Eko Wahyu Tyas D, Hendarmawan. Mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Malang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Eko Wahyu Tyas D, Hendarmawan. Mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Malang"

Transkripsi

1 ISHARP : Internet for Senior High School Student Ambassador Development Program, Model Solusi Efektif Akselarasi Pendidikan Berinternet di Indonesia (Pilot Project di Kota Malang, Jawa Timur) Eko Wahyu Tyas D, Hendarmawan Mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Malang wahyoutyas@gmail.com, hendarmawan@gmail.com isharp@brawijaya.ac.id Abstraksi Berdasarkan survey A.C. Nielsen tahun 2001, Indonesia menempati posisi ke-enam besar dunia dan ke-empat di Asia dalam cyber crime. Sedangkan berdasarkan survey organisasi NS2 pengguna internet yang banyak melakukan penyimpangan dan kejahatan berinternet adalah usia tahun [1], di mana 48 persen pengguna internet adalah usia tahun, kebanyakan mereka mahasiswa. Terbanyak kedua usia tahun, sekitar 28 persen [2]. Undang-undang tentang cyber crime, cyber law, perlindungan terhadap pengguna internet dan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) di Indonesia juga masih dalam konsep RUU (Rancangan Undang-Undang) [3]. Masuknya Internet di sekolah-sekolah tanpa adanya filter secara moral dan teknologi membuat masyarakat pendidikan khawatir akan dampak negatif dari internet itu sendiri. Beberapa upaya telah digalakkan seperti seminar-seminar tentang kejahatan internet, pembuatan undang-undang kejahatan maya, pembuatan aturan tentang pengguna Internet dan bahkan pembatasan aktifitas internet di beberapa negara seperti negara China. Upaya-upaya ini menjadi sia-sia ketika tidak adanya tindakan nyata yang bersifat continue dan tepat sasaran. Penulis menawarkan sebuah model untuk menanggulangi secara dini kejahatan di dunia maya ini, yaitu dengan dibentuk komunitas-komunitas bagi para pengguna internet di kalangan pelajar, khususnya pelajar SMA, karena banyak pelaku penyimpangan dan kejahatan berinternet berasal dari kalangan remaja mulai usia SMA. Model ini bernama ISHARP : Internet for Senior High School Student Ambassador Development Program. Model ini diawali dengan pembentukan pelajar pelopor (pioneer student) yang penulis sebut sebagai Student Ambassador. Mereka akan memperoleh bimbingan intensif tentang teknologi Internet, motivasi, cyber crime dan cyber law. Student Ambassador ini nantinya menjadi komunitas utama (core community). Tindak lanjut dari program ini adalah pembentukan komunitas tingkat sekolah yang dikoordinasi oleh Student Ambassador dari sekolah tersebut dan pembinaan komunitas sekolah dibantu penulis dan sukarelawan. Kata Kunci : ISHARP, cyber crime, cyber law, Internet Sehat 1. PENDAHULUAN Malang sebagai kota pendidikan, menjadikannya sebagai salah satu kota yang cepat berkembang di bidang Teknologi Informasi (Information Technology). Salah satu bidang yang berkembang cepat di Malang saat ini adalah teknologi komputer dan telekomunikasi. Teknologi komputer adalah teknologi yang berhubungan dengan komputer baik itu software (perangkat lunak), hardware (perangkat keras), maupun data. Sedangkan teknologi telekomunikasi adalah teknologi yang berhubungan dengan penyampaian informasi jarak jauh. Salah satu media penyampaian informasi jarak jauh yang sedang marak saat ini adalah internet. Sebagian besar sekolah menengah atas (SMA) di kota Malang sudah terhubung dengan internet. Banyak siswa menggunakan internet di sekolah. Berbagai informasi dapat diperoleh dari internet, mulai dari informasi mengenai pendidikan dan ilmu pengetahuan, kesehatan, olahraga, hiburan, perdagangan, berita dan lain sebagainya. Akan tetapi, selain memiliki dampak positif, internet juga dapat membawa dampak negatif jika tidak selektif dalam mengambil dan memanfaatkan informasi yang ada. Dampak negatif tersebut diantaranya penyimpangan berinternet dan kejahatannya (cyber crime). Penyimpangan berinternet merupakan pola berinternet yang tidak sehat. Penyimpangan ini misalnya akses halaman website yang berbau pornografi dan pornoaksi, kecanduan dalam berinternet sehingga lupa akan waktu. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya sebuah filter dari pelajar dalam berinternet.

2 Kejahatan dalam dunia internet (cyber crime) misalnya mengambil dan menggunakan milik orang lain tanpa ijin yang dalam hal ini melanggar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), pemalsuan dan penipuan dokumen, pencurian data, dan lain sebagainya. Berdasarkan survey A.C. Nielsen tahun 2001, Indonesia menempati posisi ke-enam besar dunia atau ke-empat di Asia dalam cyber crime. Sedangkan berdasarkan survey organisasi NS2 pengguna internet yang banyak melakukan penyimpangan dan kejahatan berinternet adalah usia tahun [1], dimana 48 persen pengguna internet adalah usia tahun, kebanyakan mereka mahasiswa. Terbanyak kedua usia tahun, sekitar 28 persen [2]. Sebenarnya, jika ditangani dengan benar penyimpangan ini dapat diarahkan menjadi kegiatan yang lebih bermanfaat. Dengan adanya komunitas bagi para pengguna internet, mereka dapat bertemu dengan sesama pengguna internet dari berbagai daerah, saling bertukar pengalaman dan berbagi cerita mengenai kegiatan berinternet yang pernah dilakukannya, dan mengadakan kompetisi atau kegiatan lainnya untuk menyalurkan hobi mereka dalam berinternet agar menjadi kegiatan yang lebih bermanfaat. Agar penyimpangan ini dapat dihindari sejak dini, maka perlu dibentuk komunitas-komunitas bagi para pengguna internet di kalangan pelajar, khususnya pelajar SMA, karena kebanyakan pelaku penyimpangan dan kejahatan berinternet berasal dari kalangan remaja mulai usia SMA. Beberapa perwakilan dari tiap-tiap sekolah ditraining dan diberi pengarahan, kemudian wakil-wakil ini mensosialisasikannya ke sekolah masing-masing dan membentuk komunitas bagi pengguna internet di sekolahnya. Model ini penulis berinama ISHARP : Internet for Senior High School Student Ambassador Development Program, Model Solusi Efektif Akselarasi Pendidikan Berinternet di Kota Malang. Model ini diawali dengan pembentukan pelajar pelopor (pioneer student) yang kami sebut sebagai Student Ambassador. Mereka akan memperoleh bimbingan intensif tentang teknologi Internet, motivasi, cyber crime dan cyber law. Student Ambassador ini nantinya menjadi komunitas utama (core community). Tindak lanjut dari program ini adalah pembentukan komunitas pengguna dan penghobi internet (netter) tingkat sekolah yang dikoordinasi oleh Student Ambassador dari sekolah tersebut dan pembinaan komunitas sekolah dibantu penulis dan sukarelawan. Diharapkan dari pembinaan ini akan muncul komunitas yang aktif dan produktif. Komunitas ini akan saling berinteraksi dan melakukan programprogram berkesinambungan. Ide-ide dan kreatifitas diharapkan muncul di dalamnya. Model ini melakukan pendekatan dan memberikan pengarahan kepada pelajar dalam komunitas-komunitas secara berkesinambungan. Model ini lebih efektif dibandingkan dengan penyuluhan atau pembagian brosur yang bersifat searah, tidak komunikatif dan berkesinambungan. Komunitas-komunitas ini terdiri dari kumpulan pelajar yang mempunyai hobi dalam bidang teknologi informasi. Mereka dapat menyalurkan hobinya ke dalam kegiatan yang bermanfaat dan dapat mengurangi tingkat penyimpangan dan kejahatan dalam berinternet melalui komunitas tersebut. 2. PEMBAHASAN Metode pendekatan yang digunakan penulis untuk mengkaji permasalahan yang ada adalah Pendekatan Partisipatoris (Participatory Appraisal), yaitu penulis melakukan pengkajian terhadap suatu fenomena dengan ikut berpartisipasi di dalamnya secara berkesinambungan. Dengan pendekatan ini diharapkan dapat mengkaji secara mendalam tentang cyber crime melalui pembuatan model ISHARP : Internet for Senior High School student ambassador development program, sebuah model solusi efektif akselerasi pendidikan berinternet. MODEL ISHARP 1. Model 1 ISHARP sebagai solusi efektif akselerasi pendidikan berinternet Gambar 1. Model ISHARP sebagai Solusi Efektif Akselerasi Pendidikan Berinternet Model ISHARP ini terdiri dari: 1. Pembentukan Student Ambassador Pendelegasian pelajar sebagai pioneer dalam program ISHARP. 2. Internet Intensif Development Program Program Intensif teknologi Internet, motivasi, cyber crime dan cyber law. 3. Pembentukan Student Ambassador Community Pembentukan Komunitas Atas yang terdiri dari Student Ambassador.

3 4. Pembentukan Student Community Pembentukan Komunitas di tiap sekolah yang dikoordinir Student Ambassador dari sekolah tersebut. 5. Pembinaan + Action Follow up dari pembentukan Student Community. (masuk ke model 2 dan 3) 2. Model 2 ISHARP ( Model Program Follow up 1 ISHARP sebagai solusi efektif akselerasi pendidikan berinternet.) Gambar 3. Model Follow up ISHARP 2 Gambar 2. Model Follow up ISHARP 1 Model Follow up ISHARP 1 ini terdiri dari : 1. Student Ambassador Community mengkoordinasi Student Community Koordinasi dari komunitas tingkat atas ke dalam komunitas di sekolah. Hal ini bertujuan untuk kesinambungan program, pertukaran informasi dan komunikasi. 2. Pembinaan di level Student Community Pembinaan Komunitas Sekolah yang dikoordinasi oleh Student Ambassador dari sekolah asal dibantu oleh penulis dan sukarelawan. 3. Action di level Student Community Kegiatan yang dilakukan dalam komunitas sekolah. 3. Model 3 ISHARP ( Model Program Follow up 2 ISHARP sebagai solusi efektif akselerasi pendidikan berinternet.) Model Follow up ISHARP 2 ini terdiri dari: 1. Koodinasi antar komunitas sekolah dalam Student Ambassador Community Koordinasi dari antara komunitas sekolah dalam komunitas atas. Hal ini bertujuan untuk kesinambungan program, pertukaran informasi dan komunikasi. 2. Action bersama antar komunitas sekolah Kerjasama komunitas-komunitas sekolah menghasilkan kegiatan bersama dalam bentuk lomba, pameran dan workshop. PELAKSANAAN KEGIATAN Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pilot project kegiatan ISHARP : Internet for Senior High School Student Ambassador Development Program dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Juli Sedangkan tempat pelaksanaan berada di dalam area kampus Universitas Brawijaya, di mana Gedung Graha Sainta dan Laboratorium Komputasi Jurusan Matematika sebagai pusat kegiatannya. Tahap awal kegiatan ISHARP meliputi pemilihan Student Ambassador (perwakilan dari tiap sekolah), pembentukan komunitas inti (core community), dan pelatihan terstruktur bagi Student Ambassador. Sedangkan kegiatan untuk tahap selanjutnya adalah pembentukan komunitas pengguna dan penghobi internet (netter) tingkat sekolah yang dikoordinasi oleh Student Ambassador dari sekolah tersebut dan pembinaan komunitas sekolah dibantu oleh penulis dan sukarelawan. Para Student Ambassador dapat menyalurkan pengetahuan dan ketrampilan yang mereka miliki kepada teman-teman di sekolahnya masingmasing.

4 ISHARP memiliki website ( dan sebagai media komunikasi dan publikasi hasil karya para anggotanya. Selain itu ISHARP juga memberikan kesempatan kepada para pelajar dan remaja yang ingin bergabung dalam komunitas ini, baik melalui website maupun melalui komunitas di setiap sekolah. Tahapan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan ISHARP : Internet for Senior High School Student Ambassador Development Program dilakukan dengan beberapa tahap yaitu : 1. Persiapan Kegiatan, meliputi : a. Survey dan sosialisasi kegiatan ke sekolahsekolah b. Pembuatan publikasi c. Pembuatan modul pelatihan d. Konsultasi dan perijinan e. Pembuatan dan pengiriman undangan untuk Student Ambassador 2. Pelaksanaan Kegiatan, meliputi : a. Technical Meeting dan pembentukan komunitas inti b. Pelatihan terstruktur yang meliputi : 1) Pelatihan Terstruktur Pengenalan internet 2) Pelatihan Penggunaan Internet (Program Internet Gratis) 3) Pelatihan Terstruktur Pengenalan Cyber crime 4) Pelatihan Terstruktur Pengenalan Cyber law 5) Pelatihan Terstruktur Motivasi 6) Pelatihan Terstruktur Internet Development Program, yaitu pelatihan desain website, programming, hardware, jaringan secara mendasar. c. Launching web site ISHARP, pemberian sertifikat dan CD dokumentasi kegiatan kepada Student Ambassador dan sekolahnya masing-masing. 3. Pelaporan Kegiatan 4. Persiapan untuk pelaksanaan model follow up kegiatan ISHARP. HASIL KEGIATAN Pembentukan Tim Inti (Core Team ) Ambassador Student Dalam pelaksanaan kegiatan ini kami melakukan pembentukan komunitas inti yang terdiri atas Student Ambassador yang nantinya akan menjadi koordinator komunitas sekolah masing-masing (School Community). Tim ini akan mendapat bimbingan khusus agar bisa mengkoordinasi Komunitas Sekolah yang akan dibentuk nantinya. Pembentukan komunitas inti ini dibentuk untuk memudahkan koordinasi tingkat sekolah. ISHARP : Internet for Senior High School Student Ambassador Development Program Kegiatan inti dari program ini kami beri nama ISHARP : Internet for Senior High School Student Ambassador Development Program yang berisi paket program intensif berinternet yaitu: 1. Pelatihan Terstruktur Pengenalan internet 2. Pelatihan Penggunaan Internet (Program Internet Gratis) 3. Pelatihan Terstruktur Pengenalan Cyber crime 4. Pelatihan Terstruktur Pengenalan Cyber law 5. Pelatihan Terstruktur Motivasi 6. Pelatihan Terstruktur Internet Development Program, yaitu pelatihan desain website, programming, hardware, jaringan secara mendasar. Dengan diadakannya pelatihan-pelatihan ini diharapkan ISHARP dapat menjadi model untuk solusi pendidikan berinternet yang sehat dengan mengutamakan etika dalam berinternet (net-etiket). Launching website ISHARP Dalam kegiatan ini kami mengundang para kepala sekolah untuk menghadiri dan menyaksikan Launching website ISHARP ( serta untuk menunjukkan hasil dari kegiatan ini bagi para pelajar dan mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang ada agar kami dapat memperbaikinya. Selain itu pada acara ini kami juga memberikan penghargaan berupa sertifikat kepada sekolah dan para Student Ambassador. Kami juga memberikan CD dokumentasi pelaksanaan kegiatan kepada sekolah. Melalui website ini para siswa dapat tetap berkomunikasi dan sharing pengetahuan tanpa harus bertatap muka langsung. Sehingga dapat mengatasi permasalahan sulitnya menyamakan waktu untuk mengadakan pertemuan bersama. Selain itu ISHARP juga mempunyai fasilitas sebagai sarana komunikasi anggotanya. Pembentukan Komunitas tingkat Sekolah oleh Student Ambassador Setelah terbentuk Tim Inti (Core Team), selanjutnya dibentuk komunitas sekolah (School Community) sebagai wadah bagi pelaksanaan program ini selanjutnya. Student Ambassador bertugas sebagai koordinator School Community di sekolahnya masingmasing. Tindak Lanjut (Follow Up) Pembinaan untuk Komunitas tingkat Sekolah yang dipimpin oleh Student Ambassador dari sekolah tersebut. Pembinan dilakukan oleh pihak sekolah dibantu oleh penulis dan sukarelawan. Diharapkan dari pembinaan ini akan muncul komunitas-komunitas yang aktif dan produktif, dimana komunitas ini akan saling berinteraksi dan melakukan program berkesinambungan. Setiap komunitas sekolah akan tetap berkoordinasi dan berhubungan dengan komunitas sekolah yang lain untuk melaksanakan kegiatan bersama. Sehingga komunitas ini akan menjadi satu komunitas yang besar. Ide-ide dan kreatifitas diharapkan muncul di dalamnya.

5 FUTURE WORK Pembahasan di atas merupakan hasil dari pelaksanaan pilot project dari kegiatan ISHARP di kota Malang. Selanjutnya, sebagai follow up kegiatan ini, penulis ingin mengembangkan ISHARP ke seluruh daerah di setiap propinsi yang ada di Indonesia melalui kerjasama dengan perguruan tinggi yang ada di daerah-daerah tersebut sebagai tim penyelenggara. Selain itu penulis ingin mengembangan ISHARP dengan content e- community dan e-learning sebagai panduan dan kurikulum. Sehingga ISHARP dapat menjadi brand dan rujukan bagi pelajar di Indonesia untuk solusi internet sehat dan masalah pendidikan. 3. PENUTUP Kegiatan ISHARP : Internet for Senior High School Student Ambassador Development Program dapat menjadi sarana pendidikan, pengembangan bakat dan potensi pelajar SMA dalam bidang internet dan teknologi informasi. Kegiatan ini memperoleh sambutan yang sangat baik dari pihak sekolah dan siswa yang terpilih sebagai Student Ambassador karena merupakan perintis terbentuknya komunitas teknologi informasi bagi pelajar SMA, khususnya di kota Malang sebagai pilot project dari pelaksanaan kegiatan ini. 4. Daftar Pustaka [1] [2]. Suryo, Roy Indonesia Peringkat Pertama Pelaku Kejahatan Internet. daerah/ htm. (Diakses 14 Mei 2007). [3]. GIPI IMLPC, Tim Rancangan Undang Undang Tindak Pidana Teknologi Informasi. bebas.vlsm.org/v17/com/ictwatch/data/ruu-tipitifinal.doc. (Diakses pada tanggal 13 Mei 2007).

I. PENDAHULUAN. berkembang dari waktu kewaktu semakin pesat. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. berkembang dari waktu kewaktu semakin pesat. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek yang penting bagi manusia, karena pendidikan merupakan pengembangan pemberdaya manusia (SDM). Pada saat ini pendidikan dituntut peranannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi tingkat budaya dan semakin modern suatu bangsa, maka semakin

BAB I PENDAHULUAN. tinggi tingkat budaya dan semakin modern suatu bangsa, maka semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan industri yang merupakan hasil dari budaya manusia membawa dampak positif, dalam arti teknologi dapat di daya gunakan untuk kepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi baik dalam bentuk hardware dan software. Dengan adanya sarana

BAB I PENDAHULUAN. informasi baik dalam bentuk hardware dan software. Dengan adanya sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dapat dikatakan sebagai lokomotif yang dipergunakan dalam proses globalisasi di berbagai aspek kehidupan. 1 Dengan adanya kemajuan

Lebih terperinci

Oleh: R.Caesalino Wahyu Putra IGN.Parikesit Widiatedja Bagian Hukum Pidana, Fakultas Hukum, Universitas Udayana

Oleh: R.Caesalino Wahyu Putra IGN.Parikesit Widiatedja Bagian Hukum Pidana, Fakultas Hukum, Universitas Udayana PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KORBAN PENCURIAN INFORMASI PRIBADI MELALUI DUNIA CYBER DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (UU ITE) Oleh: R.Caesalino Wahyu

Lebih terperinci

Sejarah Etika Komputer. Pengertian Etika Komputer. Tokoh-tokoh Pelopor Etika Komputer. Sejarah & Tokoh-tokoh Pelopor Etikom.

Sejarah Etika Komputer. Pengertian Etika Komputer. Tokoh-tokoh Pelopor Etika Komputer. Sejarah & Tokoh-tokoh Pelopor Etikom. Sejarah Etika Komputer Fakultas Ilmu Komputer Dian Nuswantoro Pokok Bahasan: Tokoh Pelopor Etika Komputer Pandangan dalam Cakupan Etika komputer Isu-isu Pokok Etika Komputer Kejahatan Komputer 1 2 Pengertian

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKMM)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKMM) PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKMM) A. Judul PELATIHAN MEMBUAT DAN MENGELOLA WEB BLOG GURU-GURU SMP SE-SURAKARTA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF B. Latar

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS INFORMASI, KOMUNIKASI DAN TELEMATIKA KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

cybercrime Kriminalitas dunia maya ( cybercrime

cybercrime Kriminalitas dunia maya ( cybercrime cybercrime Kriminalitas dunia maya (cybercrime) atau kriminalitas di internet adalah tindakan pidana kriminal yang dilakukan pada teknologi internet (cyberspace), baik yang menyerang fasilitas umum di

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGOLAAN MCT & BUSINESS PLAN

PELATIHAN PENGOLAAN MCT & BUSINESS PLAN I. PENDAHULUAN PELATIHAN PENGOLAAN MCT & BUSINESS PLAN Intervensi Information and Communcation Technology (ICT) yang diarahkan pada pemberdayaan perempuan secara ekonomi dapat memanfaatkan potensi teknologiteknologi

Lebih terperinci

MATERI MUATAN REGULASI INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

MATERI MUATAN REGULASI INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK MATERI MUATAN REGULASI INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK I. Ketentuan Umum :berisi hal yang berkait dengan ITE II. Yurisdiksi Pengaturan teknologi informasi yang diterapkan oleh suatu negara berlaku untuk

Lebih terperinci

P R O P O S A L LINUX GOES TO SCHOOL FOR BETTER EDUCATION B A N D U N G

P R O P O S A L LINUX GOES TO SCHOOL FOR BETTER EDUCATION B A N D U N G P R O P O S A L LINUX GOES TO SCHOOL FOR BETTER EDUCATION B A N D U N G Didukung oleh: Proposal Linux Goes To School For Better Education Pendahuluan Penggunaan Teknologi Informai dan Komputer (TIK) di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bangsa Indonesia sejak lama di kenal sebagai Bangsa yang memiliki Adat Istiadat yang serba sopan dan moral yang sopan. Walaupun demikian ternyata budaya atau kepribadian Indonesia semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demonstrasi di International Computer Communication Conference (ICCC) pada

BAB I PENDAHULUAN. demonstrasi di International Computer Communication Conference (ICCC) pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat dunia dalam suatu demonstrasi di International Computer Communication Conference (ICCC) pada bulan Oktober 1972,

Lebih terperinci

10/10/2010 PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI. Materi 14 : Pengantar Etika Profesi ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI. 1. Privasi

10/10/2010 PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI. Materi 14 : Pengantar Etika Profesi ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI. 1. Privasi PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI Materi 14 : Pengantar Etika Profesi ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI Masalah etika dalam pengembangan dan pemakaian sistem informasi, Menurut Richard Mason : privasi akurasi property

Lebih terperinci

Dampak Perkembangan Teknologi Informasi

Dampak Perkembangan Teknologi Informasi Dampak Perkembangan Teknologi Informasi Irsa Bramasta Prasetya irsa@raharja.info Abstrak Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sangat di perlukan saat ini karena dapat meningkatkan standar

Lebih terperinci

[PANDUAN SCIENCE PROJECT AWARDS] STAR FM VOL 3

[PANDUAN SCIENCE PROJECT AWARDS] STAR FM VOL 3 2015 STAR FM VOL 3 HIMATIKA UNS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN [PANDUAN SCIENCE PROJECT AWARDS] Assalamu alaikum Wr. Wb. PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen penting bagi kehidupan masyarakat modern terutama fungsinya dalam bersosialisasi dan berinteraksi.

Lebih terperinci

Makalah Kejahatan E-Commerce "Kasus Penipuan Online" Nama : Indra Gunawan BAB I PENDAHULUAN

Makalah Kejahatan E-Commerce Kasus Penipuan Online Nama : Indra Gunawan BAB I PENDAHULUAN Makalah Kejahatan E-Commerce "Kasus Penipuan Online" Nama : Indra Gunawan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer, telekomunikasi dan informasi telah berkembang sangat pesat

Lebih terperinci

Perlombaan UG-Mobile-8 Day

Perlombaan UG-Mobile-8 Day Perlombaan UG-Mobile-8 Day Dalam rangka kegiatan UG MOBILE-8 Peduli 2008, Universitas Gunadarma dan PT. MOBILE-8 akan menyelenggarakan seminar, workshop, job corner, galeri produk PT MOBILE-8, dan lomba

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Globalisasi sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,

I. PENDAHULUAN. Globalisasi sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat dewasa ini, telah membawa berbagai dampak dan perubahan dalam kehidupan manusia. Globalisasi sebagai

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA PENCIPTAAN SOFTWARE APLIKASI INTERAKTIF 2011 MENINGKATKAN KREATIVITAS MAHASISWA DIY MELALUI PENGEMBANGAN MOBILE WEB APPLICATION

PANDUAN LOMBA PENCIPTAAN SOFTWARE APLIKASI INTERAKTIF 2011 MENINGKATKAN KREATIVITAS MAHASISWA DIY MELALUI PENGEMBANGAN MOBILE WEB APPLICATION PANDUAN LOMBA PENCIPTAAN SOFTWARE APLIKASI INTERAKTIF 2011 MENINGKATKAN KREATIVITAS MAHASISWA DIY MELALUI PENGEMBANGAN MOBILE WEB APPLICATION KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL KOORDINASI PERGURUAN TINGGI

Lebih terperinci

1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan.

