Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah
|
|
- Teguh Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah
2
3 Sekilas KPPOD Sebagai upaya tindak lanjut hasil Seminar Menyelamatkan Otonomi Daerah yang diselenggarakan KPEN (Komite Pemulihan Ekonomi Nasional) bekerja sama dengan CSIS (Center for Strategic and International Studies) dan LPEM- FEUI (Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat-Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia) pada tanggal 07 Desember 2000, para penyelenggara secara intensif lalu membahas dan menyepakati pembentukan satu lembaga pemantauan independen yang bernama Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD). Dalam perkembangannya, sejumlah institusi lain juga ikut bergabung melalui kesertaan para figur pimpinannya sebagai unsur pendiri: Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya, The Jakarta Post, Bisnis Indonesia, dan Suara Pembaruan. Melihat latar belakang institusi pendiri tersebut, dapat dikatakan kelahiran KPPOD merupakan hasil eksperimentasi kerjasama dunia bisnis, akademik, dan media massa sebagai tiga pilar penting dalam formasi sosial di Indonesia pasca reformasi.
4 Sebagai dasar pemikiran yang menyemangati kerja-kerja profesionalnya, KPPOD memaknai desentralisasi dan otonomi daerah sebagai kebijakan yang bertujuan mengubah struktur tata kelola pemerintahan dari sentralisme menjadi terdesentralisasi, sekaligus menggeser pola pembangunan yang didominasi negara menuju kesempatan yang lebih terbuka bagi masyarakat dan dunia usaha. Maka pada setiap kebijakan pemerintah haruslah tercermin suatu komitmen nyata untuk mendorong keterlibatan masyarakat dan dunia usaha dalam pembangunan daerah. Mengalir pada pilihan wilayah isu, KPPOD menaruh fokus pemantauannya pada segala hal terkait kebijakan dan pelayanan publik di bidang ekonomi, fiskal dan kebijakan desentralisasi/otonomi daerah secara umum. Dengan menggunakan pendekatan multiperspektif (ekonomi, politik, hukum dan administrasi publik), KPPOD melakukan studi, advokasi, dan asistensi teknis bagi peningkatan mutu tata kelola ekonomi/fiskal dan praktik penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel, efektif dan demokratis di daerah
5 Visi & Misi KPPOD ikut mewujudkan pembangunan ekonomi bagi kesejahteraan rakyat dengan mendorong terciptanya iklim usaha yang kondusif di seluruh Indonesia. KPPOD menganalisa, menilai dan memberikan masukan bagi kebijakan dan praktik Pemerintah Pusat dan Daerah dalam melaksanakan otonomi daerah bagi pembangunan ekonomi Nasional.
6 Wilayah Isu PEMBANGUNAN EKONOMI TATA KELOLA EKONOMI DAERAH TATA KELOLA KEUANGAN DAERAH Reformasi Regulasi Usaha Mendorong deregulasi melalui upaya rasionalisasi jumlah dan/atau jenis perijinan usaha maupun pungutan (pajak/retribusi) di daerah. Reformasi Birokrasi Perijinan Mendorong debirokratisasi melalui upaya efisiensi business process (pengurusan) perijinan lewat kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di daerah. Desentralisasi dan Manajemen Fiskal Studi dan advokasi kebijakan desentralisasi fiskal yang mendukung kemandirian daerah dan perbaikan kualitas tata kelola keuangan di daerah (APBD) yang propertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan publik. Isu-isu Strategis Otda lainnya Pemekaran daerah, kerja sama antar-daerah, rencana pembangunan daerah, pemilihan kepala daerah, dsb.
7 Organ Yayasan KPPOD Pendiri Pembina Sofjan Wanandi, Sri Mulyani Indrawati, M. Hadi Soesastro (Alm), Aburizal Bakrie, Bambang Brodjonegoro, Djisman Simandjuntak, Susanto Pudjomartono, Anton J. Supit, Bambang Sujagad, Sjarifuddin, Aco Manafe (Alm). Sofjan Wanandi (Ketua) Pengawas Djisman Simandjuntak (Ketua) Pengurus Suryadi Sasmita (Anggota) Meidyatama Suryodiningrat (Anggota) Arif Budisusilo (Anggota) P. Agung Pambudhi (Ketua) Robert A. Simandjuntak (Wakil Ketua I) I. Kadek Dian Sutrisna Artha (Wakil Ketua II) Anton J. Supit (Bendahara) Robert Na Endi Jaweng (Sekretaris)
8 Struktur Sekretariat KPPOD Direktur Eksekutif Robert Na Endi Jaweng Program Management 1. Boedi Rheza (Staf Program) 2. Tities Eka Agustine (Staf Program) 3. Herman N. Suparman (Staf Program) 4. M. Yudha Prawira (Staf Program) 5. Nur Azizah Febryanti (Staf Program) 6. Aisyah Nurrul Jannah (Staf Program) Office Management 1. Maria Regina R.B. (Staf Administrasi) 2. Eka Sukmana (Staf Keuangan) 3. Winantyo (Staf IT & Dokumentasi) 4. Agus Salim (Bagian Umum)
9 Program & Kegiatan 2001-Sekarang PROGRAM / KEGIATAN MITRA KERJA PERIODE Supporting Regulatory Reform Through Evaluation on the Implementation of Business Licensing Deregulation to Improve Ease of Doing Business in Indonesia Stepping Up Investments for Growth Acceleration (FCO)-British Embassy (ADB) Asian Development Bank Juni'16-Mar'17 April-Des'16 Pendanaan Utama untuk Lembaga Riset Kebijakan (Fase Kedua) KSI (Knowledge Sector Initiative) Juli'15-Mar'17 Research and Advocacy on Local Economic Development at the District Level with a Focus on Mainstreaming the pro-poor Economic Growth in Eastern Indonesia FORD Foundation Mei 15-Sept 16 Streamlining Business Licenses/Permits at Local Level Pendanaan Utama untuk Lembaga Riset Kebijakan (Fase Pertama) Improving Business Licensing in Jakarta: A Study of Acceleration the Devolution of Authority From Technical Agency to The One Stop Shop (OSS) Agency. Pengembangan Iklim Investasi bagi Peningkatan Rantai Nilai Usaha Kakao di Kabupaten Majene dan Kabupaten Sikka Penguatan Kapasitas dan Ekspose Publik KPPOD dalam Meningkatkan Advokasi Perbaikan Tata Kelola Ekonomi di Indonesia Penyusunan Instrumen Need Assesment Guna Mendorong Penerapan Prinsip- Prinsip Integritas dalam Penyelenggaraan proses Pengadaan Barang atau Jasa (FCO)-British Embassy KSI (Knowledge Sector Initiative) (FCO)-British Embassy FORD Foundation SEADI-USAID Kemitraan & APINDO Mei 15-Apr 16 Apr 13-Jun 15 Jul 13-Mar 14 Sept 12-Mar 14 Juni 12-Juni 13 Maret-Juni 13
10 Program & Kegiatan 2001-Sekarang PROGRAM / KEGIATAN MITRA KERJA PERIODE Weighting Procedure for Indonesia Governance Index (IGI) Kemitraan Jan-Apr 13 Business Enabling Environment By Utilizing Finding of Districts Economic Governance Studies in 4 Provinces (KINERJA Project) TAF & USAID Juni 11-Des 12 Sub National Doing Business di Indonesia IFC-World Bank Group Sept Tata Kelola Ekonomi Daerah di 267 Kab./Kota di Indonesia. TAF Jul 10-Jun 11 Review terhadap Peraturan Daerah GAPKI Jan 10 Tata Kelola Ekonomi Daerah ACEH dan NIAS TAF Des 09-Jul 10 Survei Kabupaten/Kota Terbaik untuk Investasi BKPM Sept-Des 09 Evaluasi Pemekaran Daerah BPK Juni-Sept 09 Measuring the Impact of Better Local Economic Governance in Indonesia IDS, AusAID, & TAF Jun 09-Jan 10 Sub Nasional Doing Business di Indonesia IFC-World Bank Okt 08-Jan 10 Tata Kelola Ekonomi Daerah Aceh TAF Jun 08-Des 09 Pemeringkatan Provinsi Terbaik bagi Penanaman Modal BKPM Sept-Des 08 Review Terhadap 1100 Perda yang Berkaitan dengan Bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Kehutanan di Indonesia JIRCAS Jan-Mar 08 Good Governance Kemitraan Nov-Feb 08
11 Program & Kegiatan 2001-Sekarang PROGRAM / KEGIATAN MITRA KERJA PERIODE Pemilihan Kepala Daerah Terbaik YIF Juli-Nov 07 Tata Kelola Ekonomi Daerah dari 243 Kab./Kota di Indonesia TAF Juni 07-Mar 08 Pemeringkatan Kabupaten/Kota Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Perbaikan Iklim Investasi Daerah melalui Penerapan Sistem Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Penyempurnaan Kualitas Perda BKPM EU-Small Projects Facility & APEKSI Mei-Des 07 Jan-Des 07 Developing Research Instrument (FGD) TAF Okt 06-Feb 07 Survei Daya Tarik Investasi di 228 Kab./Kota di Indonesia TAF Juli 05-Agust 06 Fostering Indonesian Local Investment Promotion and Management in Decentralization Era Using European Experience EU-Small Projects Facility & FE-UI Mei 05-Mei 06 Sosialisasi Survei Daya Tarik Investasi di 214 Kab./Kota TAF Feb-Juli 05 Survei Daya Tarik Investasi di 214 Kab./Kota di Indonesia TAF Juli 04-Mar 05 Sosialisasi Survei Daya Tarik Investasi di 200 Kab./Kota TAF Jan-Juni 04 Survei Daya Tarik Investasi di 200 Kab./Kota di Indonesia TAF Juni 03-Jan 04 Seminar Sosialisasi Survei Daya Tarik Investasi di 134 Kab./Kota TAF Juli 02-Mar 03 Survei Daya Tarik Investasi di 134 Kab./Kota di Indonesia TAF Juli 02-Mar 03
12 Program & Kegiatan 2001-Sekarang PROGRAM / KEGIATAN MITRA KERJA PERIODE Review Perda dan Seminar Implementasi UU No.34/2000 dan Implikasinya Terhadap Iklim Usaha Survei Daya Tarik Investasi di 90 Kab./Kota di Indonesia PEG & USAID TAF & FORNAS UKM Mei-Agust 02 Mar-Apr 02 Review Perda dan Seminar Otonomi Daerah dan Dunia Usaha PEG & USAID Nov 01-Mar 02 Workshop Developing Model for Rating Districts Economic Competitiveness TAF, USAID, & PURI Consulting Juli 2001
13 Publikasi Utama
14 Robert Na Endi Jaweng Boedi Rheza Tities Eka Agustine M. Yudha Prawira Herman N. Suparman Aisyah Nurrul Jannah Nur Azizah Febryanti Maria Regina RB Eka Sukmana Winantyo Agus Salim
15
16 Gd. Permata Kuningan Lt. 10, Jln. Kuningan Mulia Kav.9C, Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan, Telp. [021] /53, Fax. [021] , Website:
Business Enabling Environment of Cocoa Value Chain Mendorong Perbaikan Lingkungan Usaha pada Rantai Nilai Kakao
Business Enabling Environment of Cocoa Value Chain Mendorong Perbaikan Lingkungan Usaha pada Rantai Nilai Kakao KPPOD Membangun Indonesia dari Daerah Tentang KPPOD Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi
Lebih terperinciSKRIPSI. Pengaruh Komitmen Pada Tujuan terhadap Independensi Anggota Tim Peneliti. Pelayanan Terpadu Satu Pintu/Pelayanan Terpadu Satu Atap
SKRIPSI Pengaruh Komitmen Pada Tujuan terhadap Independensi Anggota Tim Peneliti Pelayanan Terpadu Satu Pintu/Pelayanan Terpadu Satu Atap Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Universitas Indonesia. Perizinan penanaman..., Putri wulandari, FHUI, 2009
79 DAFTAR PUSTAKA Peraturan Perundang-undangan Indonesia. Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah. UU Nomor 32 Tahun 2004. LN No. 125 Tahun 2004, TLN No. 4437. Indonesia. Undang-Undang tentang Penanaman
Lebih terperinciFUNGSI BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL SEBAGAI LEMBAGA PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
FUNGSI BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL SEBAGAI LEMBAGA PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Oleh : Windi Dianti Agustin Anak Agung Sri Utari Program Kekhususan Hukum Bisnis, Fakultas Hukum, Universitas Udayana
Lebih terperinciIkhtisar Eksekutif. vii
Kata Pengantar Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kepada masyarakat (stakeholders) dalam menjalankan visi dan misi
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN KPU TENTANG TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
RANCANGAN PERATURAN KPU TENTANG TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019 NO. ISU STRATEGIS PENGATURAN PKPU 1. Tahapan Penyelenggaraan perencanaan program & anggaran serta penyusunan
Lebih terperinciOleh Ir. Timbul Pudjianto, MPM Direktur Jenderal Bina Administrasi Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri
Oleh Ir. Timbul Pudjianto, MPM Direktur Jenderal Bina Administrasi Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri JAKARTA, 29 JUNI 2010 TANTANGAN UTAMA PEMBANGUNAN PENCIPTAAN PERTUMBUHAN EKONOMI, PENANGGULANGAN
Lebih terperinciBambang P.S Brodjonegoro FEUI & KPPOD
DAYA SAING DAERAH Bambang P.S Brodjonegoro FEUI & KPPOD Desentralisasi Sebagian besar kewenangan pemerintahan sudah beralih ke daerah Daerah menjadi unit ekonomi yang mandiri dan bertanggung g jawab terhadap
Lebih terperinciDalam kajian ini sampel pemerintahan daerah dipilih dengan menggunakan data hasil
RINGKASAN EKSEKUTIF Data tentang investasi di Indonesia menunjukan bahwa telah terjadi peningkatan jumlah investasi dari tahun ke tahun. Sebagai contoh, kenaikan persetujuan investasi selama Januari Maret
Lebih terperinciKajian Regulasi PERATURAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA NO.12 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU.
Kajian Regulasi PERATURAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA NO.12 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Kerjasama: Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Foreign and Commonwealth
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia. Pemerintah berusaha agar semua wilayah
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat besar, mempunyai banyak provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia. Pemerintah berusaha agar semua wilayah di Indonesia
Lebih terperinciBoks 1 PELUANG DAN HAMBATAN INVESTASI DI PROPINSI RIAU. I. Latar Belakang
Boks 1 PELUANG DAN HAMBATAN INVESTASI DI PROPINSI RIAU I. Latar Belakang Penerapan otonomi daerah pada tahun 2001 telah membawa perubahan yang cukup berarti bagi kondisi ekonomi di Propinsi Riau. Penelitian
Lebih terperinciREFORMASI BIROKRASI DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK
REFORMASI BIROKRASI DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK Oleh: Deputi Pelayanan Publik Kementerian PAN dan RB Disampaikan pada Acara Kunjungan dan Diskusi Mahasiswa FISIP UI Program Sarjana Ekstensi
Lebih terperinciPROFIL ORGANISASI. Nama Organisasi : Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPN APINDO)
PROFIL ORGANISASI Nama Organisasi : Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPN APINDO) Tanggal didirikan : 31 Januari 1952 Alamat : Gedung Permata Kuningan Lt. 10 Jl. Kuningan Mulia Kav.
Lebih terperinciLaporan Akuntabilitas Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal 2012 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merupakan bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kinerja BKPM Tahun 2012. Laporan Akuntabilitas Kinerja ini menguraikan
Lebih terperinciREVISI RENCANA STRATEGIS
REVISI RENCANA STRATEGIS TAHUN 2013 S/D 2018 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN GIANYAR 1 KATA PENGANTAR Revisi III Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rakyat dan pemerintah di daerah adalah dalam bidang public service
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuntutan perubahan sering ditujukan kepada aparatur pemerintah menyangkut pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat. Satu hal yang hingga saat ini seringkali
Lebih terperinciRENCANA KERJA PROYEK / SATUAN KERJA (TOR) BAGIAN/BIDANG :.., UNIT KERJA : Pusat Pembinaan Usaha dan Kelembagaan
Pemberdayaan dan TOT PJT Badan Usaha 1.492.988.000 Kinerja Proyek 691.774.000 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT P DES manajemen usaha Meningkatnya jumlah penanggung jawab teknik badan usaha jasa
Lebih terperinciBAB IV STUDI TENTANG PERMOHONAN IZIN PENANAMAN MODAL PT. X
59 BAB IV STUDI TENTANG PERMOHONAN IZIN PENANAMAN MODAL PT. X A. Kurangnya Koordinasi pada Lembaga yang Menangani Penanaman Modal di Tingkat Daerah dan Pusat. Undang-Undang Penanaman Modal menyebutkan
Lebih terperinciPOTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI PERDESAAN MELALUI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP)
KEMENTERIAN DALAM NEGERI POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI PERDESAAN MELALUI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP) W. Sigit Pudjianto Direktur Pengembangan Ekonomi Daerah Jakarta,
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 21 Maret 2011 Kepada, Nomor : 050 / 883 / SJ Yth. 1. Gubernur. Sifat : Penting 2. Bupati/Walikota. Lamp : Satu berkas di - Hal : Pedoman Penyusun Program
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PELAKSANAAN APBD TA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PELAKSANAAN APBD TA 2015 Program : Program Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Produksi Kegiatan : Kegiatan Peningkatan Pelayanan Mutu Usaha 1. Visi dan Misi SKPD a. Visi Terwujudnya
Lebih terperinciLAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)
2017 LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) BALAI PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI PRODUK HEWAN Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Prov.
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Prov. NTT a. Visi Visi merupakan cara pandang jauh kedepan, gambaran yang menantang
Lebih terperinciKajian Perda Provinsi Bali Tentang Bagi Hasil Pajak Provinsi kepada Kab./Kota
Kajian Perda Provinsi Bali Tentang Bagi Hasil Pajak Provinsi kepada Kab./Kota Pengantar K ebijakan perimbangan keuangan, sebagai bagian dari skema desentralisasi fiskal, memiliki paling kurang dua target
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012
LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR
Lebih terperinciBadan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Yang menjadi dasar hukum dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi serta penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) B PMPT Provinsi Jawa Barat sebagai
Lebih terperinciPELAYANAN PENANAMAN MODAL DI PTSP PUSAT-BKPM
invest in invest in PELAYANAN PENANAMAN MODAL DI PTSP PUSAT-BKPM PTSP PUSAT-BKPM Jakarta, 16 Februari 2017 DASAR HUKUM: PTSP PUSAT BKPM Pemerintahan Daerah Penanaman Modal Pelayanan Publik UU No. 23 Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 10 hambatan terbesar kegiatan investasi perusahaan adalah tidak memadainya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survei-survei perusahaan (enterprise survey) yang di lakukan Bank Dunia menunjukan bahwa perusahaan-perusahaan Indonesia mengidentifikasi dua dari 10 hambatan terbesar
Lebih terperinciBAB II TATA CARA PENANAMAN MODAL
17 BAB II TATA CARA PENANAMAN MODAL A. Ketentuan yang Berkaitan dengan Perizinan Penanaman Modal dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Salah satu permasalahan pokok yang dihadapi
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI INDONESIA: EVALUASI TERHADAP IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK
LAPORAN PENELITIAN KELOMPOK UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI INDONESIA: EVALUASI TERHADAP IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK Oleh: RIRIS KATHARINA HANDRINI
Lebih terperinci11 Program Prioritas KIB II
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Oleh: Gatot Sugiharto Asisten Deputi Bidang Pelayanan Perekonomian Deputi Pelayanan Publik Bandung, 18-19 April 2013 1 11 Program Prioritas
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 28 Maret 2012 Kepada Nomor : 070 / 1082 / SJ Yth. 1. Gubernur Sifat : Penting 2. Bupati/Walikota Lampiran : Satu berkas di Hal : Pedoman Penyusunan Program
Lebih terperinciDRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016
DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Lebih terperinciMekanisme Baru Pengawasan Perda PDRD
Mekanisme Baru Pengawasan Perda PDRD Oleh: Robert Endi Jaweng Manajer Hubungan Eksternal KPPOD P ergantian kerangka regulasi perpajakan daerah (UU No.34/2000 menjadi UU No.28/2009) tidak saja berimplikasi
Lebih terperinciBUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,
BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM INTERNAL AUDIT (INTERNAL AUDIT CHARTER) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang
Lebih terperinciLAPKIN SEKRETARIAT DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015 BAB II
BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA Memaparkan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan, serta pembahasan tentang RENSTRA, tujuan dan Sasaran Visi dan Misi, Penetapan Kinerja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa penyelenggaraan desentralisasi dilaksanakan dalam bentuk pemberian kewenangan Pemerintah
Lebih terperinciKERANGKAACUANKERJA BADAN KEPEGAWAIAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN Doc KAK Sub Bid Jabatan Page 1
KERANGKAACUANKERJA KEGIATAN PENATAAN PNS DALAMJABATAN PIMPINAN TINGGI, ADMINISTRATOR, DAN PENGAWAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH
Lebih terperinciLAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK
LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PATI Jl. Kolonel Sunandar No. 45 Pati Daftar Isi 3 Gambaran Umum Kebijakan Pelayanan Informasi Publik KPU Kabupaten Pati 4 Gambaran
Lebih terperinciIMAGE PELAYANAN PUBLIK MASA LALU PELAYANAN PUBLIK YANG SEDANG BERLANGSUNG
3 IMAGE PELAYANAN PUBLIK MASA LALU PELAYANAN PUBLIK YANG SEDANG BERLANGSUNG INDONESIA POPULATION (2010) 242,968,342 INDONESIA MIDLE CLASS (2010) 137,277,113 (56,5%) Source: World Bank, 2012 Sumber: Hasil
Lebih terperinciHASIL SURVEY PENILAIAN IKLIM USAHA DAN BDS
HASIL SURVEY PENILAIAN IKLIM USAHA DAN BDS 1. Penilaian Lingkungan Usaha Daerah 1.1 Survey Lingkungan Usaha UKM Tujuan utama Survey adalah untuk memperoleh informasi dasar tentang kondisi lingkungan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung dalam pemelihan presiden dan kepala daerah, partisipasi. regulasi dalam menjamin terselenggaranya pemerintahan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pembangunan politik demokratik berjalan semenjak reformasi tahun 1998. Perkembangan tersebut dapat dilihat melalui sejumlah agenda; penyelenggaraan
Lebih terperinciKATALOG PELAYANAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI PUSAT KAJIAN REFORMASI ADMINISTRASI
KATALOG PELAYANAN PUSAT KAJIAN REFORMASI ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI PUSAT KAJIAN REFORMASI ADMINISTRASI INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI PENYUSUNAN ROADMAP REFORMASI BIROKRASI 1PENDEKATAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT
KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
Lebih terperinciROAD MAP REFORMASI BIROKRASI
KEBIJAKAN Reformasi Birokrasi NASIONAL ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI Pengorganisasian Pelaksanaan Tim Pengarah Kementerian/Lembaga Ketua: Pimpinan K/L Sekretaris: Sekjen Anggota: Pejabat Eselon I Pemerintah
Lebih terperinciPROGRAM PENGUATAN KEBERLANJUTAN UNTUK STBM KABUPATEN/KOTA DAN MASYARAKAT
PROGRAM PENGUATAN KEBERLANJUTAN UNTUK STBM KABUPATEN/KOTA DAN MASYARAKAT PAMSIMAS II: Komponen Kesehatan Direktur Penyehatan Lingkungan Disampaikan Pada Rapat Koordinasi Regional 3 Denpasar, Bali 29 Sept
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Inspektur Jenderal. M. Sakri Widhianto
KATA PENGANTAR Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, maka diperlukan suatu pedoman dan arahan yang jelas sebagai acuan untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Pedoman dan arahan dituangkan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah merupakan subsistem keuangan negara sebagai konsekuensi pembagian tugas antara pemerintah
Lebih terperinciyang bertindak selaku Direktur Independen Perseroan, untuk memangku jabatan sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan efektif sejak tanggal 2 Juni 2014.
Sekretaris Perusahaan Memenuhi: Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor IX.I.4 Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.Kep 63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang
Lebih terperinciL A P O R A N K I N E R J A
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a
Lebih terperinciVOICES FROM THE REAL ECONOMY
VOICES FROM THE REAL ECONOMY BAGAIMANA APINDO MELIHAT REGULASI DUNIA USAHA DAN IMPLEMENTASINYA DI INDONESIA BY: HARIJANTO (KETUA DPN APINDO BIDANG KETENAGAKERJAAN) JAKARTA, FEBRUARY 24 TH 2015 REGULASI
Lebih terperinciPROGRAM KERJA APEKSI
PROGRAM KERJA APEKSI 2016 2020 BIDANG/PROGRAM TUJUAN OUTPUT INDIKATOR KEBERHASILAN 1. LINGKUNGAN HIDUP 1.1 Penguatan kapasitas ketahanan iklim dan bencana pemerintah kota 1. Memperluas dan kuat jaringan
Lebih terperinciDisampaikan Pada : Diskusi Publik: Empat Tahun UU Pelayanan Publik YAPPIKA Jakarta, 24 Juli 2013
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Oleh: Wiharto Staf Ahli Bidang Sistem Manajemen Disampaikan Pada : Diskusi Publik: Empat Tahun UU Pelayanan Publik YAPPIKA Jakarta, 24
Lebih terperinciKERANGKAACUANKERJA BADAN KEPEGAWAIAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN Doc KAK Sub Bid Jabatan Page 1
KERANGKAACUANKERJA KEGIATAN PEMETAAN PNS PNS POTENSIAL UNTUK MENDUDUKI JABATAN PIMPINAN TINGGI, ADMINISTRATOR DAN PENGAWASDI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAHTAHUN 2017 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Lebih terperinciBAB II BIRO KEUANGAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. pemerintahan yang bernama Gouverment van Sumatera, yang meliputi
BAB II BIRO KEUANGAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Di zaman Pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu pemerintahan yang bernama Gouverment van Sumatera, yang
Lebih terperinciLAPORAN PERCEPATAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PENANAMAN MODAL TAHUN 2013 (SEMESTER II)
LAPORAN PERCEPATAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PENANAMAN MODAL TAHUN 2013 (SEMESTER II) BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH PROVINSI ACEH TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN Standar Pelayanan
Lebih terperinciPress Briefing. Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (PMK Nomor 50/PMK.07/2017)
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Press Briefing Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (PMK Nomor 50/PMK.07/2017) Jakarta, 13 April 2017 1 MENGAPA PERLU? DITETAPKAN PMK 50/PMK.07/2017 Adanya
Lebih terperinciPERAN PENTING PEMERINTAH DAERAH DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN
PERAN PENTING PEMERINTAH DAERAH DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN SUAHASIL NAZARA Koordinator Pokja Kebijakan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan JAKARTA, 13 MEI 2014 TIM NASIONAL PERCEPATAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan hukum ini adalah penelitian hukum normatif yang berfokus pada norma hukum positif berupa peraturan perundang-undangan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. organisasi, baik pada organisasi profit maupun non-profit, organisasi publik dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan organisasi merupakan perubahan yang tidak dapat dihindarkan oleh organisasi, baik pada organisasi profit maupun non-profit, organisasi publik dan privat,
Lebih terperinciMANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH. Cicih Sutarsih, M.Pd
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Bahan Diklat Teknis Manajemen Kepala Sekolah SMP di Lingkungan Provinsi Jawa Barat Oleh: Cicih Sutarsih, M.Pd UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Desember 2006 KONSEP DASAR MANAJEMEN
Lebih terperinciBAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH A. KONDISI UMUM 1. PENCAPAIAN 2004 DAN PRAKIRAAN PENCAPAIAN 2005 Pencapaian kelompok Program Pengembangan Otonomi Daerah pada tahun 2004, yaitu
Lebih terperinciLOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS (LFA) KONSIL LSM INDONESIA HASIL PERENCANAAN STRATEGIS MARET 2011
LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS (LFA) KONSIL LSM INDONESIA HASIL PERENCANAAN STRATEGIS MARET 2011 GOAL/IMPACT TINGKATAN TUJUAN/HASIL INDIKATOR SUMBER VERIFIKASI ASUMSI Meningkatnya akuntabilitas, peran dan
Lebih terperinciLaporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun 2014 1 PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bergulirnya reformasi membawa perubahan dalam segala bidang. kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk di dalamnya pengelolaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bergulirnya reformasi membawa perubahan dalam segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk di dalamnya pengelolaan pemerintah daerah yang sebelumnya cenderung
Lebih terperinciKebijakan Percepatan Pelaksanaan Berusaha
Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Gd. Nusantara I Lt. 2 Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta Pusat - 10270 c 5715409 d 5715245 m infosingkat@gmail.com BIDANG EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK KAJIAN SINGKAT
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. Sejarah singkat Kementerian Perdagangan, Visi, Misi, Logo, dan Struktur Organisasi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Dalam gambaran umum Kementerian Perdagangan akan diuraikan mengenai Sejarah singkat Kementerian Perdagangan, Visi, Misi, Logo, dan Struktur Organisasi
Lebih terperinciKOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016
KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan
Lebih terperinciPERSIAPAN DAERAH dalam menghadapi
PERSIAPAN DAERAH dalam menghadapi Outline 1 Gambaran Umum Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 2 MEA dalam RKP 2014 3 Strategi Daerah dalam Menghadapi MEA 2015 MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015 Masyarakat
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN KAPASITAS DAN TUGAS, INSPEKTORAT UNTUK MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA ORGANISASI
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Dalam upaya pencapaian Visi Misi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Lamandau, serta
Lebih terperinciKeywords:Local Government, Cooperation Relations, One Stop Services, Business Climate
PELAKSANAAN PROGRAM KINERJA DALAM HUBUNGAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN UNITED STATES AGENCY FOR INTERNATIONAL DEVELOPMENT TENTANG PERBAIKAN IKLIM USAHA MELALUI PELAYANAN PERIZINAN
Lebih terperinciBAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH A. KONDISI UMUM 1. PENCAPAIAN 2004 DAN PRAKIRAAN PENCAPAIAN 2005 Pencapaian kelompok
Lebih terperinciRencana Kerja Perubahan Tahun 2016
Lampiran Tahun 2016 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Bontang BAB I P E N D A H U L U A N I.1. LATAR BELAKANG Dengan ditetapkannya UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dalam upaya meningkatkan
Lebih terperinciKEWENANGAN DAERAH DI BIDANG PENANAMAN MODAL
KEWENANGAN DAERAH DI BIDANG PENANAMAN MODAL Oleh : Fery Dona (fery.dona@yahoo.com) ABSTRAK Berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK MELALUI REFORMASI BIROKRASI PEMDA MELALUI PTSP
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA ARAH KEBIJAKAN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK MELALUI REFORMASI BIROKRASI PEMDA MELALUI PTSP Jeffrey Erlan Muler, SH Asisten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Dengan terbitnya Undang-undang
Lebih terperinciTINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI
TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI Bank Dunia memulai proses selama dua tahun untuk meninjau dan memperbaharui (update) kebijakan-kebijakan pengamanan (safeguard)
Lebih terperinciLKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN
B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,
PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BAPPEDA
Lebih terperinciJADWAL TRAINING TAHUN 2012 MUC CONSULTING GROUP
JADWAL TRAINING TAHUN 2012 MUC CONSULTING GROUP No Topik HUMAN RESOURCES (HR) & MANPOWER Biaya 1 Customer Relation Management 2 Bagaimana Menyusun Rencana Stratejik Perusahaan 3 Mengukur Kinerja Perusahaan:
Lebih terperinciBAB 13 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI
BAB 13 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH Kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. merumuskan kebijakan pemerintah di bidang penanaman modal, baik dari dalam
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan Badan Koordinasi Penanaman Modal (Investment Coordinating Board) adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas untuk merumuskan
Lebih terperinciCAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI Gerakan Nasional Penyelamatan Sektor Kelautan Indonesia PEMERINTAH PROVINSI BANTEN
CAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI Gerakan Nasional Penyelamatan Sektor Kelautan Indonesia PEMERINTAH PROVINSI BANTEN Penyusunan Tata Ruang Wilayah Laut Penataan Izin Pelaksanaaan Kewajiban
Lebih terperinciDEPUTI BIDANG PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
DEPUTI BIDANG PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Ruang Lingkup Yanlik [Pasal 5 ayat (6)]. Sistem Pelayanan Terpadu [Pasal 9 ayat (2)]. Pedoman Penyusunan
Lebih terperinciPARTISIPASI WARGA UNTUK REFORMASI BIROKRASI SEKTOR PENDIDIKAN
PARTISIPASI WARGA UNTUK REFORMASI BIROKRASI SEKTOR PENDIDIKAN Sebuah catatan kegiatan jaringan kelompok masyarakat sipil dalam melakukan pengawasan terhadap Pelayanan Sekolah di Kota Bandung Diterbitkan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.bpkp.go.id PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG TRANSPARANSI PENDAPATAN NEGARA DAN PENDAPATAN DAERAH YANG DIPEROLEH DARI INDUSTRI EKSTRAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciAnggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH
Anggaran Dasar Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH Bahwa kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah salah satu hak asasi manusia yang sangat
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan
Lebih terperinciLAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH
LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI OKTOBER 204 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Oktober 204
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi berdiri dengan maksud dan tujuan tertentu. Untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Suatu organisasi berdiri dengan maksud dan tujuan tertentu. Untuk mewujudkan maksud dan tujuan tersebut dalam pelaksanaannya melibatkan banyak unsur sumber
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb
KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum Wr. Wb Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja (LKJ) Komisi Pemilihan Umum
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN WALI KOTA BANDUNG NOMOR TAHUN 2017 TENTANG RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL TAHUN
RANCANGAN PERATURAN WALI KOTA BANDUNG NOMOR TAHUN 2017 TENTANG RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL TAHUN 2017-2025 MENIMBANG Melaksanakan Pasal 7 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Rencana Umum Penanaman
Lebih terperinci1.1. GAMBARAN UMUM BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI GORONTALO
1.1. GAMBARAN UMUM BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI GORONTALO 1.1.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Birokrasi yang berbelit dan kurang akomodatif terhadap gerak ekonomi mulai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya perekonomian suatu bangsa menuntut penyelenggara negara untuk lebih profesional dalam memfasilitasi dan melayani warga negaranya. Birokrasi yang berbelit
Lebih terperinciTanggung jawab perusahaan tidak hanya diberikan kepada pemegang saham, namun juga kepada Stakeholders
1. Jawaban Forum Makanisme dan pelaksanaan Good Corporate Governance akan sangat bermanfaat dalam mengatur dan mengendalikan perusahaan sehingga menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua Stakeholders,
Lebih terperinci