Journal of Control and Network Systems

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Journal of Control and Network Systems"

Transkripsi

1 JCONES Vol. 4,. 1 (2015) Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : ANALISIS SINYAL SUARA JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SPEKTRUM Fransiscus Daso 1) Jusak 2) Ira Puspasari 3) Program Studi/Jurusan Sistem Komputer Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, )frans.daso@gmail.com, 2)jusak@stikom.edu, 3)ira@stikom.edu Abstract: The use of graphs to analyze heart sound signals quite difficult, because the cardiac signals are retrieved and displayed into a graph requires special skills to be able to read and analyze the cardiac signal. Therefore, the authors took the initiative to create an application that can transform the heart sound signal from the time domain into the frequency domain for analysis needs. The process of transformation of heart sound signals using Fast Fourier Transform (FFT). Based on the test results showed the transformation of the heart signal from the time domain to the frequency domain in the experiment with six different cases is particularly evident in the Peak or peak frequency and maximum frequency. Abnormalities of the heart sound signal with voice disorders at low frequencies produces a frequency domain representation of the graph with a small hill in the low frequencies. Moreover, it can also be concluded from the results of the transformation chart domination heart sound signal frequency can be seen from the top of the hill frequency transformation results. Keywords: Fast Fourier Transform, Heart Sound, and Discrete Fourier Transform Kesehatan adalah isu serius yang di hadapi dunia saat ini. Masalah kesehatan semakin hari semakin berkembang seiring perubahan jaman. Salah satunya adalah kesehatan Jantung. Jantung adalah organ tubuh manusia yang sangat penting dan berguna untuk memompa darah yang beredar ditubuh manusia. Tanpa jantung, darah di tubuh manusia tidak akan dapat mengalir. Pola hidup yang tidak sehat seperti makanan yang berkolesterol tinggi atau berlemak tinggi serta kurangnya olahraga dapat memicu penyakit jantung. Penyakit jantung umumnya sulit untuk di deteksi. Namun ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi ketidaknormalan fungsi jantung. Salah satu cara untuk mendeteksi penyakit jantung adalah memeriksa tidak/normalnya kinerja katup katup pada jantung. Salah satu pemeriksaan pada katup jantung dapat menggunakan metode auskultasi. Auskultasi adalah metode pemeriksaan kinerja organ tubuh seperti jantung dengan cara mendengarkan suara yang di akibatkan oleh vibrasi yang berasal dari proses kerja jantung (Dugdale, 2011). Proses kerja jantung meliputi buka tutup katup pada jantung, sirkulasi darah pada jantung, dan sebagainya. Ada beberapa komponen yang harus diperhatikan antara lain : a Nada berhubungan dengan frekuensi tinggi rendahnya getaran. b Kerasnya (intensitas), berhubungan dengan ampitudo gelombang suara. c Kualitas bunyi dihubungkan dengan timbre yaitu jumlah nada dasar dengan bermacammacam jenis vibrasi bunyi yang menjadi komponen-komponen bunyi yang terdengar. Pada penelitian ini sinyal suara jantung ditransformasikan dan dianalisis. dengan algoritma FFT ( Fast Fourier Transform ) untuk mendapatkan range frekuensi, sehingga mampu dibedakan antara sinyal jantung normal dan tidak normal bedasarkan frekuensinya METODE PENELITIAN Penelitian secara keseluruhan dapat digambarkan menjadi sebuah diagram seperti dibawah ini. JCONES Vol. 4,. 1 (2015) Hal: 92

2 Data Sinyal suara jantung Pembuatan Program FFT sinyal suara jantung dengan Visual Basic Gambar 1. Blok Diagram Penelitian Secara garis besar penelitian dilakukan dengan tiga tahap. Tahap pertama mencari data sinyal suara jantung berupa file suara sinyal suara jantung dengan format.wav. Selanjutnya membuat program yang dapat membaca dan menampilkan sinyal suara jantung berupa grafik serta mentransformasikan sinyal suara jantung dengan metode FFT. Setelah proses transformasi maka selanjutnya adalah menganalisis hasil transformasi sinyal dengan menggunakan parameter frekuensi peak dan maksimum. START User memberi Input file sinyal suara jantung Analisis perbedaan hasil transformasi sinyal suara jantung normal dengan sinyal suara jantung yang tidak normal Grafik sinyal suara jantung digambarkan ke sebuah PicBox Melakukan proses transformasi dengan algoritma FFT (akan dijelaskan pada flowchart yang berbeda) Hasil transformasi yang awalnya berupa angka digambarkan pada grafik agar terlihat hasil transformasinya Output Sinyal FFT SELESAI Gambar 2. Flowchart Program Pada Gambar 2 terdapat flowchart yang menggambarkan proses yang terjadi pada program transformasi sinyal suara jantung yang dibuat. Program ini menggunakan metode FFT atau Fast Fourier Transform. FFT adalah algoritma untuk menghitung DFT dengan memanfaatkan sifat simetris dari DFT tersebut sehingga proses perhitungan dapat berjalan dengan lebih efisien. untuk proses FFTnya sendiri dijelaskan di subbab berikutnya. METODE FFT (Fast Fourier Transform) Fast Fourier Transform adalah algoritma untuk menghitung DFT dengan memanfaatkan sifat simetris dari DFT agar perhitungan dapat lebih efisien dan cepat dengan mengabaikan perhitungan yang sama (Smith, 2011). Rumus dasar dari DFT ditunjukan pada persamaan 3.1. X k = 1 N 1 jk 2πn x N n e (1) n =0 Keterangan : : Representasi domain frekuensi untuk X k N x n. : Periode pada sinyal diskrit pada contoh atau soal n : bilangan deret dengan batas N. Rumus diatas dapat juga ditulis kembali seperti ditunjukan pada persamaan 2 N 1 X k = x n w k n 2π j menjadi w = e N (2) n =0 Keuntungan dari pemakaian FFT adalah efisiensi perhitungan yang besar. Pada awalnya formula ini dibuat karena jumlah perhitungan yang sangat besar jika menggunakan metode DFT tradisional. Karena pada pada perhitungan DFT setiap garis spektral Xn harus dilakukan evaluasi sebanyak N. dan untuk memperoleh seluruh spektrum yang ada maka diperlukan N 2 perkalian dan N 2 evaluasi fungsi. Jika difokuskan pada jumlah perkaliannya saja maka algoritma untuk memperoleh Transformasi Fourier Diskrit dikatakan mempunyai orde N 2. Penghematan yang didapatkan dari FFT dapat dihitung dengan persamaan 3. N 2 Nlog 2 N = N M (3) Rumus ini didapatkan dari : N = 2 M (M disebut radiks) sehingga M = log 2 N. Pada setiap tingkat harus dilakukan N perkalian sehingga algoritma FFT memerlukan N log 2 N perkalian. Contoh jika N = 1024 maka M adalah 10 sehingga N/M = 1024/10 = 102.4, Sehingga keuntungan menggunakan FFT adalah kali lebih efisien dari metode DFT traditional. Berikut adalah proses perhitungan FFT jika digambarkan dengan model. JCONES Vol. 4,. 1 (2015) Hal: 93

3 Penyortiran Data Bit Reversal FOR untuk mengulang setiap tahap sebanyak N Gambar 3. Diagram Butterfly (Haykin, 2003) Gambar menunjukan perhitungan dengan N=8. Proses pemisahan antara bit genap dan ganjil diulang untuk menukar urutan dari koefisien DTFS pada input. Proses penukaran ini disebut bit reversal, karena metode ini menggunakan pembalikan bit untuk menentukan lokasi daru X[k]. Contoh : - X[6] mempunyai index 6 atau k = 6. Bila dijadikan biner maka akan menjadi 6 = sekarang membalik bit yang ada maka akan merubah menjadi atau k = 3 sehingga X[6] berada pada baris ke empat. Kemudian dilakukan pertukaran bit dengan diagram diatas yang disebut diagram butterfly atau kupu kupu karena kemiripannya. Sehingga secara garis besar Flowchart dari FFT dapat digambarkan sebagai berikut : FOR untuk setiap sub DFT FOR untuk kalkulasi butterfly DATA Gambar 4. Flowchart algoritma FFT. Penjelasan dari Flowchart : 1. Proses transformasi fourier dimulai dengan penyortiran bit secara terbalik atau reversal. 2. Setelah itu proses dilanjutkan dengan perulangan FOR untuk melakukan perulangan di setiap tahap sampai dengan batas perulangan yang dinyatakan dengan N yang pada program ini adalah Tahap berikutnya adalah perulangan FOR untuk mengulang perhitungan sub-dft. 4. Tahap berikutnya adalah perulangan FOR untuk kalkulasi Butterfly. Flowchart lengkap dari logika FFT yang digunakan pada program dapat dilihat di lampiran. Algoritma Fast Fourier Transform (FFT) ini dibagi menjadi 6 bagian yaitu : 1. Deklarasi konstanta yang diperlukan. Pada Tahap ini dilakukan deklarasi konstanta yang diperlukan antara lain : N dan JCONES Vol. 4,. 1 (2015) Hal: 94

4 Pi. Nilai N ditetapkan sebesar 512 dan Pi sebesar Proses untuk menetapkan nilai beberapa variabel yang digunakan dalam FFT. Pada tahap ini dilakukan penetapan nilai dari beberapa variabel yang digunakan. Beberapa variabel itu adalah : 1. NM1 yang di tetapkan nilainya dari N- 1 atau = 511, jadi nilai variabel NM1 sebagai ND2 yang ditetapkan nilainya dari N/2 atau 512/2 = 256, jadi nilai variabel ND2 adalah M yang ditetapkan nilainya dari log 2 (N) atau log 2 (512) = 9, jadi nilai variabel M adalah J yang ditetapkan nilainya sama dengan ND2 atau Bit Reversal Sorting Pada Tahap ini setiap arrray di REX[] dan IMX[] nilainya akan ditukar dengan nilai array yang lain. Array REX[] berfungsi untuk menyimpan nilai perhitungan yang REAL dan array IMX[] untuk menyimpan nilai Imajiner. Fungsi perulangan FOR bertugas untuk mengulang proses penukaran nilai variabel array REX[] dan IMX[]. Contoh : Misal nilai REX[256] = 120 dan berjalan pada proses selanjutnya maka nilai REX tersebut akan diinputkan pada REX[1] sehingga nilai REX[1] = 120.Nilai 1 diambil dari variabel I yang berfungsi untuk menyimpan nilai urutan looping. Untuk melakukan pembalikan bit yang diperlukan pada program. 4. Looping untuk semua proses berikutnya. Looping ini adalah untuk mengubah nilai gelombang yang dalam domain waktu menjadi domain frekuensi. Tahap ini akan berlangsung sebanyak 8 kali karena nilai M didapatkan dari log 2 (N) yang dimana nilai N ditetapkan sebesar 512. Pada looping ini proses yang terjadi adalah menyiapkan variabel- variabel yang diperlukan di proses berikutnya yaitu untuk proses pada perhitungan sub-dft dan kalkulasi butterfly. 5. Proses di dalam sub DFT yang diulang pada setiap sub DFT nya. Perulangan sebanyak N/2 yang nilainya disimpan pada variabel J. Perulangan ini bertujuan untuk menyiapkan variabel JM1 yang ditambahkan 1 setiap perulangan terjadi dan berisi kalkulasi butterfly. 6. Looping/Perulangan untuk proses kalkulasi Butterfly Pada Perulangan ini berisi proses kalkulasi butterfly yang berlangsung jika nilai dari variabel I tidak lebih dari NM1. Proses Butterfly adalah proses transformasi 2 point kompleks menjadi 2 point yang kompleks pula. Proses butterfly di ulang untuk menghitung nilai setiap spektrum frekuensi.dalam Tahap ini dilakukan juga perhitungan sinusoida yang diperlukan di dalam kalkulasi butterfly. Nilai sinusoida didapatkan dari variabel SR dan SI. HASIL DAN PEMBAHASAN Beberapa percobaan yang dilakukan (sumber data 1 ) 1. Percobaan pertama dilakukan dengan sinyal jantung normal. Gambar 5. Hasil Transformasi Sinyal Suara Jantung NORMAL. Hasil transformasi sinyal suara jantung NORMAL terdapat sebuah bukit yang besar yang memliki peak di frekuensi 56 Hz dan frekuensi maksimum di hz. Bentuk hasil transformasi sinyal jantung normal ini dijadikan acuan untuk membandingkan dengan sinyal jantung berikutnya yang tidak normal. 2. Percobaan kedua dengan sinyal jantung yang bunyi S1 terdapat kelainan yang didalamnya ada suara split atau S1 Split. S1 Split terjadi karena penutupan 2 katup yang tidak terjadi secara bersamaan (Dr. Blaufuss, 2011). 2 katup tersebut adalah katup Mitral dan Tricuspid. Katup Mitral adalah katup yang membatasi antara serambi kiri dengan bilik kiri. Katup Triscupid adalah katup yang membatasi antara serambi kanan dengan bilik kanan. Proses penutupan katup yang tidak bersamaan membuat suara S1 terbagi jadi 2 atau disebut S1 Split. S1 Split adalah suara S1 yang seharusnya hanya 1 kali menjadi terbagi 2 yang berbunyi berurutan dengan jeda waktu yang singkat. S1 Split belum dapat dikategorikan TIDAK NORMAL jika jeda waktunya belum JCONES Vol. 4,. 1 (2015) Hal: 95

5 mencapai 50 milisekon. Apabila masih dibawah 50 milisekon maka dapat dikategorikan normal. Dapat dilihat perbedaannya dengan sinyal jantung normal yang terdapat pada gambar 4.3. Gambar 7. Hasil Transformasi Sinyal Suara Jantung dengan S4. Gambar 6. Hasil Transformasi Sinyal Suara Jantung dengan S1 Split. Pada hasil Transformasi terlihat 2 bukit yang terdiri dari bukit yang tinggi disebelah kiri yang berada pada range 0 70 Hz dan bukit kecil di sebelah kanan yang berada pada range Hz. Frekuensi di puncak tercatat 28 Hz dan frekuensi maksimum yang tercatat adalah Hz. Hasil transformasi setelah dibandingkan dengan sinyal jantung normal terdapat perbedaan di pergeseran frekuensi pada Peak atau puncak dan frekuensi maksimum. Pada sinyal jantung normal frekuensi pada peak terdapat di 56 Hz, sedangkan pada sinyal jantung dengan kelainan Split S1 terdapat pada 28 Hz. 3. Percobaan Ketiga menggunakan sampel sinyal suara jantung TIDAK NORMAL yang terdapat S4 atau bunyi keempat. S4 adalah detakan dengan frekuensi rendah yang terjadi sebelum S1 berbunyi. S4 berasal dari kontraksi atrial yang memompa darah yang berada pada ventrikel kiri atau serambi kiri ke autrium kiri atau bilik kiri jantung, bunyi S4 terjadi karena ventrikel/bilik kiri yang tidak mengembang dengan baik sehingga darah yang dipompa dari serambi kiri melewati katup matrial dan menabrak dinding bilik yang tidak mengembang sempurna dan terjadi bunyi kecil yang disebut S4(Coviello, 2010). Bunyi S4 memiliki frekuensi yang kecil dan berbunyi kira kira 90 milisekon sebelum bunyi S1. Pada hasil transformasi terlihat sebuah bukit yang yang curam yang terdapat sedikit bukit tambahan yang berukuran lebih rendah. Frekuensi pada puncak gelombang tercatat 35 Hz dan frekuensi maksimum tercatat Hz. Perbedaan dengan hasil transformasi dengan sinyal jantung normal terletak di bentuk bukit yang meskipun sama 1 bukit tetapi pada sinyal jantung tidak normal bentuknya berbeda. Perbedaan terletak dari pembentukan bukit yang terdapat tiga bukit sekaligus. Bukit yang pertama yang kecil dapat mengindentifikasi adanya bunyi dengan frekuensi yang rendah,s4 terletak pada bukit kecil di frekuensi yang rendah. 4. Percobaan Keempat dengan menggunakan sampel sinyal suara jantung dengan suara S3. S3 adalah suara ketiga dari suara jantung yang berasal dari tabrakan atau pertemuan darah yang tidak mengalir pada ventrikel dengan dengan darah yang berasal dari autrium atau serambi yang melalui katup matrial maupun triscupid yang membuka pada proses diastol (Silverman, 1990). Proses diastol adalah proses dimana bilik jantung mengembang atau mengalami relaksasi dan terisi darah. S3 terjadi biasanya sekitar msec setelah S2 atau suara kedua. JCONES Vol. 4,. 1 (2015) Hal: 96

6 Gambar 8. Hasil Transformasi Sinyal Suara Jantung dengan S3. Pada hasil Transformasi terlihat hasil transformasi yang berupa sebuah bukit yang landai dan berada pada range yang besar. Suara S3 adalah suara dengan frekuensi yang rendah sehingga tercatat pada awal grafik hasil transformasi,meskipun tidak terlihat pada grafik. Tercatat juga frekuensi pada puncak bukit tertinggi sekitar 84 Hz dan maksimum di Hz. 5. Percobaan kelima dengan menggunakan sampel suara jantung TIDAK NORMAL yang mengalami gangguan MVP atau Mitral Valve Prolapse. MVP terjadi ketika katup matrial yang membatasi serambi kiri dan bilik kiri tidak dapat menutup dengan baik (Mayo Clinic, 2005). Ketika proses MVP terjadi lembaran katup Mitral menonjol ke serambi kiri bersamaan dengan kontraksi jantung. Hal ini menyebabkan darah yang telah masuk bilik kiri ada yang kembali ke serambi kiri. Bunyi pada MVP terjadi karena menutupnya katup yang menonjol. MVP pada kebanyakan orang tidak perlu dikhawatirkan dan tidak membahayakan jiwa. Gambar 10. Hasil Transformasi Sinyal Suara Jantung dengan MVP. Pada percobaan ini terlihat terdapat 2 bukit yang terdiri dari bukit kecil dan bukit yang besar. Frekuensi pada puncak yang tinggi tercatat 63 hz dan frekuensi maksimum tercatat pada 122 Hz. Bukit kecil pada frekuensi rendah menunjukan letak suara MVP yang memiliki frekuensi rendah. 6. Percobaan keempat dengan menggunakan sampel sinyal suara jantung tidak normal dengan kelainan Mitral Stenosis. Mitral stenosis adalah kelainan dimana katup Mitral mengalami penyempitan atau katup Mitral tidak membuka secara sempurna (Chen, 2014). Hal ini menghalangi sirkulasi darah dari serambi kiri ke bilik kiri. Hal ini dapat menyebabkan seseorang mudah kelelahan dan sesak nafas. Sesak nafas disebabkan darah yang tidak dapat mengalir dari serambi kiri ke bilik kiri kembali ke paru paru dan dapat menghalangi darah yang dari paru- paru menuju jantung (Mayo Clinic, 2005). Dapat diamati di gambar berikut : Gambar 9. Katup Mitral yang mengalami MVP. Gambar 11. Kelainan Jantung Mitral Valve Stenosis atau Mitral Stenosis 1 JCONES Vol. 4,. 1 (2015) Hal: 97

7 Pada gambar diatas jantung di sebelah kiri adalah kondisi jantung normal, sedangkan pada gambar sebelah kanan adalah kondisi jantung dengan kelainan Mitral Stenosis. Terlihat adanya penyempitan pada katup Mitral. Hal ini menyebabkan sesak nafas karena kondisi paru paru yang penuh dengan darah. Penyebab utama terjadinya Mitral Stenosis adalah infeksi yang disebabkan oleh Rheumatic Fever atau Demam Rematik. Demam Rematik adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus. Penanganan yang lambat dapat membuat masalah pada jantung terutama pada katup Mitral. Karena sifat darah yang dapat membawa bakteri. Bunyi MVP terdengar pada saat Diastole atau proses darah masuk dari serambi ke bilik setelah S2 terdengar. Bunyi MVP berada pada frekuensi yang rendah dan dapat diamati di gambar dibawah ini. article/ htm Clinic, M. (2014). Mitral Valve Prolapse. Recuperado el Januari de 2015, de Mayo clinic: Coviello, J. S. (2010). Auscultation Skills, Breath & Heart Sound. Philadelphia: Wolters Kluwer. Dugdale, D. C. (2011). Auscultation. Recuperado el Januari de 2015, de / htm Haykin, S. (2003). Signal and Systems. Danvers: Wiley. Heart. (vember de 2014). Atrial Septal Defect. Recuperado el 4 de Januari de 2015, de Heart.org: ons/congenitalheartdefects/aboutcongeni talheartdefects/atrial-septal-defect- ASD_UCM_307021_Article.jsp# Gambar 12. Hasil Transformasi Sinyal Suara Jantung dengan Mitral Stenosis Hasil transformasi sinyal suara jantung tidak normal dengan kelainan Mitral Stenosis menunjukan adanya bunyi frekuensi rendah yang ditandai dengan bukit kecil di posisi paling kiri grafik. Bukit berikutnya menunjukan S1 dan S2 yang memiliki frekuensi lebih tinggi. Frekuensi pada puncak bukit tertinggi didapat pada 49 Hz dan frekuensi tertinggi di Hz. DAFTAR PUSTAKA Blaufuss, D. (1998). Split First Sound. Recuperado el 4 de Januari de 2015, de Blauffus.org: Nana. (2009). Transformasi Fourier. Recuperado el Januari de 2015, de Lecturer.eepisits.edu: a/pertemuan_7.doc Silverman, M. E. (1990). Third Heart Sound. Recuperado el 4 de Januari de 2015, de / Smith, S. W. (2011). Chapter 12 : The Fast Fourier Transform. Recuperado el Januari de 2015, de Taylor, T. (2010). Human Heart. Recuperado el Januari de 2015, de tml#full-description Chen, M. A. (2014). Mitral Stenosis. Recuperado el Januari de 2015, de JCONES Vol. 4,. 1 (2015) Hal: 98

8 JCONES Vol. 4,. 1 (2015) Hal: 99

9 LAMPIRAN 1. FLOWCHART LENGKAP ALGORITMA FFT MULAI Pi = 3,1415 N = 512 NM1 = N-1 ND2 = N/2 M = CINT(LOG(N)/LOG(2)) J = ND2 I = 1 For(I<(N-2)) If(I>=J) K = ND2 L=1 TR=REX(J) TI=IMX(J) REX(I)=TR IMX(I)=TI K=ND2 IF(K>J) J=J-K K=K/2 J=J+K I++ LE=CINT(2^L) LE2=LE/2 UR=1 UI=0 SR=COS(PI/LE2) SI=-SIN(PI/LE2) J=1 SELESAI For(L<M) L++ TR=UR UR=TR*SR-UI*SI UI=TR*SI+UI*SR J++ For(J<LE2) JM1 = J-1 I = JM1 For(I<NM1 IP=I+LE2 TR = REX(IP)*UR-IMX(IP)*UI TI = REX(IP)*UI-IMX(IP)*UR REX(IP)=REX(I)-TR IMX(IP)=IMX(I)-TI REX(I)=REX(I)+TR IMX(I)=IMX(I)+TI I=I+LE JCONES Vol. 4,. 1 (2015) Hal: 100

BAB III METODE PENELITIAN. studi kepustakaan, pembuatan program dan analisis. Dengan ini penulis berusaha

BAB III METODE PENELITIAN. studi kepustakaan, pembuatan program dan analisis. Dengan ini penulis berusaha BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, pembuatan program dan analisis. Dengan ini penulis berusaha untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dapat diihat di tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Kebutuhan Perangkat Keras Perangkat Keras Spesifikasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dapat diihat di tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Kebutuhan Perangkat Keras Perangkat Keras Spesifikasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kebutuhan Sistem Sebelum melakukan perbandingan sinyal suara jantung dibutuhkan perangkat lunak yang dapat menunjang penelitian. Perangkat keras dan lunak yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Cara Kerja Jantung Jantung yang berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar timbul gradien dan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh.pembuluh darah berfungsi

Lebih terperinci

Analisa Suara Jantung Normal Menggunakan Discrete Wavelet Transform (DWT) dan Fast Fourier Transform (FFT)

Analisa Suara Jantung Normal Menggunakan Discrete Wavelet Transform (DWT) dan Fast Fourier Transform (FFT) Analisa Suara Jantung Normal Menggunakan Discrete Wavelet Transform (DWT) dan Fast Fourier Transform (FFT) Putri Madona Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Elektronika Politeknik Caltex Riau Pekanbaru,

Lebih terperinci

APLIKASI SPECTRUM ANALYZER UNTUK MENGANALISA LOUDSPEAKER

APLIKASI SPECTRUM ANALYZER UNTUK MENGANALISA LOUDSPEAKER APLIKASI SPECTRUM ANALYZER UNTUK MENGANALISA LOUDSPEAKER Leo Willyanto Santoso 1, Resmana Lim 2, Rony Sulistio 3 1, 3 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI Di dalam landasan teori ini, akan dibahas tentang teori teori dan konsep dasar yang mendukung pembahasan dari aplikasi yang akan dibuat. 2.1 Auskultasi Jantung Suara jantung adalah

Lebih terperinci

SOUND CONVERSION USING FAST FOURIER TRANSFORM ALGORITM

SOUND CONVERSION USING FAST FOURIER TRANSFORM ALGORITM SOUND CONVERSION USING FAST FOURIER TRANSFORM ALGORITM Tan FerrdyHendrawan Program Studi Teknik Informatika, Universitas Katolik Soegijapranata f3rrdy.hendrawan@gmail.com Abstract The goal of voice conversion

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot

Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot Membuat aplikasi pengenalan suara untuk pengendalian robot dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan sebagai algoritma pembelajaran dan pemodelan dalam pengenalan suara.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan mengembalikannya kembali ke jantung (Taylor, 2010). Jantung terdiri dari

BAB II LANDASAN TEORI. dan mengembalikannya kembali ke jantung (Taylor, 2010). Jantung terdiri dari BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Jantung Jantung yang berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah sehingga darah dapat mengalir ke seluruh tubuh. Pembuluh darah berfungsi sebagai saluran untuk

Lebih terperinci

Bunyi Jantung I (BJ I)

Bunyi Jantung I (BJ I) Murmur dan gallop Murmur Murmur adalah kelainan bunyi jantung akibat tubulensi aliran darah. Tubulensi dapat terjadi karena penyempitan kritis katub, katub yang tidak berfugsi dengan baik yang menyebabkan

Lebih terperinci

2.4. Vector Quantization Kebisingan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Requirements Definition...

2.4. Vector Quantization Kebisingan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Requirements Definition... DAFTAR ISI PERNYATAAN... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii ABSTRAK... v ABSTRACT... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Digital Audio Watermarking dengan Fast Fourier Transform

Digital Audio Watermarking dengan Fast Fourier Transform Digital Audio Watermarking dengan Fast Fourier Transform Otniel 13508108 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Suara Suara adalah sebuah sinyal yang merambat melalui media perantara. suara dapat didefinisikan sebagai gelombang yang merambat dengan frekuensi dan amplitudo tertentu. Suara

Lebih terperinci

Sistem Instrumentasi Sinyal Electrocardiography untuk Analisa Dinamika Jantung

Sistem Instrumentasi Sinyal Electrocardiography untuk Analisa Dinamika Jantung Sistem Instrumentasi Sinyal Electrocardiography untuk Analisa Dinamika Jantung Eko Agus Suprayitno Bidang Keahlian Teknik Elektronika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember 60111 Surabaya, Indonesia Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbesar (39%), diikuti kanker (27%), sedangkan penyakit pernafasan kronis,

BAB I PENDAHULUAN. terbesar (39%), diikuti kanker (27%), sedangkan penyakit pernafasan kronis, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit jantung menduduki peringkat teratas penyebab kematian di dunia. Proporsi penyebab kematian penyakit tidak menular (PTM) pada orangorang berusia kurang

Lebih terperinci

Analisis Non-Stasioner pada Deteksi Non-Invasive Sinyal Suara Jantung Koroner

Analisis Non-Stasioner pada Deteksi Non-Invasive Sinyal Suara Jantung Koroner Analisis Non-Stasioner pada Deteksi Non-Invasive Sinyal Suara Jantung Koroner Ira Puspasari Abstract Feature extraction has become a very important factor in electronic heart sound diagnosis system development.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Sinyal PCG Denoising Dekomposisi Frekuensi cuplik 8Khz Frekuensi cuplik 44,1Khz Frekuensi cuplik 48Khz Coiflet Symlet Daubechies Biorthogonal

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM / PROGRAM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM / PROGRAM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM / PROGRAM YANG BERJALAN 3.1 Blok Diagram mulai Gitar mikrofon program monitor selesai Gambar 3.1 Blok Diagram Saat program dijalankan, program membutuhkan masukan berupa suara gitar,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Audio Audio atau suara merupakan gelombang yang mengandung sejumlah komponen penting (amplitudo, panjang gelombang dan frekuensi) yang dapat menyebabkan suara yang satu berbeda

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Pada dunia elektronika dibutuhkan berbagai macam alat ukur dan analisa.

BABI PENDAHULUAN. Pada dunia elektronika dibutuhkan berbagai macam alat ukur dan analisa. BAB I PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pada dunia elektronika dibutuhkan berbagai macam alat ukur dan analisa. Salah satunya adalah alat untuk mengukur intensitas bunyi dan gain dari sinyal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Jaringan, Musik adalah nada

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Jaringan, Musik adalah nada BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Musik Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Jaringan, Musik adalah nada atau suara yg disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (terutama yg

Lebih terperinci

udara maupun benda padat. Manusia dapat berkomunikasi dengan manusia dari gagasan yang ingin disampaikan pada pendengar.

udara maupun benda padat. Manusia dapat berkomunikasi dengan manusia dari gagasan yang ingin disampaikan pada pendengar. BAB II DASAR TEORI 2.1 Suara (Speaker) Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan amplitudo tertentu melalui media perantara yang dihantarkannya seperti media air, udara maupun

Lebih terperinci

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK ABSTRAK PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN Dosen Jurusan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar Pada penelitian ini dibuat sebuah sistem pengenalan suara manusia dengan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Latar Belakang

1. Pendahuluan Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Musik merupakan sarana untuk menyimpan hasil karya seseorang. Dan hampir semua notasi musik dituliskan ke dalam not balok. Not balok adalah susunan nada yang ditulis

Lebih terperinci

Penerapan Perintah Suara Berbahasa Indonesia untuk Mengoperasikan Perintah Dasar di Windows

Penerapan Perintah Suara Berbahasa Indonesia untuk Mengoperasikan Perintah Dasar di Windows Penerapan Perintah Suara Berbahasa Indonesia untuk Mengoperasikan Perintah Dasar di Windows 1 Muhammad Anggia Muchtar, 2 Raisha Ariani Sirait, 3 Romi Fadillah Rahmat 1,2,3 Program Studi S1 Teknologi Informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Journal of Control and Network Systems

Journal of Control and Network Systems JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) 95-106 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone ANALISIS DAN EKSTRAKSI CIRI SINYAL SUARA JANTUNG MENGGUNAKAN TRANSFORMASI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ke seluruh tubuh. Jantung bekerja non-stop selama kita hidup. Karena itu,

BAB II LANDASAN TEORI. ke seluruh tubuh. Jantung bekerja non-stop selama kita hidup. Karena itu, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jantung Jantung adalah organ vital dalam tubuh kita yang bekerja memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung bekerja non-stop selama kita hidup. Karena itu, pastikanlah jantung kita

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga 5 2.2. Cara Kerja Jantung Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol).

Lebih terperinci

ANALISIS FREKUENSI DAN REKAYASA SINYAL KELUARAN TRAFO STEPDOWN DENGAN FFT

ANALISIS FREKUENSI DAN REKAYASA SINYAL KELUARAN TRAFO STEPDOWN DENGAN FFT Nanang Suwondo Analisis Frekuensi dan ANALISIS FREKUENSI DAN REKAYASA SINYAL KELUARAN TRAFO STEPDOWN DENGAN FFT Oleh: Nanang Suwondo Pendidikan Fisika, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta Email nang_sw@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicolokan ke komputer, hal ini untuk menghindari noise yang biasanya muncul

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicolokan ke komputer, hal ini untuk menghindari noise yang biasanya muncul 37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Pengambilan Database Awalnya gitar terlebih dahulu ditala menggunakan efek gitar ZOOM 505II, setelah ditala suara gitar dimasukan kedalam komputer melalui

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI PENAMPIL SPEKTRUM FREKUENSI PORTABLE BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

PERANCANGAN DAN REALISASI PENAMPIL SPEKTRUM FREKUENSI PORTABLE BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 PERANCANGAN DAN REALISASI PENAMPIL SPEKTRUM FREKUENSI PORTABLE BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Nama : Daniel Tjondro Wibowo NRP : 0622010 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof. Drg. Suria

Lebih terperinci

Perancangan Stetoskop Elektronik Berbasis Komputer dengan Akuisisi Data Menggunakan NI-DAQ Card

Perancangan Stetoskop Elektronik Berbasis Komputer dengan Akuisisi Data Menggunakan NI-DAQ Card Perancangan Stetoskop Elektronik Berbasis Komputer dengan Akuisisi Data Menggunakan NI-DAQ Card Prihatin Oktivasari Abstrak: Telah dilakukan perancangan stetoskop elektronik berbasis komputer dengan akuisisi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang PENDAHULUAN Manusia dianugrahi oleh Tuhan dua telinga yang memiliki fungsi untuk menangkap sinyal-sinyal suara. Namun untuk mengoptimalkan dari fungsi telinga tersebut manusia harus belajar

Lebih terperinci

Journal of Control and Network Systems

Journal of Control and Network Systems JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) 177-183 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone IDENTIFIKASI SUARA MANUSIA BERDASARKAN JENIS KELAMIN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUJIAN DAN EVALUASI. teknik pemrosesan citra dengan menggunakan logika samar dan dengan teknikteknik

BAB 4 PENGUJIAN DAN EVALUASI. teknik pemrosesan citra dengan menggunakan logika samar dan dengan teknikteknik BAB 4 PENGUJIAN DAN EVALUASI 4.1 Pengujian Pengujian yang akan dilakukan buertujuan untuk melakukan perbandingan antara teknik pemrosesan citra dengan menggunakan logika samar dan dengan teknikteknik konvensional.

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI FFT-IFFT

BAB 2 DASAR TEORI FFT-IFFT BAB 2 DASAR TEORI FFT-IFFT Pada Bab ini dibahas tentang hubungan antara Discrete Fourier Transform (DFT) dan algoritma Fast Fourier Transform (FFT), dan hubungan antara algoritma FFT dan IFFT. Dua tipe

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software yang digunakan dalam penelitian

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software yang digunakan dalam penelitian BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software yang digunakan dalam penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan satu set komputer dengan prosesor berkecepatan 1,18 GHz,

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEBERADAAN TIKUS BERDASARKAN SUARANYA MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

IDENTIFIKASI KEBERADAAN TIKUS BERDASARKAN SUARANYA MENGGUNAKAN SMS GATEWAY IDENTIFIKASI KEBERADAAN TIKUS BERDASARKAN SUARANYA MENGGUNAKAN SMS GATEWAY Erni Seniwati 1), Ninik Tri Hartanti 2) 1 Sistem Informasi, STMIK Amikom erni.s@amikom.ac.id 2 Sistem Informasi, STMIK Amikom

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH DAN PERANCANGAN. 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH DAN PERANCANGAN. 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH DAN PERANCANGAN 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Suara yang dihasilkan manusia merupakan sinyal analog. Setelah melalui proses perekaman, suara ini

Lebih terperinci

DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR DAN DISCRETE FOURIER TRANSFORM UNTUK NOISE FILTERING PADA CITRA DIGITAL

DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR DAN DISCRETE FOURIER TRANSFORM UNTUK NOISE FILTERING PADA CITRA DIGITAL Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 9 (SNATI 9) ISSN: 97- Yogyakarta, Juni 9 DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR DAN DISCRETE FOURIER TRANSFORM UNTUK NOISE FILTERING PADA CITRA DIGITAL Adiwijaya, D. R.

Lebih terperinci

Journal of Control and Network Systems

Journal of Control and Network Systems JCONES Vol. 4, No. 1 (2015) 106-112 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone TRANSMISI NIRKABEL SINYAL AUSKULTASI SUARA JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

Analisis Non Stasioner pada Deteksi Non Invasive Sinyal Suara Jantung Koroner

Analisis Non Stasioner pada Deteksi Non Invasive Sinyal Suara Jantung Koroner Analisis Non Stasioner pada Deteksi Non Invasive Sinyal Suara Jantung Koroner Ira Puspasari 1 1 Abstract Feature extraction part has become a very important thing which can be use to develop a system of

Lebih terperinci

Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia

Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia Tjong Wan Sen #1 # Fakultas Komputer, Universitas Presiden Jln. Ki Hajar Dewantara, Jababeka, Cikarang 1 wansen@president.ac.id Abstract Pengenalan ucapan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS CITRA SIDIK JARI MENGGUNAKAN FFT (FAST FOURIER TRANSFORM)

PENINGKATAN KUALITAS CITRA SIDIK JARI MENGGUNAKAN FFT (FAST FOURIER TRANSFORM) Peningkatan Kualitas Citra Sidik Jari Menggunakan FFT...Salahuddin, dkk PENINGKATAN KUALITAS CITRA SIDIK JARI MENGGUNAKAN FFT (FAST FOURIER TRANSFORM) Salahuddin 1, Tulus 2 dan Fahmi 3 1) Magister Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jantung merupakan organ terpenting dalam tubuh manusia, karena jantung merupakan organ utama yang mensirkulasikan darah ke seluruh tubuh. Jantung memompakan darah ke

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 20 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem ini hanya menggunakan beberapa perangkat keras yang umum digunakan, seperti mikrofon, speaker (alat pengeras suara), dan seperangkat komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia (Depkes, 2011). Penyakit jantung ini merupakan salah satu penyakit yang tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Gambar 3.1 Diagram Blok Rancangan Penelitian. 24 25 Metode penelitian yang digunakan meliputi studi kepustakaan, pembuatan program,

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat, terutama bidang elektronika dan komputer yang diterapkan pada bidang medis. Kemajuan teknologi

Lebih terperinci

Pengenalan Pembicara dengan Ekstraksi Ciri MFCC Menggunakan Kuantisasi Vektor (VQ) Yoyo Somantri & Erik Haritman dosen tek elektro fptk UPI.

Pengenalan Pembicara dengan Ekstraksi Ciri MFCC Menggunakan Kuantisasi Vektor (VQ) Yoyo Somantri & Erik Haritman dosen tek elektro fptk UPI. Pengenalan Pembicara dengan Ekstraksi Ciri MFCC Menggunakan Kuantisasi Vektor (VQ) Yoyo Somantri & Erik Haritman dosen tek elektro fptk UPI. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang, Digital Signal Processing (DSP) atau pemrosesan sinyal digital sudah banyak diterapkan di berbagai bidang karena data dalam bentuk digital

Lebih terperinci

Perbandingan Estimasi Selubung Spektral dari Bunyi Voiced Menggunakan Metoda Auto-Regressive (AR) dengan Weighted-Least-Square (WLS) ABSTRAK

Perbandingan Estimasi Selubung Spektral dari Bunyi Voiced Menggunakan Metoda Auto-Regressive (AR) dengan Weighted-Least-Square (WLS) ABSTRAK Perbandingan Estimasi Selubung Spektral dari Bunyi Voiced Menggunakan Metoda Auto-Regressive (AR) dengan Weighted-Least-Square (WLS) Bogerson/0322076 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof.

Lebih terperinci

Analisis Jarak Microphone Array dengan Teknik Pemrosesan Sinyal Fast Fourier Transform Beamforming

Analisis Jarak Microphone Array dengan Teknik Pemrosesan Sinyal Fast Fourier Transform Beamforming 85 Analisis Jarak Microphone Array dengan Teknik Pemrosesan Sinyal Fast Fourier Transform Beamforming Moh Fausi, Agus Naba dan Djoko Santjojo Abstract The main problem in the application of the sound source

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Informasi tentang pemasangan iklan di suatu radio (antara lain mengenai, jam berapa suatu iklan ditayangkan, dalam sehari berapa kali suatu iklan ditayangkan dan berapa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROGRAM APLIKASI PENALA GITAR MENGGUNAKAN FAST FOURIER TRANSFORM

PENGEMBANGAN PROGRAM APLIKASI PENALA GITAR MENGGUNAKAN FAST FOURIER TRANSFORM PENGEMBANGAN PROGRAM APLIKASI PENALA GITAR MENGGUNAKAN FAST FOURIER TRANSFORM Rizal Chandra ABSTRAK The objective of this application is to generate tuner program that can bring out the tone and guide

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gelombang Bunyi Menurut Anwar, et al (2014), gelombang bunyi atau lebih khusus dikenal sebagai gelombang akustik adalah gelombang longitudinal yang berada dalam sebuah medium,

Lebih terperinci

PENGENALAN SUARA BURUNG MENGGUNAKAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA SISTEM PENGUSIR HAMA BURUNG

PENGENALAN SUARA BURUNG MENGGUNAKAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA SISTEM PENGUSIR HAMA BURUNG PENGENALAN SUARA BURUNG MENGGUNAKAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA SISTEM PENGUSIR HAMA BURUNG TUGAS AKHIR MUHAMMAD AGUNG NURSYEHA 2211100164 Pembimbing: Dr. Muhammad

Lebih terperinci

MODUL 3 REPRESENTASI SINYAL DALAM DOMAIN WAKTU DAN DOMAIN FREKUENSI

MODUL 3 REPRESENTASI SINYAL DALAM DOMAIN WAKTU DAN DOMAIN FREKUENSI MODUL 3 REPRESENTASI SINYAL DALAM DOMAIN WAKTU DAN DOMAIN FREKUENSI I. TUJUAN - Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan sinyal wicara dalam domain waktu dan domain frekuensi menggunakan perangkat lunak II.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pembuluh darah secara teratur dan berulang. Letak jantung berada di sebelah kiri

I. PENDAHULUAN. pembuluh darah secara teratur dan berulang. Letak jantung berada di sebelah kiri I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jantung merupakan salah satu rongga organ berotot yang memompa darah ke pembuluh darah secara teratur dan berulang. Letak jantung berada di sebelah kiri bagian dada diantara

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: biola, Fast Fourier Transform, konversi, nada, not balok. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: biola, Fast Fourier Transform, konversi, nada, not balok. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Musik merupakan suatu sarana yang dapat membantu manusia dalam menyimpan dan mengapresiasi karyanya dan biasanya digambarkan dalam bentuk notasi balok dengan unsur-unsur paranada, garis birama,

Lebih terperinci

SPECGRAM & SPECGRAMDEMO

SPECGRAM & SPECGRAMDEMO SPECGRAM & SPECGRAMDEMO Pertemuan 2 Praktikum Pengantar Pemrosesan Bahasa Alami Download materi: http://bit.ly/nlp_8 Syeiva Nurul Desylvia (syeiva.nd@gmail.com) Spectra dan Domain Frekuensi Fourier Analysis:

Lebih terperinci

MODUL 5 EKSTRAKSI CIRI SINYAL WICARA

MODUL 5 EKSTRAKSI CIRI SINYAL WICARA MODUL 5 EKSTRAKSI CIRI SINYAL WICARA I. TUJUAN - Mahasiswa mampu melakukan estimasi frekuensi fundamental sinyal wicara dari pengamatan spektrumnya dan bentuk gelombangnya - Mahasiswa mampu menggambarkan

Lebih terperinci

Deret Fourier dan Respons Frekuensi

Deret Fourier dan Respons Frekuensi Program Studi Teknik Telekomunikasi - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Praktikum Pengolahan Sinyal Waktu Kontinyu sebagai bagian dari Mata Kuliah ET 2004 Modul 2 : Deret

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENGACAKAN CITRA MENGGUNAKAN M-SEQUENCE BERDASARKAN PARAMETER

PERANCANGAN APLIKASI PENGACAKAN CITRA MENGGUNAKAN M-SEQUENCE BERDASARKAN PARAMETER PERANCANGAN APLIKASI PENGACAKAN CITRA MENGGUNAKAN M-SEQUENCE BERDASARKAN PARAMETER Kristian Telaumbanua 1, Susanto 2 Program Studi Teknik Informatika, STMIK Mikroskil Jl. Thamrin No. 122, 124, 140 Medan

Lebih terperinci

PENGKLASIFIKASIAN TINGKAT DANGEROUS DRIVING BEHAVIOR MENGGUNAKAN DATA ELEKTROENSEFALOGRAFI (EEG) DENGAN PENDEKATAN MACHINE LEARNING

PENGKLASIFIKASIAN TINGKAT DANGEROUS DRIVING BEHAVIOR MENGGUNAKAN DATA ELEKTROENSEFALOGRAFI (EEG) DENGAN PENDEKATAN MACHINE LEARNING PENGKLASIFIKASIAN TINGKAT DANGEROUS DRIVING BEHAVIOR MENGGUNAKAN DATA ELEKTROENSEFALOGRAFI (EEG) DENGAN PENDEKATAN MACHINE LEARNING Nama : Alisca Damayanti NPM : 50412648 Jurusan : Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan dengan lebih baik melalui blok diagram seperti yang terliat pada Gambar 3.1. Suara Manusia Rekam suara Hasil rekaman

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INSTRUMENTASI SINYAL CAROTID PULSE DALAM ANALISA DINAMIKA JANTUNG DENGAN METODE CONTINUOUS WAVELET TRANSFORM

RANCANG BANGUN SISTEM INSTRUMENTASI SINYAL CAROTID PULSE DALAM ANALISA DINAMIKA JANTUNG DENGAN METODE CONTINUOUS WAVELET TRANSFORM RANCANG BANGUN SISTEM INSTRUMENTASI SINYAL CAROTID PULSE DALAM ANALISA DINAMIKA JANTUNG DENGAN METODE CONTINUOUS WAVELET TRANSFORM (Design Engineering Instrumental Carotid Pulse System in Analitical Heart

Lebih terperinci

PENERAPAN LOGIKA SAMAR DALAM PEMROSESAN CITRA

PENERAPAN LOGIKA SAMAR DALAM PEMROSESAN CITRA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007 PENERAPAN LOGIKA SAMAR DALAM PEMROSESAN CITRA Arief Budiman 0700711481 Muhammad Arya Chandra

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya pada bidang komunikasi saat ini berkembang dengan cepat. Kemajuan teknologi bertujuan untuk mempermudah kegiatan

Lebih terperinci

Analisa Sinyal Electrocardiography dan Phonocardiography Secara Simultan Menggunakan Continuous Wavelet Transform

Analisa Sinyal Electrocardiography dan Phonocardiography Secara Simultan Menggunakan Continuous Wavelet Transform 3-31 Mei, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Analisa Sinyal Electrocardiography dan Phonocardiography Secara Simultan Menggunakan Continuous Wavelet Transform Eko Agus Suprayitno*, Rimuljo Hendradi,

Lebih terperinci

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS ALAT PEREDARAN DARAH JANTUNG PEMBULUH DARAH KAPILER DARAH JANTUNG JANTUNG ATAU HEART MERUPAKAN SALAH SATU ORGAN YANG PENTING DALAM KELANGSUNGAN HIDUP KITA. TELAH

Lebih terperinci

PENGENALAN NADA SULING REKORDER MENGGUNAKAN FUNGSI JARAK CHEBYSHEV

PENGENALAN NADA SULING REKORDER MENGGUNAKAN FUNGSI JARAK CHEBYSHEV PENGENALAN NADA SULING REKORDER MENGGUNAKAN FUNGSI JARAK CHEBYSHEV Marianus Hendra Wijaya 1), Linggo Sumarno 2) 1) Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Universtas Sanata Dharma Yogyakarta

Lebih terperinci

Seminar Nasional APTIKOM (SEMNASTIKOM), Hotel Lombok Raya Mataram, Oktober 2016

Seminar Nasional APTIKOM (SEMNASTIKOM), Hotel Lombok Raya Mataram, Oktober 2016 IMPLEMENTASI ALGORITMA FAST FOURIER TRANSFORM DAN MEAN SQUARE PERCENTAGE ERROR UNTUK MENGHITUNG PERUBAHAN SPEKTRUM SUARA SETELAH MENGGUNAKAN FILTER PRE-EMPHASIS Fitri Mintarsih 1, Rizal Bahaweres 2, Ricky

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.. Respon Impuls Akustik Ruangan. Respon impuls akustik suatu ruangan didefinisikan sebagai sinyal suara yang diterima oleh suatu titik (titik penerima, B) dalam ruangan akibat suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meruntuhkan bangunan-bangunan dan fasilitas umum lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. meruntuhkan bangunan-bangunan dan fasilitas umum lainnya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gempa bumi merupakan fenomena alam yang sudah tidak asing lagi bagi kita semua, karena seringkali diberitakan adanya suatu wilayah dilanda gempa bumi, baik yang ringan

Lebih terperinci

Jony Sitepu/ ABSTRAK

Jony Sitepu/ ABSTRAK PERBANDINGAN ESTIMASI SELUBUNG SPEKTRAL DARI BUNYI VOICED MENGGUNAKAN METODE AUTO-REGRESSIVE (AR) DENGAN OPTIMIZATION OF THE LIKELIHOOD CRITERION (OLC) Jony Sitepu/0422166 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN NADA TUNGGAL KEYBOARD (ORGEN) PADA PC BERBASIS MATLAB

PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN NADA TUNGGAL KEYBOARD (ORGEN) PADA PC BERBASIS MATLAB PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN NADA TUNGGAL KEYBOARD (ORGEN) PADA PC BERBASIS MATLAB Supriansyah 1, Dr. Yeffry Handoko Putra, MT 2 1 Jurusan Teknik Komputer Unikom, 2 Jurusan Magister Sistem Informasi Unikom

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DETEKSI SUARA PARU-PARU DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGASI UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT ASMA

RANCANG BANGUN DETEKSI SUARA PARU-PARU DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGASI UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT ASMA RANCANG BANGUN DETEKSI SUARA PARU-PARU DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGASI UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT ASMA Artiarini Kusuma N., Kemalasari,. Ardik Wijayanto Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab analisa dan perancangan ini akan mengulas tentang tahap yang digunakan dalam penelitian pembuatan aplikasi implementasi kompresi gambar menggunakan metode

Lebih terperinci

LAPORAN APLIKASI DIGITAL SIGNAL PROCESSING EKSTRAKSI CIRI SINYAL WICARA. Disusun Oleh : Inggi Rizki Fatryana ( )

LAPORAN APLIKASI DIGITAL SIGNAL PROCESSING EKSTRAKSI CIRI SINYAL WICARA. Disusun Oleh : Inggi Rizki Fatryana ( ) LAPORAN APLIKASI DIGITAL SIGNAL PROCESSING EKSTRAKSI CIRI SINYAL WICARA Disusun Oleh : Inggi Rizki Fatryana (1210147002) Teknik Telekomunikasi - PJJ PENS Akatel Politeknik Negeri Elektro Surabaya 2014-2015

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T Data dan Sinyal Data yang akan ditransmisikan kedalam media transmisi harus ditransformasikan terlebih dahulu kedalam bentuk gelombang elektromagnetik. Bit 1 dan 0 akan diwakili oleh tegangan listrik dengan

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Perkembangan Alat Restitusi (Dipokusumo, 2004)

Gambar 2.1 Perkembangan Alat Restitusi (Dipokusumo, 2004) BAB II TEORI DASAR 2.1 Fotogrametri Digital Fotogrametri dapat didefinisikan sebagai suatu ilmu dan teknologi yang berkaitan dengan proses perekaman, pengukuran/pengamatan, dan interpretasi (pengenalan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Nowadays, speech coding technology that encode speech with a minimum

ABSTRACT. Nowadays, speech coding technology that encode speech with a minimum ABSTRACT Nowadays, speech coding technology that encode speech with a minimum number of bits while maintaining its quality is very required. This final project uses Multi Band Excitation (MBE) to encode

Lebih terperinci

APLIKASI UNTUK VISUALISASI SUARA JANTUNG MANUSIA PADA PLATFORM ANDROID SKRIPSI JULIA ANNISA SITEPU

APLIKASI UNTUK VISUALISASI SUARA JANTUNG MANUSIA PADA PLATFORM ANDROID SKRIPSI JULIA ANNISA SITEPU APLIKASI UNTUK VISUALISASI SUARA JANTUNG MANUSIA PADA PLATFORM ANDROID SKRIPSI JULIA ANNISA SITEPU 091402038 PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemotong an Suara. Convert. .mp3 to.wav Audacity. Audacity. Gambar 3.1 Blok Diagram Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pemotong an Suara. Convert. .mp3 to.wav Audacity. Audacity. Gambar 3.1 Blok Diagram Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan melalui blok diagram seperti yang terlihat pada Gambar 3.1. Suara Burung Burung Kacer Burung Kenari Pengambil an

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM PENGACAKAN SINYAL SUARA SECARA REALTIME BERBASIS FAST FOURIER TRANSFORM (FFT)

SIMULASI SISTEM PENGACAKAN SINYAL SUARA SECARA REALTIME BERBASIS FAST FOURIER TRANSFORM (FFT) ELECTRICAL Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 192 SIMULASI SISTEM PENGACAKAN SINYAL SUARA SECARA REALTIME BERBASIS FAST FOURIER TRANSFORM (FFT) Prativi Nugraheni Hanggarsari, Helmy Fitriawan, Yetti

Lebih terperinci

PENGENALAN UCAPAN DENGAN METODE FFT PADA MIKROKONTROLER ATMEGA32. Disusun Oleh : Nama : Rizki Septamara Nrp :

PENGENALAN UCAPAN DENGAN METODE FFT PADA MIKROKONTROLER ATMEGA32. Disusun Oleh : Nama : Rizki Septamara Nrp : PENGENALAN UCAPAN DENGAN METODE FFT PADA MIKROKONTROLER ATMEGA32 Disusun Oleh : Nama : Rizki Septamara Nrp : 0622034 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. yang akan menjalankan perintah-perintah yang dikenali. Sistem ini dibuat untuk

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. yang akan menjalankan perintah-perintah yang dikenali. Sistem ini dibuat untuk BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Voice Command pada demonstrasinya merupakan aplikasi pengenalan suara yang akan menjalankan perintah-perintah yang dikenali. Sistem ini dibuat untuk menampung

Lebih terperinci

Analisa Suara Jantung Berbasis Complex Continuous Wavelet Transform

Analisa Suara Jantung Berbasis Complex Continuous Wavelet Transform Analisa Suara Jantung Berbasis Complex Continuous Wavelet Transform Putri Madona 1) Achmad Arifin 2) Tri Arief Sardjono 3) Rimuljo Hendradi 4) 1) Jurusan Teknik Elektro Politeknik Caltex Riau, Pekanbaru

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam situs http://id.wikipedia.org/wiki/lagu dikatakan bahwa lagu merupakan gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal (biasanya diiringi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Database sinyal EKG Pengambilan data dari database Visual Basic 6.0 Discrete Wavelet Transform (DWT) Dekomposisi Daubechies Orde 2

Lebih terperinci

LAMPIRAN PEDOMAN PENGGUNAAN ALAT

LAMPIRAN PEDOMAN PENGGUNAAN ALAT LAMPIRAN PEDOMAN PENGGUNAAN ALAT Simulator modulasi digital menggunakan perangkat lunak Matlab ini akan menampilkan hasil proses modulasi dan demodulasi, mulai dari isyarat masukan, isyarat pembawa, isyarat

Lebih terperinci

EKSPRESI EMOSI MARAH BAHASA ACEH MENGGUNAKAN ALGORITMA PERCEPTRON

EKSPRESI EMOSI MARAH BAHASA ACEH MENGGUNAKAN ALGORITMA PERCEPTRON EKSPRESI EMOSI MARAH BAHASA ACEH MENGGUNAKAN ALGORITMA PERCEPTRON Nurmasyitah 1, Mursyidah 2, Jamilah 3 Program Studi Teknik Multimedia dan Jaringan, Jurusan Teknologi Informasi dan Komputer, Politeknik

Lebih terperinci

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA Organ Sistem Peredaran darah: darah, jantung, dan pembuluh. 1. Darah, tersusun atas: a. Sel-sel darah: 1) Sel darah merah (eritrosit) 2) Sel darah putih (leukosit) 3)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 58 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Data Pengambilan data dilakukan dengan spesifikasi yang telah ditentukan sebagai berikut: Pengujian : Sembilan kecepatan motor (1000 RPM, 1200 RPM, 1400 RPM,

Lebih terperinci

Pembuatan Pola Data Bahan Bakar Solar Yang Dicampur Minyak Tanah Menggunakan Sensor Gas Dengan Metode Fast Fourier Transform

Pembuatan Pola Data Bahan Bakar Solar Yang Dicampur Minyak Tanah Menggunakan Sensor Gas Dengan Metode Fast Fourier Transform Pembuatan Bahan Bakar Solar Yang Dicampur Menggunakan Sensor Gas Dengan Metode Fast Fourier Transform Wengki Adillah, Andrizal, Ratna Aisuwarya, Jurusan Sistem Komputer FTI Universitas Andalas Jln. Kampus

Lebih terperinci

Pengantar Algoritma & Flow Chart

Pengantar Algoritma & Flow Chart PRAKTIKUM 1 Pengantar Algoritma & Flow Chart A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mampu memahami suatu masalah dan mampu mencari solusi pemecahannya dan mampu menuangkan langkah-langkah pemecahan masalah tersebut

Lebih terperinci