BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Beberapa model penelitian telah dilakukan untuk menganalisis dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Beberapa model penelitian telah dilakukan untuk menganalisis dan"

Transkripsi

1 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Pada sub bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendasari serta review penelitian terdahulu yang mendukung Technology Acceptance Model (TAM) Beberapa model penelitian telah dilakukan untuk menganalisis dan memahami berbagai faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi komputer, diantaranya adalah Theory of Reasoned Action (TRA), Theory of Planned Behavior (TPB), dan Technology Acceptance Model (TAM). TAMmerupakan salah satu model penelitian yang paling banyak digunakan dalam memprediksi penerimaan teknologi informasi (Khakim, 2011). Technology Acceptance Model (TAM) diperkenalkan oleh Davis pada tahun TAM merupakan hasil pengembangan dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen. TRA merupakan teori tindakan beralasan dengan suatu premis bahwa reaksi dan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut (Nelvia dan Harahap, 2009). Reaksi dan persepsi pengguna Teknologi Informasi (TI) akan mempengaruhi sikapnya dalam penerimaan terhadap teknologi tersebut. Technology Acceptance Model (TAM) adalah model yang disusun untuk menjelaskan penerimaan teknologi yang akan digunakan oleh pengguna teknologi. Dalam memformulasikan TAM, Davis menggunakan Theory of Reasoned

2 Action(TRA) sebagai grand theory-nya namun tidak mengakomodasi semua komponen dari TRA. Davis hanya memanfaatkan komponen Belief dan Attitude saja, sedangkan Normative Belief dan Subjective Norms tidak digunakannya. Menurut Davis, perilaku menggunakan teknologi informasi diawali oleh adanya persepsi mengenai manfaat (perceived of usefulness) dan persepsi mengenai kemudahan menggunakan teknologi informasi (perceived ease of use). Kedua komponen ini bila dikaitkan dengan TRA adalah bagian dari Belief. Model TAM dengan dua konstruk fundamental penerimaan teknologi akan disajikan pada gambar 1, yakni sebagai berikut: Perceived Usefulness Attitude Behavioral Intention Actual Use Perceived Ease of Used Sumber: Davis (1989) Gambar 1 Technology Acceptance Model (TAM) 1. Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness) Davis (1989) mendefinisikan persepsi kegunaan (Perceived Usefulness) sebagai the degree to which a person believes that using particular system would enhance his or her job performance (suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu sistem tertentu akan dapat meningkatkan prestasi kerja

3 orang tersebut). Berdasarkan definisi tersebut dapat diartikan bahwa manfaat dari penggunaan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan prestasi kerja orang yang menggunakannya. Penerimaan teknologi oleh pengguna ditentukan oleh dua tipe motivasi, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik timbul karena adanya ekspektasi yang dirasakan oleh individu itu sendiri dari hasil berinteraksi dengan sebuah aplikasi sistem teknologi informasi. Sedangkan motivasi ekstrinsik muncul karena adanya ekspektasi atas penggunaan aplikasi sistem teknologi informasi tertentu yang diterima dari luar yaitu penghargaan karena kinerjanya meningkat. Thompson et al. (1991) menyimpulkan kemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna teknologi informasi dalam melaksanakan tugas. Thompson et al. (1991) juga menyebutkan bahwa individu akan menggunakan teknologi informasi jika orang tersebut mengetahui manfaat atau kegunaan (usefulness) positif atas penggunaanya. 2. Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use) Davis (1989) mendefinisikan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) sebagai the degree to which a person believes that using particular system wouldbe free of effort (suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu sistem tertentu akan terbebas dari usaha). Ease diartikan Davis sebagai freedom from difficultyor great effortyaitu bebas dari kesulitan atau usaha yang besar.

4 Intensitas penggunaan dan interaksi antara pengguna (user) dengan sistem juga dapat menunjukkan kemudahan penggunaan (Khakim, 2011). Dapat diartikan bahwa sistem yang sering digunakan menunjukkan bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh penggunanya. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan akan mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) seseorang didalam mempelajari teknologi informasi. Pengguna mempercayai bahwa teknologi informasi yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya (compartible) sebagai karakteristik kemudahan penggunaan. 3. Sikap Pengguna (Attitude Toward Using) Attitude toward using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya (Davis, 1993). Sikap menjelaskan penerimaan seseorang terhadap teknologi informasi dimana sikap menyatakan apa yang kita sukai dan tidak (Widyarini, 2005). Sikap seseorang terdiri atas beberapa unsur diantaranya kognitif/cara pandang (cognitive), afektif (affective), dan komponen-komponen yang berkaitan dengan perilaku (behavioral components). Kognitif (cognitive) merupakan representasi atas sesuatu yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, sedangkan afektif (affective) merupakan aspek emosional atas perasaan pemilik sikap. 4. Minat Perilaku (Behavioral Intention) Minat (intention) didefinisikan sebagai suatu keinginan seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu (Hartono, 2007). Davis (1989) mendefinisikan

5 behavioral intention to use merupakan kecenderungan atas perilaku pengguna untuk tetap menggunakan suatu teknologi. Khakim (2011) menyatakan bahwa tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatian pengguna terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginan menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain. 5. Penggunaan Senyatanya (Actual Use) Penggunaan senyatanya (actual system use) didefinisikan oleh Davis (1989) sebagai suatu kondisi yang sebenarnya dan nyata atas penggunaan suatu sistem tersebut. Seseorang akan merasa puas menggunakan sistem jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata dalam penggunaannya. Bentuk pengukuran penggunaan senyatanya (actual use) adalah frekuensi dan durasi waktu penggunaan terhadap teknologi informasi. Penggunaan teknologi sesungguhnya (actual technology use), diukur dengan jumlah waktu yang digunakan untuk berinteraksi dengan teknologi dan frekuensi penggunaan Kemampuan Menggunakan Komputer (Computer Self Efficacy) Computer Self Efficacy dipandang sebagai salah satu variabel yang penting untuk studi perilaku individual dalam bidang teknologi informasi. Computer Self Efficacy didefinisikan oleh Compeau dan Higgins (1995) sebagai penilaian kapabilitas dan keahlian komputer seseorang untuk melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan teknologi informasi. Menurut Compeau dan Higgins studi

6 tentang CSE ini penting dalam rangka untuk menentukan perilaku individu dan kinerja dalam penggunaan teknologi informasi. Compeau dan Higgins (1995) menjelaskan tiga dimensi CSE, yaitu (1) magnitude, (2) strength dan (3) generalizability. Dimensi magnitude mengacu pada tingkat kapabilitas yang diharapkan dalam penggunaan komputer. Individu yang mempunyai magnitude CSE yang tinggi diharapkan mampu menyelesaikan tugas-tugas komputasi yang lebih komplek dibandingkan individu yang mempunyai level magnitude CSE yang lebih rendah. Dimensi ini juga menjelaskan bahwa tingginya magnitude CSE seseorang dikaitkan dengan level yang dibutuhkan untuk memahami suatu tugas. Pada individu yang memiliki level magnitude CSE tinggi mampu menyelesaikan tugas walaupun kurangnya bantuan dan dukungan orang lain. Sedangkan level magnitude CSE yang lebih rendah membutuhkan lebih besar bantuan dan dukungan orang lain untuk menyelesaikan tugasnya. Pada dimensi kedua yakni strength, ini mengacu pada level keyakinan tentang judge atau kepercayaan individu untuk mampu menyelesaikan tugas-tugas komputasi dengan baik. Dimensi terakhir adalah generalizability yang mengacu pada tingkat judgement user yang terbatas pada domain khusus aktivitas. Dalam konteks komputer, domain ini menunjukkan perbedaan konfigurasi hardware dan software, sehingga individu yang memiliki level generalizability CSE yang tinggi diharapkan secara kompeten menggunakan paket-paket software dan sistem komputer yang berbeda.

7 2.1.3 Sistem Informasi Akuntansi Informasi pada dasarnya adalah sumber daya seperti halnya pabrik dan peralatan (Bodnar dan Hopwood, 2004). Produktivitas sebagai sesuatu hal yang penting agar tetap kompetitif, dapat ditingkatkan melalui sistem informasi yang lebih baik. Keberadaan sistem informasi akuntansi menjadi sangat penting di dalam suatu perusahaan, dimana sistem informasi akuntansi merupakan suatu alat untuk mempertahankan kemampuan berkompetisi. Sistem informasi akuntansi terdiri dari kata sistem, informasi dan akuntansi. Bodnar dan Hopwood (2004) mendefinisikan secara terpisah sistem informasi akuntansi. Sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Informasi adalah data yang berguna yang diolah, sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambi keputusan yang tepat. Akuntansi, sebagai suatu sistem informasi, mengidentifikasikan, mengumpulkan, dan mengkomunikasikan informasi ekonomik mengenai suatu badan usaha kepada beragam orang. Jadi, sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi, untuk dikomunikasikan kepada beragam pengambil keputusan Software Akuntansi Software (perangkat lunak) komputer adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah. Secara umum software komputer dibedakan menjadi dua yakni software sistem operasi dan software program apikasi. Software sistem operasi merupakan sumber

8 dari software aplikasi yang dapat mengijinkan software aplikasi untuk berjalan seperti, Windows Vista, Linux, Apple, Machintos. Melalui sofware atau perangkat lunak inilah suatu aplikasi dapat terpasang. Software aplikasi adalah software yang dibuat khusus untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu, software aplikasi diinstal pada komputer yang sesuai dengan operating system (OS) yang ada, seperti Microsoft Office (Word, Excel, Power Point dan lainnya). Akuntansi merupakan suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah transaksi sampai dengan menyajikan suatu laporan keuangan. Sehingga software akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu program yang dijalankan untuk memproses atau mengolah transaksi keuangan. Software akuntansi merupakan program yang dibuat untuk memudahkan aktivitas dan pencatatan akuntansi. Semua rangkaian kegiatan dalam akuntansi seperti menjurnal, posting ke buku besar, menyusun neraca saldo dan laporan keuangan dapat dikerjakan melalui program akuntansi. Dapat dikatakan bahwa kehadiran software akuntansi ini mampu memangkas pekerjaan seorang akuntan menjadi lebih cepat. Ada berbagai macam jenis software akuntansi antara lain MYOB, Accurate, Ms.Excel (Spreadsheet), Dac Easy Accounting (DEA), Peachtree, K- System Indonesia, Zahir Accounting dan lainnya. Penelitian ini berusaha untuk menguji penerimaan software akuntansi di kalangan mahasiswa, maka dalam penelitian ini akan dibahas secara ringkas software akuntansi yang terkait dalam lingkup mahasiswa Akuntansi diantaranya Accurate, MYOB, dan Ms. Excel.

9 Accurate dan Ms. Excel merupakan program akuntansi yang diajarkan dalam mata kuliah Aplikasi Komputer untuk Akuntansi di STIESIA. Sedangkan MYOB merupakan program akuntansi yang diajarkan pada sebagian besar sekolah kejuruan akuntansi, salah satunya adalah SMKN 1 Surabaya. Berikut ini ulasan singkat mengenai ketiga software akuntansi. 1. Accurate Accuratemerupakan software akuntansi yang terdiri dari beberapa modul yakni account payable, account receivable, inventory, dan general ledger yang terintegrasi.accurate diciptakan oleh Putera/Puteri Bangsa Indonesia di bawah naunganpt. Cipta Piranti Sejahtera yang lebih dikenal dengan sebutan CPSSoft. Accurate memiliki kelebihan, yaitu a) tersedia dua pilihan menu bahasa yang diinginkan yaitu dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, b) sesuai dengan standar akuntansi keuangan Indonesia terutama dalam penentuan metode pencatatan dan perhitungan, c) terhubung dengan laporan perpajakan Indonesia seperti pembuatan faktur pajak standar, pelaporan SPT Masa, PPN 1195, dan SPT Tahunan PPh Badan Formulir 1771 (Andayani, 2014). Accurate dibagi menjadi tiga versi sesuai dengan jenis usaha dan kebutuhan dari para pemakainya yakni, Accurate SE (Standart Edition), Accurate DE (Deluxe Edition), dan Accurate EE (Enterprise Edition). Accurate SE merupakan paduan dari beberapa modul sales, purchases, fixed asset, inventory, general ledger, cash and bank, dan job costing. Accurate DE merupakan paduan dari modul-modul yang sudah ada di standart edition ditambah dengan fungsi berupa pengisian proyek dan departemen. Sehingga dalam versi DE ini laporan

10 laba/rugi masing-masing proyek dan departemen dapat diketahui. Accurate EE merupakan gabungan fasilitas dari versi Standart Edition dan Deluxe Edition dengan tambahan fungsi yang diperlukan bagi perusahaan manufaktur seperti pencatatan bill of material, production order, production activity, finished production activity (Andayani, 2014). 2. MYOB Accounting MYOB (Mind Your Own Business) Accounting adalah program paket komputer untuk olah data akuntansi yang meliputi pencatatan transaksi, pembuatan faktur, sampai dengan pembuatan laporan keuangan.myob Accounting dapat diterapkan pada berbagai jenis perusahaan, baik bidang jasa, dagang (retail) maupun industri (pengolahan), dan pertanian serta usaha-usaha yang lain. MYOB Accounting dibuat oleh Data-Tech Software Pty. Ltd. Australia dan telah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, bahkan telah menjadi materi wajib bagi siswa SMK, mahasiswa perguruan tinggi Akuntansi, serta lembaga kursus khususnya untuk materi Komputer Akuntansi.Software inimemiliki beberapa kelebihan diantaranya mudah digunakan dan dipelajari,dapat digunakan untuk pengelolaan proyek serta departmen sehingga dapat diperoleh laporan manajemen per proyek maupun per department, dapat digunakan untuk memantau 3 tahun periode pembukuan. Namun kelemahannya adalah tidak dapat digunakan untuk mengelola perusahaan dengan multi company sehingga laporan keuangan konsolidasian tidak dapat

11 disusun, tidak memiliki pilihan menu bahasa yang tersedia hanyalah bahasa Inggris. 3. Microsoft Excel Microsoft Excel atau Microsoft Office Excel adalah sebuah program aplikasi lembar kerjaspreadsheet yang dibuat dan didistribusikan oleh Microsoft Corporation. Microsoft Excel merupakan perangkat lunak untuk mengolah data secara otomatis meliputi perhitungan dasar, penggunaan fungsi-fungsi, pembuatan grafik dan manajemen data. Perangkat lunak ini sangat membantu untuk menyelesaikan permasalahan administratif mulai yang paling sedernaha sampai yang lebih kompleks. Permasalahan sederhana meliputi pembuatan rencana kebutuhan barang seperti nama barang, jumlah barang dan perkiraan harga barang. Sampai dengan permasalahan yang lebih kompleks seperti pembuatan laporan keuangan (general ledger) yang memerlukan banyak perhitungan, manajemen data dengan menampilkan grafik atau pivot tabel atau penggunaan fungsi-fungsi matematis ataupun logika pada sebuah laporan Penelitian Terdahulu Penelitian ini mengacu pada penelitian-penelitian terdahulu yang akan dipaparkan dalam bentuk ringkasan berikut: Maharsih dan Mulyadi (2007) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah menggunakan internet bankingdengan menggunakan kerangka technology acceptance model(tam). Variabel dalam penelitian tersebut ialah computer self efficacysebagai variabel eksogen, kemudian perceived usefulness, perceived ease of use, perceived credibility, behavioral

12 intention sebagai variabel endogen. Hasil pengujian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhiminat menggunakan internet banking adalah Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, dan PerceivedCredibility. Faktor Computer Self Efficacy juga berpengaruh pada minat menggunakan internet bankingsecara tidak langsung melalui Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, dan Perceived Credibility. Saifudin et al. (2013) meneliti tentang pengaruh kualitas informasi, kemampuan individual, dannorma subyektif terhadap minat mahasiswa akuntansi dalammenggunakan internet sebagai media sumber pustaka. Variabel eksogen dalam penelitian ini meliputi kualitas informasi, computer self efficacy, knowledge of search domain, dan norma subjektif. Sedangkan variabel endogen dalam penelitian ini adalah perceived usefulness, perceived ease of use, dan behavioral intention. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kualitas informasi secarasignifikan mempengaruhi ketertarikan mahasiswa dalam menggunakan internet sebagai mediasumber pustaka jika dilihat dari kegunaannya dan dan kemudahan dalam menggunakannya.selanjutnya kemampuan individu (computer self efficacy and knowledge of search domain) berpengaruh secara signifikan pada ketertarikanmahasiswa dalam menggunakan internet jika dilihat dari kemudahan dalampenggunaannya.kemudian, norma subyektif mempengaruhi ketertarikan mahasiswa secara langsung walaupunkegunaan ataupun kemudahan dalam penggunaannya tidak diperhatikan. Ari (2013) meneliti tentang pengaruh technology acceptance model dan pengembangannya dalam perilaku menggunakan core banking system. Variabel

13 yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kegunaan persepsian, kemudahan penggunaan persepsian, pengaruh sosial, dan kondisi-kondisi pemfasilitasi sebagai variabel eksogen. Sedangkan sikap perilaku, minat perilaku, dan perilaku penggunaan sebagai variabel endogen. Hasil pengujian menyatakan bahwa kegunaan persepsian dan kemudahan penggunaan persepsian berpengaruh positif terhadap sikap perilaku. Selanjutnya sikap perilaku dan pengaruh sosial berpengaruh positif terhadap minat perilaku. Minat perilaku tersebut berpengaruh positif terhadap perilaku penggunaan sedangkan kondisi-kondisi pemfasilitasi tidak memiliki pengaruh terhadap perilaku penggunaan. Khakim (2011) melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan penggunaan softwareakuntansi MYOB dengan menggunakan pendekatan technology acceptance model (TAM). Variabel yang digunakan meliputi kesesuaian tugas, pengalaman, dan kerumitan sebagai variabel eksogen. Sedangkan persepsi kemudahan, persepsi kegunaan, sikap penggunaan, minat perilaku, dan penggunaan senyatanyasebagai variabel endogen. Hasil pengujian menyatakan bahwa variabel pengalaman tidak mempengaruhi persepsi kegunaan, namun berpengaruh signifikan terhadap persepsi kemudahan. Variabel kerumitan tidak berpengaruh terhadap persepsi kegunaan maupun kemudahan. Kesesuaian tugas dan persepsi kemudahan berpengaruh positif terhadap persepsi kegunaan. Persepsi kemudahan dan kegunaan berpengaruh positif terhadap sikap penggunaan yang kemudian berpengaruh positif terhadap minat perilaku. Minat perilaku tersebut berpengaruh positif terhadap perilaku penggunaannya.

14 2.2 Rerangka Pemikiran Mengacu pada tinjauan teori dan hasil penelitian terdahulu, maka dapat digambarkan rerangka pemikiran yang akan disajikan pada gambar 2 berikut ini: Sistem Informasi Akuntansi Kemampuan Mahasiswa Menggunakan Komputer (CSE) Technology Acceptance Model (TAM) Persepsi Kemudahan dalam penggunaan softwareakuntansi Persepsi Kegunaan software akuntansi Sikap mahasiswa : menerima atau menolak, suka atau tidak suka Minat perilaku mahasiswa untuk tetap menggunakan Penggunaan Aktual mahasiswa software akuntansi Gambar 2 Rerangka Pemikiran

15 Fokus utama sistem informasi akuntansi (SIA) adalah pada pemahaman tentang bagaimana sistemakuntansi bekerja mulai dari bagaimana mengumpulkan data,bagaimana mengolah data menjadi informasi yang berguna bagi manajemen, dan bagaimana menjaminbahwa informasi yang dihasilkan adalah akurat dan dapat diandalkan (Tjandra, 2007). Seorang akuntan dituntut memiliki pengetahuan dan keahlian yang memungkinkan dalam aplikasi komputer yang efektif sesuai fungsinya, sehingga akan lebih produktif dalam mengaplikasikan pengetahuan dan keahlian akuntansi. Peneliti menggunakan konsep TAM untuk menganalisis faktor penggunaan software akuntansi di kalangan mahasiswa. TAM memiliki dua konstruk utama yaitu persepsi kemudahan (perceived ease of use) dan persepi kegunaan (perceived usefulness). Dalam penelitian ini peneliti menambahkan satu konstruk yaitu kemampuan menggunakan komputer (computer self efficacy). Kemampuan menggunakan komputer ini dihubungkan pada dua konstruk utama TAM yakni persepsi kemudahan dan persepsi kegunaan. Persepsi kemudahan berpengaruh pada sikap mahasiswa dalam menggunakan software akuntansi. Sikap ini menjelaskan tentang penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu. Mahasiwa yang beranggapan bahwa software akuntansi mudah dipelajari atau digunakan, maka software tersebut akan lebih mudah diterima dan disukai oleh mahasiswa. Persepsi kemudahan ini juga akan mempengaruhi persepsi kegunaan yang digambarkan sebagai keyakinan bahwa penggunaan software akuntansi akan meningkatkan kinerja mahasiswa.

16 Persepsi kegunaan berpengaruh pada sikap mahasiswa dalam menggunakan software akuntansi. Mahasiswa yang beranggapan bahwa softwareakuntansi memiliki manfaat atau pengaruh positif baginya, maka dengan begitu software tersebut akan lebih dapat diterima dan disukai oleh mahasiswa. Dari sikap mahasiswa yang dipengaruhi oleh dua persepsi (kemudahan dan kegunaan) tersebut, maka selanjutnya akan mempengaruhi minat mahasiswa terhadap penggunaan software akuntansi. Minat ini digambarkan sebagai kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan software akuntansi. Minat perilaku dapat memprediksi bagaimana tingkat penggunaan senyatanya yang dilakukan oleh mahasiswa. Penggunaan senyatanya ini biasanya diukur melalui frekuensi pemakaian software. 2.3 Perumusan Hipotesis Hipotesis secara ringkas dapat digambarkan melalui model penelitian yang disajikan pada gambar 3 berikut:

17 H1 (+) POU H4 (+) CSE H3 (+) ATU BEI ACU H6 (+) H7 (+) H2 (+) H5 (+) PEU Keterangan : CSE (Computer Self Efficacy); POU (Perceived Of Usefulness); PEU (Perceived Ease of Use); ATU (Attitude Toward Using); BEI (Behavioral Intention); ACU (Actual Use). Gambar 3 Model Penelitian Berdasarkan rerangka konseptual yang tertuang pada model penelitian di atas, maka dapat dijabarkan hipotesis melalui hubungan antar konstruk berikut Hubungan Kemampuan Menggunakan Komputer (Computer Self Efficacy) dengan Persepsi Kegunaan (Perceived Of Usefulness) dan Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use) Computer Self Efficacy menggambarkan persepsi individu tentangkemampuannya menggunakan komputer untuk menyelesaikan tugastugasseperti menggunakan paket-paket software untuk analisis data dan tugaslainnya. Kemampuan dalam mengoperasikan program komputer dapatmendorong seseorang memberikan pendapat mengenai kemudahan penggunaan sistem informasi yang ada. Bekerja dengan suatu sistem yang mampu menghasilkan kinerja yang baik serta cara mengoperasikannya tidak menimbulkan

18 kesulitan akan membuat karyawan berpendapat bahwa sistem tersebut mudah digunakan. Dalam penelitian Maharsih dan Mulyadi (2007) yang berjudul Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Menggunakan Internet Banking dengan Menggunakan Kerangka Technology Acceptance Model(TAM) dinyatakan bahwa computer self efficacy berpengaruh positif pada minat menggunakan internet banking secara tidak langsung melalui perceived usefulness dan perceived ease of use, hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wang (2002). Penelitian lain yang dilakukan oleh Saifudin et al. (2013) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa computer self efficacy berpengaruh positif terhadap ketertarikan mahasiswa dalam menggunakan internet jika dilihat dari kemudahan penggunaannya (perceived ease of use). H1 : kemampuan menggunakan komputer (computer self efficacy) berpengaruh positif terhadap persepsi kegunaan (perceived of usefulness)software akuntansi. H2 : kemampuan menggunakan komputer (computer self efficacy) berpengaruh positif terhadap persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) software akuntansi Hubungan Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease Of Use) dengan Persepsi Kegunaan (Perceived Of Usefulness) dan Sikap Pengguna (Attitude Toward Using) Davis (1989) mendefinisikan persepsi kemudahan penggunaan sebagai tingkat keyakinan seseorang bahwa dalam menggunakan sistem tertentu tidak

19 diperlukan usaha yang keras. Meskipun usaha menurut setiap orang bebeda-beda tetapi pada umumnya untuk menghindari penolakan dari pengguna sistem atas sistem yang dikembangkan, maka sistem harus mudah diaplikasikan oleh pengguna tanpa mengeluarkan usaha yang dianggap memberatkan. Persepsi kemudahan penggunaan merupakan salah satu konstruk dalam TAM yang telah diuji dalam penelitian Davis (1989). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor ini terbukti dapat menjelaskan alasan seseorang dalam menggunakan sistem informasi dan menjelaskan bahwa sistem baru yang sedang dikembangkan diterima oleh pengguna. Beberapa penelitian lainnya juga memberikan bukti mengenai pengaruh yang signifikan dari variabel persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) terhadap sikap pengguna (attitude toward using) dan persepsi kegunaan (perceived usefulness). Hasil dari penelitian Ari (2013) membuktikan bahwa kemudahan penggunaan persepsian dalam Technology Acceptance Model berpengaruh positif terhadap sikap perilaku dalam menggunakan Core Banking System. Penelitian ini selaras dengan Khakim (2011) yang menyatakan bahwa persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh positif terhadap sikap karyawan dalam menggunakan MYOB. Penelitian tersebut juga menyatakan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh positif terhadap persepsi kegunaan. H3 : persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) berpengaruh positif terhadap persepsi kegunaan (perceived of usefulness) software akuntansi

20 H5 : persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) berpengaruh positif terhadap sikap pengguna (attitude toward using) software akuntansi Hubungan Persepsi Kegunaan (Perceived of Usefulness) dengan Sikap Pengguna (Attitude Toward Using) Persepsian kegunaan (perceived usefulness) adalah sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerjanya. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa kegunaan persepsian merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan. Jika seseorang merasa percaya bahwa sistem berguna maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi kurang berguna maka dia tidak akan menggunakannya. Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukan bahwa konstruk kegunaan persepsian mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap penggunaan sistem informasi (Davis, 1989; Khakim, 2011; Ari, 2013; Lawrence, 2013). Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa kegunaan persepsian merupakan konstruk yang paling banyak signifikan dan penting yang mempengaruhi sikap, niat dan perilaku dalam penggunaan teknologi dibanding konstruk yang lain. H4 : persepsi kegunaan (perceived of usefulness) berpengaruh positif terhadap sikap pengguna (attitude toward using) software akuntansi Hubungan Sikap Pengguna (Attitude Toward Using) dengan Minat Perilaku (Behavioral Intention) Attitude merupakan cermin perasaan suka atau tidak suka tentang kinerja dari target perilaku yang telah dilakukandavis(1989). Davis (1989)

21 mendefinisikan behavioral intention to usesebagai kecenderungan atas perilaku pengguna untuk tetap menggunakan suatu teknologi.sikap yang berupa perasaan suka atau tidak suka dapat dijadikan faktor yang mempengaruhi minat atau keinginan seseorang dalam melakukan sesuatu. Beberapa penelilian yang dilakukan sebelumnya menunjukkan hubungan yang signifikan antara sikap dengan minat penggunaan sistem informasi. Penelitian tersebut dilakukan oleh Fathinah (2012), Lawrence (2013), Khakim (2011), Ari (2013). H6 : sikap pengguna (attitude toward using) software akuntansiberpengaruh positif terhadap minat perilaku (behavioral intention) Hubungan Minat Perilaku (Behavioral)dengan Penggunaan Senyatanya (Actual Use) Minat Perilaku adalah pemrediksi yang baik terhadap penggunaan senyatanya. Minat (intention) didefinisikan sebagai suatu keinginan seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu (Hartono, 2007). Pada dasarnya, minat (intention) dan perilaku actual (actual behavior) merupakan dua hal yang berbeda. Minat (intention) merupakan keinginan seseorang untuk melakukan perilaku. Namun minat tersebut hanya berupa minat atau keinginan, belum tercermin dalam tindakan atau perilaku. Sedangkan perilaku aktual (actual behavior) adalah tindakan atau kegiatan nyata yang dilakukan.penelitian yang dilakukan oleh Fathinah (2012), Khakim (2011), Ari (2013) menunjukkan hasil yang signifikan antara minat dengan perilaku aktual. H7 : minat perilaku (behavioral intention)berpengaruh positif terhadap penggunaan senyatanya (actual use) software akuntansi.

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan informasi selalu mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, di mana setiap orang berusaha untuk mendapatkan informasi dengan tepat, akurat, dan secepat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Theory of Reasoned Action (Teori Tindakan Beralasan). Theory of Reasoned Action (TRA) pertama kali diperkenalkan oleh Martin Fishbein dan Ajzen dalam Jogiyanto (2007). Teori

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sistem Informasi Akuntansi a. Pengertian Sistem Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu (Wing, 2006). Sistem berfungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pikkarainen et al. (2004: 204) mendefinisikan E-banking sebagai sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pikkarainen et al. (2004: 204) mendefinisikan E-banking sebagai sebuah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Electronic Banking (E-Banking) Pikkarainen et al. (2004: 204) mendefinisikan E-banking sebagai sebuah portal internet yang memungkinkan nasabah untuk menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Sistem Informasi Sistem merupakan satu kesatuan kelompok yang saling berinteraksi dan bekerjasama satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan manfaat pada bidang ekonomi. Teknologi juga telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. memberikan manfaat pada bidang ekonomi. Teknologi juga telah mendorong BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang sangat cepat saat ini telah banyak memberikan manfaat pada bidang ekonomi. Teknologi juga telah mendorong manusia untuk dengan mudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu dikarenakan faktor-faktor, seperti sikap individu, norma-norma

BAB I PENDAHULUAN. individu dikarenakan faktor-faktor, seperti sikap individu, norma-norma BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi sistem informasi berperan besar pada perubahan perilaku organisasi yang berdampak pada perubahan perilaku individu. Perubahan perilaku individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam setahun terakhir tercatat lebih dari 73 coffee shop tumbuh berkembang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam setahun terakhir tercatat lebih dari 73 coffee shop tumbuh berkembang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan dunia bisnis terlihat dengan semakin banyak pelaku usaha membuka dan mengembangkan bisnis mereka. Salah satu bidang bisnis di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Electronic Book (E-Book) Secara sederhana e-book dapat diartikan sebagai buku elektronik atau buku digital. Buku elektronik adalah versi digital dari buku yang umumnya terdiri

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of Reasoned Action (TRA), dengan satu premis bahwa reaksi

Lebih terperinci

Determinan Penggunaan Aktual Perangkat Lunak Akuntansi Pendekatan Technology Acceptance Model

Determinan Penggunaan Aktual Perangkat Lunak Akuntansi Pendekatan Technology Acceptance Model Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 19, No. 2, November 2017, 67-81 ISSN 1411-0288 print / ISSN 2338-8137 online DOI: 10.9744/jak.19.2.67-81 Determinan Penggunaan Aktual Perangkat Lunak Akuntansi Pendekatan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menggunakan perangkat mobile serta jaringan nirkabel (Ayo et al., 2007). Jonker

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menggunakan perangkat mobile serta jaringan nirkabel (Ayo et al., 2007). Jonker BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Mobile commerce Mobile commerce adalah kegiatan transaksi yang bersifat komersial dengan menggunakan perangkat mobile serta jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Jogiyanto, 2005 : 1). Sampai saat ini teknologi informasi (TI) telah

BAB I PENDAHULUAN. (Jogiyanto, 2005 : 1). Sampai saat ini teknologi informasi (TI) telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah sistem teknologi informasi (STI) dimulai sejak tahun 1950 (Jogiyanto, 2005 : 1). Sampai saat ini teknologi informasi (TI) telah berkembang dan banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi, para pelaku bisnis di dunia dihadapkan pada perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi membutuhkan teknologi informasi agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang Masalah, 1.2 Rumusan Masalah, 1.3 Tujuan Penelitian, dan 1.4 Manfaat Penelitian. 1.1 Latar Belakang Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer yang pesat baik dalam perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola informasi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem informasi merupakan kombinasi teknologi dan aktivitas orang yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem informasi merupakan kombinasi teknologi dan aktivitas orang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi merupakan kombinasi teknologi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi untuk mendukung operasi dan manajemen. Teknologi informasi adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan Teori yang memaparkan teori teori yang digunakan dalam penelitian ini, dan Sub Bab 2.2 Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan infrastruktur seperti hardware, software, teknologi penyimpanan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan infrastruktur seperti hardware, software, teknologi penyimpanan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi informasi turut berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Perkembangan teknologi informasi yang meliputi perkembangan infrastruktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi terus berkembang dan memiliki pertumbuhan yang sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting bagi banyak orang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dengan pokok masalah yang dibahas di dalam penelitian ini, yaitu meliputi Theory

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dengan pokok masalah yang dibahas di dalam penelitian ini, yaitu meliputi Theory BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Sub bab ini akan membahas landasan dan rerangka teori yang berkaitan dengan pokok masalah yang dibahas di dalam penelitian ini, yaitu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model Theory of Reasoned Action (TRA) yang diperkenalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi akuntansi belakangan ini banyak menyinggung tentang e-commerce dengan berorientasi pada Business-to-Customer (B2C). Saat ini banyak orang yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem informasi dalam suatu organisasi telah meningkat secara signifikan. Sejak tahun 1980-an, sekitar 50 persen modal baru digunakan untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Seiring perkembangan zaman, semua kegiatan masyarakat semakin akrab bahkan sangat akrab dengan teknologi informasi, termasuk menjalankan sebuah tugas. Salah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi 1) Sistem Sistem adalah sekumpulan sumber daya yang saling berhubungan untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipungkiri merupakan suatu kebutuhan yang penting dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipungkiri merupakan suatu kebutuhan yang penting dan tidak dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Keberadaan teknologi informasi di era globalisasi ini tidak dapat dipungkiri

Lebih terperinci

II. TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Sejak tahun 1980an, penelitian-penelitian sistem informasi telah mencoba

II. TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Sejak tahun 1980an, penelitian-penelitian sistem informasi telah mencoba II. TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Sejak tahun 1980an, penelitian-penelitian sistem informasi telah mencoba mempelajari perilaku bagaimana dan mengapa individual menggunakan sistem informasi (Hartono,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Salah satu bentuk modernisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya secara efisien sehingga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian Jasa

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian Jasa BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Pemasaran Dasar pemikiran pemasaran sebagaimana yang dikemukakan Kotler (2010:174), dimulai dari kebutuhan dan keinginan manusia. Manusia membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Kab. Sleman yang mengalami juga perkembangan pesat adalah distro. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Kab. Sleman yang mengalami juga perkembangan pesat adalah distro. Berdasarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin cepat telah menjadikan informasi menjadi sumber daya organisasi yang paling dibutuhkan saat ini. Hal ini mendorong perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. adopsi dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang dibuat khusus untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. adopsi dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang dibuat khusus untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) TAM diperkenalkan pertama kali oleh Davis pada tahun 1986 merupakan adopsi dari Theory

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem adalah sebuah rangkaian yang saling terkait antara beberapa bagian dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian tentang persepsi kemanfaatan penggunaan pernah dilakukan oleh Irfan muhlilhadi pada tahun 2010 bertujuan untuk mengetahui usefulness,perceived

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membiayai berbagai keperluan pemerintah dan pembangunan, antara

BAB I PENDAHULUAN. untuk membiayai berbagai keperluan pemerintah dan pembangunan, antara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia adalah suatu negara yang berkembang saat ini, dimana negara Indonesia membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERSYARATAN GELAR... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN... ix DAFTAR

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Technology Acceptance Model (TAM) TAM adalah teori sistem informasi yang memodelkan penerimaan dan penggunaan teknologi. TAM yang dikemukakan oleh Davis (Davis, 1989) merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, dunia yang penuh dengan tantangan dan persaingan mengharuskan pada semua sektor kehidupan dan perusahaan untuk mempersiapkan diri, hal ini terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena banyaknya perubahan dan tidak adanya kesepakatan istilah yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. karena banyaknya perubahan dan tidak adanya kesepakatan istilah yang digunakan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Banyak istilah yang berhubungan dengan teknologi informasi, hal ini disebabkan karena banyaknya perubahan dan tidak adanya kesepakatan istilah yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana pendukung berbagai aktivitas, baik aktivitas para pebisnis, akademisi, birokrat, maupun profesional.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan beberapa teori mengenai mengenai The Unified Theory of Acceptance and Use Of Technology (UTAUT), perumusan hipotesis penelitian, dan model penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan bisnis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi dan teknologi informasi merupakan suatu kebutuhan yang harus dimiliki untuk membantu kegiatan operasional suatu organisasi atau perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Sistem adalah suatu entity yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Perilaku Rencanaan (Theory Of Planned Behavior) Melanjutkan sekolah dan menyelesaikan pendidikan merupakan sebuah tujuan yang semestinya dicapai oleh setiap siswa. Untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi saat ini menciptakan berbagai perubahan dan perkembangan, salah satu perkembangan yang paling signifikan adalah perkembangan di bidang Teknologi Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri telekomunikasi nasional saat ini ditandai dengan tiga tren utama (APJII, 2013). Pertama, tergesernya fitur telepon genggam atau ponsel dengan fungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Theory of Planed Behavior (TPB) Theory of Planned Behavior (TPB) menjelaskan bahwa perilaku individu untuk tidak patuh terhadap ketentuan perpajakan dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Landasan teori terdiri dari Technology Acceptance Model (TAM), Task

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Landasan teori terdiri dari Technology Acceptance Model (TAM), Task BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN penelitian. Bab ini menjabarkan mengenai landasan teori dan rumusan hipotesis 2.1 Landasan Teori Landasan teori terdiri dari Technology Acceptance Model (TAM),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai salah satu sarana produksi, komputer dewasa ini sangat dibutuhkan oleh banyak organisasi. Pekerja di kantor menggunakan komputer untuk berbagai keperluan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, maka semakin besar pula kebutuhan akan informasi. Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, maka semakin besar pula kebutuhan akan informasi. Penggunaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan organisasi akan informasi akan meningkat sejalan dengan perkembangan organisasi. Semakin besar dan kompleks suatu organisasi, maka semakin besar pula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan e-government merupakan upaya pemerintah Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan e-government merupakan upaya pemerintah Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pengembangan e-government merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas layanan publik serta kinerja birokrasi menuju terwujudnya pemerintahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Teknologi Informasi Menurut Information Technology Association of America (ITAA) dalam Sutarman (2009:13) teknologi informasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi setiap perusahaan. Pengembangan teknologi informasi (TI) telah memimpin dengan

Lebih terperinci

Kajian Mengenai Penerimaan Teknologi dan Informasi Menggunakan Technology Accaptance Model (TAM)

Kajian Mengenai Penerimaan Teknologi dan Informasi Menggunakan Technology Accaptance Model (TAM) Kajian Mengenai Penerimaan Teknologi dan Informasi Menggunakan Technology Accaptance Model (TAM) Khairani Ratnasari Siregar Telkom Institute of Management, Bandung, Jawa Barat, Indonesia E-mail: raniratnasari@gmail.com

Lebih terperinci

dan Gross Profit Margin atau GPM). b. Membuat perbandingan usaha sektoral maupun lokal. c. Menganalisis rasio kapasitas produksi terhadap omset.

dan Gross Profit Margin atau GPM). b. Membuat perbandingan usaha sektoral maupun lokal. c. Menganalisis rasio kapasitas produksi terhadap omset. 21 h. Eksplorasi data sekunder. i. Kerjasama dengan pihak lain. e. Evaluasi atas Profil Wajib Pajak Setelah account representaive membuat profil wajib pajak, maka akan dilakukan hal-hal sebagi berikut:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan dokumen evaluasi perguruan tinggi menjadi masalah tersendiri ketika informasi dan data yang dibutuhkan masih dalam bentuk manual (kertas). Pengumpulan data

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */**

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** Pengenalan MYOB Pertemuan 7 DEFINISI & TUJUAN MYOB Minding Your Own Business (M.Y.O.B) Accounting merupakan paket program komputer untuk bidang akuntansi yang dibuat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model yang diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat baik dari segi materill maupun spiritual. Merealisasikan tujuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. rakyat baik dari segi materill maupun spiritual. Merealisasikan tujuan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung secara terusmenerus dan berkesinambungan. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik dari segi

Lebih terperinci

BAB II PERSEPSI PENGGUNA AKAN KEMUDAHAN DAN MANFAAT TEKNOLOGI TELEWORKING DALAM MEMPENGARUHI MINAT PENGGUNAAN TEKNOLOGI TELEWORKING

BAB II PERSEPSI PENGGUNA AKAN KEMUDAHAN DAN MANFAAT TEKNOLOGI TELEWORKING DALAM MEMPENGARUHI MINAT PENGGUNAAN TEKNOLOGI TELEWORKING BAB II PERSEPSI PENGGUNA AKAN KEMUDAHAN DAN MANFAAT TEKNOLOGI TELEWORKING DALAM MEMPENGARUHI MINAT PENGGUNAAN TEKNOLOGI TELEWORKING Sebelum melakukan penelitian persepsi pengguna akan kemudahan Teleworking

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan sistem teknologi informasi berkembang dengan pesat. Dimulai dari era akuntansi pada tahun 1950, sampai ke era jejaring global di mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Dampak pertumbuhan internet mendorong setiap orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari lingkungan pembelajaran telah meningkat secara drastis. Salah

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari lingkungan pembelajaran telah meningkat secara drastis. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam satu dekade terakhir, penggunaan internet di dalam kelas sebagai bagian dari lingkungan pembelajaran telah meningkat secara drastis. Salah satunya disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan tentang Peradilan Agama di Jawa dan Madura (Staatsblad Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan tentang Peradilan Agama di Jawa dan Madura (Staatsblad Tahun A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Keberadaan peradilan agama di Indonesia pada awalnya diatur dengan beberapa peraturan perundang-undangan yang terbagi di berbagai daerah. Peraturan tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis memaksa organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis memaksa organisasi untuk BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Teknologi informasi telah berkembang dengan cepat dan mempengaruhi berbagai aspek dalam organisasi baik pemerintah maupun lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut National Institute of Standards and Technology (2012), definisi Cloud Computing adalah sebuah model komputasi yang memungkinkan untuk mengakses jaringan dengan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1.E-learning E-Learning didefinisikan sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran,

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya kemajuan teknologi informasi memberi pengaruh pada perkembangan dibidang pendidikan. Teknologi informasi telah menawarkan paradigma baru di Perguruan Tinggi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring terjadinya ledakan informasi. Hal ini juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Bandung Cibeunying terbentuk berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 94/KMK.01/1994. Dengan Surat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. memprediksi dan menjelaskan bagaimana pengguna teknologi menerima dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. memprediksi dan menjelaskan bagaimana pengguna teknologi menerima dan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) adalah suatu model untuk memprediksi dan menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Review Penelitian Sebelumnya Dalam penelitian Oswari, Suhendra, Harmoni (2008), mengungkapkan penggunaan komputer sudah cukup tinggi pada pengelola UKM, terutama dalam pembentukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Model ini menggabungkan delapan model sekaligus, yaitu:

BAB III LANDASAN TEORI. A. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Model ini menggabungkan delapan model sekaligus, yaitu: BAB III LANDASAN TEORI A. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) UTAUT adalah sebuah model penerimaan teknologi yang diusulkan oleh Viswanath Venkatesh, dkk pada tahun 2003 (Venkatesh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bali yang dikenal sebagai pulau Dewata dan pulau dengan sejuta keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh masyarakat baik lokal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan wajib memberikan informasi keuangan pada setiap periodenya ke pihak-pihak yang memiliki kepentingan dengan perusahaan, seperti investor maupun

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pekerjaan individual pemakai (Jogiyanto, 2007:18). Dalam memprediksi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pekerjaan individual pemakai (Jogiyanto, 2007:18). Dalam memprediksi BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teoretis 2.1.1.Teori Model Penerimaan Teknologi (Technology Accpetance Model atau TAM) Teori ini pada mulanya dikembangkan oleh Davis et al.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (Handayani, 2010 dalam Ratnaningsih, 2014). Teknologi informasi merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. (Handayani, 2010 dalam Ratnaningsih, 2014). Teknologi informasi merupakan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini teknologi informasi menjadi salah satu faktor pendukung perusahaan dalam mengembangkan usahanya. Teknologi merupakan alat yang berguna untuk membantu individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan mempunyai kewajiban terhadap pasien untuk memberikan pelayanan yang cepat dan tepat dengan menggunakan fasilitas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hlm Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi, Tahun 2009, hlm 111.

