Laporan Tahunan Membina Hubungan, Mendukung Pertumbuhan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Tahunan Membina Hubungan, Mendukung Pertumbuhan"

Transkripsi

1 Laporan Tahunan 2011 Membina Hubungan, Mendukung Pertumbuhan

2 Daftar Isi Pendahuluan 2 Cerita Nasabah Tentang BCA 6 Fokus Kegiatan Usaha BCA 8 Tonggak Sejarah 10 Ikhtisar Data Keuangan 13 Ikhtisar Saham 14 Laporan Presiden Komisaris 20 Laporan Presiden Direktur Tinjauan Bisnis 30 Perbankan Cabang 38 Perbankan Korporasi 42 Perbankan Individual 48 Perbankan Tresuri dan Internasional Pendukung Bisnis 54 Manajemen Risiko 60 Sumber Daya Manusia 64 Jaringan dan Operasi 69 Teknologi Informasi Tinjauan Tata Kelola Perusahaan 74 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance 114 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tinjauan Keuangan 120 Pembahasan Hasil Kinerja Keuangan 140 Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan Visi Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia Misi Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder BCA II Laporan Tahunan BCA 2011

3 Membina Hubungan, Mendukung Pertumbuhan Keberhasilan BCA dalam mempertahankan pertumbuhan usaha merupakan hasil kerja keras dan dedikasi dari seluruh karyawan serta ditopang oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kokoh. Dengan tetap bertumpu pada bisnis inti sebagai bank transaksi, BCA terus mengembangkan portofolio kredit dan membangun inisiatif bisnis lainnya yang saling melengkapi, serta senantiasa menyempurnakan kualitas layanannya. Semua upaya ini menjadi landasan bagi BCA dalam membina hubungan dengan para nasabah serta menjalin hubungan jangka panjang dengan nasabah-nasabah baru. Melalui sistem dan layanan perbankan yang andal dan aman serta beragam layanan produk keuangan, BCA berada di lini depan dalam mendukung kebutuhan keuangan dan pertumbuhan setiap nasabah Laporan Tahunan BCA

4 Cerita Nasabah Tentang BCA BCA senantiasa berupaya mendukung nasabah beserta keluarga dan usahanya untuk dapat terus tumbuh. Ragam produk dan layanan yang terus berkembang dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang semakin kompleks dari para nasabah kami. Merupakan suatu kehormatan besar bagi BCA dapat melayani nasabah dan membantu mereka untuk mencapai kesejahteraan 2 Laporan Tahunan BCA 2011

5 Layanan Berkelanjutan Sepanjang Waktu Teddy Gunawan & Baba Sandiko (Eko) Ayah dan Anak. Pengusaha garmen di pasar Tanah Abang, salah satu pusat grosir di Jakarta - Indonesia. Bisnis keluarga kami di bidang perdagangan pakaian (garmen) terbantu oleh BCA. Selama berpuluh-puluh tahun, toko kami di pusat tekstil dan garmen Tanah Abang telah tumbuh seiring bertambahnya layanan perbankan BCA yang kami gunakan dari waktu ke waktu. Fasilitas kredit BCA sangat mendukung bisnis kami, dengan perputaran omset yang cepat dan besar. Sebagai seorang pengusaha, saya merupakan nasabah setia BCA Prioritas, karena menekankan kedekatan hubungan, yang begitu saya hargai. Saya senantiasa memanfaatkan jaringan cabang dan ATM BCA yang sangat luas untuk bertransaksi, baik untuk keperluan bisnis maupun pribadi. Saya juga merupakan salah satu nasabah BCABIZZ di area Tanah Abang yang pertama kali menggunakan layanan penjemputan uang tunai (cash pick up), yang menurut saya sangat memberikan kemudahan. Sementara itu, anak saya, Eko, sering bertransaksi dengan KlikBCA, yang merupakan platform perbankan internet yang efisien untuk memonitor dan menerima pembayaran dari para pelanggan kami, baik dari Jakarta maupun dari kota-kota lain di Indonesia. Kami merasa yakin bahwa BCA dan layanannya yang berkualitas akan selalu menyertai perkembangan bisnis kami di masa depan, sebagaimana di dekade-dekade sebelumnya. Dengan dukungan dari BCA, kami berharap untuk terus bertumbuh. Laporan Tahunan BCA

6 Cerita Nasabah Tentang BCA Mendukung Pertumbuhan Usaha Berkelanjutan Djoko Susanto Presiden Komisaris Alfamart. Alfamart merupakan salah satu perusahaan ritel terbesar di Indonesia yang melayani lebih dari 2,1 juta pelanggan setiap harinya melalui sekitar gerai di seluruh Indonesia. BCA secara konsisten memberikan kemudahan bagi Alfamart untuk menjalankan bisnisnya, melalui berbagai layanan perbankan yang terintegrasi: ATM, Debit BCA, Kartu Kredit, Flazz, maupun berbagai delivery channels lainnya. BCA membawa kami lebih dekat dengan para pelanggan dimana mereka dapat bertransaksi di gerai-gerai kami dengan lebih mudah. Fasilitas kredit yang diberikan oleh BCA kepada Alfamart dalam beberapa tahun belakangan telah membantu kami dalam mengembangkan bisnis Alfamart. Selain itu, melalui jaringan Flazz, Alfamart telah bekerja sama dengan BCA untuk menerbitkan A Card Flazz (yang berfungsi sebagai kartu keanggotaan Alfamart sekaligus sebagai alat pembayaran) bagi pelanggan kami, yang memberikan mereka berbagai manfaat dari merchant-merchant Flazz lainnya. Kami juga memberikan apresiasi atas jaringan BCA yang luas, produk perbankan yang inovatif serta layanan dan fasilitas prima dari BCA, yang telah mendukung pengembangan usaha kami sehingga Alfamart mampu mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan. Kami berharap untuk dapat semakin membina kerjasama dengan BCA di tahun-tahun yang akan datang. 4 Laporan Tahunan BCA 2011

7 Membangun Loyalitas melalui Hubungan Jangka Panjang Johanes Mardjuki Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk, salah satu pengembang properti terkemuka di Indonesia. Bapak Mardjuki adalah nasabah Individual Banking BCA. Saya adalah nasabah lama BCA sejak pertama kali membuka rekening Tahapan sekitar tiga puluh tahun yang lalu. Saya terkesan oleh pelayanan serta kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan oleh BCA. Seiring berlalunya waktu, semakin banyak produk dan layanan perbankan BCA yang saya gunakan, termasuk fasilitas kartu kredit dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). KPR BCA telah dikenal memiliki suku bunga yang rendah dan kompetitif. Hal itulah yang mendorong saya untuk mengambil fasilitas KPR dari BCA. Saya berpendapat bahwa fasilitas top up KPR sangat bermanfaat. BCA merupakan mitra penting dalam meningkatkan produktivitas usaha saya, terutama melalui layanan Solitaire BCA. Sebagai nasabah Solitaire, saya telah menerima banyak manfaat dari berbagai produk dan layanan Solitaire sampai dengan hal yang sederhana, termasuk penggunaan fasilitas ruang rapat di Menara BCA, yang sering saya gunakan untuk melakukan pertemuan bisnis. Dari sisi pelayanan, menurut saya BCA adalah salah satu Bank terbaik di negeri ini. Tidak hanya sekadar tanggap dan responsif terhadap kebutuhan nasabah, BCA juga selalu menerapkan budaya ramah, proaktif dan inovatif. BCA memahami keragaman kebutuhan nasabahnya sehingga dapat memberikan solusi atas kebutuhan tersebut. Layanan Weekend Banking BCA yang ada di beberapa mall dan pusat perbelanjaan adalah salah satu wujud solusi yang inovatif. Di masa mendatang, saya berharap untuk dapat memanfaatkan lebih banyak lagi inovasi perbankan dari BCA. Laporan Tahunan BCA

8 Fokus Kegiatan Usaha BCA Dana Pihak Ketiga (dalam triliun Rupiah) Deposito Giro Tabungan CAGR: 13,6%(Dana pihak ketiga) CAGR: 14,6% (Giro dan Tabungan) 90,3 26,8 20,2 43,3 152,7 46,9 29,7 76,1 323,4 74,4 76,0 173, Kredit - gross (dalam triliun Rupiah) 202,3 CAGR: 30,0% 61,4 14, Asuransi Sekuritas Perbankan Syariah Pembiayaan Sepeda Motor 6 Laporan Tahunan BCA 2011

9 Perbankan Transaksi Prioritas utama kami adalah tetap mempertahankan posisi BCA sebagai salah satu institusi penyedia layanan transaksi dan pembayaran yang terdepan di Indonesia. Kami senantiasa berupaya untuk memperluas dan menambah jaringan, seiring dengan perkembangan dan tren terkini industri perbankan. Layanan perbankan yang nyaman, aman dan andal merupakan faktor penting dalam membangun hubungan dengan nasabah dan dalam memperkuat posisi BCA sebagai bank transaksi. Kami melihat bahwa dana rekening transaksi terus bertumbuh di tahun 2011 dan memberi kontribusi signifikan terhadap dana pihak ketiga BCA Penyaluran Kredit BCA secara konsisten dari tahun ke tahun telah meningkatkan portofolio kredit di segmen Korporasi, Komersial & UKM dan Konsumer. Kondisi perekonomian Indonesia yang kondusif serta tingkat suku bunga rendah telah meningkatkan permintaan kredit pada tahun 2011, sehingga BCA kembali membukukan pertumbuhan kredit yang signifikan. Fokus kami adalah meningkatkan portofolio kredit yang berkualitas dengan tetap berpegang teguh terhadap prinsip kehati-hatian. Kami akan senantiasa berupaya memperdalam hubungan nasabah di setiap segmen untuk lebih memahami dan dapat memenuhi kebutuhan mereka Pengembangan Selanjutnya BCA terus mengembangkan produk-produk bernilai tambah bagi nasabah. Kami berupaya mengoptimalkan basis nasabah yang besar dan saling terhubung dengan menawarkan beragam produk keuangan yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Sejalan dengan pendekatan ini, BCA mulai mengembangkan lini bisnis baru yang meliputi perbankan Syariah, pembiayaan sepeda motor, asuransi dan sekuritas. BCA membangun inisiatif-inisiatif baru tersebut demi mengembangkan segmen usaha konsumer dan mencapai pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan Laporan Tahunan BCA

10 Tonggak Sejarah 1955 NV Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang Knitting Factory berdiri sebagai cikal bakal Bank Central Asia (BCA) BCA mulai beroperasi pada 21 Februari 1957 dan berkantor pusat di Jakarta. 1970an BCA memperkuat jaringan layanan cabang. Tahun 1977 BCA berkembang menjadi Bank Devisa. 1980an Sejalan dengan deregulasi sektor perbankan di Indonesia, BCA mengembangkan jaringan kantor cabang secara luas. BCA mengembangkan berbagai produk dan layanan maupun penerapan teknologi informasi, seperti menerapkan online system untuk jaringan kantor cabang, dan meluncurkan Tabungan Hari Depan (Tahapan) BCA. 1990an BCA mengembangkan alternatif jaringan layanan melalui ATM BCA (Anjungan Tunai Mandiri atau Automated Teller Machine) yang berkembang secara pesat. Pada tahun 1991, BCA mulai menempatkan 50 unit ATM di berbagai tempat di Jakarta. Pengembangan jaringan dan fitur ATM dilakukan secara intensif. BCA menjalin kerja sama dengan institusi terkemuka, antara lain PT Telkom untuk pembayaran tagihan telepon melalui ATM BCA. BCA juga bekerja sama dengan Citibank agar nasabah BCA pemegang kartu kredit Citibank dapat melakukan pembayaran tagihan melalui ATM BCA Indonesia mengalami krisis moneter. BCA mengalami rush. Pada tahun 1998 BCA menjadi Bank Taken Over (BTO) dan disertakan dalam program rekapitalisasi dan restrukturisasi yang dilaksanakan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Proses rekapitalisasi BCA selesai dan sebagian besar kredit yang disalurkan BCA dipertukarkan dengan Obligasi Pemerintah. Pemerintah Republik Indonesia melalui BPPN, menguasai 92,8% saham BCA. 8 Laporan Tahunan BCA 2011

11 Kilas aksi korporasi periode Pengembangan bisnis pada periode 2000an 2000 BPPN melakukan divestasi 22,5% dari seluruh saham BCA melalui Penawaran Saham Publik Perdana (IPO), sehingga kepemilikan BPPN berkurang menjadi 70,3% Penawaran Publik Kedua (Secondary Public Offering) 10% dari total saham BCA. Kepemilikan BPPN atas BCA berkurang menjadi 60,3% FarIndo Investment (Mauritius) Limited mengambil-alih 51% total saham BCA melalui proses tender strategic private placement BPPN melakukan divestasi atas 1,4% saham BCA kepada investor domestik melalui penawaran terbatas Pemerintah Republik Indonesia melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) melakukan divestasi seluruh sisa 5,02% saham BCA. BCA memperkuat dan mengembangkan produk dan layanan, terutama perbankan elektronik dengan memperkenalkan Debit BCA, Tunai BCA, Internet Banking KlikBCA, Mobile Banking m-bca, EDCBIZZ, dan lain-lain. BCA juga mengembangkan beberapa layanan khusus, seperti: BCA Prioritas dan BCABizz. BCA mendirikan fasilitas Disaster Recovery Center (DRC) di Singapura. BCA meningkatkan kompetensi di bidang penyaluran kredit, termasuk melalui ekspansi ke bidang pembiayaan mobil melalui anak perusahaannya, BCA Finance BCA menjadi pelopor dalam menawarkan produk kredit kepemilikan rumah dengan suku bunga tetap, yang berhasil meraih respons positif dari pasar. BCA meluncurkan kartu prabayar Flazz Card serta mulai menawarkan layanan Weekend Banking untuk terus membangun keunggulan di bidang perbankan transaksi BCA secara proaktif mengelola penyaluran kredit dan posisi likuiditas di tengah gejolak krisis global, sekaligus tetap memperkuat kompetensi utama sebagai bank transaksi. BCA telah menyelesaikan pembangunan mirroring IT system guna memperkuat kelangsungan usaha dan meminimalisasi risiko operasional. BCA membuka layanan Solitaire bagi nasabah high net-worth individual BCA mulai memasuki lini bisnis baru yaitu perbankan Syariah, pembiayaan sepeda motor, asuransi dan sekuritas. BCA juga memperkuat bisnis perbankan transaksi melalui pengembangan layanan baru melalui Smartphone dan layanan e-commerce. Catatan : Terdapat efek dilusi atas kepemilikan saham lama sehubungan dengan penerbitan saham baru dalam rangka program kompensasi manajemen berbasis saham, dimana periode eksekusi opsi dilakukan dari November 2001 sampai dengan November 2006 Laporan Tahunan BCA

12 Ikhtisar Data Keuangan 1 Ikhtisar Data Keuangan 5 tahun terakhir (Audit, Konsolidasi, pada atau untuk tahun yang berakhir 31 Desember) Neraca (dalam miliar Rupiah) Total Aktiva Total Aktiva Produktif Kredit gross Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain 2 gross Surat-surat Berharga - gross Obligasi Pemerintah Dana Pihak Ketiga Giro Tabungan Deposito Pinjaman yang Diterima Ekuitas Laba Rugi (dalam miliar Rupiah) Pendapatan Operasional (Pendapatan Bunga Bersih & Pendapatan Operasional Lainnya) Beban Operasional (10.914) (9.558) (8.433) (6.810) (5.884) Beban Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan (324) (2.258) (1.741) (210) Laba Sebelum Pajak Penghasilan Laba Bersih Laba Bersih per Saham (EPS) Rasio Keuangan 7 ROA 8 3,8% 3,5% 3,4% 3,4% 3,3% ROE 9 33,5% 33,3% 31,8% 30,2% 26,7% Marjin Bunga Bersih (NIM) 10 5,7% 5,3% 6,4% 6,6% 6,1% Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) 11 12,7% 13,5% 15,3% 15,8% 19,2% Rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR) 12 61,7% 55,2% 50,3% 53,8% 43,6% Rasio NPL terhadap Total Kredit 13 0,5% 0,6% 0,7% 0,6% 0,8% Indikator Utama Lainnya Jumlah Rekening (dalam ribuan) Jumlah Cabang 14 (domestik dan luar negeri) Jumlah ATM Jumlah Kartu ATM (dalam ribuan) Jumlah Kartu Kredit (dalam ribuan) Semua angka dalam laporan tahunan ini menggunakan aturan dalam Bahasa Indonesia, kecuali dinyatakan lain. 1. Mulai tanggal 1 Januari 2010 BCA mengadopsi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (Revisi 2006) mengenai Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengenai Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Untuk periode-periode sebelumnya, standar akuntansi yang digunakan adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (Revisi 2000) mengenai Akuntansi Perbankan. 2. Sebagai tambahan, BCA juga memiliki tagihan kepada Bank Indonesia dan bank lainnya atas pembelian surat-surat berharga dengan janji dibeli kembali sebesar Rp miliar per 31 Desember 2011 dibandingkan Rp miliar per 31 Desember Dana pihak ketiga tidak termasuk simpanan dari bank lain. 4. Pinjaman yang diterima termasuk simpanan dari bank lain. 5. Termasuk beban estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif. 6. Laba bersih per saham dasar dihitung setelah penyesuaian retroaktif pemecahan nilai saham satu menjadi dua lembar pada tanggal 31 Januari Induk perusahaan saja, rasio keuangan tahun 2011 dan 2010 disajikan sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 mengenai perubahan Kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 perihal Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia; sedangkan rasio keuangan periode-periode sebelumnya disajikan sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 mengenai perubahan Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001, tentang Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia. 8. Dihitung dari laba (rugi) sebelum pajak dibagi dengan rata-rata total aktiva. 9. Dihitung dari laba (rugi) setelah pajak dibagi dengan rata-rata total ekuitas (TIER1). 10. Dihitung dari pendapatan (beban) bunga bersih dibagi dengan rata-rata aktiva produktif. 11. Rasio CAR tahun 2011 dan 2010 memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional, dan risiko pasar sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 mengenai Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID) ; sedangkan rasio CAR untuk tahun-tahun sebelumnya hanya memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 9/13/PBI/2007 tanggal 1 November 2007 mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar. 12. Dihitung dari total kredit dibagi dengan dana pihak ketiga. 13. Dihitung dari total kredit bermasalah (kurang lancar, diragukan, macet) dibagi total kredit. 14. Termasuk kantor kas. 10 Laporan Tahunan BCA 2011

13 Dengan menekankan pada hubungan baik dengan nasabah dan memperkuat kompetensi intinya di bidang perbankan transaksi, BCA mengembangkan usaha penyaluran kredit dan aktivitas penyelesaian pembayaran (payment settlement). Hal ini terbukti penting dalam mendukung kokohnya kinerja BCA sehingga menghasilkan peningkatan profitabilitas dan terjaganya imbal hasil atas aktiva (ROA) dan ekuitas (ROE) pada tahun-tahun terakhir. Total Aktiva (dalam miliar Rupiah) Kredit - gross (dalam miliar Rupiah) Dana Pihak Ketiga (dalam miliar Rupiah) Ekuitas (dalam miliar Rupiah) Pendapatan Operasional (Pendapatan Bunga Bersih & Pendapatan Operasional Lainnya) (dalam miliar Rupiah) Laba Bersih (dalam miliar Rupiah) Laporan Tahunan BCA

14 ROA (%) ROE (%) 3,8 26,7 30,2 31,8 33,3 33,5 3,4 3,4 3,5 3, Marjin Bunga Bersih (Net Interest Margin - NIM) (%) Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Capital Adequacy Ratio - CAR)* (%) 6,1 6,6 6,4 5,3 5,7 19,2 15,8 15,3 13,5 12, * CAR pada tahun 2010 dan 2011 dihitung dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional. Sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya, CAR dihitung dengan memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar Rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (Loan to Deposit Ratio - LDR) (%) Rasio Kredit Bermasalah (Non Performing Loan - NPL) (%) 43,6 53,8 50,3 55,2 61,7 0,8 0,6 0,7 0,6 0, Laporan Tahunan BCA 2011

15 Ikhtisar Saham Kinerja Saham BCA Tahun Harga Saham Volume Harga Saham (dalam Rupiah) Volume (dalam ribuan) Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des 0 Harga Saham BCA (dalam Rupiah) Sumber: Bloomberg Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Setahun Penuh Setahun Penuh Tertinggi Terendah Penutupan Akhir Periode Rata-rata Data Saham BCA (per 31 Desember) Jumlah Lembar Saham Saham Dibeli Kembali oleh BCA (Treasury Stock) Kapitalisasi Pasar (dalam miliar Rupiah) Laba per Saham (dalam Rupiah) Nilai Buku per Saham (dalam Rupiah) P/E (x) 18,0 18,4 P/BV (x) 4,6 4,6 Nilai per Saham Diumumkan Riwayat Dividen* Cum-Dividend Pencatatan Pembayaran 2011 Interim Rp 43,5 17 Nov 2011 Pasar Regular dan Negosiasi 6 Des Des Des 2011 Pasar Tunai 9 Des Final Rp Mei 2011 Pasar Regular dan Negosiasi 6 Jun Jun Jun 2011 Pasar Tunai 9 Jun Interim Rp 42,5 1 Nov 2010 Pasar Regular dan Negosiasi 19 Nov Nov Des 2010 Pasar Tunai 24 Nov Final Rp 70 7 Mei 2010 Pasar Regular dan Negosiasi 31 Mei Jun Jun 2010 Pasar Tunai 3 Jun Interim Rp Okt 2009 Pasar Regular dan Negosiasi 12 Nov Nov Des 2009 Pasar Tunai 17 Nov Final Rp Mei 2009 Pasar Regular dan Negosiasi 9 Jun Jun Jun 2009 Pasar Tunai 12 Jun Interim Rp Des 2008 Pasar Regular dan Negosiasi 15 Jan Jan Jan 2009 Pasar Tunai 20 Jan Final Rp 63,5 26 Mei 2008 Pasar Regular dan Negosiasi 12 Jun Jun Jul 2008 Pasar Tunai 17 Jun Interim Rp Nov 2007 Pasar Regular dan Negosiasi 29 Nov Des Des 2007 Pasar Tunai 4 Des Final Rp Mei 2007 Pasar Regular dan Negosiasi 8 Jun Jun Jun 2007 Pasar Tunai 13 Jun Interim Rp Sep 2006 Pasar Regular dan Negosiasi 10 Okt Okt Nov 2006 Pasar Tunai 13 Okt Final Rp Mei 2006 Pasar Regular dan Negosiasi 6 Jun Jun Jun 2006 Pasar Tunai 9 Jun Interim Rp Sep 2005 Pasar Regular dan Negosiasi 6 Okt Okt Okt 2005 Pasar Tunai 11 Okt Final Rp Jun 2005 Pasar Regular dan Negosiasi 19 Jul Jul Agt 2005 Pasar Tunai 22 Jul Interim Rp Okt 2004 Pasar Regular dan Negosiasi 22 Nov Nov Des 2004 Pasar Tunai 25 Nov Final Rp 112,5 8 Jun 2004 Pasar Regular dan Negosiasi 30 Jun Jul Jul 2004 Pasar Tunai 6 Jul Final Rp Nov 2003 Pasar Regular dan Negosiasi 3 Des Des Des 2003 Pasar Tunai 8 Des Final Rp Okt 2002 Pasar Regular dan Negosiasi 29 Okt Nov Nov 2002 Pasar Tunai 1 Nov Interim Rp Okt 2001 Pasar Regular dan Negosiasi 14 Nov Nov Des 2001 Pasar Tunai 20 Nov 2001 * BCA melakukan pemecahan saham (stock split) dengan rasio 1:2 efektif pada tanggal 15 Mei 2001, 8 Juni 2004 dan 31 Januari 2008 Laporan Tahunan BCA

16 Laporan Presiden Komisaris Fokus terhadap pemenuhan kebutuhan nasabah semakin relevan bagi BCA di tengah ketidakpastian global dan perubahan yang begitu cepat di pasar domestik Djohan Emir Setijoso Presiden Komisaris Para pemegang saham yang kami hormati, Dewan Komisaris menyampaikan bahwa pada tahun 2011 BCA berhasil mencatat kemajuan yang berarti dalam menghadapi berbagai tantangan yang dialami oleh industri perbankan dunia, seraya terus mempertahankan pertumbuhan dan kinerja yang baik. Sepanjang tahun 2011, manajemen BCA menekankan pentingnya memperdalam fokus dari transaction banking menuju suatu strategi yang lebih dipusatkan pada pemenuhan kebutuhan keuangan nasabah yang lebih beragam. Dewan Komisaris memiliki pandangan bahwa Membina Hubungan, Mendukung Pertumbuhan merupakan tema yang tepat atas pendekatan bisnis BCA di tahun Tema ini tercermin baik dari kegiatan operasional maupun dari upaya BCA meningkatkan hubungan dengan para nasabahnya. 14 Laporan Tahunan BCA 2011

17 Fokus terhadap pemenuhan kebutuhan nasabah semakin relevan bagi BCA di tengah ketidakpastian global dan perubahan yang begitu cepat di pasar domestik. Pada tahun yang ditandai dengan fluktuasi sektor keuangan yang berdampak secara global, Dewan Komisaris memiliki pandangan bahwa keputusan manajemen BCA untuk fokus kepada kepercayaan dan kepuasan nasabah adalah kunci keberhasilan menghadapi tantangan-tantangan yang semakin berat. Tahun Kesuksesan Di tengah lesunya perekonomian dunia pada tahun 2011 terutama di kawasan Eropa, negara-negara berkembang di Asia berhasil mencatatkan kinerja ekonomi yang baik. Kuatnya permintaan masyarakat dalam negeri, kebijakan Pemerintah yang kondusif terhadap kegiatan investasi dan semakin berkembangnya masyarakat kelas menengah, telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia dalam beberapa tahun terakhir ini. Produk Domestik Bruto Indonesia meningkat lebih dari 6% menjadi di atas USD 810 miliar pada tahun 2011, sehingga pendapatan domestik bruto per kapita melampaui level yang penting yaitu sebesar USD Lingkungan bisnis yang kondusif tersebut telah memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu dari 20 negara dengan perekonomian terbesar di dunia dan membantu Indonesia dalam meraih predikat investment grade Laporan Tahunan BCA

18 Laporan Presiden Komisaris pada akhir tahun Faktor-faktor inilah yang diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap posisi Indonesia di mata negara-negara lain. Perkembangan yang signifikan ini juga diharapkan dapat meningkatkan permintaan lokal maupun investasi asing di Indonesia. Pada sektor perbankan Indonesia, sejumlah kebijakan yang diterapkan oleh Bank Indonesia sepanjang tahun 2011 telah menyebabkan tingkat persaingan semakin ketat dan dalam jangka panjang dapat menekan marjin keuntungan perbankan. Di tengah ketidakpastian pasar keuangan dunia, bank-bank harus dapat menelaah dan mengembangkan strateginya secara hati-hati dan kreatif untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabah yang kian berkembang. Oleh karena itu, BCA terus berupaya meningkatkan kemampuannya dalam menghadirkan kenyamanan layanan bagi nasabahnya, serta mempertahankan dan meningkatkan efisiensi operasi. Ekspansi jaringan dengan didukung oleh infrastruktur teknologi informasi yang kuat telah memungkinkan BCA dalam mengembangkan jaringan transaksi elektronik. Jaringan elektronik tersebut memiliki peran penting yang mendukung keseluruhan strategi BCA dalam mengutamakan bisnis perbankan transaksi sebagai bisnis inti. Kemajuan tersebut telah mempertahankan posisi BCA sebagai salah satu bank pilihan nasabah yang terkemuka di Indonesia. Pada tahun 2011 Laba Bersih BCA meningkat 27,6%, sementara likuiditas dan rasio permodalan Bank berada pada level yang sehat. Per 31 Desember 2011, BCA mencatat tingkat pengembalian atas aktiva (Return on Assets ROA) dan tingkat pengembalian atas ekuitas (Return on Equity ROE) masingmasing sebesar 3,8% dan 33,5%. Kinerja keuangan BCA yang prima selama tahun 2011 didukung oleh penyaluran kredit di semua segmen, yakni Korporasi, Komersial dan Usaha Kecil & Menengah (UKM), serta segmen Konsumer. Sementara itu dana pihak ketiga terus tumbuh secara signifikan. Sepanjang tahun 2011 kualitas aset BCA tetap terjaga dengan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan - NPL) berada pada tingkat yang rendah, sebesar 0,5%. Dewan Komisaris melihat bahwa harga penutupan saham BCA yang diperdagangkan meningkat 25,0% pada tahun 2011, sementara laba bersih per saham meningkat 27,6% sepanjang periode yang sama. Fokus pada Tata Kelola Perusahaan Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan mengevaluasi arah strategis BCA, menilai kebijakan manajemen risiko, memantau kepatuhan Bank terhadap prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik serta menilai efektivitas audit internal. Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance - GCG) diterapkan di BCA melalui struktur organisasi yang mengadaptasi pemisahan yang jelas antar berbagai tugas dan penetapan suatu mekanisme pengawasan didalamnya (built-in control). Komite Audit, Komite Pengawasan Risiko, dan Komite Renumerasi & Nominasi telah memberikan dukungan yang kuat dan efektif kepada Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas-tugas dan tanggung jawabnya secara efektif. Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam mengevaluasi fungsi audit internal, mulai dari perencanaan audit, implementasi audit, dan tindak lanjut atas 16 Laporan Tahunan BCA 2011

19 duduk : kiri ke kanan berdiri : Djohan Emir Setijoso Presiden Komisaris Tonny Kusnadi Komisaris Raden Pardede Komisaris Independen Sigit Pramono Komisaris Independen Cyrillus Harinowo Komisaris Independen Laporan Tahunan BCA

20 Laporan Presiden Komisaris temuan hasil audit. Komite Manajemen Risiko membantu Dewan Komisaris dalam memastikan bahwa parameter-parameter risiko internal secara memadai telah memperhitungkan faktor ketidakpastian ekonomi global dan risk appetite Bank dalam berbagai kegiatan bisnisnya. Komite Renumerasi & Nominasi memberikan nasihat secara aktif terkait perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris pada tahun Memperkuat kinerja bisnis dan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik merupakan bagian dari tanggung jawab kami sebagai sebuah korporasi yang baik. Selanjutnya, BCA telah berpartisipasi melalui serangkaian sasaran program tanggung jawab sosial perusahaan yang terarah terutama di bidang pendidikan dan kesehatan. Komitmen sosial yang menyeluruh ini akan terus dilanjutkan dan dikembangkan seiring dengan bertumbuhnya perekonomian dan terbukanya kesempatan guna memberikan kontribusi secara efektif kepada masyarakat. Melangkah ke Depan Kami optimis bahwa di tengah berbagai tantangan ekonomi global, prospek industri perbankan di Indonesia tetap menjanjikan. Kami percaya bahwa Pemerintah Indonesia bersama Bank Indonesia akan terus mengarahkan perekonomian nasional dengan menerapkan prinsip progresif dan prinsip kehati-hatian seiring dengan pertumbuhan Indonesia yang berkelanjutan. Kendati demikian, kita perlu mencermati pelemahan kinerja perekonomian negaranegara maju, terutama di Eropa, yang dapat membebani pertumbuhan pasar di negaranegara berkembang seperti China, India, dan Indonesia. Akan tetapi, kami memperkirakan bahwa kuatnya permintaan domestik masih akan terus berlanjut dan mampu mengimbangi pengaruh negatif ekonomi global terhadap perekonomian Indonesia. Dengan tujuan memberikan ragam layanan yang lebih luas bagi nasabah, BCA telah mengambil langkah strategis di tahun 2011 dengan mulai mengembangkan dua bidang usaha baru, yakni bisnis asuransi dan sekuritas. BCA akan mengukur keberhasilan dua bidang usaha tersebut sebagai entitas yang independen dan menghasilkan keuntungan, dengan memperhatikan dan memitigasi berbagai risiko yang terkait. Kedua perusahaan baru tersebut melengkapi investasi baru kami lainnya yang bergerak di bidang pembiayaan sepeda motor dan bank Syariah, dalam upaya untuk memperluas layanan yang kami tawarkan. BCA memantau secara ketat kinerja kredit pada kedua area tersebut, pada saat keduanya melembagakan sistem mutu yang diperlukan untuk memenuhi ekspektasi baik dari nasabah maupun dari BCA sendiri. Dengan mempertimbangkan semua faktor dan didukung oleh staf yang kompeten, jaringan cabang yang luas dan jaringan transaksi elektronik yang terus berkembang, BCA dan anak - anak perusahaannya akan terus mengembangkan usaha pada tahun 2012 dan di tahun-tahun yang akan datang. Apresiasi Atas nama Dewan Komisaris, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pemegang saham BCA, nasabah, mitra bisnis dan karyawan, serta seluruh pemangku kepentingan dan berbagai pihak otoritas atas dukungan yang berkelanjutan terhadap BCA. 18 Laporan Tahunan BCA 2011

21 Keberhasilan BCA tercipta berkat upaya kita semua dalam membina hubungan yang telah terjalin dengan baik. Pada tahun 2011, terdapat sejumlah perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi. Oleh karena itu, sebagai Presiden Komisaris, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Eugene K. Galbraith, yang telah menjabat sebagai Presiden Komisaris BCA sejak tahun 2002 dan yang telah menyelesaikan masa jabatannya pada Mei 2011, atas kontribusinya yang tak ternilai bagi BCA. Selanjutnya Bapak Galbraith telah ditunjuk pada Rapat Umum Pemegang Saham sebagai Wakil Presiden Direktur hingga tahun Wawasan dan pemikiran Bapak Galbraith akan diperlukan untuk membawa BCA menuju masa depan yang cerah di bawah kepemimpinan Bapak Jahja Setiaatmadja, yang diangkat sebagai Presiden Direktur pada Rapat Umum Pemegang Saham Mei 2011 setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai anggota Direksi selama 11 tahun. Dewan Komisaris mengucapkan selamat kepada Bapak Jahja Setiaatmadja atas posisi barunya, dan menghargai kontribusi beliau yang besar selama enam tahun menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur dan sebagai Presiden Direktur sejak Juni Kami berharap untuk dapat bekerja sama dan bersinergi dengan Direksi guna menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi para pemangku kepentingan. Dewan Komisaris juga memberikan apresiasi terhadap kinerja baik Tim Eksekutif selama tahun 2011 dalam mempertahankan stabilitas dan kinerja keuangan BCA, yang telah membawa hasil yang menguntungkan bagi seluruh pemegang saham. Selanjutnya, Dewan Komisaris turut menghargai pencapaian manajemen anak perusahaan BCA dan bisnis terkait dalam menciptakan hasil yang baik selama 2011 sehingga memberikan kontribusi terhadap perkembangan usaha BCA secara umum. Berkat dukungan yang teguh dan berkelanjutan dari seluruh pemangku kepentingan, kami sepenuhnya berkomitmen untuk mempertahankan pertumbuhan BCA di masa mendatang. Jakarta, April 2012 Atas nama Dewan Komisaris, Djohan Emir Setijoso Presiden Komisaris Laporan Tahunan BCA

22 Laporan Presiden Direktur Para Pemegang Saham dan Nasabah yang terhormat, Perekonomian Indonesia selama tahun 2011 terus menunjukkan kinerja yang solid, bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi di kawasan Eropa dan problem tingginya tingkat pengangguran yang berkepanjangan di Amerika Serikat. Kuatnya konsumsi domestik merupakan kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia, dimana hal tersebut dapat mengimbangi pengaruh negatif yang membebani industri-industri berorientasi ekspor ke pasar Eropa dan Amerika Serikat. Keberhasilan dalam mempertahankan kinerja ekonomi membuat Indonesia meraih predikat investment grade dari Fitch Ratings dan Moody s Investors Service. Keberhasilan Pemerintah dalam mengendalikan tingkat inflasi secara umum menyebabkan Bank Indonesia terus menurunkan suku bunga acuannya menjadi 6,0% pada akhir tahun Laporan Tahunan BCA 2011

23 BCA tetap berada di lini depan sebagai lembaga intermediasi keuangan di Indonesia, melayani permintaan pinjaman yang terus tumbuh dan memfasilitasi meningkatnya aktivitas transaksi perbankan di Indonesia Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur Tingkat suku bunga yang lebih rendah dan peningkatan peringkat investasi tersebut diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan semakin mendorong perkembangan penanaman modal asing secara langsung (foreign direct investment) di Indonesia. Pada tahun 2011, BCA tetap berada di lini depan sebagai lembaga intermediasi keuangan di Indonesia, melayani permintaan pinjaman yang terus tumbuh dan memfasilitasi meningkatnya aktivitas transaksi perbankan di Indonesia. BCA fokus pada pendalaman hubungan dengan nasabah sebagai strategi utama dan kunci keberhasilan. Sejalan dengan hal tersebut maka, tema Laporan Tahunan ini adalah Membina Hubungan, Mendukung Pertumbuhan. Kinerja Usaha yang Solid Iklim makroekonomi Indonesia yang kondusif pada tahun 2011 menjadi landasan yang kokoh bagi BCA dalam mendukung kinerja positif yang berkelanjutan. Kinerja BCA yang solid terutama didukung oleh peningkatan aktivitas penyaluran kredit dan pertumbuhan yang berkesinambungan dalam aktivitas transaksi dan penyelesaian pembayaran (payment settlement). Berdasarkan prinsip kehati-hatian, BCA berhasil membukukan pertumbuhan Laporan Tahunan BCA

24 Laporan Presiden Direktur kiri ke kanan berdiri: Henry Koenaifi Direktur Armand Wahyudi Hartono Direktur Erwan Yuris Ang Direktur Suwignyo Budiman Direktur Anthony Brent Elam Direktur Subur Tan Direktur 22 Laporan Tahunan BCA 2011

25 kiri ke kanan duduk: Dhalia Mansor Ariotedjo Direktur Renaldo Hector Barros Direktur Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur Eugene Keith Galbraith Wakil Presiden Direktur Laporan Tahunan BCA

26 Laporan Presiden Direktur kredit yang signifikan dan menjaga tingkat kredit bermasalah pada level yang relatif rendah. Pada tahun 2011, BCA membukukan pertumbuhan portofolio kredit yang signifikan di seluruh segmen. Didorong oleh tingginya permintaan pinjaman dan rendahnya suku bunga, total portofolio kredit BCA tumbuh sebesar 31,4% menjadi Rp 202,3 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan kredit BCA tersebut lebih tinggi daripada pertumbuhan pinjaman rata-rata industri perbankan nasional yang mencapai 24,1%. Pada tahun 2011, Kredit Korporasi mencatat pertumbuhan sebesar 27,6% menjadi Rp 71,8 triliun, didorong oleh tingginya permintaan kredit pada triwulan keempat tahun Kredit Komersial dan Usaha Kecil & Menengah (UKM) mengalami peningkatan 31,7% menjadi Rp 79,0 triliun. Pada tahun 2011, sejumlah nasabah UKM yang bisnisnya terus berkembang telah ditingkatkan menjadi nasabah Komersial, sehingga mereka dapat memperoleh alternatif pendanaan yang lebih besar dan lebih beragam. Pembinaan nasabah UKM ini dilakukan melalui Sentra Bisnis Komersial dan adanya koordinasi yang baik antara account officers, kepala cabang, dan kepala kantor wilayah BCA. Sementara itu, Kredit Konsumer tumbuh sebesar 37,6% menjadi Rp 50,3 triliun, didorong oleh peningkatan kredit pemilikan rumah dan pembiayaan mobil. Sejalan dengan pertumbuhan yang kuat dalam penyaluran kredit, rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Loan to Deposits Ratio - LDR) meningkat menjadi 61,7% pada akhir tahun 2011 dari 55,2% pada akhir tahun Sedangkan Rasio Kredit Bermasalah (Non Performing Loan - NPL) tetap terjaga pada tingkat yang rendah pada level 0,5%, dengan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 386,3% terhadap total NPL. Hal tersebut tercapai berkat upaya penerapan kebijakan manajemen risiko dalam mempertahankan kualitas aset Bank. Guna memperluas cakupan bisnis, BCA menambah 40 kantor cabang baru pada tahun BCA meyakini pentingnya jaringan kantor cabang dalam membangun loyalitas dan hubungan dengan nasabah, disamping semakin pentingnya jaringan elektronik bagi aktivitas bisnis perbankan. Dengan melayani lebih dari 10 juta rekening nasabah, perbankan transaksi tetap menjadi bisnis inti BCA. Pada tahun 2011, BCA terus melakukan diversifikasi produk dan layanan, serta mengembangkan fasilitas Cash Management maupun fasilitas perbankan elektronik. Langkah-langkah tersebut memberikan kontribusi yang signifikan dalam pertumbuhan jumlah dan volume transaksi di 944 cabang BCA, ATM, dan lebih dari EDC di seluruh Indonesia. Guna mengakomodasi layanan transaksi perbankan yang terus meningkat, BCA meningkatkan infrastruktur teknologi informasi dan terus memperluas kapasitas pengolahan data. Jaringan transaksi elektronik yang andal dan efisien merupakan hal penting bagi bisnis Bank yang berbasis transaksi. Internet Banking secara bertahap telah melengkapi fungsi-fungsi layanan transaksi dari cabang dan ATM BCA. Internet Banking BCA mencatat peningkatan nilai transaksi sebesar 36,3%, 24 Laporan Tahunan BCA 2011

27 sementara Mobile Banking tumbuh sebesar 30,2% dibandingkan tahun Kepercayaan nasabah terhadap BCA terus meningkat berkat keamanan dan keandalan sistem perbankan secara keseluruhan sehingga transaksi dapat dilakukan dengan lebih mudah dan nyaman. Kinerja perbankan transaksi yang solid telah mendukung pertumbuhan rasio dana giro dan tabungan (CASA) terhadap total dana pihak ketiga dan mencatat biaya dana (cost of fund) yang lebih rendah. Sebagai elemen penting dari struktur pendanaan BCA, CASA memberikan kontribusi 77,0% terhadap total dana pihak ketiga pada tahun CASA tercatat sebesar Rp 249,0 triliun, naik 18,8% dari tahun 2010, sejalan dengan meningkatnya aktivitas transaksi pembayaran para nasabah. Sementara itu, jumlah deposito yang dikelola Bank mencapai Rp 74,4 triliun, atau tumbuh sebesar 9,5%. Didukung oleh kinerja CASA yang sehat, total dana pihak ketiga BCA mengalami kenaikan sebesar 16,5% menjadi Rp 323,4 triliun pada tahun Pertumbuhan volume kredit dan peningkatan komposisi giro dan tabungan berperan penting terhadap meningkatnya Pendapatan Bunga Bersih BCA pada tahun Margin bunga bersih dan rasio efisiensi biaya cukup stabil dan dapat dipertahankan selama tahun Faktor-faktor utama tersebut telah mendukung pertumbuhan profitabilitas BCA, yang mencatat kenaikan Laba Bersih sebesar 27,6% menjadi Rp 10,8 triliun pada Selain itu, BCA mencatat tingkat pengembalian atas aktiva (Return on Assets - ROA) sebesar 3,8% dan tingkat pengembalian atas ekuitas (Return on Equity - ROE) sebesar 33,5%. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Capital Adequacy Ratio - CAR) dapat dipertahankan pada tingkat yang cukup sehat yaitu 12,7% hingga akhir 2011, yang sebagian besar merupakan modal inti (Tier 1 Capital). Prestasi BCA dalam menyempurnakan pelayanan dan meningkatkan kinerja usahanya pada tahun 2011 telah mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak eksternal. Hal ini tercermin dari sejumlah penghargaan yang dianugerahkan kepada BCA pada tahun 2011, antara lain penghargaan sebagai Bank Domestik Terbaik selama dua tahun berturutturut yaitu pada The Asset Triple A Country Awards. Investasi untuk Mempertahankan Keunggulan Berkelanjutan BCA berhasil memperkuat bisnis penghimpunan dana dan penyaluran kredit serta mempertahankan kinerja keuangannya selama tahun Hal ini dapat terwujud berkat inisiatif yang menyeluruh dalam rangka memastikan keberhasilan strategi jangka panjang Bank untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan. Dalam satu tahun terakhir, BCA telah melanjutkan investasi untuk mengembangkan jaringan cabang dan perbankan elektronik secara terpadu. BCA berkomitmen untuk melakukan investasi di bidang teknologi untuk mempermudah dan menyederhanakan proses transaksi, sesuai dengan harapan BCA bahwa perbankan elektronik akan digunakan semakin luas oleh masyarakat. Investasi teknologi juga dilakukan untuk mendukung kapasitas Cash Management serta memperluas platform komunitas perbankan transaksi. Laporan Tahunan BCA

28 Laporan Presiden Direktur Semua investasi tersebut ditujukan untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan para nasabah. BCA telah mengubah paradigma ke arah bisnis yang berbasis solusi dengan mengutamakan kepentingan nasabah. Hal ini merupakan filosofi yang mendasari pengembangan Customer Relationship Management (CRM) di BCA. Dalam mencapai sasarannya, yakni menjadi bank yang berorientasi pada nasabah, BCA telah memformulasikan suatu sistem CRM agar lebih relevan dalam menanggapi setiap kebutuhan pelanggan yang beragam. Setiap kantor wilayah mulai menerapkan kebijakan perbankan masing-masing, dengan mempertimbangkan demografi yang unik dari setiap wilayah dan faktor-faktor pendorong ekonomi wilayah tersebut. Peningkatan kualitas sumber daya manusia juga senantiasa menjadi perhatian utama kami. Hal ini tercermin dari perekrutan karyawan yang berbakat dan penyediaan serangkaian pelatihan yang diikuti secara rutin oleh para karyawan. Upaya-upaya tersebut perlu dilakukan untuk menambah jumlah account officers sejalan dengan perkembangan bisnis yang pesat. Seluruh strategi yang telah disebutkan di atas memiliki satu tujuan: menciptakan dan memasarkan produk dan layanan yang inovatif sebagai solusi keuangan yang efektif bagi para nasabah. Dengan memberikan solusi yang terbaik, BCA dapat memperkuat hubungannya dengan nasabah serta mempertahankan posisinya sebagai bank yang terkemuka, di tengah persaingan di industri perbankan yang semakin ketat. Tata Kelola Perusahaan BCA senantiasa menjunjung tinggi standarstandar serta prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance - GCG). BCA terus menyesuaikan dan memperbaiki praktik-praktik GCG sesuai hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia, serta sejalan dengan international best practices. Pada tahun 2011, BCA melakukan serangkaian program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR) untuk meningkatkan hubungan sosial dengan masyarakat, dengan fokus pada sektor pendidikan dan kesehatan. BCA menyediakan bantuan pendidikan melalui beasiswa dan fasilitas pendidikan, serta melakukan gerakan donor darah dan program pelestarian lingkungan di Indonesia. Pada tahun 2012, BCA berencana untuk mendirikan beberapa pusat layanan kesehatan di Jakarta dan Surabaya. Prospek Usaha BCA berharap untuk dapat memanfaatkan momentum peningkatan daya beli masyarakat untuk menunjang pertumbuhan sektor perbankan di masa mendatang. BCA terus mempertajam strategi yang tepat guna dan tepat sasaran untuk memenuhi permintaan domestik yang sehat atas fasilitas kredit kepemilikan rumah dan mobil, serta kredit korporasi dan komersial, dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit. Sementara likuiditas dan permodalan merupakan prioritas utama bagi Bank untuk menjamin kelangsungan bisnisnya, BCA juga berupaya untuk mengembangkan usahanya ke bidang-bidang baru yang menguntungkan. Dua prospek yang 26 Laporan Tahunan BCA 2011

29 menjanjikan industri pembiayaan mobil dan perbankan syariah telah dilayani oleh BCA Finance dan BCA Syariah, yang menunjukkan pertumbuhan nilai yang baik selama tahun Untuk melengkapi perkembangan bisnis Grup BCA, pada tahun 2011 BCA memperluas jangkauannya dengan mulai memasuki bisnisbisnis baru yang strategis, yang fokus pada potensi pertumbuhan. Bisnis-bisnis baru tersebut adalah asuransi yang berfokus pada konsumen dan sekuritas, disamping terus mengembangkan bisnis pembiayaan sepeda motor. Dengan mengembangkan cakupan layanannya, BCA berupaya untuk membina hubungan yang lebih erat dengan seluruh pemangku kepentingan. Dalam rangka menjamin kelangsungan bisnis jangka panjang, BCA bertekad untuk menjadi top of mind dimata masyarakat, baik dalam transaksi perbankan maupun penyaluran kredit, sehingga dapat menarik lebih banyak lagi nasabah yang berkualitas. Ucapan Terima Kasih Susunan Direksi mengalami perubahan pada tahun Perubahan yang paling mendasar adalah selesainya masa jabatan Bapak Djohan Emir Setijoso, yang telah menunjukkan teladan dalam kepemimpinan beliau sebagai Presiden Direktur BCA sejak Beliau telah berhasil memimpin BCA melewati masa sulit akibat krisis moneter di tahun 1998/1999 serta meletakkan landasan yang kokoh dalam mengembangkan berbagai inisiatif bisnis baik di bidang perbankan transaksi maupun perkreditan. Selanjutnya beliau telah diangkat menjadi Presiden Komisaris BCA pada Rapat Umum Pemegang Saham pada bulan Mei tahun Kami mengucapkan selamat datang kepada para anggota baru dalam jajaran Direksi, yaitu Bapak Eugene K. Galbraith sebagai Wakil Presiden Direktur, setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Presiden Komisaris pada tahun 2011; dan Bapak Erwan Yuris Ang, yang diangkat sebagai Direktur pada Rapat Umum Pemegang Saham di bulan Mei Penghargaan yang tulus kami sampaikan kepada seluruh karyawan kami. Seluruh prestasi yang diraih BCA tak lepas dari dedikasi, kerja keras, dan sikap profesional yang telah diberikan oleh para karyawan. Kami juga ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemegang saham dan mitra usaha atas dukungan dan kerjasamanya selama ini. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih yang sangat mendalam kepada para nasabah setia atas kepercayaannya terhadap BCA dalam memfasilitasi aktivitas perbankan mereka. Kami yakin bahwa hubungan baik yang telah terjalin selama ini akan menjadi faktor penentu keberhasilan BCA di masa depan. Jakarta, April 2012 Atas nama Direksi, Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur Laporan Tahunan BCA

30 28 Laporan Tahunan BCA 2011

31 Tinjauan Bisnis Laporan Tahunan BCA

32 Tinjauan Bisnis Perbankan Cabang Unit Bisnis Perbankan Cabang (Branch Banking) merupakan platform utama BCA dalam mempertahankan dominasinya di bidang perbankan transaksi dan untuk mengembangkan portofolio kredit Komersial dan UKM Unit Bisnis Perbankan Cabang mencakup semua kegiatan bisnis yang terkait dengan perbankan transaksi baik melalui jaringan cabang maupun jaringan elektronik serta berperan sebagai kontak poin bagi nasabah untuk menjalin hubungan dengan BCA. Unit Bisnis Perbankan Cabang menangani bisnis perbankan transaksi dan produk dana, Cash Management serta penyaluran kredit Komersial dan Usaha Kecil & Menengah. Sebagai salah satu bank transaksi terkemuka di Indonesia, BCA senantiasa meningkatkan kualitas layanan, memperluas jaringan cabang di seluruh Indonesia dan meningkatkan jaringan transaksi elektronik sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi saat ini. Memberikan kenyamanan, keamanan dan keandalan jaringan merupakan filosofi utama kami dalam memenuhi kebutuhan nasabah. Didukung oleh jangkauan jaringan yang luas, dana pihak ketiga BCA tumbuh signifikan sebesar 16,5% menjadi Rp 323,4 triliun di tahun Pertumbuhan ini terutama didorong oleh pertumbuhan saldo giro dan tabungan, dua produk yang digunakan oleh para nasabah untuk melakukan transaksi pembayaran sehari-hari. Kontribusi giro dan tabungan yang mencapai 77,0% terhadap total dana pihak ketiga, memungkinkan BCA untuk mempertahankan komposisi pendanaan yang solid. 30 Laporan Tahunan BCA 2011

Pertumbuhan Berkualitas di Tengah Kokohnya Perekonomian Nasional

Pertumbuhan Berkualitas di Tengah Kokohnya Perekonomian Nasional Laporan Tahunan 2010 Pertumbuhan Berkualitas di Tengah Kokohnya Perekonomian Nasional Daftar Isi Pendahuluan 8 Tonggak Sejarah 10 Ikhtisar Data Keuangan 13 Ikhtisar Saham 14 Laporan Presiden Komisaris

Lebih terperinci

Mempertahankan Soliditas

Mempertahankan Soliditas Hasil Kinerja Semester I 2017 Mempertahankan Soliditas Public Expose 2017 PT Bank Central Asia Tbk Jakarta, 9 Agustus 2017 Daftar Isi Tinjauan Makro Ekonomi halaman Kondisi makro ekonomi 4 Ikhtisar kinerja

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bank XYZ Tbk.(Bank XYZ) didirikan pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank XYZ NV. Sejak berdiri hingga sekarang banyak hal yang telah dilalui

Lebih terperinci

Pembahasan Hasil Kinerja Keuangan

Pembahasan Hasil Kinerja Keuangan Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan Pembahasan Hasil Kinerja Keuangan TINJAUAN EKONOMI MAKRO INDONESIA TAHUN 2012 Perekonomian Indonesia tumbuh 6,2% di tahun 2012,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum PT. Bank Central Asia

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum PT. Bank Central Asia BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Central Asia 1. Sejarah Singkat Perusahaan Pada tahun 1955, NV Perseroan Dagang dan Industrie Semarang Knitting Factory berdiri sebagai cikal

Lebih terperinci

Laporan Tahunan. Mempertahankan Soliditas di Tengah Tantangan

Laporan Tahunan. Mempertahankan Soliditas di Tengah Tantangan 2009 Laporan Tahunan Mempertahankan Soliditas di Tengah Tantangan Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan 2 Tonggak Sejarah 4 Ikhtisar Data Keuangan 7 Ikhtisar Saham

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN PT Bank Central Asia, Tbk. ( BCA ) merupakan perusahaan swasta nasional dengan kedudukan kantor pusat di Jalan Jenderal Sudirman kav. 22-23, Jakarta. Dalam laporan tahunan tahun

Lebih terperinci

EKUITAS LAPORAN LABA RUGI. Ekuitas

EKUITAS LAPORAN LABA RUGI. Ekuitas EKUITAS Pada tahun total ekuitas BCA tumbuh 16,6% atau Rp 18,7 triliun menjadi Rp 131,4 triliun. Kenaikan ekuitas ini sejalan dengan peningkatan profitabilitas dan kebijakan pembagian dividen secara terukur.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian LAPORAN POSISI KEUANGAN BCA membukukan posisi keuangan yang solid, didukung oleh posisi permodalan dan likuiditas

Lebih terperinci

enyatukan dan Memadukan Sumber Daya

enyatukan dan Memadukan Sumber Daya M enyatukan dan Memadukan Sumber Daya Keunggulan kompetitif BCA lebih dari keterpaduan kekuatan basis nasabah yang besar, jaringan layanan yang luas maupun keragaman jasa dan produk perbankannya. Disamping

Lebih terperinci

Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat.

Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat. Bank Danamon Laporan Tahunan 2006 18 Laporan Direktur Utama Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat. Di tahun 2006 Bank Danamon memperingati ulang tahunnya yang ke-50 dan menjadi lebih kuat pada akhir

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TERKINI

PERKEMBANGAN TERKINI PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. PERKEMBANGAN TERKINI KINERJA OPERASIONAL PERSEROAN Perbandingan Periode Sembilan bulan yang Berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 30 September 2012 Pendapatan

Lebih terperinci

Perbankan Komersial dan UKM

Perbankan Komersial dan UKM 01 Ikhtisar Data 02 Laporan Tinjauan Bisnis 04 122 PT Bank Central Asia Tbk 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola Pendukung Bisnis 06 Tanggung Jawab Sosial Tinjauan Perbankan Komersial dan

Lebih terperinci

Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris

Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Djohan Emir Setijoso Presiden Komisaris 34 PT Bank Central Asia Tbk

Lebih terperinci

04 Analisis dan Pembahasan Manajemen

04 Analisis dan Pembahasan Manajemen 01 Ikhtisar Data 02 Laporan 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola 06 Tanggung Jawab Sosial 07 Laporan Konsolidasian 04 Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tinjauan Pada tahun 2016 BCA

Lebih terperinci

No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum

No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

Teman Anda Dalam Usaha. P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. PUBLIC EXPOSE. Jakarta, 11 Juni 2014 BANK BUMI ARTA

Teman Anda Dalam Usaha. P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. PUBLIC EXPOSE. Jakarta, 11 Juni 2014 BANK BUMI ARTA P.T. Tbk. PUBLIC EXPOSE Jakarta, 11 Juni 2014 1 PUBLIC EXPOSE Sekilas Tentang Perusahaan Struktur Kepemilikan Susunan Pengurus Jaringan Kantor Ikhtisar Keuangan Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan

Lebih terperinci

Diskusi dan Analisis Manajemen

Diskusi dan Analisis Manajemen Diskusi dan Analisis Manajemen Data Keuangan Konsolidasi Hasil Usaha Pendapatan Bunga Bersih 4.603 5.645 7.136 26% Pendapatan Imbal Jasa 1.080 1.358 1.741 28% Pendapatan Operasional 5.683 7.003 8.877 27%

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bank Central Asia (BCA) secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah

Lebih terperinci

Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris

Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris 01 Ikhtisar Data 02 Laporan 03 Profil Djohan Emir Setijoso Presiden Komisaris PT Bank Central Asia Tbk 05 Tata Kelola Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris 02 34 04 Analisis dan Pembahasan Laporan Tahunan

Lebih terperinci

10. Keputusan RUPS Tahunan 2016 serta Realisasinya

10. Keputusan RUPS Tahunan 2016 serta Realisasinya Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian 10. Keputusan RUPS Tahunan 2016 serta Realisasinya 1. Acara Pertama Persetujuan atas Laporan Tahunan termasuk Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara. Kinerja perbankan yang kuat akan menopang berbagai sektor ekonomi termasuk didalamnya sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya adalah sektor

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan dengan berlakunya Peraturan

Lebih terperinci

7. Memastikan sistem pengendalian internal telah diterapkan sesuai ketentuan.

7. Memastikan sistem pengendalian internal telah diterapkan sesuai ketentuan. 7. Memastikan sistem pengendalian internal telah diterapkan sesuai ketentuan. 8. Memantau kepatuhan BCA dengan prinsip pengelolaan bank yang sehat sesuai dengan ketentuan yang berlaku melalui unit kerja

Lebih terperinci

Sambutan Komisaris Utama

Sambutan Komisaris Utama Sambutan Komisaris Utama Bank Danamon mempertahankan posisinya sebagai salah satu bank dengan profitabilitas tertinggi di Indonesia pada tahun 2005. Sim Kee Boon, Komisaris Utama Pemegang Saham yang terhormat,

Lebih terperinci

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen 8,60% sudah sesuai dengan ketentuan BI mengenai GWM Valuta Asing. dalam batas yang diperkenankan ketentuan BI maksimal

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Otoritas Jasa

Lebih terperinci

Laporan Direktur Utama

Laporan Direktur Utama Laporan Utama Utama 16 Laporan Tahunan Danamon 2007 Kami berhasil meraih kinerja yang sangat memuaskan di berbagai bidang... Pemegang Saham yang Terhormat, Dengan bangga saya laporkan bahwa dalam segala

Lebih terperinci

LAPORAN KOMISARIS. Jayant Rikhye. Tahun 2015 merupakan momentum yang penting bagi Bank Ekonomi untuk mengembangkan potensi ke tingkatan berikutnya

LAPORAN KOMISARIS. Jayant Rikhye. Tahun 2015 merupakan momentum yang penting bagi Bank Ekonomi untuk mengembangkan potensi ke tingkatan berikutnya Kilas Kinerja 2015 Profil Perusahaan Analisa dan Pembahasan Manajemen LAPORAN KOMISARIS Tahun 2015 merupakan momentum yang penting bagi Bank Ekonomi untuk mengembangkan potensi ke tingkatan berikutnya

Lebih terperinci

Laporan Direktur Utama

Laporan Direktur Utama 22 PT Bank Danamon Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2008 Laporan Utama Pemegang Saham yang Terhormat, Tahun 2008 merupakan periode dengan banyak peristiwa yang menggoncangkan fondasi sektor keuangan global

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/10/PBI/2004 TENTANG SISTEM PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/10/PBI/2004 TENTANG SISTEM PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/10/PBI/2004 TENTANG SISTEM PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kesehatan suatu bank merupakan kepentingan semua pihak yang

Lebih terperinci

Laporan Direksi. Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur. 03 Profil Perusahaan. 02 Laporan Manajemen. 07 Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan Direksi. Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur. 03 Profil Perusahaan. 02 Laporan Manajemen. 07 Laporan Keuangan Konsolidasian 01 Ikhtisar Data 02 Laporan 02 03 Profil Laporan Direksi Jahja Setiaatmadja Presiden 22 PT Bank Central Asia Tbk 04 Analisis dan Pembahasan Laporan Tahunan 2016 05 Tata Kelola 06 Tanggung Jawab Sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Daftar nama bank yang termasuk dalam objek penelitian ini adalah 10 bank berdasarkan total aset terbesar di tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 1.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) PT. Bank Negara Indonesia (persero), Tbk atau BNI didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 dan menjadi bank pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia perbankan Indonesia semakin menghadapi banyak tantangan, terutama menghadapi pasar global. Di dalam melaksanakan bisnis, perbankan Indonesia akan dihadapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan perekonomian. Begitu penting perannya sehingga ada anggapan bahwa bank merupakan "nyawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga intermediasi antara investor atau pihak yang memiliki kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga intermediasi antara investor atau pihak yang memiliki kelebihan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu penyokong perekonomian sebuah negara, bank sebagai lembaga intermediasi antara investor atau pihak yang memiliki kelebihan likuiditas

Lebih terperinci

TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM

TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM Yth. Direksi Bank Umum Konvensional di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM Sehubungan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

Lebih terperinci

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Tinjauan Bisnis BCA terus meningkatkan kapabilitas dalam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Peran Bank Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat,

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS MUNGNIYATI STIE TRISAKTI mungniyati@stietrisakti.ac.id PENDAHULUAN K esehatan merupakan aspek yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004, tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga keuangan digolongkan ke dalam dua golongan besar menurut Kasmir (2012), yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank. Lembaga keuangan bank atau

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan dan telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing

Lebih terperinci

PENGUMUMAN. RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT BANK CENTRAL ASIA Tbk

PENGUMUMAN. RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT BANK CENTRAL ASIA Tbk PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT BANK CENTRAL ASIA Tbk Direksi PT Bank Central Asia Tbk, berkedudukan di Jakarta Pusat (selanjutnya disebut Perseroan ), dengan ini memberitahukan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di bab-bab sebelumnya, maka dapat di ambil simpulan sebagai berikut: 1. Perkembangan Capital Adequacy

Lebih terperinci

Sekilas Pokok-Pokok Keuangan tahun 2004

Sekilas Pokok-Pokok Keuangan tahun 2004 Tinjauan Keuangan Sekilas Pokok-Pokok Keuangan tahun 2004 Data Keuangan Penting Konsolidasian (dalam miliar Rupiah, kecuali rasio dan data saham) 2004 2003 2002 Hasil Usaha Pendapatan Bunga Bersih 4.018

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan

BAB I PENDAHULUAN hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perekonomian Indonesia dalam lima tahun terakhir, antara tahun 2008 hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan di Eropa dan Amerika,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 27 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Initial Public Offering (IPO) adalah proses pertama suatu perusahaan berubah statusnya yaitu dari perusahaan milik perorangan menjadi perusahaan

Lebih terperinci

PENGUMUMAN. RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT BANK CENTRAL ASIA Tbk

PENGUMUMAN. RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT BANK CENTRAL ASIA Tbk PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT BANK CENTRAL ASIA Tbk Direksi PT Bank Central Asia Tbk, berkedudukan di Jakarta Pusat (selanjutnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah, inflasi

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah, inflasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awal tahun 1998 yakni pada awal masa orde baru perekonomian Indonesia mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah,

Lebih terperinci

: Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. : I Made Paramartha NIM :

: Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. : I Made Paramartha NIM : Judul Nama : Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. : I Made Paramartha NIM : 1306205090 Abstrak Tingkat kepercayaan masyarakat merupakan hal yang mutlak

Lebih terperinci

BAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan

BAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan BAB I Latar Belakang 1.1 LATAR BELAKANG Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan memiliki beberapa jenis bank. Didalam Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi yang menguntungkan. Dengan total populasi mencapai 248,8 juta jiwa pada tahun 2013 (Sumber: Statistik Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat meningkatkan perannya secara optimal sebagai lembaga intermediasi didalam momentum recovery setelah

Lebih terperinci

KONSOLIDASIAN Tidak Diaudit Diaudit Diaudit Tidak Diaudit Diaudit Diaudit 1 Jan 2014/ POS - POS. 1 Jan 2014/ 31 Mar Des 2014

KONSOLIDASIAN Tidak Diaudit Diaudit Diaudit Tidak Diaudit Diaudit Diaudit 1 Jan 2014/ POS - POS. 1 Jan 2014/ 31 Mar Des 2014 PT CENTRAL ASIA Tbk & ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN Pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 POS - POS KONSOLIDASIAN Tidak Diaudit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja keuangan bank merupakan suatu gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu, baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya. Penilaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup adalah dengan cara meningkatkan pendapatan melalui kegiatan perekonomian. Peningkatan ini membutuhkan suatu sarana

Lebih terperinci

Tinjauan Keuangan Laporan Ta T hunan 2005

Tinjauan Keuangan Laporan Ta T hunan 2005 Tinjauan Keuangan 76 Bank Danamon Laporan Tahunan 2005 Dalam rangka memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kinerja bank yang sudah dinormalkan, kami memasukkan rujukan dalam menormalkan Laba Bersih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Bank UOB Buana (UOB Buana) didirikan dengan nama PT Bank Buana Indonesia pada tanggal 31 Agustus 1956. Bank Buana Indonesia memperoleh ijin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perekonomian suatu negara umumnya diukur oleh beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perekonomian suatu negara umumnya diukur oleh beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja perekonomian suatu negara umumnya diukur oleh beberapa indikator ekonomi yang bisa mencerminkan tingkat kegiatan ekonomi di masyarakat. Salah satu

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015 PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015 Otoritas Jasa Keuangan menilai bahwa secara umum kondisi sektor jasa keuangan domestik masih terjaga, dengan stabilitas yang memadai.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, secara mengglobal persaingan dalam industri perbankan cukup

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, secara mengglobal persaingan dalam industri perbankan cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, secara mengglobal persaingan dalam industri perbankan cukup tinggi, meningkatkan loyalitas nasabah muncul sebagai suatu tantangan penting yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan memiliki peranan yang sangat strategis dalam menunjang berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat fungsinya sebagai lembaga

Lebih terperinci

BELI. Kang Iman cari. Perbankan Tresuri dan Internasional. Tinjauan Bisnis. 01 Ikhtisar Data Keuangan. 03 Profil Perusahaan. 05 Tata Kelola Perusahaan

BELI. Kang Iman cari. Perbankan Tresuri dan Internasional. Tinjauan Bisnis. 01 Ikhtisar Data Keuangan. 03 Profil Perusahaan. 05 Tata Kelola Perusahaan 01 Ikhtisar Data 02 Laporan 03 Profil Tinjauan Bisnis 04 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola 06 Tanggung Jawab Sosial Pendukung Bisnis Tinjauan Perbankan Tresuri dan Internasional Kang Iman cari

Lebih terperinci

No.6/ 23 /DPNP Jakarta, 31 Mei S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

No.6/ 23 /DPNP Jakarta, 31 Mei S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA No.6/ 23 /DPNP Jakarta, 31 Mei 2004 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal: Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.

Lebih terperinci

Public Expose 30 Mei 2018 CCB Indonesia

Public Expose 30 Mei 2018 CCB Indonesia Public Expose 30 Mei 2018 CCB Indonesia PT BANK CHINA CONSTRUCTION BANK INDONESIA TBK 1 Sekilas CCB Indonesia CCB Indonesia PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk ( CCB Indonesia ) adalah Bank Umum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskriptif penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran masingmasing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskriptif penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran masingmasing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Penelitian Deskriptif Analisis deskriptif penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran masingmasing variabel yang diteliti. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari kondisi masyarakat saat ini, jarang sekali orang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari kondisi masyarakat saat ini, jarang sekali orang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dilihat dari kondisi masyarakat saat ini, jarang sekali orang tidak mengenal bank dan tidak berhubungan dengan bank. Perbankan sendiri memegang peranan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan alokasi dana ke dalam berbagai bentuk kesempatan. investasi, memiliki peranan yang sangat besar dalam membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan alokasi dana ke dalam berbagai bentuk kesempatan. investasi, memiliki peranan yang sangat besar dalam membentuk BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang. Kebijakan alokasi dana ke dalam berbagai bentuk kesempatan investasi, memiliki peranan yang sangat besar dalam membentuk rentabilitas suatu Bank. Dengan demikian

Lebih terperinci

Perbankan Individu. Tinjauan Bisnis. 03 Profil Perusahaan. 02 Laporan Manajemen. 04 Analisis dan Pembahasan Manajemen. 01 Ikhtisar Data Keuangan

Perbankan Individu. Tinjauan Bisnis. 03 Profil Perusahaan. 02 Laporan Manajemen. 04 Analisis dan Pembahasan Manajemen. 01 Ikhtisar Data Keuangan 01 Ikhtisar Data 02 Laporan Tinjauan Bisnis 04 128 PT Bank Central Asia Tbk 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan Pendukung Bisnis Perbankan Individu Laporan Tahunan 2016 05 Tata Kelola 06 Tanggung Jawab

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 12 /POJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN WILAYAH JARINGAN KANTOR BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN MODAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan di Indonesia telah mengalami pasang dan surut. Kestabilan lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini tidak hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia dengan nama Citibank N.A (National Association). Citibank

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia dengan nama Citibank N.A (National Association). Citibank 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Citibank merupakan bank asing yang juga memiliki kantor perwakilan di Indonesia dengan nama Citibank N.A (National Association). Citibank didirikan pada 1812

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Aktivitas sektor perbankan dalam suatu negara memegang peranan penting dalam memajukan kehidupan masyarakatnya. Setiap orang dalam melakukan transaksi finansial yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Falsafah penting yang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Falsafah penting yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan salah satu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana, juga sebagai lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi dimensi membawa dampak kehancuran usaha perbankan di Indonesia. Hal ini meninggalkan kredit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistematik yang bisa menggoyah stabilitas sistem keuangan. Kegagalan suatu bank

BAB I PENDAHULUAN. sistematik yang bisa menggoyah stabilitas sistem keuangan. Kegagalan suatu bank BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor perbankan merupakan sektor yang paling rentan terkena risiko sistematik yang bisa menggoyah stabilitas sistem keuangan. Kegagalan suatu bank yang bersifat

Lebih terperinci

Dr. Harry Azhar Azis, MA. WAKIL KETUA KOMISI XI DPR RI

Dr. Harry Azhar Azis, MA. WAKIL KETUA KOMISI XI DPR RI Dr. Harry Azhar Azis, MA. WAKIL KETUA KOMISI XI DPR RI Seminar Nasional dan Expo UMKM Perbarindo. "Modernisasi BPR Dalam Upaya Mendorong Pertumbuhan & Kemudahan Akses Bagi UMKM Dalam Menghadapi Persaingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Runtuhnya Lehman Brother yang merupakan salah satu perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Runtuhnya Lehman Brother yang merupakan salah satu perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtuhnya Lehman Brother yang merupakan salah satu perusahaan investasi serta bank keuangan senior dan terbesar ke-4 di Amerika merupakan awal dari terjadinya krisis

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN Sejarah singkat dan Profile Perusahaan

METODOLOGI PENELITIAN Sejarah singkat dan Profile Perusahaan METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang akan menjadi bahan dalam penelitian penulis adalah Bank Mandiri. 3.1.1 Sejarah singkat dan Profile Perusahaan Bank Mandiri didirikan pada

Lebih terperinci

30 Sep Des Des Sep Des Des 2013

30 Sep Des Des Sep Des Des 2013 PT CENTRAL ASIA Tbk & ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 September 2015, 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 POS - POS KONSOLIDASIAN Tidak Diaudit

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Aktiva produktif baik yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian

DAFTAR ISTILAH. Aktiva produktif baik yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian PENJELASAN. Data yang digunakan dalam buku Data Perbankan Indonesia bersumber dari Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) yang dilaporkan oleh Bank Umum kepada Bank Indonesia, kecuali dinyatakan lain. 2. Data

Lebih terperinci

PRUlink Quarterly Newsletter

PRUlink Quarterly Newsletter PRUlink Quarterly Newsletter Kuartal Kedua 2014 PT Prudential Life Assurance terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan

Lebih terperinci

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Rencana Bisnis Bank Umum.

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Rencana Bisnis Bank Umum. No.6/44/DPNP Jakarta, 22 Oktober 2004 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Rencana Bisnis Bank Umum. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/25/PBI/2004 tanggal 22

Lebih terperinci

Public Expose PT Bank Pundi Indonesia, Tbk

Public Expose PT Bank Pundi Indonesia, Tbk Public Expose PT Bank Pundi Indonesia, Tbk 2012 Agenda Highlights Financial Performance Business Planning Mission, Vision and Values Key Milestones Didirikan dengan nama PT Executive International Bank.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di babbab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Capital Adequacy Ratio (CAR),

Lebih terperinci

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008 Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen 1 Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) Laporan Aset dan Kewajiban Laporan Operasi Laporan

Lebih terperinci

HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32

HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32 PRESS RELEASE HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32 Jakarta, 12 Agustus 2009. Tanggal 10 Agustus 2009 lalu, Pasar Modal Indonesia genap berusia 32 tahun sejak diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia. PT

Lebih terperinci

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH Yth. Direksi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di tempat. RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH Sehubungan dengan berlakunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perbankan merupakan urat nadi perekonomian di seluruh negara. Tidak sedikit roda-roda perekonomian terutama di sektor riil digerakkan oleh perbankan baik secara langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, banyak bank konvensional yang bermasalah akibat negative spread,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, banyak bank konvensional yang bermasalah akibat negative spread, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, selain membuka peluang bisnis yang kian mendunia, pelaku bisnis juga dihadapkan dengan permasalahan yang semakin kompleks dan dinamis

Lebih terperinci

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI 2. Melakukan pemantauan khusus terhadap: a. Risiko operasional, khususnya risiko Teknologi Informasi (TI) untuk memastikan bahwa risiko operasional bank terkendali, disamping itu melakukan evaluasi terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perekonomian adalah salah satu sektor yang menjadi fokus

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perekonomian adalah salah satu sektor yang menjadi fokus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sektor perekonomian adalah salah satu sektor yang menjadi fokus pemerintah dalam membuat berbagai kebijakan dengan mempertimbangkan berbagai aspek dan resikonya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan sebagai salah satu lembaga intermediasi memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan sebagai salah satu lembaga intermediasi memiliki peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan sebagai salah satu lembaga intermediasi memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga intermediasi, bank memiliki peranan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. 51% harus dikuasai oleh pemerintah (Wikipedia, 2017). Persero

BAB IV GAMBARAN UMUM. 51% harus dikuasai oleh pemerintah (Wikipedia, 2017). Persero BAB IV GAMBARAN UMUM A. Bank Persero Persero adalah BUMN yang bentuk usahanya adalah perseoran terbatas atau PT. Saham kepemilikan Persero sebagaian besar atau setara 51% harus dikuasai oleh pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya dengan cara menghasilkan laba tinggi sehingga. profitabilitasnya terus mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya dengan cara menghasilkan laba tinggi sehingga. profitabilitasnya terus mengalami peningkatan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga intermediasi bagi pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. Di samping itu, bank juga sebagai suatu industri yang

Lebih terperinci