APLIKASI TAUHID UNTUK KESETARAAN GENDER DALAM PIAGAM MADINAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "APLIKASI TAUHID UNTUK KESETARAAN GENDER DALAM PIAGAM MADINAH"

Transkripsi

1 APLIKASI TAUHID UNTUK KESETARAAN GENDER DALAM PIAGAM MADINAH Siti Masykuroh Fakultas Ushuluddin IAIN Raden Intan Lampung Abstrak Tauhid adalah inti dari ajaran Islam yang mengajarkan kepada manusia tentang bagaimana berketuhanan secara benar dan berkemanusiaan secara benar pula. tauhid menjadi pegangan pokok mengarahkan manusia untuk bertindak benar, baik dalam hubungannya dengan Allah, dengan sesama manusia, maupun dengan alam semesta. Bagi umat Islam, tauhid (monotteisme) adalah pandangan dunia (worldview), basis, titik fokus dan awal akhir dari seluruh pandangan dan tradisi masyarakat muslim. Dengan demikian tauhid harus tampak dalam wajah yang membawa pencerahan dan pembebasan manusia dari ketidakadilan, ketertindasan dan penistaan-penistaan lainnya, sebagaimana ketika ia diajarkan dan dipraktekkan oleh Rasulullah Saw. Melalui Piagam Madinah, Rasulullah saw meletakkan prinsip-prinsip dasar bagi kesetaraan gender seperti prinsip persamaan, Prinsip Keadilan.. Prinsip Kebebasan. Muhammad saw melakukan perubahan secara radikal atas nasib buruk kaum perempuan. Ini adalah bukti bahwa Islam adalah agama yang sangat resposif terhadap persoalan gender. Dalam konteks ini, Piagam Madinah meluruskan kembali cara pandang kita terhadap kaum perempuan, bahkan juga terhadap manusia dan lingkungan kehidupan. Dengan landasanlandasan prinsip-prinsip ini, maka perempuan tidak lagi dipandang sebagai makhluk Tuhan yang tersubordinasi, marginal, dilecehkan atau diperlakukan secara zalim, karena hal demikian bertentangan Vol. 8 No. 2 Juli - Desember

2 Siti Masykuroh dengan hak-hak dasar manusia yang menjadi cita ideal Islam dan kemanusiaan tersebut. Kata kunci: Tauhid, Kesetaraan Gender, Piagam Madinah A. Pendahuluan Islam adalah agama tauhid. Tauhid (monotheisme) merupakan inti dari sistem keberagamaan. Dengan kata lain, seluruh sistem keberagamaan dibangun atas dasar tauhid. Tauhid adalah pandangan dunia (worldview), basis, titik fokus dan awal-akhir dari seluruh pandangan dan tradisi masyarakat muslim. Dengan demikian tauhid bukan hanya pada tataran ritualistik yang lebih berdimensi personal belaka, tetapi juga pada dimensi sosial. Tauhid merupakan basis utama pembentukan tatanan sosial, politik dan kebudayaan. Prinsip utama dalam ajaran tauhid adalah pembebasan. Pada dimensi individual, tauhid berarti pembebasan manusia dari segala bentuk belenggu perbudakan. Perbudakan manusia atas manusia, perbudakan diri terhadap benda-benda dan perbudakan diri terhadap segala bentuk kesenangan pribadi, kebanggaan dan kebesaran (kesombongan) diri di hadapan orang lain serta hal-hal lain yang menjadi kecenderungan egoistik manusia. Makna pembebasan individual seperti ini, pada gilirannya memberikan refleksi pada relasi-relasi sosial kemanusiaan universal. Tauhid merupakan pernyataan yang bermakna pembebasan diri dari penolakan terhadap pandangan dan sikap-sikap tiranik manusia terhadap penindasan manusia atas manusia yang lain untuk dan atas nama kekuatan, kepemilikan dan keunggulan kultural apapun. Dengan demikian, tauhid sejatinya adalah merupakan upaya pembentukan tatanan sosial politik yang didasarkan atas kesatuan moralitas kemanusiaan, yang melintasi batas-batas kultural dan ideologis. Prinsip kemerdekaan manusia yang berakar pada nilainilai tauhid juga berari persamaan atau kesetaraan manusia secara universal. Semua manusia di manapun dan kapanpun adalah sama dan setara di hadapan Tuhan. Gagasan fondamenal tentang kesetaraan manusia secara universal ini tersebut dalam al-qur an surat al-hujurat ayat Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu-ilmu al-qur an dan al-hadits

3 Aplikasi Tauhid untuk Kesetaraan Gender dalam Piagam Madinah ڄ ڃ ڃ ڃ ڃ چ چ چ چ ڇ ڇڇ ڇ ڍ ڍ ڌ ڌڎ ڎ ڈ ڈ ژ ژ Hai manusia, Kami jadikan kamu laki-laki dan perempuan dan Kami jadikan Kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa Dalam terminologi sosial, kata taqwa sering dinyatakan sebagai takut kepada Tuhan dengan menjalankan perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangannya. 11 Di balik pernyataan ini sesungguhnya terkandung makna kesetaraan manusia di hadapan hukum hukum Tuhan. Ini tentu saja meniscayakan kesadaran manusia untuk senantiasa tunduk hanya kepada hukum-hukum universal. Pernyataan dengan arti yang sama dikemukakan oleh Nabi Muhammad Saw : Manusia bagaikan gigi-gigi sisir, tidak ada keunggulan bangsa Arab atas bangsa asing (non Arab), kecuali atas dasar taqwa Teks al-qur an dan pernyataan Nabi Muhammad Saw di atas merupakan afirmasi yang radikal dan fondamental tentang persamaan manusia dan sekaligus menjadi basis utama bagi relasi-relasi kemanusiaan. Dengan demikian, diskriminasi yang berlandaskan pada perbedaan jenis kelamin (gender), warna kulit, kelas, ras, teritorial, suku, agama dan sebagainya tidak memiliki dasar pijakan sama sekali dalam ajaran Tauhid. Ukuran satu-satunya yang menjadikan seorang manusia unggul atas manusia yang lain adalah pada tingkat komitmennya terhadap penegakan moralitas ketuhanan Allah Yang Maha Esa. Ini tidak lain adalah kode etik moralitas kemanusiaan universal. Dalam konteks kesetaraan gender, Islam lahir sebagai agama yang mendobrak belenggu kaum perempuan. Islam tidak mengenal diskriminasi seksual. agama Islam dihadirkan Tuhan di tengah-tengah manusia dalam rangka menegakkan kemaslahatan, kasih sayang, dan keadilan yang menyeluruh, sesuai firman Allah: ک ک گ گ گ گ Sebagai realisasi dari firman Allah tersebut, Nabi Muhammad 2004), h Husein Muhammad KH., Islam Agama Ramah Perempuan, (Yogyakarta: LkiS, Vol. 8 No. 2 Juli - Desember

4 Siti Masykuroh SAW telah merumuskan ide-ide revolusioner yang dituangkan dalam Piagam Madinah, sebuah piagam yang mengatur kehidupan sosial politik masyarakat Madinah yang heterogen. Dalam masyarakat yang demikian dibutuhkan suatu strategi yang tepat untuk menciptakan suasana hidup yang rukun, tanpa ada pihak-pihak yang merasa diperlakukan tidak adil, atau merasa dibatasi kebebasan batinnya. Dalam persoalan gender, sekalipun kita tidak akan menemukan terma perempuan atau kesetaraan gender dalam pasal-pasal Piagam Madinah, namun sesungguhnya dalam Piagam Madinah terkandung prinsip-prinsip dasar yang bersifat universal. Prinsip-prinsip tersebut sekaligus merupakan titik pertemuan (kalimah sawă ) antara semua agama manusia, dan orang-orang muslim diperintahkan untuk mengembangkan titik pertemuan itu sebagai landasan hidup bersama serta mewujudkan keserasian sosial, sebagaimana firman Allah : ڤ ڤ ڤ ڤ ڦ ڦ ڦ ڦ ڄ ڄ ڄ ڄ ڃ ڃ ڃ ڃ چ چ چ چ ڎ ڈ ڈ ژ ڇ ڇ ڇ ڇ ڍڍ ڌ ڌ ڎ Katakanlah: Hai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah. jika mereka berpaling Maka Katakanlah kepada mereka: Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah). (QS. Alimran: 84) Prinsip persamaan atau kesetaraan manusia dalam doktrin tauhid, seperti telah dikemukakan harus berorientasi pada upayaupaya penegakan keadilan di antara manusia. Doktrin keadilan dalam ayat al-qur an menjadi prinsip yang harus ditegakkan dalam seluruh tatanan kehidupan manusia, dalam tataran personal, keluarga maupun sosial. Doktrin keadilan dalam ayat al-qur an ditegaskan sebagai makna penegakan ketaqwaan : ہ ہ ھ ھ ھ ھ ے ےے ے ڭ ڭ ڭ ڭ ۇ ۇۆ ۆ ۈ ۈ ۇٴۋ ۋ ۅۅ ۉ ۉ ې ې ې ې 212 Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu-ilmu al-qur an dan al-hadits

5 Aplikasi Tauhid untuk Kesetaraan Gender dalam Piagam Madinah Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S.Al-Maidah : 8) Keharusan untuk menegakkan keadilan juga dipertegas dalam QS.Al-Nisa 135 ٻ ٻ ٻ ٻ پ پ پ پ ڀ ڀ ڀ ڀ ٺ ٺٺ ٺ ٿ ٿ ٿ ٿ ٹ ٹ ٹٹ ڤ ڤ ڤ ڤ ڦڦ ڦ ڦ ڄ ڄ ڄ ڄ ڃ ڃ ڃ ڃ چ Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi Karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. jika ia Kaya ataupun miskin, Maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu Karena ingin menyimpang dari kebenaran. dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan. (QS al-nisa /4:135) Dalam banyak literatur Islam, terma keadilan didefinisikan sebagai menempatkan segala hal secara proporsional. Atau memberikan hak kepada pemiliknya. Keadilan juga dimaknai sebagai lawan dari kezaliman, tirani dan penindasan. Keadilan dalam Islam merupakan prisip keagamaan yang esensial dan menjadi dasar bagi hubungan-hubungan individual, sosial, publik dan kemanusiaan. 22 Prinsip keadilan dalam agama tauhid berlaku universal. Ia tidak hanya diberlakukan terhadap orang-orang mukmin, tetapi juga terhadap orang-orang bukan mukmin dan siapa saja yang tidak berbuat kezaliman. Al-Qur an menegaskan hal ini : ڃ چ چ چ چ ڇ ڇ ڇ ڇ ڍ ڍ ڌ ڌ ڎ ڎ ڈ ڈژ ژ ڑ ڑ ک ک 2 Siti Musdah Mulia (Ed.), Keadilan Dan Kesetaraan Gender Perspektif Islam, (Jakarta: Tim PP Depag. RI, 2001), h. 25 Vol. 8 No. 2 Juli - Desember

6 Siti Masykuroh Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak pula mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (Q.S.Al-Mumtahanah, 8) Atas dasar ayat ini, maka keadilan juga harus ditegakkan dalam relasi-relasi laki-laki perempuan sesuai dengan konteks yang berkembang, karena kaum perempuan memiliki hak-hak kemanusiaan yang sama dengan hak-hak yang dimiliki kaum laki-laki. B. Tauhid Untuk Kesetaraan Gender Tauhid adalah merupakan inti dari ajaran Islam yang mengajarkan kepada manusia tentang bagaimana berketuhanan secara benar dan berkemanusiaan secara benar pula. Dalam kehidupan sehari-hari, tauhid menjadi pegangan pokok yang membimbing dan mengarahkan manusia untuk bertindak benar, baik dalam hubungannya dengan Allah, dengan sesama manusia, maupun dengan alam semesta. Dengan bertauhid secara benar, diyakini akan mengantarkan manusia kepada kehidupan yang baik di dunia dan kebahagiaan yang hakiki di akhirat. Bagi umat Islam, tauhid (monotteisme) merupakan inti dari sistem keberagamaan. Dengan kata lain, seluruh sistem keberagamaan dibangun atas dasar tauhid. Tauhid adalah pandangan dunia (worldview), basis, titik fokus dan awal akhir dari seluruh pandangan dan tradisi masyarakat muslim. Kalimat Laa ilaaha illa Allah (tidak ada Tuhan selan Allah) yang diucapkan sehari-hari, baik secara sendirisendiri maupun bersama-sama, dalam ritual maupun relasi sosial menunjukkan bentuk komitmen verbal atas keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pengetahuan awal mengenai tauhid adalah mengakui keesaan Allah, Tuhan yang menciptakan alam semesta, mengenal asma dan sifat-nya, serta mengetahui bukti-bukti rasional tentang keberadaan wujud-nya. Namun pengertian yang sebenarnya tentang tauhid lebih jauh dari itu. Sebab, kalau tauhid hanya sebatas mengakui keesaan dan kekuasaan Tuhan, maka makhluk serendah iblispun bisa melakukannya. Iblis mempercayai bahwa Tuhannya adalah Allah, namun pengakuan itu tidak dibarengi dengan ketaatan pada perintah-nya agar bersujud kepada Adam. Sebaliknya, dengan pengakuan akan kemahabesaran Allah, ia justru memohon agar diijinkan untuk menjerumuskan anak 214 Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu-ilmu al-qur an dan al-hadits

7 Aplikasi Tauhid untuk Kesetaraan Gender dalam Piagam Madinah cucu Adam sebagaimana tertulis dalam Q.S. Shad/38:82, dan QS.al- Hijr/15:15-40 Jika demikian halnya, maka yang menjadi pertanyaan kemudian adalah apakah hakikat tauhid itu? Dan karena bertauhid tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari manusia, yang realitasnya terdiri atas laki-laki dan perempuan, maka pertanyaan yang kemudian muncul adalah bagaimanakah bertauhid dalam konteks ini? Dua pertanyaan ini mengarahkan kita untuk mendalami makna tauhid, khususnya dalam kaitannya dengan kehidupan nyata sehari-hari. Ini sangat penting, mengingat tauhid yang menjadi intisari ajaran Islam dalam prakteknya seringkali direndahkan maknanya sedemikian rupa sehingga tauhid menjadi doktrin yang seolah-olah tidak berkaitan, misalnya dengan masalah-masalah kemanusiaan kontemporer. Tauhid seringkali dipahami hanya sebatas mengetahui sifat-sifat Allah, mengetahui rukun iman dan segala sesuatu yang berkaitan dengan hal itu. Tauhid tidak lagi tampak dalam wajah yang membawa pencerahan dan pembebasan manusia dari ketidakadilan, ketertindasan dan penistaan-penistaan lainnya, 33 sebagaimana ketika ia diajarkan dan dipraktekkan oleh Rasulullah Saw. Agama tauhid sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad selalu hadir di tengah kezaliman umat manusia. Islam juga hadir ketika sebagian besar manusia berada di bawah kezaliman manusia lain yang menjadikan pengaruh, kekuasaan, kekayaan dan kekuatan yang dimilikinya sebagai alat untuk menindas yang kecil, lemah dan tak berdaya (mustadh afin). Para budak, kaum miskin, rakyat jelata, perempuan dan anak-anak adalah kelompok yang paling rentan terhadap kezaliman mereka yang kuat. Dalam situasi timpang seperti itu, tauhid memberikan sinar pembebasan. Dengan hadirnya Islam, manusia dibebaskan dari belenggu kemusyrikan, fanatisme kesukuan, dan hawa nafsu yang menjadikannya diperbudak oleh keinginan-keinginan yang tidak benar. Hadirnya Islam juga berarti lepasnya belenggu yang menjerat kelompok-kelompok manusia lemah seperti para budak, rakyat jelata, kaum miskin, perempuan dan anak-anak. Pembebasan mereka yang 3 Siti Musdah Mulia dan Marzani Anwar (Ed.), Keadilan Dan Kesetaraan Jender (Perspektif Islam), (Jakarta: Tim Kesetaraan gender Bidang Agama Depag.RI, 2001), h. 2 Vol. 8 No. 2 Juli - Desember

8 Siti Masykuroh disebut kaum mustadh afin ini membuktikan bahwa Islam sebagai agama tauhid tidak netral dalam memandang tatanan sosial yang penuh ketimpangan. 44 Berbeda dengan kecenderungan sebagian besar manusia yang tidak menghendaki terusiknya kemapanan yang mereka rasakan, Islam justru datang untuk mengusik dan mempertanyakan apa yang dianggap sebagai sesuatu yang mapan. Sebab kenyataannya, seringkali kemapanan yang dipersepsikan sekelompok manusia adalah kezaliman yang dirasakan oleh kelompok manusia yang lain. Seperti kemapanan pada sistem kasta sosial. Bagi kasta tertinggi, kemapanan sistem itu adalah anugerah. Sebaliknya bagi kasta terendah, kemapanan itu adalah kezaliman. Demikian juga kemapanan yang diciptakan dalam hubungan antara laki-laki dan perempuan. Sejarah mencatat sejak zaman mesir kuno, Yunani kuno, Romawi kuno, Hindu dan Cina kuno, sampai masa turunnya Islam, perempuan tidak dianggap sebagai manusia yang setara dengan laki-laki, bahkan haknya pun ditentukan oleh laki-laki. Selama berabad-abad hal itu dianggap sebagai sesuatu yang mapan. Sebagian bahkan menganggap bahwa hal itu sudah merupakan takdir Tuhan. Begitu kuatnya pandangan ini, sehingga sisa-sisa pengaruhnya masih ada sampai sekarang. Kenyataan ini menjadikan laki-laki sebagai pihak yang diuntungkan, sebaliknya perempuan menjadi pihak yang terzalimi. Demikianlah kemapanan yang diciptakan oleh manusia seringkali merupakan bencana bagi manusia lainnya. a. Tauhid Menjamin Keadilan Sebagai agama tauhid, Islam diturunkan oleh Dzat Yang Maha Adil. Oleh karena itu, keadilan merupakan salah satu ajaran Islam yang prinsipil dan mendasar. Dalam al-qur an dijumpai banyak ajaran tentang keadilan yang dinyatakan secara tegas, seperti perintah menegakkan keadilan dan berbuat baik kepada keluarga (Q.S. an- Nahl/16:90) memegang prinsip keadilan dalam merumuskan suatu perkara (Q.S. an-nisa /4:58); menegakkan keadilan sekalipun terhadap diri sendiri, keluarga maupun orang-orang dekat (Q.S. an-nisa /4:135, Q.S. al-an am/6:152); berbuat adil tanpa rasa dendam ketika harus menegakkan keadilan di hadapan orang atau kelompok yang tidak disukai (Q.S. al-maidah/5:8). 4 Ibid., h Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu-ilmu al-qur an dan al-hadits

9 Aplikasi Tauhid untuk Kesetaraan Gender dalam Piagam Madinah Secara khusus Allah Swt juga menekankan pentingnya berlaku adil dalam lingkup keluarga, sebuah lembaga dimana praktek ketidakadilan terselubung seringkali terjadi dengan korban utama isteri dan anak-anak perempuan. Sebagai contoh, ketika berbicara mengenai perkawinan, al-qur an dengan tegas menyatakan bahwa monogami adalah bentuk perkawinan yang paling adil. ڌ ڌ ڎ ڎ ڈ ڈ ژ ژ ڑ ڑ ک ک ک ک گگ گ گ ڳ ڳ ڳ ڳ ڱ ڱ ڱڱ ں ں ڻ ڻ ڻ Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak dapat berlaku adil maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (Q.S.an-Nisa /4:3). Hal ini juga dikuatkan dengan ayat lain yang menyatakan bahwa suami yang beristeri lebih dari satu tidak akan mungkin bisa berbuat adil. ڄ ڄ ڄ ڄ ڃ ڃ ڃ ڃچ چ چ چ ڇ ڇ ڇڇ ڍ ڍ ڌ ڌ ڎ ڎ ڈ ڈ ژ Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteriisteri (mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S.an-Nisa /4:129) Hal ini berarti bahwa keadilan merupakan prinsip utama dalam perkawinan. Demikian juga terhadap anak-anak yatim perempuan. Al- Qur an sama sekali tidak membenarkan praktik ketidakadilan terhadap mereka, seperti mengawini mereka tanpa memberikan hak-haknya. Sebaliknya al-qur an dengan tandas menyatakan bahwa mereka, anak-anak yatim perempuan itu, perempuan-perempuan dewasa lainnya dan mereka yang terlemahkan oleh struktur sosial, harus mendapatkan perlakuan yang adil. Vol. 8 No. 2 Juli - Desember

