Aplikasi Tablet Pc Untuk Mendeteksi Penyakit Kulit Menggunakan Metode Fuzzy Decision Making (FDM)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Aplikasi Tablet Pc Untuk Mendeteksi Penyakit Kulit Menggunakan Metode Fuzzy Decision Making (FDM)"

Transkripsi

1 Aplikasi Tablet Pc Untuk Mendeteksi Penyakit Kulit Menggunakan Metode Fuzzy Decision Making (FDM) Yudi Irawan Chandra STMIK Jakarta STI&K Kosdiana STMIK Jakarta STI&K ABSTRAK Aplikasi tablet PC untuk mendiagnosa penyakit kulit dengan logika Fuzzy Decision Making merupakan sistem yang dapat mendiagnosa penyakit kulit yang diderita oleh pasien dengan masukan berupa bilangan fuzzy yang nantinya akan disimpan dalam basis data berupa basis pengetahuan gejala, basis pengetahuan penyakit dan basis pengetahuan obat. Aplikasi ini digunakan untuk mendiagnosa penyakit berdasarkan gejala-gejala pasien. Adapun dalam sesi konsultasi, pasien harus memasukan gejala utama yang paling dirasakan. Selanjutnya aplikasi ini akan merunut balik kedalam basis pengetahuannya dan menanyakan gejala-gejala yang belum ditanyakan kepada pasien. Masukan pasien mengenai gejala-gejala yang ditanyakan oleh sistem berupa bilangan fuzzy yang mengacu pada tingkat frekuensi. Setelah proses konsultasi selesai maka aplikasi ini akan menghitung nilai kecocokan yang diisikan oleh pasien mengenai gejala yang ditanyakan dengan nilai yang terdapat dalam basis pengetahuan sistem. Setelah nilai kecocokan diperoleh maka aplikasi ini akan menghitung nilai total integral dari setiap penyakit yang terpilih kemudian akan dilakukan proses perankingan dan nilai total integral yang terbesar diambil sebagai nilai kemungkinan pasien menderita penyakit tersebut sehingga akan dihasilkan konsultasi kepada pasien dan pasien dapat mencetak hasil konsultasi tersebut. Aplikasi ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.NET dan untuk database menggunakan SQL Server serta dijalankan pada perangkat tablet PC dengan Sistem Operasi Microsoft Windows 8. Kata Kunci Tablet PC, Penyakit Kulit, Fuzzy Decision Making. 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin moderen tidak terlepas dari perkembangan komputer itu sendiri. Komputer semakin dapat diandalkan dalam memecahkan berbagai permasalahan, komputer memiliki kelebihan dibandingkan dengan manusia, misalnya komputer tidak merasa lelah, komputer tidak keliru dalam melakukan perhitungan. Komputer saat ini dapat diprogram untuk melakukan pekerjaan seorang pakar yang ahli dalam bidang tertentu. Kemampuan komputer untuk dapat diprogram dan memiliki kemampuan seorang pakar disebut sistem pakar. Penggunaan fuzzy dalam suatu sistem aplikasi adalah untuk memetakan nilai prosentase suatu gejala terhadap penyakitnya. Selain untuk memetakan nilai gejala terhadap penyakitnya, fuzzy juga digunakan untuk proses dalam pengambilkan keputusan. Sehingga diharapkan dengan logika fuzzy untuk mendiagnosa penyakit kulit dapat membantu dan memudahkan pasien untuk berkonsultasi dalam mengidentifikasi penyakit yang sedang diderita. Adapun dalam menyusun, mendesain, dan merancang aplikasi komputer untuk mendiagnosa penyakit kulit dengan logika fuzzy penulis menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.NET dan untuk database menggunakan SQL Server serta dijalankan pada perangkat tablet PC dengan Sistem Operasi Microsoft Windows Tujuan Penelitian Tujuan penulisan penelitian ini adalah untuk membuat sebuah sistem pakar berbasis tablet PC yang dapat mendiagnosa penyakit kulit berdasarkan pada gejala-gejala yang diberikan oleh pasien agar dapat mengetahui jenis penyakit yang dideritanya secara cepat dan akurat berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan oleh pasien Identifikasi Masalah Permasalahan yang dibahas dibatasi hanya pada jenis penyakit kulit, mendapatkan hasil atau kesimpulan jenis penyakit kulit yang diderita oleh pasien sampai kepada jenis pengobatan yang dapat diberikan kepada pasien dan dirumuskan dalam 4 (empat) hal yaitu : 1. Bagaimana merepresentasikan bilangan fuzzy dari bahasa alami yang digunakan? 2. Bagaimana mengetahui gejala-gejala apa yang menyertai suatu penyakit yang diderita oleh pasien setelah gejala utama pasien diketahui? 3. Bagaimana untuk mendapatkan jenis penyakit yang diderita oleh pasien berdasarkan seluruh gejala yang dimasukan oleh pasien dengan menggunakan perhitungan fuzzy? 4. Bagaimana pakar untuk merepresentasikan tingkat gejala terhadap penyakit kedalam nilai fuzzy dengan penggunaan bahasa alami? 1.4. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penulisan penelitian ini, dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Studi pustaka Pengumpulan data dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku-buku, website yang terkait dengan penulisan tugas akhir ini. 2. Studi Lapangan Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengujian terhadap sistem pakar. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui sistem pakar yang dibangun sesuai dengan analisa dan perencanaan yang telah dilakukan.

2 2. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kulit Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang essensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit sangat kompleks, elastis dan sensitif, bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras, dan bergantung pada lokasi tubuh (Graham, 2005). Kulit juga merupakan organ yang sangat rentan terhadap penyakit, karena kulit terletak pada daerah yang paling luar dari tubuh manusia. Kulit bisa terserang penyakit disebabkan adanya virus, bakteri, atau jamur yang hidup dan berkoloni didalam lapisan kulit. Sehingga kulit bisa terasa gatal, nyeri dan dampak-dampak lain akibat dari virus, bakteri, atau jamur tersebut Penyakit Kulit Penyakit kulit memiliki beragam jenis penyakit dan biasanya disebabkan oleh adanya kuman (germ). Penyakit kulit terdiri dari beberapa macam, beberapa diantaranya seperti berikut (Adhi Djuanda, 2007) : 1. Petigo Krustosa 2. Impetigo Bulosa 3. Impetigo Neonatorum 4. Furunkel/Karbunkel 5. Selulitis 6. Staphylococcal Scaled Skin Syndrome (SSSS 7. Folikulitis 8. Erisipelas 9. Abses Multipel Kelenjar Keringat 10. Kondilomata akuminata 11. Pitiriasis Versikolor 12. Veruka Vulgaris 13. Moluskum Kontagiosum 14. Varisela 15. Variola 2.3. Metode Fuzzy Decision Making (FDM) Metode Fuzzy Decision Making (FDM) dikembangkan dalam tiga langkah penting penyelesaian, yaitu : (Sri Kusumadewi, 2006) 1. Representasi Masalah Dalam melakukan representasi masalah terdapat tiga aktivitas yang harus dilakukan, yaitu : a Identifikasi tujuan dan kumpulan alternatif keputusannya Tujuan keputusan dapat direpresentasikan dengan menggunakan bahasa alami atau nilai numeris sesuai dengan karakteristik dari masalah tersebut. b Identifikasi kumpulan kriteria c Membangun struktur hirarki dari masalah tersebut berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. 2. Evaluasi Himpunan Fuzzy Pada bagian ini, ada 3 aktivitas yang harus dilakukan, yaitu : a. Memilih himpunan rating untuk bobot-bobot kriteria dan derajat kecocokan setiap alternatif dengan kriterianya. Secara umum, himpunan-himpunan rating terdiri-atas 3 elemen, yaitu variabel linguistik (x) yang merepresentasikan bobot kriteria, dan derajat kecocokan setiap alternatif dengan kriterianya; T(x) yang merepresentasikan rating dari variabel linguistik; dan fungsi keanggotaan yang berhubungan dengan setiap elemen dari T(x). Sesudah himpunan rating ditentukan, maka harus ditentukan fungsi keanggotaan untuk setiap rating. Biasanya digunakan fungsi segitiga. Misal, Wt adalah bobot untuk kriteria Ct; dan Sit adalah rating fuzzy untuk derajat kecocokan alternatif keputusan Ai dengan kriteria Ct; dan Fi adalah indeks kecocokan fuzzy dari alternatif Ai yang merepresentasikan derajat kecocokan alternatif keputusan dengan kriteria keputusan yang diperoleh dari hasil agregasi Sit dan Wt. b. Mengevaluasi bobot-bobot keriteria, dan derajat kecocokan setiap alternatif dengan kriterianya c. Mengagregasikan bobot-bobot kriteria, dan derajat kecocokan setiap alternatif dengan kriteriannya. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk melakukan agregasi terhadap hasil keputusan para pengambil keputusan, antara lain : mean, median, max, min, dan operator campuran. Dari beberapa metode tersebut, metode mean yang paling banyak digunakan. Operator dan adalah operator yang digunakan untuk penjumlahan dan perkalian fuzzy. Dengan menggunakan operator mean, Fi dirumuskan sebagai:...(1) Dengan cara mensubsitusikan S it dan W t dengan bilangan fuzzy segitiga, yaitu S it = (o it, p it, q it ); dan W t = (a t,b t,c t ); maka F t dapat didekati sebagai :...(2) Dengan : Dimana : i = 1,2,3,...,n....(3)...(4)...(5) 3. Seleksi Alternatif yang Optimal Pada bagian ini, ada 2 aktivitas yang dilakukan yaitu : a. Memprioritaskan alternatif keputusan berdasarkan hasil agregasi. Prioritas dari hasil agregasi dibutuhkan dalam rangka proses perangkingan alternatif keputusan. Karena hasil agregasi ini direpresentasikan dengan menggunakan bilangan fuzzy segitiga, maka dibutuhkan metode perangkingan untuk bilangan fuzzy segitiga. Selah satu metode yang dapat digunakan adalah metode nilai total integral. Sedangkan F adalah bilangan fuzzy segitiga, F= (a,b,c), maka nilai total integral dapat dirumuskan sebagai berikut :...(6) Nilai adalah indeks kooptimisan yang merepresentasikan derajat keoptimisan bagi pengambil keputusan (0 sampai 1). Apabila nilai semakin besar mengindikasikan bahwa derajat keoptimisannya semakin besar. Apabila ada 2 bilangan fuzzy F i dan F j ; b. Memilih alternatif keputusan dengan prioritas tertinggi sebagai alternatif yang optimal. Semakin besar nilai F j

3 berarti kecocokan terbesar dari alternatif keputusan untuk kriteria keputusan, dan nilai inilah yang menjadi tujuannya. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Analisa Variabel Fuzzy Pakar Sistem pakar ini menggunakan bahasa alami untuk menerima masukan yang diberikan oleh pakar. Masukan yang diberikan oleh pakar berupa tingkat pengaruh gejala terhadap suatu penyakit. Bahasa alami yang digunakan terdiri dari : Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah, Sangat Rendah. Untuk merepresentasikan dari bahasa alami kedalam nilai fuzzy digunakan representasi kurva segitiga. Gambar 1. Variabel Fuzzy Pakar Dari representasi kurva segitiga diperoleh bilangan-bilangan fuzzy untuk tingkat pengaruh gejala terhadap penyakitnya, adalah : 1. Sangat Rendah (SR) = (0, 0, 0.25) 2. Rendah (R) = (0, 0.25, 0.5) 3. Sedang (SD) = (0.25, 0.5, 0.75) 4. Tinggi (T) = (0.5, 0.75, 1) 5. Sangat Tinggi (ST) = (0.75, 1, 1) 3.2. Analisa Variabel Fuzzy Pasien Masukan yang diberikan oleh pasien mengenai gejala-gejala yang dirasakannya menggunakan bahasa alami. Bahasa alami yang digunakan mengacu pada tingkat frekuensi yang dirasakan oleh pasien, bahasa alaminya terdiri atas : Sangat Sering, Sering, Kadang-kadang, Jarang, Tidak Pernah. Untuk merepresentasikan bahasa alami ke dalam nilai fuzzy digunakan representasi kurva segitiga, sebagai berikut : Gambar 2. Variabel Fuzzy Pasien Dari representasi kurva segitiga maka diperoleh bilangan-bilangan fuzzy untuk tingkat frekuensi, sebagai berikut : 1. Tidak Pernah (TP) = (0, 0, 0.25) 2. Jarang (J) = (0, 0.25, 0.5) 3. Kadang-kadang (K) = (0.25, 0.5, 0.75) 4. Sering (S) = (0.5, 0.75, 1) 5. Sering Sekali (SS) = (0.75, 1, 1) 3.3. Analisa Representasi Pengetahuan Penyakit Kulit Analisa representasi pengetahuan digunakan untuk merepresentasikan pengetahuan yang dimasukan oleh pakar kedalam basis pengetahuan yang terdapat dalam sistem pakar. Dalam sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit kulit dengan logika fuzzy terdapat terdapat lima belas penyakit kulit, yaitu : Tabel 1. Daftar Penyakit No Kode Nama Penyakit Penyakit A P001 Impetigo Krustosa B P002 Impetigo Bulosa C P003 Impetigo Neonatorum D P004 Furunkel/Karbunkel E P005 Selulitis F P006 Staphylococcal Scaled Skin Syndrome (SSSS) G P007 Folikulitis H P008 Erisipelas I P009 Abses Multipel Kelenjar Keringat J P010 Kondilomata Akuminata K P011 Pitiriasis Versikolor L P012 Veruka Vulgaris M P013 Moluskum Kontagiosum N P014 Varisela O P015 Variola Setiap penyakit memiliki gejala-gejala yang menyertai suatu penyakit. Terdapat dua puluh empat gejala yang menyertai penyakit-penyakit tersebut, yaitu: Tabel 2. Daftar Gejala No Kode Nama Gejala Gejala 1 G001 Kemerahan pada kulit 2 G002 Gelembung cairan berwarna kuning 3 G003 Lepuhan-lepuhan 4 G004 Demam 5 G005 Nyeri 6 G006 Nanah 7 G007 Adanya pembengkakan 8 G008 Kemerahan pada kulit berwarna merah cerah 9 G009 Pusing 10 G010 Gatal 11 G011 Pembesaran kelenjar getah bening 12 G012 Gangguan pada mata 13 G013 Kemerahan dengan rambut ditengah 14 G014 Banyak mengeluarkan keringat 15 G015 Hubungan seksual dengan beberapa pasangan 16 G016 Kemerahan atau kehitaman pada daerah genital 17 G017 Berbau tidak enak pada daerah genital 18 G018 Bercak warna-warni 19 G019 Benjolan berbentuk bulat

4 20 G020 Benjolan berwarna abu-abu 21 G021 Benjolan permukaan kasar 22 G022 Benjolan berwarna putih seperti lilin 23 G023 Benjolan jika ditekan mengeluarkan massa warna putih 24 G024 Muntah-muntah Untuk menggambarkan hubungan antara suatu penyakit dengan gejalanya digunakan tabel keputusan. Adapun dalam tabel keputusan ini, nilai fuzzy gejala terhadap suatu penyakit juga disertakan, seperti berikut : Tabel 3. Keputusan Penyakit Kulit maju untuk menentukan penyakit-penyakit yang mempunyai gejala G002 yaitu P001, P002, P003, dan P014 lalu sistem pakar akan merunut balik untuk menanyakan gejala G001, G003, G004, G005, G010 yang belum diisikan oleh pasien. Misalkan pasien mengisi gejala G001 dengan S (Sering), G003 dengan TP (Tidak Pernah), G004 dengan J (Jarang), G005 dengan J (Jarang), dan G010 dengan K (Kadang-kadang) Penyelesaian Contoh Kasus Penyelesaian contoh kasus dalam sistem pakar melalui beberapa tahapan yaitu pertama mencari nilai kecocokan fuzzy dengan menggunakan bentuk persamaan (3), (4), (5). Kedua menghitung nilai total integral dengan menggunakan bentuk persamaan (6) dan mengambil nilai total integral terbesar sebagai kemungkinan pasien menderita penyakit tersebut. Pertama menghitung nilai kecocokan fuzzy : a. Untuk Penyakit P Analisa Pengambilan Keputusan Sebelum mengambil keputusan sistem pakar akan melakukan perunutan. Perunutan yang digunakan dalam sistem pakar ini menggunakan metode gabungan yaitu runut maju dan runut balik. Runut maju digunakan pada saat pertama pasien memasukan gejala utama yang paling dirasakan oleh pasien. Setelah itu sistem pakar akan merunut balik kedalam basis pengetahuan dan menanyakan gejala-gejala yang belum ditanyakan kepada pasien berdasarkan penyakit yang menyertai gejala-gejala tersebut. b. Untuk Penyakit P002 Setelah gejala-gejala pasien didapatkan maka sistem pakar akan menghitung nilai kecocokan fuzzy antara jawaban yang diberikan oleh pasien dengan jawaban yang terdapat dalam basis pengetahuan yang diberikan oleh pakar Contoh Kasus Pengambilan Keputusan Misalkan terdapat pasien dengan gejala utama yang dirasakan oleh pasien berupa banyak terdapat gelembung cairan berwarna kuning pada kulit dan basis pengetahuan yang digunakan adalah basis pengetahuan pada tabel 3 tabel keputusan penyakit kulit. Maka pada saat berkonsultasi pasien harus memasukan gejala utamanya berupa gelembung cairan berwarna kuning (G002) dengan nilai fuzzy yang dimasukan SS (Sangat Sering). Setelah memasukan gejala utamanya maka sistem pakar akan merunut

5 c. Untuk Penyakit P003 c. Untuk Penyakit P003 d. Untuk Penyakit P014 Setelah dilakukan perhitungan nilai total integral maka nilai total integral yang terbesar yaitu untuk penyakit P001 dengan nilai kemungkinan diagnosa 0.875, maka pasien tersebut kemungkinan menderita penyakit Impetigo Krustosa dengan nilai kemungkinan sebesar atau 87.5% Implementasi Sistem Implementasi perancangan sistem tablet PC untuk mendiagnosa penyakit kulit dengan logika FDM terdiri dari beberapa sub menu seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini : d. Untuk Penyakit P014 Gambar 3. Struktur Menu Aplikasi Berikut ini adalah beberapa tampilan hasil rancangan sistem yang telah di implementasikan kedalam Tablet PC dengan menggunakan sistem operasi Windows 8 : 1. Tampilan basis pengetahuan penyakit digunakan untuk menambah, mengganti, atau menghapus pengetahuan dalam sistem pakar. Setelah diperoleh nilai kecocokan fuzzy maka selanjutnya akan dihitung nilai total integral untuk setiap penyakit dengan menggunakan bentuk persamaan (6) : a. Untuk Penyakit P001 b. Untuk Penyakit P002

6 Tabel 4 Tabel Konfigurasi Komputer Software Minimum Sistem Operasi Microsoft Windows 8 Program Visual Basic.NET 2005 SQL Server SQL Server 2000 Hardware Minimum Prosessor Pentium Dual Core 1 Ghz RAM 1 Giga Byte Harddisk 16 Giga Byte Kartu Grafis DirectX9 Layar Monitor Resolusi 1366 x 768 pixel. Gambar 4. Tampilan Basis Pengetahuan Penyakit 2. Tampilan sesi konsultasi secara khusus ditujukan untuk pasien dalam berkonsultasi dengan sistem. Gambar 5 Tampilan Sesi Konsultasi 3. Tampilan hasil konsultasi hanya dapat digunakan pada saat sesi konsultasi dengan sistem pakar telah selesai. Gambar 6 Tampilan Hasil Konsultasi 3.8. Konfigurasi Komputer Konfigurasi komputer untuk membuat dan menjalankan program aplikasi ini adalah sebagai berikut : 4. KESIMPULAN Kesimpulan dari penulisan ini, adalah : 1. Aplikasi ini telah mampu mendiagnosa penyakit kulit berdasarkan jawaban-jawaban dari pasien dan menghitung nilai kemungkinan yang diderita oleh pasien terhadap suatu penyakit berdasarkan gejala berupa variabel fuzzy. 2. Aplikasi ini dapat melakukan pembaharuan terhadap basis pengetahuannya baik basis pengetahuan penyakit, basis pengetahuan gejala, basis pengetahuan obat maupun pada akuisisi pengetahuannya. Pembaharuan dapat dilakukan baik berupa penambahan, penggantian, maupun penghapusan. Aplikasi ini masih dapat dikembangkan dengan cara : 1. Penambahan pengetahuan-pengetahuan terhadap basis pengetahuan gejala maupun basis pengetahuan penyakit. 2. Penyesuaian pada akuisisi pengetahuan antara penyakit dengan gejala-gejalanya. 3. Menambahkan komponen-komponen sistem pakar dimasa yang akan datang atau penyesuaian komponen sistem pakar dimasa mendatang. DAFTAR REFERENSI [1]. Abdul Kadir, Dasar Perancangan dan Implementasi Database Relational, ANDI, Yogyakarta, [2]. Adhi Djuanda, dkk., Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin, Ed. 5, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, [3]. Agus Kurniawan, Packaging dan Deployment pada Aplikasi.NET, Elex Media Komputindo, Jakarta, [4]. Didik D. Prasetyo, 101 Tips & Trik Visual Basic.NET. Elex Media Komputindo, Jakarta, [5]. Graham, Robin and Tony Burns., Lecture Notes Dermatologi, Ed. 8, Erlangga, Jakarta, [6]. Kusrini, Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi, ANDI, Yogyakarta, [7]. Marwali Harahap, Ilmu Penyakit Kulit, EGC Penerbit Buku Kedokteran, [8]. RS Siregar, Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, Edisi 2, EGC Penerbit Buku Kedokteran, [9]. Setiadji, Himpunan & Logika Samar serta Aplikasinya, Graha Ilmu, Yogyakarta, [10]. Sri Hartati dan Sari Iswanti., Sistem Pakar dan Pengembangannya, Graha Ilmu, Yogyakarta, [11]. Sri Kusumadewi, dkk., Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (FUZZY MADM), Graha Ilmu, Yogyakarta, [12]. Yahya Kurniawan, Belajar Sendiri Pemrograman Visual Basic.NET 2003, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003.

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Defenisi Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Defenisi Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) Pada dasarnya Sistem Pendukung Keputusan ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem informasi manajemen terkomputerisasi

Lebih terperinci

P14 FMADM Dengan Pengembangan. A. Sidiq P.

P14 FMADM Dengan Pengembangan. A. Sidiq P. P14 FMADM Dengan Pengembangan A. Sidiq P. http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id Program Studi Teknik Informatika Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri dari teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan perencanaan layar

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri dari teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan perencanaan layar BAB III METODE PENELITIAN Bab III berisi tentang metode penelitian. Metode penelitian yang digunakan terdiri dari teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan perencanaan layar aplikasi. A. Teknik

Lebih terperinci

FUZZY MULTI-CRITERIA DECISION MAKING

FUZZY MULTI-CRITERIA DECISION MAKING Media Informatika, Vol. 3 No. 1, Juni 2005, 25-38 ISSN: 0854-4743 FUZZY MULTI-CRITERIA DECISION MAKING Sri Kusumadewi, Idham Guswaludin Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Fuzzy Logic Fuzzy logic pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh pada tahun 1965. Teori ini banyak diterapkan di berbagai bidang, antara lain representasi pikiran manusia

Lebih terperinci

PENERAPAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT TROPIS

PENERAPAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT TROPIS PENERAPAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT TROPIS Rika Rosnelly 1, Retantyo Wardoyo 2 STMIK Potensi Utama 1 Jl. KL. Yos Sudarso Km. 6,5 No. 3A Tj. Mulia Medan 1 rika@potensi-utama.ac.id

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI FUZZY LOGIC MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) UNTUK MENENTUKAN JENIS KAYU SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI MEBEL

IMPLEMENTASI FUZZY LOGIC MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) UNTUK MENENTUKAN JENIS KAYU SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI MEBEL INFOKAM Nomor II/Th. X/September/14 23 IMPLEMENTASI FUZZY LOGIC MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) UNTUK MENENTUKAN JENIS KAYU SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI MEBEL SUMARDI (Dosen Amik JTC Semarang) ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem pendukung keputusan (SPK) Konsep sistem pendukung keputusan atau decision support system (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton

Lebih terperinci

Analisis Sistem Pendukung Keputusan Dalam Memilih Program Studi Menggunakan Metode Logika Fuzzy

Analisis Sistem Pendukung Keputusan Dalam Memilih Program Studi Menggunakan Metode Logika Fuzzy Analisis Sistem Pendukung Keputusan Dalam Memilih Program Studi Menggunakan Metode Logika Fuzzy Hetty Rohayani Teknik Informatika, STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Email : hetty_mna@yahoo.com Abstract STIKOM

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. bahasa pemrogramman visual basic 6.0. Studi kasus penelitian ini yaitu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. bahasa pemrogramman visual basic 6.0. Studi kasus penelitian ini yaitu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 1.1 TINJAUAN PUSTAKA Beberapa penelitian terkait dengan pencarian dan kecocokan yang dilakukan oleh Ibnu Quaiyum R Serang, (2015). Penelitian ini menggunakan 3 metode

Lebih terperinci

Perbandingan Metode AHP-SAW Dengan FMCDM-SAW Pada Pemberian Pinjaman Modal Usaha Pertanian

Perbandingan Metode AHP-SAW Dengan FMCDM-SAW Pada Pemberian Pinjaman Modal Usaha Pertanian 625 Perbandingan Metode AHP-SAW Dengan FMCDM-SAW Pada Pemberian Pinjaman Modal Usaha Pertanian Biasty Handayani, Ruliah S. STMIK Banjarbaru Jl. A. Yani Km. 33,3 Banjarbaru efekbiass@gmail.com, twochandra@gmail.com

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE FUZZY MULTI ATTRIBUTE DECISION MAKING DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN MEMILIH PROGRAM STUDI

PENGGUNAAN METODE FUZZY MULTI ATTRIBUTE DECISION MAKING DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN MEMILIH PROGRAM STUDI PENGGUNAAN METODE FUZZY MULTI ATTRIBUTE DECISION MAKING DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN MEMILIH PROGRAM STUDI Hetty Rohayani. Ah, ST, M.Eng Teknik Informatika, STIKOM Dinamika Bangsa Jln. Jendral Sudirman, The

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Program Implementasi adalah tahap suatu sistem siap untuk dijalankan atau diterapkan ke kondisi yang sebenarnya. Pada tahap implementasi ini akan diketahui apakah

Lebih terperinci

PENERAPAN APLIKASI VISUAL BASIC 6.0 DALAM DUNIA MEDIS UNTUK SISTEM PAKAR PENYAKIT KULIT

PENERAPAN APLIKASI VISUAL BASIC 6.0 DALAM DUNIA MEDIS UNTUK SISTEM PAKAR PENYAKIT KULIT Technologia Vol 7, No.1, Januari Maret 2016 57 PENERAPAN APLIKASI VISUAL BASIC 6.0 DALAM DUNIA MEDIS UNTUK SISTEM PAKAR PENYAKIT KULIT Agus Alim Muin S.Kom, M.kom (alim.blues@gmail.com) ABSTRAK Kulit adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Hasil dari tampilan sistem pendukung pengambilan keputusan seleksi tender proyek konstruksi perencanaan dan program di Balai Wilayah Sungai Sumatera II menggunakan

Lebih terperinci

SISTEM PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DENGAN METODE FUZZY MULTICRITERIA DECISION MAKING (Studi Kasus : PT. PANCA ARNYS)

SISTEM PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DENGAN METODE FUZZY MULTICRITERIA DECISION MAKING (Studi Kasus : PT. PANCA ARNYS) SISTEM PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DENGAN METODE FUZZY MULTICRITERIA DECISION MAKING (Studi Kasus : PT. PANCA ARNYS) Muslim Alamsyah Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Yudharta

Lebih terperinci

Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit ISPA Menggunakan Metode Faktor Kepastian

Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit ISPA Menggunakan Metode Faktor Kepastian Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit ISPA Menggunakan Metode Faktor Kepastian Edi Iskandar STMIK EL RAHMA Yogyakarta beeyku@yahoo.com Abstrak : Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi beserta aplikasinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

JURNAL EMPLOYEE ASSESSMENT DECISION SUPPORT SYSTEM USING FUZZY BEST MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) CASE STUDY CUSTOM CAPS KEDIRI

JURNAL EMPLOYEE ASSESSMENT DECISION SUPPORT SYSTEM USING FUZZY BEST MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) CASE STUDY CUSTOM CAPS KEDIRI JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTY CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) STUDI KASUS TOPI CUSTOM KEDIRI EMPLOYEE ASSESSMENT DECISION SUPPORT SYSTEM USING

Lebih terperinci

Desi Reskika Sari ( )

Desi Reskika Sari ( ) PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI PEMASARAN RUMAH DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (STUDI KASUS: PT. VISTA ESTATE MEDAN) Desi Reskika Sari (1111543) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini penyakit mata merupakan salah satu penyakit yang jumlah

1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini penyakit mata merupakan salah satu penyakit yang jumlah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini penyakit mata merupakan salah satu penyakit yang jumlah penderitanya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. dari seorang pakar ke dalam sebuah sistem komputer. Dengan memanfaatkan

BAB III PERANCANGAN SISTEM. dari seorang pakar ke dalam sebuah sistem komputer. Dengan memanfaatkan BAB III PERANCANGAN SISTEM Pembangunan sistem pakar merupakan pemindahan pengetahuan kepakaran dari seorang pakar ke dalam sebuah sistem komputer. Dengan memanfaatkan pengetahuan yang sudah ada, sebagai

Lebih terperinci

MODEL FUZZY MADM METODE AHP SEBAGAI MEDIA MENENTUKAN JENIS SAKIT KEPALA BERDASARKAN GEJALANYA

MODEL FUZZY MADM METODE AHP SEBAGAI MEDIA MENENTUKAN JENIS SAKIT KEPALA BERDASARKAN GEJALANYA MODEL FUZZY MADM METODE AHP SEBAGAI MEDIA MENENTUKAN JENIS SAKIT KEPALA BERDASARKAN GEJALANYA Suhendi Saputra Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu Lampung website:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 58 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1.Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit meningitis menggunakan metode dempster shafer dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan 22 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan 2.1.1. Definisi Sistem Sistem adalah kumpulan objek seperti orang, sumber daya, konsep dan prosedur yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker mulut rahim atau disebut juga kanker serviks adalah kanker primer

BAB I PENDAHULUAN. Kanker mulut rahim atau disebut juga kanker serviks adalah kanker primer BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kanker mulut rahim atau disebut juga kanker serviks adalah kanker primer dari serviks yang berasal dari metaplasia epitel di daerah sambungan skuamo kolumnar (SSK)

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Fuzzy Multi-Attribute Decision Making pada Penjadwalan Ujian Skripsi

Penerapan Algoritma Fuzzy Multi-Attribute Decision Making pada Penjadwalan Ujian Skripsi Penerapan Algoritma Fuzzy Multi-Attribute Decision Making pada Penjadwalan Ujian Skripsi (Studi Kasus : Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga) Yessica Nataliani 1, Martin

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN FUZZY MCDM BERBASIS WEB

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN FUZZY MCDM BERBASIS WEB PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN FUZZY MCDM BERBASIS WEB Edi Munanda 1 dan Nanang Prihatin 2 1 Alumni Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MEMILIH PROGRAM STUDI MENGGUNAKAN METODE LOGIKA FUZZY

ANALISIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MEMILIH PROGRAM STUDI MENGGUNAKAN METODE LOGIKA FUZZY KNTI 0 NLISIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSN DLM MEMILIH PROGRM STUDI MENGGUNKN METODE LOGIK FUZZY HETTY ROHYNI. H, STIKOM Dinamika Bangsa bstrak STIKOM Dinamika Bangsa Jambi merupakan Perguruan Tinggi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Dinas Kesehatan kota Medan harus sering melakukan sosialisasi

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Dinas Kesehatan kota Medan harus sering melakukan sosialisasi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Banyaknya jenis penyakit yang menyerang balita dalam masa terakhir ini menyebabkan Dinas Kesehatan kota Medan harus sering melakukan sosialisasi mengenai jenis penyakit

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN NASABAH YANG BERPOTENSI MEMBUKA SIMPANAN DEPOSITO DENGAN FUZZY MCDM

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN NASABAH YANG BERPOTENSI MEMBUKA SIMPANAN DEPOSITO DENGAN FUZZY MCDM 1 PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN NASABAH YANG BERPOTENSI MEMBUKA SIMPANAN DEPOSITO DENGAN FUZZY MCDM Meirisa Sarastri Fakultas Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Pemilihan Laptop Menggunakan Fuzzy Tahani

Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Pemilihan Laptop Menggunakan Fuzzy Tahani Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Pemilihan Laptop Menggunakan Fuzzy Tahani Eddy Triswanto S., ST., M.Kom. Jurusan Sistem Informasi Institut Informatika Indonesia Jl. Raya Sukomanunggal Jaya 3, Surabaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perawatan wajah atau skin care treatment merupakan usaha dalam memelihara dan memperbaiki kesehatan, keindahan serta menjaga keremajaan kulit wajah. Perawatan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Tahapan implementasi bertujuan untuk menerapkan sistem yang telah dibangun berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan. Pengujian diawali dengan proses integrasi antara

Lebih terperinci

Proses Pendiagnosaan Penyakit Menggunakan Logika Fuzzy Dengan Metode Mamdani

Proses Pendiagnosaan Penyakit Menggunakan Logika Fuzzy Dengan Metode Mamdani JURNAL SAINTIFIK VOL.3 NO. 2, JULI 2017 Proses Pendiagnosaan Penyakit Menggunakan Logika Fuzzy Dengan Metode Mamdani Darmawati Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sulawesi Barat; e-mail: dharmawangs89@gmail.com

Lebih terperinci

ABSTRAK PROFIL PIODERMA PADA ANAK USIA 0-14 TAHUN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR PERIODE JUNI JUNI 2016

ABSTRAK PROFIL PIODERMA PADA ANAK USIA 0-14 TAHUN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR PERIODE JUNI JUNI 2016 ABSTRAK PROFIL PIODERMA PADA ANAK USIA 0-14 TAHUN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR PERIODE JUNI 2015- JUNI 2016 Pioderma merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh kuman staphylococcus, streptococcus,

Lebih terperinci

Metode Tsukamoto untuk Mendiagnosa Penyakit Infeksi pada Manusia

Metode Tsukamoto untuk Mendiagnosa Penyakit Infeksi pada Manusia Metode Tsukamoto untuk Mendiagnosa Penyakit Infeksi pada Manusia Irmalia Suryani Faradisa dan Putri Sari Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Nasional Malang E-mail: faradyza@gmail.com Abstrak Gejala

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 69 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Pakar Spesifikasi sistem (hardware dan software) sangat perlu diperhatikan agar prototipe sistem pakar dapat berjalan dengan baik. Seiring dengan

Lebih terperinci

3. Fungsi Keanggotaan Himpunan Fuzzy Operator Operator Fuzzy Logika Fuzzy D. Sistem Pendukung Keputusan

3. Fungsi Keanggotaan Himpunan Fuzzy Operator Operator Fuzzy Logika Fuzzy D. Sistem Pendukung Keputusan DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERSETUJUAN... ii PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... iv MOTTO... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu kedokteran mengalami kemajuan pesat yang ditandai dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi sebelumnya. Para dokter

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit kanker payudara menggunakan metode dempster shafer dengan menggunakan bahasa pemogram Microsoft

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran, pengecapan, dan penglihatan. Organ-organ tersebut tidak jarang

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran, pengecapan, dan penglihatan. Organ-organ tersebut tidak jarang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap manusia normalnya memiliki organ sensori, yaitu organ pembau, pendengaran, pengecapan, dan penglihatan. Organ-organ tersebut tidak jarang atau bahkan rawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya perkembangan pemikiran manusia dewasa. ini, menyebabkan manusia berusaha membuat sesuatu untuk mempermudah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya perkembangan pemikiran manusia dewasa. ini, menyebabkan manusia berusaha membuat sesuatu untuk mempermudah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar (expert system) adalah salah satu teknik kecerdasan buatan yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, teknologi komputer sudah banyak dimanfaatkan untuk mendukung pekerjaan manusia. Dengan adanya komputer, data mentah dapat diolah menjadi suatu informasi.

Lebih terperinci

P13 Fuzzy MCDM. A. Sidiq P.

P13 Fuzzy MCDM. A. Sidiq P. P13 Fuzzy MCDM A. Sidiq P. http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id Program Studi Teknik Informatika Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tujuan Mahasiswa

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA MANUSIA

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA MANUSIA PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA MANUSIA Meilisa Roslina Simamora Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Mata sebagai jendela dunia

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Pada Pd. Bpr Bkk Demak Cabang Sayung Dengan Metode Fuzzy Madm (Multiple Attribute Decision Making

Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Pada Pd. Bpr Bkk Demak Cabang Sayung Dengan Metode Fuzzy Madm (Multiple Attribute Decision Making Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Pada Pd. Bpr Bkk Demak Cabang Sayung Dengan Metode Fuzzy Madm (Multiple Attribute Decision Making) Menggunakan Saw (Simple Additive Weighting) Muhammad Al Fadlu

Lebih terperinci

SISTEM APLIKASI BERBASIS WEB UNTUK MENENTUKAN PENDERITA CACINGAN PADA ANAK USIA 5 10 TAHUN (Studi Kasus : Wilayah Kecamatan Pringsewu)

SISTEM APLIKASI BERBASIS WEB UNTUK MENENTUKAN PENDERITA CACINGAN PADA ANAK USIA 5 10 TAHUN (Studi Kasus : Wilayah Kecamatan Pringsewu) SISTEM APLIKASI BERBASIS WEB UNTUK MENENTUKAN PENDERITA CACINGAN PADA ANAK USIA 5 10 TAHUN (Studi Kasus : Wilayah Kecamatan Pringsewu) Yesi Purlinda Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Dalam Dan Penyobatannya Menggunakan Obat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 61 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pakar untuk menentukan klasifikasi kendaraan bermotor menggunakan metode forward chaining dengan menggunakan bahasa pemogram

Lebih terperinci

manusia diantaranya penyakit mata konjungtivitis, keratitis, dan glaukoma.

manusia diantaranya penyakit mata konjungtivitis, keratitis, dan glaukoma. 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Tentang Mata Mata merupakan organ tubuh manusia yang paling sensitif apabila terkena benda asing misal asap dan debu. Debu akan membuat mata kita terasa perih atau

Lebih terperinci

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor)

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor) Jurnal Komputer Terapan Vol. 2, No. 2, November 2016, 159-168 159 Jurnal Politeknik Caltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER Aprilia Sulistyohati, Taufiq Hidayat Laboratorium Sistem Informasi dan Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Dewasa ini segala sesuatu berkembang dengan cepat, termasuk juga perkembangan di bidang ilmu tentang komputer. Kemajuan teknologi komputer dan perkembangannya yang pesat,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan sekumpulan rangkaian tahapan kegiatan atau prosedur yang digunakan oleh pelaksana penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

PEMODELAN KEMISKINAN DAERAH MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) (STUDI KASUS : PROPINSI JAWA TENGAH)

PEMODELAN KEMISKINAN DAERAH MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) (STUDI KASUS : PROPINSI JAWA TENGAH) PEMODELAN KEMISKINAN DAERAH MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) (STUDI KASUS : PROPINSI JAWA TENGAH) Alz Danny Wowor Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI ABSTRAK i KATA PENGANTAR iii UCAPAN TERIMA KASIH iv DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR viii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 3 1.3 Tujuan Penelitian 3 1.4

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tubuh dari serangan penyakit penyakit yang disebabkan serbuan jasad renik atau

BAB I PENDAHULUAN. tubuh dari serangan penyakit penyakit yang disebabkan serbuan jasad renik atau BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tubuh manusia dilengkapi oleh seperangkat peralatan yang luar biasa hebat, namanya sistem kekebalan tubuh atau sistem imun. Peralatan ini menjaga tubuh dari serangan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA AKSELERASI PADA SMA NEGERI 1 SEMARANG MENGGUNAKAN FUZZY MADM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA AKSELERASI PADA SMA NEGERI 1 SEMARANG MENGGUNAKAN FUZZY MADM 1 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA AKSELERASI PADA SMA NEGERI 1 SEMARANG MENGGUNAKAN FUZZY MADM Wibianto Wicaksono Jurusan Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kulit merupakan struktur kompleks yang membentuk jaringan tubuh yang kuat dan keras. Jika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kulit merupakan struktur kompleks yang membentuk jaringan tubuh yang kuat dan keras. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit merupakan struktur kompleks yang membentuk jaringan tubuh yang kuat dan keras. Jika fungsi strukturnya tidak bekerja sesuai dengan semestinya maka akan mempengaruhi

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT AYAM BROILER DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT AYAM BROILER DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT AYAM BROILER DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Makalah Program Studi Teknik Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika Diajukan oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian terhadap sistem pakar yang telah dibuat. Metode diagnosa yang digunakan terbagi menjadi tiga metode, yaitu wawancara,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Hasil dari Tampilan Implementasi Metode Bayesian Network dalam mendiagnosa penyakit sistem pencernaan pada manusia yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Pakar Mendiagnosa Perkembangan Dan Kesehatan Pada Anak. IV.1.1 Tampilan Menu Utama Tampilan ini

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA MASALAH KULIT WAJAH UNTUK PENENTUAN PRODUK PERAWATAN WAJAH PADA KLINIK PLATINUM SKIN CARE PALEMBANG

SISTEM PAKAR DIAGNOSA MASALAH KULIT WAJAH UNTUK PENENTUAN PRODUK PERAWATAN WAJAH PADA KLINIK PLATINUM SKIN CARE PALEMBANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA MASALAH KULIT WAJAH UNTUK PENENTUAN PRODUK PERAWATAN WAJAH PADA KLINIK PLATINUM SKIN CARE PALEMBANG Anggun Purwaningsih Rayendra Riska Puspita Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sukarno Bahat Nauli 1) Anthoni Septian 2) Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Satya Negara

Lebih terperinci

Jurnal Informasi Volume VII No.1 / Februari / 2015

Jurnal Informasi Volume VII No.1 / Februari / 2015 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA KOPERTIS DI FAKULTAS TEKNIK UNSUR CIANJUR MENGGUNAKAN FUZZY MADM DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Ai Musrifah Ela Sopiyillah ABSTRAK Fakultas Teknik

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING ISSN : 2338-4018 SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING Level Perdana (lev.earthmover@gmail.com) Didik Nugroho (didikhoho@gmail.com) Kustanto (Kus_sinus@yahoo.co.id)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1.Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB Bima Dwi Kurnianto 1), Dawam Zainul Husna 2), Ziyan Basyarah Mansyur 3) 1), 2), 3)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat, pada bidang kedokteran saat ini juga telah memanfatkan teknologi untuk membantu peningkatan pelayanan yang lebih

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PROMOSI JABATAN PEGAWAI PADA BMKG MARITIM SEMARANG.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PROMOSI JABATAN PEGAWAI PADA BMKG MARITIM SEMARANG. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PROMOSI JABATAN PEGAWAI PADA BMKG MARITIM SEMARANG Odhi Jaka Wisnu Saputra Jurusan Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro E-mail : Odhi_jaka_ws@rocketmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 39 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pakar untuk mengidentifikasi gangguan internet speddy menggunakan metode forward chaining dengan menggunakan bahasa pemogram

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari penerapan data mining dengan menggunakan Metode Clustering untuk mengidentifikasi jenis Penyakit Paru-Paru yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat ditularkan melalui sentuhan fisik melalui kulit. sentuhan kulit sangatlah besar dan sering terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat ditularkan melalui sentuhan fisik melalui kulit. sentuhan kulit sangatlah besar dan sering terjadi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat berharga bagi manusia untuk dapat melakukan segala aktifitasnya dengan baik. Kesehatan kulit juga harus dijaga untuk melindungi

Lebih terperinci

Rudi Hartoyo (0911870)

Rudi Hartoyo (0911870) PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENETUKAN STATUS KARYAWAN KONTRAK SALES PROMOTION GIRL MENJADI KARYAWAN TETAP DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Rudi Hartoyo (0911870) Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENENTUAN JENIS PENYAKIT HATI DENGAN METODE INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO (Study Kasus di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta)

SISTEM PAKAR PENENTUAN JENIS PENYAKIT HATI DENGAN METODE INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO (Study Kasus di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta) SISTEM PAKAR PENENTUAN JENIS PENYAKIT HATI DENGAN METODE INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO (Study Kasus di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta) Ardi Pujiyanta, Ari Pujiantoro Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan/knowledge khusus untuk memecahkan masalah pada level human

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan/knowledge khusus untuk memecahkan masalah pada level human BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar adalah cabang kecerdasan buatan yang menggunakan pengetahuan/knowledge khusus untuk memecahkan masalah pada level human expert/pakar. Sistem pakar sering

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALISIS GAP UNTUK PENILAIAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA SEMARANG.

SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALISIS GAP UNTUK PENILAIAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA SEMARANG. SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALISIS GAP UNTUK PENILAIAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA SEMARANG Heri Heryanto Teknik Informatika S1, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah pembuatan media konsultasi diagnosis penyakit Kulit berbasis mobile web dengan menjawab pertanyaan

Lebih terperinci

ISSN : MODEL PENENTUAN MUTU SEKOLAH MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING. Adi Suwondo

ISSN : MODEL PENENTUAN MUTU SEKOLAH MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING. Adi Suwondo ISSN : 026-985 MODEL PENENTUAN MUTU SEKOLAH MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Adi Suwondo Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Sains Al-Quran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan akurat. Untuk itu komputer dijadikan sebagai salah satu alat yang mendukung

BAB I PENDAHULUAN. dan akurat. Untuk itu komputer dijadikan sebagai salah satu alat yang mendukung BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi komputer saat ini sangat pesat, pada sisi lain persoalan yang dihadapi manusia semakin banyak dan memerlukan penyelesaian yang cepat dan akurat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu kedokteran mengalami kemajuan pesat yang ditandai

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu kedokteran mengalami kemajuan pesat yang ditandai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu kedokteran mengalami kemajuan pesat yang ditandai dengan ditemukannya berbagai penyakit baru yang belum diidentifikasi sebelumnya. Para dokter ahli

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 25 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa herpes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lama untuk menunjukkan efek. Masalahnya menjadi lebih mencemaskan jika

BAB I PENDAHULUAN. lama untuk menunjukkan efek. Masalahnya menjadi lebih mencemaskan jika BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penyakit kulit adalah penyakit infeksi yang paling umum, terjadi pada orang - orang segala usia. Sebagian besar pengobatan infeksi kulit membutuhkan waktu lama untuk

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA DINI GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA

SISTEM PAKAR DIAGNOSA DINI GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA SISTEM PAKAR DIAGNOSA DINI GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA Rapael Pamungkas Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu persoalan. Pada suatu kasus seorang pasien mendatangi dokter untuk memeriksa badannya yang mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak bisa menikmati hidup. Seiring perkembangan teknologi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak bisa menikmati hidup. Seiring perkembangan teknologi yang sangat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga, tanpa kesehatan manusia tidak bisa menikmati hidup. Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat pada bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. parasit, bakteri, jamur dan virus yang berakibat kematian udang windu secara

BAB I PENDAHULUAN. parasit, bakteri, jamur dan virus yang berakibat kematian udang windu secara BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Udang merupakan bahan makanan sumber protein hewani yang bermutu tinggi. Protein hewani sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan. Bagi Indonesia, udang windu merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Adapun tampilan hasil dari program yang telah penulis rancang adalah sebagai berikut : IV.1.1. Menu Login Menu Login merupakan menu yang pertama kali ditampilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perubahan-perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Komputer yang pada awalnya digunakan sebagai alat hitung. Seiring dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai bidang. Misalnya pada bidang kesehatan,

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia) Page 83 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia) Burhanuddin, Dini 2 Universitas Sari Mutiara Indonesia

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semakin maju dan pesat, terutama dibidang informasi berbasis komputer. Sejalan dengan kemajuan tersebut

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FUZZY TSUKAMOTO UNTUK MEMPREDIKSI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT (STUDI KASUS : PT. AMAL TANI PERKEBUNAN TANJUNG PUTRI BAHOROK)

PENERAPAN METODE FUZZY TSUKAMOTO UNTUK MEMPREDIKSI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT (STUDI KASUS : PT. AMAL TANI PERKEBUNAN TANJUNG PUTRI BAHOROK) PENERAPAN METODE FUZZY TSUKAMOTO UNTUK MEMPREDIKSI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT (STUDI KASUS : PT. AMAL TANI PERKEBUNAN TANJUNG PUTRI BAHOROK) Andrian Juliansyah ( 1011287) Mahasiswa Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Dalam Penentuan Remunerasi Karyawan

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Dalam Penentuan Remunerasi Karyawan Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Dalam Penentuan Remunerasi Karyawan (Studi Kasus : PT. Sepatu Mas Idaman) Benny, Lita Karlitasari, Sri Setyaningsih. E-mail : benny.acolyte@gmail.com Program

Lebih terperinci

Diagnosa Penyakit Hepatitis Menggunakan Metode Weighted Product

Diagnosa Penyakit Hepatitis Menggunakan Metode Weighted Product Diagnosa Penyakit Hepatitis Menggunakan Metode Weighted Product 1) Parlindungan Sihaloho UNIKA Santo Thomas SU, Jl. Setiabudi No. 479 F, Sumatera Utara, Indonesia http://www.ust.ac.id, Email : sihalohoparlindungan@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Hasil dari perancangan sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan Mesin Foto Copy dengan Metode Dempster Shafer yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah

Lebih terperinci