Sifat Sifat Kualitatif Burung Puyuh Tegalan Loreng Chrisna Mardhani Anugrah
|
|
- Sukarno Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IDENTIFIKASI SIFAT- SIFAT KUALITATIF BURUNG PUYUH TEGALAN LORENG (Turnix suscitator atrogularis) (Di Daerah Gunung Tilu, Desa Cihonje, Kecamatan Pengalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat) IDENTIFICATION OF QUANTITATIVE TRAITS ON BAREED BUTTON QUAIL (Turnix suscitator atrogularis) (At Region Of Mount Tilu, Cihonje Village, District of Pengalengan, Bandung regency, West Java Province) Chrisna Mardhani Anugrah*, Iwan Setiawan**, Dani Garnida** Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Bandung Sumedang KM 21 Sumedang *Alumni Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran **Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran ABSTRAK Penelitian mengenai Identifikasi sifat - sifat kualitatif burung puyuh Tegalan Loreng (Turnix suscitator atrogularis) di Daerah Gunung Tilu, Desa Cihonje, Kecamatan Pengalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat telah dilakukan pada bulan Juli Sampel yang di amati adalah puyuh Tegalan Loreng dewasa sebanyak 30 ekor jantan dan 30 ekor betina. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode Accidental/haphazard sampling, yaitu pengambilan sampel sesaat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) warna bulu keseluruhan burung puyuh Tegalan Loreng jantan bertotol kuning cokelat, sedangkan betina bertotol kuning hitam, (2) warna bulu bagian kepala pada jantan bergaris cokelat dan kuning sedangkan betina berbintik putih dan hitam, (3) paruh pada jantan dan betina berwarna kuning, (4) warna bulu bagian leher pada jantan bertotol kuning kecokelatan sedangkan pada betina bertotol hitam, (5) warna bulu pada bagian dada baik jantan maupun betina bertotol cokelat dan hitam, (6) bulu bagian punggung baik jantan maupun betina berwarna cokelat dan hitam, (7) warna bulu bagian perut pada jantan dan betina berwarna kuning, (8) warna bulu bagian sayap pada jantan dan betina bertotol kuning dan hitam, (9) warna bulu bagian ekor pada jantan dan betina cokelat tua, dan (10) shank pada jantan dan betina berwarna kuning. Perbedaan sifat kualitatif yang menonjol antara jantan dan betina terletak pada warna bulu bagian leher dimana jantan bertotol kuning kecokelatan sedangkan betina bertotol hitam. Kata Kunci : Burung puyuh Tegalan Loreng, Sifat kualitatif ABSTRACT Research on the identification of qualitative traits of Bareed Button quail (Turnix suscitator atrogularis), in area of Gunung Tilu, Cihonje Village, District of Pengalengan, Bandung Regency, West Java province was conducted in July The sample was adult quails consicted of 30 males and 30 females. Sample was done using Accidental/haphazard methods. The results showed that (1) overall feathers color of male quail was yellow-brown spotted, while yellow-black spotted on female quail, (2) feathers color on the head of male 1
2 quail was striped brown and yellow, while the female quail was speckled white and black, (3) the beak color of male and female quail was yellow, (4) feathers color on the neck of the male was yellow-brown spotted, while on the female was black spotted, (5) feathers color on the chest both male and female quail were brown and black spotted, (6) feathers color on the back both male and female quail were brown and black, (7) feathers color on the abdomen both male and female quail were yellow, (8) feathers color on the wings of male and female quail were yellow and black spotted, (9) feathers color on the tail of male and female quail were dark brown, and (10) the color on shank of male and female quail was yellow. The notable difference of qualitative traits between male and female Bareed Button quail lies on the neck. Feathers color on the neck of male quail was yellow-brown spotted, while on the female was black spotted. Keywords: Bareed Button quail, qualitative traits PENDAHULUAN Burung puyuh adalah salah satu jenis burung yang hidup secara liar di alam bebas, biasanya ditemukan dengan cara diburu di hutan-hutan pedalaman. Puyuh liar biasanya hidup di semak-semak pinggir hutan dan padang rumput. Puyuh ini dapat diburu dengan leluasa karena merupakan burung yang mudah berkembang biak. Hal ini ditandai dengan produksi telurnya yang tinggi dan sifatnya yang pandai mengeram. Burung puyuh memiliki banyak kegunaan bagi masyarakat indonesia, diantaranya telur dan dagingnya dimanfaatkan sebagai sumber protein hewani. Oleh sebab itu, pada masa kini banyak peternak memelihara burung puyuh baik itu puyuh pedaging maupun puyuh petelur. Seiring dengan perkembangan jaman, burung puyuh telah mengalami domestikasi dan telah diternakkan oleh manusia secara komersil untuk menghasilkan daging dan telur. Rasa khas burung ini menjadikan daging puyuh memiliki penggemar tersendiri, begitupula rasa telurnya yang tidak dapat disamakan dengan telur ayam biasa. Burung puyuh yang banyak dikembangbiakan diantaranya jenis coturnix-coturnix japonica, sedangkan jenis burung puyuh liar masih jarang dikembangbiakan. Burung puyuh liar di Indonesia terdapat cukup banyak antara lain Coturnix chinensis (Puyuh batu), Genus Arborophilla yang dikenal dengan Puyuh genggong (Arborophilla javanica), dan puyuh pohon (Arborophilla hyperythra). Selain itu ada dari jenis turnix yaitu puyuh Tegalan Loreng (Turnix suscitator atrogulari). Burung Puyuh Tegalan Loreng (Turnix suscitator atrogularis) yang berasal dari marga turnix ini merupakan sumber daya hewani asli negara indonesia, Burung puyuh ini dikatakan sudah hampir punah dikarenakan jumlah populasinya belum dapat diketahui dengan jelas dan kurang nya pengetahuan masyarakat akan kegunaan dan manfaat burung puyuh tersebut, baik sebagai petelur maupun pedaging. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti sifat kualitatif pada burung puyuh Tegalan Loreng (Turnix suscitator atrogularis). BAHAN DAN METODE PENELITIAN Objek penelitiaan yang digunakan yaitu puyuh Tegalan Loreng dewasa sebanyak 30 ekor jantan (Turnix suscitator atrogularis) dan 30 ekor betina (Turnix suscitator atrogularis) yang berasal dari daerah Gunung Tilu, Desa Cihonje, Kecamatan Pengalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : (1) kamera digital untuk mengambil gambar, (2) format pengumpulan data sifat kualitatif, (3) alat tulis: pensil, kertas, penggaris, dan bolpoin, dan (4) seperangkat laptop untuk mengolah data. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel sesaat (Accidental/haphazard sampling), yaitu suatu metode pengambilan sampel dimana satuan sampel dipilih seadanya. Puyuh Tegalan Loreng (Turnix suscitator atrogularis) 2
