Makna dan Manfaat dalam Pekerjaan Bramantyo Djohanputro, PhD

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Makna dan Manfaat dalam Pekerjaan Bramantyo Djohanputro, PhD"

Transkripsi

1 Makna dan Manfaat dalam Pekerjaan Bramantyo Djohanputro, PhD Penulis: Dosen dan konsultan manajemen bidang keuangan, investasi, dan risiko Lecturer and consultant of management in finance, investment, and risk Sekolah Tinggi Manajemen PPM (PPM School of Management) Contact: Blog: No vision and you perish; No Ideal, and you're lost; Your heart must ever cherish some faith at any cost. Some hope, some dream to cling to, Some rainbow in the sky, Some melody to sing to, Some service that is high, H.D. Autermont Apa yang dikatakan Autermont di atas menjadi pegangan orang-orang bijak, juga dalam urusan pekerjaan. Coba Anda bayangkan, bekerja tanpa ada visi dan cita-cita, hanya sekedar aktivitas yang kemudian membentuk sebuah kerutinan yang menjemukan. Sekalipun merupakan cita-cita pencapaian yang ideal dan sulit dicapai, paling tidak visi menjadi batu penjuru setiap penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada Anda. Pekerjaan menjadi bernilai bila Anda melihat dengan jelas manfaat yang dikandung dalam visi. Paul (1987) mengklasifikasikan manfaat dalam dua pengertian (sense), weak sense dan strong sense. Apa yang Anda kerjakan sekedar memberi manfaat dalam kategori weak sense bila hanya Andalah yang merasakan dan menikmati manfaat dan nilai dari buah pekerjaan tersebut. Pengerjaan yang maksimum seharusnya mampu menembus manfaat dalam bentuk strong sense, yang dapat dirasakan dan dinikmati orang lain yang terkena pengaruh dan dampak dari pekerjaan yang Anda lakukan. Sekarang mengenai karir. Inipun sama. Akan menjemukan tanpa tatanan nilai, yang berupa manfaat dalam ukuran strong sense. Pekerjaan seperti apa yang diharapkan sesuai dengan visi dan tatanan nilai yang Anda harapkan? Pada intinya, ada dua macam pekerjaan yang bisa menghidupi, sebagai pemberi kerja dan pekerja. Sebagai employer atau employee. Sebagai orang yang mengembangkan usaha, wirausaha, yang mengembangkan pekerjaan bagi diri sendiri dan orang lain, atau sebagai orang yang digaji untuk mengerjakan pekerjaan yang disuruhkan. Pandangan orang terhadap tatanan karir berubah dari waktu ke waktu. Waktu saya masih anak-anak, saat orang tua saya masih relatif muda, kakek saya Makna dan Manfaat Pekerjaan# 1

2 sering mengatakan kepada orang tua saya, ini penuturan orang tua saya, bahwa menjadi pegawai negeri adalah pekerjaan yang paling terhormat. Dan menjadi petani rejekinya bersih, tidak seperti pedagang yang kadangkadang harus membengkokkan lidah. Pandangan tersebut telah berubah total, terbukti pegawai negeri tidak lagi berada pada tempat terhotmat dalam urutan pilihan generasi muda dalam memilih pekerjaan. Kebanyakan pemuda kota, atau pemuda desa yang terpengaruh kehidupan kota, bekerja untuk sementara dengan cita-cita menjadi pengusaha pada usia muda sampai saat pension, kemudian menjadi penasihat, guru, konsultan, atau sejenisnya pada masa tua, untuk menularkan dan meninggalkan ilmu dan pengalaman kepada generasi berikutnya. Sekarang bagaimana dengan yang menjadi pekerja, seorang employee? Di dunia ini, ada dua ekstrim cara employer memperlakukan pekerja, cara bule Amerika-Eropa dan cara si kuning Jepang. Perusahaan barat dan para penganut model Anglo-Saxon cenderung memberlakukan pekerja secara individu. Tidak peduli apakah Anda sudah sudah menahun bekerja di suatu perusahaan atau institusi, atau anak bawang yang baru masuk, Anda mempunyai kesempatan yang sama. Selama bisa menunjukkan kehebatan, semakin besar untuk melompat ke posisi yang lebih tinggi. Kehabatan inipun diukur berdasarkan nilai dan manfaat, bukan saja bagi si pekerja tetapi juga bagi kelangsungan perusahaan atau lembaga tersebut. Faktor lama bekerja tidak menjadi faktor penting untuk mewujudkan visi. Kalau perlu, jadilah kutu loncat, yang terbang ke sana kemari, setiap kali hinggap selalu mendapatkan tempat berpijak yang semakin baik dan tinggi. Berbeda dengan model Jepang tradisional, yang mengandalkan pada senioritas. Setiap kali saya bekerja sama dengan orang Jepang, yang pertama kali perlu diidentifikasi adalah bagaimana urutan senioritas para staf di kantor tersebut, supaya saya bisa menempatkan diri dengan pas. Termasuk mengetahui kapan saatnya bicara. Sebagus apapun ide, kalau nyelonong tidak sesuai urutan senioritas, upahnya bisa-bisa hanya sebuah dampratan atau omelan. Yang untung adalah kalau sebagai orang lepasan atau tenaga ahli yang dikontrak, tata aturan senioritas tidak perlu dimasalahkan, bahkan bisa langsung naik ke deretan senior. Model Jepang tradisional tersebut tentunya lebih mengutamakan loyalitas bila ingin menapaki karir dengan baik. Bagaimana dengan nilai dan manfaat? Tetap saja memegang peran yang penting. Kalau memberi nilai dan manfaat, posisi tetap tersedia, dan ada peluang naik, tergantung besarnya nilai dan manfaat yang disumbangkan relatif terhadap sesama karyawan sebagai pesaing. Kalau tidak, pintu keluar juga terbuka. Jangan berharap akan ada lonjakaan-lonjakan promosi, karena semua akan berjalan secara seimbang, in harmonia progressio. Makna dan Manfaat Pekerjaan# 2

3 Keragaman jenis pekerjaan, model pekerjaan dan nilai pekerjaan memiliki pola mirip dalam mencapainya. Sebagai pencari kerja, yang terpenting adalah peningkatan kompetensi, yang merupakan gabungan antara pengetahuan, keahlian, pengalaman dan kesesuaian dengan tuntutan pekerjaan. Seorang wirausaha perlu memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang usaha yang akan ditekuni. Seorang pekerja perlu menguasai kompetensi yang pas dan unggul supaya mendapat upah. Pengembangan kompetensi pada prinsipnya merupakan sebuah siklus yang berjalan secara gradual. Bayangkan Anda hanya memiliki satu kompetensi, kemudian posisikan kompetensi tersebut pada salah satu kwadran dalam Gambar. Anda yang saat ini berada pada tahap pengembangan diri, saat-saat kuliah, umumnya berada di kwadran Dilema, yang dicirikan oleh minimnya keunggulan kompetensi tetapi memiliki potensi pengembangan yang besar. Dalam posisi seperti itu, tidak ada pilihan kecuali berusaha mengidentifikasi jenis kompetensi yang cocok dengan pribadi Anda dan mengembangkannya. Yang sering menjadi masalah adalah, bagaimana menemukan jenis kompetensi yang sesuai. Psikolog, teman dekat, biasanya mampu melakukan identifikasi. Tetapi bagaimanapun juga, diri sendirilah yang tahu kompetensi apa yang paling diminati dan yang paling potensial untuk dikembangkan. Bila pengembangan berhasil, Anda beralih ke kwadran Prospek. Sekalipun dunia belum mengenal Anda, bersiaplah untuk bersaing dengan yang lebih senior maupun dengan sesamapendatang baru. Di kwadran Prospek, yang penting untuk dilakukan adalah memperkenalkan diri ke dunia profesi mengenai kemampuan yang dimiliki. Namun biasanya, setinggi-tingginya kemampuan tamatan anyar dari kampus atau sekolah tetap saja masih terbatas. Biasanya unggul dalam pengetahuan tetapi kurang dalam keahlian dan pengalaman. Oleh karena itu, sekalipun sudah bisa mulai menuai panen kucuran keringat selama ini, tetap masih diperlukan investasi yang besar supaya semakin unggul. Keberhasilan menekuni pekerjaan dan mengembangkan potensi akan mencapai suatu tahap dimana keunggulan sudah optimum, menjadi salah satu VIP pada jenis kompetensi tersebut, dan sudah sulit dikembangkan lagi. Kalaupun ada penambahan kompetensi, sifatnya hanyalah marjinal. Bila Anda sadar betul sudah berada di kwadran Eksplorasi, saatnya untuk menuai panen jerih payah secara optimum. Memanfaatkan kemampuan sebaik mungkin, mendapatkan profesi atau pekerjaan setepat mungkin, dengan hasil sebaik mungkin. Kwadran Eksplorasi merupakan sumber penambangan hasil terbesar, apakah berupa uang, relasi, jaringan kerja, atau posisi. Kalaupun ada investasi, jumlahnya minim dibandingkan dengan hasil yang diperoleh. Maka Makna dan Manfaat Pekerjaan# 3

4 dari itu, biasanya Anda memiliki kelebihan hasil yang tidak dimanfaatkan saat itu. Dalam tahap seperti ini, yang terbaik adalah menyisihkan sebaiknya dari hasil tersebut untuk mengembangkan potensi lain dalam diri Anda yang masih berada di kwadran Dilem atau Prospek. Siapa tahu potensi Anda yang berada di kwadran Eksplorasi terjerumus ke kwadran Rawan, artinya Anda menjadi tertinggal dibanding orang lain sehingga dan Anda sudah tidak mampu mengembangkannya lagi. Apapun kompetensi yang dikembangkan dan kuasai, yaitu yang berada di tiga kwadran selain Rawan, tetap mengacu ke visi, tatanan nilai, dan manfaat yang Anda tetapkan. Kalau Anda menerapkannya secara disiplin, dengan tetap berdoa dan berserah, niscaya Anda mencapai yang terbaik bagi Anda dan lingkungan. Kalau saja setiap orang melakukan hal yang sama, kita bisa berharap kenikmatan yang optimum akan dinikmati bersama. Siapa tahu hal ini bisa menjadi bagian penting dari syalom. Makna dan Manfaat Pekerjaan# 4

5 Potensi Pengembangan Potensi Tinggi Rendah Dilema Prospek Investasi Rawan Eksploitasi Rendah Tinggi Keunggulan Kompetensi Investasi ******** Makna dan Manfaat Pekerjaan# 5

Pengusaha Domestik: Manja atau Dimanjakan? Bramantyo Djohanputro, PhD

Pengusaha Domestik: Manja atau Dimanjakan? Bramantyo Djohanputro, PhD Pengusaha Domestik: Manja atau Dimanjakan? Bramantyo Djohanputro, PhD Penulis: Dosen dan konsultan manajemen bidang keuangan, investasi, dan risiko Lecturer and consultant of management in finance, investment,

Lebih terperinci

Memahami Persaingan Global

Memahami Persaingan Global Memahami Persaingan Global Bramantyo Djohanputro, PhD Penulis: Dosen dan konsultan manajemen bidang keuangan, investasi, dan risiko Lecturer and consultant of management in finance, investment, and risk

Lebih terperinci

Valas dan Risiko Transaksi Ekspor - Impor Bramantyo Djohanputro, PhD

Valas dan Risiko Transaksi Ekspor - Impor Bramantyo Djohanputro, PhD Valas dan Risiko Transaksi Ekspor - Impor Bramantyo Djohanputro, PhD Penulis: Dosen dan konsultan manajemen bidang keuangan, investasi, dan risiko Lecturer and consultant of management in finance, investment,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN EFISIENSI INFORMASI PASAR MODAL

PERBANDINGAN EFISIENSI INFORMASI PASAR MODAL PERBANDINGAN EFISIENSI INFORMASI PASAR MODAL Bramantyo Djohanputro, PhD Lecturer and Consultant in Management, Specializing on Finance, Investment, and Risk Sekolah Tinggi Manajemen PPM (PPM School of

Lebih terperinci

Fenomena Ekonomi Jalanan: Ngana Pe Bodi, Bikin Pusing Semua Orang Bramantyo Djohanputro, PhD

Fenomena Ekonomi Jalanan: Ngana Pe Bodi, Bikin Pusing Semua Orang Bramantyo Djohanputro, PhD Fenomena Ekonomi Jalanan: Ngana Pe Bodi, Bikin Pusing Semua Orang Bramantyo Djohanputro, PhD Penulis: Dosen dan konsultan manajemen bidang keuangan, investasi, dan risiko Lecturer and consultant of management

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia, sumber daya alam, dan sumber-sumber ekonomi lainnya untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia, sumber daya alam, dan sumber-sumber ekonomi lainnya untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dapat dilihat sebagai sistem organisasi sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber-sumber ekonomi lainnya untuk mencapai suatu tujuan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai akuntan publik merupakan profesi yang menarik untuk dipilih,

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai akuntan publik merupakan profesi yang menarik untuk dipilih, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karir sebagai akuntan publik merupakan profesi yang menarik untuk dipilih, dibanding profesi non akuntan publik. Selain dihargai secara finansial, posisi sebagai

Lebih terperinci

Install 6 Mindset Bisnis ini, untuk Jadi Trader Sukses!

Install 6 Mindset Bisnis ini, untuk Jadi Trader Sukses! Install 6 Mindset Bisnis ini, untuk Jadi Trader Sukses! Tahukah Anda? Segala tindakan atau keputusan yang kita ambil sehari-hari, mulai dari makan, minum, bersosialisasi, belajar, sampai bekerja, semua

Lebih terperinci

Mewujudkan Harapan Dengan Tindakan

Mewujudkan Harapan Dengan Tindakan Mewujudkan Harapan Dengan Tindakan Sudah sekian lamakah kita berharap? Sudah berapa kalikah kita menyimpan file file keinginan dalam otak kita? tentu sudah lupa tapi yang jelas sudah banyak sekali daftar

Lebih terperinci

APAKAH ITU PROGRAM MAU BONUS RP 2 MILIAR?

APAKAH ITU PROGRAM MAU BONUS RP 2 MILIAR? BAB I APAKAH ITU PROGRAM MAU BONUS RP 2 MILIAR? WHEN YOU CAN T FIND THE SHORTEST WAY TO ACHIEVE YOUR BIG DREAM CREATE A QUANTUM LEAP TO ACHIEVE IT! -Thomas Sugiarto- 2 Make It Happen! - Apakah Itu Program...

Lebih terperinci

STRUKTUR PASAR PERSAINGAN MONOPOLI

STRUKTUR PASAR PERSAINGAN MONOPOLI STRUKTUR PASAR PERSAINGAN MONOPOLI TIU : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat memahami tentang konsep pasar persaingan monopoli, mampu menghitung tingkat harga baik dalam jangka pendek dan jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. artinya ia akan tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. artinya ia akan tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia terlahir dalam keadaan yang lemah, untuk memenuhi kebutuhannya tentu saja manusia membutuhkan orang lain untuk membantunya, artinya ia akan tergantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Fenomena inilah yang diangkat

BAB I PENDAHULUAN. perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Fenomena inilah yang diangkat BAB I PENDAHULUAN Sebuah penelitian berawal dari adanya fenomena dalam perusahaan yang menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Fenomena inilah yang diangkat dalam latar belakang penelitian

Lebih terperinci

Kuesioner (Job Insecurity) A. Arti Penting Aspek Kerja 1. Sangat Tidak Penting (STP) 2. Tidak Penting (TP) 3. Tidak Tahu, Apakah penting atau tidak

Kuesioner (Job Insecurity) A. Arti Penting Aspek Kerja 1. Sangat Tidak Penting (STP) 2. Tidak Penting (TP) 3. Tidak Tahu, Apakah penting atau tidak Kuesioner (Job Insecurity) A. Arti Penting Aspek Kerja 1. Sangat Tidak Penting (STP) 2. Tidak Penting (TP) 3. Tidak Tahu, Apakah penting atau tidak (TT) 4. Penting (P) 5. Sangat Penting (SP) Seberapa penting

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN BAGI WIRAUSAHA PEMULA Oleh: Amanita Novi Yushita, M.Si.

BUSINESS PLAN BAGI WIRAUSAHA PEMULA Oleh: Amanita Novi Yushita, M.Si. BUSINESS PLAN BAGI WIRAUSAHA PEMULA Oleh: Amanita Novi Yushita, M.Si. amanitanovi@uny.ac.id *Makalah ini disampaikan pada Program Pengabdian pada Masyarakat Pelatihan Kewirausahaan dan Pembuatan Business

Lebih terperinci

BAB 6 PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang ditinjau secara

BAB 6 PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang ditinjau secara 58 BAB 6 PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang ditinjau secara teoritis dan ilmiah. 6.1. Konsep Diri Dari hasil penelitian didapatkan mayoritas responden ( 97,06 % ) mempunyai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KUALITAS SOFT SKILL MAHASISWA PRODI EKONOMI SYARI AH DALAM KESIAPANNYA MENGHADAPI DUNIA KERJA

BAB IV ANALISIS KUALITAS SOFT SKILL MAHASISWA PRODI EKONOMI SYARI AH DALAM KESIAPANNYA MENGHADAPI DUNIA KERJA 68 BAB IV ANALISIS KUALITAS SOFT SKILL MAHASISWA PRODI EKONOMI SYARI AH DALAM KESIAPANNYA MENGHADAPI DUNIA KERJA A. Kualitas Soft Skill Mahasiswa Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem yang mengatur kinerja manusia agar lebih efektif dan efisien dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem yang mengatur kinerja manusia agar lebih efektif dan efisien dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Manusia dalam sebuah organisasi memiliki peran sentral dalam menggerakkan roda perkembangan dan laju produktivitas organisasi. Mengingat peran yang cukup dominan

Lebih terperinci

SPIRITUALITAS STUDI: KESUNGGUHAN BELAJAR Rohani, September 2012, hal Paul Suparno, S.J.

SPIRITUALITAS STUDI: KESUNGGUHAN BELAJAR Rohani, September 2012, hal Paul Suparno, S.J. 1 SPIRITUALITAS STUDI: KESUNGGUHAN BELAJAR Rohani, September 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Awal September adalah awal para biarawan-biarawati yang bertugas untuk studi memulai perutusannya. Pada awal-awal

Lebih terperinci

I. PENGANTAR II. DATA RESPONDEN

I. PENGANTAR II. DATA RESPONDEN No:... SURVEY KARYAWAN PT. XXX PERIODE TAHUN YYYY I. PENGANTAR Kami konsultan yang ditunjuk oleh PT. XXX sedang melakukan survey tentang Human Resources Index yang berkaitan dengan kepuasan karyawan. Sehubungan

Lebih terperinci

PARITAS DAYA BELI DAN TINGKAT BUNGA

PARITAS DAYA BELI DAN TINGKAT BUNGA PARITAS DAYA BELI DAN TINGKAT BUNGA (Purchasing Power Parity, PPP, dan Interest Rate Parity, IRP) Bramantyo Djohanputro, PhD Lecturer and Consulting in management, specializing on finance, investment,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia tidak diragukan lagi adalah aset utama perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia tidak diragukan lagi adalah aset utama perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber Daya Manusia tidak diragukan lagi adalah aset utama perusahaan. Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen, yang berarti merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktekkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktekkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kesiapan Kesiapan menurut kamus psikologi adalah tingkat perkembangan dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktekkan sesuatu (Chaplin, 2006,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan penghasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan penghasilan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia telah menyentuh semua sisi kehidupan masyarakat dari lapisan atas hingga ke lapisan bawah. Banyak masyarakat

Lebih terperinci

Psikologi Dunia Kerja Profesionalisme dan Karir Kerja

Psikologi Dunia Kerja Profesionalisme dan Karir Kerja Psikologi Dunia Kerja Profesionalisme dan Karir Kerja Dinnul Alfian Akbar, SE, M.Si Profesionalisme Pengertian Profesionalisme adalah suatu tingkah laku, suatu tujuan atau rangkaian kualitas yang menandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kewirausahaan (entrepreneurship)merupakan salah satu alternatif bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kewirausahaan (entrepreneurship)merupakan salah satu alternatif bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kewirausahaan (entrepreneurship)merupakan salah satu alternatif bagi pemerintah untuk meningkatkan perekonomian negara dan juga untuk menambahkan lapangan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik perusahaan besar, swasta maupun pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik perusahaan besar, swasta maupun pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan baik perusahaan besar, swasta maupun pemerintah mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Pada dasarnya yang menjadi tujuan utama perusahaan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai secara finansial. Profesi sebagai seorang akuntan dari sebuah perusahaan akuntan publik sangat

Lebih terperinci

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Ardaneswari D.P.C., STP, MP. Career Planning MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 1 1 Karir merupakan suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan status kepegawaian seseorang dalam suatu organisasi sesuai

Lebih terperinci

BAB V PERJALANAN KARIR MENUJU DUNIA RETAIL

BAB V PERJALANAN KARIR MENUJU DUNIA RETAIL 82 BAB V PERJALANAN KARIR MENUJU DUNIA RETAIL 5.1 Pendahuluan Memulai suatu pekerjaan tentunya membutuhkan keinginanan dan juga mental yang kuat. Mental dimana seseorang mau berusaha untuk memperjuangkan

Lebih terperinci

Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia

Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia Dengan telah adanya struktur organisasi, manajer harus menemukan orang-orang untuk mengisi pekerjaan yang telah dibuat atau menyingkirkan orang dari pekerjaan

Lebih terperinci

Seri Berkoperasi: MENCARI PELUANG PENGHASILAN TAMBAHAN

Seri Berkoperasi: MENCARI PELUANG PENGHASILAN TAMBAHAN Seri Berkoperasi: MENCARI PELUANG PENGHASILAN TAMBAHAN Disarikan dari buku: [BUKAN] DOSA-DOSA ORANGTUA TERHADAP ANAK DALAM HAL FINANSIAL, oleh Agus Arijanto (2015) DUIT BUKAN SEBAGAI KENDALA Sebagian

Lebih terperinci

in 5 Apa itu? Kami adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Social Network Marketing

in 5 Apa itu? Kami adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Social Network Marketing in 5 Halo! Selamat datang di HDI in 5, sebuah panduan singkat untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai bisnis HDI. Kami juga akan memberikan Anda ide mengenai bagaimana Enterpriser lainnya memulai bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang saling bekerja sama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang saling bekerja sama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sebagai suatu organisasi kampus yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan modal dasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan modal dasar bagi pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan modal dasar bagi pembangunan bangsa ini. Salah satu masalah nasional yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang semakin ketat menjadikan setiap organisasi harus menghadapi tantangan yang menuntut sumber daya

Lebih terperinci

TUGAS KULIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS KOLAM PEMANCINGAN BESERTA RUMAH MAKAN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

TUGAS KULIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS KOLAM PEMANCINGAN BESERTA RUMAH MAKAN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TUGAS KULIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS KOLAM PEMANCINGAN BESERTA RUMAH MAKAN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA NAMA : HER SUSENO NIM : 11.02.8019 KELAS : D3-MI 02 PROGRAM STUDI : D3 JURUSAN : MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS MAHASISWA DAN PELAJAR

PELUANG BISNIS MAHASISWA DAN PELAJAR PELUANG BISNIS MAHASISWA DAN PELAJAR O L E H ARIF NOVIAN HADI 10.12.5022 S1-SI-2I Masuki Dunia Bisnis Selagi Anda Masih Muda Kalau mahasiswa dan pelajar ditanya apa yang akan dilakukan setelah lulus kuliah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebagai negara kepulauan yang sebagian besar terdiri dari perairan dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebagai negara kepulauan yang sebagian besar terdiri dari perairan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara kepulauan yang sebagian besar terdiri dari perairan dengan potensi sumber daya yang jenis maupun jumlahnya cukup besar, kegiatan perikanan mempunyai

Lebih terperinci

Daftar Hasil Wawancara. Adapun daftar pertanyaan dan jawaban ata pertanyaan sebagai berikut:

Daftar Hasil Wawancara. Adapun daftar pertanyaan dan jawaban ata pertanyaan sebagai berikut: Daftar Hasil Wawancara Informan yang dipakai dalam penelitian ini adalah informan kunci. Informan kunci merupakan orang yang menjadi narasumber yang mengetahui seluruhnya mengenai objek penelitian. Wawancara

Lebih terperinci

Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR

Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR 69 Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR Feryanto W. K. 1 1 Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

Lusi, (Surabaya, 20 November 2013). TITIK LUSIANI: Orang sukses itu, tentu yang baik terhadap Orang Tua, Keluarga dan Sesama.

Lusi, (Surabaya, 20 November 2013). TITIK LUSIANI: Orang sukses itu, tentu yang baik terhadap Orang Tua, Keluarga dan Sesama. TITIK LUSIANI: Orang sukses itu, tentu yang baik terhadap Orang Tua, Keluarga dan Sesama. Istilah Guru tentu sudah tidak asing lagi bagi anak-anak SD. Bahkan ketika game Idola, banyak diantara anak-anak

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN 1. Menjadi Wirausahawan / Pengusaha. Edy Gunawan, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

KEWIRAUSAHAAN 1. Menjadi Wirausahawan / Pengusaha. Edy Gunawan, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1 Menjadi Wirausahawan / Pengusaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Edy Gunawan, S.E., M.M. Program Studi Manajemen http://www.mercubuana.ac.id Bagian Isi 1. Pendahuluan 2. Menjadi Wirausahawan/Pengusaha

Lebih terperinci

Framwork and Structure of ICRM

Framwork and Structure of ICRM Framwork and Structure of ICRM Jakarta, 23 Februari 2010 Bramantyo Djohanputro, PhD brm@lppm.ac.id bram.finance@gmail.com Blog: www.bram39.wordpress.com COSO Kerangka ICRM Program ICRM Catatan: sebagian

Lebih terperinci

Kewirausahaan I. Berisi tentang Persiapan Pribadi Pengusaha Muda. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komputer

Kewirausahaan I. Berisi tentang Persiapan Pribadi Pengusaha Muda. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komputer Modul ke: Kewirausahaan I Berisi tentang Persiapan Pribadi Pengusaha Muda. Fakultas Fakultas Ilmu Komputer Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Kisah Sukses

Lebih terperinci

Hubungan Antara Karakteristik Pekerjaan Dengan Etos Kerja

Hubungan Antara Karakteristik Pekerjaan Dengan Etos Kerja Hubungan Antara Karakteristik Pekerjaan Dengan Etos Kerja Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan Oleh : PURI RAHAYU F 100 030 131 FAKULTAS PSIKOLOGI

Lebih terperinci

BAB III KAUM MUDA PARUH WAKTU DAN GAYA HIDUP MODERN. banyak kaum muda yang masih berstatus sebagai mahasiswa bekerja paruh waktu dengan

BAB III KAUM MUDA PARUH WAKTU DAN GAYA HIDUP MODERN. banyak kaum muda yang masih berstatus sebagai mahasiswa bekerja paruh waktu dengan BAB III KAUM MUDA PARUH WAKTU DAN GAYA HIDUP MODERN Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tujuan kaum muda melakukan pekerjaan paruh waktu dan mengetahui dampak pekerjaan paruh waktu tersebut

Lebih terperinci

SELAMAT MENGERJAKAN TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA

SELAMAT MENGERJAKAN TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA KUESIONER PENELITIAN PETUNJUK PENGISIAN Berikut ini adalah beberapa pernyataan yang akan anda jawab. Sebelum anda menjawab, ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan yaitu : 1. Isilah identitas anda

Lebih terperinci

Enjoy Financial Independence

Enjoy Financial Independence Kerja mempunyai dua sisi nilai, satu sisi bernilai positif yaitu sarana untuk mengaktualisasi diri. Hal ini tercapai dengan cara mengeluarkan kemampuan terbaik diri sehingga menghasilkan karya-karya terbaik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diikutinya. Tujuan utama mahasiswa di perguruan tinggi adalah belajar dan

BAB I PENDAHULUAN. diikutinya. Tujuan utama mahasiswa di perguruan tinggi adalah belajar dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan orang yang sudah mengenyam pendidikan tinggi di suatu perguruan atau di universitas dan langsung terdaftar serta menetap sesuai masa kontraknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dalam bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di masa yang akan datang, sangatlah ditentukan

Lebih terperinci

Perkembangan Sepanjang Hayat

Perkembangan Sepanjang Hayat Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Dewasa Madya dalam Aspek Psikososial Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Setiap fase

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, suatu sistem informasi sangat diperlukan oleh perusahaan yang sedang berkembang. Dengan adanya sistem informasi yang baik, maka dapat

Lebih terperinci

TERMS OF REFERENCE DREAM MAKER

TERMS OF REFERENCE DREAM MAKER TERMS OF REFERENCE DREAM MAKER A. TENTANG THE LEADER The Leader adalah sebuah perkumpulan pemuda yang ada di Banda Aceh dan terbentuk tanggal 27 Desember 2012. The Leader beranggotakan sepuluh pemuda dari

Lebih terperinci

Perencanaan Diringkas oleh: Puji Arya Yanti

Perencanaan Diringkas oleh: Puji Arya Yanti Perencanaan Diringkas oleh: Puji Arya Yanti Untuk penyerahan tugas dan tanggung jawab yang efektif, Anda harus merencanakannya dengan tepat. Anda tidak boleh hanya meletakkan semuanya di nampan dan membaginya

Lebih terperinci

Arti Sukses. Sukses itu terdiri dari tiga unsur. yang saling berhubungan. Jika hanya. satu yang tercapai, maka seseorang. belum bisa dikatakan sukses.

Arti Sukses. Sukses itu terdiri dari tiga unsur. yang saling berhubungan. Jika hanya. satu yang tercapai, maka seseorang. belum bisa dikatakan sukses. Arti Sukses Sukses itu terdiri dari tiga unsur yang saling berhubungan. Jika hanya satu yang tercapai, maka seseorang belum bisa dikatakan sukses. Sukses adalah cita-cita semua orang. Semua ibu mendoakan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu subtansi yang diperhatikan, karena mahasiswa merupakan penerjemah

BAB I PENDAHULUAN. salah satu subtansi yang diperhatikan, karena mahasiswa merupakan penerjemah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Mahasiswa adalah peserta didik yang melakukan proses pembelajaran pada perguruan tinggi. Mahasiswa dalam kaitannya dengan dunia pendidikan, merupakan salah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian berkembang sedemikian rupa. Keadaan tersebut membuat suasana

I. PENDAHULUAN. perekonomian berkembang sedemikian rupa. Keadaan tersebut membuat suasana I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan perekonomian berkembang sedemikian rupa. Keadaan tersebut membuat suasana persaingan yang ketat akan menuntut

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebelum tahun an, mata pencaharian pokok penduduk Kecamatan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebelum tahun an, mata pencaharian pokok penduduk Kecamatan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Sebelum tahun 1970-1980-an, mata pencaharian pokok penduduk Kecamatan Brebes adalah sebagai petani atau buruh tani, mereka bercocok tanam padi dan bawang merah.

Lebih terperinci

1. KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN

1. KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN Dok. Irsyadi Siradjuddin MK. DASAR DASAR MANAJEMEN 1. KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN IRSYADI SIRADJUDDIN TOPIK PERTEMUAN 1. Perkenalan 2. Kontrak 3. Pengertian Komunikasi 4. Tujuan Komunikasi 5. Komunikasi

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN II MENGENALI POTENSI DIRI DALAM MERINTIS USAHA BARU. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM

KEWIRAUSAHAAN II MENGENALI POTENSI DIRI DALAM MERINTIS USAHA BARU. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM Modul ke: KEWIRAUSAHAAN II MENGENALI POTENSI DIRI DALAM MERINTIS USAHA BARU Fakultas FASILKOM Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si Program Studi K INFORMATIKA MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN Mengapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PUSAT PENDIDIKAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL MODERN DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN PUSAT PENDIDIKAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL MODERN DI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Latar Belakang Pusat Pendidikan Desain Komunkasi Visual Modern di Yogyakarta Desain Komunikasi Visual atau sering disingkat DKV semakin luas dikenal oleh masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN. tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengangguran dan kemiskinan masih merupakan masalah besar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia sekarang ini dan beberapa tahun kedepan. Tingginya angka pengangguran

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN STRES KERJA PADA GURU WANITA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEBONARUM KLATEN

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN STRES KERJA PADA GURU WANITA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEBONARUM KLATEN HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN STRES KERJA PADA GURU WANITA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEBONARUM KLATEN SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat sarjana S1

Lebih terperinci

Ph/WA: * * COACHING

Ph/WA: * * COACHING Ph/WA: 0858 8228 0303 * coachtogreat@gmail.com * dsuryar@gmail.com COACHING Coaching adalah sebuah industri yang bertumbuh sangat pesat, sebuah profesi baru. Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang

Lebih terperinci

Emoh Miskin. Training Kewirausahaan Untuk Tenaga Kesehatan

Emoh Miskin. Training Kewirausahaan Untuk Tenaga Kesehatan hatta-samisinau sharing social life insight entrepreuneurship training PROPOSSAL Emoh Miskin Training Kewirausahaan Untuk Tenaga Kesehatan Bila saya mengenali apa yang dibutuhkan oleh banyak orang di sekitar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari adanya peran SDM dalam menjalankan fungsi perusahaan serta tujuan yang akan dicapai bersama di dalam organisasi. Sumber

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Df Alpha 5%

LAMPIRAN. Df Alpha 5% LAMPIRAN Tabel r (TWO-TAILED TEST) Df Alpha 5% Df Alpha 5% Df Alpha 5% Df Alpha 5% 1 0.997 26 0.374 51 0.271 76 0.223 2 0.95 27 0.367 52 0.268 77 0.221 3 0.878 28 0.361 53 0.266 78 0.22 4 0.811 29 0.355

Lebih terperinci

Penerapan Intergrated Corporate Risk Management (ICRM) di Dunia Usaha

Penerapan Intergrated Corporate Risk Management (ICRM) di Dunia Usaha Penerapan Intergrated Corporate Risk Management (ICRM) di Dunia Usaha Bramantyo Djohanputro, PhD brm@lppm.ac.id bramantyofinance@gmail.com Blog: www.bram39.wordpress.com Kinerja, pertumbuhan, dan risiko

Lebih terperinci

I. IDENTITAS DIRI Nama : (boleh inisial) Masa kerja :. tahun Pendidikan akhir : Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

I. IDENTITAS DIRI Nama : (boleh inisial) Masa kerja :. tahun Pendidikan akhir : Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Jl. A. Yani Pabelan Kartasura Tromol Pos 1 Telp. (0271) 717417 Surakarta I. IDENTITAS DIRI Nama : (boleh inisial) Masa kerja :. tahun Pendidikan akhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Dengan seriring

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Dengan seriring BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dewasa ini, persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Dengan seriring perkembangan teknologi, komunikasi, dalam perekonomian yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis dalam menentukan besarnya biaya operasional perusahaan, karena faktor

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis dalam menentukan besarnya biaya operasional perusahaan, karena faktor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk lebih efesien, efektif, dan ekonomis dalam menentukan besarnya biaya operasional perusahaan, karena faktor ini

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN Variabel Dimensi Indikator Instrumen Kompensasi (Variabel X)

INSTRUMEN PENELITIAN Variabel Dimensi Indikator Instrumen Kompensasi (Variabel X) INSTRUMEN PENELITIAN Variabel Dimensi Indikator Instrumen Kompensasi 1. Tingkat keefektifan gaji Tingkat keefektifan gaji yang diterima (Variabel X) yang diterima memenuhi Bapak/Ibu guru memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. dipandang sebagai pemenuhan terhadap keinginan (hasrat) mendapatkan nilai

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. dipandang sebagai pemenuhan terhadap keinginan (hasrat) mendapatkan nilai BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Pariwisata telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari siklus hidup hampir setiap orang. Pariwisata juga memiliki porsi tersendiri dalam anggaran kebutuhan sebagian

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Pekerjaan merupakan salah satu aktivitas manus1a yang penting untuk

BABI PENDAHULUAN. Pekerjaan merupakan salah satu aktivitas manus1a yang penting untuk BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan salah satu aktivitas manus1a yang penting untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Manusia sebagai makhluk sosial dan individu mencari pekerjaan

Lebih terperinci

Berikut beberapa contoh orang yang menggunakan. perusahaannya, yang juga menunjukkan beberapa. bentuk manajemen proyek

Berikut beberapa contoh orang yang menggunakan. perusahaannya, yang juga menunjukkan beberapa. bentuk manajemen proyek one What is Project Management? Apa itu Manajemen Proyek? Apakah kamu ingin jadi salah satunya? Mungkin kamu sudah menjalani tanpa mengetahuinya? Sebenarnya banyak orang terlibat dalam manajemen proyek

Lebih terperinci

Extraordinary Life 4 Kehidupan Luarbiasa 4 LIVING WITH PASSION - HIDUP DENGAN GAIRAH/SEMANGAT

Extraordinary Life 4 Kehidupan Luarbiasa 4 LIVING WITH PASSION - HIDUP DENGAN GAIRAH/SEMANGAT Extraordinary Life 4 Kehidupan Luarbiasa 4 LIVING WITH PASSION - HIDUP DENGAN GAIRAH/SEMANGAT PEMBUKAAN: Hari ini kita akan masuk bagian terakhir dari seri khotbah Extraordinary Life. Di bagian akhir ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia adalah unsur utama dalam mengelola organisasi maupun perusahaan yang merupakan penggerak untuk mencapai tujuan dari organisasi atau perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, kompetisi global dan perdagangan bebas menuntut sumber daya manusia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya tanpa adanya perusahaan sebagai tempat mencari nafkah sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya tanpa adanya perusahaan sebagai tempat mencari nafkah sekaligus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dan karyawan pada hakekatnya saling membutuhkan, karyawan adalah asset perusahaan karena tanpa adanya sumber daya manusia maka perusahaan tidak akan bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar anak dididk secara aktif mengembangkan potensi dirinya,

Lebih terperinci

TUGAS TECHNOPRENEUR OLEH : YUSRI MANUNGGAL TUJUH PARERA

TUGAS TECHNOPRENEUR OLEH : YUSRI MANUNGGAL TUJUH PARERA TUGAS TECHNOPRENEUR OLEH : YUSRI MANUNGGAL TUJUH PARERA 09.51.0067 MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010 I. Pendahuluan Sebuah bentuk usaha baik

Lebih terperinci

Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. KEYNOTE SPEECH MENTERI KEUANGAN PADA ACARA ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL TINGKAT SARJANA KEMENTERIAN KEUANGAN DI GEDUNG DHANAPALA KEMENTERIAN KEUANGAN SENIN, 29 NOVEMBER 2010 Yang kami hormati Wakil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Sedarmayanti (2010 :13), pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah kebijakan dan praktik menentukan aspek manusia atau sumber

Lebih terperinci

BAB VII HAMBATAN DALAM BERKARIR. yang tinggi dibutuhkan juga skill yang tinggi. Seperti halnya dalam memperoleh

BAB VII HAMBATAN DALAM BERKARIR. yang tinggi dibutuhkan juga skill yang tinggi. Seperti halnya dalam memperoleh 106 BAB VII HAMBATAN DALAM BERKARIR 7.1 Pendahuluan Saat ini untuk mendapatkan pekerjaan tidaklah mudah, disamping pendidikan yang tinggi dibutuhkan juga skill yang tinggi. Seperti halnya dalam memperoleh

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Ando-Modigliani (dalam Subardi dan Dwiarto 1996) tentang Life-

BAB II KERANGKA TEORITIS. Ando-Modigliani (dalam Subardi dan Dwiarto 1996) tentang Life- BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 Defenisi Program pensiun Program pensiun didasarkan pada teori yang disampaikan Ando-Modigliani (dalam Subardi dan Dwiarto 1996) tentang Life- Cycle Hypothesis

Lebih terperinci

UNIVERSITI MALAYA FAKULTI PENDIDIKAN KUALA LUMPUR

UNIVERSITI MALAYA FAKULTI PENDIDIKAN KUALA LUMPUR UNIVERSITI MALAYA FAKULTI PENDIDIKAN KUALA LUMPUR ANGKET PELAKSANAAN KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI DI INDONESIA Pengantar Angket ini bertujuan untuk mengetahui persepsi Bapak/Ibu

Lebih terperinci

LAMPIRAN. berdasarkan 5 dimensi Orientasi Kewirausahaan Lumpkin & Dess (1996). Inovasi

LAMPIRAN. berdasarkan 5 dimensi Orientasi Kewirausahaan Lumpkin & Dess (1996). Inovasi LAMPIRAN yang diajukan untuk Bapak Agus selaku pengusaha generasi kedua Soto Ayam Dargo Pak Tanto sesuai dengan indikator pada definisi operasional berdasarkan 5 dimensi Orientasi Kewirausahaan Lumpkin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu sumber daya manusia di pandang sebagai aset yang harus

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu sumber daya manusia di pandang sebagai aset yang harus P a g e 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada sebuah organisasi perusahaan pasti di dalam nya terdapat perangkat sumber daya manusia yang menjadi penunjang pelaksanaan operasional, maka

Lebih terperinci

JASA PEMBUATAN DESIGN DENGAN MEDIA PEMASARAN INTERNET

JASA PEMBUATAN DESIGN DENGAN MEDIA PEMASARAN INTERNET ARTIKEL E-BISNIS JASA PEMBUATAN DESIGN DENGAN MEDIA PEMASARAN INTERNET Disusun oleh Nama NIM Kelas AGUS BAYU SAPUTRA 08.11.1924 S1TI-6A JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SEPULUH HUKUM KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

IMPLEMENTASI SEPULUH HUKUM KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI IMPLEMENTASI SEPULUH HUKUM KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI Oleh Drs. Samsul Hidayat, M.Ed (Widyaiswara Madya BKD & Diklat Provinsi NTB) ABSTRAK Banyak pemimpin besar meraih keberhasilan dalam pekerjaan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Kreasi Edulab Indonesia (Edulab/ Education Laboratory

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Kreasi Edulab Indonesia (Edulab/ Education Laboratory BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT Kreasi Edulab Indonesia (Edulab/Education Laboratory) PT Kreasi Edulab Indonesia atau Edulab (Education Laboratory) ialah sebuah lembaga konsultasi

Lebih terperinci

Dan, bagaimana kita melepaskan diri dari Zona Nyaman

Dan, bagaimana kita melepaskan diri dari Zona Nyaman ILUSI ZONA NYAMAN Dan, bagaimana kita melepaskan diri dari Zona Nyaman Oleh Rahmat http://www.zonasukses.zom ebook Gratis Hanya Untuk Member Zona Sukses. Jika menurut Anda ebook ini akan bermanfaat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia hingga beberapa waktu mendatang. Data statistik pada Februari 2012 yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia hingga beberapa waktu mendatang. Data statistik pada Februari 2012 yaitu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu persoalan nasional yang sampai saat ini belum terpecahkan adalah masalah pengangguran yang diperkirakan akan tetap mewarnai ketenagakerjaan Indonesia

Lebih terperinci

74 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

74 Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN 74 75 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 76 Kepada Yth. Karyawan/i PT. Taewon Indonesia Bekasi Dengan hormat, Saya, Chandra Andhikajati, mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi Universitas Katolik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum J.O. Ciputra Karya Utama 4.1.1 Lokasi Perusahaan Dalam mendirikan suatu perusahaan, maka perlu diperhatikan terlebih dahulu semua yang mempunyai peran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran industri dan perubahan perilaku karyawan. Sumber daya manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran industri dan perubahan perilaku karyawan. Sumber daya manusia (SDM) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perasaingan dalam dunia bisnis merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh organisasi. Organisasi dituntut untuk mampu menghadapi perubahan paradigma, pergeseran

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khas sekaligus aset bagi bangsa Indonesia. Generasi muda sudah banyak

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khas sekaligus aset bagi bangsa Indonesia. Generasi muda sudah banyak BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara yang beraneka ragam budaya yang merupakan ciri khas sekaligus aset bagi bangsa Indonesia. Generasi muda sudah banyak melupakan kebudayaan

Lebih terperinci

Lebih Jauh Tentang Inherent Risk dan Residual Risk

Lebih Jauh Tentang Inherent Risk dan Residual Risk Lebih Jauh Tentang Inherent Risk dan Residual Risk Inherent Risk dan Residual Risk Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa inherent risk adalah tingkat risiko awal atau risiko bawaan sebelum diterapkan

Lebih terperinci