Bab II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 5 Bab II LANDASAN TEORI Pada masa sekarang ini, perkembangan teknologi menjadi salah satu hal yang penting dalam proses bisnis perusahaan, misalnya dari segi keamanan. Faktor keamanan merupakan salah satu faktor penting yang menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Dengan adanya jaminan faktor keamanan yang baik akan dapat membantu perusahaan meminimalkan adanya potensi-potensi untuk melakukan fraud yang bisa merugikan perusahaan. Oleh karena itu diperlukan teknologi yang baik yang mampu mendukung sistem keamanan di suatu perusahaan. Teknologi-teknologi keamanan yang tersedia antara lain berupa teknologi pembaca kartu, teknologi biometrik, teknologi pembaca sandi, dan lain-lain. 2.1 Biometrik Biometrik adalah metode otomatisasi dari pengenalan seseorang berdasarkan pada sebuah karakteristik psikologi atau kelakuan ( Teknologi biometrik menjadi dasar dari sebuah kesatuan yang luas dari identifikasi keamanan yang tinggi dan solusi dari verifikasi personal.

2 6 Teknologi biometrik harus mempertimbangkan dan mengevaluasi keseluruhan dari karakteristik berikut : 1. Universality : Setiap orang harus memiliki karakteristik. Orang yang bisu atau tanpa sidik jari akan butuh akomodasi dalam cara yang lain. 2. Uniqueness : Umumnya, tidak ada dua orang yang memiliki karakteristik yang identik. Bagaimanapun kembar yang identik susah untuk dibedakan. 3. Permanence : Karakteristik tidak berubah sampai kapanpun. Muka seseorang, sebagai contoh, dapat berubah seiring usia. 4. Collectibility : Karakteristik harus dapat dengan mudah dikumpulkan dan diukur. 5. Performance : Metode harus menghasilkan hasil yang akurat dibawah keadaan lingkungan yang beragam. 6. Acceptability : Publik harus dapat menerima kumpulan sample secara rutin. Metode tanpa gangguan lebih diterima. 7. Circumvention : Teknologi haruslah sulit dicurangi. Ketika dibandingkan dengan metode autentifikasi yang konvensional yang berdasarkan pada apa yang orang miliki atau apa yang orang tahu, autentifikasi biometrik menawarkan dua keuntungan yang khusus : 1. Mempertinggi ketepatan : Dengan hanya memperlihatkan fitur biometrik, seorang pengguna dapat dengan mudah membuktikan dirinya sendiri. Tidak ada masalah seperti pengguna yang terdaftar ditolak karena kehilangan kartu atau lupa kata kuncinya.

3 7 2. Menambah keamanan : Penolakan yang dapat dipercaya terhadap penipu, yang mungkin mencoba untuk memperoleh akses baik dengan mencuri atau memalsukan kartu atau dengan menerka atau memperoleh password dengan cara curang, menjadi mungkin. 2.2 Fingerprint (Sidik Jari) Dari berbagai model pada biometrik, seperti sidik jari, muka, retina, dan yang lainnya, sidik jari adalah yang paling luas digunakan dan memiliki sejarah yang paling lama dalam aplikasi pelaksanaan hukum di dunia nyata. Menurut NEC Journal of Advance Technology Vol 2. No.1, penelitian terhadap identifikasi sidik jari dimulai pada tahun 1960an, dan hasilnya adalah AFIS (Automated Fingerprint Identification Systems) telah digunakan secara mendunia dengan kepercayaan yang tidak dipungkiri lagi. Jutaan dari identifikasi lebih dari seabad dari sejarah forensik yang aktual telah menunjukkan dengan jelas bahwa sidik jari adalah unik dan permanen dan maka identifikasi sidik jari sangat dipercaya. Kemajuan teknik saat ini telah membuat biaya sistem identifikasi menjadi lebih rendah untuk aplikasi umum. Sidik jari telah memiliki dua kelebihan ketika dibandingkan dengan model lain : 1. Stabil, dapat dipercaya dan perangkat lunak identifikasi yang memiliki tingkat keakuratan yang tinggi saat ini tersedia bahkan untuk pemakaian komputer pribadi. 2. Sensor sidik jari dapat dibuat kecil dan tipis untuk diimplementasikan pada personal computer atau bahkan pada peralatan ukuran saku.

4 8 Sebuah sistem autentifikasi personal berbasiskan sidik jari dikhususkan pada dua mode : pendaftaran dan identifikasi. Selama pendaftaran, sebuah gambar sidik jari dibutuhkan dari sebuah jari yang berasal dari seorang pengguna yang terdaftar dengan menggunakan sebuah sensor sidik jari dan fitur yang relevan diubah oleh pengolah fitur. Kumpulan dari fitur yang telah diubah, juga ditunjuk sebagai template yang disimpan sebagai database bersama dengan informasi pengguna yang penting untuk pemberian servis, dan beberapa bentuk ID (identifikasi) yang diberikan untuk pengguna. Ketika pengguna meminta sebuah servis, misalnya dalam mode identifikasi, pengguna memasukkan ID yang diberikan dan memberikan sidik jarinya pada sensor. Sistem menangkap gambar, mengubah masukkan dan mencoba mencocokkan masukkan dengan fitur template yang berhubungan dengan ID pada sistem database. Jika perhitungan sama dengan nilai antara masukkan dan template lebih besar dari permulaan yang ditetapkan sebelumnya, sistem akan menentukan bahwa pengguna adalah benar dan menawarkan servis, tetapi jika tidak maka permintaan akan ditolak. Pada mode identifikasi permintaan dapat hanya menggunakan sidik jari dan tanpa menggunakan ID.

5 9 Gambar 2.1 Autentifikasi Personal Berdasarkan Sidik Jari Untuk mengoptimalkan pendistribusian produk-produk biometrik ini maka dibutuhkan suatu metode inventori yang tepat. Berikut adalah teori-teori sebagai dasar analisis permasalahan. 2.3 Inventori Menurut Arnold dan Chapman (2001), inventori adalah material dan pasokan yang dibawa oleh perusahaan atau institusi baik untuk menjual maupun untuk menyediakan masukkan atau pasokan untuk proses produksi. Secara keuangan, inventori sangat penting untuk perusahaan, menggambarkan antara 20-60% dari total asset perusahaan.

6 10 Dalam manajemen penanganan inventori ada hal yang penting perlu diperhatikan yaitu biaya, sebab di mana inventori berada atau berjalan disitu akan timbul biaya. Berikut adalah biaya dalam manajemen inventori : 1. Item cost merupakan harga barang itu sendiri dan biaya-biaya lain yang berhubungan pada saat pembelian barang tersebut, seperti biaya freight, asuransi, dan lain-lain. 2. Carrying cost meliputi segala biaya yang berhubungan dengan posisi dari inventori itu sendiri dalam perusahaan. Carrying cost ini terdiri dari capital cost, storage cost, risk cost. 3. Ordering Cost adalah biaya yang dibutuhkan untuk memesan barang. Biaya ini tidak tergantung pada jumlah barang yang dipesan. 4. Stockout cost adalah biaya yang timbul karena ketidaktersediannya barang untuk memenuhi permintaan yang ada. Biaya yang timbul misalkan, biaya pemesanan ulang, kehilangan penjualan, dan bahkan kehilangan pelanggan. Pada satu sisi perusahaan dapat mengurangi biaya tersebut dengan mengurangi jumlah inventori yang ada tetapi di sisi lain pelanggan akan tidak puas jika sebuah produk sering tidak tersedia jika diminta. Maka, perusahaan harus menyeimbangkan investasi terhadap inventori dengan tingkat servis pelanggan. Menurut Bowersox, Permintaan yang ada dapat kita bagi menjadi dua tipe, yaitu: Independent Demand: Tipe ini ditujukan pada permintaan produk akhir atau yang disebut juga dengan produk jadi. Dengan kata lain, permintaan terhadap berbagai macam jenis barang tidak berhubungan satu sama lainnya dan jumlah yang dibutuhkan ditentukan secara terpisah atau tidak bergantung pada produk lain.

7 11 Dependent Demand: Dengan tipe ini, kebutuhan akan jenis barang bergantung pada hasil dari kebutuhan terhadap jenis barang yang lain. Sebagai contoh, kebutuhan akan ban mobil bergantung pada kebutuhan akan mobil. MRP akan berhubungan dengan tipe ini. Menurut Render dan Heizer (1997), inventori dapat dibagi menjadi 4 tipe: bahan baku, bahan setengah jadi, barang jadi dan inventori untuk kebutuhan pemeliharaan atau perbaikan. Kegunaan dari inventori adalah: 1. Bisa memenuhi kebutuhan pelanggan di waktu tertentu. 2. Membangun persediaan untuk bulan-bulan dimana permintaan lebih tinggi dari kapasitas yang ada. 3. Mengambil keuntungan ketika ada diskon dari pemasok. 4. Menghindari atau memproteksi dari fluktuasi harga yang meningkat. 5. Menyediakan persediaan cadangan untuk kondisi permintaan yang tidak menentu. 6. Menjaga kelangsungan proses produksi. Menurut fungsinya, inventori terdiri dari cycle stock dan safety stock (Ryzin, 2001). Cycle stock adalah stok yang digunakan untuk memenuhi permintaan yang ada. Cycle stock dipengaruhi oleh beberapa kondisi seperti: Rata-rata permintaan dalam satu periode tertentu Waktu antar pemesanan Waktu antara pemesanan sampai barang tiba/ lead-time

