Daftar Isi. Daftar Isi... i Kata Pengantar... iii Sambutan Ketua Yayasan Damandiri... vii Sambutan Rektor... x

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Daftar Isi. Daftar Isi... i Kata Pengantar... iii Sambutan Ketua Yayasan Damandiri... vii Sambutan Rektor... x"

Transkripsi

1

2

3 Daftar Isi Daftar Isi... i Kata Pengantar... iii Sambutan Ketua Yayasan Damandiri... vii Sambutan Rektor... x I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tema... 6 C. Pengertian Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid... 6 D. Dasar Pelaksanaan... 9 E. Tujuan Tujuan Umum: Tujuan Khusus: II. PELAKSANAAN A. Hasil Yang Diharapkan B. Materi Pendampingan C. Penyelenggaraan Status dan Beban Kredit Persyaratan bagi Mahasiswa Peserta Hak dan Kewajiban Mahasiswa Hak dan Kewajiban Dosen Lokasi Kegiatan Jangka Waktu Kegiatan i

4 7. Pelaksana Pelaksanaan Kegiatan D. Tata Tertib Pelaksanaan Tata Tertib bagi Mahasiswa Pelanggaran dan Sanksi LAMPIRAN Kata Pengantar Dalam rangka mencapai kualitas pengabdian kepada masyarakat khususnya bagi pengembangan konsep pengabdian di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang dibutuhkan peran strategis dan pemikiran terencana untuk mencapai indikator dan luaran kegiatan yang tepat sasaran. Kegiatan pengabdian didasari oleh dua kepentingan, yaitu kepentingan akademis dan kepentingan masyarakat. Kepentingan akademis memprioritaskan pengabdian masyarakat sebagai upaya menjembatani hasil-hasil pengembangan keilmuan yang teruji secara ilmiah untuk digunakan dalam menyelesaikan masalah di masyarakat dan menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks. Dinamika keduanya akan memunculkan hubungan sinergis. Pengembangan keilmuan di lingkungan pendidikan tinggi juga dapat bertumpu pada pengembangan kebutuhan langsung di masyarakat sebagai laboratorium pengabdian yang mampu direncanakan di luar tembok perguruan tinggi sehingga hasil-hasil pengembangannya juga dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran dan/atau temuan yang dapat teruji secara ilmiah. Melihat hubungan keduanya amat penting, maka Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Negeri Maliki Malang berusaha membuat rancang bangun pengabdian masyarakat yang tepat sasaran dan ikut serta menjawab kebutuhan di masyarakat sehingga tidak menjadi Perguruan Tinggi yang berada di menara gading. Pengambilan peran ini sebagai bagian dari upaya menciptakan ii iii

5 perubahan sosial yang terencana baik di lingkungan internal LPM UIN Maliki Malang atau di masyarakat. Sejak 2010, LPM UIN Maliki Malang telah melakukan revitalisasi peran sosial keagamaan para dosen dan mahasiswa melalui rintisan program unggulan pengabdian masyarakat berorientasi pada penerapan pilar-pilar Ulul Albab yang meliputi kedalaman spiritual, keagungan akhlaq, keluasan ilmu, dan kematangan profesional. Konsep ini dirumuskan sebagai langkah menempatkan masyarakat sebagai komponen penting pengembangan kehidupan religius dan kontribusinya dalam mencapai tujuan pembangunan. Masyarakat merupakan tempat belajar bersama mahasiswa, dosen dan warga masyarakat itu sendiri. Belajar bersama ini dalam rangka pengembangan keilmuan seiring dinamika sosial keagamaan dan kemasyarakatan yang berkembang di masyarakat dan mampu menangkap peluang strategis untuk mendorong perubahan sosial demi mewujudkan masyarakat sejahtera, mandiri, dan berkeadilan. Berdasarkan Instruksi Presiden RI No. 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan yakni, pembangunan nasional diarahkan pada tiga konsentrasi yang meliputi; Pertama, pro rakyat dalam bentuk penanggulangan kemiskinan berbasis keluarga, pemberdayaan masyarakat dan usaha mikro dan kecil; Kedua; keadilan untuk semua meliputi keadilan untuk anak, perempuan, ketenagakerjaan, hukum serta kelompok miskin dan termarginal; Ketiga, pencapaian tujuan millenium dengan 8 sasaran MDGs, terutama pengentasan kemiskinan. Untuk itu, pengabdian pada masyarakat LPM UIN Maliki Malang diarahkan pada tiga konsentrasi tersebut dengan harapan hasil pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan kesejahteraan yang seluas-luasnya di tengahtengah masyarakat. Mulai tahun 2011, LPM UIN Maliki mencanangkan program Pengabdian Masyarakat Tematik Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Berbasis Masjid bekerjasama dengan Yayasan Dana Sejahtara Mandiri (Damandiri) dan Yayasan Amalbhakti Muslim Pancasila (YAMP). Program ini sebagai bentuk inovasi model pemberdayaan masyarakat yang mengambil sasaran keluarga sebagai unit terkecil masyarakat, namun memiliki akses dan dampak yang sangat luas di dalam kehidupan. Masjid merupakan sentra aktivitas keagamaan dan sosial kemasyarakatan yang memiliki multifungsi dan sarana mengembangkan modal sosial tidak hanya lingkup ibadah dalam arti khusus, tetapi juga aktivitas ibadah luas untuk pembangunan nasional maupun daerah sebagai bentuk da wah bil hal. Sinergitas antara peran masjid sebagai pusat pemberdayaan umat dengan fungsi-fungsi keluarga yang harus dijalankan, serta ditopang oleh kehadiran dosen dan mahasiswa yang melakukan pengabdian masyarakat dapat mempercepat tercapainya harapan dimaksud. Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid ini diikuti oleh mahasiswa dan dosen untuk melakukan kerja bersama dengan berbagai pihak terkait secara gotong royong dalam pencapaian delapan tujuan Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 melalui pendekatan keagamaan. Delapan tujuan dimaksud diwujudkan dalam empat konsentrasi program kegiatan yaitu; Pertama, pengentasan kemiskinan melalui pembinaan kewirausahaan dan pengembangan ekonomi produktif melalui kelompok; Kedua, kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana; Ketiga, pendidikan melalui bina balita, pendidikan anak usia dini (PAUD), ketuntasan wajib belajar sembilan tahun, termasuk pembinaan TPQ dan Madrasah Diniyah; Keempat, menciptakan lingkungan yang sehat, asri dan produktif. Melalui empat program kegiatan ini diharapkan dapat mengantarkan setiap keluarga untuk hidup sejahtera mandiri, dalam nuansa sakinah, mawawddah dan rahmah. iv v

6 Selaku Ketua LPM UIN Maliki Malang, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Rektor UIN Maliki Malang yang telah memberikan dukungan kebijakan dan pengarahan dalam melaksanakan mengabdi pada masyarakat dengan baik. 2. Prof. Dr. Haryono Suyono, selaku Ketua Yayasan Damandiri yang telah memberikan dukungan dana bantuan pelaksanaan kegiatan ini. 3. Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota selaku pembina Masjid. 4. Para Pimpinan Fakultas, dosen, mahasiswa dan semua pihak yang turut mendukung progam ini. Semoga Allah Swt senantiasa membalas budi baik bapak, ibu dan saudara. Jazakumullah khaira jaza. Amin ya mujiba sailin. Malang, Juni 2011 Ketua LPM UIN Maliki Malang Dr. Hj. Mufidah Ch, M Ag. Sambutan Ketua Yayasan Damandiri Assalamu alaikum wr. wb. Program-program pemberdayaan dan pembangunan yang menempatkan keluarga dan manusia sebagai titik sentral telah menjadi kesepakatan dunia dan dicanangkan PBB pada tahun 2000 sebagai sasaran dan target program pembangunan milenium atau MDGs. Pada tahun 2010 PBB mereview pencapaian tujuan pembangunan milenium tersebut dan ternyata banyak negara perlu memperkuat komitmen dan bekerja keras memperluas jangkauan dan intensifikasi program pembangunan yang bertumpu pada keluarga dan manusia tersebut. Dalam mempercepat upaya itu Pemerintah mengeluarkan Inpres nomor 1 dan nomor 3 tahun Kedua Inpres tersebut menegaskan pendekatan pembangunan berkeadilan, termasuk di dalamnya mendorong terselenggaranya program penanggulangan kemiskinan pro rakyat dan program berkeadilan untuk semua. Dalam program pro rakyat bentuk operasionalnya adalah penanggulangan kemiskinan berbasis keluarga, pemberdayaan masyarakat dan partisipasi dalam usaha mikro dan kecil. Yayasan Damandiri dalam berpartisipasi mendukunga masyarakat dan keluarga agar siap menanggapi program-program yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui kedua Inpres tersebut, bersama berbagai Perguruan Tinggi, ikut mendorong dan vi vii

7 mendampingi kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik Posdaya. Melalui KKN Posdaya tersebut dikembangkan lembaga pemberdayaan keluarga sebagai forum komunikasi, konsultasi dan pendidikan di tingkat akar rumput. Lembaga itu dinamakan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) yang berfungsi sebagai forum silaturahmi untuk menyegarkan budaya gotong royong sesama keluarga dan anggota untuk bersama-sama peduli dan memperkuat fungsi-fungsi keluarga sejalan dengan sasaran dan target-target MDGs. Pada umumnya Posdaya dibentuk berbasis komunitas di RW atau Dukuh/Dusun. Berdasarkan pengalaman lapangan dibentuk Posdaya berbasis keluarga yang tinggal di sekitar Masjid. Pembentukan Posdaya berbasis Masjid ternyata berdampak positif. Bekerja sama dengan berbagai Perguruan Tinggi dan tujuh Yayasan yang didirikan Mantan Presiden HM Soeharto makin dikembangkan Posdaya berbasis Masjid, khususnya masjid yang dibangun dengan fasilitasi Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila (YAMP). keluarga yang belum beruntung dan mendapat safaat dan ridho dari Allah SWT. Amien. Wassalamu alaikum wr. wb. Jakarta, Juni Ketua Yayasan Damandiri Prof. Dr. Haryono Suyono Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang melalui kegiatan KKN berupaya memperluas cakupan dan wilayah garapan pengembangan Posdaya Masjid di Malang dan sekitarnya. Untuk melaksanakan pengembangan Posdaya Masjid itu disusun Buku Pedoman Pembentukan dan Pengembangan Posdaya Berbasis Masjid. Kami ikut menyambut baik penerbitan buku ini dan berharap agar Buku Pedoman ini memperlancar usaha yang mulia tersebut. Kepada Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, khususnya kepada Ibu Dr. Hj. Mufidah Ch, M Ag., Ketua LPM, yang telah menyusun buku ini, kami ucapkan selamat. Semoga karyanya dapat menjadi amal bhakti untuk pemberdayaan viii ix

8 Sambutan Rektor Bismillahirrahmanirrahim, Segala puji bagi Allah swt., yang telah mencurahkan berbagai nikmat, karunia, dan hidayah-nya kepada kita semua sehingga buku Pedoman Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat Tematik Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) Berbasis Masjid dapat diterbitkan. Penerbitan pedoman ini sangat penting untuk dipakai sebagai guideline pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bagi sivitas akademika Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Sebab, selain bentuk dan program kegiatan ini baru, pengabdian kepada masyarakat tematik dengan mengangkat isu pemberdayaan keluarga lebih kompleks dibanding model pengabdian konvensional sebagaimana selama ini dilakukan oleh perguruan tinggi. Model pengadian kepada masyarakat semacam ini merupakan terobosan yang dilakukan oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) Universitas Islam Negeri UIN) Malang sebagai salah satu pilar penyangga kegiatan akademik dalam bidang pengadian. Selaku Rektor, saya menyambut gembira dan memberikan apresiasi tinggi atas prakarsa melakukan revisi terhadap bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan tuntutan dan tantangan di masyarakat. Program pengembangan kepada masyarakat berbasis masjid yang dilakukan secara bersama oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang dengan Yayasan Damandiri adalah hal baru, dan bernilai sangat strategis. Selama ini, pengembangan masyarakat selalu menjadikan kantor desa atau lembaga-lembaga teknis lainnya sebagai basis. Kebijakan itu tidak keliru, tetapi berdasarkan pengalaman selama ini ternyata terasa kurang strategis. Pengembangan masyarakat berbasis kantor desa seolah-olah harus bersifat dinas dan formal, sehingga menjadikan kegiatannya terasa formal pula. Gagasan yang diperkenalkan oleh Yayasan Danamandiri untuk mengambil strategi baru, dengan menjadikan masjid sebagai basis adalah merupakan ide yang sangat cerdas. Masyarakat, terutama komunitas muslim selalu menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan, terutama pada kegiatan-kegiatan yang bersifat ritual, misalnya shalat berjama ah, pengajian rutin dan lain-lain. Oleh karena itu, dengan menjadikan masjid sebagai basis, maka kegiatan itu akan relevan dengan kultur yang selama itu hidup dan berkembang. Bagi komunitas muslim di mana pun, masjid selalu menjadi magnit atau daya tarik tersendiri yang sangat kuat, hingga selalu didatangi sebagai tempat untuk menjalankan kegiatan ritual sehari-hari. Datang ke masjid merupakan panggilan teologis dan spiritual. Lebih dari itu, masjid juga bisa dipandang sebagai institusi sosial, tempat di mana interaksi sosial sesama komunitas muslim dikembangkan dan diperkokoh. Masjid bisa menjadi perekat kuat untuk merajut harmoni di antara sesama muslim. Sayang, akhir-akhir ini peran seperti itu terasa sekali semakin mengecil hingga akhirnya masjid hanya dimanfaatkan sebagai tempat menjalankan kegiatan ritual belaka. Padahal dalam Islam, kegiatan ritual tidak bisa dipisahkan dari aktivitas kehidupan sehari-hari. Dalam Islam, kegiatan ritual harus selalu menyatu dengan semua aktivitas kehidupan sehari-hari. Tidak boleh terjadi pemisahan antara dua jenis kegiatan dimaksud. Kegiatan ekonomi, sosial, politik, hukum dan lain- x xi

9 lain harus bernuansa spiritual. Itulah sebabnya dalam Islam semua kegiatan sepanjang tidak bertentangan dengan ajaran Islam dimaknai sebagai ibadah. Pengabdian kepada masyarakat tak terkecuali juga dipandang sebagai ibadah. Atas dasar itu, maka kerjasama antara UIN Maulana Malik Ibrahim dengan Yayasan Damandiri dalam mengembangkan masyarakat dengan mengambil basis di masjid memiliki dasar historis yang kokoh. Selain itu, menggerakkan masyarakat melalui masjid selain memiliki landasan historis yang jelas dan kokoh juga relevan dengan beberapa pertimbangan sebagaiman diuraikan di muka. Oleh karena itu, selaku Rektor saya berharap agar kerjasama antara UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan Yayasan Damandiri melalui masjid menjadi sebuah model inovasi baru dalam menggerakkan masyarakat. Saya yakin jika kegiatan di perguruan tinggi, seperti pengabdian kepada masyarakat, dapat sinergis dengan lembaga-lembaga lain yang peduli pada pengembangan masyarakat seperti Yayasan Damandiri, Yayasan Supersemar, ASIA Foudation dan sejenisnya, maka program kegiatan perguruan tinggi akan sangat efektif. Kepada semua yang telah bekerja keras dan berkontribusi dalam penerbitan Buku Pedoman ini sejak awal hingga akhir, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan. Terima kasih. Malang, 31 Mei 2011 Rektor, Prof. Dr. H. Imam Suprayogo NIP Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan bahwa perguruan tinggi harus mengembangkan peran-peran strategisnya di masyarakat. Sebab, selain institusi pengembang ilmu, perguruan tinggi juga sebagai pendorong kemajuan dengan memanfaatkan berbagai sumber yang dimiliki, terutama sumber daya insani yang kompeten. Selain itu, lewat kegiatan pengabdian kepada masyarakat tematik ini, saya berharap UIN Maulana Malik Ibrahim Malang bisa mengembangkan model pengabdian bagi perguruan tinggi lain di Tanah Air. xii xiii

10 I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu komponen kegiatan akademik yang merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, di samping pendidikan dan penelitian. Dengan dilaksanakannya dharma pengabdian kepada masyarakat di samping kedua dharma yang lain, diharapkan selalu ada interrelasi antara perguruan tinggi dengan masyarakat, untuk mengantisipasi terjadinya isolasi perguruan tinggi dari masyarakat sekitarnya. Lembaga Pengabdian kepada`masyarakat (LPM) di Perguruan Tinggi memiliki peran penting dalam pengabdian dan pemberdayaan masyarakat untuk menunjang akselerasi pembangunan bangsa di berbagai bidang. Secara organisatoris LPM adalah sebuah lembaga yang berfungsi sebagai wadah bagi sivitas akademika dalam menyalurkan pemikiran, penelitian dan karya ilmiah yang dapat digunakan untuk menunjang kegiatan akademik dalam bentuk xiv 1

11 Masjid merupakan instrumen pemberdayaan umat yang memiliki peranan sangat strategis dalam upaya peningkatan kualitas masyarakat. Namun hal itu harus didukung oleh manajemen pengelolaan masjid yang baik dan terpadu. Masjid dilihat dari fungsinya tidak hanya sebagai tempat atau sarana bagi umat muslim untuk melaksanakan ibadah shalat, namun masjid juga berfungsi sebagai pusat empowering (pemberdayaan) berbagai aspek kehidupan masyarakat sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam kehidupannya. pengabdian kepada masyarakat. Karena itu LPM dapat memainkan peran utamanya melalui pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang sebagai salah satu lembaga perguruan tinggi Islam mempunyai kewajiban untuk mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Bahkan sebagai perguruan tinggi yang bercorak agama, dharma ketiga diharapkan menjadi trademark lembaga yang bercirikan keterpaduan antara peran-peran sosial keagamaan dengan berbagai aspek kehidupan di masyarakat. Oleh karena itu, melalui Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM), UIN Maliki Malang secara berkelanjutan mengadakan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang berorientasi pada sinergitas tersebut. Menurut Nazarudin Umar, Rasulullah tidak hanya menjadikan masjid sebagai tempat untuk pelaksanaan ibadah khusus, namun dijadikan sebagai sarana melakukan pemberdayaan umat seperti tempat untuk pembinaan dan penyebaran agama Islam, sebagai tempat untuk mengobati orang sakit, tempat untuk mendamaikan orang-orang yang bertikai, tempat untuk mengatur strategi dalam latihan perang (militer), tempat untuk menyampaikan pengumuman penting. Bahkan dalam masa keemasan Islam universitas ada di dalam masjid, sekarang masjid di dalam universitas. Apa yang disampaikan Nasarudin Umar tersebut tentunya dapat menjadi acuan bagi pengembangan peran dan fungsi masjid secara Sesuai dengan SK Rektor No. Un.3/PP.009/087/2010 tentang beban 16 SKS untuk dosen tetap, yang salah satu pembagiannya yaitu 2 SKS dalam bentuk pengabdian pada masyarakat. Sedangkan bagi mahasiswa merupakan salah satu rangkaian kegiatan akademik yang dirancang, dimonitor dan dievaluasi. Pengabdian kepada masyarakat ini diwujudkan dalam bentuk pengembangan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Berbasis Masjid. 2 3

12 holistik (menyeluruh) dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi guna mewujudkan masyarakat yang berdaya dan mandiri. Ketika sebagian besar masjid kini bergeser dari peran-peran historis dalam konteks perubahan sosial kemasyarakatan menuju bentuk penyelenggara kegiatan ibadah murni berupa shalat lima waktu, maka peran-peran yang bersifat sosial mengecil dan hanya beberapa masjid tertentu yang mencoba membangun sinergi dengan masyarakat dalam memberdayakan potensi lokal yang ada. Pada perkembangannya, masjid lebih berfokus semata-mata sebagai penyelenggara ritual keagamaan. Padahal masjid memiliki posisi sentral dalam menggerakkan masyarakat dalam isu-isu yang terkait dengan pembangunan bangsa. Selain konsep peran, kredibilitas masjid hingga saat ini masih memiliki trust (kepercayaan) sebagai lembaga sentral bagi kehidupan keagamaan masyarakat di sekitarnya. Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) merupakan salah satu institusi yang memiliki peran dan fungsi sebagai pengembangan keislaman, dakwah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penyebaran dan informasi produk IPTEK. Oleh karena itulah, perspektif pengembangan Posdaya berbasis Masjid, tidak lain adalah memperkuat kembali sejarah peran masjid sebagai penopang perubahan sosial dan kembali menempatkannya dalam percepatan pencapaian indikator tujuan pembangunan millenium atau Millenium Development Goals (MDGs), yakni delapan sasaran atau tujuan yang telah disetujui untuk diupayakan agar tercapai pada tahun 2015 oleh seluruh anggota PBB yang berjumlah 191 negara (UNFPA, 2004). Delapan sasaran tersebut adalah; 1. Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang parah. 2. Pencapaian pendidikan dasar secara universal. 3. Mengembangkan kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan. 4. Mengurangi tingkat kematian anak. 5. Meningkatkan kesehatan ibu. 6. Perlawanan terhadap HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya. 7. Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan. 8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan. Berdasarkan Instruksi Presiden RI No 3 Tahun 2010 Tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan yakni, pembangunan nasional diarahkan pada tiga konsentrasi yang meliputi; Pertama, pro rakyat dalam bentuk penanggulangan kemiskinan berbasis keluarga, pemberdayaan masyarakat dan usaha mikro dan kecil; Kedua; keadilan untuk semua meliputi keadilan untuk anak, perempuan, ketenagakerjaan, hukum serta kelompok miskin dan termarginal; Ketiga, pencapaian tujuan millenium dengan delapan sasaran MDGs, terutama pengentasan kemiskinan. Karena bagaimanapun indikator MDGs berkorelasi dengan indeks pembangunan manusia, maka masjid sebagai lembaga sosial terlibat dalam penyelenggaraan aktifitas sosial kemasyarakatan, 4 5

13 selain fungsi religiusitasnya. Masjid juga dapat bermetamorfosis dengan berbagai kepentingan masyarakat seperti ekonomi, sosial, budaya, lingkungan hidup, teknologi tepat guna yang berbasis kebutuhan. Pengalaman-pengalaman masjid dalam pemberdayaan masyarakat juga semakin tumbuh seiring dengan gerak pemahaman agama secara progresif untuk menjawab masalah kemanusiaan yang berkembang saat ini. Masjid dengan potensi historis dapat menjadi pemeran langsung dan mediator dalam pencapaian MDGs serta meningkatkan indeks pembangunan manusia. B. Tema Pengabdian Masyarakat Tematik Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Berbasis Masjid. C. Pengertian Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid Pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang berkonsentrasi pada pemberdayaan masjid, baik masjid yang dibangun atas bantuan Yayasan Amalbhakti Muslim Pancasila (YAMP), masjid yang didirikan oleh swadaya masyarakat, maupun wakaf. Dari sudut masyarakat penerima manfaat, pengabdian kepada masyarakat ini membantu membentuk, mengisi dan mengembangkan Posdaya pada masyarakat secara sistematis. Posdaya yang dibentuk itu merupakan forum wadah keluarga dan masyarakat melalui media masjid, untuk bersama-sama membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi keluarga melalui kegiatan wirausaha, pendidikan dan keterampilan, peningkatan kesehatan serta dukungan pelestarian lingkungan sebagai upaya memperbaiki kualitas sumber daya manusia. Langkah pertama yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa di setiap Perguruan Tinggi adalah melakukan pengabdian pada masyarakat dengan membuka ruang konsultasi dan advokasi untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen para pejabat daerah, camat, kepala desa, instansi terkait serta ta mir masjid akan pentingnya kebersamaan dalam pengentasan kemiskinan dan pembangunan SDM, melalui pembentukan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) pada tingkat kecamatan, desa, pedukuhan atau unit daerah lain secara mandiri. Langkah selanjutnya, dilakukan pendataan dan observasi seluruh sasaran keluarga yang tinggal di wilayah masjid. Pendataan Hubungannya dengan mahasiswa, Pengabdian kepada Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid yang berperan untuk pembentukan dan pengembangan Posdaya adalah bentuk manifestasi dari kegiatan mahasiswa yang dilaksanakan dalam rangka penyebaran informasi dan implementasi produk IPTEK serta menyelesaikan pendidikan tinggi melalui proses pembelajaran dengan cara tinggal, bergaul serta beradaptasi dengan masyarakat khususnya di lingkungan masjid. 6 7

14 yang seksama itu bertujuan untuk mengidentifikasi dan menempatkan keluarga sasaran dan memetakannya dalam kondisi atau posisi sesuai dengan indikator yang dipergunakan, misalnya ditempatkan sebagai kelompok keluarga prasejahtera, keluarga sejahtera I, keluarga sejahtera II, III, dan III Plus. Untuk kelompok pra sejahtera dan sejahtera I dianalisis masalah dan kebutuhan mereka untuk meningkat pada posisi yang lebih baik. Kelompok keluarga sejahtera II sampai III Plus diajak ikut serta membantu keluarga yang kurang beruntung untuk mengatasi masalah melalui pendampingan. Setelah Posdaya terbentuk dan pendataan selesai dilakukan dan dianalisis, para mahasiswa diharapkan mengajak seluruh keluarga di sekitar Posdaya untuk mengadakan pertemuan atau sarasehan dan membentuk Pengurus Posdaya. Selanjutnya mahasiswa mendampingi dan membantu Pengurus Posdaya menetapkan prioritas sasaran, menyusun program kerja dengan mengembangkan gagasan inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Para mahasiswa mendampingi dan dalam hal-hal tertentu, membantu melaksanakan program atau kegiatan untuk sebesarbesar kesejahteraan masyarakat. Karena Posdaya diarahkan untuk menjadi lembaga pedesaan yang mandiri, maka program utama yang dianjurkan adalah pemberdayaan ekonomi keluarga, utamanya kegiatan ekonomi mikro dalam bentuk usaha bersama, yang akhirnya dikembangkan menjadi koperasi. Kegiatan ekonomi rumah tangga bersama itu akan meningkatkan kemampuan setiap keluarga untuk memberikan dukungan pada kegiatan Posdaya lainnya, yaitu dalam bidang pendidikan dan pelatihan keterampilan, KB dan kesehatan, pemeliharaan lingkungan yang kondusif dan kebun bergizi, serta pembinaan keagamaan dan menciptakan suasana religius untuk ketahanan mental spiritualnya. Langkah-langkah untuk melaksanakan Pengabdian Masyarakat berbasis Masjid untuk pembentukan dan pengembangan Posdaya pada hakekatnya merujuk kepada Buku Pedoman Pembentukan dan Pengembangan Posdaya yang telah dikeluarkan oleh Yayasan Damandiri (Suyono dan Haryanto, 2009) menyangkut proses dan pengisian program lembaga Posdaya tersebut. Mengingat luasnya materi dan bidang garapan yang dicakup, maka dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya para mahasiswa dengan dikoordinasikan para dosen pembimbing lapangan perlu membentuk suatu tim dengan latar belakang ilmu dan jurusan yang berbeda-beda sesuai bidang garapan yang dirancang. D. Dasar Pelaksanaan Dasar pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid yang diselenggarakan oleh LPM UIN Maliki Malang adalah: 1. Pancasila dan Undang-undang Dasar Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999, tentang Pendidikan Tinggi. 8 9

15 4. Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 2003 tentang Pendirian UIN Malang. 5. Instruksi Presiden RI No 3 Tahun 2010 Tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan. 6. Keputusan Menteri Agama Nomor 389 tahun 2004 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. 7. Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 5 Tahun 2005 tentang STATUTA UIN Malang. 8. Surat Keputusan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Malang No. Un.3/PP.01.2/1953/2007 Tentang Pedoman Pendidikan Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. 9. Surat Keputusan Rektor No. Un.3/PP.009/087/2010 Tentang Beban 16 SKS untuk Dosen Tetap. 10. Revisi Surat Keputusan Rektor No. : Un.3/PP.009/1465/2011 Tentang Pengabdian Kepada Masyarakat di Bulan Ramadan. Kedua, untuk kepentingan keluarga dan masyarakat, Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya bertujuan membantu pemberdayaan keluarga dan masyarakat melalui pembinaan keagamaan, penerapan ilmu dan tehnologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan ketrampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah, bahagia dan sejahtera, serta memiliki ketahanan mental spiritual yang kuat. E. Tujuan 1. Tujuan Umum: Tujuan umum Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid dibagi tiga, yaitu: Pertama, untuk kepentingan mahasiswa, Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya bertujuan membantu para mahasiswa meningkatkan kemampuan belajar bersama dengan masyarakat, menerapkan ilmu agama integrasi dengan tehnologi, seni dan budaya yang telah dipelajari secara langsung dan melihat apakah proses penerapan tersebut sesuai dengan teori yang diperoleh selama kuliah, serta membawa manfaat bagi masyarakat. Ketiga, untuk kepentingan dosen, pengabdian masyarakat tematik Posdaya ini bertujuan untuk mengembangkan profesionalisme dosen dalam memberdayakan masyarakat dan melakukan penelitian sosial keagamaan integratif dengan isu-isu pembangunan khususnya dalam mengakselerasi capaian MDGs tahun Tujuan Khusus: a. Meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga dan masyarakat berbasis masjid melalui 10 11

16 bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanakan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga terkait. b. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan sosial keagamaan dan pengembangan masyarakat sesuai kompetensi, potensi, sumberdaya dan kemampuan lingkungan dalam wadah kerjasama masyarakat, pemerintah, swasta dan lembaga lainnya. c. Menggalang komitmen, kepedulian dan kerjasama berbagai stakeholders (Tokoh Agama, Pemerintah setempat, swasta, LSM dan masyarakat) dalam upaya pembinaan keagamaan, pengentasan kemiskinan, mengatasi permasalahan dan ketidakberdayaan masyarakat melalui Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid untuk mewujudkan keluarga sejahtera mandiri dalam suasana sakinah, mawaddah dan rahmah. d. Membantu mempersiapkan keluarga dan masyarakat agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan fasilitas dan dukungan yang diberikan oleh mitra kerja pembangunan (Pemda, lembaga swasta dan LSM) dalam perencanaan dan pengelolaan program yang bersifat partisipatif. e. Meningkatkan kompetensi, bakat dan minat mahasiswa sesuai dengan bidang keilmuan yang ditekuni. f. Meningkatkan profesionalisme dosen dalam pengabdian kepada masyarakat sebagai tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi

17 II PELAKSANAAN A. Hasil Yang Diharapkan Program Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid dirancang secara berkelanjutan, karena itu hasil yang diharapkan dapat dicapai secara bertahap hingga tahun 2015 telah mencapai delapan tujuan MDGs. Setiap tahapan kegiatan diharapkan dapat mencapai target sebagai berikut: 1. Terbentuknya pos pemberdayaan keluarga (Posdaya) berbasis masjid yang dilengkapi susunan pengurus, kader dan program kerja. 2. Meningkatnya partisipasi warga sekitar masjid dalam kegiatan keagamaan dan sosial berbasis masjid. 3. Meningkatnya taraf hidup masyarakat dari prasejahtera menjadi sejahtera I dan seterusnya. 4. Terwujudnya ketuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan keaksaraan fungsional. 5. Meningkatnya partisipasi pasangan (suami-istri) usia subur (PUS) dalam mengikuti KB, dan secara bertahap seluruh PUS mengikuti program KB. 6. Tersedianya sarana pendidikan antara lain pendidikan anak usia dini (PAUD) berbasis masjid dan TPQ (Taman Pendidikan al-qur an), kelompok pengajian (majlis ta lim). 7. Tumbuh dan berkembangnya aktivitas ekonomi keluarga dan kewirausahaan berbasis masjid, terutama yang 14 15

18 B. Materi Pendampingan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid ini dikemas dalam bentuk sinergi antara kegiatan keagamaan dan kegiatan sosial kemasyarakatan. Untuk itu materi pendampingan yang direncanakan adalah mengacu pada maksimalisasi dan efektifitas fungsi-fungsi masjid sebagai pusat pemberdayaan umat antara lain sebagai berikut: 1. Shalat berjama ah dan shalat sunnah lainnya 2. Kajian Islam intensif 3. Bimbingan membaca Al-Qur an dilaksanakan oleh para wanita, sehingga secara bertahap tidak ada lagi keluarga berpenghasilan di bawah standar upah minimum regional. 8. Tersedianya layanan konsultasi keluarga berbasis masjid yang antara lain meliputi: masalah agama, kesehatan, ekonomi, dan pendidikan. 9. Terwujudnya keseimbangan peran, partisipasi dan tanggung jawab antara jama ah laki-laki dan perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. 10. Adanya rintisan BMT (Baitul Mal wa Tanwil). 11. Terwujudnya lingkungan bersih, sehat dan produktif, termasuk di masjid. 12. Tumbuh dan berkembangnya kegiatan olah raga dan seni religius. 13. Adanya kerjasama yang kuat dengan pihak-pihak terkait yang mendukung Posdaya berbasis masjid. 14. Tercapainya delapan tujuan MDGs secara bertahap. 4. Pendidikan Anak-anak Usia Dini (PAUD) 5. Pemberdayaan remaja dan akses pendidikan dasar 9 tahun sampai 12 tahun 6. Pemberdayaan perempuan melalui pelatihan ketrampilan serta partisipasi dalam kegiatan Posyandu dan Wirausaha 7. Pemberdayaan warga lanjut usia 8. Gerakan zakat, infaq dan shadaqah untuk membantu keluarga pra sejahtera, termasuk membeayai anak putus sekolah. 9. Pembinaan kewirausahaan dan ekonomi produktif 10. Bimbingan belajar bagi murid dan masyarakat 11. Pengembangan koperasi dan BMT (Baitul Mal Wa Tanwil) 12. Pembinaan kesenian dan olah raga 13. Perpustakaan 14. Poliklinik dan pelayanan kesehatan masyarakat 15. Penerbitan media komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) 16 17

19 16. Advokasi warga masyarakat dan keluarga dengan kebutuhan khusus 17. Pusat gerakan gemar menanam pohon/tanaman produktif dan kebun bergizi 18. Kegiatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) C. Penyelenggaraan 1. Status dan Beban Kredit Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid yang dilakukan oleh LPM UIN Maliki Malang merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang disetarakan dengan pengabdian kepada masyarakat integratif dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL), bersifat opsional/pilihan diikuti oleh Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim dengan nilai kredit setara 2 SKS (Satuan Kredit Semester). 2. Persyaratan bagi Mahasiswa Peserta a. Telah menyelesaikan perkuliahan sekurangkurangnya 75 SKS, dengan IPK minimal 2,75 dan telah menempuh/sedang mengikuti perkuliahan minimal semester IV. b. Sehat jasmani dan rohani. c. Telah mengikuti dan dinyatakan lulus kegiatan pembekalan baik di tingkat fakultas maupun universitas. 3. Hak dan Kewajiban Mahasiswa a. Setiap mahasiswa UIN Maliki Malang berhak mengikuti program pengabdian kepada masyarakat tematik Posdaya dengan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. b. Setiap mahasiswa peserta pengabdian masyarakat tematik Posdaya berbasis masjid wajib mengikuti pembekalan yang dilakukan di tingkat fakultas maupun universitas. c. Peserta yang dinyatakan lulus pembekalan berhak mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat tematik Posdaya berbasis masjid. d. Setiap mahasiswa peserta pengabdian masyarakat yang telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan prosedur sebagaimana diatur oleh pedoman pengabdian masyarakat tematik Posdaya berbasis masjid ini berhak mendapatkan sertifikat. e. Setiap mahasiswa yang melaksanakan program Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid wajib mengikuti prosedur yang telah diatur dalam pedoman pelaksanaan pengabdian masyarakat tematik posdaya berbasis masjid ini

20 f. Mahasiswa yang melaksanakan program Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid wajib menyusun laporan kegiatan secara kelompok sesuai dengan fakultas masing-masing. 4. Hak dan Kewajiban Dosen a. Setiap dosen UIN Maliki Malang berhak mengikuti program Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid dengan persetujuan Dekan. b. Dosen yang melaksanakan pengabdian masyarakat tematik Posdaya berbasis masjid bersinergi dengan mahasiswa yang sedang mengikuti kegiatan Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid. Dosen berfungsi sebagai pembimbing lapangan (DPL). c. Setiap dosen mendapatkan fasilitas biaya perjalanan dan honorarium sesuai dengan ketentuan yang berlaku. d. Setiap dosen yang melaksanakan pengabdian masyarakat tematik Posdaya berbasis masjid wajib mengikuti prosedur yang telah diatur dalam pedoman pelaksanaan pengabdian masyarakat tematik Posdaya berbasis masjid LPM UIN Maliki Malang. e. Dosen wajib membuat laporan akhir secara individu sesuai dengan kegiatan yang telah dilakukan. f. Setiap dosen yang telah melakukan program pengabdian masyarakat tematik Posdaya berbasis masjid akan mendapatkan sertifikat dengan bobot 2 SKS. 5. Lokasi Kegiatan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya dilaksanakan berbasis masjid YAMP dan masjid non YAMP di Kabupaten/Kota yang dipilih oleh LPM UIN Maliki Malang bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Kab./Kota yang bersangkutan, dengan sasaran utamanya adalah Masjid yang memiliki jama ah dan masyarakat yang memiliki banyak keluarga kurang mampu. Diutamakan yang memiliki dukungan komitmen dari Pemerintah Daerah setempat. 6. Jangka Waktu Kegiatan Kegiatan pengabdian masyarakat tematik Posdaya dilaksanakan selama kurang lebih 1 (satu) bulan sesuai kalender akademik yang diawali dengan pembekalan bagi mahasiswa dan workshop bagi para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) sampai berakhirnya kegiatan di lapangan sebagaimana jadwal terlampir. 7. Pelaksana LPM UIN Malang menjadi pelaksana kegiatan pengabdian masyarakat berbasis masjid bekerjasama dengan fakultas yang diwakili oleh Pembantu Dekan Bidang Akademik dan Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan. Bentuk kerjasama dimaksud adalah sebagai berikut: a. Fakultas membuka pendaftaran bagi mahasiswa peserta Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid dengan persyaratan yang telah ditentukan. b. Fakultas menyeleksi kelengkapan administrasi mahasiswa dan menentukan nama-nama peserta 20 21

21 Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid untuk dikirimkan kepada LPM UIN Maliki Malang sebagai daftar nama-nama calon yang diikutkan kegiatan pembekalan. c. Fakultas menentukan DPL dan mengirimkan namanamanya kepada LPM d. LPM menyelenggarakan pembekalan bagi mahasiswa calon peserta pengabdian masyarakat tematik posdaya berbasis masjid yang dilaksanakan pada setiap fakultas selama 1 hari dengan materi pembentukan dan pengembangan posdaya (LPM) dan materi kefakultasan (fakultas) e. LPM menyelenggarakan workshop Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid bagi Dosen Pembimbing Lapangan. f. LPM menyelenggarakan pembekalan tingkat universitas yang diikuti oleh mahasiswa peserta pengabdian masyarakat dan DPL dengan menghadirkan nara sumber yang berkompeten di bidang pemberdayaan masyarakat (Yayasan Damandiri), dan pelepasan oleh Rektor UIN Maliki Malang. g. Fakultas melakukan monitoring Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid di lapangan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. h. Fakultas menerima laporan kegiatan mahasiswa peserta Pengabdian kepada Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid untuk diujikan yang pelaksanaannya diatur oleh masing-masing fakultas. 8. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Tematik posdaya dilaksanakan melalui tahapan penyusunan rencana, persiapan, pelaksanaan kegiatan lapangan dan pelaporan. a. Perencanaan Kegiatan perencanaan yang dilaksanakan oleh LPM mencakup koordinasi internal antar fakultas untuk penetapan jumlah dan pendaftaran peserta, penetapan lokasi, jumlah DPL, teknik pembekalan tingkat fakultas. Sedangkan koordinasi eksternal dimulai dari koordinasi dengan Yayasan Damandiri. Perencanaan Pengabdian Masyarakat Tematik posdaya Berbasis Masjid untuk pembentukan dan pengembangan Posdaya, Koordinasi dengan Yayasan Amalbhakti Muslim Pancasila (YAMP) untuk menentukan masjid YAMP yang dipilih, dan berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. Agar Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid berkualitas dan efektif, perlu menghadirkan nara sumber yang berkompeten seperti dari Yayasan Damandiri, Pemda (Pemkab/Pemkot) yang akan menjadi lokasi pengabdian masyarakat, DPL serta pimpinan dan staf pengajar yang terlibat. b. Persiapan Tahap persiapan meliputi kunjungan penjajagan (survey) untuk menentukan lokasi dan mengidentifikasi secara umum isu-isu strategis keagamaan serta kemiskinan, pendidikan, kesehatan, kewirausahaan dan lingkungan. Isu strategis ini digunakan sebagai landasan sosial bagi pelaksanaan Pengabdian 22 23

22 Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid. Pengurusan perijinan, penetapan dosen pembimbing, serta pembekalan kepada mahasiswa peserta, penjajagan lokasi dan perijinan dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana yang ditunjuk LPM UIN Maliki Malang. Setelah berhasil mencapai kesepakatan dengan mitra kerja, dibuatkan naskah kerjasama antara LPM dengan instansi penerima atau mitra kerja tersebut. Adapun rasio antara jumlah mahasiswa dengan DPL yang telah dipilih oleh fakultas adalah satu orang DPL dan kurang lebih 20 orang (1:20) mahasiswa untuk satu s/d empat masjid. c. Pendataan dan Pemetaan Langkah utama kegiatan Posdaya adalah pemetaan sasaran. Pemetaan ini dilakukan oleh Pengurus/Calon Pengurus Posdaya dibantu oleh para mahasiswa yang mengikuti Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid. Pemetaan tersebut utamanya dilakukan untuk Tahap I (yang diuraikan dalam paragraf berikutnya) dimulai dengan pendataan seluruh keluarga untuk lingkup 1 RW/Pedukuhan yang tinggal disekitar masjid yang akan menjadi keluarga sasaran binaan. Jika pendataan sudah dilakukan oleh masyarakat, maka dapat dibuat peta sebagai landasan kerja. Untuk Tahap II, III dan seterusnya pendataan dan pemetaan perlu diperbarui jika ada tenggang waktu antara Tahap I dan tahap berikutnya. Keluarga dipetakan menurut kondisi berdasarkan indikator yang disepakati. Biasanya dipergunakan indikator keluarga yang memberi gambaran jumlah dan persebaran menurut kondisinya; Pertama, kondisi keagamaan yang meliputi aktivitas ibadah, pendidikan keagamaan dalam keluarga, serta budaya Islami yang dikembangkan dalam keluarga dan lingkungannya; Kedua, klasifikasi berdasarkan kesejahteraan meliputi keluarga pra sejahtera, keluarga sejahtera I, keluarga sejahtera II, keluarga sejahtera III, dan keluarga sejahtera III Plus. Secara lebih terperinci kondisi keluarga juga dapat dibedakan menurut segmentasi/ tahapan umur penduduk, partisipasi sekolah, untuk Pasangan Usia Subur (PUS), dibedakan yang hamil, punya Balita dan Batita, dan status KB. Kelompok penduduk juga dibedakan atas Remaja dan Dewasa, Penduduk Lansia dan secara khusus Peserta Usaha Ekonomi Produktif. Pendataan dengan menggunakan register, formulir, dan buku rekapitulasi sebagai instrumen untuk menggambarkan kondisi keluarga untuk dipetakan. Indikator keluarga sejahtera dan kondisi masingmasing segmentasi itu merupakan indikator mutable, artinya yang bersangkutan bisa mengubahnya dengan mudah sehingga penempatan sebuah keluarga di dalamnya akan menumbuhkan kesadaran setiap keluarga untuk mengubah dirinya secara mandiri. Pendataan juga perlu dilakukan untuk mengidentifikasi kelembagaan yang sudah ada disekitar masjid, seperti Posyandu, PAUD, UPPKS, Koperasi, Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja, (BKR) Bina Keluarga Lansia (BKL) serta lembaga lainnya. Dalam pendataan ini perlu dipelajari susunan pengurus, aktifitas yang dilakukan, jumlah peserta, dan kemandirian lembaga

23 d. Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid dilaksanakan satu kali dalam satu tahun, yakni pada bulan Ramadlan, dimulai pada minggu terakhir bulan Sya ban sampai dengan akhir minggu ketiga bulan Ramadlan. Kegiatan keagamaan menjadi mainstream dari seluruh kegiatan Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid. Kegiatan rutin keagamaan yang telah dilakukan oleh masjid diupayakan lebih berkualitas dan efektif, dengan mengembangkan fungsi-fungsi masjid di bidang keagamaan yang belum dilaksanakan. Bersamaan dengan kegiatan keagamaan, Posdaya Berbasis Masjid mendapatkan porsi yang sama dalam memperluas fungsi masjid untuk kesejahteraan masyarakat. Momen bulan Ramadlan mempernudah koordinasi antar stakeholders, sehingga waktu 1 bulan diharapkan mampu mencapai target yang ditetapkan. Adapun pelaksanaan kegiatan ini mencakup tiga tahap sebagai berikut. Tahap I : Kegiatan Pembentukan Posdaya Tahapan ini dimulai setelah mahasiswa mengikuti pembekalan untuk ikut Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid. Mahasiswa dan dosen pembimbing selanjutnya mengadakan silaturahmi atau pendekatan kepada Takmir Masjid, para sesepuh kecamatan, desa atau dukuh/rw untuk membangun komitmen aparat setempat dalam menggalang dukungan dan fasilitasi pembentukan Posdaya. Selanjutnya bekerja sama dengan calon pengurus/kader setempat dilakukan kegiatan pendataan untuk identifikasi masalah, inventarisasi potensi dan penetapan sasaran. Hasil pendataan untuk kondisi sasaran ini dipetakan sesuai uraian di atas. Kegiatan ini diharapkan dapat diselesaikan selama 1 (satu) minggu. Hasil pendataan tersebut dipergunakan sebagai bahan untuk menggelar lokakarya mini/sarasehan dengan menghadirkan Takmir Masjid, Remaja Masjid, Kepala Desa/Lurah, sesepuh dan tokoh masyarakat serta anggota masyarakat, utamanya sasaran prioritas, yang untuk penyiapannya diharapkan selesai dalam 4 hari pada minggu terakhir bulan Sya ban (Ruwah). Dalam lokakarya tersebut sekaligus ditetapkan pengurus, disusun rencana dan program kerja diharapkan dapat diselesaikan dalam 4 minggu. Pada Tahap akhir tim melakukan penyusunan laporan kegiatan selama 1 (satu) minggu, sedangkan masyarakat diharapkan dapat mulai membina dan mengisi Posdaya dengan kegiatan sederhana secara mandiri. Tahap II : Kegiatan Pembinaan Posdaya Dalam tahap pembinaan Posdaya ini pengurus melaksanakan rencana kegiatan, utamanya dimulai dengan rencana kegiatan ekonomi untuk mengajak masyarakat mengembangkan usaha mikro secara gotong royong atau usaha besama. Keluarga yang mempunyai kegiatan ekonomi mengajak tetangganya untuk ikut berlatih dengan membentuk kelompok dan mengikuti kegiatannya. Pengurus mulai mengundang ahli-ahli khususnya jama ah masjid, 26 27

24 untuk mengajar warganya dengan ketrampilan yang bisa dikembangkan menjadi usaha sederhana atau usaha bersama yang menguntungkan. Pengurus juga bisa mengundang tenaga pelatih dari instansi terkait dan mulai mencari sumber dana untuk kegiatan anggotanya dalam bidang ekonomi mikro. Tahap III : Pengembangan Posdaya Dalam tahap ini Pengurus Posdaya mengajak anggotanya mengidentifikasi anak-anak usia sekolah yang belum atau tidak sekolah. Secara gotong royong anak-anak yang belum atau tidak sekolah itu dianjurkan dan dibantu oleh sekolah dan/atau keluarga mampu yang mampu yang tinggal sekitar atau menjadi jamaah masjid. Prinsipnya setiap anak usia sekolah harus sekolah. Jika orang tuanya tidak mampu diusahakan secara gotong royong untuk dibantu keluarga yang mampu. Kalau memungkinkan segera dibentuk atau dikembangkan kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Anak-anak dibawah usia lima tahun, utamanya anak keluarga kurang mampu, diusahakan dan didorong ikut kegiatan BKB atau kegiatan PAUD. Orang tua dari anak balita tesebut, segera setelah anak-anak balitanya mengikuti kegiatan belajar di PAUD, dipisahkan dari anak- anaknya dan diusahakan mengikuti kegiatan pelatihan keterampilan. Setelah mengikuti pelatihan mereka dianjurkan untuk magang pada usaha apa saja yang ada di desa atau dukuhnya. Jika telah mahir, dan tetangganya membuka cabang usaha, mereka bisa bekerja bersama dengan pengusaha tersebut sebagai mitra kerja dengan bantuan dan fasilitas Posdaya. Apabila pengembangan pendidikan dan pelatihan telah berjalan dengan baik, maka pengurus segera mengembangkan upaya untuk revitalisasi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Kalau perlu mengundang dan memberi fasilitas kepada bidan untuk membuka praktik sebagai bidan desa di masjid tersebut. Diupayakan pula tersedianya fasilitas yang diperlukan agar bidan bersedia tinggal di desa. Dalam rangka pengembangan KB, Kesehatan dan Gizi, maka dianjurkan agar masyarakat membangun Kebun Bergizi, yaitu menanam tanaman bergizi di halaman masing-masing. Tanaman bergizi tersebut merupakan bahan makanan atau sayur yang bisa langsung dimasak untuk memperbaiki kebutuhan gizi keluarga. Halaman sekitar masjid, jika memungkinkan juga bisa digunakan untuk model kebun bergizi. Pengembangan kegiatan di lapangan itu dilakukan secara bertahap dalam bentuk sederhana dan mudah ditiru. Keberhasilan kegiatan tidak diukur dari mutu atau bentuk program yang dilaksanakan, tetapi utamanya keberhasilan partisipasi yang tinggi dari keluarga setempat. Disamping ukuran partisipasi, perlu diperhatikan bahwa keluarga kurang mampu merupakan partisipan yang bekerja keras dengan dukungan dan fasilitasi keluarga yang lebih mampu. Apabila selama 10 minggu program yang telah dirancang belum dapat diselesaikan dengan baik, maka program tersebut dapat dilanjutkan oleh tim mahasiswa yang melakukan pengabdian kepada 28 29

25 masyarakat dalam periode berikutnya, atau dilakukan oleh dosen dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. e. Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan Evaluasi dilakukan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) sebanyak 2 (dua) kali selama kegiatan operasional di lapangan berlangsung. Untuk tahap I dilakukan pada saat pendataan, persiapan lokakarya serta penyusunan rencana. Pada tahap II pada saat mahasiswa mendampingi pelaksanaan kegiatan. Kegiatan pemantauan dan evaluasi dilaksanakan pada setiap pertengahan atau akhir kegiatan ketika Tim mengembangkan jenis dan kegiatan Posdaya berikutnya. Contoh-contoh formulir untuk monitoring dilampirkan dalam Petunjuk Teknis ini. Evaluasi Pengabdian Masyarakat Berbasis Masjid dilakukan terhadap kinerja Tim dan anggotanya, mencakup partisipasi dalam pembekalan dan ujian pembekalan, pelaksanaan kerja lapangan dan penyusunan laporan Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid. Apabila diperlukan dapat dilakukan pengumpulan informasi untuk mengetahuai tanggapan dan persepsi mitra kerja dan masyarakat. Bentuk dan jenis evaluasi dibuat sederhana tetapi diharapkan mencakup partisipasi keluarga dalam berbagai kegiatan di lingkungan Posdaya berbasis masjid. f. Laporan Kegiatan Substansi laporan kegiatan yang harus disusun oleh mahasiswa mencakup hasil: Tahap I 1) Identifikasi potensi, sasaran dan kebutuhan masyarakat 2) Peta keluarga dalam lingkungan Posdaya 3) Rancangan penyelenggaraaan dan hasil lokakarya 4) Jenis, bentuk kegiatan Posdaya dan susunan Pengurus Tahap II, III dst. 1) Catatan tentang perkembangan dan masalah yang dijumpai dalam pengembangan Posdaya dan kegiatannya, khususnya menyangkut jumlah keluarga yang ikut aktif dalam kegiatan wirausaha, pendidikan dan pelatihan, kegiatan KB, kesehatan dan Posyandu pada umumnya, serta upaya pemeliharaan lingkungan, kebun bergizi, yang menguntungkan keluarga kurang mampu 2) Laporan pelaksanaan pengabdian masyarakat tematik Posdaya berbasis masjid yang dikelompokkan berdasarkan fakultas atau jurusan 30 31

Komitmen itu diperbaharui

Komitmen itu diperbaharui POS PEM8CRDAYAAH KELUARCA (POSDAYA) bangsa-bangsa lain di dunia. Rendahnya mutu penduduk itu juga disebabkan karena upaya melaksanakan wajib belajar sembilan tahun belum dapat dituntaskan. Buta aksara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah pemberdayaan mulai mengemuka pada periode tahun 1970 hingga tahun 1980-an. Pada masa itu Indonesia merupakan Negara acuan dunia di bidang pembangunan terutama

Lebih terperinci

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA KELUARGA)

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA KELUARGA) PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENCEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARCA (POSDAYA) PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA KELUARGA) I. PENDAHULUAN Sampai saat ini telah lebih dari

Lebih terperinci

Keluarga kurang mampu tersebut didorong dan. C. Pemberdayaan Bidang Wirausaha bagi Ibu/Wanita. IV. STRATEGI PENGEMBANGAN

Keluarga kurang mampu tersebut didorong dan. C. Pemberdayaan Bidang Wirausaha bagi Ibu/Wanita. IV. STRATEGI PENGEMBANGAN Jika banyak anak usia 6-15 tahun yang belum atau tidak sekolah karena orang tuanya tidak mampu, maka anggota Posdaya perlu mengadakan upaya gotong royong agar anak-anak tersebut bisa sekolah. Misalnya

Lebih terperinci

Disusun oleh: Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (DAMANDIRI) Bersama Mitra LPM Berbagai PT Di Indonesia, 2009

Disusun oleh: Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (DAMANDIRI) Bersama Mitra LPM Berbagai PT Di Indonesia, 2009 Konsep: PETUNJUK TEKNIS KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK PEMBENTUKAN, PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) Disusun oleh: Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (DAMANDIRI) Bersama Mitra

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN MAHASISWA KKN IKIP VETARAN SEMARANG

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN MAHASISWA KKN IKIP VETARAN SEMARANG 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN MAHASISWA KKN IKIP VETARAN SEMARANG TANGGAL 22 JANUARI 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum Wr. Wb. Ysh :

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA TANGGAL 3 MARET 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBENTUKAN DAN PENDAMPINGAN POSDAYA

STRATEGI PEMBENTUKAN DAN PENDAMPINGAN POSDAYA STRATEGI PEMBENTUKAN DAN PENDAMPINGAN POSDAYA Oleh : Susilahati Koordinator Wilayah Provinsi Banten LPPM Universitas Muhammadiyah Jakarta Disampaikan pada acara Pembekalan peserta KKN Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

MEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA

MEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA MEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA MENGGALANG PEMBERDAYAAN KELUARGA SECARA SISTEMATIS BAGAIMANA MENGISI KEGIATAN UNTUK PENGENTASAN KEMISKINAN PROF. DR. HARYONO SUYONO

Lebih terperinci

POSDAYA POS DNIKS PEMBERDAYAAN KELUARGA

POSDAYA POS DNIKS PEMBERDAYAAN KELUARGA POSDAYA POS DNIKS PEMBERDAYAAN KELUARGA PELATIHAN POSDAYA BAGI TIM PELAKSANA Disampaikan pada acara Pembekalan Mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 24 Juni 2015 24-Jun-15 1 LAHIR DILATAR BELAKANGI:

Lebih terperinci

PRA RENCANA 2016 PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA 20 TAHUN DAMANDIRI

PRA RENCANA 2016 PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA 20 TAHUN DAMANDIRI 20 TAHUN DAMANDIRI MEMBERIKAN HORMAT DAN MENDOAKAN KEPADA PARA PENDIRI YAYASAN DAN SELURUH REKAN KERJANYA DARI SELURUH INDONESIA YANG TELAH MELAKSANAKAN PROGRAM SELAMA TAHUN 2015 DENGAN BERHASIL SEHINGGA

Lebih terperinci

sebagai "gerakan Aladin " atau gerakan membantu keluarga pra sejahtera memperbaiki atap, lantai dan dinding.

sebagai gerakan Aladin  atau gerakan membantu keluarga pra sejahtera memperbaiki atap, lantai dan dinding. PENGANTAR Pada akhir bulan Nopember 2006, saat menutup Kongres Pembangunan Manusia Indonesia 2006, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, menyerukan agar semua pihak bekerj a sama menyingsingkan lengan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM Latar Belakang Singkat Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan kepada

BAB IV GAMBARAN UMUM Latar Belakang Singkat Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan kepada BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Latar Belakang Singkat Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan kepada Masyarakat Dalam era yang semakin kompetitif dan global, pesatnya perubahan budaya yang disertai dengan berkembangnya

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN KKN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)

PEDOMAN PELAKSANAAN KKN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) PEDOMAN PELAKSANAAN KKN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2007 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2 1. Hak cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN KELUARGA UNTUK : MEMBANGUN MANUSIA MENGENTASKAN KEMISKINAN MELALUI POSDAYA

PEMBERDAYAAN KELUARGA UNTUK : MEMBANGUN MANUSIA MENGENTASKAN KEMISKINAN MELALUI POSDAYA PEMBERDAYAAN KELUARGA UNTUK : MEMBANGUN MANUSIA MENGENTASKAN KEMISKINAN MELALUI POSDAYA 1 MASA LALU PENGENTASAN KEMISKINAN SEBAGAI KOMITMEN MEMBANGUN MANUSIA BERMUTU DAN BERMARTABAT DENGAN KB DAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 4 2005 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 04 TAHUN 2005 T E N T A N G PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA (RT), RUKUN WARGA (RW) DAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARCA (POSOAYA)

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARCA (POSOAYA) ekonomi untuk ibu dari anak-anak balita tersebut. Anak-anak Balita mengikuti PAUD dan ibunya mengikuti kursus atau latihan ketrampilan. Dalam satu atau dua bulan anak-anak sudah makin berani sendiri bersama

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Setelah beberapa dekade pembangunan pertanian di Indonesia, ternyata pembangunan belum mampu meningkatkan harkat, martabat dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini menjadi penyebabnya

Lebih terperinci

KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) adalah salah satu Perguruan Tinggi yang mempunyai program studi kependidikan. Program studi kependidikan adalah program

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 10 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 10 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kualitas manusia sebagai sumberdaya pembangunan merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat. Indonesia pada September tahun

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA POSDAYA MAHASISWA UNDARIS UNGARAN TAHUN 2014

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA POSDAYA MAHASISWA UNDARIS UNGARAN TAHUN 2014 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA POSDAYA MAHASISWA UNDARIS UNGARAN TAHUN 2014 TANGGAL 7 JULI 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamualaikum

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 60 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN PENJABAT GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PUNCAK PERINGATAN HARI KESATUAN GERAK (HKG) PKK KE-39 DAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT (BBGRM) KE-8 DIDESA PANDIRI

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO

SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KELUARGA BERENCANA TAHUN 2009 KABUPATEN KULON PROGO Selasa, 21 April 2008 Assalamu alaikum Wr. WB Salam sejahtera bagi kita sekalian

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN LAYANAN SOSIAL DASAR DI POS PELAYANAN TERPADU BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa Pos Pelayanan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH Menimbang : a. Mengingat : 1. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

Lebih terperinci

KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018

KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018 BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN KKN Terintegrasi Multisektoral PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS KKN Terintegrasi Multi Sektoral BAB

Lebih terperinci

POSDAYA MDG s DAN INDIKATOR KEBERHASILANYA. Haryono Suyono Center, 4 Mei 2015

POSDAYA MDG s DAN INDIKATOR KEBERHASILANYA. Haryono Suyono Center, 4 Mei 2015 POSDAYA MDG s DAN INDIKATOR KEBERHASILANYA Haryono Suyono Center, 4 Mei 2015 LATAR BELAKANG KETERBELAKANGAN PENDUDUK / SDM 70 thn merdeka, msh tertinggal jauh (IPM th 2011 : ke124 dari 188 negara). MDG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH BANJARNEGARA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANJARNEGARA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERDAYAAN INSTITUSI MASYARAKAT KELURAHAN DALAM BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) ANGKATAN KE-67 TEMATIK POSDAYA BERBASIS ASSET BASED COMMUNITIES DEVELOPMENT (ABCD) Disusun Oleh :

PEDOMAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) ANGKATAN KE-67 TEMATIK POSDAYA BERBASIS ASSET BASED COMMUNITIES DEVELOPMENT (ABCD) Disusun Oleh : PEDOMAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) ANGKATAN KE-67 TEMATIK POSDAYA BERBASIS ASSET BASED COMMUNITIES DEVELOPMENT (ABCD) Disusun Oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS

Lebih terperinci

POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)

POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) dipaksakan, bisa berjalan mulus. Kecepatan dan dinamika pengembangan Posdaya tergantung pada komitmen dan ketersediaan dukungan di setiap desanya. II. POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) A. PENGERTIAN

Lebih terperinci

17 Tahun Yayasan Damandiri Bersinergi Bersama Mitra Bangun Keluarga Sejahtera melalui Posdaya

17 Tahun Yayasan Damandiri Bersinergi Bersama Mitra Bangun Keluarga Sejahtera melalui Posdaya LAPORAN UTAMA 17 Tahun Yayasan Damandiri Bersinergi Bersama Mitra Bangun Keluarga Sejahtera melalui Posdaya Terbangun dari rasa kepedulian, kini Yayasan Damandiri pada 15 Januari 2013 ini berusia 17 tahun.

Lebih terperinci

.BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

.BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang .BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) berdiri sendiri pada saat perubahan status STKIP Gorontalo menjadi IKIP Negeri Gorontalo sesuai Keppres No. 19 tahun 2001 tanggal

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman. No.289, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN LAYANAN SOSIAL DASAR DI POS PELAYANAN TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Jakarta, Maret 2013 Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, DR. Sudibyo Alimoeso, MA

Jakarta, Maret 2013 Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, DR. Sudibyo Alimoeso, MA 1 SAMBUTAN Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan SDM seutuhnya dimana untuk mewujudkan manusia Indonesia yang berkualitas harus dimulai sejak usia dini. Berbagai studi menunjukkan bahwa periode

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA POSDAYA DAN VOKASI MAHASISWA UNDARIS UNGARAN TAHUN 2015

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA POSDAYA DAN VOKASI MAHASISWA UNDARIS UNGARAN TAHUN 2015 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA POSDAYA DAN VOKASI MAHASISWA UNDARIS UNGARAN TAHUN 2015 TANGGAL 28 JULI 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan

Lebih terperinci

Bismillahirrohmannirrohiim Assalamu alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

Bismillahirrohmannirrohiim Assalamu alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Sambutan Pembukaan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Pada Sustainable Development Goals (SDGs) Conference Indonesia s Agenda for SDGs toward Decent Work for All Hotel Borobudur Jakarta, 17 Februari

Lebih terperinci

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG - 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang

Lebih terperinci

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa keberadaan Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN EKONOMI RAKYAT UNTUK ENTASKAN KEMISKINAN DAN MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA

MENGEMBANGKAN EKONOMI RAKYAT UNTUK ENTASKAN KEMISKINAN DAN MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA MENGEMBANGKAN EKONOMI RAKYAT UNTUK ENTASKAN KEMISKINAN DAN MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA Pengantar Ketua Yayasan Damandiri Prof. Dr. Haryono Suyono Pada Pertemuan Mitra Kerja Yayasan Damandiri 8 Desember

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA Pokok-pokok Bahan Pidato Ibu Menteri Sosial Untuk :Pidato Pembukaan Rakernas DNIKS di Hotel Grand Serpong Tanggerang Tanggal 29 Agustus 2016. Assalamu alaikum wr.wb. Pertama-tama

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa tujuan pendidikan keagamaan

Lebih terperinci

MEMBANGUN MANUSIA UNTUK MENCAPAI TUJUAN DAN TARGET MDGs DENGAN MENEMPATKAN PENDUDUK SEBAGAI TITIK SENTRAL PEMBANGUNAN

MEMBANGUN MANUSIA UNTUK MENCAPAI TUJUAN DAN TARGET MDGs DENGAN MENEMPATKAN PENDUDUK SEBAGAI TITIK SENTRAL PEMBANGUNAN MEMBANGUN MANUSIA UNTUK MENCAPAI TUJUAN DAN TARGET MDGs DENGAN MENEMPATKAN PENDUDUK SEBAGAI TITIK SENTRAL PEMBANGUNAN Pidato utama oleh Prof. Dr. Haryono Suyono Gurubesar Universitas Airlangga, Surabaya

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L No. 1449, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPORA. Sentra Pemberdayaan Pemuda. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG SENTRA PEMBERDAYAAN PEMUDA DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : Mengingat : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

V PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN

V PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN e. Mengadakan evaluasi kegiatan secara internal untuk memperbaiki mutu kegiatan yang akan datang. V PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN APARAT PEMERINTAH DAN LEMBAGA MASYARAKAT Dalam pengembangan Posdaya

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. dengan adanya Perguruan tinggi dalam perannya melakukan perubahan sosial,

BAB I PEDAHULUAN. dengan adanya Perguruan tinggi dalam perannya melakukan perubahan sosial, BAB I PEDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reformasi nasional telah membawa dampak perubahan pada berbagai aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Perubahan terjadi pula dalam perencanaan dan pelaksanaan

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) RABU, 27 JULI 2016

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) RABU, 27 JULI 2016 SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) RABU, 27 JULI 2016 YTH. KETUA, WAKIL KETUA, DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN S A L I N A N PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PONOROGO, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM, Menimbang : a. bahwa keberadaan dan peranan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI UTARA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U No.132, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PENDIDIKAN. Kedokteran. Akademik. Profesi. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5434) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL 14 NOVEMBER 2016

SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL 14 NOVEMBER 2016 SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL 14 NOVEMBER 2016 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, Saudara-saudara sekalian

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk meningkatkan

Lebih terperinci

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2013 PENDIDIKAN. Standar Nasional Pendidikan. Warga Negara. Masyarakat. Pemerintah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 6 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

LANGKAH PENGEMBANGAN DILAPANGAN

LANGKAH PENGEMBANGAN DILAPANGAN e) Memantau realisasi dan penggunaa dana dan sarana IV. LANGKAH PENGEMBANGAN DILAPANGAN Posdaya merupakan gagasan baru menyambut anjuran pemerintah untuk membangun sumber daya manusia dengan prioritas

Lebih terperinci

BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara WORKSHOP FORUM BKM KABUPATEN KULONPROGO. Wates, 6 April 2011

BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara WORKSHOP FORUM BKM KABUPATEN KULONPROGO. Wates, 6 April 2011 BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara WORKSHOP FORUM BKM KABUPATEN KULONPROGO Wates, 6 April 2011 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian Yang Kami Hormati, Unsur Muspida Kabupaten

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 22 ayat (1)

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BUDI LUHUR

BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BUDI LUHUR BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BUDI LUHUR DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS BUDI LUHUR 2017 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... iii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wr. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita sekalian

Assalamu alaikum Wr. Wr. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita sekalian SAMBUTAN BUPATI KULONPROGO PADA ACARA PEMBUKAAN RAKERDA PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB KABUPATEN KULONPROGO TAHUN 2010 Wates, 12 April 2011 Assalamu alaikum Wr. Wr. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi masyarakat Indonesia saat ini sungguh memprihatinkan dengan pertumbuhan penduduk yang sangat pesat setiap tahunnya. Pertumbuhan penduduk tersebut dapat terlihat

Lebih terperinci

Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono: yaitu fungsi ekonomi. Fungsi ekonomi keluarga

Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono: yaitu fungsi ekonomi. Fungsi ekonomi keluarga Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono: Posdaya Mengembangkan Modal Sosial dan Budaya Bangsa Lima belas tahun sudah Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) melaksanakan visi dan misinya sejak

Lebih terperinci

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi - 55-12. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 1. Pelayanan Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi Pria, Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi,

Lebih terperinci

O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3

O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Pelayanan Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Pelaksanaan Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi

Lebih terperinci

PERAN DAN FUNGSI LEGISLATIF DALAM MENDORONG PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN ABAD MILENIUN/MDGs. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

PERAN DAN FUNGSI LEGISLATIF DALAM MENDORONG PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN ABAD MILENIUN/MDGs. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI PERAN DAN FUNGSI LEGISLATIF DALAM MENDORONG PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN ABAD MILENIUN/MDGs Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI Disampaikan dalam Seminar Pembangunan Abad Milenium/Millenium Development Goals

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V.1. Visi Menuju Surabaya Lebih Baik merupakan kata yang memiliki makna strategis dan cerminan aspirasi masyarakat yang ingin perubahan sesuai dengan kebutuhan, keinginan,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

Lebih terperinci

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI 12 JULI 2017

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI 12 JULI 2017 FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI 12 JULI 2017 FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Bagian integral dari proses

Lebih terperinci

PENGALAMAN LKKS BEKERJA SAMA DENGAN BAZNAS PROVINSI SUMATERA BARAT DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN

PENGALAMAN LKKS BEKERJA SAMA DENGAN BAZNAS PROVINSI SUMATERA BARAT DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN 26-Aug-16 PENGALAMAN LKKS BEKERJA SAMA DENGAN BAZNAS PROVINSI SUMATERA BARAT DALAM 1 PENGENTASAN KEMISKINAN LKKS SUMBAR PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL 2 26-Aug-16 LKKS PROV. SUMATERA BARAT MEMBANGUN

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)

BUKU PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) BUKU PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) I. PENDAHULUAN Pada akhir bulan Nopember 2006 Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, telah menutup Kongres Pembangunan Manusia

Lebih terperinci

BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA O BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN KABUPATEN OKU 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan

Lebih terperinci

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., MSi.

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., MSi. FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2011/2012 FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Bagian

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang Mengingat : a. bahwa Desa memiliki hak asal

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007 Menimbang + PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, : a. bahwa sebagai

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 452 TAHUN 2013 TENTANG

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 452 TAHUN 2013 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 452 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN PEMBINAAN KARAKTER BERBASIS RELIGI (PKBR) BAGI MAHASISWA

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 14 Tahun 2008 Lampiran : - TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

IbM POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) Mitra Tani Desa Cikarawang Bogor (Oleh : Ratri Virianita, Yannefri Bakhtiar & Saepul Asikin)

IbM POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) Mitra Tani Desa Cikarawang Bogor (Oleh : Ratri Virianita, Yannefri Bakhtiar & Saepul Asikin) saepul's blog IbM POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) Mitra Tani Desa Cikar IbM POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) Mitra Tani Desa Cikarawang Bogor (Oleh : Ratri Virianita, Yannefri Bakhtiar & Saepul

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 22 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 22 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 22 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci