IV. METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Pasar Bunga Wastukencana, Bandung dengan studi kasus pada Florist X yang beralamat di Jl.Wastukencana 34 b.7, Babakan Ciamis, Sumur Bandung, Bandung, Jawa Barat, Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan pertimbangan bahwa Pasar Bunga Wastukencana merupakan salah satu sentra perdagangan bunga terbesar di Kota Bandung dan Florist X merupakan florist yang berdiri paling lama sejak tahun 1970 di Pasar bunga Wastukencana. Waktu pengumpulan data dimulai pada bulan Juli 2010 sampai Agustus Pemilihan lokasi penelitian di Pasar Bunga Wastukencana berdasarkan sejarah dan perannya sebagai pasar yang konsisten dalam menjual produk karangan bunga dan juga sebagai pelopor berdirinya pasar-pasar sejenis dari tahun sebelum masa kemerdekaan sampai saat ini. Pasar Bunga Wastukencana terdiri dari toko bunga-toko bunga (florist) yang semuanya bergerak dalam perangkaian dan penjualan produk-produk karangan bunga untuk wilayah Bandung, Jakarta, dan sekitarnya. 4.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data-data tersebut berbentuk data kualitatif dan data kuantitatif. Analisis risiko bahan baku pada usaha penjualan produk karangan bunga di Pasar Bunga Wastukencana memerlukan sejumlah data-data pendukung yang berasal dari florist X yang terdapat dalam Pasar Bunga Wastukencana. Dalam penelitian ini data-data yang diperlukan dapat diperoleh dengan menggunakan dua macam cara pengumpulan data, yaitu : 1. Data Primer Data primer diantaranya berupa teknik pengelolaan risiko atau manajemen risiko yang dilakukan oleh perusahaan. Data diperoleh dari : 1) Observasi (pengamatan), yaitu mengamati secara langsung semua kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penelitian.

2 Observasi dilakukan selama sebulan di tempat penelitian dengan mengikuti dan mencatat beberapa aktivitas florist dari mulai produksi sampai pemasarannya. 2) Wawancara, yaitu mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan dengan pihak florist dilengkapi dengan pertanyaan-pertanyaan yang dibuat secara tertulis dan sistematis. Proses wawancara dilakukan dengan pemilik florist, karyawan dan pihak yang terkait dengan topik penelitian. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari kumpulan data yang dimiliki oleh pihak lain, yaitu berupa data dan informasi perusahaan (Profil perusahaan, laporan penjualan, dan pemasaran perusahaan), studi pustaka dari perpustakaan, lembaga-lembaga pemerintahan dan institusi yang terkait seperti Badan Pusat Statistika (BPS), Dinas Pertanian (Deptan), Perpustakaan LSI IPB baik skripsi, disertasi, buku-buku ekonomi, risiko, dan pertanian, serta informasi atau berita elektronik yang diperoleh dari internet. 4.3 Metode Pengolahan Data Data primer dan data sekunder akan diolah dan dianalisis untuk dijadikan ukuran dalam penelitian ini. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan kualitatif (deskriptif). Analisis kuantitatif digunakan untuk menjawab tujuan penelitian yang pertama dan kedua, yaitu menganalisis risikorisiko yang terdapat pada usaha penjualan produk karangan bunga pada Florist X di Pasar Bunga Wastukencana. Analisis kualitatif atau deskriptif digunakan untuk menjawab tujuan penelitian yang ketiga, yaitu menganalisis alternatif strategi penanganan risiko pada usaha penjualan produk karangan bunga pada Florist X di Pasar Bunga Wastukencana Analisis Deskriptif Analisi deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran maupun suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, 38

3 gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis manajemen risiko perusahaan, baik risiko operasional maupun risiko pasar yang diterapkan oleh usaha penjualan produk karangan bunga. Analisis deskriptif juga dilakukan untuk mengetahui sumber-sumber yang menjadi penyebab risiko yang muncul pada aspek teknis maupun ekonomis. Analisis dilakukan berdasarkan penilaian pengambil keputusan di Florist X secara subjektif yang dilakukan untuk melihat apakah manajemen risiko yang diterapkan efektif untuk meminimalkan risiko. Metode analisis deskriptif untuk menganalisis manajemen risiko yang diterapkan Florist X dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan diskusi dengan pemilik Florist X, karyawan, dan pihak yang terkait Pengukuran Risiko Pengukuran risiko dilakukan setelah tahapan identifikasi. Risiko dapat diketahui dengan menentukan probabilitas terjadinya risiko dan mengetahui dampak risiko tersebut terhadap usaha penjualan produk karangan bunga. Pengukuran risiko selalu mengacu pada dua ukuran. Ukuran pertama adalah probabilitas dan juga digunakan istilah kemungkinan (likelihood). Kesemuanya tersebut mengacu kepada seberapa besar probabilitas (P) risiko tersebut terjadi atau akan terjadi. Ukuran kedua adalah dampak (D) atau akibat, dan juga disebut sebagai ukuran kuantitas risiko. Dampak adalah ukuran seberapa besar akibat yang ditimbulkan bila risiko tersebut benar-benar terjadi Pengukuran Kemungkinan Terjadinya Risiko (Probabilitas) Kemungkinan terjadinya risiko dapat ditentukan oleh data historis yang ada pada masa sebelumnya. Data historis yang digunakan adalah data bahan baku dan data pendapatan yang dimiliki oleh Florist X. Probabilitas merupakan pengukuran pertama yang dilakukan secara kuantitas sehingga mengungkapkan seberapa besar probabilitas risiko terjadi atas pengambilan keputusan. Metode yang digunakan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya risiko adalah dengan metode nilai standar (z-score). 39

4 Z-score adalah suatu angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu nilai menyimpang dari rata-ratanya pada distribusi normal. Dengan mengetahui z- score kita bisa mengetahui besarnya kemungkinan suatu ukuran atau suatu nilai yang berbeda lebih besar atau lebih kecil dari rata-ratanya. Pada penelitian ini yang akan dihitung adalah kemungkinan terjadinya risiko bahan baku pada usaha penjualan produk karangan bunga pada Florist X di Pasar Bunga Wastukencana. Data yang digunakan untuk menghitung kemungkinan terjadinya risiko bahan baku pada usaha penjualan produk karangan bunga adalah data bahan baku yang tidak terpakai dan data pendapatan selama bulan Juni-Juli Menurut Kountur (2008), langkah yang dilakukan untuk menghitung kemungkinan terjadinya risiko menggunakan metode: 1. Menghitung Rata-Rata Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata adalah: Dimana: i = periode pengiriman bahan baku (bunga potong) Rata-rata kerugian dari pemakaian bahan baku selama 18 periode Data pemakaian bahan baku periode ke-i n = Jumlah data (total 18 periode) Rata-rata yang dimaksud pada rumus ini adalah rata-rata terjadinya risiko yang dianggap dapat menimbulkan risiko ketidakpastian dalam penggunaan bahan baku pada usaha penjualan produk karangan bunga, sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi florist. Data-data kuantitatif diperoleh dari florist X melalui wawancara dan pengisian tabel pertanyaan. 2. Menghitung Nilai Standar Deviasi (s) 40

5 3. Menghitung Nilai Standar (Z-Score) risiko Dimana: x = Batas risiko yang dianggap masih ditolerir Florist X dan nilainya ditentukan oleh Florist X 4. Menghitung Probabilitas Terjadinya Risiko Probabilitas diperoleh dari tabel distribusi z dengan pencarian nilai z pada sisi kiri dan bagian atas, pertemuan antara nilai z pada sisi tabel merupakan probabilitas yang dicari Pengukuran Dampak Risiko Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui besarnya akibat atau dampak yang ditimbulkan oleh risiko. Metode-metode tersebut diantaranya adalah metode Value at Risk (VaR), pendapat individu, konsensus, dan Delphy. Namun metode yang dipakai pada penelitian ini menggunakan metode VaR dan Expert Opinion. Value at Risk adalah kerugian terbesar yang mungkin terjadi dalam rentang waktu/periode tertentu yang diprediksikan dengan tingkat kepercayaan tertentu. Konsep VaR berdiri di atas observasi statistik atas data-data historis. Metode ini dianggap sebagai metode standar yang digunakan untuk mengukur risiko pada usaha penjualan produk karangan bunga karena adanya fluktuasi pendapatan yang diakibatkan oleh adanya risiko bahan baku yang tidak terpakai. Tahapan dalam perhitungan VaR antara lain: 1. Menentukan kejadian yang akan diamati. 2. Pengumpulan data historis tentang besarnya kerugian yang dialami selama jangka waktu tertentu dari kejadian tersebut. 3. Menghitung rata-rata kerugian dan standar deviasi kerugian dari rangkaian kejadian tersebut. Pada penelitian ini, VaR digunakan untuk mengukur besarnya kerugian yang ditimbulkan jika risiko terjadi. Pengukuran dampak dari risiko pada usaha penjualan produk karangan bunga menggunakan data bahan baku yang terbuang 41

6 atau tidak terpakai dan data pendapatan yang diperoleh dari florist X pada bulan Juni-Juli Menurut Kountur (2008), rumus yang digunakan untuk menghitung VaR adalah: Dimana: VaR = nya kerugian yang ditimbulkan akibat terjadinya risiko Rata-rata kejadian merugikan x z = Nilai z diperoleh dari tabel distribusi normal dengan nilai alfa 5% s = Standar deviasi n = Frekuensi kejadian merugikan Untuk menghitung probabilitas dan dampak risiko pada risiko-risiko yang tidak memiliki data historis akan dilakukan dengan menggunakan metode Aproksimasi, yaitu dengan menggunakan metode expert opinion. Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara pada beberapa orang yang dianggap expert/ahli pada bidangnya. Penggunaan metode ini juga dilengkapi dengan observasi langsung di lapangan dari Bulan Juli sampai Agustus Pemetaan Risiko Pengukuran risiko selanjutnya adalah pemetaan risiko. Manajemen akan mampu menilai suatu risiko dengan adanya pengelompokkan terhadap risiko dalam pemetaan ini. Prinsip pemetaan merupakan penyusunan risiko berdasarkan kelompok-kelompok tertentu sehingga manajemen dapat mengidentifikasi karakter masing-masing risiko hingga menetapkan tindakan yang sesuai terhadap masing-masing risiko. Pemetaan risiko dapat dilakukan dengan menggunakan matriks frekuensi atau kemungkinan dan signifikansi (dampak) risiko. Teknik ini cukup sederhana karena tidak melibatkan kuantifikasi yang rumit. Risiko dapat dikelompokkan pada dua dimensi, yaitu dimensi frekuensi dan dampak. Nilai probabilitas dan dampak digunakan dalam pemetaan risiko operasional pada matriks frekuensi dan 42

7 signifikansi. Probabilitas terjadinya risiko dibagi menjadi dua bagian yaitu probabilitas besar dan probabilitas kecil. Batas antara kemungkinan besar dan kemungkinan kecil ditentukan oleh manajemen, tetapi pada umunya risiko yang probabilitasnya 20 persen atau lebih dianggap sebagai kemungkinan besar, sedangkan di bawah 20 persen dianggap sebagai kemungkinan kecil. Demikian pula dengan batas dampak besar dan kecil dari risiko. Batas ini ditentukan oleh perusahaan (Kountur, 2008). Pada usaha penjualan produk karangan bunga, florist X menetapkan nilai standar yang membatasi antara probabilitas kecil dan besar adalah sebesar 20 persen. Nilai yang membatasi antara dampak besar dan kecil yang disebabkan oleh terjadinya risiko adalah sebesar Rp ,00.-. Peta risiko adalah suatu grafik yang menggambarkan kedudukan risiko diantara dua sumbu dimana sumbu vertikal dan grafik tersebut menggambarkan kemungkinan, dan sumbu horizontal menggambarkan akibat. Diagram pemetaan yang dimaksud dapat dilihat pada Gambar 6. Pada kuadran 1 didefinisikan sebagai area yag memiliki tingkat probabilitas dan dampak besar. Risiko yang terdapat pada kuadran ini termasuk ke dalam prioritas I (utama). Kuadran 2, merupakan area yang dihuni oleh risiko-risiko dalam prioritas II. Risiko yang terdapat pada kuadran ini memiliki tingkat dampak kejadian kecil, namun probabilitasnya besar bila risiko tersebut menjadi kenyataan. Kuadran 3, memiliki tingkat dampak kejadian yang besar namun probabilitas (frekuensi kejadiannya) rendah. Kejadian risiko yang terdapat pada kuadran ini akan menyebabkan gangguan yang tidak signifikan untuk mempengaruhi kegiatan penjualan produk karangan bunga. Sedangkan kuadran 4 memuat risiko dengan tingkat probabilitas yang rendah. Risiko yang ada pada kuadran ini memiliki dampak kecil pada pencapaian tujuan dan target perusahaan. 43

8 Probabilitas (%) 20% Kuadran 2 Kuadran 1 Kuadran 4 Kuadran 3 Rp Dampak (Rp) Gambar 6. Diagram Pemetaan Risiko Sumber: Kountur, 2006 Keterangan: -Dampak: jumlah ditentukan risiko -Probabilitas: besarannya ini ditentukan oleh florist Strategi Penanganan Risiko Penanganan risiko dilakukan karena adanya dampak yang akan terjadi pada aktivitas Florist X. Proses ini disebut juga dengan manajemen risiko yang berupa strategi perusahaan dalam pengambilan kebijakan usaha. Pola pengelolaan Florist X dalam menghadapi risiko memiliki dua pemilihan umum. Kedua pilihan itu adalah penghindaran risiko (preventif) dan mitigasi (mengurangi) risiko Penghindaran Risiko (Preventif) Strategi yang dapat dilakukan pada saat pertama kali berhadapan dengan risiko adalah strategi menghindar. Kountur (2008), menjelaskan bahwa penghindaran risiko dilakukan apabila: 1. Risiko yang dihadapi terlalu besar yaitu kemungkinan terjadinya besar dan akibat yang ditimbulkan juga besar. Ini adalah risiko-risiko yang sangat besar atau yang berada pada kuadran kanan-atas pada peta risiko, walaupun tidak semua risiko yang tinggi atau yang berada pada kuadran kanan-atas harus dihindari. 44

9 2. Risiko yang dihadapi tidak dapat dikendalikan manajemen dan tidak dapat ditangani dengan strategi-strategi penanganan risiko yang lain. Strategi penghindaran terhadap risiko dapat dianalisis dengan menggunakan peta preventif (penghindaran) risiko. Hasil pengambilan keputusan dari data-data identifikasi risiko diperoleh dari pemetaan risiko. Untuk preventif dapat dilakukan dengan cara memasukkan tiap-tiap faktor risiko ke dalam kuadran-kuadran peta (Gambar 7). Penempatan besar dan kecilnya risiko yang dialami Florist X berasal dari dua kondisi kerugian bagi florist yang terjadi pada setiap periode abodemennya. Kondisi yang pertama adalah bahan baku yang tidak terpakai dan kondisi yang kedua adalah Florist X menambah pasokan bahan baku saat terjadi kekurangan bahan baku. Dimana apabila risiko menimbulkan dampak di atas ambang batas yang terjadi, maka akan menimbulkan dampak yang besar bagi Florist X. Hal ini dapat menyebabkan Florist X mengalami kerugian. Dengan kegiatan preventif yang dilakukan florist, maka risiko yang memiliki frekuensi kejadian besar akan pindah pada kuadran risiko dengan frekuensi kejadian kecil. Strategi untuk menangani risiko yang berada pada kuadran 1 dan 2 adalah strategi preventif. Strategi ini akan membuat sedemikian rupa sehingga risiko-risiko yang berada pada kuadran 1 bergeser ke kuadran 3 dan risiko-risiko yang berada pada kuadran 2 bergeser ke kuadran 4. Probabilitas (%) Kuadran 2 Kuadran 1 Kuadran 4 Kuadran 3 Dampak (Rp) Gambar 7. Peta Preventif Risiko Sumber: Kountur,

10 Mitigasi Risiko Strategi ini juga disebut dengan mengurangi yang diperuntukkan dalam memperkecil kemungkinan terjadinya risiko kerugian pada perusahaan. Sasaran utamanya adalah bagaimana agar kemungkinan atau probabilitas terjadinya suatu kejadian yang merugikan dapat diatur jadi sekecil mungkin. Strategi mitigasi adalah strategi untuk membuat risiko yang berada kuadran kanan-atas bergeser ke kuadran 2 atau risiko yang berada pada kuadran kanan-bawah untuk pindah ke kuadran 4 seperti yang tampak pada Gambar 8. Dampak risiko yang sangat besar pada pemetaan risiko dapat dianalisis dengan strategi mitigasi. Beberapa mitigasi yang dapat dilakukan oleh Florist X untuk memperkecil kerugian akibat pengambilan risiko adalah diversifikasi, penggabungan atau penahanan, pengalihan risiko dan pengendalian risiko. Probabilitas (%) Kuadran 2 Kuadran 1 Kuadran 4 Kuadran 3 Dampak (Rp) Gambar 8. Peta Mitigasi Risiko Sumber: Kountur, 2008 Penanganan lain yang digunankan dalam menganalisis strategi untuk menghadapi risiko adalah beberapa alternatif strategi yang dinilai mampu memberikan solusi bagi masalah risiko. Alternatif strategi untuk menghadapi risiko selain penanganan dengan cara preventif dan mitigasi. Dengan 46

11 mengelompokkan risiko pada masing-masing kuadran yang tersedia, maka akan diperoleh beberapa kemungkinan risiko yang dihadapi dan dampaknya bagi perusahaan. Proses analisis strategi ini digolongkan Hanafi (2004) dalam Trangjiwani (2008) menjadi empat yaitu: 1. Probabilitas kecil dan dampak kecil Kelompok risiko ini berada pada kuadran 4 dengan alternatif strategi yang diusulkan adalah low control. Perusahaan dapat menerapkan pengawasan yang rendah terhadap risiko. 2. Probabilitas kecil dan dampak besar Posisi risiko yang berada pada pada kuadran ini dinamakan dengan monitor. Deskripsi dari risiko-risiko yang berada pada kuadran 2 ini yaitu: apabila risiko muncul perusahaan dapat mengalami kerugian yang sangat besar dan bila dibiarkan akan menyebabkan kebangkrutan. 3. Probabilitas besar dan dampak kecil Probabilitas besar dengan dampak kecil terdapat pada kuadran 3 dengan deskripsi detect and monitor. Risiko yang dapat menimbulkan kerugian pada kuadran ini mewajibkan petani untuk melakukan pengamatan terhadap kejadian-kejadian yang menimbulkan risiko. Risiko-risiko yang berada pada daerah ini diharapkan tetap dalam kondisi normal. Dimana tidak mempengaruhi pada aktivitas usaha penjualan pada Florist X. 4. Probabilitas besar dan dampak besar Kejadian ini menyebabkan perusahaan tidak dapat lagi mengendalikan risiko yang dapat menimbulkan kerugian pada Florist X. Kondisi seperti ini dideskripsikan sebagai prevent at source. Alternatif strategi untuk mengatasi risiko-risiko yang dikelompokkan pada kuadran 1 ini hanya dapat dilakukan dengan penghindaran. 47

12 Seluruh proses pendeskripsian risiko-risiko hingga dapat diketahui alternatif strategi bagi pihak manajemen di atas dapat dilihat pada Gambar 9. Probabilitas (%) Kuadran 2 Detect and monitor Kuadran 1 Prevent at source Kuadran 4 Low control Kuadran 3 Monitor Dampak (Rp) Gambar 9. Alternatif Strategi Menghadapi Risiko 48

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Ben s Fish Farm di Kampung Cimanggu Tiga, Desa Ciaruteun Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mitra Mina Nusantara (PT MMN) yang terletak di Jalan Raya Cogreg, Desa Cogreg, Kampung Kandang, Kecamatan Parung,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi dan Konsep Risiko Secara sederhana, risiko diartikan sebagai kemungkinan kejadian yang merugikan, sedangkan ketidakpastian merupakan

Lebih terperinci

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

VII. KESIMPULAN DAN SARAN VII. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Identifikasi sumber risiko yang dilakukan pada usaha penjualan produk karangan bunga di Pasar Bunga Wastukencana ditemukan beberapa risiko yang krusial diantaranya

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Tabel 5. Data Produsen Bromelia di Indonesia Tahun 2008

IV METODE PENELITIAN. Tabel 5. Data Produsen Bromelia di Indonesia Tahun 2008 IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan Ciapus Bromel yang berlokasi di Jalan Tamansari, RT 03 RW 04, Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Risiko Risiko (risk) menurut Robinson dan Barry (1987) adalah peluang terjadinya suatu kejadian yang dapat diketahui oleh pelaku bisnis sebagai

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penelusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Dasar Risiko Secara sederhana, risiko diartikan sebagai kemungkinan kejadian yang merugikan. Terdapat tiga karakteristik risiko, yaitu

Lebih terperinci

VII PENGUKURAN DAN STRATEGI PENANGANAN RISIKO

VII PENGUKURAN DAN STRATEGI PENANGANAN RISIKO VII PENGUKURAN DAN STRATEGI PENANGANAN RISIKO 7.1 Analisis Probabilitas Risiko Operasional Usaha pemasaran benih ikan patin sering kali dihadapkan pada risiko yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Pemilihan Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Pemilihan Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Pemilihan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Bapak Maulid yang terletak di Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Bukit Baru, Kota Palembang, Provinsi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Tipe Data dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Tipe Data dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Natalia Nursery. Perusahaan ini merupakan perusahaan pribadi yang memiliki dua lahan budidaya yaitu di Desa Tapos,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 4 Pengertian Manajemen Risiko [26 Juli 2011]

TINJAUAN PUSTAKA. 4  Pengertian Manajemen Risiko [26 Juli 2011] II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber-sumber Risiko Risiko dapat dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tidak diinginkan, atau tidak terduga. Risiko dapat terjadi pada pelayanan,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan suatu penalaran dari peneliti yang didasarkan atas pengetahuan, teori dan dalil dalam upaya menjawab tujuan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Definisi dan Konsep Risiko Menurut Frank Knight yang dikutip dalam Robison dan Barry (1987), risiko menunjukkan peluang terhadap suatu kejadian yang dapat diketahui oleh pembuat

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi dan Konsep Risiko Kata risiko banyak digunakan dalam berbagai pengertian dan sudah biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Risiko Risiko menunjukkan situasi, dimana terdapat lebih dari satu kemungkinan dari suatu keputusan dan peluang dari kemungkinan-kemungkinan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini akan dijelaskan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian antara lain mengenai konsep risiko dan teori lainnya. Teori-teori

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di perusahaan Anisa Adenium, yang berada di Bekasi Timur, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilaksanakan secara sengaja

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan obyek

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Risiko Dalam menjalankan kehidupan, risiko merupakan bagian yang tidak dapat dihindari. Menurut Kountur (2004), risiko didefinisikan

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kelompoktani Pondok Menteng yang terletak di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN 37 IV. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Loka Farm yang terletak di Desa Jogjogan, Kelurahan Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Risiko dan Manajemen Risiko Risiko merupakan suatu keadaan adanya ketidakpastian dan tingkat ketidakpastiannya terukur secara kuantitatif. Risiko dapat dikategorikan kedalam risiko

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada bulan Oktober 2015 hingga Februari PT Pertamina (Persero) adalah salah satu perusahaan BUMN yang kembali

BAB III METODE PENELITIAN. pada bulan Oktober 2015 hingga Februari PT Pertamina (Persero) adalah salah satu perusahaan BUMN yang kembali BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kantor pusat PT. Pertamina (Persero) yang terletak di Jl. Medan Merdeka Timur 1A, Jakarta Pusat. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini terdiri dari definisi risiko, sumber dan kategori risiko, sikap individu terhadap risiko, pengukuran

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber-Sumber Risiko Produksi pada Pertanian

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber-Sumber Risiko Produksi pada Pertanian II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber-Sumber Risiko Produksi pada Pertanian Pada dasarnya kegiatan produksi pada pertanian mengandung berbagai risiko dan ketidakpastian dalam pengusahaannya. Dalam kegiatan

Lebih terperinci

VI. METODE PENELITIAN

VI. METODE PENELITIAN VI. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai ekuitas merek ini dilakukan di Kota Bogor. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) karena kota ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek Penelitian. Penelitian ini mengkaji tentang perbedaan pajak terutang sebelum dan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek Penelitian. Penelitian ini mengkaji tentang perbedaan pajak terutang sebelum dan 37 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini mengkaji tentang perbedaan pajak terutang sebelum dan sesudah penerapan perencanaan pajak penghasilan berdasarkan metode Gross

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 29 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Sektor UKM memiliki peran dan fungsi sangat strategik dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia, tetapi kredit perbankan untuk sektor ini dinilai masih

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengkaji tentang perbedaan penetapan Pajak Penghasilan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengkaji tentang perbedaan penetapan Pajak Penghasilan BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Penelitian ini mengkaji tentang perbedaan penetapan Pajak Penghasilan pasal 21 terutang yang ditanggung perusahaan sebelum dan sesudah penerapan

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN III.METODE PENEITIAN 3.1. Kerangka Tahapan Pemikiran Perkembangan industri non perbankan terus menunjukkan tren positif terutama perasuransian dan perusahaan pembiayaan. Hal ini terjadi pula pada PT ABC

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode. Penelitian. kasus. kasus. kasus

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode. Penelitian. kasus. kasus. kasus 36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon Penelitian 1. Menganalisis jenis cacat yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyuluhan Pertanian bertujuan untuk mengembangkan kemampuan petani dan kelompok tani, mengubah perilakunya dalam usaha taninya sehingga mampu menghasilkan

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO. Jakarta Mei 2010 PROSES MANAJEMEN RISIKO: WITH YOU, WE BUILD PUBLIC TRUST Bersama Anda Membangun Kepercayaan Publik

ANALISIS RISIKO. Jakarta Mei 2010 PROSES MANAJEMEN RISIKO: WITH YOU, WE BUILD PUBLIC TRUST Bersama Anda Membangun Kepercayaan Publik PROSES MANAJEMEN RISIKO: ANALISIS RISIKO WITH YOU, WE BUILD PUBLIC TRUST Bersama Anda Membangun Kepercayaan Publik Jakarta Mei 2010 Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat paksa terhadap pelunasan tunggakan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria kriteria optimasi terhadap resiko operasional pada PT. HOME SPIRIT

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria kriteria optimasi terhadap resiko operasional pada PT. HOME SPIRIT BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria kriteria optimasi terhadap resiko operasional pada PT. HOME SPIRIT dikelompokkan menjadi 7 resiko operasional, yaitu : a. Resiko

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Produk Kredit Komersil adalah kredit yang bersifat umum, individu, selektif, dan berbunga wajar untuk mengembangkan atau meningkatkan usaha kecil yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN Metode penelitian menjadi sebuah hal yang fundamental dalam penelitian karena menyangkut bagaimana peneliti mengarahkan penelitiannya, berkaitan dengan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperkuat dan mendukung analisis penelitian adalah:

IV METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperkuat dan mendukung analisis penelitian adalah: IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di UPTD Balai Pengembangan Teknologi (BPT) Mekanisasi Pertanian Jawa Barat yang terletak di Jalan Darmaga Timur Bojongpicung, Cihea,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 7 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Ada beberapa teori mengenai pengertian penelitian, namun menurut Moh Nazir, Ph.D, 2005 secara umum dapat disampaikan bahwa penelitian adalah penyelidikan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini, merupakan hasil penelusuran teori-teori terdahulu terkait dengan pengertian risiko,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Dan Terminologi Proyek (Soeharto, 1999) mendefinisikan kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini bersifat studi kasus dimana objek yang diteliti adalah peluang usaha produksi alat pemerah susu sapi SOTE di Jawa Barat. Waktu penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP HARGA POKOK PRODUK (Study Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Blok) Oleh :

PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP HARGA POKOK PRODUK (Study Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Blok) Oleh : PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP HARGA POKOK PRODUK (Study Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Blok) Oleh : IRVAN NURDIANSYAH RIZAL (Jurusan Akuntansi FE Universitas Siliwangi) Tedi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian tentang risiko harga sayuran di Indonesia mencakup komoditas kentang, kubis, dan tomat dilakukan di Pasar Induk Kramat Jati, yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan kegiatan pengumpulan data dan informasi tentang suatu permasalahan yang memiliki tahapan-tahapan yang disusun dalam suatu rangkaian dan setiap

Lebih terperinci

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

VI HASIL DAN PEMBAHASAN VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Sumber-sumber Risiko pada Usaha Pembiakan Anjing Labrador Retreiver Pada kegiatan usaha pembiakan anjing Labrador di D Sunflower Kennel, terdapat beberapa risiko produksi yang

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer melalui survei lapangan, wawancara dengan pemilik perusahaan, karyawan,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Godongijo Asri yang berlokasi di Jalan Cinangka Km 10, Kecamatan Sawangan, Kotamadya Depok. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. nilai. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. nilai. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian disebut juga variabel penelitian. Menurut Moh. Nazir (2003:123) variabel penelitian adalah konsep yang mempunyai bermacammacam nilai.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya sektor pariwisata. Pembangunan bidang pariwisata

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Curug Jaya di Kampung Curug Jaya, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Pemilihan tempat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan di Dapur Geulis yang merupakan salah satu restoran di Kota Bogor. Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi bauran pemasaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Industri kayu lapis menghasilkan limbah berupa limbah cair, padat, gas, dan B3, jika limbah tersebut dibuang secara terus-menerus akan terjadi akumulasi limbah

Lebih terperinci

BAB 3 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 3 METODE PENELITIAN 31 BAB 3 3 METODE PENELITIAN Bab metodologi penelitian berisi penjelasan mengenai metode dan tahapan yang dilakukan penulis untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu perancangan skenario investasi terbaik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak ada prestasi, tidak ada kemajuan dan tidak ada imbalan.

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak ada prestasi, tidak ada kemajuan dan tidak ada imbalan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Risiko adalah bagian dari kehidupan. Menghindari semua resiko akan mengakibatkan tidak ada prestasi, tidak ada kemajuan dan tidak ada imbalan. The Institute

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 31 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian adalah awal (suatu permasalahan) yang harus ditentukan dalam suatu penelitian sehingga dapat dilakukan secara efektif dan efisien

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu penelitian ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu penelitian ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan tipe deskriptif, yaitu penelitian ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa 38 Rahmat Kriyantono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan-hubungan antar variabel secara komprenshif sedemikian rupa agar hasil

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan-hubungan antar variabel secara komprenshif sedemikian rupa agar hasil BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana kerja yang terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antar variabel secara komprenshif sedemikian rupa agar hasil penelitiannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal penggunaan berbagai sumber dana dan daya yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal penggunaan berbagai sumber dana dan daya yang ada. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti saat ini persaingan diantara perusahaanperusahaan akan mempertajam, mengakibatkan banyak perusahaan yang kalah dalam persaingan dan bahkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di CV. Duta Luwak Brother s Link Jln. Raden Intan Gg.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di CV. Duta Luwak Brother s Link Jln. Raden Intan Gg. III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di CV. Duta Luwak Brother s Link Jln. Raden Intan Gg. Menako No.111 Way Mengaku Kec.Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini dikarenakan pendekatan kualitatif mampu memberikan pemahaman secara mendalam tentang suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era saat ini, perekonomian adalah salah satu sektor pembangunan yang penting dan harus benar-benar diperhatikan dalam suatu negara. Apalagi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Untuk memecahkan dan membahas permasalahan yang terjadi peneliti menggunakan penelitian deskriptif atau survey dengan metode penelitian studi kasus.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal Indonesia sebagai lembaga keuangan selain perbankan keberadaannya dapat dijadikan tempat untuk mencari sumber dana baru dengan tugasnya sebagai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem kondisi, suatu

III. METODE PENELITIAN. meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem kondisi, suatu III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Mohamad Nazir (2005:54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN PENDAHULUAN LANDASAN TEORI PENGUMPULAN, PENGOLAHAN ANALISA DATA PEMETAAN PROSES ALIRAN IMPOR CKD

BAB 3 METODE PENELITIAN PENDAHULUAN LANDASAN TEORI PENGUMPULAN, PENGOLAHAN ANALISA DATA PEMETAAN PROSES ALIRAN IMPOR CKD BAB 3 METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan model House of Risk (HOR) yang merupakan integrasi dari metode Failure Modes and Effects Analysis (FMEA). Diagram alir penelitian ini dapat ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITITAN. Desain atau metode penelitian dalam suatu penelitian sangat penting

BAB III METODE PENELITITAN. Desain atau metode penelitian dalam suatu penelitian sangat penting BAB III METODE PENELITITAN 3.. Desain Penelitian Desain atau metode penelitian dalam suatu penelitian sangat penting karena dapat menentukan keberhasilan dalam pencapaian tujuan penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis elemen-elemen brand equity (ekuitas merek), yaitu brand awareness (kesadaran merek), brand association

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. kepada seluruh Mahasiswa (user) Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi tahun

BAB 4 HASIL PENELITIAN. kepada seluruh Mahasiswa (user) Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi tahun BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Data hasil penelitian diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang disebarkan kepada seluruh Mahasiswa (user) Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi tahun

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan teknik analisis wawancara dan observasi. Unit analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Operasional Dalam menjalankan sistem produksinya, PT Mayora Indah perlu mengatur serta menganalisa beberapa kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan banyaknya anggota dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu diperlukan pengendalian internal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemasok merupakan salah satu mitra bisnis yang memegang peranan sangat penting dalam menjamin ketersediaan barang pasokan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2008:58) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Risiko Pada manajemen proyek, yang sangat berpengaruh dari risiko ialah kegagalan mempertahankan biaya, waktu dan mencapai kualitas serta keselamatan kerja. Risiko

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Elsari Brownies & Bakery (EBB) yang bertempat di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Economic Order Quantity dan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Economic Order Quantity dan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Economic Order Quantity dan Biaya Persediaan. Subjek yang akan diteliti adalah CV. Mandiri Agritech,

Lebih terperinci

Analisis Risiko Dengan Mengunakan Standart Australia/New Zealand dan Standart COSO Enterprise Risk Management

Analisis Risiko Dengan Mengunakan Standart Australia/New Zealand dan Standart COSO Enterprise Risk Management Analisis Risiko Dengan Mengunakan Standart Australia/New Zealand dan Standart COSO Enterprise Risk Management Zamroni 1,*, Iksan 1 1 Sekolah Tinggi Teknik Qomaruddin, Jl Raya Bungah No 01 Bungah Gresik

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN 17 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perusahaan memiliki strategi tertentu untuk memenangkan persaingan dalam pasar HP yang mereka hadapi. Persaingan yang ketat membuat perusahaan HP harus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintah di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintah di 45 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintah di Provinsi Lampung yaitu Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung,

Lebih terperinci

UKURAN PENYEBARAN DATA

UKURAN PENYEBARAN DATA UKURAN PENYEBARAN DATA HERDIAN S.Pd., M.Pd. SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) PRINGSEWU UKURAN PENYEBARAN DATA Selain ukuran pemusatan data dan ukuran letak data, ada juga yang

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

Penerapan Intergrated Corporate Risk Management (ICRM) di Dunia Usaha

Penerapan Intergrated Corporate Risk Management (ICRM) di Dunia Usaha Penerapan Intergrated Corporate Risk Management (ICRM) di Dunia Usaha Bramantyo Djohanputro, PhD brm@lppm.ac.id bramantyofinance@gmail.com Blog: www.bram39.wordpress.com Kinerja, pertumbuhan, dan risiko

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Langkah awal dalam menganalisis suatu risiko adalah dengan melakukan identifikasi pada risiko dan sumber risiko yang dihadapi oleh suatu perusahaan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif komparatif dengan pendekatan kuantitatif. Pengertian deskriptif menurut (Nazir, 2005)

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Adapun yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah perusahaan dodol

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Adapun yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah perusahaan dodol BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Adapun yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah perusahaan dodol nenas yang ada di Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang. Menurut data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai kegiatan tertentu yang sangat kompleks. Pertumbuhan suatu badan usaha biasanya tidak lepas dari berbagai

Lebih terperinci