MEMBANGUN MANUSIA UNTUK MENCAPAI TUJUAN DAN TARGET MDGs DENGAN MENEMPATKAN PENDUDUK SEBAGAI TITIK SENTRAL PEMBANGUNAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MEMBANGUN MANUSIA UNTUK MENCAPAI TUJUAN DAN TARGET MDGs DENGAN MENEMPATKAN PENDUDUK SEBAGAI TITIK SENTRAL PEMBANGUNAN"

Transkripsi

1 MEMBANGUN MANUSIA UNTUK MENCAPAI TUJUAN DAN TARGET MDGs DENGAN MENEMPATKAN PENDUDUK SEBAGAI TITIK SENTRAL PEMBANGUNAN Pidato utama oleh Prof. Dr. Haryono Suyono Gurubesar Universitas Airlangga, Surabaya Waka I Yayasan Damandiri, Jakarta Ketua Umum DNIKS, Jakarta Pada Seminar Keterpaduan Kebijakan dan Program Kependudukan Dalam Rangka Pembangunan Manusia Indonesia di Jakarta, 21 Maret 2007 Assalamu alaikum Wr. Wb., Bapak Menko Kesra RI yang terhormat, Para Pejabat Teras Kantor Menko Kesra yth, Para Pejabat Teras berbagai instansi yth. Para Peserta Pertemuan yang berbahagia, Hadirin yang terhomat. Dengan diiringi puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih atas kehormatan memberikan Pidato Utama pada pertemuan yang sangat penting ini. Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan selamat atas dipilihnya pokok bahasan tentang kependudukan sebagai usaha untuk mensukseskan pembangunan di Indonesia sejalan tujuan dan sasaran target MDGs. Kita bersyukur komitmen pembangunan sesuai tujuan dan sasaran MDGs sudah sering disampaikan Bapak Presiden, terakhir pada pertemuan penutup Seminar Pembangunan Manusia yang diadakan di Jakarta pada akhir bulan Nopember Bahkan upaya itu telah menjadi keputusan pemerintah untuk segera dilaksanakan dengan dimensi waktu yang dipercepat. Sehubungan dengan keputusan pemerintah tersebut, upaya menempatkan penduduk sebagai titik sentral pembangunan menjadi sangat vital. Upaya tersebut tidak hanya merupakan investasi jangka panjang yang hasilnya baru dipetik dalam waktu lama, tetapi merupakan investasi jangka pendek yang sekaligus menyelesaikan berbagai 1

2 permasalahan nasional yang dihadapi dewasa ini. Karena itu kita harus memberi perhatian yang tinggi terhadap upaya pemberdayaan penduduk karena potensi penduduk Indonesia yang sangat luar biasa. Setelah pembangunan yang disertai pemberdayaan penduduk melalui program KB dan kesehatan yang berhasil, penduduk Indonesia mengalami perubahan yang drastis. Biarpun masih miskin, bahkan tingkat kemiskinan meningkat, tetapi penduduk Indonesia strukturnya makin muda, makin banyak tinggal di daerah perkotaan, dan mempunyai aspirasi tinggi untuk maju. Perubahan itu disebabkan terjadinya transisi demografi dalam waktu pendek dibandingkan dengan transisi di negara maju, Eropa dan lainnya, yang memakan waktu antara 100 sampai 150 tahun. Jumlah penduduk muda dibawah usia 15 tahun relatif tetap sekitar 60 juta, tetapi penduduk usia tahun melipat lebih dari dua kali dibandingkan keadaannya di tahun Pada tahun 2025 penduduk potensial itu jumlahnya akan meledak menjadi sekitar 188 juta jiwa. Begitu juga penduduk lansia, diatas usia 65 tahun, dewasa ini sudah lebih tigakali lipat dibandingkan jumlahnya pada tahun Jumlah penduduk lansia akan terus menanjak dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai sekitar juta jiwa. Penduduk Indonesia yang dewasa ini diperkirakan BPS berjumlah sekitar 221 juta jiwa akan tetap meningkat dengan jumlah yang cukup besar. Keberhasilan program KB selama ini, apabila dipelihara dan ditingkatkan dengan baik, akan menjamin pertambahan penduduk baru yang terdiri dari penduduk muda yang bisa sangat potensial. Ciri lain dari penduduk Indonesia adalah berubahnya domisili dan sifat penduduk. Dimasa lalu sebagian besar penduduk tinggal di desa sebagai petani yang tradisional. Dewasa ini sebagian besar tinggal di daerah perkotaan dengan tingkat pendidikan dan dinamika yang relatif lebih tinggi. Penduduk perkotaan mempunyai akses yang luas terhadap perkembangan inovasi dan ilmu pengetahuan melalui jaringan multi media yang bersifat global. Penduduk perkotaan lebih tanggap terhadap perubahan kultur dan menerima keberagaman suku, agama dan keinginan masyarakat dengan toleransi yang lebih tinggi. Penduduk perkotaan yang terpelajar dan maju lebih mudah diajak berubah menjadi penduduk dengan dinamika dan standar kehidupan global yang dinamis. Dengan latar belakang tersebut, sebenarnya penduduk Indonesia bisa menjadi kekuatan yang luar biasa untuk membangun masyarakat sejahtera melalui pembangunan yang didasarkan pada tujuan dan sasaran target MDGs secara terpadu. Karena sebagian besar penduduk berusia muda dan sebagian besar masih kurang mampu, maka tujuan dan sasaran MDGs akan sangat efektif dan berdampak ganda kalau ditujukan utamanya pada keluarga muda yang mempunyai anak-anak dibawah usia 15 tahun. Penduduk muda kurang mampu tersebut, dapat dipersiapkan dan diberdayakan sebagai sasaran target melalui pendataan yang tepat, yaitu dengan membagi penduduk dalam dua kelompok besar, pertama penduduk pra sejahtera, yaitu penduduk yang mungkin tidak miskin tetapi dengan mudah bisa jatuh ke lembah kemiskinan. Kedua, penduduk yang sejahtera, baik hanya cukup untuk sendiri, atau sejahtera dan sekaligus bisa membantu penduduk lainnya. 2

3 Arahan pembangunan MDGs mempunyai prioritas pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan penduduk dalam bidang kesehatan, pendidikan dan wirausaha yang sekaligus merupakan komponen pokok HDI, cikal bakal MDGs. Pembangunan MDGs menetapkan tujuan dan target-target dengan indikator keberhasilan yang arah dan ukurannya penduduk. Namun, dimasa lalu penduduk belum atau tidak selalu dijadikan tujuan dan target. Sehingga karena kemampuan partisipasi penduduk dalam mengakses pelayanan pembangunan berbeda-beda, maka akhirnya penduduk terbagi secara tidak merata dalam tiga kelompok sebagai berikut : - kelompok yang dengan mudah berhasil dalam kesempatan yang pertama, - kelompok yang berhasil setelah mendapat kemudahan dan fasilitasi, - dan kelompok kurang mampu yang tertinggal, terpuruk dan miskin. Kelompok pertama umumnya adalah remaja yang mempunyai latar belakang pendidikan yang cukup, atau ketrampilan sesuai ketersediaan pasar kerja, hubungan yang luas, atau karena kerabatnya bisa membantu memperoleh akses kesempatan kerja. Kelompok kedua umumnya baru berhasil setelah beberapa kali gagal, berpindah dari satu kesempatan ke lainnya, tidak pernah mundur dan terus berusaha. Atau kelompok yang setelah melalui berbagai pelatihan atau kemudahan akhirnya berhasil membangun keluarga sejahtera. Kelompoak ketiga adalah keluarga muda yang tingkat pendidikan dan ketrampilannya rendah, dari keluarga kurang mampu dengan koneksi sederhana yang karena keterbatasannya umumnya gagal, terpuruk dan miskin. Untuk mengentaskan kemiskinan, program-program MDGs perlu diprioritaskan pada kelompok ketiga. Pada tahun 2006 kelompok ini jumlahnya hampir 18 persen dari seluruh penduduk Indonesia. Dalam istilah Bank Dunia generasi muda pada kelompok ini perlu memperoleh prioritas dan kesempatan kedua atau second chances. Dengan program pemberdayaan memungkinkan keluarga muda itu memperoleh kesempatan keduanya. Kalau upaya itu berhasil maka penduduk muda diharapkan bisa mencapai kondisi sebagai penduduk yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan, bebas dari kemiskinan. Di masa lalu dikenal program pemberdayaan dengan istilah pendekatan tiga demensi, yaitu pemberdayaan manusia, wirausaha dan lingkungan yang masih relevan untuk dilanjutkan dengan isian MDGs. Dalam konteks pembangunan dengan arahan MDGs penduduk sebagai titik sentral pembangunan diarahkan untuk menjadi penduduk yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat, berumur panjang, cerdas, terampil, mempunyai kesetaraan gender yang seimbang, dan bekerja. Penduduk muda, laki perempuan diusahakan untuk bekerja dengan nilai tambah sehingga bisa membangun keluarganya menjadi keluarga yang bahagia dan sejahtera. Dua demensi pertama yang umumnya mengenai keluarga kurang mampu perlu mendapat dukungan lingkungan yang kondusif, air bersih yang menjamin hidup sehat, akses jalan ke berbagi sarana pasar dan suasana kondusif yang memihak keluarga kurang mampu untuk bekerja. Pendekatan tiga demensi yang diuraikan diatas memerlukan komitmen politik dan operasional yang tinggi. Pendekatan itu memerlukan sistem ekonomi kerakyatan yang 3

4 memihak keluarga kurang mampu mudah mengakses modal untuk wirausaha yang menguntungkan. Komitmen itu diwujudkan dengan mencegah munculnya monopoli yang mematikan kehidupan ekonomi rakyat yang sederhana. Bahkan harus diikuti dengan fasilitasi yang memihak rakyat, kampanye cinta produk dalam negeri serta pemberian penghargaan kepada mereka yang bekerja keras membangun keluarga sejahtera. Komitmen dukungan MDGs tidak diukur dari kemegahan lembaga, atau instansi, atau kegiatan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pelayanan. Artinya, suatu upaya yang dilakukan dengan gegap gempita, frekuensinya tinggi dan cara pelaksanaannya bagus tetapi tidak merangsang kemudahan akses oleh penduduk, utamanya generasi muda dari kelompok ketiga diatas, artinya sepi partisipasi karena oleh rakyat dianggap tidak menguntungkan, dari sudut pandang MDGs pembangunan seperti itu dianggap gagal dan tidak bermanfaat. Sebaliknya, upaya sederhana, dengan peralatan seadanya tetapi diikuti atau mengundang partisipasi yang sangat tinggi serta meningkatkan jumlah penduduk yang sejahtera, akan lebih berharga di mata rakyat banyak. Karena itu, pemerintah pusat atau pemerintah daerah, bisa saja menyatakan telah banyak melakukan berbagai usaha, tetapi kalau usaha itu tidak mudah diakses oleh rakyat, tidak cocok dengan tujuan dan sasaran target-target yang telah ditetapkan, utamanya tidak memudahkan penduduk kelompok ketiga, miskin dan tidak terpelajar, tidak merangsang partisipasi dan tidak menghasilkan penduduk untuk menjadi sejahtera, maka menurut ukuran indikator MDGs, upaya itu dianggap tidak berhasil. Karena itu, biarpun MDGs mempunyai tujuan mengentaskan kemiskinan sebagai prioritas utama, tidak boleh hanya dibaca bahwa kemiskinan di Indonesia berhasil dientaskan apabila pendapatan penduduk lebih besar dari US$ 1.00 setiap hari. Menurut ukuran MDGs, Indonesia bisa dianggap berhasil dalam pembangunan manusia kalau tujuan dan sasaran target-target yang disepakati bisa tercapai pada tahun Targettarget itu, diutamakan generasi muda dengan anggota keluarga dibawah usia 15 tahun, bisa sekaligus menurunkan tingkat kematian bayi, tingkat kematian anak dan tingkat kematian ibu hamil atau karena penyakit menular seperti malaria, flu burung, HIV/AIDS sehingga panjang umurnya. Begitu juga ditandai dengan meningkatnya pendidikan penduduk, kesetaraan gender bertambah baik, dan penduduk berpenghasilan lebih wajar sehingga bisa melakukan pilihan kehidupan secara demokratis. Ini berarti komitmen pada MDGs adalah komitmen pembangunan penduduk dengan pencapaian target-target partisipasi pada semua tujuan MDGs yang tinggi. Dengan demikian, upaya pembangunan yang dilaksanakan dengan anggaran yang terbatas, atau tinggi, hanya bisa dianggap berhasil kalau diikuti partisipasi penduduk yang tinggi. Disinilah faktor penduduk menjadi penentu keberhasilan karena hanya partisipasi penduduk yang tinggi saja yang bisa mempengaruhi nilai indikator keberhasilan HDI atau MDGs. Artinya, kalau pembangunan tidak terarah pada tujuan dan sasaran target MDGs, dan penduduk tidak diberdayakan untuk memperoleh akses pelayanan yang disediakan, mustahil ada kenaikan nilai indikator partisipasi. Bahkan pembangunan bisa dianggap tidak relevan dengan upaya mencapai tujuan dan target-target MDGs. Jadi bisa saja kita bekerja sangat keras tetapi apabila pembangunan itu tidak difokuskan pada pencapaian 4

5 tujuan dan target MDGs, hasilnya tidak mengubah nilai indikator MDGs. Penduduk akan tetap terpuruk karena penduduk tidak memperoleh kesempatan. Karena itu, agar upaya menempatkan penduduk sebagai titik sentral pembangunan, sebagai kekuatan atau sebagai sasaran untuk mencapai tujuan dan sasaran MDGs, perlu dilakukan berbagai langkah secara terpadu sebagai berikut : Pertama, keputusan yang kuat untuk menjadikan tujuan dan target-target MDGs sebagai acuan pembangunan terpadu segera diikuti dengan penentuan fokus sasaran keluarga dan penduduk kurang mampu sebagai sasaran seluruh program pembangunan. Sasaran utama dengan wilayah pendukungnya perlu dukungan terpadu dengan prioritas yang tinggi. Kedua, perlu dirumuskan dan dipadukan program dan kegiatan terkait secara terpadu sebagai upaya bersama untuk mencapai target-target MDGs yang telah ditetapkan. Keterpaduan program dan kegiatan tersebut dilaksanakan secara konsekwen sampai ke daerah yang terkecil yaitu pedesaan dan menyentuh setiap keluarga dan anggotanya, khususnya mereka yang kurang mampu, tanpa pandang bulu. Ketiga, perlu dilakukan kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi serta Advokasi terpadu yang luas untuk menghantar perubahan cara pandang (mindset) dan struktur seluruh jajaran agar bisa dengan baik mendukung program, utamanya pada tingkatan pemerintah, yaitu Kementerian, Gubernur, Bupati, Walikota dan perangkat pedesaan. Perubahan mindset adalah kesediaan menilai keberhasilan upaya pembangunan dengan indikator penduduk, yaitu ukuran partisipasi atau kesempatan penduduk menikmati fasilitas pelayanan yang memberikan hasil pembangunan yang memuaskan. Ukuran keberhasilan bukan lagi kegiatan institusi atau lembaga pemerintah yang melakukan berbagai usaha, tetapi hasil dan kepuasan yang dinikmati rakyat banyak. Keempat, perubahan mindset tersebut mengharuskan perubahan fungsi dan peranan aparat pemerintah sebagai fasilitator pembangunan yang dengan tulus mengajak masyarakat untuk ikut aktif mengambil prakarsa dan berperan dalam pemberdayaan. Pemerintah bisa saja menjadi pendukung, pendamping, mungkin saja menyediakan pelayanan, tetapi tujuannya tetap untuk memberdayakan penduduk agar makin mampu dan mandiri. Sasaran keluarga dilayani secara lengkap, artinya sasarannya adalah orang tua, anak-anak dan anggota keluarga lainnya. Karena setiap anggota keluarga mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda, maka pelayanan dan jenis pelayanannya juga berbedabeda. Kelima, karena itu pemilihan prioritas pembangunan dalam bentuk investasi dukungan dibalik, prioritas diubah, bukan hanya investasi pada lembaga-lembaga pelayanan, baik milik pemerintah atau swasta, tetapi investasi itu ditujukan pada upaya mendorong semangat kerja keras, kemandirian dan peningkatan kemampuan penduduk memenuhi kebutuhannya melalui kemampuan mengakses pelayanan dengan makin mudah. Ringkasnya investasi ditujukan pada manusia dan keluarga. Yaitu peningkatan 5

6 partisipasi yang akan memberi hasil akhir yang luar biasa dan mendorong percepatan pembangunan yang adil sesuai aspirasi rakyat banyak. Keenam, konsekwensinya adalah bahwa keramaian atau kemeriahan pembangunan bukan lagi pada megah atau meriahnya simposium, seminar, dan lokakarya pada tingkat pusat, tetapi makin maraknya gerakan pelatihan aparat dan masyarakat pelaku pembangunan pada tingkat pedesaan dan pedukuhan. Pelatihan pada tingkat pedukuhan dan pedesaan menghasilkan berkembangnya modal sosial seperti prakarsa masyarakat, gotong royong dan tumbuhnya rasa malu untuk tidak ikut serta dalam gerakan pembangunan keluarga yang sejahtera. Ketujuh, mengembangkan apresiasi masyarakat, yaitu pemberian penghargaan kepada penduduk atau lembaga masyarakat yang bersedia membantu atau bekerjasama mewujudkan keluarga berkualitas yang sejahtera dan maju. Dari tujuh langkah terpadu yang diharapkan diatas kita telah mencatat adanya komitmen pemerintah pusat yang dipelopori oleh Presiden RI, Menko Kesra RI dan jajarannya. Ironinya komitmen tersebut belum diikuti oleh pemahaman yang tinggi pada tingkat propinsi dan kabupaten/kota. Apalagi pada tingkat Kecamatan dan Desa. Maka itu diperlukan program Komunikasi, Informasi, Edukasi dan Advokasi secara besar-besaran sampai ke tingkat pedesaan. Lebih-lebih kalau dilihat pada keterpaduan program pembangunan yang sedang berjalan. Komitmen yang masih rendah belum mampu melahirkan program dan kegiatan terpadu yang memberi kesempatan penduduk muda yang terpuruk, atau penduduk miskin, memperoleh kesempatan kedua atau second chances. Program-program pembangunan masih bersifat dan beroritentasi pada program instansi yang terkotak-kotak. Belum ada keterpaduan yang diarahkan pada sasaran penduduk atau keluarga kurang mampu secara terpadu. Rumusan-rumusan hasil Seminar Nasional Pembangunan Manusia selama tahun 2006 belum melahirkan program dan kegiatan terpadu di tingkat pusat dan di pedesaan. Karena komitmen yang belum merata, keadaan di desa belum kondusif. Rakyat masih gelisah karena hanya menonton pernyataan dan wacana yang tidak kunjung tiba di wilayahnya atau menguntungkan dirinya. Keadaan ini perlu segera diluruskan. Dalam suasana reformasi dan kemungkinan resuffle kabinet, pemerintah perlu memberikan dukungan yang kuat dengan menyesuaikan struktur dan program pembangunan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan penduduk kurang mampu. Pertama-tama Departemen Kesehatan dan Departemen Pendidikan Nasional perlu ditata kembali. Seluruh jajaran dengan kantor-kantornya di daerah segera merubah orientasinya kepada penduduk, kalau perlu menjemput penduduk atau menyediakan fasilitas khusus untuk keluarga kurang mampu dan anak-anaknya. Bukan sekedar pelayanan gratis, tetapi memberikan fokus pelayanan yang sangat kuat di desa, yaitu dengan menyediakan tenaga dokter dan bidan yang menjemput penduduk agar tetap sehat dan berumur panjang. Dalam penataan itu Kementerian Tenaga Kerja ditambah dengan Dirjen Pendidikan Luar Sekolah Depdiknas menjadi Kementerian Tenaga Kerja, Pelatihan Penduduk dan Transmigrasi bertanggung jawab menyiapkan tenaga kerja bermutu yang siap bekerja. Kementerian ini bertanggung 6

7 jawab menyiapkan dan mendukung tenaga muda, terutama tenaga muda dari keluarga kurang mampu, melalui pelatihan dan fasilitasi untuk siap bekerja. Kementrian ini juga bertanggung jawab meningkatkan motivasi dan menyiapkan pengusaha, daerah-daerah dan pasar tenaga kerja luar negeri untuk menampung tenaga kerja dan penduduk muda yang melimpah setelah memperoleh pelatihan ketrampilan yang diperlukan. Kalau perlu kementerian ini mendampingi tenaga muda yang telah disiapkannya. Disamping itu, kalau perlu, kepada pengusaha yang bersedia menampung tenaga kerja yang telah disiapkan difasilitasi dengan kemudahan pinjaman modal kerja dari bank dengan diskon bunga yang anggarannya disediakan pemerintah. Untuk mencapai cakupan pemberdayaan bagi keluarga muda kurang mampu yang jumlahnya melimpah, anggaran bidang kesehatan pada tingkat awal perlu ditingkatkan menjadi 20 persen agar penduduk sehat menghasilkan anak-anak yang sehat dan berumur panjang. Umur yang panjang memberi kesempatan keluarga kurang mampu memperbaiki diri dan mendukung anak-anaknya sekolah. Anggaran bidang pendidikan dan bidang pelatihan serta persiapan tenaga kerja ditingkatkan, kalau perlu sampai diatas 50 persen. Ukuran keberhasilannya adalah jumlah penduduk muda yang tidak mendapat kesempatan pertama karena miskin atau tidak peduli pendidikan, bisa mengikuti pendidikan luar sekolah dan kursus-kursus ketrampilan agar bisa mencoba kesempatan kedua atau second chances untuk mengentaskan kemiskinan dan membangun keluarga yang sejahtera. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga serta BKKBN dan jajaran pemerintah daerah bekerja sama menggalang upaya pemberdayaan keluarga dengan merangsang setiap keluarga kurang mampu mengikuti upaya pemberdayaan secara nasional pada setiap desa melalui forum Pos Pemberdayaan Keluarga atau Posdaya. Pos-pos ini didirikan di setiap desa dan pedukuhan serta dikelola masyarakat secara mandiri dengan pendampingan pemerintah. BKKBN dan pemerintah daerah memfasilitasi Posdaya dengan bantuan dan kemudahan agar bisa menyampaikan informasi, edukasi dan advokasi program-program pembangunan dengan benar dan berkelanjutan. Kegiatan utamanya ditujukan pada keluarga muda kurang mampu yang mempunyai anak dibawah usia 15 tahun. Melalui forum Posdaya penduduk lansia diatas usia 65 tahun diusahakan menjadi peneduh dan penasehat sehingga seluruh penduduk bisa memainkan peran yang berbeda-beda. Dalam kegiatan Posdaya, kepala keluarga kurang mampu, isteri dan anaknya yang tidak sekolah, menjadi sasaran utama pemberdayaan dan kalau perlu didampingi dalam pelatihan ketrampilan, diantar ke sekolah, atau diperkenalkan kepada dokter dan bidan agar bisa hidup sehat, mandiri atau memperoleh kerja yang memadai dan bisa membangun keluarga sejahtera. Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Dalam Negeri, TNI Polri, dan instansi lainnya, bertanggung jawab membangun prasarana, fasilitasi pembangunan dan keamanan agar setiap penduduk berperan dengan baik. Penduduk kurang mampu bisa mengikuti pemberdayaan, dan mampu dapat bekerja keras menghasilkan produk-produk yang bermutu untuk keperluan ekspor dengan daya saing yang tinggi. Dalam bidang ekonomi perlu dikembangkan struktur Kementerian Koperasi dan UKM, Kementereian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian menjadi dua 7

8 Kementerian baru, yaitu pertama Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, Menengah dan Perdagangan Dalam Negeri, yang memihak keluarga kurang beruntung. Kedua, perlu dibentuk Kementerian Industri dan Perdagangan Internasional yang bertanggung jawab meningkatkan ekspor barang dan hasil industri nasional. Kementrian Koperasi, Usaha Kecil, Menengah dan Perdagangan Dalam Negeri serta dinas-dinas serupa di daerah bertanggung jawab merangsang pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah serta perdagangan dalam negeri. Kementerian ini bertanggung jawab juga dalam membangun jaringan distribusi nasional yang mantab dan efisien sehingga pasar dalam negeri yang jumlahnya sangat besar dapat dikuasai oleh produk dalam negeri dan akhirnya menjadi basis ekspor. Kementerian bertanggung jawab pemberdayaan usaha kecil dan menengah serta merangsang kecintaan cinta dan penggunaan produk dalam negeri. Kegiatannya mengarah pada pembangunan dengan menarik sebanyak-banyaknya penduduk bekerja. Orientasinya padat karya yang memberi kesempatan setiap penduduk mempunyai pekerjaan yang menguntungkan. Kementerian Industri dan Perdagangan Internasional berorientasi ekspor dengan tanggung jawab merangsang industri untuk menghasilkan produk dengan kualitas global yang mempunyai daya saing kuat terhadap produk negara lain. Investasi dan penggunaan tehnologi modern perlu dikembangkan untuk menghasilkan produk dengan kualitas prima yang dengan mudah bisa bersaing dalam pasar intenasional. Nilai tambah dari hasil ekspor tersebut bisa dimanfaatkan untuk membeli barang modal untuk memajukan industri kecil menengah dan mengembangkan kemampuan ekspor lebih lanjut. Departemen Sosial tetap ditugasi untuk membantu keluarga yang berada dalam keadaan tidak mampu karena musibah, terlalu tua atau tidak bisa lagi mengikuti berbagai upaya pemberdayaan yang diselenggarakan oleh Departemen Tenaga Kerja dan Pelatihan Penduduk. Munculnya budaya saling membantu membawa masyarakat dan keluarga di pedesaan makin maju dan sejahtera. Dihidupkan kembali budaya apresiasi kepada keluarga yang peduli terhadap sesama anak bangsa. Penghargaan itu dikembangkan agar timbul rasa malu untuk tidak peduli, tidak memberi perhatian dan berbuat sesuatu untuk menolong sesama anak bangsa. Munculnya budaya ini akan menumbuhkan gerakan besar mensukseskan tujuan dan target-target MDGs secara nasional. Dengan perubahan mandat aparatur dan pengembangan budaya peduli terhadap sesama anak bangsa diharapkan upaya pembangunan dengan tujuan dan target-target MDGs segera bisa diterjemahkan dalam program dan kegiatan operasional pada tingkat lapangan di pedesaan. Kegiatan operasional itu diarahkan pada pemilihan prioritas tujuan yang tepat, sasaran yang terfokus, dan partisipasi yang luas dan tinggi. Pelaksanaannya dilakukan secara terpadu sehingga pengentasan kemiskinan membawa dampak yang optimal. Komitmen pada MDGs adalah komitmen pembangunan manusia dengan tujuan dan sasaran target yang hanya akan berhasil kalau diikuti partisipasi yang tinggi pada setiap tujuan dan sasaran target yang ditentukan. Karena penduduk umumnya mempunyai tingkat pendidikan dan ketrampilan yang sederhana, maka untuk mendapatkan partisipasi yang tinggi perlu dikembangkan program dan kegiatan yang dengan mudah diikuti rakyat banyak. Keberhasilan rakyat atau 8

9 penduduk untuk berpartisipasi bukan pada nilai besaran anggaran programnya, tetapi pada kemudahan penduduk ikut berpartisipasi atau mengakses pelayanan pembangunan dan pemberdayaan. Keberhasilan itu ditonjolkan dengan memberi penghargaan untuk mendorong harga diri atau pemberian fasilitas yang dapat dimanfaatkan rakyat banyak untuk memancing tumbuhnya modal sosial yang makin kental. Dengan perubahan struktur kementerian yang diusulkan diatas, maka lembaga tinggi pemerintah berorientasi pada penduduk. Lembaga tinggi dengan padanannya pada tingkat Kabupaten/Kota akan menghasilkan program dan kegiatan yang bisa memberikan akses partisipasi yang tinggi kepada keluarga kurang mampu. Program tersebut selanjutnya akan mempengaruhi nilai indikator keberhasilan HDI atau MDGs yang baik. Sebaliknya, pembangunan yang diarahkan pada pencapaian tujuan dan target MDGs kalau tidak menghasilkan kenaikan partisipasi masyarakat, keluarga dan anggotanya yang tinggi, maka program dan kegiatan itu bisa kurang relevan dengan upaya mencapai tujuan dan sasaran MDGs. Departemen dan lembaga yang diusulkan tersebut perlu mendalami tujuan dan sasaran target MDGs dan kaitannya dengan penduduk sebagai titik sentral pembangunan. Dengan lembaga tinggi dan instansi padanannya di daerah bertanggung jawab kepada penduduk, sebagai titik sentral pembangunan, maka penduduk mempunyai tanggung jawab politik yang tinggi, penduduk akan ;ebih bertanggung jawab memilih wakil-wakilnya yang mempermudah kehidupannya dengan nyata. Penduduk mempunyai peran mensukseskan delapan tujuan pembangunan MDGs dan semua target-targetnya. Karena itu semua penduduk ikut bekerja keras agar kemiskinan dapat diselesaikan. Tidak boleh hanya bertindak sebagai penerima hadiah atau pemberian tanpa kerja keras. Semua penduduk bekerja sama, baik dalam lingkungan keluarga sendiri maupun dengan komunitas yang lebih besar mencapai tujuan dan sasaran MDGs. Pencapaian suatu target harus menjadi pemicu pencapaian tujuan dan target terkait lainnya. Contoh sederhana, pencapaian target keluarga miskin dengan usaha ekonomi produktif, harus diikuti pencapaian target pendidikan anaknya agar apabila anak-anak keluarga miskin itu tumbuh dewasa tidak muncul sebagai keluarga miskin baru. Anak-anak itu memotong rantai kemiskinan. Apabila pokok-pokok pikiran diatas dapat dilaksanakan, maka gerakan besar itu akan menempatkan manusia sebagai titik sentral pembangunan secara terhormat, baik selaku pelaku pembangunan, atau sasaran yang menelorkan pencapaian seluruh tujuan dan sasaran target MDGs. Semoga membawa hasil yang kita harapkan. Sekali lagi terima kasih atas perhatiannya. Wassalamu alaikum Wr. Wb. 9

PEMBERDAYAAN KELUARGA UNTUK : MEMBANGUN MANUSIA MENGENTASKAN KEMISKINAN MELALUI POSDAYA

PEMBERDAYAAN KELUARGA UNTUK : MEMBANGUN MANUSIA MENGENTASKAN KEMISKINAN MELALUI POSDAYA PEMBERDAYAAN KELUARGA UNTUK : MEMBANGUN MANUSIA MENGENTASKAN KEMISKINAN MELALUI POSDAYA 1 MASA LALU PENGENTASAN KEMISKINAN SEBAGAI KOMITMEN MEMBANGUN MANUSIA BERMUTU DAN BERMARTABAT DENGAN KB DAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

sebagai "gerakan Aladin " atau gerakan membantu keluarga pra sejahtera memperbaiki atap, lantai dan dinding.

sebagai gerakan Aladin  atau gerakan membantu keluarga pra sejahtera memperbaiki atap, lantai dan dinding. PENGANTAR Pada akhir bulan Nopember 2006, saat menutup Kongres Pembangunan Manusia Indonesia 2006, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, menyerukan agar semua pihak bekerj a sama menyingsingkan lengan

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN EKONOMI RAKYAT UNTUK ENTASKAN KEMISKINAN DAN MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA

MENGEMBANGKAN EKONOMI RAKYAT UNTUK ENTASKAN KEMISKINAN DAN MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA MENGEMBANGKAN EKONOMI RAKYAT UNTUK ENTASKAN KEMISKINAN DAN MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA Pengantar Ketua Yayasan Damandiri Prof. Dr. Haryono Suyono Pada Pertemuan Mitra Kerja Yayasan Damandiri 8 Desember

Lebih terperinci

MEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA

MEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA MEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA MENGGALANG PEMBERDAYAAN KELUARGA SECARA SISTEMATIS BAGAIMANA MENGISI KEGIATAN UNTUK PENGENTASAN KEMISKINAN PROF. DR. HARYONO SUYONO

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)

BUKU PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) BUKU PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) I. PENDAHULUAN Pada akhir bulan Nopember 2006 Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, telah menutup Kongres Pembangunan Manusia

Lebih terperinci

Keluarga kurang mampu tersebut didorong dan. C. Pemberdayaan Bidang Wirausaha bagi Ibu/Wanita. IV. STRATEGI PENGEMBANGAN

Keluarga kurang mampu tersebut didorong dan. C. Pemberdayaan Bidang Wirausaha bagi Ibu/Wanita. IV. STRATEGI PENGEMBANGAN Jika banyak anak usia 6-15 tahun yang belum atau tidak sekolah karena orang tuanya tidak mampu, maka anggota Posdaya perlu mengadakan upaya gotong royong agar anak-anak tersebut bisa sekolah. Misalnya

Lebih terperinci

Komitmen itu diperbaharui

Komitmen itu diperbaharui POS PEM8CRDAYAAH KELUARCA (POSDAYA) bangsa-bangsa lain di dunia. Rendahnya mutu penduduk itu juga disebabkan karena upaya melaksanakan wajib belajar sembilan tahun belum dapat dituntaskan. Buta aksara

Lebih terperinci

BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara KUNJUNGAN LAPANGAN PENYERAHAN DANA BANTUAN BANK MANDIRI KEPADA KAKB KABUPATEN KULONPROGO Selasa, 26 Maret 2013

BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara KUNJUNGAN LAPANGAN PENYERAHAN DANA BANTUAN BANK MANDIRI KEPADA KAKB KABUPATEN KULONPROGO Selasa, 26 Maret 2013 BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara KUNJUNGAN LAPANGAN PENYERAHAN DANA BANTUAN BANK MANDIRI KEPADA KAKB KABUPATEN KULONPROGO Selasa, 26 Maret 2013 Assalamu alaikum Wr. Wb, Salam sejahtera bagi kita semua

Lebih terperinci

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA KELUARGA)

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA KELUARGA) PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENCEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARCA (POSDAYA) PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA KELUARGA) I. PENDAHULUAN Sampai saat ini telah lebih dari

Lebih terperinci

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARCA (POSOAYA)

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARCA (POSOAYA) ekonomi untuk ibu dari anak-anak balita tersebut. Anak-anak Balita mengikuti PAUD dan ibunya mengikuti kursus atau latihan ketrampilan. Dalam satu atau dua bulan anak-anak sudah makin berani sendiri bersama

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wr. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita sekalian

Assalamu alaikum Wr. Wr. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita sekalian SAMBUTAN BUPATI KULONPROGO PADA ACARA PEMBUKAAN RAKERDA PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB KABUPATEN KULONPROGO TAHUN 2010 Wates, 12 April 2011 Assalamu alaikum Wr. Wr. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remaja Siap Membangun 1

BAB I PENDAHULUAN. Remaja Siap Membangun 1 BAB I PENDAHULUAN Remaja Siap Membangun 1 2 Remaja Siap Membangun MENYIAPKAN SDM SIAP BEKERJA Dalam banyak hal, dibandingkan banyak negara berkembang lainnya, Indonesia termasuk salah satu negara yang

Lebih terperinci

V PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN

V PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN e. Mengadakan evaluasi kegiatan secara internal untuk memperbaiki mutu kegiatan yang akan datang. V PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN APARAT PEMERINTAH DAN LEMBAGA MASYARAKAT Dalam pengembangan Posdaya

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) RABU, 27 JULI 2016

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) RABU, 27 JULI 2016 SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) RABU, 27 JULI 2016 YTH. KETUA, WAKIL KETUA, DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi masyarakat Indonesia saat ini sungguh memprihatinkan dengan pertumbuhan penduduk yang sangat pesat setiap tahunnya. Pertumbuhan penduduk tersebut dapat terlihat

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN MAHASISWA KKN IKIP VETARAN SEMARANG

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN MAHASISWA KKN IKIP VETARAN SEMARANG 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN MAHASISWA KKN IKIP VETARAN SEMARANG TANGGAL 22 JANUARI 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum Wr. Wb. Ysh :

Lebih terperinci

WAHANA MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA

WAHANA MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA BAB II WAHANA MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA MAKSUD DAN TUJUAN Apabila Posyandu mampu menghayati fungsi-fungsi tersebut, dan selanjutnya menjadikannya sebagai program untuk memberdayakan keluarga secara

Lebih terperinci

MEMBANGUN MANUSIA INDONESIA YANG BERMUTU, MAJU, BERBUDAYA DAN MANDIRI

MEMBANGUN MANUSIA INDONESIA YANG BERMUTU, MAJU, BERBUDAYA DAN MANDIRI MEMBANGUN MANUSIA INDONESIA YANG BERMUTU, MAJU, BERBUDAYA DAN MANDIRI Pada suatu hari nanti, apabila komitmen dan perhatian pemerintah serta seluruh rakyat benar-benar ditujukan pada pemberdayaan keluarga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah pemberdayaan mulai mengemuka pada periode tahun 1970 hingga tahun 1980-an. Pada masa itu Indonesia merupakan Negara acuan dunia di bidang pembangunan terutama

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA TANGGAL 3 MARET 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

PIDATO SAMBUTAN. Dr Sumarjati Arjoso. Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita sekalian.

PIDATO SAMBUTAN. Dr Sumarjati Arjoso. Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita sekalian. PIDATO SAMBUTAN KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL PADA UPACARA PERINGATAN HARI KELUARGA NASIONAL XII DI AREA MONUMEN NASIONAL, DKI JAKARTA MINGGU, 3 JULI 2005 Yang terhormat Bapak Presiden

Lebih terperinci

PRA RENCANA 2016 PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA 20 TAHUN DAMANDIRI

PRA RENCANA 2016 PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA 20 TAHUN DAMANDIRI 20 TAHUN DAMANDIRI MEMBERIKAN HORMAT DAN MENDOAKAN KEPADA PARA PENDIRI YAYASAN DAN SELURUH REKAN KERJANYA DARI SELURUH INDONESIA YANG TELAH MELAKSANAKAN PROGRAM SELAMA TAHUN 2015 DENGAN BERHASIL SEHINGGA

Lebih terperinci

POSDAYA POS DNIKS PEMBERDAYAAN KELUARGA

POSDAYA POS DNIKS PEMBERDAYAAN KELUARGA POSDAYA POS DNIKS PEMBERDAYAAN KELUARGA PELATIHAN POSDAYA BAGI TIM PELAKSANA Disampaikan pada acara Pembekalan Mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 24 Juni 2015 24-Jun-15 1 LAHIR DILATAR BELAKANGI:

Lebih terperinci

KEMISKINAN KEMISKINAN DAN KESEHATAN MELIMPAHNYA PENDUDUK USIA PRODUKTIF TAHUN DAN LANSIA DI INDONESIA

KEMISKINAN KEMISKINAN DAN KESEHATAN MELIMPAHNYA PENDUDUK USIA PRODUKTIF TAHUN DAN LANSIA DI INDONESIA KEMISKINAN DAN KESEHATAN MELIMPAHNYA PENDUDUK USIA PRODUKTIF 15-60 TAHUN DAN LANSIA DI INDONESIA Pengantar : Prof. Dr. Haryono Suyono, MA., PhD. YAYASAN ANUGERAH KENCANA BUANA, JAKARTA APAKAH ERA BONUS

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN PENJABAT GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KERJA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA SE SULAWESI TENGAH KAMIS, 14 APRIL 2011 ASSALAMU

Lebih terperinci

POINTER PAPARAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KEHORMATAN PESERTA PENDIDIKAN KETAHANAN NASIONAL UNTUK PEMUDA (TANNASDA)

POINTER PAPARAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KEHORMATAN PESERTA PENDIDIKAN KETAHANAN NASIONAL UNTUK PEMUDA (TANNASDA) 1 POINTER PAPARAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KEHORMATAN PESERTA PENDIDIKAN KETAHANAN NASIONAL UNTUK PEMUDA (TANNASDA) ANGKATAN II TAHUN 2008 Hari/Tanggal : Senin /12 Mei

Lebih terperinci

Advokasi Penyusunan Grand Design Pengendalian Kuantitas Penduduk Kabupaten/ Kota se- Bakorwil III Provinsi Jawa Tengah

Advokasi Penyusunan Grand Design Pengendalian Kuantitas Penduduk Kabupaten/ Kota se- Bakorwil III Provinsi Jawa Tengah SAMBUTAN KEPALA BIRO BINA SOSIAL SETDA PROVINSI JAWA TENGAH SEKALIGUS MEMBUKA SECARA RESMI ACARA Advokasi Penyusunan Grand Design Pengendalian Kuantitas Penduduk Kabupaten/ Kota se- Bakorwil III Provinsi

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI NASIONAL PENYUSUNAN PROGRAM PEMBERDAYAAN IKM TAHUN 2016 PALEMBANG, 21 APRIL 2015 Yang Saya

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA KANTOR MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA KANTOR MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KANTOR MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN PEMBUKAAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO

SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KELUARGA BERENCANA TAHUN 2009 KABUPATEN KULON PROGO Selasa, 21 April 2008 Assalamu alaikum Wr. WB Salam sejahtera bagi kita sekalian

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA KAMPANYE DAMAI DALAM RANGKA PERINGATAN HARI PEREMPUAN SEDUNIA PROVINSI SULAWESI TENGAH JUM AT, 11 MARET 2011 ASSALAMU ALAIKUM WAR,

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KERJA KESEHATAN DAERAH (RAKERKESDA) PROVINSI SULAWESI TENGAH KAMIS, 17 MARET 2011

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KERJA KESEHATAN DAERAH (RAKERKESDA) PROVINSI SULAWESI TENGAH KAMIS, 17 MARET 2011 GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KERJA KESEHATAN DAERAH (RAKERKESDA) PROVINSI SULAWESI TENGAH KAMIS, 17 MARET 2011 ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM

Lebih terperinci

Kepala BKKBN SAMBUTAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI KELUARGA XX TINGKAT NASIONAL TAHUN 2013 DI SELURUH INDONESIA

Kepala BKKBN SAMBUTAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI KELUARGA XX TINGKAT NASIONAL TAHUN 2013 DI SELURUH INDONESIA Kepala BKKBN SAMBUTAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI KELUARGA XX TINGKAT NASIONAL TAHUN 2013 DI SELURUH INDONESIA Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan Salam Sejahtera untuk kita

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PELANTIKAN DAN SERAH TERIMA JABATAN KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI SULAWESI TENGAH SENIN, 14 MARET 2011

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI NASIONAL PENYUSUNAN PROGRAM PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN IKM TAHUN 2017 BANDA ACEH, 27 MARET

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PERESMIAN LOKASI PEMUKIMAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL DI LOKASI SISERE DESA LABUAN TOPOSO KEC LABUAN KABUPATEN DONGGALA RABU, 13 APRIL

Lebih terperinci

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN PADA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL EMAS TAHUN 2014

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN PADA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL EMAS TAHUN 2014 1 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN PADA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL EMAS TAHUN 2014 TANGGAL 16 NOVEMBER 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN PROGRAM AKSI KEPENDUDUKAN DI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN PROGRAM AKSI KEPENDUDUKAN DI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN PROGRAM AKSI KEPENDUDUKAN DI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan kependudukan adalah

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PENERIMAAN TIM PENILAI KELOMPOK BINA KELUARGA BALITA (BKB) TINGKAT D.I YOGYAKARTA TANGGAL : 4 APRIL 2016

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PENERIMAAN TIM PENILAI KELOMPOK BINA KELUARGA BALITA (BKB) TINGKAT D.I YOGYAKARTA TANGGAL : 4 APRIL 2016 SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PENERIMAAN TIM PENILAI KELOMPOK BINA KELUARGA BALITA (BKB) TINGKAT D.I YOGYAKARTA TANGGAL : 4 APRIL 2016 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Yang

Lebih terperinci

KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN

KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA KUNJUNGAN RENCANA KAWASAN INDUSTRI DESA BALONG DALAM RANGKAIAN FESTIVAL KARTINI IV TAHUN 2016 DI KABUPATEN JEPARA, JAWA TENGAH 16 APRIL 2016 Yang terhormat,

Lebih terperinci

BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara

BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL (HARDIKNAS) DAN HARI MALARIA SEDUNIA TAHUN 2013 TINGKAT KABUPATEN KULONPROGO Assalamu alaikum wr. wb. Tanggal,

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V.1. Visi Menuju Surabaya Lebih Baik merupakan kata yang memiliki makna strategis dan cerminan aspirasi masyarakat yang ingin perubahan sesuai dengan kebutuhan, keinginan,

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA POSDAYA MAHASISWA UNDARIS UNGARAN TAHUN 2014

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA POSDAYA MAHASISWA UNDARIS UNGARAN TAHUN 2014 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA POSDAYA MAHASISWA UNDARIS UNGARAN TAHUN 2014 TANGGAL 7 JULI 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamualaikum

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA POSDAYA DAN VOKASI MAHASISWA UNDARIS UNGARAN TAHUN 2015

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA POSDAYA DAN VOKASI MAHASISWA UNDARIS UNGARAN TAHUN 2015 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA POSDAYA DAN VOKASI MAHASISWA UNDARIS UNGARAN TAHUN 2015 TANGGAL 28 JULI 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL 14 NOVEMBER 2016

SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL 14 NOVEMBER 2016 SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL 14 NOVEMBER 2016 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, Saudara-saudara sekalian

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. pada acara :

SAMBUTAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. pada acara : SAMBUTAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA pada acara : PUNCAK PERINGATAN HARI KOPERASI KE 63 TANGGAL 15 JULI 2010 Surabaya, 15 Juli 2010 Bismillahirrahmannirrahim,

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr.Wb.

Assalamu alaikum Wr.Wb. SAMBUTAN PADA PEMBUKAAN WORKSHOP PENANGANAN ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM DENGAN PENDEKATAN RESTORATIF JUSTICE Hotel Salak Bogor, 5 April 2010 1. Yth. Bpk Ketua Mahkamah Agung 2. Yth, Bpk/Ibu Para

Lebih terperinci

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional STRATEGI NASIONAL PENANGGULANGAN KEMISKINAN, RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN) 2004 2009,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 60 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG ACARA RAPAT ANGGOTA TAHUNAN KP-RI BINA SEJAHTERA TUTUP TAHUN BUKU 2015

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG ACARA RAPAT ANGGOTA TAHUNAN KP-RI BINA SEJAHTERA TUTUP TAHUN BUKU 2015 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG ACARA RAPAT ANGGOTA TAHUNAN KP-RI BINA SEJAHTERA TUTUP TAHUN BUKU 2015 TANGGAL 8 MARET 2016 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum Wr.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH Menimbang : a. Mengingat : 1. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN PENJABAT GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PUNCAK PERINGATAN HARI KESATUAN GERAK (HKG) PKK KE-39 DAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT (BBGRM) KE-8 DIDESA PANDIRI

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH PROGRAM POSY ANDU MANDIRI

LANGKAH-LANGKAH PROGRAM POSY ANDU MANDIRI BAB III LANGKAH-LANGKAH PROGRAM POSY ANDU MANDIRI PENGEMBANGAN PROGRAM POSYANDU MANDIRI Atas dasar berbagai uraian tersebut, Posyandu masa depan harus secara sadar dikembangkan untuk pertama-tama menjadi

Lebih terperinci

Assalammu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian. Yang kami hormati,

Assalammu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian. Yang kami hormati, BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara SOSIALISASI PEMBINAAN FORUM MASYARAKAT PEDULI PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) Tanggal, 21 Maret 2013 Assalammu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA FORUM KONSULTASI PUBLIK PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2018 TANGGAL : 19 JANUARI 2017

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA FORUM KONSULTASI PUBLIK PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2018 TANGGAL : 19 JANUARI 2017 1 SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA FORUM KONSULTASI PUBLIK PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2018 TANGGAL : 19 JANUARI 2017 Assalamu alaikum Wr. Wb. Yth. Para Tamu Undangan, Serta

Lebih terperinci

BUPATI PEMALANG SAMBUTAN BUPATI PEMALANG

BUPATI PEMALANG SAMBUTAN BUPATI PEMALANG BUPATI PEMALANG SAMBUTAN BUPATI PEMALANG pada acara PENERIMAAN MAHASISWA KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK POSDAYA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN (UNSOED) PURWOKERTO DI KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2014 Kamis,

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PEMBUKAAN SARASEHAN FORUM KEWASPADAAN DINI MASYARAKAT KABUPATEN SLEMAN TANGGAL: 5 JUNI 2014

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PEMBUKAAN SARASEHAN FORUM KEWASPADAAN DINI MASYARAKAT KABUPATEN SLEMAN TANGGAL: 5 JUNI 2014 1 SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PEMBUKAAN SARASEHAN FORUM KEWASPADAAN DINI MASYARAKAT KABUPATEN SLEMAN TANGGAL: 5 JUNI 2014 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua Yang kami hormati,

Lebih terperinci

Pidato Sambutan Pencanangan Gerakan Indonesia Menabung dan Peluncuran Produk TabunganKu Jakarta, 20 Februari 2010 Pjs Gubernur Bank Indonesia

Pidato Sambutan Pencanangan Gerakan Indonesia Menabung dan Peluncuran Produk TabunganKu Jakarta, 20 Februari 2010 Pjs Gubernur Bank Indonesia Pidato Sambutan Pencanangan Gerakan Indonesia Menabung dan Peluncuran Produk TabunganKu Jakarta, 20 Februari 2010 Pjs Gubernur Bank Indonesia Yang saya hormati, - Bapak Presiden Republik Indonesia dan

Lebih terperinci

POINTERS KEYNOTE SPEAKER PADA FESTIVAL KARTINI KE-IV TAHUN 2016 Jepara, 16 April 2016

POINTERS KEYNOTE SPEAKER PADA FESTIVAL KARTINI KE-IV TAHUN 2016 Jepara, 16 April 2016 POINTERS KEYNOTE SPEAKER PADA FESTIVAL KARTINI KE-IV TAHUN 2016 Jepara, 16 April 2016 Yang terhormat : Sdr. Bupati Kabupaten Jepara Musyawarah Pimpinan Daerah Kabupaten Jepara, dan Para Peserta dan Hadirin

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012 1 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA KONGRES KE 15 DAN TEMU ILMIAH INTERNASIONAL PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA TAHUN 2014

SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA KONGRES KE 15 DAN TEMU ILMIAH INTERNASIONAL PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA TAHUN 2014 SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA KONGRES KE 15 DAN TEMU ILMIAH INTERNASIONAL PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA TAHUN 2014 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Selamat pagi dan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBANGUNAN BERBASIS PEMBERDAYAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa hakikat

Lebih terperinci

PENJABAT BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PENJABAT BUPATI SEMARANG PADA ACARA ORIENTASI PROGRAM KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA

PENJABAT BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PENJABAT BUPATI SEMARANG PADA ACARA ORIENTASI PROGRAM KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA 1 PENJABAT BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PENJABAT BUPATI SEMARANG PADA ACARA ORIENTASI PROGRAM KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA TANGGAL 24 dan 25 NOVEMBER 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA KUNJUNGAN KERJA MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DI KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH RABU, 16 PEBRUARI 2011 ASSALAMU

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA KONGRES GERAKAN ANGKATAN MUDA KRISTEN INDONESIA (GAMKI) TAHUN 2015

Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA KONGRES GERAKAN ANGKATAN MUDA KRISTEN INDONESIA (GAMKI) TAHUN 2015 Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA KONGRES GERAKAN ANGKATAN MUDA KRISTEN INDONESIA (GAMKI) TAHUN 2015 Memajukan Industri Kawasan Timur Indonesia Manado, 30 April 2015 Yth.: 1. Gubernur

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia Menteri Perindustrian Republik Indonesia KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA RAPAT KOORDINASI NASIONAL BIDANG KEWIRAUSAHAAN SERTA SEMINAR NASIONAL DALAM RANGKA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kualitas manusia sebagai sumberdaya pembangunan merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat. Indonesia pada September tahun

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN PENJABAT GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN LOMBA SENI BUDAYA MEDIA TRADISIONAL KEPENDUDUKAN DAN KB TINGKAT PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2011 SENIN, 30 MEI

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KOPERASI, UMKM, INDUSTRI DAN PERDAGANGAN DAERAH SE-PROVINSI SULAWESI TENGAH

Lebih terperinci

SAMBUTAN SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KEBUMEN P A D A SOSIALISASI PROGRAM KKBPK BAGI MASYARAKAT MELALUI MEDIA WAYANG KULIT DI DESA KARANGSAMBUNG

SAMBUTAN SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KEBUMEN P A D A SOSIALISASI PROGRAM KKBPK BAGI MASYARAKAT MELALUI MEDIA WAYANG KULIT DI DESA KARANGSAMBUNG PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN SAMBUTAN SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KEBUMEN P A D A SOSIALISASI PROGRAM KKBPK BAGI MASYARAKAT MELALUI MEDIA WAYANG KULIT DI DESA KARANGSAMBUNG Assalamu alaikum wr. wb. Sabtu,

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PEKERJAAN UMUM. Pada Acara

SAMBUTAN MENTERI PEKERJAAN UMUM. Pada Acara SAMBUTAN MENTERI PEKERJAAN UMUM Pada Acara PADA ACARA PENANDATANGAN NASKAH PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA BANK BRI DENGAN KELOMPOK PENERIMA MANFAAT PNPM MANDIRI Yogyakarta, 16 Januri 2012 Bismillahir rahmaanir

Lebih terperinci

BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara WORKSHOP FORUM BKM KABUPATEN KULONPROGO. Wates, 6 April 2011

BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara WORKSHOP FORUM BKM KABUPATEN KULONPROGO. Wates, 6 April 2011 BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara WORKSHOP FORUM BKM KABUPATEN KULONPROGO Wates, 6 April 2011 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian Yang Kami Hormati, Unsur Muspida Kabupaten

Lebih terperinci

BUPATI KULONPROGO. Sambutan Pada Acara PEMBUKAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) KABUPATEN KULONPROGO TAHUN Wates, 15 Maret 2011

BUPATI KULONPROGO. Sambutan Pada Acara PEMBUKAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) KABUPATEN KULONPROGO TAHUN Wates, 15 Maret 2011 BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara PEMBUKAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) KABUPATEN KULONPROGO TAHUN 2011 Wates, 15 Maret 2011 Yang kami hormati : Ì Sdr. Ketua Dewan dan Ketua Komisi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA SEMINAR FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA KABUPATEN SLEMAN TANGGAL : 21 MEI 2014

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA SEMINAR FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA KABUPATEN SLEMAN TANGGAL : 21 MEI 2014 1 SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA SEMINAR FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA KABUPATEN SLEMAN TANGGAL : 21 MEI 2014 Assalamu alaikum Wr. Wb. Yang kami hormati, Para Narasumber, Para peserta seminar, Serta

Lebih terperinci

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA PELUNCURAN STRATEGI NASIONAL (STRANAS) PERCEPATAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) MELALUI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN WORKSHOP PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) KABUPATEN MALINAU TAHUN 2016 RABU, 6 APRIL 2016

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN WORKSHOP PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) KABUPATEN MALINAU TAHUN 2016 RABU, 6 APRIL 2016 SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN WORKSHOP PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) KABUPATEN MALINAU TAHUN 2016 RABU, 6 APRIL 2016 YTH. KETUA, WAKIL KETUA, DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

POINTERS RAPAT KOORDINASI NASIONAL PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK TAJUN

POINTERS RAPAT KOORDINASI NASIONAL PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK TAJUN POINTERS RAPAT KOORDINASI NASIONAL PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK TAJUN 2016 Sulawesi Utara, 28-31 Maret 2016 Yang saya hormati: 1. Gubernur Provinsi Sulawesi Utara; 2. Para Bupati

Lebih terperinci

Peningkatan Investasi Sektor Industri Ke Seluruh Wilayah Provinsi Dalam Rangka Penyebaran Dan Pemerataan Pembangunan Industri

Peningkatan Investasi Sektor Industri Ke Seluruh Wilayah Provinsi Dalam Rangka Penyebaran Dan Pemerataan Pembangunan Industri MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA DISKUSI ASOSIASI PEMERINTAH PROVINSI SELURUH INDONESIA Peningkatan Investasi Sektor Industri Ke Seluruh Wilayah Provinsi Dalam Rangka Penyebaran Dan

Lebih terperinci

SAMBUTAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-66 REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 TANGGAL 17 AGUSTUS 2011

SAMBUTAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-66 REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 TANGGAL 17 AGUSTUS 2011 1 Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya SAMBUTAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-66 REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 TANGGAL 17 AGUSTUS 2011 ASSALAMU ALAIKUM WR. WB. YANG

Lebih terperinci

POINTERS PESAN MENTERI PADA RAPAT KOORDINASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK TAHUN 2016 Nusa Tenggara Timur, 28 April 2016

POINTERS PESAN MENTERI PADA RAPAT KOORDINASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK TAHUN 2016 Nusa Tenggara Timur, 28 April 2016 POINTERS PESAN MENTERI PADA RAPAT KOORDINASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK TAHUN 2016 Nusa Tenggara Timur, 28 April 2016 Yang saya hormati: 1. Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur; 2. Para

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PENGANUGERAHAN PIAGAM OVOP JAKARTA, 22 DESEMBER 2015

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PENGANUGERAHAN PIAGAM OVOP JAKARTA, 22 DESEMBER 2015 Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PENGANUGERAHAN PIAGAM OVOP JAKARTA, 22 DESEMBER 2015 Yang Terhormat: Para Pejabat Eselon I dan Eselon II Kementerian Perindustrian,

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT Selasa, 6 Mei 2008 Jam 09.00 WIB Di Hotel Orchard Pontianak Selamat

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA Pokok-pokok Bahan Pidato Ibu Menteri Sosial Untuk :Pidato Pembukaan Rakernas DNIKS di Hotel Grand Serpong Tanggerang Tanggal 29 Agustus 2016. Assalamu alaikum wr.wb. Pertama-tama

Lebih terperinci

YSH. KETUA TIM PENGGERAK PKK KABUPATEN MALINAU BESERTA ANGGOTANYA; YSH. KOMANDAN BATALYON 614 RAJA PANDITA; YSH. KOMANDAN SATUAN TUGAS PERBATASAN/

YSH. KETUA TIM PENGGERAK PKK KABUPATEN MALINAU BESERTA ANGGOTANYA; YSH. KOMANDAN BATALYON 614 RAJA PANDITA; YSH. KOMANDAN SATUAN TUGAS PERBATASAN/ SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PENANDATANGANAN MOU ANTARA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MALINAU DENGAN BPJS KESEHATAN DAN MISION AVIATION FELLOWSHIP (MAF) KABUPATEN MALINAU RABU, 17 FEBRUARI 2016 YTH.

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA PENINJAUAN PEMBANGUNAN PABRIK BAHAN BAKU OBAT PT. KALBE FARMA Tbk CIKARANG, JAWA BARAT RABU, 27 JANUARI 2016

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA PENINJAUAN PEMBANGUNAN PABRIK BAHAN BAKU OBAT PT. KALBE FARMA Tbk CIKARANG, JAWA BARAT RABU, 27 JANUARI 2016 SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA PENINJAUAN PEMBANGUNAN PABRIK BAHAN BAKU OBAT PT. KALBE FARMA Tbk CIKARANG, JAWA BARAT RABU, 27 JANUARI 2016 Yang terhormat: Presiden Direktur PT. Kalbe Farma; CEO

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA RAPAT ANGGOTA TAHUNAN KP-RI BINA SEJAHTERA KABUPATEN SEMARANG TUTUP TAHUN BUKU 2014

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA RAPAT ANGGOTA TAHUNAN KP-RI BINA SEJAHTERA KABUPATEN SEMARANG TUTUP TAHUN BUKU 2014 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA RAPAT ANGGOTA TAHUNAN KP-RI BINA SEJAHTERA KABUPATEN SEMARANG TUTUP TAHUN BUKU 2014 TANGGAL 20 PEBRUARI 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

SAMBUTAN PENJABAT GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA KUNJUNGAN KERJA TIM KOMISI X DPR-RI DIPROVINSI SULAWESI TENGAH MINGGU, 10 APRIL 2011

SAMBUTAN PENJABAT GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA KUNJUNGAN KERJA TIM KOMISI X DPR-RI DIPROVINSI SULAWESI TENGAH MINGGU, 10 APRIL 2011 GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN PENJABAT GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA KUNJUNGAN KERJA TIM KOMISI X DPR-RI DIPROVINSI SULAWESI TENGAH MINGGU, 10 APRIL 2011 ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PENYAMPAIAN SURAT KEPUTUSAN KENAIKAN PANGKAT UNTUK GOLONGAN

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PENYAMPAIAN SURAT KEPUTUSAN KENAIKAN PANGKAT UNTUK GOLONGAN SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PENYAMPAIAN SURAT KEPUTUSAN KENAIKAN PANGKAT UNTUK GOLONGAN IVa - IVc DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN TANGGAL : 28 APRIL 2016 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK SAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PADA PELUNCURAN SURAT EDARAN BERSAMA PERCEPATAN PELAKSANAAN PUG MELALUI PPRG Jakarta, 5 Maret 2013 Yth. Menteri Bappenas Yth. Menteri

Lebih terperinci

Hadirin sekalian yang saya hormati,

Hadirin sekalian yang saya hormati, Sambutan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Pada acara Kunjungan Industri di PT. Sarihusada Generasi Mahardika (SGM) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah Jakarta, 17 September 2015 Yth. Saudara Rahmat

Lebih terperinci

SELASA, 26 APRIL 2011 ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEKALIAN,

SELASA, 26 APRIL 2011 ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEKALIAN, GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN PENJABAT GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI HASIL RAKERNAS VII PKK TAHUN 2010 BAGI PENGURUS TP-PKK KABUPATEN/KOTA DAN PENGURUS TP-PKK PROVINSI SULAWESI

Lebih terperinci

: KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 53 TAHUN 2000 TENTANG GERAKAN PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

: KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 53 TAHUN 2000 TENTANG GERAKAN PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 53 TAHUN 2000 TENTANG GERAKAN PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH, Menimbang : a.

Lebih terperinci

RAPAT KERJA DAERAH (RAKERDA) PROGRAM KB NASIONAL Mamuju, 1 8 Maret 2009

RAPAT KERJA DAERAH (RAKERDA) PROGRAM KB NASIONAL Mamuju, 1 8 Maret 2009 LAPORAN KEPALA BKKBN SULAWESI BARAT PADA RAPAT KERJA DAERAH (RAKERDA) PROGRAM KB NASIONAL Mamuju, 1 8 Maret 2009 Assalamu Alaikum Wr. Wabarakatuh Salam Sejahtera bagi kita sekalian, Yang saya hormati,

Lebih terperinci