PEMANFAATAN TEKNOLOGI MULTIMEDIA INTERAKTIF GAMBIRO (GAME BILANGAN ROMAWI) UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMANFAATAN TEKNOLOGI MULTIMEDIA INTERAKTIF GAMBIRO (GAME BILANGAN ROMAWI) UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR"

Transkripsi

1 PEMANFAATAN TEKNOLOGI MULTIMEDIA INTERAKTIF GAMBIRO (GAME BILANGAN ROMAWI) UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR Artikel ini diajukan untuk mengikuti simposium guru dan tenaga kependidikan tahun 2016 Di susun Oleh : NURATIK ISTIQOMAH, M.Pd SDN SAMBENG II SAMBIREJO NGAWEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA 2016

2 1. Pengantar Kegiatan belajar di Sekolah bukanlah sekedar rutinitas saja bagi siswa, seorang siswa seharusnya memperoleh sesuatu yang berbeda yang mampu dijadikan sebagai bekal untuk masa depan. Menurut Suyono dan Hariyanto (2013:9) belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Jadi belajar bukan hanya suatu rutinitas yang tidak membuahkan hasil sama sekali, tetapi dengan belajar, siswa bisa memperoleh sesuatu yang baru berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Demikian juga proses belajar mengajar yang terjadi di sekolah, metode yang digunakan oleh guru, serta pemanfaatan media sangat berpengaruh terhadap apa yang diperoleh siswa selama belajar di sekolah. Bisa jadi siswa tidak memperoleh sesuatu apapun dari sekolah karena pembelajaran membosankan, kurang menarik bagi siswa dan penggunaan media sebagai sumber belajar kurang maksimal. Guru dalam kegiatan mengajar harus mampu menyajikan pelajaran sebaikbaiknya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu diperlukan metode mengajar yang efektif dan efisien, serta alat bantu untuk menjelaskan halhal yang tidak dapat diungkapkan oleh guru melalui kata-kata. Alat bantu yang dimaksud adalah media pembelajaran. Dengan menggunakan media, maka dapat mendekati realitas, mengganti pemakaian kata-kata yang merupakan lambang yang tidak sempurna, serta membangkitkan dan merangsang minat belajar siswa yang mungkin apatis terhadap pelajaran. Memilih media sama pentingnya memilih metode yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu dalam memilih media diperlukan berbagai pertimbangan, yaitu dapat memenuhi kebutuhan belajar, dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan sesuai dengan obyek yang dipelajari. Hal ini tentunya tidak terlepas dari tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dan mengingat kemampuan serta sifat-sifat media yang bersangkutan. Media pembelajaran yang baik dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Siswa dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih mudah dan lebih

3 cepat, sehingga hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran akan tahan lama dan kualitas pembelajaran memiliki nilai yang tinggi. Proses belajar-mengajar di sekolah seharusnya memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, artinya suatu pengalaman belajar di mana siswa terlibat secara langsung dalam pembelajaran serta berguna dan diperlukan dalam kehidupan mereka kelak. Melalui pembelajaran yang bermakna diharapkan siswa menjadi bersemangat dan tertarik untuk belajar dengan sungguh-sungguh, sehingga kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum dapat dikuasai. Salah satu proses agar pembelajaran dapat memberikan kebermaknaan adalah dengan memfasilitasi proses pembelajaran, salah satunya dengan media pembelajaran yang efektif, inovatif, dan mempunyai daya tarik bagi siswa. Media adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi / materi pembelajaran seperti: buku, film, video, dan sebagainya (Briggs 1977 dalam Suardana, 2013:9). Selain itu, tujuan dari media adalah untuk memudahkan komunikasi dan belajar (Smaldino, 2011:7). Demikian juga fungsi dari media pembelajaran, menurut Arsyad (2014:20) khususnya media visual, mempunyai fungsi yaitu (a) fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c) fungsi kognitif, dan (d) fungsi kompensatoris. Dalam hal ini fungsi atensi merupakan fungsi media pembelajaran yang mampu menarik dan mengarahkan perhatian siswa terhadap isi pembelajaran dengan makna visual yang ditampilkan menyertai teks pembelajaran. Pembelajaran akan mencapai kebermaknaan dan lebih menarik lagi apabila guru mampu memadukan dan menyajikan berbagai macam media. Tentunya media yang dipakai pun bukan hanya satu, akan tetapi lebih dari satu media atau multimedia (yaitu teks, grafik, gambar, audio, visual) yang bisa disajikan dalam waktu yang bersamaan. Desain lingkungan pembelajaran multimedia yang meningkatkan pembelajaran manusia agar mencapai level penuh makna... (Mayer, 2009:17). Melalui multimedia konsep kebermaknaan dalam pembelajaran dapat dicapai oleh siswa. Selain itu, melalui multimedia, diharapkan pembelajaran sangat bermanfaat untuk memudahkan siswa dalam belajar dan menjadikan proses pembelajaran lebih interaktif, efektif, dan menarik/menyenangkan sehingga kualitas belajar siswa meningkat. Hal ini juga sesuai dengan Permendikbud no. 103 tahun 2014 yang memuat bahwa salah satu prinsip kegiatan pembelajaran adalah pemanfaatan teknologi

4 informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Oleh karena itulah, seorang guru seharusnya mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, salah satunya adalah penggunaan multimedia dalam pembelajaran. 2. Masalah Proses pelaksanaan pembelajaran yang selama ini masih terkesan searah, guru satu-satunya sumber belajar selain buku teks yang dipegang oleh siswa. Guru masih menggunakan media pembelajaran yang terbatas dan belum bervariasi, seperti textbook saja. Penyampaian materi pembelajaran hanya berdasarkan teks dan gambar yang terdapat dalam buku yang digunakan saat itu akan membuat siswa kurang bersemangat dan kurang tertarik pada saat pembelajaran, siswa terkesan hanya sebagai pendengar guru saja, kurang bermakna dan kurang inovatif. Hasil yang diperoleh pun kurang memuaskan, terutama hasil belajar matematika yang tergolong masih rendah, di bawah ketuntasan minimal khususnya di kelas IV SDN Sambeng II Ngawen Gunungkidul. Pada kenyataannya sudah banyak sekolah yan menerapkan pembelajaran TIK dan penggunaan TIK untuk lebih meningkatkan partisipasi aktif bagi para siswa dengan standarisasi kompetensi yang terukur. Sarana pembelajaran yang diberikan oleh pemerintah bisa dikatakan telah cukup. Melalui pemberian dana BOS sekolah dianjurkan untuk membeli komputer atau LCD minimal satu set setiap tahunnya. Selain itu, untuk tingkat Sekolah Dasar di daerah pedesaan seperti di Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul telah tersedia Laboratorium Komputer bantuan dari ICT EQEP dari Jepang untuk beberapa sekolah yang berada di daerah Yogyakarta termasuk di daerah pedesaan di Kabupaten Gunungkidul. Selain itu setiap sekolah telah mempunyai sarana komputer atau Laptop dan LCD di ruang kelas yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk belajar. Sayangnya, kondisi yang terjadi guru kurang mampu untuk memanfaatkan sarana-sarana tersebut. Padahal peranan multimedia dalam pembelajaran sangat penting. Selain layanan Rumah Belajar Kemdikbud yang menyajikan sumber belajar secara on line yang dapat diakses setiap saat, terdapat beberapa aplikasi sederhana yang terdapat dalam setiap komputer yang bisa dimanfaatkan oleh

5 guru untuk membuat multimedia pembelajaran yang bisa dimanfaatkan oleh siswa. Contoh aplikasi yang ada dalam setiap komputer adalah aplikasi Power Point, yang dapat digunakan untuk media pembelajaran. Selain itu, pemanfaaran Software Lectora ataupun adobe flash yang lebih lengkap animasi-animasi didalamnya dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh pemanfaatan Software Lectora dalam pembuatan multimedia Bilangan Romawi untuk kelas IV Sekolah Dasar merupakan salah satu contoh penerapan teknologi informasi sebagai media dan sumber pembelajaran baik di sekolah maupun di rumah. Pemanfaatan multimedia interaktif GAMBIRO Game Bilangan Romawi ini digunakan untuk mengetahui tingkat keefektifan penggunaannya dalam pembelajaran matematika di kelas IV, dengan membandingkan dua Sekolah dasar di lingkup gugus Sambeng Ngawen Gunungkidul Yogyakarta. Sesuai pemaparan di atas, maka perumusan masalah dalam artikel ini adalah: 1) Bagaimana pemanfaatan teknologi informasi Multimedia GAMBIRO Game Bilangan Romawi sebagai salah satu sarana media dan sumber pembelaran di Sekolah Dasar?, 2) Apakah pemanfaatan teknologi informasi Multimedia GAMBIRO Game Bilangan Romawi efektif digunakan dalam pembelajaran matematika siswa kelas IV Sekolah Dasar? 3. Pembahasan dan solusi Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) didefinisikan sebagai sekumpulan perangkat dan sumber daya teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi, penciptaan, penyebaran, penyimpanan, dan pengolahan informasi (Ariani, 2010:171). Teknologi ini termasuk komputer, internet, teknologi penyiaran dan telepon. Semua istilah ini tentu sudah tidak asing lagi di sekolah. Hampir sebagian besar murid usia sekolah dasar telah mahir telepon atau Handphone. Kemajuan teknologi ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana media dan sumber belajar di sekolah. Menurut Sadiman (2014:19) teknologi dalam pendidikan sebagai suatu media atau bahan sumber belajar yang merupakan komponen dari system instruksional di samping pesan, orang, teknik latar, dan peralatan. Menurut Ariani (2010:94) Peranan media sangat besar dalam pembelajaran, diantaranya sebagai berikut: a. Menghindari terjadinya verbalisme, hanya ceramah saja.

6 b. Membangkitkan minat /motivasi siswa. c. Menarik perhatian siswa agar lebih fokus terhadap materi pembelajaran d. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. e. Mengaktfikan peserta didik dalam pembelajaran. f. Memberikan rangsangan untuk belajar. Konsep penggunaan banyak media dikemas dalam istilah multimedia, oleh Mayer (2009:3) diartikan bahwa multimedia sebagai presentasi materi dengan menggunakan kata-kata sekaligus gambar-gambar. Menurut Daryanto (2014:52), banyak manfaat yang bisa didapat dari pemanfaatan multimedia pembelajaran karena multimedia pembelajaran memiliki beberapa keunggulan, yaitu: 1) Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron, dan lain-lain, 2) Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke sekolah, seperti: gajah, rumah, gunung, dan lain-lain, 3) Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga, dan lain-lain, 4) Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju, dan lain-lain, 5) Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung berapi, harimau, racun, dan lain-lain dan 6) Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa. Menurut Munir (2013:113), terdapat beberapa kelebihan pembelajaran multimedia interaktif, sebagai berikut: 1. Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif. 2. Pengajar akan selalu dituntut untuk kreatif, inovatif dalam mencari terobosan pembelajaran. 3. Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, animasi atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung guna tercapainya tujuan pembelajaran. 4. Menambah motivasi peserta didik selama proses belajar mengajar hingga dicapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. 5. Mampu memvisualisasikan materi yang selama ini sulit diterangkan hanya dengan penjelasan atau dengan alat peraga konvensional. 6. Melatih pebelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.

7 Multimedia juga mempunyai beberapa keterbatasan selain memiliki beberapa kelebihan seperti yang telah dijelaskan diatas. Menurut Munir (2013:114), desain dan pengembangan program multimedia interaktif adalah hal yang kompleks yang melibatkan tim ahli, termasuk penyedia konten, pengembang multimedia, desainer grafis, dan perancang pembelajaran. Keterbatasan inilah yang membuat pendidik jarang memanfaatkan dan menggunakan sarana komputer sebagai multimedia interaktif dalam pembelajaran. Dalam membuat multimedia pembelajaran membutuhkan keahlian khusus dalam bidang IT, dan guru dituntut untuk melek teknologi, dapat menguasai dan mampu menggunakan komputer agar tidak gagap teknologi (gaptek). Tersedianya sarana komputer di sekolah-sekolah, bahkan sekolah dasar di tingkat pedesaan, sudah seharusnya pendidik termotivasi untuk mengembangkan multimedia interaktif sebagai salah satu sumber belajar untuk meningkatkan pembelajaran yang lebih inovatif, interaktif dan kreatif. Salah satunya adalah penerapan multimedia interaktif GAMBIRO Game Bilangan Romawi di kelas IV SDN Sambeng II Ngawen Gunungkidul. Dengan sarana komputer dan laptop yang dimiliki, siswa belajar bilangan romawi menggunakan multimedia interaktif di sekolah. Bahkan siswa bisa mengcopypaste file multimedia interaktif GAMBIRO Game Bilangan Romawi untuk dipakai sebagai sarana belajar di rumah. Multimedia yang didesain dengan teknik permainan dan game, serta sumber materi pembelajaran yang bisa dipelajari oleh siswa secara mandiri siswa menjadi lebih senang dan aktivitas belajar siswa juga meningkat. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas pembelajaran bilangan romawi menggunakan multimedia interaktif untuk sampel siswa kelas IV SDN Sambeng II dengan hasil aktivitas pembelajaran bilangan romawi tanpa menggunakan multimedia interaktif dengan sampel yang diambil adalah siswa kelas IV SDN Sambeng I, sekolah yang berdekatan dengan SDN Sambeng II dengan hasil sebagai berikut: Tabel 1. Perbandingan skor aktivitas penggunaan multimedia GAMBIRO Komponen Pembelajaran tanpa Gambiro Pembelajaran menggunakan Gambiro Rerata 47, Persentase keberhasilan 79,33% 83.33%

8 Selain itu, hasil belajar yang diperoleh juga berbeda, siswa SDN Sambeng I yang diajarkan pembelajaran bilangan romawi tanpa menggunakan multimedia interaktif Gambiro memperoleh rerata yang lebih rendah daripada siswa SDN Sambeng II yang diajarkan pembelajaran bilangan romawi dengan menggunakan multimedia interaktif Gambiro. Tabel 1. Perbandingan skor aktivitas penggunaan multimedia GAMBIRO Komponen Pembelajaran tanpa Gambiro Pembelajaran menggunakan Gambiro Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-Rata 77,89 84,21 Persentase siswa tuntas 73,68 % 89,47% Persentase siswa belum tuntas 26,31 % 10,52% Data ini diperoleh dari perbandingan dua Sekolah Dasar yang berdekatan jaraknya sekitar kurang dari 1 km, sehingga karakteristik dan latar belakang siswa kelas IV hampir sama. Berdasarkan hasil ini maka pemanfaatan teknologi informasi multimedia interaktif Gambiro dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran matematika khususnya materi bilangan romawi dan dapat digunakan dalam pembelajaran matematika siswa kelas IV Sekolah Dasar. Oleh karena itu guru dalam pembelajaran sangat penting memanfaatkan teknologi informasi salah satunya multimedia interaktif sebagai sarana dan sumber pembelajaran. 4. Kesimpulan dan harapan penulis Berdasarkan pembahasan akan pentingnya multimedia sebagai salah satu kemajuan teknologi informasi dan pemanfaatan software Lectora dalam pembuatan sumber pembelajaran salah satunya sumber belajar Gambiro Game Bilangan Romawi, serta hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di dua Sekolah Dasar yang telah dilakukan pada tahun ajaran 2015/2016 maka dapat disimpulkan bahwa : a. Pemanfaatan teknologi khususnya dalam bidang pembelajaran sangat efektif dan lebih besar berpengaruh positif untuk pembelajaran yang lebih bermakna.

9 b. Pemanfaatan teknologi multimedia interaktif GAMBIRO Game Bilangan Romawi pada pembelajaran matematika sangat efektif digunakan karena mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa. c. Teknologi multimedia interaktif GAMBIRO dapat dijadikan sebagai salah satu sumber belajar dalam pemanfaatan kemajuan teknologi informasi dalam pembelajaran di sekolah. Harapan penulis akan muncul sumber pembelajaran yang lain yang dapat digunakan sebagai pembalajaran di sekolah dengan pemanfaatan sarana teknologi yang ada sehingga pembelajaran menjadi student centered dan guru mampu meningkatkan kompetensi terutama dalam bidang IT sehingga pembelajaran lebih kreatif dan inovatif. 5. Daftar pustaka Ariani Niken & Haryanto Dany Pembelajaran Multimedia di Sekolah Pedoman Pembelajaram Inspiratif, Konstruktif, dan Porspekif. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Arsyad, Azhar Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Daryanto Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi (kurikulum 2013). Yogyakarta: Gava Media Mayer, Richard E Multimedia Learning: Prinsip-prinsip dan Aplikasi. Terjemahan: teguh Wahyu Utomo. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Munir Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Permendikbud No. 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Menengah. Sadiman. S Arif, Rahardjo, Haryono Anung & Harjito Media pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatanya (volume 17). Jakarta: Raja Grafindo Persada. Smaldino, S.E., Lother, D.L., dan Russel, J.D Instructional Technology and Media for Learning. New Yersey: Pearson Prentice Hall. Suardana, I Made Course Outline Hand Out Mata Kuliah Media Pembelajaran untuk Mahasiswa Program S2 Pendidikan Dasar. Hand Out Disajikan di Perkuliahan PPs UM, Malang 22 Nopember 2013.

10 Suyono & Hariyanto Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

11 6. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran dapat lebih menarik jika menggunakan media pembelajaran.

TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran dapat lebih menarik jika menggunakan media pembelajaran. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Animasi Multimedia Pembelajaran dapat lebih menarik jika menggunakan media pembelajaran. Menurut Arsyad (2000:4) media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Proses komunikasi (proses penyampaian pesan) harus diciptakan atau

II. TINJAUAN PUSTAKA. Proses komunikasi (proses penyampaian pesan) harus diciptakan atau 12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Animasi Multimedia Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses komunikasi. Proses komunikasi (proses penyampaian pesan) harus diciptakan atau diwujudkan melalui

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA PELAJARAN KKPI MATERI MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA KELAS XI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA PELAJARAN KKPI MATERI MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA KELAS XI Wirawan, Yussi Puspitasati; Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Mata Pelajaran KKPI Materi Menggunakan Perangkat Lunak Pengolah Angka Kelas XI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

ISBN :

ISBN : PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIIF DI SMP NEGERI 2 IMOGIRI BANTUL Disusun

Lebih terperinci

MAKALAH MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH ANATOMI OTAK MANUSIA. TUGAS MATA KULIAH MULTIMEDIA LANJUT DOSEN : DHANAR INTAN SURYA SAPUTRA, S.Kom.

MAKALAH MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH ANATOMI OTAK MANUSIA. TUGAS MATA KULIAH MULTIMEDIA LANJUT DOSEN : DHANAR INTAN SURYA SAPUTRA, S.Kom. MAKALAH MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH ANATOMI OTAK MANUSIA TUGAS MATA KULIAH MULTIMEDIA LANJUT DOSEN : DHANAR INTAN SURYA SAPUTRA, S.Kom. OLEH : PUTRI DURATUN HASANAH 09.11.1220 TI 09 SORE STMIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bukan hanya kegiatan guru dalam menyampaikan materi dan tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru, siswa dan sumber

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humonaria, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa Sistem Pendidikan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita setiap bangsa di dunia. Salah satu faktor pendukung utama bagi kemajuan suatu negara adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu usaha sadar, terencana, dan disengaja untuk mengembangkan dan membina sumber daya manusia. Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan komputer akhir-akhir ini merambah hampir seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan komputer akhir-akhir ini merambah hampir seluruh aspek 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan komputer akhir-akhir ini merambah hampir seluruh aspek kehidupan modern. Salah satu bidang yang berkembang secara revolusioner dengan masuknya aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan dasar memegang peran penting dalam usaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan dasar memegang peran penting dalam usaha meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan dasar memegang peran penting dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa mendatang. Dalam pendidikan sekolah dasar dibutuhkan penanaman

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA VIDEO DAN ANIMASI PADA MATERI MEMVAKUM DAN MENGISI REFRIGERAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MEDIA VIDEO DAN ANIMASI PADA MATERI MEMVAKUM DAN MENGISI REFRIGERAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA 8 PENERAPAN MEDIA VIDEO DAN ANIMASI PADA MATERI MEMVAKUM DAN MENGISI REFRIGERAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Andriana Johari 1, Syamsuri Hasan 2, Maman Rakhman 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin, FPTK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, karena belajarlah manusia bisa bertahan hidup dan bisa memenuhi apa yang menjadi kebutuhan hidupnya. Secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, majalah, surat kabar, dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, majalah, surat kabar, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses pembelajaran perlu diciptakan kondisi belajar yang menyenangkan agar proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Proses pembelajaran selama ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Di dalam Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Di dalam Undang-Undang Sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aktifitas proses belajar mengajar sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aktifitas proses belajar mengajar sebagai sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aktifitas proses belajar mengajar sebagai sarana pengembangan berbagai aspek kehidupan manusi. Proses pembelajaran di lembaga pendidikan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 OLEH MUHAMMAD ANSHORI HASIBUAN NIM A1C108019 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang semakin cepat menyebabkan banyak perubahan pada dinamika kehidupan. Aplikasi IPTEK terasa langsung dampaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hardiyanti Hidayat, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hardiyanti Hidayat, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi beberapa tahun belakangan ini semakin berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH SEJARAH DESAIN

PERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH SEJARAH DESAIN BAB II PERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH SEJARAH DESAIN II.1 Multimedia Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan pada dunia pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi sebagai suatu produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moch Ikhsan Pahlawan,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moch Ikhsan Pahlawan,2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perbuatan dan pengalaman yang dialami oleh manusia merupakan pembelajaran bagi diri manusia itu sendiri. Proses belajar dalam kehidupan manusia sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang pesat. Seiring dengan kebutuhan masyarakat atas informasi yang aktual. Peran teknologi semakin dilibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang membosankan dan bahkan ada yang sampai membenci. Hal ini,

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang membosankan dan bahkan ada yang sampai membenci. Hal ini, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak siswa yang menganggap., bahwa matematika itu adalah mata pelajaran yang membosankan dan bahkan ada yang sampai membenci. Hal ini, disebabkan kesulitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Media pembelajaran merupakan suatu alat atau perantara yang berguna untuk memudahkan proses belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA

1 BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dewasa ini telah membelajarkan mitosis/meiosis diberbagai jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA (Sekolah Menengah

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Rissa Prima Kurniawati IKIP PGRI MADIUN rissaprimakurniawati14@gmail.com ABSTRAK Guru dalam mengajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses pembelajaran yang sering kali dihadapkan pada materi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses pembelajaran yang sering kali dihadapkan pada materi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pembelajaran yang sering kali dihadapkan pada materi yang abstrak dan diluar pengalaman siswa sehari-hari, sering membuat siswa sulit menerima materi yang disampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu guru, siswa metode, sarana dan prasarana belajar, kurikulum, media serta biaya. Guru yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan,

BAB I PENDAHULUAN. penelitian yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan, 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini membahas tentang beberapa cakupan yang digunakan dalam penelitian yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan, spesifikasi produk yang diharapkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I berisikan pendahuluan penelitian, adapun yang disampaikan pada Bab ini diantaranya, (A) Latar Belakang, (B) Perumusan Masalah, (C) Tujuan Penelitian, (D) Manfaat Penelitian, dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL Artikel Oleh RIYANTO NIM. 08503242008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pendidik untuk membelajarkan peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan usahausaha yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta era globalisasi, menuntut para pebelajar dapat mengikuti semua perkembangan saat ini dan masa yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. implementasi media pada ujicoba terbatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. implementasi media pada ujicoba terbatas dapat disimpulkan sebagai berikut : 104 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil evaluasi terhadap produk yang telah dikembangkan dan implementasi media pada ujicoba terbatas dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan adanya persaingan dalam berbagai

Lebih terperinci

DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PADA POKOK BAHASAN DALIL PYTHAGORAS (Kelas VIII Semester I SMP Muhammadiyah 4 Surakarta)

DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PADA POKOK BAHASAN DALIL PYTHAGORAS (Kelas VIII Semester I SMP Muhammadiyah 4 Surakarta) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PADA POKOK BAHASAN DALIL PYTHAGORAS (Kelas VIII Semester I SMP Muhammadiyah 4 Surakarta) Ratna Sari Utami, A.410030111, Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Oleh: M. RAFIQ RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI SEPTEMBER, 2017

ARTIKEL ILMIAH. Oleh: M. RAFIQ RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI SEPTEMBER, 2017 ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN POWERPOINT & ISPRING SUITE PADA MATERI PERBANDINGAN DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 KOTA JAMBI Oleh: M. RAFIQ RSA1C213010

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berkembangnya ilmu dan teknologi telah membawa perubahan pada learning material atau materi pembelajaran. Dick and carey (1978 :127) menyatakan dua jenis pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menyentuh segala aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang merasakan manfaat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang besar untuk menjadi alat pendidikan, khususnya dalam. menyampaikan informasi atau ide-ide yang terkandung dalam pembelajaran

I. PENDAHULUAN. yang besar untuk menjadi alat pendidikan, khususnya dalam. menyampaikan informasi atau ide-ide yang terkandung dalam pembelajaran 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komputer sebagai hasil teknologi modern sangat membuka kemungkinankemungkinan yang besar untuk menjadi alat pendidikan, khususnya dalam pembelajaran. Teknologi

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG TINGKAT DASAR BERBASIS MULTIMEDIA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8

APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG TINGKAT DASAR BERBASIS MULTIMEDIA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG TINGKAT DASAR BERBASIS MULTIMEDIA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 Widyanti Anggita Lestari NIM 08520244055 Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hasil observasi pembelajaran di SMA N 1 Kasihan menunjukkan bahwa terdapat beberapa permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar khususnya pada pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Raden Indra Firmansyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Raden Indra Firmansyah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology) merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari berbagai aspek kehidupan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LECTORA INSPIRE PADA MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMAN 4 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LECTORA INSPIRE PADA MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMAN 4 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LECTORA INSPIRE PADA MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMAN 4 KOTA JAMBI OLEH : ELSA YANTI MALA RSA1C110010 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 20 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi riil di kalangan siswa SMP, pelajaran Fisika merupakan pelajaran yang sulit dipahami. Untuk menyampaikan materi pada umumnya guru menggunakan buku buku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perubahan global terutama dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perubahan global terutama dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan global terutama dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan selalu berupaya mendewasakan manusia melalui bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan sentral dalam dunia pendidikan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi antara sumber belajar dengan

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi antara sumber belajar dengan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi antara sumber belajar dengan siswa dengan perantaraan suatu media untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan saat ini semakin berkembang, berbagai macam pembaharuan dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan. Untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan dewasa ini telah menunjukan kemajuan yang sangat pesat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan tersebut menuntut adanya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 24, NO. 1, APRIL 2016 1 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN Oleh: Rofiqul Fuadi Sholihin, Yoto dan Sunomo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional, kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional, kegiatan pembelajaran matematika mendapat perhatian lebih. Ini terlihat dari jumlah jam pelajaran matematika yang relatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rendahnya hasil belajar peserta didik terhadap mata pelajaran matematika biasanya karena mata pelajaran matematika banyak yang bersifat abstrak sehingga peserta didik

Lebih terperinci

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Widiawati dkk menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Penerapan Computer Assist Language

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah Negara. Lewat pendidikan, sebuah Negara bisa dinilai tingkat kemakmurannya. Makin baik pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X AK. Fia Jannatur Rahmah

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X AK. Fia Jannatur Rahmah PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X AK Fia Jannatur Rahmah Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA MATIK BILAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA 01 (TAHAP UJI TEORITIS)

PENGEMBANGAN MEDIA MATIK BILAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA 01 (TAHAP UJI TEORITIS) PENGEMBANGAN MEDIA MATIK BILAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA 01 (TAHAP UJI TEORITIS) Mohammad Safari MI Miftahul Huda 01, Sumberejo, Pabelan,

Lebih terperinci

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media dalam Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti Istilah media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti perantara

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR 162 PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR M. Ridwan*, Indrati Kusumaningrum**, Risma Apdeni*** Email: mhdridwan33@yahoo.com ABSTRACT Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut pendapat dari para ahli, bahwasanya matematika merupakan ilmu yang menekankan pada pola berfikir dan nalarnya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut pendapat dari para ahli, bahwasanya matematika merupakan ilmu yang menekankan pada pola berfikir dan nalarnya untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu keharusan yang dimiliki oleh setiap individu. Pendidikan dituntut untuk menghasilkan kualitas manusia guna menjamin kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia teknologi sudah berkembang sangat pesat, dan sudah merambah ke segala aspek kehidupan, baik itu di dalam pendidikan dan masyarakat luas pada umumnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan melalui proses bimbingan, dan pengajaran yang bertujuan untuk mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan teknologi telah mempengaruhi keberadaan media

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan teknologi telah mempengaruhi keberadaan media BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan teknologi telah mempengaruhi keberadaan media pembelajaran dalam dunia pendidikan. Teknologi telah menjadi suatu kebutuhan pokok dalam perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi yang penting bagi setiap individu bahkan Negara. Dalam kehidupan yang penuh persaingan saat ini, seseorang diperhitungkan kedudukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upayaupaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. secara visualisasi. Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam, khususnya

I. PENDAHULUAN. secara visualisasi. Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam, khususnya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehadiran media pembelajaran sebagai media antara guru sebagai pengirim informasi dan penerima informasi harus komunikatif, khususnya untuk obyek secara visualisasi. Dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut seseorang untuk dapat menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu keterampilan berpikir yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar yang dialami oleh peserta didik menghasilkan perubahanperubahan dalam bidang pengetahuan atau pemahaman, bidang keterampilan, dan bidang nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam kehidupan. Menurut E. Mulyasa dalam Abdul Majid (2005:77),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendekatan dalam pembelajaran masih terlalu didominasi oleh guru (teacher centered). Guru lebih banyak menempatkan peserta didik sebagai objek dan bukan sebagai subjek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaktif tentang bacaan dan gerakan sholat dengan versi dekstop dan

BAB I PENDAHULUAN. interaktif tentang bacaan dan gerakan sholat dengan versi dekstop dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemanfaatan teknologi yang ada dengan merancang sebuah game interaktif tentang bacaan dan gerakan sholat dengan versi dekstop dan versi mobile. Game adalah sesuatu

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN Alamat : Jalan Udayana (Kampus Tengah) Universitas Pendidikan Ganesha Telp. 25571

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SD

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SD PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SD Dian Mukti Nourmaningrum 1), Chumdari 2), Hartono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 mengatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 mengatakan bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang dalam bertindak atau beraktifitas menuju pembenaran, dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat saat. ini telah banyak memberikan banyak manfaat dan kemudahan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat saat. ini telah banyak memberikan banyak manfaat dan kemudahan kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat saat ini telah banyak memberikan banyak manfaat dan kemudahan kepada manusia. Komputer sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sholat dengan menggunakan adobe flash ini dapat. dan proses penyampaian pesan pembelajaran. Tambunan (2012), media

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sholat dengan menggunakan adobe flash ini dapat. dan proses penyampaian pesan pembelajaran. Tambunan (2012), media BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat terutama dibidang teknologi salah satunya adalah komputer, komputer sebagai sarana penyampaian informasi

Lebih terperinci

: Pengembangan, Media Komputer Pembelajaran, Video

: Pengembangan, Media Komputer Pembelajaran, Video PENGEMBANGAN MEDIA KOMPUTER PEMBELAJARAN TENTANG TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR KAMERA VIDEO PADA MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN SISWA KELAS XI MULTIMEDIA SMK IPIEMS Yuniar Eka Fauzi 1, Rusijono 2 Kurikulum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikanadalah masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikanadalah masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikanadalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Pada saat proses pembelajaran, siswa kurang didorong untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya pendidikan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan manusia karena manusia memiliki akal pikiran dan bertugas sebagai khalifah di Bumi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan maju tidaknya bangsa tersebut. Di Indonesia pendidikan saat ini

BAB I PENDAHULUAN. menentukan maju tidaknya bangsa tersebut. Di Indonesia pendidikan saat ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi setiap negara adalah aspek yang paling utama dalam menentukan maju tidaknya bangsa tersebut. Di Indonesia pendidikan saat ini masih tergolong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari tuntutan kehidupan manusia. Kebutuhan memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari tuntutan kehidupan manusia. Kebutuhan memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari tuntutan kehidupan manusia. Kebutuhan memperoleh pendidikan sangat dirasakan penting bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi hampir diseluruh segi kehidupan termasuk di dunia pendidikan. Seiring dengan perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan juga ikut mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuntutan dan tantangan dalam dunia pendidikan saat ini semakin kompleks, karena harus berpacu dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan diartikan sebagai suatu proses belajar berupa aktivitas yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Manusia tidak dapat lepas

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA Triyanna Widiyaningtyas 1, I Made Wirawan 2, Ega Gefrie Febriawan 3 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN COURSEWARE

PENGEMBANGAN COURSEWARE BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kimia didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari materi dan sifatnya, perubahan materi yang terjadi dan energi yang menyertai perubahan tersebut (Silberberg, 2007).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berkembang demikian pesat, khususnya di bidang industri. Di satu sisi era ini membawa iklim

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES FOTOSINTESIS PADA TUMBUHAN

PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES FOTOSINTESIS PADA TUMBUHAN PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES FOTOSINTESIS PADA TUMBUHAN Idam Ragil Widianto Atmojo Universitas Sebelas Maret e-mail:idamragil@fkip.uns.ac.id Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses interaksi yang baik didasari oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses interaksi yang baik didasari oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses interaksi yang baik didasari oleh kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan siswa untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pendidikan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERVARIATIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU DI SDN 113 PEKANBARU

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERVARIATIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU DI SDN 113 PEKANBARU PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERVARIATIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU DI SDN 113 PEKANBARU ARNIS Guru SD Negeri 113 Pekanbaru arrnis6@gmail.com ABSTRAK Hasil observasi penulis di SDN 113

Lebih terperinci

DESKRIPSI DAN SILABUS MATA KULIAH

DESKRIPSI DAN SILABUS MATA KULIAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN Alamat : Jalan Udayana (Kampus Tengah) Universitas Pendidikan Ganesha Telp. 25571

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan sangatlah penting, karena menyangkut banyak aspek yang ada didalamnya. Kemajuan itu terjadi pada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai

Lebih terperinci

Nindi Djibu, NIM , *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,

Nindi Djibu, NIM , *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial Hal. 1 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada Siswa Kelas VIII B Di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato Nindi

Lebih terperinci