Selanjutnya tugas pembantuan tersebut meliputi : 1. Dasar Hukum 2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan
|
|
- Sugiarto Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Penyelenggaraan tugas pembantuan menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan / atau desa dari Pemerintah Propinsi Kepada Kabupaten/ Kota dan/atau desa serta Pemerintah Kabupaten/ Kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu. Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, bahwa yang dimaksud dengan Dana Tugas Pembantuan memiliki deskripsi kegiatan sebagai berikut: Merupakan belanja Kementerian/Lembaga pusat; Dipergunakan untuk membiayai pelimpahan tugas pembantuan kepada Daerah dan/atau desa; Kepala Daerah memberitahukan rencana kerja dan anggaran yang berkaitan dengan kegiatan tugas pembantuan kepada DPRD saat pembahasan RAPBD; Dilaksanakan oleh SKPD yang ditunjuk oleh Kepala Daerah; SKPD yang melaksanakan melaporkan kepada Kepala Daerah dan kemudian dilanjutkan laporannya kepada Kementerian /Lembaga Pusat; Semua barang yang diperoleh dari Dana Tugas Pembantuan merupakan milik negara namun dapat dihibahkan kepada daerah penerima; Dapat dipergunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan fisik maupun non fisik; Tidak memerlukan dana pendamping; dan Saldo kas dikembalikan ke Kas Umum Negara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007, dijelaskan bahwa tugas pembantuan merupakan salah satu ruang lingkup penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota selain urusan desentralisasi Selanjutnya tugas pembantuan tersebut meliputi : 1. Dasar Hukum 2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan dan tugas umum pemerintahan. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 158
2 3. Program dan Kegiatan 4. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan 5. Sumber dan Jumlah Anggaran yang Digunakan 6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang Melaksanakan Tugas Pembantuan 7. Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan 8. Kondisi Sarana dan Prasarana yang Digunakan (lengkap, kurang, mencukupi atau lainnya) 9. Permasalahan dan Solusi 10. Hal Lain yang Dianggap Perlu Untuk Dilaporkan 1. Dasar Hukum Upaya pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang bermuara kepada kesejahteraan rakyat semakin meningkat. Penyerahan wewenang urusan pemerintahan kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem desentralisasi merupakan salah satu upaya untuk mempercepat proses pembangunan di daerah. Pasal 2 ayat (2) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, menyatakan bahwa Pemerintahan Daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Sedangkan mengenai sumber dana tugas pembantuan diatur dalam Pasal 94 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang berisikan penjelasan umum dana tugas pembantuan, penganggaran dana tugas pembantuan, penyaluran dana tugas pembantuan serta pertanggung jawaban dan pelaporan pelaksanaan Tugas Pembantuan. 2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan Dalam uraian berikut, Pada tahun 2015 Pemerintah Daerah Kabupaten Barru mendapatkan dana bantuan tugas pembantuan dari beberapa departemen teknis, diantaranya: 1. Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian; 2. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian; Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 159
3 3. Direktorat Jenderal Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Kementerian Pertanian; 4. Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan (DIPA Nomor SP-DIPA / 2015); 5. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (DIPA Nomor SP DIPA /2015 Tanggal 14 November 2014); 6. Direktorat Jenderal Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Republik Indonesia (DIPA Nomor : SP / DIPA / 2014 tanggal 25 September 2014); 7. Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Sulsel. (DIPA Nomor : /2015 tanggal 6 Maret 2015 Revisi 02). 3. PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Dinas Pertanian I. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan, dengan kegiatan: 1. Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia. 2. Gerakan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) Komoditas Padi. 3. Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya pada Ditjen Tanaman Pangan. II. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarara Pertanian, dengan kegiatan: 1. Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian 2. Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian. 3. Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian. 4. Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya PSP. 5. Fasilitasi Pupuk dan Pestisida. 6. Fasilitasi Pembiayaan Pertanian. III. Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian, dengan kegiatan: 1. Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian. 2. Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian. 3. Layanan Perkantoran. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 160
4 NO. IV. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Eksport Hasil Pertanian, dengan kegiatan: 1. Pengembangan Pemasaran Domestik. 2. Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian. TABEL 51 LAPORAN REALISASI DANA TUGAS PEMBANTUAN TAHUN 2015 DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BARRU KEGIATAN ANGGARAN (Rp) FISIK % JUMLAH REALISASI TARGET REALISASI I Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan 1. Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia Gerakan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) Komoditas Padi 3. Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya pada Ditjen Tanaman Pangan II Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarara Pertanian 1 Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian 4 Dukungan manajemen dan teknis lainnya 5 Fasilitasi Pupuk dan Pestisida Fasillitasi Pembiayaan Pertanian III Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarara Pertanian Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian 3 Layanan Perkantoran IV Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Eksport Hasil Pertanian 1 Pengembangan Pemasaran Domestik Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Barru, Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 161
5 3.2 Dinas Kesehatan Kabupaten Barru I. Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak 1. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) TABEL 52 LAPORAN REALISASI DANA TUGAS PEMBANTUAN TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARRU NO PROGRAM/ KEGIATAN VOLUME LOKASI KEGIATAN DESA/ KELURAHAN/ KECAMATAN JUMLAH DANA TUGAS PEMB. (Rp.) REALISASI KEUANGAN TUGAS PEMB. (Rp.) (%) Dinkes Kab. Barru 01 BOK 001 BOK 1 Paket PKM/Dinkes 1.722,136,000 1,717,088,200 99,71 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Barru, Dinas Peternakan Kabupaten Barru NO I. Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat. 1. Kegiatan Peningkatan Produksi Ternak. 2. Kegiatan Peningkatan Produksi Pakan Ternak. 3. Kegiatan peningkatan Kuantitas dan Kualitas Benih dan Bibit. 4. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Peternakan. TABEL 53 LAPORAN REALISASI DANA TUGAS PEMBANTUAN TAHUN 2015 DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BARRU KEGIATAN ANGGARAN (Rp) FISIK % JUMLAH DANA REALISASI DANA TARGET REALISASI I Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat ,80 1 Kegiatan Peningkatan Produksi Ternak ,84 2. Kegiatan Peningkatan Produksi Pakan Ternak ,81 3. Kegiatan peningkatan Kuantitas dan Kualitas Benih dan Bibit ,84 4. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Peternakan ,80 Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Barru Tahun Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 162
6 3.4 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil I. Program Penataan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil. 1. Penyusunan Laporan Pengelolaan Kegiatan Penyelenggaraan Adminduk Kab/Kota; 2. Koordinasi dan Konsultasi Adm Kependudukan; 3. Monitoring dan Evaluasi ke Kecamatan; 4. Perencanaan dan Pelaksanaan Program dan Anggaran; 5. Pengelolaan Akuntansi Adm Kependudukan; 6. Sosialisasi Kebijakan Kependudukan dan Pencatatan Sipil; 7. Pelayanan Dokumen Kependudukan; 8. Penerbitan Dokumen Kependudukan; 9. Pengelolaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan. TABEL 54 LAPORAN REALISASI DANA TUGAS PEMBANTUAN TAHUN 2015 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) FISIK % JUMLAH DANA REALISASI DANA TARGET REALISASI Program Penataan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil. 1 Koordinasi dan Konsultasi Adm Kependudukan; , Koordinasi dan Konsultasi Adm Kependudukan; , Monitoring dan Evaluasi ke Kecamatan; ,43 44,43 4 Perencanaan dan Pelaksanaan Program dan Anggaran; , Pengelolaan Akuntansi Adm Kependudukan; Sosialisasi Kebijakan Kependudukan dan Pencatatan Sipil; , Pelayanan Dokumen Kependudukan; , Penerbitan Dokumen Kependudukan; , Pengelolaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan. Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Badan Ketahanan Pangan. I. Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat. 1. Desa Mandiri pangan. 2. Penanganan Rawan Pangan (SKPG). Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 163
7 NO 3. Kawasan Mandiri Pangan. 4. Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP/KRPL) Kab. Barru. 5. Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP/KRPL) APBNP Kab. Barru. 6. Dukungan Manejemen dan Administrasi. TABEL 55 LAPORAN REALISASI DANA DEKONSENTRASI TAHUN 2015 BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BARRU KEGIATAN ANGGARAN (Rp) FISIK % JUMLAH DANA REALISASI DANA TARGET REALISASI I Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat ,63 1 Desa Mandiri pangan Penanganan Rawan Pangan (SKPG) Kawasan Mandiri Pangan ,46 4. Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP/KRPL) Kab. Barru Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP/KRPL) APBNP Kab. Barru ,56 6. Dukungan Manajemen dan Administrasi ,46 Sumber : Badan Ketahanan Pangan, KEPEGAWAIAN 4.1 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan. Keadaan Pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan; Jumlah pegawai sebanyak 30 orang yang terdiri dari : eselon II-b sebanyak 1 orang, eselon III-a sebanyak 1 orang, eselon III-b sebanyak 4 orang, eselon IV-a sebanyak 15 orang, staf sebanyak 9 orang. Berdasarkan kualifikasi pendidikan, S2 sebanyak 8 orang, S1 sebanyak 16 orang, D2/D3 sebanyak 2 orang, SLTA sebanyak 4 orang. 4.2 Dinas Kesehatan. Keadaan Pegawai Dinas Kesehatan; jumlah pegawai sebanyak sebanyak 487 orang yang terdiri dari : eselon II-b sebanyak 1 orang, eselon III-a sebanyak 1 orang, eselon III-b sebanyak 4 orang, eselon IV sebanyak 41 orang, staf sebanyak 79 orang dan fungsional sebanyak 361 orang. Berdasarkan kualifikasi pendidikan, S2 sebanyak Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 164
8 21 orang, S1 sebanyak 211 orang, D3 sebanyak 22 orang, D2 sebanyak 170 orang, D1 sebanyak 4 orang, SLTA sebanyak 31 orang dan SLTP sebanyak 27 orang. 4.3 Dinas Peternakan Kabupaten Barru. Keadaan Pegawai Dinas Peternakan: Jumlah pegawai pada Dinas Peternakan sebanyak 23 orang yang terdiri dari eselon II-b sebanyak 1 orang, eselon III-a sebanyak sebanyak 1 orang, eselon III-b sebanyak 3 orang, eselon IV-a sebanyak 17 orang, staf sebanyak 6 orang. Berdasarkan kualifikasi pendidikan, S2 sebanyak 6 orang, S1 sebanyak 14 orang, Dokter Hewan sebanyak 1 orang, D3 sebanyak 1 orang, SLTA sebanyak 2 orang. 4.4 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Barru. Jumlah pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebanyak 28 orang yang terdiri dari eselon II-b sebanyak 1 orang, eselon III/a sebanyak 1 orang, eselon III/b sebanyak 3 orang, eselon IV/a sebanyak 10 orang dan staf sebanyak 13 orang. Berdasarkan kualifikasi pendidikan, S2 sebanyak 1 orang, S1 sebanyak 13 orang, D2/D3 sebanyak 4 orang, SLTA sebanyak 5 orang dan SLTP sebanyak 1 orang. 4.5 Badan Ketahanan Pangan Jumlah pegawai pada Badan Ketahanan Pangan sebanyak 17 orang yang terdiri dari eselon II-b sebanyak 1 orang, eselon III-a sebanyak 1 orang, eselon III-b sebanyak 2 orang, eselon IV-a sebanyak 7 orang, dan staf 6 orang. Berdasarkan kualifikasi pendidikan, S2 sebanyak 2 orang, S1 sebanyak 12 orang dan SLTA sebanyak 3 orang. 5. KONDISI SARANA DAN PRASARANA Sarana dan prasarana yang dimiliki instansi yang diberi tugas pembantuan yakni 5 (lima) instansi berupa perlengkapan, peralatan, meubeleur, gedung kantor, kendaraan dinas operasional dianggap cukup memadai untuk menunjang pelaksanaan pelayanan masyarakat. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 165
9 6. PERMASALAHAN DAN SOLUSI 6.1 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan. 1. Permasalahan: - belum ada mobil dinas operasional yang layak sampai ke daerah pegunungan sehingga agak merepotkan kalau ada tim berkunjung baik dari pusat atau dari propinsi untuk meninjau ke lokasi kegiatan; - Pegawai yang ada sekarang masih kurang dari kebutuhan. 2. Solusi : - Pada saat tim mau ke lokasi menggunakan mobil pinjaman dari SKPD lain atau mobil rental; - sebagian pegawai mengerjakan pekerjaan diluar tugas dan fungsinya. 6.2 Dinas Kesehatan. 1. Permasalahan: Berdasarkan Juknis BOK Tahun 2015, dana BOK merupakan dana pendamping bukan sebagai dana utama, dalam membiayai operasional Puskesmas kondisi yang terjadi di Kabupaten Barru saat ini sebaliknya dimana BOK merupakan dana utama pembiayaan operasionalisasi di Puskesmas yang mengakibatkan tidak terlaksananya sebagian kagiatan-kegiatan penting dan utama di puskesmas. 2. Solusi : Dana APBD Kabupaten sebagai dana utama mendorong keterbatasan dana operasional di Puskesmas.. 3. Permasalahan: Penyusunan perencanaan tingkat puskesmas belum sistematis, terarah dan berkesinambungan. 4. Solusi : Tim Kabupaten memfasilitasi dalam hal penyusunan perencanaan data dan permasalahan yang ada di puskesmas. 5. Permasalahan: Di tingkat Kabupaten Sinkronisasi Antara Perencanaan Kabupaten dan Perencanaan Puskesmas Belum Optimal. 6. Solusi : Perlu adanya pelatihan perencanaan di tingkat Kabupaten. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 166
10 6.3 Dinas Peternakan Kabupaten Barru. 1. Permasalahan: 1. Teknis : a. Sistem Pemeliharaan ternak sapi oleh sebagian besar anggota kelompok masih bersifat ekstensif atau semi ekstensif, sehingga pemeliharaan ternak mengalami kesulitan dalam penerapan prinsip-prinsip pembibitan ternak sapi bali khususnya dalam melakukan pengamatan siklus repruduksi ternak bersangkutan. b. Sarana dan Prasarana usaha pembibitan Sapi Bali yang dimiliki oleh kelompok belum mencukupi apabila dibandingkan dengan lokasi pemeliharaan ternak. Hal ini terlihat beberapa kelompok memiliki tempat pemeliharaan yang berpencar. c. Adanya perubahan nomenklatur kegiatan, sehingga dilakukan revisi Dokumen Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Hal ini mengakibatkan keterlambatan dalam melakukan pencairan anggaran dan pengadaan. 2. Kelembagaan : a. Usaha Pembibitan ternak Sapi Bali di Kabupaten Barru belum dikelola secara utuh dalam wadah kelompok dan cenderung dilakukan secara sendiri-sendiri baik oleh pengurus kelompok tani/peternak maupun masyarakat lainnya, sehingga kelompok tidak memiliki pendapatan. b. Manajemen kelembagaan kelompok yang menjadi sasaran kegiatan belum dilaksanakan secara optimal, sehingga yang terlibat aktif dalam pelaksanaan kegiatan hanya pengurus inti dan beberapa anggota kelompok lain. c. Belum tersedianya kelompok tani/peternak yang khusus melaksanakan kegiatan usaha pembibitan Sapi Bali dalam bentuk kelompok atau gabungan kelompok, sedangkan koperasi baru terbentuk. Hal ini menyebabkan tidak memiliki posisi tawar yang kuat dan permodalan kelompok masih rendah. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 167
11 3. Sumber Daya Manusia : 1. Permasalahan: a. Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Manusia aparatur peternakan yang berkaitan dengan pembibitan ternak khususnya dalam bidang reproduksi dan kesehatan hewan (inseminator, petugas PKB/ATR, Pengawas Mutu Bibit) belum memadai. b. Pandangan sebagian besar pengurus dan anggota kelompok tani/peternak belum dimaksimalkan bahwa pembibitan ternak Sapi Bali sebagai salah satu mata pencaharian baru dipedesaan. c. Motivasi peternak/anggota kelompok masih rendah untuk menerapkan prinsip-prinsip pembibitan (seleksi, rekording dan manajemen perkawinan) baik secara mandiri maupun kelompok, walaupun mereka sudah memiliki pemahaman tentang perlunya hal tersebut. Hal ini disebabkan peternak belum merasakan atau memperoleh pendapatan yang signifikan dari usaha pembibitan Sapi Bali. 2. Solusi: 1. Pelatihan dan pembinaan secara kontinyu mengenai prinsip-prinsip perbibitan ternak sapi bagi anggota kelompok, penanganan kesehatan hewan dan siklus reproduksi. 2. Optimalisasi penyuluh, tenaga teknis dinas dan anggota kelompok melalui pelaksanaan bimbingan teknis atau pelatihan teknis, sehingga penanganan masalah teknis cepat dilakukan. 3. Mengarahkan dan membimbing kelompok untuk secara kelembagaan menjadi kelompok pembibit sapi potong yang mandiri melalui pelatihan dan pembinaan mengenai kelembagaan kelompok, pembentukan koperasi atau asosiasi pembibit sapi bali. 4. Melakukan kerjasama antara pengelola kegiatan (Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi/Kabupaten dengan lembaga penelitian, balai Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 168
12 pengkajian dan perguruan tinggi khususnya dalam menerapkan inovasi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan kelompok. 5. Meningkatkan kerjasama antara kelompok tani dengan kelompok tani lainnya atau masyarakat peternak dalam usaha pembibitan sapi bali khususnya penyediaan informasi ketersediaan bibit sapi bali dan pemasaran hasil produksi peternakan, sehingga pendapatan yang diterima lebih meningkat dan menguntungkan peternak. 6. Melakukan penyusunan regulasi pembibitan ternak sapi khususnya yang mengatur tentang penentuan harga ternak yang dihasilkan usaha pembibitan sapi bali. 7. Melakukan integrasi dan diversifikasi usaha pemeliharaan sapi yang dapat menunjang pembibitan sapi, sehingga motivasi peternak/anggota kelompok meningkat. 6.4 Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Barru. 1. Permasalahan: Sarana dan Prasarana yang dimiliki Instansi yang diberi tugas pembantuan yakni berupa perlengkapan peralatan-peralatan meubeleur gedung kantor belum cukup untuk menunjang pelaksanaan pelayanan masyarakat. Solusi : Melengkapi sarana dan prasarana penunjang kegiatan. 2. Permasalahan : DIPA yang diterbitkan pada bulan Juni 2015 belum terealisasi 100% dikarenakan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan yang tertuang dalam PERMENDAGRI diterbitkan pada bulan Juni Solusi : Koordinasi dengan Pusat. 6.5 Badan Ketahanan Pangan. Tidak ditemukan masalah pada kegiatan ini. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 Page 169
Penyelenggaraan Tugas Pembantuan
Penyelenggaraan Tugas Pembantuan 4.1. Tugas Pembantuan Yang Diterima Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berdasarkan azas tugas pembantuan sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 7
Lebih terperinciLKPJ- AMJ Bupati Berau BAB V halaman 403
B A B V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Sebagaimana diamanatkan dalam Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah bahwa yang dimaksudkan
Lebih terperinciLaporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kabupaten Kepahiang Tahun 2016 BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, bahwa yang dimaksud
Lebih terperinciBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah, LKPJ Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan
Lebih terperinciV. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Upaya Pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang bermuara kepada kesejahteraan rakyat semakin meningkat. Penyerahan wewenang urusan pemerintahan kepada Daerah Otonom
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan
Lebih terperinciBAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Upaya pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang bermuara pada kesejahteraan rakyat semakin meningkat. Penyerahan wewenang urusan pemerintahan kepada daerah
Lebih terperinciBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN 5.1. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA 5.1.1. Dasar Hukum Berdasarkan ketentuan umum pasal 1 Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Tugas Pembantuan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan
Lebih terperinciBAB IV TUGAS PEMBANTUAN
BAB IV TUGAS PEMBANTUAN Pelaksanaan tugas pembantuan adalah sebagai bentuk penugasan dari pemerintah kepada daerah dan/atau desa untuk melaksanakan urusan pemerintahan dan pembangunan yang disertai dengan
Lebih terperincihttps://esakip.bantulkab.go.id/bpsyslama/www/monev/laporan/daftar/bulan/12 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM
1 of 8 7/31/17, 9:02 AM Laporan Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2016 (Belanja Langsung) s/d Bulan Desember Dinas Pertanian dan Kehutanan 1 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 424,049,000
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciLKPJ- Bupati Berau Tahun 2014 Bab V halaman 286
B A B V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Sebagaimana diamanatkan dalam Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah bahwa yang dimaksudkan
Lebih terperinciPasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN CILACAP
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008
LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA PEKALONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Lebih terperinciBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
Pemerintah Kabupaten Paser Paser Buen Kesong BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Selama kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu dari tahun 20102015, Pemerintah Kabupaten Paser telah melaksanakan beberapa tugas
Lebih terperinci16. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 71/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 71/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG PELIMPAHAN KEPADA GUBERNUR DALAM PENGELOLAAN KEGIATAN DAN TANGGUNG JAWAB DANA DEKONSENTRASI PROVINSI TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 70/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 70/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG PENUGASAN KEPADA GUBERNUR DALAM PENGELOLAAN KEGIATAN DAN TANGGUNG JAWAB DANA TUGAS PEMBANTUAN PROVINSI TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN
Lebih terperinci5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN 5.1. Tugas Pembantuan Yang diterima Upaya pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang bermuara pada kesejahteraan rakyat semakin meningkat. Penyerahan wewenang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 95/Perrrentan/ar.140/12/2011 TENTANG
MI':NTI':RI PERTANIAN I
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI
PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH
Lebih terperinciPENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG
BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN KATINGAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 21 TAHUN 2010
LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 21 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SUNGAI
Lebih terperinciIV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan
13. URUSAN KETAHANAN PANGAN Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau.
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 5 TAHUN 2010
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 5 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 5 TAHUN 2010 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN
Lebih terperinci-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 97/Penrentan/ar.140/12/2011 RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,
MENTI'Jl! I'VHTANIAN IUJ'IIIII.I h IN UON ESI A PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 97/Penrentan/ar.140/12/2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN
PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang : a.
Lebih terperinci. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 96/Pennentan/ar.140/12/2011 TENTANG
/.-=' "'.. II.U:N'nml RJo:I'UBUK PERTANIAN INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 96/Pennentan/ar.140/12/2011 TENTANG PENUGASAN KEPADA GUBERNUR DALAM PENGELOLAAN KEGIATAN DAN TANGGUNG JAWAB DANA
Lebih terperinciBAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1
- 2 - Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Lebih terperinciNOMOR : 6 TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 6 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciBAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014 (Edisi Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan
Lebih terperinci-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id
-1- GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN PROVINSI BALI
Lebih terperinci29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D
29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN 2003 Menimbang PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 1 TAHUN 2001 SERI D NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 1 TAHUN 2001 T E N T A N G
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 1 TAHUN 2001 SERI D NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 1 TAHUN 2001 T E N T A N G ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KERINCI DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 5 2009 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN
Lebih terperinci1 of 14 7/31/17, 9:07 AM
1 of 14 7/31/17, 9:07 AM Laporan Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2017 (Belanja Langsung) s/d Juni DINAS PERTANIAN, PANGAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN 1 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1,597,601,775
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN JEMBER
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH
II. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 01. A. KEBIJAKAN PROGRAM Pada Urusan pilihan Pertanian diarahkan pada Peningkatan produksi pertanian dan pemberdayaan petani lokal serta peningkatan akses modal dan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BUNGO
PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUNGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BUNGO, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,
BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 13 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 13 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja dalam format Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur tidak terlepas dari rangkaian mekanisme
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN Anggaran : 207 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 3. 03 Urusan Pilihan Pertanian Organisasi : 3. 03. 0 Dinas
Lebih terperinciPRIORITAS 5 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH MALUKU
PRIORITAS 5 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH MALUKU DALAM JUTA RUPIAH NO. ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PENGEMBANGAN FOKUS PRIORITAS KEMENTERIAN/LEMBAGA 1. Provinsi Maluku 1. Pengembangan sentra
Lebih terperinciDinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1
Kota Prabumulih 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Keinginan Pemerintah dan tuntutan dari publik saat ini adalah adanya transparansi dan akuntabilitas terhadap pengelolaan keuangan negara. Dasar dari
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA KEDIRI SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA KEDIRI
PEMERINTAH KOTA KEDIRI SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang :
Lebih terperinci-1- BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 65 TAHUN 2016
-1- BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN
Lebih terperinciBUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 14 TAHUN 2012
BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN DENGAN
Lebih terperinciTENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG
BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR i2- TAHUN 2014 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
Lebih terperinciBUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2014
BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2014 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH Menimbang DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi
PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA
Lebih terperinciKEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,
KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO
1 PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 09 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN KEWENANGAN DEKONSENTRASI DAN PENUGASAN TUGAS PEMBANTUAN KEPADA DINAS SOSIAL DAERAH PROVINSI DAN DINAS SOSIAL DAERAH KABUPATEN/KOTA
Lebih terperinci- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG
- 1 - SALINAN BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH LINGKUP PEMERINTAH
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
Lebih terperinciUndang-Undang
- 1 - PERATURAN BUPATI BOGOR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BURU
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BURU, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciBAB IV TUGAS PEMBANTUAN
BAB IV TUGAS PEMBANTUAN Tugas Pembantuan merupakan penugasan dari Pemerintah kepada Daerah dan atau Desa atau sebutan lain dengan kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD 38 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG PENUGASAN KEPADA GUBERNUR DALAM PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB DANA TUGAS PEMBANTUAN PROVINSI TAHUN ANGGARAN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI KEGIATAN APBN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KEADAAN s/d AKHIR BULAN : DESEMBER 2015
LAPORAN REALISASI KEGIATAN APBN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KEADAAN s/d AKHIR BULAN : DESEMBER 2015 SKPD : DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI SUMATERA BARAT REALISASI RUPIAH MURNI REALISASI
Lebih terperinci-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG
-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 208 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 3. 03 Urusan Pilihan Pertanian Organisasi : 3. 03. 0 Ketahanan
Lebih terperinciLEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG
LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG NO. 44 2011 SERI. A PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 44 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN, RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD)
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2012 T E N T A N G
PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2012 T E N T A N G PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN
Lebih terperinciBAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)
BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2009 3.1. Program dan Kegiatan Dinas Pertanian Tahun 2008 Program yang akan dilaksanakan Dinas Pertanian Tahun 2008 berdasarkan Prioritas Pembangunan Kabupaten Majalengka
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN JOMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG,
BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 008 NOMOR 16 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 16 TAHUN 008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN
Lebih terperinciGUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2013
GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,
Lebih terperinciSUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH
1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG HARI, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBAB II TUGAS PEMBANTUAN
BAB II TUGAS PEMBANTUAN Upaya pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang bermuara kepada kesejahteraan rakyat semakin meningkat. Penyerahan wewenang urusan pemerintahan kepada daerah otonom untuk mengatur
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO
PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN
BHINNEKA TU NGGA L IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk penyelenggaraan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH
Lebih terperinciGUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA
1 GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinci-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG
-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS REGISTRASI KEPENDUDUKAN ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN
Lebih terperinciBUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Menimbang : BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 34 TAHUN 2016 T E N T A N G NOMENKLATUR PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SERUYAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 20 TAHUN 2011 SERI : D NOMOR : 2
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 20 TAHUN 2011 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 13
Lebih terperinci(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus
BAB XII DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 224 Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian
Lebih terperinciBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Tugas Pembantuan yang Diterima
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN 5 5.1 Tugas Pembantuan yang Diterima 5.1.1 Dasar Hukum Berdasarkan ketentuan umum pasal 1 Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Tugas Pembantuan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2008 SERI D.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG POLA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci