Persediaan (Inventory)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Persediaan (Inventory)"

Transkripsi

1 Persediaan (Inventory) Pengertian Inventory merupakan asset : 1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal 2. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan 3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa Importance of Inventory 1. Merupakan unsur yang paling aktif dalam operasi usaha untuk perusahaan dagang besar (grosir) atau perusahaan eceran 2. Sumber utama pendapatan bagi perusahaan dagang 3. Dalam menetapkan laba, harga pokok barang yang dijual merupakan pengurangan terbesar dari penjualan tersebut. 4. Secara umum, bagian terbesar dari sumber daya perusahaan tertanam pada persediaan. Pengaruh Persediaan pada laporan periode Berjalan (Effect of Inventory on the Current Period s Statement) Kesalahan dalam penentuan angka Inventory pada akhir suatu periode akan mengakibatkan: Pelaporan gross profit dan net income yang salah dengan jumlah yang sama Pelaporan inventory dan owner equity dalam balance sheet salah dengan jumlah yang sama. Contoh: Perangkat laporan yang pertama didasarkan pada Ending Inventory yang benar sebesar Rp Perangkat kedua didasarkan pada Ending Inventory yang salah sebesar Rp Perangkat ketiga didasarkan pada Ending Inventory yang salah sebanyak Rp Dalam ketiga kasus itu: Net Sales sebesar Rp Merchandise Available for Sale sebesar Rp dan, Expense sebesar Rp Ending Inventory periode dilaporkan dengan benar sebesar Rp in (000) Income Statement for the Year Balance Sheet at End of Year Net Sales Merchandise Inventory 200 of Merchandise Sold Other assets 800 Gross Profit Expense 550 Net Income 250 Liabiilties 300 Owner s Equity

2 Ending Inventory periode dilaporkan salah sebesar Rp in (000) Income Statement for the Year Balance Sheet at End of Year Net Sales Merchandise Inventory 120 of Merchandise Sold Other assets 800 Gross Profit Expense 550 Net Income 170 Liabiilties 300 Owner s Equity Ending Inventory periode dilaporkan salah sebesar Rp in (000) Income Statement for the Year Balance Sheet at End of Year Net Sales Merchandise Inventory 270 of Merchandise Sold Other assets 800 Gross Profit Expense 550 Net Income 320 Liabiilties 300 Owner s Equity Perbandingan jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan no 2 dan 3 dengan jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan no 1 adalah berdampak sebagai berikut: Net Income Assets Owner s Equity Ending Inventory dinilai terlalu Dinilai terlalu Dinilai terlalu Dinilai terlalu rendah Rp Ending Inventory dinilai terlalu tinggi Rp rendah Rp Dinilai terlalu tinggi Rp rendah Rp Dinilai terlalu tinggi Rp rendah Rp Dinilai terlalu tinggi Rp Pengaruh persediaan pada laporan periode berikutnya (The Effect of Inventory on the following Period s Statement) Inventory akhir suatu periode akan menjadi Inventory awal pada periode berikutnya. Jadi jika Inventory dinilai salah pada akhir suatu periode, maka net income dari periode tersebut juga akan dilaporkan salah demikian juga net income untuk periode berikutnya. Contoh: Ending Inventory untuk periode 1 dinyatakan terlalu rendah sebesar Rp dan tidak ada kesalahan lain yang dibuat. Maka dampaknya adalah gross profit (dan net income) akan terlalu rendah untuk periode 1 dan terlalu tinggi untuk periode 2.

3 Pembuktian (Periode 1) No Error Error Net Sales of Merchandise Sold Beginning Inventory Purchases Merchandise available for sale /- ending inventory of merchandise sold Gross profit Terlalu rendah Rp Pembuktian (Periode 2) Error No Error Net Sales of Merchandise Sold Beginning Inventory Purchases Merchandise available for sale /- ending inventory of merchandise sold Gross profit Terlalu tinggi Rp Sistem Persediaan (Inventory Systems) Ada 2 sistem akuntansi persediaan yang utama: 1. Sistem persediaan periodik (Periodic Inventory System) 2. Sistem persediaan perpetual (Perpetual Inventory System) Periodic Inventory System Setiap terjadi transaksi penjualan, pendapatan dari penjualan itu yang dicatat dan tidak ada ayat jurnal untuk mencatat harga pokok barang yang dijual. Pada akhir periode akuntansi, dilakukan penghitungan fisik untuk menentukan harga pokok persediaan akhir dan harga pokok penjualan. Perpetual Inventory System Memakai catatan akuntansi yang secara kontinyu mengungkapkan jumlah persediaan yang ada. Saat terjadi transaksi penjualan, maka pendapatan dari penjualan itu dicatat dan mencatat juga harga pokok barang yang dijual. Sekalipun catatan akuntansi dilakukan secara kontinyu untuk mengungkapkan jumlah persediaan, tetap perlu juga diuji penghitungan secara fisik atas setiap jenis barang. Penentuan Harga Pokok Persediaan (The of Inventory) of Inventory terdiri dari harga beli ditambah dengan semua pengeluaran yang terjadi sehubungan dengan pembelian barang tersebut termasuk biaya transportasi, bea masuk, asuransi kerugian selama perjalanan.

4 Metode Harga Perolehan Persediaan menurut Sistem Persediaan Periodik (Inventory ing Method Under a Periodic Inventory System) Ada 3 metode penetapan Inventory ing yang paling umum digunakan adalah: 1. Masuk pertama, keluar pertama - FIFO (First In First Out) 2. Masuk terakhir, keluar pertama - LIFO (Last In First Out) 3. Rata-rata (Average) Metode First In, First Out (FIFO) 01 Jan Inventory Purchases Purchases Purchases Sales Sales Berdasarkan data diatas, untuk mencari cost of merchandise akhir periode dengan metode FIFO termasuk mencari gross profit maka langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut: Cara 1 1. Menentukan persediaan akhir dalam unit: Persediaan awal Pembelian (total) Barang siap dijual Penjualan (total) Persediaan akhir : 20 unit : 80 unit : 100 unit : 70 unit : 30 unit 2. Menentukan Harga Pokok Persediaan akhir (dalam rupiah): Purchases tanggal Purchases tanggal ending inventory 30 unit Menentukan Sales: 35 unit x 15 = unit x 15 = Menentukan of Purchases: 30 unit x 10 = unit x 11 = unit x 12 = unit 860

5 5. Menentukan gross profit Sales of Merchandise Sold Inventory, 1 jan 180 Purchases Merchandise available for sale Inventory, 31 jan of Merchandise Sold Gross Profit 350 Journal yang diperlukan Saat pembelian (on account) Purchases Account Payable Saat penjualan (on account) Account Receivable Sales

6 Cara 2 FIFO Tgl Merchandise availble for sale of Good Sold (Harga Pokok penjualan) of Merchandise (ending) (Harga Pokok Persediaan Akhir) Sisa/Saldo Persediaan Akhir Transactio n Qty Price Qty Price Qty Price 1-Jan Inventory Purchases Purchases Purchases , Unit merchandise available for sale Rupiah Merchandise available for sale

7 Metode Last In First Out (LIFO) Berdasarkan data diatas, jika menggunakan metode LIFO maka: Cara 1 1. Tentukan persediaan akhir dalam unit: Persediaan awal Pembelian (total) Barang siap dijual Penjualan (total) Persediaan akhir : 20 unit : 80 unit : 100 unit : 70 unit : 30 unit 2. Tentukan Harga Pokok Persediaan akhir (dalam rupiah): Persediaan awal januari Pembelian tanggal persediaan akhir 30 unit Tentukan Sales: 35 unit x 15 = unit x 15 = Tentukan of Purchases: 30 unit x 10 = unit x 11 = unit x 12 = unit Perhitungan rugi laba (mencari gross profit) Sales of Merchandise Sold Inventory, 1 jan 180 Purchases Merchandise available for sale Inventory, 31 jan of Merchandise Sold Gross Profit 290 Journal yang diperlukan Saat pembelian (on account) Purchases Account Payable Saat penjualan (on account) Account Receivable Sales

8 Penjelasan: Jika metode LIFO yang dipakai, maka persediaan akhir yang ada adalah dari pembelian yang awal-awal Cara lain dalam menentukan harga pokok penjualan sebanyak 70 unit yang terjual dengan metode LIFO (terakhir kali dibeli, pertama kali dijual) adalah: 28 jan 10 unit x 12 = unit x 11 = unit x 10 = unit 760

9 LIFO Tgl Merchandise availble for sale of Good Sold (Harga Pokok penjualan) of Merchandise (ending) (Harga Pokok Persediaan Akhir) Sisa/Saldo Persediaan Akhir Transactio n Qty Price Qty Price Qty Price 1-Jan Inventory Purchases Purchases Purchases , Unit merchandise available for sale Rupiah Merchandise available for sale

10 Metode rata-rata (Average) Berdasarkan data diatas, jika menggunakan metode Average, maka: 1. Menentukan persediaan akhir dalam unit: Inventory (awal) Purchases (total) Merchandise Available for sale Sales (total) Inventory (akhir) : 20 unit : 80 unit : 100 unit : 70 unit : 30 unit 2. Menentukan Harga Pokok Persediaan akhir (dalam rupiah): 01 Jan Inventory Purchases Purchases Purchases unit Tentukan rata-rata per unit : 100 unit = 10,4 per unit Hitung of Merchandise Inventory (akhir) * rata-rata per unit 30 unit x Rp 10,4 = Menentukan Sales: 35 unit x 15 = unit x 15 = Menentukan of Purchases: 30 unit x 10 = unit x 11 = unit x 12 = unit Menentukan gross profit Sales of Merchandise Sold Merchandise Inventory, jan Purchases Merchandise avaiable for sale Less Merchandise Inventory, jan of Merchandise Sold Gross profit 322

11 Journal yang diperlukan Saat pembelian (secara kredit) Purchases Account Payable Saat penjualan (secara kredit) Account Receivable Sales Cara lain untuk mencari harga pokok penjualan untuk 70 unit yang terjual dengan metode ratarata adalah: unit yang terjual x harga rata-rata per unit: 70 unit x 10,4 = 728

12 Metode Kalkulasi Harga Perolehan Persediaan menurut Sistem Persediaan Perpetual (Inventory ing Methods under a Perpetual Inventory System) Berikut ini adalah contoh untuk sistem perpetual dengan 3 metode untuk menentukan the cost of merchandise, sampai dengan gross profit Description Units Unit 01 Jan Inventory Sales Purchases Sales Sales Purchases Metode FIFO (First In First Out) Purchases of Merchandise Sold Inventory Qty Unit Qty Unit Qty Unit of Merchandise Purchase of Merchandise Sold of Merchandise On Dec 31 Penjelasan: Dengan tabel / kartu persediaan yang dibuat, dapat diketahui of Merchandise Purchases, of Merchandise Sold, of Merchandise on dec 31 Setelah itu langkah-langkah yang dilakukan untuk mencari Gross profit: Menentukan total Sales: 70 unit x 22 = unit x 24 = unit x 23 =

13 Menentukan Gross profit: Sales : of Merchandise Sold : Gross Profit : 300 Journal yang diperlukan Saat pembelian (secara kredit) Merchandise Inventory Account Payable Saat penjualan (secara kredit) Account Receivable Sales of Merchandise Sold Merchandise Inventory

14 Metode LIFO (Last In First Out) Purchases of Merchandise Sold Inventory Qty Unit Qty Unit Qty Unit of Merchandise Purchase of Merchandise Sold of Merchandise On Dec 31 Untuk mencari Gross profit maka: Tentukan Sales: 70 unit x 22 = unit x 24 = unit x 23 = Menentukan Gross profit: Sales : of Merchandise Sold : Gross profit : 240 Journal yang diperlukan Saat pembelian (on account) Merchandise Inventory Account Payable Saat penjualan (on account) Account Receivable Sales of Merchandise Sold Merchandise Inventory

15 Metode Rata-rata (Average) Purchases of Merchandise Sold Inventory Qty Unit Qty Unit Qty Unit , of Merchandise Purchase of Merchandise Sold of Merchandise On Dec 31 Penjelasan: Untuk mendapatkan harga rata-rata per unit: Jumlahkan jumlah unit = (misalkan hasilnya A) Jumlahkan jumlah total = (misalkan hasilnya B) B dibagi A ( B / A) = harga rata-rata per unit Contoh: Untuk tanggal 11 Jumlahkan jumlah unit: = 110 Jumlahkan jumlah total = Harga rata-rata / 110 = / unit Untuk mencari Gross Profit, langkah-langkah berikutnya adalah: Menentukan Sales: 70 unit x 22 = unit x 24 = unit x 23 = Menentukan Gross Profit : Sales : of Merchandise Sold : Gross Profit : 240 Journal yang diperlukan Saat pembelian (on account) Merchandise Inventory Account Payable

16 Saat penjualan (on account) Account Receivable Sales of Merchandise Sold Merchandise Inventory

17 Penilaian Persediaan Selain Harga Pokok (Valuation of Inventory at Other Than ) Dalam situasi tertentu, inventory dapat dinilai dimana tidak menggunakan cost. Hal ini dimungkinkan jika: 1. The cost of replacing lebih rendah dari harga pokok yang dicatat (recorded cost) 2. Inventory tidak dapat dijual pada harga jual yang normal karena ketidaksempuranaan, usang, perubahan gaya Penilaian mana yang terendah antara harga pokok atau harga pasar (Valuation at Lower of or Market) Jika the cost of replacing suatu inventory lebih rendah daripada original purchases cost, alternatif lain dalam menilai inventory pada harga pokok adalah menggunakan metode mana yang terendah antara harga pokok atau harga pasar (Lower of cost or marktet method LCM) Dalam metode ini tidak memperhatikan metode yang digunakan (Harga pokok atau harga pasar mana yang terendah) Lower of cost or marktet method dapat digunakan untuk: 1. Setiap jenis persediaan 2. Kelompok inventory tertentu 3. Inventory secara keseluruhan Contoh Commodity Inventory Quantity Unit Price Unit Market Price Lower of or Market Komoditi A Komoditi B Komoditi C Komoditi D Penyajian Persediaan Barang Dagang di Neraca (Presentation of Merchandise Inventory on The Balance Sheet) Merchandise Inventory disajikan dalam bagian Current Assets pada Balance Sheet (dibawah receivable) Baik penentuan metode cost of the inventory (FIFO, LIFO, Average) dan metode penilaian inventory, (cost or the lower of cost or market) harus ditunjukkan.

18 PT Indo Binus Balance Sheet Des 31, 2000 Assets Current Assets Cash Notes Receivable Account Receivable /- Allowance for doubtful account Merchandise Inventory at lower of cost (FIFO method) or market Mengestimasi Harga Pokok Persediaan (Estimating Inventory ) Inventory dapat diestimasikan untuk digunakan dalam penyusunan Income statement jika ada bencana seperti kebakaran atau bencana alam lainnya. Ada 2 metode dalam mengestimasi Inventory yaitu: 1. Metode eceran (The Retail Method) 2. Metode laba kotor (The Gross Profit Method) Metode Eceran Untuk Penetapan Harga pokok Persediaan (Retail Method of Inventory ing) Metode ini banyak ditetapkan oleh perusahaan eceran, khususnya Toserba (Toko Serba Ada) The Retail Method mengestimasikan inventory cost berdasarkan hubungan antara cost of merchandise available for sale dengan retail price dari merchandise yang sama. Keunggulan utama dari retail method yaitu: 1. Menyediakan angka-angka persediaan yang dapat dipakai dalam menyusun laporan bulanan atau kuartalan jika digunakan sistem periodik 2. Membantu mengidentifikasi kekurangan persediaan ang ditimbulkan oleh pengutilan atau penyebab lainnya 3. Sebagai alat bantu untuk melakukan perhitungan fisik persediaan. Contoh: Retail Merchandise Inventory, January Purchases in January (net) Sales for january Retail Merchandise Inventory, January Purchases in January (net) Merchandise available for sale Ratio of cost to retail price ( / ) * 100% = 62% Sales for january (net) Merchandise Inventory, Januari 31, at retail Merchandise Inventory, January 31, at estimated cost

19 ( * 62%) Metode Laba Kotor Untuk Pengestimasian Persediaan (Gross Profit Method of Estimating Inventories) The gross profit method memakai estimated of the gross profit yang direalisasi selama periode dimaksud untuk mengestimasi inventory pada akhir periode. Gross profit biasanya diestimasikan dari tingkat aktual sepanjang tahun sebelumnya, disesuaikan dengan setiap perubahan yang terjadi dalam the cost dan sales price selama periode berjalan. Dengan memakai rate of gross profit, jumlah dolar penjualan untuk suatu periode dapat dibagi ke dalam 2 komponen yaitu: 1. Laba Kotor (Gross profit) 2. Harga Pokok Penjualan ( of merchandise sold) Contoh Estimasi Inventory dengan Gross profit Method: Merchandise Inventory, January Purchases in January (net) Sales (net) Estimated gross profit rate 30% Maka taksiran inventory per 31 januari adalah: Sales of Merchandise Sold: Merchandise Inventory, januari Purchases (net) Merchandise Available for sale Merchandise Inventory, januari 31 C of Merchandise Sold B Gross Profit A A = * 30 % = B = = C = = Gross Profit Method sangat berguna dalam: 1. Mengestimasi Inventory untuk financial statement bulanan atau kuartalan dalam sistem persediaan periodik 2. Mengestimasi of Merchandise yang rusak akibat kebakaran atau bencana alam lainnya.

PERSEDIAAN DAN BIAYA PERSEDIAAN YANG TERJUAL

PERSEDIAAN DAN BIAYA PERSEDIAAN YANG TERJUAL PERSEDIAAN DAN BIAYA PERSEDIAAN YANG TERJUAL TOPIK BAHASAN Mengidentifikasi berbagai jenis Inventory Menjelaskan bagaimana penentuan kuantitas inventory Melakukan pencatatan atas Inventory Menghitung cost

Lebih terperinci

chapter 9 Inventory and Cost of Goods Sold An An electronic presentation by by Douglas Cloud Pepperdine University What Is Inventory?

chapter 9 Inventory and Cost of Goods Sold An An electronic presentation by by Douglas Cloud Pepperdine University What Is Inventory? chapter 9 1 Inventory and Cost of Goods Sold An An electronic presentation by by Douglas Cloud Pepperdine University What Is Inventory? 2 Barang-barang yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan bisnis

Lebih terperinci

Cost of Goods Sold and Inventory Estimation and Noncost Valuation

Cost of Goods Sold and Inventory Estimation and Noncost Valuation Cost of Goods Sold and Inventory Estimation and Noncost Valuation Inventory Valuation at Other Than Cost Penilaian Persediaan menurut Nilai Terendah antara Biaya dan Nilai Pasar (Inventory Valuation at

Lebih terperinci

Soal-soal Kartu Persediaan (Inventory Card) Metode Periodik (Periodic Inventory System) Metode Perpetual (Perpectual Inventory System)

Soal-soal Kartu Persediaan (Inventory Card) Metode Periodik (Periodic Inventory System) Metode Perpetual (Perpectual Inventory System) rafi.net $ $ $ $ KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan tugas dengan judul Merchandise Inventory tepat pada waktunya. Buku ini disusun untuk memenuhi

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I ASUMSI ARUS BIAYA, NILAI REALISASI NETO, DAN PENURUNAN NILAI PERSEDIAAN, METODE LABA KOTOR, METODE RITEL Fakultas FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan ditujukan pada bahan baku yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal dan dalam kasus perusahaan manufaktur, yaitu barang dalam proses

Lebih terperinci

Akuntansi Untuk Perusahaan Dagang (Accounting for Merchandising Enterprises)

Akuntansi Untuk Perusahaan Dagang (Accounting for Merchandising Enterprises) Akuntansi Untuk Perusahaan Dagang (Accounting for Merchandising Enterprises) Ciri perusahaan dagang (Characteristic of Merchandising Enterprises) 1. Aktivitasnya yaitu menghasilkan pendapatan yang melibatkan

Lebih terperinci

BAB 4 Persediaan (inventory)

BAB 4 Persediaan (inventory) BAB 4 Persediaan (inventory) Akuntansi Dasar 2 Modul Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian persediaan 2. Menjelaskan sistem akuntansi dalam

Lebih terperinci

PENILAIAN PERSEDIAAN: PENDEKATAN DASAR BIAYA

PENILAIAN PERSEDIAAN: PENDEKATAN DASAR BIAYA Dosen : Christian Ramos Kurniawan PENILAIAN PERSEDIAAN: PENDEKATAN DASAR BIAYA Intermediate Accounting 4-1 Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Persediaan

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan. Penilaian & Pengendalian Persediaan. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Persediaan. Penilaian & Pengendalian Persediaan. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen Manajemen Persediaan Modul ke: Penilaian & Pengendalian Persediaan Fakultas Ekonomi & Bisnis Dinar Nur Affini, SE., MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Penilaian Persediaan Penilaian Persediaan

Lebih terperinci

L/O/G/O PERSEDIAAN: MASALAH PENILAIAN TAMBAHAN

L/O/G/O PERSEDIAAN: MASALAH PENILAIAN TAMBAHAN Dosen : Christian Ramos Kurniawan L/O/G/O PERSEDIAAN: MASALAH PENILAIAN TAMBAHAN Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Persediaan Biaya Kerusakan Keusangan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Persediaan 2.1.1 Definisi Persediaan Persediaan (inventory) adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal, atau barang yang akan

Lebih terperinci

Bab 9 Persediaan. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess

Bab 9 Persediaan. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess Bab 9 Persediaan Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess Tujuan 1. Mengikhtisarkan dan memberikan contoh-contoh prosedur pengendalian internal atas persediaan. 2. Menjelaskan pengaruh kesalahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Persediaan PSAK No.14 (2012), paragraf 06, Persediaan adalah Aset yang dimiliki dan tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa, dalam proses produksi untuk penjualan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha iv

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha iv ABSTRAK Dewasa ini, perusahaan bersaing semakin ketat untuk memperoleh laba dan mengembangkan usahanya. Salah satu cara untuk menghadapi persaingan ini adalah dengan mengelola persediaan. Persediaan merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur selalu memerlukan persediaan, tanpa adanya persediaan para pengusaha akan dihadapkan pada

Lebih terperinci

Analisis Sistem Akuntansi Persediaan

Analisis Sistem Akuntansi Persediaan Analisis Sistem Akuntansi Persediaan Muhammad Rizal Satria, SE., M.Ak., Ak. Program Studi Akuntansi, Politeknik Pos Indonesia rizalstr@gmail.com ABSTRACT Inventories are covering all goods owned by the

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.14 (2009:14.5), persediaan diartikan sebagai berikut: Persediaan adalah aset : a.

Lebih terperinci

BAB 4 PENILAIAN PERSEDIAAN DAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN

BAB 4 PENILAIAN PERSEDIAAN DAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN BAB 4 PENILAIAN PERSEDIAAN DAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN A. Penilaian Persediaan dan Perhitungan Harga Pokok Penjualan dengan Metode FIFO Persediaan adalah barang yang dimiliki perusahaan untuk

Lebih terperinci

Inventories (Persediaan)

Inventories (Persediaan) 6-1 Chapter 6 Inventories (Persediaan) Financial Accounting, IFRS Edition Weygandt Kimmel Kieso 6-2 Tujuan Pembelajaran 1. Menggambarkan langkagh-langkah dalam menentukan kuantitas persediaan. 2. Menjelaskan

Lebih terperinci

PENGANTAR AKUNTANSI 2018

PENGANTAR AKUNTANSI 2018 PENGANTAR AKUNTANSI 2018 Soal Siklus Akuntansi Nama Akun PT Mojakoe Neraca Saldo Per 31 Desember 2017 Asuransi DDM 12,000,000 Beban Gaji 32,000,000 Beban Iklan DDM 28,000,000 Beban Pajak 18,000,000 Beban

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Menurut Keiso, Weygandt dan Warfield (2007:402) persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Persediaan Persediaan ( inventory ) adalah suatu istilah umum yang menunjukan segala sesuatu atau sumber daya sumber daya perusahaan yang disimpan dalam antisipasi pemenuhan

Lebih terperinci

ANALISA LIKUIDITAS DAN MODAL KERJA

ANALISA LIKUIDITAS DAN MODAL KERJA Handout : Analisis Rasio Keuangan Dosen : Nila Firdausi Nuzula, PhD Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya Likuiditas dan Modal Kerja ANALISA LIKUIDITAS DAN MODAL KERJA Likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

Account Payable 2,200,000. Sales 4,000,000 Cost Of Goods Sold 2,678,500 Merchandise Inventory 2,678,500. Account Payable 5,467,500

Account Payable 2,200,000. Sales 4,000,000 Cost Of Goods Sold 2,678,500 Merchandise Inventory 2,678,500. Account Payable 5,467,500 Perpetual Average Tanggal Jurnal Debet Kredit Pe 1-Jan 14-Mar Merchandise Inventory 2,200,000 200 @ Account Payable 2,200,000 15-May Account Receivable 4,000,000 Sales 4,000,000 Cost Of Goods Sold 2,678,500

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di Indonesia sekarang ini sedang di perioritaskan pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat agar lebih maju dan merata. Banyak perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatan. usahanya melakukan transaksi pembelian barang dagang kemudian untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatan. usahanya melakukan transaksi pembelian barang dagang kemudian untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatan usahanya melakukan transaksi pembelian barang dagang kemudian untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuknya.

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I KLASIFIKASI DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN, PENGAKUAN PERSEDIAAN, PENILAIAN PERSEDIAAN Fakultas FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses produksi;

Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses produksi; Pengertian Persediaan Persediaan merupakan salah satu aktiva yang paling aktif dalam operasi kegiatan perusahaan dagang. Persediaan juga merupakan aktiva lancar terbesar dari perusahaan manufaktur maupun

Lebih terperinci

PERSEDIAAN. Penetapan Harga Pokok

PERSEDIAAN. Penetapan Harga Pokok PERSEDIAAN Penetapan Harga Pokok PERSEDIAAN Persediaan barang dagang (merchandise inventory) adalah barang 2 yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali. Pada perusahaan pabrik, termasuk dalam persediaan

Lebih terperinci

Akuntansi untuk investasi dengan metode ekuitas ilustrasi

Akuntansi untuk investasi dengan metode ekuitas ilustrasi Akuntansi untuk investasi dengan metode ekuitas ilustrasi PT Investor mengakuisisi 40% saham biasa (ordinary share) PT Asosiasi pada tanggal 1 Januari 20x2. PT Investor dianggap memiliki pengaruh signifikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sangat sensitif bagi perkembangan financial perusahaan. Dalam akuntansi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sangat sensitif bagi perkembangan financial perusahaan. Dalam akuntansi, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Jenis-Jenis Persediaan 1. Pengertian Persediaan Persediaan merupakan asset perusahaan yang mempunyai pengaruh yang sangat sensitif bagi perkembangan financial

Lebih terperinci

Materi: 7 INVENTORIES (PERSEDIAAN) (PENILAIAN, ESTIMASI & PERPUTARAN PERSEDIAAN)

Materi: 7 INVENTORIES (PERSEDIAAN) (PENILAIAN, ESTIMASI & PERPUTARAN PERSEDIAAN) Materi: 7 INVENTORIES (PERSEDIAAN) (PENILAIAN, ESTIMASI & PERPUTARAN PERSEDIAAN) 2 TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Membandingkan dan membedakan penggunaan ketiga metode biaya tersebut. 2. Menghitung penilaian persediaan

Lebih terperinci

MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 1

MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 1 MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 1 Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEUI. Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di : http:// Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi UJIAN AKHIR SEMESTER PENGANTAR

Lebih terperinci

RECEIVABLE (TAGIHAN / PIUTANG) Klasifikasi Piutang (Classifications of Receivables)

RECEIVABLE (TAGIHAN / PIUTANG) Klasifikasi Piutang (Classifications of Receivables) RECEIVABLE (TAGIHAN / PIUTANG) Klasifikasi Piutang (Classifications of Receivables) Receivable yang timbul dari penjualan kredit biasanya diklasifikasikan sebagai account receivable atau notes receivable.

Lebih terperinci

Catatan/ Notes Rp dan Rp masingmasing pada 31 Desember 2006 dan 2005) c, 2f,

Catatan/ Notes Rp dan Rp masingmasing pada 31 Desember 2006 dan 2005) c, 2f, Halaman : 2 dari 43 NERACA KONSOLIDASIAN 31 Desember Pages : 2 of 44 CONSOLIDATED BALANCE SHEETS December 31, AKTIVA ASSETS AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 10.160.758.858 2c, 2d, 3 15.231.755.461

Lebih terperinci

PT SIWANI MAKMUR Tbk

PT SIWANI MAKMUR Tbk Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dan Laporan Auditor Independen (Mata Uang Indonesia) Financial Statements For the Years Ended December 31, 2010 and

Lebih terperinci

BAB PERSEDIAAN. Mohammad Aryo Arifin, SE., M.Si., Ak Page 1

BAB PERSEDIAAN. Mohammad Aryo Arifin, SE., M.Si., Ak Page 1 BAB PERSEDIAAN PENGERTIAN PERSEDIAAN Persediaan merupakan salah satu aset yang paling penting bagi banyak perusahaan. PSAK 14 mendefinisikan persediaan sebagai aset yang: a) Tersedia untuk dijual dalam

Lebih terperinci

PERTEMUAN 1, 2 & 3 AKUNTANSI KANTOR PUSAT DAN CABANG

PERTEMUAN 1, 2 & 3 AKUNTANSI KANTOR PUSAT DAN CABANG PERTEMUAN 1, 2 & 3 AKUNTANSI KANTOR PUSAT DAN CABANG A. PROSEDUR UMUM Dalam rangka meningkatkan penjualan, organisasi bisnis secara konstan berusaha memperluas area penjualan. Perluasan area pemasaran

Lebih terperinci

Mentoring SPA FEB Pengantar Akuntansi 1. Official. UTS Semester Gasal 2015/2016

Mentoring SPA FEB Pengantar Akuntansi 1. Official. UTS Semester Gasal 2015/2016 Mentoring Pengantar Akuntansi 1 UTS Semester Gasal 2015/2016 @spafebui SPA FEB UI Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI. Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com Official

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Persediaan Pengertian Persediaan Syakur (2009;125)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Persediaan Pengertian Persediaan Syakur (2009;125) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Persediaan Persediaan merupakan suatu elemen yang paling penting bagi perusahaan dagang maupun perusahaan industri, tanpa adanya persediaan perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Evaluasi dan Kebijakan 2.1.1 Pengertian Evaluasi dan Kebijakan Pengertian evaluasi menurut Syahrul dan Nizar (2000:58) adalah sebagai berikut: Penilaian atau proses penelitian

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 3 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 1. Kombinasi bisnis melalui perolehan saham PSAK No. 22 mendefinisikan kombinasi bisnis sebagai suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh

Lebih terperinci

NET PROFIT: Penjualan : 40 Biaya : 26-14

NET PROFIT: Penjualan : 40 Biaya : 26-14 6. RENCANA KEUANGAN (Finansial Plan) 6.1. PRoyeksi Laporan Laba Rugi Laporan rugi laba (income statement atau profit and loss statement/ P&L) adalah "gambaran bergerak" yang menggambarkan kemampuan perusahaan

Lebih terperinci

Biaya persediaan = Rp ,-

Biaya persediaan = Rp ,- BAB 5 PERSEDIAAN A. Pengertian Salah satu aset lancar yang umumnya memiliki nilai yang besar diantara aset-aset lancar lainnya adalah persediaan. Persediaan merupakan jenis aset produktif yang dimiliki

Lebih terperinci

PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING ( Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.11 )

PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING ( Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.11 ) ISSN 1411 0393 PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING ( Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.11 ) Akhmad Riduwan *) ABSTRAK Mata uang pelaporan (reporting currency) bagi perusahaan yang

Lebih terperinci

PT SIWANI MAKMUR Tbk

PT SIWANI MAKMUR Tbk Laporan Keuangan Interim Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal dan 31 Desember 2013 Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal (Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan yang

Lebih terperinci

MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 2

MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 2 MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 2 Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEUI. Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di : http://spa-feui.com SPA FEUI 2014 Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi UJIAN

Lebih terperinci

PIUTANG. Slide 4-1. Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting

PIUTANG. Slide 4-1. Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Dosen : Christian Ramos Kurniawan PIUTANG 4-1 Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Piutang Piutang adalah klaim kepada pelanggan atau pihakpihak lain

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Klasifikasi Persediaan

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Klasifikasi Persediaan BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Klasifikasi Persediaan Klasifikasi dan pengukuran yang terpisah atas persediaan di perlukan karena perannya sebagai salah satu aktiva lancar yang paling penting bagi banyak perusahaan.

Lebih terperinci

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. This page was created using BCL ALLPDF demo software. To purchase, go to

BAB I PENDAHULUAN. This page was created using BCL ALLPDF demo software. To purchase, go to BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan era globalisasi yang juga mempengaruhi kemajuan perkembangan dunia usaha, Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang menggalakkan pembangunan

Lebih terperinci

SOAL TEORI DASAR AKUNTANSI

SOAL TEORI DASAR AKUNTANSI SOAL TEORI DASAR AKUNTANSI Alokasi waktu : 60 menit (1 jam) Jumlah soal : 50 Nilai maksimal : 100 PETUNJUK 1. Baca doa sebelum memulai. 2. Tulis nomor peserta pada lembar soal dan lembar kerja yang disediakan.

Lebih terperinci

Akuntansi untuk Perusahaan Dagang

Akuntansi untuk Perusahaan Dagang Akuntansi untuk Perusahaan Dagang Tujuan Pembelajaran Menjelaskan aktivitas perusahaan dagang Akuntansi untuk transaksi pembelian Akuntansi untuk transaksi penjualan Jurnal penutup perusahaan dagang Bentuk

Lebih terperinci

Statement of Cash Flow

Statement of Cash Flow Statement of Cash Flow Tinjauan Histori (Historical Perspective) Pada tahun 1971 APB mengeluarkan Opinion no 19 yang mensyaratkan disertakannya Fund Statement bersama-sama dengan balance sheet dan income

Lebih terperinci

SOAL TEORI DASAR AKUNTANSI

SOAL TEORI DASAR AKUNTANSI SOAL TEORI DASAR AKUNTANSI Alokasi waktu : 60 menit (1 jam) Jumlah soal : 50 Nilai maksimal : 100 PETUNJUK 1. Baca doa sebelum memulai. 2. Tulis nomor peserta pada lembar soal dan lembar kerja yang disediakan.

Lebih terperinci

SIKLUS AKUNTANSI (Accounting Cycle)

SIKLUS AKUNTANSI (Accounting Cycle) SIKLUS AKUNTANSI (Accounting Cycle) Langkah 1 Dokumen Bisnis di analisis (Bukti Transaksi) Langkah 2 Mencatat Transaksi ke dalam Jurnal (Journal) Langkah 3 Posting ke Buku Besar (Ledger) Langkah 4 Menyusun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasi kegiatan perusahaan dagang. Persediaan juga merupakan aktiva lancar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasi kegiatan perusahaan dagang. Persediaan juga merupakan aktiva lancar BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persediaan 1. Pengertian Persediaan Persediaan merupakan salah satu aktiva yang paling aktif dalam operasi kegiatan perusahaan dagang. Persediaan juga merupakan aktiva lancar

Lebih terperinci

MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 1

MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 1 MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 1 Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEUI. Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di : http:// Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi Ujian Tengah Semester Gasal

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak Persediaan. Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA :

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak Persediaan. Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA : AKUNTANSI PERPAJAKAN Modul ke: 05 Akuntansi Pajak Persediaan Fakultas EKONOMI Program Studi MAGISTER AKUNTANSI Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA : 081218888013 Email : suhirmanmadjid@ymail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Internal 1. Pengertian Pengendalian Internal Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Pengertian Akuntansi Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2001 : 1198 )

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Pengertian Akuntansi Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2001 : 1198 ) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Tinjauan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2001 : 1198 ) adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat, ( sesudah mempelajari, menyelidiki

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran A Neraca Komparatif PT. GN Tahun 2005 dan 2006

LAMPIRAN. Lampiran A Neraca Komparatif PT. GN Tahun 2005 dan 2006 LAMPIRAN L1 Lampiran A Neraca Komparatif PT. GN Tahun 2005 dan 2006 PT GN BALANCE SHEETS AS OF DECEMBER 31, 2006 AND 2005 (In Rupiah) Notes 2006 2005 ASSETS Current Assets Cash and Cash Equivalents 2b,

Lebih terperinci

xx (belum diamortisasi) d. Jurnal Reciprocal Account Payable dan Account Receivable Account payable xx Account receivable xx

xx (belum diamortisasi) d. Jurnal Reciprocal Account Payable dan Account Receivable Account payable xx Account receivable xx 1 CONSOLIDATION TECHNIQUES AND PROCEDURES Pada bagian ini akan dibahas: 1. Laporan konsolidasi dengan menggunakan metode ekuitas 2. Metode ekuitas tidak lengkap dan metode biaya 3. Konpleksitas tambahan

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA MODUL 3 HARGA POKOK PENJUALAN & IKHTISAR RUGI LABA

AKUNTANSI BIAYA MODUL 3 HARGA POKOK PENJUALAN & IKHTISAR RUGI LABA AKUNTANSI BIAYA MODUL 3 HARGA POKOK PENJUALAN & IKHTISAR RUGI LABA Oleh Ir. Betrianis, MSi Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia DEPOK 2006 TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari

Lebih terperinci

MOJAKOE. Pengantar Akuntansi 1

MOJAKOE. Pengantar Akuntansi 1 MOJAKOE Pengantar Akuntansi 1 Dilarang Memperbanyak Mojakoe ini tanpa seijin SPA FEUI Mojakoe dapat didownload di www.spa-feui.com Fb: SPA FEUI Twitter: @spafeui Page 1 of 3 Program Studi S1 Akuntansi

Lebih terperinci

A Review of the Accounting Cycle

A Review of the Accounting Cycle A Review of the Accounting Cycle Intermediate Accounting Chapter 2 S t I c e S t I c e S k o u s e n Friday, May 28, 2010 1 Tujuan Pembelajaran 1. Mengidentifikasi dan menjelaskan langkah-langkah dasar

Lebih terperinci

Akuntansi Persediaan (INVENTORY)

Akuntansi Persediaan (INVENTORY) Akuntansi Persediaan (INVENTORY) PERSEDIAAN (INVENTORY) Persediaan adalah barangbarang yang dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan untuk memproduksi barangbarang yang akan dijual. Klasifikasi Persediaan

Lebih terperinci

Analisa Rasio Keuangan

Analisa Rasio Keuangan 1 MODUL 3 Analisa Rasio Keuangan Tujuan Pembelajaran : 1. Bagaimana analisa laporan keuangan dapat membantu menejer untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan 2. Menghitung ratio profitabilitas, likuiditas,

Lebih terperinci

Report No. Page : : 002/08 63 of /08 63 dari 67. Laporan No. Halaman : :

Report No. Page : : 002/08 63 of /08 63 dari 67. Laporan No. Halaman : : 63 dari 67 63 of 67 NERACA Per 30 September 2007, BALANCE SHEETS As of September 30, 2007 and AKTIVA ASSETS AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 4.571.920.198 3.083.975.594 4.398.682.153 Cash

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. asumsi aliran kos sediaan. Beberapa metoda ini adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. asumsi aliran kos sediaan. Beberapa metoda ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Secara umum literatur Akuntansi mencatat beberapa metoda asosiasi atau asumsi aliran kos sediaan. Beberapa metoda ini adalah sebagai

Lebih terperinci

Materi: 06 INVENTORIES (PERSEDIAAN) (Sistem Pencatatan & Metode Persediaan)

Materi: 06 INVENTORIES (PERSEDIAAN) (Sistem Pencatatan & Metode Persediaan) Materi: 06 INVENTORIES (PERSEDIAAN) (Sistem Pencatatan & Metode Persediaan) TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menggambarkan kontrol internal terhadap pesediaan. 2. Menjelaskan pengaruh pencatatan persediaan yang

Lebih terperinci

Cost of Goods Sold and Inventory: Identification and Valuation

Cost of Goods Sold and Inventory: Identification and Valuation Cost of Goods Sold and Inventory: Identification and Valuation What is Inventory? Istilah inventory, menunjukkan : Goods yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan Untuk perusahaan manufaktur,

Lebih terperinci

LKS NASIONAL SMK TAHUN 2008 SOAL LOMBA AKUNTANSI BUKTI-BUKTI TRANSAKSI YANG SALAH dan KOREKSI KESALAHAN

LKS NASIONAL SMK TAHUN 2008 SOAL LOMBA AKUNTANSI BUKTI-BUKTI TRANSAKSI YANG SALAH dan KOREKSI KESALAHAN LKS NASIONAL SMK TAHUN 2008 SOAL LOMBA AKUNTANSI BUKTI-BUKTI TRANSAKSI YANG SALAH dan KOREKSI KESALAHAN CV MAJU Jl. Jenderal Sudirman No 20 Makassar Dokumen Transaksi No.4 BUKTI PENERIMAAN KAS Nomor :

Lebih terperinci

MOJAKOE. June 5. Pengantar Akuntansi 2

MOJAKOE. June 5. Pengantar Akuntansi 2 June 5 MOJAKOE 2013 Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEUI. Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di : www.spa-feui.com Pengantar Akuntansi 2 UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2011/2012 PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB VXII AKUNTANSI PERSEDIAAN

BAB VXII AKUNTANSI PERSEDIAAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AKUNTANSI BAB VXII AKUNTANSI PERSEDIAAN Drs. Heri Yanto, MBA, PhD Niswah Baroroh, SE, M.Si Kuat Waluyojati, SE, M.Si KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SOAL TEORI DASAR AKUNTANSI

SOAL TEORI DASAR AKUNTANSI SOAL TEORI DASAR AKUNTANSI Alokasi waktu : 60 menit (1 jam) Jumlah soal : 50 Nilai maksimal : 100 PETUNJUK 1. Baca doa sebelum memulai. 2. Tulis nomor peserta pada lembar soal dan lembar kerja yang disediakan.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk melaksanakan. lagi untuk membiayai operasi yang berikutnya.

ABSTRAK. Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk melaksanakan. lagi untuk membiayai operasi yang berikutnya. ABSTRAK Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk melaksanakan kegiatannya sehari-hari. Modal kerja baik berupa uang maupun dana lainnya yang telah dikeluarkan diharapkan dapat kembali lagi dalam

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM AKUNTANSI

GAMBARAN UMUM AKUNTANSI PENGANTAR AKUNTANSI GAMBARAN UMUM AKUNTANSI Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya dunia usaha karena akuntansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan

Lebih terperinci

LKS NASIONAL SMK TAHUN 2008 SOAL LOMBA AKUNTANSI BUKTI-BUKTI TRANSAKSI YANG SALAH

LKS NASIONAL SMK TAHUN 2008 SOAL LOMBA AKUNTANSI BUKTI-BUKTI TRANSAKSI YANG SALAH LKS NASIONAL SMK TAHUN 2008 SOAL LOMBA AKUNTANSI BUKTI-BUKTI TRANSAKSI YANG SALAH Dokumen Transaksi No.4 BUKTI PENERIMAAN KAS Nomor : BKM12-2 Tanggal : 3 Desember 2007 Uang Tunai -- Cek P Nomor Cek : BS21

Lebih terperinci

Konsep Penandingan dan Proses Penyesuaian (The Matching Concept and the Adjusting Process)

Konsep Penandingan dan Proses Penyesuaian (The Matching Concept and the Adjusting Process) Konsep Penandingan dan Proses Penyesuaian (The Matching Concept and the Adjusting Process) Konsep Penandingan (The Matching Concept) Penentuan dalam periode mana revenue dan expense bisnis akan dilaporkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Persediaan 1. Pengertian Persediaan Persediaan adalah barang - barang yang biasanya dapat dijumpai di gudang tertutup, lapangan, gudang terbuka, atau tempat-tempat penyimpanan

Lebih terperinci

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries Laporan Keuangan Konsolidasian tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 (tidak diaudit) dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011 (diaudit)

Lebih terperinci

YAYASAN PENDIDIKAN EKONOMI PUSAT SEMARANG SMK WIKARYA KARANGANYAR JL NGALIYAN KARANGANYAR

YAYASAN PENDIDIKAN EKONOMI PUSAT SEMARANG SMK WIKARYA KARANGANYAR JL NGALIYAN KARANGANYAR YAYASAN PENDIDIKAN EKONOMI PUSAT SEMARANG SMK WIKARYA KARANGANYAR JL NGALIYAN KARANGANYAR 1. Kegiatan utama perusahaan dagang a. Mengolah bahan baku menjadi barang jadi b. Menjual jasa dan melayani kepentingan

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA JOB COSTING ( HARGA POKOK PESANAN )---B.Linggar Yekti Nugraheni JOB COSTING. Job Costing Operation Costing Process Costing

AKUNTANSI BIAYA JOB COSTING ( HARGA POKOK PESANAN )---B.Linggar Yekti Nugraheni JOB COSTING. Job Costing Operation Costing Process Costing JOB COSTING METODE PRODUKSI DAN SISTEM AKUNTANSI Accounting System Job Costing Operation Costing Process Costing Type of Production Contraction Clothing Oil refinery Movie Studios Automobiles Paper Hospitals

Lebih terperinci

PENCATATAN TRANSAKSI - BUKU BESAR, POSTING DAN NERACA SALDO

PENCATATAN TRANSAKSI - BUKU BESAR, POSTING DAN NERACA SALDO PENCATATAN TRANSAKSI - BUKU BESAR, POSTING DAN NERACA SALDO Tujuan Pembelajaran Menjelaskan pengertian buku besar Memposting jurnal ke buku besar Membuat neraca saldo (trial balance) Buku Besar (ledger)

Lebih terperinci

Analisis Sistem Persediaan dalam Akuntansi Mina Sari dan Muhammad Dahria

Analisis Sistem Persediaan dalam Akuntansi Mina Sari dan Muhammad Dahria Analisis Sistem Persediaan dalam Akuntansi Mina Sari dan Muhammad Dahria Abstrak Persediaan (inventory) adalah meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu, dengan tujuan untuk dijual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mempunyai banyak dampak terhadap perusahaan, seperti adanya

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mempunyai banyak dampak terhadap perusahaan, seperti adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Era globalisasi mempunyai banyak dampak terhadap perusahaan, seperti adanya peningkatan persaingan, dan adanya teknologi manufaktur yang baru. Hal tersebut

Lebih terperinci

MOJAKOE. MOdulJAwabanKOEliah. Pengantar Akuntansi 2. UTS Semester Genap 2014/2015

MOJAKOE. MOdulJAwabanKOEliah. Pengantar Akuntansi 2. UTS Semester Genap 2014/2015 MOJAKOE MOdulJAwabanKOEliah Pengantar Akuntansi 2 UTS Semester Genap 2014/2015 t@spafebui fspa FEB UI Dilarangmemperbanyak MOJAKOE initanpaseijin SPA FEB UI. Official Partners: SOAL 1 Current Liability

Lebih terperinci

Piutang. Piutang adalah klaim/hak yang diharapkan akan dapat diterima dalam bentuk kas.

Piutang. Piutang adalah klaim/hak yang diharapkan akan dapat diterima dalam bentuk kas. adalah klaim/hak yang diharapkan akan dapat diterima dalam bentuk kas. dapat dikategorikan sebagai Usaha dan Lainnya. usaha merupakan jumlah yang terutang kepada konsumen yang timbul dari transaksi penjualan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Definisi atau Pengertian Persediaan. persediaan dapat diartikan sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI Definisi atau Pengertian Persediaan. persediaan dapat diartikan sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan 2.1.1 Definisi atau Pengertian Persediaan Pengertian persediaan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2011;14.5), persediaan dapat diartikan sebagai berikut

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 March 31, 2016 and December 31, 2015

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 March 31, 2016 and December 31, 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 March 31, 2016 and December 31, 2015 31 Maret 2016/ 31 Desember 2015/ March 31, 2016

Lebih terperinci

UNDERSTANDING FINANCIAL STATEMENTS, TAXES, AND FREE CASH FLOWS. I.K. Gunarta ITS Surabaya Mobile:

UNDERSTANDING FINANCIAL STATEMENTS, TAXES, AND FREE CASH FLOWS. I.K. Gunarta ITS Surabaya   Mobile: UNDERSTANDING FINANCIAL STATEMENTS, TAXES, AND FREE CASH FLOWS I.K. Gunarta ITS Surabaya Email: ik.gunarta@gmail.com Mobile: 0811 372 068 Financial Statements Income statement A summary of the revenue

Lebih terperinci

KOMPUTER AKUNTANSI ACCURATE Irsan Lubis, SE.Ak, BKP Suryani, SE. Lembaga Studi Akuntansi Perpajakan Indonesia

KOMPUTER AKUNTANSI ACCURATE Irsan Lubis, SE.Ak, BKP Suryani, SE. Lembaga Studi Akuntansi Perpajakan Indonesia Latihan SETUP DATABASE ACCURATE Pembahasan Soal Praktik menggunakan Program Accurate versii 4..1 Irsan Lubis, SE.Ak, BKP Suryani, SE 1 SOAL PRAKTIK - LATIHAN INFORMASI PERIODE PERUSAHAAN: Nama perusahaan

Lebih terperinci

CHAPTER 4 COST SYSTEM AND COST ACCUMULATION. a Membeli material secara kredit $ Materials Accounts Payable 100.

CHAPTER 4 COST SYSTEM AND COST ACCUMULATION. a Membeli material secara kredit $ Materials Accounts Payable 100. ..Hal. 4-1 Pencatatan Transaksi CHAPTER 4 COST SYSTEM AND COST ACCUMULATION a Membeli material secara kredit $ 1. Materials 1. Accounts Payable 1. b Pemakaian material selama satu bulan: Untuk produksi

Lebih terperinci

Irsan Lubis, SE.Ak Suryani, SE

Irsan Lubis, SE.Ak Suryani, SE Latihan SETUP DATABASE ACCURATE Pembahasan Soal Praktik menggunakan Program Accurate versi 4..1 Irsan Lubis, SE.Ak Suryani, SE 1 SOAL PRAKTIK - LATIHAN INFORMASI PERIODE PERUSAHAAN: Nama perusahaan PT

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA...

DAFTAR ISI... Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR PERSAMAAN... DAFTAR LAMPIRAN... INTISARI... ABSTRACT... BAB I

Lebih terperinci

Handout : Analisis Rasio Keuangan Dosen : Nila Firdausi Nuzula, PhD Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya. Financial Statement Projection

Handout : Analisis Rasio Keuangan Dosen : Nila Firdausi Nuzula, PhD Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya. Financial Statement Projection 1 Handout : Analisis Rasio Keuangan Dosen : Nila Firdausi Nuzula, PhD Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya Financial Statement Projection Tujuan Financial Forecasting Saat perusahaan menyusun

Lebih terperinci

Catatan/ 2010 Notes 2009

Catatan/ 2010 Notes 2009 NERACA KONSOLIDASI CONSOLIDATED BALANCE SHEETS ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 1.570.132.925.725 2c,3 1.223.600.573.265 Cash and cash equivalents 2d,4,13, Investasi jangka pendek,

Lebih terperinci

PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN

PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 1. Pengertian adalah persediaan barang dagangan yang diperjualbelikan 2. Dokumen 1. Kartu perhitungan persediaan 2. Rekapitulasi perhitungan persediaan 3. Catatan Akuntansi 1.

Lebih terperinci