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hlm Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi, Tahun 2009, hlm 111. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang memegang peranan penting dalam keberhasilan penerapan teknologi informasi salah satunya adalah pengguna atau pemakai. Pengguna merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL) ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL) Ratna Kartika Wiyati STIKOM Bali Jln. Raya Puputan no.86 Renon Denpasar e-mail: ratna@stikom-bali.ac.id

Lebih terperinci

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model. penerimaan sistem teknologi informasi yang digunakan oleh pemakai. TAM

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model. penerimaan sistem teknologi informasi yang digunakan oleh pemakai. TAM BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model penerimaan sistem teknologi

Lebih terperinci

II KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

II KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS II KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS Kepatuhan Pajak Menurut Norman. D.Nowak dalam Zain (2004) kepatuhan Wajib Pajak diartikan sebagai suatu iklim kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era persaingan global saat ini, dunia bisnis berkembang dengan pesat, baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor pendidikan.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. keamanan hingga sampai pada sektor perbankan. Pada sektor perbankan, hasil dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. keamanan hingga sampai pada sektor perbankan. Pada sektor perbankan, hasil dari II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Internet Banking Revolusi informasi yang ditandai dengan kemunculan internet telah berdampak hampir ke setiap sektor kehidupan manusia, dimulai dari sektor pertahanan dan keamanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kapan dan ke mana manusia abad 21 akan bekerja. Pergeseran paradigma ini juga

BAB I PENDAHULUAN. kapan dan ke mana manusia abad 21 akan bekerja. Pergeseran paradigma ini juga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan abad 21 telah membawa aspek pengetahuan teknologi ke seluruh aspek kehidupan masyarakat. Pergeseran signifikan telah terjadi, dan membahas tentang bagaimana,

Lebih terperinci

JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 3, NO. 1 JUNI 2015

JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 3, NO. 1 JUNI 2015 KAJIAN PENGGUNAAN SOFTWARE ZAHIR ACCOUNTING DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (Studi Kasus : Mahasiswa Program Studi Komputerisasi Akuntansi AMIK BSI Bogor ) Kudiantoro Widianto Program Studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 1.1 Tinjauan Pustaka Penelitian tentang persepsi kemudahan penggunaan pernah dilakukan oleh Suhendro pada tahun 2009 bertujuan untuk membuat perceived usefulness

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian dengan suatu landasan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. TAM (Technology Acceptance Model) merupakan salah satu teori adaptasi dari TRA (Theory of Reasoned

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. TAM (Technology Acceptance Model) merupakan salah satu teori adaptasi dari TRA (Theory of Reasoned BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. TAM (Technology Acceptance Model) Technology Acceptance Model yang selanjutnya disebut TAM merupakan salah satu teori adaptasi dari TRA (Theory of Reasoned

Lebih terperinci

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM e-learning SMK LABOR PEKANBARU DENGAN MENGGUNAKAN TECHOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM e-learning SMK LABOR PEKANBARU DENGAN MENGGUNAKAN TECHOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Vol. No. 203 ANALISIS PENERIMAAN SISTEM e-learning SMK LABOR PEKANBARU DENGAN MENGGUNAKAN TECHOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Nurmaini Dalimunthe, 2 Himawan Wibisono,2 Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains

Lebih terperinci

Acceptance Analysis of Accounting Software User though Technology Acceptance Model

Acceptance Analysis of Accounting Software User though Technology Acceptance Model Jurnal Ilmiah ESAI Volume 9, No.1, Januari 2015 ISSN No. 1978-6034 Acceptance Analysis of Accounting Software User though Technology Acceptance Model Analisis Penerimaan Pengguna Software Akuntansi Menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi (TI) saat ini banyak memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi (TI) saat ini banyak memberikan BAB I A. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi (TI) saat ini banyak memberikan kemudahanpada berbagai aspek kegiatan bisnis (Mc.Leod, 1997). Teknologi informasi merupakanbagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilitian terdahulu mengenai technology acceptance model dan situs jejaring

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilitian terdahulu mengenai technology acceptance model dan situs jejaring BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, peneliti menyertakan beberapa uraian singkat penilitian terdahulu mengenai technology acceptance model dan situs jejaring sosial.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. populer dan lebih manjanjikan dalam dunia bisnis adalah internet. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. populer dan lebih manjanjikan dalam dunia bisnis adalah internet. Dalam 20 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan teknologi informasi (TI) terasa semakin dibutuhkan. Teknologi informasi memberikan kontribusi penting dalam kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

PROGRAM PASCA SARJANA ILMU AKUNTANSI UNIVERSITAS LMAPUNG

PROGRAM PASCA SARJANA ILMU AKUNTANSI UNIVERSITAS LMAPUNG PROGRAM PASCA SARJANA ILMU AKUNTANSI UNIVERSITAS LMAPUNG SILABUS MATA KULIAH : KOMPUTER AKUNTANSI KODE MATAKULIAH : SKS : MATA KULIAH PRASYARAT : SEMESTER : PENGAJAR : I. DESKRIPSI MATA PELAJARAN Matakuliah

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan sistem teknologi informasi merupakan salah satu hal yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan sistem teknologi informasi merupakan salah satu hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem teknologi informasi merupakan salah satu hal yang sudah berkembang pesat saat ini. Bukan hanya di negara-negara maju, namun di negara-negara berkembang

Lebih terperinci

Rangkuman MYOB PREMIER V.12

Rangkuman MYOB PREMIER V.12 Rangkuman MYOB PREMIER V.12 1. Pengertian Myob MYOB merupakan kepanjangan dari Mind Your Own Bussiness, yang berarti bagaimana cara kita untuk mengelola transaksi keuangan kita sendiri. Secara umum fungsi

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Belanja Online Belanja online (online shopping) adalah proses dimana konsumen secara langsung membeli barang-barang, jasa dan lain-lain dari seorang penjual secara interaktif dan

Lebih terperinci