Journal of Control and Network Systems

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Journal of Control and Network Systems"

Transkripsi

1 JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : ANALISIS DAN EKSTRAKSI CIRI SINYAL SUARA JANTUNG MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT Anggi Tiara Citra Ekinasti 1) Jusak 2) Ira Puspasari 3) Program Studi/Jurusan Sistem Komputer Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, )anggi.tiara24@gmail.com, 2)jusak@stikom.edu, 3)ira@stikom.edu Abstract: Heart disease is ranked top cause of death in the world. For this reason, auscultation is the main test performed by a doctor to evaluate the condition of the heart by listening to the heart sounds through a stethoscope, auscultation is a basic component in cardiac diagnosis. Based on the reasons above, it is required a way to ease diagnosis by recording sounds of the heart then analyzing the heart sound signal and proccess it to be able to detect and recognize the patterns of the heart sound signal. In this research, we analyzed and extracted features of real data signal of heart sounds that were acquired by auscultation (using digital stethoscope), utilizing the decomposition of discrete wavelet transformation. Several types of mother wavelet were employed for different kinds of order, various level on each order and three sorts of frequency sampling that are 8KHz, 44,1KHz, and 48KHz. Parameters that are used for analysis are energy and the standards deviation. The our finding shows that pattern or characterization of normal heart sounds for frequency sampling 8 KHz produces the largest energy decomposition in D6 ( 62.5Hz-125Hz ). On the other hand at frequency sampling 44,1 KHz it produces the largest energy decomposition in D9 ( Hz Hz). For frequency sampling 44,1 KHz, it produces the largest energy decomposition in D9 (46.88Hz-93.75Hz). Keywords:Energi Dekomposisi wavelet, Sinyal suara jantung, Pola PCG normal Penyakit jantung menduduki peringkat teratas penyebab kematian di dunia. Proporsi penyebab kematian penyakit tidak menular (PTM) pada orang-orang berusia kurang dari 70 tahun, penyakit jantung merupakan penyebab terbesar (39%), diikuti kanker (27%), sedangkan penyakit pernafasan kronis, penyakit pencernaan dan PTM yang lain bersama-sama menyebabkan sekitar 30% kematian, serta 4% kematian disebabkan diabetes (Kristomo, 2014). Untuk alasan ini, auskultasi adalah tes utama yang dilakukan oleh dokter untuk mengevaluasi keadaan jantung dengan cara mendengarkan suara jantung melalui stetoskop, auskultasi merupakan komponen dasar dalam diagnosis jantung dan merupakan teknik yang paling umum digunakan untuk diagnosis dalam perawatan kesehatan. Di beberapa keadaan, terutama di daerah terpencil daerah atau negaranegara berkembang, auskultasi mungkin satusatunya cara yang tersedia. Akan Tetapi, mendeteksi gejala yang relevan dan membentuk suatu diagnosis berdasarkan suara yang terdengar melalui stetoskop adalah keterampilan yang sangat lama untuk dipelajari, selain itu diagnosis dengan mendengarkan suara jantung memiliki kelebihan dibandingan dengan diagnosis berbasis EKG, diantaranya dari sisi kemudahan (Nazeran, 2007). Oleh karena alasan diatas, maka diperlukan suatu cara untuk memudahkan diagnosis dengan merekam suara jantung lalu menganalisis sinyal suara serta mengolahnya hingga mampu mendeteksi dan mengenali polapola sinyal suara jantung, pada penelitian ini sinyal suara jantung (PCG) pada ranah waktu akan ditransformasikan ke dalam ranah waktu-frekuensi untuk diamati pola serta ciri-cirinya, pada ranah waktu-frekuensi isyarat PCG memiliki pola yang menggambarkan unsur-unsur frekuensi yang terkandung di dalam sinyal (Ruth, 2014). Sehingga akan dilakukan analisis dan ekstraksi ciri dari data real sinyal suara jantung yang didapat dengan auskultasi (menggunakan stetoskop digital). Adapun metode yang akan digunakan JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 95

2 adalah dekomposisi transformasi wavelet diskrit dengan menggunakan beberapa tipe mother wavelet dengan berbagai macam orde, berbagai macam level pada setiap orde nya serta berbagai macam frekuensi cuplik, adapun parameter yang akan digunakan adalah energi, dan standard deviasi. Sebelumnya telah dilakukan penelitian oleh oleh Nazeran pada tahun 2007 dengan judul Wavelet-based Segmentation and Feature Extraction of Heart Sounds for Intelligent PDAbased Phonocardiography yang mengolah sinyal suara jantung dengan ektraksi ciri menggunakan analisis wavelet diskrit daubeiches dengan dekomposisi level 4 ( Hz) dan level 6( Hz) pada frekuensi cuplik 8012 Hz dimana metode tersebut digunakan untuk mendeteksi ciri-ciri antara sinyal jantung normal dan abnormal, hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa metode ekstraksi ciri terbukti efektif digunakan untuk mengetahui ciri sinyal suara jantung normal yang memiliki energi terbesar berada diantara 50Hz dan Hz serta abnormal yang energi terbesarnya berada pada Hz.. Pada tahun 2014 telah diakukan penelitian oleh Ruth dengan judul Analisis Sinyal Ekg Menggunakan Transformasi Wavelet, penelitian ini menganalisis sinyal EKG dengan menggunakan Transformasi Wavelet untuk mendapatkan pola dan ciri sinyal EKG dengan sinyal EKG yang lainya. Mother wavelet yang digunakan adalah Coiflet 5.Analisis dilakukan berdasarkan hasil grafik skalogram dan energi dekomposisi, dan didapatkan bahwa Transformasi Wavelet Diskrit memberikan perbedaan ciri berdasarkan energi pada frekuensi hasil dekomposisi. Pada EKG normal energi tertinggi semua subyek terdapat pada D3 dengan jangkauan frekuensi 8 16 Hz. Pada sinyal EKG abnormal kondisi Atrial Fibrillation, energi dekomposisi tertinggi semua subyek terdapat pada komponen aproksimasi A4 dengan jangkauan frekuensi 0-4. Untuk Supraventricular Arrhytmia memiliki energi tertinggi yang bervariasi pada jangkauan frekuensi 0-4 Hz dan 4-8 Hz. Pada tahun 2013 dilakukan penelitian berjudul Performance Analysis of DWT at different levelsfor Feature Extraction of PCG Signals oleh devi, bhisiek, serta sinha, yang menganalisis pengaruh beberapa parameter yaitu energy, standar deviasi, serta energy pada coefficient aproksimaksi dan detail dari sebuah dekomposisi sinyal diskrit wavelet. Dalam penelitian tersebut, menggunakan transformasi wavelet diskrit daubechies 4 lalu dilakukan penelitian pada sepuluh level dekomposisi, dengan berbagai macam sinyal PCG (murmur dan normal), adapun kesimpulanya menunjukan bahwa energi terbaik untuk normal heart sound berada pada level 9, Aortic Stenosis pada level 9, Mitral Regurgation berada pada level 9 sedangkan Aortic Regurgation dan Mitral Stenosis pada level 6 karena memiliki amplitude yang rendah dan durasi sinyal yang panjang. Pada tahun 2015 dilakukan penelitian oleh venkatta dan Dr. Kumar dengan judul Analysis of Various DWT Methods for Feature Extracted PCG Signals yang menganalisis sinyal PCG untuk ekstraksi ciri dengan beberapa mother wavelet yaitu biorthogonal, symlet, coiflet, haar yang menggunakan beberapa parameter yaitu standar deviasi, energi, variansi, entropi, SNR (Signal to Noise Ratio), penelitian ini difokuskan pada level dekomposisi dari setiap tipe mother wavelet dengan satu macam orde. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dwt coiflet merupakan metode terbaik dari beberapa metode wavelet yang diteliti. Dengan acuan empat penelitian tersebut maka akan dilakukan analisis dan ekstraksi ciri dari data real sinyal suara jantung yang didapat dengan auskultasi (menggunakan stetoskop digital). Adapun metode yang akan digunakan adalah dekomposisi transformasi wavelet diskrit dengan menggunakan beberapa tipe mother wavelet dengan berbagai macam orde, berbagai macam level pada setiap orde nya serta berbagai macam frekuensi cuplik, adapun parameter yang akan digunakan adalah energi, dan standard deviasi. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan meliputi studi kepustakaan, pembuatan program, dan analisis.studi kepustakaan dilakukan untuk mencari teori atau informasi dari buku, jurnal, dan artikel-artikel yang berkaitan dengan dekomposisi sinyal PCG, Dari informasi studi kepustakaan yang diperoleh, maka dilakukan pembuatan program pada matlab untuk membantu analisis. Penelitian ini menggunakan data real yang didapat menggunakan stetoskop digital dari thinkslabone. Berdasarkan blok diagram pada Gambar 1, dijelaskan bahwa sinyal PCG yang masuk akan di pecah dan denoising untuk menghapus sinyal yang tidak diperlukan dari sinyal suara jantung yang telah direkam. Setelah sinyal yang tidak diperlukan dihapus maka akan di JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 96

