BAB II TEORI DASAR PLC ( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER ) manusia yang mengendalikan mesin tersebut.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TEORI DASAR PLC ( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER ) manusia yang mengendalikan mesin tersebut."

Transkripsi

1 BAB II TEORI DASAR PLC ( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER ) 2.1. UMUM Pada awalnya, mesin merupakan suatu peralatan sederhana yang menggantikan satu bentuk usaha menjadi usaha yang dapat dikendalikan atau diatur oleh manusia. Ini berarti mesin merupakan suatu teknologi yang maju dijamannya, yang mengantikan fungsi tertentu dalam suatu proses tertentu, dan yang menggantikan campur tangan manusia. Namun dalam pengoperasiannya, manusia yang mengendalikan mesin tersebut. Bagian terpenting yang dapat dirasakan pada otomasi modern adalah pada industrial robotics. Beberapa keuntungan yang didapat adalah kontrol kualitas yang sangat baik, efisiensi yang lebih tinggi, dapat diintegrasikan dengan sistem sistem yang berhubungan dengan bisnis, peningkatan produktivitas, dan mengurangi tenaga kerja/buruh. Sedangkan beberapa kerugian yang dapat dirasakan adalah modal yang dibutuhkan besar, dan menambah ketergantungan pada perawatan dan perbaikan. Sebagai contoh, Jepang harus menarik beberapa industri robot ketika mereka menyadari ketidakmampuan mereka terhadap perubahan kebutuhan produksi yang adalah penting sehingga tidak mampu untuk memberikan harga produksi awal mereka. Pada kenyataannya, sistem otomasi dalam dunia industri tidak lepas dari berkembangnya teknologi dalam bidang elektris, yang dimulai pada awal abad ini,

2 ketika motor mulai menggantikan bentuk sumber energi yang lain seperti manusia, hewan atau tenaga air. Sistem terotomasi apabila dilihat dari sudut pandang ilmu kendali merupakan sistem yang mempunyai harga sesaat dari nilai sebenarnya dibandingkan nilai yang diinginkan, sehingga selisih tersebut menghasilkan sinyal untuk mengoreksi dan mengontrol sistem tanpa campur tangan manusia. Pada pertengahan abad ke-20, otomasi telah ada untuk beberapa tahun dalam skala yang kecil, menggunakan devais atau peralatan mekanikal yang sederhana untuk mengotomasikan proses manufacturing yang sederhana. Sedangkan dunia elektronik mulai memasuki arena industri pada tahun 1940-an ketika berbagai komponen pengendali dibuat untuk meningkatkan kinerja sistem industri. Pada masa ini, motor motor AC mulai muncul mendampingi motor DC sebagai tulang punggung sistem industri. Pada tahun 1950-an, penguat elektronik dan magnetik memberikan sumbangan besar pada sistem kendali, yaitu dengan memungkinkan umpan balik pada kendali posisi. Bagaimanapun juga, konsep akan menjadi benar-benar terwujud dalam prakteknya dengan adanya perubahan atau evolusi pada komputer digital, yang fleksibilitasnya memampukannya untuk mengatur hampir semua bagian dari tugas atau proses produksi. Komputer digital dengan kombinasi kecepatan, kemampuan untuk menghitung atau mengkalkulasi dengan cepat, harga, dan ukuran yang dibutuhkan secara keseluruhan, pertama kali muncul sekitar tahun Sebelumnya, komputer komputer yang ada pada industri terdiri dari komputer analog dan komputer hybrid. Sejak tahun 1960, komputer digital telah mengambil alih kontrol secara luas dan sederhana, proses yang diulang-ulang, dan proses proses lain yang lebih kompleks.pada periode

3 ini juga muncul apa yang dinamakan PLC (Programmable Logic Controller, sebagai pengganti relai elektromagnetik pada sistem kendali yang bersifat sekuensial. Dalam perkembangannya hingga kini, otomasi dalam dunia industri makin lama makin bertambah kompleks. Perkembangan ini membentuk sistem otomasi menuju pada suatu struktur tertentu, dan membentuk suatu hirarki sistem otomasi Sejarah Programmable Logic Controller PLC diciptakan sebagai respon atas kebutuhan kebutuhan pada industri otomotif Amerika. Sebelumnya, kontrol, sequencing, dan safety interlock logic untuk manufaktur automobile dan truk-truk dikerjakan dengan relay, timer, dan kontroler close-loop. Proses dalam mengupdate fasilitas-fasilitas tersebut, yaitu dengan mengadakan perubahan model dalam waktu setahun dirasakan sangat mahal dan boros, sedangkan dalam rewiring, sistem relay membutuhkan teknisi elektrik yang ahli dan terampil. Pada tahun 1968, GM (General Motors) Hydaramatic ( the automatic transmission division of General Motors) mengeluarkan proposal permintaan untuk penggantian terhadap sistem relay hard-wired. Proposal yang disetujui berasal dari Bedford Associates of Bedford, Massachusetts. PLC pertama, dengan model desain 084, oleh karena proyek ini merupakan proyek ke-84 pada Bedford Associates. Bedford Associates mulai membuka perusahaan untuk tujuan pengembangan, pembuatan, penjualan dan layanan produk baru : Modicon, yang merupakan kependekan dari Modular Digital Controller. Orang yang sangat berpengaruh dalam projek Modicon ini adalah Dick Morley, yang terkenal dengan

4 sebutan Father of the PLC. Jenis Modicon telah dijual pada tahun 1977 Gould Electronics, dan terakhir oleh Schneider Electric, Pemilik tunggal. Salah satu model awal 084 yang telah dibuat ditampilkan pada kantor pusat perusahaan Modicon, di North Andover, Massachussetts. Model itu dipresentasikan oleh GM kepada Modicon, ketika unit tersebut telah habis produksi sekitar dua puluh tahun. Industri otomotif masih merupakan perusahaan pengguna PLC terbesar. PLC digunakan pada banyak jenis industri yang berbeda, seperti packaging dan mesin mesin semikonduktor. Jenis PLC yang terkenal adalah Koyo, Honeywell, Siemens, Schneider Electric, Omron, Rockwell, General Electric, Panasonic dan Mitsubishi. 2.3.Konsep Dasar Programmable Logic Controller Secara definitif, menurut NEMA (National Electrical Manufactures Association), PLC adalah suatu alat elektronika digital yang berbasis mikrokontroller dan menggunakan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan dan mengaplikasikan instruksi instruksi dari suatu fungsi tertentu, seperti logika, sekuensial, pewaktuan (timing), pencacahan (counting), dan aritmatika dalam rangka mengendalikan mesin-mesin ataupun suatu proses. PLC merupakan elemen unit pengendali yang fungsi pengendaliannya dapat diprogram sesuai dengan keperluan. Jadi, sebelum digunakan PLC diprogram terlebih dahulu agar proses pengendalian yang terjadi sesuai dengan yang diinginkan.

5 Piranti ini juga dirancang sedemikian rupa agar tidak hanya para programer komputer saja yang dapat membuat dan mengubah program-program yang ada di dalamnya melainkan juga dapat dioperasikan oleh para insinyur yang memiliki kemampuan terbatas mengenai pemograman bahasa komputer. Oleh sebab itu para perancang PLC sudah menempatkan sebuah program awal (preprogram) yang memungkinkan program-program kontrol dapat dimasukkan dengan menggunakan bahasa pemograman yang sederhana dan mudah dipahami. Prinsip kerja PLC sama dengan prinsip relay yaitu berupa saklar on-off, tetapi PLC dipandang lebih menguntungkan dari pada relay pada umumnya. Kemudahan kemudahan yang di dapat dengan menggunakan PLC sebagai unit pengendali adalah sebagai berikut : 1. Fleksibel Sebelum menggunakan PLC sebagian besar sistem kontrol mesin menggunakan alat kontrol berupa relay ataupun electronic card. Sistem tersebut tidak praktis karena tidak bisa digunakan secara umum. Sebagai contoh pada setiap mesin yang berbeda tipe, maka akan dibutuhkan electronic card yang berbeda pula sesuai dengan yang dibuat oleh pabrikannya. Sedangkan PLC bisa digunakan secara umum pada setiap tipe mesin dan kita cukup hanya menyediakan program aplikasinya saja. 2. Kemudahan pembuatan dan pengeditan program. PLC mudah diprogram dengan menggunakan bahasa pemograman yang relatif sederhana dan mudah dipahami serta sebagian besar berhubungan dengan operasi-operasi logika dan penyambungan. Pengeditan program juga dapat dilakukan dengan mudah sesuai dengan kebutuhan.

6 3. Kemudahan pemeliharaan dan perbaikan Dibutuhkan banyak waktu pada saat hendak memodifikasi proses pengontrolan dengan menggunakan electronic card maupun relay-relay. Selain itu proses pelacakan pada saat terjadi gangguan akan cukup sulit dilakukan. Tetapi, dengan PLC proses modifikasi dapat dilakukan dengan hanya pemograman ulang (Reprogram) tanpa perlu diinstalasi ulang. Proses pelacakan kesalahan juga dapat dimonitor langsung dengan menggunakan programming tools yang disediakan oleh masingmasing vendor PLC. 4. Dapat digunakan pada berbagai macam alat Proses pengontrolan dengan menggunakan PLC dapat dilakukan pada berbagai macam alat maupun mesin, walaupun mesin yang digunakan berbeda-beda jenis maupun tipe. Pemakai hanya perlu menyediakan program aplikasi sesuai dengan PLC yang digunakan dan memogram PLC tersebut agar beroperasi sesuai dengan proses yang diinginkan. 5. Memiliki jumlah kontak relay yang banyak Setiap PLC memiliki jumlah kontak relay yang cukup banyak. Sedangkan pada relay konvensional jumlah kontaknya terbatas. Pada satu koil internal relay PLC jumlah kontaknya bisa mencapai ratusan, tetapi hal ini juga tergantung pada kapasitas memori dari PLC yang digunakan.

7 6. Memiliki banyak fasilitas dan lebih fungsional Setiap PLC sudah memiliki fasilitas seperti timer, counter, latch, dan fungsi-fungsi lainnya. Sehingga tidak diperlukan lagi penggunaan timer dan counter dan fasilitas eksternal lainnya karena sudah ada dalam PLC. 7. Keamanan (security) yang baik Program PLC yang telah dirancang dapat diproteksi sehingga tidak dapat diubah orang sembarangan. Hal ini berbeda dengan sistem relay konvensional yang sistemnya cenderung lebih terbuka dan memungkinkan setiap orang melakukan perubahan pada sistemnya. 8. Program yang telah dibuat dapat disimpan Program aplikasi PLC yng telah dirancang dengan mudah dapat disimpan pada CD, disket, dan harddisk komputer seperti program komputer pada umumnya. Sehingga program aplikasi yang asli dapat disimpan dan bisa digunakan kembali bila diperlukan. 9. Dapat dimonitoring secara visual Sebelum program aplikasi yang telah dirancang akan digunakan, maka program tersebut dapat dites terlebih dahulu dalam skala laboratorium dengan menggunakan lampu indikator yang ada pada PLC. Hal ini akan memudahkan proses evaluasi dan penyempurnaan program. Selain itu, program tersebut dapat dimonitoring secara visual dengan menggunakan programming device yang disediakan masing-masing PLC. 10. Bersifat kokoh dan dirancang untuk dapat beroperasi pada kondisi suhu, kelembapan, getaran, dan tingkat kebisingan yang lebih dari kondisi normal.

8 Perkembangan PLC berhubungan erat dengan perkembangan mikroprosesor. Oleh karena itu, bila kemampuan mikroprosesor meningkat, maka kemampuan PLC yang menggunakan mikroprosesor tersebut meningkat juga. Saat ini PLC sudah mampu berkomunikasi dengan operator, dengan modul modul khusus seperti PID, analog I/O, dan komputer untuk suatu proses pengendalian khusus. Hal hal mendasar yang harus diketahui dalam pengenalan dan penggunaan PLC sesuai fungsi yang diinginkan adalah : Prinsip Kerja Dasar PLC menerima sinyal input dari peralatan diskrit (on/off) atau analog (sensor). Modul input mengidentifikasi serta mengubah sinyal tersebut ke dalam bentuk tegangan yang sesuai dengan modul input dan mengirimkannya ke CPU (Central Processing Unit). Sinyal input tersebut diolah, kemudian dikirim ke modul output berdasarkan program yang telah disimpan di CPU. Bentuk sinyal output diubah menjadi tegangan yang sesuai dan dipakai untuk menjalankan peralatan output (actuator). Selama proses operasinya, CPU sebuah PLC melakukan tiga operasi utama yaitu: o Membaca data masukan (input) melalui perangkat yang disebut modul input. o Mengeksekusi program kontrol yang telah dirancang dan tersimpan pada memori PLC. o Memperbaharui data-data pada modul output PLC. Ketiga proses di atas dinamakan proses scanning :

9 Gambar 2.1. Prinsip kerja dasar PLC Sistem Aliran Daya Sistem aliran daya merupakan prinsip yang digunakan pada pemrograman PLC. Seperti arus yang mengalir pada rangkaian listrik, garis vertikal pada posisi kiri dan kanan adalah rel daya yang diasumsikan sebagai sumber daya untuk mengaktifkan fungsi fungsi yang terdapat di dalam program yang dibuat. Fungsi fungsi tersebut secara langsung berhubungan dengan rel daya. Kemudian dieksekusi setiap satu kali scan operasi. Gambar berikut merupakan sistem aliran daya yang menjelaskan fungsi-a aktif jika ada aliran daya melewatinya. Sedangkan agar fungsi-c dapat aktif, maka fungsi-b harus aktif terlebih dahulu untuk melewatkan daya ke fungsi-c. FUNGSI-A FUNGSI-B FUNGSI-C Gambar 2.2. Sistem Aliran Daya

10 2.4. Komponen - komponen Penyusun PLC PLC pada dasarnya adalah komputer yang didesain untuk keperluan khusus, sehingga memiliki input dan output yang jelas. Persamaan antara komputer dan PLC dapat dilihat pada kemiripan struktur dasar yang membentuk keduanya. PLC memiliki empat komponen utama, yaitu : Power Supply (catu daya), Processor, Memori, dan Modul Input / Output. Kondisi input PLC dibaca, kemudian disimpan dalam memori. PLC akan memproses keadaan input tadi di CPU sesuai dengan instruksi logik yang sudah diprogram. Kondisi output digunakan untuk mengendalikan suatu peralatan tertentu, seperti motor, variabel speed drive, dan sebagainya. Dalam hal ini prosessor akan mengontrol peralatan luar yang terkoneksi dengan modul output berdasarkan kondisi perangkat input serta program yang tersimpan di dalam PLC tersebut. Adapun komponen-komponen utama dari sebuah PLC dijelaskan sebagai berikut : 1. Power Supply Unit Power supply (catu daya) dibutuhkan untuk mengubah tegangan AC dari sumber menjadi tegangan rendah DC (5 Volt) yang akan digunakan oleh IC dalam CPU PLC untuk beroperasi. Jika terjadi block out Power supply (power off), maka rangkaian Power supply pada PLC dilengkapi dengan baterai cadangan (Back-up Battery). Sehingga jika terjadi kegagalan power, maka secara otomatis baterai akan menggantikan Power supply utama ke CPU agar program pada memori user tidak hilang.

11 2. Prosessor Prosessor merupakan otak PLC, yang berfungsi mengendalikan dan mengawasi jalannya operasi dalam PLC, dan juga melakukan operasi manipulasi data sesuai dengan instruksi program yang tersimpan dalam memori. Suatu jalur komunikasi internal akan membawa informasi dari dan ke CPU, memori dan unit I/O, dengan dikendalikan oleh Prosessor. Sistem pada CPU PLC berbasis mikroprosesor. Prosessor terintegrasi dengan CPU (Central Processing Unit) pada PLC. Jadi fungsi utama Prosesor pada PLC adalah mengatur tugas dari keseluruhan sistem PLC baik itu berupa fungsi matematis, manipulasi data, tugas-tugas diagnostik, dan lain sebagainya. Mikroprosesor dari sebuah PLC dikategorikan berdasarkan jumlah dan panjang ukuran bit dari register prosesor tersebut dan biasanya terdiri dari 8, 16, dan 32 bit. Semakin panjang ukuran jumlah bit, maka akan semakin cepat pula proses yang terjadi pada PLC tersebut. Setiap kali melakukan proses scanning, prosesor akan mengeluarkan sinyal pada akhir proses scan yang dinamakan sinyal end-of-scan (EOS). Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu kali proses scan dinamakan waktu scan (scan time). Waktu scan dapat didefenisikan sebagai waktu total yang diperlukan prosesor unutk mengeksekusi program dan memperbaharui modul input/outputnya. Waktu scan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu jumlah memori yang diperlukan oleh program yang dirancang dan jenis instruksi yang digunakan dalam program. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu kali scan dapat bervariasi antara beberapa millidetik, sampai ratusan millidetik.

12 3. Memori Memori merupakan area dalam CPU PLC tempat data serta program rancangan disimpan dan dieksekusi oleh prosessor. Pada umumnya memori terbagi atas dua kategori yaitu : volatile memory dan unvolatile memory. Program atau data yang disimpan pada volatile memory kan hilang apabila catu daya PLC mati. Volatile memory juga sering disebut Random Acces Memory (RAM). Sebagian PLC yang menggunakan RAM dilengkapi dengan baterai cadangan apabila catu daya sumber mati. Tetapi hal ini juga akan menjadi masalah jika terjadi kegagalan baterai. Hal sebaliknya terjadi pada unvolatile memory. Yang termasuk dalam kategori unvolatile memory yaitu : Read-Only Memory (ROM) Memori ini dirancang untuk menyimpan program secara permanen. Secara umum PLC jarang menggunakan ROM untuk menyimpan program pengguna kecuali untuk aplikasi khusus yang programnya tidak akan diubah. Programmable Read-Only Memory (PROM) Merupakan salah satu jenis ROM yang dapat diprogram ulang dengan menggunakan alat pemograman khusus. Memori ini jarang digunakan pada PLC unutk menyimpan program pengguna. Umumnya hanya digunakan pada back up program saja.

13 Erasable Programmable Read-Only Memory (EPROM) Ini merupakan memori sejenis PROM yang dapat diprogram ulang setelah program yang sebelumnya telah tersimpan dihapus dengan menggunakan sinar ultraviolet. Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory (EEPROM) Ini merupakan jenis ROM yang menyerupai RAM dan paling banyak digunakan pada PLC untuk menyimpan program pengguna. Hal ini disebabkan karena dalam mengubah program pada memori ini kita cukup menggunakan perangkat pemograman pada PLC itu sendiri, misalnya : komputer atau mini-programmer. Keunggulan lainnya dari memori jenis ini adalah kemampuan hapus-tulisnya yang berkisar kali Kapasitas memori tertentu yang dimiliki PLC berkisar antara 1 64 Kbyte, tergantung dari modul memori yang digunakan. 4. Modul Input/Output Unit modul ini berfungsi sebagai perantara/antarmuka PLC dengan proses yang dikendalikan. Unit I/O ini bermacam-macam, tergantung dari jenis PLC-nya, seperti : Input : 5V, 24V, 110V, 240V. Output : 24V 100mA, 110V 1A, 240V 1A AC. (triac), 240V 2A AC (relay).

14 Tiap PLC, mempunyai satu macam input dan satu macam output. Agar penggunaan I/O mudah, digunakan terminal I/O yang berupa terminal dengan memakai sekrup atau plug-in. Tiap I/O memiliki suatu alamat tersendiri yang akan digunakan pada program pada PLC. 5. Modul-modul tambahan Pada penggunaannya, sering dipakai modul-modul tambahan, seperti : I/O analog, yang berfungsi sebagai unit I/O untuk sinyal-sinyal analog. Pengendali PID, yang merupakan suatu modul pengendali proportional, integral, dan derivative, yang pada saat ini sudah terintegrasi pada program PLC. Komunikasi, yang merupakan perantara PLC dengan PLC lain, komputer, printer, dan sebagainya. I/O tambahan Memori tambahan Di samping modul-modul diatas, masih banyak lagi modul-modul tambahan yang dapat digunakan pada PLC Perangkat perangkat Input-Output pada PLC Bagian Input/Output dari PLC terdiri dari modul input dan output. Sistem I/O membentuk interface dengan peranti medan yang dihubungkan pada pengontrol. Tujuan interface ini adalah untuk kondisi berbagai sinyal yang diterima dari atau dikirimkan ke peranti medan eksternal. Beberapa contoh peranti input pada PLC antara lain: 1. tombol-tekan / saklar-saklar mekanis

15 2. saklar pembatas / saklar jarak 3. sensor sensor dan saklar-saklar fotoelektris 4. Enkoder 5. Pengukur regangan (strain gauge) 6. Detektor ketinggian cairan dan pengukur aliran cairan 7. Keypad Sedangkan peranti output seperti : 1. kontaktor 2. katup-katup kontrol direksional / keran solenoid 3. motor DC, motor AC, motor langkah ( stepper motor ) 4. lampu indikator. Beberapa pengontrol yang dapat diprogram mempunyai modul terpisah untuk input dan output. Hal ini untuk menjaga agar kerusakan pada peralatan input/output tidak menyebabkan terjadinya hubung singkat pada unit CPU. Isolasi rangkaian modul dari CPU ini umumnya menggunakan rangkaian optocoupler. Tetapi ada juga PLC yang mempunyai input dan output yang dihubungkan sebagai bagian integral dari pengontrol (Gambar 2.3). Gambar 2.3. Input dan Output terhubung sebagai bagian integral dari PLC

16 Pada PLC yang memiliki hubungan I/O terpisah, maka sering digunakan rak sebagai tempat I/O diletakkan. Pada saat modul diletakkan pada rak, maka hubungan listrik dengan sederetan kontak yang disebut backplane, diletakkan pada bagian belakang rak. Prosessor PLC yang dihubungkan dengan backplane ini, dapat berkomunikasi dengan semua modul pada rak. ( seperti gambar 2.4 ). Gambar modul I/O terpisah dari PLC melalui sistem rack Modul interface input menerima sinyal dan mesin atau peranti proses (misalnya, 120 V ac) dan mengubahnya menjadi sinyal (5 V dc) yang dapat digunakan oleh pengontrol. Modul interface output mengubah pengontrol sinyal (misalnya 5 V dc) menjadi sinyal eksternal (misalnya 120 V ac) yang mengendalikan mesin atau proses. Ada banyak jenis input dan output yang dapat dihubungkan pada pengontrol yang dapat diprogram dan dapat dibagi menjadi dua group yakni : digital (disebut juga diskrit) dan analog. Sensor-sensor atau peranti-peranti yang menghasilkan output digital/diskrit, yaitu kondisi on/off seperti : saklar pilih,tombol tekan/saklar mekanis, saklar pembatas, alat penerangan, motor kecil, dan starter motor dapat

17 dihubungkan dengan mudah ke port-port input PLC. Sedangkan peranti - peranti yang menghasilkan sinyal-sinyal analog seperti : pengontrol suhu pembakaran, kecepatan putaran, dan lain sebagainya harus terlebih dahulu dikonversikan menjadi sinyal-sinyal digital sebelum dihubungkan ke port-port PLC (lihat gambar 2.5 ) Gambar.2.5. Kontrol suhu pembakaran Tiap modul I/O diberi daya oleh sumber tegangan suplai medan (gambar 2.6.a dan 2.6.b). Karena tegangan tersebut dapat berbeda magnitude maupun jenis, maka modul I/O dapat dijumpai pada berbagai batas kerja tegangan dan arus ac dan dc. Kedua tegangan dan arus harus cocok dengan persyaratan listrik dari sistem yang dihubungkan. Ada 4, 8, 12, 16 atau 32 terminal per modul. Pemanufaktur PLC membuat modul input dan output yang beraneka ragam. Modul analogi I/O menyediakan interface untuk berbagai sinyal analogi, meliputi rentang tegangan (misalnya, 1 sampai dengan 5 V) dan rentang arus (misalnya, 4 sampai dengan 20 ma).

18 Gambar. 2.6.a Empat titik modul input diskrit 120 V-AC Gambar. 2.6.b Empat titik modul output diskrit 4 A 120 V-AC Sinyal dihubungkan pada PLC melalui modul input. Modul input melakukan empat tugas pada sistem pengendali PLC antara lain: Merasakan sinyal yang diterima dari sensor pada mesin Mengubah sinyal input menjadi level tegangan yang sesuai pada PLC tertentu Mengisolasi PLC dari fluktuasi pada tegangan atau arus sinyal input Memilih sinyal ke PLC yang menunjukkan sensor mana yang memulai sinyal.

19 Gambar Modul input interface arus bolak-balik Gambar 2.7 menunjukkan diagram blok dan pengawatan yang disederhanakan untuk satu input dari modul input interface ac. Rangkaian input disusun oleh dua bagian pokok, yaitu : bagian daya dan bagian logika. Bagian daya dan bagian logika biasanya dirangkai bersama-sama dengan suatu rangkaian, namun secara listrik keduanya terpisah. Apabila modul tekan ditutup, 120 V AC diberikan pada penyearah jembatan melalui tahanan R 1 dan R 2. Ini menghasilkan tegangan dc level rendah, yang diberikan pada LED dari isolator optis. Batas kerja tegangan dioda zener (Z d ) mengukur level minimum tegangan yang dapat didekteksi.

20 Pada saat sinar dari LED mengenai transistor foto, sinar itu akan berubah ke dalam konduksi, dan status tombol-tekan dikomunikasikan dengan logika atau tegangan dc level-rendah ke prosesor. Isolator optik tidak hanya memisahkan tegangan input ac tinggi dari rangkaian logika, tetapi juga mencegah kerusakan pada prosesor karena transien tegangan sumber. Isoilasi optik juga menolong mengurangi efek gangguan bunyi listrik yang ada pada lingkungan industri yang juga dapat menyebabkan operasi yang tidak menentu dari prosesor. Kopling dan isolasi dapat juga dicapai dengan menggunakan transformator pulsa atau relai buluh. Modul interface output dari pengontrol yang dapat diprogram bertindak sebagai saklar pada suplai, dari suplai daya pemakai untuk mengoperasikan output. Output yang di bawah kendali program diberi umpan dari prosesor ke rangkaian logika yang akan menerima dan menyimpan perintah prosesor yang diperlukan untuk mengaktifkan output. Peranti pen-saklaran output paling sering digunakan untuk menghubungkan daya pada beban dalam pengontrol yang dapat diprogram yaitu: Relai untuk beban ac dan dc Triac untuk beban ac saja Transistor untuk beban dc saja Dari ketiga jenis peranti output tersebut di atas, output PLC dengan jenis relai merupakan output yang paling fleksibel penggunaannya karena dapat menggerakkan beban AC maupun DC. Kelemahannya terletak pada tangggapan switching-nya yang relatif lambat, yaitu sekitar 10 milidetik. Sedangkan unutk

21 Triac dan Transistor, besar arus yang bisa dilewatkan umumnya sebesar 1 A dengan waktu respon kurang dari 1 millidetik. Modul output mempunyai fungsi yang sama dengan modul input kecuali dalam urutan pembalikan. Gambar 2.8 menunjukkan diagram blok dan pengawatan yang disederhanakan dari modul interface output ac. Sebagai bagian dari operasi normalnya, prosesor menyetel status output sesuai dengan program logika. Ketika prosesor memerlukan output, tegangan diberikan kepada LED dari isolator. Kemudian LED memancarkan cahaya yang mengubah fototransistor menjadi terkonduksi. Ini pada gilirannya akan mengubah triac menjadi terkonduksi juga, sehingga pada gilirannya menghidupkan lampu. Karena triac menghantar pada salah satu arah, maka output ke lampu adalah arus bolak-balik. Seperti pada rangkaian input, interface output biasanya dilengkapi dengan LED yang berfungsi untuk menunjukkan status masing-masing output. Tetapi jika modul berisi sekring, maka dapat juga digunakan indikator status sekering. Gambar Modul output interface arus bolak-balik

22 Modul interface output biasanya dirancang untuk menangani arus dalam rentang 2 sampai dengan 3 ampere. Untuk melindungi rangkaian modul output, arus kerja tidak boleh melebihi batas yang ditentukan. Untuk pengontrolan beban besar, misalnya : motor listrik berdaya besar, maka relai kontrol standar dihubungkan ke modul output. Kontak relai kemudian dapat digunakan untuk mengontrol beban besar atau starter motor seperti diperlihatkan pada Gambar 2.9. Relai kontrol ini disebut relai penempatan (interpossing relai). Gambar 2.9. Diagram hubungan interpossing relai Modul interface input analog berisi rangkaian yang perlu menerima tegangan analog atau sinyal arus dari peranti medan analog. Input tersebut akan diubah dari input yang bernilai analog ke input yang bernilai digital oleh suatu rangkaian konverter analogi ke-digital (A/D). Nilai konversi, yang besarnya sebanding dengan nilai analog, diekspresikan sebagai binary 12-bit atau sebagai desimal yang diberi kode biner 3 digit (three-digit binary-coded decimal = BCD) untuk digunakan oleh prosesor. Peranti yang merasakan input analog mencakup suhu, cahaya, kecepatan, tekanan dan posisi transduser.

23 Modul interface output analog berfungsi untuk menerima data digital dari prosesor yang kemudian akan diubah menjadi tegangan atau arus yang berbanding lurus untuk mengendalikan peranti-medan analog. Data digital dilakukan pada rangkaian konverter digital-ke analog (D/A) untuk menghasilkan bentuk analog yang dibutuhkan. Peranti output analog termasuk motor kecil, kran meter analog dan display tujuh-segmen. Masing-masing port atau terminal pada modul input dan output diberi nomor tujuan yang unik (Gambar 2.10). Ini bertujuan agar prosesor dapat mengenali lokasi dari peranti untuk memonitor atau untuk mengontrolnya. Jenis modul dan lokasi fisik yang sesungguhnya dari terminal menetapkan alamat pemrograman. Format pengalamatan input dan output tergantung pada PLC khusus yang digunakan, dan biasanya dijumpai secara khusus pada manual pemakaian PLC yang akan digunakan. Alamat-alamat tersebut dapat disajikan dalam istilah desimal, oktal atau heksa desimal, tergantung pada sistem bilangan yang digunakan oleh PLC itu sendiri. Gambar.2.10 (a) Format Alamat pada PLC mikro

24 Format PLC mikro yang digambarkan pada gambar 2.10 (a) menggunakan bilangan terbatas dari titik kontrol. Masing-masing peranti input dan output harus mempunyai alamat tertentu. Pada instalasi rak PLC yang besar yang ditunjukkan pada gambar 2.10 (b), lokasi modul di dalam rak dan bilangan terminal dari modul pada alat input atau output yang dihubungkan, akan menentukan alamat dari peranti. Pada gambar 2.10(b) juga diperlihatkan format alamat untuk PLC produksi Allen Bradley. Sedangkan untuk PLC Mitsubishi, rak-rak dikenal dengan blok-blok yang ditandai dengan huruf m dan n(bukan huruf m dan n kapital). Gambar.2.10 (b) Format Alamat I/O pada PLC yang besar Sistem pengontrol yang dapat diprogram memerlukan dua suplai daya. Suplai pertama, menyediakan daya yang akan digunakan oleh beban output untuk beroperasi dan disediakan oleh pemakai pengontrol yang dapat diprogram dalam

25 hal ini PLC. Sedangkan suplai daya kedua diberikan secara internal sebagai modul yang merupakan bagian terintegrasi dengan PLC. Suplai daya ini menyediakan arus-searah internal untuk mengoperasikan rangkaian logika pada prosesor dan perangkat I/O. Besar tegangan yang disediakan tergantung pada jenis rangkaian terpadu (IC) di dalam sistem. Jika sistem dibuat dari IC transistor logika, maka besar daya internal adalah sebesar 5 Volt, tetapi jika rangkaian terpadu adalah sistem jenis semikonduktor metal oksida yang saling melengkapi (complementary metal oxide semiconduktor = CMOS), maka besar tegangan suplai daya itu berada dalam rentang 3 Volt sampai dengan 18 Volt.

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC 2.1 Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri Pada awalnya, proses kendali mesin-mesin dan berbagai peralatan di dunia industri yang digerakkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Programmable Logic Controller (PLC) PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan rele yang dijumpai pada sistem kendali proses konvensional [1].

Lebih terperinci

Bab 3 PLC s Hardware

Bab 3 PLC s Hardware Bab 3 PLC s Hardware Sasaran Mahasiswa mampu : o Memahami definisi PLC o Menyebutkan jenis jenis PLC o Menyebutkan bagian bagian hardware PLC o Menjelaskan prinsip kerja bagian bagian hardware PLC 3.1

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis.

BAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis. BAB III TEORI DASAR 3.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller (PLC) adalah sebuah perangkat yang dirancang untuk menggantikan sistem control elektrik berbasis relai yang mulai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam

Lebih terperinci

Sortasi BAB II TEORI DASAR 2.1 PROSES PENYORTIR OBJEK. Proses penyortiran merupakan sebuah proses pemisahan atau penyeleksian

Sortasi BAB II TEORI DASAR 2.1 PROSES PENYORTIR OBJEK. Proses penyortiran merupakan sebuah proses pemisahan atau penyeleksian BAB II TEORI DASAR 2.1 PROSES PENYORTIR OBJEK Proses penyortiran merupakan sebuah proses pemisahan atau penyeleksian objek sesuai dengan ukuran, berat, bentuk, warna, dan bahan dasar seperti yang diperlihatkan

Lebih terperinci

PENGERTIAN PLC UNY-PLC-THT 2

PENGERTIAN PLC UNY-PLC-THT 2 PENGERTIAN PLC PLC merupakan suatu piranti basis kontrol yang dapat diprogram bersifat logik, yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional.

Lebih terperinci

Arsitektur Programmable Logic Controller - 1

Arsitektur Programmable Logic Controller - 1 Aplikasi Proggrammable Logic Controller Arsitektur Programmable Logic Controller - 1 Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1 BAB I SISTEM KONTROL Kata kontrol sering kita dengar dalam pembicaraan sehari-hari. Kata kontrol disini dapat diartikan "mengatur", dan apabila kita persempit lagi arti penggunaan kata kontrol dalam teknik

Lebih terperinci

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC BAB III FUNGSI BAGIAN PLC Programming Devices Processor Modul Input Modul Output Catu Daya Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC Dari gambar diatas, bagian bagian tersebut mempunyai fungsi yang saling

Lebih terperinci

Arsitektur Programmable Logic Controller - 1

Arsitektur Programmable Logic Controller - 1 Programmable Logic Controller Arsitektur Programmable Logic Controller - 1 Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: jos@elect-eng.its.ac.id Programmable

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran. Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES

TUGAS AKHIR. Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran. Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES TUGAS AKHIR Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun

BAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah PLC Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun 1969 oleh Richard E.Morley yang merupakan pendiri Modicon Coorporation. PLC pertama yang

Lebih terperinci

Otomasi Sistem. Peralatan Otomasi Sistem: Arsitektur Programmable Logic Controller

Otomasi Sistem. Peralatan Otomasi Sistem: Arsitektur Programmable Logic Controller Otomasi Sistem Peralatan Otomasi Sistem: Arsitektur Programmable Logic Controller Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com Otomasi

Lebih terperinci

TE Programmable Logic Controller

TE Programmable Logic Controller TE090443 Programmable Logic Controller Arsitektur Programmable Logic Controller - 1 Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: jos@elect-eng.its.ac.id

Lebih terperinci

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI Pengenalan PLC PLC merupakan sistem operasi elektronik digital yang dirancang untuk

Lebih terperinci

PENGENALAN PLC. - Mengidentifikasi peralatan sistem kendali PLC. - Menjelaskan cara kerja sistem kendali PLC

PENGENALAN PLC. - Mengidentifikasi peralatan sistem kendali PLC. - Menjelaskan cara kerja sistem kendali PLC PENGENALAN PLC a. Tujuan Pemelajaran Setelah pemelajaran Siswa dapat: - Mengidentifikasi peralatan sistem kendali PLC - Menjelaskan cara kerja sistem kendali PLC - Menjelaskan keunggulan PLC - Menyebutkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Waste Water Treatment Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri

Lebih terperinci

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan Modul 7 Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan Numerical Control & Industrial Robotics menekankan pada pengendalian gerakan (proses kontinu) pengendalian gerakan (proses kontinu) Sedangkan untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. PLC 3.1.1. Pengertian PLC Programmable Logic Controller (PLC) pada dasarnya adalah sebuah komputer yang khusus dirancang untuk mengontrol suatu proses atau mesin. Proses yang

Lebih terperinci

BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL)

BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) A. Pengertian PLC Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai

Lebih terperinci

Pengenalan & Konsep Dasar FPGA. Veronica Ernita Kristianti

Pengenalan & Konsep Dasar FPGA. Veronica Ernita Kristianti Pengenalan & Konsep Dasar FPGA Veronica Ernita Kristianti Apa itu FPGA? FPGA adalah suatu IC program logic dengan arsitektur seperti susunan matrik sel-sel logika yang dibuat saling berhubungan satu sama

Lebih terperinci

Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT

Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT Pengantar Programable Logic Control Dr. Fatchul Arifin, MT fatchul@uny.ac.id Definisi Secara mendasar PLC adalah suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk mengontrol proses atau operasi mesin.

Lebih terperinci

Pertemuan PLC s Hardware. Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra

Pertemuan PLC s Hardware. Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Pertemuan 3 3. PLC s Hardware Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Sasaran Mahasiswa mampu : Memahami definisi PLC Menyebutkan jenis jenis PLC Menyebutkan bagian bagian hardware

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller singkatnya PLC merupakan suatu bentuk khusus pengendalian berbasis mikroprossesor yang memanfaatkan memori

Lebih terperinci

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Definisi Komputer Komputer merupakan mesin elektronik yang memiliki kemampuan melakukan perhitungan-perhitungan yang rumit secara cepat terhadap data-data menggunakan

Lebih terperinci

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC II. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mahasiswa memahami dasar-dasar pemrograman pada PLC 2. Mahasiswa mampu membuat dan menganalisa suatu program PLC 3. Mahasiswa memahami fungsi-fungsi

Lebih terperinci

Otomasi Sistem. Peralatan Otomasi Sistem: I/O Programmable Logic Controller

Otomasi Sistem. Peralatan Otomasi Sistem: I/O Programmable Logic Controller Otomasi Sistem Peralatan Otomasi Sistem: I/O Programmable Logic Controller Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com Otomasi Sistem

Lebih terperinci

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK Dwi Aji Sulistyanto PSD III Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Pada industri

Lebih terperinci

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK BAB IV METODE KERJA PRAKTEK 4.1 Metodologi Kerja Praktek Metodologi yang digunakan dalam pengerjaan kerja praktek ini adalah sebagai berikut: 1. Wawancara. Yaitu tanya jawab langsung kepada pihak pihak

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam

Lebih terperinci

Konsep Dasar dan Sejarah PLC

Konsep Dasar dan Sejarah PLC Pertemuan ke-1 Konsep dasar dan sejarah PLC Kekurangan dan Kelebihan PLC Komponen, fungsi, dan aplikasi PLC Pengenalan perangkat Keras ( Hardware) Pengenalan perangkat Lunak ( Software) Konsep Dasar dan

Lebih terperinci

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP. 19720101 200312 1 011 1 SELAMAT DATANG DI DUNIA PLC ( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER ) SERI OMRON CPM 2 A PRODUKSI TAHUN 2003

Lebih terperinci

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) TI091209 [2 SKS] OTOMASI INDUSTRI MINGGU KE-12 PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) disusun oleh: Mokh. Suef Yudha Prasetyawan Maria Anityasari Jurusan Teknik Industri 1 OUTLINE PERTEMUAN INI Pengertian

Lebih terperinci

Arsitektur Programmable Logic Controller - 2

Arsitektur Programmable Logic Controller - 2 Aplikasi Proggrammable Logic Controller Arsitektur Programmable Logic Controller - 2 Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

Apa Itu PLC? Gambar 1.1 Penggunaan PLC di industri

Apa Itu PLC? Gambar 1.1 Penggunaan PLC di industri Apa Itu PLC? PLC atau diterjemahkan sebagai kontroler yang dapat diprogram (Programmable Logic Controller), adalah sebuah komputer khusus yang banyak digunakan untuk otomatisasi proses produksi di industri.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi 68 BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1. Gambaran Umum Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi perangkat elektronik. Perancangan rangkaian elektronika terdiri

Lebih terperinci

7.1 Pendahuluan. 7.2 Central Processing Unit (CPU)

7.1 Pendahuluan. 7.2 Central Processing Unit (CPU) Bab 7 Prosesor Dan Memori 7.1 Pendahuluan Alat pemroses adalah alat dimana instruksi-instruksi program diproses untuk mengolah data yang sudah dimasukkan melalui alat input dan hasilnya akan ditampilkan

Lebih terperinci

Perkembangan Mikroprosesor

Perkembangan Mikroprosesor Perkembangan Mikroprosesor Setiap komputer yang kita gunakan didalamnya pasti terdapat mikroprosesor. Mikroprosesor, dikenal juga dengan sebutan Central Processing Unit (CPU) artinya unit pengolahan pusat.

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Mesin bending Megobal

BAB II DASAR TEORI Mesin bending Megobal BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan tentang dasar teori dan penjelasan detail mengenai mesin bending dan peralatan yang digunakan dalam skripsi ini. Peralatan yang dibahas adalah Human Machine Interface

Lebih terperinci

Central Processing Unit ( CPU )

Central Processing Unit ( CPU ) Central Processing Unit ( CPU ) Tatik yuniati tatikyuniati10@yahoo.co.id Abstrak Central Processing Unit (CPU) adalah perangkat keras komputer yang memahami dan melaksanakan perintah data dari perangkat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Otomatisasi Konveyor Otomatisasi merupakan salah satu bentuk aplikasi dari pengendalian, penerapan otomatisasi dapat dilakukan di bidang robotika. Hal ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengendalian Banjir Secara umum pengendalian adalah mengatur suatu benda atau hal dimana benda yang dikendalikan akan mengalami proses yang lain atau mungkin

Lebih terperinci

Penggunaan PLC di industri dimaksudkan untuk menggantikan penggunaan rangkaian relay dan timer. Keuntungan penggunaan PLC antara lain :

Penggunaan PLC di industri dimaksudkan untuk menggantikan penggunaan rangkaian relay dan timer. Keuntungan penggunaan PLC antara lain : Pengenalan PLC (Programmable Logic Controller ) PLC (Programmable Logic Controller) adalah suatu komputer industri yang digunakan untuk pengendalian suatu proses atau mesin. Prinsip kerja secara garis

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. yang dapat mengontrol berbagai aplikasi otomasi. Gambar 3.1. menunjukkan Micro PLC S7-200 tersebut. Sebuah desain yang kompak,

BAB III LANDASAN TEORI. yang dapat mengontrol berbagai aplikasi otomasi. Gambar 3.1. menunjukkan Micro PLC S7-200 tersebut. Sebuah desain yang kompak, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjelasan Tentang S7-200 PLC Siemens 3.1.1 Pengertian S7-200 PLC Siemens S7-200 adalah mikro-programmable logic controller (PLC Micro) yang dapat mengontrol berbagai aplikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Keras ( Hardware) Dalam pembuatan tugas akhir ini diperlukan penguasaan materi yang digunakan untuk merancang kendali peralatan listrik rumah. Materi tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PRINSIP KERJA KENDALI PLC Programmable Logic Controller (PLC) adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederatan relai yang dijumpai pada sistem kendali

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

Perangkat Keras Komputer dan Perangkat Input Output

Perangkat Keras Komputer dan Perangkat Input Output Perangkat Keras Komputer dan Perangkat Input Output Komputer Komputer adalah sebuah mesin hitung elektronik yang secara cepat menerima informasi masukan digital dan mengolah informasi tersebut menurut

Lebih terperinci

Mekatronika Modul 14 PLC dan Praktikum PLC

Mekatronika Modul 14 PLC dan Praktikum PLC Mekatronika Modul 14 PLC dan Praktikum PLC Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami karakteristik PLC dan melaksanakan praktikum PLC Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik PLC

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI Penjelasan Umum Tentang Mesin Vertical Boring. yang disebut boring bar. Dalam boring, boring bar

BAB III LANDASAN TEORI Penjelasan Umum Tentang Mesin Vertical Boring. yang disebut boring bar. Dalam boring, boring bar BAB III LANDASAN TEORI 3.1 PROSES KERJA VERTICAL BORING 3.1.1 Penjelasan Umum Tentang Mesin Vertical Boring Boring adalah alat yang menggunakan pemotong titik tunggal yang disebut boring bar. Dalam boring,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang email : assaffat@yahoo.com Abstrak : Air sebagai unsur utama

Lebih terperinci

Dasar-Dasar PLC Programmable Logic Controller (PLC)

Dasar-Dasar PLC Programmable Logic Controller (PLC) Dasar-Dasar PLC Programmable Logic Controller (PLC) adalah sebuah rangkaian elektronik yang dapat mengerjakan berbagai fungsi-fungsi kontrol pada level-level yang kompleks. PLC dapat diprogram, dikontrol,

Lebih terperinci

BAB I LANDASAN TEORI

BAB I LANDASAN TEORI BAB I LANDASAN TEORI Programmable Logic Controller (PLC) pada dasarnya dirancang untuk menggantikan sistem logika yang menggunakan relay dan panel control logika yang menggunakan hard-wired dengan peralatan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem BAB III PERANCANGAN 3.1 Prnsip Kerja Sistem Sistem yang akan dibangun, secara garis besar terdiri dari sub-sub sistem yang dikelompokan ke dalam blok-blok seperti terlihat pada blok diagram pada gambar

Lebih terperinci

PENGANTAR MIKROKOMPUTER PAPAN TUNGGAL (SINGLE CHIP) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA UNY

PENGANTAR MIKROKOMPUTER PAPAN TUNGGAL (SINGLE CHIP) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA UNY PENGANTAR MIKROKOMPUTER PAPAN TUNGGAL (SINGLE CHIP) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id A. Utama Sistem Mikrokomputer Gambar berikut menunjukkan 5 (lima) unit utama dalam

Lebih terperinci

Desain Tracker Antena Parabola Berbasis Mikrokontroler

Desain Tracker Antena Parabola Berbasis Mikrokontroler Desain Tracker Antena Parabola Berbasis Mikrokontroler Sri Wahyuni Dali #1, Iskandar Z. Nasibu #2, Syahrir Abdussamad #3 #123 Teknik Elektro Universitas Negeri Gorontalo Abstrak Makalah ini membahas desain

Lebih terperinci

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC Badaruddin 1, Endang Saputra 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

BASIC PLC TWIDO. PENGANTAR PLC (Programmable Logic Controller)

BASIC PLC TWIDO. PENGANTAR PLC (Programmable Logic Controller) BASIC PLC TWIDO PENGANTAR PLC (Programmable Logic Controller) PLC Programmable Logic Controller diperkenalkan pertama kali pada 1969 oleh Richard E.Morley yang merupakan pendiri Modicon Corporation. Modicon

Lebih terperinci

Dalam perancangan sistem pengendalian gerak palang pintu kereta api ini.

Dalam perancangan sistem pengendalian gerak palang pintu kereta api ini. BAB 111 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras. Dalam perancangan sistem pengendalian gerak palang pintu kereta api ini. Difokuskan kepada ketepatan sensor, dan ketepatan motor bergerak untuk

Lebih terperinci

Optimalisasi Smart Relay Zelio sebagai Kontroler Lampu dan Pendingin Ruangan

Optimalisasi Smart Relay Zelio sebagai Kontroler Lampu dan Pendingin Ruangan Optimalisasi Smart Relay Zelio sebagai Kontroler Lampu dan Pendingin Ruangan Arif Ainur Rafiq Program Studi Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Negeri Cilacap, Indonesia arifainurrafiq@politeknikcilacap.ac.id

Lebih terperinci

Yudha Bhara P

Yudha Bhara P Yudha Bhara P. 2208 039 004 1. Pertanian merupakan pondasi utama dalam menyediakan ketersediaan pangan untuk masyarakat Indonesia. 2. Pertanian yang baik, harus didukung dengan sistem pengairan yang baik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

INSTALASI MOTOR LISTRIK

INSTALASI MOTOR LISTRIK SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TIPTL MATA DIKLAT : INSTALASI MOTOR LISTRIK 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET A. Yang dimaksud dengan gambar di samping. a. Kontak NO b. Kontak NC c. Kontak Koil d. Kontak

Lebih terperinci

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KALI ELEKTRONIK (0/KK/0) JUMLAH SOAL : PAKET : A 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET A. Yang dimaksud dengan gambar di samping. a. Kontak

Lebih terperinci

Pertemuan 10 MEMORI INTERNAL

Pertemuan 10 MEMORI INTERNAL Pertemuan 10 MEMORI INTERNAL I. Pengertian Memori internal adalah memori yang dapat diakses langsung oleh prosesor. Fungsi dari memori utama adalah: Menyimpan data yang berasal dari peranti masukan sampai

Lebih terperinci

MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1

MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1 MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1 Edhy Andrianto L2F 303438 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro ABSTRAK Pengaturan

Lebih terperinci

Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 04 --

Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 04 -- Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 04 -- This presentation is revised by @hazlindaaziz, STMIK, 2014 Acknowledgement Main Material: Stallings,

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 APLIKASI KOMPUTER. Sistem Operasi. Rangga Rinaldi, S.Kom, MM. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

PERTEMUAN 2 APLIKASI KOMPUTER. Sistem Operasi. Rangga Rinaldi, S.Kom, MM. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk APLIKASI KOMPUTER Modul ke: PERTEMUAN 2 Sistem Operasi Fakultas Desain dan Seni Kreatif Rangga Rinaldi, S.Kom, MM Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id PERTEMUAN 2 Sistem Komputer Struktur dan

Lebih terperinci

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX 6.1 Darminto 1, M. Facta, ST, MT 2, Iwan Setiawan, ST, MT 3 Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain : BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain : Komputer juga dapat digunakan untuk mengontrol lampu listrik rumah dengan

Lebih terperinci

Written by Mada Jimmy Monday, 24 August :40 - Last Updated Thursday, 18 November :51

Written by Mada Jimmy Monday, 24 August :40 - Last Updated Thursday, 18 November :51 Perkembangan industri saat ini menuntut pemrosesan pada sistem kontrol yang semakin dinamis dalam setiap tahapan perancangan, pengoperasian, maupun perawatan. Peralatan yang kompak, fleksibel namun handal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada waktu sekarang ini teknologi mikroprosesor terus berkembang sejalan dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan video juga

Lebih terperinci

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KALI ELEKTRONIK (0/KK/0) JUMLAH SOAL : PAKET : B 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET B. Gambar actuator SILINDER SINGLE ACTION adalah

Lebih terperinci

In te rn al Me m ori

In te rn al Me m ori Organisasi Komputer In te rn al Me m ori STMIK-AUB SURAKARTA Pertemuan ke 6 Memori Tujuan 1. Menjelaskan tentang memori utama komputer 2. Menjelaskan tipe dari memori, waktu dan pengontrolan 2 1 Memori?

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. otomasi rumah atau 'home automation'. Menurut definisi saya, rumah cerdas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. otomasi rumah atau 'home automation'. Menurut definisi saya, rumah cerdas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Rumah Pintar Rumah cerdas, atau rumah pintar merupakan terjemahan bebas dari otomasi rumah atau 'home automation'. Menurut definisi saya, rumah cerdas adalah rumah

Lebih terperinci

Sistem Mikroprosessor

Sistem Mikroprosessor Sistem Mikroprosessor Agung Prasetyo,ST. Jurusan Teknik Elektro Akademi Teknologi Warga Surakarta Sistem yang berbasis microprosessor: Juga biasa di sebut microcomputer adalah suatu rangkaian digital yang

Lebih terperinci

TE Programmable Logic Controller Petunjuk Praktikum PLC

TE Programmable Logic Controller Petunjuk Praktikum PLC TE090443 Programmable Logic Controller Petunjuk Praktikum PLC Laboratorium PLC Program Studi D3 Teknik Elektro Pelaksanaan Praktikum: 1. Harap hadir 5 menit sebelum dimulai. Terlambat dilarang masuk. 2.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 5 1 BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 5.1 Pengantar Pada aplikasi industri, banyak dibutuhkan implementasi pengontrol proses yang akan beraksi menghasilkan output sebagai fungsi dari state, perubahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mikrokontroler Mikrokontroler adalah suatu mikroposesor plus. Mikrokontroler adalah otak dari suatu sistem elektronika seperti halnya mikroprosesor sebagai otak komputer.

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN

BAB III METODE DAN PERANCANGAN BAB III METODE DAN PERANCANGAN 1.1 Metode Metode yang digunakan dalam pembuatan modul ini adalah modifikasi rancang bangun yang dilakukan dengan eksperimen. Hasil dari penyusunan tugas akhir ini berupa

Lebih terperinci

Sudarmaji SISTEM KERJA PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN 4 (EMPAT) JALAN RAYA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

Sudarmaji SISTEM KERJA PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN 4 (EMPAT) JALAN RAYA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SISTEM KERJA PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN 4 (EMPAT) JALAN RAYA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) Sudarmaji Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hjar Dewantara

Lebih terperinci

8/4/2011. Read Only Memory (ROM) Microprocessor & Microcontroller Programming. Random Access Memory (RAM) Serial/Sequential Access Memory (SAM)

8/4/2011. Read Only Memory (ROM) Microprocessor & Microcontroller Programming. Random Access Memory (RAM) Serial/Sequential Access Memory (SAM) Microprocessor & Microcontroller Programming merupakan komponen pokok yang harus ada pada setiap sistem mikroprosesor kumpulan dari beberapa sel latch yang dapat menyimpan informasi rangkaian elektronik

Lebih terperinci

Antarmuka CPU. TSK304 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto. Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro.

Antarmuka CPU. TSK304 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto. Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro. TSK304 - Teknik Interface dan Eko Didik Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Pembahasan tentang: Dasar-dasar elektronik dan kebutuhan desain mikroprosesor Interkoneksi CPU, memori

Lebih terperinci

BAB X MEMORY. RAM (Random Access Memory) DRAM (Dynamic RAM) SRAM (Static RAM) MOS. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Politeknik Negeri Malang

BAB X MEMORY. RAM (Random Access Memory) DRAM (Dynamic RAM) SRAM (Static RAM) MOS. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Politeknik Negeri Malang BAB X MEMORY Capaian Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa akan mampu : Menjelaskan pengertian penyimpan (memory) data digital. Menjelaskan pengertian dan perbedaan sistem memory RAM dan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PLC DALAM PENGONTROLAN TEMPERATUR, SIMULASI PADA PROTOTYPE RUANGAN

PENGGUNAAN PLC DALAM PENGONTROLAN TEMPERATUR, SIMULASI PADA PROTOTYPE RUANGAN Jurnal Mekanikal, Vol. 2 No. 2, Juli 2012: 261-268 ISSN 2086-3403 PENGGUNAAN PLC DALAM PENGONTROLAN TEMPERATUR, SIMULASI PADA PROTOTYPE RUANGAN Erinofiardi, Nurul Iman Supardi & Redi Jurusan Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

Pertemuan ke 7 Memori

Pertemuan ke 7 Memori Pertemuan ke 7 Memori Riyanto Sigit, ST. Nur Rosyid, S.kom Setiawardhana, ST Hero Yudo M, ST Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Tujuan 1. Menjelaskan tentang memori utama komputer 2. Menjelaskan tipe

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI PLC (Programable Logic Control) adalah kontroler yang dapat diprogram. PLC didesian sebagai alat kontrol dengan banyak jalur input dan output. Pengontrolan dengan menggunakan PLC

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA Disusun Oleh: Nama :Widhi Setya Wardani NPm :26409372 Jurusan : Teknik

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG BAB III TEORI PENUNJANG Dalam membantu menyelesaikan Kerja Praktek ini, sangat dibutuhkan teori penunjang yang digunakan sebagai acuan untuk melakukan praktek. Beberapa teori penunjang tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. Pengalaman Pembelajaran. 1. Mengkaji dan menelaah

SILABUS MATA KULIAH. Pengalaman Pembelajaran. 1. Mengkaji dan menelaah SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-207 Nama Mata Kuliah : Elektronika Industri Jumlah SKS : 2 Semester : III Mata Kuliah Pra Syarat : TKI-112 Fisika Industri Deskripsi

Lebih terperinci