DAFTAR ISI. Hal Kata Pengantar Daftar Isi.. Ringkasan Eksekutif..

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI. Hal Kata Pengantar Daftar Isi.. Ringkasan Eksekutif.."

Transkripsi

1

2

3 DAFTAR ISI Hal Kata Pengantar Daftar Isi.. Ringkasan Eksekutif.. i ii iii Bab 1 Pendahuluan A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi 1 B. Aspek Strategis 2 C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi 3 D. Struktur Organisasi 3 E. Sistematika Penyajian 6 Bab 2 Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 7 A. Rencana Strategis B. Perjanjian Kinerja Bab 3 Akuntabilitas Kinerja 15 A. Kerangka Pengukuran Kinerja 15 B. Akuntabilitas Kinerja Ringkasan Kinerja Evaluasi Kinerja 18 C. Realisasi Keuangan 62 Bab 4 Penutup 64 Lampiran 1-3 Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah ii

4 RINGKASAN EKSEKUTIF P engukuran capaian kinerja tahun 2015 merupakan bagian dari penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah (Deputi III). Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, akuntabilitas kinerja menitikberatkan pada pengukuran pencapaian tujuan/sasaran strategis. Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas realisasi IKU dan membandingkan dengan targetnya. Analisis lebih mendalam dilakukan terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk mengenali faktor penyebab sebagai bahan evaluasi strategi peningkatan kinerja di tahun 2015 untuk penetapan strategi di tahun-tahun berikutnya atau tahun-tahun selanjutnya (performance improvement). Pengukuran pencapaian sasaran strategis, dihitung berdasarkan jumlah IKU yang tercapai dibagi dengan jumlah IKU. Hal ini dilakukan untuk menghindari distorsi perhitungan capaian kinerja sasaran strategis Deputi III. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, realisasi pencapaian sasaran strategis dan sasaran program tahun 2015 Deputi III secara ringkas disajikan pada tabel RE 1 dan RE 2. Capaian indikator sasaran strategis dan capaian indikator sasaran program Deputi III pada tahun 2015 masing-masing adalah sebesar 133,90% dan 133,61%. Capaian indikator outcome tersebut merupakan capaian rata-rata atas semua IKU yang secara ringkas disajikan menurut tujuan dan sasaran strategis sebagaimana terlihat pada Tabel RE 1dan RE2 berikut ini: Tabel RE 1 Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama % Capaian Tujuan 1 : Peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan dan pembangunan daerah yang bersih dan efektif Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional IKU 1.1. Indeks akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan program prioritas dalam nawacita Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya maturitas SPIP IKU 2.2. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah iii

5 Indikator Kinerja Utama % Capaian IKU 2.3. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) 135,59 Sasaran Strategis 3 : Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Inter Pemerintah K/L/Pemda IKU 3.1. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (level 3) 0 IKU 3.2. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) 0 Rata-rata 133,90 Tabel RE 2 Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program Indikator Kinerja Utama % Capaian Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional Sasaran Program 1.1 : Perbaikan pengelolaan Program Prioritas Nasional/Daerah dan Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah IKP Persentase perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan 98,48 pengendalian intern Pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/daerah Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya maturitas SPIP Sasaran Program 2.1 : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda IKP Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) 400 IKP Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) 135,59 Sasaran Strategis 3 : Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Inter Pemerintah K/L/Pemda Sasaran Program 3.1 : Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda IKP Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah 0 Provinsi (Level 3) IKP Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah 0 Kabupaten/Kota(Level 3) IKP Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah 187,59 Provinsi (Level 2) IKP Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah 156,13 Kabupaten/Kota(Level 2) IKP Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah 116,98 Provinsi (Level 1) IKP Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah 107,73 Kabupaten/Kota(Level 1) Rata-rata 133,61 Dari tabel 3.1 di atas menunjukkan bahwa 2 (dua) indikator kinerja sasaran strategis dan 6 (enam) indikator kinerja sasaran program yang digunakan untuk mengukur kinerja Deputi III tahun 2015 yang telah mencapai target dengan uraian sebagai berikut: Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah iv

6 1. Meningkatnya kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional Sasaran strategis Meningkatnya kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional diindikasikan oleh satu IKU yaitu indeks akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan program prioritas dalam nawacita. Nilai indeks adalah skala 1-5. Semakin tinggi nilai indeks menunjukkan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan program prioritas dalam Nawa Cita yang semakin baik. Target nilai indeks pada tahun 2015 adalah 1 dari skala 5. Pada tahun 2015 indikator kinerja Indeks Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Program Prioritas dalam Nawa Cita belum dapat diukur. 2. Meningkatnya maturitas SPIP Sasaran strategis Meningkatnya maturitas SPIP diindikasikan oleh dua IKU penyelenggaraan SPIP pada seluruh K/L/Pemda. Semakin banyak K/L/Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008, diharapkan akan semakin baik kualitas pencapaian tujuan instansi pemerintah dan semakin berkualitas birokrasi. Capaian IKU yang mendukung sasaran strategis ini adalah: 1) Level SPIP pemerintah provinsi (level 3) diukur dengan menggunakan skala 1-5. Semakin tinggi nilai maturitas SPIP menunjukkan kualitas penyelenggaraan SPIP yang semakin baik. Pada tahun 2015, Pemerintah Provinsi yang dibina dan tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP-nya menuju level 3 adalah sebanyak 1 (satu) pemda atau 20% dari pemda yang dibina. Bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 5%, maka capaian IKU ini tersebut adalah sebesar 400%. 2) Level SPIP pemerintah kabupaten/kota (level 3) yang diukur dengan menggunakan skala 1-5. Semakin tinggi nilai maturitas SPIP menunjukkan kualitas penyelenggaraan SPIP yang semakin baik. Dalam tahun 2015, telah dilakukan penilaian maturitas SPIP pada 59 pemerintah kabupaten/kota. Dari hasil assessment, Pemerintah kabupaten/kota yang telah mencapai level maturitas di atas 3 adalah sebanyak 4 kabupaten/kota. Oleh karena itu, realisasi maturitas SPIP Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah v

7 Kabupaten/Kota (Level 3) sebesar 6,78% dari jumlah Pemkab/Kota sebanyak 59 pemda yang dibina. Bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 5%, maka capaian IKU ini tersebut adalah sebesar 135,59%. 3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah K/L/Pemda Sasaran strategis Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah K/L/Pemda diindikasikan oleh dua IKU peningkatan kapabilitas APIP pada seluruh Pemda. Semakin banyak Pemda yang meningkat kapabilitasnya, diharapkan akan semakin baik kualitas pencapaian tujuan instansi pemerintah dan semakin berkualitas birokrasi. Capaian IKU yang mendukung sasaran strategis ini adalah: 1) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (level 3) yang diukur dengan menggunakan skala 1-5. Semakin tinggi level kapabilitas APIP menunjukkan kualitas kapabilitas APIP yang semakin baik. Dalam tahun 2015, belum ada Pemerintah Provinsi yang tingkat kapabilitas APIP-nya mencapai level 3. Sehingga capaian kinerja kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (level 3) adalah sebesar 0% dari target sebesar 5%. 2) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (level 3) yang diukur dengan menggunakan skala 1-5. Semakin tinggi level kapabilitas APIP menunjukkan kualitas kapabilitas APIP yang semakin baik. Dalam tahun 2015, belum ada Pemerintah Kabupaten/Kota yang tingkat kapabilitas APIP-nya mencapai level 3 sehingga capaian kinerja kapabilitas APIP pemerintah kabupaten/kota (level 3) adalah sebesar 0% dari target sebesar 5%. Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah vi

8 Bab 1 PENDAHULUAN A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi eputi III sebagai salah satu unit dari BPKP, dibentuk sesuai dengan Peraturan Presiden RI Nomor 192 Tahun 2014 Tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, dan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 1. pengkajian, perumusan, dan penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern terhadap akuntabilitas penyelenggaraan keuangan dan program lintas sektoral pembangunan daerah; 2. penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pengawasan intern terhadap akuntabilitas penyelenggaraan keuangan dan program lintas sektoral pembangunan daerah; 3. pengawasan intern terhadap akuntabilitas penerimaan dan akuntabilitas pengeluaran keuangan daerah dan pembangunan daerah dan/atau kegiatan lain yang seluruh atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran pemerintah daerah dan/atau subsidi pada pemerintah daerah; 4. pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan aset daerah; 5. pengawasan intern terhadap Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah; 6. perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada pemerintah daerah; 7. pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah daerah; 8. pemberian asistensi atas reviu laporan keuangan dan laporan kinerja pemerintah daerah; 9. pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan pemerintah di bidang pemerintahan daerah sesuai peraturan perundang-undangan; dan 10. pelaksanaan analisis, evaluasi dan pengolahan hasil pengawasan penyelenggaraan akuntabilitas keuangan dan pembangunan daerah Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah 1

9 B. Aspek Strategis Organisasi Dalam periode tahun-tahun sebelumnya Deputi III telah menunjukkan kinerja yang baik khususnya dalam rangka meningkatkan tata kelola pemerintahan dan menciptakan iklim pencegahan KKN sebagaimana diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). Sejumlah langkah pembenahan telah dilakukan oleh Deputi III dan beberapa hasil signifikan juga telah diperoleh. Aspek strategis yang dimiliki Deputi III digunakan untuk memberikan pelayanan manajemen kepada pemerintah daerah dan Kementerian Dalam Negeri. Keberhasilan dalam meningkatkan tata kelola pemerintah daerah di tahun periode renstra yang lalu dan mengingat kompleksitas permasalahan yang dihadapi dalam manajemen pemerintahan serta meningkatnya kepercayaan Pemda, mendorong Deputi III untuk dapat lebih berperan dalam mengatasi permasalahan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah dan memberikan pelayanan pada pemda dalam rangka meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah, antara lain terkait dengan hal sebagai berikut : 1) Masih banyaknya Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang belum memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atau bahkan disclaimer dari BPK-RI. 2) Belum semua Pemerintah Daerah menerapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM). 3) Kelemahan dalam pengelolaan dana perimbangan khususnya Dana Alokasi Khusus (DAK). 4) Masih cukup banyak terdapat penyimpangan dalam pengelolaan keuangan daerah. Dengan kondisi seperti tersebut diatas juga dengan mempertimbangkan kemampuan atau potensi yang dimiliki Deputi III antara lain berupa : Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki keahlian, pelatihan teknis, dan pengalaman yang cukup. adanya kantor Perwakilan BPKP yang dapat menjangkau seluruh Pemerintah Daerah adanya kemampuan merespon kebutuhan manajemen Pemerintah Daerah dan kemampuan menanggapi kebutuhan manajemen Pemerintah Daerah sehingga menjalin kerjasama dengan Pemerintah Daerah yang bersangkutan, Deputi III optimis dapat berperan dalam membantu pemda untuk meningkatkan tata kelola pemerintah daerah. Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah 2

10 C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi Kegiatan layanan yang diberikan oleh Deputi III dalam bidang penyelenggaraan keuangan daerah meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah dalam penerapkan Standar Pelayanan Minimal terhadap 2 urusan yaitu Urusan Pendidikan, dan Kesehatan. 2. Probity Audit atas pengadaan barang dan jasa. 3. Clearance Asset rencana pembangunan sarana prasarana aparatur. 4. Monitoring atas realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK). 5. Pengawasan atas permintaan stakeholder bidang keuangan daerah meliputi monitoring Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (OPAD). 6. Sosialisasi, asistensi/bimbingan teknis di bidang pengelolaan keuangan daerah. 7. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA) dalam rangka mempercepat pemerintah daerah menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan daerah. 8. Sosialisasi, asistensi/bimbingan teknis di bidang pengelolaan keuangan desa 9. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Keuangan Desa (SIMDA Desa) dalam rangka mempercepat pemerintah desa menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan desa 10. Evaluasi SAKIP 11. Evaluasi penyerapan anggaran 12. Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) 13. Koordinasi dan Supervisi Pelayanan Publik Instansi pemerintah di daerah. 14. Layanan sosialisasi dan bimbingan konsultasi diklat SPIP untuk membantu pemda dalam menyelengarakan SPIP di lingkungan pemda. 15. Kajian Current Issue. D. Struktur Organisasi Untuk dapat menjalankan tugas yang telah dibebankan, Deputi III membawahi tiga direktorat sebagai berikut: 1. Direktorat Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah I 2. Direktorat Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah II 3. Direktorat Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III Wilayah I meliputi wilayah Sumatera dan Kalimantan, wilayah II meliputi wilayah Jawa dan Bali, serta wilayah III meliputi wilayah Sulawesi, Nusa Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah 3

11 Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku dan Papua. Untuk menunjang tugas pokok dan fungsinya, Deputi III dibantu oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Perbantuan III yang merupakan perbantuan dari Biro Umum dengan tugas mengelola kegiatan Tata Usaha Deputi III. Disamping itu, dalam memperlancar tugas-tugas kedeputian, Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah telah menetapkan penanggung jawab kegiatan yang membidangi bagian keuangan, bagian kepegawaian, dan bagian umum dengan uraian sebagai berikut: No Uraian Penanggung Jawab 1 Urusan Kepegawaian Direktorat Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah I 2 Urusan Keuangan Direktorat Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah II 3 Urusan Umum Direktorat Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III Struktur organisasi di atas dapat digambarkan dalam bagan berikut; STRUKTUR ORGANISASI DEPUTI III DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH DITWAS PKD WIL. I DITWAS PKD WIL. II DITWAS PKD WIL. III KASUBDIT WIL.I.1 KASUBDIT WIL.I.2 KASUBDIT WIL.III.1 KASUBDIT WIL.III.2 KELOMPOK PFA KASUBDIT WIL.II.1 KASUBDIT WIL.II.2 KELOMPOK PFA KELOMPOK PFA Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah 4

12 Deputi III didukung dengan tenaga SDM yang cukup andal. Posisi pegawai per 31 Desember 2015 berjumlah 107 orang, dengan rincian sebagai berikut: 1. Komposisi Pegawai Menurut Kelompok Jabatan Tabel 1.1. Komposisi Pegawai Menurut Kelompok Jabatan per 31 Desember 2015 Jabatan Jumlah (orang) Deputi 1 Direktur 3 Kepala Sub Direktorat 6 Subag Umum Perbantuan 1 Pejabat Fungsional Auditor 77 Pejabat Fungsional Arsiparis 2 Pejabat Fungsional Kepegawaian 1 Pranata Komputer 3 Fungsional Umum 13 Jumlah Komposisi Pegawai Menurut Jenjang Pendidikan Tabel 1.3 Komposisi Pegawai Menurut Jenjang Pendidikan Pendidikan Jumlah (orang) S-3 1 S-2 19 S-1/D-IV 55 Sarmud/D.III 23 SLTA 9 SLTP 0 Jumlah Komposisi Pegawai Menurut Pangkat/Golongan Tabel 1.2 Komposisi Pegawai Menurut Pangkat/Golongan Golongan Jumlah (orang) Golongan IV 27 Golongan III 66 Golongan II 14 Golongan I 0 Jumlah 107 Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah 5

13 E. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Deputi III Tahun 2015 melaporkan pencapaian kinerja Deputi III selama tahun Capaian kinerja 2015 diukur dan dinilai berdasarkan Penetapan Kinerja (Tapkin) 2015 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Tapkin sendiri merupakan penjabaran Renstra Deputi III Tahun Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja Tahun 2015 memungkinkan dilakukannya identifikasi atas sejumlah celah kinerja (performance gap) sebagai masukan bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti ini, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi III Tahun 2015 dapat diilustrasikan dalam Gambar 1.2 berikut ini. Gambar 1.2 Sistematika Penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi III tahun 2015 Bab Referensi Pendahuluan Bab I Renstra dan Perjanjian Kinerja 2015 Bab II Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Capaian Kinerja 2015 Analisis Capaian Kinerja 2015 Bab III Penutup Bab IV Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah 6

14 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Bab 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA erencanaan dan perjanjian kinerja dimulai dari penetapan rencana strategis (renstra) Deputi III yang merupakan suatu proses yang meliputi serangkaian rencana dan program mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak agar dapat di implementasikan oleh seluruh jajaran organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Program pada Renstra Deputi III mencakup satu program teknis yaitu Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan satu program generik yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP. Renstra Deputi III Tahun ditetapkan dengan Keputusan Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Nomor: KEP-3/D4/02/2015 tanggal 5 Januari A. RENCANA STRATEGIS Penyusunan Renstra Deputi III merupakan salah satu amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Renstra Deputi III merupakan dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, serta program dan kegiatan Deputi III dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Renstra Deputi III merupakan bagian dari perencanaan nasional, sehingga harus sinkron dan mengacu kepada Renstra BPKP dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) serta mendukung pencapaian program-program prioritas Pemerintah. 1. Pernyataan Visi Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya mandat baru sesuai PP No. 60 Tahun 2008 dan Perpres No. 192 Tahun 2014, BPKP cq Deputi III menegaskan jati dirinya sebagai Auditor Internal Pemerintah berkelas dunia. Konsekuensinya, BPKP cq Deputi III dituntut untuk dapat memberikan informasi yang berharga bagi Presiden dan stakeholder dari hasil pengawasan dan pembinaan yang dilakukan dan mampu memberikan solusi atas permasalahan Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah 7

15 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 yang dihadapi pemerintah. Kontribusi BPKP cq Deputi III tersebut dimaksudkan untuk membantu pemerintah mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan akuntabel. Akuntabilitas keuangan daerah dan pembangunan daerah yang berkualitas merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai Deputi III yang merepresentasikan manfaat yang dapat diberikan Deputi III kepada stakeholdersnya. Komitmen tersebut selanjutnya dituangkan dalam pernyataan Visi Deputi III sebagai berikut: VISI Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Daerah Terwujudnya visi merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus dihadapi Deputi III baik di tingkat pusat maupun tingkat perwakilan. Sebagai penjabaran dari visi tersebut, ditetapkanlah misi Deputi III. 2. Pernyataan Misi Sebagai bentuk nyata dari visi tersebut, ditetapkanlah 3 (tiga) misi Deputi III yang menggambarkan hal-hal yang seharusnya terlaksana, sehingga hal-hal yang masih abstrak pada visi akan lebih nyata terlihat pada misi. Ketiga misi Deputi III yang pencapaiannya diagendakan dalam tahun adalah sebagai berikut: MISI 1. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan dan pembangunan daerah guna mendukung tata kepemerintahan yang bersih dan efektif. 2. Membina penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah dilingkungan pemerintahan daerah. 3. Mengembangkan kapabilitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten Misi pertama berkaitan dengan aktualisasi peran Deputi III yang melaksanakan pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan daerah dan pembangunan daerah, Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah 8

16 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 dan dilakukan untuk membantu kepala daerah selaku stakeholder dalam mendorong terwujudnya tata kepemerintahan yang baik. Dalam misi ini, tercakup seluruh kegiatan utama (core business) Deputi III, baik dalam aktivitas assurance yang dilakukan dalam bentuk audit, evaluasi, reviu, maupun aktivitas consulting yang dilakukan dalam bentuk sosialisasi, bimbingan teknis/asistensi, konsultansi, pengembangan sistem. Misi kedua berkaitan dengan BPKP sebagai pembina Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) sebagaimana diamanatkan dalam pasal 59 PP 60 tahun 2008 yaitu melakukan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP. Misi ini bertujuan untuk memastikan tercapainya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah sehingga perlu juga dipastikan efektivitas penyelenggaraan SPIP pada seluruh instansi pemerintah daerah. Misi ketiga berkaitan dengan BPKP sebagai pembina aparat pengawasan intern pemerintah. Misi ini bertujuan untuk memastikan terwujudnya peran APIP sebagai aparat pengawasan intern yang efektif dan kompeten. 3. Tujuan Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Dalam penetapan tujuan-tujuan strategis, Deputi III mengadopsi konsep Balanced Scorecard (BSC) dengan beberapa modifikasi disesuaikan dengan karakteristik organisasi publik, yaitu memodifikasi perspektif keuangan menjadi perspektif manfaat bagi stakeholder dan perspektif pelanggan menjadi perspektif manfaat bagi auditan/pengguna jasa. Tujuan utama Deputi III tercermin dalam tujuan-tujuan strategis yang terdapat pada perspektif manfaat bagi stakeholder, sebagai berikut: TUJUAN 1. Peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan dan pembangunan daerah yang bersih dan efektif. 2. Peningkatan efektifitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di lingkungan pemerintah daerah. 3. Peningkatan kapabilitas pengawasan intern pemerintah daerah yang profesional dan kompeten Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah 9

17 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Sasaran Strategis Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang dirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu lebih pendek dari tujuan. Sebagaimana tujuan, sasaran strategis merupakan kondisi yang diharapkan dalam kurun waktu tertentu; sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari tujuan. Dengan pengertian ini, dan dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis Deputi III untuk tahun adalah sebagai berikut: 1) Meningkatnya Kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan daerah; 2) Meningkatnya maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Pemerintah Daerah 3) Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern pemerintah pada pemerintah daerah Dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis Deputi III untuk tahun adalah sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1. TABEL 2.1 SASARAN STRATEGIS DEPUTI III NO SASARAN 1 Meningkatnya kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan daerah 2 Meningkatnya maturitas SPIP 3.1 Meningkatnya Kapabilitas Intern Pemerintah K/L/Pemda INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS Indeks Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Dalam Nawacita Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) SATUAN TARGET Skala % 5 85 % 5 70 % 6 82 % Indikator Kinerja Utama Indikator kinerja utama Deputi III merupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran utama Deputi III dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah 10

18 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Indikator kinerja utama Deputi III merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Deputi III. IKU terbagi menjadi dua perspektif, yang pertama bersifat outward looking yaitu perspektif manfaat langsung bagi stakeholders eksternal yang menunjukkan peran utama Deputi III dalam pengawasan akuntabilitas keuangan daerah dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada Pemda. Perspektif kedua bersifat inward looking yang menunjukkan manfaat bagi stakeholders internal BPKP. Penetapan indikator dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan sasaran strategis dan kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan strategis. Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output). Indikator-indikator kinerja utama Deputi III dapat dilihat pada tabel 2.2. Tabel 2.2. Indikator Kinerja Utama Deputi III No Indikator Kinerja Utama 1. Sasaran Strategis : Meningkatnya kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan daerah 1.1 Indeks Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Program Prioritas dalam Nawacita 2. Sasaran Startegis : Meningkatnya Maturitas SPIP Pemda 2.1 Persentase Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) 2.2 Persentase maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) 3. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah K/L/Pemda 3.1 Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) 3.2 Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) 6. Program dan Kegiatan Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis di atas, Deputi III menyesuaikan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh unit organisasi Deputi III dengan program yang ditetapkan oleh BPKP. Deputi III hanya melaksanakan satu program teknis yaitu Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Anggaran untuk kumpulan kegiatan dalam rangka mencapai sasaran dialokasikan menurut indikator kinerja utama. Kumpulan kegiatan ini identik juga dengan program menurut Peraturan Menteri PAN Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah 11

19 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Deputi III dalam rangka mendukung pencapaian sasaran strategis Deputi III tahun 2015 secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 2.3. No Tabel 2.3. Program, Sasaran Strategis, dan Kegiatan Indikator Kinerja Utama Program 1 : Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara Dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 1. Sasaran Strategis: Meningkatnya kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan daerah 1.1 Indikator Kinerja Utama: Indeks Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Program Prioritas dalam Nawacita 1. Asistensi/Bimtek SIMDA 2. Evaluasi Penyusunan dan Penetapan APBD 3. Analisis Kinerja Keuangan Pemda 4. Bimtek Penyusunan Rencana Aksi Hasil Temuan BPK 5. Bimtek Reviu LKPD Berbasis Akrual 6. Evaluasi Penyerapan Anggaran Pemda 7. Sosialisasi/Bimtek Pengelolaan Keuangan Desa 5. Kajian Permasalahan PBJ/ Pengadaan Barang dan Jasa 6. Pengendalian pengadaan barang/jasa melalui Pelaksanaan Probity Audit 7. Probity Audit Pengadaan Barang dan Jasa pada K/L 8. Penataan Sisdur PBJ di Tingkat Pemda 9. Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) 10. Evaluasi SAKIP 11. Asistensi Perencanaan Pembangunan Daerah 12. Audit Kinerja Pelayanan Pemda Bidang Pendidikan, Kesehatan, dan Kemaritiman 13. Verifikasi Advance Payment DAK Reimbursement TA Monitoring Pengelolaan DAK & Dana Penyesuaian TA Asistensi Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (OPAD) 16. Koodinasi Suverfisi dan Pencegahan Korupsi 17. Pengawasan atas Kepemilikan, Pemanfaatan dan Pengelolaan Aset P3 2. Sasaran Startegis: Meningkatnya Maturitas SPIP Pemda 2.1 Indikator Kinerja Utama : Persentase Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) 2.2 Indikator Kinerja Utama : Persentase maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/ Kota (Level 3) 1. Penyusunan RTP 2. Penilaian Risiko 3. Pembinaan SPIP Pemda Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah 12

20 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 No Indikator Kinerja Utama 4. Penilaian Maturitas SPIP 5. QA Atas Pembinaan SPIP 3. Sasaran Strategis: Tercapainya kapabilitas aparat pengawasan intern pemerintah daerah yang profesional dan kompeten 3.1 Indikator Kinerja Utama : Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) 3.2 Indikator Kinerja Utama : Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) 1. Validasi/Verifikasi atas penilaian mandiri (self assessment) yang telah dilakukan Inspektorat peningkatan kapabilitas APIP 2. QA Pelaksanaan peningkatan Kapabilitas APIP 3. Bimtek Kapabilitas APIP pada Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan 4. Bimtek Kapabilitas APIP pada Kementerian Dalam Negeri B. PERJANJIAN KINERJA 2015 Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra dilakukan melalui pengukuran pencapaian sasaran strategis dalam hal ini pengukuran indikator kinerja utama. Untuk menguatkan pencapaian sasaran strategis ini di tahun 2015 disusun perjanjian kinerja atau penetapan kinerja sebagai dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu, dokumen penetapan kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama organisasi, beserta target kinerja dan anggaran. Target kinerja menunjukkan komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang bersifat outcome. Pada tahun 2015, Perjanjian Kinerja memuat 5 indikator kinerja utama yang digunakan untuk mengukur tercapainya tiga sasaran strategis dan 9 indikator kinerja program untuk mengukur tercapainya tiga sasaran program dapat dilihat pada Tabel 2.4. Tabel 2.4. Perjanjian Kinerja Deputi III Tahun 2015 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET I Sasaran Strategis Indikator Kinerja Strategis 1 Meningkatnya Kualitas 1.1 Indeks Akuntabilitas Pengelolaan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional Keuangan dan Pembangunan Program Prioritas dalam Nawa Cita 1 dari skala 5 0 Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah 13

21 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET 2 Meningkatnya Maturitas SPIP 2.1 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) 2.2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) 3 Meningkatnya Kapabilitas 3.1 Kapabilitas APIP Pemerintah Pengawasan Intern Provinsi (Level 3) Pemerintah K/L/Pemda 3.2 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) II Sasaran Program Indikator Kinerja Program 1 Perbaikan pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara Bidang Pengawasan Keuangan Daerah 1.1 Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern Pengelolaan program strategis nasional dan pengelolaan keuangan daerah 2 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah 3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P 2.1 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) 2.2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) 3.1 Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) 3.2 Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota(Level 3) 3.3 Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) 3.4 Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota(Level 2) 3.5 Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) 3.6 Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota(Level 1) % 5 % 5 % 6 % 2 % 40 % 5 % 5 % 6 % 2 % 21 % 15 % 73 % 83 Untuk melaksanakan program dan kegiatan tahun 2015, Deputi III memperoleh anggaran sebesar Rp ,00 yang terdiri atas anggaran Deputi III sebesar Rp ,00 dan anggaran Satgas SPIP sebesar Rp ,00 sesuai dengan DIPA /2015 tanggal 14 November Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah 14

22 Bab 3 AKUNTABILITAS KINERJA A. Kerangka Pengukuran Kinerja alam rangka penyusunan laporan kinerja Deputi III tahun 2015 dilakukan pengumpulan data kinerja melibatkan seluruh direktorat di lingkungan Deputi III. Data kinerja yang dikumpulkan yaitu data-data target dan realisasi kinerja Deputi III beserta uraian rinci kinerja, target dan realisasi keuangan, target dan realisasi penggunaan sumber daya manusia, serta data dan informasi lain yang terkait dengan kinerja Deputi III tahun Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk mendapatkan data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu dan konsisten yang berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja tanpa meninggalkan keseimbangan manfaat dan biaya, efisiensi dan efektivitas. Sebagian data realisasi kinerja dapat diperoleh dari program aplikasi New IPMS yang membantu dalam penyusunan laporan kinerja Deputi III. Setelah data-data tersebut di atas diperoleh, selanjutnya dilakukan pengukuran kinerja Deputi III tahun Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi dengan target kinerja yang diperjanjikan dalam dokumen perjanjian kinerja Deputi III Tahun Seluruh indikator kinerja Deputi III dalam Renstra Deputi III mencerminkan kondisi yang semakin baik apabila realisasi kinerja semakin tinggi. Oleh karena itu pengukuran capaian kinerja menggunakan rumus sebagai berikut: Capaian Kinerja = Realisasi X 100% Rencana Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, selanjutnya dilakukan evaluasi capaian setiap indikator kinerja untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang hal-hal yang mendukung keberhasilan dan kendala pencapaian kinerja. Evaluasi dilakukan guna mengetahui kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam pencapaian kinerja agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Dalam evaluasi kinerja diupayakan pembandingan-pembandingan antara realisasi kinerja dengan target tahun berjalan, realisasi kinerja tahun berjalan dengan Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah 15

23 realisasi tahun lalu, realisasi kinerja Deputi III dengan realisasi kinerja instansi lain yang serupa/terkait, dan pembandingan-pembandingan lain yang diperlukan. Selain itu dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan proporsi capaian kinerja dengan proporsi penggunaan dana B. Akuntabilitas Kinerja ebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi Deputi III, keputusan-keputusan yang diambil dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, serta penggunaan dana, berikut disajikan akuntabilitas kinerja Deputi III tahun Ringkasan kinerja Laporan kinerja tahun 2015 Deputi III ini merupakan laporan kinerja tahun pertama dalam periode Renstra Deputi III. Dalam renstra periode , Deputi III menetapkan 3 tujuan, yang kemudian dijabarkan dalam 3 sasaran strategis Deputi III dan 4 sasaran program. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, realisasi pencapaian sasaran strategis dan sasaran program tahun 2015 Deputi III secara ringkas disajikan sebagai berikut: Tabel 3.1 1) Pencapaian Sasaran Strategis Tahun 2015 Deputi III No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) 1 Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional 2 Meningkatnya Maturitas SPIP 3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah K/L/Pemda 1.1 Indeks Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Program Prioritas dalam Nawa Cita 2.1 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) 2.2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) 3.1 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) 0 dari skala 5 0.dari skala 5-5% 20% 400 5% 6,78% 135,59 6% 0% 0 X Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah 16

24 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) 3.2 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) Rata-rata capaian 2% 0% 0 X 133,90 2) Pencapaian Sasaran Program Tahun 2015 BPKP No Sasaran Program Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) 1 Perbaikan pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah 2 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemda 3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda 1.1 Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern Pengelolaan program strategis dan Pengelolaan Keuangan Negara/ Daerah 2.1 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) 2.2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) 3.1 Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) 3.2 Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3) 3.3 Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) 3.4 Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2) 3.5 Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) 3.6 Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 1) Rata-rata Capaian 40% 39,39% 98,48 X 5% 20% 400 5% 6,78 135,59 6% 0% 0 X 2% 0% 0 X 21% 39,39% 187,59 15% 23,42% 156,13 73% 60,61% 116,98 83% 76,58% 107,73 133,61 Keterangan: = mencapai target, X = tidak mencapai target Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah 17

25 Dari tabel 3.1 di atas menunjukkan bahwa 2 (dua) indikator kinerja sasaran strategis dan 6 (enam) indikator kinerja sasaran program yang digunakan untuk mengukur kinerja Deputi III tahun 2015 yang telah mencapai target. 2. Evaluasi kinerja a. Evaluasi Kinerja Sasaran Strategis Realisasi dan capaian indikator kinerja sasaran strategis berdasarkan tujuan dan sasaran strategis Deputi III dapat diuraikan sebagai berikut: Tujuan 1: Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif Sasaran Strategis 1 Meningkatnya Kualitas Akuntabiltas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional Pencapaian sasaran strategis Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional diukur menggunakan satu indikator kinerja, yaitu Indeks Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Program Prioritas dalam Nawa Cita. Indeks tersebut mencerminkan kualitas akuntabilitas pengelolaan dan pembangunan program prioritas dalam Nawa Cita. Nilai indeks adalah skala 1-5. Semakin tinggi nilai indeks menunjukkan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan program prioritas dalam Nawa Cita yang semakin baik. Target nilai indeks pada tahun 2015 adalah 0 dari skala 5. Pada tahun 2015 indikator kinerja Indeks Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Program Prioritas dalam Nawa Cita belum dapat diukur. Perbandingan realisasi indikator kinerja dengan tahun sebelumnya tidak dapat dilakukan karena tahun 2015 merupakan tahun pertama periode Renstra Deputi III , dan indikator kinerja Deputi III tahun 2015 berbeda dengan tahun sebelumnya. Pembandingan realisasi indikator sasaran strategis dengan target akhir Renstra Deputi III periode digambarkan dalam gambar 3.1 sebagai berikut: Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah 18

26 Gambar 3.1 Perbandingan realisasi IKS 1 dengan target akhir periode Renstra Skala Indeks Realisasi Th Realisasi indikator kinerja sasaran strategis ini didukung dengan dana sebesar Rp ,00, mencapai 89,24% dari anggaran sebesar Rp ,00, dan dengan SDM sebanyak OH, mencapai 78,09% dari rencana sebanyak OH. Dari sisi penggunaan dana, indikator kinerja sasaran strategis belum efisien. Hal ini terlihat dari capaian indikator sasaran strategis yang belum dapat diukur sementara capaian penggunaan dana sebesar 89,24%. Pencapaian sasaran strategis 1, didukung oleh pencapaian sasaran program 1.1 yang diuraikan dibawah ini. Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional Sasaran Program 1.1 Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional/Daerah dan Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah Bidang Pengawasan Keuangan Daerah Pencapaian sasaran program Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional/Daerah dan Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah Bidang Pengawasan Keuangan Daerah diukur menggunakan satu indikator kinerja, yaitu Persentase perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern Pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/daerah. Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah 19

27 Indikator tersebut mencerminkan perbaikan pada kualitas tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pada program/kegiatan prioritas pembangunan nasional dan pengelolaan keuangan negara/daerah. Semakin tinggi nilai persentase perbaikan menunjukkan kualitas tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern yang semakin baik. Target nilai perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pada program/kegiatan prioritas pembangunan nasional tahun 2015 adalah 40%. Pada tahun 2015 realisasi indikator kinerja Persentase perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern Pengelolaan program strategis dan pengelolaan keuangan negara/daerah sebesar 39,39%, mencapai 98,48% dari target yang ditetapkan pada tahun Realisasi tersebut diperoleh berdasarkan tindak lanjut atas rekomendasi hasil pengawasan program strategis/program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/daerah. Dalam tahun 2015, rekomendasi hasil pengawasan program strategis/program prioritas nasional sebanyak 66 rekomendasi, dan yang telah ditindaklanjuti sebanyak 26 rekomendasi, atau mencapai 39,39%. Dalam periode , BPKP mengarahkan kegiatan pengawasan pada empat fokus pengawasan yaitu 1) Pengawasan pembangunan nasional, 2) Kontribusi untuk peningkatan ruang fiskal, 3) Pengamanan aset negara/ daerah, dan 4) Mendorong perbaikan governance system. Mempertimbangkan hal tersebut, uraian kinerja sasaran program 1.1 akan dikaitkan fokus pengawasan yang pertama, kedua, dan keempat. Dalam melaksanakan fokus pengawasan yang pertama Pengawasan pembangunan nasional, deputi III telah melaksanakan kegiatan pengawasan program strategis/program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/daerah antara lain: 1. Pengawasan PLSD atas Pengelolaan dan Penyelenggaraan atas Kerja Sama Daerah. Berdasarkan hasil pengawasan diidentifikasi permasalahan berupa kelemahan dalam perumusan kebijakan, kelembagaan, proses manajemen perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pengawasan. Terdapat permasalahan tersebut, kami telah menyampaikan 5 rekomendasi kepada Menteri Dalam Negeri agar Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah 20

28 1) Menginstruksikan pembentukan TKKSD bagi Pemda yang belum membentuk dan mendorong optimalisasi peran TKKSD. 2) mengopti-malkan peran pembinaan pemanfaatan mekanisme KSD 3) melakukan revisi atas Permendagri No 23 tahun 2009 tentang Pembinaan dan Pengawasan 4) melakukan revisi Permendagri No 22 tahun 2009 tentang Juknis Tata Cara KSD 5) Membangun system informasi KSD Terhadap lima rekomendasi tersebut, seluruhnya belum ditindaklanjuti dan dalam tahap penyampaian rekomendasi. 2. Pengawasan Intern Lintas Sektoral atas Pengelolaan Pinjaman daerah Berdasarkan hasil pengawasan diidentifikasi permasalahan berupa kelemahan dalam pengelolaan pinjaman daerah. Terhadap permasalahan tersebut, kami telah menyampaikan 4 (empat) rekomendasi kepada Menteri Dalam Negeri agar: 1) Menyempurnakan regulasi pinjaman 2) Mendorong pemerintah daerah untuk mengelola risiko pinjaman daerah 3) Mengkaji kesesuaian manfaat atau dampak pinjaman yang diperoleh dengan tujuan awal. 4) Menegaskan pelaporan dan publikasi pinjaman kepada Stakeholders. Terhadap lima rekomendasi tersebut, seluruhnya belum ditindaklanjuti dan dalam tahap penyampaian rekomendasi. 3. Pemberantasan penyakit menular Berdasarkan hasil pengawasan diidentifikasi permasalahan belum tersedianya strategi penyelenggaraan PPM oleh pemerintah daerah. Terhadap permasalahan tersebut kami telah menyampaikan 4 (empat) rekomendasi kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan agar mendorong para kepala daerah: 1) Menyusun kebijakan PPM Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah 21

29 2) Menyusun kebijakan agar Pemda menyusun dokumen strategi PPM untuk dijadikan pedoman dalam PPM 3) Menyiapkan perangkat aturan daerah berkaitan dengan tindakan mitigasi bagi masyarakat penderita penyakit menular. 4) Menyediakan data penyakit menular sebagai dasar perencanaan penanggulangan penyakit menular di daerah. Terhadap lima rekomendasi tersebut, seluruhnya belum ditindaklanjuti dan dalam tahap penyampaian rekomendasi. 4. Verfikasi DAK Reimbursement (Output/AP) Berdasarkan hasil kegiatan verifikasi DAK Reimbursement (Output/AP) diidentifikasi adanya selisih antara jumlah alokasi DAK yang ditetapkan dalam PMK No. 180/PMK.07/2013 dengan jumlah alokasi DAK yang dianggarkan dalam DPA sebesar Rp ,00 dan adanya sisa DAK Bidang Infrastruktur di Kas Umum Daerah sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 pada 78 Pemda sebesar Rp ,22 (7,91%). Terhadap permasalahan tersebut, kami telah menyampaikan 5 rekomendasi kepada Bank Dunia dan Menteri Keuangan agar: 1) Mengajukan pencairan pinjaman kepada Bank Dunia atas VFR ( Value Of Final Reimbursment) sebesar Rp ,95 2) Mengajukan pencairan pinjaman kepada Bank Dunia aas insetif senilai Rp ,59 3) Memberikan dana insentif kepada Pemda yang diverifikasi sebesar Rp ,59 4) Mengajukan pencairan pinjaman kepada Bank Dunia atas Advance payment DAK Infrastruktur Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp ,00 5) Lebih mengintensifkan sosialisasi kegiatan P2D2 kepada Pemda peserta P2D2, khususnya dalam pemenuhan persyaratan pencairan DAK Tahap I sebagaimana yang ditetapkan dalam PMK No 241/PMK.07/2014 tentang Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Transfer ke daerah dan dana desa Dari 5 rekomendasi strategis tersebut, seluruhnya atau 100% telah ditindaklanjuti melalui 11 termin pembayaran oleh Bank Dunia. Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah 22

30 5. Reviu atas DAK TUD Berdasarkan hasil kegiatan verifikasi DAK Reimbursement (Output/AP) diidentifikasi adanya Permasalahan : 1) Jumlah pemda yang usulan/proposalnya eligible untuk mendapatkan transfer seluruhnya sebanyak 193 pemda dengan total nilai yang memenuhi persyaratan/kriteria transfer sebesar Rp ,00 atau 77,40% dari Rp ,00 2) Jumlah pemda yang usulan/proposalnya eligible untuk mendapatkan transfer sebagian sebanyak 32 pemda dengan total nilai yang memenuhi persyaratan/kriteria transfer sebesar Rp ,00 atau 12,05% dari Rp ,00. Satu pemda yaitu Kab Gunung Sitoli khusus untuk bidang irigasi sampai dengan 15 juli 2014 masih menunggu klarifikasi 3) Jumlah pemda yang usulan/proposalnya tidak eligible untuk mendapatkan transfer seluruhnya sebanyak 20 pemda dengan total nilai alokasi sebesar Rp ,00 atau 5,54% dari Rp ,00 4) Satu pemda yaitu Kab Tolikara telah mengajukan permintaan reviu namun sampai dengan 15 juli 2015 belum menyerahkan dokumen untuk direviu. Terhadap permasalahan tersebut di atas, kami telah menyampaikan 2 (dua) rekomendasi strategis yaitu: 1) Memroses penyaluran dana DAK Tambahan Usulan Daerah Tahap I TA 2015 kepada Pemda yang telah memenuhi persyaratan 2) Lebih mengintensifkan sosialisasi kegiatan DAK Tambahan, khususnya dalam pelaksanaan/penggunaan DAK Tambahan Usulan Daerah TA 2015 sebagaimana yang ditetapkan dalam pasal 20 Peraturan Menteri KeuanganNo 92/PMK.07/2015 tentang Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus Tambahan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran Terhadap rekomendasi tersebut, seluruhnya telah ditindaklanjuti dalam bentuk penyaluran dana DAK TUD Tahap I TA 2015 kepada Pemda yang memenuhi syarat dan penyelenggaraan sosialisasi. Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah 23

31 6. Monitoring dan Evaluasi DAK Tahun 2014 Berdasarkan hasil kegiatan monev DAK Tahun 2014, diidentifikasi beberapa permasalahan : 1) Terdapat rencana kegiatan bidang Kesehatan dan Pendidikan yang tidak dapat direalisasikan karena jenis pengadaan barang ditetapkan dalam juknis tidak dibutuhkan sekolah. 2) Terdapat hasil kegiatan yang belum dapat dimanfaatkan terkait kurikulum 2013 yang disebabkan realisasi kegiatan pengadaan dilaksanakan sebelum terbitnya Surat Menteri Pendidikan tentang penghentian kurikulum Terhadap permasalahan tersebut, kami telah menyampaikan 5 (lima) rekomendasi dengan uraian sebagai berikut: Menteri Kesehatan agar: 1) Menyusun Juknis bidang Kesehatan yang memuat ketentuan yang memperbolehkan unit layanan kesehatan melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa berdasarkan kebutuhan riil. 2) Menyusun SOP yang memuat perencanaan kegiatan secara bottom up, dengan batasan-batasan jenis kegiatan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan untuk menunjang perencanaan DAK berdasarkan proposal /proposed based) 3) Menyusun SOP yang memuat validasi kebenaran kebutuhan barang/jasa pada unit layanan kesehatan secara berjenjang mulai dari validasi Kab/Kota oleh Provinsi, sampai dengan tingkat Kementerian Kesehatan pada saat penyusunan perencanaan kegiatan DAK. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan agar: 1) Menyusun Juknis bidang Pendidikan yang memuat ketentuan yang memperbolehkan sekolah melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa berdasarkan kebutuhan riil. 2) Membuat perencanaan perlu memperhatikan dan memperhitungkan kondisi masing-masing sekolah (SDM, dukungan infrastruktur sekolah) sehingga hasil kegiatan dapat dimanfaatkan. Untuk itu, Kemendikbud agar menyusun SOP yang memuat validasi ketepatan kebutuhan barang/jasa pada Sekolah secara berjenjang mulai dari validasi oleh Kab/Kota kemudian oleh Provinsi, sampai dengan tingkat Kementerian Kesehatan pada saat penyusunan perencanaan kegiatan DAK. Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah 24

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Nomor: LAP-11/D4/2016 Tanggal 30 Desember 2016 ii KATA PENGANTAR Sebagai wujud penerapan tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan akuntabel serta untuk memenuhi kewajiban

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT Nomor : LAP-011/PW03/1/2016 Tanggal : 20 Januari 2016 Kata Pengantar Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Utara telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah NOMOR: LAKIP - 023 /PW18/1/2014 TANGGAL 21 JANUARI 2014 Ringkasan

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua Barat yang sebelumnya wilayah kerjanya berada/merupakan bagian dari Perwakilan BPKP Provinsi Papua telah menyusun

Lebih terperinci

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Lebih terperinci

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Menurut Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 Nomor: LKIN-007/PW03/6/2017 Tanggal: 10 Januari 2017 DAFTAR ISI Ikhtisar Kinerja Bab III Akuntabilitas Kinerja Kata Pengantar... Daftar

Lebih terperinci

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya, penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun

Lebih terperinci

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis Ringkasan Eksekutif Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), mengantar BPKP memasuki babak baru yang menegaskan peran BPKP sebagai Auditor

Lebih terperinci

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut :

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut : RENCANA STRATEGIS 2010-2014 PERWAKILAN BPKP SULUT Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun 2010-2014 dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pernyataan Visi Sejalan dengan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Kinerja Tahun 206 Provinsi Kalimantan Selatan KATA PENGANTAR Tahun 206 merupakan tahun kedua Renstra Provinsi Kalimantan Selatan yang telah disusun sebagai bagian dari Renstra BPKP. Tahun 206 juga

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 NOMOR : LAP - 04/PW17.1/2013 TANGGAL : 7 JANUARI 2013 Ringkasan

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN KANTOR GUBERNUR BPKP PROVINSI MALUKU MALUKU UTARA UTARA NOMOR : S-14/PW33/1/2015 TANGGAL 25 Januari 2015 LAKIP

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia LAPORAN KINERJA 2014 BPKP untuk Indonesia Nomor: LKIN- 502/K.SU/01/2015 Tanggal: 26 Februari 2015 Ringkasan Eksekutif B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis

Lebih terperinci

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina 11 T erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP), menegaskan BPKP bertugas melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

Lebih terperinci

Kepala, Ardan Adiperdana

Kepala, Ardan Adiperdana Nomor : LKIN-4/K/SU/2017 Tanggal : 21 FEBRUARI 2017 KATA PENGANTAR L aporan Kinerja Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan

Lebih terperinci

I N S P E K T O R A T

I N S P E K T O R A T PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU I N S P E K T O R A T Alamat :Jalan Nilam No. 7 Kotabaru Telp. (0518) 21402 Kode Pos 72116 KOTABARU ( LKj) TAHUN 2016 PERANGKAT DAERAH INSPEKTORAT KABUPATEN KOTABARU DAFTAR

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1465, 2015 BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U No.1465, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu

Lebih terperinci

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat PERJANJIAN KINERJA P enetapan indikator kinerja pada tingkat program dan kegiatan merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria pengukuran yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan. Target

Lebih terperinci

Suplemen Rencana Strategis

Suplemen Rencana Strategis Suplemen Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat 2010-2014 Lampiran Keputusan Nomor KEP-2220/PW14/1/2012 Tanggal 28 Desember 2012 SASARAN STRATEGIS PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012 LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA / DAERAH PADA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 Nomor: LAP- 20/PW26/1/2012 Tanggal: 18 Januari 2012 LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanggungjawaban rencana strategis kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja.

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 NOMOR : LAP-6/PW02/1/2016 TANGGAL : 8 JANUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR

Lebih terperinci

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-67/DL/2/2013 TENTANG PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Untuk mewujudkan visi, BPKP memiliki tiga misi, yaitu:

RINGKASAN EKSEKUTIF. Untuk mewujudkan visi, BPKP memiliki tiga misi, yaitu: RINGKASAN EKSEKUTIF Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan unit organisasi mandiri yang mendukung dan melaksanakan kebijakan BPKP Pusat. Perwakilan BPKP memiliki visi, misi, tujuan

Lebih terperinci

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat B A B I I I A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat pencapaian kinerja, berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis, yang kemudian dijabarkan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 32,5 Banjarbaru 70711 Telp: (0511) 4781116 Faksimili : (0511) 4774501 email : kalsel@bpkp.go.id,

Lebih terperinci

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. - 2 - Mengingat : 1. Peraturan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi (Lembaran Negara Republik Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAPORAN ANALISIS PENUGASAN PENGAWASAN ATAS PROGRAM KERJA PENGAWASAN (PKPT) PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Memuaskan

Ringkasan Eksekutif Memuaskan Ringkasan Eksekutif Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2012 telah menyajikan capaian kinerja selama tahun 2012 dikaitkan dengan perencanaan kinerja untuk tahun

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : LAP - 067/D4/2011 TANGGAL : 14 FEBRUARI 2011 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH Jl. Pramuka No.33 Jakarta Timur 13120 Telepon 021-8584863

Lebih terperinci

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG INSPEKTORAT KOTA BANDUNG RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja Inspektorat Kota Bandung

Lebih terperinci

Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai

Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai P uji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT

Lebih terperinci

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja INFORMASI KINERJA Laporan Kinerja (Lkj) Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayai kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggarannya.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Muaro Sijunjung, Februari 2014 INSPEKTUR KENFILKA, SH, MH PEMBINA UTAMA MUDA NIP

KATA PENGANTAR. Muaro Sijunjung, Februari 2014 INSPEKTUR KENFILKA, SH, MH PEMBINA UTAMA MUDA NIP KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita aturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya sehingga penyusunan Rencana Kerja Inspektorat Daerah Tahun 2015 telah dapat diselesaikan. Rencana

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... BAB I Halaman PENDAHULUAN A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... 4 C. Kegiatan dan Layanan Produk

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA. Jalan Kapten Tantular, Denpasar Telepon: (0361) Faksimili: (0361)

LAPORAN KINERJA. Jalan Kapten Tantular, Denpasar Telepon: (0361) Faksimili: (0361) LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Jalan Kapten Tantular, Denpasar 80235 Telepon: (0361) 246772 Faksimili: (0361) 246771 E-mail: bali@bpkp.go.id N o m o r : L A P - 0 1 4 8 / P W 2 2 / 2 0 1 7 Tanggal 1 0 J a

Lebih terperinci

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 NOMOR : LAP-6/PW02/1/2016 TANGGAL : 8 JANUARI 2016 PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN PEMBANGUNAN PROVINSI

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 PANDEGLANG 2016 KEPUTUSAN INSPEKTUR INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 800/Kep.86 Insp/2016 Tentang PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Nomor : LKIN-991/PW/17/1/2013 Tanggal : 31 DESEMBER 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar Daftar Isi

DAFTAR ISI. Kata Pengantar Daftar Isi DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif v I. Pendahuluan 1 A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... 2 B. Aspek Strategis... 4 C. Kegiatan dan Produk Organisasi... 7 D. Struktur

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau LAPORAN KINERJA 2015 : LKIN-158/PW28/1/2016

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau LAPORAN KINERJA 2015 : LKIN-158/PW28/1/2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau LAPORAN KINERJA 2015 NOMOR : LKIN-158/PW28/1/2016 TANGGAL : 15 JANUARI 2016 Kata Pengantar Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR alam rangka melaksanakan tata pemerintahan yang baik (good governance) adalah tersusunnya laporan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan tahun berjalan untuk mewujudkan komitmen organisasi penyelenggara

Lebih terperinci

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta.

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta. BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Jalan Pramuka Nomor 33 Jakarta Timur 320 Telepon (02) 85907460, Faksimile (02) 890663, E-mail dki@bpkp.go.id

Lebih terperinci

Rencana Strategis

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional pada bab XIV salah satu agenda pembangunan nasional

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

2016, No Nomor 400); 3. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 2 Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2016, No Nomor 400); 3. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 2 Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1512, 2016 BPKP. kebijakan Pengawasan. Tahun 2017. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN BADAN

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Unit Eselon II : Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran : 2014 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA OUTPUT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014 NOMOR : LEK-4./PW09/1/2014 TANGGAL : 08 Januari 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Rencana Strategis 2010-2014 Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DIY tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: Visi : Auditor Presiden yang responsif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibentuk dengan tugas melaksanakan pengawasan intern (internal audit) di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. dibentuk dengan tugas melaksanakan pengawasan intern (internal audit) di lingkungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) adalah instansi pemerintah yang dibentuk dengan tugas melaksanakan pengawasan intern (internal audit) di lingkungan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Unit Eselon II : Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran : 2.1 1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan BAB IV A. Simpulan Laporan kinerja Sekretariat Kabinet tahun 2015 ini merupakan laporan pertanggungjawaban atas pencapaian visi dan misi Sekretariat Kabinet dalam rangka menuju organisasi yang efektif,

Lebih terperinci

-2- d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keu

-2- d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keu No.2054, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pengelolaan Keuangan Daerah. Penilaian Risiko Kecurangan. Strategi Penerapan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 21 TAHUN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 LKIP Inspektorat Kabupaten Pandeglang Tahun 2016 KATA PENGANTAR Laporan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah yang kemudian dikerucutkan menjadi pertanyaan penelitian, dan tujuan penelitian. Selain itu juga akan dijelaskan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF disusun untuk menyajikan informasi tentang capaian komitmen kinerja yang telah diperjanjikan Sekretariat Kabinet kepada kepada pimpinan dan stakeholders selama tahun 2015. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... I Ii iv BAB I PENDAHULUAN... A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... C. Kegiatan dan Layanan

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA)

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA) PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA) PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2016 LAP-20/PW14/1/16 2 FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.400, 2014 ADMINISTRASI. Keuangan. BPKP. Tugas. Fungsi. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas managerial dalam lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pada tiap

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN Pada bab sebelumnya telah diuraikan tentang visi, misi dan tujuan yang pencapaiannya diukur dari pencapaian sasaran strategis, sasaran program

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR Nomor : LAP-1/PW13/2013 Tanggal : 02 Januari 2013 LAKIP 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur KATA PENGANTAR aporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT DRAF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT DRAF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT DRAF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2015 NOMOR : LAP./IN/2016 TANGAL :.JANUARI 2016 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Inspektorat

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KINERJA 2016

PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KINERJA 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KINERJA 2016 Nomor : /PW11/1/2016 Tanggal : 30 Desember 2016 Daftar Isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF i iii v BAB I PENDAHULUAN A Tugas, Fungsi,

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur

Laporan Kinerja Tahun Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Laporan Kinerja Tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Nomor : LAKIP-11/PW13/2016 Tanggal : 12 Januari 2016 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan

Lebih terperinci

KONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010 SIMPULAN

KONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010 SIMPULAN KONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010 SIMPULAN 1. Peran APIP harus lebih diitingkatkan agar permasalahan terkait masih adanya Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah yang

Lebih terperinci

LAP-464/PW33/6/2016 30 DESEMBER 2016 iii Daftar Isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF i ii iv BABI PENDAHULUAN A Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi 1 B Aspek Strategis Organisasi 4 C

Lebih terperinci

LAKIP INSPEKTORAT 2012 BAB I PENDAHULUAN. manajemen, antara lain fungsi-fungsi planning, organizing,

LAKIP INSPEKTORAT 2012 BAB I PENDAHULUAN. manajemen, antara lain fungsi-fungsi planning, organizing, BAB I PENDAHULUAN Pemahaman kegiatan pengawasan harus berangkat dari suatu pemahaman manajemen, antara lain fungsi-fungsi planning, organizing, actuating dan controlling. Controlling adalah salah satu

Lebih terperinci

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses B A B I P E N D A H U L UA N A. LATAR BELAKANG Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan melalui langkah-langkah strategis

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI ( LKIP ) 2016 INSPEKTORAT KOTA MOJOKERTO KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat dan Hidayah-Nya semata akhirnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2018 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Tahun

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015

IKHTISAR EKSEKUTIF. Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 IKHTISAR EKSEKUTIF A kuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar Kata Pengantar Setiap Instansi Pemerintah yang telah menerima anggaran dari pemerintah wajib menggunakannya untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan secara efisien, efektif,

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TRIWULAN II TAHUN 2016

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TRIWULAN II TAHUN 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN PROVINSI BALI TRIWULAN II TAHUN NOMOR : LKIN-1645/PW22/6/ TANGGAL : 24 JUNI BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. 1.1. Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Lebih terperinci