( Sulfur Hexafluoride )

BAB II GAS INSULATED SWITCHGEAR ( GIS ) GIS yang sekarang telah menggunakan Gas SF6 ( Sulfur Hexafluoride ) BAB II GAS INSULATED SWITCHGEAR ( GIS ) 2.1 SEJARAH GIS GIS yang sekarang telah menggunakan Gas SF6 ( Sulfur Hexafluoride ) sebagai media isolasi, menjadikannya sebagai sebuah teknologi yang maju dan telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tegangan tinggi dapat diukur dengan menggunakan alat ukur elektroda bola-bola.

BAB I PENDAHULUAN. Tegangan tinggi dapat diukur dengan menggunakan alat ukur elektroda bola-bola. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tegangan tinggi dapat diukur dengan menggunakan alat ukur elektroda bola-bola. Alat ukur ini terdiri dari dua elektroda bola yang berdiameter sama dan terbuat dari

Lebih terperinci

Muhammad Hamdani Rizal [1] ; Rudy Setiabudy [2] Departemen Teknik Elektro. Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Muhammad Hamdani Rizal [1] ; Rudy Setiabudy [2] Departemen Teknik Elektro. Fakultas Teknik Universitas Indonesia. ANALISIS KUALITAS ISOLASI BELITAN DARI KUMPARAN STATOR MOTOR 6,6 kv BERDASARKAN NILAI TAHANAN ISOLASI, TAN δ, DAN ARUS BOCOR PADA PENGUJIAN TEGANGAN TINGGI DC Muhammad Hamdani Rizal [1] ; Rudy Setiabudy

Lebih terperinci

DISTRIBUSI FASA PULSA-PULSA PD MINYAK SILIKON DENGAN TEGANGAN TINGGI AC

DISTRIBUSI FASA PULSA-PULSA PD MINYAK SILIKON DENGAN TEGANGAN TINGGI AC DISTRIBUSI FASA PULSA-PULSA PD MINYAK SILIKON DENGAN TEGANGAN TINGGI AC Abdul Rajab Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Andalas ABSTRAK Salah satu pemicu utama kegagalan sistem isolasi

Lebih terperinci

KarakteristikkDielektrik Campuran Gas Karbondioksida (CO2) Dengan Nitrogen (N2) Dibawah Terpaan Medan Tinggi DC Polaritas Negatif

KarakteristikkDielektrik Campuran Gas Karbondioksida (CO2) Dengan Nitrogen (N2) Dibawah Terpaan Medan Tinggi DC Polaritas Negatif KarakteristikkDielektrik Campuran Gas Karbondioksida (CO2) Dengan Nitrogen (N2) Dibawah Terpaan Medan Tinggi DC Polaritas Negatif Yansyah Prasetyo*, Fri Murdiya** Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PENGARUH POSISI STUB ISOLATOR TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR PIRING GELAS

PENGARUH POSISI STUB ISOLATOR TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR PIRING GELAS PENGARUH POSISI STUB ISOLATOR TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR PIRING GELAS Andi Hidayat, Syahrawardi Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PURIFIKASI MINYAK TRANSFORMATOR KAPASITAS 400 KVA

PURIFIKASI MINYAK TRANSFORMATOR KAPASITAS 400 KVA PURIFIKASI MINYAK TRANSFORMATOR KAPASITAS 400 KVA Destario Yan P. 1, Karnoto, ST MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang,

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK DIELEKTRIK MINYAK HIDROLIK SEBAGAI ALTERNATIF ISOLASI CAIR UNTUK TRANSFORMATOR DAYA

ANALISIS KARAKTERISTIK DIELEKTRIK MINYAK HIDROLIK SEBAGAI ALTERNATIF ISOLASI CAIR UNTUK TRANSFORMATOR DAYA ANALISIS KARAKTERISTIK DIELEKTRIK MINYAK HIDROLIK SEBAGAI ALTERNATIF ISOLASI CAIR UNTUK TRANSFORMATOR DAYA Andy Martono 1, Juningtyastuti 2, Abdul Syakur 3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR DAN UMUR MINYAK TRANSFORMATOR TERHADAP DEGRADASI TEGANGAN TEMBUS MINYAK TRANSFORMATOR

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR DAN UMUR MINYAK TRANSFORMATOR TERHADAP DEGRADASI TEGANGAN TEMBUS MINYAK TRANSFORMATOR UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR DAN UMUR MINYAK TRANSFORMATOR TERHADAP DEGRADASI TEGANGAN TEMBUS MINYAK TRANSFORMATOR SKRIPSI JONATHAN FRITZ SIMAMORA 07 06 26 7811 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI. sehingga perlu penjelasan khusus mengenai pengukuran ini. Ada tiga jenis tegangan

BAB II TEGANGAN TINGGI. sehingga perlu penjelasan khusus mengenai pengukuran ini. Ada tiga jenis tegangan BAB II TEGANGAN TINGGI 2.1 Umum Pengukuran tegangan tinggi berbeda dengan pengukuran tegangan rendah, sehingga perlu penjelasan khusus mengenai pengukuran ini. Ada tiga jenis tegangan tinggi yang akan

Lebih terperinci

Perancangan dan Realisasi Pembangkit Korona dengan Sumber DC dari Baterai 12 Volt DC Menggunakan Flyback Converter

Perancangan dan Realisasi Pembangkit Korona dengan Sumber DC dari Baterai 12 Volt DC Menggunakan Flyback Converter Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Juli 2015 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.3 No.2 Perancangan dan Realisasi Pembangkit Korona dengan Sumber DC dari Baterai 12 Volt DC

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga listrik adalah unsur yang paling penting dalam kehidupan modern

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga listrik adalah unsur yang paling penting dalam kehidupan modern 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tenaga listrik adalah unsur yang paling penting dalam kehidupan modern seperti saat ini. Tenaga listrik banyak dimanfaatkan baik dalam kegiatan rumah tangga, industri,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Sebuah transformator dapat dibebani secara terus menerus sesuai dengan kemampuan nominalnya. Pada prakteknya sangat jarang terjadi pembebanan sebuah transformator secara terus menerus pada nominalnya.

Lebih terperinci

FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 3 DIELECTRIC BREAKDOWN MINYAK PADA TRANSFORMATOR PLN 2 PPSDM MIGAS. Oleh : Ahmad Nawawi ABSTRAK

FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 3 DIELECTRIC BREAKDOWN MINYAK PADA TRANSFORMATOR PLN 2 PPSDM MIGAS. Oleh : Ahmad Nawawi ABSTRAK DIELECTRIC BREAKDOWN MINYAK PADA TRANSFORMATOR PLN 2 PPSDM MIGAS Oleh : Ahmad Nawawi ABSTRAK Seperti yang telah kita ketahui bersama, listrik merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan manusia, tak terkecuali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik menjadi kebutuhan yang penting dalam kehidupan manusia saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik menjadi kebutuhan yang penting dalam kehidupan manusia saat ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Energi listrik menjadi kebutuhan yang penting dalam kehidupan manusia saat ini, karena hampir semua aktifitas manusia dipermudah dengan menggunakan peralatan listrik.

Lebih terperinci

PENGKAJIAN KONDISI TRANSFORMATOR BHT03 PADA RSG-GAS MENGGUNAKAN METODA DISSOLVED GAS ANALYSIS. Teguh Sulistyo

PENGKAJIAN KONDISI TRANSFORMATOR BHT03 PADA RSG-GAS MENGGUNAKAN METODA DISSOLVED GAS ANALYSIS. Teguh Sulistyo PENGKAJIAN KONDISI TRANSFORMATOR BHT03 PADA RSG-GAS MENGGUNAKAN METODA DISSOLVED GAS ANALYSIS Teguh Sulistyo Pusat Reaktor Serba Guna (PRSG) - BATAN ABSTRAK PENGKAJIAN KONDISI TRANSFORMATOR BHT03 PADA

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 PENGERTIAN Berdasarkan IEV (International Electrotechnical Vocabulary) 441-14-20 disebutkan bahwa Circuit Breaker (CB) atau Pemutus Tenaga (PMT) merupakan peralatan saklar /

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. mungkin memiliki keseimbangan antara sistem pembangkitan dan beban, sehingga

1 BAB I PENDAHULUAN. mungkin memiliki keseimbangan antara sistem pembangkitan dan beban, sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknik tenaga listrik sudah mengalami kemajuan yang cukup signifikan dalam sistem penyaluran tenaga listrik. Namun, masih ada daerah yang masih sulit dijangkau

Lebih terperinci

BAB III METODE PROSES PEMBUATAN

BAB III METODE PROSES PEMBUATAN BAB III METODE PROSES PEMBUATAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai tempat serta waktu dilakukannya proses pembuatan dapur busur listrik, alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan dapur busur

Lebih terperinci

ILMU BAHAN. : Ferdian Ronilaya Desain sampul : Maziyatuzzahra Munasib. Hak Cipta 2016, pada penulis Anggota APPTI Hak publikasi pada Polinema Press

ILMU BAHAN. : Ferdian Ronilaya Desain sampul : Maziyatuzzahra Munasib. Hak Cipta 2016, pada penulis Anggota APPTI Hak publikasi pada Polinema Press ILMU BAHAN Oleh : Ferdian Ronilaya Desain sampul : Maziyatuzzahra Munasib Hak Cipta 2016, pada penulis Anggota APPTI Hak publikasi pada Polinema Press Dilarang memperbanyak, sebagian atau seluruh isi dart

Lebih terperinci

Analisis Tegangan Tembus Minyak Biji Karet (Rubber Seed Oil) Sebagai Alternatif Bahan Isolasi Cair

Analisis Tegangan Tembus Minyak Biji Karet (Rubber Seed Oil) Sebagai Alternatif Bahan Isolasi Cair TUGAS AKHIR Analisis Tegangan Tembus Minyak Biji Karet (Rubber Seed Oil) Sebagai Alternatif Bahan Isolasi Cair Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Shielding Gardu Induk Menggunakan Model Electrogeometric

Analisis Perbandingan Shielding Gardu Induk Menggunakan Model Electrogeometric ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Analisis Perbandingan Shielding Gardu Induk Menggunakan Model Electrogeometric Rahmad Dwi Prima 1, Yul Martin 2, Endah Komalasari 3 Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB II ISOLASI CAIR. Bahan isolasi cair digunakan pada peralatan-peralatan listrik seperti

BAB II ISOLASI CAIR. Bahan isolasi cair digunakan pada peralatan-peralatan listrik seperti BAB II ISOLASI CAIR II.1. Umum Bahan isolasi cair digunakan pada peralatan-peralatan listrik seperti transformator, kapasitor, dan pemutus daya (circuit breaker). Selain sebagai isolasi juga berfungsi

Lebih terperinci

PENGUJIAN KEKUATAN DIELEKTRIK MINYAK SAWIT DAN MINYAK CASTROL MENGGUNAKAN ELEKTRODE BOLA-BOLA DENGAN VARIASI JARAK ANTAR ELEKTRODE DAN TEMPERATUR

PENGUJIAN KEKUATAN DIELEKTRIK MINYAK SAWIT DAN MINYAK CASTROL MENGGUNAKAN ELEKTRODE BOLA-BOLA DENGAN VARIASI JARAK ANTAR ELEKTRODE DAN TEMPERATUR PENGUJIAN KEKUATAN DIELEKTRIK MINYAK SAWIT DAN MINYAK CASTROL MENGGUNAKAN ELEKTRODE BOLA-BOLA DENGAN VARIASI JARAK ANTAR ELEKTRODE DAN TEMPERATUR Ngurah Ayu Ketut Umiati Jurusan Teknik Fisika, FMIPA, Universitas

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN

1. BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting dalam menunjang kehidupan sehari hari. Kebutuhan akan energi listrik tersebut selalu meningkat setiap

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktik PROSES PURIFIKASI MINYAK TRANSFORMATOR DENGAN MENGGUNAKAN OIL TREATMENT PLANT PT BANYU BENING

Makalah Seminar Kerja Praktik PROSES PURIFIKASI MINYAK TRANSFORMATOR DENGAN MENGGUNAKAN OIL TREATMENT PLANT PT BANYU BENING Makalah Seminar Kerja Praktik PROSES PURIFIKASI MINYAK TRANSFORMATOR DENGAN MENGGUNAKAN OIL TREATMENT PLANT PT BANYU BENING Dhika Arya Nugraha. 1, Karnoto, ST MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik

Lebih terperinci

KAJIAN KETEBALAN TANAH LIAT SEBAGAI BAHAN DIELEKTRIK KAPASITOR PLAT SEJAJAR. Jumingin 1, Susi Setiawati 2

KAJIAN KETEBALAN TANAH LIAT SEBAGAI BAHAN DIELEKTRIK KAPASITOR PLAT SEJAJAR. Jumingin 1, Susi Setiawati 2 KAJIAN KETEBALAN TANAH LIAT SEBAGAI BAHAN DIELEKTRIK KAPASITOR PLAT SEJAJAR Jumingin 1, Susi Setiawati 2 e-mail: juminginpgri@gmail.com 1 Dosen Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas PGRI Palembang 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen yang letaknya saling berjauhan. Karena dengan menaikkan tegangan maka

BAB I PENDAHULUAN. konsumen yang letaknya saling berjauhan. Karena dengan menaikkan tegangan maka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan tegangan tinggi merupakan salah satu upaya untuk mengurangi rugi energi dalam sistem transmisi dan distribusi daya listrik dari suatu pembangkit ke konsumen

Lebih terperinci

ANALISIS TEGANGAN TEMBUS MINYAK KELAPA MURNI (VIRGIN COCONUT OIL) SEBAGAI ISOLASI CAIR DENGAN VARIASI ELEKTRODA UJI

ANALISIS TEGANGAN TEMBUS MINYAK KELAPA MURNI (VIRGIN COCONUT OIL) SEBAGAI ISOLASI CAIR DENGAN VARIASI ELEKTRODA UJI ANALISIS TEGANGAN TEMBUS MINYAK KELAPA MURNI (VIRGIN COCONUT OIL) SEBAGAI ISOLASI CAIR DENGAN VARIASI ELEKTRODA UJI Eko Budiyantoro 1, Abdul Syakur, ST, MT, M Facta, ST, MT 3 Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Untuk pengukuran kuat medan listrik dan kuat medan magnet di bawah konduktor

I. PENDAHULUAN. Untuk pengukuran kuat medan listrik dan kuat medan magnet di bawah konduktor 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Untuk pengukuran kuat medan listrik dan kuat medan magnet di bawah konduktor transmisi maupun Gardu Induk dibutuhkan alat ukur yang sangat mahal. Alat yang

Lebih terperinci

PENGARUH KEGAGALAN MINYAK TRANSFORMATOR DAYA 18.5 MVA PLTG UNIT 1 DI PT PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN KERAMASAN

PENGARUH KEGAGALAN MINYAK TRANSFORMATOR DAYA 18.5 MVA PLTG UNIT 1 DI PT PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN KERAMASAN PENGARUH KEGAGALAN MINYAK TRANSFORMATOR DAYA 18.5 MVA PLTG UNIT 1 DI PT PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN KERAMASAN LAPORAN AKHIR Dibuat untuk memenuhi syarat menyelesaikan Pendidikan Diploma III Program

Lebih terperinci

Beban Linier Beban Non Linier Harmonisa Total Harmonic Distortion (THD)

Beban Linier Beban Non Linier Harmonisa Total Harmonic Distortion (THD) DAFTAR ISI JUDUL... i LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... ii LEMBAR PERSYARATAN GELAR SARJANA... iii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vi ABSTRACT... vii DAFTAR ISI... viii

Lebih terperinci

Simulasi Peredaman Gangguan Sag Pada Tegangan Masukan Power Supply Di Personal Computer

Simulasi Peredaman Gangguan Sag Pada Tegangan Masukan Power Supply Di Personal Computer Simulasi Peredaman Gangguan Sag Pada Tegangan Masukan Power Supply Di Personal Computer Andreas D Simanjuntak (1122061) Email: andreasdouglas.simanjuntak@gmail.com Program Studi Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

PERANCANGAN FILTER PASIF ORDE TIGA UNTUK MENGURANGI HARMONISA AKIBAT BEBAN NON LINEAR (STUDI KASUS PADA TRANSFORMATOR

PERANCANGAN FILTER PASIF ORDE TIGA UNTUK MENGURANGI HARMONISA AKIBAT BEBAN NON LINEAR (STUDI KASUS PADA TRANSFORMATOR PERANCANGAN FILTER PASIF ORDE TIGA UNTUK MENGURANGI HARMONISA AKIBAT BEBAN NON LINEAR (STUDI KASUS PADA TRANSFORMATOR 400 kva DI POLITEKNIK NEGERI MEDAN) TESIS Oleh: M. Syahruddin 087034003 FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

DASAR PENGUKURAN LISTRIK DASAR PENGUKURAN LISTRIK OUTLINE 1. Objektif 2. Teori 3. Contoh 4. Simpulan Objektif Teori Contoh Simpulan Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: Menjelaskan dengan benar mengenai energi panas dan temperatur.

Lebih terperinci

PERHITUNGAN INDEKS POLARISASI PADA TRANSFORMATOR 18 MVA DI GARDU INDUK KERAMASAN PT.PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN SEKTOR KERAMASAN

PERHITUNGAN INDEKS POLARISASI PADA TRANSFORMATOR 18 MVA DI GARDU INDUK KERAMASAN PT.PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN SEKTOR KERAMASAN PERHITUNGAN INDEKS POLARISASI PADA TRANSFORMATOR 18 MVA DI GARDU INDUK KERAMASAN PT.PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN SEKTOR KERAMASAN LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

STUDI SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv AKIBAT PEMBEBANAN LEBIH DI PT.PLN (PERSERO) KOTA PONTIANAK

STUDI SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv AKIBAT PEMBEBANAN LEBIH DI PT.PLN (PERSERO) KOTA PONTIANAK STUDI SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv AKIBAT PEMBEBANAN LEBIH DI PT.PLN (PERSERO) KOTA PONTIANAK Parlindungan Gultom 1), Ir. Danial, MT. 2), Managam Rajagukguk, ST, MT. 3) 1,2,3) Program Studi

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: X Yogyakarta, 15 November 2014

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: X Yogyakarta, 15 November 2014 FUNGSI MINYAK ISOLASI PADA TRANSFORMATOR YANG BERKAPASITAS BESAR H. Sabari 1,H. Suhardi 2 12 Program Studi T. Elektro,Politeknik Harapan Bersama Tegal E-mail : hajisabari@gmail.com, suhardith@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA

BAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA BAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA 3.1. Pendahuluan Setiap bahan isolasi mempunyai kemampuan menahan tegangan yang terbatas. Keterbatasan kemampuan tegangan ini karena bahan isolasi bukanlah

Lebih terperinci

Terpaan Tegangan Listrik Dan Temperatur terhadap Kualitas Isolasi Kabel Bawah Tanah

Terpaan Tegangan Listrik Dan Temperatur terhadap Kualitas Isolasi Kabel Bawah Tanah Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No., November 202 43 Terpaan Tegangan Listrik Dan Temperatur terhadap Kualitas Isolasi Kabel Bawah Tanah Agus Murnomo Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain. Pada saat sistem isolasi menahan electrical stresses, isolasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain. Pada saat sistem isolasi menahan electrical stresses, isolasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem isolasi sangat diperlukan pada peralatan tegangan tinggi untuk membatasi bagian-bagian bertegangan agar tidak terjadi hubung singkat satu dengan yang lain. Pada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan energi listrik terus meningkat seiring dengan perkembangan pola hidup

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan energi listrik terus meningkat seiring dengan perkembangan pola hidup I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Kebutuhan energi listrik terus meningkat seiring dengan perkembangan pola hidup masyarakat, Perusahaan Listrik Negara (PLN) dituntut untuk memberikan suplai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Minyak transformator/trafo/transformer mempunyai dua peranan/fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Minyak transformator/trafo/transformer mempunyai dua peranan/fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minyak transformator/trafo/transformer mempunyai dua peranan/fungsi utama yang sangat penting, yaitu sebagai isolasi dan sebagai pendingin. Peranan yang pertama yaitu

Lebih terperinci

PERANCANGAN GROUNDING UNTUK LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI DI TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

PERANCANGAN GROUNDING UNTUK LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI DI TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Perancangan Grounding untuk Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi Di Teknik Elektro (Wahyudi Budi P dkk) PERANCANGAN GROUNDING UNTUK LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI DI TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS ISLAM

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 6 No. 2 Februari 2014

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 6 No. 2 Februari 2014 PENGUJIAN BAHAN ISOLASI KERAMIK TERHADAP TEGANGAN TEMBUS DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRODA BATANG Slamet Hani 1 1 Jurusan Teknik Elektro, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogjakarta Masuk: 18 Desember 2013,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan listrik, salah satunya adalah isolasi. Isolasi adalah suatu alat

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan listrik, salah satunya adalah isolasi. Isolasi adalah suatu alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya sangat bergantung pada kebutuhan energi. Energi tersebut diperoleh dari berbagai sumber, kemudian didistribusikan dalam bentuk listrik. Listrik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN PERTUMBUHAN PEMOHONAN LISTRIK PADA KABEL TANAH TEGANGAN MENENGAH 20 KV

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN PERTUMBUHAN PEMOHONAN LISTRIK PADA KABEL TANAH TEGANGAN MENENGAH 20 KV 34 BAB IV ANALISA PERHITUNGAN PERTUMBUHAN PEMOHONAN LISTRIK PADA KABEL TANAH TEGANGAN MENENGAH 20 KV 4.1 DATA SAMPLE Peluahan sebagian (partial discharge) dan medan listrik lokal dapat menyebabkan pertumbuhan

Lebih terperinci

Kata Kunci Pentanahan, Gardu Induk, Arus Gangguan Ketanah, Tegangan Sentuh, Tegangan Langkah, Tahanan Pengetanahan. I. PENDAHULUAN

Kata Kunci Pentanahan, Gardu Induk, Arus Gangguan Ketanah, Tegangan Sentuh, Tegangan Langkah, Tahanan Pengetanahan. I. PENDAHULUAN PERANCANGAN SISTEM PENGETANAHAN PERALATAN DI GARDU INDUK PLTU IPP (INDEPENDENT POWER PRODUCER) KALTIM 3 Jovie Trias Agung N¹, Drs. Ir. Moch. Dhofir, MT.², Ir. Soemarwanto, M.T.³ ¹Mahasiswa Teknik Elektro,

Lebih terperinci

2. KLASIFIKASI PMT Berdasarkan besar / kelas tegangan (Um)

2. KLASIFIKASI PMT Berdasarkan besar / kelas tegangan (Um) 2. KLASIFIKASI PMT Klasifikasi Pemutus Tenaga dapat dibagi atas beberapa jenis, antara lain berdasarkan tegangan rating/nominal, jumlah mekanik penggerak, media isolasi, dan proses pemadaman busur api

Lebih terperinci

PENGARUH KONTAMINAN AIR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS PADA MINYAK TRANSFORMATOR DAN MINYAK KELAPA MURNI

PENGARUH KONTAMINAN AIR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS PADA MINYAK TRANSFORMATOR DAN MINYAK KELAPA MURNI http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/gravity ISSN 44-515x, e-issn 58-1976 GRAVITY Vol. No. (016) PENGARUH KONTAMINAN AIR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS PADA MINYAK TRANSFORMATOR DAN MINYAK KELAPA MURNI Andri

Lebih terperinci

L/O/G/O RINCIAN PERALATAN GARDU INDUK

L/O/G/O RINCIAN PERALATAN GARDU INDUK L/O/G/O RINCIAN PERALATAN GARDU INDUK Disusun Oleh : Syaifuddin Z SWITCHYARD PERALATAN GARDU INDUK LIGHTNING ARRESTER WAVE TRAP / LINE TRAP CURRENT TRANSFORMER POTENTIAL TRANSFORMER DISCONNECTING SWITCH

Lebih terperinci

EVALUASI ARRESTER UNTUK PROTEKSI GI 150 KV JAJAR DARI SURJA PETIR MENGGUNAKAN SOFTWARE PSCAD

EVALUASI ARRESTER UNTUK PROTEKSI GI 150 KV JAJAR DARI SURJA PETIR MENGGUNAKAN SOFTWARE PSCAD EVALUASI ARRESTER UNTUK PROTEKSI GI 150 KV JAJAR DARI SURJA PETIR MENGGUNAKAN SOFTWARE PSCAD Sapari, Aris Budiman, Agus Supardi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

STUDI TEGANGAN TEMBUS MINYAK KEMIRI SUNAN SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI MINYAK TRANSFORMATOR DAYA

STUDI TEGANGAN TEMBUS MINYAK KEMIRI SUNAN SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI MINYAK TRANSFORMATOR DAYA JETri, Volume 13, Nomor 2, Februari 2016, Halaman 11-28, ISSN 1412-0372 STUDI TEGANGAN TEMBUS MINYAK KEMIRI SUNAN SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI MINYAK TRANSFORMATOR DAYA Harief Taufik Kurrahman & Syamsir

Lebih terperinci

BAB II ISOLATOR PENDUKUNG HANTARAN UDARA

BAB II ISOLATOR PENDUKUNG HANTARAN UDARA BAB II ISOLATOR PENDUKUNG HANTARAN UDARA Isolator memegang peranan penting dalam penyaluran daya listrik dari gardu induk ke gardu distribusi. Isolator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB II GARDU TRAFO DISTRIBUSI

BAB II GARDU TRAFO DISTRIBUSI BAB II GARDU TRAFO DISTRIBUSI II.1 Umum Gardu trafo distribusiberlokasi dekat dengan konsumen. Transformator dipasang pada tiang listrik dan menyatu dengan jaringan listrik. Untuk mengamankan transformator

Lebih terperinci

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ANALISA MINYAK TRANSFORMATOR PADA TRANSFORMATOR TIGA FASA DI PT X

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ANALISA MINYAK TRANSFORMATOR PADA TRANSFORMATOR TIGA FASA DI PT X ANALISA MINYAK TRANSFORMATOR PADA TRANSFORMATOR TIGA FASA DI PT X Badaruddin, Fery Agung Firdianto Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana Jakarta Email: bsulle@gmail.com

Lebih terperinci