Dasar-Dasar PLC Programmable Logic Controller (PLC)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Dasar-Dasar PLC Programmable Logic Controller (PLC)"

Transkripsi

1 Dasar-Dasar PLC Programmable Logic Controller (PLC) adalah sebuah rangkaian elektronik yang dapat mengerjakan berbagai fungsi-fungsi kontrol pada level-level yang kompleks. PLC dapat diprogram, dikontrol, dan dioperasikan oleh operator yang tidak berpengalaman dalam mengoperasikan komputer. PLC umumnya digambarkan dengan garis dan peralatan pada suatu diagram ladder. Hasil gambar tersebut pada komputer menggambarkan hubungan yang diperlukan untuk suatu proses. PLC akan mengoperasikan semua siatem yang mempunyai output apakah harus ON atau OFF. Dapat juga dioperasikan suatu sistem dengan output yang bervariasi. PLC pada awalnya sebagai alat elektronik untuk mengganti panel relay. Pada saat itu PLC hanya bekerja untuk kondisi ON-OFF untuk pengendalian motor, solenoid, dan actuator. Alat ini mampu mengambil keputusan yang lebih baik dibandingkan relay biasa. PLC pertama-tama banyak digunakan pada bagian otomotif. Sebelum adanya PLC, sudah banyak peralatan kontrol sequence, ketika relay muncul, panel kontrol dengan relay menjadi kontrol sequence yang utama. Ketika transistor muncul, solid state relay yang diterapkan seperti untuk kontrol dengan kecepatan tinggi.

2 Pada tahun 1978, penemuan chip mikroprosessor menaikkan kemampuan komputer untuk segala jenis sistem otomatisasi dengan harga yang terjangkau. Robotika, peralatan otomatis dan komputer dari berbagai tipe, termasuk PLC berkembang dengan pesat. Program PLC makin mudah untuk dimengerti oleh banyak orang. Pada awal tahun 1980 PLC makin banyak digunakan. Beberapa perusahaan elektronik dan komputer membuat PLC dalam volume yang besar. Meskipun industri peralatan mesin CNC telah digunakan beberapa waktu yang lalu, PLC tetap digunakan. PLC juga digunakan untuk sistem otomatisasi building dan juga security control system. Sekarang sistem kontrol sudah meluas hingga keseluruh pabrik dan sistem kontrol total dikombinasikan dengan kontrol feedback, pemrosesan data, dan sistem monitor terpusat. Saat ini PLC sudah menjadi alat yang cerdas, yang merupakan kebutuhan utama di industri modern. PLC modern juga sebagai alat yang dapat mengakuasi data dan menyimpannya. PLC sebenarnya adalah suatu sistem elektronika digital yang dirancang agar dapat mengendalikan mesin dengan proses mengimplementasikan fungsi nalar kendali sekuensial, operasi pewaktuan (timing), pencacahan (counting), dan aritmatika. PLC tidak lain adalah komputer digital sehingga mempunyai processor, unit memori, unit kontrol, dan unit I/O, PLC berbeda dengan komputer dalam beberapa hal, yaitu : PLC dirancang untuk berada di lingkungan industri yang mungkin banyak debu, panas, guncangan, dan sebagainya. PLC harus dapat dioperasikan serta dirawat dengan mudah oleh teknisi pabrik. PLC sebagian besar tidak dilengkapi dengan monitor, tetapi dilengkapi dengan peripheral port yang berfungsi untuk memasukkan program sekaligus memonitor data atau program. Sebagian besar PLC dapat melakukan operasi sebagai berikut : 1. Relay Logic 2. Penguncian ( Locking ) 3. Pencacahan ( Counting ) 4. Penambahan

3 5. Pengurangan 6. Pewaktuan ( Timing ) 7. Kendali PID 8. Operasi BCD 9. Manipulasi Data 10. Pembandingan 11. Pergeseran Kehandalan PLC (Programmable Logic Controller) - Flexibility Pada awalnya, setiap mesin produksi yang dikendalikan secara elektronik memerlukan masingmasing kendali, misalnya 12 mesin memerlukan 12 kontroler. Sekarang dengan menggunakan satu model dari PLC dapat mengendalikan salah satu dari 12 mesin tersebut. Tiap mesin dikendalikan dengan masing-masing program sendiri. - Perubahan implementasi dan koreksi error Dengan menggunakan tipe relay yang terhubung pada panel, perubahan program akan memerlukan waktu untuk menghubungkan kembali panel dan peralatan. Sedangkan dengan menggunakan PLC untuk melakukan perubahan program, tidak memerlukan waktu yang lama yaitu dengan cara merubahnya pada sebuah software. Dan jika kesalahan program terjadi, maka kesalahan dapat langsung dideteksi keberadaannya dengan memonitor secara langsung. Perubahannya sangat mudah, hanya mengubah diagram laddernya. - Harga yang rendah PLC lebih sederhana dalam bentuk, ukuran dan peralatan lain yang mendukungnya, sehingga harga dapat dijangkau. Saat ini dapat dibeli PLC berikut timer, counter, dan input analog dalam satu kemasan CPU. PLC mudah di dapat dan kini sudah banyak beredar di pasaran dengan bermacam-macam merk dan tipe.

4 - Jumlah kontak yang banyak PLC memiliki jumlah kontak yang banyak untuk tiap koil yang tersedia. Misal panel yang menghubungkan relay mempunyai 5 kontak dan semua digunakan sementara pada perubahan desain diperlukan 4 kontak lagi yang berarti diperlukan penambahan satu buah relay lagi. Ini berarti diperlukan waktu untuk melakukan instalasinya. Dengan menggunakan PLC, hanya diperlukan pengetikan untuk membuat 4 buah kontak lagi. Ratusan kontak dapat digunakan dari satu buah relay, jika memori pada komputer masih memungkinkan. - Memonitor hasil Rangkaian program PLC dapat dicoba dahulu, ditest, diteliti dan dimodifikasi pada kantor atau laboratorium, sehingga efisiensi waktu dapat dicapai. Untuk menguji program PLC tidak harus diinstalasikan dahulu ke alat yang hendak dijalankan, tetapi dapat dilihat langsung pada CPU PLC atau dilihat pada software pendukungnya. - Observasi visual Operasi dari rangkaian PLC dapat dilihat selama dioperasikan secara langsung melalui layar CRT. Jika ada kesalahan operasi maupun kesalahan yang lain dapat langsung diketahui. Jalur logika akan menyala pada layar sehingga perbaikan dapat lebih cepat dilakukan melalui observasi visual. Bahkan beberapa PLC dapat memberikan pesan jika terjadi kesalahan. - Kecepatan operasi Kecepatan operasi dari PLC melebihi kecepatan operasi daripada relay pada saat bekerja yaitu dalam beberapa mikro detik. Sehingga dapat menentukan kecepatan output dari alat yang digunakan. - Metode bolean atau ladder Program PLC dapat dilakukan dengan diagram ladder oleh para teknisi atau juga menggunakan sistem bolean atau digital bagi para pemrogram PLC yang lebih mudah dan dapat disimulasikan pada software pendukungnya. - Reliability

5 Peralatan solid state umumnya lebih tahan dibandingkan dengan relay atau timer mekanik. PLC mampu bekerja pada kondisi lingkungan yang berat, misalnya goncangan, debu, suhu yang tinggi, dan sebagainya. - Penyederhanaan pemesanan komponen PLC adalah satu peralatan dengan satu waktu pengiriman. Jika satu PLC tiba, maka semua relay, counter, dan komponen lainnya juga tiba. Jika mendesain panel relay sebanyak 10 relay, maka diperlukan 10 penyalur yang berbeda pula waktu pengirimannya, sehingga jika lupa memesan satu relay akan berakibat tertundanya pengerjaan suatu panel. - Dokumentasi Mencetak rangkaian PLC dapat dilakukan segera secara nyata sebagian atau keseluruhan rangkaian tanpa perlu melihat pada blueprint yang belum tentu up to date, dan juga tidak perlu memeriksa jalur kabel dengan rangkaian. -Keamanan Program PLC tidak dapat diubah oleh sembarang orang dan dapat dibuatkan password. Sedangkan panel relay biasa memungkinkan terjadinya perubahan yang sulit untuk dideteksi. - Memudahkan perubahan dengan pemrograman ulang. PLC dapat dengan cepat diprogram ulang, hal ini memungkinkan untuk mencampur proses produksi, sementara produksi lainnya sedang berjalan. Disamping beberapa kehandalan di atas, tidak bisa dipungkiri bahwa PLC juga mempunyai beberapa kelemahan antara lain : - Teknologi baru Sulit untuk mengubah pola pikir beberapa personil yang telah lama menggunakan konsep relay untuk berubah kekonsep PLC komputer.

6 - Aplikasi program yang tetap Beberapa aplikasi dari proses produksi merupakan aplikasi yang tidak akan berubah selamanya sehingga keunggulan dari pada PLC untuk mengubah program menjadi tidak berguna. - Kondisi lingkungan Lingkungan proses tertentu seperti panas yang tinggi dan getaran,interferensi dengan peralatan listrik lain membuat keterbatasan pemakaian PLC. - Pengoperasian yang aman Pada penggunaan sistem relay, jika sumber daya padam akan langsung mematikan seluruh rangkaian dan tidak secara otomatis bekerja kembali PLC akan langsung menjalankan proses yang di program, namun hal ini tergantung dari program yang dibuat. - Operasi pada rangkaian yang tetap Jika suatu rangkaian operasi tidak pernah diubah, seperti misalnya drum mekanik, lebih murah jika tetap menggunakan konsep relay dari pada menggunakan PLC. Keunggulan PLC dibanding Sistem Konvensional Salah satu keunggulan PLC dibanding sistem konvensional kontrol panel adalah sebagai berikut : Pada Progammable Logic Controller : 1. Pengawatan lebih sedikit. 2. Perawatan relatif mudah. 3. Pelacakan sistem lebih sedarhana. 4. Konsumsi daya relatif rendah. 5. Dokumentasi gambar lebih sederhana dan lebih mudah dimengerti. 6. Modifikasi sistem lebih sederhana dan cepat. Pada Sistem Konvensional Kontrol Panel: 1. Pengawatan lebih kompleks. 2. Perawatan membutuhkan waktu yang lama. 3. Pelacakan kesalahan membutuhkan waktu yang lama.

7 4. Konsumsi daya yang relatif tinggi. 5. Dokumentasi gambar lebih banyak. 6. Modifikasi sistem membutuhkan waktu yang lama. Hal-hal yang dapat dikerjakan oleh PLC Sebagai kontrol urutan mempunyai fungsi: 1. Pengganti relay kontrol logika konvensional. 2. Pewaktu/pencacah (Timer / counter). 3. Pengganti pengontrol PCB card. 4. Mesin kontrol ( auto / semi auto/manual ). Sebagai kontrol yang canggih mempunyai fungsi: 1. Operasi aritmatika. 2. Penanganan informasi. 3. Kontrol analog ( suhu, tekanan, dan lain-lain ). 4. PID ( Proporsional-Integral-Diferensial). 5. Kontrol motor servo. 6. Kontrol motor stepper. Sebagai kontrol pengawasan mempunyai fungsi: 1. Proses monitor dan alarm. 2. Monitor dan diagnosa kesalahan. 3. Antarmuka dengan komputer (RS- 23C/ RS-422). 4. Antarmuka printer / ASCII. 5. Jaringan kerja otomatisasi pabrik. 6. Local Area Network. 7. Wibe Area Network. 8. FMS (Flexible Manufacturing System), CIM ( Computer Integrated Manufacturing ), FA ( factory automation ). Konfigurasi Programmable Logic Controller

8 PLC mempunyai konfigurasi yang terdiri dari 6 bagian utama yaitu: - Unit Power Supply Unit ini berfungsi untuk memberikan tegangan pada blok CPU PLC, biasanya berupa switching power supply. - CPU (Central Processing Unit) PLC Unit merupakan otak dari PLC, disinilah program akan diolah sehingga sistem kontrol yang telah kita desain bekerja seperti yang kita inginkan. CPU PLC sangat bervariasi macamnya tergantung pada masing-masing merk dan tipe PLC-nya. - Memori unit RAM : Random Acces Memory EPROM : Eraseable Progammable Read Only Memory EEPROM : Electrical Eraseable Programmable Read Only Memory. - Input unit ( sebagai contoh PLC Omron ) Input digital: Input Point Digital o DC 24 V input o DC 5 V input / TTL (Transistor Transistor Logic) o AC/DC 24 V input o AC 110 V input o AC 220 V input Input analog : Input Point Linear 0 10 V DC -10 V DC 10 V DC 4 20 ma DC - Output unit Output digital : Output Point Digital 1.

9 o Relay Output o AC 110 V output o AC 220 V output o DC 24 V output,tipe PNP dan tipe NPN. Output analog : Output Point Linier 0 1 V DC -10 V DC 10 V DC 4 20 ma DC - Peripheral Yang termasuk dalam peripheral adalah : 1. SSS (Sysmac Support Software) 2. PROM writer 3. GPC (Graphic Programming Console) 4. FIT (Factory Intelegent Terminal) Perangkat Keras Programmable Logic Controller Programmable Logic Controller dapat berarti sebagai alat pengendali logika yang dapat diprogram. PLC ini merupakan perangkat kontrol yang menerima data input dari luar yang ditransfer dalam bentuk keputusan yang bersifat logika dan disimpan dalam memori. PLC mempunyai perangkat keras yang berupa CPU (Central Processing Unit), modul input dan output, memori serta piranti program. Ketika PLC bekerja, saat itu juga PLC mengakses data input dan output, menjalankan program instruksi, serta menjalankan peralatan eksternal. Central Processing Unit Central Processing Unit (CPU) merupakan pusat pengolah dan pengontrol data dari seluruh sistem kerja PLC. Proses yang dilakukan oleh CPU ini antara lain adalah mengontrol semua operasi, mengolah program yang ada dalam memori, serta mengatur komunikasi antara inputoutput, memori dan CPU melalui sistem BUS. CPU juga berfungsi menjalankan dan mengolah

10 fungsi-fungsi yang diinginkan berdasarkan program yang telah ditentukan. Memori Agar PLC dapat bekerja sesuai harapan maka dibutuhkan suatu program untuk menjalankannya. Program tersebut harus disimpan dengan cara tertentu agar PLC dapat mengakses perintahperintah sesuai yang diinstruksikan. Disamping itu juga diperlukan untuk menyimpan data sementara selama pelaksanaan program. Model Input Output Model input output merupakan piranti yang menghubungkan antara PLC dengan peralatan yang dikendalikannya. Sebagai contoh pada PLC OMRON rata-rata mempunyai 16 built-in input yang terpasang pada unit 0 CH ( zero channel ). Namun demikian jumlah ini dapat ditambah dengan memasang unit ekspansi I/O. Model input atau output tambahan ini dapat dipasang secara bebas sesuai dengan kebutuhan. Programming Console Perangkat ini merupakan panel pemrograman yang didalamnya terdapat RAM (Random Access Memory) yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan semi permanen pada sebuah program yang sedang dibuat atau dimodifikasi. Program yang dituliskan ke dalam console harus dalam bentuk mnemonic. Perangkat ini dapat dihubungkan langsung ke CPU dengan menggunakan kabel ekstention yang dapat dipasang dan dilepas setiap saat. Apabila proses eksekusi program telah melewati satu putaran maka panel (Programming Console) ini dapat dicabut dan dipindahkan ke CPU lain, sedangkan CPU yang pertama tadi masih tetap bisa untuk menjalankan programnya, tetapi harus pada posisi RUN atau MONITOR Instruksi Dasar PLC Omron Programmable Logic Controller (PLC) merupakan suatu unit yang secara khusus dirancang untuk menangani suatu sistem kontrol otomatis pada mesin-mesin industri ataupun aplikasi lainnya. Di dalam CPU PLC dapat dibayangkan seperti kumpulan ribuan relay. tetapi bukan berarti di dalamnya terdapat banyak relay dalam ukuran yang sangat kecil melainkan di dalam PLC berisi rangkaian elektronika digital yang dapat difungsikan seperti contact NO dan contact

11 NC relay. Bedanya dengan relay bahwa satu nomor contact relay (NO/NC) dapat digunakan berkali-kali untuk semua instruksi dasar selain instruksi OUTPUT. Jadi dapat dikatakan bahwa dalam suatu pemrograman PLC tidak diijinkan menggunakan output dengan contact yang sama. Untuk membuat rancangan/modifikasi suatu sistem langkah-langkah yang harus diperhatikan adalah : Identifikasi permasalahan Membuat peta alir Membuat program dalam bentuk diagram ladder Beberapa keuntungan penggunaan PLC adalah : 1. Kehandalan 2. Kebutuhan ruang yang lebih kecil 3. Dapat diprogram untuk aplikasi baru 4. Dapat melakukan lebih banyak fungsi 5. Lebih mudah diperbaiki 6. Relatif murah. INTRUKSI INTRUKSI DASAR PLC Berikut ini adalah contoh sebagian perintah-perintah dasar pada PLC : 1. LOAD (LD) Perintah ini digunakan jika urutan kerja suatu sistem kontrol hanya membutuhkan satu keadaan logika. Logika ini mirip dengan kontak relay NO. Simbol : 2. LOAD NOT Perintah ini digunakan jika urutan kerja sistem kontrol hanya membutuhkan satu kondisi logika. Logika ini mirip dengan kontak relay NC. Simbol :

12 3. AND Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih dari satu kondisi logika yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak relay NO. Simbol : 4. AND NOT Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih dari satu kondisi logika yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak relay NC. Simbol : 5. OR Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih dari salah satu kondisi logika yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak relay NO. Simbol : 6. OR NOT Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih dari salah satu kondisi logika yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak relay NC. Simbol : 7. OUT

13 Jika kondisi logika terpenuhi, perintah ini digunakan untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak relay NO Simbol : 8. OUT NOT Jika kondisi logika terpenuhi, perintah ini digunakan untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak relay NC Simbol : 9. TIMER (TIM) dan COUNTER (CNT) Timer (TIM) dan Counter (CNT) Timer/Counter pada PLC berjumlah 512 buah yang bernomor TC 000 sampai dengan TC 511 (tergantung tipe PLC). Dalam satu program tidak boleh ada nomor Timer/Counter yang sama. Nilai Timer/Counter pada PLC bersifat menghitung mundur dari nilai awal yang ditetapkan oleh program, setelah mencapai angka nol maka contact NO timer/counter akan ON. Timer mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999 dalam bentuk BCD dan dalam orde 100 ms. Sedangkan untuk counter mempunyai orde angka BCD dan mempunyai batas antara 0000 sampai dengan Simbol TIMER : Keterangan : Timer aktif bila kondisi eksekusi ON dan reset bila OFF. Pertama dieksekusi TIM mengukur SV dalam orde 0,1 detik. Simbol COUNTER Keterangan :

14 COMPARE CMP(20) Kegunaan : Membandingkan Cp1 dan Cp2 dan hasil output ke GR, EQ dan LE flag dalam area SR Range : Cp1 ; data ke-1 yang dibandingkan (IO, AR, DM, TC, LR, #) Cp2 : data ke-2 yang dibandingkan (IO, AR, DM, TC, LR, #) COMPARE-CMP (20) DIFU(13)-diferentiate UP DIFD (14)-Diferentiate Down ADD (30)-BCD Add

15 SUB (31)-BCD Substract III. ALAT PERCOBAAN 1. PLC 1 UNIT 2. Komputer dan Program PLC 3. Kabel penghubung 4. Power supply 5. Lampu simulasi 24 volt IV.LANGKAH PERCOBAAN Contoh-1 Program sederhana Berdasarkan gambar 7. jika diinginkan saklar (S1) berfungsi untuk menghidupkan lampu (L1) sedangkan saklar (S2) berfungsi untuk menghidupkan lampu (L2), maka bentuk diagram laddernya seperti gambar 8. Pengujian Program Untuk menguji apakah ladder yang dibuat sudah benar, maka perlu dilakukan pengujian sebagai berikut : 1. Pada menu Online, pilih DownLoad program, dan muncul kotak dialog konfirmasi download tersebut, dan pilih Yes. 2. Proses download program akan dilakukan sampai selesai, kemudian pilih tombol Yes jika sudah selesai. 3. Klik menu Online, pilih mode dan akan muncul kotak dialog mode operasi, pilih Run untuk

16 menjalankan hasil program yang di download. 4. Berikan masukan dan amati keluarannya, apakah sesuai dengan keinginan. 5. Ulangi langkah 3 jika ingin merubah, membuat program baru.. saklar (S1) dilepas maka lampu (L1) akan mati, demikian juga dengan saklar (S1) jika saklar dilepas maka lampu (L2) mati. Bagaimana jika diinginkan agar lampu (L1) atau (L2) tetap menyala walau saklar (S1) atau saklar (S2) dilepas. Gambar 9. ladder dengan latch Contoh aplikasi fungsi Counter Diagram di atas menunjukkan bahwa counter-000 mencacah sebanyak 5X jika diberi masukan (saklar S2 ditekan) yang terhubung dengan input maka lampu akan menyala, jika saklar (S1) ditekan maka lampu akan mati (direset). Contoh aplikasi fungsi Timer

17 V.DATA PERCOBAAN V. PEMBAHASAN PLC merupakan sistem elektronika digital yang dirancang dapat mengendalikan mesin dan proses dengan mengimplementasikan fungsi nalar kendali sekuensial, operasi pewaktu (timer), pencacahan (counter), dan aritmatika. Dalam praktikum ini menggunakan program diagram lader untuk membuat program yang akan dimasukan kedalam PLC untuk dijalankan. Diagram Pengkawatan Sistem: PROGRAM 1 Menghidupkan lampu dengan ketentuan : S1 = L1 : ON S2 = L2 : ON Hasil dari program disamping adalah : Apabila S1 ON maka L1 = OFF

18 S2 ON maka L2 = ON S2 OFF maka L2 = OFF S1 OFF maka L1 = ON Rangakaian PLC diatas digunakan untuk mengendalikan suatu sistem pengaturan lampu yang dikendalikan dengan menggunkan saklar. PROGRAM 2 Program dibawah ini hampir sama dengan program 1 S1 ON maka L1 = ON S2 ON maka L2 = ON Hasil dari program disamping : Rangakaian PLC diatas digunakan untuk mengendalikan suatu sistem pengaturan lampu yang dikendalikan dengan menggunkan saklar. Dimana setiap Saklar di ONkan maka lampu akan menyala atau ON. PROGRAM 3 Program dibawah ini untuk mengendalikan beberapa Lampu dalam satu saklar.

19 Hasil dari program diatas adalah : S1 ON maka L1 dan L2 Hidup ON S2 ON maka L1 dan L2 Mati OFF Program PLC diatas digunakan untuk mengendalaikan 2 lampu dengan sistem kendali atau pengontrol satu buah sakalar, yaitu S1 dan S2. Alamat program untuk S1 dan S2 berbeda yaitu dan sedangkan untuk keluaran juga berbeda. Dalam program terdapat 4 keluaran dengan alamat [ ; ; ; ]. Dalam Program PLC S1 dan S2 disebut dengan masukan, Sedangkan L1 dan L2 disebut dengan keluaran. Flowchat program diatas adalah sebagai berikut :

20 PROGRAM 4 Program PLC berikut menggunakan perintah TIMER untuk digunakan sebagai waktu tunggu. Hasilnya dari program disamping adalah : S1 = ON, Timer 100 bcd, maka L1 ON L2 OFF S1 = OFF, Timer 000 bcd maka L1 OFF L2 ON Program PLC diatas menggunkan Timer yang digunkan sebagai waktu tunggu. Di dalam program PLC sudah disediakan perintah Timer yang mana kita harus mengisi berapa waktu tunggu yang diharapkan. Dalam program diatas Timer kita setting dengan #0100 artinya 100 bcd = digunakan untuk menunggu (delay) : 100 detik. Baru program tersebut akan menjalankan program selanjutnya. Bila saklar S1 (00000) diaktifkan TIM000 mulai mencacah turun, selang waktu 10 detik lampu L1 (01000) menyala. Flowchat program diatas : PROGRAM 5

21 Program PLC berikut menggunakan perintah COUNTER yang digunkan untuk mencacah. Hasilnya dari program disamping adalah : S1 apabila diklik sebanyak 10X Maka setelah itu L1 dan L2 menyala S2 digunakan untuk mereset. Program PLC diatas menggunkan Counter yang digunakan untuk mencacah. Di dalam program PLC sudah disediakan perintah Counter yang mana kita harus mengisi berapa banyak cacah yang diharapkan. Dalam program diatas Counter kita setting dengan #0010 artinya 10 X cacahan. Dalam hasil program ini apabila S1 diklik sebanyak 10x maka L1 dan L2 akan menyala (ON). VI. KESIMPULAN Dari Program PLC ini dapat disimpulkan kesimpulan sebagai berikut : 1. Programmable Logic Controller (PLC) merupakan suatu unit yang secara khusus pengontrol berbasisi mikroprosesor yang memanfaatkan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi instruksi dan untuk mengimplementasikan fungsi fungsi semisal logika, sequencing, pewaktu (Timing), pencacahan (counting) dan aritmatika guna untuk mengontrol mesin mesin dalam industri. 2. Beberapa keuntungan penggunaan PLC adalah :

22 Kehandalan Kebutuhan ruang yang lebih kecil Dapat diprogram untuk aplikasi baru Dapat melakukan lebih banyak fungsi Lebih mudah diperbaiki Relatif murah. dapat mengendalikan sistem kontrol pada mesin-mesin industri secara otomatis

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Jakarta-2007 1 KATA PENGANTAR Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa,

Lebih terperinci

SISTEM DETEKSI ORANG DALAM RUANGAN UNTUK MENGATUR NYALA LAMPU RUANG KULIAH YANG DIPANTAU SECARA TERPUSAT DALAM RUANG KONTROL

SISTEM DETEKSI ORANG DALAM RUANGAN UNTUK MENGATUR NYALA LAMPU RUANG KULIAH YANG DIPANTAU SECARA TERPUSAT DALAM RUANG KONTROL TUGAS AKHIR RE 0391 SISTEM DETEKSI ORANG DALAM RUANGAN UNTUK MENGATUR NYALA LAMPU RUANG KULIAH YANG DIPANTAU SECARA TERPUSAT DALAM RUANG KONTROL R. Prawiro Kusumo R. NRP 2205 030 047 Dimas Adityo NRP 2205

Lebih terperinci

BAB 1 DASAR-DASAR KOMPUTER PERSONAL

BAB 1 DASAR-DASAR KOMPUTER PERSONAL BAB 1 DASAR-DASAR KOMPUTER PERSONAL Tujuan: Pembahasan ini bertujuan agar siswa: 1. Menguasai pemakaian peripheral yang digunakan pada komputer 2. Mengetahui cara menginstalasi peripheral pada komputer

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM KOMPUTER

MAKALAH SISTEM KOMPUTER MAKALAH SISTEM KOMPUTER Disusun oleh : Nama NIM Chandra Anggriawan 09211456 Dwi Prasetya 09211458 Riyan Arief A.P 09211468 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DESAIN GRAFIS SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMASANGAN DAN PERAWATAN UNTUK ALAT PENGENDALI POMPA PEMADAM KEBAKARAN ENJIN DIESEL ALAT PENGENDALI OTOMATIS

PEDOMAN PEMASANGAN DAN PERAWATAN UNTUK ALAT PENGENDALI POMPA PEMADAM KEBAKARAN ENJIN DIESEL ALAT PENGENDALI OTOMATIS PEDOMAN PEMASANGAN DAN PERAWATAN UNTUK ALAT PENGENDALI POMPA PEMADAM KEBAKARAN ENJIN DIESEL ALAT PENGENDALI OTOMATIS MODEL GPD 1 Daftar isi 1. Pendahuluan 2. Instalasi 3. Karakteristik utama 4. Beranda

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PINTU MASUK PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN SCANNING BARCODE

RANCANG BANGUN PINTU MASUK PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN SCANNING BARCODE RANCANG BANGUN PINTU MASUK PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN SCANNING BARCODE Darmansyah (darmansyah.imron@yahoo.com), Robiyadi (robi.yadi@ymail.com) Rachmansyah (rachmansyah@ymail.com), Eka Puji Widiyanto (ekapujiw2002@gmail.com)

Lebih terperinci

MODUL 3 DESAIN SISTEM SECARA UMUM

MODUL 3 DESAIN SISTEM SECARA UMUM 1 Desain Sistem Secara Umum MODUL 3 DESAIN SISTEM SECARA UMUM MATERI 1. Pendahuluan 2. Arti Desain Sistem 3. Tujuan Desain Sistem 4. Personil Yang Terlibat 5. Desain Sistem Secara Umum 5.1 Desain Output

Lebih terperinci

BAB III SISTEM KOMPUTER

BAB III SISTEM KOMPUTER BAB III SISTEM KOMPUTER 3.1 KONSEP DASAR KOMPUTER Sistem komputer pada dasarnya terdiri dari Central Processing Unit (CPU), memori dan peralatan input/ output. CPU adalah tempat berlangsungnya semua proses.

Lebih terperinci

ALAT BANTU MOBILITAS UNTUK TUNA NETRA BERBASIS ELEKTRONIK

ALAT BANTU MOBILITAS UNTUK TUNA NETRA BERBASIS ELEKTRONIK ALAT BANTU MOBILITAS UNTUK TUNA NETRA BERBASIS ELEKTRONIK Subandi Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak no. 28 Balapan Yogyakarta

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA DIGITAL LANJUT

ELEKTRONIKA DIGITAL LANJUT MODUL PEMBELAJARAN KODE : LIS PTL 49 (P) ELEKTRONIKA DIGITAL LANJUT BIDANG KEAHLIAN : KETENAGALISTRIKAN PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK PEMANFAATAN ENERGI PROYEK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BERORIENTASI KETERAMPILAN

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PINTU GESER OTOMATIS BERBASIS ANDROID

RANCANG BANGUN PINTU GESER OTOMATIS BERBASIS ANDROID RANCANG BANGUN PINTU GESER OTOMATIS BERBASIS ANDROID Kiagus Choirul Dedi Kurniawan M. Harry Aqbar Nurul Hidayah Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Perkembangan teknologi informasi

Lebih terperinci

Pengenalan Komputer. Pembahasan pada modul materi merakit dan troubleshooting komputer ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu :

Pengenalan Komputer. Pembahasan pada modul materi merakit dan troubleshooting komputer ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu : Pengenalan Komputer Pembahasan pada modul materi merakit dan troubleshooting komputer ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu : 1. Pengenalan Teknologi Komputer dengan pendekatan hardware (hardware approach)

Lebih terperinci

MODUL 3 DESAIN SISTEM SECARA UMUM

MODUL 3 DESAIN SISTEM SECARA UMUM 1 Desain Sistem Secara Umum MODUL 3 DESAIN SISTEM SECARA UMUM MATERI 1. Pendahuluan 2. Arti Desain Sistem 3. Tujuan Desain Sistem 4. Personil Yang Terlibat 5. Desain Sistem Secara Umum 5.1 Desain Output

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGINGAT WAKTU SHOLAT MENGGUNAKAN DOT MATRIKS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

PERANCANGAN PENGINGAT WAKTU SHOLAT MENGGUNAKAN DOT MATRIKS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 PERANCANGAN PENGINGAT WAKTU SHOLAT MENGGUNAKAN DOT MATRIKS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 Ferliyanda (0911181) Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338

Lebih terperinci

MODUL MELAKUKAN INSTALASI SISTEM OPERASI DASAR

MODUL MELAKUKAN INSTALASI SISTEM OPERASI DASAR MODUL MELAKUKAN INSTALASI SISTEM OPERASI DASAR Disusun Oleh: Abdul Rohman SMK MUHAMMADIYAH 5 BABAT Jl. Rumah Sakit No. 15-17 Babat Lamongan 62271 e-mail: smkm5babat@yahoo.com web-site: http://www.smkmuh5babat.com

Lebih terperinci

DESAIN SENSOR JARAK DENGAN OUTPUT SUARA SEBAGAI ALAT BANTU JALAN BAGI PENYANDANG TUNA NETRA

DESAIN SENSOR JARAK DENGAN OUTPUT SUARA SEBAGAI ALAT BANTU JALAN BAGI PENYANDANG TUNA NETRA DESAIN SENSOR JARAK DENGAN OUTPUT SUARA SEBAGAI ALAT BANTU JALAN BAGI PENYANDANG TUNA NETRA Gatra Wikan Arminda, A. Hendriawan, Reesa Akbar, Legowo Sulistijono Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika

Lebih terperinci

Sistem Berkas. Tujuan Pelajaran. Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan :

Sistem Berkas. Tujuan Pelajaran. Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan : Sistem Berkas Tujuan Pelajaran Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan : Memahami konsep dasar sistem berkas Mengetahui metode akses pada sistem berkas Memahami struktur direktori Memahami struktur

Lebih terperinci

Rancang Bangun Alat Deteksi Kebocoran Tabung Gas Elpiji Berbasis Arduino

Rancang Bangun Alat Deteksi Kebocoran Tabung Gas Elpiji Berbasis Arduino Rancang Bangun Alat Deteksi Kebocoran Tabung Gas Elpiji Berbasis Arduino Widyanto 1, Deni Erlansyah 2 Universitas Bina Darma, Palembang Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12, Palembang E-mail : 1 widyanto@mail.binadarma.ac.id

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ZAKAT, INFAK, DAN SEDEKAH PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ZAKAT, INFAK, DAN SEDEKAH PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ZAKAT, INFAK, DAN SEDEKAH PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL Disusun Oleh: AGUNG PANDU DWIPRATAMA NIM: 106093003051 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 10 ELEKTRONIKA DAYA

BAB 10 ELEKTRONIKA DAYA 10.1 Konversi Daya BAB 10 ELEKTRONIKA DAYA Ada empat tipe konversi daya atau ada empat jenis pemanfatan energi yang berbedabeda Gambar 10.1. Pertama dari listrik PLN 220 V melalui penyearah yang mengubah

Lebih terperinci

Outline Tugas Akhir Jaringan Komputer Program Studi Teknik Komputer AMIK BSI

Outline Tugas Akhir Jaringan Komputer Program Studi Teknik Komputer AMIK BSI Outline Tugas Akhir Jaringan Komputer Program Studi Teknik Komputer AMIK BSI Lembar Judul Tugas Akhir Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Lembar

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG SISTEM INFORMASI EFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR UNIT RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN INDIKATOR GRAFIK BARBER JOHNSON DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM SEMARANG ARTIKEL Untuk memenuhi persyaratan mencapai

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM ALAT PENDETEKSI KETINGGIAN BANJIR SECARA OTOMATIS BIDANG KEGIATAN: PKM KARSA CIPTA

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM ALAT PENDETEKSI KETINGGIAN BANJIR SECARA OTOMATIS BIDANG KEGIATAN: PKM KARSA CIPTA PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM ALAT PENDETEKSI KETINGGIAN BANJIR SECARA OTOMATIS BIDANG KEGIATAN: PKM KARSA CIPTA Diusulkan oleh: Ria Ravikariyanto 201421019/2014 Ester Dian Romena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerapan sistem informasi pada suatu perusahaan dilakukan untuk mendukung strategi bisnis perusahaan, proses bisnis, struktur dan budaya perusahaan dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

ZenFone 6. Panduan Pengguna Elektronik

ZenFone 6. Panduan Pengguna Elektronik ZenFone 6 Panduan Pengguna Elektronik ID8838 Juni 2014 Edisi Pertama 2 Daftar isi Ketentuan yang berlaku...9 Perawatan dan keselamatan... 10 Panduan...10 Pembuangan...11 1 Menyiapkan Zen Komponen dan fitur...14

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Resistor Sebuah resistor sering disebut werstan, tahanan atau penghambat, adalah suatu komponen elektronik yang dapat menghambat gerak lajunya arus listrik. Resistor disingkat

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA A. Kompetensi : Semester I FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK GAMBAR TEKNIK PENGENALAN GAMBAR TEKNIK DAN GAMBAR PIKTORIAL 4 X 60 menit No.LST/EKO/DEL206/01 Revisi : 00 Tgl

Lebih terperinci

BAB 8 ALAT UKUR DAN PENGUKURAN LISTRIK

BAB 8 ALAT UKUR DAN PENGUKURAN LISTRIK BAB 8 ALAT UKUR DAN PENGUKURAN LISTRIK Daftar Isi : 8.1. Alat Ukur Listrik... 8-2 8.2. Sistem Satuan... 8-3 8.3. Ukuran Standar Kelistrikan... 8-4 8.4. Sistem Pengukuran... 8-4 8.5. Alat Ukur Listrik Analog...

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI BAB I GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI Dalam bab ini mengawali pembicaraan sistem informasi dengan memberikan gambaran sejumlah contoh sistem informasi kemudian membahas definisi

Lebih terperinci

Pencetak hp LaserJet 1010 1012 1015 series. penggunaan

Pencetak hp LaserJet 1010 1012 1015 series. penggunaan Pencetak hp LaserJet 1010 1012 1015 series penggunaan Pencetak HP LaserJet 1010 HP LaserJet 1012 HP LaserJet 1015 series buku pedoman Informasi Hak Cipta Jaminan Pernyataan Mengenai Merek Dagang Hak Cipta

Lebih terperinci