10 Siti Masykuroh ے ڭ ڭڭ ڭ ۇ ۇ ۆ ۆ ۈ ۈ ۇٴ ۋ ۋ ۅ ۅ ۉ ۉ ې ې ې ې ى ى ي ا ي ا ي ە ي ە ي و ي و ي ۇ ي ې ي ې ي ې ي ى ي ى ي ى ی ي ۇي ۆ ي ۆ ي ۈ ي ۈ Dan mereka minta fatwa kepadamu tentang para wanita. Katakanlah: Allah memberi fatwa kepadamu tentang mereka, dan apa yang dibacakan kepadamu dalam al-qur an.b(juga menfatwakan) tentang para wanita yatim yang kamu tidak memberikan kepada mereka apa yang ditetapkan untuk mereka, sedang kamu ingin mengawini mereka, dan tentang anak-anak yang masih dipandang lemah. Dan (Allah menyuruh kamu) supaya kamu mengurus anak-anak yatim secara adil. Dan kebajikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahuinya. (Q.S. an-nisa /4:127) Perintah Allah untuk berbuat adil memang sangat tegas. Untuk itu, Allah dengan tegas menyatakan bahwa Ia adalah Dzat Yang Maha Adil. ٿ ٿ ٹ ٹ ٹ ٹ ڤ ڤ ڤ ڤ ڦ ڦڦ ڦ ڄ ڄ ڄ ڄ ڃ ڃ Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(Q.S. Ali Imran/3:18). Dan di akhirat nanti Ia adalah Tuhan yang akan menilai manusia dengan keadilan yang sejati. Demikian tegasnya pernyataan Allah tentang keadilan, sehingga Ia menggaris bawahi bahwa ajaranajaran-nya dijamin kebenaran dan keadilannya. Allah berfirman : ھ ھ ھ ھ ےے ے ے ڭڭ ڭ ڭ ۇ ۇ Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (al-qur an) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah-ubah kalimat-kalimat- Nya dan Dialah yaang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S.Al- An am/6:115) Dengan demikian, keadilan merupakan prinsip ajaran Islam yang mesti ditegakkan dalam menata kehidupan manusia. Prinsip 218 Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu-ilmu al-qur an dan al-hadits

11 Aplikasi Tauhid untuk Kesetaraan Gender dalam Piagam Madinah itu harus selalu ada dalam setiap norma, tata nilai dan perilaku umat manusia dimanapun dan kapanpun. Tanpa keadilan, agama yang diajarkan oleh Dzat Yang Maha Adil dan dinyatakan oleh-nya sebagai ajaran yang dijamin akan kebenaran dan keadilannya akan menjadi slogan belaka, seperti jasad yang kehilangan ruhnya. 56 Keadilan yang diajarkan oleh agama selalu memuat prinsip membela yang benar, melindungi yang tertindas, dan menghentikan kezaliman dan kesewenang-wenangan. Dengan keadilan, mereka yang benar akan dibela meskipun ia kelompok minoritas. Dengan keadilan, mereka yang tertindas terlindungi hak-haknya dari mereka yang berkuasa dan ingin menguasai secara zalim dan sewenang-wenang. Keadilan menjadikan agama menjadi tumpuan harapan. b. Tauhid memandang manusia setara di hadapan Allah Tauhid disamping membebaskan manusia dari kezaliman, juga menghapuskan semua sekat-sekat diskriminasi dan subordinasi. Prinsip kemerdekaan manusia yang berakar pada nilai-nilai tauhid juga berarti persamaan atau kesetaraan manusia secara universal. Semua manusia dimanapun dan kapanpun adalah sama dan setara di hadapan Tuhan. 67 Satu pernyataan paling menakjubkan dari Nabi Muhammad saw adalah ketika beliau menyampaikan kata-kata Tuhan dalam al-qur an tentang gagasan fondamental kesetaraan manusia universal ini. 78 ڄ ڃ ڃ ڃ ڃ چ چ چ چ ڇ ڇڇ ڇ ڍ ڍ ڌ ڌڎ ڎ ڈ ڈ ژ ژ Hai manusia, Kami jadikan kamu laki-laki dan perempuan dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu saling mengenal, Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu adalah yang paling bertakwa. (QS.al-Hujurat/49: 13) h Siti Musdah Mulia dan Marzani Anwar, Keadilan Dan Kesetaraan Jender., 6 Ibid., h Prinsip kesetaraan ini juga tercermin dalam firman Allah surat al-nahl 98, yang menegaskan tentang kesetaraan atau kesamaan dalam hal amal soleh dan perolehan pahala. Kesetaraan juga berlaku dalam hal hukuman terhadap perbuatan kejahatan, seperti hukuman bagi pencuri, dalam surat an-nur 2 dan hukuman bagi pezina, al-ma idah 38 Vol. 8 No. 2 Juli - Desember

12 Siti Masykuroh Dalam terminologi sosial, kata takwa sering dinyatakan sebagai takut kepada Tuhan dengan menjalankan perintah-perintah-nya dan menjauhi larangan-larangan-nya. 89 Di balik makna ini sesungguhnya terkandung makna kesetaraan manusia di hadapan hukum-hukum Tuhan. Ini tentu saja meniscayakan kesadaran manusia untuk selalu tunduk kepada hukum-hukum universal. Pernyataan dengan arti yang sama juga dikemukakan oleh Nabi saw. Ia misalnya mengatakan Manusia bagaikan gigi-gigi sisir, tidak ada keunggulan bangsa Arab atas bangsa asing (non Arab), kecuali atas dasar takwa, Atau kata-kata beliau Tidak ada keunggulan orang kulit putih atas kulit hitam kecuali karena takwa dan Kaum perempuan adalah saudara kembar kaum laki-laki. Teks-teks al-qur an dan pernyataan-pernyataan Nabi Muhammad saw jelas merupakan afirmasi paling radikal dan fondamental tentang persamaan manusia dan sekaligus menjadi basis utama bagi relasi-relasi kemanusiaan. Untuk ruang dan waktu ketika ayat dan hadits tersebut diturunkan atau disampaikan, pernyataan tersebut memang terlampau moderen, terlalu maju dan melampaui jamannya. Kita barangkali dapat mengatakannya sebagai bentuk wacana revolusioner dan mendekonstruksi pilar-pilar sosial budaya ketika itu. Sistem kesukuan (tribalisme) dan kebangsawanan tergugat. 910 Oleh karena itu tidak mengherankan jika Nabi saw menghadapi resistensi atau perlawanan yang sangat kuat dari bangsanya atau kaumnya sendiri. Seluruh umat manusia, menurut teks suci tersebut, adalah makhluk Tuhan yang satu, memiliki derajat yang sama, apapun latar belakang kulturalnya, dan karena itu memiliki nilai penghargaan yang sama sebagai makhluk Tuhan yang harus dihormati dan dimuliakan. Ini merupakan jenis kode etik tentang egalitarianisme dalam Islam yang revolusioner. Maka diskriminasi yang berlandaskan pada perbedaan jenis kelamin (gender), warna kulit, kelas, ras, teritorial, suku, agama dan sebagainya tidak memiliki dasar pijakan sama sekali dalam ajaran tauhid. Ukuran satu-satunya yang menjadikan manusia unggul atas manusia yang lain adalah pada tingkat komitmennya terhadap 2004), h. 8 8 Husein Muhammad, Islam Agama Ramah Perempuan, (Yogyakarta: LkiS, 9 Ibid., h Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu-ilmu al-qur an dan al-hadits

13 Aplikasi Tauhid untuk Kesetaraan Gender dalam Piagam Madinah penegakan moralitas ketuhanan Allah Yang Maha Esa Ini tidak lain adalah kode etik dan moralitas kemanusiaan universal. Melalui ayat ini, Islam memberikan konsep yang sangat progresif tentang kesatuan manusia dalam skala global. Nabi Muhammad saw datang dan sengaja dihadirkan untuk merealisasikan ide moral universal ini ke tengah-tengah masyarakatnya. Prinsip kesetaraan manusia dalam Islam dengan begitu merupakan konsep fondamental yang melandasi konstruksi-konstruksi sosial dan peradaban manusia. C. Aplikasi Pada Piagam Madinah Sebagai implementasi dari doktrin ajaran tauhid, sebagaimana dipaparkan di atas, maka Negara Madinah merupakan eksemplar bermakna bagi umat Islam, bagaimana Rasulullah Saw mengimplentasikan doktrin tersebut sekaligus memberikan jawaban terhadap persoalan-persoalan krusial umat Islam, seperti kezaliman, tiranik dan penindasan. Sejarah meriwayatkan, setibanya di Madinah, Nabi Muhammad membuat dokumen politik. Dokumen Madinah itu dikenal sebagai Piagam Madinah, dimana di dalamnya terkandung berbagai prinsip universal seperti kebebasan berfikir, kebebasan politik, kebebasan sipil dan kebebasan beragama Bahkan Nabi Muhammad saw telah mengimplementasikan prinsip kebebasan agama dan toleransi beragama serta koeksistensi sosial sesuai ajaran Islam. Masyarakat Madinah di era Rasulullah, meminjam temuan Robert N.Bellah, merupakan masyarakat yang melaksanakan prinsip egalitarian, keadilan, partisipasi dan musyawarah. Bellah bahkan mengidentifikasi sistem Rasulullah di Negara Madinah, yang kemudian dikembangkan oleh para khalifah penggantinya sebagai sangat moderen untuk ukuran zamannya. Praktek kenegaraan Negara Madinah disebut moderen karena adanya komitmen, keterlibatan dan partisipasi dari seluruh komunitas politik Madinah. Struktur politik yang dikembangkan juga moderen, ditandai adanya keterbukaan dalam hal penentuan posisi pimpinan yang didasarkan pada prinsip meritokrasi dan tidak bersifat herediter (keturunan), sehingga mencerminkan 10 Ibid., h Al-Haidar dan Herdi Sahrasad, Negara Madinah, Refleksi Tentang Agama Dan Pluralisme, (Jakarta: Madani Press, 2000), h. 35 Vol. 8 No. 2 Juli - Desember

14 Siti Masykuroh kehidupan yang demokratis Nurcholish Madjid ketika menjelaskan tentang karakter masyarakat yang dibangun Rasulullah disebutnya sebagai masyarakat egaliter-partisipatif, yang bercirikan keadilan, keterbukaan dan demokratis seperti dalam konsep-konsep sosial politik moderen Bahkan sifatnya yang egaliter dan partisipatif itu telah nampak dalam berbagai keteladanan Nabi sendiri. Nabi Muhammad SAW telah merumuskan ide-ide revolusioner yang dituangkan dalam Piagam Madinah, sebuah piagam yang mengatur kehidupan sosial politik masyarakat Madinah yang heterogen. Dalam masyarakat yang demikian dibutuhkan suatu strategi yang tepat untuk menciptakan suasana hidup yang rukun, tanpa ada pihakpihak yang merasa diperlakukan tidak adil, atau merasa dibatasi kebebasan batinnya. Dalam persoalan gender, sekalipun kita tidak akan menemukan terma perempuan atau kesetaraan gender dalam pasal-pasal Piagam Madinah, namun sesungguhnya dalam Piagam Madinah terkandung prinsip-prinsip dasar yang bersifat universal. Prinsip-prinsip tersebut sekaligus merupakan titik pertemuan (kalimah sawă ) antara semua agama manusia, dan orang-orang muslim diperintahkan untuk mengembangkan titik pertemuan itu sebagai landasan hidup bersama serta mewujudkan keserasian sosial, sebagaimana firman Allah : ڤ ڤ ڤ ڤ ڦ ڦ ڦ ڦ ڄ ڄ ڄ ڄ ڃ ڃ ڃ ڃ چ چ چ چ ڎ ڈ ڈ ژ ڇ ڇ ڇ ڇ ڍڍ ڌ ڌ ڎ Katakanlah: Hai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah. jika mereka berpaling Maka Katakanlah kepada mereka: Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah). (QS: Al-Hujurat: 64). Salah satu kelanjutan logis dari prinsip-prinsip universal 12 Ibid., h Untuk penjelasan lebih detail mengenai persoalan ini lihat, Nurcholish Madjid, Islam Doktrin Dan Peradaban, (Jakarta: Paramadina, 1995), h Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu-ilmu al-qur an dan al-hadits

15 Aplikasi Tauhid untuk Kesetaraan Gender dalam Piagam Madinah (kalimah sawă ) tersebut adalah paham persamaan manusia. Yakni bahwa seluruh manusia yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, dari segi harkat dan martabat asasinya adalah sama. Tidak seorangpun dari sesama manusia berhak merendahkan atau menguasai harkat dan martabat manusia lain. Berdasarkan prinsip-prinsip itu, masingmasing manusia mengasumsikan kebebasan diri pribadinya. Dengan kebebasan itu manusia menjadi makhluk moral, yakni makhluk yang bertanggungjawab sepenuhnya atas perbuatan yang dipilihnya dengan sadar. Prinsip-prinsip universal (kalimah sawă ) yang terkandung dalam pasal demi pasal piagam Madinah itulah yang kemudian menjadi spirit bagi upaya-upaya kesetaraan gender, diantaranya adalah: 1. Prinsip Kebebasan Prinsip kebebasan yang paling krusial adalah kebebasan beragama, hal ini merupakan elemen penting dalam ajaran Islam, karena pada dasarnya kebebasan ini adalah fitrah yang diberikan Allah kepada manusia. Oleh karena itu, dalam pasal 25 Piagam Madinah dinyatakan bahwa negara mengakui dan melindungi kebebasan menjalankan ibadah bagi warga negara non-muslim. Berikutnya adalah kebebasan berargumentasi, berlogika, berpendapat tercermin dalam Piagam Madinah pasal 23. Prinsip ini didukung oleh ayat-ayat Al-Qur an yang memotivasi manusia agar selalu bersikap analitis serta bersemangat untuk berfikir. Tidak kalah pentingnya adalah kebebasan sipil. Dalam pasal 16 Piagam Madinah tercermin bahwa semua orang mempunyai kedudukan yang sama sebagai anggota masyarakat. Wajib saling membantu tak seorangpun boleh diperlakukan secara buruk. Bahkan orang-orang yang lemah harus dilindungi dan dibantu (pasal 11). Secara fungsional, prinsip kebebasan amat penting bagi pengembangan kesetaraan gender. Prinsip ini memiliki fungsi yang penting bagi pemeliharaan keamanan dan kebebasan perempuan Madinah untuk mengadakan hubungan-hubungan sosial dengan siapa saja, bebas dan aman mencari nafkah hidup, bebas dan aman mengembangkan kemampuan diri di berbagai bidang kehidupan, bebas dan aman mengamalkan ajaran agama dan sebagainya tanpa ada rasa takut 2. Prinsip Persamaan Masyarakat pendukung Piagam Madinah ini adalah masyarakat Vol. 8 No. 2 Juli - Desember

16 Siti Masykuroh majemuk, baik ditinjau dari asal keturunan, budaya maupun agama yang dianutnya. Pasal pertama Piagam Madinah menegaskan tentang ide persatuan umat dan persamaan. Seluruh penduduk Madinah tanpa mengenal perbedaan suku, ras, agama, kelas sosial dan jenis kelamin, sesungguhnya adalah satu umat dan tidak ada perbedaan di antara mereka. اإن هم أ ام ة واحدة من دون الناس sesungguhnya mereka (penduduk Madinah) adalah umat yang satu. Selanjutnya pasal 17, 23 dan 42 menegaskan bahwa tali pengikat persatuan adalah politik dalam rangka mencapai citacita bersama. Setiap warga memiliki hak dan kewajiban yang sama terhadap negara ( pasal-pasal 24, 36, 37, 38 dan 44). Demikian pula mereka memiliki tanggung jawab yang sama dalam melaksanakan tugas (pasal 18). Setiap warga memiliki kedudukan yang sama di hadapan hukum (pasal-pasal 34, 40 dan 46) dan bahwa hak setiap orang harus dihormati (pasal 12). Implementasi prinsip persamaan dalam Piagam Madinah dalam konteks kesetaraan gender, pada hakekatnya bertujuan agar setiap orang utamanya perempuan- atau golongan menemukan harkat dan martabat kemanusiaannya serta dapat mengembangkan potensinya secara wajar. Prinsip persamaan dalam konteks yang lebih luas juga akan menimbulkan sifat tolong menolong dan sikap kepedulian sosial antara sesama, serta solidaritas sosial dalam ruang lingkup yang luas. c. Prinsip Keadilan Keadilan adalah dasar dari cita-cita Islam yang diterapkan di tengah umat manusia. Dalam pasal 2 sampai dengan pasal 10 Piagam Madinah mencerminkan bahwa keadilan adalah merupakan sistem perundang-undangan negara Madinah. Semua warga negara baik muslim maupun non muslim harus diperlakukan secara adil dengan memperoleh hak perlindungan dan hak persamaan, baik dalam kehidupan sosial maupun politik. Berdasar pada Piagam yang disepakati itu, maka proses kesetaraan gender memperoleh jaminan secara konstitusi. Sehingga ketika Nabi Muhammad SAW berkuasa, maka terjadi perubahan besar yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw terhadap pengakuan hak-hak 224 Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu-ilmu al-qur an dan al-hadits

17 Aplikasi Tauhid untuk Kesetaraan Gender dalam Piagam Madinah asasi kaum perempuan. Nabi memberikan hak bersuara bagi mereka dalam segala hal. Perempuan yang tinggal di balik tabir yang tertutup rapat, terkunci di dalam rumah yang semua pintunya terpalang keras, dengan pimpinan Nabi dipersilahkan keluar, diberikan kebebasan untuk melahirkan seluruh perasaannya. Pada mulanya, ketika pertama kali hak bicara diberikan kepada perempuan, masyarakat ramai menghadapi revolusi yang mengejutkan, namun pada akhirnya mencapai klimaks pada pengakuan hak asasi perempuan. Hal ini tergambar dari ungkapan Umar bin Khattab Demi Allah, sesungguhnya di jaman Jahiliyah kami tidak memandang sebelah matapun dalam segala urusan perempuan, sehingga Tuhan menurunkan ayat-ayatnya mengenai perempuan serta memberikan hak-hak mereka 1415 Demikianlah perempuanperempuan pada zaman Nabi selalu berupaya menuntut persamaan, mereka meminta supaya perempuan diperbolehkan ikut berperang, pergi mencari nafkah ke negeri-negeri yang jauh sebagaimana yang dilakukan oleh laki-laki. Oleh karenanya, Nabi pun mengijinkan mereka ikut berperang, dan pada masa setelah itu mendirikan palang merah untuk menolong mujahid yang terluka, bahkan ikut mengangkat senjata disamping laki-laki atau ikut terlibat dalam aktifitas jaga malam untuk menjaga keamanan, ketika para prajurit tengah tertidur lelap. Demikianlah Rasulullah saw. mengimplementasikan prinsipprinsip kesetaraan gender dalam Piagam Madinah dengan melakukan perombakan dan perubahan secara radikal atas nasib buruk yang diderita kaum perempuan berabad-abad lamanya. Bukan saja Kaum Quraisy yang belum memeluk agama Islam yang menjadi ternganga melihat perubahan nasib perempuan itu, bahkan Umar bin Khattab yang dikenal sebagai orang terkemuka masih menyambutnya dengan terkejut. Umar yang pada mulanya sangat keras dan meremehkan perempuan, justru pada akhirnya dialah yang tampil membela hakhak kaum perempuan. Inilah suatu revolusi kemanusiaan yang telah merubah jalan berfikir manusia. Dahulunya mengejek dan merendahkan perempuan, kemudian mengakuinya sebagai saudara kembar kaum laki-laki. Dalam skala yang lebih luas prinsip-prinsip kesetaraan gender 14 Zainal Abidin Ahmad, Tugas Dan Peran Wanita Dalam Lintasan Sejarah, (Jakarta: Pustaka Antara, 1996), h. 23 Vol. 8 No. 2 Juli - Desember

18 Siti Masykuroh dalam Piagam Madinah ini tentu memiliki tujuan strategis yaitu terciptanya suatu keserasian sosial dan politik dengan mengembangkan toleransi sosio-religius dan budaya seluas-luasnya. Dengan kata lain, perwujudan kesetaraan gender sebagai bagian dari hak asasi manusia pada dasarnya merupakan kepentingan semua pihak tanpa memandang keyakinan, golongan, warna kulit, dan etnis. Ini berarti juga bahwa kesetaraan gender adalah juga merupakan penegakan hak asasi manusia yang harus memperlihatkan keadilan, kemerdekaan dan kesetaraan manusia di depan hukum. Atas dasar pandangan tersebut, maka ketetapan-ketetapan Piagam Madinah sebagai salah satu khazanah peninggalan Nabi Muhammad SAW dan telah beliau praktekkan perlu digali dan dikembangkan serta ditafsirkan dalam bahasa kekinian, sekaligus dikaitkan dengan ayat-ayat al-qur an dan al-hadits untuk dijadikan sumber inspirasi dalam berfikir dan bertindak dalam upaya memberdayakan kaum perempuan demi terwujudnya tata masyarakat yang etis dan egalitarian. Atas dasar ini, maka seluruh pemikiran dan sistem apapun yang melegitimasi praktek diskriminasi, marginalisasi, misoginis oleh dan terhadap siapapun harus ditolak demi agama dan kemanusiaan. D. Penutup Piagam Madinah sebagai salah satu khazanah peninggalan Nabi Muhammad SAW dan telah beliau praktekkan perlu digali dan dikembangkan serta ditafsirkan dalam bahasa kekinian, sekaligus dikaitkan dengan ayat-ayat al-qur an dan al-hadits untuk dijadikan sumber inspirasi dalam berfikir dan bertindak dalam upaya mewujudkan tatanan masyarakat yang etis dan egalitarian. Atas dasar ini, maka seluruh pemikiran dan sistem apapun yang melegitimasi praktek diskriminasi, marginalisasi, misoginis oleh dan terhadap siapapun harus ditolak demi agama dan kemanusiaan. Islam adalah agama yang sangat resposif terhadap persoalan gender. Dengan demikian prinsip-prinsip kesetaraan gender dalam Piagam Madinah yang merupakan cita Ideal Islam, harus menjadi orientasi baru bagi upaya membangun kehidupan (civil society), sebuah masyarakat yang menjunjung tinggi nilainilai keadilan, egalitarisme dan demokrasi. Kesinilah sesungguhnya pandangan keagamaan tentang gender harus diorientasikan. 226 Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu-ilmu al-qur an dan al-hadits

19 Aplikasi Tauhid untuk Kesetaraan Gender dalam Piagam Madinah Produk-produk pemikiran keagamaan seperti tafsir dan fiqih harus berorientasi pada pembebasan manusia dari belenggu-belenggu tradisi yang menjerat. Dengan perspektif ini diharapkan dapat dihasilkan produk hukum, dimana manusia sebagai subyek hukum ditempatkan pada posisi yang tidak saling munsubordinasi, mendiskriminasi dan memarginalkan satu atas lain atas dasar apapun, etinisitas, gender, agama, ras dan sebagainya. Dalam konteks ini, Piagam Madinah meluruskan kembali (reorientasi) cara pandang kita terhadap kaum perempuan, bahkan juga terhadap manusia dan lingkungan kehidupan. Dengan landasan-landasan prinsip-prinsip ini, maka perempuan tidak lagi dipandang sebagai makhluk Tuhan yang tersubordinasi, marginal, dilecehkan atau diperlakukan secara zalim, karena hal demikian bertentangan dengan hak-hak dasar manusia yang menjadi cita ideal Islam dan kemanusiaan tersebut. Daftar Pustaka Abdul Halim Abu Syuqqah,Kebebasan Wanita, Jld.2, terj. Khairul Halim,Lc, Jakarta : Gema Insani Press, 1997 Abd. Al-Rahman Azzam, Keabadian Risalah Muhammad, Bandung : Iqra, 1983 Abu Syuqqah, Tahrir al-mar ah fi Ashr al-risalah, bab vi fasal 5, Kuwait : Dar al-qalam, 1991 Ahmad Ibrahim Syarif, Daulat al-rasul Fi al-madinat, Kuwait : Dar al- Bayan, 1972 Ahmad Sukarja, Piagam Madinah Dan Undang-undang Dasar 1945, Jakarta : UI Press, 1999 Asghar Ali Engineer, Islam Dan Teologi Pembebasan, Terj. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1999 Al-Haidar dan Herdi Sahrasad, Negara Madinah, Refleksi Tentang Agama Dan Pluralisme, Jakarta : Madani Press, 2000 Ali Abdul Wahid Wafi, Al-Musawat fi al-islam, Mesir :Dar al-fikr, tt Vol. 8 No. 2 Juli - Desember

20 Siti Masykuroh Ali Abdul Wafi, Prinsip Hak Asasi Dalam Islam, Solo : PT.Pustaka Matiq, 1991 Akram Dhoyauddin Umari, Masyarakat Madani Tinjauan Historis Kehidupan Zaman Nabi, Jakarta : Geman Insani, 1999 Amelia Fauzia, dkk., Realita Dan Cita Kesetaraan Gender di UIN Jakarta, Jakarta : McGill IAIN-Indonesia Social Equity Project, 2004 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahannya, Semarang : CV.Thoha Putera, Al-Haidar dan Herdi Sahrasad, Negara Madinah, Refleksi Tentang Agama Dan Pluralisme, Jakarta : Madani Press, 2000 Husein Muhammad, Islam Agama Ramah Perempuan, Yogyakarta : LkiS, 2004 Nurcholish Madjid, Islam Doktrin Dan Peradaban, Jakarta : Paramadina, 1995 Siti Musdah Mulia (Ed.), Keadilan Dan Kesetaraan Gender Perspektif Islam, Jakarta : Tim PP Depag.RI, Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu-ilmu al-qur an dan al-hadits

JILID 3. Penulis : Muhammad Ma mun Salman

JILID 3. Penulis : Muhammad Ma mun Salman JILID 3 Penulis : Muhammad Ma mun Salman مهنج الطارق لتحسني تالوة القرآ ن PENGANTAR بسم اهلل الرمحن الرحيم Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah swt, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tetap

Lebih terperinci

UNTUK KALANGAN SENDIRI DAN TERBATAS. Penyusun : Muhamammad Mamun Salman,M.Pd.I

UNTUK KALANGAN SENDIRI DAN TERBATAS. Penyusun : Muhamammad Mamun Salman,M.Pd.I UNTUK KALANGAN SENDIRI DAN TERBATAS Penyusun : Muhamammad Mamun Salman,M.Pd.I مهنج الطارق يف تدرس القرآ ن مهنج الطارق يف تدرس القرآ ن بسم اهلل الرمحن الرحيم Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah swt,

Lebih terperinci

Surah al-wāqi`ah : Yang Pasti Berlaku

Surah al-wāqi`ah : Yang Pasti Berlaku Siri Kuliah Generasi al-quran Kehebatan al- I`jāz al-bayāniy (Mukjizat Pada Huruf, Lafaz & Gaya) Surah al-wāqi`ah : Yang Pasti Berlaku Disusun oleh Ahmad Qadri bin Mohamed Sidek Surah al-wāqi ah Catatan

Lebih terperinci

SUKSES MENGHAFAL AL QURAN

SUKSES MENGHAFAL AL QURAN SUKSES MENGHAFAL AL QURAN ک ک ک ڑ ڑ ژ ژ ڈ ڈ ڎ ڎ ڌ ڌ ڍ ڍ ڱ ڱ ڳ ڳ ڳ ڳ گ گ گ گ ک Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit penyakit (yang berada) dalam

Lebih terperinci

ILMU TAJWID. Penulis: Muhammad Ma mun Salman,M.Pd.I

ILMU TAJWID. Penulis: Muhammad Ma mun Salman,M.Pd.I ILMU TAJWID Penulis: Muhammad Ma mun Salman,M.Pd.I ILMU TAJWID 2 GHUNNAH MUSYADDADAH Setiap huruf NUN dan MIM bertasydid dalam ilmu tajwid disebut bacaan ghunnah musyaddadah. Membaca ghunnah, dengan menahan

Lebih terperinci

Inspirasi Dua Wanita Paling Mulia dalam Sejarah Manusia

Inspirasi Dua Wanita Paling Mulia dalam Sejarah Manusia Metafora Suci dari Langit Metafora 32 Inspirasi Dua Wanita Paling Mulia dalam Sejarah Manusia Keutuhan Iman Seorang Isteri dan Kesucian Seorang Gadis Menuju ke Syurga 256 Inspirasi Dua Wanita Paling Mulia

Lebih terperinci

UNTUK KALANGAN SENDIRI DAN TERBATAS. Penyusun : Muhammad Mamun Salman

UNTUK KALANGAN SENDIRI DAN TERBATAS. Penyusun : Muhammad Mamun Salman UNTUK KALANGAN SENDIRI DAN TERBATAS Penyusun : Muhammad Mamun Salman مهنج الطارق يف حتفيظ القرآ ن PENGANTAR بسم اهلل الرمحن الرحيم Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah swt, Rabb semesta alam. Shalawat

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN ETIKA DALAM ISLAM

Bab 2 LANDASAN ETIKA DALAM ISLAM Bab 2 LANDASAN ETIKA DALAM ISLAM Mengingat islam merupakan agama yang bersumber pada ajaran Allah, maka landasan yang digunakan sebagai pijakan pada penegakan etika dalam islam tetap harus berpedoman pada

Lebih terperinci

UNTUK KALANGAN SENDIRI DAN TERBATAS. Penyusun : Muhammad Mamun Salman

UNTUK KALANGAN SENDIRI DAN TERBATAS. Penyusun : Muhammad Mamun Salman UNTUK KALANGAN SENDIRI DAN TERBATAS Penyusun : Muhammad Mamun Salman مهنج الطارق يف حتفيظ القرآ ن PENGANTAR بسم اهلل الرمحن الرحيم Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah swt, Rabb semesta alam. Shalawat

Lebih terperinci

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah Umat Islam di seluruh penjuru dunia bersuka cita menyambut maulid Nabi Muhammad Saw pada bulan Rabiul Awal. Muslim Sunni merayakan hari kelahiran Rasulullah pada tanggal

Lebih terperinci

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( ) Kelompok 5 1. Azizatul Mar ati (14144600200) 2. Nur Ihsani Rahmawati (14144600186) 3. Nurul Fitria Febrianti (14144600175) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

DEKLARASI UNIVERSAL HAK ASASI MANUSIA 1 MUKADIMAH

DEKLARASI UNIVERSAL HAK ASASI MANUSIA 1 MUKADIMAH DEKLARASI UNIVERSAL HAK ASASI MANUSIA 1 MUKADIMAH Bahwa pengakuan atas martabat yang melekat pada dan hak-hak yang sama dan tidak dapat dicabut dari semua anggota keluarga manusia adalah landasan bagi

Lebih terperinci

KESINAMBUNGAN AGAMA-AGAMA

KESINAMBUNGAN AGAMA-AGAMA c Demokrasi Lewat Bacaan d KESINAMBUNGAN AGAMA-AGAMA Oleh Nurcholish Madjid Kemarin, 28 Maret 1999, umat Islam merayakan hari raya Idul Adha 1419 H, yang merupakan perayaan pengingatan kembali (sebuah

Lebih terperinci

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Di antaranya pemahaman tersebut adalah: MENYOAL PEMAHAMAN ATAS KONSEP RAHMATAN LI AL- ÂLAMÎN Kata Rahmatan li al- Âlamîn memang ada dalam al-quran. Namun permasalahan akan muncul ketika orang-orang menafsirkan makna Rahmatan li al- Âlamîn secara

Lebih terperinci

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid c 1 Ramadan d 16 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang

Lebih terperinci

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????

Lebih terperinci

EMPAT AGENDA ISLAM YANG MEMBEBASKAN

EMPAT AGENDA ISLAM YANG MEMBEBASKAN l Edisi 001, Agustus 2011 EMPAT AGENDA ISLAM YANG MEMBEBASKAN P r o j e c t i t a i g k a a n D Luthfi Assyaukanie Edisi 001, Agustus 2011 1 Edisi 001, Agustus 2011 Empat Agenda Islam yang Membebaskan

Lebih terperinci

IKATAN KEADABAN Oleh Nurcholish Madjid

IKATAN KEADABAN Oleh Nurcholish Madjid c Demokrasi Lewat Bacaan d IKATAN KEADABAN Oleh Nurcholish Madjid Dalam menegakkan masyarakat madani atau civil society, Nabi Muhammad saw, tidak pernah membedakan antara orang atas, orang bawah, ataupun

Lebih terperinci

Ibu Melahirkan Tidak Harus Mati (Mencegah Kematian Ibu Melahirkan) Musdah Mulia

Ibu Melahirkan Tidak Harus Mati (Mencegah Kematian Ibu Melahirkan) Musdah Mulia Ibu Melahirkan Tidak Harus Mati (Mencegah Kematian Ibu Melahirkan) Musdah Mulia Pendahuluan Ungkapan al-jannah tahta aqdam al-ummahat (surga di bawah telapak kaki ibu) sangat populer di telinga kita dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN. a. Keharusan saling mengenal, b. Keberagamaan keyakinan, c. Keberagamaan etnis.

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN. a. Keharusan saling mengenal, b. Keberagamaan keyakinan, c. Keberagamaan etnis. BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN A. Keharusan Saling Mengenal Di sini akan dijelaskan tentang persamaan dan perbedaan pemikiran pluralisme agama dalam Islam dan pluralisme agama menurut Alwi Shihab, meliputi:

Lebih terperinci

Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia

Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia Mukadimah Menimbang bahwa pengakuan atas martabat alamiah dan hak-hak yang sama dan mutlak dari semua anggota keluarga manusia adalah dasar kemerdekaan, keadilan

Lebih terperinci

TAUHID SEBAGAI FONDASI KELUARGA SAKINAH. Musdah Mulia

TAUHID SEBAGAI FONDASI KELUARGA SAKINAH. Musdah Mulia TAUHID SEBAGAI FONDASI KELUARGA SAKINAH Musdah Mulia Tauhid adalah inti ajaran Islam. Ajaran ini menegaskan bagaimana berketuhanan secara benar, dan juga menuntun manusia agar berkemanusiaan dengan benar.

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008 DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008 Mata Pelajaran : PPKn Kelas : VII ( TUJUH ) Hari, tanggal : Senin, 9 Juni 2008 Waktu : 60 Menit PETUNJUK UMUM:

Lebih terperinci

Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim

Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI Ketika Rasulullah SAW wafat, seluruh Jazirah Arab telah berhasil disatukan dalam pangkuan Islam. Praktik paganisme yang ada di dalamnya pun berhasil

Lebih terperinci

Direktur Pusat Kajian Hadis

Direktur Pusat Kajian Hadis Direktur Pusat Kajian Hadis 1 2 1 2 DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Direktur Pusat Kajian Hadis 40 Mencapai KUMPULAN Ayat-ayat Al-Qur an Populer Dan Sering Dibaca Imam Shalat Khusyu Dengan Memahami Bacaan

Lebih terperinci

PERNYATAAN UMUM TENTANG HAK-HAK ASASI MANUSIA

PERNYATAAN UMUM TENTANG HAK-HAK ASASI MANUSIA PERNYATAAN UMUM TENTANG HAK-HAK ASASI MANUSIA MUKADIMAH Menimbang bahwa pengakuan atas martabat alamiah dan hak-hak yang sama dan mutlak dari semua anggota keluarga manusia adalah dasar kemerdekaan, keadilan

Lebih terperinci

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan Tauhid untuk Anak Tingkat 1 Oleh: Dr. Saleh As-Saleh Alih bahasa: Ummu Abdullah Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary Desain Sampul: Ummu Zaidaan Sumber: www.understand-islam.net Disebarluaskan melalui:

Lebih terperinci

BAB 6 MASYARAKAT MADANI

BAB 6 MASYARAKAT MADANI BAB 6 MASYARAKAT MADANI Definisi : Apa yang dimaksud dengan : Masyarakat? Masyarakat madani? Masyarakat Beradab? بلدة طيبة ورب غفور (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN PEREMPUAN MENURUT MASDAR FARID MAS UDI DAN KIAI HUSEN MUHAMMAD

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN PEREMPUAN MENURUT MASDAR FARID MAS UDI DAN KIAI HUSEN MUHAMMAD BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN PEREMPUAN MENURUT MASDAR FARID MAS UDI DAN KIAI HUSEN MUHAMMAD A. Persamaan dan Perbedaan Pandangan Masdar Farid Mas udi dan Kiai Husen Muhammad Tentang Kepemimpinan Perempuan

Lebih terperinci

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan Mendidik Anak Menuju Surga Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA Tugas Mendidik Generasi Unggulan Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam proses perubahan dan pertumbuhan manusia. Perubahan dan pertumbuhan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. benua dan lautan yang sangat luas, maka penyebaran agama-agama yang dibawa. melaksanakan kemurnian dari peraturan-peraturannya.

BAB I PENDAHULUAN. benua dan lautan yang sangat luas, maka penyebaran agama-agama yang dibawa. melaksanakan kemurnian dari peraturan-peraturannya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Di lihat dari letak geografis kepulauan Indonesia yang strategis antara dua benua dan lautan yang sangat luas, maka penyebaran agama-agama yang dibawa oleh pendatang

Lebih terperinci

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

TERM-TERM KEADILAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN Oleh: Winarto Dosen Fakultas Syari ah IAIN Surakarta

TERM-TERM KEADILAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN Oleh: Winarto Dosen Fakultas Syari ah IAIN Surakarta TERM-TERM KEADILAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN Oleh: Winarto Dosen Fakultas Syari ah IAIN Surakarta Email: winvenuz2@gmail.com Abstrak Kajian terhadap ayat-ayat tentang keadilan akan mengantarkan satu langkah

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam Bab 11 ISLAM DAN TOLERANSI

Pendidikan Agama Islam Bab 11 ISLAM DAN TOLERANSI Modul ke: 13 Pendidikan Agama Islam Bab 11 ISLAM DAN TOLERANSI Fakultas Teknik Alimudin, S.Pdi, M.Si Program Studi Teknik Industri www.mercubuana.ac.id PENGANTAR Toleransi beragama adalah sikap sabar dan

Lebih terperinci

REVIEW. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK. Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

REVIEW. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK. Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI REVIEW Modul ke: Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK Fakultas EKONOMI Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Akhlak Sosial Islami Manusia sejak

Lebih terperinci

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi) Muhammad SAW adalah seorang nabi terakhir yang diutus ke bumi oleh Allah SWT. Sebagai seorang nabi dan rasul, nabi Muhamad SAW membawakan sebuah risalah kebenaran yaitu sebuah agama tauhid yang mengesakan

Lebih terperinci

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM A. Hal-Hal Yang Melatarbelakangi Paradigma Sekufu di dalam Keluarga Mas Kata kufu atau kafa ah dalam perkawinan mengandung arti

Lebih terperinci

Hakikat Manusia Menurut Islam

Hakikat Manusia Menurut Islam Hakikat Manusia Menurut Islam Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWt yang memiliki peranan penting dalam kehidupan di muka bumi. Manusia juga dipandang sebagai makhluk yang paling tinggi derajatnya

Lebih terperinci

Munakahat ZULKIFLI, MA

Munakahat ZULKIFLI, MA Munakahat ZULKIFLI, MA Perkawinan atau Pernikahan Menikah adalah salah satu perintah dalam agama. Salah satunya dijelaskan dalam surat An Nuur ayat 32 : Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara

Lebih terperinci

MEMAHAMI KETENTUAN POLIGAMI DALAM HUKUM ISLAM Oleh: Marzuki

MEMAHAMI KETENTUAN POLIGAMI DALAM HUKUM ISLAM Oleh: Marzuki MEMAHAMI KETENTUAN POLIGAMI DALAM HUKUM ISLAM Oleh: Marzuki Takada seorang perempuan yang dengan rela mau dimadu. Inilah pernyataan yang hampir menjadi aksioma di kalangan kaum perempuan terkait dengan

Lebih terperinci

Memutus Rantai Pelanggaran Kebebasan Beragama Oleh Zainal Abidin

Memutus Rantai Pelanggaran Kebebasan Beragama Oleh Zainal Abidin Memutus Rantai Pelanggaran Kebebasan Beragama Oleh Zainal Abidin Saat ini, jaminan hak asasi manusia di Indonesia dalam tataran normatif pada satu sisi semakin maju yang ditandai dengan semakin lengkapnya

Lebih terperinci

??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Nikah Beda Agama Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Modul ke: Kesalehan Sosial. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

Modul ke: Kesalehan Sosial. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi. Modul ke: Kesalehan Sosial Fakultas Rusmulyadi, M.Si. Program Studi www.mercubuana.ac.id Secara bahasa makna kesalehan sosial adalah kebaikan atau keharmonisan dalam hidup bersama, berkelompok baik dalam

Lebih terperinci

5 Oktober 2011 AAEI ITB K-07

5 Oktober 2011 AAEI ITB K-07 1 2 ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH... 3 Gina Maulia (10510064) Dewi Ratna Sari (10510028) KELOMPOK 3 Nilam Wahyu Nur Sarwendah (10510051) Widya Tania Artha (10510026) Kartika Trianita (10510007)

Lebih terperinci

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia, 2.4 Uraian Materi 2.4.1 Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila berarti konsepsi dasar tentang kehidupan yang

Lebih terperinci

MODUL 5 PANCASILA DASAR NEGARA DALAM PASAL UUD45 DAN KEBIJAKAN NEGARA

MODUL 5 PANCASILA DASAR NEGARA DALAM PASAL UUD45 DAN KEBIJAKAN NEGARA MODUL 5 PANCASILA DASAR NEGARA DALAM PASAL UUD45 DAN KEBIJAKAN NEGARA (Penyusun: ) Standar Kompetensi : Pancasila sebagai Dasar Negara Indikator: Untuk dapat menguji pengetahuan tersebut, mahasiswa akan

Lebih terperinci

Kesadaran Akan Keberadaan. Ahmad Munir

Kesadaran Akan Keberadaan. Ahmad Munir Kesadaran Akan Keberadaan Ahmad Munir Segala puji bagi Allah, kami memujinya, memohon pertolongannnya, dan ampunannya, kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri diri kami, dan dari kejelekan amalan

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Modul ke: 12 Fakultas Tehnik Pendidikan Agama Islam ISLAM DAN DEMOKRASI Ust. H. Lathif Hakim, Lc. Dipl. DNP. MIE... Program Studi Tehnik Mesin http://mercubuana.ac.id TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM A. Memahami

Lebih terperinci

DEKLARASI UNIVERSAL HAK-HAK ASASI MANUSIA. Diterima dan diumumkan oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 10 Desember 1948 melalui resolusi 217 A (III)

DEKLARASI UNIVERSAL HAK-HAK ASASI MANUSIA. Diterima dan diumumkan oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 10 Desember 1948 melalui resolusi 217 A (III) DEKLARASI UNIVERSAL HAK-HAK ASASI MANUSIA Diterima dan diumumkan oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 10 Desember 1948 melalui resolusi 217 A (III) Mukadimah Menimbang, bahwa pengakuan atas martabat alamiah

Lebih terperinci

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan HADITS KEDUA 4 Arti Hadits / : Dari Umar r.a. juga dia berkata : Ketika kami dudukduduk di sisi Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju

Lebih terperinci

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Musabaqah Tilawatil Qur'an, 5 Juni 2010 Sabtu, 05 Juni 2010

Sambutan Presiden RI pada Musabaqah Tilawatil Qur'an, 5 Juni 2010 Sabtu, 05 Juni 2010 Sambutan Presiden RI pada Musabaqah Tilawatil Qur'an, 5 Juni 2010 Sabtu, 05 Juni 2010 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QUR'AN (MTQ) TINGKAT NASIONAL KE-XXIII TAHUN

Lebih terperinci

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Dasar Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung Terhadap Putusan Waris Beda Agama Kewarisan beda agama

Lebih terperinci

DEKLARASI UNIVERSAL HAK-HAK ASASI MANUSIA

DEKLARASI UNIVERSAL HAK-HAK ASASI MANUSIA DEKLARASI UNIVERSAL HAK-HAK ASASI MANUSIA Diterima dan diumumkan oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 10 Desember 1948 melalui resolusi 217 A (III) Mukadimah Menimbang, bahwa pengakuan atas martabat alamiah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis merupakan negara yang kaya dibandingkan dengan negara yang lainnya, hal ini dapat dibuktikan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN KOMPILASI HUKUM ISLAM

PEMBAHASAN KOMPILASI HUKUM ISLAM PEMBAHASAN KOMPILASI HUKUM ISLAM Materi : HUKUM KEWARISAN Oleh : Drs. H.A. Mukti Arto, SH, M.Hum. PENDAHULUAN Hukum Kewarisan Hukum Kewarisan ialah Hukum yang mengatur tentang pemindahan hak pemilikan

Lebih terperinci

DAHSYATNYA NERAKA. 1. Surga dan Neraka adalah dua makhluk Allah dan telah ada saat ini serta tidak akan binasa selamanya.

DAHSYATNYA NERAKA. 1. Surga dan Neraka adalah dua makhluk Allah dan telah ada saat ini serta tidak akan binasa selamanya. DAHSYATNYA NERAKA 1. Surga dan Neraka adalah dua makhluk Allah dan telah ada saat ini serta tidak akan binasa selamanya. : و ان ج ح و ان اس ي خ ه ىل ر ا ن ا ذ ف ا ؤ ت ذ ا و ن ا ذ ث ذ ا : Ath-Thahawi Berkata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pemahaman Ayat Al-Qur an Terhadap Pendidikan. Multikultural yang Megajarkan Pengembangan Aqidah

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pemahaman Ayat Al-Qur an Terhadap Pendidikan. Multikultural yang Megajarkan Pengembangan Aqidah 78 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pemahaman Ayat Al-Qur an Terhadap Pendidikan Multikultural yang Megajarkan Pengembangan Aqidah 1. Surat Al Baqarah ayat 62 Menurut tafsir Sayyid Quthb, yang ditekankan

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA ABSTRAK Prinsip-prinsip pembangunan politik yang kurang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila telah membawa dampak yang luas dan mendasar bagi kehidupan manusia Indonesia.

Lebih terperinci

MASYARAKAT MADANI. Hatiningrum, SH.M Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

MASYARAKAT MADANI. Hatiningrum, SH.M Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen MASYARAKAT MADANI Modul ke: 13 Fakultas Udjiani EKONOMI DAN BISNIS 1. Pengertian dan Latar Belakang 2. Sejarah Masyarakat Madani 3. Karakteristik dan Ciri-ciri Masyarakat Madani 4. Institusi Penegak Masyarakat

Lebih terperinci

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA KELOMPOK 2: 1. Hendri Salim (13) 2. Novilia Anggie (25) 3. Tjandra Setiawan (28) SMA XAVERIUS BANDAR LAMPUNG 2015/2016 Hakikat Warga Negara Dalam Sistem Demokrasi Warga Negara

Lebih terperinci

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284 Tafsir Depag RI : QS 002 - Al Baqarah 284 ل ل ه م ا ف ي الس م او ات و م ا ف ي ال ا ر ض و ا ن ت ب د وا م ا ف ي ا ن ف س ك م ا و ت خ ف وه ي ح اس ب ك م ب ه الل ه ف ي غ ف ر ل م ن ي ش اء و ي ع ذ ب م ن ي ش اء

Lebih terperinci

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM BAB 2 OLEH : ISLAM DAN SYARIAH ISLAM SUNARYO,SE, C.MM 1 Tujuan Pembelajaran Dapat menjelaskan Makna Islam Dapat Menjelaskan Dasar Dasar Ajaran Islam Dapat menjelaskan Hukum Islam Dapat menjelaskan Klassifikasi

Lebih terperinci

{mosimage}pergaulan Berdasarkan Sistem Islam, Bukan Nilai-nilai Barat yang Rusak

{mosimage}pergaulan Berdasarkan Sistem Islam, Bukan Nilai-nilai Barat yang Rusak {mosimage}pergaulan Berdasarkan Sistem Islam, Bukan Nilai-nilai Barat yang Rusak Sistem pergaulan adalah sistem yang mengatur interaksi antara laki-laki dan perempuan di tengah masyarakat. Sistem pergaulan

Lebih terperinci

C. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Agama, Suku, Ras, Budaya, dan Gender

C. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Agama, Suku, Ras, Budaya, dan Gender C. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Agama, Suku, Ras, Budaya, dan Gender Semua manusia pada dasarnya sama. Membeda-bedakan perlakuan terhadap sesama manusia karena warna kulit atau bentuk fisik lainnya

Lebih terperinci

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????. Hakikat Ibadah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

KEADILAN SEBAGAI HUKUM ALAM

KEADILAN SEBAGAI HUKUM ALAM c Menghormati Kemanusiaan d KEADILAN SEBAGAI HUKUM ALAM Oleh Nurcholish Madjid Hadirin sidang Jumat yang berbahagia. Menurut ajaran Kitab Suci, salah satu bagian takwa ialah menegakkan keadilan. Ada firman

Lebih terperinci

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Muchamad Ali Safa at INSTRUMEN NASIONAL HAK ASASI MANUSIA

Muchamad Ali Safa at INSTRUMEN NASIONAL HAK ASASI MANUSIA Muchamad Ali Safa at INSTRUMEN NASIONAL HAK ASASI MANUSIA UUD 1945 Tap MPR Nomor III/1998 UU NO 39 TAHUN 1999 UU NO 26 TAHUN 2000 UU NO 7 TAHUN 1984 (RATIFIKASI CEDAW) UU NO TAHUN 1998 (RATIFIKASI KONVENSI

Lebih terperinci

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK Di dalam UUD 1945 Bab XA tentang Hak Asasi Manusia, pada dasarnya telah dicantumkan hak-hak yang dimiliki oleh setiap orang atau warga negara. Pada

Lebih terperinci

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR XVII /MPR/1998

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR XVII /MPR/1998 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA -------------- KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR XVII /MPR/1998 TENTANG HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB III PANDANGAN DAN METODE IJTIHAD HUKUM JILTERHADAP PERKAWINAN BEDA AGAMA. A. Pandangan JIL terhadap Perkawinan Beda Agama

BAB III PANDANGAN DAN METODE IJTIHAD HUKUM JILTERHADAP PERKAWINAN BEDA AGAMA. A. Pandangan JIL terhadap Perkawinan Beda Agama BAB III PANDANGAN DAN METODE IJTIHAD HUKUM JILTERHADAP PERKAWINAN BEDA AGAMA A. Pandangan JIL terhadap Perkawinan Beda Agama Ulil Abshar Abdalla, koordinator JIL mempunyai pandangan bahwa larangan kawin

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: 06Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akhlak Sosial Islam Dr. Achmad Jamil, M.Si Program Studi S1 Manajemen Akhlak Sosial Islami Terkait dengan hidup sosial bersama orang lain,

Lebih terperinci

MENDAMAIKAN PERSAUDARAAN SEIMAN

MENDAMAIKAN PERSAUDARAAN SEIMAN c Menghormati Kemanusiaan d MENDAMAIKAN PERSAUDARAAN SEIMAN Oleh Nurcholish Madjid Sidang Jumat yang berbahagia. Dalam kesempatan khutbah kali ini, saya ingin mengajak semuanya untuk merenungkan ajaran

Lebih terperinci

Serial Akhlak Muslim : Amanah

Serial Akhlak Muslim : Amanah Serial Akhlak Muslim : Amanah (الا مانة ( Oleh : H. Ali Fikri Noor, Lc, MA. (Lulusan Program SI & S II, Fak. Ushuluddin, International Islamic University Islambad, Pakistan Dan Dosen Ma'had Aly An-Nu'aimy,

Lebih terperinci

"PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR"

PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR "PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR" Saya menyeru agar kita bersama-sama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan melaksanakan segala perintah-nya dan meninggalkan segala larangan-nya. Kepimpinan di

Lebih terperinci

INDONESIA BERTAUHID 1

INDONESIA BERTAUHID 1 INDONESIA BERTAUHID 1 INDONESIA BERTAUHID 3 Judul: Dengan Tauhid, Masuk Surga Sekeluarga Penulis: Tim Indonesia Bertauhid Editor: Tim Indonesia Bertauhid Desain Sampul: Ariandi Tata Letak: Pery Oktriansyah

Lebih terperinci

IZIN POLIGAMI AKIBAT TERJADI PERZINAAN SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DI PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA

IZIN POLIGAMI AKIBAT TERJADI PERZINAAN SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DI PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA 3 IZIN POLIGAMI AKIBAT TERJADI PERZINAAN SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DI PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA Oleh : Alip No. Mhs : 03410369 Program Studi : Ilmu Hukum UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERLINDUNGAN HAK NAFKAH PEREMPUAN DALAM KOMPILASI HUKUM ISLAM DALAM PERSPEKTIF FEMINISME

BAB IV ANALISIS PERLINDUNGAN HAK NAFKAH PEREMPUAN DALAM KOMPILASI HUKUM ISLAM DALAM PERSPEKTIF FEMINISME 51 BAB IV ANALISIS PERLINDUNGAN HAK NAFKAH PEREMPUAN DALAM KOMPILASI HUKUM ISLAM DALAM PERSPEKTIF FEMINISME A. Analisis Terhadap Perlindungan Hak Nafkah Perempuan dalam Kompilasi Hukum Islam Hak perkawinan

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012 Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERINGATAN NUZULUL QUR'AN TAHUN 1433 H/2012 M

Lebih terperinci

TAUHID. Aku ciptakan jin dan manusia tiada lain hanyalah untuk beribadah kepadaku (QS. Adz-Dzariyat : 56)

TAUHID. Aku ciptakan jin dan manusia tiada lain hanyalah untuk beribadah kepadaku (QS. Adz-Dzariyat : 56) www.ariefprawiro.co.nr TAUHID HAKEKAT DAN KEDUDUKANNYA Allah berfirman: Aku ciptakan jin dan manusia tiada lain hanyalah untuk beribadah kepadaku (QS. Adz-Dzariyat : 56) Dan sesungguhnya Kami ntelah mengutus

Lebih terperinci

Diadopsi oleh resolusi Majelis Umum 53/144 pada 9 Desember 1998 MUKADIMAH

Diadopsi oleh resolusi Majelis Umum 53/144 pada 9 Desember 1998 MUKADIMAH Deklarasi Hak dan Kewajiban Individu, Kelompok dan Badan-badan Masyarakat untuk Pemajuan dan Perlindungan Hak Asasi Manusia dan Kebebasan Dasar yang Diakui secara Universal Diadopsi oleh resolusi Majelis

Lebih terperinci

Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam

Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam Kewajiban cinta kepada Rasul shallallahu alaihi wa salam, kenapa harus cinta Rasul shallallahu alaihi wa salam?, apa tanda-tanda cinta Rasul shallallahu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah kalam Allah Swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dalam bahasa Arab guna menjelaskan jalan hidup yang membawa kemaslahatan bagi umat manusia

Lebih terperinci

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Disebarluaskan melalui: website:    TIDAK untuk tujuan KOMERSIL Judul : Cinta Rasul Penyusun : Ummu Abdillah al-buthoniyah Layout : MRM Graph Disebarluaskan melalui: website: e-mail: redaksi@raudhatulmuhibbin.org TIDAK untuk tujuan KOMERSIL Nabi Muhammad shallallahu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Penelitian mengenai perbandingan konsep pendidikan Islam menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya terhadap pendidikan

Lebih terperinci

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab MATAN Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab C MATAN AS-SITTATUL USHUL Z. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Termasuk perkara yang sangat menakjubkan dan tanda yang

Lebih terperinci

MEMILIH PEMIMPIN YANG BENAR PERSPEKTIF ISLAM Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag.

MEMILIH PEMIMPIN YANG BENAR PERSPEKTIF ISLAM Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. MEMILIH PEMIMPIN YANG BENAR PERSPEKTIF ISLAM Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. Islam adalah sebuah totalitas yang padu yang menawarkan pemecahan terhadap semua masalah kehidupan. Sebagai agama rahmatan lil alamin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. poligami dalam bentuknya yang beragam telah ada dalam tahap-tahap awal dari

BAB I PENDAHULUAN. poligami dalam bentuknya yang beragam telah ada dalam tahap-tahap awal dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Poligami memiliki akar sejarah yang panjang dalam perjalanan peradaban manusia, poligami merupakan permasalahan dalam perkawinan yang paling banyak diperdebatkan

Lebih terperinci

HAK ASASI MANUSIA dalam UUD Negara RI tahun Dr.Hj. Hesti

HAK ASASI MANUSIA dalam UUD Negara RI tahun Dr.Hj. Hesti HAK ASASI MANUSIA dalam UUD Negara RI tahun 1945 Dr.Hj. Hesti HAK ASASI MANUSIA NASIONAL INTERNASIONAL LOKAL / DAERAH INTERNASIONAL dalam konteks pergaulan antar bangsa (Internasional) Penghargaan dan

Lebih terperinci

Rukun berarti? Kerukunan umat beragama? Agama tdk bisa dirukunkan? Kerukunan beragama hanya terbatas pada bidang kehidupan sosial kemasyarakatan

Rukun berarti? Kerukunan umat beragama? Agama tdk bisa dirukunkan? Kerukunan beragama hanya terbatas pada bidang kehidupan sosial kemasyarakatan P E N T I N G Rukun berarti? Kerukunan umat beragama? Agama tdk bisa dirukunkan? Kerukunan beragama hanya terbatas pada bidang kehidupan sosial kemasyarakatan Nasionalisme & Kerukunan Umat Beragama Pemerintah

Lebih terperinci

c 1 Ramadan d 28 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

c 1 Ramadan d 28 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid c 1 Ramadan d 28 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Dan orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak melebih-lebihkan, dan tidak pula kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) tengah-tengah antara yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari. 1 BAB I A. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Dengan tumbuhnya pengetahuan tentang agama-agama lain, menimbulkan sikap saling pengertian dan toleran kepada orang lain dalam hidup sehari-hari, sehingga

Lebih terperinci

STILISTIKA AL-QUR AN: Pendekatan Sastra Sebagai Analisis Dalam Menginterpretasikan Al-Qur an

STILISTIKA AL-QUR AN: Pendekatan Sastra Sebagai Analisis Dalam Menginterpretasikan Al-Qur an STILISTIKA AL-QUR AN: Pendekatan Sastra Sebagai Analisis Dalam Menginterpretasikan Al-Qur an Istianah STAIN Kudus, Jawa Tengan Indonesia email: Istianah@gmail.com Abstrak Artikel ini bertujuan untuk memahami

Lebih terperinci

Mempersembahkan... SEQ. Training Kewirausahaan. Menjadi Pebisnis Amanah & Tawadhu

Mempersembahkan... SEQ. Training Kewirausahaan. Menjadi Pebisnis Amanah & Tawadhu Mempersembahkan... SEQ Training Kewirausahaan Menjadi Pebisnis Amanah & Tawadhu ENTREPRENEUR CENTER Amalan Agama Yang Membawa Keberuntungan Sabda Rasulullah: Setiap amal tergantung pada niatnya. Dan setiap

Lebih terperinci

Seminar Pendidikan Agama Islam

Seminar Pendidikan Agama Islam Seminar Pendidikan Agama Islam Peran Pendidikan Karakter Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani Latar Belakang: Dalam konteks masyarakat Indonesia keinginan reformasi dengan sendirinya memerlukan pula perubahan

Lebih terperinci

NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA

NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA Diajukan oleh: Muhammad choirul mustain 11.11.4897 Kelompok D(S1-TI) Dosen: Tahajudin S, Drs Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir Mata Kuliah

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Modul ke: Pendidikan Agama Islam Islam dan Globalisasi Fakultas EKONOMI Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Latar Belakang Reflekasi Islam Terhadap Globalisasi Era globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian,

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian, menciptakan suasana sejuk dan harmonis bukan hanya di antara sesama umat manusia tetapi juga

Lebih terperinci