BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN ( TP )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN ( TP )"

Transkripsi

1 325 BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN ( TP ) A. TUGAS PEMBANTUAN ( TP ) YANG DITERIMA Tugas Pembantuan sebagai salah satu azas penyelenggaraan pemerintahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia diselenggarakan karena tidak semua wewenang dan tugas pemerintahan dapat didesentralisasikan dan diotonomkan kepada daerah. Pemberian Tugas Pembantuan kepada daerah dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi, dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan umum. Sedangkan tujuannya adalah untuk memperlancar pelaksanaan tugas dan penyelesaian permasalahan serta membantu penyelenggaraan pemerintahan dan pengembangan pembangunan daerah. Sebagai konsekuensi penyelenggaraan tugas pembantuan ini, pemerintah pusat sebagai pemberi tugas mengalokasikan anggaran serta pedoman pelaksanaannya dari masing masing Kementerian/Lembaga/Departemen/Direktorat Jenderal (Ditjen) melalui Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Bendahara Umum Negara) berupa Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) kepada Satuan Kerja (Satker) Pemerintah Kabupaten/Kota yang ada di daerah, demikian pula pemerintah daerah berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaannya kepada pemberi tugas pembantuan. Dasar hukum penyelenggaraan tugas pembantuan adalah sebagai berikut : 1. Undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.

2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Tim Koordinasi Penyelenggaraan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Provinsi dan Pembentukan Tim Koordinasi Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Kabupaten / Kota. Pada Tahun Anggaran 2011 Pemerintah Kabupaten Jembrana menerima pelaksanaan tugas pembantuan dari 5 (lima) Kementerian yaitu Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Kementerian Kesehatan. Tugas Pembantuan ini dilaksanakan oleh 4 (Empat) SKPD yaitu Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan ( PKL ) Kabupaten Jembrana, Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa ( PMD ) Kabupaten Jembrana, Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi serta Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial. 1. Tugas Pembantuan Yang diterima oleh Dinas Pertanian, Kelautan dan Kehutanan Kabupaten Jembrana. Dinas Pertanian, Kelautan dan kehutanan menerima Tugas Pembantuan dari 2 (dua) Kementerian yaitu Kementerian Pertanian dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. 1.1 Dasar Hukum Dasar Hukum pelaksanaan Tugas pembantuan yang diberikan oleh Kementerian Pertanian melalui Dirjen Tanaman Pangan, Dirjen Perkebunan dan Dirjen Pengelolaan Lahan dan Air adalah sebagai berikut : a. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan : 1) Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2011 Nomor: 1909/ /20/2011 tanggal 20 Desember 2010, dengan pagu anggaran sebesar Rp ,-. 2) Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2011.

3 327 3) Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 653/Kpts/Ku.410/1/2011 tentang Penetapan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Penandatangan Surat Perintah Membayar (PP-SPM), Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan Dana Tugas Pembantuan Pada SKPD Dinas/Badan/Kantor Yang Membidangi Tanaman Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun Anggaran b. Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air : 1) Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2011 Nomor : 1909/ /20/2011 tanggal 20 Desember 2010, dengan pagu anggaran sebesar Rp ,- 2) Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air (PLA) Tahun Anggaran ) Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 2368/Kpts/OT.160/5/2011 tentang Perubahan Lampiran Keputusan Menteri Pertanian Nomor 562/Kpts/KU.410/1/2011 tentang Penetapan Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penguji Tagihan/Penandatangan Surat Perintah Membayar (SPM), Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan Dana Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2011 Pada SKPD Dinas/Badan/Kantor Yang Membidangi Prasarana dan Sarana Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. c. Direktorat Jenderal Perkebunan : 1) Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2011 Nomor : 1909/ /20/2011 tanggal 20 Desember 2011, dengan pagu anggaran sebesar Rp ,- 2) Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Pembangunan Perkebunan Program Peningkatan Produksi,Produkivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan Tahun 2011, Dinas Pertanian Kehutanan dan Kelautan Kabupaten Jembrana, Kementerian Pertanian RI, Direktorat Jenderal Perkebunan.

4 328 3) Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 2342/Kpts/OT.160/5/2011 tentang Perubahan Lampiran Keputusan Menteri Pertanian Nomor 807/Kpts/KU.410/2/2011 tentang Penetapan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PP-SPM), Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan Dana Tugas Pembantuan pada SKPD Dinas/Badan/Kantor yang Membidangi Perkebunan Provinsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun Anggaran d. Dasar hukum pelaksanaan tugas pembantuan yang diberikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dengan dasar hukum sebagai berikut : 1) Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2011 Nomor : 0627/ /20/2011 tanggal 20 Desember 2011, dengan pagu anggaran sebesar Rp ,- 2) Kertas Kerja RKA-KL Rincian Belanja Satuan Kerja Tahun Anggaran 2011 Satuan Kerja Tugas Pembantuan Kabupaten Jembrana Provinsi Bali Kode Satker , Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP). 3) Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor KEP.97/MEN/KEU/KU.611/2011 tentang Perubahan Kedua Puluh Dua Atas Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.139/MEN/KEU.611/2010 tentang Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penguji Tagihan/Penandatangan Surat Perintah Membayar (SPM) dan Pengangkatan Bendahara Pengeluaran Pada Satuan Kerja Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota Dana Tugas Pembantuan Lingkup Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun Anggaran ) Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Nomor : 49/TP/VI/KAN/PKL/2011 tentang Perubahan Atas Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Nomor

5 329 25/TP/III/KAN/PKL/2011 tentang Penunjukan Penanggung Jawab Pengelola Keuangan, Pengelola SAI dan Pengelola SABMN Satker Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran Instansi Pemberi Tugas Pembantuan. Instansi pemberi tugas pembantuan adalah Kementerian Pertanian, dengan program dan kegiatan dilaksanakan di melalui 3 (tiga) Direktorat Jenderal yaitu : - Direktorat Jenderal Tanaman Pangan - Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian - Direktorat Jenderal Perkebunan - Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Program dan Kegiatan Program dan Kegiatan tugas pembantuan dari Kementerian Pertanian yang dialokasikan kepada Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan adalah sebagai berikut: a. Tugas Pembantuan yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dengan program dan kegiatan yang dilaksanakan adalah Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan. Kegiatan yang dilaksanakan : - Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. - Pengelolaan Produksi Tanaman Serelia. - Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan. - Penanganan Pasca Panen Tanaman Pangan. - Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen Tanaman Pangan. b. Tugas Pembantuan yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air dengan program dan kegiatan yang dilaksanakan adalah Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu :

6 330 - Pengelolan Air Irigasi untuk Pertanian. - Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian. - Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian. - Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian. - Fasilitas Pupuk dan Pestisida. - Pelayanan Pembiayaan Pertanian dan Pengembangan Usaha Agrobisnis Perdesaan (Puap) c. Program dan Kegiatan Tugas Pembantuan dari Direktorat Jenderal Perkebunan yang diberikan kepada Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan adalah Program Peningkatan Produksi,Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah : - Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar. - Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan. d. Program dan Kegiatan tugas pembantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) yang diberikan kepada Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan adalah sebagai berikut : 1. Program : Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan. 2. Kegiatan : - Fasilitasi Penguatan dan Pengembangan Pemasaran Dalam Negeri Hasil Perikanan. - Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen P2HP Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan : Realisasi Pelaksanaan Progrram dan Kegiatan Tugas Pembantuan dapat dilihat pada tabel berikut : a. Tugas Pembantuan dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan :

7 331 Tabel 5.1 Alokasi dan Realisasi Anggaran TP Dirjen Tanaman Pangan Tahun 2011 Realisasi Program/Kegiatan Jumlah Pagu Fisik % Keu (Rp) % Program Peningkatan Produksi,Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan. Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Pengelolaan Produksi Tanaman Serelia. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan. Penanganan Pasca Panen Tanaman Pangan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen Tanaman Pangan ,60 J U M L A H , ,27 99,47 99,23 99,97 Tugas Pembantuan dari Kementerian Pertanian Ditjen Tanaman Pangan yang dialokasikan kepada Pemerintah Kabupaten Jembrana dilaksanakan oleh Satuan Kerja (Satker) Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kabupaten Jembrana, pada tahun anggaran 2011 dialokasikan dana sebesar Rp ,00 untuk 1 (satu) Program dalam 1 DIPA yaitu : 1. Program Peningkatan Produksi,Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan. Sasaran yang ingin dicapai adalah terlaksananya SLPTT Komoditas Serelia, meningkatnya pupuk organik, terlaksananya SL-PTT, pelatihan, Koordinasi,Pembinaan,Pengawasan dan Monitoring kegiatan peningkatan produksi dan produktivitas melalui indikator tertibnya administrasi kegiatan terlaksananya kegiatan dan hingga akhir bulan Desember tahun 2011 dapat direalisasikan sebesar Rp ,00 dengan realisasi fisik % dan keuangan 99,14 %. b. Tugas Pembantuan dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Alokasi dan Realisasi Anggaran baik fisik maupun keuangan adalah sebagai berikut :

8 332 Tabel 5.2 Alokasi dan Realisasi Anggaran TP Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Realisasi Program/Kegiatan Jumlah Pagu Fisik % Keu(Rp) % Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian. Pengelolan Air Irigasi untuk Pertanian. Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian. Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian. Fasilitas Pupuk dan Pestisida. Pelayanan Pembiayaan Pertanian dan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (Puap) ,68 70,66 38,94 62,22 J U M L A H ,15 Tugas Pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian-Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, dilaksanakan oleh Satuan Kerja (Satker) Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kabupaten Jembrana. Pada tahun anggaran 2011 dialokasikan dana sebesar Rp , 00 untuk 1 ( satu ) Program dalam 1 DIPA yaitu : 1) Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian, sasaran yang ingin dicapai adalah terlaksananya kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air dengan indikator keluarannya adalah : Tersedianya pengembangan sumber air alternatif skala kecil. Tersedianya optimasi pemanfaatan air irigasi Tersediannya pengembangan konservasi air, Hingga akhir bulan Desember tahun 2011 dapat direalisasikan sebesar Rp ,00 dengan realisasi fisik % dan keuangan 86,15 %. c. Tugas Pembantuan dari Direktorat Jenderal Perkebunan : Alokasi dan Realisasi Anggaran baik fisik maupun keuangan adalah sebagai berikut :

9 333 Tabel 5.3 Alokasi dan Realisasi Anggaran TP Dirjen Perkebunan Program/Kegiatan Program Peningkatan Produksi,Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan. - Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar. - Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan. Jumlah Pagu Realisasi Fisik % Keu (Rp) % ,83 93,36 J U M L A H ,65 Pemerintah Pusat melalui Satuan Kerja Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan yang diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Jembrana dilaksanakan oleh Satuan Kerja (Satker) Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kabupaten Jembrana, pada tahun anggaran 2011 dialokasikan dana sebesar Rp ,00 untuk 1 (satu) Program dalam 1 DIPA yaitu : Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan, sasaran kegiatan yang ingin dicapai adalah meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman perkebunan (kakao) dengan indikator keluarannya adalah : - Terlaksananya peremajaan kakao seluas 300 Ha - Terlaksananya intensifikasi kakao seluas 600 Ha - Terwujudnya pembangunan 2 unit UPH (Unit Pengolahan Hasil) kakao fermentasi - Terwujudnya peningkatan produksi dan produktivitas kakao - Meningkatnya kemampuan teknis petani dalam mengelola kebun kakao sesuai standart teknis budidaya perkebunan. - Meningkatnya kemampuan 20 orang petani dalam mengelola produksi pasca panen sesuai SNI - Tersedianya rekomendasi pemupukan yang spesifik di lokasi gerakan untuk digunakan oleh para petani - Tersedianya sistim data base budidaya kakao dengan menggunakan metodologi intensifikasi dan identifikasi tanaman kakao.

10 334 Hingga akhir bulan Desember tahun 2011 dapat direalisasikan sebesar Rp ,00 dengan realisasi fisik % dan keuangan 98,65 %. d. Tugas Pembantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) : Tabel 5.4 Alokasi dan Realisasi Anggaran TP Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Realisasi Uraian Kegiatan Jumlah Pagu Fisik Keuangan % (Rp) % Fasilitasi Penguatan dan Pengembangan ,27 Pemasaran Dalam Negeri Hasil Perikanan Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen P2HP ,34. J U M L A H ,34 Pemerintah Kabupaten Jembrana menerima Tugas Pembantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja (Satker) Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kabupaten Jembrana, pada tahun anggaran 2011 dialokasikan dana sebesar Rp ,00 untuk Program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan, sasaran program yang ingin dicapai adalah meningkatnya produk olahan bernilai tambah, jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan, investasi, distribusi dan akses pasar hasil perikanan. Keluaran (output) Kegiatan Fasilitasi Penguatan dan Pengembangan Pemasaran Dalam Negeri Hasil Perikanan adalah tersedianya sarana dan prasarana pemasaran dalam negeri hasil perikanan, melaui indikator kinerja kegiatan : 1). Jumlah pelelangan ikan dan pasar ikan yang dibina dan dikembangkan agar dapat berfungsi sesuai standar, 2). Jumlah lokasi pelaksanaan promosi dan kerjasama pemasaran hasil perikanan dalam negeri melalui Gemarikan.

11 335 Selanjutnya keluaran (output) Kegiatan Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen P2HP adalah tersedianya dokumen perencanaan dan pelaporan, melaui indikator kinerja kegiatan : 1). Terlaksananya seluruh perencanaan, pelaporan dan publikasi secara terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu berdasarkan data yang terkini dan akurat di lingkungan Ditjen P2HP. 2). Terlaksananya dukungan teknis inovasi teknologi pengolahan, metode pengujian dan monitoring hasil perikanan yang siap diimplementasikan. 3). Terbayarnya gaji dan terlaksananya operasional perkantoran di lingkungan Ditjen P2HP. Hingga akhir bulan Desember tahun 2011, Program/Kegiatan ini dapat dilaksanakan atau direalisasikan sebesar Rp ,00 dengan realisasi fisik % dan keuangan 94,34 %. Kegiatan ini berupa Pembangunan Los Pasar Ikan yang berlokasi di Pasar Umum Negara Kecamatan Jembrana dengan nilai kontrak sebesar Rp ,00 yang dilaksanakan oleh CV. PANCA KARYA UTAMA Sumber dan Jumlah Anggaran Yang Digunakan. a. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Sumber Dana Satker ( ) berasal dari Rupiah Murni pada DIPA TA.2011 Nomor: 1909/ /20/2011 tanggal 20 Desember 2010, dengan pagu anggaran sebesar Rp ,00 (satu milyard empat ratus tujuh puluh satu juta enam ratus empat puluh tiga ribu rupiah). b. Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air Sumber Dana Satker ( ) berasal dari Rupiah Murni pada DIPA TA Nomor : 1909/ /20/2011 tanggal 20 Desember 2010, dengan pagu anggaran sebesar Rp ,00 (satu milyard dua ratus tujuh belas juta rupiah). c. Direktorat Jenderal Perkebunan Sumber Dana Satker ( ) berasal dari Rupiah Murni pada DIPA

12 336 TA.2011 Nomor : 1909/ /20/2011 tanggal 20 Desember 2010, dengan pagu anggaran sebesar Rp ,00 (dua milyard delapan puluh sembilan juta tiga ratus enam puluh delapan ribu rupiah). d. Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP). Sumber Dana Satker ( ) berasal dari Rupiah Murni pada DIPA TA Nomor : 0627/ /20/2011 tanggal 20 Desember 2010, dengan pagu anggaran sebesar Rp ,- (empat ratus tiga puluh enam juta tiga ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah) Satuan Kerja Perngkat Daerah (SKPD) Yang Menangani. SKPD di Kabupaten Jembrana yang melaksanakan tugas pembantuan adalah Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kabupaten Jembrana Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan, Jumlah Pejabat Struktural dan Fungsional. a. Pelaksana Tugas Pembantuan yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan berjumlah 6 orang pegawai sebagai pengelola, yang terdiri dari : 3 orang petugas pelaksana teknis kegiatan,1 Orang Bendahara, 1 orang Pejabat Pembuat Komitmen dan 1 Orang kuasa Pengguna Anggaran dengan Kualifikasi Pendidikan S2 1 Orang, S1 sebanyak 3 Orang, SMA sebanyak 2 Orang. Pangkat dan Golongan Golongan IV sebanyak 2 Orang, Golongan III sebanyak 4 Orang. Pejabat Struktural Eselon II sebanyak 1 Orang, Eselon III sebanyak 1 Orang dan Eselon IV sebanyak 1 orang. b. Pelaksana Tugas Pembantuan dari Direktorat Jenderal Pengelolaan lahan dan Air adalah sebanyak 5 orang pegawai, yang terdiri dari 1 orang petugas pelaksana teknis kegiatan, 1 orang pembuata laporan, 1 Orang Bendahara, 1 orang Pejabat Pembuat Komitmen dan 1 Orang kuasa Pengguna Anggaran dengan kualifikasi pendidikan S2 1 Orang, S1 3 Orang SMA 1 Orang. Jumlah Golongan IV 2 Orang, Golongan III 3 Orang. Jumlah Pejabat Struktural Eselon II 1 Orang, Eselon III 1 Orang dan Eselon IV 1 Orang.

13 337 c. Jumlah pegawai yang dilibatkan untuk melaksanakan Tugas Pembantuan Yang Diberikan Oleh Direktorat Jenderal Perkebunan sebanyak 8 orang dengan kualifikasi pendidikan S2 sebanyak 2 orang, S1 3 orang, SLTA 4 orang. Pangkat dan Golongan Pembina Utama Muda (IV/c) 1 orang, Pembina (IV/a) 2 orang, Penata Tingkat I (III/d) 2 orang, Penata Muda Tingkat I (III/b) 3 orang dan Penata Muda (III/a) 1 orang. Jumlah pejabat struktural eselon II-b 1 orang, eselon III-b 1 orang dan eselon IV-a 1 orang. d. Jumlah Pegawai yang dilibatkan untuk melaksanakan Tugas Pembantuan yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) adalah sebanyak 8 orang dengan kualifikasi pendidikan S2 sebanyak 2 orang, S1 sebanyak 2 orang dan SLTA sebanyak 4 orang. Pangkat dan Golongan Pembina (IV/a) sebanyak 3 orang, Penata Tk.I (III/d) 2 orang, Penata Muda Tk. I (III/b) 2 orang dan Penata Muda (III/a) 1 orang. Jumlah Pejabat Struktural Eselon II-b sebanyak 1 orang, eselon III-a 1 orang, eselon III-b 1 orang dan IV-a sebanyak 1 orang Sarana dan Prasarana Secara umum kondisi dan jumlah sarana prasarana yang digunakan untuk melaksanakan tugas pembantuan di Kabupaten Jembrna sudah cukup memadai, dan dalam kondisi yang baik sehingga tidak menimbulkan persoalan, yaitu sebagai berikut : a. Pelaksanaan Tugas Pembantuan yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan didukung dengan fasilitas Telekomunikasi (Line telepone, Fax dan Internet), Komputer PC (desktop) sebanyak 2 Unit, Note Book sebanyak 2 Unit, Printer sebanyak 2 Unit, Kendaraan Roda 2 sebanyak 3 Unit, dengan kondisi baik. b. Pelaksanaan Tugas Pembantuan Oleh Direktorat Jenderal Prasarana dan sarana Pertanian dengan fasilitas Telekomunikasi (Line telepone, Fax dan Internet), Komputer PC (desktop) sebanyak 3 Unit, Note Book sebanyak 2 Unit, Printer sebanyak 4 Unit, Kendaraan Roda 2 sebanyak 5 Unit yang semuanya dalam kondisi baik.

14 338 c. Pelaksanaan Tugas Pembantuan Yang Diberikan oleh Ditjen Perkebunan didukung fasilitas fasilitas yang cukup memadai dengan kondisi yang baik berupa telekomunikasi telepon dan internet, Komputer, laptop dan printer, kendaraan roda 2 sebanyak 3 unit, dengan kondisi baik. d. Tugas Pembantuan dari Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) dilengkapi dengan sarana Telekomunikasi (Line telepone, Fax dan Internet), Komputer PC (desktop) sebanyak 2 Unit, Printer sebanyak 2 Unit, Kendaraan Roda 2 sebanyak 2 Unit, dan semuanya dalam kondisi baik Permasalahan dan Solusi a. Tugas Pembantuan yang diberikan Oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, permasalahannya adalah sebagai berikut : 1. Lambatnya realisasi kegiatan disebabkan karena seringnya pergantian/revisi pengelolaan keuangan daerah 2. Bantuan bibit/benih padi dalam rangka pelaksanaan SL-PTT padi/kedelai realisasinya tidak sesuai jadwal tanam 3. Perkembangan serangan hama dan penyakit yang cukup pesat sehingga mempengaruhi keberhasilan kegiatan Solusi : 1. Melaksanakan koordinasi dengan Pusat (Kementerian Pertanian) untuk mempercepat proses penetapan pengelola keuangan. 2. Menyesuaikan antara jadwal tanam dengan realisasi bantuan benih. 3. Melaksanakan pengamatan intensif dan menyelenggarakan pengendalian hama dan penyakit secara masal b. Pelaksanaan Tugas Pembantuan Oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan lahan dan Air, permasalahannya adalah sebagai berikut : Beberapa kegiatan tidak bisa dilaksanakan yaitu Kegiatan Pembangunan Sumur Resapan untuk Peternakan karena kelompok tani tidak ada minat dan tidak sanggup untuk melaksanakannya setelah diadakan sosialisasi.

15 339 Solusi : 1. Sisa Anggaran di setor ke Kas Negara 2. Untuk kegiatan Sumur resapan dilakukan lebih banyak koordinasi ke Pusat sehingga untuk tahun-tahun selanjutnya kegiatan yang dialokasikan ke Kabupaten agar disesuaikan dengan kondisi wilayah masing-masing. c. Tugas Pembantuan yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan permasalahannya adalah : 1. Adanya serangan hama penyakit sehingga menurunnya produksi. 2. Iklim yang ekstrim sehingga menurunnya produksi. 3. Tidak tersedianya biaya perencanaan dalam POK sehingga lambatnya pelelangan. Solusi : 1. Pengendalian hama penyakit secara rutin 2. Mengadakan pembinaan secara intensif kepada kelompok tani untuk memberikan pemahaman yang lebih baik dampak pengaruh faktor iklim. 3. Agar dicantumkan biaya perencanaan/design di POK 4. Sedikit mungkin adanya mutasi pegawai di awal tahun. d. Tugas Pembantuan yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP). Permasalahan yang dihadapi adalah dalam pelaksanaan kegiatan tidak ada permasalahan karena hambatan yang ada dikoordinasikan dengan pemberi tugas atau instansi terkait Hal-Hal Lain Yang Perlu Dilaporkan. Realisasi pelaksanaan tugas pembantuan yang kecil sebagian besar diakibatkan oleh lambatnya turun DIPA atau Petunjuk-petunjuk pelaksanaan dari pemerintah. Segala bentuk petunjuk operasionalnya harus menunggu dari pusat disamping karena terdesak waktu berakhirnya tahun anggaran. Dengan demikian diharapkan kedepan hendaknya lebih tepat apabila dana-dana Tugas pembantuan dialokasikan dengan model DAK, agar pelaksanaanya lebih cepat dan tepat sasaran sesuai kebutuhan daerah.

16 340 Agar program-program yang dilaksanakan sesuai dengan harapan dan hasil yang maksimal untuk pelaksanaan tugas pembantuan ditahun-tahun berikutnya maka perlu dipertimbangkan adanya dana pendamping sebagai insentif bagi petani. 2. Tugas Pembantuan Yang diterima oleh Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa. 2.1 Dasar Hukum : a. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008, b. Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran di Lingkungan Departemen Dalam Negeri, d. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintahan Pusat, e. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.07/2007 tentang Bagan Akun Standar, f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.07/2009 tentang Pedoman Pendanaan Urusan Bersama Pusat dan Daerah untuk Penanggulngan Kemiskinan, g. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 tahun 2004 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Departemen Dalam Negeri. 2.2 Instansi Pemberi Urusan Bersama (Tugas Pembantuan) Instansi pemberi Urusan Bersama (Tugas Pembantuan) yaitu Kantor Ditjen PMD Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. 2.3 Program dan Kegiatan Yang Diberikan Program yang diberikan meliputi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan Program Pengembangan Sistem Pembangunan Partisipatif (P2SPP). Kegiatan yang diberikan peningkatan kemandirian masyarakat perdesaan.

17 Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan PNPM dengan alokasi anggaran sebesar Rp ,- terdiri dari : a. BLM sebesar Rp ,- Kegiatan terdiri dari : - Simpan Pinjam Khusus Perempuan Rp ,- - Pendidikan Rp ,- - Sarana Prasarana Rp ,- b. DOK Pelatihan Masyarakat Rp ,- Kegiatan terdiri dari : - Pelatihan KPMD - Pelatihan TPU - Pelatihan Tim Verifikasi - Pelatihan Prebekel, LPM, BPD - Pelatihan UPK, BP UPK, TPK, BKAD - Pelatihan Tim Monitoring Desa - Pelatihan Tim Pemelihara Kegiatan c. DOK Perencanaan Rp ,- Kegiatan terdiri dari : - MAD Perencanaan - Insentip KPMD dan PL - MAD Penetapan Usulan - MAD Pendanaan - Rapat Koordinasi - Administrasi Kegiatan Rp ,- - Peningkatan Kapasitas Aparat Pemerintah Rp ,- - Pembinaan dan pengawasan PNPM-MP Rp ,- Oleh Inspektorat Kabupaten d. DOK RBM Rp ,- P2SPP dengan alokasi anggaran Rp ,- Terdiri dari :

18 342 1) BLM Rp ,- Kegiatan terdiri dari : - Simpan Pinjam Khusus Perempuan Rp ,- - Pendidikan Rp ,- - Kesehatan Rp ,- - Sarana Prasarana Rp ,- 2) BLM DOK P2SPP Rp ,- - Pelatihan KPMD - Peningkatan Kapasitas Pelaku Kecamatan - Lokakarya di Tingkat Kecamatan - Pelatihan Pengintegrasian Pemerintahan Desa - Pelatihan Perumusan Deraf Musrenbang Pengintegrasian - Penataan Kelembagaan - Penguatan Pengembangan Kelompok 2.5 Sumber dan Jumlah Anggaran yang digunakan Sumber anggaran berasal dari APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten dengan alokasi masing-masing yaitu dari APBN sebesar Rp ,- dari APBD I sebesar Rp ,- dan dari APBD II Rp ,-. Total Jumlah anggaran sebesar Rp Realisasi masing-masing yaitu APBN sebesar Rp ,- APBD I sebesar Rp ,- dan APBD II sebesar Rp ,-. Total Jumlah Realisasi sebesar Rp ,- 2.6 Satuan Perangkat Daerah yang melaksanakan Urusan Tugas Pembantuan. Pelaksana Tugas Pembantuan adalah Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Jembrana. 2.7 Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan, Jumlah Pejabat Struktural dan Fungsional Jumlah Pegawai yang menangani urusan sebanyak 9 Orang dengan Kualifikasi Pendidikan SMA 2 Orang, S1 5 Orang, S2 2 Orang, Pangkat dan Golongan masing-masing terdiri dari Gol. II/a (Pengatur Muda), 1 Orang, Gol. III/a

19 343 (Penata Muda) : 2 Orang, Gol. III/b (Penata Muda Tk. I) : 3 Orang, Gol. III/c (Penata) : 1 Orang, Gol. III/d (Penata Tk. I ) : 2 Orang, Gol. IV/b (Pembina Tk. I) : 1 Orang. 2.8 Kondisi Sarana dan Prasarana yang digunakan Sarana dan prasarana yang ada cukup memadai dengan kondisi yang baik Untuk sarana mobilitas berupa Kendaraan Roda 4 : 2 Unit (kondisi baik), Kendaraan Roda 2 : 2 Unit (kondisi baik). 2.9 Permasalahan dan solusi a. Permasalahan : - Penyerapan anggaran pelaksanaan kegiatan RBM tidak maksimal karena disebabkan adanya dana luncuran dari tahun Rendahnya tingkat koordinasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat dari perencanaan sampai pada tahap pelaksanaan kegiatan fisik. - Kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi swadaya dalam membangun desa masih relatif rendah. b. Solusi : - Sudah diupayakan oleh pelaku di tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten untuk penyelesaian pekerjaan agar tepat waktu sesuai dengan batas waktu yang ditentukan. - Memantapkan komitmen bahwa untuk keseluruhan kegiatan yang berkaitan dengan penanggulangan kemiskinan agar melibatkan Gakin sehingga pelaksanaan kegiatan tepat sasaran. 3. Tugas Pembantuan Yang Diterima Oleh Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Jembrana Dasar Hukum 1. Surat Pengesahan DIPA Pelaksanaan Tahun Anggaran 2011 oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI Nomor : 0785 / /20/ 2011 tanggal 30 Desember 2010

20 Dengan dasar SK. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 288/MEN/XII/2010 mengangkat KPA/Pejabat Penguji SPM/ Bendahara Penerima dan Bendahara Pengeluaran Instansi Pemberi Tugas Pembantuan Instansi yang memberikan Tugas Pembantuan adalah Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. 3.3 Program dan Kegiatan Program dan Kegiatan untuk Tahun Anggaran 2011 yaitu sebagai berikut : 1. Nama Program : Program Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas 2. Nama Kegiatan Tenaga Kerja 3. Jumlah Sub : Pengembangan Standarisasi dan Produktivitas ompetensi Kegiatan : Kerja dan Program Lattas 2 Sub Kegiatan 3.4 Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas dengan target 10 Paket kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp ,-. Realisasai Fisik % dan keuangan Rp ,- Kegiatan yang sudah dilaksanakan terdiri dari Pelatihan berbasis kompetensi 10 Paket. 3.5 Sumber dan Jumlah Anggaran yang digunakan Jumlah pagu anggaran untuk tahun 2010 sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- 3.6 Satuan Perangkat Daerah yang melaksanakan Urusan Tugas Pembantuan. Dinas Kependudukan, Catatan Sipil Tenaga Kerja dan Transmigrasi dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana 3.7 Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan, Jumlah Pejabat Struktural dan Fungsional Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jembrana Memiliki 56 orang pegawai yang teridiri dari 14 orang pejabat Struktural dan 42 orang staf dengan komposisi sebagai berikut :

21 Kualifikasi Pendidikan S 2 : 2 orang S 1 : 18 orang Diploma : 2 orang SMA : 20 orang 2. Pangkat dan Golongan : Golongan IV : 5 orang Golongan III : 27 orang Golongan II : 26 orang 3. Pejabat Struktural Eselon II : 1 orang Eselon III : 4 orang Eselon IV : 9 orang 3.8 Kondisi Sarana dan Prasarana yang digunakan Sebagai fasilitas pendukung untuk melaksanakan kegiatannya telah memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut : 1. Gedung Kantor 2. Komputer 3. Printer 4. Telekomunikasi 5. Kendaraan roda dua 6. Kendaraan roda empat 7. Laptop 3.9 Permasalahan Realisasi anggaran di semester pertama sangat minim/kecil karena ada revisi SK. Pembentukan Pengelola dana Tugas Pembantuan. 4. Tugas Pembantuan Yang Diterima Oleh Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kabupaten Jembrana. Pemerintah Kabupaten Jembrana dalam urusan kesehatan melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan pemerintah pusat melalui departemen kesehatan

22 346 Republik Indonesia, hal ini bertujuan untuk peningkatan akses serta pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Program kesehatan dimaksud yaitu upaya pelayanan kesehatan, dengan program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Jaminan Ppersalinan (Jampersal) dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). 4.1 Dasar Hukum Tugas pembantuan yang meliputi Jamkesmas, Jampersal dan BOK tersebut di dasari oleh peraturan mentri dan Dirjen, Dalam hal ini mentri kesehatan dan direktur jendral bina gizi dan kesehatan ibu dan anak. Adapun peraturanya adalah sebagai berikut : - Permenkes Nomor 631/MENKES/PER/III/2011 Tentang Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan - Permenkes nomor 1097/menkes/per/VI/2011 tentang petunjuik teknispelayanan kesehatan dasar Jamkesmas. - Peratusran Dirjen bina gizi dan kesehatan ibu dan anak Nomor : HK.03.05/BI.3/607/2011 tentang petunjuk pelaksanaan Pengelolaan keuangan Bantuan Oprasional Kesehatan (BOK) - Keputusan bupati jembrana : 293/Diskes.ksos/2011 tentang pembentukan tim koordinasi kegiatan jaminan persalinan, jaminan kesehatan masyarakat dan bantuan oprasional kesehatan di tingkat kabupaten jembrana tahun Instansi pemberi tugas Pembantuan. Dalam pelaksanaan program pembantuan instansi yang memberi tugas adalah instansi departemen kesehatan, melalui Kementerian kesehatan dan direktur jendral bina gizi dan kesehatan ibu dan anak. Pusat (Jakarta). 4.3 Program dan kegiatan yang diterima a. Program jaminan persalinan yang dicanangkan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan, memberikan bantuan kepada setiap ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya baik k1 s/d k4 artinya pemeriksaan kehamilan diberikan layanan gratis oleh program Jampersal sebanyak 4 (empat) kali selama kehamilan).

23 347 Persalinan bagi setiap ibu hamil yang melahirkan ditanggung oleh program jaminan persalinan termasuk sampai masa nifas artinya ibu hamil dari saat melahirkan sampai dengan 42 hari untuk pemeriksaannya ditanggung Jampersal pada institusi kesehatan pemerintah yaitu puskesmas dan jaringannya, termasuk layanan rujukan ke rumah sakit umum pemerintah. Untuk di Kabupaten Jembrana program Jampersal baru dapat dilaksanakan pada tahun 2011 oleh semua puskesmas dan jaringannya di kabupaten Jembrana. b. Jaminan kesehatan Jaminan kesehatan diberikan kepada semua masyarakat peserta jaminan kesehatan masyarakat beserta keluarganya, termasuk masyarakat miskin yang tercantum dalam keputusan bupati (yang tercantum dalam buku merah kk miskin ) selain itu gelandangan dan pengemis serta orang gila bias ditanggung oleh Jamkesmas. Bila masyarakat yang tersebut diatas belum mendapat kartu Jamkesmas dapat dibuatkan surat keterangan oleh yang berwenang. Pelayanan terhadap peserta Jamkesmas yaitu diberikan layanandi institusi pemerintah yaitu puskesmas beserta jaringannya termasuk rujukan ke institusi rumah sakit umum pemerintah. c. Bantuan oprasional kesehatan Bantuan operasional kesehatan yang disebut BOK diberikan oleh Kementerian yaitu untuk menunjang program program pemerintah pusat dikabupaten kota,sehingga program luncuran oleh pusat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dapat berjalan sesuai dengan harapan, serta tujuan akhir angka kematian ibu, angka kematian bayi dapat ditekan serendah mungkin. Pembiayaan operasional kesehatan dapat dipakai untuk kegiatan preventif dan promotif. 4.4 Realisasi pelaksanaan program Dalam pelaksanaan program Jampersal, Jamkesmas dan BOK telah dapat dilaksanakan walaupun belum sempurna karena merupakan program pembantuan yang baru terutama Jampersal dan BOK.

24 348 Jaminan persalinan (Jampersal) telah dimanfaatkan oleh masyarakat baik di pedesaan maupun perkotaan, dengan kunjungan k1 sebanyak 162 kunjungan, k4 sebanyak 33 kunjungan, kf 1 sebanyak 7 kunjungan, serta persalinan normal yang mendapat pelayanan Jampersal sebanyak 163 ibu melahirkan. Dana yang di sediakan untuk jaminan persalinan sebesar Rp ,- dalam pelaksanaan program Jampersal Dinas Kesehatan juga menggandeng bidang praktek swasta. Sampai saat ini bidang yang ikut melayani ibu melahirkan dengan program Jampersal sebanyak 48 orang. 4.5 Sumber dan jumblah anggaran yang di gunakan. Sumberdana Program bersumber dari DIPA Kementerian kesehatan yang di sebar ke kabupaten kota. Jumlah anggaran dari masing masing kegiatan andalah : Jamkesmas : Rp ,- dengan realisasi Rp ,- Jampersal : Rp ,- dengan realisasi Rp ,- BOK : Rp ,- dengan realisasi Rp ,- 4.6 Jumlah pegawai dan pejabat Struktural Pengelola. Jumlah pegawai yang menangani pelaksanaan tugas pembantuan adalah sebagai berikut : Tabel 5.5 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pelaksana TP pada Dinas Kesehatan dan Kesos NO PENDIDIKAN JUMLAH 1 S1 Dengan Pasca 6 orang 2 S1 5 orang 3 DIII 1 orang 4 DI 1 0rang 5 SMA 1 orang Jumlah 14 orang Tabel 5.6 Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan NO Pangkat Jumlah 1 Gol IV 6 orang 2 III 7 orang 3 II 1 orang

25 349 Tabel 5.7 Jumlah Pegawain Berdasarkan Jabatan Struktural NO Eselon Jumlah 1 IIa 1 orang 2 IIb 1 orang 3 IIa 1 orang 4 IIIb 3 orang 4.7 Kondisi Sarana dan Prasarana yang digunakan Untuk melaksanakan program Jampersal, Jamkesmas dan BOK Sarana yang Dimanfaatkan termasuk Puskesmas dan jaringannya (yaitu 6 Puskesmas dan 5 Pustu Pembina masih layak dimanfaatkan untuk sarana pelaksanaan.) 4.8 Permasalahan dan solusi Yang menjadi permasalahan adalah untuk dana BOK juklak juknis baru datang sekitar pertengahan tahun sehingga pelaksanaan oktober baru bias dimulai hal ini menyebabkan rendahnya serapan dan tugas pembantuan. Langkah-langkah yang diambil agar program dapat berjalan yaitu memberdayakan sumber daya yang ada baik di kabupaten (dinas kesehatan) maupun puskesmas sehingga dengan sisa waktu tersebut program dapat dilaksanakan. B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN Berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Dari Pemerintah Provinsi Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa dan Dari Pemerintah Kabupaten/Kota Kepada Pemerintah Desa, maka Pemerintah Kabupaten Jembrana dapat memberikan Tugas Pembantuan kepada Desa. Sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Jembrana belum memberikan Tugas Pembantuan kepada Desa karena kondisi keuangan daerah yang dituangkan dalam APBD Kabupaten Jembrana masih mengalami keterbatasan.

V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Upaya Pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang bermuara kepada kesejahteraan rakyat semakin meningkat. Penyerahan wewenang urusan pemerintahan kepada Daerah Otonom

Lebih terperinci

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN BAB IV TUGAS PEMBANTUAN Pelaksanaan tugas pembantuan adalah sebagai bentuk penugasan dari pemerintah kepada daerah dan/atau desa untuk melaksanakan urusan pemerintahan dan pembangunan yang disertai dengan

Lebih terperinci

Selanjutnya tugas pembantuan tersebut meliputi : 1. Dasar Hukum 2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Selanjutnya tugas pembantuan tersebut meliputi : 1. Dasar Hukum 2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Penyelenggaraan tugas pembantuan menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan / atau

Lebih terperinci

BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Upaya pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang bermuara pada kesejahteraan rakyat semakin meningkat. Penyerahan wewenang urusan pemerintahan kepada daerah

Lebih terperinci

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN 5.1. Tugas Pembantuan Yang diterima Upaya pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang bermuara pada kesejahteraan rakyat semakin meningkat. Penyerahan wewenang

Lebih terperinci

LKPJ- Bupati Berau Tahun 2014 Bab V halaman 286

LKPJ- Bupati Berau Tahun 2014 Bab V halaman 286 B A B V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Sebagaimana diamanatkan dalam Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah bahwa yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN BAB IV TUGAS PEMBANTUAN Tugas pembantuan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantuan merupakan sistem dan prosedur penugasan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN BAB IV TUGAS PEMBANTUAN Tugas pembantuan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantuan merupakan sistem dan prosedur penugasan

Lebih terperinci

B A B IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

B A B IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN B A B IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Sebagaimana diamanatkan dalam Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang perimbangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah bahwa yang dimaksudkan dana

Lebih terperinci

BAB II TUGAS PEMBANTUAN

BAB II TUGAS PEMBANTUAN BAB II TUGAS PEMBANTUAN Upaya pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang bermuara kepada kesejahteraan rakyat semakin meningkat. Penyerahan wewenang urusan pemerintahan kepada daerah otonom untuk mengatur

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman

Lebih terperinci

Penyelenggaraan Tugas Pembantuan

Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Penyelenggaraan Tugas Pembantuan 4.1. Tugas Pembantuan Yang Diterima Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berdasarkan azas tugas pembantuan sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 7

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 008 NOMOR 16 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 16 TAHUN 008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/8/KEP/ /2013 TENTANG

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/8/KEP/ /2013 TENTANG WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/8/KEP/422.012/2013 TENTANG PENUNJUKANN PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DANA BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN ANGGARAN 2013 WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.905, 2015 KEMENDESA-PDT-Trans. Urusan Pemerintahan. Ditjen Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. TA 2015. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1931, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KP. Dekonsentrasi. Tugas Pembantuan. Tahun 2017 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53/PERMEN-KP/2016 TENTANG LINGKUP

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Satuan Kerja Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DI KABUPATEN MALANG

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DI KABUPATEN MALANG BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DI KABUPATEN MALANG Dalam rangka untuk lebih meningkatkan tertib administrasi serta mensinergikan proyek pembangunan yang dibiayai dari sumber

Lebih terperinci

LKPJ- AMJ Bupati Berau BAB V halaman 403

LKPJ- AMJ Bupati Berau BAB V halaman 403 B A B V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Sebagaimana diamanatkan dalam Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah bahwa yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN BAB IV TUGAS PEMBANTUAN Tugas Pembantuan merupakan penugasan dari Pemerintah kepada Daerah dan atau Desa atau sebutan lain dengan kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang

Lebih terperinci

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2. BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN CILACAP

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 13 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 13 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 13 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN ANGGARAN 2018 DENGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1469, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Anggaran. Transfer. Pelaksanaan. Pertanggungjawaban. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 183/PMK.07/2013 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

2018, No Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N

2018, No Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.114, 2018 KEMEN-KP. Dekonsentrasi kepada Gubernur. Tugas Pembantuan kepada Pemda Kab/Kota. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64/PERMEN-KP/2017

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam No. 2005, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Dekonsentrasi. Pelimpahan dan Pedoman. TA 2017. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA, PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN JAYAPURA DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id -1- GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN PROVINSI BALI

Lebih terperinci

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN 5.1. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA 5.1.1. Dasar Hukum Berdasarkan ketentuan umum pasal 1 Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Tugas Pembantuan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman. No.418, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168 /PMK.07/2009 TENTANG

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERDESAAN

PNPM MANDIRI PERDESAAN PNPM MANDIRI PERDESAAN Oleh : DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI PNPM MANDIRI PERDESAAN Merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan kemiskinan dan pengangguran

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 21 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 21 TAHUN 2010 LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 21 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SUNGAI

Lebih terperinci

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN V - 1 BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN 5.1. Tugas Pembantuan Yang Diterima Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem dan prosedur penugasan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

Lebih terperinci

TENTANG PENETAPAN ALOKASI DAN PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2006

TENTANG PENETAPAN ALOKASI DAN PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2006 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 124 /PMK.02/2005 TENTANG PENETAPAN ALOKASI DAN PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2006 Menimbang : a. bahwa sesuai dengan hasil

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO 1 PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 09 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KELAUTAN DAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA KEDIRI SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA KEDIRI

PEMERINTAH KOTA KEDIRI SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA KEDIRI PEMERINTAH KOTA KEDIRI SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang :

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2012 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Urusan Pemerintah. Pelimpahan dan Penugasan. Tahun Anggaran 2012. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN

Lebih terperinci

Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah 3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah Pembiayaan daerah merupakan komponen APBD yang digunakan untuk menutup kekurangan defisit APBD atau untuk memanfaatkan surplus APBD.Anggaran defisit adalah anggaran

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1344, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pemerintahan. Pelimpahan. Penugasan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELIMPAHAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Pemerintah Kabupaten Paser Paser Buen Kesong BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Selama kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu dari tahun 20102015, Pemerintah Kabupaten Paser telah melaksanakan beberapa tugas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, INSPEKTORAT, DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1324, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Daftar Isian. Anggaran. Lanjutan. Masyarakat Mandiri. TA 2012. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 229/PMK.02/2012 TENTANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 59 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1 Kota Prabumulih 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Keinginan Pemerintah dan tuntutan dari publik saat ini adalah adanya transparansi dan akuntabilitas terhadap pengelolaan keuangan negara. Dasar dari

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN KEBUN SUMBER BENIH KAKAO dan KOPI BERKELANJUTAN TAHUN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD 38 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA, PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS KEPENDUDUKAN CATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN JAYAPURA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Pengaturan kewenangan Pemerintahan terbagi menjadi Kewenangan Pusat, Desentralisasi, Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan (Medebewind), Pembagian Urusan Pemerintahan ini diatur

Lebih terperinci

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D 29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN 2003 Menimbang PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk penyelenggaraan

Lebih terperinci

MATERI DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA. RAPAT DENGAR PENDAPAT DPR - RI Rabu, 16 Nopember 2011

MATERI DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA. RAPAT DENGAR PENDAPAT DPR - RI Rabu, 16 Nopember 2011 KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MATERI DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA RAPAT DENGAR PENDAPAT DPR - RI Rabu, 16 Nopember 2011 I. PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A. 2011

Lebih terperinci

Pegawai 2,325,187, , , ,00 PEMBANGUNAN

Pegawai 2,325,187, , , ,00 PEMBANGUNAN LAMPIRAN V : PERATURAN DAERAH NOMOR : 5 TAHUN 2013 TANGGAL : 31 DESEMBER 2013 PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA REKAPITULASI BELANJA DAERAH UNTUK KESELARASAN DAN KETERPADUAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN FUNGSI

Lebih terperinci

2016, No Anggaran 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (L

2016, No Anggaran 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (L BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1597, 2016 KEMENKEU. Dana Proyek. Desentralisasi. Rincian. Pedoman. TA 2016. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160/PMK.02/2016 TENTANG PEDOMAN UMUM

Lebih terperinci

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DI TERIMA DARI PEMERINTAH

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DI TERIMA DARI PEMERINTAH BAB IV TUGAS PEMBANTUAN A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DI TERIMA DARI PEMERINTAH Upaya pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang bermuara kepada kesejahteraan rakyat semakin meningkat. Penyerahan wewenang

Lebih terperinci

TATA CARA PENGGUNAAN DANA PROGRAM/KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN URUSAN BERSAMA (UB) PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A. 2010

TATA CARA PENGGUNAAN DANA PROGRAM/KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN URUSAN BERSAMA (UB) PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A. 2010 Lampiran II Surat Menteri Dalam Negeri Nomor : 414.2/753/PMD Tanggal : 19 Pebruari 2010 TATA CARA PENGGUNAAN DANA PROGRAM/KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN URUSAN BERSAMA (UB) PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1

DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. LATAR BELAKANG... I-1 1.2. DASAR HUKUM... I-1 1.3. GAMBARAN UMUM JAWA BARAT... I-4 1.3.1.

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014 (Edisi Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-018.02-0/2013 DS 2887-2051-5773-8818 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014 KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2014

Lebih terperinci

DINAS PERTANIAN KOTA MADIUN

DINAS PERTANIAN KOTA MADIUN DINAS PERTANIAN KOTA MADIUN A. Informasi tentang profile Badan Publik : 1. Informasi tentang kedudukan, domisili dan alamat lengkap VIEW Dinas Pertanian merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di Bidang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Untuk melaksanakan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.05/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.05/2012 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.05/2012 TENTANG PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN LANJUTAN PROGRAM/KEGIATAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.95, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Penyusunan. Daftar Isian. Pelaksanaan. Anggaran. Pemberdayaan Masyarakat. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.05/2012

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Madiun Th

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Madiun Th BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa setiap instansi pemerintah diminta untuk menyampaikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUNGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BUNGO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.60, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Dana Dekonsentrasi. Dukungan Manajemen. Tugas Teknis. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 89 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1358, 2012 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Dekonsentrasi. Tugas Pembantuan. Penyelenggaraan. Petunjuk Teknis. TA 2013. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 43 /PB/2007 TENTANG PETUNJUK PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA PROGRAM KELUARGA

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN

Lebih terperinci

Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema

Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema Catatan Kritis Atas Hasil Pemeriksaan BPK Pada KEGIATAN PERLUASAN (PENCETAKAN) SAWAH DALAM PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN TAHUN ANGGARAN 2007-2009 Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 1 TAHUN 2001 SERI D NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 1 TAHUN 2001 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 1 TAHUN 2001 SERI D NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 1 TAHUN 2001 T E N T A N G LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 1 TAHUN 2001 SERI D NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 1 TAHUN 2001 T E N T A N G ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KERINCI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA PEKALONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci