MODUL BAHASA INDONESIA KURIKULUM SMK 2004 MADYA 15 SENI MERINGKAS WACANA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL BAHASA INDONESIA KURIKULUM SMK 2004 MADYA 15 SENI MERINGKAS WACANA"

Transkripsi

1 MODUL BAHASA INDONESIA KURIKULUM SMK 2004 MADYA 15 SENI MERINGKAS WACANA BIDANG KEAHLIAN : SEMUA BIDANG KEAHLIAN PROGRAM KEAHLIAN : SEMUA BIDANG KEAHLIAN Waktu : 4 x 45 menit DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN 2005 Madya 15 i

2 SENI MERINGKAS WACANA BIDANG KEAHLIAN : SEMUA BIDANG KEAHLIAN PROGRAM KEAHLIAN : SEMUA BIDANG KEAHLIAN Disusun Oleh : SUGIMAN SMK NEGERI 20 JAKARTA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN 2005 Madya 15 ii

3 KATA PENGANTAR Kurikulum SMK edisi 2004 merupakan penyempurnaan kurikulum SMK edisi 1999, dengan penekanan pada pendekatan berbasis kompetensi, berbasis luas dan mendasar serta penekanan pengimplementasian pemelajaran berbasis kompetensi (CBT). Berbasis produksi (PBT) dan belajar tuntas (mastery learning) yang pada akhirnya kurikulum SMK edisi 2004 diharapkan dapat meningkatkan kompetensi lulusan sesuai dengan standar kompetensi yang diisyaratkan oleh Du/Di. Pengimplementasian konsep pemelajaran pada kurikulum SMK edisi 2004 diharapkan dapat terlaksana sebagaimana mestinya di sekolah. Untuk dapat melaksanakan hal tersebut, selain sumber daya manusia yang handal baik guru maupun tenaga kependidikan, juga dibutuhkan sarana prasarana yang memadai, serta sarana penunjang lainnya seperti ketersediaan bahan ajar yang diperlukan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten. Pengembangan pemelajaran berbasis kompetensi perlu didukung dengan bahan ajar yang memungkinkan setiap peserta diklat dapat belajar secara individual dan mandiri dalam menyelesaikan suatu unit kompetensi secara utuh. Modul ini dapat dipergunakan sebagai bahan ajar sesuai dengan kompetensi dengan berbagai inovasi dan modifikasi guru sebagai pembimbing diklat. Penyusun Madya 15 iii

4 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN FRANCIS... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. PETA KEDUDUKAN MODUL... MEKANISME PEMELAJARAN... i ii iii iv v vi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Deskripsi... 1 B. Prasyarat... 1 C. Petunjuk Penggunaan Modul 1 D. Tujuan Akhir... 3 E. Kompetensi... 4 F. Cek Kemampuan... 5 BAB II PEMELAJARAN... 6 A. Rencana Belajar Peserta Diklat... 6 B. Kegiatan Belajar... 6 BAB III EVALUASI III.1 Instrumen Penilaian III.2 Kunci Jawaban BAB IV PENUTUP SENARAI DAFTAR PUSTAKA Madya 15 iv

5 PETA KEDUDUKAN MODUL Menyimak 1.1. Menyimpulkan informasi lisan yang tidak bersifat perintah 1.2. Memahami perintah lisan, baik yang diungkapan maupun yang tidak M A D Y A Membaca Berbicara 2.1. Memahami perintah kerja tertulis 2.2. Memahami makna kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat dalam teks 3.1. Menggunaan kalimat 3.2. Membuat parafrasa lisan 3.3. Menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi 3.4. Bercakap-cakap (konversasi) 3.5. Berdiskusi 3.6. Bernegosiasi 3.7 Menyampaikan laporan Menulis 4.1. Membuat karangan 4.2. Membuat deskripsi 4.3. Membuat eksposisi 4.4. Membuat ringkasan / rangkuman 4.5. Membuat simpulan Madya 15 v

6 MEKANISME PEMELAJARAN START Lihat Kedudukan Modul Lihat Petunjuk Penggunaan Modul Kerjakan Cek Kemampuan Nilai 7>= Nilai <=7 Kegiatan Belajar 1 Fasilitator Kegiatan Belajar n Nilai < 7 Evaluasi Tertulis & Praktik Nilai 7>= Modul berikutnya / Uji Kompetensi Madya 15 vi

7 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini disusun untuk memudahkan peserta diklat dalam mempelajari mata diklat Bahasa Indonesia, khususnya subkompetensi menulis yaitu Membuat ringkasan/rangkuman. Lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan modul ini adalah dua kali tatap muka (2x2x45 menit) untuk subkompetensi membuat ringkasan/rangkuman. Modul ini menuntut peserta diklat untuk memahami cara membuat ringkasan/rangkuman, kemudian menindaklanjuti secara cermat. Adapun tingkatan pemahaman cara membuat ringkasan dan rangkuman dengan baik minimal mencapai 70% maka peserta diklat harus membuat kembali sampai mencapai persyaratan yang telah ditentukan. Dengan mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang keahlian. B. Prasyarat Untuk mempelajari modul Bahasa Indonesia ini, peserta diklat harus menyelesaikan modul madya 14 yang menjadi syarat utama untuk memasuki keproses pemelajaran. C. Petunjuk Penggunaan Modul; a. Peserta Diklat 1. Gunakan teknik membaca cepat dalam mempelajari modul ini. 2. Pindai (scan) topik-topik bahasan modul. 3. Baca dan pahami modul dengan baik. 4. Ikuti ketentuan yang berlaku dalam setiap modul, khususnya waktu yang disediakan untuk bagian tertentu. Madya 15 1

8 5. Kerjakan tugas-tugas dan uji kemahiran dengan cermat dan jujur. 6. Jangan melihat kunci jawaban sebelum waktunya. 7. Usahakan menyelesaikan setiap modul lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan. 8. Tingkatkan terus pemahaman Anda. (a) Target minimal skor nilai uji kemahiran adalah 70 (skala 100) (b) Jika target minimal 70% belum tercapai, mintalah saran fasilitator. (c) Jika skor nilai anda 70 % Anda diperbolehkan melanjutkan kemodul berikutnya. 9. Anda diperbolehkan bertanya kepada fasilitator (guru) jika dirasa perlu. 10. Laporkan kemajuan Anda kepada fasilitator sebelum melanjutkan kemodul berikutnya. b. Petunjuk untuk fasilitator (Guru) 1. Jelaskan terlebih dahulu kepada peserta diklat tentang cara mempelajari modul ini. 2. Bimbinglah peserta diklat Anda agar tidak mendapat kesulitan selama proses pemelajaran berlangsung. 3. Jika peserta diklat mengalami kesulitan dalam memahami modul ini, fasilitator dapat memberikan penjelasan tentang materi dengan contoh atau keterangan lainnya yang diperlukan peserta diklat. 4. Berilah penilaian atau kemajuan belajar peserta diklat Anda. Madya 15 2

9 D. Tujuan Akhir Setelah selesai mempelajari modul ini, peserta diklat diharapkan dapat ; 1. Meringkas/merangkum artikel sesuai dengan perintah modul. 2. Membuat ringkasan/rangkuman dengan menggunakan kerangka yang tepat. 3. Dapat menentukan tema yang terdapat dalam artikel secara cepat dan benar. 4. Membuat ringkasan/rangkuman dengan sistematis, isinya utuh, dan bahasanya mudah dipahami. Madya 15 3

10 Madya 15 4

11 F. Cek Kemampuan Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda ceklist ( ) pada kolom jawaban yang tersedia! No Soal Dapatlah Anda membedakan judul karangan dengan tema? Dapatkah Anda menyebutkan ciri-ciri judul yang baik? Apakah Anda dapat menjelaskan arti ringkasan, rangkuman, bagan, dan sinopsis? Apakah Anda dapat menjelaskan manfaat kerangka karangan Dapatkah Anda menggunakan tanda baca secara tepat dalam membuat rangkuman? Dapatkah Anda menemukan kata-kata kunci dalam alinia? Dapatkah Anda menjelaskan manfaat keterampilan membuat rangkuman sebuah artikel? Dapatkah Anda membedakan karangan ilmiah dengan fiksi? Dapatkah Anda membedakan alinia awal, tengah, dan akhir? Dapatkah Anda membuat bagan, ringkasan, dan sinopsis secara cepat? Jawaban Ya Tidak Apabila Anda menjawab benar mencapai 80% atau lebih, Anda dapat menghubungi fasilitator untuk mengikuti ujian kompetensi. Tetapi apabila jawaban Anda benar kurang dari 80%, Anda harus mempelajari kembali modul ini sampai tuntas. Madya 15 5

12 BAB II PEMELAJARAN A. Rencana Pemelajaran Peserta Diklat No Jenis Kegiatan Tgl Waktu Tempat Pancapaian 1 Membaca cepat 2 x 2 x 45 2 Memahami isi bacaan 3 Membuat rangkuman 4 Menjawab tes 5 Menilai Alasan Perbaikan Disetujui oleh fasilitator B. Kegiatan Belajar Kegiatan Belajar a. Tujuan 1. Peserta diklat mampu merumuskan intisari artikel. 2. Peserta diklat mampu meringkas/merangkum artikel dengan menggunakan sistematika yang tepat, bentuknya benar, dan mudah dipahami. 3. Peserta diklat mampu mempraktikkan meringkas/merangkum artikel lain dengan baik. 4. Peserta diklat dapat memahami, terampil meringkas/merangkum artikel sesuai dengan perintah. Madya 15 6

13 b. Uraian Materi Ringkasan adalah hasil meringkas. Hasilnya dapat berupa ikhtisar artinya pemandangan secara ringkas dengan cara mengambil bagian yang penting-penting saja, bagan artinya rancangan dengan mengambil hal yang penting-penting saja, merangkum artinya meringkas dalam bentuk pokok-pokoknya saja; sedang meringkas cerita disebut Sinopsis. Adapun teknik pembuatan ringkasan, ikhtisar, bagan, merangkum, dan sinopsis pada prinsipnya sama untuk mengambil pokok-pokoknyaa saja. Sedangkan perbedaannya pada bentuk hasil meringkas. Contoh : Salah satu presiden yang unik dan nyentrik di dunia ini adalah Presiden Abdurrahman Wahid. Dia dapat terpilih menjadi presien walaupun mempunyai penglihatan yang tidak sempurna, bahkan dapat dikatakan nyaris buta. Presiden ke-4 Republik Indonesia ini di awal masa jabatannya terlalu sering pula melakukan kunjungan ke luar negeri sehingga mengundang kritik pedas terutama dari lawan politiknya. Abdurrahman Wahid, juga sering mengeluarkan pernyataan yang kontroversial dan inkonsisten. Akibatnya, beliau sering diminta untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Namun, Suami dari Sinta Nuriah ini tetap pada prinsipnya dan tidak bergeming menghadapi semua itu. Lahmuddin Finaza, Komposisi Bahasa Indonesia, hal 151, Kata-kata kunci dari artikel di atas adalah : - Dia - Presiden ke-4 Republik Indonesia ini - Abdurrahman Wahid Madya 15 7

14 - Sering mengeluarkan pernyataan yang kontroversial dan inkonsisten. - Suami dari Sinta Nuriah Hasil ringkasan : Dia (Abddurrahman Wahid), Presiden ke-4 Republik Indonesia sering mengeluarkan pernyataan kontroversial dan inkonsisten. Demikianlah suami dari Sinta Nuriah. Membaca wacana Bacalah wacana di bawah ini dengan teknik menerapkan membaca cepat dan tentukan kata-kata kunci sebagai dasar untuk membuat ringkasan / rangkuman. Kegiatan belajar 1. MENGENAL BAPAK PRANGKO DUNIA Prangko berasal dari bahasa Latin franco yang berarti tanda pembayaraan untuk melunasi biaya pengiriman surat. Dengan kata lain biaya pengiriman surat tidak dibebankan kepada penerima surat, tetapi biaya harus dilunasi oleh pengirim surat. Dengan menempelkan prangko pada sepucuk surat berarti biaya pengiriman surat telah dilunasi oleh pengirim surat. Dalam perkembangannya prangko tidak hanya sebagai tanda bukti telah membayar biaya pengepossan, tetapi dapat menjadi benda koleksi (collectible item) yang sangat besar daya tariknya. Madya 15 8

15 Prangko mula-mula diciptakan oleh Sir Rowland Hill. Ia dilahirkan di Inggris tanggal 3 Desember Sejak kecil hidup dalam kemiskinan akibat perang Inggris dengan Perancis. Sir Rowland Hill senang membaca buku-buku dongeng anak-anak karya Miss Edgeworth. Buku inilah yang mempengaruhi jiwa Rowland Hill menjadi manusia yang kerja keras, kreatif dan berjiwa sosial. Sejak kecil kesabaran, ketelitian dan kecerdasan sudah terpatri pada dirinya. Usia sebelas tahun bekerja membantu ayahnya mendirikan sekolah. Pada tahun 1826, Rowland mendirikan sekolah istimewa di Brice Castle di Totenham. Ia menjadi guru, menciptakan pendidikan sistem Hazlewood adalah mempertegas bahwa kebenaran adalah sangat penting bagi siswa dan mahasiswa yang demokratis agar pendidikan dapat berhasil. Demikian pula seorang guru mutlak harus memiliki disiplin diri yang kuat. Rowland Hill aktif di yayasan sosial untuk memberantas kemiskinan. Di parlemen Inggris, Rowland menjabat sebagai sekretaris. Untuk memperlancar kerja Rowland Hill menciptakan mesin cetak. Ia senang mempelajari ilmu administrasi dan perpajakan. Rowland Hill berfikir bagaimana cara mendapat pemasukan uang untuk kerajaan dari pajak pengiriman surat. Agar kas kerajaan tidak rugi, Rowland Hill mengusulkan kepada parlemen agar ongkos pengiriman surat diturunkan, biaya dibayar di muka dengan menempelkan secarik kertas tanda pelunasan yang sekarang disebut prangko. Prangko terbit pertama kali tanggal 6 Mei 1840 di Inggris bergambar Ratu Victoria, berwarna hitam, di atas tertulis postage dan bagian bawah tertulis One Penny (harga nominal). Prangko pertama ini disebut The Penny Black. Setelah Inggris menerbitkan prangko, negara-negara lain ialah Zurich, Geneva, Basel, Mauritius, Madya 15 9

16 Prancis, Bavaria, Amerika Serikat, dan Brazilia ikut menerbitkan prangko. Belanda pertamakali menerbitkan prangko tanggal 1 April prangko berwarna merah anggur, gambar raja Willem III dengan harga nominal 10 sen. Dalam perkembangannya, bentuk, warna, tema dan variasi prangko menjadi beranekaragam. Bahkan harga prangko semakin lama semakim mahal. Karena prangko makin lama makin menarik maka muncul orang yang senang mengoleksi prangko sebagai barang seni disebut felatelis. Pekerjaannya disebut Filateli. Sebagai seorang Filatelis harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang prangko. Doktor Gray, seorang pejabat museum di Inggris tercatat sebagai pengumpul prangko pertamakali. Prangko diambil dari surat kabar The London Times tahun Di Prancis, prangko sebagai alat peraga guna dalam mempelajari geografi. Siswa diwajibkan mengumpulkan prangko sebagai bahan pelajaran dan koleksi. Pada tahun 1862, Lalier menerbitkan daftar prangko yang bergambar sangat indah dan menarik. Prangko dibentuk bervariasi, menarik dan temanya beraneka ragam. Dengan model prangko yang bervariasi, maka muncul kolektor dengan tema yang berbeda-beda. Prangko Indonesia bertemakan fauna, flora, olah raga, lukisan, gambar luar angkasa, pesawat terbang, kapal laut, kereta api, seni ukir, tokoh nasional, tokoh internasional dan tokoh-tokoh seniman. Filateli Indonesia mempunyai perkumpulan Filateli Indonesia (PFI) yang telah menjadi anggota Ferderation of Inter Asian Philately (FIAP) dan juga menjadi anggota Federasi Filateli Internasional (FIP) persatuan Filateli dunia. Pada tahun 1860, Rowland Hill mendapat penghargaan tertinggi dengan gelar Knight. Ia diangkat sebagai orang yang berhasil dan membuat sosial tingkat nasional yang diberi gelar Sir oleh kerajaan Madya 15 10

17 Inggris. Rowland Hill juga mendapat sebutan Bapak Prangko Dunia. Pada tahun 1864, Rowland Hilll pensiun dari parlemen Hill diberi hadiah poundserling. Ia meninggal tanggal 21 Agustus 1879, dimakamkan di London. Tes Formatif 1. Bacalah wacana Mengenal Bapak Prangko Dunia dengan cepat. Tulislah kata-kata kunci setiap alinea secara berurutan! Alinia 1 Alinia 2 Alinia 3 Alinia 4 Alinia 5 Alinia 6 Alinia 7 Alinia 8 Tes Formatif 2. Membuat ringkasan Susunlah kata-kata kunci dalam bentuk kalimat yang baik menggunakan tanda baca yang tepat, dan komunikatif. Isi ringkasan harus sesuai dengan inti sari wacana. Ringkasan menggunakan Ejaan Yang Benar (EYD). Madya 15 11

18 Tes Formatif 3. Carilah arti kata-kata di bawah ini dengan menggunakan kamus : 1) kolektor :... 2) filateli :... 3) kreativitas :... 4) demokratis :... 5) fauna :... 6) flora :... 7) geografi :... 8) prangko :... 9) modifikasi :... 10) fasilitator :... Madya 15 12

19 Tes Formatif 4. Berilah tanda checklist ( ) penulisan kata yang benar menurut EYD pada kotak yang tersedia! 1. deskripsi diskripsi 2. merubah mengubah 3. sub kompetensi subkompetensi 4. pengposan pengeposan 5. prancis perancis 6. di samping disamping 7. museum mosium 8. bervariasi berfariasi 9. inti sari intisari 10. analisis analisa Kegiatan belajar 2. Konsumen Tunda Pembelian Barang Surabaya, Kenaikan harga BBM mempengaruhi perilaku konsumen di Surabaya. Kesimpulan hasil survei Kantor Bank Indonesia (KBI) Surabaya menunjukkan, sebagian besar konsumen akan menunda pembelian barang tahan lama dan pengeluaran untuk rekreasi. Selain itu, keyakinan masyarakat terhadap kondisi perekonomian menurun dibanding bulan berikutnya. Kepala bidang ekonomi dan moneter KBI Surabaya Amril mengatakan, dalam enam bulan mendatang pesimisme terhadap perekonomian makro masih terjadi. Penurunan ekspektasi ini disebabkan adanya penurunan penghasilan. BI menemukan 21,4 persen responden menyatakan penghasilan mereka turun. Sedangkan sebanyak 59,8 persen menyatakan Madya 15 13

20 penghasilan mereka tetap. Selain itu, 55,8 persen responsen menyatakan dalam enam bulan mendatang tidak ada perubahan kondisi ekonomi, sedangkan 28,8 persen menyatakan kondisi perekonomian secara umum akan menurun. Menanggapi hasil survei KBI Surabaya itu, pengamat ekonomi Kresnaya Yahya mengatakan, tidak adanya kenaikan penghasilan itu akan mengurangi konsumsi. Penundaan pembelian pada durable goods (barang konsumsi tahan lama) ini berkaitan dengan kelompok menengah, terangnya kemarin. Dia menjelaskan, bagi kelompok yang mendapatkan tunjangan lain seperti transportasi akan lebih meningkatkan ekspektasinya terhadap barang konsumsi. Sedangkan bagi kelompok yang tidak mendapatkan tunjangan ekspektasinya akan menurun. Krenayana menurunkan, kemerosotan daya beli menyebabkan kemerosotan pasar. Akibatnya akan berimbas pada produksi ditingkat pabrikan. Lama-lama mata rantainya akan berimbas pada penyusutan bahan baku, urainya (erm) Jawa Pos, 23 November Madya 15 14

21 Tes Formatif 1. Bacalah dengan teliti dan tulislah kata-kata kunci setiap alinia. Alinia Alinia Alinia Alinia Alinia Tes Formatif 2 Rangkuman Madya 15 15

22 Tes Formatif 3 Intermeso Isillah Teka Teki Silang (TTS) di bawah ini dengan afiksasi bahasa asing dengan memperhatikan soal di bawahnya! Mendatar Menurun 1. di dalam 1. faham / aliran 2. besar / agung (4 kotak) 3. melawan 5. tanah / bumi 4. tanaman 6. berlebihan 8. antara 7. tiga 10. di luar 9. perulangan 12. sifat 1. orang 16. besar 13. ilmu 18. ahli / pandai 14. melawan 19. ke dalam 15. sendiri 17. dua bahasa ( bahasa) 20. baru Madya 15 16

23 BAB III EVALUASI Tes Uji Kemahiran Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan : 1. Merangkum pada dasarnya adalah : a. memendekkan wacana b. meringkas wacana c. mengambil intisari wacana d. menulis kembali sebuah wacana 2. Meringkas sebuah cerita, karangan ilmiah yang diterbitkan bersamasama dengan karangan aslinya disebut : a. ikhtisar b. skema c. sinopsis d. sketsa 3. Rangkuman dikatakan efektif apabila... a. singkat b. isinya untuk disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami c. bahasannya singkat, isinya padat, dan bentuknya indah d. ditulis dengan bahasa baku, sistematis, dan menarik 4. Untuk memahami isi wacana secara cepat harus mempunyai kemampuan untuk... a. menentukan tema b. mengambil intisari c. memahami pokok kalimat d. menentukan kata-kata kunci Madya 15 17

24 5. Kemampuan merangkum suatu wacana diperlukan ketajaman... a. berfikir secara kritis b. pendengaran yang baik c. penglihatan yang objektif d. pengalaman yang luas 6. Manfaat langsung keterampilan merangkum bagi peserta diklat adalah... a. cepat memahami isi bacaan b. menghemat waktu, ruang, tenaga, dan pikiran c. berpikir secara praktis d. berpikir santai yang sistematis 7. Merangkum hasil membaca, rapat atau seminar diperlukan pemikiran yang...sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. a. subjektif b. objektif c. arbitrair d. apresiasif 8. Untuk membuat laporan tentang data-data yang menggunakan perhitungan, jumlah angka perlu dibuatkan ringkasan dalam bentuk... a. skema b. grafik c. tabel d. peta Madya 15 18

25 9. Hasil ringkasan sebuah waacana untuk setiap pesertaa diklat dapat berbeda karena... a. pengalaman berbeda b. sudut pandang berbeda c. tingkat kepekaan (kritis) berbeda d. kondisi berbeda 10. Rangkuman yang hanya mengambil garis besarnya saja disebut... a. sketsa b. skema c. ringkasan d. ikhtisar Madya 15 19

26 BAB IV PENUTUP Peserta diklat dikatakan kompeten modul ini setelah hasil jawaban setiap tugas telah dapat memenuhi kriteria dengan perhitungan sebagai berikut : Jumlah benar 10 X 100% = N Peserta diklat dikatakan kompeten apabila hasil yang dicapai adalah sebagai berikut : : baik sekali : baik kompeten : cukup : kurang tidak kompeten Anda yang nilai hasil tes telah kompeten dapat melanjutkan ke modul 16. Bagi peserta diklat yang hasil tes tidak kompeten wajib mengulang kembali modul tersebut dengan bimbingan fasilitator. Madya 15 29

27 SENARAI demokrasi : gagasan atas pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara. doktor : gelar kesarjanaan yang tertinggi yang diberikan oleh Perguruan Tinggi kepada seorang sarjana yang telah menulis dan mempertahankan desertasinya. fasilitator : orang yang menyediakan fasilitas (konsep belajar mandiri, guru dan sekolah tidak lagi menjadi pusat titik kegiatan, tetapi lebih bersifat sebagai fasilitator kebutuhan peserta). filatelis : seorang ahli prangko. knight : penghargaan tertinggi dari kerajaan Inggris karena jasa-jasanya. kompensasi : pencarian kepuasan disuatu bidang untuk memperoleh keseimbangan dari kekecewaan di bidang lain. madya : tengah (bagian tengah). marginal : berada pada bagian paling bawah. matery learning : belajar tuntas. modifikasi : pengubahan bentuk. parlemen : badan yang terdiri dari atas wakil-wakil rakyat yang dipilih dan bertanggungjawab atas perundangan dan pengendalian anggaran keuangan negara (Dewan Perwakilan Rakyat). poundsterling : nama mata uang negara Inggris. semenjana : menengah, sedang. sir : gelar bangsawan yang diberikan kerajaan Inggris karena berbuat sosial tingkat nasional. Madya 15 30

28 sosial : suka (senang) memperhatikan kepentingan umum. surat : kertas/kain sebagai alat komunikasi secara tertulis. target : sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai. the penny black : prangko terbit pertama warna tinta hitam. Madya 15 31

29 DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan. Jakarta : Pusat Bahasa. Finoza, Lamuddin Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Diksi Insan Mulia. Jumariam Senarai Kata Serapan Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Keraf, Gorys Komposisi. Ende : Nusa Indah Tata Bahasa Indonesia. Ende : Nusa Indah Diksi dan Gaya bahasa. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Mulyono, Anton Tata Bahasa Buku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Soeriono Mengenal Dunia Filateli. Bulletin. Jakarta : PT Pos Indonesia Mengenal Dunia FIlateli. Jakarta : Felateli dan Musium Perusahaan Umum Pos dan Giro. Sinaulan Berthold DH Mari Menata Prangko. Jakarta : Pengurus Pusat Perkumpulan Filateli Indonesia. Madya 15 32

30 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Madya 15 33

Filateli di Indonesia pada perkembangannya mencapai puncak pada tahun 1999, dengan Jumlah filatelis di Indonesia yang pada awal tahun 1990 berjumlah

Filateli di Indonesia pada perkembangannya mencapai puncak pada tahun 1999, dengan Jumlah filatelis di Indonesia yang pada awal tahun 1990 berjumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Prangko sebagai benda filateli, pada awalnya hanya merupakan secarik kertas kecil yang memuat gambar kepala negara (Raja dan Ratu), lambang negara atau angka

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Bahasa Indonesia / MKPK 202 2SKS Deskripsi Singkat : Bahasa Indonesia menjadi salah satu instrumen pengembangan

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan, Pengajaran Bahasa dan Sastra ONOMA PBSI FKIP Universitas Cokroaminoto Palopo

Jurnal Pendidikan, Pengajaran Bahasa dan Sastra ONOMA PBSI FKIP Universitas Cokroaminoto Palopo Peningkatan Keterampilan Menulis Wacana Eksposisi Menggunakan Media Berita dalam Koran Siswa Kelas X Nautika B SMK Pelayaran Samudera Nusantara Utama Palopo Darmawati (Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Ige Janet L. W. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA KELAS X Oleh: Dra. M.M. Lies Supriyantini

BAHASA INDONESIA KELAS X Oleh: Dra. M.M. Lies Supriyantini YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung 4214714 BAHASA INDONESIA KELAS X Oleh: Dra. M.M. Lies Supriyantini MODUL 4 BENTUK KARANGAN, LAPORAN OBSERVASI, CATATAN KAKI DAN DAFTAR PUSTAKA

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA KELAS XI IBA Oleh: Dra. M.M. Lies Supriyantini

BAHASA INDONESIA KELAS XI IBA Oleh: Dra. M.M. Lies Supriyantini YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung 4214714 BAHASA INDONESIA KELAS XI IBA Oleh: Dra. M.M. Lies Supriyantini MODUL 3 RINGKASAN, RANGKUMAN, IKHTISAR, RESENSI Tujuan Pembelajaran:

Lebih terperinci

RINGKASAN. Meringkas karya ilmiah yang sudah ada dengan menggunakan bahasa pengarang asli.

RINGKASAN. Meringkas karya ilmiah yang sudah ada dengan menggunakan bahasa pengarang asli. Ada sejumlah istilah yang berkaitan dengan reproduksi karya ilmiah: 1. Ringkasan (KI, buku) 2. Ikhtisar (KI, buku) 3. Sinopsis (novel) 4. Artikel ilmiah (KI) 5. Resensi (KI, buku, novel) 6. Abstrak (KI).

Lebih terperinci

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN PADA HASIL KARANGAN SISWA KELAS X SMK TAMTAMA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh: Pebrina Pakpahan A1B110064 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

RANI HANDAYANI NIM

RANI HANDAYANI NIM MODEL PEMBELAJARAN MENULIS SINOPSIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK RUMPANG DI KELAS V SDN JATISARI 3 KARANGPAWITAN KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 011/01 RANI HANDAYANI NIM. 101.0517 PROGRAM STUDI PBSS INDONESIA

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO SKRIPSI OLEH : HAYATUL BESTI A1B109029

KEMAMPUAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO SKRIPSI OLEH : HAYATUL BESTI A1B109029 KEMAMPUAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Jambi untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Seni OLEH

Lebih terperinci

S I L A B U S TUJUAN MATA KULIAH:

S I L A B U S TUJUAN MATA KULIAH: S I L A B U S I. KODE MATA KULIAH/sk : DM 11-100 II. NAMA MATA KULIAH : Bahasa Indonesia III. PROGRAM STUDI : D III IV. DESKRIPSI DAN TUJUAN MATA KULIAH: Mata kuliah ini memperdalam pemahaman mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan nasional. Pendidikan nasional menuntut adanya sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan nasional. Pendidikan nasional menuntut adanya sumber daya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan, yaitu sebagai alat komunikasi baik lisan maupun tulis. Komunikasi dengan menggunakan bahasa lisan maupun bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat menjamin kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. kita dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat menjamin kelangsungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi sertiap manusia, dengan pendidikan kita dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat menjamin kelangsungan hidup di

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbahasa merupakan salah satu perilaku dari kemampuan manusia, sama dengan kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun bersiul

Lebih terperinci

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan Laporan Mencatat pokok-pokok antara fakta Laporan kegiatan isi laporan

Lebih terperinci

Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Mendeskripsikan isi Puisi

Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Mendeskripsikan isi Puisi SILABUS Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : II/1 Tema : Diri Sendiri Standar Kompetensi : 1. Mendengarkan Memahami teks pendek dan puisi anak yang dilisankan 2. Berbicara

Lebih terperinci

SILABUS. Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung

SILABUS. Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung KELAS X SEMESTER 1 SILABUS Nama Sekolah : SMA / MA... Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung 1.1 Menanggapi siaran

Lebih terperinci

BAB 1 INFORMASI UMUM

BAB 1 INFORMASI UMUM DAFTAR ISI PENGANTAR BAB 1 INFORMASI UMUM BAB 2 KOMPETENSI DAN SUBKOMPETENSI 1. Kompetensi (Capaian Pembelajaran) 2. Subkompetensi (Kemampuan pada Akhir Tahap Pembelajaran) 3. Bagan Alir Capaian Pembelajaran

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh: Elfina Sari Harahap Drs. H. Sigalingging, M.Pd Abstrak

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BINTAN TAHUN AJARAN

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BINTAN TAHUN AJARAN HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BINTAN TAHUN AJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh YULIA HASTUTI NIM 100388201181

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN ( RPP ) Mata Kuliah BAHASA INDONESIA

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN ( RPP ) Mata Kuliah BAHASA INDONESIA ( RPP ) Mata Kuliah BAHASA INDONESIA Oleh : Marini., M.Pd JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP VETERAN SEMARANG Semester/ SKS : 1/2 Pertemuan Ke- : 1 Prasyarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan komunikasi sebagai kebutuhan utama untuk berhubungan satu dengan yang lain, surat menjadi sebuah alat atau media

Lebih terperinci

Sumber/Bahan/Alat (8) Tak Putus Dirundung. Alokasi (7) Waktu. Penilaian (6) Pembelajaran. Kegiatan (5) novel. Indikator (4) Mampu.

Sumber/Bahan/Alat (8) Tak Putus Dirundung. Alokasi (7) Waktu. Penilaian (6) Pembelajaran. Kegiatan (5) novel. Indikator (4) Mampu. Silabus Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : IX/2 Tema : Kepedulian Sosial Standar Kompetensi : 1. Mendengarkan Mamahami wacana sastra melalui kegiatan mendengarkan pembacaan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN FILATELIS INDONESIA ANGGARAN DASAR PERKUMPULAN FILATELIS INDONESIA PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN FILATELIS INDONESIA ANGGARAN DASAR PERKUMPULAN FILATELIS INDONESIA PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN FILATELIS INDONESIA ANGGARAN DASAR PERKUMPULAN FILATELIS INDONESIA PEMBUKAAN Penerbitan prangko pertama di dunia di Inggris tanggal 6 Mei 1840 membuka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia secara formal mencakup pengetahuan kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi pembelajaran mengenai asal-usul

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan lingkungannya. Bahasa memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, tanpa bahasa

Lebih terperinci

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI (GI) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX-1 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Ke- : 1, 2, 3, 4 Alokasi Waktu : 4 40 menit Standar Kompetensi : Memahami pembacaan puisi Kompetensi Dasar : Menanggapi cara pembacaan puisi 1. mengungkapkan isi puisi 2. menangkap isi puisi

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : X Semester : 2 Standar : Mendengarkan 9. Memahami informasi melalui tuturan. SILABUS PEMBELAJARAN 9.1 Menyimpulkan isi informasi yang disampaikan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BANDUNG

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BANDUNG UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BANDUNG SOAL TUGAS TUTORIAL III Nama Mata Kuliah : Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD Kode/SKS : PDGK 4504/3 (tiga) Waktu : 60 menit/pada pertemuan ke-7 I. PILIHLAH SALAH

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK TAMTAMA PREMBUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK TAMTAMA PREMBUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK TAMTAMA PREMBUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Sri Astuti Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

96. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

96. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan 96. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7

BAB II KAJIAN TEORI. tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Pemahaman 1. Pengertian Pemahaman Pemahaman ini berasal dari kata Faham yang memiliki tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7 Disini ada pengertian tentang pemahamn yaitu kemampuan

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan Laporan laporan kegiatan OSIS

Lebih terperinci

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS) JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG SEMESTER GASAL 2013/2014

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS) JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG SEMESTER GASAL 2013/2014 RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS) JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG SEMESTER GASAL 2013/2014 A. Matakuliah 1. Matakuliah : BAHASA INDONESIA KEILMUAN 2. Sandi : UMPK608 3. Kridit/Jam Semester

Lebih terperinci

Modul ke: BAHASA INDONESIA MENULIS. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN

Modul ke: BAHASA INDONESIA MENULIS. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN Modul ke: BAHASA INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS MENULIS Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id Menulis Menulis adalah kegiatan untuk menciptakan catatan atau informasi

Lebih terperinci

Oleh ISNAYANTI LUBIS ABSTRAK

Oleh ISNAYANTI LUBIS ABSTRAK Pengaruh Penerapan Strategi Rantai Kejadian terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas X SMA Yayasan Pendidikan Keluarga Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 Oleh ISNAYANTI LUBIS

Lebih terperinci

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata Pelajaran BAHASA MANDARIN SEKOLAH MENENGAH ATAS dan MADRASAH ALIYAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Jakarta, Tahun 2003 Katalog dalam Terbitan Indonesia. Pusat Kurikulum,

Lebih terperinci

Modul ke: BAHASA INDONESIA MENULIS. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

Modul ke: BAHASA INDONESIA MENULIS. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen Modul ke: BAHASA INDONESIA MENULIS Fakultas FEB Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Standar Kompetensi Memiliki pengetahuan dan pemahaman yang benar mengenai konsep menulis

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh: Muslimah Kurniawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM )

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS 2 SEMESTER I 17 PERHITUNGAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM Nama Sekolah : SD/MI... Kelas/semester : II (Dua)/ 1 (satu)

Lebih terperinci

UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI

UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI 1. Identitas BAHASA INDONESIA 3.18-4.18 SEMESTER GENAP a. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia b. Semester : 2 c. Kompetensi Dasar : 3.18-4.18 d. Jam : 8 x 45 3.18. Menganalisis

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014 ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2 Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014 Oleh: Febriyeni A1B110019 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Disajikan pada Kongres Internasional Pendidikan Dasar OLEH DR. ISAH CAHYANI, M.PD. 08122232220 Assalamualaikum Konstruktivisme Refleksi

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: 06 MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MENULIS AKADEMIK SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail: supriyadibahasa@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH KEEFEKTIFAN MEMBACA CEPAT TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF

PENGARUH KEEFEKTIFAN MEMBACA CEPAT TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF Oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh ABSTRAK Pengaruh keefektifan membaca cepat terhadap kemampuan menemukan ide pokok paragraf yang diteliti di SMA Informatika

Lebih terperinci

Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN DALAM SURAT DINAS DI KANTOR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2014 DAN 2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA DALAM RANGKA PEMBELAJARAN MENULIS SURAT

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa. Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang

Lebih terperinci

MERARIK; ALTERNATIF MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KESETARAAN PAKET C PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI PARIWISATA

MERARIK; ALTERNATIF MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KESETARAAN PAKET C PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI PARIWISATA MERARIK; ALTERNATIF MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KESETARAAN PAKET C PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI PARIWISATA Syafruddin Muhdar Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 Mualif Siswanto *) mualifsiswanto@gmail.com Abstrak:

Lebih terperinci

95. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

95. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa 95. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI Yayan Yayan 56@yahoo.com Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : X/1 Pertemuan ke- : 1, 2, dan 3 Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (6 jam pelajaran) Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan

Lebih terperinci

5. Gagasan inti karangan yang menjadi landasan menyusun karangan disebut. a. judul b. kerangka c. data d. tema

5. Gagasan inti karangan yang menjadi landasan menyusun karangan disebut. a. judul b. kerangka c. data d. tema Latihan Ulangan Semester 1 Bahasa Indonesia Kelas IV A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar! 1. Tempat untuk menunggu kedatangan bus adalah. a. bandara b. stasiun

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas/Semester : II/ Pertemuan Ke- : Alokasi Waktu : x 5 menit Standar Kompetensi : Memahami pesan pendek dan dongeng yang dilisankan Kompetensi Dasar : Menceritakan kembali isi dongeng yang didengarnya

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Herman dan Nur Indah FKIP Universitas Jambi ABSTRACK Artikel ini memberikan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Di dalam sebuah proses

Lebih terperinci

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

Aas Asiah   Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD ISLAM AL-IKHLAS CIANJUR TAHUN AJARAN 2011/2012 Aas Asiah Email : aasasiah84@yahoo.com

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH : BAHASA INDONESIA KODE MATAKULIAH : 2 (SKS TEORI ) PROGRAM STUDI : PTBB DOSEN PENGAMPU : Endang Mulyatiningsih

SILABUS MATAKULIAH : BAHASA INDONESIA KODE MATAKULIAH : 2 (SKS TEORI ) PROGRAM STUDI : PTBB DOSEN PENGAMPU : Endang Mulyatiningsih No. Revisi : 00 Tgl. 18 Februari 2012 Hal 1 dari 8 SILABUS MATAKULIAH : BAHASA INDONESIA KODE MATAKULIAH : 2 (SKS TEORI ) SEMESTER : GASAL/GENAP PROGRAM STUDI : PTBB DOSEN PENGAMPU : Endang Mulyatiningsih

Lebih terperinci

SILABUS. Jenis Tagihan: pokok-pokok isi. Mendengarkan sambutan atau khotbah. tugas individu sambutan/ isi sambutan. khotbah yang didengarkan

SILABUS. Jenis Tagihan: pokok-pokok isi. Mendengarkan sambutan atau khotbah. tugas individu sambutan/ isi sambutan. khotbah yang didengarkan KELAS XI SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami berbagai informasi dari sambutan/khotbah dan wawancara 1.1 Menemukan pokok-pokok isi sambutan/ khotbah yang didengar

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan :... Kelas / Semester : III (Tiga) / 2 Tema / Topik : Menjaga Kelestarian Lingkungan Petemuan ke : 1 Alokasi Waktu : 1 Hari A. KOMPETENSI INTI 1.

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB Diah Ayu Wulan Dosen Sastra Cina FIB UB diahayuwulan96@yahoo.co.id Abstrak Bahasa Mandarin merupakan

Lebih terperinci

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Medan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII / 1 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Medan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII / 1 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit Mendengarkan : 1. Memahami informasi dari berbagai laporan PEMAN KEGIATAN PEMAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan/ informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan (action research) merupakan upaya pemecahan masalah atau suatu perbaikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang penting. Oleh karena itu menulis merupakan salah satu standar kompetensi dalam pelajaran Bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja dengan melibatkan siswa secara aktif mengembangkan potensi yang dimiliki, mengubah sikap,

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SDS WINDU PUTRA. Wiwin Widianti

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SDS WINDU PUTRA. Wiwin Widianti MODEL PEMBELAJARA MEULIS PARAGRAF IDUKTIF MELALUI PEDEKATA KOTEKSTUAL DI KELAS V SDS WIDU PUTRA Wiwin Widianti wwidianti70@yahoo.com Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia SEKOLAH TIGGI KEGURUA DA ILMU

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA BUKU TEKS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII SMP DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA BUKU TEKS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII SMP DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA BUKU TEKS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII SMP DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK Oleh: Hikmahtul Ngulumiyah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

Kurikulum Bahasa Arab Berbasis Kompetensi Oleh Syihabuddin *)

Kurikulum Bahasa Arab Berbasis Kompetensi Oleh Syihabuddin *) Kurikulum Bahasa Arab Berbasis Kompetensi Oleh Syihabuddin *) Pengantar Kurikulum merupakan cerminan dari filosofi, keyakinan, dan cita-cita suatu bangsa. Melalui dokumen tersebut, seseorang dapat mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berkaitan erat dengan proses belajar mangajar. Seperti di sekolah tempat pelaksanaan pendidikan, peserta didik dan pendidik saling melaksanakan pembelajaran

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN PROSA DESKRIPSI DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS IXA SMP PASUNDAN 2 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN

MODEL PEMBELAJARAN PROSA DESKRIPSI DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS IXA SMP PASUNDAN 2 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN MODEL PEMBELAJARAN PROSA DESKRIPSI DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS IXA SMP PASUNDAN 2 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2011-2012 Eka Permata Sari 10211014 STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Skripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan Bahasa Indonesia dalam dunia Internasional memang belum

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan Bahasa Indonesia dalam dunia Internasional memang belum 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Kedudukan Bahasa Indonesia dalam dunia Internasional memang belum setenar bahasa lainnya yang ada di dunia, seperti bahasa Inggris, bahasa Jerman,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

Budi Waluyo Rudi Adi Nugroho BAHASA INDONESIA. Tingkat Semenjana. untuk SMK Kelas X. Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional

Budi Waluyo Rudi Adi Nugroho BAHASA INDONESIA. Tingkat Semenjana. untuk SMK Kelas X. Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional Budi Waluyo Rudi Adi Nugroho BAHASA INDONESIA 1 Tingkat Semenjana untuk SMK Kelas X Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang

Lebih terperinci

Bahasa Jepang merupakan alat untuk berkomunikasi lisan dan tulisan. Berkomunikasi dalam bahasa Jepang

Bahasa Jepang merupakan alat untuk berkomunikasi lisan dan tulisan. Berkomunikasi dalam bahasa Jepang Penguasaan bahasa Jepang merupakan persyaratan penting bagikeberhasilan individu, masyarakat, dan bangsa Indonesia dalam menjawab tantangan zaman pada tingkat global. Penguasaan Bahasa Jepang dapat diperoleh

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET Identitas Mata Kuliah Identitas Pengampu Mata Kuliah Kode Mata Kuliah : Nama Dosen : Tim Nama Mata Kuliah : Bahasa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Relevan Sebelumnya Berikut ini terdapat beberapa penelitian relevan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai berikut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak adalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyimak adalah satu di antara empat keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak adalah suatu proses yang dilakukan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Program Studi : Pendidikan Bahasa Indonesia Kode Mata Kuliah : Mata Kuliah : Keterampilan Menulis Jumlah SKS : 3 sks Semester : I (satu) Dosen : Dr. Hj. Teti Sobari, M.Pd.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu bangsa erat hubungannya dengan masalah pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan,

Lebih terperinci

L I S N I A W A T I NPM

L I S N I A W A T I NPM MODEL PEMBELAJARAN MENERAPKAN KALIMAT DALAM MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI MELALUI METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V SDN KARANGPAWITAN 2 KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG SEBAGAI SEBAGAI STRATEGI PENGULANGAN DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMA KELAS XI IPS

PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG SEBAGAI SEBAGAI STRATEGI PENGULANGAN DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMA KELAS XI IPS Vol. 9 No. Juni 017 Halaman 71-78 http://dx.doi.org/10.0/jp.017.v9i.047 Website: ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/pelangi PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG SEBAGAI SEBAGAI STRATEGI PENGULANGAN DALAM

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) SEKO H NO MI KO LA SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) GGI ILMU TIN E SERANG Mata Kuliah Kode MK Program Studi Kredit Semester Semester : BAHASA INDONESIA : UNIV.A104 : MANAJEMEN : 2 SKS : II (DUA) Buku Referensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK

OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK HUBUNGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN IDE POKOK PARAGRAF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KOTARIH TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010 OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK NIA ELCERIA

Lebih terperinci

Hubungan kemampuan membaca skema dengan kemampuan menulis paragraf persuasive oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni 2. Verawaty R.

Hubungan kemampuan membaca skema dengan kemampuan menulis paragraf persuasive oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni 2. Verawaty R. Hubungan kemampuan membaca skema dengan kemampuan menulis paragraf persuasive oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni 2 Simalingkar Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010. Verawaty R. Sitorus ABSTRAK

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : MU30001/ Bahasa Indonesia (D3) Revisi ke : 2 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 5 Maret 2013 Jml Jam kuliah dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional berfungsi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN Dalam bab ini diuraikan proses pengembangan model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, melalui pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja (2005:1), menyatakan

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2 PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS / SEMESTER : III (Tiga) / 2 (dua) Standar Kompetensi

Lebih terperinci

Kemampuan Menulis Paragraf Deskriptif Siswa Kelas VII C SMP Negeri 17 Batanghari. Oleh: Erwansyah RRA1B Abstrak

Kemampuan Menulis Paragraf Deskriptif Siswa Kelas VII C SMP Negeri 17 Batanghari. Oleh: Erwansyah RRA1B Abstrak Kemampuan Menulis Paragraf Deskriptif Siswa Kelas VII C SMP Negeri 17 Batanghari Oleh: Erwansyah RRA1B109023 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis paragraf deskriptif

Lebih terperinci

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 3 Beban belajar : 4 SKS. Materi Pembelajaran

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 3 Beban belajar : 4 SKS. Materi Pembelajaran SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 3 Beban belajar : 4 SKS Aspek : Mendengarkan Standar : 1. Memahami pendapat dan informasi dari berbagai sumber dalam diskusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang perpustakaan sekolah mulai muncul. Salah satunya adalah surat

BAB I PENDAHULUAN. tentang perpustakaan sekolah mulai muncul. Salah satunya adalah surat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana penting yang harus ada dalam lembaga pendidikan dan berfungsi sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Pentingnya

Lebih terperinci

: Bahasa Indonesia. Kelas VII Kurikulum 2013

: Bahasa Indonesia. Kelas VII Kurikulum 2013 RPP Bahasa Indonesia Kelas VII Kurikulum 2013 Contoh RPP Bahasa Indonesia Kelas VII Kurikulum 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SatuanPendidikan : SMP Kelas/Semester : VII/1 Mata Pelajaran :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu kebutuhan manusia sehingga memegang peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitik beratkan keterampilan

Lebih terperinci

Suci Lawati Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

Suci Lawati Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI PADA SISWA KELAS X MAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN AKTIF INOVATIF KREATIF EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) Suci Lawati 09.21.0081 suciwijay@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dan berlangsung secara terus menerus dari generasi ke generasi. Pendidikan merupakan sesuatu yang universal, bersifat umum karena

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR PARAGRAF DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

ANALISIS STRUKTUR PARAGRAF DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN ANALISIS STRUKTUR PARAGRAF DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2014-2015 ARTIKEL E-JOURNAL diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci