BAB IV TUGAS PEMBANTUAN A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DI TERIMA DARI PEMERINTAH
|
|
- Suhendra Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV TUGAS PEMBANTUAN A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DI TERIMA DARI PEMERINTAH Upaya pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang bermuara kepada kesejahteraan rakyat semakin meningkat. Penyerahan wewenang urusan pemerintahan kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam system desentralisasi merupakan salah satu upaya untuk mempercepat proses pembangunan di daerah. Pemerintah Kabupaten Bangka dalam tahun 2008 untuk melaksanakan pembangunan di daerah disamping menyelenggarakan urusan pemerintahan melalui dana APBD juga dari APBN. Salah satu bentuk APBN yang serahkan yang diserahkan pemerintah pusat kepada Pemkab Bangka adalah dana tugas pembantuan. Dana tugas pembantuan sendiri adalah dana yang berasal dari APBN baik yang bersumber dari Pinjaman Hibah Luar Negeri maupun dari Rupiah Murni yang dilaksanakan oleh daerah, mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan tugas pembantuan. Tugas pembantuan merupakan salah satu bentuk kegiatan sektoral di daerah yang sistem pengalokasian anggarannya dilakukan setelah adanya pelimpahan kewenangan/penugasan dari Pemerintah melalui anggaran kementerian negara/lembaga (K/L). Tugas pembantuan kepada Pemerintah Kabupaten Bangka pada tahun 2008 terdiri dari beberapa urusan wajib dan pilihan. Beberapa Urusan wajib pada tugas pembantuan meliputi : - Urusan Perumahan - Urusan Tenaga Kerja - Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa - Urusan Ketahanan Pangan IV-1
2 Sedangkan beberapa Urusan Pilihan yang diselenggarakan melaui tugas pembantuan antara lain : - Urusan Pertanian - Urusan Kelautan dan Perikanan Adapun uraian pelaksanaan tugas pembantuan yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Bangka pada tahun 2008 akan dipaparkan dasar hukum; instansi pemberi tugas pembantuan; program, kegiatan dan pelaksanaannya; sumber dan jumlah anggaran yang digunakan; serta permasalahan dan solusi sebagai mana diamanatkan Pasal 21 ayat (3) PP-03/2007 adalah sebagai berikut : 1. Urusan Wajib Perumahan a. Dasar Hukum Untuk penyelenggaraan urusan wajib perumahan ini yang menjadi dasar hukum adalah : 1) Surat Pengesahan DIPA nomor / /-/2008 kemudian direvisi dengan nomor / /-/2008 dan terakhir direvisi dengan DIPA nomor / /-/2008 tanggal 1 Desember 2008 untuk pelaksanaan Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan dengan kegiatan Pembinaan Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2K). 2) Surat Kuasa Penggunaan Anggaran (SKPA) nomor: 827/WPB.11/KP.02/2008, nomor: 828/WPB.11/KP.02/2008 dan nomor: 829/WPB.11/KP.02/2008 untuk pelaksanaan Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan dengan kegiatan Pembinaan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP). b. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan Instansi Pemberi Tugas Pembantuan yakni Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen PU Republik Indonesia. IV-2
3 c. Program, Kegiatan dan Pelaksanaannya 1) Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan a) Kegiatan : Penanggulangan Kemiskinan perkotaan P2KP Pelaksanaan Kegiatan ini meliputi 11 desa dan kelurahan di 2 Kecamatan yakni Kecamatan Sungailiat 5 kelurahan, serta Kecamatan Pemali 6 desa. Output kegiatan berupa pembangunan infrastruktur pemukiman, bantuan sosial bagi masyarakat serta kegiatan simpan pinjam bagi kelompok masyarakat di perkotaan, yang pengelolaan dana kegiatan dialokasikan pada masing-masing Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Adapun rincian BKM, serta alokasi dana adalaha sebagai berikut : BKM Kenanga Bersatu kelurahan Kenanga kecamatan Sungailiat dengan alokasi dana sebesar Rp ,- BKM Harapan Kita keurahan Parit Padang kecamatan Sungailiat dengan alokasi dana sebesar Rp ,- BKM Maju Bersama desa Rebo kecamatan Sungailiat dengan alokasi dana sebesar Rp ,- BKM Mandiri Sejahtera kelurahan Sri Menanti kecamatan Sungailiat dengan alokasi dana sebesar Rp ,- BKM Al-Ikhlas desa Sempan kecamatan Pemali dengan alokasi dana sebesar Rp ,- BKM Harapan Makmur desa Air Duren kecamatan Pemali dengan alokasi dana sebesar Rp. Rp ,- BKM Tunas Baru desa Air Ruay kecamatan Pemali dengan alokasi dana sebesar Rp ,- BKM Karya Makmur desa Karya Makmur kecamatan Pemali dengan alokasi dana sebesar Rp ,- BKM Mari Membangun desa Pemali kecamatan Pemali dengan alokasi dana sebesar Rp ,- BKM Harapan Bersama kelurahan Kuday kecamatan Sungailiat dengan alokasi dana sebesar Rp ,- BKM Jaya Bersama desa Penyamun kecamatan Pemali dengan alokasi dana sebesar Rp ,- IV-3
4 2) Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan a) Kegiatan : Pembinaan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Pelaksanaan Kegiatan ini meliputi 2 desa di dua kecamatan yaitu desa Jada Bahrin kecamatan Merawang dan desa Kota Waringin kecamatan Puding Besar. Output kegiatan berupa : Di desa Jada Bahrin berupa pembangunan siring jalan desa sepanjang meter ( 1 km); Di desa Kota Waringin berupa : pembangunan plat duikers W.06 sebanyak 2 unit, Tempat cucian 1 unit, Jalan rabat beton sepanjang 200 m, Rehab jalan setapak 200 m. d. Sumber dan Jumlah Anggaran 1) Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan. Untuk kegiatan P2KP, sumber dana tugas pembantuan pada kegiatan ini adalah APBN dari Rupiah Murni, dengan jumlah anggaran sebesar Rp ,- dengan persentase penyerapan dana sebesar 100 %. 2) Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan Untuk kegiatan PPIP, sumber dana tugas pembantuan pada kegiatan ini adalah APBN dari Rupiah Murni, dengan jumlah anggaran sebesar Rp ,-, alokasi masing-masing desa sebesar Rp ,- dengan persentase penyerapan dana sebesar 100%. Disamping dana pembangunan fisik, untuk kegiatan PPIP juga dialokasikan dana penunjang untuk honorarium Tim pelaksana sebesar Rp ,-, keperluan belanja administrasi sebesar Rp ,- serta keperluan biaya perjalanan dinas sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan dana sebesar 100 %. IV-4
5 e. SKPD Pelaksana SKPD yang melaksanakan tugas pembantuan urusan wajib perumahan ini adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangka. f. Jumlah Pegawai Jumlah pegawai Dinas Pekerjaan Umum sebanyak 36 orang dengan kualifikasi pendidikan S2 sebanyak 1 orang, S1 sebanyak 7 orang, DIII sebanyak 3 orang dan SLTA sebanyak 24 orang dan SLTP 1 orang. Sedangkan bila berdasarkan eselonering sebanyak 1 orang eselon II, 3 orang eselon III dan 9 orang eselon IV. Jika dilihat berdasarkan kepangkatan maka golongan IV sebanyak 4 orang, golongan III sebanyak 11 orang, golongan II sebanyak 20 orang, dan golongan I sebanyak 1 orang. g. Kondisi Sarana dan Prasarana yang digunakan Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan dalam rangka pelaksanaan program Urusan Pekerjaan Umum Kabupaten Bangka saat ini cukup memadai. h. Permasalahan dan Solusi Permasalahan dalam pelaksanaan program ini adalah terjadinya beberapa kali revisi DIPA, dan terakhir tertanggal 1 Desember 2008, sehingga waktu persiapan dan penyelesaian administrasi kegiatan sangatlah mendesak. 2. Urusan Wajib Tenaga Kerja a. Dasar Hukum Untuk penyelenggaraan urusan wajib Tenaga Kerja ini, yang menjadi dasar hukum: o Surat Pengesahan DIPA nomor / /-/2008, untuk pelaksanaan Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja. IV-5
6 o Surat Pengesahan DIPA nomor / /-/2008 untuk pelaksanaan Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja. b. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan Instansi Pemberi Tugas Pembantuan yakni Direktorat Jenderal PHI dan PTK Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia. c. Program, Kegiatan dan Pelaksanaannya 1) Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja a) Kegiatan Konsolidasi Program-program perluasan kesempatan kerja. Pelaksanaan Kegiatan ini meliputi : Sub kegiatan yakni Padat Karya Produksi. Output kegiatan berupa pemberdayaan tenaga kerja pengangguran melalui kegiatan padat karya produktif dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 40 orang. b) Kegiatan Pengembangan Pasar Kerja dalam Negeri. Pelaksanaan Kegiatan ini meliputi 2 (dua) sub kegiatan yakni : Sub Kegiatan Administrasi Kegiatan, dengan output kegiatan berupa penunjang administasi kegiatan. Sub Kegiatan Penyuluhan dan Penyebaran Informasi, dengan output kegiatan Meningkatnya efektivitas IPK dan bursa kerja online. 2) Program Perlindungan dan Pengembangan lembaga tenaga kerja. a) Kegiatan Pembangunan/Pengadaan/Peningkatan Sarana dan Prasarana. Pelaksanaan Kegiatan ini meliputi sub kegiatan : Sub Kegiatan Pengadaan alat pengolah data, dengan output kegiatan tersedianya alat pengolah data sebanyak 2 (dua) unit. b) Kegiatan Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan. Pelaksanaan kegiatan ini meliputi sub kegiatan : IV-6
7 Sub Kegiatan Administrasi Kegiatan, dengan output berupa terwujudnya pembinaan administrasi keuangan pelaksanaan kegiatan. c) Kegiatan Pemberian Dorongan dan Penyempurnaan Pelaksanaan Negoisasi Bipartit. Pelaksanaan kegiatan tersebut meliputi sub kegiatan : Sub Kegiatan Penyuluhan Pembentukan LKS Bipartit, dengan output kegiatan berupa terlaksananya penyuluhan dan penyebaran informasi mengenai ketenagakerjaan. d) Kegiatan Pembinaan Kelembagaan dan Pemasyarakatan Hubungan Industrial. Pelaksanaan kegiatan ini meliputi dua sub kegiatan, yakni : Sub Kegiatan Pemutakhiran Data Verifikasi Keanggotaan SP/SB, dengan output kegiatan berupa tersedianya data SP/SB yang akurat. Sub Kegiatan Pemutakhiran Data Survey Penetapan Nilai KHL, dengan output kegiatan berupa pemutakhiran data nilau KHL. e) Kegiatan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. Pelaksanaan kegiatan ini melalui sub kegiatan : Sub Kegiatan Penanganan Kasus Pencegahan/ Penanganan Perselisihan Hubungan Industrial dengan output kegiatan berupa penanganan perselisihan hubungan industrial. d. Sumber dan Jumlah Anggaran 1) Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja a) Kegiatan Konsolidasi Program-program perluasan kesempatan kerja. Sub kegiatan yakni Padat Karya Produksi, sumber anggaran dari APBN (Rupiah Murni). Jumlah anggaran sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 99,84 %. b) Kegiatan Pengembangan Pasar Kerja dalam Negeri. Sub Kegiatan Administrasi Kegiatan, sumber anggaran dari APBN (Rupiah Murni). Jumlah anggaran sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 93,35 %. IV-7
8 Sub Kegiatan Penyuluhan dan Penyebaran Informasi, sumber anggaran dari APBN (Rupiah Murni). Jumlah anggaran sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 98,35 %. 2) Program Perlindungan dan Pengembangan lembaga tenaga kerja. a) Kegiatan Pembangunan/Pengadaan/Peningkatan Sarana dan Prasarana. Sub Kegiatan Pengadaan alat pengolah data, sumber anggaran dari APBN (Rupiah Murni). Jumlah anggaran sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 92,50 %. b) Kegiatan Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan. Sub Kegiatan Administrasi Kegiatan, sumber anggaran dari APBN (Rupiah Murni). Jumlah anggaran sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 73,00 %. c) Kegiatan Pemberian Dorongan dan Penyempurnaan Pelaksanaan Negoisasi Bipartit. Sub Kegiatan Penyuluhan Pembentukan LKS Bipartit, sumber anggaran dari APBN (Rupiah Murni). Jumlah anggaran sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 97,00 %. d) Kegiatan Pembinaan Kelembagaan dan Pemasyarakatan Hubungan Industrial. Sub Kegiatan Pemutakhiran Data Verifikasi Keanggotaan SP/SB, sumber anggaran dari APBN (Rupiah Murni). Jumlah anggaran sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 100,00 %. Sub Kegiatan Pemutakhiran Data Survey Penetapan Nilai KHL, sumber anggaran dari APBN (Rupiah Murni). Jumlah anggaran sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 100 %. IV-8
9 e) Kegiatan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. Sub Kegiatan Penanganan Kasus Pencegahan/ Penanganan Perselisihan Hubungan Industrial, sumber anggaran dari APBN (Rupiah Murni). Jumlah anggaran sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 98,80 %. e. SKPD Pelaksana SKPD yang melaksanakan tugas pembantuan urusan wajib tenaga kerja ini adalah Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Bangka. f. Jumlah Pegawai Untuk melaksanakan seluruh urusan ketenagakerjaan ini, Dinas social dan Tenaga Kerja didukung oleh 24 orang pegawai dengan klasifikasi menurut golongan dan pendidikan sebagai berikut ; Golongan IV = 3 orang, Golongan III =10 orang, Golongan II = 10 orang dan Golongan I = 1 orang. Sedangkan menurut pendidikan Strata 1 = 9 orang, D.III = 4 orang, SLTA =10 orang dan SD = 1 orang. g. Kondisi Sarana dan Prasarana yang digunakan Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan dalam rangka pelaksanaan tugas pembantuan Urusan Tenaga Kerja saat ini cukup memadai. h. Permasalahan dan Solusi Tidak ada permasalahan yang berarti. 3. Urusan Wajib Ketahanan Pangan a. Dasar Hukum Untuk penyelenggaraan urusan wajib Ketahanan Pangan ini, yang menjadi dasar hukum: o Surat Pengesahan DIPA nomor / /-/2008, untuk pelaksanaan Program Peningkatan Ketahanan Pangan, dengan Kegiatan Bantuan Benih/Bibit, Mendukung Ketahanan Pangan. IV-9
10 o Surat Pengesahan DIPA nomor / /-/2008 untuk pelaksanaan Program Peningkatan Ketahanan Pangan, dengan Kegiatan Penyediaan dan Perbaikan Infrastruktur Pertanian Mendukung Ketahanan Pangan (PNPM.P). o Surat Pengesahan DIPA nomor / /-/2008 untuk pelaksanaan Program Peningkatan Ketahanan Pangan, dengan dengan kegiatan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Ternak o Surat Pengesahan DIPA nomor / /-/2008, untuk pelaksanaan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, dengan Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan. b. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan Instansi Pemberi Tugas Pembantuan yakni Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Departemen Pertanian Republik Indonesia. Adapun SKPD pelaksana tugas pembantuan ini adalah Dinas Pertanian dan Peternakan dan Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangka. c. Program, Kegiatan dan Pelaksanaannya 1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan o Kegiatan Bantuan Benih/Bibit kepada Petani dalam Mendukung Ketahanan Pangan. Output kegiatan ditergetkan berupa pemberian bantuan benih/bibit kepada petani untuk meningkatkan produksi dan produktivitas dalam rangka mendukung ketahanan pangan tetapi kegiatan ini tidak dapat direalisasikan. o Penyediaan dan Perbaikan Infrastruktur Pertanian Mendukung Ketahanan Pangan (PNPM.P). Pelaksanaan Kegiatan ini meliputi 3 (tiga) sub kegiatan yakni : Sub Kegiatan Pengelolaan Lahan, dengan output kegiatan ditargetkan berupa terlaksananya pengelolaan lahan pertanian. Sub Kegiatan Pengelolaan Air, dengan output kegiatan ditargetkan berupa terlaksananya pengelolan pengairan. IV-10
11 Sub Kegiatan Perluasan Areal, dengan output kegiatan ditargetkan berupa terlaksananya perluasan areal pertanian. o Kegiatan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Ternak. Output kegiatan ditargetkan berupa peningkatan populasi ternak bibit pada 1 kelompok sasaran. 2) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani o Pengembangan Desa Mandiri Pangan. Output kegiatan ditargetkan berupa pemberian bantuan kepada petani untuk meningkatkan produksi dan produktivitas dalam rangka mendukung ketahanan pangan. d. Sumber dan Jumlah Anggaran 1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan. a) Kegiatan Bantuan Benih/Bibit Kepada Petani dalam Mendukung Ketahanan Pangan. sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 0 %. b) Penyediaan dan Perbaikan Infrastruktur Pertanian Mendukung Ketahanan Pangan (PNPM.P). Sub Kegiatan Pengelolaan Lahan, sumber anggaran dari APBN (Rupiah Murni). Jumlah anggaran sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 0 % Sub Kegiatan Pengelolaan Air, sumber anggaran dari APBN (Rupiah Murni). Jumlah anggaran sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 0 % Sub Kegiatan Pengelolaan Lahan, sumber anggaran dari APBN (Rupiah Murni). Jumlah anggaran sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 0 % c) Kegiatan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Ternak sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 0 %. IV-11
12 2) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani. a) Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan. sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 52% atau sebesar Rp ,- e. SKPD Pelaksana SKPD yang melaksanakan tugas pembantuan urusan wajib ketahanan pangan ini adalah Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangka. f. Jumlah Pegawai Pelaksanaan Program dan Kegiatan untuk urusan Ketahanan Pangan dilakukan oleh Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangka dengan jumlah personil sebanyak 45 orang. Berdasarkan kualifikasi pendidikan terdiri dari S2 berjumlah 1 orang, S1 sebanyak 21 orang, DIII sebanyak 3 orang, dan SLTA sebanyak 20 orang. Sedangkan berdasarkan kepangkatan terdiri atas golongan IV sebanyak 3 orang, golongan III sebanyak 31 orang, golongan II sebanyak 11 orang g. Kondisi Sarana dan Prasarana yang digunakan Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan dalam rangka pelaksanaan tugas pembantuan urusan ketahanan pangan saat ini cukup memadai. h. Permasalahan dan Solusi Adanya perubahan nama Satker dari Dinas Pertanian dan Kehutanan menjadi Dinas Pertanian dan Peternakan maupun pembentukan Satker baru yakni Badan Ketahanan Pangan serta perubahan personil pelaksana kegiatan menyebabkan realisasi kegiatan tidak dapat dilaksanakan secara efektif. Solusi yang dilakukan antara lain dengan melakukan Revisi DIPA ke Departemen Pertanian, Konsultasi ke Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung maupun ke Ditjen Anggaran dan KPPN wilayah. IV-12
13 4. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa a. Dasar Hukum Untuk penyelenggaraan urusan wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, yang menjadi dasar hukum: o Surat Pengesahan DIPA nomor / /-/2008, untuk pelaksanaan Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan. b. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan Instansi Pemberi Tugas Pembantuan yakni Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia. c. Program, Kegiatan dan Pelaksanaannya 1) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan. a) Kegiatan Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan Melalui Program Pengembangan Kecamatan. Output kegiatan berupa Bantuan Langsung Masyarakat dalam rangka meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat dan pemerintah lokal dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Pengembangan Kecamatan (PNPM- PPK) di 39 desa dalam 4 Kecamatan yakni Belinyu, Mendo Barat, Bakam dan Riau Silip. b) Kegiatan Peningkatan Keberdayaan Masyarakat dan PNPM Perdesaan dengan Kecamatan. Output kegiatan berupa Bantuan Langsung Masyarakat dalam rangka meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat dan pemerintah lokal dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di 56 desa dalam 6 Kecamatan yakni Belinyu, Mendo Barat, Bakam, Riau Silip, Merawang dan Puding Besar. Penggunaan dana Bantuan Langsung Masyarakat pada dua Kegiatan dimaksud, dialokasikan untuk : IV-13
14 o Pembangunan Sarana dan Prasarana Perdesaan (Jalan, Air Bersih, Dinding Pemandian, Jembatan dll). o Pembangunan dan Pengadaan Sarana Prasarana Pendidikan (Gedung TKA/TPA, PAUD, Meubelair, Beasiswa dll) o Pembangunan dan Pengadaan Sarana Prasarana Kesehatan (Polindes, Poskesdes, Posyandu, Sanitasi dll). o Modal Simpan Pinjam khusus kelompok Perempuan (SPP). o Dana Operasional Kegiatan (DOK) dan Dana Operasional Pelatihan (DOP) bagi Unit Pengelola Kegiatan (UPK) yang berada di Kecamatan. d. Sumber dan Jumlah Anggaran 1) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan. a) Kegiatan Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan Melalui Program Pengembangan Kecamatan. Sumber anggaran dari APBN (Pinjaman Luar Negeri). Jumlah anggaran sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 100 %. b) Kegiatan Peningkatan Keberdayaan Masyarakat dan PNPM Perdesaan dengan Kecamatan. Sumber anggaran dari APBN (Pinjaman Luar Negeri), dengan jumlah anggaran sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 100 %; dan APBN (Rupiah Murni), jumlah anggaran sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 100 %. e. SKPD Pelaksana SKPD yang melaksanakan tugas pembantuan urusan wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ini adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Bangka. f. Jumlah Pegawai Jumlah pegawai yang melaksanakan program dan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa sebanyak 34 pegawai yang terdiri dari : PNS 28 IV-14
15 orang, Pegawai Kontrak Pemda 6 orang. PNS sesuai dengan Golongan terdiri dari : Gol. IV = 2 orang, Gol. III = 15 orang, Gol. II = 9. orang dan golongan I = 1 orang. Sesuai tingkat Pendidikan terdiri dari : Pendidikan S2 = 2 orang, Pendidikan S1 = 12 orang, Pendidikan Diploma = (-) orang, Pendidikan SLTA = 11 orang, dan Pendidikan SLTP = 2 orang, SD = 1 orang g. Kondisi Sarana dan Prasarana yang digunakan Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan dalam rangka pelaksanaan tugas pembantuan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa memadai. h. Permasalahan dan Solusi Permasalahan dalam Pelaksanaan Tugas Pembantuan ini adalah bahwa dengan berakhirnya Pelaksanaan PNPM-Mandiri Perdesaan pada Tahun 2008, maka akan berakhir pula tugas Fasilitator Pendamping Kegiatan. Sementara kapasitas dan kemampuan para pelaku PNPM-Mandiri Perdesaan khususnya yang ada di kecamatan masih memerlukan pendampingan dan pembinaan, mengingat dana yang dikelola oleh UPK untuk kegiatan Simpan Pinjam khusus kelompok Perempuan (SPP) tidaklah sedikit. Solusi yang diharapkan adalah tetap menyediakan tenaga pendamping yang dibiayai dari APBD Kabupaten Bangka. 5. Urusan Pilihan Pertanian a. Dasar Hukum Penyelenggaraan Urusan Pertanian bidang Pertanian Untuk penyelenggaraan urusan pilihan Pertanian bidang pertanian, yang menjadi dasar hukum: o Surat Pengesahan DIPA nomor / /-/2008, untuk pelaksanaan program : Program Pengembangan Agribisnis, dengan kegiatan: IV-15
16 Revitalisasi Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) dan Kelompok UPJA (KUPJA). Mekanisasi Kegiatan Produksi Pertanian Primer. Peningkatan Produksi Produktivitas dan Mutu Produksi Pertanian serta Pengembangan Kawasan. Perbaikan Mekanisme Subsidi Pupuk. Penyusunan Kebijakan Program Monitoring Evaluasi dan Data Base. Program Peningakatan Kesejahteraan Petani, dengan kegiatan: Penguatan Kelembagaan Ekonomi Petani melalui PMUK dan LM3. o Surat Pengesahan DIPA nomor / /-/2008 untuk pelaksanaan Program : Program Pengembangan Agribisnis, dengan kegiatan Peningkatan Populasi Sapi Potong pada Kelompok Tani Penyelenggaraan Urusan Pertanian bidang Perkebunan Untuk penyelenggaraan urusan pilihan Pertanian bidang perkebunan, yang menjadi dasar hukum: o Surat Pengesahan DIPA nomor / /-/2008, untuk pelaksanaan program : Program Pengembangan Agribisnis, dengan kegiatan: Pengembangan Bahan Baku Bioenergi. Pengembangan Desa Mandiri Energi. Peremajaan Tanaman Perkebunan Rakyat. Bantuan Benih/Bibit kepada Petani dalam Mendukung Pengembangan Agribisnis. o Surat Pengesahan DIPA nomor / /-/2008, untuk pelaksanaan program : Program Pengembangan Agribisnis, dengan kegiatan: Penyediaan dan Perbaikan Infrastruktur Pertanian dalam Mendukung Pengembangan Agribisnis (PNPM.P). IV-16
17 o Surat Pengesahan DIPA nomor / /-/2008, untuk pelaksanaan program : Program Pengembangan Agribisnis, dengan kegiatan: Pengembangan Agroindustri Perdesaan. b. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan Penyelenggaraan Urusan Pertanian bidang Pertanian Instansi Pemberi Tugas Pembantuan yakni Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan Departemen Pertanian Republik Indonesia. Adapun SKPD pelaksana tugas pembantuan ini adalah Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangka. Penyelenggaraan Urusan Pertanian bidang Perkebunan Instansi Pemberi Tugas Pembantuan yakni Direktorat Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian Republik Indonesia. Adapun SKPD pelaksana tugas pembantuan ini adalah Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bangka. c. Program, Kegiatan dan Pelaksanaannya Penyelenggaraan Urusan Pertanian bidang Pertanian 1) Program Pengembangan Agribisnis, dengan kegiatan : a) Revitalisasi Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) dan Kelompok UPJA (KUPJA). Output kegiatan ditargetkan berupa pembinaan dan pengembangan kelembagaan Alsintan. b) Mekanisasi Kegiatan Produksi Pertanian Primer. Output kegiatan ditargetkan berupa bantuan uang muka alsintan (BUMA) untuk mekanisasi produksi pertanian primer. c) Peningkatan Produksi Produktivitas dan Mutu Produksi Pertanian serta Pengembangan Kawasan. Output kegiatan ditargetkan berupa koordinasi pembinaan dan pengembangan serealia. IV-17
18 d) Perbaikan Mekanisme Subsidi Pupuk. Output kegiatan ditargetkan berupa pengawasan peredaran dan penggunaan pupuk dan pestisida, kegiatan ini belum dapat direaliasasikan. e) Penyusunan Kebijakan Program Monitoring Evaluasi dan Data Base. Output kegiatan ditargetkan berupa pengelolaan data statistik dan SAP dalam menunjang program pengembangan tanaman pangan. 2) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, dengan kegiatan : a) Penguatan Kelembagaan Ekonomi Petani melalui PMUK dan LM3. Output kegiatan ditargetkan berupa pemberdayaan kelompok tani melalui penyelenggaraan SL/LL. 3) Program Pengembangan Agribisnis, dengan kegiatan : a) Peningkatan Populasi Sapi Potong pada Kelompok Tani. Output kegiatan ditargetkan berupa peningkatan populasi ternak pada kawasan integrasi untuk 1 kelompok tani ternak. Penyelenggaraan Urusan Pertanian bidang Perkebunan 1) Program Pengembangan Agribisnis, dengan kegiatan : a) Pengembangan Bahan Baku Bioenergi. Output kegiatan ditargetkan berupa pembangunan kebun jarak pagar non Desa Mandiri Energi seluas 75 ha. Kegiatan ini tidak dapat direalisasikan. b) Pengembangan Desa Mandiri Energi. Output kegiatan ditargetkan berupa Kebun Induk jarak pagar desa mandiri energi 5 ha. Kegiatan ini tidak dapat direalisasikan. c) Peremajaan Tanaman Perkebunan Rakyat. Output kegiatan ditargetkan berupa revitalisasi perkebunan seluas 1000 ha. Kegiatan ini tidak dapat direalisasikan. IV-18
19 d) Bantuan Benih/Bibit kepada Petani dalam Mendukung Pengembangan Agribisnis. Output kegiatan ditargetkan berupa pembangunan kebun induk kelapa seluas 5 ha, kebun entres karet seluas 5 ha, kebun induk lada 2 ha, pemeliharaan kebun induk lada 2 ha, pemurnian kebun entres karet. Kegiatan ini tidak dapat direalisasikan. e) Penyediaan dan Perbaikan Infrastruktur Pertanian dalam Mendukung Pengembangan Agribisnis (PNPM.P). Output kegiatan ditargetkan berupa jalan produksi kawasan perkebunan sepanjang 1 km, reklamasi kawasan perkebunan 40 ha, pembangunan irigasi tanah dangkal 1 unit. Kegiatan ini tidak dapat direalisasikan. f) Pengembangan Agroindustri Perdesaan. Output kegiatan ditargetkan berupa pembangunan gedung penampungan bokar sebanyak 4 unit dan pengadaan peralatan pascapanen karet 1 paket. Kegiatan ini tidak dapat direalisasikan. d. Sumber dan Jumlah Anggaran Penyelenggaraan Urusan Pertanian bidang Pertanian 1) Program Pengembangan Agribisnis. a) Revitalisasi Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) dan Kelompok UPJA (KUPJA). sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 41,06 % atau sebesar Rp ,-. b) Mekanisasi Kegiatan Produksi Pertani Primer. sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 10,86 % atau sebesar Rp ,- c) Peningkatan Produksi Produktivitas dan Mutu Produksi Pertanian serta Pengembangan Kawasan. sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 13,43 %, atau sebesar Rp ,- IV-19
20 d) Perbaikan Mekanisme Subsidi Pupuk. sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 0%. e) Penyusunan Kebijakan Program Monitoring Evaluasi dan Data Base. sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 37,29 %, atau sebesar Rp ,- 2) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, dengan kegiatan : a) Penguatan Kelembagaan Ekonomi Petani melalui PMUK dan LM3. sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 0%. 3) Program Pengembangan Agribisnis, dengan kegiatan : a) Peningkatan Populasi Sapi Potong pada Kelompok Tani. sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 100 %. Penyelenggaraan Urusan Pertanian bidang Perkebunan 1) Program Pengembangan Agribisnis, dengan kegiatan : a) Pengembangan Bahan Baku Bioenergi. sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 0%. b) Pengembangan Desa Mandiri Energi. sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 0%. IV-20
21 c) Peremajaan Tanaman Perkebunan Rakyat. sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 0%. d) Bantuan Benih/Bibit kepada Petani dalam Mendukung Pengembangan Agribisnis. sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 0%. e) Penyediaan dan Perbaikan Infrastruktur Pertanian dalam Mendukung Pengembangan Agribisnis (PNPM.P). sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 0%. f) Pengembangan Agroindustri Perdesaan. sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 0%. e. Permasalahan dan Solusi Tugas Pembantuan Urusan pertanian bidang perkebunan tidak dapat dilaksanakan karena berkenaan dengan adanya pembentukan SKPD Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang merupakan pemecahan dari Dinas Pertanian dan Kehutanan karena pemberlakuan PP/41 tahun 2007, maka terdapat perbedaan data yang tercantum dalam DIPA. Adanya perubahan nama Satker dari Dinas Pertanian dan Kehutanan menjadi Dinas Pertanian dan Peternakan maupun pembentukan Satker baru yakni Badan Ketahanan Pangan serta perubahan personil pelaksana kegiatan menyebabkan realisasi kegiatan tidak dapat dilaksanakan secara efektif. Solusi yang dilakukan antara lain dengan melakukan Revisi DIPA ke Departemen Pertanian, Konsultasi ke Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung maupun ke Ditjen Anggaran dan KPPN wilayah. IV-21
22 6. Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan a. Dasar Hukum Untuk penyelenggaraan urusan pilihan kelautan dan perikanan, yang menjadi dasar hukum: o Surat Pengesahan DIPA nomor / /-/2008, untuk pelaksanaan Program Pengembangan Sumberdaya perikanan. b. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan Instansi Pemberi Tugas Pembantuan yakni Direktorat Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. c. Program, Kegiatan dan Pelaksanaannya 1) Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan. a) Kegiatan Pemberdayaan Ekonomi, Sosial, Budaya, Pelabuhan Perikanan dan Masyarakat Pesisir. Kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan disebabkan karena karena keterlambatan menerima Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Masyarakat Bidang Kelautan dan Perikanan yang diterima pada tanggal 27 Oktober 2008, sementara Perangkat Pengelola Tugas Pembantuan belum diproses dan belum ditetapkan. d. Sumber dan Jumlah Anggaran 1) Program Pemberdayaan Ekonomi Sosial Budaya Pelaku Usaha Perikanan dan Masyarakat Pesisir. a) Kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir. sebesar Rp ,- dengan tingkat penyerapan sebesar 0 %. IV-22
23 e. SKPD Pelaksana Adapun SKPD pelaksana tugas pembantuan ini adalah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka. f. Jumlah Pegawai Jumlah pegawai yang melaksanakan program dan urusan Kelautan dan Perikanan sebanyak 37 orang PNS. Berdasaarakan Golongan terdiri dari : Gol. IV = 2 orang, Gol. III = 24 orang, Gol. II = 14 orang. PNS sesuai dengan Pendidikan terdiri dari : Pendidikan S2 = 4 orang, Pendidikan S1 = 12 orang, Pendidikan SLTA = 19 orang, dan Pendidikan SLTP = 1 orang. g. Kondisi Sarana dan Prasarana yang digunakan Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan dalam rangka pelaksanaan tugas pembantuan urusan kelautan dan perikanan cukup memadai. h. Permasalahan dan Solusi Terlambatnya menerima Petunjuk Pelaksanaan, sehingga solusi yang diusulkan adalah untuk dilaksanakan melalui DIPA luncuran tahun B. Tugas Pembantuan yang di Terima dari Pemerintah Propinsi Untuk tahun 2008 tidak terdapat tugas pembantuan yang diterima dari Pemerintah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. C. Tugas Pembantuan Yang Diberikan Tidak terdapat tugas pembantuan yang diberikan kepada Desa di Kabupaten Bangka. IV-23
BAB II TUGAS PEMBANTUAN
BAB II TUGAS PEMBANTUAN Upaya pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang bermuara kepada kesejahteraan rakyat semakin meningkat. Penyerahan wewenang urusan pemerintahan kepada daerah otonom untuk mengatur
Lebih terperinciSelanjutnya tugas pembantuan tersebut meliputi : 1. Dasar Hukum 2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan
BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Penyelenggaraan tugas pembantuan menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan / atau
Lebih terperinciBAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Upaya pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang bermuara pada kesejahteraan rakyat semakin meningkat. Penyerahan wewenang urusan pemerintahan kepada daerah
Lebih terperinciMATRIKS PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN KABUPATEN BANGKA TAHUN : 2013
LAMPIRAN 3 MATRIKS PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN KABUPATEN BANGKA TAHUN : 2013 Sasaran Pelaku KEGIATAN PENYULUHAN Pelaku Utama Petugas No Keadaan Tujuan Masalah Usaha Wanita Taruna Petani Kegiatan/ Sumber
Lebih terperinciRENCANA KERJA TAHUNAN PENYULUH PERTANIAN KABUPATEN BANGKA TAHUN : 2013
LAMPIRAN 4 RENCANA KERJA TAHUNAN PENYULUH PERTANIAN KABUPATEN BANGKA TAHUN : 2013 KEGIATAN PENYULUHAN No Tujuan Masalah Sasaran Materi Kegiatan/ Sumber Penanggung Vol Lokasi Waktu Pelaksana Metoda Biaya
Lebih terperinciBAB IV TUGAS PEMBANTUAN
BAB IV TUGAS PEMBANTUAN Pelaksanaan tugas pembantuan adalah sebagai bentuk penugasan dari pemerintah kepada daerah dan/atau desa untuk melaksanakan urusan pemerintahan dan pembangunan yang disertai dengan
Lebih terperinciBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
Pemerintah Kabupaten Paser Paser Buen Kesong BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Selama kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu dari tahun 20102015, Pemerintah Kabupaten Paser telah melaksanakan beberapa tugas
Lebih terperinciBAB IV TUGAS PEMBANTUAN
BAB IV TUGAS PEMBANTUAN Tugas pembantuan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantuan merupakan sistem dan prosedur penugasan
Lebih terperinciLAMPIRAN 2 RENCANA KEGIATAN UNTUK MENGIKHTIARKAN KEMUDAHAN KEGIATAN PENYULUHAN KABUPATEN BANGKA TAHUN 2013
LAMPIRAN 2 RENCANA KEGIATAN UNTUK MENGIKHTIARKAN KEMUDAHAN KEGIATAN PENYULUHAN KABUPATEN BANGKA TAHUN 2013 No Tujuan Masalah Iktiar/Kegiatan Yang dilakukan Lokasi Waktu Sumber Penanggung Biaya Jawab Pelaksana
Lebih terperinciBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN 5.1. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA 5.1.1. Dasar Hukum Berdasarkan ketentuan umum pasal 1 Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Tugas Pembantuan
Lebih terperinciBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 1, serta Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, yang dimaksud tugas
Lebih terperinciV. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Upaya Pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang bermuara kepada kesejahteraan rakyat semakin meningkat. Penyerahan wewenang urusan pemerintahan kepada Daerah Otonom
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP
KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013
Lebih terperinciArah Kebijakan Pembiayaan Daerah
3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah Pembiayaan daerah merupakan komponen APBD yang digunakan untuk menutup kekurangan defisit APBD atau untuk memanfaatkan surplus APBD.Anggaran defisit adalah anggaran
Lebih terperinciBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANGKA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANGKA GEOGRAFIS KABUPATEN BANGKA PKL Sungailiat PKW PKNp PKWp PKW PKW Struktur Perekonomian Kabupaten Bangka tanpa Timah Tahun 2009-2013 Sektor 2009 (%)
Lebih terperinciLKPJ- AMJ Bupati Berau BAB V halaman 403
B A B V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Sebagaimana diamanatkan dalam Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah bahwa yang dimaksudkan
Lebih terperinciBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah, LKPJ Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BANGKA ARAHAN BUPATI DALAM RAPAT KERJA SKPD
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA ARAHAN BUPATI DALAM RAPAT KERJA SKPD HOTEL PESONA BAY, 22 NOVEMBER 2016 REALISASI FISIK DAN KEUANGAN BELANJA LANGSUNG SKPD S.D 16 NOVEMBER 2016 REALISASI FISIK DAN KEUANGAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1
DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. LATAR BELAKANG... I-1 1.2. DASAR HUKUM... I-1 1.3. GAMBARAN UMUM JAWA BARAT... I-4 1.3.1.
Lebih terperinciBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN 5.1. Tugas Pembantuan Yang diterima Upaya pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang bermuara pada kesejahteraan rakyat semakin meningkat. Penyerahan wewenang
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 69/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 69/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang
Lebih terperinciBAB IV TUGAS PEMBANTUAN
BAB IV TUGAS PEMBANTUAN Tugas pembantuan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantuan merupakan sistem dan prosedur penugasan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Lebih terperincihttps://esakip.bantulkab.go.id/bpsyslama/www/monev/laporan/daftar/bulan/12 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM
1 of 8 7/31/17, 9:02 AM Laporan Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2016 (Belanja Langsung) s/d Bulan Desember Dinas Pertanian dan Kehutanan 1 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 424,049,000
Lebih terperinciBAB IV TUGAS PEMBANTUAN
BAB IV TUGAS PEMBANTUAN Tugas Pembantuan merupakan penugasan dari Pemerintah kepada Daerah dan atau Desa atau sebutan lain dengan kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang
Lebih terperinciBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Tugas Pembantuan yang Diterima
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN 5 5.1 Tugas Pembantuan yang Diterima 5.1.1 Dasar Hukum Berdasarkan ketentuan umum pasal 1 Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Tugas Pembantuan
Lebih terperinciPenyelenggaraan Tugas Pembantuan
Penyelenggaraan Tugas Pembantuan 4.1. Tugas Pembantuan Yang Diterima Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berdasarkan azas tugas pembantuan sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 7
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi
PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa
Lebih terperinciTENTANG PENETAPAN ALOKASI DAN PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2006
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 124 /PMK.02/2005 TENTANG PENETAPAN ALOKASI DAN PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2006 Menimbang : a. bahwa sesuai dengan hasil
Lebih terperinciIII. AKUNTABILITAS KEUANGAN
8 III. AKUNTABILITAS KEUANGAN Total alokasi dana Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan yang tercantum dalam Perubahan Anggaran Tahun 205 adalah.44.987.2 dengan realisasi 4.33.59.7,00..
Lebih terperinciBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Pengaturan kewenangan Pemerintahan terbagi menjadi Kewenangan Pusat, Desentralisasi, Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan (Medebewind), Pembagian Urusan Pemerintahan ini diatur
Lebih terperinciTabel IV.B.12.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Ketenagakerjaan tahun 2010
12. URUSAN KETENAGAKERJAAN Pembangunan bidang ketenagakerjaan dewasa ini masih menghadapi berbagai permasalahan antara lain tingginya tingkat pengangguran, terbatasnya penciptaan dan perluasan kesempatan
Lebih terperinciDUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA
DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan
Lebih terperinciMENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SELAKU KETUA TIM NASIONAL REHABILITASI DAN REVITALISASI KAWASAN PLG DI KALIMANTAN TENGAH NOMOR : KEP-42/M.EKON/08/2007 TENTANG TIM PENDUKUNG DAN
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI)
PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI) DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN MARET 2015
Lebih terperinciDasar Hukum, Pengertian dan Kewenangan
Dasar Hukum, Pengertian dan Kewenangan DASAR HUKUM 1. Undang-udang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan 2. Undang-udang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 23
Lebih terperinciRENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 HASIL KEGIATAN DANA BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG BELANJA LANGSUNG
RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 SKPD : DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN MURUNG RAYA No PROGRAM / KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN PLAFON ANGGARAN LOKASI SUMBER KELUARAN HASIL NILAI
Lebih terperinciRevisi ke 06 Tanggal : 24 Desember 2013
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2012 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Urusan Pemerintah. Pelimpahan dan Penugasan. Tahun Anggaran 2012. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN
Lebih terperinciKESIAPAN PENYALURAN TAHAP I DANA ALOKASI KHUSUS FISIK 2018 PROVINSI KEPULAUAN RIAU
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KANTOR WILAYAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU KESIAPAN PENYALURAN TAHAP I DANA ALOKASI KHUSUS FISIK 2018 PROVINSI KEPULAUAN RIAU BIDANG
Lebih terperinciBUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 19 TAHUN 2009 T E N T A N G
BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 19 TAHUN 2009 T E N T A N G PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PADA STRUKTUR ORGANISASI DINAS DAERAH DAN UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PADA
Lebih terperinciP R O F I L PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
P R O F I L PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Gambaran Umum Provinsi NTB Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terletak antara 115 45-119 10
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Daerah yang telah mengalami perubahan menjadi Undang-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Otonomi daerah di negara Indonesia telah terlaksanakan lebih dari satu dasawarsa. Otonomi daerah di negara Indonesia pertama kali mulai diberlakukan melalui
Lebih terperinciB A B IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
B A B IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Sebagaimana diamanatkan dalam Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang perimbangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah bahwa yang dimaksudkan dana
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.905, 2015 KEMENDESA-PDT-Trans. Urusan Pemerintahan. Ditjen Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. TA 2015. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN Nomor : PER - 01 /PK/2006 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENYESUAIAN
Lebih terperinciBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA 1. DASAR HUKUM a. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; b. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Lebih terperinciSumber Dana Pembangunan Kota Palangka Raya Triwulan II Tahun Anggaran 2015
Sumber Dana Pembangunan Kota Palangka Raya Triwulan II Tahun Anggaran 2015 No. SUMBER DANA PAGU DANA (Rp.) ( Rp.) ( % ) 1 APBD 1.098.222.522.067,43 296.158.917.936,00 26,97 28,65 2 DAK 68.097.174.836,00
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN ALOKASI DAN PENYALURAN DAK TAHUN 2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN ALOKASI DAN PENYALURAN DAK TAHUN 2016 Jakarta, 10 Februari 2016 ARAH KEBIJAKAN DAK TA 2016 1. Mendukung implementasi
Lebih terperinciDUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA
DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA PEDOMAN TEKNIS PEMBINAAN USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan
Lebih terperinci- Hibah Luar Negeri Langsung - Pinjaman Luar Negeri
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014
KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2014
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. DIPA Luncuran. PNPM Mandiri. Penyusunan. Pelaksanaan.
No.55, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. DIPA Luncuran. PNPM Mandiri. Penyusunan. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 /PMK.05/2010 TENTANG PENYUSUNAN
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN
PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN KELAPA SAWIT TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2013 I. PENDAHULUAN
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 82/Permentan/OT.140/8/2013 TANGGAL : 19 Agustus 2013 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I
Lebih terperinciII. PENGUKURAN KINERJA
Kota Prabumulih 2 II. PENGUKURAN KINERJA Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan merumuskan 3 misi utama dalam mencapai visi organisasi, setiap misi mempunyai 3 sasaran yang mengacu
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BPPTPM PROV. KEP.BABEL
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Dalam melaksanakan tugas setiap pejabat struktural dan pejabat fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 128 / PMK.07 / 2006 TENTANG PENETAPAN ALOKASI DAN PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2007
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 128 / PMK.07 / 2006 TENTANG PENETAPAN ALOKASI DAN PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2007 MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan
Lebih terperinciJakarta, Februari Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS. DAA NIP
KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) disusun sebagai wujud pertanggungjawaban dan akuntabilitas instansi pemerintah dalam lingkup Satuan/Unit Kerja tertentu. LAKIP
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT BULAN DESEMBER TAHUN 2014
Nomor 07 Bulan Desember 2014 PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT BULAN DESEMBER TAHUN 2014 Alokasi anggaran pusat yang dikelola oleh Kanwil
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1324, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Daftar Isian. Anggaran. Lanjutan. Masyarakat Mandiri. TA 2012. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 229/PMK.02/2012 TENTANG
Lebih terperinciPemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi
12.URUSAN KETENAGAKERJAAN a. Program dan Kegiatan. Program pokok yang dilaksanakan pada urusan Ketenagakerjaan tahun 2012 sebagai berikut : 1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja;
Lebih terperinciRevisi ke : 02 Tanggal : 15 Juli 2014
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DANA ALOKASI KHUSUS FISIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DANA ALOKASI KHUSUS FISIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH
II. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 01. A. KEBIJAKAN PROGRAM Pada Urusan pilihan Pertanian diarahkan pada Peningkatan produksi pertanian dan pemberdayaan petani lokal serta peningkatan akses modal dan
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 RKT PSP TA. 2012 KATA PENGANTAR Untuk
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-33.-/216 DS334-938-12-823 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT KEPALA DINAS
LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN PERENCANAAN PROGRAM, EVALUASI DAN PELAPORAN TK DAN PENDIDIKAN DASAR PENDIDIKAN MENENGAH DAN KEJURUAN PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL
Lebih terperinciRANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Paska Konflik
RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Paska Konflik WILAYAH : Sumatera A Hari/ Tanggal : Sabtu/01 Mei 2010 Sesi
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN Anggaran : 207 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 3. 03 Urusan Pilihan Pertanian Organisasi : 3. 03. 0 Dinas
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Untuk melaksanakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi perkebunan yang sebagian terbesar merupakan perkebunan rakyat, perjalanan sejarah pengembangannya antara usaha perkebunan rakyat dan perkebunan besar, berjalan
Lebih terperinci9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD)
9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan
Lebih terperinciLAPORAN MONITORING DAN EVALUASI KINERJA PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI THIRD KECAMATAN DEVELOPMENT PROJECT
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI KINERJA PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI THIRD KECAMATAN DEVELOPMENT PROJECT DISUSUN OLEH : DIREKTORAT EVALUASI, AKUNTANSI DAN SETELMEN SUBDIREKTORAT MONITORING DAN EVALUASI
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA TA DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Kementerian Pertanian. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian
LAPORAN KINERJA DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka mewujudkan pertanggungjawaban pelaksanaan
Lebih terperinciMATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU
MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH MALUKU 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Peningkatan kapasitas pemerintah Meningkatkan kualitas
Lebih terperinciKEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA TERM OF REFERENCE (TOR) PENDAMPING DESA
Lampiran-1 Surat Nomor : B.046/DPPMD/06/2015 Tanggal : 19 Juni 2015 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT TRIWULAN II TAHUN 2014
Nomor 01/2014 Tahun Pertama PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT TRIWULAN II TAHUN 2014 Alokasi anggaran pusat yang dikelola oleh Kanwil
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 46 /PMK.02/2008 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 46 /PMK.02/2008 TENTANG TATA CARA PERUBAHAN RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT DAN PERUBAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,
PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011 PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan
Lebih terperinciTerlampir. Terlampir
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.
Lebih terperinciWILAYAH NUSA TENGGARA MALUKU PAPUA (NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)
RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK PRIORITAS 5 (Ketahanan Pangan); PRIORITAS 7 (Iklim Investasi & Iklim Usaha); PRIORITAS 9 (Lingkungan Hidup & Pengelolaan Bencana); dan Prioritas Lainnya Bidang Perekonomian)
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN UMUM 1. Mendukung pengembangan kawasan komoditas 2. Penetapan Kegiatan dengan dukungan: a. Lokasinya sudah jelas; b. Jadwal waktunya
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2011 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciRevisi ke : 03 Tanggal : 15 Juli 2014
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan
Lebih terperinciPEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011 PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pembangunan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN
PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang : a.
Lebih terperinciRevisi ke : 01 Tanggal : 15 Juli 2014
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan
Lebih terperinciRevisi ke : 04 Tanggal : 12 Desember 2014
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan
Lebih terperinciDAFTAR ISI PENGANTAR
DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi 3. Status Pembangunan Manusia 4. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan
Lebih terperinciBAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014 (Edisi Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 3 TAHUN 2005 KAWASAN INDUSTRI JELITIK SUNGAILIAT B U P A T I B A N G K A,
SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 3 TAHUN 2005 T E N T A N G KAWASAN INDUSTRI JELITIK SUNGAILIAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA B U P A T I B A N G K A, Menimbang : a. bahwa dalam upaya
Lebih terperinciRevisi ke : 02 Tanggal : 15 Juli 2014
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1344, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pemerintahan. Pelimpahan. Penugasan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELIMPAHAN DAN
Lebih terperinciLaporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kabupaten Kepahiang Tahun 2016
BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH A. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun
Lebih terperinciPemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan serta pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2016, maka disusun berbagai program prioritas yang
Lebih terperinci