1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan. Visi, misi, tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perusahaan, sehingga dapat dikatakan bahwa pemasaran merupakan jantung dalam kehidupan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. 1. Upaya Penegakan Hukum terhadap Cybercrime terkait pembuktian. pembuktian terhadap perkara dibidang cybercrime tidak

BAB III PENUTUP. 1. Upaya Penegakan Hukum terhadap Cybercrime terkait pembuktian. pembuktian terhadap perkara dibidang cybercrime tidak BAB III PENUTUP A. Kesimpulan berikut : Berdasarkan uarian pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan sebagai 1. Upaya Penegakan Hukum terhadap Cybercrime terkait pembuktian Asas legalitas dalam hukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. HIMA (Himpunan Mahasiswa) di Universitas Komouter Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. HIMA (Himpunan Mahasiswa) di Universitas Komouter Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian HIMA (Himpunan Mahasiswa) di Universitas Komouter Indonesia (UNIKOM) adalah sebuah himpunan mahasiswa yang mewakili mahasiswa untuk menyaring aspirasi mahasiswa

Lebih terperinci

RaTu RaTu FilTer Festival 2017

RaTu RaTu FilTer Festival 2017 RaTu RaTu FilTer Festival 2017 RaTu FilTer Festival 2017 Dunia akting, seni peran dan perfilman saat ini sedang menunjukan geliat perkembanganya. Tidak hanya dikalangan sineas profesional, seni peran dan

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UniversitasMercuBuanaYogyakarta ProgramStudi: TeknikInformatika TUGAS KOMPUTER MASYARAKAT

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UniversitasMercuBuanaYogyakarta ProgramStudi: TeknikInformatika TUGAS KOMPUTER MASYARAKAT FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UniversitasMercuBuanaYogyakarta ProgramStudi: TeknikInformatika Alamat: KampusII,Jl.JembatanMerah,No.84.C.,Gejayan, CondongCatur,Yogyakarta.Telp.(0274)-584922,550703,550704

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dan individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dan individu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dan individu lain, individu satu dapat mempengaruhi individu lain atau sebaliknya, jadi terdapat hubungan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui kebijakan hukum pidana tidak merupakan satu-satunya cara yang. sebagai salah satu dari sarana kontrol masyarakat (sosial).

BAB I PENDAHULUAN. melalui kebijakan hukum pidana tidak merupakan satu-satunya cara yang. sebagai salah satu dari sarana kontrol masyarakat (sosial). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keunggulan komputer berupa kecepatan dan ketelitiannya dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga dapat menekan jumlah tenaga kerja, biaya serta memperkecil kemungkinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ayat 3 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia (UUD RI) tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. ayat 3 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia (UUD RI) tahun 1945 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara hukum. Hal ini tercantum dalam pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia (UUD RI) tahun 1945 amandemen ketiga yang berbunyi

Lebih terperinci

PROGRAM OTOMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1

PROGRAM OTOMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1 PROGRAM OTOMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2 PENDAHULUAN KOLEKSI Perpustakaan di perguruan tinggi merupakan salah satu unit penunjang yang mempunyai

Lebih terperinci

KUESIONER EVALUASI DAN PEMETAAN IMPLEMENTASI E-LEARNING DI PERGURUAN TINGGI

KUESIONER EVALUASI DAN PEMETAAN IMPLEMENTASI E-LEARNING DI PERGURUAN TINGGI Kuesioner ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi mengenai Implementasi E-learning di Perguruan Tinggi Indonesia dalam rangka peningkatan kualitas proses pembelajaran dan kualitas output. E-learning

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011 APLIKASI PEMBELAJARAN DAN NILAI BERBASIS WEB PADA SMP YSP PUSRI PALEMBANG Richa Rusmawati 2007240117 Rully

Lebih terperinci

Kampanye Berinternet yang sehat sebagai metode efektif dalam menanggulangi tindak kejahatan berinternet (cybercrime) Oleh: Hendarmawan

Kampanye Berinternet yang sehat sebagai metode efektif dalam menanggulangi tindak kejahatan berinternet (cybercrime) Oleh: Hendarmawan Kampanye Berinternet yang sehat sebagai metode efektif dalam menanggulangi tindak kejahatan berinternet (cybercrime) Oleh: Hendarmawan FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2008 Kampanye Berinternet yang

Lebih terperinci

A. Ketentuan Peserta Persyaratan Karya

A. Ketentuan Peserta Persyaratan Karya Deskripsi Lomba UNITY Educomp adalah kompetisi di bidang IT yang melombakan aplikasi edukasi, untuk kalangan mahasiswa se-indonesia. Lomba ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-49

Lebih terperinci

CETAK BIRU TEKNOLOGI INFORMASI AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH

CETAK BIRU TEKNOLOGI INFORMASI AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH CETAK BIRU TEKNOLOGI INFORMASI AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH 2015-2025 TAHUN 2013 0 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN...1 1.1 LATAR BELAKANG...1 1.2 VISI DAN MISI...2 1.3 TUJUAN...3 1.4 MANFAAT PROGRAM PELAYANAN

Lebih terperinci

Sanggar Belajar CANTRIK Dusun Karanggumuk, Semin, Gunung Kidul, Yogyakarta

Sanggar Belajar CANTRIK Dusun Karanggumuk, Semin, Gunung Kidul, Yogyakarta Seorang teman memprotes mengapa berbagai tulisan saya lebih banyak mengkritik dan mengkritik. Lalu mana sebenarnya kepedulian kamu. Saya nyengir saja mendengar dia protes begitu. Tapi hari ini saya ingin

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU Salinan NO : 15/LD/2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2013 PERATURAN

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB 1 PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan manusia akan informasi memacu pesatnya perkembangan teknologi di bidang informasi dan telekomunikasi. Sistem informasi yang cepat dan akurat semakin mempermudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Studi (Wajib) bagi mahasiswa program S-1 Ilmu komputer. Setelah. mendapatkan persetujuan dari tim pembina mata kuliah seminar Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Studi (Wajib) bagi mahasiswa program S-1 Ilmu komputer. Setelah. mendapatkan persetujuan dari tim pembina mata kuliah seminar Ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata kuliah seminar merupakan Mata Kuliah Keahlian Program Studi (Wajib) bagi mahasiswa program S-1 Ilmu komputer. Setelah mendapatkan persetujuan dari tim pembina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Esensi Keberadaan Youth center di Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Esensi Keberadaan Youth center di Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1.1 Esensi Keberadaan Youth center di Yogyakarta Yogyakarta sebagai salah satu Kota Besar di Indonesia yang memiliki predikat baik sebagai Kota Pendidikan maupun

Lebih terperinci

Kantaya: Contoh Keberhasilan Perangkat Lunak Open Source Indonesia

Kantaya: Contoh Keberhasilan Perangkat Lunak Open Source Indonesia Kantaya: Contoh Keberhasilan Perangkat Lunak Open Source Indonesia Muhammad Arief Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT Jl. MH Thamrin No. 8 Jakarta Pusat marief@inn.bppt.go.id, http://arief.ismy.web.id/

Lebih terperinci

Contoh : Isi pesan/ , membuka data yang bukan haknya, menjual data

Contoh : Isi pesan/ , membuka data yang bukan haknya, menjual data 1. Etika dalam sistem informasi PRIVASI menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan oleh orang lain yang memang tidak diberi izin untuk melakukannya Contoh : Isi pesan/email,

Lebih terperinci

2017, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5067); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran

2017, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5067); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran No.727, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPORA. Bank Musik. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG BANK MUSIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tadinya susah diakses kini bukan menjadi masalah lagi. Teknologi internet

BAB I PENDAHULUAN. tadinya susah diakses kini bukan menjadi masalah lagi. Teknologi internet BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah Information Technology (IT) dan internet tidak dapat dilepaskan dari dunia pendidikan. Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses kini

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENSTRA INSTALASI KOMPUTER SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR

RENSTRA INSTALASI KOMPUTER SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR RENSTRA INSTALASI KOMPUTER SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR 2010-2014 PENGANTAR Rencana Strategis ini merupakan rencana pengembangan Unit Komputer Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian [STPP] Bogor

Lebih terperinci

Pertemuan 6. Pembahasan

Pertemuan 6. Pembahasan Pertemuan 6 Pembahasan 1. Hacker dan Cracker 2. Denial Of Service Attack 3. Piracy 4. Fraud 5. Gambling 6. Pornography dan Paedophilia 7. Data Forgery 1 6.1. Hacker dan Cracker Terminologi hacker muncul

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

B. Tentang Program 1. Sekolah Digital Siswa dengan guru (belajar mengajar) Siswa dengan orangtua (pendampingan/kontrol).

B. Tentang Program 1. Sekolah Digital Siswa dengan guru (belajar mengajar) Siswa dengan orangtua (pendampingan/kontrol). A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan) berbasis digital menjadi

Lebih terperinci

Rencana Strategis Organisasi Penelitian Studi Internasional Malang (OPSIM)

Rencana Strategis Organisasi Penelitian Studi Internasional Malang (OPSIM) Rencana Strategis Organisasi Penelitian Studi Internasional Malang (OPSIM) Shafira Rizki Aulia 145120400111048 A. ORIENTASI ORGANISASI 1. Identifikasi organisasi a. Citra diri: OPSIM adalah sebuah organisasi

Lebih terperinci

Abstrak Bab 1. Mitra Kegiatan Bab 2. Persoalan Mitra Kegiatan Bab 3. Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Susunan Kepanitiaan...

Abstrak Bab 1. Mitra Kegiatan Bab 2. Persoalan Mitra Kegiatan Bab 3. Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Susunan Kepanitiaan... LAPORAN AKHIR KOMUNITAS IBU BELAJAR MATEMATIKA (IPTEKS BAGI MASYARAKAT) : MITRA SDN BANDUNG BARU 1, SDN BANDUNG BARU 2, SDN CIUMBULEUIT 1, SDN CIUMBULEUIT 4 Disusun Oleh: Dr. Ferry Jaya Permana (Ketua)

Lebih terperinci

Pengenalan IT dan Internet

Pengenalan IT dan Internet Komputer Perkantoran Pengenalan IT dan Internet Jaroji, S.Kom., M. Kom Teknologi Informasi (Information Technology) 2 Let s Watch Pengertian IT Information Technology (Teknologi Informasi) adalah seperangkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern dengan teknologi yang sangat berkembang, orang-orang menggunakan internet sebagai sarana mencari informasi serta sebagai sarana mencari penghasilan.

Lebih terperinci

Pengantar Teknologi Informasi

Pengantar Teknologi Informasi Pengantar Teknologi Informasi Etika & Dampak Sosial Teknologi Informasi Defri Kurniawan, M.Kom Fasilkom 1/7/2016 Pengertian Etika Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah: Ilmu tentang apa yang

Lebih terperinci

Pertemuan 6 ASPEK TINJAUAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI IT

Pertemuan 6 ASPEK TINJAUAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI IT Pertemuan 6 ASPEK TINJAUAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI IT Aspek Teknologi Semua teknologi adalah pedang bermata dua, ia dapat digunakan untuk tujuan baik dan jahat. Contoh teknologi nuklir dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. Surabaya, kegiatan prostitusi di lokalisasi prostitusi Dolly merupakan kegiatan

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. Surabaya, kegiatan prostitusi di lokalisasi prostitusi Dolly merupakan kegiatan BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 8.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Masyarakat Surabaya menolak atau tidak mendukung

Lebih terperinci

Realisasi Kegiatan Tahun 2015 sebagai berikut :

Realisasi Kegiatan Tahun 2015 sebagai berikut : Realisasi Kegiatan Tahun 0 sebagai berikut : NO. URAIAN Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan Kegiatan yaitu : Penyediaan jasa surat menyurat PAGU ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGRAN % SISA PAGU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi permasalahan, banyaknya kasus yang ditemukan oleh aparat penegak hukum merupakan suatu bukti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Inkubator Bisnis Inkubator bisnis adalah sebuah lembaga yang memberikan proses pendampingan dan pemupukan kepada wirausaha baru, atau wirausaha mapan yang akan membuka jalur

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR TRAINING ESKTERNAL LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MANUAL PROSEDUR TRAINING ESKTERNAL LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MANUAL PROSEDUR TRAINING ESKTERNAL LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA Kode Dokumen : Revisi : Tanggal : 25 Oktober 2014 Diajukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok adalah penggunaan gadget dalam melakukan aktivitas dunia

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok adalah penggunaan gadget dalam melakukan aktivitas dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia teknologi semakin berkembang dan jauh lebih canggih dibanding dengan beberapa tahun yang lalu. Kecanggihan teknologi ini, dapat dirasakan mulai dari

Lebih terperinci

Pertemuan 10. Pembahasan. 1. Faktor Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi IT 2. Kesadaran Hukum 3. Kebutuhan Undang-Undang

Pertemuan 10. Pembahasan. 1. Faktor Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi IT 2. Kesadaran Hukum 3. Kebutuhan Undang-Undang Pertemuan 10 Pembahasan 1. Faktor Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi IT 2. Kesadaran Hukum 3. Kebutuhan Undang-Undang 1 10.1. Faktor Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi IT Faktor utama meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola pengembangan kepribadian anak terbentuk dari berbagai jenis pembelajaran yang diperoleh. Pengalaman yang didapatkan berasal dari berbagai kejadian sekitarnya yang

Lebih terperinci

[ Cybercrime ] Presentasi Kelompok VI Mata Kuliah Etika Profesi STMIK El-Rahma Yogyakarta

[ Cybercrime ] Presentasi Kelompok VI Mata Kuliah Etika Profesi STMIK El-Rahma Yogyakarta [ Cybercrime ] Presentasi Kelompok VI Mata Kuliah Etika Profesi STMIK El-Rahma Yogyakarta Anggota Kelompok Wisnu R. Riyadi Yuwono F. Widodo Fathur Rahman Yherry Afriandi Rendy Pranalelza Pengertian Cybercrime

Lebih terperinci

Penyusunan Kurikulum S1 Teknik Informatika ITB Ayu Purwarianti, Ph. D.

Penyusunan Kurikulum S1 Teknik Informatika ITB Ayu Purwarianti, Ph. D. Penyusunan Kurikulum S1 Teknik Informatika ITB Ayu Purwarianti, Ph. D. 1 Informatika Organisasi pada STEI STEI (Sekolah Teknik Elektro dan Informatika) 5 Program Studi Sarjana Teknik Informatika Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sangat pesat, terutama teknologi internet mempengaruhi semua aspek kehidupan. Kebutuhan akan suatu konsep

Lebih terperinci

KISI KISI PENULISAN SOAL UJIAN TULIS SEKOLAH

KISI KISI PENULISAN SOAL UJIAN TULIS SEKOLAH KISI KISI PENULISAN SOAL UJIAN TULIS SEKOLAH Nama Sekolah : SMP NEGERI 1 TEMPURAN Alokasi Waktu : 90 menit Mata Pelajaran : TIK Jumlah Soal : 50 PG dan 5 Uraian Kurikulum : KURIKULUM SMP NEGERI 1 TEMPURAN

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIBRAW TAHUN

PROGRAM KERJA JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIBRAW TAHUN PROGRAM KERJA JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIBRAW TAHUN -2011 Bagian : Ilmu Keperawatan FKUB Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Keterangan Uraian Indikator Kebijakan Program 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya orang yang menggunakan sistem on-line di dalam. saling terhubung yang menjangkau seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya orang yang menggunakan sistem on-line di dalam. saling terhubung yang menjangkau seluruh dunia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan di dalam hal teknologi akhir-akhir ini mampu merubah sistem yang ada di dalam dunia bisnis. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin banyaknya orang

Lebih terperinci

Pelatihan Menggunakan E learning Bagi. Guru SMK N 4 Yogyakarta

Pelatihan Menggunakan E learning Bagi. Guru SMK N 4 Yogyakarta Pelatihan Menggunakan E learning Bagi Guru SMK N 4 Yogyakarta Oleh: Yoga Guntur Sampurno M. Pd (yoga_gs@uny.ac.id) Ibnu Siswanto M.Pd. (ibnusiswanto@uny.ac.id) Dibiayai oleh Dana DIPA UNY Tahun Anggaran

Lebih terperinci

2 kebutuhan penyelenggaraan jaringan dokumentasi dan informasi hukum di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang terintegrasi, sehingga

2 kebutuhan penyelenggaraan jaringan dokumentasi dan informasi hukum di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang terintegrasi, sehingga BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1163, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Dokumentasi. Informasi Hukum. Jaringan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berkembang sangat pesat. Ilmu pengetahuan dan teknologi pada dasarnya tercipta karena pemikiran manusia

Lebih terperinci

ANGGOTA GUGUS TUGAS PENCEGAHAN DAN

ANGGOTA GUGUS TUGAS PENCEGAHAN DAN B U K U S A K U B A G I ANGGOTA GUGUS TUGAS PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PERDAGANGAN ORANG DI INDONESIA Penyusun Desainer : Tim ACILS dan ICMC : Marlyne S Sihombing Dicetak oleh : MAGENTA FINE PRINTING Dikembangkan

Lebih terperinci

Peraturan, Syarat, Ketentuan, dan Kriteria Penilaian. BUKU PANDUAN PESERTA FALCON WEB DESIGN COMPETITION for High School Students

Peraturan, Syarat, Ketentuan, dan Kriteria Penilaian. BUKU PANDUAN PESERTA FALCON WEB DESIGN COMPETITION for High School Students Peraturan, Syarat, Ketentuan, dan Kriteria Penilaian BUKU PANDUAN PESERTA FALCON WEB DESIGN COMPETITION for High School Students DESKRIPSI Falcon Web Design Competition for High School Students merupakan

Lebih terperinci

Januari Kepada rekan-rekan yang terhormat,

Januari Kepada rekan-rekan yang terhormat, Januari 2015 Kepada rekan-rekan yang terhormat, Saya menulis surat ini karena ingin memperkenalkan organisasi Law Enforcement and HIV Network (LEAHN) atau Jaringan Penegak Hukum dan HIV, dan juga untuk

Lebih terperinci

IBM MENINGKATKAN KOMPETENSI CYBER AWARNESS DI KALANGAN PELAJAR DI SMKN 2 PONOROGO

IBM MENINGKATKAN KOMPETENSI CYBER AWARNESS DI KALANGAN PELAJAR DI SMKN 2 PONOROGO IBM MENINGKATKAN KOMPETENSI CYBER AWARNESS DI KALANGAN PELAJAR DI SMKN 2 PONOROGO M Bhanu Setyawan 1, di Fajaryanto Cobantoro 2 1,2 Fakultas Teknik Universitas Muhamadiyah Ponorogo Alamat Korespondensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh Dunia. Internet sebagai media komunikasi kini sudah biasa. memasarkan dan bertransaksi atas barang dagangannya.

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh Dunia. Internet sebagai media komunikasi kini sudah biasa. memasarkan dan bertransaksi atas barang dagangannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki abad ke 21 perkembangan dunia terasa semakin pesat. Internet merupakan suatu jaringan komunikasi digital dan merupakan jaringan komputer terbesar yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. 1. Kendala Polda DIY dalam penanganan tindak pidana penipuan : pidana penipuan melalui internet dan minimnya perangkat hukum.

BAB III PENUTUP. 1. Kendala Polda DIY dalam penanganan tindak pidana penipuan : pidana penipuan melalui internet dan minimnya perangkat hukum. 49 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Dit.Reskrimsus) mengalami banyak kendala dalam penanganan dan pengungkapan tindak pidana kejahatan dan penipuan melalui internet.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM XPRESI RIAU POS. tahun 1991 silam, berlokasi di Jalan Soebrantas Km 10,5 Panam Pekanbaru di

BAB II TINJAUAN UMUM XPRESI RIAU POS. tahun 1991 silam, berlokasi di Jalan Soebrantas Km 10,5 Panam Pekanbaru di BAB II TINJAUAN UMUM XPRESI RIAU POS A. Sejarah Singkat Xpresi Riau Pos Riau Pos sebagai media massa terbesar di Sumatera, memang sudah sejak lama konsen terhadap para pembaca muda. Ini dibuktikan sejak

Lebih terperinci

Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar

Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar Komponen, Aspek, Indikator 1. Sumber Daya Manusia 1.1 Kompetensi pengoperasian komputer, jaringan dan internet 1.1.1 Lebih dari 90% tenaga pendidik mampu mengoperasikan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT 32 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT 3.1 Riwayat Laboratorium Sistem Informasi Laboratorium Sistem Informasi (Lab Sisfo) merupakan unit penunjang perkuliahan yang mempunyai tugas memberikan

Lebih terperinci

Internet Sehat dan Aman (INSAN)

Internet Sehat dan Aman (INSAN) Internet Sehat dan Aman (INSAN) Oleh : Rini Agustina, S.Kom, M.Pd Sumber : Direktorat Pemberndayaan Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kreatif adalah industri yang bermuara pada intelektualitas, ide, dan gagasan orisinil yang kemudian di realisasikan berdasarkan pemikiran insan kreatif yang

Lebih terperinci

TENTANG KEBIJAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA

TENTANG KEBIJAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor: 585B/SK/R/UI/2006 TENTANG KEBIJAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang: a. bahwa penyediaan fasilitas komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan semakin banyaknya pengguna internet yang ada di indonesia. Sebuah

BAB I PENDAHULUAN. dengan semakin banyaknya pengguna internet yang ada di indonesia. Sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi dan komputer yang sangat pesat akhir akhir ini, mendapat sambutan positif di masyarakat. Hal ini dapat diketahui dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang menjadi salah satu anggota dari ASEAN, para pemimpin ASEAN setuju dengan peraturan baru yang disahkan pada akhir desember 2015

Lebih terperinci

RUBRIK PENILAIAN PROGRAM DAN SATUAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)

RUBRIK PENILAIAN PROGRAM DAN SATUAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) RUBRIK PENILAIAN PROGRAM DAN SATUAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN NONFORMAL ( BAN-PNF ) Komplek Ditjen Dikdas dan Ditjen Dikmen Kemendikbud, Gedung F Lantai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. analisis data tentang pemberdayaan industri kecil gitar di desa Mancasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. analisis data tentang pemberdayaan industri kecil gitar di desa Mancasan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dalam bab ini akan disajikan kesimpulan dari hasil penelitian dan analisis data tentang pemberdayaan industri kecil gitar di desa Mancasan Kabupaten Sukoharjo.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, S A L I N A N NOMOR 1/D, 2008 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN STAF AHLI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

ETIKA & KEAMANAN SISTEM INFORMASI

ETIKA & KEAMANAN SISTEM INFORMASI ETIKA & KEAMANAN SISTEM INFORMASI ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI, mencakup : 1. Privasi Hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan oleh orang lain yang memang tidak diberi ijin

Lebih terperinci

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya)

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya) PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya) PEMASARAN ONLINE FOR X SMK Copyriht by : Rio Widyatmoko,A.Md.Kom MANFAAT PEMASARAN ONLINE MANFAAT PEMASARAN ONLINE a. Melakukan perubahan dengan cepat.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG. kerja nyata selama dua bulan yaitu mulai dari tanggal 22 Februari 2016 sampai 22

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG. kerja nyata selama dua bulan yaitu mulai dari tanggal 22 Februari 2016 sampai 22 BAB IV PELAKSANAAN MAGANG A. Persiapan Magang Dalam kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) penulis melakukan kegiatan kerja nyata selama dua bulan yaitu mulai dari tanggal 22 Februari 2016 sampai 22 April 2016

Lebih terperinci

Proses Belajar Mengajar Sistem Komputer Undip

Proses Belajar Mengajar Sistem Komputer Undip Misi Pembelajaran Proses Belajar Mengajar Sistem Komputer Undip a). Pengembangan /pelatihan kompetensi yang diharapkan. Dari visi Program Studi Teknik Sistem Komputer, diharapkan formulasi kurikulum yang

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH Peluang Bisnis di Bidang Open Source Software

KARYA ILMIAH Peluang Bisnis di Bidang Open Source Software KARYA ILMIAH Peluang Bisnis di Bidang Open Source Software Disusun oleh : Nama : BADRI DZUJA NIM : 10.11.4573 Jurusan : S1 TI 2N STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAKSI Perkembangan dunia komputer makin

Lebih terperinci

Etika, Kejahatan Komputer, dan Keamanan Sistem Informasi. Etika Sistem Informasi. Tujuan Bab 9. Information Systems Today

Etika, Kejahatan Komputer, dan Keamanan Sistem Informasi. Etika Sistem Informasi. Tujuan Bab 9. Information Systems Today Etika,, dan Keamanan Sistem Informasi Information Systems Today Leonard Jessup and Joseph Valacich 2003 Prentice Hall, Inc. 9-1 2003 Prentice Hall, Inc. 9-2 Tujuan Bab 9 Memahami bagaimana etika komputer

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure EVALUASI PROGRAM KERJA

Standard Operating Procedure EVALUASI PROGRAM KERJA Standard Operating Procedure EVALUASI PROGRAM KERJA LABORATORIUM STATISTIK DAN REKAYASA KUALITAS Universitas Brawijaya Malang 2017 LEMBAR IDENTIFIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA EVALUASI PROGRAM KERJA UN10/F07/88/HK.01.02.a/013

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. dengan misi menyediakan software yang bermutu tapi terjangkau oleh

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. dengan misi menyediakan software yang bermutu tapi terjangkau oleh BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Cipta Piranti Sejahtera atau lebih dikenal dengan nama komersial, CPSSoft, merupakan perusahaan pengembang piranti lunak Indonesia yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2 dan Drs. B. Mustafa, M.Lib. 3 PENDAHULUAN KOLEKSI Perpustakaan di perguruan tinggi merupakan

Lebih terperinci