8 12 Safety stock merupakan cadangan inventori yang selalu dipegang oleh perusahaan sebagai cadangan terhadap ketidakpastian pasokan, permintaan dan lainlain. Safety stock dipengaruhi oleh : Ketidakpastian permintaan : Jika tingkat ketidakpastian permintaan tinggi, maka diperlukan safety stock yang tinggi pula untuk tetap memberikan tingkat servis yang tinggi pada pelanggan. Ketidakpastian pasokan : tingkat ketidakpastian pasokan dipengaruhi oleh ketepatan waktu, jumlah dan kualitas pengiriman pemasok. 2.4 Peramalan Untuk dapat menentukan tingkat inventori yang optimum, diperlukan pemahaman terhadap permintaan pelanggan dan dinamika perilaku pasar karena itu diperlukan suatu metode untuk memperkirakan jumlah permintaan dimasa yang akan datang yaitu dengan menggunakan peramalan. Menurut Gasperz (2002), peramalan adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk membantu memberikan gambaran tentang permintaan terhadap produk atau jasa tertentu di masa atau periode mendatang yang akan sangat membantu perusahaan untuk melakukan persiapan untuk periode mendatang. Penentuan metode peramalan dan horizon waktu peramalan akan tergantung pada situasi dan kondisi aktual dari masing-masing industri serta tujuan dari peramalan itu sendiri. Alternatif interval waktu peramalan dapat berupa harian, mingguan, bulanan, triwulanan, semesteran atau tahunan.

9 13 Sesuai dengan pengertiannya, peramalan tidak akan pernah sempurna, karena kita hanya melakukan metode yang memproyeksikan data-data dari periode sebelumnya. Oleh sebab itu biasanya peramalan yang semakin jauh kedepan akan semakin berkurang tingkat keakurasiannya Metode Peramalan Dalam metode peramalan, penggunaan metode-metode peramalan yang berbeda-beda akan memberikan nilai peramalan yang berbeda-beda dan derajat kesalahan peramalan yang berbeda pula. Secara umum metode-metode peramalan dapat dibagi menjadi dua kelompok utama yaitu : 1. Metode Kualitatif Metode kualitatif ini ditujukan untuk peramalan terhadap produk baru, pasar baru, proses baru, perubahan sosial dari masyarakat, perubahan teknologi. Beberapa metode peramalan yang dapat dikelompokkan kedalam metode kualitatif adalah sebagai berikut : Dugaan manajemen ( management estimate ), dimana peramalan semata-mata berdasarkan pertimbangan manajemen, umumnya oleh manajemen senior. Metode ini akan cocok dalam situasi yang sangat sensitif terhadap intuisi dari satu atau sekelompok kecil orang yang karena pengalamannya mampu memberikan opini yang kritis dan relevan. Teknik ini dapat diaplikasikan dalam kondisi dimana tidak ada alternatif lain bagi metode peramalan yang lain untuk diterapkan.

10 14 Riset pasar (market research), merupakan metode peramalan yang berdasarkan pada hasil-hasil dari survey pasar yang dilakukan oleh tenaga-tenaga pemasar produk atau yang mewakilinya. Riset pasar ini tidak hanya akan membantu peramalan tetapi juga membantu dalam mendesain produk dan perencanaan untuk produk-produk baru. Metode kelompok terstruktur (structured group methods), metode ini merupakan metode peramalan berdasarkan proses konvergensi dari opini beberapa orang atau ahli secara interaktif tanpa menyebutkan identitas masingmasing. Analogi historis (historical analogy), merupakan teknik peramalan yang berdasarkan pola data masa lalu dari produk-produk yang dapat disamakan secara analogi. 2. Metode Kuantitatif Metode kuantitatif ini sering disebut sebagai model-model deret waktu (time series method). Menurut Gasperz (2002), metode-metode ini adalah sebagai berikut : o Metode Rata-rata Sederhana (Simple Average) Metode peramalan ini menggunakan data-data dari masa lalu yang dikumpulkan untuk diambil rata-ratanya sebagai peramalan untuk periode masa yang mendatang. o Metode Rata-Rata Bergerak (Moving Average) Metode peramalan ini menggunakan sejumlah data aktual permintaan yang paling baru untuk peramalan permintaan di masa yang akan datang.

11 15 o Metode Rata-Rata Bergerak Terbobot (Weighted Moving Averages Method) Metode peramalan ini menggunakan data-data masa lampau yang paling aktual dan memberikan bobot kepada masing-masing data dengan aturan semakin aktual data semakin besar bobot yang diberikan. Hal ini membuat metode peramalan ini menjadi lebih responsif terhadap perubahan. o Metode Pemulusan Eksponensial (Exponential Smoothing Method) Metode peramalan ini hampir sama dengan metode rata-rata bergerak terbobot. Dalam metode ini juga menggunakan pembobotan untuk tiap-tiap data yang digunakan dengan aturan semakin lama data tersebut semakin kecil bobotnya. Penurunan bobot ini mengikuti pola eksponensial. o Metode Pemulusan Eksponensial dengan Mempertimbangkan Kecenderungan (Exponential Smoothing with Trend Adjustment) Metode peramalan ini hampir sama dengan metode peramalan pemulusan eksponensial tetapi dengan tambahan adanya pertimbangan terhadap kecenderungan. o Metode Regresi Linier (Linear Regression) Metode peramalan ini digunakan apabila pola dari data penjualan masa lalu menunjukkan fluktuasi yang acak di sekitar garis lurus yang memiliki kemiringan tertentu dimana garis ini diwakili oleh persamaan garis.

12 Analisis Kesalahan Peramalan Menurut Gasperz (2002), dalam melakukan suatu peramalan, hasil peramalan yang didapatkan tidak akan pernah selalu seratus persen benar dengan kejadian yang sebenarnya. Untuk menentukan suatu peramalan itu cocok atau tidak adalah dengan menghitung besar kesalahan atau sebesar apa penyimpangan hasil peramalan dengan kejadian yang sebenarnya. Semakin kecil kesalahan atau besar penyimpangannya semakin baik metode peramalan tersebut. Berikut ini adalah cara untuk menghitung kesalahan peramalan : e t = D t - F t Di mana e t D t F t = Kesalahan peramalan / error = Data penjualan yang terjadi = Hasil dari peramalan Untuk menghitung berapa besar kesalahan dari peramalan yang kita lakukan dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut ini : Mean Absolute Deviation (MAD) e t MAD = n Di mana e t = nilai absolute dari kesalahan peramalan periode ke-t n = banyak periode yang dihitung

13 17 Mean Square Error (MSE) 2 e t MSE = n Di mana e t 2 n = nilai kuadrat dari kesalahan periode ke-t = banyak periode yang dihitung Tracking Signal (TS) TS = e t MAD 2.5 Model Inventori Model-model Inventori yang tersedia adalah: Economic Order Quantity Model (EOQ) EOQ model mencari jumlah pemesanan yang optimal dititik total biaya pemesanan sama dengan total biaya penyimpanan (Render dan Heizer, 1997) Buffer Model Calculations Cycle stock Komponen cycle stock adalah jumlah rata-rata dari inventori yang dibutuhkan selama periode pemesanan dan periode lead-time.

14 18 Cycle stock = D avg x (T + LT) (units) Safety stock Safety stock untuk menutupi ketidakpastian permintaan dikalkukasikan sebagai berikut: SS Permintaan = Z x σ f x D avg x (LT) ½ Safety stock untuk menutupi ketidakpastian pasokan dikalkukasikan sebagai berikut: SS Pasokan = Z x σ r x D avg x (LT) ½ T = Waktu antara pemesanan (periode) Z = Nilai standard deviasi dari rata-rata yang berhubungan dengan service level yang dipilih σ f = Penyimpangan peramalan = standar deviasi dari peramalan dengan kenyataan σ r = Penyimpangan tingkat keandalan = (1- (Persentase ketepatan pengiriman supplier) (Persentase kualitas pengiriman supplier) ) D avg = Rata-rata permintaan perperiode berdasarkan permintaan yang aktual beberapa bulan terakhir (unit/periode) LT = Waktu antara pemesanan sampai barang tiba/ lead-time (periode)

15 19 Kita asumsikan bahwa ketidakpastian ini tidak berlangsung bersamaan: TSS = 2 Safety Stock for Safety stock for + (unit) uncertain demand uncertain svpply 2 ( ) ( ( ) ) 1/ 2 2 1/ 2 σ xd x LT 2 TSS = Z x xd x( LT ) σ + (unit) f avg Dimana : TSS = Total Safety stock (unit) Target inventori level Jumlah total dari inventori yang harus ada dipegang adalah jumlah dari cycle stock dan safety stock. Total Buffer Inventori Level = cycle stock + Safety stock T/L = D ( T LT ) + Z D ( LT ) avg Dimana T/L = Target Inventori Level r avg ( σ ) ( ( ) ) 1/ + σ D LT 1/ 2 + (unit) f avg r avg Average Inventory Level Menurut Ryzin (2001), metode ini digunakan untuk menghitung jumlah pemesanan dan jangka waktu pemesanan yang paling optimum dari segi biaya pemesanan dan biaya penyimpanan pada tingkat servis tertentu. Persediaan Maksimal (S) = ( p+ l) λ+ zσ p+ l Safety stock = zσvp+l Order size = λ ( p + l)

16 20 L (1 f ) λ p ( z ) = σ p+ l (ROP) = lλ + SS λ = rata-rata permintaan dalam periode tertentu (unit) σ = standard deviasi dari permintaan (unit) p = periode review (waktu) f = tingkat servis (persentase) L(z) = fungsi standar kehilangan Dengan demikian, total inventori dipengaruhi oleh Order size: o rata-rata permintaan o periode pemesanan (reorder) o waktu antara pemesanan sampai barang tiba / lead time Safety stock. o Nilai standard deviasi dari rata-rata yang berhubungan dengan service level yang dipilih o Penyimpangan peramalan o Penyimpangan tingkat keandalan o Rata-rata permintaan perperiode berdasarkan permintaan yang aktual beberapa bulan terakhir (unit/periode) o Waktu antara pemesanan sampai barang tiba/ lead-time (periode)

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan seluruh proses dalam perencanaan serta pelaksanaan suatu penelitian. Dan menurut Murti Sumarmi dan Salamah Wahyuni (2005, p47),

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi semakin sulit untuk diperkirakan. Selama ini, manajer PT. Focus

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Menurut Mahadevan (2010 : 3) manajemen operasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif bagi organisasi, apakah mereka berada di industri manufaktur

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Koperasi Niaga Abadi Ridhotullah (KNAR) adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang distributor makanan dan minuman ringan (snack). Koperasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari bahasa kata to manage yang artinya mengatur atau mengelola. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April 2011 sampai Mei 2011 di PT. Pindo Deli Pulp and Paper di bagian Paper machine 12. Lokasi Industri

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2009:7) manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 49 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Standar Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimalkan supply chain management pada Honda Tebet (PT. Setianita Megah Motor) dari proses bisnis perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Sistem Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Peramalan Peramalan ( forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Dalam organisasi modern

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Industri Kertas Indonesia Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kertas yang besar. Sampai tahun 2011 terdapat 84 pabrik pulp dan kertas. Pabrik-pabrik tersebut

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN Aldi Firmansyah Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Di dalam melakukan suatu kegiatan dan analisis usaha atau produksi bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG Siti Rohana Nasution 1, Temotius Agung Lukito 2 1,2) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pancasila 1) nasutionana@yahoo.co.id,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Gaol (2008: 5) menyatakan bahwa, Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan dan pengawasan dalam rangka untuk mencapai tujuan yang telah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Persediaan Persediaan merupakan penyimpanan dari setiap item atau sumber daya yang digunakan dalam sebuah organisasi 1. Dalam pengertian lain bahwa inventory merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Keberadaan persediaan dalam suatu unit usaha perlu diatur sedemikian rupa sehingga kelancaran pemenuhan kebutuhan pemakai dapat dijamin

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada PT Dinamika Indonusa Prima terkait dengan jumlah permintaan akan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Heene dan Desmidt (2010:8), menyatakan bahwa manajemen adalah serangkaian aktivitas manusia yang berkesinambungan dalam mencapai suatu tujuan yang telat ditetapkannya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LADASA TEORI Pendistribusian merupakan salah satu bagian daripada manajemen logistik. Manajemen logistik dapat didefinisikan sebagai suatu bagian dari proses rantai penyediaan yang berupa rencana,

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan konsumen pada PT. Aneka Indofoil terkait dengan jumlah persediaan adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #7

Pembahasan Materi #7 1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Pengertian Moving Average Alasan Tujuan Jenis Validitas Taksonomi Metode Kualitatif Metode Kuantitatif Time Series Metode Peramalan Permintaan Weighted Woving

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Persediaan Menurut Jacob, Chase, Aquilo (2009: 547) persediaan merupakan stok dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk produksi. Sedangkan

Lebih terperinci

Persyaratan Produk. I.1 Pendahuluan

Persyaratan Produk. I.1 Pendahuluan BAB I Persyaratan Produk I.1 Pendahuluan Perkembangan teknologi saat ini merupakan pemicu perusahaan untuk menggali potensi yang dimiliki perusahaan untuk dapat lebih meningkatkan performance perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2010 : 4), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Manajemen inventory merupakan suatu faktor yang penting dalam upaya untuk mencukupi ketersediaan stok suatu barang pada distribusi dan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: 06Fakultas Ekonomi dan Bisnis Persediaan Pengaman (Safety Stock) Dr. Sawarni Hasibuan, M.T. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Akomodasi Ketidakpastian Asumsi Model

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasional

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasional BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasional Heizer dan Render (2009:4) mengatakan bahwa manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia yaitu PT. Indosat, Tbk yang beralamat di jalan Daan Mogot KM 11

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia yaitu PT. Indosat, Tbk yang beralamat di jalan Daan Mogot KM 11 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia yaitu PT. Indosat, Tbk yang beralamat

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

MANAJEMEN PERSEDIAAN. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara MANAJEMEN PERSEDIAAN ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara A. Pendahuluan Manajemen persediaan merupakan hal yang mendasar dalam penetapan keunggulan kompetatif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Material Requirement Planning (MRP) Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders dan manufactured planned orders,

Lebih terperinci

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY A. Penentuan Ukuran Pemesanan (Lot Sizing) Lot sizing merupakan teknik dalam meminimalkan jumlah barang yang akan dipesan, sehingga dapat

Lebih terperinci

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2001), peramalan merupakan sebuah seni dan sains dalam memprediksi masa yang akan datang. Peramalan melibatkan dara historis dan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Kurnia Teknik adalah sebuah CV spesialis moulding dan juga menerima jasa CNC, EDM, INJECT, dan DIGIT. CV. Kurnia

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Manajemen Persediaan Manajemen persediaan adalah menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dengan pelayanan pelanggan (Heizer dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam skripsi yang penulis lakukan ini menggunakan analisa forecasting dari

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam skripsi yang penulis lakukan ini menggunakan analisa forecasting dari BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitan Dalam skripsi yang penulis lakukan ini menggunakan analisa forecasting dari PT. Honda Dunia Motorindo. Setelah itu dengan analisa tersebut, penulis berusaha

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada PT. Sebastian Citra Indonesia terkait dengan jumlah penjualan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. future. Forecasting require historical data retrieval and project into the

BAB 2 LANDASAN TEORI. future. Forecasting require historical data retrieval and project into the BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Forecasting is the art and science of predicting the events of the future. Forecasting require historical data retrieval and project into the future with some

Lebih terperinci

PERSPEKTIF PERAMALAN 2 Titien S. Sukamto

PERSPEKTIF PERAMALAN 2 Titien S. Sukamto PERSPEKTIF PERAMALAN 2 Titien S. Sukamto Jenis Peramalan Pada umumnya peramalan dapat dibedakan dalam 3 jenis : 1. Jangka waktu ramalan yang disusun 1. Peramalan jangka pendek : jangka waktunya 1 tahun

Lebih terperinci

Inventory Management. Ir. Dicky Gumilang, MSc. Universitas Esa Unggul Juni 2017

Inventory Management. Ir. Dicky Gumilang, MSc. Universitas Esa Unggul Juni 2017 Inventory Management Ir. Dicky Gumilang, MSc. Universitas Esa Unggul Juni 2017 Apa yang dimaksud inventory? Inventory adalah bahan baku. Suku cadang, barang setengah jadi, atau barang jadi yang disimpan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini membahas tentang analisis dan interpretasi hasil perancangan dalam penelitian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Tujuan bab ini adalah memberikan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Peramalan Peramalan (forecasting) merupakan upaya memperkirakan apa yang terjadi pada masa yang akan datang. Pada hakekatnya peramalan hanya merupakan suatu perkiraan (guess),

Lebih terperinci

Data untuk Perhitungan Biaya Kirim Data untuk Perhitungan Biaya Simpan Pembeli Data untuk Perhitungan Biaya

Data untuk Perhitungan Biaya Kirim Data untuk Perhitungan Biaya Simpan Pembeli Data untuk Perhitungan Biaya ABSTRAK Perkembangan zaman yang semakin maju menyebabkan persaingan semakin meningkat. Namun, persaingan yang terjadi saat ini adalah bukan lagi persaingan antar perusahaan, tetapi persaingan antar rantai

Lebih terperinci

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu melakukan perencanaan untuk memastikan kelancaran operasi rantai pasok 1. Peramalan dalam organisasi 2. Pola permintaan 3. Metode peramalan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Persediaan meliputi semua barang dan bahan yang dimiliki oleh perusahaan dan dipergunakan dalam proses produksi atau dalam memberikan

Lebih terperinci

BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan

BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan Menurut Gaspersz (2004), aktivitas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan permintaan dan penggunaan produk sehingga produk-produk

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Peramalan Kebutuhan Bahan Baku Pada bab ini berisikan tentang analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan Forecasting dan MRP tepung terigu untuk 12 bulan yang

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan suatu kerangka yang mengungkapkan suatu teori-teori yang sesuai dengan pokok permasalahan penelitian yang dibahas.

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FORECASTING DAN EOQ PADA PT. COSMO MAKMUR INDONESIA

PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FORECASTING DAN EOQ PADA PT. COSMO MAKMUR INDONESIA Strategi Bisnis, Jurnal Management Strategic, Aug 2015 PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FORECASTING DAN EOQ PADA PT. COSMO MAKMUR INDONESIA Ardiz Sebastian ardiz.sebastian@gmail.com Mulyono,

Lebih terperinci

PERAMALAN (FORECASTING)

PERAMALAN (FORECASTING) #3 - Peramalan (Forecasting) #1 1 PERAMALAN (FORECASTING) EMA302 Manajemen Operasional Pengertian (1) 2 Oxford Dictionary, Forecast is a statement about what will happen in the future, based on information

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan : stok dari elemen-elemen/item-item untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang atau bahan/barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015 BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan merupakan suatu bentuk usaha untuk meramalkan keadaan di masa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu. Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Januari 2008 sampai dengan Desember 2008 rata-rata permintaan semakin

BAB V ANALISA HASIL. Januari 2008 sampai dengan Desember 2008 rata-rata permintaan semakin BAB V ANALISA HASIL Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang dikumpulkan untuk pembuatan Perencanaan Kebutuhan Material (MRP). Kemudian dalam bab ini berisikan analisa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORITIS BAB 2 LANDASAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama.

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang

BAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang BAB V ANALISA HASIL Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang dikumpulkan untuk pembuatan perencanaan kebutuhan material (MRP). Kemudian dalam bab ini berisikan analisa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Masalah umum pada suatu model persediaan bersumber dari kejadian yang dihadapi setiap saat dibidang usaha, baik dagang ataupun industri.

Lebih terperinci

EMA302 Manajemen Operasional

EMA302 Manajemen Operasional 1 PERAMALAN (FORECASTING) EMA302 Manajemen Operasional Pengertian (1) 2 Oxford Dictionary, Forecast is a statement about what will happen in the future, based on information that is available now. (Peramalan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan (inventory) adalah sumber daya ekonomi fisik yang perlu diadakan dan dipelihara untuk menunjang kelancaran produksi, meliputi bahan baku (raw

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1. Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di PT Klip Plastik Indonesia sejak dari Agustus-Desember 2015, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di PT Klip Plastik

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan Menurut Pardede (2005), persediaan (inventory) adalah sejumlah barang atau bahan yang tersedia untuk digunakan sewaktu-waktu di masa yang akan datang. Sediaan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN

PENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN PENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN M A N A J E M E N O P E R A S I O N A L M I N G G U K E S E P U L U H B Y. M U H A M M A D W A D U D, S E., M. S I. F A K U L T A S E K O N O M I U N I V.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit tanaman pada lahan yang telah disediakan, pemupukan dan perawatan sehingga

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *)

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *) ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *) Jonathan Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman Industri di Indonesia pada saat ini berkembang cukup pesat. Bermacam macam industri banyak yang tumbuh berkembang sehingga mengakibatkan semakin banyaknya pesaing

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Istilah manajemen berasal dari kata kerja to manageyangberarti control. Dalam bahasa Indonesia dapat diartikan : mengendalikan, menangani,

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) 1. Pendahuluan Definisi: Persediaan merupakan simpanan material yang berupa bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi. Inventory dan Klasifikasinya Inventory meliputi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Montana dan Charnov (2008:1) mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses bekerjasama dengan, dan melalui orang lain

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1Landasan Teori 2.1.1Manajemen Operasional Menurut Heizer danrander (2009:4), manajemen operasional adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Daft (2006:216) mendefinisikan manajemen operasi sebagai bidang manajemen yang mengkhususkan pada produksi barang.artinya kegiatan operasi hanya berfokus

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen menurut Manullang (2004:5) adalah seni ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang sudah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan bekerja sama untuk memproses masukan atau input yang ditunjukkan kepada

BAB II LANDASAN TEORI. dan bekerja sama untuk memproses masukan atau input yang ditunjukkan kepada BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Menurut Kristanto (2003:2), sistem adalah kumpulan elemen elemen dan bekerja sama untuk memproses masukan atau input yang ditunjukkan kepada sistem

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Peramalan 2.1.1. Pengertian dan Kegunaan Peramalan Peramalan (forecasting) menurut Sofjan Assauri (1984) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini sedang mengalami pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini sedang mengalami pertumbuhan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang pesat dan stabil meskipun sedang terjadi krisis di Negara eropa dan AS, pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Produksi Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Dalam pengartian yang bersifat

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) KONSEP DASAR Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory control), karena kebijakan persediaan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Persediaan (Inventory) Persediaan adalah sumber daya menganggur (idle resources) yang menunggu proses selanjutnya, yang dimaksud dengan proses yang lebih lanjut tersebut adalah

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN UNTUK MENGOPTIMALKAN PEMAKAIAN VOLUME GUDANG DI PT. SIM BEKASI. Basuki. Abstrak

PENGENDALIAN PERSEDIAAN UNTUK MENGOPTIMALKAN PEMAKAIAN VOLUME GUDANG DI PT. SIM BEKASI. Basuki. Abstrak PENGENDALIAN PERSEDIAAN UNTUK MENGOPTIMALKAN PEMAKAIAN VOLUME GUDANG DI PT. SIM BEKASI Basuki Abstrak PT. SIM merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi kendaraan dengan cara merakit berbagai macam

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA II.1 Peramalan...7

TINJAUAN PUSTAKA II.1 Peramalan...7 DAFTAR ISI Halaman Lembar Judul...i Lembar Pengesahan...ii Lembar Pernyataan...iii Kata Pengantar...iv Daftar Isi...vi Daftar Tabel...x Daftar Gambar...xii Daftar Persamaan...xiii Daftar Lampiran...xv

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut pendapat Dyck dan Neubert (2009:7), manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengendalikan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Manajemen melibatkan koordinasi dan mengawasi kegiatan karya orang lain sehingga kegiatan mereka selesai efisien dan efektif. Efisiensi mengacu pada mendapatkan hasil

Lebih terperinci

9.Peramalan (Forecasting) A. Teori Peramalan B. Metode Peramalan C. Pengukuran Keakuratan Hasil Peramalan Profil PT.

9.Peramalan (Forecasting) A. Teori Peramalan B. Metode Peramalan C. Pengukuran Keakuratan Hasil Peramalan Profil PT. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. SANTOSA AGRINDO. Ira Mutiara 1, Moh. Mukhsin 2

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. SANTOSA AGRINDO. Ira Mutiara 1, Moh. Mukhsin 2 ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. SANTOSA AGRINDO Ira Mutiara 1, Moh. Mukhsin 2 1 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang Email: iramutiara37@hotmail.com 2 Universitas Sultan Ageng

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) EOQ. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) EOQ. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen Modul ke: Manajemen Persediaan Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) EOQ Fakultas FEB Christian Kuswibowo, M.Sc Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Sebelum penggunaan MRP, perencanaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan pada Supply Chain Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Bahan baku merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar dalam memperlancar proses produksi. Banyaknya yang tersedia akan menentukan besarnya penggunaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Manajemen Dalam kegiatan produksi perusahaan tentunya harus dikelola dan dikoordinasikan dengan baik. Menurut Robbins dan Coutler (2012:36) manajemen mengacu pada proses

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Definisi dan Fungsi Persediaan Persediaan adalah sunber daya mengganggur (idle resources) yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud proses lanjut tersebut adalah berupa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan Persediaan merupakan timbunan bahan baku, komponen, produk setengah jadi, atau produk akhir yang secara sengaja disimpan sebagai cadangan untuk menghadapi kelangkaan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Berdasarkan data permintaan produk Dolly aktual yang didapat (permintaan

BAB V ANALISA HASIL. Berdasarkan data permintaan produk Dolly aktual yang didapat (permintaan BAB V ANALISA HASIL Bab ini berisikan mengenai analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan MRP Dolly pada satu tahun yang akan datang yang telah dibahas pada bab sebelumnya. 5.1 Analisa Peramalan

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan. Persediaan Pengaman. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

Manajemen Persediaan. Persediaan Pengaman. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen Modul ke: 06 Manajemen Persediaan Persediaan Pengaman Fakultas FEB Program Studi Manajemen Safety Stock Tujuan safety stock adalah meminimalkan terjadinya stock out dan mengurangi penambahan biaya penyimpanan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Pengertian Data Pengertian data menurut Webster New World Dictionary, Data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap. Diketahui

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Menurut Sofyan Assauri (1984) dalam melakukan kegiatan usaha, setiap perusahaan harus memperkirakan semua yang akan terjadi dalam bidang ekonomi atau dalam

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan. Persediaan Pengaman. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Manajemen Persediaan. Persediaan Pengaman. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen. Modul ke: Manajemen Persediaan Persediaan Pengaman Fakultas FEB Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Safety Stock Tujuan safety stock adalah meminimalkan terjadinya stock out dan mengurangi penambahan

Lebih terperinci

Matakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP

Matakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP Matakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : 2014 Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP 1 Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menunjukkan jenis Peramalan Menggunakan Metode Peramalan Kuantitatif

Lebih terperinci

Kata Kunci : Peramalan (Forecasting), Perencanaan Persediaan Metode P dan Q. Sistemik Nomor. 4 Volume. 2, Desember

Kata Kunci : Peramalan (Forecasting), Perencanaan Persediaan Metode P dan Q. Sistemik Nomor. 4 Volume. 2, Desember USULAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TINTA JENIS BW NEWS PERFECTOR BLACK-G YANG OPTIMAL UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INVENTORI PROBABILISTIK STUDI KASUS DI PT REMAJA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama (assaury, 1991). Sedangkan ramalan adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 2.1.1 Pengertian Manajemen Dalam kegiatan produksi perusahaan tentunya harus dikelola dan dikoordinasikan dengan baik. Berpegang pada acuan menurut

Lebih terperinci