3 merupakan hewan langka yang sulit ditemui dan tidak diketahui secara jelas populasinya di alam bebas, sehingga jumlah puyuh yang diambil untuk sampel seadanya sesuai dengan jumlah yang dapat ditangkap. A. Warna Bulu Keseluruhan Tabel 1. Warna Bulu Keseluruhan HASIL DAN PEMBAHASAN Warna bulu keseluruhan puyuh Tegalan Loreng jantan dan betina dapat dilihat pada Tabel 1. Warna Bulu Kesuluruhan Puyuh Tegalan Loreng Bertotol Kuning Cokelat Bertotol kuning Hitam Berdasarkan Tabel 1, proporsi warna bulu keseluruhan pada puyuh Tegalan Loreng jantan bertotol kuning cokelat dan betina bertotol kuning hitam berbeda dengan warna bulu keseluruhan pada puyuh coturnix-coturnix japonica dengan warna bulu coklat kemerahan pada jantan dan coklat tua kehitaman pada betina (Listyowati dan Roospitasari, 2000). relatifnya masing-masing 100% bertotol kuning cokelat pada jantan dan betina bertotol kuning hitam. Hal ini menunjukkan bahwa warna bulu keseluruhan burung puyuh Tegalan Loreng jantan dan betina masing-masing seragam, tidak muncul warna lain selain bertotol kuning cokelat pada jantan dan bertotol kuning hitam pada betina. Secara umum burung puyuh memiliki warna bulu bercak-bercak coklat (Sunarno, 2004). Pheomelanin merupakan pigmen dasar suatu makhluk hidup yang memberikan warna merah-cokelat, salmon, dan buff (kekuning-kuningan) pada bulu unggas, dan bagian yang tak terpisahkan dari melanin sebagai unsur pembangun pigmen tubuh (Smyth, 1993) dikutip oleh Suparyanto dkk., (2005). Pola dan warna bulu sangat menentukan kemurnian suatu bangsa unggas, variasi warna dan corak bulu disebabkan oleh peran aktif berbagai gen (Campo, 1997). B. Warna Bulu Kepala pada Tabel 2. Warna bulu kepala puyuh Tegalan Loreng jantan dan betina hasil pengamatan disajikan 3
4 Tabel 2. Warna Bulu Kepala Puyuh Tegalan Loreng. Warna Bulu Bagian Kepala Berbintik Putih dan Hitam Bergaris Coklat dan Kuning Berdasarkan Tabel 2, proporsi warna bulu kepala pada puyuh Tegalan Loreng betina berbintik putih dan hitam 100 % sedangkan pada jantan bergaris cokelat dan kuning 100%, hal ini sesuai dengan pernyataan Delacour (1946) bahwa burung puyuh turnix suscitator antrogularis memiliki kepala orange hitam dengan tanda putih berbintik-bintik hitam berbeda dengan Listiyowati dan Roospitasari (2009) Arborophila Javanica (Chesnut bellied Partridge) pada kepalanya terdapat tanda berbentuk cincin yang berwarna hitam. Warna bulu bagian kepala burung puyuh Tegalan Loreng jantan dan betina masing-masing seragam, karena tidak muncul kombinasi warna lain. C. Warna Paruh dalam Tabel 3. Warna paruh burung puyuh Tegalan Loreng jantan dan betina hasil penelitian disajikan Tabel 3. Warna Paruh Puyuh Tegalan Loreng dan. Warna Bagian Paruh Kuning Hitam Berdasarkan Tabel 3, proporsi warna bagian paruh pada puyuh Tegalan Loreng jantan dan betina, masing-masing 100 % berwarna kuning hitam. Hasil ini menunjukkan bahwa paruh burung puyuh Tegalan Loreng baik jantan maupun betina seragam berwarna kuning hitam. Morfologi paruh dan tarsus merupakan karakter yang dapat mengalami evolusi karena karakterkarakter tersebut dipengaruhi oleh adaptasi terhadap perubahan pola makan dan pakanannya (Herrera, 1978; Michalak, 1995). D. Bagian Leher pada Tabel 4. Warna bulu leher puyuh Tegalan Loreng jantan dan betina hasil penelitian disajikan 4
5 Tabel 4. Warna Bulu Leher Puyuh Tegalan Loreng dan. Warna Bagian Leher Bertotol Kuning Coklat Bertotol Hitam Berdasarkan Tabel 4, proporsi warna bulu leher pada puyuh Tegalan Loreng jantan bertotol kuning kecokelatan 100 % sedangkan warna pada puyuh betina bertotol hitam 100%, hal ini sesuai dengan pernyataan Harper (1986) bahwa burung puyuh tegalan loreng jantan berwarna krem dan betina memiliki warna leher hitam yang dipengaruhi oleh pigmen melanin. Menurut pendapat Brumbaugh dan Moore ( 1968) yang dikutip oleh Tarigan (2010) bahwa warna hitam dan warna kuning pada bulu di pengaruhi oleh pigmen eumelanin. Warna bulu leher dapat dijadikan perbedaan karakteristik antara jantan dan betina pada burung puyuh Tegalan Loreng. Hal ini sesuai dengan pernyataan Listiyowati dan Roospitasari (2009 ) pada puyuh coturnix-coturnix japonica betina dewasa warnanya mirip dengan jantan, kecuali bulu pada leher dan pada dada bagian atas warna coklat muda lebih terang, dihiasi totoltotol coklat tua. E. Bagian Dada Tabel 5. Warna bulu bagian dada pada puyuh Tegalan Loreng jantan dan betina disajikan dalam Tabel 5. Warna Bulu Bagian Dada Puyuh Tegalan Loreng dan. Warna Bulu Bagian Dada Bertotol Cokelat dan Hitam Berdasarkan Tabel 5, proporsi warna bulu bagian dada pada puyuh Tegalan Loreng jantan maupun betina masing-masing bertotol cokelat dan hitam 100 %. Hal ini menunjukkan warna bulu leher burung puyuh Tegalan Loreng jantan dan betina masing-masing seragam. Pada puyuh coturnix-coturnix japonica dewasa didentifikasikan dengan bulu-bulu berwarna coklat muda pada bagian atas kerongkongan dan dada yang merata. dewasa 5
6 warnanya mirip dengan jantan, kecuali bulu pada kerongkongan dan pada dada bagian atas warna coklat muda lebih terang, dihiasi totol-totol coklat tua (Listiyowati dan Roospitasari, 2009). F. Warna Bulu Bagian Punggung Tabel 6. Warna bulu bagian punggung puyuh Tegalan Loreng jantan dan betina disajikan dalam Tabel 6. Warna Bulu Bagian Punggung Puyuh Tegalan Loreng Warna Bulu Punggung Bertotol Coklat dan Hitam Berdasarkan Tabel 6, proporsi warna bulu bagian punggung pada puyuh Tegalan Loreng jantan dan betina adalah 100% bertotol cokelat dan hitam. Hal ini menunjukkan warna bulu bagian punggung burung puyuh Tegalan Loreng jantan dan betina masing-masing seragam. Warna tersebut sesuai dengan puyuh Arborophila orientalis (Grey Bellied Partridge) yang memiliki punggung berwarna coklat dengan garis-garis hitam (Listiyowati dan Roospitasari, 1992). G. Warna Bulu Bagian Perut Tabel 7. Warna bulu bagian perut puyuh Tegalan Loreng jantan dan betina disajikan dalam Tabel 7. Warna Bulu Bagian Perut Puyuh Tegalan Loreng Warna bulu perut Kuning Coklat Muda Berdasarkan Tabel 7, proporsi warna bulu bagian perut pada puyuh Tegalan Loreng jantan dan betina 100 % berwarna kuning coklat muda berbeda dengan puyuh Coturnix chinensis yang memiliki perut berwarna garis kecoklatan dan puyuh Arborophila orientalis (Grey Bellied Partridge) yang memiliki perut berwarna keputih-putihan (Listiyowati dan Roospitasari, 1992). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa warna bulu bagian perut burung puyuh Tegalan Loreng jantan dan betina masing-masing seragam. 6
7 H. Warna Bulu Bagian Sayap Warna bulu bagian sayap burung puyuh Tegalan Loreng jantan dan betina disajikan dalam Tabel 8. Tabel 8.Warna Bulu Bagian Sayap Puyuh Tegalan Loreng Warna bulu sayap Bertotol Kuning dan Hitam Berdasarkan Tabel 8, proporsi warna bagian sayap pada puyuh Tegalan Loreng jantan dan betina 100% berwarna totol kuning dan hitam. Hal ini menunjukkan warna bulu sayap burung puyuh Tegalan Loreng jantan dan betina masing-masing seragam. Menurut Listiyowati dan Roospitasari (1992) burung puyuh Arborophila orientalis (Grey Bellied Partridge) dan Arborophila javanica (Chesnut bellied partridge) memiliki sayap berwarna kecoklatan bertotol hitam. I. Warna Bulu Bagian Ekor dalam Tabel 9. Warna bulu bagian ekor burung puyuh Tegalan Loreng jantan dan betina disajikan Tabel 9. Warna Bulu Bagian Ekor Puyuh Tegalan Loreng dan. Warna bulu ekor Coklat Tua Berdasarkan Tabel 9, proporsi warna bulu bagian ekor pada puyuh Tegalan Loreng jantan dan betina 100% cokelat tua. Hal ini menunjukkan warna bulu ekor burung puyuh Tegalan Loreng jantan dan betina masing-masing seragam. Berbeda dengan Arborophila javanica (Chesnut bellied Partridge) ekornya melengkung ke bawah berwarna keabu-abuan (Listiyowati dan Roospitasari, 2009). J. Warna Bagian Shank 7
8 Warna bulu bagian shank burung puyuh Tegalan Loreng jantan dan betina hasil penelitian disajikan dalam Tabel 10. Tabel 10. Warna Bulu Bagian Shank Puyuh Tegalan Loreng dan. Warna Bulu Shank Kuning Abu-abu Berdasarkan Tabel 10, proporsi warna bagian shank pada puyuh Tegalan Loreng jantan dan betina 100% kuning abu-abu. Hal ini menunjukkan warna shank burung puyuh Tegalan Loreng jantan dan betina masing-masing seragam. Munculnya perbedaan warna shank dipengaruhi oleh tiga faktor di antaranya struktur shank, pigmen utama yang terkandung dalam shank dan faktor genetik (Lanam, 2013). Adanya pigmen lipokrom pada epidermis dan pigmen melanin pada dermis menyebabkan shank berwarna kuning (Saputra, 2010 ). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) warna bulu keseluruhan burung puyuh Tegalan Loreng jantan bertotol kuning cokelat, sedangkan betina bertotol kuning hitam, (2) warna bulu bagian kepala pada jantan bergaris cokelat dan kuning sedangkan betina berbintik putih dan hitam, (3) paruh pada jantan dan betina berwarna kuning, (4) warna bulu bagian leher pada jantan bertotol kuning kecokelatan sedangkan pada betina bertotol hitam, (5) warna bulu pada bagian dada baik jantan maupun betina bertotol cokelat dan hitam, (6) bulu bagian punggung baik jantan maupun betina berwarna cokelat dan hitam, (7) warna bulu bagian perut pada jantan dan betina berwarna kuning, (8) warna bulu bagian sayap pada jantan dan betina bertotol kuning dan hitam, (9) warna bulu bagian ekor pada jantan dan betina cokelat tua, dan (10) shank pada jantan dan betina berwarna kuning. Perbedaan sifat kualitatif yang menonjol antara jantan dan betina terletak pada warna bulu bagian leher dimana jantan bertotol kuning kecokelatan sedangkan betina bertotol hitam. Saran Perlu dilakukan penelitian sejenis pada puyuh Tegalan Loreng ( Turnix suscitator atrogularis) di daerah lain di Jawa Barat agar hasil penelitian lebih komprehensif. 8
9 Amar-Singh, H.S.S., Dato' Dr Barred Buttonquail in territorial fight. Bird Ecology Study Group website. Retrieved 16 Feb Campo, J.L The hypostatic genotype of the recessive white prat of chicken. Poult. Sci. 76: Desfontaines Tutnix sylvaticus. IUCN Red List Of Threatened Species. Version International Union for Conservation of nature Gmelin Bird of East Asian: eastern China, Ttaiwan, Korea, Japan, eastern Russia. Christopher Helm, London. Harper,D Pet Birds for home and garden London : Salamander Books Ltd.. Hardjosubroto. W, Maria, J. A., dan Warwick, E. J Pemuliaan ternak. Gadjah Mada University Press. Jogjakarta. Jull, M. A Prultry Husbandry. 3 rd Ed. Mc Graw-Hill Book Company, Inc New York. Herrera CM Individual dietary differences associated with morphological variation in Robin Erithracus Rubecula. Ibis 120 : Lanam, A Identifikasi Kaakteristik Kualitatif Persilangan Itik Padjajaran dan Itik Peking Kasus Kelompok Peternak Famili Di Desa Paguyuban Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat. Skripsi. Fkultas Peternakan, Universitas Padjajaran. Sumedang. Listiyowati, E. dan K. Roospitasari Beternak Puyuh secara Komersial. Penebar Swadaya. Jakarta. Listiyowati, E dan K. Roospitasari, Puyuh tata Laksana Budidaya Secara Komersial. Penebar Swadaya, Jakarta. Listiyowati, E dan K. Roospitasari Puyuh Tata Laksana Seara Komersial. Cetakan XI PT. Penebar Swadaya. Marhiyanto, b., 1999, peluang bisnis beternak lebah, gitamedia press, Surabaya. Mansjoer Studi Sifat-Sifat Ekonomis yang Menurun pada Ayam Kampung. Laporan Penelitian No. 15/Penelitian. PUT/IPB? Fakultas Peternakan.Institut Pertanian Bogor.Bogor. Nugroho dan Mayun Beternak Burung Puyuh (Quail). Cetakan I. Semarang: Eka Offset.. Saputra, J Karakteristik Genetik Eksternal Ayam Arab, Pelung dan Kampung. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Sunarno Potensi Burung Puyuh. Majalah Poultry indonesia Edisi Pebruari hal.61. Sinurat, A. P Penggunaan Bahan Pakan Lokal Dalam Pembuatan Ransum Ayam Buras. Wartazoa. Balai Penelitian Ternak. Bogor. 9(1):18. Sugiarto dan Dergibson, S Metode Statistika. Gramedia. Jakarta. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&B. Alvabeta. Bandung. Tarigan Karakteristik Sifat Kualitatif dan Kuantitatif Ayam Walik di Sumedang dan Bogor. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Warwick, E.J., Astuti dan W. Hardjosubroto Pemuliaan Ternak. Edisi Kelima. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 9
PENDAHULUAN. cara diburu di hutan-hutan pedalaman. Puyuh liar biasanya hidup di semak-semak
1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Burung puyuh adalah salah satu jenis burung yang hidup secara liar dan keberadaannya di alam bebas dan terbuka. Burung ini biasanya ditemukan dengan cara diburu di hutan-hutan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF PUYUH MALON BETINA DEWASA
IDENTIFIKASI SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF PUYUH MALON BETINA DEWASA IDENTIFICATION OF QUALITATIVE AND QUANTITATIVE TRAITS ON ADULT FEMALE MALON QUAIL Oktafan Pasadena*, Endang Sudjana**, Iwan Setiawan**
Lebih terperinciIdentifikasi Sifat-Sifat Kuantitatif Burung Puyuh...Listiana
IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUANTITATIF BURUNG PUYUH TEGALAN LORENG (Turnix suscitator atrogularis) (Di Daerah Gunung Tilu, Desa Cihonje, Kecamatan Pengalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat) IDENTIFICATION
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. sebagai alternatif sumber protein hewanidi masyarakat baik sebagai penghasil telur
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puyuh merupakan salah satu jenis ternak unggas yang dikembangkan sebagai alternatif sumber protein hewanidi masyarakat baik sebagai penghasil telur maupun daging. Sejak
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. pengembangannya harus benar-benar diperhatikan dan ditingkatkan. Seiring
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Unggas merupakan ternak yang sangat populer di Indonesia sebagai sumber protein hewani daging dan telur. Hal tersebut disebabkan karena ternak unggas harganya relatif murah
Lebih terperinciII KAJIAN KEPUSTAKAAN. Eropa, Asia, dan Australia. Sebagian besar puyuh tersebut hidupnya masih liar dan
II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1. Sejarah Perkembangan Puyuh Bangsa-bangsa puyuh terdapat di seluruh dunia yaitu di benua Amerika, Eropa, Asia, dan Australia. Sebagian besar puyuh tersebut hidupnya masih liar
Lebih terperinciIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF PADA KALKUN (Meleagris gallopavo sp.) JANTAN DAN BETINA DEWASA
IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF PADA KALKUN (Meleagris gallopavo sp.) JANTAN DAN BETINA DEWASA IDENTIFICATION OF QUALITATIVE CHARACTERISTICS ON MALE AND FEMALE ADULT TURKEY (Meleagris gallopavo sp.)
Lebih terperinciANALISIS MORFOMETRIK DAN SIFAT KUALITATIF WARNA BULU PADA PUYUH LIAR
J. Peternakan Integratif Vol. 1 No. 2 ; 200214 ANALISIS MORFOMETRIK DAN SIFAT KUALITATIF WARNA BULU PADA PUYUH LIAR (Turnix suscitator atrogularis) DAN PUYUH DOMESTIKASI (Coturnixcoturnix japonica) (Morphometrics
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. puyuh memiliki karakter yang unik sehingga menyebabkan dapat diadu satu
7 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Perkembangan Puyuh. Burung Puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, memiliki ukuran tubuh relatif kecil, dengan potongan kaki yang pendek dan juga burung
Lebih terperinciTabel 1. Perbedaan Burung Puyuh Jantan dan Betina Dewasa Kelamin. Morfologi Jantan Betina Kepala (Muka) Berwarna coklat gelap dan rahang bawah gelap
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Burung Puyuh Burung puyuh adalah unggas darat berukuran kecil namun gemuk dengan ekor sangat pendek, bersarang di permukaan tanah, memiliki kemampuan untuk berlari dan terbang dengan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. lebih murah dibandingkan dengan daging ternak lain seperti sapi dan domba.
1 I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Ternak unggas merupakan ternak yang sangat populer di Indonesia sebagai sumber daging. Selain cita rasanya yang disukai, ternak unggas harganya relatif lebih murah dibandingkan
Lebih terperinciIdentifikasi sifat-sifat Kualitatif ayam Wareng Tangerang. Andika Mahendra
IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF AYAM WARENG TANGERANG DI UPT BALAI PEMBIBITAN TERNAK DAN HIJAUAN PAKAN TERNAK DESA CURUG WETAN KECAMATAN CURUG KABUPATEN TANGERANG Andika Mahendra*, Indrawati Yudha
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. Beberapa ratus tahun yang lalu di Jepang telah diadakan penjinakan
II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Sejarah Perkembangan Puyuh Beberapa ratus tahun yang lalu di Jepang telah diadakan penjinakan terhadap burung puyuh. Mula-mula ditujukan untuk hewan kesenangan dan untuk kontes
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Puyuh petelur Jepang (Coturnix coturnix japonica) merupakan penyedia telur
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puyuh petelur Jepang (Coturnix coturnix japonica) merupakan penyedia telur puyuh utama di Indonesia. Dalam satu tahun puyuh ini mampu menghasilkan 250 sampai 300 butir
Lebih terperinciIdentifikasi Bobot Badan dan Ukuran-ukuran Tubuh Itik Bali...Herbert Jumli Tarigan
IDENTIFIKASI BOBOT BADAN DAN UKURAN UKURAN TUBUH ITIK BALI (Kasus Di Kelompok Ternak Itik Manik Sari Dusun Lepang Desa Takmung Kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung Provinsi Bali) IDENTIFICATION OF
Lebih terperinciIdentifikasi Sifat-Sifat Kuantitatf Pada Kalkun... Fauzy Eka Ferianto
IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUANTITATIF KALKUN (Meleagris gallopavo) JANTAN DAN BETINA DEWASA IDENTIFICATION OF QUANTITATIVE TRAITS OF ADULT MALE AND FEMALE TURKEYS (Meleagris gallopavo) ABSTRAK Fauzy Eka
Lebih terperinciIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF DAN UKURAN TUBUH PADA ITIK TEGAL, ITIK MAGELANG, DAN ITIK DAMIAKING
IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF DAN UKURAN TUBUH PADA ITIK TEGAL, ITIK MAGELANG, DAN ITIK DAMIAKING S. SOPIYANA, A.R. SETIOKO, dan M.E. YUSNANDAR Balai Penelitian Ternak Jl. Veteran III PO Box 221
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. tubuhnya relatif kecil dan berkaki pendek. Puyuh merupakan burung liar yang
II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Burung Puyuh Puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang tinggi, ukuran tubuhnya relatif kecil dan berkaki pendek. Puyuh merupakan burung liar yang pertama kali diternakkan
Lebih terperinciPERFORMANS DAN KARAKTERISTIK AYAM NUNUKAN
PERFORMANS DAN KARAKTERISTIK AYAM NUNUKAN WAFIATININGSIH 1, IMAM SULISTYONO 1, dan RATNA AYU SAPTATI 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur 2 Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Lebih terperinciKarakteristik Telur Tetas Puyuh Petelur Silangan... M Billi Sugiyanto.
KARAKTERISTIK TELUR TETAS PUYUH PETELUR SILANGAN WARNA BULU COKLAT DAN HITAM DI PUSAT PEMBIBITAN PUYUH UNIVERSITAS PADJADJARAN CHARACTERISTICS LAYING QUAIL HATCHING EGG CROSSING OF BROWNAND BLACK FEATHER
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumberdaya genetik
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumberdaya genetik ternak tinggi, namun sumber daya genetik tersebut belum dimanfaatkan dengan optimal. Salah satu sumberdaya
Lebih terperinciPerforma Pertumbuhan Puyuh Petelur Betina Silangan... Henry Geofrin Lase
PERFORMA PERTUMBUHAN PUYUH (Coturnix coturnix japonica) PETELUR BETINA SILANGAN WARNA BULU COKLAT DAN HITAM DI PUSAT PEMBIBITAN PUYUH UNIVERSITAS PADJADJARAN GROWTH PERFORMANCE (Coturnix coturnix japonica)
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. Puyuh adalah spesies atau subspecies dari genus Coturnix yang tersebar di
6 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 1.1 Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Puyuh adalah spesies atau subspecies dari genus Coturnix yang tersebar di seluruh daratan, kecuali Amerika. Awalnya puyuh merupakan ternak
Lebih terperinciPerforma Produksi Puyuh Petelur (Coturnix-coturnix Japonica) Hasil Persilangan..Wulan Azhar
PERFORMA PRODUKSI PUYUH PETELUR (Coturnix-coturnix Japonica) HASIL PERSILANGAN WARNA BULU HITAM DAN COKLAT THE PRODUCTION PERFORMANCE OF LAYING QUAIL (Coturnix-coturnix Japonica) COME FROM BLACK AND BROWN
Lebih terperinciPERFORMANS AYAM MERAWANG BETINA DEWASA BERDASARKAN KARAKTER KUALITATIF DAN UKURAN- UKURAN TUBUH SEBAGAI BIBIT
PERFORMANS AYAM MERAWANG BETINA DEWASA BERDASARKAN KARAKTER KUALITATIF DAN UKURAN- UKURAN TUBUH SEBAGAI BIBIT HASNELLY Z. dan RAFIDA ARMAYANTI Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Bangka Belitung
Lebih terperinciPengukuran Sifat Kuantitatif...Fachri Bachrul Ichsan.
PENGUKURAN SIFAT-SIFAT KUANTITATIF Coturnix coturnix Japonica JANTAN LOKAL DAN Coturnix coturnix Japonica JANTAN LOKAL HASIL SELEKSI MEASUREMENT OF QUANTITATIVE TRAITS OF LOCAL MALE Coturnix Coturnix Japonica
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Burung Puyuh Jepang (Coturnix coturnix japonica)
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Burung Puyuh Jepang (Coturnix coturnix japonica) Burung puyuh pertama kali didomestikasi atau diternakkan di Amerika pada tahun sekitar 1870 untuk diambil produksi telur
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Puyuh (Coturnix-coturnix japonica)
TINJAUAN PUSTAKA Ciri-Ciri dan Morfologi Puyuh Puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatif kecil, dan berkaki pendek. Puyuh yang dipelihara di Indonesia umumnya adalah spesies
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. pertama kali diternakkan di Amerika Serikat pada tahun 1870.
7 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1. Deskripsi Puyuh Puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang tinggi, ukuran tubuhnya relatif kecil dan berkaki pendek. Puyuh merupakan burung liar yang pertama kali
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. japanese quail (Coturnix-coturnix Japonica) mulai masuk ke Amerika. Namun,
7 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Burung Puyuh Puyuh adalah spesies atau subspesies dari genus Coturnix yang tersebar di seluruh daratan, kecuali Amerika. Pada tahun 1870, puyuh Jepang yang disebut japanese
Lebih terperinciKARAKTERISTIK KUALITATIF DAN UKURAN-UKURAN TUBUH AYAM WARENG TANGERANG
KARAKTERISTIK KUALITATIF DAN UKURAN-UKURAN TUBUH AYAM WARENG TANGERANG (The Qualitative Characteristic and Body Size of Tangerang-Wareng Chicken) T. SUSANTI, S. ISKANDAR dan S. SOPIYANA Balai Penelitian
Lebih terperinciHasil Tetas Puyuh Petelur Silangan Bulu Coklat dan Hitam...Sarah S.
KARAKTERISTIK HASIL TETAS PUYUH PETELUR (Coturnix coturnix japonica) SILANGAN WARNA BULU COKLAT DAN HITAM DI PUSAT PEMBIBITAN PUYUH UNIVERSITAS PADJADJARAN CHARACTERISTICS OF HATCHING PERFORMANCE FROM
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. Coturnix coturnix japonica yang mendapat perhatian dari para ahli. Menurut
II KAJIAN KEPUSTAKAAN 1.1 Puyuh Jepang dan Klasifikasinya Burung puyuh liar banyak terdapat di dunia, nampaknya hanya baru Coturnix coturnix japonica yang mendapat perhatian dari para ahli. Menurut Nugroho
Lebih terperinciIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUANTITATIF MERPATI BALAP TINGGIAN DAN MERPATI BALAP DASAR JANTAN
IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUANTITATIF MERPATI BALAP TINGGIAN DAN MERPATI BALAP DASAR JANTAN IDENTIFICATION OF QUANTITATIVE TRAITS ON MALE "TINGGIAN" AND SPRINT RACING PIGEONS Dimas Aji S*, Dani Garnida**,
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. tidak dapat terbang tinggi, ukuran relatif kecil berkaki pendek.
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Burung puyuh (Coturnix coturnix japonica) merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang tinggi, ukuran relatif kecil berkaki pendek. Burung ini merupakan burung liar
Lebih terperinciPENDAHULUAN. terbang tinggi, ukuran relatif kecil dan berkaki pendek. Puyuh merupakan burung liar
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puyuh (Coturnix coturnix japonica) merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang tinggi, ukuran relatif kecil dan berkaki pendek. Puyuh merupakan burung liar yang pertama
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Indonesia pada tahun 2014 telah mencapai 12,692,213 ekor atau meningkat. sebesar 1,11 persen dibandingkan dengan tahun 2012.
I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Peternakan puyuh di Indonesia saat ini cukup berkembang, hal ini karena semakin banyaknya usaha peternakan puyuh baik sebagai usaha sampingan maupun usaha utama untuk memenuhi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Ayam Arab
TINJAUAN PUSTAKA Ayam Arab Berbagai alasan muncul berkaitan dengan asal-usul penamaan ayam Arab. Beberapa sumber mengatakan bahwa asal mula disebut ayam Arab karena awalnya dibawa dari kepulangan ibadah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Burung puyuh dalam istilah asing disebut quail yang merupakan bangsa
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Burung Puyuh Burung puyuh dalam istilah asing disebut quail yang merupakan bangsa burung liar yang mengalami proses domestikasi. Ciri khas yang membedakan burung
Lebih terperinciIdentifikasi Sifat-Sifat Kualitatif Ayam Kokok Balenggek Jantan dan... Wahyu Darisna
IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF AYAM KOKOK BALENGGEK JANTAN DAN BETINA DEWASA DI KABUPATEN SOLOK SUMATERA BARAT IDENTIFICATION OF QUALITATIVE CHARACTERISTICS OF FEMALE AND MALE KOKOK BALENGGEK CHICKEN
Lebih terperinciPENDAHULUAN. terutama telurnya. Telur puyuh sangat disukai karena selain bentuknya yang
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puyuh merupakan ternak unggas yang cukup popular di masyarakat terutama telurnya. Telur puyuh sangat disukai karena selain bentuknya yang mungil yang cocok untuk dimasukkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dari hasil domestikasi ayam hutan merah atau red jungle fowls (Gallus gallus) dan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Kampung Ayam kampung merupakan turunan panjang dari proses sejarah perkembangan genetik perunggasan di tanah air. Ayam kampung diindikasikan dari hasil domestikasi ayam hutan
Lebih terperinciPENANGKARAN DAN PERBIBITAN AYAM MERAWANG DI BANGKA BELITUNG
PENANGKARAN DAN PERBIBITAN AYAM MERAWANG DI BANGKA BELITUNG HASNELLY Z., RINALDI dan SUWARDIH Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Bangka Belitung Jl. Mentok Km 4 Pangkal Pinang 33134 ABSTRAK
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. Burung puyuh yang dipelihara di Amerika disebut dengan Bob White Quail,
II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1. Sejarah dan Penyebaran puyuh jepang Burung puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang tinggi, ukuran tubuhnya relatif kecil dan berkaki pendek. Burung puyuh merupakan
Lebih terperinciSECARA UMUM CIRI-CIRI TERNAK UNGGAS ADALAH :
UNGGAS Secara umum termasuk dalam ternak bersayap yg secara taksonomi zoologinya tergolong dalam kelas Aves. Jenis unggas cukup banyak diantaranya adalah ayam, itik, kalkun, dan angsa. Ternak unggas adalah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi Ayam
TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Ayam Klasifikasi bangsa ayam menurut Myers (2001) yaitu kingdom Animalia (hewan); filum Chordata (hewan bertulang belakang); kelas Aves (burung); ordo Galliformes; famili Phasianidae;
Lebih terperinciKarakteristik Kuantitatif Sapi Pasundan di Peternakan Rakyat... Dandy Dharma Nugraha KARAKTERISTIK KUANTITATIF SAPI PASUNDAN DI PETERNAKAN RAKYAT
KARAKTERISTIK KUANTITATIF SAPI PASUNDAN DI PETERNAKAN RAKYAT QUANTITATIVE CHARACTERISTICS OF PASUNDAN CATTLE IN VILLAGE FARMING Dandy Dharma Nugraha*, Endang Yuni Setyowati**, Nono Suwarno** Fakultas Peternakan
Lebih terperinciWarna bulu sayap. Warna bulu paha. Warna bulu punggung. Coklat putih Coklat putih Coklat putih. Hitam. Hitam putih. Hitam putih. Coklat hitam putih
LAMPIRAN 58 Lampiran 1. Data Hasil Pengamatan Kalkun Jantan Dan Kalkun Betina Tabel 16. Hasil Pengamatan Kalkun Jantan Jenis Kalkun No Kalkun keseluruhuan dada ekor punggung sayap paha paruh kepala mata
Lebih terperinciSTUDI KARAKTERISTIK SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF AYAM KAMPUNG DI KECAMATAN LASALIMU KABUPATEN BUTON
STUDI KARAKTERISTIK SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF AYAM KAMPUNG DI KECAMATAN LASALIMU KABUPATEN BUTON Amlia 1, Muh. Amrullah Pagala 2, dan Rahim Aka 2 1 Alumnus Fakultas Peternakan UHO 2 Dosen Fakultas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nasional yang tidak ternilai harganya (Badarudin dkk. 2013). Ayam kampung
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ayam lokal di Indonesia adalah kekayaan alam yang merupakan aset nasional yang tidak ternilai harganya (Badarudin dkk. 2013). Ayam kampung disebut juga dengan istilah
Lebih terperinciKarakteristik Penampilan Pola Warna Bulu, Kulit, Sisik Kaki, dan Paruh Ayam Pelung di Garut dan Ayam Sentul di Ciamis
Karakteristik Penampilan Pola Warna Bulu, Kulit, Sisik Kaki, dan Paruh di Garut dan di Ciamis Achmad Gozali Nataamijaya Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Bogor ABSTRACT A study on
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kebutuhan protein hewani mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi bagi kesehatan. Salah satu
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. Puyuh pertama kali di domestikasi di Amerika Serikat pada tahun 1980 dan
II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Definisi Puyuh ( Coturnix Coturnix Japonica) Puyuh pertama kali di domestikasi di Amerika Serikat pada tahun 1980 dan terus berkembang hingga ke penjuru dunia, dikenal dengan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. komoditas utamanya adalah telur. Jenis puyuh peteur ini mayoritas diternakan di
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Puyuh Jepang (Cortunix-cortunix japonica) merupakan unggas kecil yang komoditas utamanya adalah telur. Jenis puyuh peteur ini mayoritas diternakan di Indonesia untuk produksi
Lebih terperinciOleh: Suhardi, SPt.,MP
Oleh: Suhardi, SPt.,MP Ayam Puyuh Itik Itik Manila (entok) Angsa Kalkun Merpati (semua jenis burung) Burung Unta Merak, bangau, dll Unggas atau khususnya ayam dalam sistematika taksonomi termasuk dalam
Lebih terperinciIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF PADA ITIK LOKAL (Anas platyrhyncos), ENTOK (Cairina moschata) DAN TIKTOK JANTAN SKRIPSI. Oleh M.
IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF PADA ITIK LOKAL (Anas platyrhyncos), ENTOK (Cairina moschata) DAN TIKTOK JANTAN SKRIPSI Oleh M. AZHAR NURUL HUDA FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. potensi alam didalamnya sejak dahulu kala. Beragam sumber daya genetik hewan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki banyak potensi alam didalamnya sejak dahulu kala. Beragam sumber daya genetik hewan maupun tumbuhan dapat
Lebih terperinciKARAKTERISASI SIFAT-SIFAT KUANTITATIF KAMBING KOSTA JANTAN DI KABUPATEN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN
KARAKTERISASI SIFAT-SIFAT KUANTITATIF KAMBING KOSTA JANTAN DI KABUPATEN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN Characterization Quantitative Characters Of Kosta Buck In Pandeglang Regency Province Banten Fajar Purna
Lebih terperinciII KAJIAN KEPUSTAKAAN. berkembang hingga ke penjuru dunia, dikenal dengan nama Bob White Quail dan
II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1. Deskripsi Puyuh Puyuh pertama kali di domestikasi di Amerika Serikat dan terus berkembang hingga ke penjuru dunia, dikenal dengan nama Bob White Quail dan Colinus virgianus (Tetty,
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Populasi burung puyuh Coturnix coturnix japonica atau Japanese quail di Indonesia terus mengalami peningkatan, pada
1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Populasi burung puyuh Coturnix coturnix japonica atau Japanese quail di Indonesia terus mengalami peningkatan, pada tahun2011 mencapai 7.356.648 ekor, tahun 2012 populasinya
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH Drs. Armen, SU. Disampaikan pada Seminar Nasional Bidang MIPA dun Temu Alumni FMIPA UNP Tanggal I1 dan I2 Februari 2005 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciKarakteristik Fenotipe Itik Alabio (Anas platyrhynchos Borneo) di Kalimantan Selatan
Karakteristik Fenotipe Itik Alabio (Anas platyrhynchos Borneo) di Kalimantan Selatan Suryana 1, R.R. Noor 2, P.S. Hardjosworo 2, dan L.H. Prasetyo 3 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan,
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. yang sebenarnya telah dikonsumsi sehari-hari suku indian. Dalam klasifikasinya
7 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Taksonomi Kalkun Kalkun adalah hewan unggas (sejenis burung), asli Amerika Utara, yang sebenarnya telah dikonsumsi sehari-hari suku indian. Dalam klasifikasinya kalkun termasuk
Lebih terperinciPerforma Pertumbuhan Puyuh Petelur Jantan...Rina Ratna Dewi.
PERFORMA PERTUMBUHAN PUYUH (Coturnix-coturnix japonica) PETELUR JANTAN HASIL PERSILANGAN WARNA BULU HITAM DAN COKLAT UMUR 0-7 MINGGU DI PUSAT PEMBIBITAN PUYUH UNIVERSITAS PADJADJARAN GROWTH PERFORMANCE
Lebih terperinciPerformans Pertumbuhan Itik Talang Benih Jantan dan Betina yang Dipelihara secara Intensif
Performans Pertumbuhan Itik Talang Benih Jantan dan Betina yang Dipelihara secara Intensif Performance of Male and Female Talang Benih Duck Growth Reared Intensively Kususiyah dan Desia Kaharuddin Jurusan
Lebih terperinciCIRI - CIRI FISIK TELUR TETAS ITIK MANDALUNG DAN RASIO JANTAN DENGAN BETINA YANG DIHASILKAN ABSTRACT ABSTAAK
CIRI - CIRI FISIK TELUR TETAS ITIK MANDALUNG DAN RASIO JANTAN DENGAN BETINA YANG DIHASILKAN (PHISICAL CHARACTERISTICS OF MANDALUNG HATCHING EGGS AND THE MALE AND FEMALE RATIO OF THEIR DUCKLING) Yarwin
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. Itik atau yang lebih dikenal dimasyarakat disebut bebek (bahasa jawa),
1 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1. Sejarah Perkembangan Itik Itik atau yang lebih dikenal dimasyarakat disebut bebek (bahasa jawa), golongan terdahulunya merupakan itik liar bernama Mallard (Anas plathytynchos)
Lebih terperinciPENGAMATAN PENYEBARAN DAN SIFAT KUALITATIF PADA TERNAK KUDA (Equuscaballus) DI SUMATERA UTARA
PENGAMATAN PENYEBARAN DAN SIFAT KUALITATIF PADA TERNAK KUDA (Equuscaballus) DI SUMATERA UTARA SKRIPSI Oleh : ABDUL GULTOM 110306041 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciKarakteristik Eksterior Telur Tetas Itik... Sajidan Abdur R
KARAKTERISTIK EKSTERIOR TELUR TETAS ITIK PERSILANGAN RCp (Rambon x Cihateup) YANG DIPELIHARA PADA KONDISI MINIM AIR EXTERIOR CHARACTERISTICS OF HATCHING EGGS ON RCp (Rambon x Cihateup) CROSSBREED DUCK
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN
III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Alat Percobaan Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah puyuh Malon betina dewasaumur 4-5 bulan. Jumlah puyuh Malon yang dijadikan sampel sebanyak
Lebih terperinciKurva Produksi Telur Puyuh Padjadjaran Galur Hitam dan Coklat...Hilmi Alarsi
KURVA PRODUKSI TELUR PUYUH PADJADJARAN GALUR HITAM DAN COKLAT GENERASI KE 3 BEDASARKAN MODEL ADAMS-BELL EGG PRODUCTION CURVE OF 3 rd GENERATION QUAIL PADJADJARAN BLACK AND BROWN LINE BASED ON ADAMS-BELL
Lebih terperinciSTUDI FREKUENSI SIFAT KUALITATIF AYAM KAMPUNG DI DESA MENAMING KECAMATAN RAMBAH KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU
STUDI FREKUENSI SIFAT KUALITATIF AYAM KAMPUNG DI DESA MENAMING KECAMATAN RAMBAH KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU (The Study of Native Chicken Qualitative Frequency in Menaming Village Rambah Subdistrict
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dibedakan dari bangsa lain meskipun masih dalam spesies. bangsa sapi memiliki keunggulan dan kekurangan yang kadang-kadang dapat
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keragaman Bangsa Sapi Lokal Bangsa (breed) adalah sekumpulan ternak yang memiliki karakteristik tertentu yang sama. Atas dasar karakteristik tersebut, suatu bangsa dapat dibedakan
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. A. Puyuh
I. TINJAUAN PUSTAKA A. Puyuh Coturnix coturnix japonica merupakan jenis puyuh yang populer dan banyak diternakkan di Indonesia. Puyuh jenis ini memiliki ciri kepala, punggung dan sayap berwarna coklat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Puyuh
TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Puyuh Puyuh merupakan salah satu komoditi unggas sebagai penghasil telur dan daging yang mendukung ketersediaan protein hewani yang murah serta mudah didapat (Permentan,
Lebih terperinciSIFAT-SIFAT KUANTITATIF KAMBING KACANG BETINA SEBAGAI SUMBER BIBIT DI KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA
SIFAT-SIFAT KUANTITATIF KAMBING KACANG BETINA SEBAGAI SUMBER BIBIT DI KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA THE QUANTITATIVE OF LOCAL GOAT FEMALE AS A SOURCE OF BREED AT KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN
Lebih terperinciPENGARUH TINGKAT PROTEIN RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL PUYUH JANTAN
PENGARUH TINGKAT PROTEIN RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL PUYUH JANTAN EFFECT OF PROTEIN LEVEL IN THE DIET ON SLAUGHTER WEIGHT, CARCASS AND ABDOMINAL FAT PERCENTAGE OF
Lebih terperinciSEXING BERDASARKAN MORFOLOGI BURUNG PUYUH (Coturnix coturnix japonica)
SEXING BERDASARKAN MORFOLOGI BURUNG PUYUH (Coturnix coturnix japonica) Winda Tumbilung, L. Lambey, E.Pudjihastuti, E. Tangkere Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi, Manado 95115 E-mail : windatumbilung@gmail.com
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Puyuh
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Puyuh Puyuh (Coturnix coturnix japonica) merupakan salah satu ternak unggas yang mempunyai potensi besar untuk dibudidayakan karena dalam pemeliharaannya tidak membutuhkan area
Lebih terperinciPENDUGAAN NILAI PEMULIAAN PUYUH PEJANTAN BERDASARKAN BOBOT BADAN KETURUNANNYA PADA PUYUH (Coturnix coturnix japonica)
PENDUGAAN NILAI PEMULIAAN PUYUH PEJANTAN BERDASARKAN BOBOT BADAN KETURUNANNYA PADA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) BREEDING VALUE ESTIMATION OF MALE QUAIL BASED ON BODY WEIGHT OF GENERATED OF QUAIL
Lebih terperinciII KAJIAN KEPUSTAKAAN
II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Deskripsi Itik Itik merupakan salah satu jenis unggas yang sudah lama dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Selain sebagai alat pemenuh kebutuhan konsumsi namun juga berpotensi
Lebih terperinciKERAGAMAN SIFAT KUALITATIF ITIK LOKAL DI USAHA PEMBIBITAN ER DI KOTO BARU PAYOBASUNG KECAMATAN PAYAKUMBUH TIMUR KOTA PAYAKUMBUH SKRIPSI
KERAGAMAN SIFAT KUALITATIF ITIK LOKAL DI USAHA PEMBIBITAN ER DI KOTO BARU PAYOBASUNG KECAMATAN PAYAKUMBUH TIMUR KOTA PAYAKUMBUH SKRIPSI Oleh: CHARLLY CHARMINI ARSIH 0910611005 Diajukan Sebagai Salah Satu
Lebih terperinciII.TINJAUAN PUSTAKA. Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun
II.TINJAUAN PUSTAKA A. Burung Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun demikian burung adalah satwa yang dapat ditemui dimana saja sehingga keberadaanya sangat sulit dipisahkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. menurut Pane (1991) meliputi bobot badan kg, panjang badan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Bali Sapi bali adalah sapi lokal Indonesia keturunan banteng yang telah didomestikasi. Sapi bali banyak berkembang di Indonesia khususnya di pulau bali dan kemudian menyebar
Lebih terperinciL a j u P e r t u m b u h a n D o m b a L o k a l 1
L a j u P e r t u m b u h a n D o m b a L o k a l 1 PERSAMAAN LAJU PERTUMBUHAN DOMBA LOKAL JANTAN DAN BETINA UMUR 1-12 BULAN YANG DITINJAU DARI PANJANG BADAN DAN TINGGI PUNDAK (Kasus Peternakan Domba Di
Lebih terperinciKemampuan Peternak dalam Memahami Sifat Kualitatif Itik Kerinci
Kemampuan Peternak dalam Memahami Sifat Kualitatif Itik Kerinci Sari Yanti Hayanti dan Masito Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi *) Email: drh.sari.bptpjambi@gmail.com Abstrak Itik kerinci merupakan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 360/Kpts/PK.040/6/2015 TENTANG PELEPASAN GALUR ITIK ALABIMASTER-1 AGRINAK
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 360/Kpts/PK.040/6/2015 TENTANG PELEPASAN GALUR ITIK ALABIMASTER-1 AGRINAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi. Tabel 2. Komposisi Zat Makanan Ransum Penelitian Zat Makanan Jumlah (%)
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Blok B, Unit Unggas. Pemotongan puyuh dan penelitian persentase karkas dilakukan di Laboratorium Unggas serta uji mutu
Lebih terperinciKarakteristik Morfologi Rusa Timor (Rusa timorensis) di Balai Penelitian Ternak Ciawi
Karakteristik Morfologi Rusa Timor (Rusa timorensis) di Balai Penelitian Ternak Ciawi (Morphological Characteristics of Timor Deer (Rusa timorensis) In Indonesian Research Institute for Animal Production)
Lebih terperinciBibit induk (parent stock) itik Alabio muda
Standar Nasional Indonesia Bibit induk (parent stock) itik Alabio muda ICS 65.020.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah
Lebih terperinciRINGKASAN. sifat dengan itik Tegal, itik Mojosari, dan itik Alabio. Di daerah asalnya, itik
40 RINGKASAN Salah satu jenis itik yang banyak dibudidayakan di daerah Jawa Barat yaitu itik Rambon. Itik jenis ini berasal dari wilayah Cirebon, memiliki kemiripan sifat dengan itik Tegal, itik Mojosari,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. dan dikenal sebagai ayam petarung. Ayam Bangkok mempunyai kelebihan pada
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ayam Bangkok merupakan jenis ayam lokal yang berasal dari Thailand dan dikenal sebagai ayam petarung. Ayam Bangkok mempunyai kelebihan pada daya adaptasi tinggi karena
Lebih terperinciI. JUDUL Prospek Budidaya Burung Puyuh
I. JUDUL Prospek Budidaya Burung Puyuh II. ABSTRAKS Persaingan dunia bisnis semakin merajalela, mulai dari sektor peternakan, material, bahkan hingga teknologi. Indonesia adalah salah satu negara yang
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. dalam jangka waktu tertentu. Tingkat konsumsi pakan dipengaruhi oleh tingkat
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsumsi Pakan Konsumsi pakan puyuh adalah jumlah ransum yang dikonsumsi oleh puyuh dalam jangka waktu tertentu. Tingkat konsumsi pakan dipengaruhi oleh tingkat energi dan palabilitas
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Lokasi Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Penelitian Ciamis, Jawa Barat Kabupaten Ciamis merupakan daerah dataran tinggi yang memiliki luasan sekitar 244.479 Ha. Secara geografis Kabupaten Ciamis terletak
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PERTUMBUHAN ITIK BALI SEBAGAI SUMBER PLASMA NUTFAH TERNAK (GROWTH CHARACTERISTICS OF BALI DUCK AS A SOURCE OF GERMPLASM) ABSTRACT
KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN ITIK BALI SEBAGAI SUMBER PLASMA NUTFAH TERNAK (GROWTH CHARACTERISTICS OF BALI DUCK AS A SOURCE OF GERMPLASM) Triana Susanti, L.Hardi Prasetyo dan Brant Brahmantiyo Balai Penelitian
Lebih terperinciUKURAN DAN BENTUK ITIK PEKIN (Anas Platyrhynchos), ENTOK IMPOR DAN ENTOK LOKAL (Cairina moschata)
UKURAN DAN BENTUK ITIK PEKIN (Anas Platyrhynchos), ENTOK IMPOR DAN ENTOK LOKAL (Cairina moschata) BRAM BRAHMANTIYO 1, RINI H. MULYONO 2 dan ADE SUTISNA 2 1 Balai Penelitian Ternak, Jl. Veteran III P.O.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Ayam Lokal Ayam Kampung
TINJAUAN PUSTAKA Ayam Lokal Ayam di dunia berasal dari daerah Selatan India, pegunungan Himalaya, Assam, Burma, Ceylon dan beberapa daerah di pulau Sumatra dan Jawa. Ditemukan empat spesies ayam liar yang
Lebih terperinciKARAKTERISTIK SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF AYAM WALIK DI SUMEDANG DAN BOGOR SKRIPSI
KARAKTERISTIK SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF AYAM WALIK DI SUMEDANG DAN BOGOR SKRIPSI RESTYMAYA TIRAMA TARIGAN DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. tetas dan ruang penyimpanan telur. Terdapat 4 buah mesin tetas konvensional dengan
19 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Pusat Pembibitan Puyuh Penelitian ini telah dilakukan di Pusat Pembibitan Puyuh Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Pusat pembibitan ini terdiri atas
Lebih terperinci