3 dekomposisi kedalam bentuk gelombang yang disebut mother wavelet, yang mana sinyal tersebut akan di pecah menjadi sinyal yang berfrekuensi tinggi (aproksimasi) dan sinyal yang berfrekuensi rendah (detail), parameter yang mempengaruhi antara lain sinyal PCG dari subyek, frekuensi cuplik, mother wavelet, dan tingkat dekomposisi. Dari hasil dekomposisi akan didapatkan beberapa sinyal detail dan sinyal aproksimasi yang terakhir yang akan dihitung energi dekomposisi yang telah dinormalisasi, standard deviasi, serta variansi ciri dari sinyal PCG masing-masing subyek. Hasil perhitungan parameter yang telah ditentukan akan dianalisis untuk menjadi ciri antara satu jenis sinyal PCG dengan jenis sinyal PCG yang lain. jantung., selanjutnya sinyal PCG akan didekomposisi dengan sebelas mother wavelet diskrit yaitu symlet 2, symlet 5, symlet 7, daubechies 2, daubechies 5, daubechies 7, coiflet 2, coiflet 5, biorthogonal 2.8, biorthogonal 3.9, dan biorthogonal 6.8. Setelah didekomposisi maka akan dihitung nilai energi normalisasinya, serta standar deviasi. Hasil perhitungan dari normalisasi energi akan di visualisasikan berupa grafik bar, lalu dilakukan analisis hasil normalisasi energi, serta standar deviasi. Analisis dilakukan dengan membandingkan hasil energi, range frekuensi pada energi tertinggi pada sinyal PCG antara subyek, frekuensi cuplik, serta mother DWT. Gambar 1. Diagram Blok Rancangan Penelitian PROSEDUR PENELITIAN Prosedur ini menjelaskan tentang langkahlangkah yang dilakukan dalam penelitian seperti pada Gambar 2yang merupakan flowchart proses penelitian sinyal PCG yang akan dijelaskan sebagai berikut: Data sinyal suara jantung persiklus diambil dari 3 subyek dalam keadaan normal dan relaks, pada setiap subyek dilakukan pengambilan data sebanyak 30 kali dengan tiga macam frekuensi cuplik yaitu 8KHz, 44,1KHz, dan 48KHz. Pengambilan data dilakukan dengan stetoskop digital thinkslabone. Setelah pengambilan data sinyal PCG lengkap maka akan dipecah-pecah dan didenoising untuk menghapus data yang tidak diperlukan, yang terekam pada saat proses perekaman sinyal Gambar 2.Flowchart Proses Penelitian Analisis Transformasi Wavelet Diskrit Transformasi Wavelet diskrit digunakan untuk mendekomposisikan sinyal masukan PCG ke dalam bentuk gelombang seusai dengan mother wavelet yang digunakan, dekomposisi dilakukan dengan memisahkan sinyal masukan ke dalam frekuensi rendah dan frekuensi tinggi, hasil dari dekomposisi adalah komponen approximationyang merupakan scaling function (lowpass filter) dan komponen detail yang merupakan wavelet function (Sundararajan, 2015). Level dekomposisi ditetapkan berdasarkan frekuensi cuplik yang digunakan (Venkatta, 2015).Penelitian ini dipengaruhi beberapa JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 97

4 parameter yaitu sinyal PCG dari setiap subyek, frekuensi cuplik, mother wavelet, dan level dekomposisi. Sinyal PCG akan didekomposisikan menjadi A yang merupakan approksimasi dan D yang merupakan detail, serta akan didekomposisikan sesuai dengan frekuensi cupliknya, pada frekuensi cuplik 48Khz dan 44,1KHz akan didekomposisikan sebanyak 15 tingkat yang dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2, sedangakan frekuensi cuplik 8Khz akan didekomposisikan sebanyak 10 tingkat yang dapat dilihat pada Lampiran 3.Untuk analisis transformasi wavelet diskrit dilakukan dengan mendekomposisi sinyal PCG menggunakan Matlab. Gambar 3. Dekompisi wavelet diskrit 1D (Matlab) Denoising Denoising sinyal bertujuan untuk menghapus data yang tidak diperlukan, yang terekam pada saat proses perekaman suara sinyal jantung. Setelah sinyal suara jantung diambil maka sinyal harus di denoising terlebih dahulu, metode denoising yang digunakan adalah soft tresholding, dimana metode ini akan membuat nilai yang berada antara threshold T< X < T menjadi 0, sedangkan nilai yang lebih dari T dan lebih dari T telah diubah untuk mendekati axis X. Denoising pada penelitian ini dilakukan secara manual dan mother wavelet yang digunakan untuk denoising adalah daubechies 5, hal ini dikarenakan pada penelitian yang dilakukan oleh Mishra tahun 2013 dengan judul Denoising Of Heart Sound Signal Using Wavelet Transform di dapatkan bahwa daubechies 5 memiliki nilai presentase rekonstruksi yang maksimum dan nilai SNR(Signal to Noise Ratio) yang maksimum dimana SNR merupakan metode untuk mengukur kekuatan sinyal terhadap derau, yang berarti bahwa semakin besar nilai SNR maka akan semakin baik hasil produk yang didapat dari denoising tersebut. Energi Dekomposisi dan Normalisasi Energi Dekomposisi Energi Dekomposisi digunakan untuk mengetahui ciri atau pola sinyal PCG dengan yang lain, pada penelitian ini digunakan tiga frekuensi cuplik yang akan menghasilkan dua macam level yaitu dekomposisi 15 level untuk 48KHz dan 44,1KHz, serta dekomposisi 10 level untuk 8Khz. Berdasarkan level maka dapat dihitung energi dekomposisinya pada setiap komponen detail dan approksimasi terakhir. Energi dekomposisi rerata pada sinyal detail dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut: Energi dekomposisi rerata level 10 (Di k ) 2 E Di =, K= 1,2,. Panjang D i jumla h cuplik Di (1) i = 1,2,. N=10 Energi dekomposisi rerata level 15 (Di k ) 2 E Di =, K= 1,2,. Panjang D i jumla h cuplik Di (2) i = 1,2,. N=15 Energi dekomposisi rerata sinyal aproksimasi dihitung dengan persamaan sebagi berikut: Energi dekomposisi rerata level 10 (A E A10 = 10 k ) 2, K= jumla h cuplik A 10 1,2,.Jumlah cuplik A 10 Eenergi dekomposisi rerata level 15 (A E A15 = 15 k ) 2, K= jumla h cuplik A 15 1,2,.Jumlah cuplik A 15 (3) Setelah energi didekomposisi rerata dihitung maka akan dilakukan normalisasi energi agar nilai energi berada diantara nilai 0 dan 1. Energi normalisasi dihitung dengan persamaan sebagai berikut: Normalisasi Energi dekomposisi level 10 EN j = E Di maks (E Di, E A 10 ) (4) EN j = Energi rerata normalisasi pada dekomposisi ke j (j= 1,2,3 N=10) JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 98

5 A 10 E Di = Energi rerata sinyal detail ke- I (i= 1,2,3.N=10) E A10 = Energi rerata sinyal aproksimasi Normalisasi Energi dekomposisi level 15 EN j = E Di maks (E Di, E A 15 ) (5) EN j = Energi rerata normalisasi pada dekomposisi ke j untuk Gambar dekomposisi 10 tingkat dapat dilihat pada Lampiran 3. Setelah didekomposisi maka akan dihitung nilai normalisasi energi dekomposisi, Hasil normalisasi energi dekomposisi pada frekuensi 8KHz dari ketiga subyek normal dengan menggunakan 11 mother wavelet dapat dilihat pada Tabel 1, untuk visualisasi pola normalisasi energi dekomposisi rata-rata dapat dilihat pada Gambar 4 (j= 1,2,3 N=15) E Di = Energi rerata sinyal detail ke- I (i= 1,2,3.N=15) E A15 = Energi rerata sinyal aproksimasi A 15 STANDARD DEVIASI Standar deviasi digunakan untuk mengukur variasi atau penyebaran data dari ratarata, Jika nilai standar deviasi semakin rendah maka dapat diartikan bahwa data cenderung sangat dekat dengan rata-rata, namun ketika nilai standar deviasi tinggi mengindikasikan bahwa jangkauan data yang tersebar sangat besar.dalam pengukuran energi, standar deviasi digunakan untuk mengetahui tingkat persebaran data dari nilai ratarata energi normalisasi maupun energi dekomposisi dari setiap komponen detail ataupun aproksimasi. Adapun flowchart program yang digunakan untuk menghitung rata-rata, dan standar deviasi dapat dilihat pada Lampiran 5. Gambar 4. Normalisasi energi rata-rata dekomposisi dengan frekuensi cuplik 8KHz Tabel 1. Tabel normaliasi energi dekomposisi, rata-rata energi, & standar deviasi pada frekuensi cuplik 8KHz HASIL DAN PEMBAHASAN Pada tahap ini akan dijelaskan tentang hasil pengolahan energi dan normalisas energi untuk mendapatakan pola pada setiap PCG. Frekuensi cuplik 8KHz Hasil pengolahan sinyal PCG yang dengan frekuensi cuplik 8KHz akan menghasilkan dekomposisi 10 level, dimana pada level satu akan menghasilkan komponen detail D1 dengan jangkauan frekuensi 2Khz hingga 4KHz dan komponen aproksimasi A1 dengan jangkauan frekuensi 2KHz hingga 0Hz, selanjutnya akan dipecah lagi menjadi D2 (2KHz 1KHz), A2(1KHz-0KHz), Begitu seterusnya hingga D10(7,813HZ- 3,9Hz) dan A10 (3,9Hz-0Hz) Dari hasil Tabel 1 dan Gambar4 dapat dilihat bahwa biorthogonal 3.9 memiliki rata-rata normalisasi energi dekomposisi yang paling tinggi yaitu 0, dengan standar deviasi yang paling rendah pada sampling 8KHz, standar deviasi menandakan bahwa range persebaran data dari rata-rata tidak terlalu jauh, mendekati akurat dan presisi, selain itu 63.6% dari seluruh mother wavelet menghasilkan energi dekomposisi terbesar pada D6 dengan range frekuensi 62.5 hingga 125Hz. JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 99

6 Frekuensi cuplik 44,1 KHz Hasil pengolahan sinyal PCG yang dengan frekuensi cuplik 44,1 KHz akan menghasilkan dekomposisi 15 level, dimana pada level satu akan menghasilkan komponen detail D1 dengan jangkauan frekuensi 11025Hz hingga 22050Hz dan komponen aproksimasi A1 dengan jangkauan frekuensi 11025Hz hingga 0Hz, selanjutnya akan dipecah lagi menjadi D2 (11025Hz 551,25Hz), A2(551,25Hz-0KHz), Begitu seterusnya hingga D10(1,35HZ- 0 Hz) dan A10 (0Hz) untuk Gambar dekomposisi 15 tingkat dapat dilihat pada Lampiran 2. Setelah didekomposisi maka akan dihitung nilai normalisasi energi dekomposisi, Hasil normalisasi energi dekomposisi pada frekuensi 44,1 KHz dari ketiga subyek normal dengan menggunakan 11 mother wavelet dapat dilihat pada Tabel 2, untuk visualisasi pola normalisasi energi dekomposisi rata-rata dapat dilihat pada Gambar 5 Tabel2.normaliasi energi dekomposisi, rata-rata energi, & standar deviasi pada frekuensi cuplik 44,1KHz Dari hasil Tabel 2 dan Gambar 5 dapat dilihat bahwa biorthogonal 3.9 memiliki rata-rata normalisasi energi dekomposisi yang paling tinggi yaitu 1 dengan standar deviasi yang paling rendah yaitu 0 pada sampling 44,1 KHz, standar deviasi menandakan bahwa range persebaran data dari rata-rata tidak ada karena nilai standar deviasi menghasilkan 0 yang berarti akurat dan presisi, selain itu data menunjukan hasil yang konsisten karena 100% dari 990 data (11 mother wavelet pada subyek satu, dua, dan tiga pada frekuensi cuplik 44,1 KHz) menghasilkan energi dekomposisi terbesar pada D9 dengan range frekuensi Hz hingga Hz Frekuensi cuplik 48KHz Hasil pengolahan sinyal PCG yang dengan frekuensi cuplik 48KHz akan menghasilkan dekomposisi 15 level, dimana pada level satu akan menghasilkan komponen detail D1 dengan jangkauan frekuensi 12KHz hingga 24KHz dan komponen aproksimasi A1 dengan jangkauan frekuensi 12KHz hingga 0Hz, selanjutnya akan dipecah lagi menjadi D2 (12KHz 6KHz), A2(6KHz-0KHz), Begitu seterusnya hingga D10(1,5HZ-0Hz) dan A10(0Hz) untuk Gambar dekomposisi 15 tingkat dapat dilihat pada Lampiran 1. Setelah didekomposisi maka akan dihitung nilai normalisasi energi dekomposisi, Hasil normalisasi energi dekomposisi pada frekuensi 48KHz dari ketiga subyek normal dengan menggunakan 11 mother wavelet dapat dilihat pada Tabel 3, untuk visualisasi pola normalisasi energi dekomposisi rata-rata dapat dilihat pada Gambar 6. Tabel 3. Tabel normaliasi energi dekomposisi, rata-rata energi, & standar deviasi pada frekuensicuplik 48KHz Gambar5. Normalisasi energi rata-rata dekomposisi dengan frekuensi cuplik 44,1 KHz JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 100

7 Gambar 6. Normalisasi energi rata-rata dekomposisi dengan frekuensi cuplik 48KHz Dari hasil Tabel dan grafik dapat dilihat bahwa coiflet 2 memiliki rata-rata normalisasi energi dekomposisi yang paling tinggi yaitu dengan standar deviasi yang paling rendah yaitu 0,41729 pada sampling 48KHz, namun hasil energi dekomposisi dengan mother wavelet yang lain tidak terlalu jauh berbeda, dan cenderung konsisten pada nilai 0.9. Selain itu 69,7% data dari 990 data (11 mother wavelet pada subyek satu, dua, dan tiga pada frekuensi cuplik 48KHz) menghasilkan energi dekomposisi terbesar pada D9 dengan range frekuensi 46.88Hz hingga 93.75Hz. (a) Database sinyal PCG Michigan Database sinyal PCG normal dari Michigan university di gunakan untuk membandingkan sinyal PCG dari tiga subyek normal yang diambil menggunakan stetoskop digital. Database sinyal PCG normal dari Michigan university dalam keadaan tanpa noise, sehingga didapat hasil pada Tabel 4 dan visualisasi pola dengan frekuensi cuplik 8Khz, 44,1KHz, 48KHz dapat dilihat pada Gambar 7 sedangkan visualisasi rata-rata normalisasi energi dapat dilihat pada Gambar 8. (b) Tabel 4. Tabel normaliasi energi dekomposisi, rata-rata energi, & standar deviasi pada frekuensi database Michigan university pada sampling 8 Khz, 44,1 KHz, dan 48 KHz. (c) JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 101

8 Gambar 7. Normalisasi energi rata-rata dekomposisi dari sinyal PCG Michigan university pada (a) frekuensi cuplik 8KHz (b) frekuensi cuplik 44,1KHz (c) frekuensi cuplik 48KHz Gambar 8. Rata-rata normalisasi energi dekomposisi dari sinyal PCG Michigan university Pada Gambar 7, Gambar 8 dan Tabel 4dapat dilihat bahwa pada mother wavelet dan frekuensi cuplik yang berbeda sebagian besar hasil pola energi tidak terlalu jauh satu sama lain yaitu berada pada energi dekomposisi dengan nilai 1. Untuk frekuensi cuplik 8KHz pada semua mother wavelet energi tertinggi berada pada D6 dengan range frekuensi 62.5Hz hingga 125Hz, untuk frekuensi 44,1KHz pada 63.6% mother wavelet energi tertinggi berada pada D9 dengan range frekuensi Hz hingga Hz, untuk frekuensi 48KHz pada semua mother wavelet energi tertinggi berada pada D9 yaitu dengan range frekuensi 46.88Hz hingga 93.75Hz. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa hasil pengolahan sinyal PCG yang didapat dari pengambilan data secara realtime dan data dari Michigan university didapatkan bahwa untuk sampling 8Khz, terdapat kesesuaian range frekuensi pada energi dekomposisi terbesar berada di D6 yaitu dengan range frekuensi 62.5 Hz hingga 125 Hz. Untuk sampling 44,1Khz terdapat kesesuaian range frekuensi pada energi dekomposisi terbesar berada di D9 yaitu dengan frekuensi range Hz hingga Hz. Untuk sampling 48Khz terdapat kesesuaian range frekuensi pada energi dekomposisi terbesar berada di D9 yaitu dengan frekuensi range Hz hingga Hz. Dari berbagai frekuensi cuplik dalam pengujian ini didapatkan bahwa sinyal jantung normal memiliki energi dekomposisi terbesar pada range 62.5 Hz hingga 125 Hz untuk pengujian dengan berbagai mother wavelet. KESIMPULAN Berdasarkan seluruh hasil analisa dari pola berdasarkan enrgi dekomposisi sinyal PCG dari tiga subyek, dengan tiga frekuensi, empat mother wavelet dengan berbagai orde maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Range frekuensi hasil dekomposisi dengan energi normalisasi terbesar untuk 4 mother wavelet dengan orde yang berbeda memberikan hasil range frekuensi yang tidak terlalu jauhantara satu dengan yang lainya. 2. Pada frekuensi cuplik 8KHz sebanyak 63.6% dari seluruh mother wavelet dalam uji coba menghasilkan energi dekomposisi terbesar pada D6 dengan range frekuensi 62.5Hz hingga 125Hz, sedangkan pengujian yang dilakukan pada data sinyal PCG yang berasal dari Michigan university menunjukan bahwa seluruh data uji coba (100%) menghasilkan energi tertinggi pada D6 ( Hz), hal ini berarti bahwa pada kedua pengujian menunjukkan adanya kesesuaian range frekuensi berada pada D6. 3. Pada frekuensi cuplik 44,1KHz data menunjukan hasil yang konsisten karena 100% dari 990 data (11 mother wavelet pada subyek satu, dua, dan tiga) menghasilkan energi dekomposisi terbesar pada D9 dengan range frekuensi Hz hingga Hz, sedangkan pengujian yang dilakukan pada sinyal PCG dari Michigan university menunjukan bahwa 63,6% dari seluruh data menghasilkan energi tertinggi pada D9 (43.066Hz Hz) hal ini berarti bahwa pada kedua pengujian menunjukkan adanya kesesuaian range frekuensi berada pada D9. 4. Pada frekuensi cuplik 48KHz hasil energi dekomposisi dengan mother wavelet yang lain tidak terlalu jauh berbeda, dan cenderung konsisten pada nilai 0.9, selain itu 69,7% data dari 990 data (4 mother wavelet dengan berbagai mother pada subyek satu, dua, dan tiga) menghasilkan energi dekomposisi terbesar pada D9 dengan range frekuensi 46.88Hz hingga 93.75Hz, sedangkan pengujian yang JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 102

9 dilakukan pada sinyal PCG dari Michigan university menunjukan bahwa seluruh data uji coba (100%) menghasilkan energi tertinggi pada D9 (46.88Hz-93.75Hz) hal ini berarti bahwa pada kedua pengujian menunjukkan adanya kesesuaian range frekuensi berada pada D9. 5. Pada berbagai frekuensi cuplik didapatkan bahwa sinyal jantung normal memiliki energi dekomposisi terbesar pada range 62.5 Hz hingga 125 Hz untuk pengujian dengan berbagai mother wavelet. 6. Pola sinyal PCG normal berdasarkan frekuensi cuplik 8KHz, 44100Hz, 48KHz, dengan mother wavelet symlet 2, symlet 5, symlet 7, daubechies 2, daubechies 5, daubechies 7, coiflet 2, coiflet 5, biorthogonal 2.8, biorthogonal 3.9, biorthogonal 6.8 dapat digunakan sebagai referensi untuk menentukan pola kondisi jantung normal. DAFTAR PUSTAKA Alfatwa, Dean Fathony Watermarking pada Citra Digital Menggunakan Discrete Wavelet Transform. Bandung : Institute Teknologi Bandung. Devi, A Performance Analysis of DWT at Different Level for Extraction of PCG Signal. IEEE International Conference on Microelectronics.Communication and Renewable Energy (ICMiCR). India. Kristomo, D Klasifikasi Suara Jantung Menggunakan Jaringan Neural Dengan Ciri Statistis Dan Spektral.Tesis. Fakultas Teknik. Program Studi S2 Teknik Elektro. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta Andhara University College of Engineering.Vishakhapatnam. India. Maisyaroh, S Rancang Bangun Instrumentasi Elektrokardiografi Berbasis PC Menggunakan Sound Card. Skripsi. Fakultas MIPA. Jurusan S1 Fisika.Universitas Negri Medan. Medan. Nazeran, H Wavelet Based Segmentation and Feature Extraction of Heart Sounds for Intelligent PDA-Based Phonocardiography.Electrical and Computer Engineering.University of Texas.El-Paso. Ruth, D Analisis Sinyal EKG Menggunakan Transformasi Wavelet.Skripsi.Program Studi S1 Elektronika dan Instrumentasi.Jurusan Ilmu Komputer dan Elektronika.Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Gadjah Mada. Sundararajan, D Discrete Wavelet Transform: A Signal Processing Approach. Adhiyamaan College Of Engineering. India. Singapura: Wiley. Surtono, Widodo, Tjokronagoro Analisis Klasifikasi Sinyal Analisis Klasifikasi Sinyal EKG Berbasis Wavelet dan Jaringan Syaraf Tiruan. JNTETI, Vol. 1, No. 3 ISSN Venkatta Heart Sound Analysis For PCG Signal In Under Bio-Orthogonal Wavelet Compared To Other Wavelet. International Journal of Scientific Engineering & Technology Research (IJESTR), Vol. 3, Issues 03, October Departement of SSP, Departement of ECE. LBRCE.Mylavaram. AP. India Kumar, Dr. P Analysis of Various DWT Methods for Feature Extracted PCG Signal. International Journal of Engineering Research & Technology (IJERT), Vol. 4, Issues 04, April- JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 103

10 LAMPIRAN 1.Dekomposisi 15 Tingkat Dengan Frekuensi Cuplik 48 Khz 48Khz A1 D1 24KHz-12KHz A2 D2 12KHz-6KHz A3 D3 6KHz-3KHz A4 D4 3KHz-1500Hz A5 D5 1500Hz-750Hz A6 D6 750Hz-375Hz A7 D7 375Hz-187,5Hz A8 D8 187,5Hz-93,75Hz A9 D9 93,75Hz-46,875Hz A10 D10 46,875Hz-23,438Hz A11 D11 23,438Hz-11,719Hz A12 D12 11,719Hz-5,9Hz A13 D13 5,9Hz-2,9Hz A14 D14 2,9Hz-1,5Hz A15 D15 1,5Hz-0Hz JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 104

11 LAMPIRAN 2. Dekomposisi 15 Tingkat Dengan Frekuensi Cuplik 44,1 Khz 44,1 Khz A1 D Hz-11025Hz A2 D Hz-5512,5Hz A3 D3 5512,5Hz-2756,25Hz A4 D4 2756,25Hz-1378,125Hz A5 D5 1378,125Hz-689,0Hz A6 D6 344,53Hz-689,06Hz A7 D7 172,27Hz-344,53Hz A8 D8 86,133Hz-172,27Hz A9 D9 43,07Hz-86,133Hz A10 D10 21,53Hz-43,07Hz A11 D11 10,77Hz-21,53Hz A12 D12 5,38Hz-10,77Hz A13 D13 2,69Hz-5,38Hz A14 D14 1,35Hz-2,69Hz A15 D15 1,35Hz-0Hz JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 105

12 LAMPIRAN 3. Dekomposisi 10 Tingkat Dengan Frekuensi Cuplik 8 Khz 8Khz A1 D1 4Khz- 2Khz A2 D2 2Khz-1Khz A3 D3 500Hz-1Khz A4 D4 250Hz-500Hz A5 D5 125Hz-250Hz A6 D6 62,5Hz- 125Hz A7 D7 31,25Hz- 62,5Hz A8 D8 15,63Hz-31,25Hz 3,91Hz- 0Hz A9 D9 7,81Hz- 15,625hz A10 D100 3,91Hz- 7,81Hz JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 106

BAB I PENDAHULUAN. terbesar (39%), diikuti kanker (27%), sedangkan penyakit pernafasan kronis,

BAB I PENDAHULUAN. terbesar (39%), diikuti kanker (27%), sedangkan penyakit pernafasan kronis, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit jantung menduduki peringkat teratas penyebab kematian di dunia. Proporsi penyebab kematian penyakit tidak menular (PTM) pada orangorang berusia kurang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Sinyal PCG Denoising Dekomposisi Frekuensi cuplik 8Khz Frekuensi cuplik 44,1Khz Frekuensi cuplik 48Khz Coiflet Symlet Daubechies Biorthogonal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kebutuhan Sistem Sebelum melakukan perbandingan sinyal suara jantung dibutuhkan perangkat lunak yang dapat menunjang penelitian. Perangkat keras dan lunak yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia (Depkes, 2011). Penyakit jantung ini merupakan salah satu penyakit yang tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Gambar 3.1 Diagram Blok Rancangan Penelitian. 24 25 Metode penelitian yang digunakan meliputi studi kepustakaan, pembuatan program,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Database sinyal EKG Pengambilan data dari database Visual Basic 6.0 Discrete Wavelet Transform (DWT) Dekomposisi Daubechies Orde 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Gambar 3.1. Diagram Blok Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan meliputi studi kepustakaan dan penelitian laboratorium.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. penelitian laboratorium. Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari teori atau

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. penelitian laboratorium. Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari teori atau BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan meliputi studi kepustakaan dan penelitian laboratorium. Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah denoising

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah denoising BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah denoising menggunakan Blind Source Separation dengan metode ICA. Data

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. terdiri dari bagian atas yang disebut serambi (atrium) dan bagian bawah yang

BAB II LANDASAN TEORI. terdiri dari bagian atas yang disebut serambi (atrium) dan bagian bawah yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sinyal Suara Jantung (PCG) Jantung adalah organ tubuh yang berfungsi untuk memompa darah dan terdiri dari bagian atas yang disebut serambi (atrium) dan bagian bawah yang disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Alam Universitas Lampung pada bulan Februari 2014 sampai Mei 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Alam Universitas Lampung pada bulan Februari 2014 sampai Mei 2014. 4 BAB III METODE PENELITIAN 3.. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan IImu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK Noise merupakan salah satu kendala yang mempengaruhi kualitas sinyal suara yang ditransmisikan. Noise tersebut dapat berasal dari peralatan komunikasi itu sendiri atau pengaruh dari sumber luar.

Lebih terperinci

PROGRAM PASCA SARJANA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO ELEKTRONIKA

PROGRAM PASCA SARJANA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO ELEKTRONIKA RANCANG BANGUN SISTEM KOMUNIKASI ANTAR PEMAKAI HELM BERBASIS PENGENALAN WICARA DISUSUN OLEH : YUNUS WICAKSONO SUGIARSO NRP.2208204002 PROGRAM PASCA SARJANA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO ELEKTRONIKA INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan di Dunia. Penyakit jantung dapat dideteksi dengan alat elektrokardiograf

BAB I PENDAHULUAN. bahkan di Dunia. Penyakit jantung dapat dideteksi dengan alat elektrokardiograf BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit jantung adalah penyebab kematian terbesar di Indonesia, bahkan di Dunia. Penyakit jantung dapat dideteksi dengan alat elektrokardiograf (EKG). Petugas

Lebih terperinci

ANALISA ENERGY COMPACTION PADA DEKOMPOSISI WAVELET

ANALISA ENERGY COMPACTION PADA DEKOMPOSISI WAVELET ANALISA ENERGY COMPACTION PADA DEKOMPOSISI WAVELET D.A.K. Pramita, I M. O. Widyantara, D. M. Wiharta Teknik Elektro FT UNUD Email: pramita.wayu@gmail.com ABSTRAK In the modern era, the medical world utilizes

Lebih terperinci

Segmentasi Suara Jantung S1 dan S2 Menggunakan Kurva Amplop

Segmentasi Suara Jantung S1 dan S2 Menggunakan Kurva Amplop 109 Segmentasi Suara Jantung S1 dan S2 Menggunakan Kurva Amplop Putri Madona*, Achmad Arifin, Tri Arief Sardjono, Rimuljo Hendradi Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 60111 *email: putri.madona09@mhs.ee.its.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suara paru terjadi karena adanya turbulensi udara saat udara memasuki saluran pernapasan selama proses pernapasan. Turbulensi ini terjadi karena udara mengalir dari

Lebih terperinci

Aplikasi Wavelet Untuk Penghilangan Derau Isyarat Elektrokardiograf

Aplikasi Wavelet Untuk Penghilangan Derau Isyarat Elektrokardiograf Widodo, Aplikasi Wavelet Untuk Penghilangan Derau Isyarat Elektrokardiograf 95 Aplikasi Wavelet Untuk Penghilangan Derau Isyarat Elektrokardiograf Bernardinus Sri Widodo Program Studi Mekatronika, Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ke seluruh tubuh. Jantung bekerja non-stop selama kita hidup. Karena itu,

BAB II LANDASAN TEORI. ke seluruh tubuh. Jantung bekerja non-stop selama kita hidup. Karena itu, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jantung Jantung adalah organ vital dalam tubuh kita yang bekerja memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung bekerja non-stop selama kita hidup. Karena itu, pastikanlah jantung kita

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat, terutama bidang elektronika dan komputer yang diterapkan pada bidang medis. Kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan mengembalikannya kembali ke jantung (Taylor, 2010). Jantung terdiri dari

BAB II LANDASAN TEORI. dan mengembalikannya kembali ke jantung (Taylor, 2010). Jantung terdiri dari BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Jantung Jantung yang berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah sehingga darah dapat mengalir ke seluruh tubuh. Pembuluh darah berfungsi sebagai saluran untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagal ginjal, epilepsy dan lain sebagainya. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia

BAB I PENDAHULUAN. gagal ginjal, epilepsy dan lain sebagainya. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit jantung (koroner) merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia dan di Indonesia. Penyakit jantung ini merupakan salah satu penyakit yang tidak

Lebih terperinci

Analisa Multiwavelet untuk Kompresi Suara

Analisa Multiwavelet untuk Kompresi Suara 1 ISSN 1979-2867 (print) Electrical Engineering Journal Vol. 1 (2010) No. 1, pp. 1-11 Analisa Multiwavelet untuk Kompresi Suara Immanuel Silalahi 1 dan Riko Arlando Saragih 2 1 Alumni Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

KOMPRESI SINYAL SUARA MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET

KOMPRESI SINYAL SUARA MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET KOMPRESI SINYAL SUARA MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET Allen Dick Scott / 0222033 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jl.Prof.Drg.Suria Sumantri 65, Bandung 40164, Indonesia

Lebih terperinci

Algoritma Mendeteksi Ketidaknormalan Premature Atrial Contractions(PACs) Berdasarkan Kombinasi RR Interval dan Correlation Coefficient

Algoritma Mendeteksi Ketidaknormalan Premature Atrial Contractions(PACs) Berdasarkan Kombinasi RR Interval dan Correlation Coefficient Algoritma Mendeteksi Ketidaknormalan Premature Atrial Contractions(s) Berdasarkan Kombinasi RR Interval dan Correlation Coefficient Iman Fahruzi Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Batam Parkway

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENINGKATAN KUALITAS PEREKAMAN AUDIO DENGAN WAVELET NOISE REDUCTION DAN AUTOMATIC GAIN ADJUSTMENT

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENINGKATAN KUALITAS PEREKAMAN AUDIO DENGAN WAVELET NOISE REDUCTION DAN AUTOMATIC GAIN ADJUSTMENT DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENINGKATAN KUALITAS PEREKAMAN AUDIO DENGAN WAVELET NOISE REDUCTION DAN AUTOMATIC GAIN ADJUSTMENT Mayo Ama Kella Loing, Koredianto Usman, Rita Magdalena Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Hasil Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Langkah-langkah untuk menentukan model terbaik Radial Basis Function

BAB IV PEMBAHASAN. A. Hasil Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Langkah-langkah untuk menentukan model terbaik Radial Basis Function BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Langkah-langkah untuk menentukan model terbaik Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) untuk diagnosis penyakit jantung

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. i ABSTRACT. ii KATA PENGANTAR. viii DAFTAR GAMBAR

DAFTAR ISI. i ABSTRACT. ii KATA PENGANTAR. viii DAFTAR GAMBAR ABSTRAK Keberadaan noise dalam sinyal elektrokardiograf (EKG) dapat menyebabkan kesalahan interpretasi informasi jantung, yang pada akhirnya menyebabkan kesalahan pada penilaian kondisi jantung. Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jantung pasien penyakit jantung secara elektro-akustik atau PCG

BAB III METODE PENELITIAN. jantung pasien penyakit jantung secara elektro-akustik atau PCG BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Pengumpulan Data Data penelitian ini diperoleh melalui observasi terhadap pasien penyakit jantung. Penelitian ini menggunakan alat untuk mendeteksi dan perekaman detak

Lebih terperinci

Pemisahan Sinyal Noise Pada Pengolahan Data Medan Magnet Bumi Menggunakan Transformasi Wavelet

Pemisahan Sinyal Noise Pada Pengolahan Data Medan Magnet Bumi Menggunakan Transformasi Wavelet Pemisahan Sinyal Noise Pada Pengolahan Data Medan Magnet Bumi Menggunakan Transformasi Wavelet Setyanto Cahyo Pranoto Pusat Sains Antariksa, Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional - LAPAN, Jl. DR.

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI JENIS TUMBUHAN BERDASARKAN TULANG DAUN MENGGUNAKAN ALIHRAGAM WAVELET

IDENTIFIKASI JENIS TUMBUHAN BERDASARKAN TULANG DAUN MENGGUNAKAN ALIHRAGAM WAVELET IDENTIFIKASI JENIS TUMBUHAN BERDASARKAN TULANG DAUN MENGGUNAKAN ALIHRAGAM WAVELET Anang Setiaji *), Achmad Hidayatno, and Yuli Christyono Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof.

Lebih terperinci

SIMULASI REDUKSI DERAU SINYAL SUARA PADA GEDUNG KEBUN RAYA PURWODADI PASURUAN DENGAN METODE DWT

SIMULASI REDUKSI DERAU SINYAL SUARA PADA GEDUNG KEBUN RAYA PURWODADI PASURUAN DENGAN METODE DWT SIMULASI REDUKSI DERAU SINYAL SUARA PADA GEDUNG KEBUN RAYA PURWODADI PASURUAN DENGAN METODE DWT ( Kristiawan Purwanto, Tutug Dhanardono) Jurusan Teknik Fisika FTI ITS Surabaya Kampus ITS Keputih Sukolilo

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. periode, yaitu periode kontraksi (sistole) dan relaksasi (diastole) (Abbas K, 2009).

BAB II LANDASAN TEORI. periode, yaitu periode kontraksi (sistole) dan relaksasi (diastole) (Abbas K, 2009). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Suara Jantung Suara jantung merupakan salah satu contoh sinyal bunyi yang dihasilkan dari denyut jantung atau siklus jantung. Siklus jantung adalah interval dari akhir satu kontraksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN SIMULASI DAN ANALISIS PEMANTAUAN KAMAR PASIEN RAWAT INAP DENGAN DETEKSI DAN KLASIFIKASI SINYAL AUDIO 1

BAB I PENDAHULUAN SIMULASI DAN ANALISIS PEMANTAUAN KAMAR PASIEN RAWAT INAP DENGAN DETEKSI DAN KLASIFIKASI SINYAL AUDIO 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasien rawat inap di rumah sakit membutuhkan perawatan yang intensif dari dokter atau perawat. Hal ini dilakukan dengan memantau kesehatan pasien secara fisik dan psikologi

Lebih terperinci

Analisis Data EEG pada Beberapa Kondisi menggunakan Metode Dekomposisi dan Korelasi berbasis Wavelet (Dekorlet)

Analisis Data EEG pada Beberapa Kondisi menggunakan Metode Dekomposisi dan Korelasi berbasis Wavelet (Dekorlet) Analisis Data EEG pada Beberapa Kondisi menggunakan Metode Dekomposisi dan Korelasi berbasis Wavelet (Dekorlet) Agfianto Eko Putra 1, Catur Atmaji 2 Program Studi Elektronika & Instrumentasi, Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 OPTIMASI NILAI AMBANG WAVELET BERBASIS LOGIKA FUZZY PADA DENOISING CITRA BERWARNA (Kata kunci: denoising, transformasi wavelet, logika fuzzy, thresholding, median absolute

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicolokan ke komputer, hal ini untuk menghindari noise yang biasanya muncul

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicolokan ke komputer, hal ini untuk menghindari noise yang biasanya muncul 37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Pengambilan Database Awalnya gitar terlebih dahulu ditala menggunakan efek gitar ZOOM 505II, setelah ditala suara gitar dimasukan kedalam komputer melalui

Lebih terperinci

Analisa Suara Jantung Normal Menggunakan Discrete Wavelet Transform (DWT) dan Fast Fourier Transform (FFT)

Analisa Suara Jantung Normal Menggunakan Discrete Wavelet Transform (DWT) dan Fast Fourier Transform (FFT) Analisa Suara Jantung Normal Menggunakan Discrete Wavelet Transform (DWT) dan Fast Fourier Transform (FFT) Putri Madona Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Elektronika Politeknik Caltex Riau Pekanbaru,

Lebih terperinci

Deteksi Miokard Infark Jantung pada Rekaman Elektrokardiogram Menggunakan Elevasi Segmen ST

Deteksi Miokard Infark Jantung pada Rekaman Elektrokardiogram Menggunakan Elevasi Segmen ST JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No.01, Januari Tahun 2016 Deteksi Miokard Infark Jantung pada Rekaman Elektrokardiogram Menggunakan Elevasi Segmen ST Arif Surtono, Junaidi & Gurum Ahmad Pauzi

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2015 hingga Desember 2015 di Laboratorium Elektronika dan Laboratorium Instrumentasi Medis, Departemen

Lebih terperinci

DETEKSI OTOMATIS KELAINAN JANTUNG MENGGUNAKAN HIDDEN MARKOV MODEL (HMM)

DETEKSI OTOMATIS KELAINAN JANTUNG MENGGUNAKAN HIDDEN MARKOV MODEL (HMM) DETEKSI OTOMATIS KELAINAN JANTUNG MENGGUNAKAN HIDDEN MARKOV MODEL (HMM) Jondri dan Achmad Rizal Institut Teknologi Telkom, Bandung jdn@ittelkom.ac.id dan arz@ittelkom.ac.id ABSTRACT The heart of patient

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. database dan database query, secara keseluruhan menggunakan cara yang sama.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. database dan database query, secara keseluruhan menggunakan cara yang sama. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Experimen Pada dasarnya tahapan yang dilakukan pada proses pengambilan sampel dari database dan database query, secara keseluruhan menggunakan cara yang sama. Berdasarkan

Lebih terperinci

Analisa Suara Jantung Berbasis Complex Continuous Wavelet Transform

Analisa Suara Jantung Berbasis Complex Continuous Wavelet Transform Analisa Suara Jantung Berbasis Complex Continuous Wavelet Transform Putri Madona 1) Achmad Arifin 2) Tri Arief Sardjono 3) Rimuljo Hendradi 4) 1) Jurusan Teknik Elektro Politeknik Caltex Riau, Pekanbaru

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan hardware untuk pengambilan / pencuplikan citra serta

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan hardware untuk pengambilan / pencuplikan citra serta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan jaman penggunaan citra dalam suatu sistem komputer memiliki peran yang semakin penting. Hal ini dikarenakan kemajuan teknik dan kemampuan hardware

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir Juni 2017

Seminar Tugas Akhir Juni 2017 Seminar Tugas Akhir Juni 07 Stetoskop Elektronik Sederhana untuk Auskultasi Jantung dan Paru Yahya Nanda Khurniawan, Torib Hamzah,Dyah Titisari ABSTRAK Stetoskop merupakan alat medis akustik sederhana

Lebih terperinci

ANALISIS MULTI WAVELET PADA KOMPRESI SUARA. Disusun Oleh: Immanuel Silalahi. Nrp :

ANALISIS MULTI WAVELET PADA KOMPRESI SUARA. Disusun Oleh: Immanuel Silalahi. Nrp : ANALISIS MULTI WAVELET PADA KOMPRESI SUARA Disusun Oleh: Nama : Immanuel Silalahi Nrp : 0422060 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH

Lebih terperinci

Deteksi Miokard Infark Jantung pada Rekaman Elektrokardiogram Menggunakan Elevasi Segmen ST

Deteksi Miokard Infark Jantung pada Rekaman Elektrokardiogram Menggunakan Elevasi Segmen ST Deteksi Miokard Infark Jantung pada Rekaman Elektrokardiogram Menggunakan Elevasi Segmen ST Arif Surtono, Junaidi, Gurum Ahmad Pauzi Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isyarat tutur merupakan isyarat yang diproduksi oleh alat ucap manusia hingga menghasilkan informasi, baik berupa makna dari isyarat tutur yang diucapkan maupun yang

Lebih terperinci

APLIKASI WAVELET COIFLET MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK UNTUK PENGENALAN SIDIK JARI

APLIKASI WAVELET COIFLET MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK UNTUK PENGENALAN SIDIK JARI APLIKASI WAVELET COIFLET MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK UNTUK PENGENALAN SIDIK JARI Arie Firmansyah Permana ), Achmad Hidayatno ), R. Rizal Isnanto ) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

Analisis Dimensi Fraktal Sinyal Elektrokardiografi

Analisis Dimensi Fraktal Sinyal Elektrokardiografi Analisis Dimensi Fraktal Sinyal Elektrokardiografi Rizki Yara Exsa Narvinda 1, Arif Surtono 1 dan Amanto 2 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1 Gedung Meneng

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Proses pengolahan citra digital dapat dibagi menjadi beberapa bidang seperti object detection, image analyze, computer vision, dan medical imaging. Medical imaging

Lebih terperinci

LAPORAN SKRIPSI DETEKSI KANKER OTAK PADA DATA MRI MELALUI JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN EKSTRAKSI FITUR DISCRETE WAVELET TRANSFORM

LAPORAN SKRIPSI DETEKSI KANKER OTAK PADA DATA MRI MELALUI JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN EKSTRAKSI FITUR DISCRETE WAVELET TRANSFORM LAPORAN SKRIPSI DETEKSI KANKER OTAK PADA DATA MRI MELALUI JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN EKSTRAKSI FITUR DISCRETE WAVELET TRANSFORM Oleh : Saeful Anwar 2009-51-030 SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT

Lebih terperinci

Deteksi Sinyal Akustik yang Ditimbulkan Kapal Menggunakan Pendekatan Hidden Markov Tree (HMT)

Deteksi Sinyal Akustik yang Ditimbulkan Kapal Menggunakan Pendekatan Hidden Markov Tree (HMT) Proudly Present : Presentasi Tugas Akhir Deteksi Sinyal Akustik yang Ditimbulkan Kapal Menggunakan Pendekatan Hidden Markov Tree (HMT) Musa Ibrahim 2208100047 Pembimbing : Dr. Ir. Wirawan, DEA Ir. Endang

Lebih terperinci

WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL BERBASIS DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION

WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL BERBASIS DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL BERBASIS DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION Disusun oleh : Nama : Hendra Togi Manalu Nrp : 0522121 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl.

Lebih terperinci

EKSTRAKSI FITUR SINYAL UNTUK PENALAAN GITAR MENGGUNAKAN WAVELET TRANSFORM

EKSTRAKSI FITUR SINYAL UNTUK PENALAAN GITAR MENGGUNAKAN WAVELET TRANSFORM EKSTRAKSI FITUR SINYAL UNTUK PENALAAN GITAR MENGGUNAKAN WAVELET TRANSFORM Moh Abd Rifai Batewa, Agus Lahinta, Abd Aziz Bouty Program Studi S1 Sistem Informasi / Jurusan Informatika Intisari Gitar merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh dengan tugas utamanya

BAB I PENDAHULUAN. Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh dengan tugas utamanya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh dengan tugas utamanya kontraksi. Kontraksi otot berfungsi untuk menggerakkan bagian-bagian tubuh dan substansi dalam

Lebih terperinci

WATERMARKING PADA BEBERAPA KELUARGA WAVELET

WATERMARKING PADA BEBERAPA KELUARGA WAVELET JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 7. No. 3, 18-25, Desember 2004, ISSN : 1410-8518 WATERMARKING PADA BEBERAPA KELUARGA WAVELET Aris Sugiharto, Eko Adi Sarwoko Jurusan Matematika FMIPA Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. darah. Penyakit Jantung (cardiovascular disease) adalah setiap kondisi yang

BAB I PENDAHULUAN. darah. Penyakit Jantung (cardiovascular disease) adalah setiap kondisi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jantung merupakan organ tubuh yang paling fungsional karena peranannya sebagai pemompa darah agar dapat mengalir ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Penyakit

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) RANCANG BANGUN SISTEM PENGENALAN POLA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE MINUTIAE

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) RANCANG BANGUN SISTEM PENGENALAN POLA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE MINUTIAE ISSN: 1693-1246 Januari 2011 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 47-51 J P F I http://journal.unnes.ac.id RANCANG BANGUN SISTEM PENGENALAN POLA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE MINUTIAE Sudartono*,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK ECG atau elektrocardiogram merupakan suatu perekaman aktivitas listrik dari pola sinyal detak jantung. Aktivitas listrik dari sel yang dicatat secara grafik dengan perantaraan elektroda intrasel

Lebih terperinci

Verifikasi Sidik Jari Menggunakan Pencocokan Citra Berbasis Fasa Dengan Fungsi Band-Limited Phase Only Correlation (BLPOC)

Verifikasi Sidik Jari Menggunakan Pencocokan Citra Berbasis Fasa Dengan Fungsi Band-Limited Phase Only Correlation (BLPOC) Verifikasi Sidik Jari Menggunakan Pencocokan Citra Berbasis Fasa Dengan Fungsi Band-Limited Phase Only Correlation (BLPOC) Adryan Chrysti Sendjaja (1022005) Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TEMU KEMBALI CITRA TEKSTUR MENGGUNAKAN ROTATED WAVELET FILTER

IMPLEMENTASI TEMU KEMBALI CITRA TEKSTUR MENGGUNAKAN ROTATED WAVELET FILTER IMPLEMENTASI TEMU KEMBALI CITRA TEKSTUR MENGGUNAKAN ROTATED WAVELET FILTER M. Jamaluddin 1, Nanik Suciati 2, Arya Yudhi Wiajaya 3 1,2,3 Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan internet yang semakin canggih sangat membawa kemajuan yang semakin berarti dalam berbagai aspek terutama bagi negara yang berkembang. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam melakukan diagnosa terhadap sistem pernapasan seseorang, praktisi kesehatan atau dokter menggunakan suatu alat yang dinamakan stetoskop. Dengan stetoskop, praktisi

Lebih terperinci

Pemampatan Citra Warna Menggunakan 31 Fungsi Gelombang-Singkat

Pemampatan Citra Warna Menggunakan 31 Fungsi Gelombang-Singkat Pemampatan Citra Warna Menggunakan 31 Fungsi Gelombang-Singkat Albertus Joko Santoso Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta albjoko@mail.uajy.ac.id Gede Bayu Suparta

Lebih terperinci

PENGURANGAN NOISE UNTUK CITRA DENGAN ADAPTIVE MULTISCALE PRODUCTS THRESHOLDING. Rachma Putri Andilla ( )

PENGURANGAN NOISE UNTUK CITRA DENGAN ADAPTIVE MULTISCALE PRODUCTS THRESHOLDING. Rachma Putri Andilla ( ) PENGURANGAN NOISE UNTUK CITRA DENGAN ADAPTIVE MULTISCALE PRODUCTS THRESHOLDING Rachma Putri Andilla ( 0522028 ) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jln. Prof. Drg. Suria Sumantri 65, Bandung 40164,

Lebih terperinci

KLASIFIKASI SUARA JANTUNG MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION BERBASIS CIRI STATISTIS

KLASIFIKASI SUARA JANTUNG MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION BERBASIS CIRI STATISTIS KLASIFIKASI SUARA JANTUNG MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION BERBASIS CIRI STATISTIS Nur Hudha Wijaya 1*, Indah Soesanti 1, Eka Firmansyah 1 1 Program Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Gadjah

Lebih terperinci

Aplikasi Transformasi Wavelet Untuk Menghilangkan Derau Pada Sinyal Peluahan Sebagian

Aplikasi Transformasi Wavelet Untuk Menghilangkan Derau Pada Sinyal Peluahan Sebagian Aplikasi Transformasi Wavelet Untuk Menghilangkan Derau Pada Sinyal Peluahan Sebagian Swastiti Vinana Sari 1, Achmad Hidayatno 2, Abdul Syakur 2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. mencakup teori speaker recognition dan program Matlab. dari masalah pattern recognition, yang pada umumnya berguna untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. mencakup teori speaker recognition dan program Matlab. dari masalah pattern recognition, yang pada umumnya berguna untuk 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum Landasan teori dasar / umum yang digunakan dalam penelitian ini mencakup teori speaker recognition dan program Matlab. 2.1.1 Speaker Recognition Pada

Lebih terperinci

Analisis Non-Stasioner pada Deteksi Non-Invasive Sinyal Suara Jantung Koroner

Analisis Non-Stasioner pada Deteksi Non-Invasive Sinyal Suara Jantung Koroner Analisis Non-Stasioner pada Deteksi Non-Invasive Sinyal Suara Jantung Koroner Ira Puspasari Abstract Feature extraction has become a very important factor in electronic heart sound diagnosis system development.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 20 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem ini hanya menggunakan beberapa perangkat keras yang umum digunakan, seperti mikrofon, speaker (alat pengeras suara), dan seperangkat komputer

Lebih terperinci

WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK MODIFIKASI INTENSITAS PIKSEL DAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT)

WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK MODIFIKASI INTENSITAS PIKSEL DAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK MODIFIKASI INTENSITAS PIKSEL DAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) Disusun Oleh : Aldo Roy Hardiansa Putra (0922056) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD)

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD) BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD) Disusun Oleh : Johansen Valentino (0822062) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

WATERMARKING CITRA DIGITAL YANG TAHAN TERHADAP GEOMETRIC ATTACKS

WATERMARKING CITRA DIGITAL YANG TAHAN TERHADAP GEOMETRIC ATTACKS WATERMARKING CITRA DIGITAL YANG TAHAN TERHADAP GEOMETRIC ATTACKS Disusun Oleh : Cosmas Surya Hadi (0822070) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof. drg. Suria Sumantri, MPH No. 65, Bandung 40164,

Lebih terperinci

PERBAIKAN KUALITAS CITRA BERWARNA DENGAN METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT)

PERBAIKAN KUALITAS CITRA BERWARNA DENGAN METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) PERBAIKAN KUALITAS CITRA BERWARNA DENGAN METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) ABSTRAK Silvester Tena Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana Jl. Adisucipto- Penfui

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4 DAFTAR ISI Halaman Judul... Halaman Pengesahan... Halaman Pernyataan... Halaman Pernyataan Publikasi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... Daftar Arti Lambang... Daftar Singkatan...

Lebih terperinci

ADAPTIVE WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN TEKNIK DISCRETE WAVELET TRANSFORM-DISCRETE COSINE TRANSFORM DAN NOISE VISIBILITY FUNCTION

ADAPTIVE WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN TEKNIK DISCRETE WAVELET TRANSFORM-DISCRETE COSINE TRANSFORM DAN NOISE VISIBILITY FUNCTION ADAPTIVE WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN TEKNIK DISCRETE WAVELET TRANSFORM-DISCRETE COSINE TRANSFORM DAN NOISE VISIBILITY FUNCTION Disusun oleh : Nama : Dian Eriani Surbakti Nrp : 0822104 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN TEKNIK SINGULAR VALUE DECOMPOSITON MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN TEKNIK SINGULAR VALUE DECOMPOSITON MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN TEKNIK SINGULAR VALUE DECOMPOSITON MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Beatrix Sitompul 1), Fadliana Raekania 2) ), Gelar Budiman 3) 1),2),3)

Lebih terperinci

Perbandingan Mother Wavelet dalam Proses Denoising pada Suara

Perbandingan Mother Wavelet dalam Proses Denoising pada Suara IJCCS, Vol.8, No.1, January 2014, pp. 69~80 ISSN: 1978-1520 69 Perbandingan Mother Wavelet dalam Proses Denoising pada Suara Rahmat Ramadhan* 1, Agfianto Eko Putra 2 1 Jurusan Teknik Informatika, F.Teknik,

Lebih terperinci

TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT PADA SINTETIK PEMBANGKIT SINYAL ELEKTROKARDIOGRAM

TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT PADA SINTETIK PEMBANGKIT SINYAL ELEKTROKARDIOGRAM Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 01 (2014), pp. 95 104. TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT PADA SINTETIK PEMBANGKIT SINYAL ELEKTROKARDIOGRAM Yedidia Panca, Tulus, Esther Nababan Abstrak. Transformasi

Lebih terperinci

geofisika yang cukup popular. Metode ini merupakan metode Nondestructive Test yang banyak digunakan untuk pengamatan dekat

geofisika yang cukup popular. Metode ini merupakan metode Nondestructive Test yang banyak digunakan untuk pengamatan dekat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Perumusan Masalah 1.1.1 Latar belakang Ground Penetrating Radar (GPR) merupakan salah satu metode eksplorasi geofisika yang cukup popular. Metode ini merupakan

Lebih terperinci

Vol: 3 No. 1 Maret 2014 ISSN:

Vol: 3 No. 1 Maret 2014 ISSN: Vol: 3 No. Maret 4 ISSN: 3-949 SIMULASI UNJUK KERJA DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) UNTUK PENGOLAHAN SINYAL RADAR DI DAERAH YANG BER-NOISE TINGGI Raisah Hayati * dan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MOTHER WAVELET PADA PROSES DENOISING PADA SIMULASI PENGOLAHAN SINYAL RADAR

PERBANDINGAN MOTHER WAVELET PADA PROSES DENOISING PADA SIMULASI PENGOLAHAN SINYAL RADAR Perbandingan Mother Wavelet Pada Proses Denoising... Raisah Hayati PERBANDINGAN MOTHER WAVELET PADA PROSES DENOISING PADA SIMULASI PENGOLAHAN SINYAL RADAR Raisah Hayati 1 1 Jurusan Teknik Elektro, Politeknik

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TRANSFORMASI WAVELET SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI PADA KLASIFIKASI BERTINGKAT SINYAL EKG

PEMANFAATAN TRANSFORMASI WAVELET SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI PADA KLASIFIKASI BERTINGKAT SINYAL EKG PEMANFAATAN TRANSFORMASI WAVELET SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI PADA KLASIFIKASI BERTINGKAT SINYAL EKG T 610.28 PUT Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan suatu metoda pengenalan multi pola dari

Lebih terperinci

Pengurangan Noise pada Citra Menggunakan Optimal Wavelet Selection dengan Kriteria Linear Minimum Mean Square Error (LMMSE)

Pengurangan Noise pada Citra Menggunakan Optimal Wavelet Selection dengan Kriteria Linear Minimum Mean Square Error (LMMSE) Pengurangan Noise pada Citra Menggunakan Optimal Wavelet Selection dengan Kriteria Linear Minimum Mean Square Error (LMMSE) Disusun Oleh : Nama : Abner Natanael R Nrp : 0522034 Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

ANALISA DAN PENGENALAN SUARA JANTUNG MENGGUNAKAN WAVELET DAN JST DALAM MENGKLASIFIKASIKAN JENIS KELAINAN KATUP JANTUNG PADA MANUSIA

ANALISA DAN PENGENALAN SUARA JANTUNG MENGGUNAKAN WAVELET DAN JST DALAM MENGKLASIFIKASIKAN JENIS KELAINAN KATUP JANTUNG PADA MANUSIA ANALISA DAN PENGENALAN SUARA JANTUNG MENGGUNAKAN WAVELET DAN JST DALAM MENGKLASIFIKASIKAN JENIS KELAINAN KATUP JANTUNG PADA MANUSIA Sidang Tesis S2 Teknik Sistem Pengaturan FTI-ITS Surabaya EDY SETIAWAN

Lebih terperinci

PENGENALAN CITRA WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT DAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACK-PROPAGATION

PENGENALAN CITRA WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT DAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACK-PROPAGATION PENGENALAN CITRA WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT DAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACK-PROPAGATION Suhendry Effendy Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Bina Nusantara University

Lebih terperinci

DETEKSI SEBARAN TITIK API PADA KEBAKARAN HUTAN GAMBUT MENGGUNAKAN GELOMBANG-SINGKAT DAN BACKPROPAGATION (STUDI KASUS KOTA DUMAI PROVINSI RIAU)

DETEKSI SEBARAN TITIK API PADA KEBAKARAN HUTAN GAMBUT MENGGUNAKAN GELOMBANG-SINGKAT DAN BACKPROPAGATION (STUDI KASUS KOTA DUMAI PROVINSI RIAU) TESIS DETEKSI SEBARAN TITIK API PADA KEBAKARAN HUTAN GAMBUT MENGGUNAKAN GELOMBANG-SINGKAT DAN BACKPROPAGATION (STUDI KASUS KOTA DUMAI PROVINSI RIAU) TRI HANDAYANI No. Mhs. : 125301914 PROGRAM STUDI MAGISTER

Lebih terperinci

REALISASI PERANGKAT LUNAK UNTUK MEMVERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCALITY PRESERVING PROJECTION

REALISASI PERANGKAT LUNAK UNTUK MEMVERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCALITY PRESERVING PROJECTION REALISASI PERANGKAT LUNAK UNTUK MEMVERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCALITY PRESERVING PROJECTION FadliWitular (0822043) Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

PENGENALAN POLA SINYAL KARDIOGRAFI DENGAN MENGGUNAKAN ALIHRAGAM GELOMBANG SINGKAT

PENGENALAN POLA SINYAL KARDIOGRAFI DENGAN MENGGUNAKAN ALIHRAGAM GELOMBANG SINGKAT PENGENALAN POLA SINYAL KARDIOGRAFI DENGAN MENGGUNAKAN ALIHRAGAM GELOMBANG SINGKAT Evrita Lusiana Utari 1, Agus Qomaruddin Munir 2 1 Prodi Teknik Elektro, Fakultas Sains & Teknologi Universitas Respati

Lebih terperinci

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK ABSTRAK PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN Dosen Jurusan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar Pada penelitian ini dibuat sebuah sistem pengenalan suara manusia dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. dari suara tersebut dapat dilihat, sehingga dapat dibandingkan, ataupun dicocokan dengan

BAB III METODOLOGI. dari suara tersebut dapat dilihat, sehingga dapat dibandingkan, ataupun dicocokan dengan 23 BAB III METODOLOGI 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini ingin membangun sistem yang dapat melakukan langkah dasar identifikasi, yaitu melakukan ektraksi suara Gamelan Bonang, dengan ekstrasi ini,

Lebih terperinci

ANALISIS DWT SEBAGAI TRANSFORMASI SPARSITY UNTUK PENCUPLIKAN KOMPRESIF PADA AUDIO ANALYSIS OF DWT AS SPARSITY TRANSFORM FOR AUDIO COMPRESSIVE SAMPLING

ANALISIS DWT SEBAGAI TRANSFORMASI SPARSITY UNTUK PENCUPLIKAN KOMPRESIF PADA AUDIO ANALYSIS OF DWT AS SPARSITY TRANSFORM FOR AUDIO COMPRESSIVE SAMPLING ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 216 Page 1772 ANALISIS DWT SEBAGAI TRANSFORMASI SPARSITY UNTUK PENCUPLIKAN KOMPRESIF PADA AUDIO ANALYSIS OF DWT AS SPARSITY TRANSFORM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mobil adalah salah satu alat transportasi yang sudah populer dan sering digunakan oleh manusia. Mobil berasal dari kata otomobil, diambil dari bahasa Yunani, yaitu

Lebih terperinci

ABSTRAK Pada tugas akhir ini dibuat sistem pengidentifikasi sinyal EEG, yaitu komponen gelombang alpha, beta dan theta dengan menggunakan transformasi

ABSTRAK Pada tugas akhir ini dibuat sistem pengidentifikasi sinyal EEG, yaitu komponen gelombang alpha, beta dan theta dengan menggunakan transformasi ABSTRACT This final report is discussed about identification system of EEG signal, named alpha, beta and theta components. The technique are using discrete wavelet tranform and power spectral analysis.

Lebih terperinci

Journal of Control and Network Systems

Journal of Control and Network Systems JCONES Vol. 4, No. 1 (2015) 106-112 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone TRANSMISI NIRKABEL SINYAL AUSKULTASI SUARA JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

Journal of Control and Network Systems

Journal of Control and Network Systems JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) 126-135 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAUAN KUALITAS UDARA MENGGUNAKAN WIRELESS SENSOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jantung adalah salah satu organ penting dalam tubuh manusia yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Darah yang dipompa ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran

Lebih terperinci

ANALISA HASIL PERBANDINGAN IDENTIFIKASI CORE POINT PADA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE DIRECTION OF CURVATURE DAN POINCARE INDEX

ANALISA HASIL PERBANDINGAN IDENTIFIKASI CORE POINT PADA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE DIRECTION OF CURVATURE DAN POINCARE INDEX ANALISA HASIL PERBANDINGAN IDENTIFIKASI CORE POINT PADA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE DIRECTION OF CURVATURE DAN POINCARE INDEX Mohammad imron (1), Yuliana Melita (2), Megister Teknologi Informasi Institusi

Lebih terperinci

Kinerja Spectrum Sensing Dengan Metode Cyclostationary Feature Detector Pada Radio Kognitif

Kinerja Spectrum Sensing Dengan Metode Cyclostationary Feature Detector Pada Radio Kognitif Elkomika Teknik Elekro Itenas No. Vol. Jurnal Teknik Elektro Januari Juni 23 Kinerja Spectrum Sensing Dengan Metode Cyclostationary Feature Detector Pada Radio Kognitif HENDRY CAHYO H., DWI ARYANTA, NASRULLAH

Lebih terperinci