METODE SEGMENTASI UNTUK ANALISIS CITRA DIGITAL HEAD CT-SCAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE SEGMENTASI UNTUK ANALISIS CITRA DIGITAL HEAD CT-SCAN"

Transkripsi

1 METODE SEGMENTASI UNTUK ANALISIS CITRA DIGITAL HEAD CT-SCAN Oky Dwi Nurhayati Program Studi Teknik Elektro, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ABSTRACT Image segmentation is an important research area in the digital image processing with several applications in vision-guided autonomous robotics, product quality inspection, medical diagnosis, the analysis of remotely sensed images, etc. The aim of image segmentation can be defined as partitioning an image into homogeneous regions in terms of the features of pixels extracted from the image. Edge detection and thresholding are simple segmentation tools for images and became the focuses in our research. This research used k-mean clustering method as the main tool. The image data chosen were normal diagnosed head CT Scan photos, and those which have indication of damages brain effect of lacunar infarct, infarct and hemorrhage. This research offers histogram equalization method as pre-processing image to establish the segmentation image used in image processing, the method of determining the appropriate segmentation affect the image processing that can be used to analyzed the damages brain from the digital image head CT-Scan. Key words : Head CT scan photos, threshold, edge detection, k-mean clustering, histogram equalization, image segmentation PENDAHULUAN Pengolahan citra (Image Processing) merupakan bidang yang berkembang pesat dan banyak diterapkan pada ilmu-ilmu murni dan teknik. Pengolahan citra didefinisikan sebagai proses pengolahan dan analisis citra yang banyak melibatkan persepsi visual. Proses pengolahan citra mempunyai ciri data masukan dan informasi keluaran berbentuk citra, sehingga pengolahan citra adalah pemrosesan citra yang telah ada untuk menghasilkan citra yang lebih tinggi kualitasnya, dalam arti lebih jelas menampilkan informasi yang diharapkan. Berbagai aplikasi pengolahan citra sangat membantu bagi kepentingan manusia. Salah satu aplikasinya adalah peningkatan kualitas citra medis sebagai pra-proses agar lebih mudah untuk dianalisis atau diintepretasikan melalui sarana visual manusia. Pada umumnya citra medis hasil scanning, yang berupa citra digital aras keabuan mengalami penurunan kualitas (terdegradasi) yang disebabkan faktor-faktor luar (derau) dan peralatan medis yang digunakan. Dengan demikian proses peningkatan citra juga harus menggunakan teknik-teknik pengolahan citra aras keabuan. Maka diperlukan proses peningkatan kualitas citra yang bertujuan untuk menghasilkan citra yang lebih baik dibandingkan dengan citra semula. Langkah selanjutnya yang diperlukan dalam pengolahan citra adalah analisis citra dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan menampilkan parameter-parameter yang diasosiasikan dengan ciri-ciri pada representasi objek didalam citra, untuk selanjutnya parameter tersebut digunakan sebagai interpretasi citra. Prinsip dasar CT-Scan mirip dengan perangkat radiografi konvensional. Kedua perangkat ini sama-sama memanfaatkan intensitas radiasi terusan setelah melewati suatu objek untuk membentuk citra. Perbedaan antara keduanya adalah pada teknik yang digunakan untuk memperoleh citra dan citra yang dihasilkan. Tidak seperti citra yang dihasilkan dari teknik radiografi, informasi citra yang ditampilkan oleh CT-Scan tidak tumpang-tindih sehingga lebih mudah dianalisis daripada citra yang dihasilkan oleh teknik radiografi konvensional. Dalam kegiatan pemrosesan citra secara digital dan visi komputer, proses deteksi tepi objek merupakan pengolah awal yang paling penting pada analisis citra untuk pengenalan pola, segmentasi, dan analisis pergerakan objek. Tepian setiap citra objek mengandung banyak informasi mengenai objek tersebut. Deteksi tepi citra tomografi timbul pada sejumlah aplikasi tomografi komputer, misalnya dalam pencitraan medis dan tes uji yang tidak merusak, kontur objek perlu ditentukan pada penampang lintang hasil tomografi. 29

2 Di bidang kedokteran, citra medis pada umumnya mempunyai histogram yang cenderung berada di sekitar dark nilai pada aras keabuan sehingga pemanfaatan pengolahan citra digital dirasakan belum optimal, padahal dengan menggunakan utilitas ini dapat membantu para profesional radiolog dalam menentukan diagnostik suatu kelainan akibat kerusakan jaringan. Deteksi kerusakan otak menggunakan citra foto CT Scan merupakan upaya untuk memperkenalkan metode deteksi kerusakan otak secara terkomputerisasi yang lebih baru dibandingkan dengan metode visual selama ini. Melalui penelitian ini penulis berupaya untuk menganalisis metode segmentasi yang lebih tepat digunakan pada citra digital head CT-Scan untuk mendeteksi adanya kerusakan otak dengan beberapa metode segmentasi.dari beberapa penelitian yang penulis temui masih jarang penelitian yang membahas segmentasi pada citra medis terutama head CT-Scan untuk mendeteksi kerusakan jaringan otak. Dapat dikatakan topik yang diusulkan ini merupakan suatu hal yang masih akan terus berkembang. Citra medis hasil scanning pada umumnya mengalami penurunan kualitas yang disebabkan faktor derau dan peralatan medis yang digunakan sehingga perlu ditingkatkan kualitas citranya. Deteksi tepi dan segmentasi merupakan pengolahan citra yang paling penting pada analisis citra sehingga perlu dilakukan pemilihan metode yang tepat digunakan untuk citra head CT-Scan. Analisis citra secara statistik diperlukan dalam pengolahan citra digital head CT-Scan untuk mendeteksi adanya kerusakan otak dan menampilkan parameter-parameter statistik sebagai interpretasi citra. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa metode segmentasi dapat digunakan untuk membantu deteksi kerusakan otak dengan mengekstrak beberapa fitur yang ada dalam citra dan menganalisis tekstur citra dengan mengekstrak informasi yang terkandung dalam citra medis head CT-Scan untuk mendeteksi kelainan otak penderita stroke. Langkah Penelitian Pengumpulan data citra yang berupa hasil head CT Scan dari penderita cacat otak yang diperoleh dari Instalasi Unit Stroke RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta dan pengumpulan head CT Scan dari internet untuk penderita normal maupun cacat otak. Scanning head CT Scan dengan menggunakan scanner tipe CanoScan Lide 25 untuk menghasilkan citra dalam bentuk digital. Penggunaan scanner dengan resolusi yang tepat dapat menghasilkan citra digital yang bagus kualitasnya. Proses pra-pengolahan citra yang dilakukan dengan metode ekualisasi histogram. Proses segmentasi citra yang diterapkan pada citra digital head CT Scan dengan menggunakan metode pengambangan, pengambangan ganda, deteksi tepi, dan k-mean clustering. Proses analisis statistik citra objek dengan menentukan mean, standar deviasi, variansi, jarak. Tinjauan pustaka Kajian Pustaka Termografi memiliki derau yang cukup besar. Hal ini diakibatkan watak fotodetektor dan sifat radiasi termal (Ryu,1986), sehingga pemrosesan derau merupakan subjek utama pada termografi sebelum dilakukan analisis lebih lanjut. Derau pada citra termal tidak sangat impuls, tetapi sama dengan derau gaussian. Ryu (1986) menyatakan bahwa derau yang timbul pada citra termal akibat proses perekaman adalah lebih impulsif dari derau gaussian. Dalam penelitian tersebut digunakan tapis median untuk menghapusnya, hasilnya relatif memuaskan daripada tapis averaging yang digunakan. (Hogg,1974). Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, sejauh ini belum pernah dikembangkan metode-metode segmentasi pada analisis citra digital head CT-Scan menggunakan perangkat-lunak analisis untuk mengurangi subjektivitas tenaga medis dalam menganalisis citra head CT-Scan sehingga pada penelitian menawarkan suatu pemilihan metode yang tepat pada citra digital head CT-Scan. Metode segmentasi yang diterapkan disini pada analisis citra foto head CT-Scan meliputi pengambangan, deteksi tepi, dan k-mean clustering, yang telah disebutkan di depan. Landasan Teori Citra (image) adalah istilah lain untuk gambar sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Secara harfiah, citra adalah gambar pada bidang dwimatra/dua dimensi (Munir,2004). Pengolahan citra dapat dilakukan dengan komputer apabila citra tersebut dinyatakan dalam bentuk digital. Representasi citra berkaitan dengan karakterisasi kuantitas yang diwakili oleh setiap piksel. Citra dapat menyatakan luminansi objek (misalnya pada gambar yang diambil dengan kamera), sifat penyerapan oleh jaringan tubuh (pencitraan sinar-x), profil suhu (pencitraan inframerah) 30

3 dan lain-lain. Secara umum, citra didefinisikan sebagai suatu fungsi kontinyu atas intensitas cahaya f(x,y) dalam bidang dua dimensi. Besaran x dan y menyatakan koordinat, sedangkan nilai f pada setiap titik (x,y) menyatakan intensitas atau kecerahan atau derajat keabuan pada titik tersebut. Suatu citra digital adalah citra kontinyu yang diubah ke dalam bentuk diskret baik koordinat maupun intensitasnya. Citra digital dapat dianggap sebagai suatu matriks dengan indeks baris dan kolom menyatakan koordinat setiap titik pada citra, dan nilai tiap-tiap elemennya menyatakan intensitas cahaya pada titik tersebut. Satu titik pada citra digital dapat diidentikkan dengan sebuah piksel. Secara umum, sistem pengolahan citra dapat dicontohkan pada Gambar 1 berikut. Monitor Masukan Citra Masukan digital Pra pengolahan Segmentasi Pengenalan Gambar 1 Sistem pengolahan citra menurut Harlow Perbaikan kualitas citra (image enhancement) merupakan salah satu proses awal dalam pengolahan citra (image preprocessing). Melalui operasi pemrosesan awal inilah kualitas citra diperbaiki, sehingga citra dapat digunakan untuk aplikasi lebih lanjut, misalnya pada pengenalan objek di dalam citra. Secara matematis perbaikan citra dapat diartikan sebagai proses mengubah citra f(x,y) menjadi f (x,y) sehingga ciri-ciri yang dilihat pada f(x,y) lebih ditonjolkan (Munir,2004). Pada citra warna, setiap titik mempunyai warna spesifik yang merupakan kombinasi atas 3 warna, yaitu: merah, hijau, dan biru. Format citra ini sering disebut sebagai citra RGB (red-greenblue). Setiap warna dasar mempunyai intensitas sendiri dengan nilai maksimum 255 (Ahmad,2005). Pada citra aras keabuan, komposisi warna dasar pada setiap pikselnya sama. Untuk mengubah citra warna menjadi citra aras keabuan digunakan persamaan: Y = 0,3 R + 0,59 G +0,11 B (1) dengan : R = nilai warna merah; G = nilai warna hijau; B = nilai warna biru Pada operasi binerisasi otomatis, nilai batas tidak ditentukan sejak awal karena bersifat dinamis karena harus ada dengan sendirinya dan ditentukan dalam program. Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan pengambangan otomatis adalah metode P Tile. Metode P Tile menggunakan pengetahuan tentang daerah atau ukuran dari objek yang diinginkan untuk menentukan nilai batas dan melakukan operasi binerisasi pada citra abu-abu berdasarkan nilai batas tersebut. Misalnya dalam suatu citra abu-abu, bagian objek menempati sekitar P persen dari area citra, sedangkan sisanya adalah bagian latar belakang. Persamaan yang digunakan: 0, p1 Ko = (2) 1, p2 lp Pengambangan ganda dilakukan untuk menampilkan titik-titik yang mempunyai rentang nilai skala keabuan tertentu. 0, jika ambangbawah Ki ambangatas Ko = (3) 1, lainnya Segmentasi merupakan langkah pertama yang biasanya digunakan sebelum proses analisis terhadap suatu citra dilakukan. Algoritma segmentasi untuk gambar monokrom secara umum didasarkan pada satu dari dua karakteristik gambar yang memuat nilai aras keabuan, yaitu sifat diskontinu (discontinuity) dan sifat keserupaan (similarity). Contoh proses segmentasi yang didasarkan pada sifat diskontinu antara lain deteksi titik, deteksi garis, dan deteksi tepi, sedangkan yang berdasarkan sifat kemiripan adalah thresholding, region growing, region splitting, dan merging. Tujuan dari segmentasi citra adalah untuk membagi citra digital menjadi wilayah atau region. Penentuan batas wilayah yang didasarkan pada intensitas yang tidak kontinu. Segmentasi 31

4 menyelesaikannya melalui nilai ambang (threshold), berdasarkan distribusi sifat-sifat piksel seperti intensitas atau warna (Jain, 1995). Tepi (edge) adalah perubahan nilai intensitas derajat keabuan yang mendadak besar dalam jarak yang singkat. Perbedaan intensitas inilah yang menampakkan rincian pada gambar (Munir,2004). Pada penelitian ini operator deteksi tepi yang digunakan adalah operator Laplacian dan operator Laplacian of Gausian. Operator Laplace mendeteksi lokasi tepi lebih akurat khususnya pada tepi yang curam. Turunan kedua fungsi dengan dua peubah adalah: f f f = + (4) 2 2 x y dengan menggunakan definisi hampiran selisih-mundur (backward difference approximation): 2 f ( x, y + Δy) 2 f ( x, y) + f ( x, y Δy) f = 2 ( Δy ) Dengan mengasumsikan Δ x = Δ y =1, maka diperoleh nilai mask : (a) (b) (c) Gambar 2 Operator Laplacian untuk deteksi tepi Pendeteksian tepi menggunakan operator LoG merupakan kombinasi lain yang banyak digunakan yaitu penghalusan citra menggunakan operator Gausian yang dikombinasikan dengan operator Laplacian (Achmad,2005). Persamaan yang digunakan pada pendeteksian LoG ini adalah: 2 2 ( G( u, v) o g( x, y)) = ( G( u, v)) o g( x, y) (5) Informasi penting mengenai isi citra digital dapat diketahui dengan membuat histogram citra. Histogram citra adalah grafik yang menggambarkan penyebaran nilai-nilai intensitas piksel dari suatu citra atau bagian tertentu di dalam citra. Dari sebuah histogram dapat diketahui frekuensi relatif kemunculan setiap nilai aras keabuan pada citra. Oleh karena derajat keabuan mempunyai 256 aras (0 255) maka histogram akan menyatakan jumlah kemunculan setiap nilai Histogram juga dapat menunjukkan banyak hal mengenai kecerahan (brightness) dan kontras dari sebuah citra. Secara matematis histogram citra dihitung dengan persamaan sebagai berikut. ni hi =, i = 0, 1,..., L -1 (6) n dengan n i =jumlah piksel yang memiliki derajat keabuan i; n=jumlah seluruh piksel di dalam citra. Dalam upaya menampakkan informasi sebanyak mungkin pada citra maka histogram dibuat semerata mungkin yang disebut dengan penyamaan histogram (histogram equalization). Tujuan ekualisasi histogram adalah untuk memperoleh penyebaran histogram yang merata, sehingga setiap derajat keabuan memiliki jumlah piksel yang relatif sama. K-Mean Clustering adalah teknik segmentasi citra berdasarkan intensitas warna. Berasumsi bahwa objek-objek yang akan dipisahkan cenderung memiliki intensitas warna yang berbeda-beda dan masing-masing objek memiliki warna yang hampir seragam (Nalwan,1997). Pada k-mean clustering dilakukan pembagian citra dengan membagi histogram citra. Berikut langkah-langkahnya: 1. Pertama-tama dicari intensitas maksimum dan minimum yang digunakan dalam citra. 2. Dari intensitas minimum ke maksimum dilakukan pembagian sejumlah N. N ini menentukan jumlah objek yang diharapkan ada pada gambar. 3. Setelah dilakukan pembagian, histogram akan terbagi menjadi bagian-bagian yang disebut cluster (kelompok). Kemudian pada citra dilakukan penelusuran untuk seluruh titik, setiap titik akan dikelompokkan ke cluster terdekat sehingga hasil akhir dari proses ini adalah jumlah warna pada gambar menjadi N. Kemudian mencari hasil rata-rata/mean atas seluruh titik pada setiap cluster, kemudian mengganti warna seluruh titik di dalam cluster-cluster tersebut dengan rata-rata cluster masing-masing. 32

5 HASIL DAN PEMBAHASAN Proses pengolahan awal citra pada penelitian ini dilakukan dengan metode ekualisasi histogram. Hasil yang diperoleh dari ekualisasi histogram untuk masing-masing citra digital head CT- Scan yang di tangkap (captured) menggunakan Scanner CanoScan Lide 25 di tunjukkan pada Gambar 3 berikut. Gambar 3 Citra digital head CT-Scan setelah ekualisasi histogram Pengolahan awal (pre-processing) citra dapat dilakukan dengan pengubahan kontras, pengubahan cerah, pengurangan noise, ekualisasi histogram. Dari hasil ekualisasi histogram, masingmasing citra disimpan untuk digunakan sebagai input bagi pengolahan citra selanjutnya. Hasil pengolahan awal citra dengan metode ekualisasi histogram dapat meningkatkan kualitas citra asli memiliki tingkat keakuratan sebagai berikut: Peningkatan kualitas citra dengan ekualisasi histogram pada ambang otomatis a. Data Infark dari 13 data yang ada = 100% b. Data Lakunar dari 3 data yang ada = 100% c. Data Perdarahan dari 4 data yang ada = 100% d. Data normal dari 6 data yang ada = 100% Metode segmentasi citra yang sederhana dilakukan dengan metode pengambangan (thresholding). Ada dua metode pengambangan yang digunakan, yaitu pengambangan tunggal yang dilakukan dengan metode pengambangan P-Tile dan pengambangan ganda dengan menentapkan dua nilai ambang (upper threshold dan lower threshold). Hasil dari pengambangan tunggal metode P- Tile ditunjukkan pada Gambar 4 berikut. Gambar 4 Hasil pengambangan tunggal metode P-Tile Deteksi tepi yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode laplacian negatif 5 titik, 9 titik 1, dan 9 titik 2, serta deteksi tepi laplacian of gaussian. Hasil dari masing-masing deteksi tepi negatif 9 titik 1 ini ditunjukkan pada Gambar 5 dan hasil deteksi tepi laplacian of gaussian ditunjukkan pada Gambar 6 secara berturut-turut sebagai berikut. Gambar 5 Hasil deteksi tepi laplacian negatif 33

6 Gambar 6 Hasil deteksi tepi laplacian of gaussian Perbandingan tingkat keakuratan deteksi tepi dengan ekualisasi histogram sebagai pengolahan awal citra dari hasil simulasi pada deteksi tepi laplacian negatif pada 5 titik, 9 titik 1, 9 titik 2, dan deteksi tepi laplacian of gaussian (LoG) ditunjukkan pada Tabel 1 berikut. Tabel 1 Tingkat keakuratan hasil simulasi deteksi tepi laplacian negatif dan LoG No 5 titik 9 titik 1 9 titik 2 LoG 1 46,15% 76,92% 76,92% 30,77% 2 0 % 66,67% 100% 33,33% 3 50% 100% 75% 75% Metode segmentasi k-mean clustering digunakan sebagai pembanding dengan metode segmentasi deteksi tepi maupun metode pengambangan. Metode segmentasi k-mean clustering dilakukan dengan membagi objek dalam beberapa cluster (kelompok). Nilai k yang digunakan dalam penelitian adalah 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8. Hasil k-mean clustering dengan k= 5 ditunjukkan pada Gambar 7. Gambar 7 Hasil k-mean clustering untuk k=5 Perbandingan tingkat keakuratan segmentasi k-mean clustering dengan ekualisasi histogram sebagai pengolahan awal citra dari hasil simulasi menggunakan nilai k = 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8 ditunjukkan pada Tabel 2 berikut. Tabel 2 Tingkat keakuratan hasil simulasi k-mean clustering No K=2 K=3 K=4 K=5 K=6 K=7 K= % 38,5% 92,3% 92,3% 100% 100% 100% 2 33,3% 33,3% 66,7% 66,7% 66,7% 100% 100% 3 25% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Analisis Objek Analisis objek bertujuan untuk mengenali suatu objek. Analisis objek didasarkan pada ciri khas pada objek tersebut. Selain bentuk dan karakteristik objek, terdapat informasi lainnya yang mampu membedakan dua wilayah yang berdekatan, atau dua objek yang tumpang tindih, yaitu informasi tekstur, atau sifat dari permukaan objek yang diamati. Beberapa analisis tektur yang umum digunakan berhubungan dengan sifat statistik objek antara lain mean, standar deviasi dan variansi. Tabel 3 menunjukkan analisis tekstur citra head CT-Scan sebelum diolah. 34

7 Keterangan: N = normal P = perdarahan I = infark L = lakunar Tabel 3 Fitur tekstur citra head CT-Scan sebelum diolah Tekstur N P I L Mean Std.Dev Variansi Jarak Nilai ambang otomatis untuk masing-masing citra digital head CT-Scan adalah sebagai berikut: a. Citra head CT-Scan yang terdeteksi stroke infark lakunar P =0,35 atau 35%. b. Citra head CT-Scan yang terdeteksi stroke infark P =0,40 0,50 atau 40% - 50%. c. Citra head CT-Scan yang terdeteksi stroke perdarahan P = 0,75 0,80 atau 75%-80%. d. Citra head CT-Scan normal P = =0,35 atau 35% Tabel 4 Fitur tekstur hasil pengambangan P-Tile Mean Std.deviasi Variansi Jarak Tabel 5 Fitur tekstur hasil pengambangan ganda Mean Std.deviasi Variansi Jarak Tabel 6 Fitur tekstur hasil deteksi tepi Laplacian negatif Mean Std.deviasi Variansi Jarak Tabel 7 Fitur tekstur hasil deteksi tepi Laplacian of Gaussian Mean Std.deviasi Variansi Jarak Tabel 8 Fitur tekstur hasil k = 3 segmentasi k-mean clustering 35

8 Mean Std.deviasi Variansi Jarak Tabel 9 Fitur tekstur hasil k = 4 segmentasi k-mean clustering Mean Std.deviasi Variansi Jarak Tabel 10 Fitur tekstur hasil k = 5 segmentasi k-mean clustering Mean Std.deviasi Variansi Jarak Tabel 11 Fitur tekstur hasil k = 6 segmentasi k-mean clustering Mean Std.deviasi Variansi Jarak Dari hasil analisis tekstur yang ditunjukkan pada masing-masing Tabel, dapat diperoleh bahwa pada metode pengambangan P-Tile dan pengambangan ganda, menunjukkan nilai rata-rata terbesar terdapat pada citra head CT-Scan normal sedangkan nilai rata-rata terkecil ditunjukkan pada citra head CT-Scan dengan deteksi infark lakunar. Hal ini ditunjukkan pada Tabel 4 dan Tabel 5. Sedangkan dari hasil deteksi tepi yang ditunjukkan pada Tabel 6 dapat diperoleh bahwa nilai rata-rata terbesar ditunjukkan pada citra normal dan nilai rata-rata terkecil ditunjukkan oleh citra yang terdeteksi adanya infark. Tabel 7 menunjukkan bahwa metode deteksi tepi laplacian of gaussian tidak dapat diterapkan untuk citra digital head CT-Scan karena nilai intensitas keabuan yang merata menimbulkan hasil interpretasi citra salah sehingga tidak dapat digunakan untuk membedakan citra digital head CT- Scan yang normal maupun citra digital head CT-Scan yang terdeteksi adanya kelainan otak. Metode segmentasi k-mean clustering yang dihasilkan dari hasil simulasi menunjukkan bahwa analisis statistik yang diperoleh untuk citra digital head CT-Scan normal memiliki nilai rata-rata 48-80, nilai standar deviasi citra head CT-Scan normal berkisar pada nilai 37-40, dan nilai variansi citra digital head CT- Scan normal memiliki nilai pada Sedangkan citra digital head CT-Scan yang terdeteksi adanya perdarahan otak memiliki nilai mean, standar deviasi, dan variansi yang paling besar. Analisis statistik citra digital head CT-Scan yang terdeteksi infark maupun infark lakunar memiliki nilai rata-rata yang lebih kecil dari nilai rata-rata citra digital head CT-Scan normal. Hasil analisis statistik ini ditunjukkan pada Tabel 8 sampai dengan Tabel 11. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Peningkatan kualitas citra dengan menggunakan perangkat lunak aplikasi metode ekualisasi histogram secara signifikan dapat memperjelas citra digital head CT-Scan, penerapan metode segmentasi pengambangan, deteksi tepi, dan k-mean clustering akan lebih baik hasilnya apabila citra yang akan diolah ditingkatan kualitas citranya melalui pre-processing image, metode segmentasi k- 36

9 mean clustering dan deteksi tepi Laplacian negatif merupakan metode segmentasi yang lebih tepat diterapkan pada citra digital head CT-Scan dengan pemilihan k yang tepat, metode segmentasi pengambangan dan deteksi tepi Laplacian of Gaussian kurang tepat diterapkan pada citra digital head CT-Scan karena menghasilkan citra keluaran yang tidak begitu jelas, analisis statistik yang meliputi mean, standar deviasi, variansi yang diekstrak dari ciri objek dalam citra dapat menunjukkan kondisi otak sehat dan sakit dengan membandingkan masing-masing nilai statistik citra yang sehat dan citra yang terdeteksi adanya kelainan. Hasil analisis statistik dari fitur tekstur didapatkan bahwa citra digital head CT-Scan yang terindikasi perdarahan memiliki nilai mean, standar deviasi, serta variansi yang paling besar daripada citra digital head CT-Scan infark, infark lakunar maupun normal. Nilai mean, standar deviasi, dan variansi paling kecil terdapat pada citra digital head CT-Scan infark. Nilai mean diperoleh dari analisis statistik citra digital head CT-Scan. Nilai standar deviasi citra head CT- Scan normal memiliki nilai Nilai variansi citra digital head CT-Scan normal memiliki nilai pada Saran Saran untuk pengembangan penelitian lebih lanjut antara lain, perlu dikembangkan segmentasi yang sifatnya otomatis dan real-time sehingga dapat digunakan langsung pada citra head CT-Scan yang akan dianalisis serta penentuan jenis objek yang mengklasifikasikan ke dalam jenis (tipe) infark perlu dikembangkan untuk mengurangi subjektivitas radiolog yang memudahkan teknisi dalam membaca citra hasil head CT Scan. DAFTAR PUSTAKA Balza, A. & Kartika F, 2005, Teknik Pengolahan Citra Digital Menggunakan Delphi, Ardi, Yogyakarta. Ahmad, U., 2005, Pengolahan Citra Digital dan Teknik Pemrogramannya, Graha Ilmu, Yogyakarta. Angenent, S., Eric Pichon, and Allen Tannenbaum, 2000, Mathematical Methods in Medical Image Processing, Buletin of the American mathematical society. Bailey, D.G., 2004, An Efficient Euclidean Distance Transform, Institute of Information Sciences and Technology, New Zealand. Castleman, K.R., 1996, Digital Image Processing, Prentice-Hall, Inc., Englewoods Cliff, New Jersey. Conte, S.D.,1980, Dasar-Dasar Analisis Numerik, Erlangga, Jakarta. Hasan, 1995,CT Scanner, ELEKTRO INDONESIA Nomor 3, Tahun I, Jain, A.K.,1995, Fundamentals of Digital Image Processing, Prentice-Hall of India, New Delhi. Karris, S.T, 2007, Numerical Analysis Using Matlab and Excel, Orchad, USA. Leggett, R.,2004, Automatic Segmentation of MedicalImages, Loncaric, S and et all, Quantitative intracerebral brain hemorrhage analysis, Loncaric, S and et all, Segmentation of CT Head Images, SEGMEN.pdf (diakses tanggal 18 Agustus 2007). MADCOMS, 2006, Pemrograman Borland Delphi 7, Andi Offset, Yogyakarta. Munir, R.,2004, Pengolahan Citra Digital dengan Pendekatan Logaritmik, Informatika, Bandung. Nalwal, A.,1997, Pengolahan Gambar Secara Digital, Elex Media Komputindo, Jakarta. Pranata, A., 2003, Pemrograman Borland Delphi 6, Andi Offset, Yogyakarta. Phillips, D., 2000, Image Processing in C, Processing in C.pdf. Schalkoff, R.J.,1799, Digital Image Processing and Computer Vision, John Wiley & Sons, Inc, Monticello. Sugiharto, A.,2006, Pemrograman GUI dengan MATLAB, Andi Offset, Yogyakarta. 37

Penerapan Metode Segmentasi Pada Analisis Citra Digital Head Ct Scan

Penerapan Metode Segmentasi Pada Analisis Citra Digital Head Ct Scan Penerapan Metode Segmentasi Pada Analisis Citra Digital Head Ct Scan Oky Dwi Nurhayati Abstract : Image segmentation is an important research area in digital image processing with several applications

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH HISTOGRAM EQUALIZATION TERHADAP KARAKTERISASI STATISTIK TERMAL CITRA TERMOGRAM KANKER PAYUDARA DINI

ANALISA PENGARUH HISTOGRAM EQUALIZATION TERHADAP KARAKTERISASI STATISTIK TERMAL CITRA TERMOGRAM KANKER PAYUDARA DINI ANALISA PENGARUH HISTOGRAM EQUALIZATION TERHADAP KARAKTERISASI STATISTIK TERMAL CITRA TERMOGRAM KANKER PAYUDARA DINI Afriliana Kusumadewi 1 * Sugeng Santoso 2 * Abstrak Teknik histogram equalization merupakan

Lebih terperinci

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016 MKB3383 - Teknik Pengolahan Citra Pengolahan Citra Digital Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016 CITRA Citra (image) = gambar pada bidang 2 dimensi. Citra (ditinjau dari sudut pandang matematis)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan komputer dan alat pengambilan gambar secara digital yang semakin berkembang saat ini, sehingga menghasilkan banyak fasilitas untuk melakukan proses

Lebih terperinci

Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer

Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer Pengolahan Citra / Image Processing : Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer Teknik pengolahan citra dengan mentrasformasikan citra menjadi citra lain, contoh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis citra menggunakan bantuan komputer yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis citra menggunakan bantuan komputer yang bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Citra (gambar) adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek (Annisa, 2010). Citra mengandung informasi tentang objek yang direpresentasikan. Sehingga

Lebih terperinci

II. Tinjauan Pustaka

II. Tinjauan Pustaka Analisa Citra Medis Pada Pasien Stroke dengan Metoda Peregangan Kontras Berbasis ImageJ Budiani Destyningtias, Andi Kurniawan Nugroho, Sri Heranurweni Jurusan Teknik Elektro Universitas Semarang destyningtias@usm.ac.id;

Lebih terperinci

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Aditya Wikan Mahastama mahas@ukdw.ac.id Sistem Optik dan Proses Akuisisi Citra Digital 2 UNIV KRISTEN DUTA WACANA GENAP 1213 v2 Bisa dilihat pada slide berikut. SISTEM OPTIK MANUSIA

Lebih terperinci

SYSTEM IDENTIFIKASI GANGGUAN STROKE ISKEMIK MENGGUNAKAN METODE OTSU DAN FUZZY C-MEAN (FCM)

SYSTEM IDENTIFIKASI GANGGUAN STROKE ISKEMIK MENGGUNAKAN METODE OTSU DAN FUZZY C-MEAN (FCM) SYSTEM IDENTIFIKASI GANGGUAN STROKE ISKEMIK MENGGUNAKAN METODE OTSU DAN FUZZY C-MEAN (FCM) Jani Kusanti Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Elektro dan Informatika Universitas Surakarta (UNSA),

Lebih terperinci

Pendeteksian Tepi Citra CT Scan dengan Menggunakan Laplacian of Gaussian (LOG) Nurhasanah *)

Pendeteksian Tepi Citra CT Scan dengan Menggunakan Laplacian of Gaussian (LOG) Nurhasanah *) Pendeteksian Tepi Citra CT Scan dengan Menggunakan Laplacian of Gaussian (LOG) Nurhasanah *) *) Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Tanjungpura Abstrak CT scan mampu menghasilkan citra organ internal (struktur

Lebih terperinci

Penggunaan Filter Frekuensi Rendah untuk Penghalusan Citra (Image Smoothing)

Penggunaan Filter Frekuensi Rendah untuk Penghalusan Citra (Image Smoothing) Penggunaan Filter Frekuensi Rendah untuk Penghalusan Citra (Image Smoothing) Catur Edi Widodo dan Kusworo Adi Laboratorium Instrumentasi dan Elektronika Jurusan Fisika UNDIP Abstrak Pengolahan citra (image

Lebih terperinci

PENGATURAN KECERAHAN DAN KONTRAS CITRA SECARA AUTOMATIS DENGAN TEKNIK PEMODELAN HISTOGRAM

PENGATURAN KECERAHAN DAN KONTRAS CITRA SECARA AUTOMATIS DENGAN TEKNIK PEMODELAN HISTOGRAM PENGATURAN KECERAHAN DAN KONTRAS CITRA SECARA AUTOMATIS DENGAN TEKNIK PEMODELAN HISTOGRAM Danny Ibrahim 1, Achmad Hidayatno 2, R. Rizal Isnanto 2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,

Lebih terperinci

SEGMENTASI CITRA RETINA DIGITAL RETINOPATI DIABETES UNTUK MEMBANTU PENDETEKSIAN MIKROANEURISMA

SEGMENTASI CITRA RETINA DIGITAL RETINOPATI DIABETES UNTUK MEMBANTU PENDETEKSIAN MIKROANEURISMA SEGMENTASI CITRA RETINA DIGITAL RETINOPATI DIABETES UNTUK MEMBANTU PENDETEKSIAN MIKROANEURISMA I Ketut Gede Darma Putra, I Gede Suarjana ) Staff Pengajar Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PROGRAM PENGOLAHAN CITRA BIJI KOPI Citra biji kopi direkam dengan menggunakan kamera CCD dengan resolusi 640 x 480 piksel. Citra biji kopi kemudian disimpan dalam file dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Secara harfiah citra atau image adalah gambar pada bidang dua dimensi. Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat sekarang ini pengolahan citra (Image Processing) mempunyai suatu aplikasi yang sangat luas dalam berbagai bidang kehidupan antara lain bidang arkeologi,

Lebih terperinci

GLOSARIUM Adaptive thresholding Peng-ambangan adaptif Additive noise Derau tambahan Algoritma Moore Array Binary image Citra biner Brightness

GLOSARIUM Adaptive thresholding Peng-ambangan adaptif Additive noise Derau tambahan Algoritma Moore Array Binary image Citra biner Brightness 753 GLOSARIUM Adaptive thresholding (lihat Peng-ambangan adaptif). Additive noise (lihat Derau tambahan). Algoritma Moore : Algoritma untuk memperoleh kontur internal. Array. Suatu wadah yang dapat digunakan

Lebih terperinci

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital Nurul Fuad 1, Yuliana Melita 2 Magister Teknologi Informasi Institut Saint Terapan & Teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Citra Citra adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi). Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus dan intensitas cahaya pada bidang dwimatra

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa

Lebih terperinci

ANALISIS CONTRAST STRETCHING MENGGUNAKAN ALGORITMA EUCLIDEAN UNTUK MENINGKATKAN KONTRAS PADA CITRA BERWARNA

ANALISIS CONTRAST STRETCHING MENGGUNAKAN ALGORITMA EUCLIDEAN UNTUK MENINGKATKAN KONTRAS PADA CITRA BERWARNA ANALISIS CONTRAST STRETCHING MENGGUNAKAN ALGORITMA EUCLIDEAN UNTUK MENINGKATKAN KONTRAS PADA CITRA BERWARNA Nurliadi 1 *, Poltak Sihombing 2 & Marwan Ramli 3 1,2,3 Magister Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) Mata Kuliah: Pengolahan dan Pengenalan Pola; Kode/Bobot : TSK 713/ 2 sks; Deskripsi Mata Kuliah: Mata kuliah ini berisi konsep teori, teknik-teknik dan aplikasi

Lebih terperinci

Deteksi Tepi pada Citra Digital menggunakan Metode Kirsch dan Robinson

Deteksi Tepi pada Citra Digital menggunakan Metode Kirsch dan Robinson Deteksi Tepi pada Citra Digital menggunakan Metode Kirsch dan Robinson Veronica Lusiana Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank email: verolusiana@yahoo.com Abstrak Segmentasi citra sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Citra (image) istilah lain untuk gambar sebagai salah satu komponen

BAB I PENDAHULUAN. Citra (image) istilah lain untuk gambar sebagai salah satu komponen BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Citra (image) istilah lain untuk gambar sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakteristik

Lebih terperinci

PRAPROSES CITRA MENGGUNAKAN KOMPRESI CITRA, PERBAIKAN KONTRAS, DAN KUANTISASI PIKSEL

PRAPROSES CITRA MENGGUNAKAN KOMPRESI CITRA, PERBAIKAN KONTRAS, DAN KUANTISASI PIKSEL PRAPROSES CITRA MENGGUNAKAN KOMPRESI CITRA, PERBAIKAN KONTRAS, DAN KUANTISASI PIKSEL Veronica Lusiana 1, Budi Hartono 2 1,2 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank

Lebih terperinci

Implementasi Morphology Concept and Technique dalam Pengolahan Citra Digital Untuk Menentukan Batas Obyek dan Latar Belakang Citra

Implementasi Morphology Concept and Technique dalam Pengolahan Citra Digital Untuk Menentukan Batas Obyek dan Latar Belakang Citra Implementasi Morphology Concept and Technique dalam Pengolahan Citra Digital Untuk Menentukan Batas Obyek dan Latar Belakang Citra Eddy Nurraharjo Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Meter Air. Gambar 2.1 Meter Air. Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Meter Air. Gambar 2.1 Meter Air. Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus BAB II DASAR TEORI 2.1 Meter Air Gambar 2.1 Meter Air Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus menerus melalui sistem kerja peralatan yang dilengkapi dengan unit sensor,

Lebih terperinci

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING )

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING ) FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING ) Pertemuan 1 Konsep Dasar Pengolahan Citra Pengertian Citra Citra atau Image merupakan istilah lain dari gambar, yang merupakan

Lebih terperinci

Binerisasi Otomatis Pada Citra Bergradasi Dengan Metode Variabel Dan Metode Iterasi

Binerisasi Otomatis Pada Citra Bergradasi Dengan Metode Variabel Dan Metode Iterasi Binerisasi Otomatis Pada Citra Bergradasi Dengan Metode Variabel Dan Metode Iterasi Setia Astuti Abstract : Digital image processing is converting the image into binary image which is part of an image

Lebih terperinci

APLIKASI PENGHITUNG JUMLAH WAJAH DALAM SEBUAH CITRA DIGITAL BERDASARKAN SEGMENTASI WARNA KULIT

APLIKASI PENGHITUNG JUMLAH WAJAH DALAM SEBUAH CITRA DIGITAL BERDASARKAN SEGMENTASI WARNA KULIT MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR APLIKASI PENGHITUNG JUMLAH WAJAH DALAM SEBUAH CITRA DIGITAL BERDASARKAN SEGMENTASI WARNA KULIT Rizki Salma*, Achmad Hidayatno**, R. Rizal Isnanto** 1 Sistem deteksi wajah, termasuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra digital merupakan sebuah fungsi intensitas cahaya, dimana harga x dan y merupakan koordinat spasial dan harga fungsi f tersebut pada setiap titik merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Citra Citra menurut kamus Webster adalah suatu representasi atau gambaran, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda, contohnya yaitu foto seseorang dari kamera yang

Lebih terperinci

Pertemuan 2 Representasi Citra

Pertemuan 2 Representasi Citra /29/23 FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING ) Pertemuan 2 Representasi Citra Representasi Citra citra Citra analog Citra digital Matrik dua dimensi yang terdiri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Meteran Air Meteran air merupakan alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus menerus melalui sistem kerja peralatan yang dilengkapi dengan unit sensor, unit penghitung,

Lebih terperinci

KONTRAK PEMBELAJARAN (KP) MATA KULIAH. Pengolahan Citra dan Pengenalan Pola

KONTRAK PEMBELAJARAN (KP) MATA KULIAH. Pengolahan Citra dan Pengenalan Pola KONTRAK PEMBELAJARAN (KP) MATA KULIAH Pengolahan Citra dan Pengenalan Pola Kode MK: TSK 713 Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Pengajar : Dr.Oky Dwi Nurhayati, ST, MT

Lebih terperinci

Review Paper. Image segmentation by histogram thresholding using hierarchical cluster analysis

Review Paper. Image segmentation by histogram thresholding using hierarchical cluster analysis Review Paper Image segmentation by histogram thresholding using hierarchical cluster analysis Agus Zainal Arifin a,*, Akira Asano b a Graduate School of Engineering, Hiroshima University, 1-4-1 Kagamiyama,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan pemrosesan data untuk sistem pendeteksi senyum pada skripsi ini, meliputi metode Viola Jones, konversi citra RGB ke grayscale,

Lebih terperinci

DETEKSI TEPI MENGGUNAKAN OPERATOR ISOTROPIK DENGAN PENGOLAHAN AWAL MENGGUNAKAN PENGATURAN INTENSITAS

DETEKSI TEPI MENGGUNAKAN OPERATOR ISOTROPIK DENGAN PENGOLAHAN AWAL MENGGUNAKAN PENGATURAN INTENSITAS MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR DETEKSI TEPI MENGGUNAKAN OPERATOR ISOTROPIK DENGAN PENGOLAHAN AWAL MENGGUNAKAN PENGATURAN INTENSITAS Sulistono*, Achmad Hidayatno**, R. Rizal Isnanto** Abstrak Kadangkala hasil

Lebih terperinci

Penentuan Stadium Kanker Payudara dengan Metode Canny dan Global Feature Diameter

Penentuan Stadium Kanker Payudara dengan Metode Canny dan Global Feature Diameter Penentuan Stadium Kanker Payudara dengan Metode Canny dan Global Feature Diameter Metha Riandini 1) DR. Ing. Farid Thalib 2) 1) Laboratorium Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas

Lebih terperinci

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PENYAKIT PULPITIS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE REGION GROWING APPROACH

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PENYAKIT PULPITIS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE REGION GROWING APPROACH PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PENYAKIT PULPITIS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE REGION GROWING APPROACH Rikko Ismail Hardianzah 1), Bambang Hidayat 2), Suhardjo 3) 1),2) Fakultas Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA METODE IMAGE AVERAGING BERDASARKAN MEAN DAN MEDIAN PADA PENENTUAN GOLONGAN DARAH MANUSIA

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA METODE IMAGE AVERAGING BERDASARKAN MEAN DAN MEDIAN PADA PENENTUAN GOLONGAN DARAH MANUSIA ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA METODE IMAGE AVERAGING BERDASARKAN MEAN DAN MEDIAN PADA PENENTUAN GOLONGAN DARAH MANUSIA Murinto, Eko Aribowo, Lidya Puspa Harleni Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TUMOR PADA JARINGAN SEKITAR TULANG DAN PARU-PARU MENGGUNAKAN SEGMENTASI BERDASAR ARAS KEABUAN CITRA

IDENTIFIKASI TUMOR PADA JARINGAN SEKITAR TULANG DAN PARU-PARU MENGGUNAKAN SEGMENTASI BERDASAR ARAS KEABUAN CITRA 1 MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI TUMOR PADA JARINGAN SEKITAR TULANG DAN PARU-PARU MENGGUNAKAN SEGMENTASI BERDASAR ARAS KEABUAN CITRA Nugraheni Wulandari*, Achmad Hidayatno.**, Rizal Isnanto**

Lebih terperinci

Perbaikan Kualitas Citra Menggunakan Metode Contrast Stretching (Improvement of image quality using a method Contrast Stretching)

Perbaikan Kualitas Citra Menggunakan Metode Contrast Stretching (Improvement of image quality using a method Contrast Stretching) Perbaikan Kualitas Citra Menggunakan Metode Contrast Stretching (Improvement of image quality using a method Contrast Stretching) Nur Wakhidah Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Pembimbing... ii Lembar Pengesahan Penguji... iii Halaman Persembahan... iv Halaman Motto... v Kata Pengantar... vi Abstrak... viii Daftar Isi... ix Daftar

Lebih terperinci

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA Seminar Nasional Teknologi Terapan SNTT 2013 (26/10/2013) COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA Isnan Nur Rifai *1 Budi Sumanto *2 Program Diploma Elektronika & Instrumentasi Sekolah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISA

BAB 4 HASIL DAN ANALISA BAB 4 HASIL DAN ANALISA 4. Analisa Hasil Pengukuran Profil Permukaan Penelitian dilakukan terhadap (sepuluh) sampel uji berdiameter mm, panjang mm dan daerah yang dibubut sepanjang 5 mm. Parameter pemesinan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Computer Vision Computer vision dapat diartikan sebagai suatu proses pengenalan objek-objek berdasarkan ciri khas dari sebuah gambar dan dapat juga digambarkan sebagai suatu deduksi

Lebih terperinci

Batra Yudha Pratama

Batra Yudha Pratama Pendeteksian Tepi Pengolahan Citra Digital Batra Yudha Pratama m111511006@students.jtk.polban.ac.id Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Citra Digital

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Citra Digital 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Bab ini berisi tentang teori yang mendasari penelitian ini. Terdapat beberapa dasar teori yang digunakan dan akan diuraikan sebagai berikut. 2.1.1 Citra Digital

Lebih terperinci

Pengolahan Citra : Konsep Dasar

Pengolahan Citra : Konsep Dasar Pengolahan Citra Konsep Dasar Universitas Gunadarma 2006 Pengolahan Citra Konsep Dasar 1/14 Definisi dan Tujuan Pengolahan Citra Pengolahan Citra / Image Processing Proses memperbaiki kualitas citra agar

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SEGMENTASI UNTUK MENDETEKSI KELAINAN TULANG SELANGKA CITRA X-RAY COBLAT 60

PENERAPAN METODE SEGMENTASI UNTUK MENDETEKSI KELAINAN TULANG SELANGKA CITRA X-RAY COBLAT 60 PENERAPAN METODE SEGMENTASI UNTUK MENDETEKSI KELAINAN TULANG SELANGKA CITRA X-RAY COBLAT 60 Pandapotan S Dosen Tetap STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi Jl. Sudirman No. 1 Thehok Jambi Tlp. 0741-35093 verdysgn@yahoo.com;

Lebih terperinci

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY Minati Yulianti 1, Cucu Suhery 2, Ikhwan Ruslianto 3 [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura Jl. Prof.

Lebih terperinci

Segmentasi Dan Pelabelan Pada Citra Panoramik Gigi

Segmentasi Dan Pelabelan Pada Citra Panoramik Gigi Segmentasi Dan Pelabelan Pada Citra Panoramik Gigi Nur Nafi iyah 1, Yuliana Melita, S.Kom, M.Kom 2 Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Teknik Surabaya Email: nafik_unisla26@yahoo.co.id 1, ymp@stts.edu

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Iris mata merupakan salah satu organ internal yang dapat di lihat dari luar. Selaput ini berbentuk cincin yang mengelilingi pupil dan memberikan pola warna pada mata

Lebih terperinci

ANALISIS UNJUK KERJA MEDIAN FILTER PADA CITRA DIGITAL UNTUK PENINGKATAN KUALITAS CITRA

ANALISIS UNJUK KERJA MEDIAN FILTER PADA CITRA DIGITAL UNTUK PENINGKATAN KUALITAS CITRA ANALISIS UNJUK KERJA MEDIAN FILTER PADA CITRA DIGITAL UNTUK PENINGKATAN KUALITAS CITRA Indrawati Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh-Medan Km. 280 Buketrata-Lhokseumawe

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menginterprestasi sebuah citra untuk memperoleh diskripsi tentang citra tersebut melalui beberapa proses antara lain preprocessing, segmentasi citra, analisis

Lebih terperinci

BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini akan membahas mengenai proses implementasi dari metode pendeteksian paranodus yang digunakan dalam penelitian ini. Bab ini terbagai menjadi empat bagian, bagian 3.1 menjelaskan

Lebih terperinci

Operasi Titik Kartika Firdausy

Operasi Titik Kartika Firdausy Operasi Titik Kartika Firdausy tpcitra@ee.uad.ac.id blog.uad.ac.id/kartikaf 2262230 Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan mampu: mengidentifikasi Fungsi Transformasi Skala Keabuan menjelaskan

Lebih terperinci

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II TEORI PENUNJANG BAB II TEORI PENUNJANG 2.1 Computer Vision Komputerisasi memiliki ketelitian yang jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan cara manual yang dilakukan oleh mata manusia, komputer dapat melakukan berbagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Citra Citra merupakan salah satu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Meskipun sebuah citra kaya akan informasi, namun sering

Lebih terperinci

KULIAH 1 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA PENGANTAR MATRIKS

KULIAH 1 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA PENGANTAR MATRIKS KULIAH TEKNIK PENGOLAHAN CITRA PENGANTAR MATRIKS Matriks merupakan sebuah susunan segiempat siku-siku dari bilanganbilangan, dalam baris dan kolom. Bilangan-bilangan tersebut disebut entri atau elemen

Lebih terperinci

DETEKSI TEPI KANKER ORGAN REPRODUKSI WANITA MENGGUNAKAN OPERARTOR PREWITT

DETEKSI TEPI KANKER ORGAN REPRODUKSI WANITA MENGGUNAKAN OPERARTOR PREWITT DETEKSI TEPI KANKER ORGAN REPRODUKSI WANITA MENGGUNAKAN OPERARTOR PREWITT Murinto, Wahyu Pujiyono, Hadijah Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan Jogjakarta rintokusno@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasia ASIA (JITIKA) Vol.9, No.2, Agustus 2015 ISSN: 0852-730X Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner Nur Nafi'iyah Prodi Teknik Informatika

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE RETINEX UNTUK PENCERAHAN CITRA

IMPLEMENTASI METODE RETINEX UNTUK PENCERAHAN CITRA IMPLEMENTASI METODE RETINEX UNTUK PENCERAHAN CITRA Murinto 1), Eko Aribowo, Elena Yustina Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Email : murintokusno@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Aditya Wikan Mahastama mahas@ukdw.ac.id Pemfilteran Citra; Sharpening, Blurring dan Noise Reduction 5 UNIV KRISTEN DUTA WACANA GENAP 1213 Pemfilteran Citra (Image Filtering) Pada

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI I. PENDAHULUAN

II. LANDASAN TEORI I. PENDAHULUAN MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI CACAT PADA KEPING PCB MENGGUNAKAN PENCOCOKAN MODEL (TEMPLATE MATCHING) Kris Adhy Nugroho*, R. Rizal Isnanto **, Achmad Hidayatno ** Abstrak Inspeksi secara automatis

Lebih terperinci

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Ari Sutrisna Permana 1, Koredianto Usman 2, M. Ary Murti 3 Jurusan Teknik Elektro - Institut Teknologi Telkom - Bandung

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA

KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA Copyright @ 2007 by Emy 2 1 Kompetensi Mampu membangun struktur data untuk merepresentasikan citra di dalam memori computer Mampu melakukan manipulasi citra dengan menggunakan

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktifitas Pembelajaran

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktifitas Pembelajaran SILABUS MATAKULIAH Revisi : - Tanggal Berlaku : September 2014 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A11. 54521 / Pengolahan Citra Digital 2. Program Studi : Teknik Informatika-S1 3. Fakultas : Ilmu Komputer

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Digital Citra digital adalah citra yang bersifat diskrit yang dapat diolah oleh computer. Citra ini dapat dihasilkan melalui kamera digital dan scanner ataupun citra yang

Lebih terperinci

Klasifikasi Kualitas Keramik Menggunakan Metode Deteksi Tepi Laplacian of Gaussian dan Prewitt

Klasifikasi Kualitas Keramik Menggunakan Metode Deteksi Tepi Laplacian of Gaussian dan Prewitt Klasifikasi Kualitas Keramik Menggunakan Metode Deteksi Tepi Laplacian of Gaussian dan Prewitt Ardi Satrya Afandi Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Depok, Indonesia art_dhi@yahoo.com Prihandoko,

Lebih terperinci

APLIKASI IMAGE THRESHOLDING UNTUK SEGMENTASI OBJEK

APLIKASI IMAGE THRESHOLDING UNTUK SEGMENTASI OBJEK APLIKASI IMAGE THRESHOLDING UNTUK SEGMENTASI OBJEK Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10 Bandung 40132 E-mail: rinaldi@informatika.org Abstrak

Lebih terperinci

Pembentukan Citra. Bab Model Citra

Pembentukan Citra. Bab Model Citra Bab 2 Pembentukan Citra C itra ada dua macam: citra kontinu dan citra diskrit. Citra kontinu dihasilkan dari sistem optik yang menerima sinyal analog, misalnya mata manusia dan kamera analog. Citra diskrit

Lebih terperinci

SEGMENTASI CITRA MEDIK MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING) MENGGUNAKAN METODE REGION THRESHOLD

SEGMENTASI CITRA MEDIK MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING) MENGGUNAKAN METODE REGION THRESHOLD SEGMENTASI CITRA MEDIK MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING) MENGGUNAKAN METODE REGION THRESHOLD Murinto, Resa Fitria Rahmawati Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad

Lebih terperinci

oleh: M BAHARUDIN GHANIY NRP

oleh: M BAHARUDIN GHANIY NRP oleh: M BAHARUDIN GHANIY NRP. 1202 109 022 Teknologi fotografi pada era sekarang ini berkembang sangat pesat. Hal ini terbukti dengan adanya kamera digital. Bentuk dari kamera digital pada umumnya kecil,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Citra (image) sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN Rudy Adipranata 1, Liliana 2, Gunawan Iteh Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

APPLICATION OF X-RAY IMAGE PROCESSING ORGANS OF THE BODY: IMPROVING THE QUALITY AND SEGMENTATION USING JAVA AND MYSQL

APPLICATION OF X-RAY IMAGE PROCESSING ORGANS OF THE BODY: IMPROVING THE QUALITY AND SEGMENTATION USING JAVA AND MYSQL APPLICATION OF X-RAY IMAGE PROCESSING ORGANS OF THE BODY: IMPROVING THE QUALITY AND SEGMENTATION USING JAVA AND MYSQL Denni Dwi Kristanto, Dr. Bertalya, SKom., DEA. Undergraduate Program, Faculty of Industrial

Lebih terperinci

Penerapan Metode Kirsch Dalam Mendeteksi Tepi Objek Citra Digital

Penerapan Metode Kirsch Dalam Mendeteksi Tepi Objek Citra Digital Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Penerapan Metode Kirsch Dalam Mendeteksi Tepi Objek Citra Digital Edy Victor Haryanto Universitas Potensi Utama Jl. K.L.

Lebih terperinci

Pengantar Pengolahan Citra. Ade Sarah H., M. Kom

Pengantar Pengolahan Citra. Ade Sarah H., M. Kom Pengantar Pengolahan Citra Ade Sarah H., M. Kom Pendahuluan Data atau Informasi terdiri dari: teks, gambar, audio, dan video. Citra = gambar adalah salah satu komponen multimedia yang memegang peranan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi dan suatu obyek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa foto,

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Program Pengolahan Citra untuk Pengukuran Warna pada Produk Hortikultura Pengembangan metode pengukuran warna dengan menggunakan kamera CCD dan image processing adalah dengan

Lebih terperinci

One picture is worth more than ten thousand words

One picture is worth more than ten thousand words Budi Setiyono One picture is worth more than ten thousand words Citra Pengolahan Citra Pengenalan Pola Grafika Komputer Deskripsi/ Informasi Kecerdasan Buatan 14/03/2013 PERTEMUAN KE-1 3 Image Processing

Lebih terperinci

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Aditya Wikan Mahastama mahas@ukdw.ac.id Histogram dan Operasi Dasar Pengolahan Citra Digital 3 UNIV KRISTEN DUTA WACANA GENAP 1213 v2 MAMPIR SEB EN TAR Histogram Histogram citra

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keakuratan dari penglihatan mesin membuka bagian baru dari aplikasi komputer.

BAB 1 PENDAHULUAN. keakuratan dari penglihatan mesin membuka bagian baru dari aplikasi komputer. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat perkembangan teknologi sekarang ini, penggunaan komputer sudah hampir menjadi sebuah bagian dari kehidupan harian kita. Semakin banyak muncul peralatan-peralatan

Lebih terperinci

APLIKASI IMAGE THRESHOLDING UNTUK SEGMENTASI OBJEK

APLIKASI IMAGE THRESHOLDING UNTUK SEGMENTASI OBJEK APLIKASI IMAGE THRESHOLDING UNTUK SEGMENTASI OBJEK Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10 Bandung 40132 E-mail: rinaldi@informatika.org ABSTRAKSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pengolahan citra (image processing) telah banyak dipakai di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pengolahan citra (image processing) telah banyak dipakai di berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Citra (image) adalah bidang dalam dwimatra (dua dimensi) (Munir, 2004). Sebagai salah satu komponen multimedia, citra memegang peranan sangat penting sebagai

Lebih terperinci

Peningkatan Citra Termogram untuk Klasifikasi Kanker Payudara berbasis

Peningkatan Citra Termogram untuk Klasifikasi Kanker Payudara berbasis ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Peningkatan Citra Termogram untuk Klasifikasi Kanker Payudara berbasis Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) Oky Dwi Nurhayati,, Thomas Sri Widodo,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan pemrosesan data untuk sistem pengenalan gender pada skripsi ini, meliputi cropping dan resizing ukuran citra, konversi citra

Lebih terperinci

Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara.

Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara. Image Enhancement Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara. Cara-cara yang bisa dilakukan misalnya dengan fungsi transformasi, operasi matematis,

Lebih terperinci

PENERAPAN SEGMENTASI MULTI KANAL DALAM MENDETEKSI SEL PARASIT PLASMODIUM SP. I Made Agus Wirahadi Putra 1, I Made Satria Wibawa 2 ABSTRAK

PENERAPAN SEGMENTASI MULTI KANAL DALAM MENDETEKSI SEL PARASIT PLASMODIUM SP. I Made Agus Wirahadi Putra 1, I Made Satria Wibawa 2 ABSTRAK Jurnal Dinamika, April 2017, halaman 18-29 P-ISSN: 2087-889 E-ISSN: 2503-4863 Vol. 08. No.1 PENERAPAN SEGMENTASI MULTI KANAL DALAM MENDETEKSI SEL PARASIT PLASMODIUM SP. I Made Agus Wirahadi Putra 1, I

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH Fitri Afriani Lubis 1, Hery Sunandar 2, Guidio Leonarde Ginting 3, Lince Tomoria Sianturi 4 1 Mahasiswa Teknik Informatika, STMIK Budi Darma

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI OBYEK PISAU PADA CITRA X-RAY DI BANDARA

IDENTIFIKASI OBYEK PISAU PADA CITRA X-RAY DI BANDARA IDENTIFIKASI OBYEK PISAU PADA CITRA X-RAY DI BANDARA Isturom Arif 1, I Ketut Eddy Purnama 2, Moch Hariadi 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini. Kain batik merupakan ciri khas dari bangsa I

corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini. Kain batik merupakan ciri khas dari bangsa I Pembuatan Perangkat Lunak Untuk Menampilkan Deskripsi Mengenai Batik dan Pola Citra Batik Berdasarkan Segmentasi Objek Maulana Sutrisna, maulanasutrisna@gmail.com Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ambang batas (thresholding), berbasis tepi (edge-base) dan berbasis region (regionbased).

BAB 1 PENDAHULUAN. ambang batas (thresholding), berbasis tepi (edge-base) dan berbasis region (regionbased). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Segmentasi obyek pada citra dapat dilakukan dengan tiga metode yaitu ambang batas (thresholding), berbasis tepi (edge-base) dan berbasis region (regionbased). Metode

Lebih terperinci

PENGARUH HISTOGRAM EQUALIZATION UNTUK PERBAIKAN KUALITAS CITRA DIGITAL

PENGARUH HISTOGRAM EQUALIZATION UNTUK PERBAIKAN KUALITAS CITRA DIGITAL PENGARUH HISTOGRAM EQUALIZATION UNTUK PERBAIKAN KUALITAS CITRA DIGITAL Sisilia Daeng Bakka Mau Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Informatika Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Email: sisilia901@gmail.com

Lebih terperinci

DETEKSI NOMINAL MATA UANG DENGAN JARAK EUCLIDEAN DAN KOEFISIEN KORELASI

DETEKSI NOMINAL MATA UANG DENGAN JARAK EUCLIDEAN DAN KOEFISIEN KORELASI DETEKSI NOMINAL MATA UANG DENGAN JARAK EUCLIDEAN DAN KOEFISIEN KORELASI Marina Gracecia1, ShintaEstriWahyuningrum2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Katolik Soegijapranata 1 esthergracecia@gmail.com,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Pengolahan Citra Digital Kode : IES 6323 Semester : VI Waktu : 2 x 3x 50 Menit Pertemuan : 10&11 A. Kompetensi 1. Utama Mahasiswa dapat memahami tentang sistem

Lebih terperinci

Deteksi Tepi Citra Kanker Payudara dengan Menggunakan Laplacian of Gaussian (LOG)

Deteksi Tepi Citra Kanker Payudara dengan Menggunakan Laplacian of Gaussian (LOG) Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Deteksi Tepi Citra Kanker Payudara dengan Menggunakan Laplacian of Gaussian (LOG) Nurhasanah 1), Andi Ihwan 1) 1) Prodi Fisika FMIPA Untan, Pontianak

Lebih terperinci